KEGIATAN TUGAS JAGA MESIN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEGIATAN TUGAS JAGA MESIN"

Transkripsi

1 KEGIATAN TUGAS JAGA MESIN PENDAHULUAN K egiatan yang dilakukan selama melaksanakan dinas jaga mesin sangatlah penting dalam menjamin kelancaran pengoperasian semua unit permesinan yang ada di atas kapal. Kelalaian dalam melaksanakan dinas jaga mesin dapat mengganggu kelancaran kegiatan pelayaran secara umum. Untuk menjamin kelancaaran kegiatan tersebut diperlukan persyaratan-persyaratan tertentu untuk melaksanakan dinas jaga mesin tersebut sehingga kesinambungan kegiatan dapat berlangsung baik. Dalam melaksanakan dinas jaga mesin terdapat berbagai kegiatan yang utamanya adalah melakukan kegiatan pengoperasian, perawatan dan perbaikan unit permesinan, dan yang tidak kalah pentingnya adalah pengetahuan tentang sistem perlistrikan yang terdapat di atas kapal. Pengetahuan tentang perlistrikan kapal meliputi pengetahuan papan penghubung (switch board), dan pengetahuan tetang berbagai jenis aki yang merupakan salah satu sumber tenaga yang terdapat di kapal. Pada modul ini membahas tentang kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan dinas jaga mesin. Setelah mempelajari modul ini anda diharapkan dapat memahaami tentang jenis-jenis kegiatan yang dilakukan selama dinas jaga mesin yang secara khusus dapat dirinci dalam bentuk-bentuk perilaku sebagai berikut : 1. Melaksanakan pengoperasian dan perawatan mesin 2. Mengetahui jenis-jenis listrik di kapal 3. Mengetahui papan penguhubung (switch board) di kapal 4. Mengetahui jenis-jenis aki di kapal Untuk memberikan kemudahan kepada anda mencapai tujuan-tujuan tersebut dalam modul ini disajikan pembahan materi sebagai berikut : 1. Pengoperasian dan perawatan mesin 2. Jenis-jenis listrik di kapal 3. Papan penghubung (switch board) di kapal 4. Jenis-jenis aki di kapal Pada masing-masing butir bagian, anda akan selalu menjumpai uraian materi, bahan latihan, intisari, dan tes formatif. Oleh karena itu sebaliknya anda mengikuti seluruh pembahasan itu. Sedangkan untuk memperkaya pemahaman dan memperluas wawasan anda mengenai materi, disarankan agar anda membaca buku rujukan yang sesuai dan dicantumkan di bagian akhir buku materi pokok ini. Hal-1

2 Kegiatan Belajar 1 LEMBAR INFORMASI Nama Program Diklat Materi Pembelajaran Jumlah Jam Latihan : Dinas Jaga : Pengoperasian dan Perawatan Mesin : 3 jam A. PENGOPERASIAN MESIN Persiapan yang perlu diperhatikan sebelum mengoperasikan mesin meliputi kegiatan berikut : 1. Periksa semua komponen-komponen mesin dan pastikan dalam kondisi baik. 2. Mengunakan minyak pelumas dan gemuk sesuai dengan buku pedoman pengoperasian mesin. 3. Periksa pendingin motor apakah dalam kondisi baik. 4. Pastikan tangki bahan bakar dan saluran keadaan baik. 5. Periksa semua bagian mesin yang bergerak dan pastikan tidak ada yang kendor. 6. Sesudah mesin dapat di star lalu panaskan terlebih dahulu tanpa beban beberapa saat lamanya, setelah itu barulah mesin diberi beban dan usahakan tidak menjalankan pada putaran terlalu tinggi. Hal-hal yang harus diperhatikan setelah mesin dapat distar, jalankan mesin pada putaran sedang tanpa beban selama kurang lebih 5 menit sampai temperatur pendingin dan minyak pelumas bekerja normal. Perhatikan juga bekerjanya : 1. Tekanan minyak pelumas 2. Bunyi dan getaran mesin 3. Warna gas buang 4. Kebocoran air atau minnyak pelumas Hal-2

3 B. MEMATIKAN MESIN Mematikan mesin perlahan-lahan, lepaskan bebanya terlebih dahulu secara berangsur-angsur kemudian biarkan mesin bekerja tanpa beban pada putaran rendah kira-kira 5 menit sampai mesin menjadi agak dingin dan mesin boleh dimatikan. Cara mematikan mesin pada umumnya ada dua metode yaitu : a) Menutup aliran bahan bakar ke mesin b) Menekan atau menarik tuas dekompresi sehingga tak terjadi proses kompresi. Apabila mesin sudah berhenti tindakan yang dillakukan adalah : a) Kembalikan letak tuas dekompresi pada posisi jalan b) Tutup semua kran bahan bakar c) Tutup semua kran saluran pendingin C. PERAWATAN MESIN Perawatan adalah suatu usaha untuk memelihara keawetan dan kesempurnaan dari alat perlengkapan agar alat perlengkapan tersebut selalu berada dalam keadaan baik, benar dan siap pakai. Perawatan merupkan pekerjaan yang diperlukan untuk mempertahankan sesuatu dalam keadaan yang memuaskan, perawatan ini adalah sebagai bagian yang tak dapat dipisahkan dari fungsi produksi secara menyeluruh dimana perawatan ini merupakan elemen untuk stabilitas menjaga agar peralatan bekerja dengan efektif dan menelan kemacetan serendah mungkin. Pada umumnya sistem perawatan mempunyai sifat untuk meningkatan efektifitas serta porsi keuntungan bagi pemilik perusahaan, hal ini dimungkinkan karena dengan perawatan mesin maka dapat ditekan ongkos produksi, disamping itu dapat pula ditingkatkan kapasitas produksi suatu mesin hingga estimate umur ekonomissnya. D. JENIS DAN TEKNIK PERAWATAN MOTOR 1. Jenis Kegiatan Kegiatan perawatan motor induk dapat dibedakan atas dua macam, yaitu preventive maintenace (perawatan pencegahan) dan corrective maintenace (perawatan untuk penanggulangan atau perbaikan). Hal-3

4 2. Preventive Mintenace (perawatan pencegahan) Yang dimaksud dengan preventive maintenace adalah kegiatan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan, dengan mempelajari lebih dahulu sebab-sebab kerusakan, apabila motor dioperasikan atau digunakan. Menurut B.S Dhillon (1987), preventive maintenace (perawatan pencegahan) ini juga dilakukan untuk menjaga peralatan dalam situasi kerja yang tetap dengan perawatan melalui pemeriksaan dan perbaikan pada tahap awal operasi sedini mungkin. Sedang perawatan pencegahan adalah perawatan yang dilakukan saat motor sedang berjalan atau pada waktu sedang berhenti. Perawatan ini meliputi : a. Perawatan rutin harian, kegiatan yang dilakukan mencakup kebersihan ruangan mesin dan mesinnya sendiri, dan merapikan tempat, hal ini dilakukan setiap hari. b. Perawatan rutin mingguan, perawatan secara mingguan untuk peralatan yang bergerak atau selalu berubah, untuk itu perlu adanya pelumasan pengecekan peralatan tersebut. c. Perawatan berkala, kegiatam ini mencakup perawatan motor untuk saatsaat tertentu, dimana dilakukan pengukuran dan penganalisaan lebih lanjut agar diketahui keadaan atau kondisi peralatan tersebut. Seandainya dari pengecekan ditemui adanya penyimpangan, maka perlu dilakuka perbaikan seperlunya menurut kadar kerusakan. Nekoele Sornarta dan Soichi Faruhama (1985), menjelaskan bahwa perawatan rutin adalah untuk memelihara motor agar kemampuannya selalu maksimum dan memperpanjang umurnya. Untuk itu maka perlu diperiksa dan dipeliihara secara teratur. Kalau motornya digunakan secara baik dalam kodisi operasi normal, maka harus diperiksa secara periodik sebagai berikut : a. Perawatan dan pemeriksaan harian pada pada saat kapal operasi meliputi : Periksa jumlah bahan bakar dan persediaan Buang endapan pada tangki harian bahan bakar Periksa jumlah oli dan persediaan Periksa packing dari sistem air pendingin Periksa tekanan udara dari botol angin Periksa sirkulasi air pendingin Periksa baut-baut, mur dan kebocoran oli Periksa kebocoran bahan bakar b. Perawatan dan pemeriksaan setiap 50 jam pada saat kapal operasi : Buang kotoran dari filter bahan bakar pelumas Periksa jumlah bahan bakar pada tangki besar Periksa oli di dalam pompa injeksi bahan bakar Buang kotoran tangki dari udara Hal-4

5 c. Perawatan dan pemeriksaan setiap 250 jam pada saat kapal operasi : Bersihkan filter bahan bakar dan pelumas Ganti miyak pelumas Ganti minyak pelumas dalam pompa bahan bakar Periksa bentuk injeksi d. Perawatan dan pemeriksaan setiap 500 jam pada saat kapal operasi : Periksa waktu ineksi dari bahan bakar Periksa klep injeksi Bongkar dan bersihkan penyaring bahan bakar e. Perawatan dan pemeriksaan setiap 1000 jam pada saat kapal operasi : Periksa dan ganti seng anti korosif Bersihkan ruang pembakaran Sekur kllep isap dan klep buang Periksa bagian-bbaian dari torak Ganti minya idrolik 3. Corrective Mintenace (perawatan penanggulangan) Corrective maintenance (perawatan penanggulangan) adalah kegiatan perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan pada motor. Kegiatan ini juga sering disebut kegiatan reparasi atau perbaikan. Arti lainnya adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperingan kondisi yang tidak diinginkan, yang diperoleh selama kontrol perawatan pencegahan agar mesin selalu siap operasi. Kegiatan ini seperti reparasi kecil. Adapun tujuan sebenarnya adalah untuk melakukan perbaikan apabila terjadi gangguan-gangguan atau kerusakan mendadak pada pengoperasian motor atau saat motor tersebut sedang beroperasi, yang mana sifatnya mengganggu, tetapi motor tersebut tetap dapat dioperasikan, sehingga harus diadakan perawatan atau perbaikan secara mendadak. Misalnya kelonggoran pada katup atau gangguan lain pada saat mesin beroperasi. Gangguan pada katup ini dapat kita baca atau ketahui dengan indicator pada : suara yang ditimbulkan dari mesin itu sendiri, kenaikan suhu pada air pendingin atau minyak pelumas, warna dari gas buang yang dihasilkan, rasa dari minyak pelumas yang terasa asin dan sebagainya. Dari indikator tersebut sehingga dapat diketahui adaya gangguan-gangguan atau kerusakan yang terjadi pada motor, sehingga dapat segera dilakukan penanganan perawatan/perbaikan. Hal-5

6 LEMBAR KERJA 1. Alat Mesin penggerak utama kapal Kunci-kunci Berbagai jenis obeng 2. Bahan yang digunakan : Modul Buku petunjuk pengoperasian mesin penggerak utama kapal 3. Langkah kerja : Siswa dapat mengoperasikan mesin penggerak utama kapal Siswa dapat mematikan mesin penggerak utama kapal Siswa dapat melakukan perawatan mesin Siswa dapat melakukan teknis perawatan mesin LEMBAR LATIHAN Setelah anda membaca dan memahami prinsip-prinsip tentang bagaimana cara mengoperasikan dan merawat mesin, cobalah anda kerjakan latihan di bawah ini. Dengan demikian anda akan dapat memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ketentuan-ketentuan itu lebih jauh. 1. Sebutkan langkah-langkah yang dilakukan pada saat akan mengoperasikkan mesin penggerak utama kapal? 2. Sebutkan langkah-langkah yang dilakukan untuk melaksanakan perawatan mesin? 3. Seutkan jenis-jenis perawatan mesin yang anda ketahui! 4. Sebutkan langkah-langkah yang dilakukan pada saat mematikan mesin! Untuk memeriksa hasil latihan anda bagian ini tidak disediakan kunci jawaban. Oleh karena itu hasil latihan anda sebaiknya anda bandingkan dengan hasil latihan siswa/kelompok lain. Diskusikanlah dalam kelompok untuk hal-hal yang berbeda dalam hasil latihan itu. Dalam mengkaji hasil latihan itu anda sebaiknya selalu melihat prinsip-prinsip Pengoperasian dan Perawatan Mesin yang diuraikan sebelumnya. Jika terdapat hal-hal yang tidak dapat di atasi dalam diskusi kelompok, bawalah persoalan tersebut ke dalam pertemuan tutorial. Yakinlah dalam pertemuan tersebut anda akan dapat memecahkan persoalan itu. Hal-6

7 RANGKUMAN 1. Perawatan mesin adalah suatu usaha untuk memelihara keawetan dan kesempurnaan dari alat perlengkapan agar alat perlengkapan tersebut selalu berada dalam keadaan baik, benar dan siap pakai. 2. Perawatan mesin dibagi atas perawatan pencegahan dan perawatan penanggunalan. 3. Langkah-langkah yang perlu mendapat perhatian khusus pada unit mesin adalah pada saat melakukan pengoperasian dan mematikan kapal. Hal-7

8 Kegiatan Belajar 2 LEMBAR INFORMASI Nama Program Diklat Materi Pembelajaran Jumlah Jam Latihan : Dinas Jaga : Jenis-Jenis Listrik dan Papan Penghubung (switch board) Di Kapal : 4 jam A. JENIS JENIS LISTRIK DI KAPAL Pada dasarnya arus listrik di kapal dapat dibedakan : 1. Aruh Lemah Tegangan hanya sampai 24 volt, dipakai untuk telepon, jam, alarm kebakaran, penerangan darurat dan sebagainya. 2. Arus Kuat Dipakai untuk penerangan, penggerak pesawat, pemanas, sistim komando dan alam, radio peralatan navigasi dan lain-lain. Dahulu tegangan yang dipakai sampai 65 volt, tetapi sekarang dipakai tegangan lebih tinggi yaitu antara volt. Penggunaan tegangan yang tinggi memungkinkan kita untuk dapat menggunakan alat-alat dengan daya lebih besar, seperti diketahui dengan tegangan lebih tinggi maka untuk daya yang sama, arus yang mengalir akan lebih kecil, dengan demikian dapat memakai kawat dengan penampang yang lebih kecil pula, sehingga lebih ringan. Namun begitu kwalitas isolasi, baik pada kawat penghubung maupun pada pesawat sendiri harus lebih baik. Arus listrik (arus kuat) dibedakan menjadi arus searah dan arus bolak-balik. B. GENERATOR Generator atau disebut juga dynamo ialah sebuah pesawat yang merubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik. Untuk tenaga penggerak atau tenaga mekanis dapat dipakai motor pembakaran atau turbin. 1. Generator Arus Searah Dinamo pada pokoknya terdiri dari sebuah rotor (1) atau jangkar (armature) yang berputar didalam sebuah stator yang tinggal diam. Rotor terdiri dari sebuah tromol. Pada tromol ini dililitkan sejumlah gulungan kawat yang diberi isolasi antara satu sama lain. Gulungan kawat ini bergerak di dalam suatu medan magnit, yang dibangkitkan dari suatu susunan magnit. Hal-8

9 Sebuah tromol dari rotor terdiri dari susunan pelat-pelat besi lunak berbentuk bulat yang digabungkan menjadi satu, tetapi diberi isolasi antara pelat yang satu dengan pelat yang lain. Untuk mencegah terjadinya arus pusar atau eddy current. Pada rotor dibuat alur-alur, untuk menempatkan gulungan kawat, ujung kawat ini dihubungkan kepada pengumpul arus atau kolektor atau komutator. Sedangkan pada stator merupakan suaru susunan kutub-kutub yang ditempatkan pada rumah bentuk silinder. Kutub dengan rumah merupakan kesatuan yang menyalurkan garis-garis gaya magnet. Kutub utara (u), melalui celah udara. Rotor atau jangkar, celah udara, kutub selatan (s) dan rumah generator, kembali ke kutub utara. Celah udara harus diusahakan sekecil mungkin agar kebocoran garis-garis gaya pada celah udara juga sekecilkecilnya. Magnit pada kutub dibentuk atau dibangkitkan oleh gulungan kawat pada sepatu kutub yang dialiri arus listrik. Juga terdiri dari pelat-pelat besi lunak yang digabung jadi satu setelah diisolasi satu sama lain seperti gambar 4a. Sedang gulungan kawat dibut atau dibentuk sesuai dengan ukuran sepatu kutub. Kemudian diikat dan diberi lapisan isolasi atau lak. a) Cara kerja generator arus searah Cara kerja generator adalah berdasarkan pada azas induksi listrik (electro magnetic induction). Kalau sebatang kawat digerakkan sehingga memotong suatu (garis gaya) medan magnit, maka pada kawat akan dibangkitkan gaya gerak listrik (ggl) atau electro motive force(emf). Gaya gerak listrik(ggl) akan menyebabkan timbulnya arus listrik yang mengalir pada kawat tadi dan ggl yang timbul tergantung pada kuat medan magnit dan kecepatan kawat memotong garis gaya. Makin kuat medan dan makin tinggi kecepatan gerakkan kawat, makin tinggi tegangan yang timbul. Hubungan antara arah gerakan kawat dengan arah yang timbul adalah sesuai dengan kaidah atau ketentuan tangan kanan. Yaitu kalau telapak tangan kanan kita hadapkan kearah kutub utara atau tegak lurus garis gaya dan keempat jari kita luruskan maka ibu jari yang tegak lurus pada jari-jari lain menunjukkan arah arus yang dibangkitkan pada kawat tersebut. Generator sederhana, terdiri dari sati kawat yang lengkung dan dua buah kutub magnit, dari kedua kutub magnit atau garis-garis gaya yang selalu keluar dari kutub utara menuju kutub selatan. Posisi kawat tidak memotong garis-garis gaya magnit sehingga tidak/belum timbul arus listrik, tetapi pada saat telah bergerak sejauh 90, maka pada posisi demikian kawat akan memotong jumlah garis-garis gaya yang paling banyak, sehingga gaya gerak listrik(ggl) yang timbul merupakan harga maksimum. Hal-9

10 Jadi ggl yang dibangkitkan selama satu putaran sebenarnya tidak rata tetapi terjadi fluktuasi ujung-ujung dari kawat yang dihubungkan pada komuntator dengan satu pasang sikat-sikat arang. Jadi sekarang antara sikat-sikat juga akan terjadi fluktuasi ggl pada suatu saat, sikat-sikat akan berhubungan dengan 2 komutator sekaligus. C. PAPAN PENGHUBUNG (SWITH BOARD) 1. Susunan Papan Hubung Papan hubung merupakan suatu susunan instrumen-instrumen, pemutus sirkuit, saklar-saklar dan lai-lainnya, yang memungkinkan suatu instalansi listrik dapat bekerja dan dimonitor secara efisien. Papan hubung umumnya seperti panelpanel, yang masing-masing mempunyai fungsi tertentu. Papan hubungan dapat dibedakan : a. Papan hubung utama yang langsung berhubungaan dengan generator b. Papan hubungan batu, yang mengatur penyaluran arus listrik dari papan hubung utama kepesawat-pesawat penggerak yang kadang-kadang disebut juga papan pembagi (ditribution board) c. Papan hubung darurat, yang berhubungan dengan generator darurat atau baterai/aki darurat. Papan hubung utama merupakan pusat dimana arus listrik dapat dibagi-bagi dan diatur untuk keperluan seluruh kapal. Papan hubung utama dipasang dikamar mesin, sedekat mungkin dengan pesawat pembangkit listrik (generator) antara papan hubung dan generator dihubungkan oleh saluran atau kabel induk. Pada papan hubung kabel induk ini dibagi-bagi atau dibuat saluransaluran cabang yang terpisah-pisah dan merupakan grup-grup. Setiap grup diberi saklar dan sekring atau fuse. 2. Jenis Papan Hubung Dari segi konstruksinya papan hubung dibedakan dalam 2 jenis : a. Papan hubung terbuka (Live Front), dimana pada bagian depannya dipasang alat-alat seperti saklar, sekring dan lain-lainnya yang langsung dialiri oleh arus listrik. Jenis papan hubung ini digunakan di kapal yang memakai sistim arus searah. b. Papan hubung tertutup (dead front), yang pada bagian depannya juga dipasang alat-alat yang sama seperti papan hubung terbuka, tetapi sama sekali bebas dari arus listrik. Papan hubung ini terutama dipakai pada kapal yang memakai sistim arus bolak-balik. Namun begitu sekarang kapal yang memakai sistim arus searahpun cenderung untuk memakai papan hubung jenis tertutup ini. Hal-10

11 3. Papan Hubung Sistim Arus Listrik Jenis generator yang dipakai adalah generator kompon. Di kapal selalu dipakai lebih dari satu generator yang sama, yang masing-masing dapat dihubungkan secara pararel. Untuk keperluan tersebut maka masing-masing generator juga dilengkapi dengan peralatan. 4. Pengukur Arus Seperti namanya, alat ini dipakai untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dari generator, dengan pemasangan pengukur arus secara berseri. 5. Pengukur Tegangan Tegangan antara kawat-kawat pada generator harus dapat diukur. Untuk ini dipasang sebuah pengukur tegangan yang dihubungkan secara pararel. LEMBAR KERJA 1. Alat : Generator Berbagai obeng Multitester 2. Bahan yang digunakan : Modul Buku petunjuk pengoperasian generator 3. Langkah Kerja : Siswa dapat mengenal generator dikapal Siswa dapat mengenal papan penghubung (switch board) kapal LEMBAR LATIHAN Setelah anda membaca dan memahami prinsip-prinsip Kelistrikan dan Papan Penghubung di kapal, cobalah anda kerjakan latihan di bawah ini. Dengan demikian anda akan dapat memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ketentuan-ketentuan itu lebih jauh. 1. Sebutkan langkah-langkah yang dilakukan pada saat akan mengoperasikan mesin generator kapal! 2. Sebutkan langkah-langkah yang dilakukan untuk mengoperasikan papan penghubung (switch board) kapal! Hal-11

12 Untuk memeriksa hasil latihan anda bagian ini tidak disediakan kunci jawaban. Oleh karena itu hasil latihan anda sebaiknya anda bandingkan dengan hasil latihan siswa/kelompok lain. Diskusikanlah dalam kelompok untuk hal-hal yang berbeda dalam hasil latihan itu. Dalam mengkaji hasil latihan itu anda sebaiknya selalu melihat prinsip-prinsip Kelistrikan dan Papan Penghubung di kapal yang diuraikan sebelumnya. Jika terdapat hal-hal yang tidak dapat di atasi dalam diskusi kelompok, bawalah persoalan tersebut ke dalam pertemuan tutorial. Yakinlah dalam pertemuan tersebut anda akan dapat memecahkan persoalan itu. RANGKUMAN 1. Listrik arus lemah adalah listrik arus listrik arus lemah yang mempunyai tegangan sampai 24 volt dan dipakai untuk telepon, jam, alarm kabakaran dan penerangan darurat. 2. Listrik arus kuat yang dipakai untuk penerangan, penggerak pesawat, pemanas, sistim komando dan alarm, radio, navigasi dan lain-lain. Tegangan yang dipakai adalah 65 volt sampai pada tegangan antara volt. 3. Generator atau disebut juga dynamo adalah sebuah pesawat yang tenaga mekanik menjadi tenaga listrik. 4. Generator arus searah adalah dynamo yang terdiri dari atas komponen rotor, jangkar(armature) dan bagian yang diam disebut stator. 5. Papan penghubung adalah susunan intrumen-instrumen, pemutus sirkuit, saklar-saklar dan lain-lain, yang memungkinkan suatu instansi listrik dapat bekerja dan dimonitor secara efisien. Hal-12

13 Kegiatan Belajar 3 LEMBAR INFORMASI Nama Program Diklat Materi Pembelajaran Jumlah Jam Latihan : Dinas Jaga : Jenis-Jenis Aki Yang Ada Di Kapal : 4 jam A. AKI SEBAGAI SUMBER ENERGI Aki ialah suatu alat yang digunakan untuk mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Sering dianggap aki adalah alat penyimpan listrik, hal ini kurang tepat. Yang benar adalah bahwa aki alat penyimpan energi kimia. Aki tersusun dari sel-sel. Setiap sel terdiri dari satu pelat atau kutub positif dan satu kutub negatif. Jadi aki merupakan gabungan dari dua buah sel atau lebih dan membentuk sebuah batteray atau bateray-bateray berarti gabungan alat yang sejenis dan membentuk satu kesatuan. Aki merupakan alat yang penting pada sistim listrik di kapal, karena aki bukan saja merupakan sumber tenaga cadangan, kalau terjadi gangguan pada sistem listrik dari generator, tetapi aki juga dipakai untuk keperluan sehari-hari. Aki dapat dengan segera mensuplai energi listrik setiap saat diperlukan, dan inilah merupakan kelebihan dari aki terhadap alat lain sebagai sumber energi cadangan siap pakai, sehingga Solas 1960 memberikan pengakuan penuh, bahwa aki sumber tenaga siap pakai merupakan kebutuhan yang esensial bagi kapal-kapal samudra. Manfaat yang optimal dari penggunaan aki di kapal banyak tergantung pada : 1. Pemilihan yang tepat dari jenis dan kapasitas aki 2. Pemasangan dan penempatan yang baik dan benar 3. Pemeriksaan dan perawatan yang teratur B. JENIS-JENIS AKI Aki atau bateray dibedakan dalam dua jenis, yaitu : 1. Bateray primer, yang dapat mengeluarkan arus listrik (discharge), sebagai contoh, baterai kering. Hal-13

14 2. Baterai sekunder, yang dapat mengeluarkan atau menerima arus listrik ke/dari luar. Artinyaa setelah baterai mengeluarkan arus dan dalam keadaan hampir kosong (discharge), kemudian dapat diisi (charge) kembali, sampai keadaan kembali seperti semula. Sebagai contoh : aki pada mobil. Baterai sekunder pada pokoknya dibagi pada dua golongan, yaitu: a. Jenis timah hitam asam b. Jenis alkalin C. AKI TIMAH HITAM - ASAM Bagian-bagian pokok dari aki terutama adalah susunan pelat-pelat positif dan negatip. Masing-msing pelat ini tersusun dari bahan atau material aktip yang khusus yang ditempatkan atau dituang pada sebuah rangka atu grid yang dibuat dari bahan campuran antara atimon dan timah hitam. Pelat grid ini merupakan plat berbentuk segi empat yang ratadengan tepi-tepinya agak tebal dan dibuat anyaman kawat-kawat secara vertikal dan horizontal. Pelatpelat negatif apabila bermuatan mengandung timah hitam (pb), berupa bunga karang (sponge) yang berwarna abu-abu. Sedang pelat-pelat positifnya mengandung timah hitam peroksida (PbO2), yang berwarna coklat. Pelat yang sejenis digabung ditahan oleh sebuah kelem (strap) kemudian diparti atau disolder. Pada kelem dibuat pula terminal penghubung. Pelat- pelat positif dan negatip dipasang berselang seling, dimana pelat negatip selalu dibuat satu pelat lebih banyak dari pada pelat positip, hal ini dimaksudlkan untuk pelat negatip dapat mengurung semua bidang dari pelat-pelat positip. Antara pelat-pelat positip dan negatip dibuat pelat pemisah, yang berupa lembaran-lembaran karet yang poros, yang pada salah satu sisinya dibuat rusukrusuk vertical dipasang menghadap kepelat positip. Dengan penempatan rusukrusuk demikian, maka ruang antara rusuk-rusuk tersebut akan memeperlancar sirkulasi elektrolit kepada pelat-pelat positip dan memebentuk satualur, agar artikel-artikel terlepas dari pelat positip jatuh diruang pengumpul pada dasar kotak aki. Susunan dari pelat-pelat positif dan negatif serta pelat pemisah yang kemudian dikelem menjadi satu kesatuan disebut elemen atau sel. Pada tiap elemen ini umumnya dapat membangkitkan ggl atau tegangan sebesar 2 volt. Jadi jumlah elemen pada aki akan menentukan jumlah teganggan yang dapat dibangkitkan. Elemen-elemen ynag sudah siap, kemudian dimasukan kedalam kotak aki dan diturtup dengan penutup elemen yang dibuat dari karetyang keras. Penutup elemen dibuat lubang-lubang dan diberi bus dari timah hitam yang dapat masuk dengan bebas pada terminal dari kelem, yang kemudian dipatri atau disolder dengan terminal. Antara elemen-elemen kemudian dipasang penghubung elemen sehingga elemen-elemen tersebut membentuk hubungan Hal-14

15 seri. Akhirnya bagian atas elemen dituangkan bahan campuran diseluruh permukaan atas dari kotak aki. Bahan ini merupakan bahan perekat dan perapat antara bagian-bagian tadi dan membentuk satu lapisan yang kuat yang dapat mencegah agar elektrolik tidak bocor keluar. D. KAPASITAS AKI Kapasitas aki dinyatakan dalam satuan amper/ jam atau ampere hour (AH). Kalau sebuah aki dinyatakan kapasitasnya 70 AH,maka dalam keadaan terisi penuh (charge) berarti aki dapat mensuplai arus listrik sebesar 7 ampere selama 10 jam teru menerus sesuai teganganya atau dapat pula mensuplai arus 10 amper selama 7 jam dan sebagainya banyaknya ampere/jam suatu aki juga berguna untuk menentukan besarrnya arus listrik yang diperlukan pada waktu mengisi aki (recharging),karena aki tidak boleh diisi dengan arus yang terlalu kecil, sehingga waktu pengisian terlalau lama sebaliknya juga tidak boleh dengan arus yang terlalu besar karena dapat merusak elemen-elemen aki (ofercharging). Menurut pengalaman agar didapatkan pengisian yang sebaik baiknya besarnya arus (amper) waktu mengisi dihitung dengan rumus : 7% x Jumlah Amper-Jam Jadi, misalnya sebuah aki mempunyai kapasitas 100 AH, besarnya arus yang diperlukan waktu mengisi ialah : E. REAKSI KIMIA PADA AKI 7/100 x 100 = 7amper Apabila pada aki yang sudah terisi, antara terminal-terminal dihubungkan suatu beban misalnya lampu, radio atau alat lain maka bahan atau material aktif di dalam aki akan mengadakan suatu proses atau reaksi kimia, sehingga terjadi proses perubahan energi dari energi kimia menjadi energi listrik dan terbentuk suatu aliran listrik harus searah. Atau dengan kata lain arus listrik dihasilkan suatu reksi kimia antara bahan-bahan aktif dari pelat positif dan negatif serta asam sulfat dari elektrolik. Elektrolik dalam keadaan aki terisi penuh merupakan cairan yang terdiri dari campuran asam sulfat dalam konsentrasi sedang dan air dengan perbandingan sebagai berikut: Elektrolit = Air (H2O) + Asam Sulfat (H 2 SO 4 ) berat jenis berat jenis berat jenis 1, % = 64% + 36% Hal-15

16 Berat jenis elektrolit adalah 1,270 pada suhu + 27 o C. Tegangan sel atau elemen tergantung pada perbedaan antara material aktif dan konsentrasi elektrolik. Sedangkan kemamapuan dan energi listri yang dapat dihasilkan oleh aki ialah tergantung dari luas aktip dan berat dari material dalam pelat-pelat oleh jumlah asam sulfat didalam elektrolik. Apabila antara terminal aki dihubungkan dengan suatu beban, maka arus listrik akan mengalir dari terminal aki ke beban dan kembali keaki melalui terminal yang lain. Timah hitam peroksid (PbO2) didalam pelat positip adalah senyawa dari timah hitam (Pb) dan zat asam (O2). Asam sulfat adalah senyawa dari zat air (H2) dan sulfat(so4), sedang zat asam didalam bahan aktip positip bergabung dengan zat air dari asam sulpat kemudian membentuk air (H2O).Dan dalam dalam waktu yang sama timah hitam didlam bahan aktif positif bergabung dengan sulfat dan membentuk timah hitam sulpat (PbSO4). Reaksi yang sama akan berlangsung dipelat negatif dimana timah hitam (Pb) dari bahan aktif negatif bergabung dengan membentuk timah hitam sulfat (PbSO4). Jadi timah hitam sulfat dibentuk oleh kedua pelat positif dan negatif, pada waktu aki mengeluarkan arus (discharged), sedang asam sulfat di dalam elektrolik telah terpakai dan diganti dengan air. Perlu diperhatikan bahwa material didalam pelat positip dan negatif, selama discharge menjadi serupa susunan kimianya karena timh hitam sulfat akan berkumpul (akumulasi). Keadaan inoi mengakibatkan tegangan elemen akan berkurang. Kalau pembuangan atau pengeluaran arus berjalan terus akan terjadi pengurangan kepekatan elektrolit dan akumulasi timah hitam sulfat didalam pelat-pelat mengakibatkan reksi lama lama akan berhenti. Dan apabila aki tidak dapatmemberikaan tegangan yang diperlukan, maka dikatakan bahwa aki telah kosong dengn keaddaan demikian aki harus diisi dengan sejumlah arus listrik yang cukup dari sumber lain, sebelum dapat dipakai reaksi kimia yang berlangsung di dalam sel aki pada waktu diisi, adalah kebalikan dari apa yang terjadi waktu membuang. Timah asma sulfat pada kedua pelat akan terpisah menjadi Pb dan SO4, sedang air atau H2O, terpisah menjadi zat air dan zat asam. SO4 akan meninggalkan pelat dan bergabung dengan zat air membentuk H2SO4 atau asam sulfat. Pada waktu yang sama zat asam bergabung dengan timah hitam pada pelat positif membentuk PbO2 atau timah hitam peroksida. Perlu diingat bahwa berat jenis dari elektrolit makin berkurang pada waktu membuang, yang disebabkan oleh dua hal, yaitu : 1. Asam sufat yang lebih beraty dari air terpakai, 2. Terjadi pembentukan air. Dan sebaliknya dari kejadian di atas, pada waktu diisi, berat jenis elektrolik akan bertambah, karena ada gas-gas yang bebas dari elektrolit. Hal-16

17 F. AKI ALKALIN Disebut aki alkalin, karena aki ini menggunakan elektrolit caustik potash atau potassium hidroksida (KOH) yang bersifat alkalis. Ada dua macam aki alkalin yaitu : 1. Aki dengan nikel besi (Ni Fe) Pelat positif terdiri dari sebuah grid yang padanya dipasang tabung baja yang mengandung nikel yang berisi material aktip. Sedang pelat negatip mempunyai kontruksi yang sama denga pelat-pelat positip, tetapi oksida besi sebagi material aktipnya. Reaksi kimia yang terjadi pada aki ini adalah komplek, tetapi dapat disingkat demkian. Pada waktu mengisi Material yang aktip pada pelat negatip yaitu oksida besi(feo)direduksi menjadi besi(fe). Material yang aktip pada pelat positip yaitu oksida nikel(nio), dioksidakan menjadi nikel dioksida(nio2). Pada waktu membuang Terjadi kebalikan dari proses diatas yaitu pelat negatip dioksida jadi oksida besi, dan pelat positip direduksi menjadi oksida nikel. Selama diisi dan membuang larutan yang terdiri dari 2KOH + H2O tetap tidak berubah baik sifat kimia, maupun kosentrasinya. Sehinggaapabila tidakada penguapan berat jenisnya selalu tetap. 2. Aki dengan nikel cadmium (Ni Cd) Di kapal pada umumnya dipakai aki jenis ini. Materialaktip dari pelat positip terutama tersiri darinikelhidroksida(nioh3) dengan ditambahkan grafit agar produktifitas lebih baik. Material aktip dari pelat negatip adalah campuran dari cadmium dan besi. Material aktip dari pelat negatip tersebut dituang pada pelat baja yang belubang-lubang danmerupakan satu kesatuan dan merupakan pelat positip atau negatip. Sejumlah pelat-pelat dari polaritas yang sama atau sejenis diikat bersama-sama dengan sebuah baut dan dipasang berselang-seling dengan pelat dari polaritas yang lain. Antara pelat-pelat tadi dipasang lembaran-lembaran tipis dari ebonite yang berguna sebagai pemisah. Susunan pelat-pelat positip dan negatip serta ebonite pemisah, kemudiandimasukkan kedalam kotak dari pelat baja, lalu ditutup dan merupakan sebuah sel. Gabungan dari sel-sel tadi kemudian dimasukkan kedalam sebuah crate dari kayu keras, lihat gambar 183. Perlu diingatbahwa kotakbaja dari akimerupakan penghantar listrik, karena kotak tersebut langsung berhubungan dengan elektrolit, sehingga harus dicegah bahwa kawat atau logam lain tidak tersinggung dengan kotak aki ini. Hal-17

KEGIATAN TUGAS JAGA MESIN

KEGIATAN TUGAS JAGA MESIN KEGIATAN TUGAS JAGA MESIN PENDAHULUAN K egiatan yang dilakukan selama melaksanakan dinas jaga mesin sangatlah penting dalam menjamin kelancaran pengoperasian semua unit permesinan yang ada di atas kapal.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI Motor penggerak mula adalah suatu alat yang merubah tenaga primer menjadi tenaga sekunder, yang tidak diwujudkan dalam bentuk aslinya, tetapi diwujudkan dalam

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR ARUS SEARAH BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat identik

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1 Umum Motor arus searah ialah suatu mesin listrik yang berfungsi mengubah energi listrik arus searah (listrik DC) menjadi energi gerak atau energi mekanik, dimana energi gerak

Lebih terperinci

AC (AIR CONDITIONER)

AC (AIR CONDITIONER) AC (AIR CONDITIONER) AC adalah suatu jenis mesin pendingin yang berfungsi sebagai penyejuk ruangan. Ditinjau dari konstruksi, AC bias dibagi menjadi dua bagian, yakni sisi luar dan sisi dalam. Sisi luar

Lebih terperinci

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur BAB II MESIN PENDINGIN 2.1. Pengertian Mesin Pendingin Mesin Pendingin adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendinginkan air, atau peralatan yang berfungsi untuk memindahkan panas dari suatu tempat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Simulator Pengertian simulator adalah program yg berfungsi untuk menyimulasikan suatu peralatan, tetapi kerjanya agak lambat dari pada keadaan yg sebenarnya. Atau alat untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB VI BATTERY. Tujuan Pembelajaran : Menyebutkan jenis dan bahan Battery Memahami fungsi dan cara perawatan Battery

BAB VI BATTERY. Tujuan Pembelajaran : Menyebutkan jenis dan bahan Battery Memahami fungsi dan cara perawatan Battery BAB VI BATTERY Tujuan Pembelajaran : Menyebutkan jenis dan bahan Battery Memahami fungsi dan cara perawatan Battery Battery adalah Alat yang mengubah energi kimia menjadi energi listrik melalui sel listrik.

Lebih terperinci

Definisi. Oleh Maryono SMK Negeri 3 Yogyakarta

Definisi. Oleh Maryono SMK Negeri 3 Yogyakarta Oleh Maryono SMK Negeri 3 Yogyakarta http://maryonoam.wordpress.com Definisi Motor adalah suatu alat yang mengubah daya listrik menjadi daya mekanik (putaran) Generator adalah suatu alat yang mengubah

Lebih terperinci

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR 3.1 Pemeriksaan Pada Operasi Harian Operasional kompresor memerlukan adanya perawatan tiap harinya, perawatan tersebut antara lain: a. Sediakan

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1. Umum Motor arus searah (DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah

Lebih terperinci

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis. MESIN LISTRIK 1. PENDAHULUAN Motor listrik merupakan sebuah mesin yang berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik atau tenaga gerak, di mana tenaga gerak itu berupa putaran dari pada

Lebih terperinci

MESIN PENDINGIN. Gambar 1. Skema cara kerja mesin pendingin.

MESIN PENDINGIN. Gambar 1. Skema cara kerja mesin pendingin. Mengenal Cara Kerja Mesin Pendingin MESIN PENDINGIN Mesin pendingin adalah suatu rangkaian rangkaian yang mampu bekerja untuk menghasilkan suhu atau temperature dingin. Mesin pendingin bisanya berupa kulkas,

Lebih terperinci

KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH

KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH BAGAN DARI MESIN LISTRIK Konversi energi Trafo Listrik Listrik Medan magnet Generator Motor mekanik BAGIAN-BAGIAN MESIN ARUS SEARAH Bagian-bagian penting pada suatu mesin

Lebih terperinci

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor. BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1. Umum (8,9) Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, dimana energi gerak tersebut berupa putaran dari motor. Ditinjau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Mesin Pendingin Untuk pertama kali siklus refrigerasi dikembangkan oleh N.L.S. Carnot pada tahun 1824. Sebelumnya pada tahun 1823, Cagniard de la Tour (Perancis),

Lebih terperinci

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) Diklat Teknis Kedelai Bagi Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Kedelai Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN

Lebih terperinci

TUGAS PERTANYAAN SOAL

TUGAS PERTANYAAN SOAL Nama: Soni Kurniawan Kelas : LT-2B No : 19 TUGAS PERTANYAAN SOAL 1. Jangkar sebuah motor DC tegangan 230 volt dengan tahanan 0.312 ohm dan mengambil arus 48 A ketika dioperasikan pada beban normal. a.

Lebih terperinci

BAB II. Prinsip Kerja Mesin Pendingin

BAB II. Prinsip Kerja Mesin Pendingin BAB II Prinsip Kerja Mesin Pendingin A. Sistem Pendinginan Absorbsi Sejarah mesin pendingin absorbsi dimulai pada abad ke-19 mendahului jenis kompresi uap dan telah mengalami masa kejayaannya sendiri.

Lebih terperinci

SISTEM PROTEKSI PADA GENERATOR

SISTEM PROTEKSI PADA GENERATOR SISTEM PROTEKSI PADA GENERATOR GANGGUAN PADA GENERATOR Pada Sirkit Listrik Generator yang menyebabkan tripnya PMT, pada umumnya disebabkan oleh : 1. Gangguan diluar seksi generator tetapi PMT generator

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya BAB II DASAR TEORI 2.1 Hot and Cool Water Dispenser Hot and cool water dispenser merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengkondisikan temperatur air minum baik dingin maupun panas. Sumber airnya berasal

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2012

BAB II DASAR TEORI 2012 BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Sistem Brine Sistem Brine adalah salah satu sistem refrigerasi kompresi uap sederhana dengan proses pendinginan tidak langsung. Dalam proses ini koil tidak langsung mengambil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor Arus Searah Sebuah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanik dikenal sebagai motor arus searah. Cara kerjanya berdasarkan prinsip, sebuah konduktor

Lebih terperinci

Standby Power System (GENSET- Generating Set)

Standby Power System (GENSET- Generating Set) DTG1I1 Standby Power System (- Generating Set) By Dwi Andi Nurmantris 1. Rectifiers 2. Battery 3. Charge bus 4. Discharge bus 5. Primary Distribution systems 6. Secondary Distribution systems 7. Voltage

Lebih terperinci

Galvanometer. 1. Cara / Prinsip Kerja, Fungsi dan Komponen

Galvanometer. 1. Cara / Prinsip Kerja, Fungsi dan Komponen Penerapan Aplikasi Gaya Magnet, Gaya Lorentz dalam Kehidupan Sehari-hari, Kegunaan Galvanometer, Motor Listrik, Relai, Kereta Maglev, Video Recorder - Berikut ini adalah materi lengkapnya: 1. Cara / Prinsip

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Umum Seperti telah di ketahui bahwa mesin arus searah terdiri dari dua bagian, yaitu : Generator arus searah Motor arus searah Ditinjau dari konstruksinya, kedua mesin ini adalah

Lebih terperinci

PK.TPL.J.02.M PENGOPERASIAN INSTALASI LISTRIK PADA KAPAL PERIKANAN

PK.TPL.J.02.M PENGOPERASIAN INSTALASI LISTRIK PADA KAPAL PERIKANAN PK.TPL.J.02.M PENGOPERASIAN INSTALASI LISTRIK PADA KAPAL PERIKANAN Penyusun : DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN 2004

Lebih terperinci

DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC

DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC BAB X DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC Tujuan Pembelajaran : - Memahami Dasar-dasar listrik AC - Mengetahui prinsip kerja dan kontruksi Generator A. PERBEDAAN AC DAN DC Perbedaan arus bolak-balik dan arus searah

Lebih terperinci

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) 1. 1. SISTEM TENAGA LISTRIK 1.1. Elemen Sistem Tenaga Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk mengirimkan energi adalah melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pembangkit Listrik Tenaga Uap merupakan pembangkit yang memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik. Pembangkit

Lebih terperinci

MESIN LISTRIK ARUS SEARAH (DC)

MESIN LISTRIK ARUS SEARAH (DC) BAB IX MESIN LISTRIK ARUS SEARAH (DC) Tujuan Pembelajaran : - Memahami tentang Mesin listrik ( Generator dan Motor) DC - Mengetahui prinsip kerja dan kontruksi Mesin listrik DC a. GENERATOR ARUS SEARAH

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Radiator Radiator memegang peranan penting dalam mesin otomotif (misal mobil). Radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar dalam silinder mesin menyalurkan

Lebih terperinci

BAB I PESAWAT PESAWAT BANTU DI KAPAL

BAB I PESAWAT PESAWAT BANTU DI KAPAL BAB I PESAWAT PESAWAT BANTU DI KAPAL Pesawat bantu terdiri dari dan berbagai peralatan yang secara garis besar dapat dibagi menjadi mesin bantu di kamar mesin dan mesin bantu, di geladak (dek) atau di

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Refrigerasi Refrigerasi merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan saat ini terutama bagi masyarakat perkotaan. Refrigerasi dapat berupa lemari es pada rumah tangga, mesin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motor DC Motor DC adalah suatu mesin yang mengubah energi listrik arus searah (energi lisrik DC) menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran rotor. [1] Pada dasarnya, motor

Lebih terperinci

KONSTRUKSI GENERATOR DC

KONSTRUKSI GENERATOR DC KONSTRUKSI GENERATOR DC Disusun oleh : HENDRIL SATRIYAN PURNAMA 1300022054 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2015 I. DEFINISI GENERATOR DC Generator

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Nurdianto dan Ansori, (2015), meneliti pengaruh variasi tingkat panas busi terhadap performa mesin dan emisi gas buang sepeda motor 4 tak.

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI 2.1 Dispenser Air Minum Hot and Cool Dispenser air minum adalah suatu alat yang dibuat sebagai alat pengkondisi temperatur air minum baik air panas maupun air dingin. Temperatur air

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA II1 Umum Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran

Lebih terperinci

Retno Kusumawati PENDAHULUAN. Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari.

Retno Kusumawati PENDAHULUAN. Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari. Retno Kusumawati Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan prinsip kerja elemen dan arus listrik yang ditimbulkannya

Lebih terperinci

Elektromagnetika. By : Mohamad Ramdhani

Elektromagnetika. By : Mohamad Ramdhani Elektromagnetika By : Mohamad Ramdhani Elektromagnetisme Elektromagnetisme adalah cabang fisika tentang medan ik yang mempelajari mengenai medan listrik dan medan magnet. Medan listrik dapat diproduksi

Lebih terperinci

Gambar Berbagai bentuk benda

Gambar Berbagai bentuk benda 133 BAB XI KEMAGNETAN 1 Apa yang dimaksud dengan magnet? 2 Bagaimana sifat-sifat kutub magnet? 3 Bagaimana cara membuat magnet? 4 Bagaimana sifat medan magnet di sekitar kawat berarus? 5 Apa faktor yang

Lebih terperinci

Sistem pendingin siklus kompresi uap merupakan daur yang terbanyak. daur ini terjadi proses kompresi (1 ke 2), 4) dan penguapan (4 ke 1), seperti pada

Sistem pendingin siklus kompresi uap merupakan daur yang terbanyak. daur ini terjadi proses kompresi (1 ke 2), 4) dan penguapan (4 ke 1), seperti pada Siklus Kompresi Uap Sistem pendingin siklus kompresi uap merupakan daur yang terbanyak digunakan dalam daur refrigerasi, pada daur ini terjadi proses kompresi (1 ke 2), pengembunan( 2 ke 3), ekspansi (3

Lebih terperinci

DAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2012

DAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2012 2012, No.612 8 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100/PMK.011/2012 TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyejuk udara atau pengkondisi udara atau penyaman udara atau erkon atau AC (air conditioner) adalah sistem atau mesin yang dirancang untuk menstabilkan suhu udara

Lebih terperinci

DAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2011

DAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2011 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 117/PMK.011/2011 TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG UNTUK TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

SISTEM REFRIGERASI. Gambar 1. Freezer

SISTEM REFRIGERASI. Gambar 1. Freezer SISTEM REFRIGERASI Sistem refrigerasi sangat menunjang peningkatan kualitas hidup manusia. Kemajuan dalam bidang refrigerasi akhir-akhir ini adalah akibat dari perkembangan sistem kontrol yang menunjang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Mesin arus searah Prinsip kerja

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Mesin arus searah Prinsip kerja BAB II DASAR TEORI 2.1 Mesin arus searah 2.1.1. Prinsip kerja Motor listrik arus searah merupakan suatu alat yang berfungsi mengubah daya listrik arus searah menjadi daya mekanik. Motor listrik arus searah

Lebih terperinci

PRINSIP KERJA ALAT UKUR

PRINSIP KERJA ALAT UKUR PRINSIP KERJA ALAT UKUR PRINSIP KERJA kwh dan kvarh meter : sistem induksi kw / kva max meter Volt meter Amper meter : sistem elektrodinamis : sistem elektro magnit, kumparan putar, besi putar : sistem

Lebih terperinci

Mekatronika Modul 11 Pneumatik (1)

Mekatronika Modul 11 Pneumatik (1) Mekatronika Modul 11 Pneumatik (1) Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik dari komponen Pneumatik Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai karakteristik dan

Lebih terperinci

LISTRIK GENERATOR AC GENERATOR DAN MOTOR

LISTRIK GENERATOR AC GENERATOR DAN MOTOR LISTRIK GENERATOR AC GENERATOR DAN MOTOR CARA KERJA GENERATOR AC JARINGAN LISTRIK LISTRIK SATU PHASE LISTRIK TIGA PHASE MOTOR LISTRIK Konversi energi listrik menjadi energi mekanikyang terjadi pada bagian

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara (AC). Zat ini berfungsi untuk menyerap panas dari benda/media

Lebih terperinci

Pengetahuan Produk Baterai

Pengetahuan Produk Baterai Pengetahuan Produk Baterai A. Ikhtisar Baterai sepeda motor dapat digolongkan ke dalam dua jenis. Yaitu baterai yang memerlukan penambahan air suling dan yang tidak memerlukannya. Pada umumnya, yang pertama

Lebih terperinci

PENGENALAN MESIN LISTRIK OLEH: ZURIMAN ANTHONY

PENGENALAN MESIN LISTRIK OLEH: ZURIMAN ANTHONY PENGENALAN MESIN LISTRIK OLEH: ZURIMAN ANTHONY PENYALURAN ENERGI LISTRIK Generator Mesin yang sangat penting saat ini yang mengubah dunia gelap menjadi terang Ditemukan oleh Michael Faraday dengan mengubah

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas BAB II DASAR TEORI. rinsip embangkit Listrik Tenaga Gas embangkit listrik tenaga gas adalah pembangkit yang memanfaatkan gas (campuran udara dan bahan bakar) hasil dari pembakaran bahan bakar minyak (BBM)

Lebih terperinci

No. Nama Komponen Fungsi

No. Nama Komponen Fungsi Jobsheet Baterai / Aki PROSEDUR MELEPAS BATERAI 1. Matikan mesin atau putar kunci kontak pada posisi OFF. 2. Buka tutup tempat baterai atau body pada sepeda motor. 3. Kendorkan terminal baterai negatif

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI 4.1 In Service / Visual Inspection 4.1.1 Pengertian Merupakan kegiatan inspeksi atau pengecekan yang dilakukan dengan menggunakan 5 sense (panca

Lebih terperinci

MENGANALISA DAN MEMPERBAIKI KERUSAKAN MESIN PENDINGIN

MENGANALISA DAN MEMPERBAIKI KERUSAKAN MESIN PENDINGIN MENGANALISA DAN MEMPERBAIKI KERUSAKAN MESIN PENDINGIN Pada tahapan berikut ini kita dihapkan pada tahapan menganalisa dan memperbaiki kerusakan mesin pendingin yang lazim disebut dengan kulkas atau freezer.

Lebih terperinci

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Sumber Arus Listrik. menjelaskan. Macam-macam Sumber Tegangan.

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Sumber Arus Listrik. menjelaskan. Macam-macam Sumber Tegangan. Bab 10 Sumber Arus Listrik Andi seorang pelajar kelas tiga SMP yang baru naik dari kelas dua. Pada suatu hari Andi bersama teman sekelasnya dibimbing oleh guru pengajar Fisika melakukan praktikum di laboratorium

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Refrigerasi Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk menyerap kalor dari lingkungan atau untuk melepaskan kalor ke lingkungan. Sifat-sifat fisik

Lebih terperinci

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2 Halaman 1 LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2 SMP NEGERI 55 JAKARTA A. GGL INDUKSI Sebelumnya telah diketahui bahwa kelistrikan dapat menghasilkan kemagnetan.

Lebih terperinci

PENGENALAN TEKNIK PENGENDALI ALAT LISTRIK INDUSTRI

PENGENALAN TEKNIK PENGENDALI ALAT LISTRIK INDUSTRI PENGENALAN TEKNIK PENGENDALI ALAT LISTRIK INDUSTRI 1. Saklar magnet (Kontaktor) Kontaktor adalah sejenis saklar atau kontak yang bekerja dengan bantuan daya magnet listrik dan mampu melayani arus beban

Lebih terperinci

MOTOR DC. Karakteristik Motor DC

MOTOR DC. Karakteristik Motor DC MOTOR DC Karakteristik Motor DC Karakteristik yang dimiliki suatu motor DC dapat digambarkan melalui kurva daya dan kurva torsi/kecepatannya, dari kurva tersebut dapat dianalisa batasanbatasan kerja dari

Lebih terperinci

MOTOR BAKAR PENGERTIAN DASAR. Pendahuluan

MOTOR BAKAR PENGERTIAN DASAR. Pendahuluan MOTOR BAKAR PENGERTIAN DASAR Pendahuluan Motor penggerak mula adalah suatu motor yang merubah tenaga primer yang tidak diwujudkan dalam bentuk aslinya, tetapi diwujudkan dalam bentuk tenaga mekanis. Aliran

Lebih terperinci

BAB V MENGENAL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN

BAB V MENGENAL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN BAB V MENGENAL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN Pada bab ini, sistem pendingin dibagi dalam dua kategori yaitu sistem pemipaan dan sistem kelistrikan. Komponen dalam sistem pemipaan terdiri dari; kompresor, kondenser,

Lebih terperinci

GENERATOR ARUS SEARAH

GENERATOR ARUS SEARAH GENERATOR ARUS SEARAH PRINSIP KERJA GENERATOR ARUS SEARAH Prinsip kerja suatu generator arus searah berdasarkan hukum Faraday : e = N d / dt dimana : N : jumlah lilitan : fluksi magnet e : Tegangan imbas,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mesin listrik yang mengubah energi listrik pada arus searah (DC) menjadi energi

BAB II DASAR TEORI. mesin listrik yang mengubah energi listrik pada arus searah (DC) menjadi energi BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum (1,2,4) Secara sederhana motor arus searah dapat didefenisikan sebagai suatu mesin listrik yang mengubah energi listrik pada arus searah (DC) menjadi energi gerak atau energi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Teori Pompa Sentrifugal 2.1.1. Definisi Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik menjadi energi fluida menggunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Steam merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari teknologi modern. Tanpa steam, maka industri makanan kita, tekstil, bahan kimia, bahan kedokteran,daya, pemanasan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Rekondisi dan modifikasi

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Rekondisi dan modifikasi BAB II DASAR TEORI Pendekatan pemecahan masalah dapat digunakan untuk merekondisi sepeda motor Honda C86 tahun 1986. Salah satu hal yang menyangkut pendekatan pemecahan masalah adalah dasar teori. Dasar

Lebih terperinci

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile :

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile : GENERATOR DC HASBULLAH, MT, 2009 ELECTRICAL ENGINEERING DEPT. ELECTRICAL POWER SYSTEM Email : hasbullahmsee@yahoo.com has_basri@telkom.net Mobile : 081383893175 Definisi Generator DC Sebuah perangkat mesin

Lebih terperinci

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI NOMOR : P.20.INDO3.00201.0212 DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI HAL. Kata Pengantar Bagian 1 Bagian 2 Bagian 3 Bagian 4 Bagian 5 Bagian 6 Bagian

Lebih terperinci

ALAT UKUR BESARAN LISTRIK. Jenis dan Prinsip Kerjanya

ALAT UKUR BESARAN LISTRIK. Jenis dan Prinsip Kerjanya ALAT UKUR BESARAN LISTRIK Jenis dan Prinsip Kerjanya Alat ukur besaran listrik : Galvanometer Ampermeter arus searah Voltmeter arus searah ohmmeter Galvanometer Prinsip kerja PMMC (Permanent magnet moving

Lebih terperinci

REFRIGERAN & PELUMAS. Catatan Kuliah: Disiapakan Oleh; Ridwan

REFRIGERAN & PELUMAS. Catatan Kuliah: Disiapakan Oleh; Ridwan REFRIGERAN & PELUMAS Persyaratan Refrigeran Persyaratan refrigeran (zat pendingin) untuk unit refrigerasi adalah sebagai berikut : 1. Tekanan penguapannya harus cukup tinggi. Sebaiknya refrigeran memiliki

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Air Conditioner Air Conditioner (AC) digunakan untuk mengatur temperatur, sirkulasi, kelembaban, dan kebersihan udara didalam ruangan. Selain itu, air conditioner juga

Lebih terperinci

AKUMULATOR. Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

AKUMULATOR. Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA AKUMULATOR ELK-DAS.22 20 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Pendalaman materi prediksi Ujian Nasional SMP 62 Jakarta - SW Page 1

Pendalaman materi prediksi Ujian Nasional SMP 62 Jakarta - SW Page 1 SOAL LATIHAN (PREDIKSI UN 2013) Pilihlah jawaban yang benar. 1. Perhatikan tabel berikut! No Besaran Satuan Alat ukur 1 Berat kg Neraca 2 Panjang meter Mistar 3 Suhu celcius Termometer 4 Waktu sekon Arloji

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR

PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR MAKALAH PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR PROGRAM IbPE KELOMPOK USAHA KERAJINAN ENCENG GONDOK DI SENTOLO, KABUPATEN KULONPROGO Oleh : Aan Ardian ardian@uny.ac.id FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 56 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada Perancangan alat deteksi dengan sistem pneumatik ini menggunakan dasar perancangan dari buku dasar perancangan teknik mesin, teori ini digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Pengisian Sepeda Motor

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Pengisian Sepeda Motor BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Pengisian Sepeda Motor Sistem pengisian adalah gabungan dari beberapa komponen pengisian seperti generator (alternator), regulator dan baterai

Lebih terperinci

MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)

MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Di Susun Oleh: 1. VENDRO HARI SANDI 2013110057 2. YOFANDI AGUNG YULIO 2013110052 3. RANDA MARDEL YUSRA 2013110061 4. RAHMAT SURYADI 2013110063 5. SYAFLIWANUR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengeringan Pengeringan adalah proses mengurangi kadar air dari suatu bahan [1]. Dasar dari proses pengeringan adalah terjadinya penguapan air ke udara karena perbedaan kandungan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Cooling Tunnel

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Cooling Tunnel BAB II DASAR TEORI 2.1 Cooling Tunnel Cooling Tunnel atau terowongan pendingin merupakan sistem refrigerasi yang banyak digunakan di industri, baik industri pengolahan makanan, minuman dan farmasi. Cooling

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL LOKOMOTIF

BAB IV SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL LOKOMOTIF BAB IV SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL LOKOMOTIF 4.1 Pengetahuan Dasar Tentang Bahan Bakar Bahan bakar adalah suatu pesawat tenaga yang dapat mengubah energi panas menjadi tenaga mekanik dengan jalan pembakaran

Lebih terperinci

III. KEGIATAN BELAJAR 3 PEMBUATAN POLA DAN INTI. Setelah pembelajaran ini mahasiswa mampu menjelaskan pembuatan pola dan inti pada proses pengecoran.

III. KEGIATAN BELAJAR 3 PEMBUATAN POLA DAN INTI. Setelah pembelajaran ini mahasiswa mampu menjelaskan pembuatan pola dan inti pada proses pengecoran. III. KEGIATAN BELAJAR 3 PEMBUATAN POLA DAN INTI A. Sub Kompetensi Pembuatan pola dan inti dapat dijelaskan dengan benar B. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah pembelajaran ini mahasiswa mampu menjelaskan

Lebih terperinci

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL M O D U L PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL Oleh: Drs. Ricky Gunawan, MT. Ega T. Berman, S.Pd., M.Eng. BIDANG KEAHLIAN TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

3/4/2010. Kelompok 2

3/4/2010. Kelompok 2 TEKNIK TENAGA LISTRIK KELOMPOK II Andinar (0906602401) Arwidya (0906602471) Christina (0906602499) Citra Marshal (0906602490) Kelompok 2 Christina M. Andinar H. Islamy Citra Marshal Arwidya Tantri A. 1

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Rangkaian Alat Uji Dan Cara Kerja Sistem Refrigerasi Tanpa CES (Full Sistem) Heri Kiswanto / Page 39

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Rangkaian Alat Uji Dan Cara Kerja Sistem Refrigerasi Tanpa CES (Full Sistem) Heri Kiswanto / Page 39 BAB IV PEMBAHASAN Pada pengujian ini dilakukan untuk membandingkan kerja sistem refrigerasi tanpa metode cooled energy storage dengan sistem refrigerasi yang menggunakan metode cooled energy storage. Pengujian

Lebih terperinci

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan 17 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES KERJA PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN Berikut diagram alir proses perawatan dan pemeliharaan Jadwal pemeliharaan Program pemeliharaan Pemeliharaan Mingguan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah ( listrik DC ) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik, dimana tenaga gerak

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori. 2.1 AC Split

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori. 2.1 AC Split BAB II DASAR TEORI 2.1 AC Split Split Air Conditioner adalah seperangkat alat yang mampu mengkondisikan suhu ruangan sesuai dengan yang kita inginkan, terutama untuk mengkondisikan suhu ruangan agar lebih

Lebih terperinci

Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik

Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik 1. Saklar Elektro Mekanik (KONTAKTOR MAGNET) Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat dioperasikan dengan momen kontak yang cepat agar tidak menimbulkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sebagai Sumber angin telah dimanfaatkan oleh manusaia sejak dahulu, yaitu untuk transportasi, misalnya perahu layar, untuk industri dan pertanian, misalnya kincir angin untuk

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.6

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.6 SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.6 1. Polarisasi pada elemen volta terjadi akibat peristiwa... menempelnya gelembung H 2 pada lempeng Zn menempelnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang 7 BAB II LANDASAN TEORI A. LANDASAN TEORI 1. Pembebanan Suatu mobil dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik selalu dilengkapi dengan alat pembangkit listrik berupa generator yang berfungsi memberikan tenaga

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN Tahapan-tahapan pengerjaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan Penelitian Pada tahapan ini akan dilakukan studi literatur dan pendalaman

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. I. TUJUAN PEMBELAJARAN Mampu memahami konstruksi motor bakar Mampu menjelaskan prinsip kerja motor bakar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. I. TUJUAN PEMBELAJARAN Mampu memahami konstruksi motor bakar Mampu menjelaskan prinsip kerja motor bakar RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Menjelaskan konsep mesin konversi energi Kelas / Semester : X / 1 Pertemuan Ke : 1 Alokasi Waktu : 2 X 45 menit Standar Kompetensi : Menjelaskan konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Peralatan uji yang digunakan antara lain : volume akhir setelah terkompresi ( t = 0,173 m 0,170 m

BAB III METODE PENELITIAN. Peralatan uji yang digunakan antara lain : volume akhir setelah terkompresi ( t = 0,173 m 0,170 m BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan membahas berbagai hal yang berhubungan dengan rancangan penelitian yang akan dilakukan, alat dan dan bahan yang dibutuhkan, dan prosedur kerja yang dilakukan

Lebih terperinci