BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan deskripsikan hasil dari penelitian masing-masing siklus

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan deskripsikan hasil dari penelitian masing-masing siklus"

Transkripsi

1 BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab ini akan deskripsikan hasil dari penelitian masing-masing siklus yang telah dilaksanakan di lapangan, kemudian setelah itu dibahas dan diberi kesimpulan. Adapun penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas VI SDN 6 Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango dengan jumlah siswa 19 orang, di samping itu agar penelitian tindakan kelas ini dapat berjalan dengan lancar, peneliti dibantu oleh guru mitra di sekolah yang peneliti jadikan sebagai pusat penelitian. Adapun pelaksanaan penelitian ini dengan menggunakan dua siklus atau dua kali tindakan perlakuan, dan pada kegiatan awal dalam penelitian ini, peneliti mengadakan kegiatan observasi awal guna mengetahui seberapa besar keterampilan menolak peluru yang dimiliki oleh siswa, dan lebih lanjut setelah dilaksanakannya observasi awal peneliti melihat gejala rendahnya keterampilan dasar tolak peluru pada sebagian besar siswa, untuk lebih jelasnya hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dideskripsikan sebagai berikut : Observasi awal Dalam kegiatan observasi awal peneliti mengambil data pada siswa tanpa adanya perlakuan terlebih dahulu. Adapun tujuan tanpa diberikannya perlakuan untuk memperoleh data yang sebenarnya. Untuk itu dari kegiatan pembelajaran

2 atletik khususnya keterampilan dasar tolak peluru siswa kelas VI SDN 6 Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango diperoleh data dan diagram seperti yang terlihat pada lampiran 2. Berdasrkan tabel dan diagram pada lampiran dua, dapat diamati bahwa dari keseluruhan siswa rata-rata belum terampil dalam melakukan tolak peluru, melihat hal ini maka perlu adanya suatu tindakan perlakuan yang dapat meningkatkan keterampilan siswa itu sendiri. Tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu dengan memodifikasi metode pembelajarannya menggunakan bola tenis. Tujuan dari pada penggunaan media pembelajaran bola tenis sebagai upaya modifikasi yaitu bertujuan memudahkan siswa dalam melakukan berbagai aktivitas gerak yang berhubungan langsung dengan teknik dasar menolak peluru, dan di samping itu dngan metode pembelajaran dimaksud siswa lebih merasa enjoy saat menjalani proses pembelajaran artinya bahwa dalam penggunaan metode pembelajaran tersebut siswa lebih banyak melakukan berbagai aktivitas yang bernuansakan permainan. Intinya bahwa dengan metode ini siswa dapat belajara, berlatih sambil bermain. Memperhatikan beberapa penjelasan di atas mengenai penggunaan media pembelajaran dalam tolak peluru yang dimodifikasi dengan menggunakan bola tenis, di samping bertujuan menghilangkan kejenuhan selama proses pembelajaran juga untuk lebih menambah perbendaharaan gerak siswa itu sendiri, karena pada pengambilan data observasi awal rata-rata keterampilan siswa sebesar 63.46% dari indikator kinerja. Dari rata-rata keterampilan siswa tersebut jika

3 ditingkatkan minimal adalah 11.54% dari indikator kinerja, atau jika dirincikan hasilnya adalah sebagai berikut. a. Untuk cara memegang peluru dirata-ratakan 62.26%, apabila ingin ditingkatkan minimal sebesar 12.74% dari indikator kinerja 75%. b. Untuk cara meletakkan peluru rata-rata sebesar 62.26%, apabila ingin ditingkatkan minimal sebesar 12.74% dari indikator kinerja 75% c. Untuk cara mengambil awalan rata-rata 62.21%, peningkatannya minimal 12.79% dari indikator konerja 75%, dan d. Untuk cara menolak peluru 67.11% dengan demikian peningkatan keterampilannya minimal sebesar 7.89% dari indikator kinerja 75%. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada observasi maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan dasar siswa dalam melakukan tolak peluru perlu untuk diberi tindakan dengan menggunakan bola tenis sebagai media pembelajaran yang dimodifikasi dengan skor capaian sesuai dengan standar penilaian indiokatrot kinerja yaitu 75% Hasil Pengamatan Siklus I Berdasarkan hasil yang telah diperoeh dalam observasi awal, maka untuk meningkatkan keterampilan dasar menolak peluru siswa perlu dilakukan tindakan sebagai perlakuan. Dari tindakan yang telah dilakukan maka diperoleh data hasil perlakuan tersebut pada siklus pertama. Adapaun hasil data tersebut digambarkan pada tabel dan diagram pada lampiran 3.

4 Dari tabel dua dan diagram pada lampiran tiga nampak bahwa keterampilan dasar siswa dalam melakukan tolak peluru masih perlu untuk ditingkatkan. Hal ini dapat diperhatikan pada indikator kinerja yang diharapkan, di mana siswa diupayakan untuk dapat melakukan beberapa komponen indikator kinerja, akan tetapi belum sepenuhnya siswa yang mampu melakukanya, hal ini dapat diamati pada komponen indiator yang dinilai yaitu (1) cara memegang peluru rata-rata keterampilan gerak dasar siswa 73.53%, selanjutnya (2) cara meletakkan peluru rata-rata 73.32%, (3) cara mengambil awalan 73.42%, dan (4) Cara menolak peluru 73.11% dari indikator yang di harapkan sebesar 75% Refleksi Siklus 1 Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada siklus satu, maka diperoleh data hasil penelitian yang menyimpulkan bahwa keterampilan dasar tolak peluru siswa kelas VI SDN 6 Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango perlu untuk ditingkatkan, adapun upaya yang akan dilakukan dalam meningkatkan keterampilan dasar dimaksud dilandasi dengan refleksi. Refleksi yang dilakukan peneliti setelah pengambilan pada siklus satu, tujuan dari pada refleksi pada siklus ini sebagai landasan untuk bisa menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan pada siklus berikutnya. Dari hasil refleksi empat indikator keterampilan dasar tolak peluru yang terdiri dari: (1) cara memegang peluru rata-rata keterampilan gerak dasar siswa 73.53%, selanjutnya (2) cara meletakkan peluru rata-rata 73.32%, (3) cara

5 mengambil awalan 73.42%, dan (4) Cara menolak peluru 73.11% dari indikator yang di harapkan sebesar 75%. a. Cara memegang peluru dirata-ratakan 73.53%, apabila ingin ditingkatkan minimal sebesar 1.47% dari indikator kinerja 75%. b. Cara meletakkan peluru rata-rata sebesar 73.32%, apabila ingin ditingkatkan minimal sebesar 1.68% dari indikator kinerja 75% c. Cara mengambil awalan rata-rata 73.42%, peningkatannya minimal 1.58% dari indikator konerja 75%, dan d. Cara menolak peluru 73.11% dengan demikian peningkatan keterampilannya minimal sebesar 1.89% dari indikator kinerja 75%. Melihat hasil di atas maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan dasar siswa dalam melakukan tolak peluru masih perlu untuk diberi tindakan minimal mencapai standar indikator kinerja yaitu 75%. Dengan demikian maka perlu adanya tindakan lebih lanjut pada siklus berikutnya yaitu pada siklus ke II dengan menggunakan bola tenis sebagai langkah dalam memodifikasi media pembelajaran Hasil Pengamatan Siklus 2 Berdasarkan perlakuan siklus ke dua di lapangan maka diperoleh peningkatan keterampilan dasar siswa dalam melakukan tolak peluru sesuai harapan, dengan kata lain bahwa rata-rata keterampilan siswa telah miningkat. Hasil pada siklus kedua dapat dikatakan meningkat dengan begitu pesat, karena dari hasil pengamatan pada observasi awal rata-rata keterampilan siswa 63.46%, dan pada siklus ke dua keterampilan dasar tolak peluru siswa meningkat hingga

6 76.84%, hal ini jelas bahwa siswa mengalami peningkatan keterampilan dasar tolak peluru sebesar 13.38% dari hasil observasi awal, dan 1.84% dari indikator kinerja 75%, atau jika dirinci peningkatan pada siklus kedua tersebut hasilnya dapat diperhatikan pada lampiran 4 tentang tabel dan diagramnya. Dari tabel tiga dan diagram pada lampiran empat nampak bahwa ketermapilan dasar siswa dalam menolak peluru dirata-ratakan meningkat secara keseluruhan. Hal ini dapat diperhatikan pada indikator kinerja, di mana seluruh siswa telah terampil dalam melakukan seluruh komponen pada indikator kinerja, hal ini dapat diamati pada indiator (1) cara memegang peluru rata-rata meningkat hingga 76.84%. (2) cara meletakkan peluru rata-rata peningkatannya 76.05%. (3) cara mengambil awalan peningkatannya rata-rata 75.79%, dan (4) cara menolak peluru meningkat sebesar 78.68%, dari peningkatan pada setiap indikator tersebut makajika dirata-ratakan hasilnya adalah 76.84%. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan dasar siswa dalam menolak peluru meningkat secara signifikan dengan rata-rata peningkatan sebesar 76.84%, ini berarti bahwa siswa telah meiliki keterampilan dasar dalam menolak peluru sesuai yang diharapkan, dan bahkan melebihi standar indiktor capaian. Melihat keberhasilan peningkatan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dengan memodifikasi media pembelajaran atletik khsusnya memodifikasi pembelajaran tolak peluru dengan menggunakan bola tenis dapat meningkatkan keterampilan dasar siswa itu sendiri, atau dengan kata lain bahwa model pembelajaran modifikasi merupakan salah satu upaya dalam menambah perbendaharaan keterampilan siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani

7 olahraga dan kesehatan pada umumnya dan pada khususnya pada pembelajaran Atletik dalam hal ini tolak peluru Refleksi Siklus 2 Berdasarkan perlakuan berupa pemberian tindakan pada siklus ke dua maka dapat di simpulkan bahwa dalam meningkatkan keterampilan dasar tolak peluru siswa salah satu uapyanya yaitu melalui media pembelajaran yang dimodifikasi. Dengan demikian setelah mengetahui bahwa dengan langakah memodifikasi media pembelajaran maka peniliti mengadakan refleksi tentang hasil dari pada data siklus ke dua tersebut. Refleksi pada siklus kedua ini berupaya untuk membenahi kesalahan-kesalahan selama tindakan, sehingga hal-hal yang masih kurang selama tindakan akan dibenahi saat proses pembelajaran yang berhubungan dengan materi tolak peluru suatu saat nanti. Pembenahan yang berhubungan dengan materi tolak peluru yang akan dilakukan suatu saat nanti yaitu untuk memenuhi standar indikator pada pembelajaran tolak peluru yang meliputi: a. Cara memegang peluru. Pada indikator ini khususnya pada siklus terakhir yang dirata-ratakan sebesar 76.84%, apabila pada pelaksanannya suatu saat nanti akan ditingkatkan dengan desain pembelajaran yang lebih menarik, walaupun pada indikator tersebut rata-rata keterampilan siswa telah meningkat. b. Cara meletakkan peluru

8 Pada indikator ini walaupun peningkatan keterampilan siswa mencapai hingga 76.05% akan ditingkatkan juga dengan menggunakan desain pembelajaran yang lebih menarik walaupun keterampilan siswa telah memenuhi standar indikator kinerja 75 %. c. Cara mengambil awalan Untuk indikator tersebut walaupun rata-rata siswa telah memenuhi standar indikator dengan hasil capaian keterampilan dasar yang dirata-ratakan sebesar 75.79, akan ditingkatkan dengan membenahi segala hal yang masih kurang dalam indikator keterampilan dimaksud. d. Cara menolak peluru Selanjutnya untuk indikator cara menolak peluru walaupun keterampilannya telah mencapai 78.68% tetap akan dibenahi hal-hal yang masih kurang. Hal-hal yang masih perlu dibenahi biasanya keseringan siswa masih ditemukan sedikitnya sulit melupakan kebiasaan melempar peluru dalam hal ini peluru yang dimodifikasi dengan menggunakan bola tenis walaupun semuanya dalam indikator dimaksud telah memiliki pemahaman bahwa peluru ditolak bukan dilempar. Melihat hasil di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada siklus ke dua ini keterampilan siswa meningkat, artinya bahwa dengan memodifikasi media pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan dasar tolak peluru siswa kelas khususnya siswa kelas V sekolah dasar.

9 4.2 Pembahasan Pada dasarnya penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas VI SDN 6 Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam melakukan tolak peluru dengan menggunakan bola tenis sebagai media pembelajaran yang dimodifikasi. Adapun yang menjadi fokus pengamatan dalam penelitian ini diantaranya yiatu: a. Kreativitas guru tidak hanya dalam memodifikasi melainkan dalam mendesain model pembelajaran yang relefan dalam meningkatkan keterampilan dasar siswa saat pembelajaran atletik khussunya tolak peluru b. Kontribusi yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran atletik khususnya tolak peluru. Artinya apakah keterampilan siswa dapat meningkat dengan model pembelajaran dimaksud, dan apakah dengan model pembelajaran tersebut komponen keterampilan siswa dapat bertambah. Berdasarkan penjelasan di atas maka diperoleh data penelitian baik dari observasi awal,data siklus pertama hingga siklus terakhir. Pada observasi awal rata-rata keterampilan siswa dalam melakukan tolak peluru adalah sebagai beriut: a. Pada cara memegang peluru rata-rata yaitu 62.26%, dengan hasil ini maka perlu adanya tindakan minimal dapat meningkatkan keterampilan pada indikator tersebut yaitu sebesar 12.74% dari indikator kinerja 75%.

10 b. Pada cara meletakkan peluru rata-rata sebesar 62.26%, maka peningkatan yang ingin dicapai minimal sebesar 12.74% dari indikator kinerja 75% c. Pada cara mengambil awalan rata-rata 62.21%, peningkatannya minimal 12.79% dari indikator konerja 75%, dan d. Pada cara menolak peluru 67.11% dengan demikian peningkatan keterampilannya minimal sebesar 7.89% dari indikator kinerja 75%. Dari penelitian hasil yang telah diperoleh pada observasi awal di atas di mana rata-rata keterampilan dasar siswa dalam melakukan tolak peluru sebesar 63.46% maka dalam penelitian ini perlu adanya tindakan untuk meningkatkan keterampilan dasar tolak peluru dimaksud dengan cara memberikan perlakuan tindakan dengan cara memodifikasi meia pembelajaran tolak peluru dengan menggunakan bola tenis minimal 11.54% dari indikator knerja 75%. Berdasarkan hasil penelitian pada observasi awal maka pada penelitian ini dilakukan tindakan untuk meningkatkan keterampilan dasar siswa. Adapun tindakan yang dilakukan menghasilkan data pada pengambilan data siklus pertama adalah sebagai berikut. a. Pada cara memegang peluru rata-rata peningkatan yang dihasilkan 73.53%, dengan hasil tersebut maka keterampilan siswa masih perlu ditingkatkan minimal sebesar 1.47% dari indikator kinerja 75%. b. Pada cara meletakkan peluru rata-rata peningkatannya sebesar 73.32%, dengan hasil tersebut maka keterampilan siswa masih perlu ditingkatkan minimal 1.68% dari indikator kinerja 75%

11 c. Pada cara mengambil awalan rata-rata 73.42%, dengan hasil tersebut maka keterampilan siswa masih perlu ditingkatkan minimal sebesar 1.58%, dari indikator konerja 75%, dan d. Pada cara menolak peluru 73.11% dengan hasil tersebut maka keterampilan siswa masih perlu ditingkatkan minimal sebesar 1.89% dari indikator kinerja 75%. Dari hasil penelitian yang telah diperoleh pada tindakan siklus pertama di atas yang mana rata-rata keterampilan dasar siswa dalam melakukan tolak peluru sebesar 73.34%. dengan hasil tersebut maka keterampilan siswa dalam melakukan toak peluru masih perlu untuk ditingkatkan minimal 1.66% dari indikator kinerja yaitu 75%. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus pertama maka pada penelitian ini dilakukan tindakan untuk meningkatkan keterampilan dasar siswa pada siklus ke dua. Adapun tindakan yang dilakukan menghasilkan data pada pengambilan data siklus ke dua adalah sebagai berikut. a. Pada cara memegang peluru rata-rata peningkatan yang dihasilkan 76.84%. pada indikator ini seluruh siswa telah terampil dalam melakukannya. b. Sama halnya pada cara meletakkan peluru rata-rata peningkatannya sebesar 76.05%. pada indikator ini seluruh siswa telah terampil dalam melakukannya c. Begitu pun pada cara mengambil awalan rata-rata 75.79% dan d. Pada cara menolak peluru hasilnya 78.68%.

12 Dari hasil penelitian siklus dua yang telah diperoleh di atas yang mana rata-rata keterampilan dasar siswa dalam melakukan tolak peluru meningkat hingga sebesar 76.84%. dengan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan dasar siswa dalam melakukan tolak peluru meningkat dan rata-rata siswa telah terampil dalam melakukan beberapa indikator yang dijadikan penilaian dalam hasil belajar atletik khususnya tolak peluru. Untuk lebih jelasnya mengenai peningkatan keterampilan dasar tolak peluru siswa yang telah diuraikan di atas dapat diperhatikan pada tabel dan diagram pada lampiran 5. Dari tabel dan diagram pada lampiran lima jelas bahwa keterampilan dasar siswa meningkat. Dengan demikian maka hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa: dengan menggunakan Bola Tennis Sebagai Media Pembelajaran Yang Dimodifikasi Keterampilan Dasar Tolak Peluru Siswa Kelas VI SDN 6 Bonepantai Kabupaten Bone Bolango dapat ditingkatkan dan dapat diterima.

13

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada Siswa Kelas V SDN 2

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada Siswa Kelas V SDN 2 BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada Siswa Kelas V SDN 2 Bolango Utara Kabupaten Bone Bolango dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas V Sekolah

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas V Sekolah 1 BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 8 Tilong KabilaKabupaten Bone Bolango

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) merupakan bagian yang paling penting dan komponen integral dari pendidikan. Tumbuh kembangnya Penjasorkes

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa siswa kelas IV

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa siswa kelas IV BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 03 Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango

Lebih terperinci

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada Siswa Kelas V SDN 5 Suwawa

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada Siswa Kelas V SDN 5 Suwawa BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada Siswa Kelas V SDN 5 Suwawa dengan jumlah siswa 27 orang yang terdiri dari 17

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan menjaga kelangsungan hidup. sejauh mungkin dan bola besi berat inilah diberi nama peluru yang

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan menjaga kelangsungan hidup. sejauh mungkin dan bola besi berat inilah diberi nama peluru yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Atletik yang meliputi gerakan jalan, lari, lempar dan lompat merupakan cabang olah raga yang paling tua didunia, karena umur olahraga atletik ini sama tuanya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pengertian penjasorkes telah didefinisikan secara bervariasi oleh beberapa

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pengertian penjasorkes telah didefinisikan secara bervariasi oleh beberapa BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Penjasorkes Pengertian penjasorkes telah didefinisikan secara bervariasi oleh beberapa pakar. Para pakar penjasorkes cenderung

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ABSTRAK...

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ABSTRAK... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii LEMBAR UCAPAN TERIMA KASH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Melalui pendidikan jasmani dikembangkan beberapa aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Melalui pendidikan jasmani dikembangkan beberapa aspek yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang mengutamakan gerak fisik yang mempunyai peran penting untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari system pendidikan secara keseluruhan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari system pendidikan secara keseluruhan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari system pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan sebagai proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dengan jumlah 20 orang peserta didik yang terdiri dari 10 orang peserta didik putra dan 10

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dengan jumlah 20 orang peserta didik yang terdiri dari 10 orang peserta didik putra dan 10 BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian dilaksanakan pada peserta didik kelas VII.3 SMP Negeri 1 Bonepantai. Dengan jumlah 20 orang peserta didik yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkret,

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkret, 1 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Media Pembelajaran Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkret, baik dalam konsep maupun faktanya.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menggiring bola dengan melalui strategi kelompok.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu langkah proaktif yang dapat dilakukan guru agar efektifitas belajar siswa menjadi optimal adalah melalui sistem penyampaian yang menggunakan media

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar Dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 7 Bulango Selatan Kabupaten Bone

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar Dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 7 Bulango Selatan Kabupaten Bone 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Dan Karakteristik Subjek Penelitian. 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 7 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango dan yang menjadi subjek adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian di laksanakan di SMK 1 Suwawa, kec. Suwawa, Kab. Bone Bolango. Penelitian ini merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan pada siswa kelas V Sekolah Dasar. Sedikit sekali siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan pada siswa kelas V Sekolah Dasar. Sedikit sekali siswa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tolak peluru adalah salah satu nomor dari cabang olahraga atletik yang diajarkan pada siswa kelas V Sekolah Dasar. Sedikit sekali siswa yang bersemangat untuk

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SDN 4 Bulango Utara

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SDN 4 Bulango Utara 1 BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SDN 4 Bulango Utara Kecamatan Bulango Utara Kabupat5en Bone Bolango

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Hunggaluwa-Limboto, yang

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Hunggaluwa-Limboto, yang 1 BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Hunggaluwa-Limboto, yang menjadi penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah

Lebih terperinci

MENINGKATKAN GERAK DASAR TOLAK PELURU MELALUI MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VII SMPN 3 SUWAWA. Eman Kuku

MENINGKATKAN GERAK DASAR TOLAK PELURU MELALUI MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VII SMPN 3 SUWAWA. Eman Kuku MENINGKATKAN GERAK DASAR TOLAK PELURU MELALUI MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VII SMPN 3 SUWAWA Eman Kuku Abstrak : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan gerak dasar tolak

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Hasil Penelitian ini menunjukan data observasi awal nilai rata rata yang

BAB V PENUTUP. 1. Hasil Penelitian ini menunjukan data observasi awal nilai rata rata yang BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan 1. Hasil Penelitian ini menunjukan data observasi awal nilai rata rata yang diperoleh siswa dalam melakukan tolak peluru mencapai 63.46%. Hasil nilai rata rata pada siklus I

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. lain yang menggunakan kata atletik adalah athletics (bahasa Inggris), athletiek

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. lain yang menggunakan kata atletik adalah athletics (bahasa Inggris), athletiek 1 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Atletik Menurut Mukholid, (2004:100) bahwa istilah atletik berasal dari kata athlon (bahasa Yunani) yang artinya berlomba atau

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Peranan dan fungsi guru Penjaskes yang baik akan tewujud apabila memiliki

I. PENDAHULUAN. Peranan dan fungsi guru Penjaskes yang baik akan tewujud apabila memiliki 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan dan fungsi guru Penjaskes yang baik akan tewujud apabila memiliki inisiatif, kreatifitas dan inovasi serta selektif dalam memilih dan menentukan suatu metode

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani kelas VII Sekolah Menegah Pertama (SMP). Untuk aspek

I.PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani kelas VII Sekolah Menegah Pertama (SMP). Untuk aspek I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani kelas VII Sekolah Menegah Pertama (SMP). Untuk aspek keterampilan dasar olahraga termasuk diantaranya memperaktikan gerak dasar atletik berdasarkan konsep

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sejak tanggal 18 Nopember

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sejak tanggal 18 Nopember 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sejak tanggal 18 Nopember 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 di Kelas II SDN 11 Bone Pantai Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN. SDN 5 Limboto Kabupaten Gorontalo dengan jumlah siswa 25 orang yang terdiri

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN. SDN 5 Limboto Kabupaten Gorontalo dengan jumlah siswa 25 orang yang terdiri 1 BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ( PTK) yang dilaksanakan pada siswa kelas V SDN 5 Limboto Kabupaten Gorontalo dengan jumlah siswa 25 orang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Depertemen pendidikan dan kebudayaan direktorat jenderal pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Depertemen pendidikan dan kebudayaan direktorat jenderal pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Depertemen pendidikan dan kebudayaan direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah proyek peningkatan mutu SD, TK dan SLB Jakarta tahun 1992/1993 mengatakan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. gerak dasar atletik berdasarkan konsep gerak yang benar serta nilai-nilai yang

I. PENDAHULUAN. gerak dasar atletik berdasarkan konsep gerak yang benar serta nilai-nilai yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP), untuk aspek keterampilan dasar olahraga termasuk di antaranya mempraktikkan gerak dasar atletik berdasarkan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN 19 BOKAT KABUPATEN BUOL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN 19 BOKAT KABUPATEN BUOL 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN 19 BOKAT KABUPATEN BUOL Abdul Jalil Gunawan Hasanuddin Pendidikan Olahraga FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melalui aktivitas jasmani memberi kesempatan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Melalui aktivitas jasmani memberi kesempatan yang sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pelaksanaan kegiatan pendidikan jasmani di sekolah merupakan suatu Kegiatan jasmani yang berpengaruh terhadap perkembangan anak/peserta didik. Melalui aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitas hidup, serta upaya dengan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip ilmu

BAB I PENDAHULUAN. kualitas hidup, serta upaya dengan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip ilmu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya, pendidikan adalah suatu proses interaksi yang bersifat manusiawi, upaya untuk menyiapkan peserta didik, upaya untuk meningkatkan kualitas hidup,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan wadah untuk atau tempat menimba ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan wadah untuk atau tempat menimba ilmu pengetahuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan wadah untuk atau tempat menimba ilmu pengetahuan dan keterampilan bagi para peserta didik ( siswa). Karena sekolah memiliki beberapa fungsi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara perbaikan proses belajar mengajar. Pencapaian keberhasilan seorang guru dalam mengajar didukung

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV DESKRIPSI PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan Di SMK N 1 Suwawa Kec. Suwawa Kab. Bone bolango, yang menjadi penelitian adalah kelas XI TKJ C yang

Lebih terperinci

1 Maryam Adam mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Drs. Ahmad Lamusu, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan

1 Maryam Adam mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Drs. Ahmad Lamusu, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU MELALUI STRATEGI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SDN NO.20 DUNGINGI KOTA GORONTALO Maryam Adam, Ahmad Lamusu, Zulkifli Lamusu 1 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. November-Desember 2012 pada siswa kelas V SDN 8 Kabila Kecamatan Kabila

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. November-Desember 2012 pada siswa kelas V SDN 8 Kabila Kecamatan Kabila BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas ini dilaksanakan selama 4 minggu dalam bulan November-Desember 2012 pada siswa kelas V SDN 8 Kabila Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang dijadikan alat untuk menyampaikan tujuan pendidikan yang pelaksanaannya dapat dilakukan di sekolahsekolah,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas, dan yang menjadi mitra kerja adalah guru kelas kelompok A.

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas, dan yang menjadi mitra kerja adalah guru kelas kelompok A. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada anak kelompok B TK Melati Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN VARIASI GERAK DASAR DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN ROUNDERS MELALUI PERMAINAN TARGET

MENINGKATKAN VARIASI GERAK DASAR DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN ROUNDERS MELALUI PERMAINAN TARGET 91 S p o R T I V E, V o l u m e 2 N o m o r 1 T a h u n 2 0 1 7 MENINGKATKAN VARIASI GERAK DASAR DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN ROUNDERS MELALUI PERMAINAN TARGET Tomi Ripandi ( tomi.ripandi@student.upi.edu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan watak. Banyak dijumpai penyelenggaraan pendidikan jasmani di

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan watak. Banyak dijumpai penyelenggaraan pendidikan jasmani di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani adalah suatu pendidikan yang dilakukan secara sadar dan sistematis melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh kemampuan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan,pelatihan,pembinaan,pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan,pelatihan,pembinaan,pengembangan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembinaan olahraga sejak dini merupakan satu program kebijakan pembinaan olahraga nasional, seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : tolak peluru, Pembelajaran, modifikasi peluru, bola Kasti. A. Pendahuluan

ABSTRAK. Kata Kunci : tolak peluru, Pembelajaran, modifikasi peluru, bola Kasti. A. Pendahuluan PENINGKATAN KEMAMPUAN TOLAK PELURU DENGAN PEMBELAJARAN MODIFIKASI PELURU DARI BOLA KASTI PADA SISWA SDN KARANG PELEM 1 SRAGEN TAHUN 2016 ABSTRAK Tujuan dilakukan penelitian ini adalah mengetahui sejauh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berkembang pesat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berkembang pesat dan berdampak di berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang pendidikan dan olahraga.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas VII SMP N 2 Limboto yang berjumlah 20 orang. 12 orang putra dan 8 orang

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas VII SMP N 2 Limboto yang berjumlah 20 orang. 12 orang putra dan 8 orang 1 BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan keterampilan passing bawah yang dimiliki siswa dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan kelas melalui pemberian tugas menyusun huruf menjadi kata, dan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN 3 Limboto

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN 3 Limboto BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN 3 Limboto Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo berjumlah 20 (dua

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tema/Topik

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tema/Topik RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP N 1 Prambanan Klaten Kelas/Semester : VIII / 1 (Ganjil ) Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tema/Topik : Atletik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan mengarahkan siswa pada perubahan tingkah laku yang diinginkan. Pengertian ini cukup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan manusia seumur hidup, dan pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan manusia seumur hidup, dan pendidikan jasmani 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan di sekolah dasar sebagai proses dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia seumur hidup, dan pendidikan jasmani merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dalam arti luas berarti suatu proses untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dalam arti luas berarti suatu proses untuk mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam arti luas berarti suatu proses untuk mengembangkan semua aspek kepribadian manusia, yang mencakup pengetahuannya, nilai, dan sikapnya, serta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I a. Tahapan Persiapan Kegiatan persiapan tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 25

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran jasmani yang tersusun secara sistematis, untuk mencapai tujuan yang meningkatkan berupa rangsangan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana paling strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana paling strategis dalam meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana paling strategis dalam meningkatkan kualitas manusia. Artinya bahwa melalui pendidikan,kualitas manusia dapat ditingkatkan,atau dengan kata

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tema/Topik

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tema/Topik RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP N 1 Prambanan Klaten Kelas/Semester : VIII / 1 (Ganjil ) Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tema/Topik : Atletik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebanyak tiga siklus, di mana setiap siklus dilakukan sebanyak 3 kali tindakan dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebanyak tiga siklus, di mana setiap siklus dilakukan sebanyak 3 kali tindakan dan 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Penelitian Pada bagian ini akan mendeskripsikan hasil penelitian yang dilakukan sebanyak tiga siklus, di mana setiap siklus dilakukan sebanyak 3 kali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dalam arti sederhana sering diartikan sebagai usaha manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dalam arti sederhana sering diartikan sebagai usaha manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam arti sederhana sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat dan kebudayaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan media untuk mendorong perkembangan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran penghayatan nilai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memiliki peran yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memiliki peran yang sangat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam mengidentifikasikan penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan mengarahkan siswa pada perubahan tingkah laku yang di inginkan. Pengertian ini cukup

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI HASIL PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango, dengan subjek penelitian adalah siswa kelas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dilaksanakan pada siswa kelas VI SDN 1 Wates Kecamatan Gadingrejo

III. METODE PENELITIAN. dilaksanakan pada siswa kelas VI SDN 1 Wates Kecamatan Gadingrejo 13 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Peneliti ini menggunakan metode penelitian tindakan (kaji tindak) yang akan dilaksanakan pada siswa kelas VI SDN 1 Wates Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : peningkatan kemampuan tolak peluru dengan Pembelajaran modifikasi peluru dari bola Kasti

ABSTRAK. Kata Kunci : peningkatan kemampuan tolak peluru dengan Pembelajaran modifikasi peluru dari bola Kasti PENINGKATAN KEMAMPUAN TOLAK PELURU DENGAN PEMBELAJARAN MODIFIKASI PELURU DARI BOLA KASTI PADA SISWA SDN KARANG PELEM 1 SRAGEN TAHUN 2016 ABSTRAK Tujuan dilakukan penelitian ini adalah mengetahui sejauh

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh : RENI MAELANA NPM:

SKRIPSI. Disusun Oleh : RENI MAELANA NPM: PENINGKATAN KETERAMPILAN PEMBELAJARAN TOLAK PELURU DENGAN PELURU MODIFIKASI BOLA KASTI PADA SISWA KELAS IV DI SDN TUNGE 2 KECAMATAN WATES KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 / 2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri 9 orang laki-laki, dan 11 orang perempuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri 9 orang laki-laki, dan 11 orang perempuan. 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 4 Kabila Kabupaten Bone Bolango, dengan subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN TOLAK PELURU GAYA O BRIEN DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VIII

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN TOLAK PELURU GAYA O BRIEN DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VIII UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN TOLAK PELURU GAYA O BRIEN DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VIII.2 DI SMPN 9 KOTA BEKASI TAHUN AJARAN2013/2014 Tatang Iskandar Dosen PJKR FIK Universitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN... i LEMBAR PERSEMBAHAN... ii PERNYATAAN... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v UCAPAN TERIMA KASIH... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengintensifkan peyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. mengintensifkan peyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani memiliki peranan yang sangat penting dalam mengintensifkan peyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pembelajaran, dan hasil belajar yang dicapai siswa sangat dipengaruhi oleh

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pembelajaran, dan hasil belajar yang dicapai siswa sangat dipengaruhi oleh 1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Hasil Belajar Keberhasilan sebuah proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh hasil belajar yang dicapai oleh siswa.

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KREATIVITAS MEMODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN MICRO TEACHING PENJAS DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MAHASISWA IKIP PGRI PONTIANAK

MENINGKATKAN KREATIVITAS MEMODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN MICRO TEACHING PENJAS DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MAHASISWA IKIP PGRI PONTIANAK MENINGKATKAN KREATIVITAS MEMODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN MICRO TEACHING PENJAS DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MAHASISWA IKIP PGRI PONTIANAK Iskandar 1, Ashadi Cahyadi 2 1,2 Program Studi Pendidikan Jasmani

Lebih terperinci

Universitas Nusantara PGRI Kediri. Oleh : MATSURAH P

Universitas Nusantara PGRI Kediri. Oleh : MATSURAH P UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VI MAPEL PENJASKESREK SD NEGERI WARU TIMUR I KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i LEMBAR PERNYATAAN... ii ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii DAFTAR

Lebih terperinci

SANDY EKO CAHYONO NPM.

SANDY EKO CAHYONO NPM. JURNAL PENINGKATAN KETERAMPILAN PEMBELAJARAN TOLAK PELURU DENGAN PELURU MODIFIKASI BOLA KASTI PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI TUNGGULSARI KECAMATAN KEDUNGWARU TULUNGANGUNG TAHUN 2016/2017 ENHANCEMENT LEARNING

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 101 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Dari hasil penelitian melalui proses pengolahan data, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan, mengenai aplikasi metode pembelajaran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk bergerak, karena itu tanpa melakukan aktivitas jasmani secara

I. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk bergerak, karena itu tanpa melakukan aktivitas jasmani secara I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk bergerak, karena itu tanpa melakukan aktivitas jasmani secara rutin dan terus menerus maka kondisi badannya akan mengalami lemah gerak (hipokinetik).

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan pada siswa kelas IV

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan pada siswa kelas IV 1 BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI HASIL PENELITIAN Penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan pada siswa kelas IV SDN 8 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan penelitian Pelaksanaan Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan penelitian Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan penelitian Pelaksanaan Tindakan (PTK) yang bertujuan untuk meminimalkan perilaku bolos melalui layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah komponen yang tidak dapat dipisahkan dengan kemajuan zaman dan kesejahteraan masyarakat. Dalam era globalisasi ini setiap bangsa dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas penggunaan media kartu kata dalam pembelajaran bahasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa yang dikenai

BAB III METODE PENELITIAN. di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa yang dikenai BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten

Lebih terperinci

Mansur Zakaria. Kata kunci : Keterampilan dasar memukul bola, metode berpasangan

Mansur Zakaria. Kata kunci : Keterampilan dasar memukul bola, metode berpasangan MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN KASTI MELALUI METODE BERPASANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN 3 KECAMATAN KABILA BONE KABUPATEN BONE BOLANGO Mansur Zakaria Abstrak : Penelitian

Lebih terperinci

Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Muhammad Kastalani 200 Volume 16 No. 2 Desember 2017

Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Muhammad Kastalani 200 Volume 16 No. 2 Desember 2017 Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Muhammad Kastalani 200 PENERAPAN MODIFIKASI ALAT UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA PESERTA DIDIK KELAS XI PADA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai media membelajarkan siswa. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai media membelajarkan siswa. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (penjasorkes) sebagai bagian integral dari pendidikan memiliki tugas yang unik yaitu menggunakan gerak sebagai media

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pedidikan jasmani pada dasarnya bagian integral dari pendidikan secara

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pedidikan jasmani pada dasarnya bagian integral dari pendidikan secara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pedidikan jasmani pada dasarnya bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasamani, keterampilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bone Bolango. Adapun siswa yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII

BAB III METODE PENELITIAN. Bone Bolango. Adapun siswa yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Tsanawiyah Muhammadiyah Kabila Kabupaten Bone Bolango. Adapun siswa yang menjadi subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah RIYAN FATHUL CHOER, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah RIYAN FATHUL CHOER, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam melaksanakan rutinitas kehidupannya tidak akan pernah lepas dari pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani. Pendidikan Jasmani seringkali tersampingkan oleh pendidikan akademis lainnya, padahal aspek

Lebih terperinci

SURAT KETERANGAN Nomor: / /2012

SURAT KETERANGAN Nomor: / /2012 Lampiran 1 62 Lampiran 2 63 Lampiran 3 PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA DINAS PENDIDIKAN UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN KEMANGKON SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PEGANDEKAN Jalan Raya Pegandekan Kode Pos : 53381

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Dan Karakteristik Subyek Penelitian 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian adalah dilaksanakan pada siswa kelas IV SDN 3 Limboto Kabupaten Gorontalo. Sedangkan karakteristik subyek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang cukup besar dalam membina

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang cukup besar dalam membina 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang cukup besar dalam membina kehidupan bermasyarakat menuju masa depan yang lebih baik. Hal ini disebabkan karena pendidikan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. mendorong, membimbing mengembangkan dan membina kemampuan

II. TINJAUAN PUSTAKA. mendorong, membimbing mengembangkan dan membina kemampuan 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan yang diarahkan untuk mendorong, membimbing mengembangkan dan membina kemampuan jasmaniah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat penelitian dilakukan di SDN Sukamanah yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat penelitian dilakukan di SDN Sukamanah yang beralamat di 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi tempat penelitian dilakukan di SDN Sukamanah yang beralamat di Desa Mayang Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang. SDN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani di sekolah dasar merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan dari pendidikan pada umumnya, yang bertujuan untuk membentuk atau membangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan psikis yanglebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan psikis yanglebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Masalah Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif. Proses pembelajaran dikatakan efektif apabila

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan suatu aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan suatu aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani merupakan suatu aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani yang disalurkan melalui suatu proses pembelajaran, dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mas Athi Sugiarthi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mas Athi Sugiarthi, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan hal yang sangat penting dalam usaha memperoleh ilmu pengetahuan. Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan makna yang terkandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ada merupakan bagian dari pendidikan yang tidak dapat dipisahkan.

BAB I PENDAHULUAN. ada merupakan bagian dari pendidikan yang tidak dapat dipisahkan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan tempat untuk menimba ilmu pengetahuan dan keterampilan bagi para siswa. Karena sekolah memiliki beberapa fungsi, diantaranya tempat untuk mendidik,

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Permainan Tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga yang termasuk dalam kurikulum sekolah pada mata pelajaran penjaskesorkes dan tergolong pada kelompok

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil bahwa pembelajaran

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil bahwa pembelajaran BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil bahwa pembelajaran pendidikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian suatu subyek akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin menggunakan

III. METODE PENELITIAN. penelitian suatu subyek akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin menggunakan 23 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode, karena metode merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasikan dari suatu penelitian

Lebih terperinci