BAB I PENDAHULUAN. mendidik anak-anak mereka sebaik-baiknya. Orang tua akan merasa kesulitan
|
|
- Ridwan Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Orang tua di era modern ini menemui tantangan yang berat dalam melaksanakan kewajiban utamanya yaitu mengurus dan mendidik buah hati mereka. Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan menyebutkan bahwa kedua orang tua wajib memelihara dan mendidik anak-anak mereka sebaik-baiknya. Orang tua akan merasa kesulitan dalam melaksanakan kewajibannya terutama bagi orang tua yang tinggal di daerah perkotaan. Pada umumnya orang tua yang tinggal di perkotaan sangat disibukan dengan urusan pekerjaan mereka. Kedua orang tua yang sama-sama bekerja tentunya hanya punya sedikit waktu untuk mendampingi sang buah hati bermain dan memantau tumbuh kembangnya. Hal mengurus dan mendidik anak juga menjadi tantangan yang sangat berat bagi seorang ibu. Kenyataan tersebut tidak terlepas dari paradigma bahwa tugas utama ayah adalah mencari nafkah, sedangkan tugas yang berkaitan dengan mengurus anak dan rumah tangga dilimpahkan kepada ibu, namun walau begitu sekarang paradigma tersebut sedikit demi sedikit bergeser. Banyak ibu di jaman modern ini yang tidak hanya tinggal di rumah, mengurus rumah
2 2 tangga dan anak, tetapi juga bekerja di kantor untuk membantu ekonomi keluarga. Hal ini tentu menjadi kendala dalam hal mendidik dan memantau perkembangan mental dan fisik sang anak, terlebih apabila usia sang anak masih terbilang sangat dini. Peran dan kehadiran orang tua dalam setiap tumbuh kembang buah hatinya dapat menjadi tolak ukur bagaimana nantinya seorang anak dapat hidup dan bersikap dalam masyarakat. Seorang anak dalam sebuah keluarga mendapatkan pendidikan dasar dari ayah dan ibu serta anggota keluarganya sebelum ia mendapat pendidikan di lembaga lain. Usia dini seorang anak, yaitu antara usia 0-6 tahun merupakan masa keemasan bagi perkembangan otak anak atau yang biasa disebut The Golden Age. Perkembangan motorik dan kognitif seorang anak berkembang dan semakin baik, sehingga dalam masa tersebut peran orang tua sangat diperlukan untuk membangun karakter anak sejak dini dan memaksimalkan tumbuh kembang si buah hati. Orang tua yang jarang berada di Rumah karena sibuk bekerja dan jarang mendampingi sang anak, tentunya mereka tidak hadir dan berperan penuh dalam masa The Golden Age tersebut, dan hal tersebutdikhawatirkan akan mempengaruhi perkembangan sang anak dan berimbas pada karakter sang anak nanti di masa depan. Hal ini membuat para orang tua risau akan dilema harus bekerja namun juga harus tetap hadir dalam optimalisasi tumbuh kembang sang anak.
3 3 Banyak orang tua yang menggunakan jasa pengasuh anak ke rumah, yang tujuannya agar mereka tetap dapat bekerja, dan anak mereka tetap terurus. Para orang tua harus selektif sebelum menggunakan jasa pengasuh anak karena nantinya mereka akan meninggalkan anak mereka hanya dengan seorang pengasuh anak. Orang tua harus lebih selektif dalam hal memilih jasa pengasuh anak, yaitu harus memilih pengasuh anak dari lembaga atau penyalur pengasuh anak sudah dikenal masyarakat dan terbukti kredibel. Hal tersebut harus dilakukan oleh orang tua, karena walaupun berasal dari lembaga atau penyalur pengasuh anak yang terpercaya sekalipun, tak sedikit oknum pengasuh anak yang berbuat tidak layak, seperti melakukan penganiayaan serta penculikan yang dikhawatirkan dapat menimbulkan trauma pada anak atau bahkan sang anak diajak melakukan perbuatan yang kurang baik. Melihat kenyataan tersebut tentunya para orang tua merasa takut dan tak jarang orang tua justru enggan menggunakan jasa pengasuh anak untuk mengasuh anaknya di rumah. Banyak pelaku usaha yang jeli melihat keresahan para orang tua di atas dan menjadikan hal tersebut sebagai peluang usaha untuk membuka usaha jasa penitipan anak. Usaha jasa penitipan anak merupakan salah satu peluang usaha rumahan yang sedang digemari oleh para pelaku usaha saat ini, apalagi di wilayah perkotaan. Usaha jasa penitipan anak menjadi salah satu usaha yang
4 4 sedang digandrungi oleh pelaku usaha dikarenakan modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar untuk mendirikan sebuah Taman Penitipan anak. Taman Penitipan Anak merupakan program kesejahteraan anak yang dapat menyelenggarakan layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) secara terintegrasi dengan perawatan dan pengasuhan anak sejak usia 3 bulan sampai dengan 6 tahun.taman penitipan anak merupakan bentuk PAUD Non-Formal yang keberadaannya terus berkembang jumlahnya. Taman penitipan anak merupakan solusi bagi kegundahan para orang tua yang harus meninggalkan buah hati mereka untuk menjalankan rutinitas pekerjaan. Para pelaku usaha taman penitipan anak berlomba-lomba untuk menyediakan fasilitas yang lengkap dan pelayanan terbaik bagi kebutuhan sang buah hati. Taman penitipan anak bukan hanya sekedar tempat untuk menitipkan anak, tetapi juga turut membantu serta menunjang tumbuh dan kembang sang buah hati serta memberikan pelayanan yang terbaik bagi anak-anak yang dititipkan. Para orang tua akan memilih taman penitipan anak yang terpercaya serta memberikan pelayanan dan fasilitas yang terbaik bagi buah hati mereka. Penyelenggaraan jasa penitipan anak di Indonesia saat ini pada kenyataannya masih menemui banyak kekurangan. Pada prakteknya, masih banyak pelaku usaha jasa penitipan anak yang lalai dalam memenuhi hak-hak konsumen, misalnya dalam hal layanan pendidikan, kenyamanan, keamanan, kebersihan, serta sarana dan sarana bagi sang anak yang dititipkan. Beberapa taman
5 5 penitipan anak kurang memperhatikan keamanan sarana bermain anak, tak jarang anak mengalami kecelakaan sewaktu bermain. Keadaan ruang tidur yang kurang memadai dan sempit membuat anak yang dititipkan tidak nyaman untuk beristirahat setelah lelah bermain. Kehigienisan makanan di beberapa taman penitipan anak juga masih menjadi masalah yang dikhawatirkan oleh orang tua, karena dapat menimbulkan masalah kesehatan mulai dari alergi sampai diare bagi anak yang dititipkan. Pemenuhan berbagai aspek penting dalam penyelenggaraan penitipan anak belum dapat terlaksana seperti yang diharapkan, dan apabila hal ini terus dibiarkan tentunya akan ada pihak yang akan dirugikan yaitu anak yang dititipkan beserta orang tua selaku konsumen. Kenyataan yang terjadi di praktek penyelenggaraan penitipan anak tersebut menimbulkan tanda tanya terhadap perlindungan hukum bagi anak beserta orang tua selaku konsumen jasa penitipan anak. Salah satu pelaku usaha yang berkecimpung di bidang jasa penitipan anak di Sleman, Yogyakarta adalah Taman Penitipan Anak (TPA) Tunggadewi. TPA Tunggadewi berlokasi di Jalan Bulaksumur, M. 5, Sekip, Sleman, Yogyakarta. TPA Tunggadewi secara resmi berdiri pada 7 Januari Keberadaan TPA Tunggadewi merupakan wujud rasa prihatin para ibu Dharma Wanita Persatuan UGM akan kesulitan yang dialami para orang tua yang bekerja di UGM dalam mengasuh anak-anaknya ketika ditinggal bekerja. TPA Tunggadewi didirikan
6 6 sebagai bentuk kepedulian terhadap kesulitan yang dialami para orang tua yang bekerja di UGM. TPA Tunggadewi merupakan tempat alternatif yang bisa digunakan untuk menggantikan peran orang tua sementara mereka bekerja supaya kebutuhan esensial anak tetap dapat dipenuhi. TPA Tunggadewi pada awalnya hanya ditujukan untuk merawat anak-anak karyawan UGM, namun seiring perkembangan jaman tidak sedikit orang tua di luar lingkungan UGM yang mempercayakan putra-putrinya di tempat ini. 1 TPA Tunggadewi menyediakan fasilitas penitipan anak, mulai dari anak usia 2 bulan hingga usia 6 tahun. TPA ini pun juga bisa dikatakan tidak pernah sepi, setidaknya tiap bulan ada lebih dari 25 orangtua yang menitipkan buah hatinya di tempat ini. 2 Jasa penitipan anak yang dilakukan oleh TPA Tunggadewi menimbulkan suatu hubungan hukum bagi TPA Tunggadewi sendiri dengan orang tua anak dalam suatu bentuk perjanjian penitipan anak. Sebuah hubungan hukum akan melahirkan hak dan kewajiban yang mengikat para pihak dalam perjanjian. TPA Tunggadewi dan orang tua wajib melaksanakan hak dan kewajiban dengan baik agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. TPA Tunggadewi selaku pelaku usaha jasa penitipan anak harus bertanggung jawab atas kerugian yang diderita oleh anak yang dititipkan apabila terjadi wanprestasi atau sengketa konsumen. 1 Menengok Taman Penitipan Anak, diakses pada tanggal 12 Maret 2015 Pukul 14:54 WIB. 2 Ibu Bayi Usia Tiga Bulan Harus Tetap Datang Beri ASI, diakses pada tanggal 12 Maret 2015 Pukul 17:34 WIB.
7 7 Perjanjian penitipan anak yang terbentuk antara TPA Tunggadewi dengan orang tua sang anak menimbulkan tanggung jawab bagi TPA Tunggadewi. TPA Tunggadewi berdasarkan perjanjian penitipan anak tersebut berkewajiban untuk melindungi dan menjamin hak anak-anak yang dititipkan, melalui orang tuanya selaku konsumen, sebagaimana secara tegas dijelaskan oleh Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK). Mengingat UUPK merupakan payung hukum yang mengintegrasikan dan memperkuat penegakan hukum di bidang konsumen, para pelaku usaha penitipan anak, dalam hal ini TPA Tunggadewi harus mengacu pada UUPK dalam hal pemenuhan hak-hak konsumennya. Melihat besarnya peran jasa penitipan anak yang dilakukan oleh TPA Tunggadewi dalam memberikan layanan kepada anak yang terpaksa ditinggal orang tua karena pekerjaan atau halangan lainnya, serta memberikan layanan yang tekait dengan pemenuhan hak-hak anak untuk tumbuh dan berkembang, mendapatkan perlindungan dan kasih sayang, serta hak untuk berpartisipasi dalam lingkungan sosialnya, maka pelaksanaan perlindungan hukum bagi konsumen merupakan hal yang utama yang harus ditegakkan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian sebagai dasar penyusunan penulisan hukum dengan judul PERLINDUNGAN HUKUM KONSUMEN DALAM PERJANJIAN PENITIPAN ANAK (STUDI KASUS TAMAN PENITIPAN ANAK TUNGGADEWI, SLEMAN, YOGYAKARTA).
8 8 B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Pelaksanaan Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen dalam Perjanjian Penitipan Anak di TPA Tunggadewi, Sleman, Yogyakarta? 2. Bagaimana upaya penyelesaian sengketa konsumen yang ditempuh oleh TPA Tunggadewi dan orang tua anak selaku konsumen jasa penitipan anak yang mengalami kerugian? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan pada latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dari penelitian yang diadakan adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Objektif a. Untuk mengetahui dan menganalisis Pelaksanaan Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen dalam Perjanjian Penitipan Anak di TPA Tunggadewi, Sleman, Yogyakarta. b. Untuk mengetahui dan menganalisis upaya penyelesaian sengketa konsumen yang ditempuh oleh TPA Tunggadewi dan orang tua anak selaku konsumen jasa penitipan anak yang mengalami kerugian. 2. Tujuan Subjektif Sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.
9 D. Keaslian Penelitian Sepanjang pengetahuan penulis, melalui penelusuran kepustakaan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, tidak ditemukan penulisan hukum dengan permasalahan mengenai Perlindungan Hukum Konsumen Dalam Perjanjian Penitipan Anak (Studi Kasus Taman Penitipan Anak Tunggadewi, Sleman, Yogyakarta). Adapun terdapat sebuah penelitian sejenis dengan penelitian yang dilakukan penulis, yaitu: Studi Kasus Terhadap Pelaksanaan Perjanjian Penititipan Orang Jompo Pada Panti Wreda Swasta di Kotamadya Dati II Yogyakarta Penulis : Anita Febe Holiana NIM : 89/70781/HK/13241 Bagian : Hukum Perdata Fakultas Hukum UGM Tahun : 1995 Perbedaan yang terdapat dalam penelitian di atas dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah yaitu fokus penelitian tersebut lebih kepada upaya yang ditempuh oleh panti wreda swasta dalam hal penitip tidak melaksanakan kewajibannya yang mengakibatkan kerugian bagi panti wreda swasta dalam perjanjian penitipan orang jompo, sedangkan penulis memfokuskan pada penjabaran pelaksanaan perlindungan hukum terhadap anak dan orang tua selaku konsumen
10 dalam perjanjian jasa penitipan anak, serta upaya penyelesaian sengketa konsumen antara taman penitipan anak dengan konsumen. E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi penulis a. Untuk menambah pengetahuan, melatih kemampuan dalam menganalisis dan mengembangkan teori serta memecahkan masalah yang berkaitan dengan perjanjian penitipan anak dan perlindungan konsumen. b. Untuk mendapatkan data sebagai bahan penyusun penulisan hukum guna memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. 2. Bagi Pelaku Usaha Diharapkan para pelaku usaha jasa penitipan anak dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan pembelajaran dalam membantu menjalankan usahanya sehingga para pelaku usaha tidak menemui kendala serta masalah yang berarti serta usahanya dapat lebih berkembang di masa yang akan datang.
11 11 3. Bagi Pihak Lain a. Menambah informasi dan wawasan pengetahuan serta memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama para orang tua pengguna jasa penitipan anak mengenai pengaturan perlindungan konsumen dalam perjanjian penitipan anak. b. Sebagai bahan acuan atau bahan informasi untuk penelitian lain dalam mengembangkan dan menelaah secara mendalam tentang pengaturan perlindungan konsumen dalam perjanjian penitipan anak.
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah hak asasi bagi warga negara Indonesia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah hak asasi bagi warga negara Indonesia, khususnya anak, sebagai generasi penerus bangsa. Pendidikan yang sejak dini diberikan kepada anak, akan memberikan
Lebih terperinciHak Anak. Pengarusutamaan Hak Anak
Hak Anak Pengarusutamaan Hak Anak Dasar Hukum Undang-Undang Pendidikan Nasional Nomor: 20 Tahun 2003; Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1974 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah Negara hukum yang dinamakan dengan rechtstaat yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia adalah Negara hukum yang dinamakan dengan rechtstaat yang memiliki kaitan langsung dengan lahirnya ilmu hukum administrasi Negara, unsur dari Negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibawa ke lingkungan kerja akan mengganggu kerja selain itu juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Semakin mahalnya biaya hidup sekarang menuntut orang untuk lebih giat lagi dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk memenuhi kebutuhan hidup tersebut manusia cenderung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Keluarga menjadi tempat pertama seseorang memulai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan. Keluarga menjadi tempat pertama seseorang memulai kehidupannya. Keluarga membentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Angapan bahwa pendidikan baru bisa dimulai setelah usia Sekolah Dasar (7 tahun) ternyata tidak benar. Bahkan pendidikan yang dimulai pada usia Taman Kanak-Kanak (4-6tahun)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, banyak peristiwa-peristiwa menyimpang yang terjadi di kalangan pelajar, mulai dari tawuran, seks bebas, pembunuhan, sekelompok pemuda-pemuda yang berbuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan adanya peningkatan ekonomi dan desakan pemenuhan kebutuhan yang semakin meningkat, banyak orang tua yang bekerja baik itu pria maupun wanita. Akibatnya kehidupan
Lebih terperinciWindrayana Raditya, I Wyn ( ) Seminar Tugas Akhir KBA (Alur Desain) BAB PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN Bab 1 Pendahuluan ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan teknik penulisan. Pada latar belakang terdapat uraian alasan dan hal-hal yang mendasari penulisan topik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berada disekitarnya baik hewan yang dipelihara maupun hewan yang secara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini kehidupan sehari-hari manusia tidak luput dari hewan yang berada disekitarnya baik hewan yang dipelihara maupun hewan yang secara tidak sengaja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki kekhasannya sendiri yang berbeda dengan lembaga pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga dan pendidikan adalah dua sisi yang saling berkaitan. Keluarga adalah kelompok sosial yang paling kecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Keluarga merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu bagian negara ke negara bagian lainnya. Peranan transportasi amat sangat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ada tiga hal yang membuat sebuah bangsa menjadi besar dan makmur, yaitu tanah yang subur, kerja keras dan kelancaran transportasi orang dan barang dari satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan potensi dan kualitas dirinya. Seiring dengan berkembangnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aspek kesehatan merupakan salah satu hal penting dalam mengukur kualitas sumber daya manusia. Kesehatan merupakan hal yang dibutuhkan bagi setiap orang untuk mengembangkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Taman Penitipan Anak (TPA) adalah wahana pelayanan pendidikan dan pembinaan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Umum Taman Penitipan Anak (TPA) adalah wahana pelayanan pendidikan dan pembinaan kesejahteraan anak yang berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk jangka waktu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak pra sekolah yaitu anak dengan usia 4-6 tahun yang mengalami
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak pra sekolah yaitu anak dengan usia 4-6 tahun yang mengalami perubahan dari fase kehidupan sebelumnya. Masa anak prasekolah sering disebut dengan golden age atau
Lebih terperinciGrafik 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia, 2014 (ribu orang)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman modern dan serba canggih seperti saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi segala aspek dalam perkembangan kehidupan manusia. Informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indra Dwi Handoko, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan pondasi bagi perkembangan manusia. Pendidikan yang baik dan berkualitas dari sejak dini akan menjadi cikal bakal tumbuhnya Sumber Daya Manusia
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pertumbuhan dan perkembangan mengalami peningkatan yang pesat pada usia dini yaitu 0-5 tahun, masa ini sering disebut sebagai fase Golden age. Fase golden age
Lebih terperinciPeluang Bisnis Rumahan Dengan Jasa Penitipan Anak
Peluang Bisnis Rumahan Dengan Jasa Penitipan Anak Meninggalkan anak untuk pergi bekerja adalah hal yang sangat berat bagi para orang tua yang memiliki tingkat kesibukan cukup tinggi di luar rumah. Apalagi
Lebih terperinciLaporan Penulisan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN Laporan 1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Perkembangann zaman menimbulkan kesulitan dalam setiap segi kehidupan manusia, termasuk perekonomian. Kesulitan ekonomi mengakibatkan biaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengasuhan anak merupakan kebutuhan pokok bagi orang tua dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengasuhan anak merupakan kebutuhan pokok bagi orang tua dalam memenuhi kewajiban maupun tanggung jawab kepada anak-anaknya. Pengasuhan dan pendidikan pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara material maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional Indonesia merupakan paradigma pembangunan yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata baik secara material maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai macam bahaya yang dapat mengancam kepentingannya tersebut.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong setiap manusia untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingannya masing-masing. Manusia memerlukan bantuan orang lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (Papalia, 2008). Berkembangan manusia tidak hanya secara fisik tetapi juga secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia setiap hari akan terus menerus tumbuh dan berkembang. Dari bayi yang baru lahir tumbuh dan berkembang hingga mencapai masa dewasa akhir (Papalia, 2008).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak. Usia dini juga sering disebut sebagai masa keemasan (golden age), yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usia dini merupakan momen yang amat penting bagi tumbuh kembang anak. Usia dini juga sering disebut sebagai masa keemasan (golden age), yaitu masa dimana semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa: melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi lagi yakni Sekolah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai kegiatan pembelajaran, telah dilakukan seusia manusia itu sendiri sebagai pelaku pendidikan (Jumali, 2008:15). Pendidikan sendiri sebagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat dasar dan menjadi masa keemasan (golden age) bagi anak. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. i Solo B ru
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Latar belakang Pengadaan Proyek Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. Perkembangan sebuah negara dipengaruhi oleh beberapa aspek, salah
Lebih terperinciFENOMENA TAMAN PENITIPAN ANAK BAGI PEREMPUAN YANG BEKERJA. Nur Ita Kusumastuti K Pendidikan Sosiologi Antropologi
FENOMENA TAMAN PENITIPAN ANAK BAGI PEREMPUAN YANG BEKERJA (Studi Kasus TPA Jaya Kartika Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar) Nur Ita Kusumastuti K8409045 Pendidikan Sosiologi Antropologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Zamrud Khatulistiwa ini merdeka. Selama itu pula ibu pertiwi ini mengisi kemerdekaannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara de facto dan de yure, kurang lebih sudah 63 tahun, negara yang berjuluk Zamrud Khatulistiwa ini merdeka. Selama itu pula ibu pertiwi ini mengisi kemerdekaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suasana pembangunan yang lebih terfokus di bidang ekonomi ditambah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Suasana pembangunan yang lebih terfokus di bidang ekonomi ditambah dengan era globalisasi dewasa ini telah membawa pengaruh yang tidak lagi bisa dibendung.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan suatu negara, karena pendidikan dapat memberdayakan sumber daya manusia yang berkualitas dan diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan yang ditujukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya belajar berlangsung sepanjang hayat. Untuk menciptakan generasi yang berkualitas, pendidikan harus dilakukan sejak usia dini dalam hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dini (PAUD) muncul akibat berbagai perubahan sosial dan ekonomi yang terjadi di
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Peluang bisnis dari Taman Penitipan Anak (TPA) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) muncul akibat berbagai perubahan sosial dan ekonomi yang terjadi di kota-kota
Lebih terperinci1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi negara berkembang seperti Indonesia, kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) sangat penting untuk membantu kemajuan dalam berbagai bidang. Salah satu cara untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara efektif dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab I dibahas latar belakang masyarakat kota Denpasar yang memerlukan adanya sebuah tempat penitipan dan perawatan bayi serta anak, rumusan masalah, tujuan, serta metode perancangan
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh gelas Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini
UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI BERMAIN MELIPAT, MENGGUNTING, MENEMPEL (PTK Kelompok B Semester II di TK Desa Nguter 01 Tahun Ajaran 2010/2011) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini memegang peranan yang sangat penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar pembelajaran yang akan mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan hewan untuk dikonsumsi, namun juga untuk beberapa hewan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki sumber daya alam hayati yang beranekaragam dan memiliki kedudukan serta peranan penting bagi kehidupan manusia. Hal ini sejalan dengan Pasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah PAUD adalah pendidikan yang cukup penting dalam mengembangkan bakat anak dan bahkan menjadi landasan atau pondasi yang kuat untuk mewujudkan generasi yang cerdas
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI PENELANTARAN ANAK DALAM RUMAH TANGGA MENURUT UU NO.23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK
32 BAB III DESKRIPSI PENELANTARAN ANAK DALAM RUMAH TANGGA MENURUT UU NO.23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK A. Hak dan Kewajiban antara Orang Tua dan Anak menurut UU No.23 Tahun 2002 tentang perlindungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vera Nurfadillah, 2014 Optimalisasi Peran Orangtuapekerja Dalam Pembentukan Kemandirian Anak Usia Dini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah pengalaman hidup setiap individu dalam berbagai lingkungan yang memiliki pengaruh positif untuk perkembangan individu sepanjang hayat. Sebagaimana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia. Hal ini sebagaimana diatur dalam UU Sisdiknas BAB VI Pasal 13
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta tidak secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 0012/Pdt.G/2015/PTA.Pdg adalah sebagai berikut:
1 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Beberapa faktor penyebab sengketa pengasuhan anak dalam perkara Nomor 0012/Pdt.G/2015/PTA.Pdg adalah sebagai berikut: - Penggugat dan Tergugat sama-sama merasa berhak mengasuh
Lebih terperinciPENERAPAN IPTEKS. Pendidikan Anak Usia Dini Bagi Ibu Yang Bekerja Di Luar Rumah. Kamtini
Pendidikan Anak Usia Dini Bagi Ibu Yang Bekerja Di Luar Rumah Kamtini Abstrak Aktivitas perempuan bekerja di luar rumah sering menimbulkan berbagai persoalan, terutama dalam hal pengasuhan anak sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecepatan perkembangan otak anak selama hidupnya artinya Golden Age. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya (Suyanto, 2003:6).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini merupakan upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh dan memberikan kegiatan pembelajaran yang mampu menghasilkan kemampuan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju dan berkembangnya teknologi informasi dan globalisasi membuat pola hidup masyarakat di negara maju lambat laun mulai memasuki kehidupan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 yang dimaksud Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang keadaan taman penitipan anak Al-Wathaniyah Kelurahan Ipilo Kecamatan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Langkah awal penelitian ini adalah peneliti melakukan observasi langsung tentang keadaan taman penitipan anak Al-Wathaniyah Kelurahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman, semakin banyak pula tuntutan yang harus dipenuhi oleh masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman, semakin banyak pula tuntutan yang harus dipenuhi oleh masyarakat. Salah satunya adalah tuntutan ekonomi sebagai akibat dari biaya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keluarga adalah satuan sosial yang paling mendasar, dan terkecil dalam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga adalah satuan sosial yang paling mendasar, dan terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak (baik yang dilahirkan ataupun diadopsi). Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tepat bagi perkembangan buah hatinya. Dengan demikian anak akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanpa seorang anak sebuah keluarga terasa masih belum lengkap. Anak merupakan titipan Tuhan yang harus dijaga dan dirawat dengan baik, juga harus selalu kita
Lebih terperinciIvan Susanto PANDUAN MEMBUKA USAHA TAMAN PENITIPAN ANAK / DAYCARE
1 H a l a m a n PANDUAN MEMBUKA USAHA TAMAN PENITIPAN ANAK / DAYCARE Bonus : Panduan daftar pertanyaan untuk orang tua yang hendak memasukan putra-putri mereka ke tempat penitipan anak Ivan Susanto SINOPSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak orang tua begitu berharap anak-anak mereka bisa tumbuh dan berkembang menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab di masa depan, namun orangtua tidak menyadari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadinya pengembangan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial-emosional,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa usia dini adalah masa yang sangat menentukan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya karena merupakan masa peka dan masa emas dalam kehidupan anak.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan cara meningkatkan motivasi dalam mengerjakan tugas rumah,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua orang tua menginginkan buah hatinya tumbuh menjadi pribadi yang baik, cerdas dan berkualitas. Hal itu, dalam prosesnya tidak bisa lepas dari peran seorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga merupakan suatu kelompok primer yang sangat erat. Yang dibentuk karena kebutuhan akan kasih sayang antara suami dan istri. (Khairuddin, 1985: 104).Secara historis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia dini sering disebut anak prasekolah, memiliki masa peka dalam perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespons
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Pendidikan merupakan faktor utama yang sangat penting dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pendidikan merupakan faktor utama yang sangat penting dalam pengembangan kepribadian manusia seiiring berkembangnya ilmu teknologi dan komunikasi yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan anak merupakan masa emas (golden period) atau Jendela
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berbagai studi menunjukkan bahwa periode 5 (lima) tahun pertama kehidupan anak merupakan masa emas (golden period) atau Jendela Kesempatan (window opportunity)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibidang ekonomi merupakan salah satu yang mendapat prioritas utama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka menunjang pembangunan nasional, pembangunan dibidang ekonomi merupakan salah satu yang mendapat prioritas utama dalam pelaksanaan pembangunan. Atas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga disebut usia emas (golden age). Oleh karena itu, kesempatan ini hendaknya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usia dini/prasekolah merupakan kesempatan emas bagi anak untuk belajar, sehingga disebut usia emas (golden age). Oleh karena itu, kesempatan ini hendaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan menjadi suatu prioritas tersendiri pada tiap-tiap negara.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan menjadi salah satu indikator kemajuan suatu negara. Dalam rangka mendukung kemajuan negara tersebut maka pada umumnya pendidikan menjadi suatu prioritas
Lebih terperinciPROGRAM KEGIATAN DI TAMAN PENITIPAN ANAK * Ika Budi Maryatun, M.Pd (Diadaptasi dari subdit TPA dir.paud, PNF, Kemendiknas)
P a g e 1 PROGRAM KEGIATAN DI TAMAN PENITIPAN ANAK * Ika Budi Maryatun, M.Pd (Diadaptasi dari subdit TPA dir.paud, PNF, Kemendiknas) A. PENDAHULUAN Taman Penitipan Anak (TPA) saat ini sudah mulai banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Novita Kostianissa, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
Lebih terperincipara1). BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menjadi tua merupakan suatu proses perubahan alami yang terjadi pada setiap individu. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan 60 tahun sampai 74 tahun sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-6 tahun. Pendidikan ini dapat dilaksanakan oleh beberapa lembaga pendidikan, antara lain pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbelanja melalui internet (online shopping). Maraknya fenomena online
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, seluruh aspek dari kehidupan manusia jika dimanfaatkan dengan sunguh-sunguh akan dapat menghasilkan keuntungan yang besar. Sejak beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak
Lebih terperinciTabel 1. 1 Target Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia Tahun ,7 Juta (61,8%) 5,85 Juta (19,37%) 12,85 Juta (42,43%)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Kondisi Taman Kanak-Kanak di Indonesia Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Kondisi ini menuntut Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (http://www.artikata.com/, diakses 2 Maret 2015) (http://kbbi.web.id/, diakses 2 Maret 2015)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Children : 1.Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. 2. Golongan usia antara 0-12 tahun.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tahun-tahun pertama kehidupan anak atau yang sering dikenal dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tahun-tahun pertama kehidupan anak atau yang sering dikenal dengan usia dini merupakan masa yang sangat tepat untuk meletakkan dasar-dasar pengembangan kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
Lebih terperinciBAB III DAMPAK DAN USAHA MENGATASI FENOMENA SEKKUSU SHINAI SHOKOGUN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT JEPANG
BAB III DAMPAK DAN USAHA MENGATASI FENOMENA SEKKUSU SHINAI SHOKOGUN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT JEPANG Seperti halnya masalah sosial lainnya, fenomena Sekkusu shinai shokogun ini turut memberi dampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi yang sangat penting bagi sumber daya manusia yang berkualitas. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan anak pada usia dini, bahkan sejak dalam kandungan menentukan derajat kualitas kesehatan, intelegensi, kematangan emosional dan produktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. orang tua. Seorang anak merupakan potensi yang sangat penting, generasi penerus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan sebuah anugerah yang tidak ternilai bagi setiap orang tua. Kelahiran seorang anak menjadi hal yang paling ditunggu dalam sebuah keluarga. Setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, untuk selanjutnya disebut UUP memberikan definisi perkawinan sebagai ikatan lahir dan batin antara seorang pria dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan sebuah pelaksanaan Pendidikan ditentukan oleh beberapa hal yang salah satunya adalah kualitas pembelajaran. Upaya peningkatan mutu pembelajaran menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Keluarga merupakan suatu sistem kompleks yang di dalamnya terdapat ikatan di antara anggotanya dan rasa saling memiliki. Keluarga menurut Ahmadi dan Uhbiyati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perjanjian kredit pembiayaan. Perjanjian pembiayaan adalah salah satu bentuk perjanjian bentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perjanjian jual beli sangat banyak macam dan ragamnya, salah satunya adalah perjanjian kredit pembiayaan. Perjanjian pembiayaan adalah salah satu bentuk perjanjian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penulisan. Latar belakang merupakan uraian uraian tentang hal yang mendasari topik yang dibahas pada makalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di jaman yang mengangkat emansipasi wanita kini, banyak wanita atau ibuibu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Di jaman yang mengangkat emansipasi wanita kini, banyak wanita atau ibuibu yang memilih untuk menjadi wanita karier. Wanita bekerja selain untuk mengangkat derajat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini Indonesia menghadapi masalah gizi ganda yaitu masih dijumpainya anak-anak yang menderita gizi kurang dan buruk serta meningkatnya jumlah anak yang mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia memerlukan mitra untuk mengembangkan kehidupan yang layak bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Manusia sejak awal kelahirannya adalah sebagai mahluk sosial (ditengah keluarganya). Mahluk yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keluarga merupakan suatu kelompok dari orang-orang yang disatukan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan suatu kelompok dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah atau adopsi, dan keluarga juga merupakan sistem sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Departemen Kesehatan RI pada tahun 2010 jumlah anak usia dini (0-4 tahun) di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan saat seseorang mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang sangat pesat dalam kehidupannya. Perkembangan dan pertumbuhan pada anak usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Gaya hidup masyarakat di Indonesia mulai berubah seiring dengan perkembangan zaman, salah satunya yang sedang maraknya kehidupan berkarir yang dipilih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini memiliki peran yang sangat penting bagi anak karena pendidikan pada masa tersebut merupakan landasan atau fondasi bagi anak untuk mempersiapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hal yang sangat penting, menurut Pembukaan UUD 1945 alinea 4 telah ditegaskan bahwa salah satu tujuan negara adalah mencerdaskan kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak adalah amanah yang diberikan oleh Allah SWT kepada orang tua.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah amanah yang diberikan oleh Allah SWT kepada orang tua. Kehadiran anak dapat menguji diri seseorang, orang tua dapat melaksanakan amanah tersebut atau tidak.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa golden period, potensi-potensi yang dimiliki seseorang akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Siklus hidup manusia terdiri dari beberapa fase kehidupan, salah satunya adalah masa di bawah usia lima tahun (balita) yang merupakan masa keemasan atau golden period
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prasekolah, serta merupakan wadah pendidikan pertama di jalur formal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Taman Kanak-kanak adalah salah satu bentuk satuan pendidikan prasekolah, serta merupakan wadah pendidikan pertama di jalur formal yang memiliki fungsi sebagai peletak
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG TAHUN 2015 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG TAHUN 2015 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTAENG,
Lebih terperinciPERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP)
PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana S-1 Psikologi Disusun Oleh : ANIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Orangtua memegang peranan penting dalam merawat, mengasuh, mendidik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah dambaan setiap orangtua, karena pada dasarnya anak merupakan calon generasi penerus keturunan dalam setiap keluarga dan sekaligus sebagai pewaris
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM). Ketersediaan pangan yang cukup belum dapat digunakan sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan dan gizi terkait sangat erat dengan upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM). Ketersediaan pangan yang cukup belum dapat digunakan sebagai jaminan akan terhindar
Lebih terperinciBAB IV INTERPRETASI TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENDIDIKAN ANAK. dibahas dengan menggunakan perspektif teori pengambilan keputusan.
BAB IV INTERPRETASI TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENDIDIKAN ANAK Bab ini akan membahas tentang temuan data yang telah dipaparkan sebelumnya dengan analisis teori pengambilan keputusan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada para orang tua yang telah memasuki jenjang pernikahan. Anak juga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan anugerah terindah yang diberikan Allah kepada para orang tua yang telah memasuki jenjang pernikahan. Anak juga bisa menjadi sebuah impian setiap orang
Lebih terperinci