MODUL 1. Konsep Dasar Sistem Informasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL 1. Konsep Dasar Sistem Informasi"

Transkripsi

1 MODUL 1 Konsep Dasar Sistem Informasi Tujuan pembelajaran untuk mempelajari dan memahami tentang : Sistem, informasi, sistem informasi, dan stakeholder sistem beserta dengan perannya dalam pembangunan sistem informasi. SISTEM Sistem merupakan sekumpulan elemen-elemen yang saling terintegrasi serta melaksanakan fungsinya masing-masing untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Karakteristik sistem terdiri dari : 1. Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. 2. Batasan Sistem Batasan merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. 3. Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. 4. Penghubung Sistem Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. 5. Masukan Sistem Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. 6. Keluaran Sistem Keluaran sistem adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. 7. Pengolah Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah akan mengubah masukan menjadi keluaran. 8. Sasaran Sistem Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2 Interface Environments Sub Sub Sistem Sistem Sub Sub Sistem Sistem Input Process Output Boundary Boundary Gambar 1 : Karakteristik Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya sebagai berikut : 1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract sistem) dan sistem fisik (physical sistem). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya. 2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural sistem) dan sistem buatan manusia (human made sistem). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang dirancang oleh manusia yang melibatkan antara manusia dengan mesin yang sering disebut dengan human-machine sistem atau ada yang menyebutnya man-machine sistem. Misalnya sistem informasi, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. 3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic sistem) dan sistem tak tentu (probabilistic sistem). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, misalnya sistem komputer. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed sistem) dan sistem terbuka (open sistem). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau sub sistem lainnya.

3 INFORMASI Informasi adalah data yang diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan pada saat sekarang atau yang akan datang. Informasi juga merupakan fakta-fakta atau data yang telah diproses sedemikian rupa atau mengalami proses transformasi data sehingga berubah bentuk menjadi informasi. Kualitas dari suatu informasi tergantung pada tiga hal yaitu : 1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau meruasak informasi tersebut. 2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. 3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Relevan Tepat Waktu Akurat Kualitas Informasi Gambar 2 : Pilar Kualitas Informasi SISTEM INFORMASI Sistem informasi dapat diartikan sebagai suatu sistem di dalam organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur, dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur kombinasi yang penting. Di dalam suatu sistem informasi terdapat beberapa komponen-komponen, yaitu: 1. Perangkat keras (hardware): mencakup piranti-piranti fisik seperti monitor, printer, scanner, keyboard, dan mouse. 2. Perangkat lunak (software) atau program: sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

4 3. Prosedur: sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki. 4. Orang: semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan sistem informasi. 5. Basis data (database): sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data. 6. Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang memungkinkan satu sumber dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai. STAKEHOLDER SISTEM Stakeholder adalah orang yang memiliki ketertarikan pada sistem informasi yang telah ada atau ditawarkan. Stakeholder bisa termasuk pekerja teknis dan nonteknis, bisa juga termasuk pekerja dalam dan luar. Beberapa stakeholder sistem terdiri dari : 1. Manajer Proyek (Project Manager) Profesional berpengalaman yang bertanggung jawab merencanakan, memonitor dan mengontrol proyek dengan dengan memperhatikan jadwal, anggaran, produk jadi, kepuasan pelanggan, standar teknis dan kualitas sistem. 2. Analis Sistem (System Analist) Spesialis yang mempelajari masalah dan kebutuhan sebuah organisasi untuk menentukan bagaimana orang, data, proses dan teknologi informasi dapat mencapai kemajuan terbaik untuk bisnis. 3. Pembangun Sistem (System Builder) Spesialis teknis yang membangun sistem informasi dan komponen yang didasarkan pada spesifikasi desain yang dihasilkan oleh desainer sistem. 4. Desainer Sistem (System Designer) Spesialis teknis yang menerjemahkan persyaratan bisnis pengguna sistem dan pembatas solusi teknis (yang mendisain database, input, output, screen (layar/tampilan), jaringan dan perangkat lunak komputer yang akan memenuhi persyaratan pengguna sistem). 5. Pengguna Sistem (System User) Pelanggan yang akan menggunakan atau terpengaruh sistem informasi pada basis regular yang memvalidasikan,memasukkan, menanggapi, menyimpan dan bertukar data dan informasi. 6. Pemilik Sistem (System Owner) Sponsor sistem informasi dan advokad eksekutif, biasanya bertanggung jawab atas penandaan proyek pengembangan, pengoperasian dan perawatan sistem informasi.

5 Gambar 3 : Stakeholder Sistem Kegiatan (Pertemuan 1) Pada session ini dosen menjelaskan tentang sistem, karakteristik dan klasifikasi sistem, informasi, sistem informasi, stakeholder sistem, tugas dan fungsi stakeholder sistem beserta dengan peranannya dalam pembangunan sistem informasi. Tugas : 1. Jelaskan klasifikasi sistem beserta dengan contohnya! 2. Gambarkan siklus informasi dan jelaskan! 3. Uraikan tugas-tugas stakeholder sistem beserta pembangunan sistem informasi! dengan peranannya dalam

6 MODUL 2 Analisis System Tujuan pembelajaran untuk mempelajari dan memahami tentang : Analisis sistem, pendekatan-pendekatan analisis sistem, pendekatan analisis model-driven dan pemodelan analisis sistem dan fase pengembangan sistem. ANALISIS SISTEM Analisis sistem merupakan sebuah teknik pemecahan masalah yang menguraikan sebuah sistem menjadi beberapa bagian komponen-komponen dengan tujuan mempelajari kinerja dari masing-masing komponen dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Analisis sistem digunakan sebagai pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponennya sebagai prasyarat desain sistem untuk sistem yang akan dibuat ataupun sistem yang akan diperbaharui. Desain sistem merupakan teknik pemecahan masalah (setelah kegiatan analisis sistem) dengan menyatukan kembali bagian-bagian komponen menjadi sebuah sistem yang utuh/lengkap. Desain sistem bertujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaiki sistem lama. Analisis sistem informasi merupakan fase pengembangan dalam sebuah proyek pengembangan sistem informasi yang pada intinya berfokus pada masalah persyaratan-persyaratan bisnis. Repository merupakan lokasi yang mejadi tempat para analis sistem, desainer sistem dan pembangun sistem dalam menyimpan semua dokumentasi yang berhubungan dengan satu atau lebih sistem/proyek. PENDEKATAN-PENDEKATAN ANALISIS SISTEM Beberapa pendekatan analisis sistem antara lain yaitu : 1. Information Engineering (IE) Information engineering (Teknik Informasi) adalah sebuah teknik yang berpusat pada data tetapi berhubungan erat dengan proses. Teknik ini digunakan untuk merencanakan, menganalisis dan mendisain sistem informasi. Model-model (IE) menggambarkan ilustrasi dan sinkronisasi data serta proses-proses sistem. Pemodelan yang digunakan untuk IE adalah Diagram Hubungan Entitas (Entity Relationship Diagram). 2. Structure Analiysis (Analisis terstruktur) Structure Analiysis merupakan teknik yang berpusat pada proses yang digunakan untuk menganalisis sistem yang ada, mendefenisikan persyaratan-persyaratan bisnis untuk sebuah sistem baru atau keduanya. Pemodelan yang digunakan untuk Structure Analiysis adalah Diagram Aliran Data (Data Flow Diagram). 3. Discovery Prototyping Sebuah teknik yang digunakan untuk mengidentifikasikan persyaratan-persyaratan bisnis pengguna dengan membuat para pengguna bereaksi pada implementasi quick and dirty (bijaksana dan efektif tapi tanpa cacat atau efek samping yang tidak diinginkan) persyaratan-persyaratan tersebut. Pemodelan yang digunakan untuk Discovery

7 Prototyping adalah Microsoft Access (pembuatan database sederhana) atau aplikasi pembuatan database lainnya berhubungan pada pembuatan database. 4. Object-oriented analysis (OOA) Object-Oriented Analysis (Analisis Berorientasi Objek) merupakan sebuah teknik yang mengintegrasikan data dan proses kedalam konstruksi yang disebut objek. Model OOA menggambarkan ilustrasi pada objek-objek sistem dari berbagai macam perspektif, seperti struktur, kelakuan dan interaksi objek-objek. Pemodelan yang digunakan untuk OOA adalah Unified Modelling Language (UML). 5. Rapid Architected Analysis Rapid Architected Analysis suatu pendekatan yang mencoba untuk memperoleh modelmodel sistem dari sistem-sistem yang ada atau prototype- prototype discovery. Pemodelan yang digunakan untuk Rapid Architected Analysis Teknologi reverse engineering. PENDEKATAN ANALISIS MODEL-DRIVEN Analisis terstruktur, teknik informasi dan analisis berorientasi objek adalah contoh-contoh dari model driven. Analisis model driven merupakan analisis dengan menggunakan gambar/bagan yang digunakan untuk mengkomunikasikan masalah-masalah, persyaratan-persyaratan dan solusi-solusi bisnis. Contohnya flowchart, bagan terstruktur (hirarkis) dan struktur organisasi. Pendekatan model driven dapat digambarkan dengan penggunaan perangkat lunak grafis general purpose seperti : visio professional. FASE PENGEMBANGAN SISTEM Adapun tahapan pengembangan terdiri dari : 1. Software Concept (Menentukan konsep perangkat lunak) Pada tahapan ini dilakukan kegiatan : a. Document Concept (Konsep Dokumen) b. Statement Of Work (Statement Dari Pekerjaan) c. Project Charter (Piagam Proyek) d. RFP and Proposal (RFP dan Proposal) 2. Requirements (Menentukan kebutuhan-kebutuhan sistem ) Pada tahapan ini dilakukan kegiatan : a. Requirements Document (Penentuan Syarat-Syarat Dokument) b. Work Breakdown Structure (Pembuatan Struktur Uraian Pekerjaan) 3. Analysis (Menganalisa sistem yang akan dirancang) Pada tahapan ini dilakukan kegiatan pembuatan : a. Functional Specification (Sfesifikasi Fungsional) b. Entity Relational Diagram (Diagram Hubungan Entitas) c. Data Flow Diagram (Diagram Aliran Data) 4. Design (Mendisain sistem) Pada tahapan ini dilakukan kegiatan : a. Detailed Design Specification (Sfesifikasi Desain Terinci)

8 b. Object Diagram (Pembuatan Diagram Objek) c. Detailed Data Model (Model Data Terinci) 5. Coding and debugging Pada tahapan ini dilakukan kegiatan : a. Coding Standart (Patokan-Patokan Pengkodean / Standart Listing) b. Working Code (Pengkodean Pekerjaan) c. Unit Tests (Pengujian Unit) 6. Systems Testing (Pengujian sistem) Pada tahapan ini dilakukan kegiatan : a. Integrated Modules (Modul-Modul Yang Terintegrasi) b. Tested Application (Pengujian Aplikasi) c. Acceptance Test Sign Off (Mengakhiri Tahapan Uji Penerimaan) 7. Deployment and Maintenance Pada tahapan ini dilakukan kegiatan : a. Maintenance Specification (Sfesifikasi Pemeliharaan) b. Deployed Application (Penyebaran Aplikasi) c. Post Performance Analysis (Pusat/Tempat Analisis performansi) d. Software Development Plan (Rencana Pengembangan Perangkat Lunak) Gambar 1 : Fase Pengembangan Sistem

9 Kegiatan (1 x Pertemuan) Pada session ini dosen menjelaskan tentang analisis sistem, pendekatan-pendekatan analisis sistem, pendekatan analisis model-driven dan pemodelan analisis sistem, dan fase pengembangan sistem. Tugas : 1. Jelaskan pendekatan-pendekatan analisis sistem! 2. Jelaskan kegiatan-kegiatan dalam fase pengembangan sistem! 3. Jelaskan pemodelan yang digunakan dalam analisis sistem!

10 MODUL 3 Flowchart Tujuan pembelajaran untuk mempelajari dan memahami tentang : Defenisi Flowchart, jenis-jenis flowchart, symbol-simbol flowchart beserta dengan contohnya. PENDAHULUAN Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. PEDOMAN-PEDOMAN DALAM MEMBUAT FLOWCHART Bila seorang analis dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan, seperti : Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja, misalkan MENGHITUNG PAJAK PENJUALAN. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati. Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada flowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila percabangannya tidak berkaitan dengan sistem. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar. JENIS-JENIS FLOWCHART Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu : 1. Flowchart Sistem (System Flowchart) 2. Flowchart Paperwork / Flowchart Dokumen (Document Flowchart) 3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart) 4. Flowchart Program (Program Flowchart) 5. Flowchart Proses (Process Flowchart) FLOWCHART SISTEM

11 Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline(tidak dihubungkan langsung dengan komputer,misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator). Contoh sederhana untuk flowchart sistem dapat dilihat pada Gambar 1. FLOWCHART PAPERWORK / FLOWCHART DOKUMEN

12 Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat dan disimpan. Gambar 2 menggambarkan suatu contoh flowchart ini mengenai alur pembuatan kartu anggota untuk suatu perpustakaan. FLOWCHART SKEMATIK

13 Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-simbol yang digunakan. Gambar-gambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian FLOWCHART PROGRAM Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi. Suatu contoh flowchart program dapat dilihat pada Gambar 3.

14

15 FLOWCHART PROSES Flowchart Proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus (lihat Gambar 4) Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan atau form. Pada Gambar 5. menggambarkan suatu contoh flowchart proses.

16 SIMBOL-SIMBOL FLOWCHART Simbol-simbol flowchart yang biasanya dipakai adalah simbol-simbol flowchart standar yang dikeluarkan oleh ANSI dan ISO. Simbol-simbol ini dapat dilihat pada Gambar 6 Simbol Flowchart Standar.

17

18

19

20

21 Kegiatan (1 x Pertemuan) Pada session ini dosen menjelaskan tentang flowchart beserta dengan jenis-jenisnya. Latihan : Gambarkan dan jelaskan contoh-contoh flowchart yang telah dijelaskan pada modul diatas!

22 MODUL 4 Flowchart Lanjutan LATIHAN DAN QUIS Perhatikan Gambar 7 dan Gambar 8! Contoh Flowchart Prosedur Sistem Manual RSUD Aceh Singkil Gambar 7 Flowchart Prosedur Sistem Manual RSUD Aceh Singkil Contoh Flowchart Prosedur Sistem Yang dirancang RSUD Aceh Singkil

23 Gambar 8 Flowchart Prosedur Sistem Yang dirancang RSUD Aceh Singkil Buatlah resume berdasarkan contoh gambar 7 dan gambar 8 dari modul diatas!

24 MODUL 5 Pemodelan Dan Analisis Database Tujuan pembelajaran untuk mempelajari dan memahami tentang : Konsep pemodelan dan Analisis database dengan Entity Relationship Diagram dan Normalisasi. PEMODELAN DATA Pemodelan data merupakan teknik yang digunakan untuk mengorganisir (mengatur) dan mendokumentasikan data sistem. Pemodelan data disebut juga dengan pemodelan database. Pemodelan database digambarkan dengan diagram hubungan entitas (Entity relationsip diagram) atau disingkat dengan ERD. ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan pemodelan data yang menunjukkan hubungan tiap-tiap entity. Simbol Entity Relationship Diagram, yaitu : 1. ENTITY Entity/Entitas merupakan suatu kesatuan yang diperlukan dalam menyimpan data dapat berupa orang, objek, tempat atau kejadian. MAHASISWA Entity instance merupakan kemunculan tunggal suatu entity.

25 2. ATTRIBUTE Mahasiswa Attribute merupakan sifat atau karakteristik deskriptif suatu entity. Compound attribute (atribut gabungan) merupakan Atribut yang terdiri dari atribut lain. 3. RELASI / RELATION NIM Nama Alamat Kelas Telepon/HP Tanggal Lahir Jenis Kelamin Relationship merupakan hubungan yang dapat menyatakan kejadian antara satu entitas dengan entitas lainnya. Mahasiswa Student Is being studied by Mengikuti is enrolled in Diambil Mata Kuliah Curriculum Contoh Entity Relationship Diagram

26 CARDINALITY Cardinalitas merupakan jumlah minimum dan maksimum dari hubungan antar entitas, disebabkan hubungan bersifat dua arah (bidirectional). Mahasiswa Student Is being studied by Mengikuti is enrolled in Diambil Mata Kuliah Curriculum Tabel Cardinalitas

27 IDENTIKASI 1. Key Atribut atau kelompok atribut yang mengasumsikan nilai unik untuk tiap entitas. 2. Concatenated key Kelompok attribut yang secara unik mengidentifikasi contoh entitas. 3. Candidate key Satu dari sekian banyak key yang akan dijadikan sebagai primary key suatu entitas. 4. Primary key Candidate key yang paling umum digunakan untuk mengidentifikasi secara unik entitas tunggal. 5. Alternate key Candidate key yang tidak terpilih menjadi primary key. MAHASISWA NIM (Primary Key) Nama.Nama Depan.Nama Tengah.Nama Belakang Alamat.Alamat Jalan.Kota.Propinsi.Negara.Kode Pos No telepon/hp (Alternate Key) Tanggal Lahir Jenis Kelamin 6. Foreign key Primary key pada satu entitas yang diberikan (diduplikasi) kepada entitas lain untuk mengidentifikasikan hubungan.

28 DERAJAT HUBUNGAN Derajat Hubungan merupakan Jumlah entity yang saling berhubungan 1. Recursive Relationship.(hubungan dalam entity yang sama) 2. Binary Relationship (derajat dua) 3. Ternary Relationship (lebih dari dua). 1. Recursive Relationship 2. Binary Relationship Mahasiswa Student Is being studied by Mengikuti is enrolled in Diambil Curriculum Mata Kuliah

29 3. Ternary Relationship Associative entity merupakan entity yang menerima primary key lebih dari satu entitas lain.

30 IDENTIFYING RELATIONSHIP Identifying relationship merupakan hubungan dimana primary key entity induk merupakan bagian dari key entity anak. Contoh : NONIDENTIFYING RELATIONSHIP Nonidentifying relationship merupakan hubungan yang setiap entity memiliki primary key sendiri.

31 GENERALISASI Generalisasi adalah mengelompokkan atribut yang umum bagi beberapa entitas kedalam entitas tersendiri. Contoh 1 :

32 Contoh 2 : (a) (b)

33 Contoh ERD untuk Sistem Informasi RSUD Aceh Singkil Kegiatan (1 x Pertemuan) Pada session ini dosen menjelaskan tentang konsep pemodelan database dengan model ERD beserta dengan langkah-langkah pembuatan ERD. Tugas : Buatlah ERD untuk membangun sebuah Sistem Informasi Stok Barang!

34 MODUL 6 Analasis Database Tujuan pembelajaran untuk mempelajari dan memahami tentang : Konsep normalisasi dan tahap-tahap normalisasi. ANALISIS DATA Analisis data adalah suatu teknik yang digunakan dalam memproses model data untuk diterapkan menjadi sebuah database. Pada pemrosesan model data untuk diterapkan menjadi database maka digunakan teknik normalisasi. NORMALISASI Normalisasi merupakan proses pengelompokkan atribut data yang membentuk entitas sederhana, nonredundan, fleksibel dan mudah beradaptasi. Tahapan Normalisasi terdiri dari : 1. Unnormalization Form Merupakan bentuk tidak normal berdasarkan data yang diperoleh dan mengandung repeating group. 2. First Normal Form (1NF) Entitas yang atributnya memiliki tidak lebih dari satu nilai untuk contoh tunggal entitas tersebut. 3. Second Normal Form (2NF) Entitas yang atribut non-primary key-nya hanya tergantung pada full primary key. 4. Third Normal Form (3NF) Entitas yang atribut non-primary key-nya tidak tergantung pada atribut nonprimary key yang lain. 5. Boyce Code Normal Form (BCNF) Dilakukan remove multivalued dependent. BCNF terjadi jika masih terdapat anomaly pada bentuk 3NF dikarenakan relasi memiliki lebih dari satu candidate key. 6. Fourth Normal Form (4NF) Dilakukan jika masih terdapat adanya anomali pada BCNF. 7. Fifth Normal Form (5NF) Tahapan ini dilakukan untuk mengatasi terjadinya join dependent pemecahan relasi menjadi dua sehingga relasi tersebut tidak dapat digabungkan kembali menjadi satu.

35 Contoh :

36

37

38 Implementasi Relasi

39 Contoh Normalisasi untuk Sistem Informasi Stok Barang Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form) Bentuk ini merupakan kumpulan data yang direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya : Tabel Tidak Normal Kode Supp Nama Supp Kode Trans Kode Brg R-0001 A-0002 Abadi Avon Kosm INP-0001 INP-0002 RN-0001 Nama Brg Tanggal Rinso anti noda 07-Juli-2005 RN-0002 Rinso Warna AV-0001 Deodorant 07-Juli-2005 Jatuh Tempo Qty Harga 21/07/ /07/2005 Jumlah Total Bentuk Normal Kesatu (1st Normal Form) Bentuk normal ke satu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam file datar, satu demi satu record dan nilai dari field-field berupa atomic value. Tidak ada set atibut yang berulang-ulang atau bernilai ganda. Tiap field hanya satu arti bukan berupa kumpulan kata yang mempunyai dua arti. Adapun kelemahan dari bentuk normal ke satu ini adalah sebagai berikut : 1. Inserting (Penyisipan) Kita tidak dapat memasukkan kode dan nama supplier saja tanpa ada transaksi pembelian, sehingga supplier baru dapat masuk bila ada transaksi pembelian. 2. Deleting (Penghapusan) Bila satu record di bawah dihapus misalnya kode transaksi INP-0001, maka berakibat pula menghapus data supplier S-0001 (Abadi), padahal data supplier masih diperlukan. 3. Updating (Perubahan) Kode dan nama terlihat ditulis berkali-kali, bila suatu ketika terjadi perubahan nama supplier misalnya maka harus mengganti disemua record yang mengandung hal tersebut. Bila ada yang terlewat maka membuat data tidak konsisten lagi. 4. Redudancy (Duplikat) Field jumlah di bawah merupakan redundancy, karena setiap kali harga dikalikan dengan quantitas akan menghasilkan jumlah. Maka field tersebut dapatlah dibuang, bila tidak dibuang maka mengakibatkan tidak konsisten. Tidak konsisten disini disebabkan karena bila ada perubahan harga, hanya data harga yang diubah, data jumlah tidak maka nilai jumlah tidak sama dengan qty * harga.

40 Tabel Normal Kesatu Kode Supp Nama Supp Kode Trans Kode Brg Nama Brg Tanggal Jatuh Tempo Qty Harga R-0001 Abadi INP-0001 RN-0001 Rinso 07-Juli /07/ R-001 Abadi INP-0001 RN-0002 Rinso Warna 07-Juli /07/ A-0002 Avon Kosm INP-0002 AV-0001 Deodorant Juli /07/2005 Jumlah Total Bentuk Normal Kedua (2nd Normal Form) Bentuk normal tahap kedua terpenuhi jika sebuah tabel, semua atribut yang tidak termasuk dalam kunci primer memiliki ketergantungan fungsional pada kunci primer secara utuh. Sebuah tabel dikatakan tidak memenuhi normal kedua jika ketergantungannya hanya bersifat parsial (hanya tergantung pada sebagian dari kunci primer). Bentuk normal tahap kedua ini dianggap belum memadai karena hanya meninjau sifat ketergantungan atribut terhadap kunci primernya. Pembentukan bentuk normal kedua dengan mencari kunci-kunci field yang dapat dipakai sebagai patokan dalam pencarian dan sifatnya unik. Dari kondisi di atas dapat diambil kunci kandidat yaitu : Kode transaksi, Kode supplier dan Kode barang Tabel Normal Kedua Tabel Supplier * Kode Supplier Nama Supplier Tabel Barang * Kode Barang Nama Barang Tabel Transaksi Kode Transaksi Tanggal Tempo Qty Harga Total ** Kode Supplier ** Kode Barang *

41 Dengan pemecahan seperti tabel di atas maka sebagian dari permasalahan yang terdapat pada bentuk normal kesatu dapat terjawab, yaitu permasalahan inserting, deleting dan updating. Kode dan nama supplier baru dapat masuk kapanpun tanpa harus ada transaksi pada tabel transaksi, cukup dibuka tabel Supplier dan disisipkan satu record baru. Bentuk Normal Ketiga (3rd Normal Form) Bentuk normal ketiga mempunyai syarat setiap tabel tidak mempunyai field yang bergantung transitif (artinya dengan kata lain setiap atribut bukan kunci harus tergantung pada kunci primer / utama secara keseluruhan). Maka terbentuklah tabel sebagai berikut. Tabel Normal Ketiga Tabel Supplier * Tabel Barang Kode Supplier Nama Supplier * Kode Barang Nama Barang Tabel Transaksi * ** Kode Transaksi Tanggal Tempo Total Kode Supplier Tabel Transaksi Brg * ** Kode Transaksi Kode Barang Qty Harga

42 Implementasi Relasi : Kode Supp Nama Supp R-0001 Abadi R-001 Abadi A-0002 Avon Kosm Kode Brg Nama Brg RN-0001 Rinso RN-0002 Rinso Warna AV-0001 Deodorant Kode Trans Kode Brg Qty Harga INP-0001 RN INP-0001 RN INP-0002 AV Kode Trans Tanggal Total Jatuh Tempo Total Kode Supp INP Juli /07/ R-0001 INP Juli /07/ R-001 INP Juli /07/ A-0002

43 Kegiatan (1 x Pertemuan) Pada session ini dosen menjelaskan tentang konsep normalisasi, teknik pengerjaan normalisasi, sampai dengan contohnya. Tugas : Buatlah normalisasi untuk membangun Sistem Informasi RSUD Aceh Singkil berdasarkan ERD pada Modul 5!

44 MODUL 7 Pemodelan Proses Tujuan pembelajaran untuk mempelajari dan memahami tentang : Pemodelan proses, perbedaan Logical model dengan physical model, pemodelan dengan data flow diagram. MODEL Model merupakan representasi bergambar mengenai kenyataan. Model terbagi atas dua jenis yaitu : 1. Logical model (sistem model logis) menggambarkan esensi suatu sistem (apa sebenarnya yang dilakukan sistem tersebut), terlepas dari implementasi teknik. 2. Physical model merupakan representasi piktorial teknik yang menyatakan apa sistem tersebut atau apa saja yang dilakukan sistem tersebut dan bagaimana diimplementasikan (model implementasi dan model teknis). Mengapa Sistem Model Logis? 1. Model logis dapat menghilangkan dampak yang tidak diinginkan dari hasil cara penerapan suatu sistem, ataupun bagaimana seseorang memikirkan sistem tersebut diterapkan. 2. Model logis mengurangi resiko terjadinya kebutuhan bisnis yang hilang diakibatkan kita terlalu terpaku pada hasil teknisnya. 3. Model logis juga memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan end user yang tidak memiliki aspek teknis atau memiliki pemahaman bahasa teknis yang minim. Mengapa Sistem Model phisik? 1. Model phisik dapat menunjukkan maksud dan tujuan dari suatu sistem dengan jelas. 2. Model phisik menunjukkan detail dari kegiatan-kegiatan yang terjadi dalam sebuah sistem. 3. Dengan model phisik dapat diketahui bagaimana suatu sistem diimplementasikan. PEMODELAN PROSES Suatu teknik yang digunakan untuk mengorganisir (mengelola) dan mendokumentasikan proses-proses yang terjadi pada sebuah sistem, berupa proses sistem, logika, kebijakan dan prosedur. Beberapa tipe pemodelan proses yaitu :

45 1. Struktur Aliran Data Struktur Aliran Data merupakan struktur yang menggambarkan komunikasi antara proses dengan lingkungan sistem, dengan menelusuri alur masukan suatu data sampai dengan menghasilkan keluaran dari suatu proses. 2. Struktur Program Struktur Program merupakan suatu struktur yang menggambarkan secara rinci mengenai bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan 3. Flowchart Logika Flowchart Logika merupakan teknik penggambaran yang menerangkan langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu sistem untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. 4. Decision Table (Tabel Keputusan) Decision Table merupakan bentuk presentasi tabular yang menentukan set kondisi dengan kegiatan yang sesuai. Decision Table digunakan untuk menentukan kebijaksanaan kompleks dan aturan pembuatan keputusan. KONSEP PEMODELAN PROSES Sistem thinking merupakan aplikasi teori sistem formal dan konsep pemecahan masalah sistem. Hal ini akan membantu dalam memahami bagaimana sistem dikelola dan bekerja. Data Flow Diagram merupakan alat yang mendukung untuk sistem thinking. DATA FLOW DIAGRAM (DFD) Data Flow Diagram merupakan model proses yang digunakan untuk menggambarkan aliran data serta proses-proses yang terjadi pada suatu sistem. Alat perencanaan DFD disebut dengan diagram dekomposisi (bagan hirarki). Dekomposisi merupakan kegiatan yang akan membagi proses menjadi sub proses, sistem menjadi subsistem dan komponen menjadi subkomponen. Contoh Diagram Dekomposisi dapat dilihat pada gambar di halaman selanjutnya.

46 Perbedaan DFD dengan Flowchart : 1. Proses pada DFD dilakukan secara paralel, sedangkan flowchart cenderung hanya menunjukkan proses urut. 2. DFD lebih menjelaskan arus data pada suatu sistem sedangkan flowchart menjelaskan arus dari prosedur. 3. Pada DFD menunjukkan aliran data melalui sistem dimana looping dan branching tidak ditunjukkan. Pada flowchart menunjukkan rangkaian proses dengan algoritma atau program yang menyertakan looping dan branching. 4. DFD tidak menunjukkan proses perhitungan sedangkan flowchart sering menunjukkan proses perhitungan.

47 SIMBOL DATA FLOW DIAGRAM Simbol-simbol yang digunakan untuk penggambaran DFD sebagai berikut : 1. External Agent (Entitas) 2. Process (Proses/Pengolahan) 3. Data Store (Penyimpanan) 4. Data Flow (Aliran Data) Data Flow Name Data Flow Name Data Flow ilegal dan legal dapat dilihat pada gambar berikut :

48 Konsep Paket aliran data dapat digambarkan sebagai berikut : Keterangan : Penggunaan And (dan) sering digantikan dengan titik koma ( ; ) Berikut ini adalah gambar kesalahan proses pada DFD

49 Data Flow ke dan dari Data Stores Metode pembuatan DFD yaitu : Top Down Analisys (mulai yang umum sampai yang detil). Jabarkan setiap proses sedetil mungkin. Pelihara konsistensi antar proses (perhatikan jumlah masukan dan keluaran). Berikan label (nama) yang bermakna untuk setiap symbol. Tahap Penggambaran DFD : 1. Data flow diagram konteks 2. Data flow diagram level 0 3. Data flow diagram level detil (level 1, level 2, level 3)

50 Contoh Sistem Informasi RSUD Aceh Singkil DFD KONTEKS Pasien Distributor Data Registrasi Pasien Data Data Pasien Kartu Berobat Order Obat Data Obat Penjamin Data Pasien Data Penjamin Data Tindakan Medik Data Dokter Data Resep Dokter ADM RS. 0 Data Petugas Sistem Informasi RSUD Aceh Singkil Data Tindakan Medis Data Pasien Data Rekam Medik Data Dokter Data Order Obat ADM Keuangan Laporan Apotik Data Data Order Obat Pembayaran Data Resep Data Stock Obat Kasir Direktur

51

52

53

54

55

56 Kegiatan (1 x Pertemuan) Pada session ini dosen menjelaskan tentang pemodelan proses secara detil. Dosen juga menerangkan teknik-teknik penggambaran DFD beserta dengan contoh penggambarannya. Tugas : Gambarkan Data Flow Diagram untuk merancang sistem informasi Stok Barang.

57 MODUL 8 Pemodelan Berorientasi Objek Menggunakan UML Tujuan pembelajaran untuk mempelajari dan memahami tentang : Konsep pemodelan objek dan Unified Modelling Language. PEMODELAN OBJEK Object Oriented Anayisis merupakan pendekatan yang digunakan untuk : 1. Mempelajari objek yang sudah ada untuk mengetahui apakah dapat digunakan kembali ataupun dapat diadaptasi untuk pemakaian baru. 2. Menentukan satu objek atau yang dimodifikasi yang akan digabung dengan objek yang sudah ada kedalam suatu aplikasi komputasi bisnis yang sangat berharga. Object modeling merupakan teknik untuk mengidentifikasi objek di dalam lingkungan sistem dan mengidentifikasi hubungan antara objek-objek tersebut. Objects, Attributes dan Instances Object merupakan sesuatu yang ada atau dapat dilihat, disentuh atau dirasakan dan user menyimpan data serta mencatat perilaku mengenai sesuatu. Attribute adalah aspek penting dari data, merupakan data yang mewakili karakteristik interes tentang sebuah objek. Object instance dapat berupa : Setiap orang khusus, tempat, sesuatu atau kejadian dan juga nilai untuk attribute dari objek.

58 Behavior adalah kumpulan dari sesuatu yang dapat dilakukan oleh objek dan terkait dengan fungsi-fungsi yang bertindak pada data objek (atau attribut). Encapsulation merupakan pengemasan beberapa item objek kedalam satu unit. Object Class Class merupakan satu set objek yang memiliki attribute dan behavior yang sama. Biasanya disebut sebagai object class. Inheritance Inheritance merupakan konsep dimana metode atau atribut yang ditentukan di dalam sebuah object class dapat diwariskan atau digunakan lagi oleh object class lainnya.

59 Object/Class Relationship Hubungan objek/kelas (object/class relationship) merupakan asosiasi bisnis yang ada diantara satu atau lebih objek dan kelas. Sebagai contoh menganai bagaimana customer dan pesanan diasosiasikan (berinteraksi) : SEORANG CUSTOMER MENEMPATKAN nol atau lebih pesanan. SEBUAH PESANAN DITEMPATKAN oleh satu dan hanya satu CUSTOMER UNIFIED MODELLING LANGUAGE The Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standart untuk melakukan spesifikasi, visualisasi, konstruksi, dan dokumentasi dari komponen-komponen perangkat lunak, dan digunakan untuk pemodelan bisnis. UML menggunakan notasi grafis untuk menyatakan suatu desain. Pemodelan dengan UML berarti menggambarkan yang ada dalam dunia nyata ke dalam bentuk yang dapat dipahami dengan menggunakan notasi standart UML. Model-model diagram pada UML UML terdiri atas banyak elemen-elemen grafis yang digabungkan membentuk diagram. Tujuan representasi elemen-elemen grafis ke dalam diagram adalah untuk menyajikan beragam sudut pandang dari sebuah sistem berdasarkan fungsi masing-masing diagram tersebut. Kumpulan dari beragam sudut pandang inilah yang kita sebut sebuah model.

60 UML mendefinisikan diagram-diagram berikut ini : 1. Diagram model Use case (use case diagram) 2. Diagram struktur statis - Diagram kelas (class diagram) - Diagram objek (object diagram) 3. Diagram state (behaviour diagram) : - Diagram statechart (Statechart diagram) - Diagram aktifitas (activity diagram) 4. Interaction diagram : - Diagram rangkaian (sequence diagram) - Diagram kolaborasi (collaboration diagram) 5. Diagram Implementasi - Diagram komponen (component diagram) - Diagram penguraian (deployment diagram) Kegiatan (1 x Pertemuan) Pada session ini dosen menjelaskan tentang konsep pemodelan objek dan Unified Modelling Language. Tugas : 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan objek beserta dengan contohnya! 2. Buatlah contoh Object/Class Relationship!

61 MODUL 9 Use Case Diagram Tujuan pembelajaran untuk mempelajari dan memahami tentang : Pemodelan dengan Use Case Diagram beserta dengan teknik-teknik penggambaran. USE CASE DIAGRAM Use Case Diagram adalah suatu representasi / model yang digunakan pada rekayasa perangkat lunak yang menunjukkan sekumpulan use case dan aktor serta hubungan diantara keduanya. Use case diagram digunakan untuk mengamati : - Prilaku suatu sistem yang menghasilkan nilai terukur terhadap aktor. - Melukiskan segala sesuatu yang diinginkan oleh aktor agar dikerjakan oleh sistem (kebutuhan system dari sudut pandang user) Langkah-langkah use case diagram : 1. Mengidentifikasi, mendefenisikan dan mendokumentasikan pelaku-pelaku baru. 2. Mengidentifikasi, mendefenisikan dan mendokumentasikan use case baru. 3. Mengidentifikasi semua reuse yang mungkin. 4. Memperbaiki diagram model use case (jika perlu). 5. Mendokumentasikan naratif use case analisis sistem. Komponen Use Case Diagram terdiri dari : 1. Use case 2. Actors 3. Relationship 4. System boundary boxes (optional) 5. Packages (optional) Contoh Use Case 1. Pasien, aktor yang memiliki data rekam medis. 2. Dokter, aktor yang melakukan diagnosa dan menyimpan rekam medis seorang pasien. 3. Apoteker, aktor yang melakukan penjualan obat berdasarkan surat resep dari dokter. Konsep use case :

62 1. Use case dibuat berdasar keperluan actor, merupakan apa yang dikerjakan system, bukan bagaimana system mengerjakannya. 2. Use case diberi nama yang menyatakan apa hal yang dicapai dari hasil interaksinya dengan actor. 3. Use case dinotasikan dengan gambar (horizontal ellipse) Use case biasanya menggunakan verb. Nama use case boleh terdiri dari beberapa kata dan tidak boleh ada 2. Use case yang memiliki nama yang sama. Sebuah use case bisa mempunyai dokumentasi. Gunakan dengan lambang dibawah ini dan ditarik dengan garis putus tanpa panah. 9. Untuk sebuah system yang besar dibutuhkan use case package. 10. Letakkan use case utama anda pada pojok kiri atas dari diagram. 11. Use case diagram tidak terpengaruh urutan waktu, meskipun demikian. 12. Supaya mudah dibaca perlu penyusunan use case. Contoh penyusunan use case :

63 ACTOR 1. Actor menggambarkan orang, system atau external entitas / stakeholder yang menyediakan atau menerima informasi dari system. 2. Actor memberi input atau menerima informasi dari system. 3. Actor biasanya menggunakan Noun. 4. Actor digambarkan dengan gambar stick figure atau dengan gambar visual. Contoh Penggambaran Actor : Atau atau dll. 5. Komunikasi Antar Actor : Tidak boleh ada komunikasi langsung antar actor 6. Actor - <<System>> : Indikasi <<system>> untuk sebuah actor yang merupakan sebuah system. <<System Keuangan>> Peletakkan Actor 1. Letakkan actor utama anda pada pojok kiri atas dari diagram. 2. Letakkan Use Case utama anda pada pojok kiri atas dari diagram karena actor utama anda sering kali secara langsung terlibat dengan use case utama. 3. Actor digambar diluar dari diagram, jangan digambarkan ditengah-tengah use case.

64 Ada 4 jenis relasi yang bisa timbul pada use case diagram : 1. Association antara actor dan use case 2. Association antara use case 3. Generalization/Inheritance antara use case 4. Generalization/Inheritance antara actors Association : 1. Associations bukan menggambarkan aliran data/informasi 2. Associations digunakan untuk menggambarkan bagaimana actor terlibat dalam use case Association : 1. Assosiation antara actor dengan use case <<include>> 2. Assosiation antara use case <<include>> 3. Association Antara Use Case- <<extend>> Assosiation antara use case <<include>>

65 Generalization/inheritance 1. Generalization/inheritance digambarkan dengan sebuah garis berpanah tertutup pada salah satu ujungnya yang menunjukkan lebih umum. 2. Generalization/inheritance harus digambarkan secara vertikal Generalization/inheritance antara use case 1. Dibuat ketika ada sebuah keadaan yang lain/perlakuan khusus. 2. Inheriting use case dibawah base/parent use case. Generalization/inheritance antara actor dan use case 1. Dibuat ketika ada sebuah actor baru terbentuk dan mempunyai atribut dan methode yang sama dengan actor yang sudah ada. 2. Inheriting actor dibawah base/parent actor. System Boundary Boxes 1. Digambarkan dengan kotak disekitar use case, untuk menggambarkan jangkauan system anda. 2. Biasanya digunakan apabila memberikan beberapa alternative system yang dapat dijadikan pilihan. 3. System boundary boxes bersifat optional.

66 Contoh: Hal-hal lain pada use case 1. Association <<uses>>,<<includes>> atau <<extends>> yang digunakan pada versi UML sebelumnya, sudah tidak terpakai lagi. 2. <<uses>> dan <<includes>> keduanya digantikan <<include>> 3. <<extends>> dikembangkan ke <<include>> dan generalization 4. Dilarang menggunakan lebih dari dua level association use case

67 Contoh Use Case Untuk Sistem Informasi RSUD Aceh Singkil: PAKAGE DIAGRAM Use Case Diagram Untuk Administrator

68 Use Case Diagram Untuk Petugas Pendaftaran Use Case Diagram Untuk Kasir

69 Use Case Diagram Untuk Manager Use Case Diagram Untuk Pasien/Masyarakat Umum

70 Use Case Diagram Untuk Perawat/Dokter Kegiatan (1 x Pertemuan) Pada session ini dosen menjelaskan tentang konsep Unified Modelling Language dan Use Case Diagram. Dosen juga menguraikan tentang teknik penggambaran dan contoh dari setiap diagram. Tugas : 1. Buatlah Class diagram untuk merancang suatu Sistem Informasi Stok Barang!

71 MODUL 10 Class Diagram Tujuan pembelajaran untuk mempelajari dan memahami tentang : Pemodelan dengan Class Diagram beserta dengan teknik-teknik penggambaran. CLASS DIAGRAM Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class memiliki tiga area pokok : 1. Nama dan stereotype 2. Atribute 3. Operasi/Metoda Class dengan Stereotype 1. Kelas Entitas 2. Kelas Boundary 3. Kelas Control Notasi Pada Class Diagram

72

73 Contoh class diagram Sistem Informasi Pelayanan Klinik Kegiatan (1 x Pertemuan) Pada session ini dosen menjelaskan tentang konsep Unified Modelling Language dan Use Case Diagram. Dosen juga menguraikan tentang teknik penggambaran dan contoh dari setiap diagram. Tugas : 2. Buatlah Class diagram untuk merancang suatu Sistem Informasi RSUD Aceh Singkil dan untuk Sistem Informasi Stok Barang!

74 MODUL 11 Desain dan Prototyping Output Tujuan pembelajaran untuk mempelajari dan memahami tentang : Perancangan dan prototyping output, tujuan perancangan output dan teknik-teknik perancangan output. PERANCANGAN OUTPUT Output adalah informasi yang dikirim kepada para user melalui sistem informasi lewat Intranet, extranet atau WWW. Beberapa data memerlukan pemrosesan yang ekstensif sebelum menjadi output yang layak. Output dapat diwujudkan dalam bentuk : 1. Hardcopy tradisional dari laporan cetakan. 2. Softcopy seperti layer komputer, miroform dan keluaran audio. 3. Drive device berupa disket, CD, DVD Flash disk, dll. Ada beberapa tujuan yang harus dicapai penganalisis sistem saat merancang output yaitu : 1. Merancang output untuk tujuan khusus. 2. Membuat output bermanfaat bagi para user. 3. Mengirim jumlah output yang tepat. 4. Menyediakan distribusi output yang tepat. 5. Menyediakan output tepat waktu. 6. Memilih metode output yang paling efektif. TEKNOLOGI OUTPUT Untuk menghasilkan jenis-jenis output yang berbeda-beda memerlukan teknologi yang berbeda pula, diantaranya yaitu : 1. Untuk output komputer cetakan, pilihan tersebut meliputi jenis-jenis printer. 2. Untuk keluaran layar pilihan meliputi laporan bagian atau terpisah yaitu CRT atau LCD. 3. Untuk output Audio bisa dikeluarkan melalui pengeras suara kecil Di PC. 4. Untuk output elektronik bisa diciptakan dengan perangkat-perangkat software khusus. Teknologi yang bersifat video, audio dan animasi, pada klip-klip video membuat output yang bermanfaat : 1. Melengkapi output cetakan yang sifatnya statis Kolaborasi jarak jauh yang menghubungkan orang-orang yang jarang melihat satu sama lain. 2. Menunjukan bagaimana untuk menampilkan suatu tindakan, seperti bagaimana software harus diinstall. 3. Menyediakan episode pelatihan singkat yang merupakan pekerjaan khusus agar dapat menegaskan suatu keahlian baru. 4. Mengubah waktu dari suatu peristiwa actual yang merekamnya untuk keluaran berikut. 5. Mempertahankan suatu kejadian sebagai tambahan untuk arsip-arsip organisasi.

75 Animasi adalah bentuk lain dari output yang bisa digunakan untuk meningkatkan suatu situs web atau presentasi. Animasi adalah presentasi dari beragam gambar dalam suatu rangkaian, pada suatu waktu. Unit dasar dari animasi adalah gambar dan tersusun dari empat unsur yakni : 1. Simbol-simbol elemental 2. Orientasi spatial 3. Efek Transisional 4. Efek Alterasi Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih teknologi output adalah : 1. Siapa yang akan menggunakan output tersebut (kualitas yang dibutuhkan). 2. Berapa banyak orang yang membutuhkan output tersebut. 3. Dimana keluaran tersebut dibutuhkan (distribusi/ logistic). 4. Apa tujuan output tersebut. 5. Pada kecepatan berapa output tersebut dibutuhkan. 6. Seberapa sering output tersebut diakses. 7. Berapa lama output tersebut akan (atau harus ) disimpan. 8. Menurut peraturan khusus apa output tersebut diproduksi, disimpan dan didistribusikan. 9. Berapa biaya awal dan biaya selanjutnya untuk pemeliharaan dan pasokan. 10. Apa syarat-syarat lingkungan (penyerapan kebisingan, pengendalian temperature ruang untk peralatan dan penkabelan untuk teknologi output tersebut. Petunjuk untuk desain laporan cetakan 1. Ketentuan rancangan laporan yang dikenal dengan istilah WYSIWYG atau What You See Is What You Get. 2. Kualitas, jenis dan ukuran kertas. 3. Formulir keluaran khusus. 4. Pertimbangan desain, terdiri dari : a. Attribute-attribut fungsional dari suatu laporan cetakan meliputi : - Heading atau judul laporan - Nomor halaman - Tanggal persiapan - Heading-heading kolom - Mengelompokkan item-item data terkait bersama - Pengguna break control b. Attribut-attribut gaya bahasa / estetis Langkah-Langkah dalam merancang laporan output dengan peralatan Software berbantuan komputer : 1. Menentukan kebutuhan akan laporan tersebut. 2. Menentukan pengguna. 3. Menentukan item-item data yang dimasukkan. 4. Mengestimasi ukuran laporan secara keseluruhan. 5. Judul laporan. 6. Nomor halaman laporan. 7. Memasukkan tanggal persiapan laporan. 8. Memberi label setiap kolom data secara tepat.

76 9. Menentukan data-data variable, menunjukan pada layer apakah setaip spasi atau bidang digunakan untuk suatu karakter alphabet, numeric atau karakter khusus. 10. Menunjukkan tempat baris-baris kosong yang digunakan untuk membantu mengatur organisasi. 11. Mengulas laporan-laporan prototype (gunakan layer untuk dokumen-dokumen berbasis Web dan gunakan output hardcopy untuk laporan-laporan cetakan) dengan pengguna dan pemrogram agar layak, bermanfaat, mudah dibaca, mudah dipahami dan memiliki penampilan yang estetis. Petunjuk untuk merancang layar : 1. Buatlah layar sederhana. 2. Buatlah presentasi layar tetap konsisten. 3. Fasilitas gerakan user diantara layar-layar. 4. Ciptakan suatu layar yang menarik. CONTOH DISAIN OUTPUT RANCANGAN OUTPUT VISIT DOKTER

77 RANCANGAN OUTPUT TINDAKAN MEDIS RANCANGAN OUTPUT STOCK OBAT

78 RANCANGAN OUTPUT PEMBAYARAN PASIEN RANCANGAN OUTPUT REKAM MEDIS

79 RANCANGAN OUTPUT PENJUALAN OBAT RANCANGAN OUTPUT PENGGUNAAN OBAT

80 RANCANGAN OUTPUT PEMBELIAN OBAT Kegiatan (1 x Pertemuan) Pada session ini dosen menjelaskan tentang perancangan output, teknik-teknik perancangan output beserta dengan contohnya. Tugas : 1. Buatlah contoh perancang output untuk sistem informasi stok barang! 2. Cari contoh situs-situs perancang web pilihan!

81 MODUL 12 Desain dan Prototyping Input Tujuan pembelajaran untuk mempelajari dan memahami tentang : Desain dan prototyping input, tujuan perancangan input dan teknik-teknik perancangan input. PERANCANGAN INPUT Untuk menginput data kedalam komputer yang sesungguhnya, analis sistem harus mendesain dokumen sumber, screen input dan metode serta prosedur untuk memasukkan data kedalam komputer (dari konsumen ke form ke staf entry data ke komputer). Data capture merupakan identifikasi dan penambahan data baru. Source document adalah sebuah form yang digunakan untuk menyimpan data transaksi. Data entry merupakan proses mengubah data menjadi format yang dapat dibaca oleh komputer. Nilai suatu hasil input harus memiliki nilai efektif, mudah digunakan dan konsistensi. Tujuan perancangan Input : 1. Membuat penyelesaian input yang mudah dan efisien. 2. Menjamin input akan memenuhi tujuan yang diharapkan. 3. Menjamin penyelesaian yang tepat. 4. Membuat tampilan layer dan formulir yang menarik. 5. Membuat input yang tidak rumit. 6. Membuat tampilan layer dan formulir yang konsisten. MERANCANG FORMULIR YANG BAIK Meskipun spesialis formulir local mungkin tersedia, analyst harus mampu membuat formulir yang lengkap dan berguna. Namun juga penting untuk bisa mengenali bentuk yang buruk, bertumpuk-tumpuk atau formulir tidak berguna yang menyia-nyiakan sumber daya organisasi dan harus dihilangkan. Beberapa jenis analyst seperti analisis aliran kerja, memusatkan perhatian pada bagaimana kerja didalam organisasi. Formulir adalah perangkat penting untnuk mengendalikan aliran kerja. Ada 4 pedoman untuk membuat formulir yaitu : 1. Membuat formulir mudah diisi. 2. Memastikan bahwa formulir akan memenuhi tujuan yang telah dibuat. 3. Membuat formulir yang memastikan penyelesaian tepat. 4. Buatlah formulir yang menarik. ALIRAN FORMULIR Membuat aliran formulir dengan arus yang sesuai dapat menimbulkan waktu dan usaha yang dilakukan oleh pekerja dalam menyelesaikan formulir. Formulir harus mengalir dari kiri ke kanan dan dari atas kebawah, seperti kita membuat flowchart.

82 Tujuh bagian sebuah formulir merupakan teknik dalam memudahkan pengisian formulir secara benar yaitu dengan pengelompokkan informasi secara logis. Adapun tujuh bagian tersebut adalah : 1. Judul 2. Pengenalan (identifikasi dan jalan masuk(akses) 3. Petunjuk-petunjuk (instruksi) 4. Badan 5. Tanda tangan dan pembuktian (verifikasi) 6. Total 7. Komentar (pendapat). Ciri-ciri untuk perancangan Software formulir elektronik yaitu : 1. Mempunyai kemampuan membuat formulir elektronik atau formulir berbasis jaringan yang menggunakan satu paket terintegrasi. 2. Mampu membuat formulir menggunakan contoh panduan formulir. 3. Mampu membuat formulir dengan memotong dan melekatkan objek-objek atau bagian yang diinginkan. 4. Memudahkan penyelesaian formulir elektronik dengan mengunakan paket software penginputan data milik teman. 5. Membiarkan kebiasaan user penyelesaian formulir elektronik dengan kemampuan kebiasaan menggunakan menu, toolbar, papan ketik dan macro. 6. Mendukung penyatuan dengan database yang popular. 7. Membantu membawa kepada formulir yang terarah. 8. Mendorong proses dan pengiriman otomatis. 9. Mendorong pengembangan peran database. 10. Membangun perlindungan keamanan untuk formulir elektronik. 11. Menyeleksi formulir kertas dan mengizinkan penyebarluasan melalui jaringan. 12. Menciptakan lapangan elektronik secara otomatis dalam pemeriksaan formulir kertas. 13. Menyediakan pengisian formulir melalui jaringan (web). 14. Menyediakan pengitungan yang diselesaikan secara otomatis. Membuat tampilan layar sederhana 1. Tiga bagian tampilan layar yaitu menunjukan : - JUDUL (kata kunci untuk menu). - BADAN ( mengunakan ketentuan ke kiri dan kekanan, dari atas ke bawah untuk menginput data). - Pendapat dan petunjuk untuk mengunakan fungsi kunci. 2. Menggunakan Window atau Hyperlink Perancangan Antarmuka dengan Grafik : 1. Kotak teks 2. Kotak penanda 3. Tombol pilihan 4. Daftar dan kotak yang memanjang ke bawah (drop down) 5. Tombol Peluncur dan berputar

83 6. Peta Gambar 7. Area Teks 8. Kotak pesan 9. Tombol perintah 10. Kotak dialog Tab control 11. Menggunakan warna dalam rancangan layar Perancangan halaman Intranet dan Internet : 1. Penggunaan bermacam kotak teks, tombol tekan menu drop-down, kotak pilihan dan tombol radio untuk memberikan fungsi yang spesifik dan untuk menciptakan keterkaitan dalam formulir tersebut. 2. Menyediakan instruksi yang jelas, karena pengguna web bisa jadi tidak familiar dengan istilah atau komputer. 3. Masukan tombol radio ketika user harus memilih satu jawaban dalam sebuah dua cabang, pertanyaan tertutup yang jawabannya hanya terdiri dari Ya dan tidak, atau T dan F dan lain-lain. 4. Letakan kotak pilihan untuk memudahkan user menunjukan apakah kondisi tes benar atau tidak. 5. Demonstrasikan sebuah masukan logis lanjutan dari formulir isian khususnya karena user perlu memutar ke bawah ke suatu halaman yang tidak terlihat. 6. Siapkan dua tombol dasar pada tiap formulir isian web. 7. Buatlah sebuah layar arus balik yang menolak kepatuhan pada sebuah formulir kecuali field yang bersifat perintah telah diisi dengan benar. 8. Sediakan kotak teks yang menggulung pada suatu saat ketika anda tidak yakin tentant berapa luas field yang diperlukan oleh user. 9. Jika formulir tersebut cukup panjang dan user harus menggulung terlalu banyak, bagilah formulir tersebut ke dalam beberapa formulir yang lebih sederhana pada beberapa halaman yang terpisah. Contoh-Contoh Perancangan Input RANCANGAN INPUT FORM LOGIN

MODUL 5. Pemodelan Dan Analisis Database

MODUL 5. Pemodelan Dan Analisis Database MODUL 5 Pemodelan Dan Analisis Database Tujuan pembelajaran untuk mempelajari dan memahami tentang : Konsep pemodelan dan Analisis database dengan Entity Relationship Diagram dan Normalisasi. PEMODELAN

Lebih terperinci

Pengantar Analisa Perancangan Sistem Sulindawati dan Muhammad Fathoni

Pengantar Analisa Perancangan Sistem Sulindawati dan Muhammad Fathoni Pengantar Analisa Perancangan Sistem Sulindawati dan Muhammad Fathoni Abstrak Sistem merupakan sekumpulan elemen-elemen yang saling terintegrasi serta melaksanakan fungsinya masing-masing untuk mencapai

Lebih terperinci

Rancangan Antar Muka

Rancangan Antar Muka Rancangan Antar Muka 1. Perancangan Input Untuk menginput data kedalam komputer yang sesungguhnya, analis sistem harus mendesain dokumen sumber, screen input dan metode serta prosedur untuk memasukkan

Lebih terperinci

Analisa & Perancangan Sistem Informasi

Analisa & Perancangan Sistem Informasi Analisa & Perancangan Sistem Informasi Oleh: Achmad Zakki Falani, S.Kom Flowchart Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem a. Gordon B. Davis ( 1984 : 12) : Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau

Lebih terperinci

( Word to PDF Converter - Unregistered ) BAB II LANDASAN TEORI

( Word to PDF Converter - Unregistered )  BAB II LANDASAN TEORI ( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.word-to-pdf-converter.net BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut Jog [2] Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

Lebih terperinci

UML & USE CASE DIAGRAM. Oleh : Bambang Hermawan, S.Si

UML & USE CASE DIAGRAM. Oleh : Bambang Hermawan, S.Si UML & USE CASE DIAGRAM Oleh : Bambang Hermawan, S.Si Unified Modeling Language Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian berisi tentang gambaran objek yang ada dalam suatu penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi Pemesanan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang berlokasi di jalan Moh.Toha No.127 Bandung, Visi dan Misi dari apotek,

Lebih terperinci

USE CASE DIAGRAM. Analisis dan perancangan berorientasi Obyek

USE CASE DIAGRAM. Analisis dan perancangan berorientasi Obyek USE CASE DIAGRAM Analisis dan perancangan berorientasi Obyek USE CASE DIAGRAM Usecase Diagram digunakan untuk mengambarkan interaksi antara pengguna sistem (actor) dengan kasus (use case) yang disesuaikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Sistem seperti yang ditulis dalam buku analisis dan disain sistem informasi Jogianto HM didefinisikan sebagai kumpulan dari elemenelemen yang berinteraksi untuk

Lebih terperinci

MENGENAL FLOWCHART. Ahmad Zilly A Abstrak. Pendahuluan

MENGENAL FLOWCHART. Ahmad Zilly A Abstrak. Pendahuluan MENGENAL FLOWCHART Ahmad Zilly A zillyassirry@gmail.com Abstrak Flowchart atau bagan alur merupakan metode untuk menggambarkan tahaptahap penyelesaian masalah (prosedur), beserta aliran data dengan simbol-simbol

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Sistem merupakan salah satu yang terpenting dalam sebuah perusahaan yang dapat membentuk kegiatan usaha untuk mencapai kemajuan dan target yang dibutuhkan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Contoh :

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini BAB III LANDASAN TEORI Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan

Lebih terperinci

UML & USE CASE DIAGRAM. Oleh : Bambang Hermawan, S.Si

UML & USE CASE DIAGRAM. Oleh : Bambang Hermawan, S.Si UML & USE CASE DIAGRAM Oleh : Bambang Hermawan, S.Si Unified Modeling Language Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Antrian (Queue) Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam sistem pembelian karcis kereta api atau bioskop, dimana orang yang datang pertama akan diberi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu pertama, pendekatan yang menekankan pada prosedur sistem dan yang kedua, pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu.

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisir, saling berinteraksi,

Lebih terperinci

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM UML UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi object dan design berorientasi object (OOA&D) yang dimunculkan sekitar akhir

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjualan Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara langsung dapat merugikan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. sistem informasi terbagi dalam dua kelompok, yaitu landasan teori tentang

BAB III LANDASAN TEORI. sistem informasi terbagi dalam dua kelompok, yaitu landasan teori tentang BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori atau kajian pustaka yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi terbagi dalam dua kelompok, yaitu landasan teori tentang permasalahan dan landasan teori tentang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya. Prosedur didefinisikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

BAB II LANDASAN TEORI. jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut Raymond McLeod (2004 : 9) Sistem adalah sekelompok elemen- elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Jogiyanto

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat beroperasi dalam suatu lingkungan, jika terdapat unsur unsur yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban (2003, p2), data ialah fakta yang belum diolah atau gambaran dari transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan dan diklasifikasikan.

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling memengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6].

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6]. 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar Sistem Informasi Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. Informasi adalah data

Lebih terperinci

USE CASE DIAGRAM Menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah apa yang diperbuat sistem, dan bukan bagaiman

USE CASE DIAGRAM Menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah apa yang diperbuat sistem, dan bukan bagaiman USE CASE DIAGRAM USE CASE DIAGRAM Menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah apa yang diperbuat sistem, dan bukan bagaimana. Menggambarkan kebutuhan system

Lebih terperinci

FLOWCHART PENDAHULUAN. Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program.

FLOWCHART PENDAHULUAN. Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. FLOWCHART PENDAHULUAN Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. 1 Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori atau kajian pustaka yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi terbagi dalam dua kelompok, yaitu landasan teori tentang permasalahan dan landasan teori tentang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem a. Sistem adalah merupakan suatu kumpulan atau himpunan dari unsurunsur atau variable-variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi,semua sistem pada bidangbidang tersebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Dalam melakukan kegiatan berupa analisa dan merancang sistem informasi, dibutuhkan sebuah pendekatan yang sistematis yaitu melalui cara yang disebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen dan elemenya. Pendekatan sistem

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah bagian pengolahan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah bagian pengolahan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah bagian pengolahan data dan penyimpanan data barang pada Apotek Martanegara. 3.1.1. Sejarah

Lebih terperinci

Gambar Use Case Diagram

Gambar Use Case Diagram 1. Use Case Diagram Use case adalah abstraksi dari interaksi antara system dan actor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut: 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut: Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004) Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. membentuk satu kesatuan untuk mencapai satu tujuan tertentu. Dapat dilihat dari. menekankan pada komponen atau elemennya.

BAB II LANDASAN TEORI. membentuk satu kesatuan untuk mencapai satu tujuan tertentu. Dapat dilihat dari. menekankan pada komponen atau elemennya. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Definisi sistem menurut buku sistem teknologi informasi sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain yang membentuk satu kesatuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sutu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

(RPL) REKAYASA PERANGKAT LUNAK II

(RPL) REKAYASA PERANGKAT LUNAK II (RPL) REKAYASA PERANGKAT LUNAK II TRI WAHYUDI 1530055401001 TIPA 15 DATA FLOW DIAGRAM (DFD Data Flow Diagram and Flow Chart Pemodelan Perangkat Lunak DFD Definition Adalah suatu diagram yang menggunakan

Lebih terperinci

Gambar 4.26 : Rancangan Layar Cetak Kwitansi Pemeriksaan Lab Gambar 4.27 : Rancangan Layar Entry Data Pemeriksaan Radiologi Gambar 4.

Gambar 4.26 : Rancangan Layar Cetak Kwitansi Pemeriksaan Lab Gambar 4.27 : Rancangan Layar Entry Data Pemeriksaan Radiologi Gambar 4. DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1 :Work Brekdown Strukture... 43 Gambar 3.2 : Gant Chart... 43 Gambar 3.3 : Strutur Aktifitas... 44 Gambar 4.1 : Struktur Organisasi... 56 Gambar 4.2 : Activity Diagram Pendaftaran

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 9 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Data dan Informasi Data merupakan fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambargambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem

SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem SISTEM INFORMASI Konsep Dasar Sistem Sistem: Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Menurut Azhar Susanto dalam bukunya Sistem Informasi Management ( hal.18 bag.1 konsep dasar SIM ). Bahwa sistem adalah kumpulan dari subsistem/ komponen/ bagian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai sebuah tujuan. Sistem hampir selalu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem. Sistem adalah kumpulan elemen elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi bertanggung jawab memproses masukkan ( input ) sehingga menghasilkan keluaran (

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem dan Informasi Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen dan elemenya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam membangun sebuah system informasi diperlukan suatu pemahaman mengenai system itu sendiri sehingga tujuan dari pembangunan system informasi dapat tercapai.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Al Fatta (2007) sistem secara umum adalah sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori digunakan untuk menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi landasan teori mengenai hal-hal dari permasalahan

Lebih terperinci

UNIFIED MODELING LANGUAGE

UNIFIED MODELING LANGUAGE UNIFIED MODELING LANGUAGE UML (Unified Modeling Language) adalah metode pemodelan secara visual sebagai sarana untuk merancang dan atau membuat software berorientasi objek. Karena UML ini merupakan bahasa

Lebih terperinci

RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG

RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG Sujono 1), Melati Suci Mayasari 2) 1) Teknik Informatika STMIK Atma Luhur Pangkalpinang 2) Manajemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Rancang Bangun 3.1.1 Pengertian Rancang Rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Perusahaan 2.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Gunung Mas Parahyangan merupakan perusahaan dengan skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin tekstil.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Teori sistem secara umum yang pertama kali diuraikan adalah istilah sistem yang sekarang ini banyak dipakai. Banyak orang berbicara mengenai karakteristik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah kumpulan dari elemen elemen yang saling berkaitan dan tersusun untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 1 Informasi adalah data yang diolah

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Surat Surat adalah alat komunikasi antara dua pihak yang berupa tulisan dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain adalah untuk mengkomunikasikan

Lebih terperinci

2.1 Sistem Pendukung Keputusan

2.1 Sistem Pendukung Keputusan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Merupakan sistem pengolahan data dengan komputer yang menghasilkan suatu Informasi yang dapat digunakan oleh manusia dalam mendukung keputusan mereka.

Lebih terperinci

1 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

1 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 1 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan hal awal (suatu permasalahan) yang harus ditentukan dalam kegiatan penelitian sehingga penelitian dapat dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjelasaan Tentang Arti Sistem Sistem dapat diartikan sesuatu jaringan kerja yang terdiri dari prosedur-prosedur untuk saling berhubungan, saat melakukan suatu kegiatan agar

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa:

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa: BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data, sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa: Objek penelitian

Lebih terperinci

Bab III. Landasan Teori

Bab III. Landasan Teori Bab III Landasan Teori Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan sekumpulan elemen elemen yang saling terintegrasi serta melaksanakan fungsinya masing masing untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Karakteristik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Informasi Dan Data Informasi di jaman modern seperti ini sangat dibutuhkan oleh setiap individu maupun suatu organisasi. Karena informasi dapat digunakan sebagai bahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perijinan Perizinan Dalam rangkaian adalah simpul utama dari pengaturan mengenai penyiaran. daur proses pengaturan penyiaran, perizinan menjadi tahapan keputusan dari

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. berkaitan dan berinteraksi yang bertanggung jawab dalam memproses input

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. berkaitan dan berinteraksi yang bertanggung jawab dalam memproses input BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem merupakan kumpulan dari beberapa elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi yang bertanggung jawab dalam memproses input sehingga menghasilkan sebuah output

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah

BAB II LANDASAN TEORI. yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut Jogiyanto H.M (2001:2) Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebuah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. (Davis, 1995, hal.68). Informasi menurut Gordon B. Davis adalah data yang telah

BAB II LANDASAN TEORI. (Davis, 1995, hal.68). Informasi menurut Gordon B. Davis adalah data yang telah BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen Sistem menurut Gordon B. Davis adalah terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai. Adapun pegertian sistem menurut Jogiyanto :

BAB II LANDASAN TEORI. saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai. Adapun pegertian sistem menurut Jogiyanto : BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Adapun pegertian

Lebih terperinci

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering BPR Tahap 1 (Persiapan) Telaahan Business Process Reengineering (BPR) Tahap 1 - Persiapan Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering Apa yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi, semua sistem pada bidang-bidang tersebut

Lebih terperinci

Analisa & Perancangan Sistem Informasi Part:6

Analisa & Perancangan Sistem Informasi Part:6 Analisa & Perancangan Sistem Informasi Part:6 Oleh: DADANG MULYANA Flowchart Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutanprosedur dari suatu program. Flowchart menolong

Lebih terperinci

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA NAMA : ENDRO HASSRIE NIM : 41813120047 MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA Pemodelan data (ER Diagram) adalah proses yang digunakan untuk mendefinisikan dan menganalisis kebutuhan data yang

Lebih terperinci

FLOWCHART. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

FLOWCHART. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. FLOWCHART 1. PENDAHULUAN Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI

KONSEP SISTEM INFORMASI KONSEP SISTEM INFORMASI PENDAHULUAN Tulisan ini akan menjelaskan konsep dasar dari sistem informasi. Sebelum membahas suatu sistem lebih baik jika mengetahui dulu apa sistem itu, pada bagian berikutnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem secara umum dapat didefinisikan sebagai kumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan anatara satu dengan yang lainnya yang membentuk satu kesatuan dalam

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di Jl. Naripan No.111 Bandung 40112 Toko ini masih menggunakan sosial media

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur- prosedur yang terdiri dari kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Jogiyanto

Lebih terperinci

bergantung pada keberadaan entitas lainnya[9]. relasi yang merekatkan dua entitas adalah bersifat

bergantung pada keberadaan entitas lainnya[9]. relasi yang merekatkan dua entitas adalah bersifat a. Istilah Basis Data Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan database[4], yaitu : Entity Entity adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam. Pada bidang administrasi siswa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Aplikasi Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna.

Lebih terperinci

Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering)

Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) Graha Prakarsa, ST. MT. Sekolah Tinggi Teknologi Bandung Memahami arti pengembangan perangkat lunak. Mengetahui aktivitas pengembangan perangkat lunak. Memahami

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah Apotik Vita Sari

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah Apotik Vita Sari 38 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah Apotik Vita Sari Jln. Kapten Bangsi Sembiring 11 Kabanjahe. 3.1.1 Sejarah Singkat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser dan diakses melalui jaringan komputer. Aplikasi berbasis web

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Sitti Nurbaya Ambo, S.Kom Universitas Gunadarma e-mail : baya_ambo@yahoo.com ABSTRAK Perusahaan membutuhkan adanya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah suatu cara pemindahan hak yang diperoleh pihak pertama ( pembeli ) dari pihak kedua ( penjual ) dengan jalan memberikan sejumlah uang. Adapun

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dibahas meliputi permasalahan-permasalahan atau prosedur-prosedur yang

BAB III LANDASAN TEORI. dibahas meliputi permasalahan-permasalahan atau prosedur-prosedur yang BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini. Landasan teori yang akan dibahas meliputi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya (Jogiyanto

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan berperan dominan di dalam menentukan keberhasilan pelayanan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Yakub menuliskan dalam bukunya (Yakub, 2012) bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan untuk memberi suatu perbandingan referensi proyek yang telah dikerjakan, terdapat 4 contoh referensi dari penelitian terdahulu,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang BAB II LANDASAN TEORI Pada landasan teori ini diuraikan sejumlah teori untuk membantu dan memecahkan permasalahan yang ada. Beberapa landasan teori tersebut meliputi konsep dasar dan definisi-definisi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Definisi Program Aplikasi Pelayanan administrasi Kependudukan

BAB II LANDASAN TEORI Definisi Program Aplikasi Pelayanan administrasi Kependudukan 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Program Aplikasi Pelayanan administrasi Kependudukan Program Aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk mengerjakan atau menyelesaikan masalah-masalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci