PEMAHAMAN GURU PROGRAM STUDI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN TENTANG RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMKN 1 SUMATERA BARAT

Transkripsi

1 PEMAHAMAN GURU PROGRAM STUDI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN TENTANG RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMKN 1 SUMATERA BARAT Eri Yadi Setiawan 1, Indrati Kusumaningrum 2, Bakhri 3 Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FT Universitas Negeri Padang eriyadisetiawans@gmail.com ABSTRACT The aims of this reseaarch was to reveal the teachers comprehension in architecture engineering study program on lessons plan at SMKN 1 West Sumatera. The research was a qualitative descriptive study. The amount of the population was 5 teachers in Architecture Engineering Program at SMKN 1 West Sumatera with the sample was 5 teachers. The data were collected by using observation-sheets and multiple choice tests. The results showed that the Architecture Engineering teachers' comprehension at SMKN 1 West Sumatra were: (1) The teachers comprehension about lessons plan (RPP) in indicators of implementation of learning plan was in good category; (2) The teachers comprehension about lesson plan (RPP) in indocators of the implementation of learning was in average category; and (3) The teachers comprehension about lessons plan (RPP) in indicators of learning assessement was in average category. Keywords: Comprehension, Teacher, Lessons Plan (RPP) 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan 2 Pembimbing I Dosen Jurusan Teknik Sipil FT-UNP 3 Pembimbing II Dosen Jurusan Teknik Sipil FT-UNP Pendahuluan Menghadapi era globalisasi dengan persaingan yang semakin ketat membuat pendidikan menjadi semakin penting. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi menyebabkan komunikasi berkembang cepat dan ikut mempengaruhi segala aspek kehidupan. Menghadapi kondisi demikian, yang dibutuhkan tidak hanya manusiamanusia yang berilmu, tetapi juga diperlukan manusia-manusia yang 3

2 terampil dan mempunyai keahlian dibidangnya. Pemerintah melakukan berbagai cara untuk menghasilkan dan meningkatkan tenaga kerja yang terampil sesuai dengan kebutuhan industri. Salah satunya adalah melakukan perluasan, peningkatan mutu, dan relevansi pendidikan kejuruan dan teknologi. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bentuk satuan pendidikan kejuruan sebagaimana ditegaskan dalam penjelasan Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 2010, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan. SMK sebagai pendidikan formal dan pelatihan bagi siswa calon tenaga kerja dituntut untuk menghasilkan lulusan yang terampil dan berkualitas sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan dunia industri yang terus maju dan berkembang. Menyikapi hal demikian SMKN 1 Sumatera Barat yang diorientasikan sebagai SMK Model Sumatera Barat menuju salah satu sekolah unggul, dituntut untuk menciptakan tamatan yang mampu bersaing didunia kerja dan dunia industri. Dalam menghadapi era globalisasi SMKN 1 Sumatera Barat mempunyai visi : mewujudkan insan berkarakter, cerdas, dan kompetitif agar dapat bersaing didunia global. Dalam mewujudkan visi sekolah tersebut hal utama yang harus ditingkatkan adalah kompetensi guru. Seorang guru harus mampu merancang pembelajaran dengan baik guna lahirnya peserta didik yang berkompeten. Perancangan pembelajaran merupakan salah satu kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh seorang guru, yang bermuara pada pelaksanaan pembelajaran. Perancangan pembelajaran sedikitnya mencakup tiga kegiatan, yaitu identifikasi kebutuhan, perumusan kompetensi dasar, dan penyusunan program pembelajaran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa guru merupakah faktor utama yang sangat berperan dalam pendidikan di Indonesia. Dalam mengajar seorang guru harus mempersiapkan perangkat pembelajaran dari mata pelajaran yang diajarnya. Guru dituntut untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang baik. Pembuatan RPP haruslah disesuaikan dengan kondisi sekolah dan kurikulum yang digunakan. Saat ini SMKN 1 Sumatera Barat menggunakan Kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Dalam mempersiapkan pembelajaran, seorang pendidik haruslah mengacu pada standar pendidikan yang terkait dengan kompetensi yang diharapkan pada silabus dan RPP, 4

3 diantaranya: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, serta standar penilaian sesuai dengan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Setiap guru pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sisitematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun untuk setiap Kompetensi Dasar (KD) yang dapat dilaksanaan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menurut Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses adalah : 1) Identitas mata pelajaran; 2) Standar kompetensi; 3) Kompetensi dasar; 4) Indikator pencapaian kompetensi; 5) Tujuan pembelajaran; 6) Materi ajar; 7) Alokasi waktu; 8) Metode pembelajaran; 9) Kegiatan pembelajaran, terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup; 10) Penilaian hasil belajar; 11) Sumber belajar. Dalam mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan indikator yang ingin dicapai persiapan belajar serta pemilihan metode pembelajaran yang tepat harus selalu diperhatikan oleh seorang pendidik. Dari hasil observasi yang penulis lakukan selama melakukan praktik lapangan kependidikan di SMK Negeri 1 Sumatera Barat, proses pembelajaran dilakukan sesuai jadwal yang telah diberikan pihak sekolah dan penulisan RPP telah sesuai dengan aturan Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Namun penulis melihat ketercapaian indikator pembelajaran belum seluruhnya tercapai. Berdasarkan hasil wawancara dengan bagian kurikulum SMK Negeri 1 Sumatera Barat, didapat data guru yang telah mengikuti penataran tentang RPP sebagai berikut. Tabel 1. Data guru yang telah mengikuti penataran. No. Jumlah Guru Guru yang Telah Mengikuti Penataran Tentang RPP 1 80 orang 20 orang Sumber : Bagian Kurikulum SMKN 1 Sumbar 5

4 Dari data diatas dapat dilihat bahwa lebih dari 50% guru belum mendapatkan penataran tentang RPP, salah satu penyebabnya adalah adanya guru muda yang baru diangkat, serta guru-guru yang latar belakang pendidikanya dari Perguruan Tinggi Non Kependidikan, sehingga pemahaman terhadap RPP masih kurang. Selain itu berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa guru lainnya dalam penulisan RPP kebanyakan dari guru hanya mengetahui dari teman yang telah mengikuti penataran atau seminar, serta dari guru di sekolah lain. Penulis juga melihat penggunaan metode pembelajaran yang cenderung monoton, serta penggunaan media pembelajaran yang kurang bervariasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap pemahaman guru Program Studi teknik Gambar Bangunan tentang RPP di SMKN 1 Sumatera Barat. Pemahaman guru adalah kemampuan seseorang guru untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Indikator dalam penelitian ini adalah : 1) Pemahaman guru tentang perencanaan pembelajaran; 2) Pemahaman guru tentang pelaksanaan pembelajaran; dan 3) Pemahaman guru tentang penilaian hasil belajar. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap fakta, keadaan, fenomena, variabel, dan keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian mengenai pemahaman guru Program Studi Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Sumatera Barat tentang RPP. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah guru Program Studi Teknik gambar bangunan di SMK Negeri 1 Sumatera Barat yang berjumlah 5 orang. Variabel dalam penelitian ini adalah pemahaman guru Pogram Studi Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Sumatera Barat tentang RPP. Pengumpulan data diperoleh melalui pengamatan atau observasi pada guru saat proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan untuk melihat pemahaman guru tentang RPP yang dibandingkan dengan RPP yang telah dibuat guru. Observasi dilakukan selama tujuh pertemuan pada satu mata pelajaran tiap masing-masing guru. Selain itu penggunaan tes juga dilakukan kepada guru untuk mengetahui pemahaman guru tentang RPP yang dikaitkan dengan data observasi sebelumnya. 6

5 Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa (1) lembar observasi yang dilakukan kepada responden dan (2) penggunaan tes yang diberikan langsung kepada guru Program Studi Teknik Gambar Bangunan di SMKN 1 Sumatera Barat. Alat pengumpul data yang digunakan pada penelitian ini berupa lembar observasi dan pemberian tes berupa pilihan ganda. Instrumen yang pertama yaitu dengan menggunakan lembar observasi, guru diamati saat proses pembelajaran berlangsung dimana. Pada lembar observasi, indikator yang diamati yaitu (1) perencanaan pembelajaran, (2) pelaksanaan pembelajaran, dan (3) penilaian hasil belajar yang dibandingkan dengan RPP yang telah dibuat oleh guru. Penilaian dilakukan dengan pemberian tanda ceklis ( ) pada setiap kegiatan yang dilakukan oleh guru, dimana terdiri dari pilihan Ya atau Tidak. Untuk kategori Ya diberi skor 1, dan kategori Tidak diberi skor 0. Instrumen kedua yaitu pemberian tes pilihan ganda kepada guru. Hal ini digunakan untuk memperkuat data hasil observasi yang didapat dengan pengetahuan yang dimiliki guru tentang RPP. Pemberian tes pilihan ganda yang disebarkan kepada seluruh responden yang kemudian diisi oleh responden pada tiap alternatif jawaban yang telah disediakan. Dimana setiap jawaban yang benar diberi skor 1 dan yang tidak diberi skor 0. Penyusunan instrument penelitian yang berbentuk tes ini didasarkan kepada indikator dan kajian teori. Uji coba penelitian dilakukan untuk instrument tes pilihan ganda yang dilakukan pada Hari Selasa, tanggal 1 September Adapun jumlah guru yang menjadi uji coba sebanyak 20 orang guru. Pengujian validitas uji coba instrumen menggunakan program Microsoft Exel Dimana uji ini dilakukan untuk mengukur valid tidaknya suatu soal tes. Untuk mengetahui instrumen yang valid dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan r tabel, dengan taraf signifikan 5%. Jenis validasi yang digunakan pada instrumen lembar observasi yaitu menggunakan judgement experts (pertimbangan kepada dosen pembimbing) atau berkonsutasi dengan dosen pembimbing (ahli). Validitas instrument tes pilihan ganda menggunakan program Microsoft Excel Dengan jumlah responden yaitu sebanyak 20 orang, maka dk= 20-2 = 18 dan diperoleh nilai r tabel = 0,468. Setelah dilakukan pengujian validitas dengan bantuan Microsoft Exel 2007, maka dari 25 item soal diperoleh 23 item valid dan tidak valid 2 item. 7

6 Variabel Penelitian Pemahaman Guru tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Tes Pilihan Ganda Indikator Perencanaan Pembelajaran Tujuan Pelaksanaan Sub Indikator Silabus Pembelajaran Pengelolaan Kelas Penggunaan Metode Pembelajaran Pembelajaran Penggunaan Media Pembelajaran Penilaian Penilaian Hasil Belajar Prinsip-Prinsip Teknik Penilaian Item Soal 1, 2, 3, 4 5,6,7,8,9 10,1 1,12 13,1 4,15, 16 17,1 8,19 20,2 1 22,2 3,24, 25 Item Soal Gugur 4 16 Item Soal Valid 1, 2, 3 4,5,6,7,8 9,10, 11 12,1 3,14, 15,1 6,17 18,1 9 20,2 1,22, 23 Perhitungan persentase menurut Sudjana (1989:67) dapat menggunakan rumus sebagai berikut : P = F/n x 100 Keterangan : P = Persentase Frekuensi F = Frekuensi Jawaban Responden n = Jumlah Responden Hasil penelitian dari keseluruhan indikator dan sub indikator dari variabel pemahaman guru Program Studi Teknik Gambar Bangunan tentang RPP dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3. Hasil Penelitian No 1 Indikator Perencanaan Pembelajaran Lembar Observasi Total Skor 121 P (%) Instrumen Ket Tes Pilihan Ganda Total Skor P (%) Baik Ket Bai k Rata- Rata P (%) Ket Baik Perhitungan pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program Microsoft Excel Berdasarkan perhitungan maka diperoleh nilai r hitung = 0,868. Dimana, perhitungan nilai r hitung lebih besar dari r tabel = 0,468 maka instrumen reliabel. Selain dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen tes pilihan ganda, juga dilakukan pengujian tingkat kesukaran soal, dan daya beda soal. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan perhitungan presentase. 2 3 Pelaksanaan Pembelajaran Penilaian Hasil Belajar Pembahasan Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman guru Program Studi Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Sumatera Barat tentang RPP. Penelitian ini terdiri dari satu variabel yaitu pemahaman tentang RPP. Variabel pemahaman terdiri dari tiga indikator yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. 8

7 1. Perencanaan Pembelajaran Perencanaan pembelajaran merupakan salah satu proses yang harus dilakukan oleh guru agar tujuan pembelajaran dapat terarah, berhasil dan efektif. Bila suatu kegiatan direncanakan lebih dahulu maka tujuan dari kegiatan tersebut akan lebih terarah dan lebih berhasil. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, perencanaan pembelajaran dilaksanakan dengan baik oleh guru Program Studi Teknik Gambar Bangunan. Dimana perencanaan pembelajaran yang dilakukan guru mendapatkan persentase rata-rata dari instrument lembar observasi dan tes pilihan ganda yaitu 83.07%. 2. Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran merupakan kegiatan utama dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran terdiri atas beberapa kegiatan dimulai dari kegiatan pendahuluan sampai dengan kegiatan penutup. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pelaksanaan pembelajaran telah cukup dilakukan oleh guru Program Studi Teknik Gambar Bangunan. Dimana pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru mendapatkan persentase rata-rata dari instrumen lembar observasi dan tes pilihan ganda yaitu 72.50%. Penyebab dari rendahnya pemahaman guru tentang RPP indikator pelaksanaan pembelajaran adalah belum semua guru mendapatkan penataran tentang RPP. Pelaksanaan pembelajaran akan berjalan baik apabila komunikasi antara guru dan siswa juga baik. Oleh sebab itu guru harus mampu menjadi komunikator yang baik dan efektif guna terlaksannya pembelajaran yang diinginkan. 3. Penilaian Hasil Belajar Penilaian hasil belajar merupakan kegiatan akhir dari proses pembelajaran. Hasil belajar yang baik mencerminkan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang baik pula. Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penilaian hasil belajar telah cukup dilakukan oleh guru Program Studi Teknik Gambar Bangunan. Dimana pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru mendapatkan persentase rata-rata dari instrumen 9

8 lembar observasi dan tes pilihan ganda yaitu 66.19%. Penyebab dari rendahnya pemahaman guru tentang RPP indikator penilaian hasil belajar adalah belum semua guru mendapatkan penataran tentang RPP. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengungkap pemahaman guru Program Studi Teknik Bangunan tentang RPP di SMKN 1 Sumatera Barat, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pemahaman guru tentang RPP indikator perencanaan pembelajaran yang dilakukan guru masuk dalam kategori baik. Pada pelaksanaan pembelajaran dan penilaian hasil belajar, baru sebagian besar yang direncanakan telah terlaksana. Oleh sebab itu pelaksanaan pembelajaran dan penilaian hasil belajar masuk dalam kategori cukup. Dapat diartikan bahwa sebagaian besar guru cukup paham tentang RPP. Saran Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh, maka dapat diajukan saran sebagai berikut: 1. Bagi guru agar lebih meningkatkan pemahaman tentang RPP baik dari segi pengetahuan dan pengalaman, 10 serta terus belajar untuk lebih mengembangkan terutama tentang RPP. kemampuan 2. Bagi kepala sekolah agar lebih sering melakukan supervisi dan evaluasi terhadap kinerja guru, dan sebaiknya diberikan tindak lanjut. 3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini. Catatan : artikel ini disusun berdasarkan skripsi penulis dengan Pembimbing I Dr. Indrati Kusumaningrum, M.Pd dan Pembimbing II Drs. Bakhri, M.Sc Daftar Pustaka Azhar Arsyad Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press Helmut R. Lang & David N. Evans Models, Strategies, and Methods for Effective Teaching. USA: Pearson Education. Nana Sudjana, Metode Statistika. Bandung : Tarsio Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.41 tahun 2007 tentang Standar Proses. Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum Jakarta : Prestasi Pustaka Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

9 UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 11

10 12