RELEVANSI PENERAPAN HISTORICAL HUMAN RESOURCE COST UNTUK MENGUKUR SUMBER DAYA MANUSIA SEBAGAI ASET (Studi Kasus pada PT Incipna Indonesia Makassar)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RELEVANSI PENERAPAN HISTORICAL HUMAN RESOURCE COST UNTUK MENGUKUR SUMBER DAYA MANUSIA SEBAGAI ASET (Studi Kasus pada PT Incipna Indonesia Makassar)"

Transkripsi

1 RELEVANSI PENERAPAN HISTORICAL HUMAN RESOURCE COST UNTUK MENGUKUR SUMBER DAYA MANUSIA SEBAGAI ASET (Studi Kasus pada PT Incipna Indonesia Makassar) ELDI MANCA STIE-YPUP Makassar ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui relevansi penerapan akuntansi sumber daya manusia (historical human resource cost) dalam mengukur sumber daya manusia sebagai aset perusahaan. Metode yang digunakan adalah deskriptif komparatif antara metode akuntansi konvensional dengan metode historical human resource cost. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan laba dan pengurangan biaya yang signifikan jika perusahaan menggunakan metode historical human resource cost dibanding jika menggunakan metode akuntansi konvensional. Demikian juga penilaian perusahaan atas kinerja manajemen berdasarkan return on investment, ROI menjadi lebih baik.. PENDAHULUAN Latar Belakang Sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena merupakan alat penggerak bagi kelancaran perusahaan. Oleh karena itu, mustahil perusahaan bisa bertahan tanpa adanya campur tangan manusia sebagai penggerak. Bahkan ketika sebuah perusahaan akan dibentuk, sejak itu pula dibutuhkan keberadaan manusia sebagai pengatur aktivitas perusahaan. Telah banyak pakar berpandangan bahwa pentingnya karyawan yang setia dan tertib dalam suatu perusahaan bisnis, merupakan modal yang lebih penting daripada persediaan barang dagangan. Pengeluaran-pengeluaran untuk sumber daya manusia seperti biaya penerimaan, seleksi, pelatihan dan pengembangan, merupakan pembentukan modal berupa manusia (human capital formation), karena akan memberikan manfaat bagi perusahaan di masa yang akan datang. Karena itu, seharusnya dipandang sebagai suatu investasi. Investasi sumber daya manusia juga memiliki harga perolehan (acquition cost) dan biaya penambahan berupa pelatihan terhadap sumber daya manusia tersebut. Karena itu, serangkaian pengetahuan, keahlian, dan pengalaman yang terbentuk human capital akan meningkat. Dengan bertambah besarnya human capital yang masuk perusahaan, maka timbul pemikiran untuk menghitung sebagai suatu aktiva, yang akan diamortisasi seiring dengan manfaat yang telah diperoleh. Salah satu kelemahan akuntansi konvensional saat ini adalah tidak memperhitungkan sumber daya manusia sebagai suatu aktiva. Padahal, memperhitungkan sumber daya manusia yang masih memberikan manfaat di masa

2 2 yang akan datang. Akuntansi sumber daya manusia mengatasi kelemahan tersebut, dengan memperhitungkan sumber daya manusia sebagai aktiva. Pengeluaranpengeluaran yang berhubungan dengan sumber daya manusia dikapitalisasi dan dilaporkan dalam neraca sebagai suatu aktiva. Permasalahan Permasalahan yang hendak dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan dalam mengukur akuntansi sumber daya manusia untuk menyusun laporan keuangan tambahan (supplementary of financial statement)?. Metodologi Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan PT Incipna Indonesia di Makassar. Metode penelitian yaitu menggunakan data sekunder dengan teknik aplikasi konsep historical human resource cost untuk menghitung investasi yang terjadi pada sumber daya manusia, kemudian dijelaskan secara deskriptif komparatif. Konsep Aktiva Sumber daya Manusia KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Secara harfiah akuntansi sumber daya manusia berarti akuntansi untuk tenaga kerja sebagai suatu sumber daya organisasi, yang mencakup pengukuran biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk merekrut, menyeleksi, melatih, dan mengembangkan keahlian tenaga kerja. Pembahasan akuntansi sumber daya manusia difokuskan pada pengukuran dan penginformasian nilai sumber daya manusia dalam suatu perusahaan kepada pihak yang berkepentingan. Penginformasian dilakukan dengan jalan mencantumkan sumber daya manusia sebagai aktiva dalam laporan keuangan. Tujuan Akuntansi Sumber daya Manusia Thomas McRae merumuskan tiga tujuan akuntansi sumber daya manusia: 1. Untuk memberikan informasi kuantitatif atas sumber daya manusia dalam suatu perusahaan yang dapat digunakan oleh manajer dan investor serta pihak-pihak yang lainnya untuk mengambil keputusan. 2. Untuk mengambil metode penilaian dalam kegunaan sumber daya manusia. 3. Untuk memberikan suatu teori dan variabel-variabel yang relevan untuk menjelaskan nilai manusia dalam perusahaan terhadap organisasi formal, mengidentifikasi variabel-variabel yang relevan tersebut, dan untuk mengembangkan model yang ideal untuk pengelolaan sumber daya manusia. Peranan akuntansi sumber daya manusia terhadap fungsi manajemen sumber daya manusia adalah memberikan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia, yaitu fungsi memperoleh, mengembangkan, mengalokasi, mempertahankan, menggunakan, dan memberikan imbalan kepada sumber daya manusia.

3 3 Di samping memiliki peranan terhadap fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia, akuntansi sumber daya manusia juga berperan dalam pelaporan keuangan perusahaan. Secara umum, laporan keuangan perusahaan disusun berdasarkan akuntansi konvensional. Metode ini tidak menunjukkan nilai sumber daya manusia dalam laporan keuangan yang dibuat, karena sumber daya manusia diperlakukan sebagai biaya (expenses). Praktek akuntansi konvensional seperti ini akan menyebabkan terjadinya gangguan pada neraca dan laporan rugi laba. Neraca terganggu karena angka total aktiva sama sekali tidak mencerminkan adanya investasi sumber daya manusia. Laporan rugi laba terganggu karena semua pengeluaran untuk memperoleh dan mengembangkan sumber daya manusia diperlakukan sebagai biaya, sehingga laba yang dilaporkan menjadi kecil. Praktek akuntansi konvensional menimbulkan pula para masalah bagi manajer dan investor dalam mengambil keputusan. Hal ini disebabkan rasio yang paling sering mereka gunakan sebagai dasar pengambilan keputusan adalah Return on Investment (ROI). ROI merupakan rasio laba bersih terhadap total aktiva. Apabila ROI tersebut didasarkan pada laporan keuangan yang sudah terganggu, maka itu akan mempengaruhi keputusan yang akan mereka diambil. Akuntansi historical human resource cost mengatasi kelemahan akuntansi konvensional tersebut. Akuntansi sumber daya manusia memperlakukan pengeluaran untuk memperoleh dan mengembangkan karyawan sebagai investasi terhadap sumber daya manusia, bukan biaya. Kemudian melaporkan sebagai aktiva dalam neraca. Metode Historical Human Resource Cost Metode ini mengukur nilai sumber daya manusia berdasarkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan mengembangkan sumber daya manusia. Metode ini juga sejalan dengan konsep awal sumber daya manusia yang dikemukakan oleh Flamholtz. Menurut Flamholtz, cost orisinil sumber daya manusia didefinisikan sebagai pengorbanan yang terjadi untuk mendapatkan dan mengembangkan sumber daya manusia tersebut. Acquisition cost merupakan pengorbanan yang harus terjadi untuk mendapatkan posisi baru. Biaya akuisisi ini terdiri dari semua cost langsung untuk rekruitmen, seleksi, penerimaan karyawan, dan penempatan serta beberapa cost tidak langsung. Hal ini sejalan dengan definisi acquisition cost adalah recruitment, selection, hiring, and placement cost. Kendala dalam Penerapan Meskipun akuntansi sumber daya manusia dikatakan mampu mengatasi kelemahan akuntansi konvensional, tetapi masih terjadi perdebatan pro kontra mengenai hal tersebut. Hal ini disebabkan adanya beberapa kelemahan yang terdapat juga dalam penerapan akuntansi sumber daya manusia, di antaranya adalah:

4 4 1. Kesulitan yang berhubungan dengan masalah teknis penerapan akuntansi sumber daya manusia yang berbasis nilai. Para manajer dan para akuntan bukanlah orang-orang yang ahli dalam menaksir sumber daya manusia. 2. Sumber daya manusia tidak kelihatan wujud fisiknya. Meskipun seorang karyawan telah diberikan latihan-latihan dalam suatu program khusus, mungkin secara fisik karyawan tersebut tidak mengalami perubahan apa-apa. menurut akuntansi sumber daya manusia berbasis harga pokok, pengeluaranpengeluaran yang terjadi sehubungan dengan program latihan dan pengembangan karyawan harus dikapitalisasi dan kemudian dibandingkan dengan manfaatnya di masa yang akan datang melalui amortisasi secara sistematis. Tidak tampaknya wujud sumber daya manusia ini membuat akuntansi sumber daya manusia tidak dapat diterima oleh beberapa pihak tertentu 3. Bagi beberapa orang, akuntansi sumber daya manusia berkonotasi eksploratif, sehingga mereka menolak konsep ini. Sumber daya manusia adalah sesuatu yang dimiliki untuk digunakan atau diambil manfaatnya seefektif dan seefisien mungkin. Pengakuan sumber daya manusia seolah-olah menunjukkan bahwa karyawan dieksploitasi agar mampu memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi perusahaan. Pendapat ini sungguh keliru, karena akuntansi sumber daya manusia justru akan membuat manajemen lebih memperhatikan karyawan yang ada dalam perusahaan. Mereka akan berusaha meningkatkan nilai sumber daya manusia tersebut dengan cara-cara yang akan meningkatkan kesejahteraan karyawan, misalnya dengan menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan. 4. Belum adanya keseragaman metode penilaian sumber daya manusia yang diterapkan, sedikit banyak mengurangi nilai informasi yang dihasilkan. Hal ini disebabkan tidak mungkin untuk memperbandingkan nilai sumber daya manusia antar perusahaan, padahal ini merupakan hal yang penting bagi para pemakai laporan keuangan. 5. Sebagian akuntan cenderung berpendapat bahwa manusia tidak dimiliki dan tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan, sehingga tidak dapat digolongkan sebagai aktiva. Berdasarkan pemikiran ini, mereka menolak konsep akuntansi sumber daya manusia. Pemikiran bahwa manusia tidak dimiliki oleh perusahaan adalah benar. Akuntansi sumber daya manusia sendiri juga menganggap bahwa manusia (dalam arti fisik) tidak dimiliki perusahaan. Menurut akuntansi sumber daya manusia, yang dimiliki dan dikendalikan adalah sumber daya dari manusia tersebut, yakni kemampuannya untuk memberikan jasa-jasa ekonomis bagi perusahaan di masa yang akan datang. Deskripsi Data HASIL DAN PEMBAHASAN Penanganan sumber daya manusia pada PT Incipna Indonesia Makassar di lakukan oleh sebuah departemen, yaitu departemen personalia dan administrasi

5 5 umum. Departemen ini mengurusi segala permasalahan sumber daya manusia perusahaan, termasuk pencarian karyawan. Pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan sumber daya manusia diperlakukan sebagai beban pada saat terjadinya, maka konsekuensinya memperlihatkan bahwa aktiva yang dimiliki oleh perusahaan berkurang ketika dipakai untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran tersebut. Pembahasan ini menggunakan metode historical human resource cost atau original cost concept berdasarkan teori Eric G. Flamholtz, di mana biaya-biaya yang dikapitalisasi jadi aktiva, maka aktiva tersebut diamortisasi sesuai dengan estimasi masa manfaat. 1. Acquisition cost Perusahaan Biaya ini terdiri dari dua macam, yaitu biaya rekruitmen dan biaya seleksi. Berdasarkan kebijakan pencatatan perusahaan, biaya rekruitmen dan biaya seleksi merupakan biaya akuisisi digabung dalam rekening biaya administrasi dan umum. Jumlah biaya akuisisi tersebut adalah 1% dari biaya umum dan administrasi. Saldo biaya umum dan administrasi tahun 2007 adalah Rp ,00 sehingga biaya akuisisi karyawan tahun 2007 adalah: Rp ,00 (yaitu: 1% x Rp ,00). 2. Learning cost perusahaan Biaya ini berupa biaya pendidikan dan pelatihan kepada karyawan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas karyawan, dan seterusnya meningkatkan laba perusahaan. Biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan sehubungan dengan dilaksanakannya program pendidikan dan pelatihan karyawan dicatat dalam suatu rekening tersendiri, yaitu rekening biaya pendidikan dan pelatihan. 3. Laporan keuangan perusahaan Tujuan akhir dari proses akuntansi adalah menghasilkan suatu laporan keuangan yang akan dipergunakan oleh para pengambil keputusan. Perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan menggunakan metode konvensional. Pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan sumber daya manusia dicatat sebagai biaya. Perhitungan Investasi Sumber daya Manusia Masa manfaat sumber daya manusia pada dasarnya sulit diestimasi. Untuk itu diperlukan terlebih dahulu kebijakan yang ditempuh perusahaan pada saat perekrutan karyawan. Ketika merekrut karyawan usia calon karyawan adalah 27 tahun dan usia pensiun 55 tahun, dengan asumsi tidak ada karyawan yang meninggalkan perusahaan. Untuk development cost, akan diamortisasi selama 5 tahun. Ini sesuai dengan kebijakan perusahaan, bahwa manfaat optimal pelatihan karyawan hanya sampai 5 tahun. Berikut perhitungan investasi sumber daya manusia pada tahun 2007:

6 6 - Acquisition cost Rp Amortisasi selama 25 tahun Rp (-) - Net acquisition cost Rp Development cost Rp Amortisasi selama 5 tahun Rp (-) - Net development cost Rp Net investment human resource Rp Berikut disajikan laporan perbandingan rugi laba antara metode akuntansi konvensional dengan metode historical human resource cost. Tabel 1. Laporan Laba Rugi Perbandingan, tahun Keterangan Penerimaan/penjualan: Harga pokok penjualan: - Persediaan awal - Pembelian Barang siap untuk dijual - Persediaan akhir Harga Pokok Penjualan Laba Bruto Biaya operasi: - Gaji - Administrasi - Perlengkapan - Pemasaran - Transport - Konsumsi - Servis - Listrik/air/telp - Sewa - Kerugian piutang - Penyusutan - Lain-lain - Pendidikan dan pelatihan Jumlah Biaya Operasi Laba sebelum pajak Pajak penghasilan Laba bersih Sumber: Data diolah Historical Human Resource Cost ( ) Akuntansi Konvensional ( ) Pada laporan laba rugi perbandingan perbedaan yang tampak ada 2 hal, yaitu pertama adanya pengkapitalisasian acquisition cost dan development cost yang

7 7 tergabung dalam biaya umum dan administrasi, sehingga mengurangi biaya umum dan administrasi dengan pendapatan. Kedua, terjadinya biaya amortisasi atas aktiva sumber daya manusia yang diakibatkan oleh pengkapitalisasian tersebut. Dengan pengkapitalisasian biaya-biaya tersebut, maka laba yang dilaporkan perusahaan menjadi Rp adanya peningkatan laba ini akan meningkatkan pula jumlah pajak yang harus dibayar perusahaan, yaitu Rp oleh karena itu, pihak perusahaan cenderung lebih menyukai tidak mengkapitalisasi biaya-biaya sumber daya manusia agar bisa mencerminkan kinerja perusahaan. Keterangan Neraca perbandingan diperlihatkan berikut: Tabel 2. Neraca Perbandingan, Tahun 2007 Aktiva Aktiva lancar: - Kas - Bank - Piutang usaha - Piutang karyawan - Piutang lain-lain - Investasi cabang - Investasi jangka pendek - Perlengkapan - Persediaan - Sewa dibayar dimuka Jumlah Aktiva Lancar Tanah Gedung Akum. Penyusutan Kendaraan Akum. Peny. Kendaraan Peralatan kantor Akum.peny.peralatan kantor Inventaris kantor Akum.peny. inventaris Jumlah aktiva tetap berwujud Investasi Sumber daya manusia Jumlah aktiva Kewajiban dan Ekuitas Passiva Historical Human Resource Cost ( ) ( ) ( ) ( ) Akuntansi Konvensional ( ) ( ) ( ) ( )

8 8 Hutang lancar Hutang jangka panjang PPh yang ditangguhkan Modal saham Laba ditahan Jumlah passiva Sumber: data diolah Berdasarkan neraca di atas, tampak bahwa total aktiva pada neraca berbasis historical human resource cost lebih besar daripada neraca konvensional. Hal ini disebabkan oleh adanya pengkapitalisasian biaya-biaya sumber daya manusia. Pengkapitalisasian yang terjadi juga mengakibatkan meningkatnya total kewajiban dan net worth perusahaan. Kewajiban perusahaan menurun karena adanya pengurangan pajak penghasilan. Analisis ROI Jika melihat kedua metode di atas, maka timbul pemikiran bahwa metode historical human resource cost akan lebih menguntungkan perusahaan karena akan mengurangi pajak penghasilan (PPh). Walaupun demikian, perusahaan juga mendapatkan manfaat dari pengurangan metode historical human resource cost, yaitu rugi yang ada lebih kecil. Di samping itu, total aktiva perusahaan juga akan meningkat dengan adanya aktiva baru yang diakibatkan oleh kapitalisasi biaya-biaya sumber daya manusia. Kedua hal tiu penting bagi perusahaan, sebab investor cenderung menggunakan rasio ROI (return on investment). Komponen perhitungan ROI adalah laba sebelum pajak dan total aktiva. Rasio ini digunakan oleh investor untuk mengukur efektivitas penggunaan total sumber daya dalam perusahaan. Karena perusahaan ini mengalami kerugian, maka rasio ROI, akan dihitung sebagai berikut: ROI = (Laba bersih/ Total Aktiva ) x 100% = (Rp / Rp ) x 100% = 4,87%, Berdasarkan penilaian ROI perusahaan tersebut, investor dan kreditor cenderung menilai baik kinerja perusahaan tersebut yang dihitung berdasarkan metode historical human resource cost daripada metode konvensional. Hal ini disebabkan karena dalam metode historical human resource cost laba yang ditetapkan cenderung lebih besar, sedangkan jika perusahaan merugi cenderung kerugian lebih kecil. Penggunaan informasi sumber daya manusia dalam laporan keuangan (neraca dan laba rugi) tidak hanya menguntungkan perusahaan ditinjau dari sudut pandang investor dan kreditor, tetapi juga penilaian kinerja perusahaan menjadi lebih baik. Hal ini disebabkan karena dana yang telah dialokasikan untuk membiayai sumber daya manusia jika hanya diperlakukan sebagai beban (expenses), maka kinerja manajemen akan dinilai rendah. Pada hal kenyataannya, dana tersebut digunakan untuk investasi sumber daya manusia yang manfaatnya untuk masa yang akan

9 9 datang. Selain itu penerapan metode historical human resource cost dalam penyusunan laporan keuangan juga dapat membantu manajemen untuk menjalankan fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia seperti perekrutan, pengalokasian pelatihan, pengembangan dan pelaksanaan kebijakan konpensasi dengan baik. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan di depan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Terjadi peningkatan laba bersih perusahaan yang diakibatkan oleh pengkapitalisasian acquisition cost dan development cost yang mengurangi jumlah biaya yang harus dibandingkan dengan pendapatan pada periode berjalan sehingga mempengaruhi jumlah laba perusahaan 2. Penerapan metode historical human resource cost juga mempengaruhi neraca perusahaan. Pengakapitalisasian ini berakibat pada timbulnya aktiva baru berupa investasi sumber daya manusia 3. Perubahan-perubahan akibat pengkapitalisasian acquisition cost dan development cost, di atas dapat membantu para pemakai laporan keuangan dalam mengambil keputusan ekonomi, karena informasinya lebih realistis.

10 10 DAFATAR PUSTAKA Ikatan Akuntan Indonesia, 2002 Prinsip Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat Jakarta Ikhsan, Arfan, Akuntansi Sumber daya Manusia. Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta , Akuntansi Keprilakukan. Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta Munawir S, Analisis Laporan Keuangan. Edisi keempat. Libert, Yogyakarta Moqodim, Teori Akuntansi. Edisi Pertama, Ekonisia, Yogyakarta Robert L. Mathias dan John H. Jackson. 2001, Manajemen Sumber daya Manusia. Edisi Indonesia, Salemba Empat Jakarta. Sofyan Syafri Harahap, Teori Akuntansi. Edisi Revisi Raa Grafindo Persada, Jakarta Sondang P. Siagian Manajemen Sumber daya Manusia. Ghalia Indonesia, Jakarta Tuanakotta, Theodorus M Teori Akuntansi. Buku 2. LPFE-UI Harparindo, Jakarta Tunggal Amin Wijaya, Akuntansi Sumber daya Manusia. Suatu pengantar, Harvarindo, Jakarta.

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di

BAB II LANDASAN TEORITIS. perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan perusahaan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dari suatu

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO Prasetyo Widyo Iswara 1 Program Studi Akuntansi, Politeknik NSC Surabaya, 1 interpraz08@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat penting dalam menjalankan kelangsungan hidup perusahaan, berikut beberapa pendapat mengenai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Hasil akhir dari proses pencatatan akuntansi disebut dengan laporan keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang bertujuan untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi-transaksi tersebut dapat mengakibatkan perubahan terhadap aktiva, hutang,

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 Email : tasianaa93@gmail.com ABSTRACT Latar belakang penelitian adalah menganalisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara Umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. BS. Polymer Makassar

Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. BS. Polymer Makassar Jurnal Aplikasi Manajemen, Ekonomi dan Bisnis Vol. 1, No.2, April 2017 ISSN 2541-1438; E-ISSN 2550-0783 Published by STIM Lasharan Jaya Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. BS. Polymer Makassar St. Salmah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sumber Daya Manusia Pada PT. Bank XXX, Tbk (Cabang Utama) Perusahaan menyadari bahwa kepuasan dan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi di Bank dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG Devi Mutiana Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak Tujuan utama laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang terdiri atas neraca,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bersifat profit maupun non-profit. Akuntansi juga memiliki ruang lingkup

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bersifat profit maupun non-profit. Akuntansi juga memiliki ruang lingkup BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Akuntansi Akuntansi memiliki peran penting dalam suatu organisasi, baik yang bersifat profit maupun non-profit. Akuntansi juga memiliki ruang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) SAK ETAP yaitu standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia yang bertujuan untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Akuntansi Keuangan 2.1.1 Pengertian Akuntansi Keuangan Data akuntansi merupakan salah satu sumber pokok analisis keuangan, oleh karena itu pemahaman terhadap

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan dalam laporan keuangan terutama disediakan dalam neraca. Posisi keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk Yang Terdaftar Di BEI) NASKAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana (issuer) dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana (issuer) dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian suatu negara, seperti di Indonesia, karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Segala macam kegiatan terorganisir untuk mencapai tujuan pasti membutuhkan manajemen. Jadi orang-orang dalam kegiatan tersebut akan membutuhkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian - 1 - BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini, istilah globalisasi ekonomi telah menjadi topik hangat yang mencerminkan dunia usaha yang semakin kompetitif, tidak terkecuali di Indonesia.

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PT WIJAYA KARYA (PERSERO) TBK DAN PT WASKITA KARYA ( PERSERO) TBK

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PT WIJAYA KARYA (PERSERO) TBK DAN PT WASKITA KARYA ( PERSERO) TBK ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (3): 577-588 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PT

Lebih terperinci

ANALISIS PROFITABILITAS PADA PT BFI FINANCE INDONESIA. Aiden Tumiwa J. R. E. Tampi S. A. P. Sambul

ANALISIS PROFITABILITAS PADA PT BFI FINANCE INDONESIA. Aiden Tumiwa J. R. E. Tampi S. A. P. Sambul ANALISIS PROFITABILITAS PADA PT BFI FINANCE INDONESIA Aiden Tumiwa J. R. E. Tampi S. A. P. Sambul ABSTRACT Profitability is ratio to asses the company s to make profit. Financial ratio is the number of

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada setiap perusahaan sangat dibutuhkan, karena laporan tersebut merupakan salah satu media informasi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Bagian akuntansi merupakan bagian yang sangat berjasa dalam menyajikan sebuah laporan keuangan sektor usaha. Laporan keuangan yang dimaksud terdiri

Lebih terperinci

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900 NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125

Lebih terperinci

Gambar 4. Kerangka pemikiran penelitian

Gambar 4. Kerangka pemikiran penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Tahap awal yang dilakukan untuk mengevaluasi kinerja keuangan pada usaha budiaya ikan kerapu macan yang dilakukan oleh Bapak X adalah membuat laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas (kesatuan)

BAB I PENDAHULUAN. informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas (kesatuan) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akuntansi merupakan aktivitas jasa. Fungsinya adalah untuk menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas (kesatuan) usaha yang

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK MANDIRI

PENERAPAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK MANDIRI PENERAPAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK MANDIRI Tbk. Oleh : Nur Ali Purnama, Titin Ruliana, Suyatin Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda ABSTRAKSI

Lebih terperinci

PT. BPRS PUDUARTA INSANI NERACA 31 DESEMBER 2014 dan 2013

PT. BPRS PUDUARTA INSANI NERACA 31 DESEMBER 2014 dan 2013 Catatan 31 Desember 2014 31 Desember 2013 AKTIVA Aktiva Lancar Kas 1 393,356,550 474,788,750 Penempatan Pada Bank Lain 2 12,477,079,745 11,223,260,746 Piutang 3 31,488,397,366 30,580,798,958 Penyisihan

Lebih terperinci

LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA II (PERSERO) LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA II (PERSERO) Lampiran i Lampiran ii PT ANGKASA PURA II NERACA 31 DESEMBER 2006-2009 Rp 2009 2008 2007 2006 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2.185.119.290.152

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan keuangan Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari pembuatan ringkasan

Lebih terperinci

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-01-08 Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Salah satu fungsi perusahaan yang penting bagi keberhasilan suatu usaha perusahaan dalam mencapai tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan agar perusahaan tetap

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan agar perusahaan tetap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan agar perusahaan tetap bertahan, yaitu dengan menginterprestasikan atau menganalisa keuangan, yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses kegiatan pencatatan akuntansi yang memberikan informasi mengenai perkembangan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan- perusahaan milik negara maupun perusahaan- perusahaan milik

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan- perusahaan milik negara maupun perusahaan- perusahaan milik BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi perekonomian dan merebaknya arus informasi yang turut menunjang pembangunan negara kita dewasa ini, banyak bermunculan perusahaan- perusahaan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Kerja Terhadap Profitabilitas pada perusahaan rokok GO-Public di Indonesia

BAB II URAIAN TEORITIS. Kerja Terhadap Profitabilitas pada perusahaan rokok GO-Public di Indonesia 25 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Kamel (2004) melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada perusahaan rokok GO-Public di Indonesia mempergunakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka a. Teori Kebijakan Deviden Deviden adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Pembagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Bank BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mendengar kata bank sebenarnya tidak asing lagi bagi kita, terutama yang hidup di perkotaan.bahkan di pedesaan sekalipun saat ini kata bank bukan merupakan kata

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Munawir (2010:2) mengungkapkan bahwa: Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan yang memuat informasi mengenai perolehan laba yang ditunjukkan dengan laba bersih pada perhitungan laba rugi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Munawir (2010; 96) menjelaskan bahwa salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi- transaksi tersebut dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar pasar modal kita dapat berfungsi secara efisien.

BAB I PENDAHULUAN. agar pasar modal kita dapat berfungsi secara efisien. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era globalisasi dan persaingan bisnis yang sangat kompetitif untuk lebih meningkatkan profesionalisme untuk menjalankan kelangsungan hidup

Lebih terperinci

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan berisi informasi keuangan sebuah organisasi. Laporan keuangan diterbitkan oleh perusahaan merupakan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Koperasi Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS Dessy Ratna Sari email: DesZ_CenX93@yahoo.com Program Studi Akuntansi STIE

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca,

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Keuangan Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang saat ini semakin pesat dirasa sangat penting bagi setiap perusahaan. kesuksesan dalam pencapaian setiap tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang saat ini semakin pesat dirasa sangat penting bagi setiap perusahaan. kesuksesan dalam pencapaian setiap tujuan perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam perkembangan dunia usaha yang saat ini semakin pesat dirasa sangat penting bagi setiap perusahaan. Kualitas sumber daya manusia

Lebih terperinci

AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA SEBAGAI ALTERNATIF DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. Suwarto Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta

AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA SEBAGAI ALTERNATIF DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. Suwarto Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA SEBAGAI ALTERNATIF DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Suwarto Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRACT Conventional accounting journal human resource us

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan 1) Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1), laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan. pengertian laporan keuangan dari beberapa para ahli :

BAB II LANDASAN TEORI. pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan. pengertian laporan keuangan dari beberapa para ahli : 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan suatu perusahaan yang secara periodik dilakukan pihak manajemen

Lebih terperinci

Analisis Cost Of Capital dan Pengaruhnya Terhadap Laba Pada PT Bumi Jasa Utama-Kalla Rent Makassar

Analisis Cost Of Capital dan Pengaruhnya Terhadap Laba Pada PT Bumi Jasa Utama-Kalla Rent Makassar Analisis Cost Of Capital dan Pengaruhnya Terhadap Laba Pada PT Bumi Jasa Utama-Kalla Rent Makassar JORDAN TIBLOLA ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah biaya modal yang dikeluarkan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistematis. Penyajian laporan keuangan ini dimaksudkan untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. sistematis. Penyajian laporan keuangan ini dimaksudkan untuk memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan akan selalu berusaha menerapkan sistem pengolahan data yang baik dan menyajikan laporan keuangannya dalam bentuk yang lengkap dan sistematis. Penyajian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan (Agency Theory) menyebutkan bahwa hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain (agent)

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Sartono, Agus Manajemen Keuangan : Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat.

DAFTAR PUSTAKA. Sartono, Agus Manajemen Keuangan : Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat. DAFTAR PUSTAKA Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan : Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat. Cetakan Pertama. Yogyakarta. BPFE. James, Gill dan Chatton, Moira. (2003). Dasar-Dasar Analisis Keuangan. Jakarta

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA FITRIANI SARAGIH Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara email : f_saragih31@yahoo.com

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Likuiditas Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan-perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN PADA PT. PALEM BAJA PALEMBANG

ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN PADA PT. PALEM BAJA PALEMBANG ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN PADA PT. PALEM BAJA PALEMBANG Abdullah Aziz Dina Oktaviana Jurusan Akuntansi POLITEKNIK PALCOMTECH PALEMBANG Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank berasal dari kata Italia banco yang artinya bangku. Bangku ialah yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank berasal dari kata Italia banco yang artinya bangku. Bangku ialah yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Bank berasal dari kata Italia banco yang artinya bangku. Bangku ialah yang dipergunakan oleh bankir untuk melayani kegiatan operasionalnya kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar maupun kecil, baik bersifat profit motif maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam penyajian laporan keuangan. Didalam mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam penyajian laporan keuangan. Didalam mencapai tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sektor perekonomian teknologi yang semakin maju mempengaruhi perkembangan pada setiap perusahaan, baik perusahaan swasta maupun perusahaan pemerintah. Masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh bank, sedangkan perusahaan yang membutuhkan dana untuk

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh bank, sedangkan perusahaan yang membutuhkan dana untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dilihat juga dari penyaluran dana dari masyarakat pada dunia usaha yang membutuhkan pembiayaan. Dunia usaha memiliki peluang

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk. Nama : Syarif Saefullah NPM : 26210788 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Silvia Avira SE.,MM. bab1 Latar Belakang Banyak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan laporan pertanggungjawaban suatu perusahaan pada satu periode tertentu mengenai kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29 BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29 Oktober 1971 di Jakarta,

Lebih terperinci

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI P.T. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 AKTIVA 2004 2003 (Disajikan Rental' - Catatan 38) AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 161.020.965.269 41.211.323.789

Lebih terperinci

PENERAPAN PELAPORAN KEUANGAN PADA YAYASAN NURUL HAYAT YANG SESUAI DENGAN PSAK NO.45 RANGKUMAN SKRIPSI

PENERAPAN PELAPORAN KEUANGAN PADA YAYASAN NURUL HAYAT YANG SESUAI DENGAN PSAK NO.45 RANGKUMAN SKRIPSI PENERAPAN PELAPORAN KEUANGAN PADA YAYASAN NURUL HAYAT YANG SESUAI DENGAN PSAK NO.45 RANGKUMAN SKRIPSI Oleh : HENKIE PRIEMAADIENOVA BUDIRAHARDJO NIM : 2005310278 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS S U

Lebih terperinci

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekshibit A NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2p,3,25 1,349,564,406,813 1,205,030,845,882 Investasi jangka

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, dimana dalam proses akuntansi tersebut semua transaksi yang terjadi

Lebih terperinci

PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL SERTA POSISI KEUANGAN PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f, NERACA KONSOLIDASIAN (UNAUDITED) AKTIVA Catatan 2008 2007 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4,43 10.942.829 10.828.433 Penyertaan sementara 2c,2f,43 182.685 188.139 Piutang usaha 2c,2g,5,36,43 Pihak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Yuniarsih dan Suwatno (2008:98) adalah: Analisis adalah penguraian suatu pokok atas

Lebih terperinci

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN MEMBACA LAPORAN KEUANGAN Denny S. Halim Jakarta, 31 Juli 2008 1 Outline Pengertian Akuntansi Proses Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Laporan Rugi Laba Laporan Arus Kas Pentingnya Laporan Keuangan Keterbatasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Biaya merupakan unsur utama secara fisik yang harus dikorbankan demi kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang merupakan tujuan utama perusahaan.

Lebih terperinci

BAB ANALISA LAPORAN KEUANGAN. Menurut PSAK No.1, laporan keuangan bertujuan untuk : besar pemakai dalam pengambilan keputusan.

BAB ANALISA LAPORAN KEUANGAN. Menurut PSAK No.1, laporan keuangan bertujuan untuk : besar pemakai dalam pengambilan keputusan. BAB ANALISA LAPORAN KEUANGAN A. Tujuan Laporan Keuangan Menurut PSAK No.1, laporan keuangan bertujuan untuk : 1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Hamidullah (2004) melakukan penelitian dengan judul Analisis Rasio Keuangan Sebagai Dasar Untuk Memprediksi Kondisi Keuangan Perusahaan Pada PT. Agro Max

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan keuangan adalah laporan yang berisikan informasi yang berguna bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan besar, tidak melihat apakah perusahan tersebut bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan besar, tidak melihat apakah perusahan tersebut bertujuan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagaimana kita ketahui bahwa bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Baik dalam perusahaan yang berskala kecil, menengah dan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA PT MILLENNIUM INTERNASIONAL, TBK

OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA PT MILLENNIUM INTERNASIONAL, TBK OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA PT MILLENNIUM INTERNASIONAL, TBK Retno Martanti Endah Lestari Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Novita Sari Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Laba 1. Pengertian dan Karakteristik Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Syamsul Arif R. Rustam Hidayat Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kas 2.1.1.1 Pengertian Kas Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas. Kas diperlukan untuk membiayai operasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam keadaan masa sekarang sangat dirasakan ketatnya persaingan dalam dunia usaha, karenanya perusahaan diharapkan harus memiliki kemampuan yang kuat diberbagai

Lebih terperinci

c. Berdasarkan Rasio Aktivitas d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas DAFTAR PUSTAKA

c. Berdasarkan Rasio Aktivitas d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas DAFTAR PUSTAKA 98 c. Berdasarkan Rasio Aktivitas Melakukan pengoptimalan penagihan piutang perusahaan karena nilai piutang perusahaan selalu naik setiap hari. Penjualan juga harus ditingkatkan. d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013 Sutoro, Arna Suryani, Evi Adriani Abstract This research aims to identify

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS III.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan PT MMS didirikan di Jakarta berdasarkan Akta No.14 tanggal 4 Oktober 1989 dari Notaris Winnie Hadiprojo, SH., notaris

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Penggabungan Usaha Penggabungan usaha merupakan salah satu strategi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan menegmbangkan perusahaan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci