Kata Kunci: Analisis tingkat kesukaran dan daya beda butir soal, tes sumatif.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kata Kunci: Analisis tingkat kesukaran dan daya beda butir soal, tes sumatif."

Transkripsi

1 Kata Kunci: Analisis tingkat kesukaran dan daya beda butir soal, tes sumatif. 1

2 Analisis Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Butir Soal Tes Sumatif Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XII SMA egeri 4 Kota Gorontalo Tahun Ajaran 2014/2015 i Kadek Widiasih Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas egeri Gorontalo Anggota Sayama Malabar Sance Lamusu ABSTRAK Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan analisis tingkat kesukaran dan daya beda butir soal tes sumatif Ujian Akhir Semester (UAS) mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII SMA egeri 4 Kota Gorontalo. Adapun yang menjadi rumusan masalah yaitu: Bagaimanakah kategori soal tes sumatif Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII SMA egeri 4 Kota Gorontalo Tahun Ajaran 2014/2015?, Bagaimanakah tingkat kesukaran butir soal tes sumatif Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII SMA egeri 4 Kota Gorontalo Tahun Ajaran 2014/2015?, dan Bagaimanakah daya beda butir soal tes sumatif Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII SMA egeri 4 Kota Gorontalo Tahun Ajaran 2014/2015?. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif-kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh soal tes sumatif Ujian Akhir Semester Ganjil beserta hasil jawaban siswa. Untuk mengumpulkan data yang sesuai dengan tujuan di atas, data-data tersebut dianalisis dengan teknik dokumentasi, wawancara, baca, dan catat. Untuk mengetahui tingkat kesukaran dan daya beda butir soal, dilakukan analisis terhadap soal tes sumatif Ujian Akhir Semester (UAS). Hasilnya menunjukkan bahwa 1) kategori soal tes sumatif Ujian Akhir Semester (UAS) terdapat 16 (32%) butir soal yang tidak sesuai dengan kisi-kisi soal yang dibuat guru; 2) tingkat kesukaran butir soal tes sumatif Ujian Akhir Semester (UAS) tidak ada soal yang termasuk kategori sukar (0%), 35 termasuk kategori sedang (70%), dan 15 termasuk kategori mudah; 3) daya beda butir soal tes sumatif Ujian Akhir Semester (UAS) terdapat 10 soal kategori baik (20%) dan 40 soal kategori tidak baik (80%). Simpulannya tes sumatif Ujian Akhir Semester (UAS) mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII SMA egeri 4 Kota Gorontalo Tahun Ajaran 2014/2015 belum penunjukkan proporsoinal dan perlu diadakannya revisi. 2

3 PEDAHULUA Tes merupakan salah satu alat untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui respon seseorang tehadap pertanyaan (Widoyoko, 2012:1). Hasil tes yang diperoleh akan menjadi cermin baik tidaknya tes yang digunakan. Gambaran mengenai baik-buruknya suatu perangkat tes dapat dilihat dari kualitas soal yang digunakan. Tes dengan kualitas yang baik akan memiliki butir-butir soal yang baik. Oleh karena itu, setelah proses evaluasi dilakukan, guru perlu melakukan tindak lanjut dengan memperbaiki hasil yang telah diperoleh. Dalam hal ini dilakukan analisis butir soal agar diperoleh perangkat pertanyaan yang memiliki kualitas memadai. Dengan menganalisis butir soal dapat diperoleh informasi kekurangan sebuah soal. Butir soal yang baik adalah yang tingkat kesulitannya cukupan, tidak terlalu mudah atau terlalu sulit. Butir soal yang terlalu mudah atau terlalau sulit tidak baiknya karena kuduanya tidak mencerminkan capaian hasil pembelajaran yang dilakukan, karena baik sisa kelompok tinggi maupun rendah sama-sama berhasil atau gagal (urgiyantoro, 2010:194). Menganalisis butir soal berarti melihat aspek tingkat kesukaran, daya beda suatu soal. Mengukur indeks kesukaran untuk mengetahui tingkat kesulitan dan kemudah suatu soal, dan mengukur daya beda untuk mengetahui tingkat kesukaran, sedang, dan mudahnya suatu soal yang akan diujikan. urkancana (1983:134) mengemukakan bahwa analisis tingkat kesukaran soal artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soalsoal mana yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Sedangkan analisis daya beda 3

4 artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesanggupan tes dalam kategori lemah atau tinggi prestasinya. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari para guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, selama ini tim pembuat soal tes Sumatif UAS Mata Pelajaran Bahasa Indonesia sudah pernah melakukan analisis butir soal yang disusun. Hal ini disebabkan atas kesalahan penyajian soal tes Sumatif UAS tidak hanya diakibatkan pada kurang telitinya siswa dalam mengerjakan tes, akan tetapi diakibatkan oleh lemahnya butir soal yang disusun. Oleh sebab itu, analisis terhadap soal tes Sumatif penting dilakukan untuk memperbaiki kualitas soal dan penyajian mutu soal yang akan diujikan pada tahun-tahun selanjutnya. Sehubungan dengan permasalahan ini, teori yang melandasi adalah teori yang dikemukakan oleh urgiyantoro (1987: ) mengemukakan langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis butir soal dapat dijabarkan sebagai berikut: 1) Mengukur skor pada jawaban siswa dari skor yang tertinggi berturut-turut sampai skor yang terbawah. 2) Mengambil sebanyak 27,5 % jumlah siswa dari skor yang tertinggi dan 27,5 % dari skor terendah. Kelompok yang pertama disebut kelompok tinggi (kelompok siswa yang skornya tinggi), sedangkan yang kedua disebut kelompok rendah, dan sisanya sebagai kelompok tengah. Pembagian menjadi tiga kelompok tersebut terutama disarankan jika jumlah siswa cukup besar, sebaliknya jika hanya sedikit, cukup dibedakan menjadi kelompok tinggi dan kelompok rendah saja. 4

5 3) Menganalisis jawaban benar atau salah per butir soal per siswa. Analisis ini hanya dilakukan terhadap jawaban siswa kelompok tinggi dan kelompok rendah. Sedangkan kelompok tengah ditinggalkan. Berdasarkan analisis atau identifikasi ini akan dapat dihitung tingkat kesukaran dan daya beda masing-masing butir soal. urgiyantoro (1987:126) mengemukakan analisis butir soal dalam penelitian ini dilakukan analisis terhadap tingkat kesukaran dan daya beda butir soal. Tingkat kesukaran dan daya beda dijelaskan sebagai berikut ini. 1) Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran butir soal biasanya juga diartikan sebagai tingkat kesulitan soal. Menurut Oller (dalam urgiyantoro, 1987:128) mengatakan bahwa tingkat kesulitan (item difficulty) adalah pertanyaan tentang seberapa mudah dan sulit butir soal bagi siswa yang dikenai pengukuran. Dalam hal ini, Oller sendiri lebih suka mempergunakan istilah item facility (tingkat fasilitas) karena hal yang dimaksud sebenarnya adalah seberapa besar suatu butir soal memberi fasilitas atau kemudahan bagi siswa. Butir soal yang baik adalah yang tingkat kesulitannya cukup, tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Butir soal yang terlalu mudah atau sulit sama tidak baiknya karena keduanya tidak dapat membedakan antara siswa kelompok tinggi dan siswa kelompok rendah. Butir soal yang demikian dianggap tidak memberi informasi apa-apa tentang pembedaan prestasi antara tiap individu. 5

6 Untuk menghitung indeks tingkat kesulitan tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut: jumlah jawaban betul kelompok tinggi (FH) ditambah jawaban betul kelompok rendah (FL) dibagi jumlah siswa kedua kelompok tersebut (). Jika ditulis dengan rumus, indeks tingkat kesuitan (IF) tersebut adalah sebagai berikut. IF Ket. IF FH FL FH FL (urgiyantoro, 1987:128) = Indeks tingkat kesukaran yang dicari = Jumlah jawaban betul kelompok tinggi = Jumlah jawaban betul kelompok rendah = Jumlah siswa kedua kelompok 2) Daya Beda Daya beda (item discriminability) maksudnya adalah seberapa besar suatu butir soal dapat memebedakan antara siswa kelompok tinggi dan kelompok rendah. Butir soal yang baik adalah dapat membedakan antara kedua kelompok tersebut secara layak. Hal itu berdasarkan logika bahwa siswa dari kelompok tinggi seharusnya dapat menjawab dengan betul yang lebih banyak daripada kelompok rendah (Oller dalam urgiyantoro,1987:129). Daya beda soal dihitung berdasarkan perbedaan jumlah jawaban betul untuk tiap butir soal antara kelompok tinggi dan kelompok rendah. Jika terjadi kelompok rendah menjawab betul lebih banyak daripada kelompok tinggi, butir soal yang bersangkutan kurang baik karena menyalahi logika. Untuk mencari indeks daya beda suatu butir soal dilakukan dengan cara sebagai berikut: jumlah jawaban betul kelompok tinggi dikurangi jumlah jawaban betul kelompok rendah kemudian dibagi 6

7 jumlah siswa kelompok tinggi atau rendah (27,5 persen). Jika ditulis dengan rumus indeks daya beda tersebut adalah sebagai berikut. FH FL ID (urgiyantoro, 1987: 129) Ket. ID FH FL = Indeks daya beda yang dicari = Jumlah jawaban betul kelompok tinggi = Jumlah jawaban betul kelompok rendah = Jumlah subjek kelompok tinggi atau rendah, atau 27,5 % subjek METODE PEELITIA Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif dalam penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarakan data apa adanya tentang hasil penelitian mengenai hasil jawaban siswa menjawab tes sumatif Ujian Akhir Semester (UAS). Objek dalam penelitian ini adalah soal tes sumatif Ujian Akhir Semester (UAS). Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik dokumentasi, tehnik wawancara, tehnik baca, dan tehnik catat. Tehnik analisis data dilakukan dengan cara, 1) mengidentifikasi jawaban benar dan jawaban salah pada lembar jawaban siswa; 2) mengklasifikasi jawaban benar dan jawaban salah pada lembar jawaban siswa sesuai urutan skor dari yang tertinggi sampai yang terendah; 3) mengukur tingkat kesukaran item tes dapat diketahui dari besar kecilnya angka tingkat kesukaran yang dapat diperoleh dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh urgiyantoro (1987:128) yaitu FH FL IF untuk mengetahui 7

8 daya beda butir soal menggunakan rumus ID FH FL dan lebih jelasnya telah disajikan pada kajian teori; 4) menguraikan analisis soal tes sumatif berdasarkan tingkat kesukaran dan daya beda soal; 5) menyimpulkan hasil analisis data. HASIL DA PEMBAHASA Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat, bahwa tingkat kesukaran butir soal tes sumatif Ujian Akhir Semester (UAS) mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII SMA egeri 4 Kota Gorontalo Tahun Ajaran 2014/2015 berdasarkan kategori Taksonomi Bloom masih terdapat soal yang tidak sesuai dengan kisi-kisi soal yang dibuat guru. Pada kisi-kisi guru terdapat 4 soal pengetahuan (C1), 8 soal pemahaman (C2), 22 soal penerapan (C3), 7 soal analisis (C4), 6 soal sintesis (C5), 3 soal evaluasi (C6). Soal-soal yang tidak sesuai berdasarkan analisis Taksonomi Bloom sebanyak 16 butir soal (32%) terdapat pada nomor 2, 12, 16, 19, 20, 23, 24, 25, 28, 39, 40, 41, 42, 44, 45, dan 48. Soal yang sesuai berdasarkan penentuan kisi-kisi oleh guru dan analisis Taksonomi Bloom sebanyak 34 butir soal (68%). Pada tingkat kesukaran butir soal tes sumatif Ujian Akhir Semester (UAS) mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII SMA egeri 4 Kota Gorontalo Tahun Ajaran 2014/2015 tidak proporsional. Dari 50 butir soal, yang tergolong sukar tidak ada (0%), yang tergolong sedang 35 butir (70%), dan yang tergolong mudah (30%). Soal yang baik bila tingkat kesukarannya mampu membedakan kemampuan siswa kelompok tingggi dan siswa kelompok rendah. Hal ini sesuai dengan pendapat oll 8

9 (dalam urgiyantoro, 1987:128) yang menyatakan bahwa butir soal yang baik adalah yang tingkat kesukarannya cukupan, tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Butir soal yang terlalu mudah atau terlalu sulit sama tidak baiknya karena keduanya tidak dapat membedakan antara siswa kelompok tinggi dan siswa kelompok rendah. Butir soal yang demikian tidak memberikan informasi apa-apa tentang perbedaan prestasi antara tiap individu. Selain itu, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa daya beda butir soal tes sumatif Ujian Akhir Semester (UAS) mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII SMA egeri 4 Kota Gorontalo Tahun Ajaran 2014/2015 pada kategori baik 10 butir (20%), tidak baik 40 butir (80%). Hal ini membuktikan bahwa daya beda butir soal tes tersebut masih sangat lemah. Hasil perhitungan daya beda soal rata-rata memperoleh skor <0,25. Oleh karena itu, Oller (dalam urgiyantoro, 1987:130) menyatakan bahwa butir soal yang baik indeks daya pembedanya paling tidak harus mencapai 0,25 atau bahkan 0,35. Butir soal yang indeks daya pembedanya yang kurang dari 0,25 dianggap tidak layak, dan harus direvisi atau diganti. Sebuah butir soal dinyatakan layak jika tingkan kesukaran dan daya beda butir soal dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan. Walaupun tingkan kesukaran telah memenuhi standar, tetapi daya bedanya rendah, di bawah 0,25, butir soal tersebut tetap dinyatakan tidak layak. Demikian pula sebabliknya. Hal ini biasanya sulit untuk dipenuhi terutama yang terkait dengan daya beda soal. Hal ini tetap dilakukan untuk memperoleh tingkat kepercayaan suatu tes. 9

10 SIMPULA Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bagian sebelumnya, maka kesimpulan penelitian ini diuraikan sebagai berikut. 1) Kategori soal tes sumatif Ujian Akhir Semester (UAS) mata pelajaran bahasa Indonesia kelas XII SMA egeri 4 Kota Gorontalo Tahun Ajaran 2014/2015 berdasarkan analisis Taksonomi Bloom menunjukkan beberapa kategori yang tidak sesuai yaitu sebanyak 16 butir soal (32%) dan butir soal yang sesuai sebanyak 34 (68%). 2) Tingkat kesukaran butir soal tes sumatif Ujian Akhir Semester (UAS) mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII SMA egeri 4 Kota Gorontalo Tahun Ajaran 2014/2015 menunjukkan soal yang tergolong sukar tidak ada, soal yang tergolong sedang 35 butir (70%), dan soal yang tergolong mudah 15 butir (30%). 3) Daya beda butir soal tes sumatif Ujian Akhir Semester (UAS) mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII SMA egeri 4 Kota Gorontalo Tahun Ajaran 2014/2015 masih sangat lemah, sebab soal yang tergolong baik 10 butir (20%), sedangkan soal yang tergolong tidak baik 40 butir (80%). DAFTAR RUJUKA urgiyantoro, Burhan Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE urkancana, Wayan Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha asoinal. Sugiyono Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta 10

BAB I PENDAHULUAN. mengukur keberhasilan proses pembelajaran diperlukan evaluasi (penilaian) dan

BAB I PENDAHULUAN. mengukur keberhasilan proses pembelajaran diperlukan evaluasi (penilaian) dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan pendidikan sangat ditentukan oleh proses pembelajaran. Untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran diperlukan evaluasi (penilaian) dan analisis hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian evaluatif. Penelitian evaluatif yaitu penelitian dengan mengumpulkan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai standar yang telah disesuaikan UU No 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai standar yang telah disesuaikan UU No 20 tahun 2003 tentang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan penyelenggaraan pendidikan perlu adanya sebuah pertanggungjawaban dalam bentuk evaluasi untuk menentukan taraf kemajuan aktivitas di dalam pendidikan. Evaluasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kegiatan evaluasi sebagai bagian tak terpisahkan dari aktivitas pembelajaran

I. PENDAHULUAN. Kegiatan evaluasi sebagai bagian tak terpisahkan dari aktivitas pembelajaran 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan evaluasi sebagai bagian tak terpisahkan dari aktivitas pembelajaran secara menyeluruh, menuntut adanya kemampuan yang memadai dari guru sebagai pelaksana pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional bertujuan memberikan persamaan persepsi terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional bertujuan memberikan persamaan persepsi terhadap BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional bertujuan memberikan persamaan persepsi terhadap istilah yang ada dalam penelitian ini. 1. Analisis kualitas soal, soal dianalisis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini hanya

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini hanya III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif

Lebih terperinci

ANALISIS SOAL. 1. Analisis Butir Soal 2. Analisis Perangkat Soal

ANALISIS SOAL. 1. Analisis Butir Soal 2. Analisis Perangkat Soal ANALISIS SOAL. Analisis Butir Soal 2. Analisis Perangkat Soal Analisis Butir Soal Butir soal akan di-analisis mutunya berdasarkan karakteristik butir soal yaitu : Tingkat kesukaran butir soal Daya beda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan dalam meneliti status suatu objek, kondisi, atau

Lebih terperinci

BAB IV EFEKTIVITAS PERMAINAN BAHASA SHUNDUQ AL-ASY YA (KOTAK BARANG) TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA ARAB

BAB IV EFEKTIVITAS PERMAINAN BAHASA SHUNDUQ AL-ASY YA (KOTAK BARANG) TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA ARAB BAB IV EFEKTIVITAS PERMAINAN BAHASA SHUNDUQ AL-ASY YA (KOTAK BARANG) TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA ARAB A. Deskripsi Data Keberhasilan suatu penelitian tidak dapat terlepas dari adanya sekumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Secara khusus rancangan penelitian ini menggunakan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Secara khusus rancangan penelitian ini menggunakan hubungan 8 BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif asosiatif yang bersifat korelasional, yaitu penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel.

Lebih terperinci

ANALISIS SOAL. 1. Analisis Butir Soal. 2. Analisis Perangkat Soal

ANALISIS SOAL. 1. Analisis Butir Soal. 2. Analisis Perangkat Soal ANALISIS SOAL. Analisis Butir Soal 2. Analisis Perangkat Soal PERSIAPAN PEMERIKSAAN HASIL UJIAN Tujuan : Menyeragamkan persepsi semua pemeriksa khususnya terhadap pedoman penilaian Memeriksa kesesuaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada persaingan global. Tantangan dan perkembangan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. kepada persaingan global. Tantangan dan perkembangan pendidikan di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang besar dalam kehidupan manusia serta membawa manusia kepada persaingan global. Tantangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan mengenai metode penelitian yang digunakan meliputi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum yang saat ini diberlakukan oleh pemerintah Indonesia adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP merupakan bagian dari upaya peningkatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. 29 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang digunakan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:270). Metode korelasional

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian dilaksanakan selama dua kali yaitu yang pertama pada tanggal 22 April 2014 dan yang kedua pada tanggal 15 Mei 2014 di Madrasah Ibtidaiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan masalah penelitian yang dikemukakan sebelumnya, maka jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan masalah penelitian yang dikemukakan sebelumnya, maka jenis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Sesuai dengan masalah penelitian yang dikemukakan sebelumnya, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini adalah perpaduan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai upaya dalam mengoptimalkan komponen komponen pengajaran.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai upaya dalam mengoptimalkan komponen komponen pengajaran. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas pendidikan dari tahun ke tahun terus dilakukan secara inovatif, baik dari sistem maupun teknik pengajaran oleh para guru di kelas. Peningkatan

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) BIOLOGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KELAS X DAN XI PADA MAN SAMPIT. Nurul Septiana

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) BIOLOGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KELAS X DAN XI PADA MAN SAMPIT. Nurul Septiana ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) BIOLOGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KELAS X DAN XI PADA MAN SAMPIT Nurul Septiana Prodi TBG Jurusan PMIPA Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Palangkaraya

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini tidak menguji hipotesa atau tidak menggunakan hipotesa, melainkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Mengacu pada rumusan masalah dalam penelitian ini, maka penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu sendiri adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Belakang dan Karakteristik Subyek Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang diterapkan pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian ini adalah Penelitian Kuantitatif melalui analisis regresi dengan korelasi product moment. Hal ini berdasarkan pada rumusan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MAN Sampit. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2016 menggunakan soal UAS semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang memberikan gambaran mengenai (1) ketercakupan dimensi kognitif, (2) konten soal berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah bagian dari dunia pendidikan yang membuat program

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah bagian dari dunia pendidikan yang membuat program BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah adalah bagian dari dunia pendidikan yang membuat program pembelajaran kepada siswa. Siswa dididik untuk mencapai tujuan pendidikan nasional seperti yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan metode BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tentang analisis butir soal Ulangan Akhir Semester (UAS) mata pelajaran Fisika kelas XI SMA Negeri 1 Purwokerto Tahun Ajaran 2015/2016 ini sesuai

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH DASAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN PELAJARAN 20013/201 DI KABUPATEN PURBALINGGA

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH DASAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN PELAJARAN 20013/201 DI KABUPATEN PURBALINGGA ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH DASAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN PELAJARAN 20013/201 DI KABUPATEN PURBALINGGA Dwi Haryanto Guru SDN 1 Kutasari, Kabupaten Puralingga Email: dwiharyanto1968@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 2013/2014 selama bulan Mei-Juni 2014 di SD Negeri Kadirejo 03 yang letaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini, maka diperlukan penjelasan tentang

Lebih terperinci

Analisis Butir Soal Mata Pelajaran Bahasa Jawa pada Kelas XII di SMK Ma arif 2 Gombong Tahun Ajaran 2014/2015

Analisis Butir Soal Mata Pelajaran Bahasa Jawa pada Kelas XII di SMK Ma arif 2 Gombong Tahun Ajaran 2014/2015 Analisis Butir Soal Mata Pelajaran Bahasa Jawa pada Kelas XII di SMK Ma arif 2 Gombong Tahun Ajaran 2014/2015 oleh: Retno Wulandari Progam Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Retnowulandari@gmail.com

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Akhir Semester Genap Mata Diklat Dasar-Dasar Mesin kelas X SMK. Muhammadiyah Gamping dapat disimpulkan bahwa:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Akhir Semester Genap Mata Diklat Dasar-Dasar Mesin kelas X SMK. Muhammadiyah Gamping dapat disimpulkan bahwa: BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan analisis butir soal Ujian Akhir Semester Genap Mata Diklat Dasar-Dasar Mesin kelas X SMK Muhammadiyah Gamping dapat disimpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang digunakan sebagai variabel penelitian ini, maka diperlukan penjelasan tentang beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti menggunakan jenis PTK kolaboratif. PTK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan mengenai metode penelitian yang meliputi pemilihan lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BAHASA INDONESIA SMP NEGERI 1 KUALA TAHUN AJARAN 2014/2015

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BAHASA INDONESIA SMP NEGERI 1 KUALA TAHUN AJARAN 2014/2015 ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BAHASA INDONESIA SMP NEGERI 1 KUALA TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh Sri Wati Muhammad Surip, S.Pd., M.Si Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesesuaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto Kabupaten Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Januari sampai 21 Februari semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan di

Lebih terperinci

Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Bahasa Jawa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sruweng Kebumen Tahun Pelajaran 2014/2015

Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Bahasa Jawa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sruweng Kebumen Tahun Pelajaran 2014/2015 Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Bahasa Jawa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sruweng Kebumen Tahun Pelajaran 2014/2015 Oleh: Siti Maemunah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Lebih terperinci

BAB II. PENGUASAAN KONSEP FISIKA BAGI MAHASISWA

BAB II. PENGUASAAN KONSEP FISIKA BAGI MAHASISWA ppwwipldaftar ISI HALAMAN JUDUL. LEMBAR PENGESAHAN.. PERNYATAAN KATA PENGANTAR.. ABSTRAK. DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN.... BAB I. PENDAHULUAN... A. Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Untuk mengetahui efektif tidaknya model pembelajaran Probing Prompting dengan pendekatan Scientific dalam meningkatkan hasil belajar matematika materi Sifat-sifat Operasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di SMKN 1 Cibadak Sukabumi yang terletak di Jalan Almuwahidin No.691 RT/RW.03/02 Desa Karang Tengah Kecamatan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui pengaruh dari suatu tindakan atau perlakuan tertentu

III. METODOLOGI PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui pengaruh dari suatu tindakan atau perlakuan tertentu III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1994:132), dengan desain static group pretes-postes design (Fraenkel & Wallen,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1994:132), dengan desain static group pretes-postes design (Fraenkel & Wallen, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperiment (Wiersma 1994:132), dengan desain static group pretes-postes design

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap materi pembelajaran matematika yang nantinya akan di deskripsikan secara

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap materi pembelajaran matematika yang nantinya akan di deskripsikan secara BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian deskriptif kualitatif karena data yang diperoleh berbentuk tulisan seperti data tentang pelaksanaan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penilitian deskrispi kualitatif merupakan metode menggambarkan dan menginterpretasikan objek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN III METODOLOGI PENELITIN. enis Penelitian Penelitan ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, artinya data yang dianalisis tidak untuk menerima atau menolak hipotesis (jika ada), melainkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses pengubahan tingkah laku dan kemampuan seseorang menuju kearah kemajuan dan peningkatan. Selain itu pendidikan dapat mengubah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Peternakan Negeri Lembang Cikole

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Peternakan Negeri Lembang Cikole 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Peternakan Negeri Lembang Cikole (SNAKMA Cikole) yang beralamat di Jl. Raya Tangkuban Parahu KM. 22 Cikole

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN... xi

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN... xi v DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah

Lebih terperinci

UJI INSTRUMEN SOAL KOGNITIF

UJI INSTRUMEN SOAL KOGNITIF UJI INSTRUMEN SOAL KOGNITIF Sebelum instrument digunakan dalam pengambilan data penelitian, maka sebaiknya instrument dilakukan beberapa uji agar instrument yang digunakan memberikan hasil yang lebih akurat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN i ii iv vi viii ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. B. Rumusan Masalah.. C. Batasan Masalah... D.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang dirasa sulit bagi kebanyakan peserta didik. Prestasi belajar untuk memahami pelajaran fisika dalam suatu sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen 47 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan penerapan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober 2014 05 Januari 2015 di SMA Negeri 1 Rimba Melintang

Lebih terperinci

KUALITAS BUTIR SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP IPA BIOLOGI DI SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL. Oleh SRI NURLAILA DJAKARIA NIM :

KUALITAS BUTIR SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP IPA BIOLOGI DI SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL. Oleh SRI NURLAILA DJAKARIA NIM : KUALITAS BUTIR SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP IPA BIOLOGI DI SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL Oleh SRI NURLAILA DJAKARIA NIM : 431 409 057 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA JURUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis butir soal atau analisis item adalah pengkajian pertanyaanpertanyaan tes agar diperoleh perangkat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis butir soal atau analisis item adalah pengkajian pertanyaanpertanyaan tes agar diperoleh perangkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis butir soal atau analisis item adalah pengkajian pertanyaanpertanyaan tes agar diperoleh perangkat pertanyaan yang memiliki kualitas yang memadai (Sudjana, 2006).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti menggunakan jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan dari masing-masing variabel

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN UMUM SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN UMUM SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN UMUM SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI Marselina Meriyotin, Martono, Christanto Syam PPS, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak e-mail: marselinameroyotin@gmail.com

Lebih terperinci

Analisis Butir Soal Matematika Buatan Guru Yang Digunakan Untuk Tes Semester II Kelas X SMA Negeri 8 Pekanbaru Tahun Pelajaran 2011/2012

Analisis Butir Soal Matematika Buatan Guru Yang Digunakan Untuk Tes Semester II Kelas X SMA Negeri 8 Pekanbaru Tahun Pelajaran 2011/2012 Analisis Butir Soal Matematika Buatan Guru Yang Digunakan Untuk Tes Semester II Kelas X SMA Negeri 8 Pekanbaru Tahun Pelajaran 2011/2012 Ariandani a, Syofni b, Hj. Zetrisulita c a Alumni Program Studi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i iii v viii x xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran pengetahuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran pengetahuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur yang telah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Desain Penelitian Penelitian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur yang telah ditentukan

Lebih terperinci

Konsep Dasar Pengajaran Remedial untuk Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Peserta Didik dalam Mempelajari Statistika

Konsep Dasar Pengajaran Remedial untuk Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Peserta Didik dalam Mempelajari Statistika Statistika, Vol. 7 No., 5 3 Nopember 007 Konsep Dasar Pengajaran Remedial untuk Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Peserta Didik dalam Mempelajari Statistika Yunia Mulyani Azis Tenaga Pengajar di

Lebih terperinci

Laporan Penelitian. Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329)

Laporan Penelitian. Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329) Laporan Penelitian Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329) Oleh B. Esti Pramuki esti@ut.ac.id dan Nunung Supratmi nunung@ut.ac.id LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TERBUKA DIREKTORAT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan), yang hakekatnya merupakan metode untuk menemukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menjelaskan maksud dari judul yang dikemukakan, maka diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 1. Pada kelas eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kandanghaur kabupaten Indramayu. Sampel pada penelitian ini adalah siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Kandanghaur kabupaten Indramayu. Sampel pada penelitian ini adalah siswa 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa di MTs Negeri Kandanghaur kabupaten Indramayu. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII A MTs

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode peer lessons terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ingin peneliti ketahui. Dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. ingin peneliti ketahui. Dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Margono (1997: 105) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan yaitu metode Deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian bukan eksperimen karena tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ),

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ), BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. didik. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian pendidikan sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya menggunakan data-data numerikal (angka) yang diolah. penelitian sampel besar (Azwar, 2012, h.5).

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya menggunakan data-data numerikal (angka) yang diolah. penelitian sampel besar (Azwar, 2012, h.5). BAB III METODE PENELITIAN H. Metode Penelitian yang Digunakan Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode kuantitatif yang analisisnya menggunakan data-data numerikal (angka) yang diolah menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan pendekatan yang menekankan analisisnya pada datadata

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan pendekatan yang menekankan analisisnya pada datadata 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang menekankan analisisnya pada datadata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Karangrejo 01 Kecamatan Juwana Kebupaten Pati pada siswa kelas 3 dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Wardhani dan Wihardit (2008 : 1.4) penelitian tindakan

Lebih terperinci

Oleh: Halimah Wahyuningrum Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Oleh: Halimah Wahyuningrum Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Bahasa Jawa Siswa Kelas V SD Negeri Kledung Kradenan Banyuurip Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh: Halimah Wahyuningrum Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan jumlah dan kategori ranah dari pertanyaan yang diajukan siswa adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menjawab permasalahan yang telah dipaparkan pada Bab I. Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi operasional dalam penelitian, yaitu sebagai berikut: 1. Metode SQ3R dan writing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Di dalam Seting dan Karakteristik subjek penelitian ini akan dipaparkan tentang tempat penelitian, subjek yang akan diteliti dan

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Butir pada Tes Formatif KD3.1, KD 3.2 dan KD 3.3 Mata Pelajaran Geografi Semester Gasal Kelas X SMA Negeri 1 Manyar

Analisis Kualitas Butir pada Tes Formatif KD3.1, KD 3.2 dan KD 3.3 Mata Pelajaran Geografi Semester Gasal Kelas X SMA Negeri 1 Manyar Analisis Kualitas Butir pada Tes Formatif KD., KD. dan KD. Mata Pelajaran Geografi Semester Gasal Kelas X SMA Negeri Manyar ANALISIS KUALITAS BUTIR SOAL PADA TES FORMATIF KD., KD., DAN KD. MATA PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development/ R & D). Penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development/ R & D). Penelitian dan 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/ R & D). Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan bukti-bukti atau karya-karya hasil belajar siswa meliputi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan bukti-bukti atau karya-karya hasil belajar siswa meliputi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka dibuat definisi operasional sebagai berikut: 1. Asesmen portofolio Asesmen portofolio adalah penilaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah SMP Negeri 1 Limboto dan SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah SMP Negeri 1 Limboto dan SMP 34 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di sekolah SMP Negeri 1 Limboto dan SMP Negeri 2 Limboto, Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo dengan waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono. menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono. menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono menyatakan bahwa penelitian

Lebih terperinci