ROKET DENGAN. MENINGKA'fKAN KINERJA MEMPERBESAR GAY A DORONG RINGKASAN ABSTRACT PENDAHULUAN DASARTEORIDANPERCOBAAN. Gaya Dorong dan Tekanan Pembakaran
|
|
- Iwan Lesmono
- 8 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 . ISSN U8 199 MENINGKA'fKAN KINERJA MEMPERBESAR GAY A DORONG Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Jakarta ROKET DENGAN RINGKASAN MENINGKATKAN KlN'ERJA ROKET DENGAN MEMPERBESAR GAYA DORONG. Tulisan ini menyajikan salah satu (:ara untuk meningkatkan prestasi raker. Berdasarkan hasil ujl statik, menunjukkan bahwa apabila diameter kerongkangan nosel diperkecil, tekanan pembakaran don Kayo dorong yang terukur akan lebih besar. Dari hasil uji statik yang telah dilaksanakan, menunjukkan bahwa utuk diameter kerongkonga nosel yang lebih kecil. tetanal:' pembakaran. gaya dorong don lmpuls spesifiknya akan lebih tinggi. Hal ini berarti bahwa dengan membuat diameter kerongkongan lebih kecil, prestasi raker dapat lebih ditingkatkan. ABSTRACT IMPROVEMENT OF ROCKET PERFORMANCE BY INCREASING THE THRUST. This paper describes one of the method to increase the performance of the rocket. Based of the result of the static test. the measure of the combustion chamber pressure and the thrust of the rocket will increase. if the throat diameter was decreased. The result of the static test showed that the throat diameter of the nosel was smaller. where as the combustion chamber pressure. the thrust and the specific Impuls were higher. Its mean that the performance of the rocket was increased. PENDAHULUAN B ersamaan dengan kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini perlu diimbangi d~ngan peningkatan di bidang-bidang lain, seperti hal.nya peningkatan dan pengembangan di bidang penelitian. Lapan sebagai salah satu lembaga penelitian merasa berkewajiban untuk bersama-sama lembaga penelitian yang lain untuk meningkatkan diri dalam penelitiannya..- Salah satu bidang penel.itian yang menjadi tanggung jawabnya adalah penelitian dan pengembangan teknologi roket. Roket adalah salah satu wahana yang bekerjanya berdasarkan pengubahan tenaga panas menjadi tenaga kinetis. Tenaga panas yang timbul berasal dari proses pembakaran di ruang bakar motor roket. Pada proses tersebut dihasilkan gas yang bertemperatur tinggi yang berakumulasi di ruang bakar dan menimbulkan tekanan sebagai tekanan pembakaran. Gas tersebut sebagai gas pancar yang keluar melalui nose I dengan kecepatan tinggi. Sesuai dengan hukum Newton Ill, maka akibat dari kecepatan gas pancar tersebut mengakibatkan timbulnya gaya dorong yang arahnya berlawanan dengan arah pancaran gas. Makin besar kecepat~n gas pancar keluar nosel akan berakibat makin besar gaya dorong yang dihasilkan. Kecepatan gas pan car yang keluar nose! dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah : jenis bahan bakar, temperatur pembakaran, tekanan pembakaran, luas kerongkongan nosel, dan faktorfaktor lain. DASARTEORIDANPERCOBAAN Prestasi sebuah roket dicirikan oleb besamya Impuls spesifik. Besamya Impuls spesifik ditentukan oleh beberapa parameter roket. yang dapat diukur melalui uji statik. diantaranya adalah : gaya dorong. tekanan pembakaran dan waktu pembakaran. Oari parameter-parameter tersebut dapat ditentukan besamya Impuls spesifik. Oleh karena itu. untuk memperoleh prestasi roket yang tinggi. diusahakan agar gaya dorongnya lebih besar. Banyak fakor yang mempengaruhi besamya parameter sebuah roket. Gaya Dorong dan Tekanan Pembakaran Prestasi suatu roket ban yak dipengaruhi oleh besar kecilnya gaya dorong, yaitu selisih dari gayagaya yang ditimbulkan oleh tekanan yang bekerja pacta permukaan dalam dan luar motor roket. Gas hasil pembakaran yang berakumulasi di ruang bakar akan mengalir keluar dari nosel dengan - Proslding Pertemuan dan Presentasl IImlah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr P3TM-BATAoN Yogyakarta. 27 Junl 2002
2 v. 200.ISSN kecepatan Ve melalui seksi keluar nosel yang luasnya Ae dengan tekanan P e. Oleh karena itu gaya dorong dinyatakan dalam persamaan Dimana: m F = mv. +(p. -~) A. = Laju aliran massa gas (1) Ve = kecepatan aliran mass a gas melalui nosel Ae = luas penampang seksi keluar nosel P a = tekanan statis keliling roket P e = tekanan statis di bagian seksi keluar nosel Dari persamaan (1) tersebut, gaya dorong besamya tergantung dari dua komponen utama, yaitu m V. yang dikenal dengan "momentum thrust' dan (Pe - P a) Ae yang dikenal dengan "pressure thrust'. Momentum thrust merupakan komponen utama gaya dorong yang ditimbulkan oleh sumber tenaga (propelan).. Gaya dorong optimum dicapai apabila P e = P a sehingga hanya faktor m Ve yang berpengaruh. Laju aliran massa m sangat dipengaruhi oleh kecepatan pembakaran r dan massa jenis p, sehingga: dengan m = Ahpr m=ahpp" r = a p" (2) (3) dengan n indek pembakaran, a konstanta yang besamya tergantung pad'a temperatur awal pembakaran dan p massa jenis propelan. Besamya kecepatan aliran gas yang keluar nosel dinyatakan oleh = l..:..!. r...:!:l RT r 1- r+l cl (~ ~ ) (4) Persamaan gaya dorong dapat pula dinyatakan dalam bentuk yang sederhana, dimana besarnya gaya dorong F tergantung dari koefisien gaya dorong CJ. tekanan pembakaran Pc dan luas kerongkongan nosel At F = Cf p. AI (5) Koefisien Gaya Dorong Cf Gas basil pembakaran berakamulasi dalam ruang bakar, dan diekspansikan keluar melalui ujung dari tabung (tanpa nosel), dan timbullah gaya dorong yang arahnya berlawanan dengan arah keluarnya gas tersebut. Pacta ekspansi ini banyak energi terbuang, dan tidak dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan momentum. Hal ini disebabkan karena gas pacta ekspansinya tidak menemukan bidang permukaan untuk menimbulkan reaksi momentum, sehingga gaya dorong yang dihasilkan relatip lebih kecil bila dibandingkan dengan memakai nosel. Sebab apabila pacta tabung dipasang nosel, maka kerugian yang terjadi di atas dapat diminimumkan. Dengan nosel dapat pula mengurangi kerugian-kerugian lainnya yang diakibatkan oleh ekspansi yang mendadak. Apabila pacta ujung tabung dipasang nosel, maka gaya dorong yang dihasilkan akan lebih besar Cfkali lebih besar (Cfadalah koefisien gaya dorong yang ditimbulkan karena pemakaian nosel). Makin besar Cfmakin besar pula gaya dorongnya. Secara sistematis gaya dorong tanpa nosel dinyatakan : r; = p. A, (6) Sehingga cf merupakan parameter yang dapat menilai kualitas dari nosel. Harga Cf dapat diperoleh dari perhitungan hasil uji statik motor roket. Pada kenyataan hasilnya akan berbeda dengan hasil perhitungan secara teori. Perbedaan ini disebabkan karena pada perhitungan teoritis aliran gas yang melalui nosel dianggap isentropis, sedangkan proses ekspansi gas yang sebenamya adalah tidak insentropis. Pengaruh Diameter Kerongkongan Nose! Pada Tekanan Pembakaran Besamya gaya dorong dipengaruhi pula oleh tekanan pembakaran Pc, dan besamya tekanan pembakaran ditentukan jumlah gas yang berakumulasi di ruang bakar. Gas tersebut keluar melalui nosel sebagai gas huang/gas pancar. Bila m adalah jumlah massa gas yang keluar melalui kerongkongan nosel, yang luas kerongkongannya At, dan faktor aliran massa Cd, maka: m = CJ p. A, Dari (2) dan (7), didapat persamaan p = c ~ ]j-:-;; Cd AI - Prosidlng Pertemuan dan Presentasi IImlah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM.BATAN Yogyakarta. 27 Junl 2002 (7)
3 . ISSN C dengan k = -1!..; maka CD = 1/ C. ap (9) C' adalah kecepatan karakt~:ristik, yang merupakan parameter untuk memban.jingkan atau menilai reaksi yang terjadi dalam proses pembakaran; dan juga merupakan parameter yang mengukur energi yang dapat digunakan dari t:nergi yang terkandung dalam gas hasil reaksi pembakaran. Oari persamaan (9) nilai K --pl-n atau log K -log P; sehingga untuk nilai K tel.1entu, dapat ditentukan nilai P yang dikehendaki. Besanya Pc dipengaruhi olc~h K, yang tergantung pada diameter kerongkongan nose I. Makin kecil diameter kerongkongan nos~:l makin tinggi tekanan pembakaran yang terjadi, demikian juga gaya dorongnya. Spesifik Impuls. Spesifik Impuls (lsp), adalah suatu ukuran untuk menilai kinerja propelan. Yang dinilai adalah kinerja dari sumber tenaga yang kemudian akan diubah menjadi kinetis oleh nosel. Spesifik Impuls merupakan parameter yang mencakup reaksi pembakaran dan ekspansi dalam nosel. Oari hasil uji statik lsp ditentukan dengan menggunakan persamaan :.F' Isp = I dengm W adalah laju aliran massa gas yang keluar nosel. Dari persamaan tersebut terlihat bahwa untuk memperoleh gaya dorong yang besar, dibutuhkan propelan yang mempunyai lsp yang tinggi. Sebaliknya jika diinginkan suatu gaya dorong tertentu dan menggunakan propelan yang berkualitas baik (nilai lsp-nya tinggi), maka berat propelan yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Hal ini akan menghemat berat dan volume motor roket. HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk mengetahui pengaruh perubahan diameter kerongkongan nosel terhadap gaya dorong yang dihasilkan, digunakan roket. standar berdimneter 150 mm, panjang 1000 mm dan berbahan bakar padat jenis HTPB. Pada motor roket dipasang nosel yang berlainan diameter kerong-kongannya, yaitu : 50 mm, 45 mm, 41 mm, 38 mm dan 30 mm hasil yang diperoleh adalah. Hasil Pengukuran Berikut ini disajikan data hasil pengukuran percobaan yang pemah dilaksanakan di lnstalasi Uji Statik. Percobaan dilakukan dengan menggunakan roket standar, yaitu roket yang khusus dibuat untuk percobaan uji statik pakai ulang, tabungnya teba! sehingga tidak akan pecah walaupun tekanan pembakaran besar. Tabung motor roket diisi dengan propelan HTPB dengan dimeter kerongkongan nosel yang bervmiasi; yaitu dari 50 mm, 45 mm, 4 I mm, 38 mm dan 30 mm. Pada percobaan diukur para-meter-parameter: tekanan pembakaran, gaya dorong dan waktu pembakaran. Dari parameter-parameter tersebut dapat ditentukan Impuls spesifik, yang besamya mengindikasikan prestasi roket. Secara keseluruhan hasilnya dapat ditabelkan pada Tabel I. Tabcl 1. Hasi/ percobaan uji statik motor roket podol, dengan menggunakan roket standar don prope/an HTPB. Diameter Kerongkongan Nosel (mm) Tekanan Pembakaran.(kgf/cm2) Gaya Dorong (kgf) Waktu Pembakaran (detik) Impuls Spesifik (detik) , , ,5 189,5 541,6 5, , , ,8 230,6 Prosiding Pertemuan I:lan Presentasilimiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nukllr P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Juni 2002
4 202 ISSN Pembahasan Dari hasil percobaan dlapat diukur gaya dorong, tekanan pembakaran datl waktu pembakaran. Dari data tersebut dapat pula ditentukan besarnya Impuls spesifik yang akan I1tlenentukan prestasi roket yang diuji. Dari hasil Ipengukuran, makin kecil diameter kerongkongan, tc~kanan pembakaran relatif makin besar. Demikian juga besarnya gaya dorong. Data hasil pengukuran memperlihatkan bahwa prestasi roket ditunjukkan oleh besamya Impuls spesifik dan besarnya Impuls spesifik sebanding dengan besamya ~~aya dorong..oleh karena itu untuk meningkatkan prestasi roket dapat diusahakan dengan meningkatkan besarnya gaya dorong. Ada beberapa cara Ulrltuk meningkatkan besamya gaya dorong, tetapi dalam melakukan usaha tersebut acta keterbatasan-keterbatasan yang perlu diperhitungkan. Salail1 satu cara yang dilaksanakan pad a makalah ini secara sepintas mudah dilaksanakan. Satu sisi menguntungkan, tetapi dilain pihak juga merugikan. Beberapa hal yang pel:lu diketahui dalam percobaan adalah bahwa pacta percobaan ini digunakan motor roket standar, yang khusus dibuat untuk uji statik dan yang dapat dipakai ulang. Motor roket tesebut tebal se~~ali dan berat, yang tahan terhadap tekanan yang tinggi. Pacta percobaan di atas untuk diameter kerongkongan yang lebih kecil akan menghasilkan gaya dorong yang lebih besar, tetapi tekanan pembakarannya juga makin tiggi. Pada percobaan ini tidak berpengaruh karena tabung motor roket yang dipakai tahan terhadap tekanan tinggi. Dari basil tersebut di atas, tintuk diameter kerongkongan nosel 30 rom, gaya dorong terukur mencapai 1230 kgf dan Impuls spesifik terhitung mencapai harga yang tinggi yaitu 230,6 detik. Nilai tersebut adalah nil.ai harapan yang ingin dicapai, dan nilai keberhasilan penelitian bahan bakar roket yang saat ini sedang diteliti dan dikembangkan. Akan tetapi hal ini belum tentu dapat dil.asanakan, karena te~~anan pembakarannya tercatat tinggi sekali. Untu1k dapat dilaksanakan diperlukan tabung motor roket yang tahan terhadap tekanan tinggi.. Tabung yang dipakai saat ini dirancang untuk tekanan pembakaran maksimmn 70 kg/cm2. Usaha lain yaitu dengan mempergunakan tabung yang lebih tebal agar tahan terhadap tekanan tinggi. Hal ini merupakan suatu kerugian karena akan menambah berat roket, sehingga akan mengurangi ketinggian yang harus dicapai dan mengurangi beban guna yang'harus dibawa. Gaya dorong dapat p,ula diperbesar dengan memperbesar nilai Cf Secara teori nilai Cf akan naik hila perbandingan AelAt diperbesar. Dengan memperkecil diameter kerongkongan nosel, berarti pula memperkecil At, sehingga AelAt semakin besar. Usaha menaikkan Cf ini juga kurang menguntungkan karena untuk AelAt yang cukup besar nilai Cfbahkan akan menurun. Usaha memperbesar gaya dorong, dapat juga dilakukan dengan memperbesar kecepatan aliran gas keluar nosel Ve. Ve dapat diperbesar dengan jalan mempertinggi temperatur pembakaran Tc. Hal ini dapat dilakukan apabila dipakai propelan yang menghasilkan Tc yang setinggi-tingginya. Namun pada kenyataannya hal tersebut sukar dilakukan, karena keterbatasan kemampuan ruang bakar terhadap temperatur yang tinggi. Di samping itu pula, pada temperatur tinggi dikhawatirkan terjadi disosiasi yang dapat merugikan proses pembakaran. KESIMPULAN Dari basil percobaan clan sedikit pembahasan dapat disimpulkan bahwa prestasi roket akan meningkat jika gaya dorongnya besar. Untuk memperbesar gaya dorong ada beberapa cara. Setiap cara yang dilakukan ada keterbatasan yang perlu diperhatikan antara lain: a. Banyak faktor yang mempengaruhi besarnya gaya dorong, diantaranya adalah : laju aliran massa gas basil pembakaran, kecepatan aliran gas keluar nosel, temperatur clan tekanan pembakaran, serta jenis bahan bakar yang digunakan. b. Bahan tabung motor roket hendaknya dipilih bahan yang tahan terhadap temperatur clan tekanan tinggi, tetapi harus cukup ringan. c. Prestasi roket dapat diperoleh apabila gaya dorongnya tinggi. Sedang gaya dorong yang besar dapat diperoleh dengan memperkecil diameter kerongkongan nosel sampai batas-batas tertentu, dimana tabung motor roket masih cukup mampu menahan tekanan pembakaran yang diperkirakan akan terjadi. DAFTARPUSTAKA I. J. W CARNELESSE, R F. R SCHOYER, K. F WAKKER, Propulsion and Space Dynamic, Pitmann Publishing Limited, 39 raker Street, London, GORGE P. SUlTON, DONALD M. ROSS, Rocket Propulsion, John Wiley & Son, New York, Proslding Pertemuan dan Presentasilimiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Juni 2002
5 ISSN Data Uji Statik Motor Roket, Pusat Wahana Dirgantara, Lapan, HERU SUSILO M. Sc, Ir, Propu/si Motor Roket, Diktat Kuliah, Pasta Sarjana Djoko Hari Nugroho -Berapa harga optimal nosel (penampang) untuk bahan bakar tertentu dan bagaimana cara menghitungnnya? -Aapakah rumusan tersebut berlaku juga untuk propelan cair? TANYAJAWAB Syarip -Roket jenis apa saja yang dimiliki LAP AN saat ini? (Jenis apa yang memiliki prestasi terbaik? Sampai berapa jauh jarak tempuh yang dicapai, berapa berat beban yang dapat dibawa? Berapa harga satu roket yang dimiliki LAPAN tersebut?). -Apa saja jenis bahan bakar roket tersebut? -Jenis roket yang dipunyai LAPAN saat ini tergantung bahan bakarnya, saat ini yang sedang dikembangkan roket berbahan bakar padat HTPB. -Bahan bakar yang mula-mula pernah dikembangkan poly sulfida, poli uretan yang saat inijenis HTPB. -Nilai optimal diameter kerongkongan nosel antara 30 mm -40 mm. -Tidak Sri Mulyono berlaku untuk ralut cairo -Berapa perbandungan optimum ukuran kerongkongan nose! dan ukuran diameter tabling roket, sehingga menghasi!kan daya dorong yang terbesar? -Bagaimana dampaknya ka!au nose! tidak hanya satu? (Mu\)gkin 4 buah). -Perbandingan optimum be/um ado. unluk molar rokel panjang / m AbiAt kira-kira Jika molar roketnya 4 buah lenlu soja gaya dorong awa/ akan /ebih besar. --- Prosiding Pertemuan dan Presentasilimiah Penelitlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir.P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Juni 2002
KAJIAN TENTANG RANCANGAN MOTOR ROKET RX100 MENGGUNAKAN PENDEKATAN GAYA DORONG OPTIMAL
KAJIAN TENTANG RANCANGAN MOTOR ROKET RX100 MENGGUNAKAN PENDEKATAN GAYA DORONG OPTIMAL Errya Satrya 1 ; Holder Simorangkir 2 1 Staf peneliti Pusat Roket LAPAN, Rumpin Serpong 2 Universitas IndoNusa Esa
Lebih terperinciEVALUASI UNJUK KERJA SISTEM PROPULSI MOTOR ROKET RX-150/1200 DENGAN MENGGUNAKAN PIRANTI LUNAK PRODUK LAPAN
EVALUASI UNJUK KERJA SISTEM PROPULSI MOTOR ROKET RX-150/1200 DENGAN MENGGUNAKAN PIRANTI LUNAK PRODUK LAPAN Ganda Samoslr Peneliti Bidang Propulsi, LAPAN ABSTRACT The propulsion calculations of the rocket
Lebih terperinciPENENTUAN GAYA HAMBAT UDARA PADA PELUNCURAN ROKET DENGAN SUDUT ELEVASI 65º
Penentuan Gaya Hambat Udara pada Peluncuran... (Turah Sembiring) PENENTUAN GAYA HAMBAT UDARA PADA PELUNCURAN ROKET DENGAN SUDUT ELEVASI 65º Turah Sembiring Peneliti Pusat Teknologi Penerbangan, LAPAN e-mail:
Lebih terperinciANALISIS NOSEL BAHAN TUNGSTEN DIAMETER 200 mm HASIL PROSES PEMBENTUKAN
Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara Vol. 5 No. 2 Juni 2010 : 60-65 ANALISIS NOSEL BAHAN TUNGSTEN DIAMETER 200 mm HASIL PROSES PEMBENTUKAN Ediwan Peneliti Pusat Teknologi Wahana Dirgantara LAPAN e-mail:
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Roket Roket adalah suatu wahana antariksa yang dapat menjelajah dengan kecepatan yang sangat tinggi. Sir Isaac Newton, seorang ahli matematika, scientist, dan seorang
Lebih terperinciIGNITER ROKET LAPAN. Heru Supriyatno Peneliti Bidang Propelan, LAPAN
IGNITER ROKET LAPAN Heru Supriyatno Peneliti Bidang Propelan, LAPAN Berita Dirgantara Vol. 10 No. 1 Maret 2009:8-12 RINGKASAN Igniter merupakan komponen dari motor roket yang berfungsi sebagai penyala
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ROKET LAPAN DAN KINERJANYA
RANCANG BANGUN ROKET LAPAN DAN KINERJANYA Sutrisno Peneliti Bidang Propelan, LAPAN RINGKASAN Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) merupakan suatu instansi pemerintah yang mclakukan penelitian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Roket Roket merupakan suatu kendaraan terbang atau peluru kendali, yang mendapatkan dorongan melalui reaksi roket terhadap keluaran yang cepat dari bahan fluida keluaran
Lebih terperinciPENELITIAN PRESTASI TERBANG ROKET SONDA SATU TINGKAT RX-320
PENELITIAN PRESTASI TERBANG ROKET SONDA SATU TINGKAT RX-320 Turah Semblring Penellti Pusterapan. LAPAN ABSTRACT Research to find the optimum performance of the rocket is done by using one stage of RX-320
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA SAMBUNGAN PROPELAN PADA MOTOR ROKET RX 550 [EVALUATION OF THE PROPELLANT JOINT PERFORMANCE IN ROCKET MOTOR RX 550]
Evaluasi Kinerja Sambungan Propelan pada Motor... (Sutrisno) EVALUASI KINERJA SAMBUNGAN PROPELAN PADA MOTOR ROKET RX 550 [EVALUATION OF THE PROPELLANT JOINT PERFORMANCE IN ROCKET MOTOR RX 550] Sutrisno
Lebih terperinciPERANCANGAN ROKET PADAT BERPROPELAN KNO 3 C 6 H 12 O 6
PERANCANGAN ROKET PADAT BERPROPELAN KNO 3 C 6 H 12 O 6 Skripsi untuk memenuhi sebagian prasyaratan mencapai derajat Sarjana Strata 1 Disusun oleh : HADI NURWANTO 05050079 JURUSAN TEKNIK PENERBANGAN SEKOLAH
Lebih terperinciPERANCANGAN TABUNG MOTOR ROKET RX-150-LPN BERDASARKAN ANALISIS PERHITUNGAN DAN EKSPERIMEN
PERANCANGAN TABUNG MOTOR ROKET RX-150-LPN BERDASARKAN ANALISIS PERHITUNGAN DAN EKSPERIMEN Atik Bintoro Peneliti Pusat Teknologi Wahana Dirgantara ABSTRACT The rocket motor tube is primary construction
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PROPULSI FFAR DENGAN NOSEL TUNGGAL
PERANCANGAN SISTEM PROPULSI FFAR DENGAN NOSEL TUNGGAL Ganda Samosir *), Agus Nuryanto **) *) Peneliti Pada Pusat Teknologi Wahana Dirgantara-LAPAN **) Perekayasa Pada Pusat Teknologi Wahana Dirgantara-LAPAN
Lebih terperinciPROSES ADIABATIK PADA REAKSI PEMBAKARAN MOTOR ROKET PROPELAN
PROSES ADIABATIK PADA REAKSI PEMBAKARAN MOTOR ROKET PROPELAN DADANG SUPRIATMAN STT - JAWA BARAT 2013 DAFTAR ISI JUDUL 1 DAFTAR ISI 2 DAFTAR GAMBAR 3 BAB I PENDAHULUAN 4 1.1 Latar Belakang 4 1.2 Rumusan
Lebih terperinciPROSES PRODUKSI PROPELAN RX 550 MENUJU TERWUJUDNYA ROKET PENGORBIT SATELIT (RPS)
Proses Produksi Propelan RX 550 Menuju Terwujudnya...(Sutrisno) PROSES PRODUKSI PROPELAN RX 550 MENUJU TERWUJUDNYA ROKET PENGORBIT SATELIT (RPS) Sutrisno Peneliti Pusat Teknologi Wahana Dirgantara, LAPAN
Lebih terperinciANALIS1S STRUKTUR NOSEL RX320 DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN S45C
ANALIS1S STRUKTUR NOSEL RX320 DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN S45C Edtwan Penelitl Bldang Struktur, LAPAN ABSTRACT In May and July 2008, flight test of RX 320 rocket were successfully conducted. However there
Lebih terperinciSELEKSI PEMILIHAN MATERIAL UNTUK TABUNG ROKET RX 420
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 8 No. 2 Desember 2010:82-88 SELEKSI PEMILIHAN MATERIAL UNTUK TABUNG ROKET RX 420 Elvis A. Sumaraw Peneliti Pusat Teknologi Dirgantara Terapan, LAPAN e-mail : elvis.sumaraw@yahoo.com
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM PENAHAN PANAS PADA MOTOR ROKET CIGARETTE BURNING
RANCANG BANGUN SISTEM PENAHAN PANAS PADA MOTOR ROKET CIGARETTE BURNING Sutrlsno Peneliti Pusat Teknologi Wahana Dirgantara. LAPAN ABSTRACT The thrust of cigarette burning rocket motor is relatively lower
Lebih terperinciRINGKASAN BAB 2 GAYA, MASSA, DAN BERAT BENDA
1 RINGKASAN BAB 2 GAYA, MASSA, DAN BERAT BENDA Standar Kompetensi 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi dasar 5.1. Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan
Lebih terperinciPrinsip Kerja Roket Air ROKET AIR
Prinsip Kerja Roket Air ROKET AIR Roket air adalah roket yang berbahan bakar atau lebih tepatnya berbahan bakar pendorong air dan udara bertekanan. Seperti kita ketahui bersama bahwa udara dalam suatu
Lebih terperinciEndang Mugia GS. Peneliti Bidang Teknologi Avionik, Lapan ABSTRACT
Pengaruh Nilai Koefisien Aerodinamika... (Endang Mugia GS.) PENGARUH NILAI KOEFISIEN AERODINAMIKA DAN PADA KESTABILAN TERBANG GERAK PERIODE PENDEK (SHORT PERIOD) RKX-200 LAPAN [EFFECT OF AERODYNAMICS COEFFICIENT
Lebih terperinciSISTEM PIROTEKNIK PADA ROKET
SISTEM PIROTEKNIK PADA ROKET Sukandi Nasir Rohili Peneliti Pusat Teknologi Wahana Dirgantara, LAPAN RINGKASAN Piroteknik adalah salah satu instrumen yang banyak dipakai pada peroketan, apalagi pada roket
Lebih terperinciPENGARUH KETIDAKLURUSAN DAN KETIDAKSIMETRISAN PEMASANGAN SIRIP PADA PRESTASI TERBANG ROKET RX-250-LPN
PENGARUH KETIDAKLURUSAN DAN KETIDAKSIMETRISAN PEMASANGAN SIRIP PADA PRESTASI TERBANG ROKET RX-250-LPN Sulistyo Atmadi, Ahmad Riyadi Peneliti Bidang Aerodinamika dan Struktur, LAPAN ABSTRACT The performance
Lebih terperinciH_43. PENINGKATAN Isp PROPELAN DENGAN PENGGUNAAN MATERIAL BARU DAN ADITIF
H_43 PENINGKATAN Isp PROPELAN DENGAN PENGGUNAAN MATERIAL BARU DAN ADITIF Peneliti Utama : Dwi Setyaningsih,ST Peneliti : Ir. Siti prangili Evie Lestariana, ST Yudha Budiman, S Si Raden Irfan Fajar P.,
Lebih terperinciANALISIS LAPISAN BATAS ALIRAN DALAM NOSEL STUDI KASUS: NOSEL RX 122
ANALISIS LAPISAN BATAS ALIRAN DALAM NOSEL STUDI KASUS: NOSEL RX 122 Ahmad Jamaludin Fitroh, Saeri Peneliti Pustekwagan, LAPAN Email : ahmad_fitroh@yahoo.com ABSTRACT The simulation and calculation of boundary
Lebih terperinciASPEK-ASPEK TERKAIT DALAM MENYIAPKAN UJI STATIK MOTOR ROKET BAHAN BAKAR CAIR PADA TAHAP AWAL
Aspek-Aspek Terkait Dalam Menyiapkan Uji Statik..(Dany Setiawan) ASPEK-ASPEK TERKAIT DALAM MENYIAPKAN UJI STATIK MOTOR ROKET BAHAN BAKAR CAIR PADA TAHAP AWAL Dany Setiawan Peneliti Pada Pusat Teknologi
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. dipakai saat ini. Sedangkan mesin kalor adalah mesin yang menggunakan
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Motor Bakar Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin kalor yang banyak dipakai saat ini. Sedangkan mesin kalor adalah mesin yang menggunakan energi panas untuk
Lebih terperinciKIMIA FISIKA I TC Dr. Ifa Puspasari
KIMIA FISIKA I TC20062 Dr. Ifa Puspasari TEORI KINETIK GAS (1) Dr. Ifa Puspasari Apa itu Teori Kinetik? Teori kinetik menjelaskan tentang perilaku gas yang didasarkan pada pendapat bahwa gas terdiri dari
Lebih terperinciBab II Ruang Bakar. Bab II Ruang Bakar
Bab II Ruang Bakar Sebelum berangkat menuju pelaksanaan eksperimen dalam laboratorium, perlu dilakukan sejumlah persiapan pra-eksperimen yang secara langsung maupun tidak langsung dapat dijadikan pedoman
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah dilakukan pengujian, maka didapatkan data yang merupakan parameterparameter
48 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Setelah dilakukan pengujian, maka didapatkan data yang merupakan parameterparameter dari daya engkol dan laju pemakaian bahan bakar spesifik yang kemudian digunakan
Lebih terperinciSIMULASI DAN PERHITUNGAN SPIN ROKET FOLDED FIN BERDIAMETER 200 mm
Simulasi dan Perhitungan Spin Roket... (Ahmad Jamaludin Fitroh et al.) SIMULASI DAN PERHITUNGAN SPIN ROKET FOLDED FIN BERDIAMETER 00 mm Ahmad Jamaludin Fitroh *), Saeri **) *) Peneliti Aerodinamika, LAPAN
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Radiator Radiator memegang peranan penting dalam mesin otomotif (misal mobil). Radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar dalam silinder mesin menyalurkan
Lebih terperinciMembahas mengenai gerak dari suatu benda dalam ruang 3 dimensi tanpa
Kinematika, Dinamika Gaya, & Usaha-Energi Kinematika Membahas mengenai gerak dari suatu benda dalam ruang 3 dimensi tanpa memperhitungkan gaya yang menyebabkannya. Pembahasan meliputi : posisi, kecepatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kompresor merupakan suatu komponen utama dalam sebuah instalasi turbin gas. Sistem utama sebuah instalasi turbin gas pembangkit tenaga listrik, terdiri dari empat komponen utama,
Lebih terperinciHome» fisika» Momentum dan Impuls - Materi Fisika Dasar MOMENTUM DAN IMPULS - MATERI FISIKA DASAR
Home Biologi Fisika Kimia Geografi Matematika Makalah Berita Ilmuan Home» fisika» Momentum dan Impuls - Materi Fisika Dasar MOMENTUM DAN IMPULS - MATERI FISIKA DASAR faisal 2 Comments fisika Rabu, 26 Agustus
Lebih terperinciPERANCANGAN IGNITER UNTUK MOTOR ROKET PADAT RX 420/4000 Sukandi Nasir Rohlll Peneliti Pusat Teknologi Wahana Dirgantara, LAPAN
PERANCANGAN IGNITER UNTUK MOTOR ROKET PADAT RX 420/4000 Sukandi Nasir Rohlll Peneliti Pusat Teknologi Wahana Dirgantara, LAPAN ABSTRACT Igniter is a rocket component with the function of providing activated
Lebih terperinciJAWABAN Fisika OSK 2013
JAWABAN Fisika OSK 013 1- Jawab: a) pada saat t = s, sehingga m/s pada saat t = 4 s, (dg persamaan garis) sehingga m/s b) pada saat t = 4 s, m/s m/s (kemiringan) sehingga m/s c) adalah luas permukaan di
Lebih terperinciISSN PERHITUNGAN HARGA BUILD UP FAKTOR BETON NORMAL, BETON BARIT, BETON TERAK TANUR TINGGI SEBAGAI PERISAI RADIASI SINAR Y
Isman MT., dkk. ISSN 0216 3128 341 PERHITUNGAN HARGA BUILD UP FAKTOR BETON NORMAL, BETON BARIT, BETON TERAK TANUR TINGGI SEBAGAI PERISAI RADIASI SINAR Y Isman M. T., Elisabeth Supriatni dad Tochrul Binowo
Lebih terperinciSOAL REMEDIAL KELAS XI IPA. Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012
NAMA : KELAS : SOAL REMEDIAL KELAS XI IPA Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012 1. Sebuah partikel mula-mula dmemiliki posisi Kemudian, partikel berpindah menempati posisi partikel tersebut adalah...
Lebih terperinciKEMAJUAN UJI TERBANG ROKET JUNI 2007
KEMAJUAN UJI TERBANG ROKET JUNI 2007 Sutrisno Peneliti Pusat Teknologi Wahana Dirgantara, LAPAN Email: strn_tyb@yahoo.co.id R1NGKASAN Sebanyak liga belas roket dari tujuh jenis telah diuji terbang oleh
Lebih terperinciAndik Irawan, Karakteristik Unjuk Kerja Motor Bensin 4 Langkah Dengan Variasi Volume Silinder Dan Perbandingan Kompresi
KARAKTERISTIK UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH DENGAN VARIASI VOLUME SILINDER DAN PERBANDINGAN KOMPRESI Oleh : ANDIK IRAWAN dan ADITYO *) ABSTRAK Perbedaan variasi volume silinder sangat mempengaruhi
Lebih terperinciSession 20 Steam Turbine Design. PT. Dian Swastatika Sentosa
Session 20 Steam Turbine Design PT. Dian Swastatika Sentosa DSS Head Office, 31 Oktober 2008 Outline 1. Pendahuluan 2. Diameter tingkat pertama 3. Diameter tingkat terakhir turbin kondensasi 4. Persoalan
Lebih terperinciBAB MOMENTUM DAN IMPULS
BAB MOMENTUM DAN IMPULS I. SOAL PILIHAN GANDA 0. Dalam sistem SI, satuan momentum adalah..... A. N s - B. J s - C. W s - D. N s E. J s 02. Momentum adalah.... A. Besaran vektor dengan satuan kg m B. Besaran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hidrodinamika 2.1.1 Definisi Hidrodinamika Hidrodinamika merupakan salah satu cabang ilmu yang berhubungan dengan gerak liquid atau lebih dikhususkan pada gerak air. Skala
Lebih terperinciMODIFIKASI PERSAMAAN GERAK ROKET KLASIK TSIOLKOVSKY UNTUK ROKET YANG BERGERAK MENDEKATI KECEPATAN CAHAYA
MODIFIKASI PERSAMAAN GERAK ROKET KLASIK TSIOLKOVSKY UNTUK ROKET YANG BERGERAK MENDEKATI KECEPATAN CAHAYA Oleh Ridho Muhammad A (10212067) dan Muhammad Baharuddin R(10212096) Jurusan Fisika Institut Teknologi
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Bunyi Perambatan Gelombang dalam Pipa
2 Metode yang sering digunakan untuk menentukan koefisien serap bunyi pada bahan akustik adalah metode ruang gaung dan metode tabung impedansi. Metode tabung impedansi ini masih dibedakan menjadi beberapa
Lebih terperinciBab VIII Teori Kinetik Gas
Bab VIII Teori Kinetik Gas Sumber : Internet : www.nonemigas.com. Balon udara yang diisi dengan gas massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis udara mengakibatkan balon udara mengapung. 249 Peta Konsep
Lebih terperinciBab IV Data Percobaan dan Analisis Data
Bab IV Data Percobaan dan Analisis Data 4.1 Data Percobaan Parameter yang selalu tetap pada tiap percobaan dilakukan adalah: P O = 1 atm Panci tertutup penuh Bukaan gas terbuka penuh Massa air pada panci
Lebih terperinciMENENTUKAN JUMLAH KALOR YANG DIPERLUKAN PADA PROSES PENGERINGAN KACANG TANAH. Oleh S. Wahyu Nugroho Universitas Soerjo Ngawi ABSTRAK
112 MENENTUKAN JUMLAH KALOR YANG DIPERLUKAN PADA PROSES PENGERINGAN KACANG TANAH Oleh S. Wahyu Nugroho Universitas Soerjo Ngawi ABSTRAK Dalam bidang pertanian dan perkebunan selain persiapan lahan dan
Lebih terperinciPERANCANGAN TURBIN UAP PENGGERAK GENERATOR LISTRIK DENGAN DAYA 80 MW PADA INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP
PERANCANGAN TURBIN UAP PENGGERAK GENERATOR LISTRIK DENGAN DAYA 80 MW PADA INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN
34 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Hasil perancangan program aplikasi ini dilakukan pada konfigurasi Hardware sebagai berikut : Processor : Intel Pentium M
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Dasar Perpindahan Kalor Perpindahan kalor terjadi karena adanya perbedaan suhu, kalor akan mengalir dari tempat yang suhunya tinggi ke tempat suhu rendah. Perpindahan
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI SUDUT BUTTERFLY VALVE PADA PIPA GAS BUANG TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH
10 Avita Ayu Permanasari, Pengaruh Variasi Sudut Butterfly Valve pada Pipa Gas Buang... PENGARUH VARIASI SUDUT BUTTERFLY VALVE PADA PIPA GAS BUANG TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH Oleh: Avita
Lebih terperinciANALISA PENURUNAN TEKANAN AIR PADA PIP A LENGKUNG BERSPUYER UNTUK SISTEM PENGUJIAN KEBOCORAN
Prosiding Pertemuan Ilmiah Nasional Rekayasa Perangl{at Nuklir ANALISA PENURUNAN TEKANAN AIR PADA PIP A LENGKUNG BERSPUYER UNTUK SISTEM PENGUJIAN KEBOCORAN OIeh: Budhy Basuki, Djuhana ABSTRAK Telah dilakukan
Lebih terperinciPENGARUH JARAK ANTAR CELL ELEKTRODA TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO TIPE DRY CELL
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PENGARUH JARAK ANTAR CELL ELEKTRODA TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO TIPE DRY CELL THE EFFECT OF ELECTRODE CELL DISTANCE ON PERFORMANCE OF DRY CELL TYPE HHO GENERATOR Adhes
Lebih terperinciANALISIS PENGUKURAN LETAK CENTER OF GRAVITY ROKET MENGGUNAKAN LEBIH DARI DUA TIMBANGAN
ANALISIS PENGUKURAN LETAK CENTER OF GRAVITY ROKET MENGGUNAKAN LEBIH DARI DUA TIMBANGAN Seti adi** E-mail: setil 159@biz.net.id RINGKASAN Pengukuran letak titik pusat gravitasi (center of gravity) harus
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Fluida Aliran fluida atau zat cair (termasuk uap air dan gas) dibedakan dari benda padat karena kemampuannya untuk mengalir. Fluida lebih mudah mengalir karena ikatan molekul
Lebih terperinciDinamika. DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya.
Dinamika Page 1/11 Gaya Termasuk Vektor DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya. GAYA TERMASUK VEKTOR, penjumlahan gaya = penjumlahan
Lebih terperinciUji Coba Peluncuran Motor Roket Tahun 2000
Uji Coba Peluncuran Motor Roket Tahun 2000 Sutrisno Bidang Propelan Puspropen DETEKGAN LAPAN PENDAHULUAN Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) telah berulang kali meluncurkan roket berbahan
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN TURBOCHARGER DENGAN INTERCOOLER TERHADAP PERFORMANSI MOTOR BAKAR DIESEL
Jurnal Dinamis Vol I, No 7, Juni 21 ISSN 216-7492 PENGARUH PENGGUNAAN TURBOCHARGER DENGAN INTERCOOLER TERHADAP PERFORMANSI MOTOR BAKAR DIESEL Mahadi Staf Pengajar Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik
Lebih terperinciPROGRAM DATA UJI ROKET RX LAPAN DENGAN DBASE III PLUS
PROGRAM DATA UJI ROKET RX LAPA DEGA DBASE III PLUS Sauman * ABSTRAK PROGRAM DATA UJI ROKET RX LAPA DEGA DBASE III PLUS Data komponen roket RX diambil dari data pembuatan setelah roket RX selesai dibuat
Lebih terperinciCOMPTON SUPRESI UNTUK mentifikasi RADIONUKLmA DALAM SAMPEL LINGKUNGAN
~1/ 202 ISSN 0216-3128 M. Yazid, dkk. OPTIMASI SPEKTROMETER GAMMA -. DENGAN SISTEM COMPTON SUPRESI UNTUK mentifikasi RADIONUKLmA DALAM SAMPEL LINGKUNGAN M. Yazid, Sudarti S., Aris Bastianudin dad E. Supriyatni
Lebih terperinciNovi Andria Peneliti Pusat Teknologi Roket, Lapan ABSTRACT
Analisis Faktor Koreksi Perhitungan Trayektori... (Novi Andria) ANALISIS FAKTOR KOREKSI PERHITUNGAN TRAYEKTORI ROKET LAPAN, STUDI KASUS: RX200 LAPAN-ORARI (CORRECTION FACTOR ANALYSIS OF TRAJECTORY CALCULATION
Lebih terperinciSOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1993
SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1993 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Peluru ditembakkan condong ke atas dengan
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI GAYA PEGAS AWAL PADA KATUP BOLA TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HYDRAM. : Kadek Oka Naya Mahendra. : Ir. Made Suarda, M Eng.
PENGARUH VARIASI GAYA PEGAS AWAL PADA KATUP BOLA TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HYDRAM Oleh Dosen Pembimbing : Kadek Oka Naya Mahendra : I Gusti Ketut Sukadana, ST., MT. : Ir. Made Suarda, M Eng. Abstrak Salah
Lebih terperinciMOMENTUM DAN IMPULS FISIKA 2 SKS PERTEMUAN KE-3
MOMENTUM DAN IMPULS FISIKA 2 SKS PERTEMUAN KE-3 By: Ira Puspasari BESARAN-BESARAN PADA BENDA BERGERAK: Posisi Jarak Kecepatan Percepatan Waktu tempuh Energi kinetik Perpindahan Laju Gaya total besaran
Lebih terperinciMOMENTUM & IMPULS. p : momentum benda (kg.m/s) m : massa benda (kg) v : kecepatan benda (m/s)
MOMENTUM & IMPULS (Rumus) Momentum: Hasil kali massa benda dengan kecepatannya (besaran vektor). Perubahan momentum bersudut Pada sumbu-x: p : momentum benda (kg.m/s) m : massa benda (kg) v : kecepatan
Lebih terperinciBAB V Pengujian dan Analisis Mesin Turbojet Olympus
BAB V Pengujian dan Analisis Mesin Turbojet Olympus Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian serta analisis hasil pengujian yang dilakukan. Validasi dilakukan dengan membandingkan hasil pengujian terhadap
Lebih terperinciSKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik MARULITUA SIDAURUK NIM
ANALISIS DAN SIMULASI VARIASI SUDUT SUDU-SUDU TURBIN IMPULS TERHADAP DAYA MEKANIS YANG DIHASILKAN TURBIN SEBAGAI PEMBANGKIT TENAGA UAP PADA PKS KAPASITAS 30 TON TBS/JAM SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB II HUKUM NEWTON TENTANG GAYA
BAB II HUKUM NEWTON TENTANG GAYA A. PENGANTAR Semua bahan (material) yang terdapat dialam maupun proses-proses yang terjadi, tidak ada yang komplek. Sebagai langkah pertama dalam memecahkan soal-soal yang
Lebih terperinciBAB 5: DINAMIKA: HUKUM-HUKUM DASAR
BAB 5: DINAMIKA: HUKUM-HUKUM DASAR Dinamika mempelajari pengaruh lingkungan terhadap keadaan gerak suatu sistem. Pada dasarya persoalan dinamika dapat dirumuskan sebagai berikut: Bila sebuah sistem dengan
Lebih terperinciPERUBAHAN MOMENTUM IMPULS TUMBUKAN. Berlaku hukum kelestarian Momentum dan energi kinetik LENTING SEMPURNA
Tim Dosen Fisika IMPULS PERUBAHAN MOMENTUM LENTING SEMPURNA Berlaku hukum kelestarian Momentum dan energi kinetik TUMBUKAN LENTING SEBAGIAN Berlaku Hukum:. Kekekalan Momentum (ada energi yang dibebaskan
Lebih terperinciHasil Penelitian dan Pembahasan
b. Menghitung pengaruh gaya-gaya yang bekerja pada pemisahan materi berat-ringan dalam reaktor jig, yaitu gaya gravitasi (gaya berat), gaya buoyant, dan gaya drag terhadap waktu pemisahan materi. c. Perhitungan
Lebih terperinciBAB IV PEMODELAN POMPA DAN ANALISIS
BAB IV PEMODELAN POMPA DAN ANALISIS Berdasarkan pemodelan aliran, telah diketahui bahwa penutupan LCV sebesar 3% mengakibatkan perubahan kondisi aliran. Kondisi yang paling penting untuk dicermati adalah
Lebih terperinciBAB IV MOMENTUM, IMPULS DAN TUMBUKAN
BAB IV MOMENTUM, IMPULS DAN TUMBUKAN 1. Momentum dan Impuls Momentum adalah banyaknya gerakan suatu benda yang besarnya berbanding lurus dengan massa dan kecepatan. Besarnya momentum dapat diketahuin melalui
Lebih terperinci15. Dinamika. Oleh : Putra Umar Said Tiga buah peti yang massanya masing-masing : dan
15. Dinamika Oleh : Putra Umar Said 15.1. Tiga buah peti yang massanya masing-masing : dan. Diikat dan ditarik dengan gaya Jika gesekan diabaikan, begitupula massa tali diabaikan. Ditanyakan : Tentukan
Lebih terperinciPROPELAN DAN TEKNOLOGI PEMBUATANNYA
Berita Dirgantara Vol. 15 No. 2 Desember 2014:50-57 PROPELAN DAN TEKNOLOGI PEMBUATANNYA Arip Susanto *)1, Luthfia Hajar Abdillah **) *) Mahasiswa STT Adi Sucipto, Yogyakarta, **) Peneliti Pustekroket,
Lebih terperinciMata Pelajaran : FISIKA
Mata Pelajaran : FISIKA Kelas/ Program : XII IPA Waktu : 90 menit Petunjuk Pilihlah jawaban yang dianggap paling benar pada lembar jawaban yang tersedia (LJK)! 1. Hasil pengukuran tebal meja menggunakan
Lebih terperinciPERANCANGAN TURBIN GAS PENGGERAK GENERATOR PADA INSTALASI PLTG DENGAN PUTARAN 3000 RPM DAN DAYA TERPASANG GENERATOR 130 MW SKRIPSI
PERANCANGAN TURBIN GAS PENGGERAK GENERATOR PADA INSTALASI PLTG DENGAN PUTARAN 3000 RPM DAN DAYA TERPASANG GENERATOR 130 MW SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciPENDEKATAN KALKULUS VARIASIONAL PADA SISTEM KONTROL DAYA DORONG ROKET. Niken Madu Meta Jurusan Matematika, FMIPA UNS
1 PENDEKATAN KALKULUS VARIASIONAL PADA SISTEM KONTROL DAYA DORONG ROKET Niken Madu Meta Jurusan Matematika, FMIPA UNS Abstrak. Kalkulus variasional adalah cabang dari kalkulus diferensial yang digunakan
Lebih terperinciEFEK RASIO TEKANAN KOMPRESOR TERHADAP UNJUK KERJA SISTEM REFRIGERASI R 141B
EFEK RASIO TEKANAN KOMPRESOR TERHADAP UNJUK KERJA SISTEM REFRIGERASI R 141B Kristian Selleng * * Abstract The purpose of this research is to find the effect of compressor pressure ratio with respect to
Lebih terperinciKARAKTERISTIK DINAMIK STRUKTUR ROKET RKN BERTINGKAT PADA KONDISI TERBANG-BEBAS (FREE FLYING)
Karakteristik Dinamik Struktur Roket RKN. (Sugiarmadji HPS) KARAKTERISTIK DINAMIK STRUKTUR ROKET RKN BERTINGKAT PADA KONDISI TERBANG-BEBAS (FREE FLYING) Sugiarmadji HPS Peneliti Pusat Teknologi Wahana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Teknologi ejector refrigeration telah lama diketahui dan dikembangkan, pertama kali ditemukan oleh Charles Parsons awal tahun 1900. Ejector pertama kali digunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konversi dari energi kimia menjadi energi mekanik saat ini sangat luas digunakan. Salah satunya adalah melalui proses pembakaran. Proses pembakaran ini baik berupa
Lebih terperinciSOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005
2. 1. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat
Lebih terperinciAplikasi Hukum Newton
Aplikasi Hukum Newton Aplikasi Hukum Newton Bidang miring Gaya Gesek (Friction) Implementasi hukum Newton pada gaya angkat pesawat terbang Contoh kasus - Bidang Miring Sebuah benda yang berada di sebuah
Lebih terperinciadukan beton, semen dan airmembentuk pasta yang akan mengikat agregat, yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Beton adalah campuran antara semen portland, air, agregat halus, dan agregat kasar dengan atau tanpa bahan-tambah sehingga membentuk massa padat. Dalam adukan beton, semen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (K. Chunnanond S. Aphornratana, 2003)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Refrigerasi ejektor tampaknya menjadi sistem yang paling sesuai untuk pendinginan skala besar pada situasi krisis energi seperti sekarang ini. Karena refregerasi ejector
Lebih terperinciPENINGKATAN UNJUK KERJA KETEL TRADISIONAL MELALUI HEAT EXCHANGER
PENINGKATAN UNJUK KERJA KETEL TRADISIONAL MELALUI HEAT EXCHANGER Rianto, W. Program Studi Teknik Mesin Universitas Muria Kudus Gondangmanis PO.Box 53-Bae, Kudus, telp 0291 4438229-443844, fax 0291 437198
Lebih terperinci11/25/2013. Teori Kinetika Gas. Teori Kinetika Gas. Teori Kinetika Gas. Tekanan. Tekanan. KINETIKA KIMIA Teori Kinetika Gas
Jurusan Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) KINETIKA KIMIA Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika,, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada,
Lebih terperinciANALISIS KINERJA ENGINE TURBOPROP ROLLS-ROYCE TP400-D6 PADA KONDISI CHOKED DAN UNCHOKED. Skripsi
ANALISIS KINERJA ENGINE TURBOPROP ROLLS-ROYCE TP400-D6 PADA KONDISI CHOKED DAN UNCHOKED Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana strata I SUGENG BUDIONO 02050033 JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciPengaruh Kecepatan Aliran Terhadap Efektivitas Shell-and-Tube Heat Exchanger
JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 2, No. 2, Oktober 2: 86 9 Pengaruh Kecepatan Aliran Terhadap Shell-and-Tube Heat Exchanger Ekadewi Anggraini Handoyo Dosen Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Mesin Universitas
Lebih terperinciLATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB
LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB Soal No. 1 Seorang berjalan santai dengan kelajuan 2,5 km/jam, berapakah waktu yang dibutuhkan agar ia sampai ke suatu tempat yang
Lebih terperinciSuhu dan kalor 1 SUHU DAN KALOR
Suhu dan kalor 1 SUHU DAN KALOR Pengertian Sifat Termal Zat. Sifat termal zat ialah bahwa setiap zat yang menerima ataupun melepaskan kalor, maka zat tersebut akan mengalami : - Perubahan suhu / temperatur
Lebih terperinciPENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )
PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH ) Naif Fuhaid 1) ABSTRAK Kebutuhan listrik bagi masyarakat masih menjadi permasalahan penting di Indonesia, khususnya
Lebih terperinciANALISA AERODIN AMIKA KEN DALI CANARD ROKET RKX 250
ANALISA AERODIN AMIKA KEN DALI CANARD ROKET RKX 250 Salam Glntlng Peneliti Bidang Aerodinamika, LAPAN ABSTRACT In the framework of guided missile development in LAPAN, Center of Technology has been rocket
Lebih terperincia. Turbin Impuls Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi air(yang terdiri dari energi potensial + tekanan +
Turbin air adalah alat untuk mengubah energi potensial air menjadi menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini kemudian diubah menjadi energi listrik oleh generator.turbin air dikembangkan pada abad 19
Lebih terperinciBAB 5 MOMENTUM DAN IMPULS
131 5 MOMENTUM DN IMPULS Sumber: Serway dan Jewett, Physics for Scientists and Engineers, 6 th edition, 2004 Gambar di atas adalah salah satu contoh peristiwa dari konsep momentum dan impuls. Masih banyak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLTU merupakan sistem pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan energi panas bahan bakar untuk diubah menjadi energi listrik dengan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN TURBIN PELTON MINI BERTEKANAN 7 BAR DENGAN DIAMETER RODA TURBIN 68 MM DAN JUMLAH SUDU 12
RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN TURBIN PELTON MINI BERTEKANAN 7 BAR DENGAN DIAMETER RODA TURBIN 68 MM DAN JUMLAH SUDU 12 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik DONALD SUPRI
Lebih terperinci