PENENTUAN LOKASI TERMINAL ANGKUTAN BARANG DI KOTA KENDARI DIDASARKAN PADA ANALISIS MULTI KRITERIA
|
|
- Yuliana Darmadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENENTUAN LOKASI TERMINAL ANGKUTAN BARANG DI KOTA KENDARI DIDASARKAN PADA ANALISIS MULTI KRITERIA Edward Ngii Staf Pengajar Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil Universitas Haluoleo ABSTRACT Intermingling of freight vehicles to move into the city of Kendari with door to door service can affect the density and damage levels in several existing roads in the city of Kendari. Development of freight terminal could be a solution in overcoming these transport problems. This study aims to analyze the best location for freight terminal using multi criteria analysis based on regulator preferences The number of respondents in this research of 15 people who represent the policy makers (regulators) are scattered in Bappeda, Dinas PU, and Dishub. Variable criterion was used based on Kepmen Perhubungan No. 31Thn Interviews and quisioner methods were used to find alternative locations while the multi criteria analysis used to determine the criteria influencing and weighting decisions on alternative locations Research results obtained 4 alternative location are, 1) Side terminal puwatu; 2) Abeli dalam; 3) Baruga; 4)Tapal kuda. The weight of the highest criterion is the General spatial plan (23.50%), then the social impact (22.86%), environment (20,49%), integrated moda (19.99%) and the density of traffic (13,16%). Location was chosen based on the weight of the regulator's decision is location 3 (41.77%), location 2 (25.96%), location 4 (17.97%) and location 1 (14,30%) Keywords: freight vehicles, multi criteria analysis, terminal. ABSTRAK Pembauran angkutan barang yang bergerak masuk kota kendari yang menyediakan pelayanan dari pintu ke pintu, menimbulkan dampak pada kepadatan lalu lintas dan tingkat kerusakan pada beberapa ruas jalan di kota Kendari. Pengembangan terminal angkutan barang dapat menjadi solusi masalah ini. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi terbaik dari terminal angkutan barang menggunakan analisis multi kriteria berbasiskan preferensi dari pengambil keputusan (regulator). Jumlah responden yang mewakili pengambil kebijakan dalam penelitian ini sebanyak 15 orang yang tersebar di Bappeda, Dinas PU dan Dinas Perhubungan Kota dan Provinsi Sultra. Variabel criteria yang digunakan mengacu pada Kepmen Perhubungan No. 31Thn Metode wawancara dan pengisian kuisioner digunakan untuk memperoleh beberapa alternatif lokasi yang potensial sedangkan analisis multi criteria digunakan untuk menentukan kriteria dan keputusan yang mempengaruhi pembobotan keputusan pada pemilihan lokasi. Hasil penelitian diperoleh 4 lokasi alternatif untuk pembangunan terminal angkutan barang yaitu: 1) samping terminal puwatu; 2) Kecamatan Baruga (Abeli dalam); 3) Kecamatan Baruga ( terminal penumpang tipe A); 4) Kecamatan Poasia (Tapal Kuda). tertinggi dalam penentuan kriteria terminal yaitu rencana umum tata ruang (23.50%), dampak social (22.86%), lingkungan (20,49%), keterpaduan moda (19,99%) dan kepadatan lalu lintas (13,16%). yang terpilih berdasarkan bobot keputusan regulator adalah lokasi 3 (41,77%), lokasi 2 (25,96%), lokasi 4 (17,97%) dan lokasi 1 (14,30%). Kata kunci : angkutan barang, analisis multi kriteria, terminal. PENDAHULUAN Pembangunan suatu terminal angkutan barang bukanlan semata-mata diarahkan untuk memenuhi fungsinya dalam melayani angkutan regional, tetapi juga ditujukan untuk menciptakan sistem perangkutan kota yang efisien dan efektif. Dalam hal ini perlu diperhatikan penyediaan terminal yang memiliki tingkat daya hubung sedemikian rupa sehingga semua pergerakan berakhir disitu dan dapat memberikan kemudahan pencapaian seluruh bagian kota. Edward (2009), mengemukakan bahwa pergerakan transportasi angkutan barang di Kota Kendari masih berada pada diwilayah dengan tingkat kepadatan yang cukup tinggi seperti di Jl. MT. Haryono (Pasar Baru), Jl. Abd. Silondae (Mall Fakultas Teknik Universitas Haluoleo 225
2 Mandonga), dan Jl. Patimura (Puwatu), telah memberikan kontribusi terhadap kerusakan jalan di poros tersebut sebesar 85,09%. TINJAUAN PUSTAKA Pembangunan terminal angkutan barang dapat menjadi solusi dalam mengatasi pembauran moda tersebut di wilayah perkotaan. Perencanaan pembangunan suatu terminal akan menimbulkan persoalan dalam pemilihan lokasi, yaitu menentukan lokasi yang paling menguntungkan baik ditinjau dari segi persyaratan lokasi dan daya tingkat hubung maupun kebijaksanaan pemerintah serta dapat mengatasi atau mengurangi permasalahan perangkutan yang ada. Dalam pengembangan suatu infrastruktur transportasi, pemerintah (regulator) senantiasa diperhadapkan pada pemilihan beberapa lokasi yang memungkinkan. Keputusan yang dibuat dapat terdiri dari hal-hal yang semula sulit diukur seperti pendapat, perasaan, prilaku dan kepercayaan. Metode Analisis Multi Kriteria (AMK) merupakan teori umum mengenai pengukuran yang dapat digunakan untuk mendapatkan skala rasio dari halhal yang sulit di ukur. Dengan demikian suatu terminal seharusnya ditempatkan dalam sistem tataruang perkotaan yang dapat menjamin terwujudnya interaksi penduduk antar kota. Suatu terminal juga dituntut agar mampu menyelaraskan fungsi dan peranannya bagi pemakai jasa angkutan antar kota Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kriteria yang berpengaruh terhadap penentuan lokasi terminal angkutan barang serta menentukan lokasi yang terbaik dari beberapa alternative lokasi yang memungkinkan bagi peruntukan terminal angkutan barang berdasarkan preferensi dari regulator selaku pengambil kebijakan. METODOLOGI PENELITIAN Survey wawancara dilakukan terhadap 15 responden yang mewakili unsur pengambil kebijakan (Regulator) yang tersebar di Instansi Bappeda, Dishub dan PU Provinsi maupun Kota Kendari. Variabel kriteria lokasi alternative didasarkan pada Keputusan Menteri Perhubungan No. 31 tahun 1995, yang terdiri dari Rencana Umum Tata Ruang, kepadatan lalu lintas, keterpaduan moda, dampak sosial dan kelestarian lingkungan. Alternatif lokasi penempatan terminal angkutan barang ditentukan berdasarkan hasil wawancara awal dan penelusuran dokumen RPJM Kota Kendari. Penggunaan analisis AMK dimulai dengan membuat struktur hirarki atau jaringan dari permasalahan yang ingin diteliti. Penetapan Terminal Ang. Barang di Kota Kendari Renc. Umum Tata Ruang Kepadatan LL Keterpaduan Moda Dampak Sosial Kelestarian Lingkungan Gambar 1. Struktur hirarki Analisis Multi Kriteria penetapan lokasi terminal angkutan barang di Kota Kendari Di dalam hirarki terdapat tujuan utama, kriteria-kriteria, sub kriteria dan alternatif-alternatif yang akan dibahas. Perbandingan berpasangan dipergunakan untuk membentuk hubungan di dalam struktur. Hasil perbandingan berpasangan ini akan membentuk matrik dimana skala rasio diturunkan dalam bentuk eigenvector atau fungsi eigen. Matrik tersebut berciri positif dan berbalikan, yakni aij = 1/aij. Garis-garis yang menghubungkan kotak-kotak antar level merupakan hubungan yang perlu diukur dengan skala dasar seperti dalam tabel berikut: Fakultas Teknik Universitas Haluoleo 226
3 Tabel 1. Skala dasar berdasarkan tingkat kepentngan (Saaty, 1993) Tingkat Kepentingan Defenisi Keterangan 1 Sama pentingnya Kedua elemen mempunyai pengaruh yang sama 3 Sedikit lebih penting Pengalaman & penilaian memihak satu elemen dibandingkan dengan pasangannya 5 Lebih penting Pengalaman & penilaian sangat memihak satu elemen dibandingkan dengan pasangannya 7 Sangat penting Satu elemen sangat disukai & secara praktis dominasinya sangat nyata, dibandingkan dengan elemen pasangannya 9 Mutlak lebih penting Satu elemen terbukti mutlak lebih disukai dibandingkan dengan pasangannya pada tingkat keyakinan yang tinggi 2,4,6,8 Nilai tengah Diberikan bila terdapat keraguan penilaian antara penilaian yang berdekatan Kebalikan Jika elemen X mempunyai salah satu nilai diatas pada saat dibandingkan dengan elemen Y, maka elemen Y mempunyai nilai kebalikan jika dibandingkan dengan elemen X HASIL DAN PEMBAHASAN A. alternatif terminal angkutan barang Berdasarkan hasil wawancara awal dan penelusuran dokumen RPJM Kota Kendari, diperoleh 4 (empat) lokasi alternatif yang cukup potensial guna pengembangan terminal angkutan barang sebagai berikut: 1. 1 : Di Kawasan Terminal Puwatu (Kecamatan Puwatu) 2. alternatif ini terletak di sisi utara terminal penumpang puwatu dan berada pada ruas jalan arteri. Sesuai RPJM Kota Kendari, terminal penumpang puwatu akan direlokasi ke Kecamatan Baruga (Abeli dalam), sehingga lokasi alternatif ini menjadi potensial untuk dikembangkan sebagai terminal angkutan barang : Di Kawasan Abeli Dalam (Kecamatan Baruga) 4. ini cukup potensial untuk pengembangan Relokasi terminal puwatu rencananya akan ditempatkan di lokasi ini dan telah didesain sebagai terminal penumpang tipe B. Namun sampai saat ini, terminal tersebut belum berfungsi walaupun infrastruktur terminal telah terbangun. ini menjadi lokasi yang potensial dan direkomendasikan oleh Dishub Kota Kendari sebagai alternatif terminal angkutan barang sesuai hasil wawancara : Di Kawasan Rencana Terminal Penumpang Tipe A (Kec. Baruga) 6. Kawasan terminal penumpang tipe A ini memiliki lahan yang cukup luas berkisar 12 Ha. Terminal penumpang tipe A hanya menggunakan 6 Ha, sehingga masih terdapat lahan yang cukup luas guna pembangunan terminal angkutan barang : Di Kawasan Tapal Kuda Jl. Madusila (Kec. Poasia) 8. Kawasan ini terpilih berdasarkan hasil analisis lokasi karena cukup dekat rencana relokasi pelabuhan peti kemas yang akan dibangun di Bungkutoko Kecamatan Abeli. ini memiliki letak yang strategis ditinjau dari akses masuk kota dan lahan yang ada. B. Hasil Analisis AHP Setelah diperoleh data primer, dalam hal ini pengisian kuesioner oleh 15 Responden yang berasal beberapa instansi pemerintahan di wilayah Kota Kendari, kemudian dilakukan uji konsistensi data dan analisa pembobotan. 1. Kriteria Stakeholder Hasil pembobotan kriteria terhadap Regulator 1 yang dianalisis berdasarkan Metode Analisis Multi Kriteria (Saaty,1993) adalah sebagai berikut: Fakultas Teknik Universitas Haluoleo 227
4 Tabel 2. Kriteria AHP Responden 1 Kriteria Tata Kepadatan Keterpa Sosial Lingk. Ruang Lalin duan Tata Ruang Kepadatan Lalulintas Keterpaduan Moda Dampak sosial Kelestarian Lingkungan Jumlah λ max = CI = CR = Tabel 3. Normalisasi Kriteria Responden 1 Kriteria Tata Kepadatan Keterpa Sosial Lingk. Rata2 Ruang Lalin duan Tata Ruang Kepadatan Lalulintas Keterpaduan Moda Dampak sosial Kelestarian Lingkungan Jumlah Dari penilaian yang dilakukan oleh Regulator/Responden 1 diatas, uji konsistensi dilakukan untuk melihat tingkat konsistensi Responden dalam mengisi kuesioner. Sesuai dengan yang disyaratkan, bahwa toleransi konsistensi sebesar 10 %, atau nilai consistency ratio sebesar 0,1 (Saaty,1993). Tabel 2 diatas menunjukkan nilai CR sebesar sehingga perhitungan dilanjutkan ke tahap berikutnya dan dapat dikatakan bahwa Responden 1, konsisten dalam pengisian kuesioner. 2. Kriteria Rata-rata Setelah dilakukan perhitungan kriteria terhadap 15 (lima belas) responden lainnya, maka dilakukan perhitungan bobot kriteria ratarata dari seluruh responden. Dari perhitungan bobot kriteria ratarata seluruh responden, dapat diketahui bobot kriteria lokasi terminal angkutan barang Kota Kendari. Berdasarkan Tabel 4 diatas, kriteria Rencana Umum Tata Ruang merupakan kriteria yang paling besar namun tidak menjadi dominan dari preferensi Regulator. Kriteria dampak sosial dan kelestarian lingkungan masih cukup mempengaruhi pilihan regulator dalam penentuan kriteria lokasi angkutan barang. 3. alternative Responden 1 Perhitungan bobot alternatif dilakukan dengan bantuan program excel berdasarkan kriteria yang telah diperoleh sebelumnya, dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4. Kriteria Rata-rata dari 15 Responden Kriteria Total Prosentase Tata Ruang % Kepadatan Lalulintas % Keterpaduan Moda % Dampak sosial % Kelestarian % Lingkungan Jumlah % Fakultas Teknik Universitas Haluoleo 228
5 Kriteria : Rencana Umum Tata Ruang Metropilar Volume 11 Nomor 3 Juli 2013 Tabel 5. Perhitungan bobot alternative Regulator 1 Kriteria Jumlah λ max = CI = CR = Kriteria : Kepadatan Lalulintas Kriteria Jumlah λ max = CI = CR = Kriteria : Keterpaduan Moda Transportasi Kriteria Jumlah λ max = CI = CR = Fakultas Teknik Universitas Haluoleo 229
6 Kriteria : Dampak Sosial Kriteria Jumlah λ max = CI = CR = Dengan cara yang sama dapat ditentukan normalisasi bobot alternative Responden 1 (Regulator). Dari hasil yang diperoleh dapat ditentukan bobot keputusan alternatif dari responden, yang merupakan hasil perkalian antara bobot kriteria dan bobot alternatif. Hasil bobot keputusan dari responden 1 disajikan sebagai berikut: Tabel 6. Keputusan Responden 1 Tata Kepadatan Keterpa Dampak Kelestarian Kriteria duan Total Ruang Lalin Moda Sosial Lingkungan (sebelah terminal puwatu) (di terminal abeli dalam) (di kwsn terminal tipe A) keputusan rata-rata Setelah dilakukan perhitungan bobot keputusan terhadap seluruh responden, maka total bobot untuk seluruh responden adalah sebagai berikut: Tabel 7. keputusan rata-rata 15 Responden ALTERNATIF LOKASI Total Prosentase % % % % Jumlah % Dari perhitungan bobot keputusan rata-rata seluruh responden, maka dapat diketahui bobot keputusan total dari masing-masing alternative lokasi terminal angkutan barang di Kota Kendari. Berdasarkan hasil tersebut diatas (Tabel 7), lokasi di Kawasan Termina Tipe A merupakan alternatif paling dominan artinya pembangunan lokasi terminal angkutan barang sebaiknya bergabung dengan terminal penumpang tipe A yang berada di Kecamatan Baruga (41,77%). Urutan kedua ditempati oleh terminal abeli dalam (25,96%) sebagai terminal yang dapat dimanfaatkan sebagai terminal angkutan barang, selanjutnya diikuti oleh lokasi yang berada di kawasan tapal kuda (17,97%). Adapun lokasi 1 walaupun telah ada terminal penunjang angkutan barang namun para pengambil kebijakan Fakultas Teknik Universitas Haluoleo 230
7 menjadikannya sebagai alternative terakhir yang berarti kawasan tersebut kurang tepat untuk dikembangkan sebagai terminal angkutan barang di Kota Kendari. Rencana pembangunan ringroad yang terdapat dalam RPJM Kota Kendari merupakan aspek yang mendapat perhatian oleh pengambil kebijakan dalam penentuan pembangunan infrastruktur terminal angkutan barang maupun penumpang dimana diharapkan pembangunan tersebut berada pada jalur ringroad dengan pertimbangan aksesibilitas. KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa lokasi yang terpilih untuk pembangunan lokasi terminal angkutan barang dari preferensi pengambil kebijakan (Regulator) yaitu berada di kawasan perencanaan terminal penumpang Tipe A dengan bobot keputusan paling dominan sebesar 41,77%. Urutan kedua, berlokasi di terminal abeli dalam dengan bobot 25,96%, selanjutnya diikuti oleh kawasan tapal kuda dengan bobot 17,97% dan alternatif terakhir berada di kawasan terminal puwatu. UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian ini didanai melalui skim penelitian Rusnas 2009 yang didanai oleh Dikti melalui Dipa Unhalu. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ketua Lemlit Universitas Halu Oleo, Dekan Fakultas Teknik, serta berbagai pihak yang telah membantu sehingga penelitian ini dapat selesai dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Edward Ngii, Karakteristik Angkutan Barang di Kota Kendari. Jurnal Mimbar Akademik Vo.2 No. 1 Oktober National Economic Research Associates Multi Criteria Analysis Manual, The Stationery Office, United Kingdom. MKJI Directorate of urban Road Development. Directorate General Bina Marga Subsidiary to Swedish National Road Administration (SWEROAD). Saaty, T.L Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. Sukarto, H Pemilihan Model Transportasi di DKI Jakarta dengan Analisis Kebijakan Proses Hirarki Analitik, Jurnal Teknik sipil Vo. 3 No. 1 Januari Tamin, Ofyar Z Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, ITB, Bandung. Teknomo, K Penggunaan Metode Analytic Hierarchy Process dalam Menganalisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Moda ke Kampus. Jurnal Dimensi Teknik Sipil Vo. 1 No. 1 Maret Fakultas Teknik Universitas Haluoleo 231
Sabdo Wicaksono Skripsi, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma, Jakarta
ANALISA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI PENDUDUK KERJA DI KECAMATAN SUKMAJAYA DEPOK MENUJU TEMPAT KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS Sabdo Wicaksono
Lebih terperinciPENENTUAN URUTAN PRIORITAS USULAN PENANGANAN RUAS-RUAS JALAN DI KOTA SAMARINDA
PENENTUAN URUTAN PRIORITAS USULAN PENANGANAN RUAS-RUAS JALAN DI KOTA SAMARINDA Desy Damayanti Mahasiswa Magister Manajemen Aset FTSP ITS Ria Asih Aryani Soemitro Dosen Pembina Magister Manajemen Aset FTSP
Lebih terperinciPENENTUAN LOKASI TERMINAL BIS ANTAR KOTA DI DAERAH ISTIMEWA JOGJAKARTA (TINJAUAN TERHADAP STAKEHOLDER MAHASISWA PENGGUNA BIS ANTAR KOTA)
PENENTUAN LOKASI TERMINAL BIS ANTAR KOTA DI DAERAH ISTIMEWA JOGJAKARTA (TINJAUAN TERHADAP STAKEHOLDER MAHASISWA PENGGUNA BIS ANTAR KOTA) TESIS MEGISTER Oleh : BIDANG KHUSUS REKAYASA TRANSPORTASI JURUSAN
Lebih terperinciSTUDI ALTERNATIF LOKASI LAHAN TERMINAL BUS KOTA SABANG
ISSN 232-23 3 Pages pp. 2-33 STUDI ALTERNATIF LOKASI LAHAN TERMINAL BUS KOTA SABANG Budhi Satrya, M. Isya 2, Sugianto 2 ) Magister Teknik Sipil Program Banda Aceh 2) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE PROSES HIRARKI ANALITIK DALAM PENENTUAN LOKASI DERMAGA BONGKAR MUAT ANGKUTAN SUNGAI (STUDI KASUS: KOTA PONTIANAK)
PENGGUNAAN METODE PROSES HIRARKI ANALITIK DALAM PENENTUAN LOKASI DERMAGA BONGKAR MUAT ANGKUTAN SUNGAI (STUDI KASUS: KOTA PONTIANAK) Rudi S. Suyono 1) Abstrak Sungai merupakan salah satu prasarana yang
Lebih terperinciPrioritas Pengembangan Jaringan Jalan Pendukung Kawasan Strategis Di Pulau Sumbawa
Prioritas Pengembangan Jaringan Jalan Pendukung Kawasan Strategis Di Pulau Sumbawa Rizal Afriansyah Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Email : rizaldi_87@yahoo.co.id Abstrak - Transportasi mempunyai
Lebih terperinciIDENTIFIKASI POTENSI PENUMPANG MODA PESAWAT TERBANG RUTE BANDAR LAMPUNG JOGJAKARTA DAN SOLO
IDENTIFIKASI POTENSI PENUMPANG MODA PESAWAT TERBANG RUTE BANDAR LAMPUNG JOGJAKARTA DAN SOLO Tas an Junaedi 1) Abstract Movement pattern that done by the resident of Lampung Province to Central Java Province
Lebih terperinciPenyebaran Kuisioner
Penentuan Sampel 1. Responden pada penelitian ini adalah stakeholders sebagai pembuat keputusan dalam penentuan prioritas penanganan drainase dan exspert dibidangnya. 2. Teknik sampling yang digunakan
Lebih terperinciPENENTUAN LOKASI PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERKELANJUTAN KABUPATEN BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA
PENENTUAN LOKASI PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERKELANJUTAN KABUPATEN BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA Virgeovani Hermawan 1 1 Mahasiswa Magister Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Proyek Konstruksi
Lebih terperinciPenentuan Skala Prioritas Penanganan Jalan Kabupaten di Kabupaten Kudus Dengan Metode Analytical Hierarchy Process
Available online at: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/teknik Teknik, 37(2), 2016, 72-77 Penentuan Skala Prioritas Penanganan Jalan Kabupaten di Kabupaten Kudus Dengan Metode Analytical Hierarchy Process
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kebutuhan akan transportasi dan merangsang perkembangan suatu wilayah atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi pada dasarnya mempunyai dua fungsi utama, yaitu melayani kebutuhan akan transportasi dan merangsang perkembangan suatu wilayah atau daerah tertentu. Masalah
Lebih terperinciANALISA PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN PASAR BARU DI KECAMATAN MUARADUA KABUPATEN OKU SELATAN
ANALISA PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN PASAR BARU DI KECAMATAN MUARADUA KABUPATEN OKU SELATAN Yusrinawati Mahasiswa Magister Manajemen Aset FTSP ITS Email: yusri47@yahoo.com Retno Indryani Eko Budi Santoso
Lebih terperinciPEMILIHAN ALTERNATIF LOKASI TERMINAL DI KOTA SURAKARTA
PEMILIHAN ALTERNATIF LOKASI TERMINAL DI KOTA SURAKARTA Sumiyar Pantiharso, Ervina Ahyudanari, dan Hitapriya Suprayitno Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS E-mail : labmk_its@yahoo.com ABSTRAK Untuk mengantisipasi
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA DALAM PEMILIHAN TEMPAT KERJA MELALUI METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)
JIMT Vol. 12 No. 2 Desember 2016 (Hal 160-171) ISSN : 2450 766X FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA DALAM PEMILIHAN TEMPAT KERJA MELALUI METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) E. Salim 1, S. Musdalifah
Lebih terperinciSISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PRIORITAS PERBAIKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
INFORMATIKA, Vol.3 September 2016, pp. 200~207 ISSN: 2355-6579 E-ISSN: 2528-2247 200 SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PRIORITAS PERBAIKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Ade Mubarok 1,
Lebih terperinciAnalisis Faktor Yang Mempengaruhi Kerusakan Jalan Di Kota Bandung Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process
Rekaracana Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Jurusan Teknik Sipil Itenas No.x Vol. Xx Januari 2016 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kerusakan Jalan Di Kota Bandung Menggunakan Metode Analytic
Lebih terperinciPeralihan Moda Transportasi Jasa Pengiriman Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP): Studi Kasus PT. XYZ
Performa (2016) Vol. 15, No.2: 154-159 Peralihan Moda Transportasi Jasa Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP): Studi Kasus PT. XYZ Yuliyani Nur Angraini 1), Meilani Rosita 2), dan Amalia
Lebih terperinciANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer ANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) AN ANALYSIS OF THE TUITION FEE PAYMENT SYSTEM IN UKRIDA USING ANALYTICAL
Lebih terperinciANALISIS LOKASI CABANG TERBAIK MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS
ANALISIS LOKASI CABANG TERBAIK MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS Muhammad Yusuf Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Email : yusuf@akprind.ac.id ABSTRAK Pemilihan lokasi yang
Lebih terperinciPENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS
PENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS Endang Widuri Asih 1 1) Jurusan Teknik Industri Institut Sains
Lebih terperinciSTUDI PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN DI KECAMATAN KAPUAS KABUPATEN SANGGAU DENGAN MENGGUNAKAN METODE MULTI KRITERIA
STUDI PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN DI KECAMATAN KAPUAS KABUPATEN SANGGAU DENGAN MENGGUNAKAN METODE MULTI KRITERIA Abstrak Sy. Mulian Oktari 1), Sumiyattinah 2), Heri Azwansyah 2) Keberadaan jalan memegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan perumahan dan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan Sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan perumahan dan pemukiman adalah agar seluruh rakyat Indonesia dapat menghuni rumah yang layak dalam lingkungan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT ABSTRAK
IMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT Yustina Meisella Kristania Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data-data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan gabungan antara data primer dan data sekunder. Data primer mencakup hasil penggalian pendapat atau
Lebih terperinciKAJIAN PENYEDIAAN LAJUR SEPEDA DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
KAJIAN PENYEDIAAN LAJUR SEPEDA DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Yoga Pranata, Yudha Kiago Setyawan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan M.T. Haryono 167, Malang 65145 Email:
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Penyusunan Hirarki Dari identifikasi dan subatribut yang dominan, dapat disusun struktur hirarki sebagai berikut: Gambar 4.1 Struktur Hirarki Penerima Beasiswa
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
56 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai perancangan penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam penulisan ini. Penelitian ini memiliki 2 (dua) tujuan,
Lebih terperinciPEMILIHAN MODA TRANSPORTASI MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNS UNTUK MENDUKUNG PROGRAM GREEN CAMPUS
PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNS UNTUK MENDUKUNG PROGRAM GREEN CAMPUS Oscar Bintang Rustomo 1), Dewi Handayani 2), Slamet Jauhari Legowo 3) 1) Mahasiswa S1 Reguler Jurusan Teknik
Lebih terperinciRekam Jejak Dosen Sebagai Model Pengambilan Keputusan Dalam Pemilihan Dosen Berprestasi
Citec Journal, Vol. 2, No. 1, November 2014 Januari 2015 ISSN: 2354-5771 Rekam Jejak Dosen Sebagai Model Pengambilan Keputusan Dalam Pemilihan Dosen Berprestasi 65 Safrizal Instansi Jurusan Manajemen Informatika,
Lebih terperinciPENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK PENENTUAN NILAI EKONOMI LAHAN
PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK PENENTUAN NILAI EKONOMI LAHAN Vera Methalina Afma Dosen Tetap Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Riau Kepulauan ABSTRAK Tanah atau lahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya AHP adalah suatu teori umum tentang pengukuran yang digunakan untuk menemukan skala rasio baik dari perbandingan berpasangan yang diskrit maupun
Lebih terperinciANALISA SENSITIVITAS DAN KARAKTERISTIK MASYARAKAT DI KOTA PALEMBANG DALAM MEMILIH MODA TRANSPORTASI DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
ANALISA SENSITIVITAS DAN KARAKTERISTIK MASYARAKAT DI KOTA PALEMBANG DALAM MEMILIH MODA TRANSPORTASI DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Dali Kesuma Wicaksana Jurusan Teknik Sipil, Universitas
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
semantik, Vol.2, No.1, Jan-Jun 2016, pp. 257-266 ISSN : 2502-8928 (Online) 257 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tujuannya untuk menyajikan
Lebih terperinciPENENTUAN PRIORITAS KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DAERAH IRIGASI DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) (185A)
PENENTUAN PRIORITAS KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DAERAH IRIGASI DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) (185A) Fauzia Mulyawati 1, Ig. Sudarsono 1 dan Cecep Sopyan 2 1 Jurusan Teksik
Lebih terperinciAPLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK
APLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK Siti Komsiyah Mathematics Department, School of Computer Science, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,
Lebih terperinciPenerapan Metode Analytical Hierarchy Process dalam Analisis Profil Badan Usaha Milik Negara Tempat Kerja bagi Lulusan Program Studi Matematika
Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process dalam Analisis Profil Badan Usaha Milik Negara Tempat Kerja bagi Lulusan Program Studi Matematika Suci Rizka Welza Putri 1, Minora Longgom Nasution 2, Muhammad
Lebih terperinciPenentuan Pemilihan Bentuk Outline Tugas Akhir Dengan Menggunakan Model Analytical Hierarchy Process (AHP)
Penentuan Pemilihan Bentuk Outline Tugas Akhir Dengan Menggunakan Model Analytical Hierarchy Process (AHP) Agung Baitul Hikmah 1, Herlan Sutisna 2 1 AMIK BSI Tasikmalaya e-mail: agung.abl@ac.id 2 Universitas
Lebih terperinciPRIORITAS PENANGANAN PENINGKATAN JALAN PADA RUAS-RUAS JALAN DI KABUPATEN KAPUAS DENGAN METODE AHP
PRIORITAS PENANGANAN PENINGKATAN JALAN PADA RUAS-RUAS JALAN DI KABUPATEN KAPUAS DENGAN METODE AHP Junaidi, Retno Indryani, Syaiful Bahri Laboratorium Manajemen Konstruksi Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS
Lebih terperinciRANCANGAN STRATEGI PEMASARAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN MARKETING MIX
RANCANGAN STRATEGI PEMASARAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN MARKETING MIX (Studi Kasus PT. XXX Pekanbaru) Tengku Nurainun 1, Yanbro Avta Malva 2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Lebih terperinciPENENTUAN FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALULINTAS DI WILAYAH BANDUNG METROPOLITAN AREA
Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 PENENTUAN FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALULINTAS DI WILAYAH BANDUNG METROPOLITAN AREA Dwi Prasetyanto 1, Indra Noer Hamdhan
Lebih terperinciPENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI
PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI Dwi Nurul Izzhati Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro, Semarang 50131 E-mail : dwinurul@dosen.dinus.ac.id
Lebih terperinciPENENTUAN FAKTOR PRIORITAS MAHASISWA DALAM MEMILIH TELEPON SELULER MERK BLACKBERRY DENGAN FUZZY AHP ABSTRAK
JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 73-82 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENENTUAN FAKTOR PRIORITAS MAHASISWA DALAM MEMILIH TELEPON SELULER MERK BLACKBERRY
Lebih terperinciMEMILIH METODE ASSESMENT DALAM MATAKULIAH PENERBITAN DAN PEMROGRAMAN WEB MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
Abstract Migunani Program Studi Sistem Informasi STMIK PROVISI, Semarang miguns25@yahoo.com This paper discusses how to choose the method of assessment or evaluation of students in a course of study publication
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI PELAYANAN TERMINAL ANGKUTAN UMUM
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv MOTTO... iv KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR PETA... xiv BAB I
Lebih terperinciOLEH : TOMI DWICAHYO NRP :
OLEH : TOMI DWICAHYO NRP : 4301.100.036 LATAR BELAKANG Kondisi Kab. Blitar merupakan lahan yang kurang subur, hal ini disebabkan daerah tersebut merupakan daerah pegunungan berbatu. Sebagian Kab. Blitar
Lebih terperinciPENERAPAN MULTIMETODE BERBASIS MATRIKS PADA SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN LABOR.
PENERAPAN MULTIMETODE BERBASIS MATRIKS PADA SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN LABOR Rahimullaily 1), Lakry Maltaf 2) 1), 2) Program Studi Sistem Informasi STMIK Indonesia Padang 1) email: rahimullaily@stmikindonesia.ac.id
Lebih terperinciANALISIS RANTAI PASOK SEMEN DI PAPUA BARAT
ANALISIS RANTAI PASOK SEMEN DI PAPUA BARAT Yandra Rahadian Perdana Jurusan Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Jl. Marsda Adisucipto No. 1 Yogyakarta yrperdana@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TURUNNYA MINAT PENUMPANG ANGKUTAN KOTA DI TERMINAL UBUNG DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TURUNNYA MINAT PENUMPANG ANGKUTAN KOTA DI TERMINAL UBUNG DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT Multi-Attribute Decision Making (MADM) Permasalahan untuk pencarian terhadap solusi terbaik dari sejumlah alternatif dapat dilakukan dengan beberapa teknik,
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN URUTAN PRIORITAS USULAN KEGIATAN PENINGKATAN JALAN KOTA DI KOTA BANDAR LAMPUNG
ANALISIS PENENTUAN URUTAN PRIORITAS USULAN KEGIATAN PENINGKATAN JALAN KOTA DI KOTA BANDAR LAMPUNG Victory Hasan 1, Ria Asih Aryani Soemitro 2, Sumino 3 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Bidang Keahlian
Lebih terperinciPEMILIHAN LOKASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh : RATNA IMANIRA SOFIANI, SSi
PEMILIHAN LOKASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh : RATNA IMANIRA SOFIANI, SSi ABSTRAK Tulisan ini memaparkan tentang penerapan Analitycal
Lebih terperinciPeningkatan Pelayanan Bus Transjakarta Berdasarkan Preferensi Pengguna (Studi Kasus: Koridor I Blok M Kota, Jakarta)
JURNAL TEKNIK POMITS 2014 1 Peningkatan Pelayanan Bus Berdasarkan Preferensi Pengguna (Studi Kasus: Koridor I Blok M Kota, Jakarta) Hasrina Puspitasari 1 dan Sardjito 2 Program Studi Perencanaan Wilayah
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA
PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA Agustian Noor Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Tanah Laut Jl. A Yani Km 6 Pelaihari Tanah Laut Kalimantan
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Kelayakan Desa Mandiri Menggunakan FMADM
Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Kelayakan Desa Mandiri Menggunakan FMADM R. Fiati 1 dan N.Latifah 2 1 Program Studi Teknik Informatika, Universitas Muria Kudus 2 Program Studi Sistem Informasi,
Lebih terperinciPEMILIHAN STRATEGI KEBIJAKAN PEMBINAAN UMKM DI DINAS KUMKM DAN PERDAGANGAN PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS
PEMILIHAN STRATEGI KEBIJAKAN PEMBINAAN UMKM DI DINAS KUMKM DAN PERDAGANGAN PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS Dino Caesaron 1), Leksani B. R. 2 ) Program Studi Teknik Industri-Universitas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analytic Hierarchy Process (AHP) Sumber kerumitan masalah keputusan bukan hanya dikarenakan faktor ketidakpasatian atau ketidaksempurnaan informasi saja. Namun masih terdapat penyebab
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Vendor Dalam arti harfiahnya, vendor adalah penjual. Namun vendor memiliki artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam industri yang menghubungkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
12 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam membuat keputusan sumber kerumitan masalah keputusan bukan hanya dikarenakan faktor ketidakpastian atau ketidaksempurnaan informasi saja. Namun masih terdapat
Lebih terperinciPENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DENGAN METODE ANALY TICAL HIERARCHY P ROCESS (AHP) Jefri Leo, Ester Nababan, Parapat Gultom
Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 03 (2014), pp. 213-224. PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DENGAN METODE ANALY TICAL HIERARCHY P ROCESS (AHP) Jefri Leo, Ester Nababan, Parapat Gultom
Lebih terperinci4 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data
19 4 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Provinsi Papua Barat. Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan bahwa Papua Barat sebagai wilayah yang mempunyai potensi sumber
Lebih terperinciCESS (Journal of Computer Engineering System and Science) p-issn :
Page 78 ANALISISIS PEMILIHAN REKOMENDASI PRODUK TERBAIK PRUDENTIAL BERDASARKAN JENIS ASURANSI JIWA BERJANGKA UNTUK KECELAKAAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) P.P.P.A.N.W Fikrul Ilmi
Lebih terperinciBAB VI. Berdasarkan analisis data pada bab IV melalui pendekatan Analytical Hierarchy
124 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis data pada bab IV melalui pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan bantuan software expert choice.v.11, maka dapat ditarik
Lebih terperinciPEMILIHAN MODA TRANSPORTASI MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNS UNTUK MENDUKUNG PROGRAM GREEN CAMPUS
PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNS UNTUK MENDUKUNG PROGRAM GREEN CAMPUS MODA TRANSPORTATION CHOICE OF ENGINEERING FACULTY UNS STUDENT TO SUPPORT GREEN CAMPUS PROGRAM Diajukan Sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN I.1. Umum Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia, karena transportasi mempunyai pengaruh besar terhadap perorangan, masyarakat, pembangunan ekonomi, dan sosial
Lebih terperinciPENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN PENDUKUNG KAWASAN STRATEGIS DI PULAU SUMBAWA
PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN PENDUKUNG KAWASAN STRATEGIS DI PULAU SUMBAWA Rizal Afriansyah¹ ), Achmad Wicaksono² ), Ludfi Djakfar³ ) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE PROSES HIRARKI ANALITIK (PHA) DALAM PEMILIHAN LOKASI UNTUK RELOKASI BANDARA RAHADI OESMAN KETAPANG KALIMANTAN BARAT
PENGGUNAAN METODE PROSES HIRARKI ANALITIK (PHA) DALAM PEMILIHAN LOKASI UNTUK RELOKASI BANDARA RAHADI OESMAN KETAPANG KALIMANTAN BARAT Rudi S. Suyono 1) Abstract Kabupaten Ketapang has an airport that named
Lebih terperinciPenentuan Kriteria Kendaraan di Area Penyimpanan Studi Kasus Tunas Daihatsu Cilegon
Penentuan Kriteria Kendaraan di Area Penyimpanan Studi Kasus Tunas Daihatsu Cilegon Akhmad Zaenal 1, Hadi Setiawan, Shanti K. Anggraeni 1,, Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Akhmadzaenal_0861@yahoo.com
Lebih terperinciFasilitas Penempatan Vektor Eigen (yang dinormalkan ) Gaji 0,648 0,571 0,727 0,471 0,604 Jenjang 0,108 0,095 0,061 0,118 0,096
PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERUSAHAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) SEBAGAI TEMPAT KERJA MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (USU) 1. Permasalahan Pemilihan Perusahaan
Lebih terperinciABSTRAK ANALISIS KARAKTERISTIK HUNIAN UNTUK PASANGAN MUDA DI KOTA SURABAYA
ABSTRAK ANALISIS KARAKTERISTIK HUNIAN UNTUK PASANGAN MUDA DI KOTA SURABAYA Surabaya sebagai kota metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta mempunyai jumlah penduduk mencapai 2.864.471 Jiwa.
Lebih terperinciPemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP).
Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP). Pengembangan Pendekatan SPK Pengembangan SPK membutuhkan pendekatan yg unik. Pengembangan SPK Terdapat 3 (tiga) pendekatan
Lebih terperinciANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) SEBAGAI METODE PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK
JURNAL DIGIT, Vol. 5 No.1 Mei 2015, pp.103~107 103 ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) SEBAGAI METODE PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK Marsani Asfi 1, Petrus Sokibi 2 Sekolah Tinggi
Lebih terperinciAnalytic Hierarchy Process (AHP) dan Perhitungan Contoh Kasus AHP
Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Perhitungan Contoh Kasus AHP Analytic Hierarchy Process atau AHP dikembangkan oleh Prof. Thomas L. Saaty sebagai algoritma pengambilan keputusan untuk permasalahan
Lebih terperinciPENENTUAN RANGKING KABUPATEN PROPINSI SUMATERA UTARA BERDASARKAN NILAI INFRASTRUKTUR DENGAN METODE ANALITIC HIERARCHY PROCESS (AHP) SKRIPSI
PENENTUAN RANGKING KABUPATEN PROPINSI SUMATERA UTARA BERDASARKAN NILAI INFRASTRUKTUR DENGAN METODE ANALITIC HIERARCHY PROCESS (AHP) SKRIPSI BINTUR TIORIA PURBA NIM 050813009 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS
Lebih terperinciPemanfaatan Metode Analytical Hierarchy Process Untuk Penentuan Kenaikan Jabatan Karyawan
Pemanfaatan Metode Analytical Hierarchy Process Untuk Penentuan Kenaikan Jabatan Karyawan Hartono STMIK IBBI Jl. Sei Deli No. 18 Medan, Telp. 061-4567111 Fax. 061-4527548 e-mail: hartonoibbi@gmail.com
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terkait Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dita Monita seorang mahasiswa program studi teknik informatika dari STMIK Budi Darma Medan
Lebih terperinciSistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP
Sistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP A Yani Ranius Universitas Bina Darama, Jl. A. Yani No 12 Palembang, ay_ranius@yahoo.com ABSTRAK Sistem
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian dan Fokus penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Jawa Timur tepatnya Kota
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Fokus penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Jawa Timur tepatnya Kota Malang. Fokus penelitian ini meliputi Sub sektor apa saja yang dapat menjadi
Lebih terperinciAlternatif Lokasi Terminal Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan
JURNAL WILAYAH DAN LINGKUNGAN Volume 2 Nomor 2, Agustus 2014, 113-128 Alternatif Lokasi Terminal Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Jusmar Effendi Simamora 1
Lebih terperinciSpektrum Sipil, ISSN Vol. 3, No. 2 : , September 2016
Spektrum Sipil, ISSN 1858-4896 196 Vol. 3, No. 2 : 196-207, September 2016 PERBANDINGAN KELAYAKAN JALAN BETON DAN JALAN ASPAL DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) - STUDI KASUS JALAN MALWATAR-
Lebih terperinciJURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI
JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI ANALISIS RISIKO PELAKSANAAN PEKERJAAN MENGGUNAKAN KONTRAK UNIT PRICE (Studi Kasus: Peningkatan dan Pelebaran Aset Infrastruktur Jalan Alai-By Pass Kota Padang Sebagai Jalur
Lebih terperinciPertemuan 5. Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP).
Pertemuan 5 Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP). Pengembangan Pendekatan SPK (II) Pengembangan Pendekatan SPK (II) Pengembangan SPK membutuhkan pendekatan
Lebih terperinciANALISIS KEMACETAN LALU LINTAS DI JALAN ARTERI DAN KOLEKTOR DI KECAMATAN DEPOK DAN KECAMATAN NGAGLIK KABUPATEN SLEMAN
ANALISIS KEMACETAN LALU LINTAS DI JALAN ARTERI DAN KOLEKTOR DI KECAMATAN DEPOK DAN KECAMATAN NGAGLIK KABUPATEN SLEMAN Di susun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada jurusan
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA LALU LINTAS RUAS JALAN PANDAAN-GEMPOL SEBELUM DAN SESUDAH ADANYA JALAN TOL
EVALUASI KINERJA LALU LINTAS RUAS JALAN PANDAAN-GEMPOL SEBELUM DAN SESUDAH ADANYA JALAN TOL Tri Angga Prakoso R, Rakmat Andi R, Ludfi Djakfar, A Wicaksono Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciStudi Penentuan Prioritas Peningkatan Ruas Jalan Nasional Di Propinsi Kalimantan Tengah
Studi Penentuan Prioritas Peningkatan Ruas Jalan Nasional Di Propinsi Kalimantan Tengah Jhanso Edianto.Simatupang Teknik Transportasi Pascasarjana Teknik Sipil Universitas Brawijaya Malang janso_edianto@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODE KAJIAN
47 BAB III METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Meningkatnya aktivitas perkotaan seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi masyarakat yang kemudian diikuti dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk akan
Lebih terperinciANALISIS MULTI KRITERIA SEBAGAI METODE PEMILIHAN SUATU ALTERNATIF RUAS JALAN DI PROPINSI LAMPUNG
ANALISIS MULTI KRITERIA SEBAGAI METODE PEMILIHAN SUATU ALTERNATIF RUAS JALAN DI PROPINSI LAMPUNG Rahayu Sulistyorini 1 Dwi Herianto 2 Abstract Multi-Criteria Analysis (MCA) is a decision-making tool developed
Lebih terperinciJurnal Geodesi Undip Januari 2016
ANALISIS FAKTOR AKSESIBILITAS TERHADAP PERBEDAAN NILAI TANAH DI KAWASAN PUSAT KOTA KECAMATAN GEMOLONG DAN KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN Nadia Anggraeni Yuristasari, Sawitri Subiyanto, Arwan Putra Wijaya
Lebih terperinciPEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Dahriani Hakim Tanjung Sistem Informasi, Teknik dan Ilmu Kompuer, Universitas Potensi Utama JL. KL. Yos Sudarso
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN PRIORITAS PENANGANAN JALAN PROVINSI DI SUMATERA BARAT
JURNAL REKAYASA SIPIL (JRS-UNAND) Vol. 13 No. 1, Februari 2017 Diterbitkan oleh: Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas (Unand) ISSN (Print) : 1858-2133 ISSN (Online) : 2477-3484 http://jrs.ft.unand.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kawasan industri (Industrial Estate) di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1970 dengan mengemban dua misi besar. Pertama, merangsang tumbuhnya iklim industri,
Lebih terperinciJ. Sains & Teknologi, Desember 2012, Vol.1 No.2 : ISSN
J. Sains & Teknologi, Desember 2012, Vol.1 No.2 : 193 201 ISSN 2303-3614 STUDI PENENTUAN PRIORITAS PENANGANAN JALAN ANTARKOTA DI PROVINSI GORONTALO BASIS ANALISIS HIRARKI PROSES The Study of The Determination
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENILITIAN
BAB III METODOLOGI PENILITIAN 3.1 Metode Penilitian Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Teknik sampling adalah cara yang dilakukan untuk mendapatkan sampel sesuai dengan harapan si pengambil keputusan agar diperoleh sampel yang representatif dan dapat
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Mohamad Aulady 1) dan Yudha Pratama 2) 1,2) Program Studi Teknik Sipil FTSP ITATS Jl. Arief Rahman
Lebih terperinciANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)
ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Sunggito Oyama 1, Ernawati 2, Paulus Mudjihartono 3 1,2,3) Jurusan Teknik Informatika,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Lebih terperinciANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS)
ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS) M.Fajar Nurwildani Dosen Prodi Teknik Industri, Universitasa Pancasakti,
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG)
PENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG) Frans Ikorasaki 1 1,2 Sistem Informasi, Tehnik dan Ilmu Komputer, Universitas Potensi
Lebih terperinciPENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG
PENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG Fitriyani STMIK Atma Luhur Pangkalpinang Jl. Jend. Sudirman Selindung Pangkalpinang bilalzakwan12@yahoo.com
Lebih terperinci