PERAN PENTING UNIT COST SEBAGAI DASAR KEBIJAKAN PENETAPAN STRATEGI DAN TARIF RUMAH SAKIT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERAN PENTING UNIT COST SEBAGAI DASAR KEBIJAKAN PENETAPAN STRATEGI DAN TARIF RUMAH SAKIT"

Transkripsi

1 PERAN PENTING UNIT COST SEBAGAI DASAR KEBIJAKAN PENETAPAN STRATEGI DAN TARIF RUMAH SAKIT Oleh : Prof. Dr. Wasis Budiarto, Drs.Ec.MS Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakar

2 PENGERTIAN AKUNTANSI??????????

3 PENGERTIAN Menurut American Accounting Association :.adalah suatu proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tsb Terdapat 2 pengertian : Merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi Informasi ekonomi yang dihasilkan diharapkan berguna untuk penilaian dan pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha yang bersangkutan

4 BIDANG AKUNTANSI (1) 1. Akuntansi keuangan (financial accounting) berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk pihak-pihak di luar perusahaan Harus mengikuti prinsip-prinsip akuntansi dalam menyusun laporan mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan kpd pihak-pihak di luar perusahaan 2. Akuntansi Pemeriksaan (auditing) Berhubungan dengan pemeriksaan secara bebas thd laporan yg dihasilkan oleh akuntansi keuangan Konsep yg mendasari adalah obyektivitas dan independensi dari pemeriksa Hampir semua perusahaan besar mempekarjakan pegawai yg berfungsi sebagai pemeriksa intern (internal auditor)

5 BIDANG AKUNTANSI (2) 3. Akuntansi Manajemen (Management Accounting) Kegunaannya adalah untuk mengendalikan kegiatan perusahaan, memonitor arus kas, dan menilai alternatif dalam pengambilan keputusan Dapat dilihat pada penetapan harga jual, metode produksi, investasi dan pembelanjaan 4. Akuntansi Biaya (Cost Accounting) Menekankan pada penetapan dan kntrol atas biaya Fungsi utamanya adalah mengumpulkan dan menganalisa data mengenai biaya, baik biaya yg telah maupun yg akan terjadi Informasinya berguna bagi manajemen sebagai kontrol atas kegiatan yg telah dilakukan dan untuk masa mendatang

6 BIDANG AKUNTANSI (3) 5. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting) Berkaitan dengan konsep, metode dan cara pelaporan untuk perpajakan perusahaan Akuntan dpt berperan dalam perencanaan pajak (tax planning), pelaksanaan administrasi perpajakan, atau mewakili perusahaan di kantor pajak 6. Sistem Informasi (Information System) Menyediakan informasi keuangan maupun non keuangan yg diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan organisasi secara efektif Melalui sistem ini, diproses informasi yg diperlukan untuk menyusun laporan kpd pemegang saham, kreditur, badan pemerintah, pimpinan perusahaan, pegawai atau pihak lain Akuntan berperan dlm perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi suatu sistem dalam perusahaan

7 BIDANG AKUNTANSI (4) 7. Penganggaran (Budgeting) Berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu di masa datang serta analisa dana pengontrolannya Anggaran adalah sarana untuk menjabarkan tujuan perusahaan, yg berisi rencana kegiatan yg akan dilaksanakan untuk masa yang akan datang dalam satuan moneter (Rp) 8. Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting) Mengkhususkan pd pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi yg terjadi di badan pemerintah Menyediakan laporan akuntansi tentang aspek bisnis (business aspect) dari administrasi keuangan negara

8 PERSAMAAN AKUNTANSI KEKAYAAN = SUMBER PEMBELANJAAN Sumber pembelanjaan dibagi 2, yaitu dari kreditur dan pemilik Sumber pembelanjaan dari kreditur disebut kewajiban (liabilities) atau hutang Sumber pembelanjaan dari pemilik disebut modal Aktiva adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan, yang merupakan sumberdaya (resources) bagi perusahaan untuk melakukan usaha AKTIVA = KEWAJIBAN + MODAL

9 LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan meliputi neraca (balance sheet), perhitungan rugi laba (income statement) dan laporan perubahan modal (statement of owners equity) Neraca adalah daftar aktiva, kewajiban dan modal perusahaan pada suatu saat tertentu Perhitungan rugi laba adalah ikhtisar pendapatan dan biaya untuk jangka waktu tertentu (misalnya satu bulan, setahun) Laporan perubahan modal adalah ikhtisar tentang perubahan modal yg terjadi selama jangka waktu tertentu NERACA Bentuk skontro : penyajian neraca di mana aktiva diletakkan di sebelah kiri sedangkan kewajiban dan modal disebelah kanan Bentuk stafel : penyajian neraca dimana kewajiban dan modal doletakkan dibawah aktiva (biasanya untuk laporan rugi laba)

10 Jenis Perusahaan Perdagangan Pabrikasi (manufaktur) Jasa $

11 Kebutuhan Informasi Pembuatan Keputusan INFORMASI? Operasi? AKUNTANSI BIAYA

12 Accounting Financial Accounting Management Accounting

13 Tujuan Umum Organisasi Tujuan Khusus Laporan Akuntansi Keuangan Perencanaan untuk mencapai tujuan Laporan Akuntansi Manajemen Operasi Hasil Sesungguhnya Data Akuntansi Biaya

14 Information System Management Information System Acc Information System Cost Accounting System

15 Accounting Data Base Fin Acc Man Acc COST ACCOUNTING DATA BASE

16 Konsep Biaya Cost adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Expenses adalah biaya yang telah memberikan manfaat dan sekarang telah habis

17 Objek Biaya Objek atau tujuan biaya adalah tempat dimana biaya atau aktivitas diakumulasikan atau diukur Unsur aktivitas-aktivitas yang dapat dijadikan sebagai objek biaya adalah : produk, produksi, departemen, divisi, batch dari unit-unit sejenis, lini produk, kontrak, pesanan pelanggan, proyek, proses dan tujuan strategis.

18 Penelurusan Biaya ke Objek Biaya Langsung adalah biaya yang dapat ditelusuru secara langsung ke sasaran biaya atau objek biaya Biaya Tidak Langsung adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke sasaran biaya atau objek biaya

19 Klasifikasi Biaya Berdasarkan Fungsi Pokok Perusahaan Berdasarkan Volume Produksi Berdasarkan Departemen dan Pusat Biaya Berdasarkan Periode Akuntansi Berdasarkan Pengambilan Keputusan

20 Berdasarkan Fungsi Biaya Investasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk barang modal yang berhubungan dengan pembangunan maupun pengembangan fisik dan kapasitas produksi yang kegunaannya bisa selama 1 tahun atau lebih (misal: biaya pembangunan gedung, pembelian alat medis) Biaya Operasional adalah biaya yang diperlukan untuk mengoperasionalkan atau melaksanakan kegiatan-kegiatan barang modal dalam suatu proses produksi (biaya gaji, obat, perjalanan dsb) Biaya Pemeliharaan adalah biaya yang diperlukan untuk menjaga atau mempertahankan kapasitas barang investasi agar barang investasi dapat bertahan lama (biaya pemeliharaan gedung, pemeliharaan alat dsb)

21 Berdasarkan Volume Produksi Biaya Tetap. Yaitu biaya yang jumlah tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan sampai pada tingkatan tertentu. Biaya tetap perunit berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan. Biaya Variabel. Biaya variabel mengasumsikan hubungan linear antara biaya aktifitas tersebut. Biaya variabel yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar volume kegiatan maka semakin besar pula jumlah total biaya variabel. Biaya Semi Variabel. Yaitu biaya dimana jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat perubahannya tidak sebanding/proporsional.

22 Berdasarkan Departemen dan Pusat Biaya Biaya Langsung Departemen, yaitu biaya yang dapay ditelusuri secara langsung ke departemen yang bersangkutan Biaya Tidak Langsung Departemen, yaitu biaya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke departemen yang bersangkutan

23 Berdasarkan Periode Akuntansi Capital Expenditure (Pengeluaran Modal). Pengeluaran ini akan memberi manfaat pada beberapa periode akuntansi. Jenis pengeluaran ini dikapitalisirdan dicantumkan sebagai harga perolehan. Suatu pengeluaran dikelompokkan sebagai capital expenditure jika pengeluaran ini memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi, jumlahnya relatif besar, dan pengeluaran ini sifatnya tidak rutin. Revenue Expenditure (Pengeluaran Penghasilan). Pengeluaran ini akan memberi manfaat pada periode akuntansi dimana pengeluaran ini terjadi. Pengeluaran ini menjadi beban pada periode tersebut, dan dicantumkan dalam income statement. Suatu pengeluaran dikelompokkan sebagai revenue expenditure jika pengeluaran tersebut memberi manfaat pada periode terjadinya pengeluaran tersebut, jumlahnya relatif kecil, dan umumnya pengeluaran ini sifatnya rutin.

24 Berdasarkan Pengambilan Keputusan Biaya Relevan, yaitu biaya masa akan datang yang berbeda dalam beberapa alternatif yang berbeda Biaya Tidak Relevan, yaitu biaya yang dikeluarkan tetapi tidak mempengaruhi keputusan apapun.

25 Elemen Biaya Relevan Biaya Diferensial, selisih biaya yang berbeda dalam beberapa alterrnatif pilihan, disebut juga biaya marginal atau biaya incremental. Biaya Kesempatan, kesempatan yang dikorbankan dalam memilih suatu alternatif Biaya Tersamar, yaitu biaya yang tidak kelihatan dalam catatan akuntansi tetapi mempengaruhi dalam pengambilan keputusan Biaya Nyata, biaya yang benar-benar dikeluarkan akibat memilih suatu alternatif Biaya yang Dapat Dilacak, biaya yang dapat dilacak kepada produk selesai.

26 Elemen Biaya Tidak Relevan Biaya masa lalu, yaitu biaya yang sudah dikeluarkan tetapi tidak mempengaruhi keputusan apapun. Biaya terbenam, yaitu biaya yang tidak dapat dikembalikan.

27 Perilaku Biaya Biaya Tetap Unsur biaya yang besarnya tetap, selama periode tertentu, tanpa dipengaruhi oleh banyak/sedikitnya produk yang dibuat atau dijual Contoh: Depresiasi bangunan, Gaji Direksi, Sewa Ruangan Biaya Biaya Tetap Y = C Jml Produk 27

28 Perilaku Biaya Biaya Variabel / Biaya Berubah Unsur biaya yang besarnya berubah-ubah sebanding dengan perubahan jumlah produk yang dibuat dan dijual, selama suatu periode waktu tertentu Biaya Contoh: Biaya bahan langsung Biaya Variabel Y = Ax Jml Produk 28

29 Perilaku Biaya Biaya Semi Variabel Unsur biaya yang besarnya berubah-ubah, tetapi tidak sebanding dengan perubahan jumlah produk yang dibuat dan dijual, selama suatu periode waktu tertentu Contoh: Biaya perawatan mesin produksi, biaya listrik Biaya Biaya Semi Variabel Y = Ax+C Jml Produk 29

30 Perilaku Biaya BK=biaya keseluruhan BV Biaya BSV BT Jml Produk 30

31 Perilaku Biaya Persamaan perilaku biaya BK = BT + BV BV = BVS x JP BK = BT + BBS x JP BK = Biaya Keseluruhan (Rp/periode) BT = Biaya Tetap (Rp/periode) BV = Biaya Variabel (Rp/periode) BVS = Biaya Variabel Satuan (Rp/satuan) JP = Jumlah Produk (satuan/periode) 31

32 Perilaku Biaya Satuan Persamaan perilaku biaya satuan BKS = BTS + BVS BTS = BT/JP BKS = BT/JP + BVS BKS = Biaya Keseluruhan Satuan(Rp/satuan) BTS = Biaya Tetap Satuan (satuan) 32

33 Perilaku Biaya Satuan Biaya Satuan BKS BVS BTS Jml Produk 33

34 Menaksir Perilaku Biaya Pendekatan untuk menaksir perilaku biaya (baik Biaya Tetap maupun Biaya Berubah) antara lain dengan Analisis Regresi Contoh: Bulan ke Jumlah produk (satuan) Biaya Keseluruhan (Rp) Dengan analisis regresi diperoleh persamaan: BK = JP , dengan koefisien korelasi 0,

35 Analisis Titik Impas Dilakukan dengan menambahkan unsur hasil penjualan ke dalam analisis perilaku biaya Rumus KK = HP BK HP = HJS X JP BK = BT + BBS X JP Sehingga KK = HJS X JP BT BBS X JP KK = (HJS BBS)JP - BT 35

36 Analisis Titik Impas KMS = HJS BBS Sehingga KK = KMS X JP BT Jpu = (BT + KK)/KMS Jpi = BT/KMS Keterangan: KK HP HJS KMS Jpu Jpi = keuntungan kotor (Rp./periode) = hasil penjualan (Rp./periode) = harga jual satuan (Rp./satuan) = kontribusi margin satuan (Rp./satuan) = Jumlah produk untuk memperoleh keuntungan sebesar KK (satuan/periode) = Jumlah produk untuk mencapai titik impas (satuan/periode) 36

37 Analisis Titik Impas HP Biaya & Penju alan TI Untung BK Rugi JPi JP 37

38 Analisis Titik Impas Keuntungan KK 0 TI Untung BK Rugi -BT JPi JP 38

39 Analisis Titik Impas Contoh: Harga jual satuan : Rp /satuan Jumlah produk : 4000 satuan/bulan Diperoleh: KMS = = Rp /satuan JPi = / = satuan/bulan KK = x = Rp / bulan Disamping itu: BKS = / = Rp /satuan Jika ingin memperoleh keuntungan kotor sebesar Rp /bulan, maka : JPu = ( )/ = satuan /bulan 39

40 Bahan Baku ARUS FISIK PERUSAHAAN MANUFAKTUR Tenaga Kerja PRODUK JADI Overhead 40

41 Pembebanan Biaya ke Biaya Langsung Biaya Bahan Produk Obyek Biaya Biaya Tenaga Kerja PRODUK Biaya tdk Langsung Biaya Overhead Pabrik Alokasi 41

42 BIAYA TAK LANGSUNG

43 Definisi Biaya Tak Langsung (Overhead Cost) Mencakup semua biaya yang timbul di rumah sakit yang tidak bisa dikaitkan secara langsung pada hasil produk rumah sakit Contoh : Pekerja Tak Langsung Gaji Pimpinan Depresiasi Bahan Tak Langsung Pajak Kekayaan Biaya Lembur Asuransi Perawatan Gedung 43

44 Hubungan Antara Jenis Biaya Langsung Berubah/Variabel Tetap Tidak Langsung 44

45 Hubungan Antara Jenis Biaya Biaya Langsung Contoh: Obat-obatan yang digunakan OBYEK BIAYA Contoh: Rawat Inap Biaya Tidak Langsung Contoh: Gaji direktur 45

46 Pembebanan Biaya Tak Langsung Volume Based Costing BTL Pemicu biaya : satuan produk (jumlah hari rawat), jam penggunaan alat, jam pekerja langsung Activity Based Costing Pemicu biaya : satuan pada tiap aktivitas yang dilakukan untuk mengobati penyakit /merawat penderita 46

47 Volume Based-Costing Jumlah hari rawat Penyakit A : org-hr Jumlah hari rawat Penyakit B : org-hr Total : org-hr BTL tetap = Rp BTL berubah = Rp BTL = Rp BTL Peny A = 5.000/ x Rp = Rp BTL Peny B = / x Rp = Rp

48 Kelebihan dan Kekurangan Volume Based-Costing + Volume Based-Costing adalah cara yang mudah dan cepat dalam pembebanan Biaya Tak Langsung (BTL) - Tidak menggambarkan biaya sebenarnya yang dibutuhkan dalam pengobatan setiap penyakit - Tidak memperhitungkan waste dalam proses pengobatan setiap penyakit - Pembebanan biaya menjadi tidak akurat sehingga dapat menyebabkan penentuan harga pengobatan penyakit yang tidak tepat 48

49 Activity Based-Costing 1 KONSEP Setiap pengobatan penyakit yang berbeda spesifikasinya membutuhkan sumber daya yang berbeda jenis dan jumlahnya PENYAKIT -A Karakteristik pengobatan penyakit membutuhkan proses perawatan yang lebih lama dengan teknik dengan peralatan yang lebih canggih PENYAKIT -B Karakteristik pengobatan membutuhkan proses perawatan yang standar minimal dengan peralatan yang biasa dan manual Biaya perawatan alat dibebankan lebih besar kepada produk A, sedangkan gaji pengawas dan asuransi dibebankan lebih besar kepada produk B 49

50 Activity Based-Costing 2 Langkah-1 Identifikasi Obyek Biaya Langkah-2 Identifikasi Biaya Langsung Produk Penyakit -A Penyakit -B Bahan Langsung Pekerja Langsung Langkah-3 Identifikasi Aktivitas untuk Menghasilkan Pengobatan pasien Tersebut Pemeriksaan &Anamnese Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan penunj medis lain Tindakan medis Pemberian resep/pbat-obatan Administrasi 50

51 Activity Based-Costing 3 Langkah-4 Identifikasi Biaya Tidak Langsung yang Timbul karena Aktivitas-aktivitas Tersebut Bahan Tak Langsung Pekerja Tak Langsung Gaji Pimpinan Depresiasi Gedung Perawatan Mesin Asuransi Langkah-5 Alokasikan biaya tidak langsung untuk setiap tindakan/aktivitas berdasarkan pemicu biaya yang sesuai Biaya Tidak Langsung Bahan Tak Langsung Pekerja Tak Langsung Gaji Pimpinan Depresiasi Gedung Perawatan Alat Asuransi Pemicu Biaya Jumlah hari rawat Jam Kerja Jumlah karyawan yang bertugas Luas Setiap Unit Kerja Jumlah pasien Jumlah karyawan Setiap Unit 51

52 Activity Based-Costing 4 Langkah-6 Hitung Alokasi Biaya Tak Langsung Berdasarkan Aktivitas untuk Pengobatan setiap Pasien/Penyakit Penyakit -A BTL Pemeriksaan BTL Laboratorium BTL Penunjang medik lain BTL Tindakan medik BTL Resep/obat-obatan BTL Administrasi =.. =.. =.. =.. =.. =.. Penyakit -B BTL Pemeriksaan =.. BTL Laboratorium =.. BTL Penunjang medik lain =.. BTL Tindakan medik =.. BTL Resep/Obat-obatan =.. BTL Administrasi =.. Jumlah =.. Jumlah =.. 52

53 Kelebihan Activity Based-Costing Activity Based-Costing (ABC) memberikan pandangan lebih dalam untuk pihak manajemen tentang struktur biaya yang lebih jelas dalam pengobatan pasien dengan kasus penyakit yang berbeda Activity Based-Costing (ABC) mengalokasikan biaya pengobatan dengan lebih akurat, memberikan data yang lebih rinci tentang biaya setiap aktivitas dan pemicunya Activity Based-Costing (ABC) dapat digunakan sebagai dasar dalam program pengurangan biaya (cost reduction) berdasarkan perhitungan waste setiap aktivitas Activity Based-Costing (ABC) dapat menjadi dasar evaluasi biaya dalam pengembangan pengobatan karena memperlihatkan pengobatan mana yang sebenarnya memiliki keuntungan lebih tinggi (biaya lebih kecil) 53

54 Kelebihan Activity Based-Costing di Rumah Sakit Dengan Activity Based-Costing (ABC) dapat diketahui besaran beaya pelayanan di tiap bagian Dengan Activity Based-Costing (ABC) maka anggaran pelayanan lebih berorientasi pada pelayanan Dengan Activity Based-Costing (ABC) memungkinkan penghitungan beaya tambahan di RS misalnya utk beaya pendidikan 54

55 Kekurangan Activity Based-Costing Activity Based-Costing (ABC) memerlukan pengukuran yang lebih rinci dalam berbagai pemicu biaya. Untuk mewujudkan hal ini, perusahaan memerlukan usaha lebih dalam mengukur besar masing-masing pemicu biaya Activity Based-Costing (ABC) menuntut pihak manajemen untuk menetapkan pemicu biaya yang tepat dan sesuai Besarnya pemicu biaya harus di-update secara periodik Pengukuran yang rinci membuat Activity Based-Costing (ABC) sulit untuk diimplementasikan karena keterbatasan sumber daya, selain itu pengukuran berbagai pemicu biaya juga bisa menimbulkan biaya baru yang tidak sedikit 55

56 ACTIVITY BASED COSTING (ABC) Timbul sebagai akibat kebutuhan menejemen RS akan informasi akutansi yg mampu menggambarkan konsumsi sumberdaya dalam berbagai aktivitas produksi pelayanan kesehatan: 1. Persaingan perlu produk yg Cost Effective 2. Produk yg cost effective perlu pengendalian Value added & No Value added activities 3. Market Driven strategy memerlukan manajemen produksi yang inovativ

57 LANGKAH PENGHITUNGAN UNIT COST DENGAN METODE ABC (1) (1) Mengidentifikasi aktivitas dan atribut yang terkait proses pelayanan pengobatan di bagian/unit di RS (2) Mengklasifikasikan aktivitas primer dan sekunder, aktivitas value added dan aktivitas non value added di bagian/unit di RS (3) Mengidentifikasi sumber daya yang digunakan oleh tiap aktivitas (4) Membebankan biaya sumber daya ke aktivitas pelayanan

58 LANGKAH PENGHITUNGAN UNIT COST DENGAN METODE ABC (2) (5) Membebankan biaya aktivitas penunjang (sekunder) ke aktivitas primer (6) Pengelompokan aktivitas pelayanan kesehatan kedalam kelompok sejenis (cost driver dan level yang sama) berdasarkan karakter yang sama kedalam satu cost pool (7) Menghitung pool rate (biaya kelompok) (8) Menghitung biaya per aktivitas untuk menghasilkan unit cost produk pelayanan kesehatan di bagian/unit di RS

59 Pembiayaan Rumah Sakit REAL COST UNIT COST SERVICE COST Untuk Bagian bagian tertentu TARIF kelas VIP sesuai perda masih lebih kecil dibanding servise cost

60 Unit Cost Berdasarkan DRG Series1

61 Hubungan antara harga dan demand Rp D Unit Pelayanan

62 Hubungan antara harga dan demand Rp S D Unit Pelayanan

63 Hubungan antara harga dan demand Rp S D Unit Pelayanan

64 Beaya Rumah Sakit (rawat inap)

65 Beaya Rumah Sakit (rawat inap)

66 Beaya Rumah Sakit (rawat inap) Subsidi Pem Kab Subsidi dr karyawan Ditanggung Pasien 2007

67 Faktor yg mempengaruhi beaya Pelayanan Kesehatan Inflasi beaya umum Integrasi dari beaya pelayanan, penelitian, dan kemajuan IPTEK Adanya kebebasan klinis dari klinisi Mengejar perkembangan IPTEKDOK Menetapkan status sbg benchmark

68 MATRIK BIAYA BIAYA INVESTASI BIAYA OPERASIONAL BIAYA PEMELIHARAAN BIAYA TIDAK LANGSUNG Gedung kantor, administrasi, ruang data, loket, ruang direktur, halaman, gudang, mebel administrasi, alat non medis lain dsb Gaji staf administrasi, gaji direktur, pesuruh, non medis lain, ATK, bahan habis pakai rumah tangga dsb Pemeliharaan gedung kantor, garasi, pemeliharaan kendaraan BIAYA LANGSUNG Gedung poliklinik, ruang perawatan, ICU/ICCU, ruang periksa penunjang medik, operasi, alat medis, alat laboratorium Gaji petugas kesehatan, obat dan bahan habis pakai medis, bahan laboratorium, makan pasien rawat inap Pemeliharaan gedung pelayanan pasien, pemeliharaan alat

69 PUSAT BIAYA Pusat biaya (cost centre) adalah tempat atau unit di mana biaya tersebut digunakan, terdiri dari 2 yaitu : 1. Pusat biaya penunjang adalah tempat atau unit di mana biaya tidak langsung (indirect cost) digunakan atau biaya-biaya yang terdapat pada unit-unit yang menunjang produksi 2. Pusat biaya produksi adalah tempat atau unit di mana biaya langsung (direct cost) digunakan atau biaya-biaya yang terdapat pada unit-unit produksi (yang memberikan layanan pasien)

70 TAHAPAN PENGHITUNGAN UNIT COST 1. Menetapkan satuan waktu dan batasan unit 2. Identifikasi pusat biaya produksi dan penunjang 3. Identifikasi seluruh biaya yang ada di RS sesuai waktu yang ditetapkan 4. Distribusikan biaya dari pusat biaya penunjang ke pusat biaya produksi (standar distribusi tunggal/ganda) 5. Buat rekapitulasi hasil distribusi untuk memudahkan perhitungan biaya pada unit produksi 6. Inventarisasi seluruh pelayanan kesehatan di RS sesuai dengan unit produksi dan output yang dihasilkan 7. Hitung biaya satuan pelayanan, dengan membagi biaya total pada masing-masing unit dengan output unit ybs

71 SELAMAT MEMPRAKTEKKAN!

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya salah satu bagian atau unsur dari harga pokok dan juga unsur yang paling pokok dalam akuntansi biaya, untuk itu

Lebih terperinci

Bab 1. Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan

Bab 1. Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan Bab 1 Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya 1.1 Pengertian Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang mempelajari bagaimana mencatat, megukur dan melaporkan tentang informasi biaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian akuntansi yang mencatat berbagai macam biaya, mengelompokkan, mengalokasikannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Biaya Setiap perusahaan yang berorientasi pada peningkatan pendapatan akan selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan

Lebih terperinci

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan

Lebih terperinci

commit to user 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos

commit to user 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos Mulyadi (2003: 4) menjelaskan bahwa kos (cost) adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan

Lebih terperinci

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA - Jurusan Teknik Industri TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA Teknik Industri Lesson 1 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah : Kode : TID 4019 Semester : 3 Beban Studi : 3 SKS Capaian Pembelajaran (CPL): 1. Menguasai

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Manajemen, kontroler, dan Akuntansi Biaya. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

Akuntansi Biaya. Manajemen, kontroler, dan Akuntansi Biaya. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Akuntansi Modul ke: Manajemen, kontroler, dan Akuntansi Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI www.mercubuana.ac.id Manajemen dan Proses produksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN 2.1 Harga Pokok Produksi 1. Pengertian Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. klasifikasi dari biaya sangat penting. Biaya-biaya yang terjadi di dalam

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. klasifikasi dari biaya sangat penting. Biaya-biaya yang terjadi di dalam BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Biaya 1. Pengertian Biaya Dalam penerapan activity based costing, pemahaman konsep dan klasifikasi dari biaya sangat penting. Biaya-biaya yang terjadi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu tipe keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi suatu perusahaan. Akuntansi biaya mengukur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Biaya Biaya merupakan salah satu komponen yang sangat penting karena biaya sangat berpengaruh dalam mendukung kemajuan suatu perusahaan dalam melaksanakan aktifitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Biaya 1. Pengertian Biaya Biaya menurut Atkinson dan Kaplan (2009 : 33) adalah nilai moneter barang dan jasa yang dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat sekarang atau masa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENELITIAN TERDAHULU Telah ada beberapa penelitian-penelitian terdahulu mengenai penetapan harga pokok produk dengan metode biaya yang mempunyai kaitan dengan penelitian ini.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Ada beberapa pengertian biaya yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya: Daljono (2011: 13) mendefinisikan Biaya adalah suatu pengorbanan sumber

Lebih terperinci

Pendahuluan Pemahaman Biaya Unit Cost Biaya dan kaitannya dengan subsidi Tarif berdasarkan Unit Cost

Pendahuluan Pemahaman Biaya Unit Cost Biaya dan kaitannya dengan subsidi Tarif berdasarkan Unit Cost Pendahuluan Pemahaman Biaya Unit Cost Biaya dan kaitannya dengan subsidi Tarif berdasarkan Unit Cost Manajemen mengelola konsumsi sumber daya dalam proses pembuatan produk Perancangan sistem akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, penulis akan menguraikan teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli yang akan digunakan sebagai landasan dalam menganalisa permasalahan yang ada diperusahaan PT

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 5 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu tipe akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan bukan merupakan tipe akuntansi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif ini dengan tujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif ini dengan tujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif ini dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama hal nya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP (FIXED ASSETS )

AKTIVA TETAP (FIXED ASSETS ) AKTIVA TETAP AKTIVA TETAP (FIXED ASSETS ) MEMPUNYAI MASA GUNA LEBIH DARI 1 PERIODE AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE FIXED ASSET) Mempunyai bentuk fisik, dpt dikenali melalui panca indra MEMPUNYAI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perkembangan Konsep Biaya Pengertian Biaya menurut pendapat beberapa ahli adalah sebagai berikut : a. Usry dan Hammer (1995:25) mendefinisikan biaya sebagai suatu nilai tukar

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya 2.2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi sebagai salah satu ilmu terapan mempunyai dua tipe, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Salah satu yang

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System. Rista Bintara, SE., M.Ak.

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System. Rista Bintara, SE., M.Ak. Akuntansi Biaya Modul ke: Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System Fakultas Ekonomi dan Bisnis Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN Gejala-gejala Sistem Biaya yang Telah Usang 1. Hasil penawaran yang sulit dijelaskan 2. Harga jual bervolume tinggi yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB II PENGUKURAN BIAYA PEMBEBANAN PRODUK JASA. masa datang bagi organisasi (Hansen dan Mowen, 2006:40).

BAB II PENGUKURAN BIAYA PEMBEBANAN PRODUK JASA. masa datang bagi organisasi (Hansen dan Mowen, 2006:40). BAB II PENGUKURAN BIAYA PEMBEBANAN PRODUK JASA II.1. Pengertian Biaya Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen Setiap usaha, baik usaha kecil maupun usaha besar membutuhkan informasi akuntansi yang berguna bagi pihak manajemen. Informasi akuntansi dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan

BAB II LANDASAN TEORI. mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan BAB II LANDASAN TEORI II.1 Biaya II.1.1 Pengertian Biaya Hansen dan Mowen yang diterjemahkan oleh Hermawan (2000) mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ)

Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ) 19 Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ) Riadi Budiman Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING. I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING. I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 2014 1 PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yaitu :

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yaitu : BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Pengertian biaya yang dikemukakan oleh Mulyadi, dalam bukunya akuntansi Biaya ialah sebagai berikut : - Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini membuat persaingan di pasar global semakin ketat dan ditunjang perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. ini membuat persaingan di pasar global semakin ketat dan ditunjang perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan berbagai macam teknologi dewasa ini semakin canggih. Hal ini membuat persaingan di pasar global semakin ketat dan ditunjang perkembangan dunia

Lebih terperinci

ACTIVITY BASED COSTING PADA PELAYANAN KESEHATAN

ACTIVITY BASED COSTING PADA PELAYANAN KESEHATAN ACTIVITY BASED COSTING PADA PELAYANAN KESEHATAN Elsa Pudji Setiawati 140 223 159 BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNPAD DAFTAR ISI DAFTAR ISI I Pendahuluan... II Falsafah Pada Sistem

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan dalam menentukan harga pokok adalah biaya. Biaya mengandung dua pengertian, yaitu dalam beban

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian dan Penggolongan Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya berkaitan dengan semua tipe organisasi bisnis, non-bisnis, manufaktur, eceran dan jasa. Umumnya, berbagai macam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memberikan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perbandingan Harga Pokok Produksi Full Costing dan Variable Costinguntuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perbandingan Harga Pokok Produksi Full Costing dan Variable Costinguntuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu tentang analisis perhitungan harga pokok produksi pada UKM telah dilakukan dan menunjukkan bahwa sebagian besar UKM belum menerapkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data penelitian

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data penelitian BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Biaya Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data penelitian yang diperoleh penulis dari pencatatan dan pelaporan keuangan serta

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara VIII di Jln. Sindang

Penelitian ini dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara VIII di Jln. Sindang Penelitian ini dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara VIII di Jln. Sindang Sirna No.4 Bandung 40135 dan kerja praktik ini dilaksanakan pada bulan Juni- Juli tahun 2006. BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Pengertian Akuntansi Biaya Carter & Usry (2006;11)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Pengertian Akuntansi Biaya Carter & Usry (2006;11) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar bisa dibagi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI Penyelesaian masalah yang diteliti dalam penelitian ini memerlukan teoriteori atau tinjauan pustaka yang dapat mendukung pengolahan data. Beberapa teori tersebut digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Akuntansi Biaya dan Pengertian Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA RS BERDASARKAN AKTIVITAS ACTIVITY BASED COSTING (ABC) Oleh : Chriswardani S (FKM MIKM UNDIP)

ANALISIS BIAYA RS BERDASARKAN AKTIVITAS ACTIVITY BASED COSTING (ABC) Oleh : Chriswardani S (FKM MIKM UNDIP) ANALISIS BIAYA RS BERDASARKAN AKTIVITAS ACTIVITY BASED COSTING (ABC) Oleh : Chriswardani S (FKM MIKM UNDIP) Suatu metode penentuan harga pokok (product costing) dengan mengukur secara cermat konsumsi/

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. semacam ini sering disebut juga unit based system. Pada sistem ini biaya-biaya yang

BAB II LANDASAN TEORI. semacam ini sering disebut juga unit based system. Pada sistem ini biaya-biaya yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pembiayaan Sistem pembiayaan (costing system) secara umum terbagi menjadi dua tipe, yaitu sistem akuntansi biaya konvensional. Sistem akuntansi biaya konvensional menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masyarakat Mojokerto dan sekitarnya. Rumah Sakit ini berlokasi di jalan

BAB III METODE PENELITIAN. masyarakat Mojokerto dan sekitarnya. Rumah Sakit ini berlokasi di jalan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto yang merupakan rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Mojokerto

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi berkaitan dengan hal pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi Biaya merupakan hal yang penting bagi perusahaan manufaktur dalam mengendalikan suatu biaya

Lebih terperinci

PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI. Tujuan Pembelajaran:

PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI. Tujuan Pembelajaran: PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI Tujuan Pembelajaran: 1. Peserta memahami tentang konsep dasar persamaan akuntansi 2. Peserta memahami tentang siklus akuntansi 3. Peserta dapat melakukan

Lebih terperinci

TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA

TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA PENGERTIAN BIAYA Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian. 4.1. Jenis/Desain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan beradu strategi dalam usaha

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. metode yang di teteapkan dalam perusahaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. metode yang di teteapkan dalam perusahaan. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Studi sebelumnya yang dilakukan oleh beberapa peneliti dengan menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. Yang dimana

Lebih terperinci

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI DAN INDUSTRI KECIL MENENGAH

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI DAN INDUSTRI KECIL MENENGAH BAB II HARGA POKOK PRODUKSI DAN INDUSTRI KECIL MENENGAH 3.1 Biaya 3.1.1 Pengertian Biaya Biaya memiliki dua pengertian baik pengertian secara luas dan pengertian secara sempit. Dalam arti luas, biaya adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perhitungan Biaya Produksi PT. Sorin Maharasa adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam industri berbahan baku daging. Perusahaan tersebut menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi

Lebih terperinci

BAB 7 RINGKASAN, KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. 7.1 Ringkasan Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah

BAB 7 RINGKASAN, KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. 7.1 Ringkasan Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah BAB 7 RINGKASAN, KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI Bab ini berisi ringkasan penelitian serta kesimpulan yang diambil dari penelitian ini, keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian dan rekomendasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan yang membahas mengenai penentuan harga pokok produk. Akuntansi biaya secara khusus berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI BAB II HARGA POKOK PRODUKSI Bab ini berisi teori yang akan digunakan sebagai dasar melakukan analisis data. Mencakup pengertian dan penggolongan biaya serta teori yang berkaitan dengan penentuan harga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya salah satu bagian atau unsure dari harga dan juga unsur yang paling pokok dalam akuntansi biaya, untuk itu perlu

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si SIKLUS AKUNTANSI Siklus akuntansi biaya dalam perusahaan dipengaruhi oleh siklus kegiatan usaha perusahaan tsb. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Masiyah Kholmi dan Yuningsih biaya (cost)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Masiyah Kholmi dan Yuningsih biaya (cost) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan dalam menentukan harga pokok adalah biaya. Biaya mengandung dua pengertian, yaitu dalam beban

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Tinjauan Teori 2.1.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan akuntansi yang membicarakan tentang penentuan harga pokok dari suatu produk yang diproduksi, baik untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Hansen dan Mowen (2004:40) mendefinisikan biaya sebagai:

BAB II LANDASAN TEORI. Hansen dan Mowen (2004:40) mendefinisikan biaya sebagai: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Biaya 2.1.1 Definisi Biaya Hansen dan Mowen (2004:40) mendefinisikan biaya sebagai: Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa

Lebih terperinci

TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA

TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA 1. Pengertian Biaya 2. Klasifikasi Biaya 3. Estimasi Harga Pokok Produksi & Harga Pokok Penjualan 4. Laporan Laba Rugi Muniya Alteza PENGERTIAN BIAYA Biaya adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Istilah biaya (cost) sering digunakan dalam arti yang sama dengan istilah beban (expense). Berdasarkan teori yang ada istilah biaya (cost) dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Secara garis besar bahwa akuntansi dapat diartikan sebagai pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan

Lebih terperinci

PENENTUAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY-BASED COSTING)

PENENTUAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY-BASED COSTING) PENENTUAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY-BASED COSTING) PENDAHULUAN Activity-based costing (ABC) membebankan biaya ke produk atau jasa berdasarkan konsumsi terhadap aktivitas. Sistem ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya dan Pengklasifikasian Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya berkaitan dengan semua tipe organisasi baik organisasi bisnis, non bisnis, manufaktur, dagang dan jasa. Dalam

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan adalah biaya.

BAB II BAHAN RUJUKAN. Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan adalah biaya. BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan adalah biaya. Biaya mengandung dua pengertian, yaitu dalam beban (expense) dan dalam pengertian

Lebih terperinci

Lampiran 1 Pengelompokan Biaya Rawat Inap dan Cost Driver Kamar Rawat Inap

Lampiran 1 Pengelompokan Biaya Rawat Inap dan Cost Driver Kamar Rawat Inap LAMPIRAN 71 72 Lampiran 1 Pengelompokan Biaya Rawat Inap dan Cost Driver Kamar Rawat Inap No Aktivitas Driver Cost Driver Jumlah(Rp) 1 Unit-level activity cost a. Biaya gaji perawat Jumlah hari rawat inap

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN. (Aplikasi Bidang Kesehatan & Rumah Sakit)

LAPORAN KEUANGAN. (Aplikasi Bidang Kesehatan & Rumah Sakit) LAPORAN KEUANGAN (Aplikasi Bidang Kesehatan & Rumah Sakit) oleh: Ade Heryana, SST, MKM Prodi Kesehatan Masyarakat, FIKES Univ. Esa Unggul e-mail: heryana@esaunggul.ac.id atau ade.heryana24@gmail.com Sebagaimana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 2.1.1. Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah bahwa

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Modul ke: 02 Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi Idik Sodikin,SE,MBA,MM Pendahuluan Apa yang yang dimaksud Laporan Keuangan

Lebih terperinci

Modul ke: Job Order Costing. Konsep Job Order Costing. Fakultas FEB. Minanari, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

Modul ke: Job Order Costing. Konsep Job Order Costing. Fakultas FEB. Minanari, SE, M.Si. Program Studi Manajemen Modul ke: Job Order Costing Konsep Job Order Costing Fakultas FEB Minanari, SE, M.Si Program Studi Manajemen TUJUAN BELAJAR Mahasiswa dapat memahami perbedaan antara METODE HARGA POKOK PESANAN DAN METODE

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Persaingan global berpengaruh pada pola perilaku perusahaan-perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. Persaingan global berpengaruh pada pola perilaku perusahaan-perusahaan 9 BAB II LANDASAN TEORI II.1. SISTEM AKUNTANSI BIAYA TRADISIONAL Persaingan global berpengaruh pada pola perilaku perusahaan-perusahaan dalam mengelola biaya produksi suatu produk. Teknologi yang bermunculan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Harga Pokok Produk. rupa sehingga memungkinkan untuk : a. Penentuan harga pokok produk secara teliti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Harga Pokok Produk. rupa sehingga memungkinkan untuk : a. Penentuan harga pokok produk secara teliti BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Harga Pokok Produk 1. Pengertian Harga Pokok Produk Tujuan akuntansi biaya adalah untuk menyediakan informasi biaya untuk kepentingan manajemen guna membantu

Lebih terperinci

BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Penentuan tarif merupakan salah satu bagian dari tujuan akuntansi biaya yaitu perencanaan dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen, oleh karena itu sebelum

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi.

Akuntansi Biaya. Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akuntansi Biaya Akuntansi Aktivitas : Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas dan Manajemen Berdasarkan Aktivitas (Activity Accounting : Activity Based Costing & Activity

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. merupakan suatu pengorbanan yang dapat mengurangi kas atau harta lainnya untuk mencapai

BAB II LANDASAN TEORI. merupakan suatu pengorbanan yang dapat mengurangi kas atau harta lainnya untuk mencapai 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.PENGERTIAN BIAYA Biaya memiliki berbagai macam arti tergantung pada tingkat kegunaanya. Biaya diartikan sebagai nilai yang harus kita keluarkan untuk mendapatkan suatu barang.

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA. (cost) dapat dipisahkan menjadi aktiva atau assets dan biaya. Biaya dianggap

BAB II TELAAH PUSTAKA. (cost) dapat dipisahkan menjadi aktiva atau assets dan biaya. Biaya dianggap 8 BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya Biaya dapat dipandang sebagai suatu nilai tukar yang dikeluarkan atau suatu pengorbanan sumber daya yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat di masa datang.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Biaya l. Pengertian Akuntansi Pengertian akuntansi secara teoritis menurut Skausen dan Hongren (2001:6) adalah "proses pencatatan, penggolongan,

Lebih terperinci

AKUNTANSI & LINGKUNGANNYA. Dasar Akuntansi 1

AKUNTANSI & LINGKUNGANNYA. Dasar Akuntansi 1 AKUNTANSI & LINGKUNGANNYA Dasar Akuntansi 1 1 Definisi Akuntansi; Dari sudut Pemakai: Suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep, Konstruksi, dan Variabel Penelitian 2.1.1 Biaya Produksi Menurut Hansen dan Mowen (2012: 47), Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Activity Accounting: Activity Based Costing dan Activity Based Management. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB

Akuntansi Biaya. Activity Accounting: Activity Based Costing dan Activity Based Management. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB Akuntansi Biaya Modul ke: Activity Accounting: Activity Based Costing dan Activity Based Management Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program Studi Manajemen S1 www.mercubuana.ac.id Perhitungan

Lebih terperinci

BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS

BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS A. Pentingnya Biaya per Unit Sistem akuntansi biaya memiliki tujuan untuk pengukuran dan pembebanan biaya sehingga biaya per unit dari suatu produk dapat ditentukan. Biaya per

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. Definisi akuntansi manajemen menurut Abdul Halim (2012:5) adalah

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. Definisi akuntansi manajemen menurut Abdul Halim (2012:5) adalah BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Akuntansi Manajemen 1. Pengertian Akuntansi Manajemen Definisi akuntansi manajemen menurut Abdul Halim (2012:5) adalah suatu kegiatan yang menjadi bagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen Pihak pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangat memerlukan informasi akuntansi, untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ABC DI PT TMG. SURABAYA

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ABC DI PT TMG. SURABAYA PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ABC DI PT TMG. SURABAYA Anang Fachroji Teknik Industri-FTI-UPN Veteran Jawa Timur INTISARI Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menerapkan sistem Activity

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Manajemen Akuntansi dapat dipandang dari dua tipe akuntansi yang ada yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Sebagai salah satu tipe informasi akuntansi manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia usaha yang semakin pesat. Persaingan tersebut tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia usaha yang semakin pesat. Persaingan tersebut tidak hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya persaingan bisnis diakibatkan oleh era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang semakin pesat. Persaingan tersebut tidak hanya persaingan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 5 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama hal nya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memasukkan bagian-bagian akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan tentang bagaimana

Lebih terperinci