CAPAIAN PROGRAM, TARGET PROGRAM DAN ARAH KEBIJAKAN

Transkripsi

1 CAPAIAN PROGRAM, TARGET PROGRAM DAN ARAH KEBIJAKAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL TAHUN 2013 Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Disampaikan dalam Rakornas PAUDNI di Yogyakarta, 6 Mei 2013

2 1 VISI DAN MISI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2

3 VISI & MISI KEMDIKBUD VISI: Terselenggaranya layanan prima pendidikan nasional untuk membentuk insan Indonesia cerdas komprehensif MISI : Meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan Memperluas keterjangkauan layanan pendidikan Meningkatkan kualitas, mutu, dan relevansi layanan pendidikan Mewujudkan kesetaraan memperoleh layanan pendidikan Menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan 3

4 VISI KEMDIKBUD 2025 MEWUJUDKAN INSAN INDONESIA CERDAS KOMPREHENSIF, KOMPETITIF DAN BERMARTABAT (INSAN KAMIL / INSAN PARIPURNA) PERIODE TEMA: PENINGKATAN KAPASITAS & MODERNISASI PERIODE TEMA : PENGUATAN LAYANAN PERIODE TEMA: DAYA SAING REGIONAL PERIODE TEMA: DAYA SAING INTERNASIONAL 4

5 PRIORITAS PROGRAM PENDIDIKAN NASIONAL * 1. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) 2. WAJIB BELAJAR 9 TAHUN 3. PENDIDIKAN VOKASI 4. PENINGKATAN KOMPETENSI GURU 5. PENINGKATAN KUALIFIKASI DOSEN * BELUM TERMASUK KEBUDAYAAN 5

6 2 TUGAS FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI 6

7 TUGAS & FUNGSI DITJEN PAUDNI TUGAS MERUMUSKAN SERTA MELAKSANAKAN KEBIJAKAN DAN STANDARDISASI TEKNIS DI BIDANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FORMAL, PENDIDIKAN NONFORMAL, DAN PENDIDIKAN INFORMAL. FUNGSI 1. PERUMUSAN KEBIJAKAN; 2. PELAKSANAAN KEBIJAKAN; 3. PENYUSUNAN NSPK; 4. PEMBERIAN BIMTEK DAN EVALUASI; 5. PELAKSANAAN ADMINISTRASI

8 STRUKTUR ORGANISASI DITJEN PAUDNI DIRJEN PAUDNI Prof. Dr Lydia Freyani Hawadi, Psikolog. SESDITJEN Dr. Gutama DIREKTUR BINPAUD DIREKTUR BINSUSLAT DIREKTUR BINDIKMAS DIREKTUR BIN PTK Dr. Erman Syamsudin, SH., M.Pd. Dr. Wartanto, MM. Ella Yulaelawati, MA., Ph.D. Dr. Nugaan Wardani S, M.Psi. 8

9 STRUKTUR ORGANISASI DITJEN PAUDNI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN BAGIAN KEUANGAN BAGIAN HUKUM DAN KEPEGAWAIAN BAGIAN UMUM DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PAUDNI SUBBAGIAN TATA USAHA SUBBAGIAN TATA USAHA SUBBAGIAN TATA USAHA SUBBAGIAN TATA USAHA SUBDIREKTORAT PROGRAM DAN EVALUASI SUBDIREKTORAT PROGRAM DAN EVALUASI SUBDIREKTORAT PROGRAM DAN EVALUASI SUBDIREKTORAT PROGRAM DAN EVALUASI SUBDIREKTORAT PEMBELAJARAN DAN PESERTA DIDIK SUBDIREKTORAT PEMBELAJARAN DAN PESERTA DIDIK SUBDIREKTORAT PEMBELAJARAN DAN PESERTA DIDIK SUBDIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SUBDIREKTORAT SARANA DAN PRASARANA SUBDIREKTORAT SARANA DAN PRASARANA SUBDIREKTORAT SARANA DAN PRASARANA SUBDIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KURSUS DAN PELATIHAN SUBDIREKTORAT KELEMBAGAAN DAN KEMITRAAN *) Permendiknas No: 36 Tahun 2010 SUBDIREKTORAT KELEMBAGAAN DAN KEMITRAAN SUBDIREKTORAT KELEMBAGAAN DAN KEMITRAAN SUBDIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 9

10 3 KEBIJAKAN DITJEN PAUDNI

11 KEBIJAKAN DITJEN PAUDNI Mendorong penyelenggaraan PAUD HOLISTIK-INTEGRATIF yang mampu mengoptimalkan/melejitkan kecerdasan anak, sesuai tahap tumbuh kembang anak, memberikan kesiapan mengikuti pendidikan lebih lanjut dengan jangkauan sasaran yang makin luas, bermutu, merata dan berkeadilan. 2. Penguatan program PENDIDIKAN KEAKSARAAN yang mampu meningkatkan kompetensi keaksaraan dasar dan paska keaksaraan bagi penduduk dewasa secara adil, merata, dan bermutu yang terintegrasi dengan kecakapan hidup dan kemampuan pencegahan masalah sosial dan lingkungan untuk mendorong perbaikan kesejahteraan, produktivitas penduduk, dan ikut serta dalam mendukung perbaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). 3. Meningkatkan penyelenggaraan KURSUS DAN PELATIHAN berbasis pendidikan kecakapan hidup (PKH), yang adil, merata, bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan dunia usaha/dunia industri, khususnya bagi penduduk putus sekolah dalam dan antar jenjang, sehingga dapat bekerja dan/atau berusaha secara produktif, mandiri, dan profesional. 11

12 4. Mendorong terselenggaranya GERAKAN MEMBACA MASYARAKAT dan layanan pembelajaran untuk mewujudkan budaya baca melalui pengembangan taman bacaan masyarakat (TBM) yang berguna bagi aksarawan baru maupun anggota masyarakat lainnya untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap prilaku. 5. Meningkatkan pelayanan PENDIDIKAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN untuk mengangkat harkat dan martabat perempuan, meningkatkan partisipasi perempuan di berbagai bidang pembangunan dan menghapuskan berbagai bentuk diskriminasi, kekerasan terhadap perempuan, serta mendukung upaya pencegahan perdagangan orang (trafficking), dan tindak kekerasan (KDRT) sebagai wujud perlindungan HAM. 6. Menumbuhkembangkan PENDIDIKAN YANG BERKESETARAAN GENDER melalui peningkatan kesempatan bagi laki-laki dan perempuan dalam layanan, partisipasi, kontrol, dan memperoleh manfaat yang setara dalam bidang pendidikan. 12

13 7. MENINGKATKAN KAPASITAS KELEMBAGAAN PAUDNI melalui perbaikan sistem manajemen informasi (SIM) asistensi dan advokasi, peningkatan sarana dan prasarana yang memadai, peningkatan kapasitas tenaga yang profesional agar mampu memberikan layanan pendidikan yang bermutu melalui akreditasi dan sertifikasi serta dapat menjangkau sasaran yang makin luas, adil dan merata. 8. MENINGKATKAN KAPASITAS, KAPABILITAS DAN PROFESIONALITAS PTK-PAUDNI yang berkelanjutan melalui pendidikan, pelatihan, pemagangan serta pemberian penghargaan dan perlindungan yang merata, adil, dan berkelanjutan. 9. MENINGKATKAN PELAYANAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN dalam rangka membangun karakter bangsa melalui peningkatan mutu/kompetensi pembina dan pelatih Pramuka. 13

14 10. Meningkatkan mutu pelayanan program paudni melalui PENGEMBANGAN MODEL DAN PROGRAM PERCONTOHAN yang dilakukan oleh UPT PUSAT DAN DAERAH. 11. Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, kesetaraan dan kepastian layanan program PAUDNI melalui PENYELENGGARAAN PROGRAM PAUDNI OLEH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA DAN LEMBAGA PAUDNI YANG DIKELOLA OLEH MASYARAKAT. 14

15 4 POTRET CAPAIAN PAUDNI 15

16 TARGET DAN CAPAIAN KINERJA DITBINPAUD IKK APK PAUD KEMDIKBUD 28,0% 29,6% 25,8% 33,7% 29,6% 37,8% 37,83% 69,0% 75,0% IKK PERSENTASE KELURAHAN/DESA YANG MEMILIKI MINIMAL N/A 60,0% N/A 70,0% N/A 75,0% 25,0% 89,0% 100,0% SATU LEMBAGA PAUD IKK PERSENTASE LEMBAGA PAUD MEMILIKI IZIN OPERASIONAL 5% 10,0% N/A 15,0% 80,0% 25,0% 85,0% 90,0% IKK IKK LEMBAGA PAUD YANG TELAH MENYELENGGARAKAN PENDIDIKAN KEORANGTUAN PERSENTASE DOKUMEN PROGRAM DAN EVALUASI SESUAI DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU 0% 0,2% 0,2% 2,5% 0,49% 5,0% 5,0% 7,5% 10,0% 93% 95,0% N/A 96% N/A 97% 97% 98% 99% 16

17 MEMPERLUAS LAYANAN PAUD 40.00% 35.00% 34.54% 30.00% 28.90% 31.03% 25.00% 23.80% 24.60% 25.70% 20.00% 20.20% 15.00% 10.00% 5.00% 0.00% Sumber: Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP) Kemdikbud 2012

18 GAMBARAN APK PAUD PERPROVINSI SECARA NASIONAL DI Yogyakarta Jawa Timur Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau Gorontalo Bali Jawa Tengah Bengkulu Kalimantan Tengah Sulawesi Tenggara Sumatera Barat Nusa Tenggara Barat Sulawesi Tengah DKI Jakarta Jambi Banten Jawa Barat Lampung Kalimantan Selatan Sulawesi Barat Sumatera Selatan Sulawesi Utara Sumatera Utara Sulawesi Selatan Riau Aceh Nusa Tenggara Timur Maluku Utara Kalimantan Barat Kalimantan Timur Maluku Papua Barat Papua

19 Tingkat partisipasi KENAIKAN ANGKA PARTISIPASI PAUD JUGA TETAP MEMPERLIHATKAN KESENJANGAN 75% 70% 65% 60% 55% 50% 45% 40% 35% 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0% 46% 19% 59% 25% 5% 5% 68% 36% Usia 0-3: Kelompok termiskin 20% Usia 0-3: Kelompok terkaya 20% Usia 4-6: Kelompok termiskin 20% Usia 4-6: Kelompok terkaya 20% 8% 19

20 Angka Partisipasi Kasar (APK) Provinsi KETIMPANGAN DALAM MEMPEROLEH AKSES TERDAPAT KESENJANGAN DALAM DAN ANTAR PROVINSI DI YOGYAKARTA GORONTALO JAWA TIMUR SULAWESI UTARA JAWA TENGAH KALIMANTAN SELATAN SULAWESI BARAT SULAWESI TENGAH SULAWESI SELATAN NUSA TENGGARA TIMUR SULAWESI TENGGARA LAMPUNG KALIMANTAN TENGAH KEP.RIAU KALIMANTAN TIMUR JAWA BARAT NUSA TENGGARA BARAT BALI BENGKULU MALUKU UTARA NANGGROE ACEH DARUSSALAM RIAU MALUKU SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT DKI JAKARTA KEP.BABEL BANTEN SUMATERA SELATAN JAMBI KALIMANTAN BARAT PAPUA BARAT PAPUA Usia 0-6:Kesenjangan Pendapatan terjadi pada Partsisipasi PAUD % Tingkat Partisipasi kelompok terkaya Kelompok termiskin ECED Grand Design 20

21 ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK) PAUD USIA 0-6 TAHUN PER PROVINSI 2011/2012 Aceh (26,95%) Sumut (28,64%) Sumbar (34,07%) APK < 31 APK 31-40% APK 41-50% APK > 51% Bengkulu (39,01) Riau (28,13%) Jambi (31,63%) Kepri (46,42%) Sumsel (29,16%) Banten (31,16%) Babel (47,63%) Lampung (29,88%) DKI (31,90%) Jabar (31,07%) Kalbar (22,72%) Jateng (39,08%) DIY (58,58%) Kalteng (35,79%) Jatim (55,56%) Kalsel (29,58%) Kaltim (22,26%) Bali (40,22%) Sulteng (33,15%) Sulbar (29,23%) Sulsel (28,44%) NTB (33,44%) Gorontalo (40,27%) NTT 24,69%) Sulut (28,85%) Sultra (34,24%) Maluku Utara (24,14%) Maluku (21,29%) Papua Barat (21,25%) Papua (18,10%) 1. Merah : APK dibawah 31% terdapat 16 provinsi, yaitu, Papua, Papua Barat, Maluku, Kaltim, Kalbar, Maluku Utara, NTT, Aceh, Riau, Sulsel, Sumut, Sulut, Sumsel, Sulbar, Kalsel, dan Lampung; 2. Coklat : APK 31-40% terdapat 11 provinces, yaitu, Jabar, Banten, Jambi, Jakarta, Sulteng, NTB, Sumbar, Sultra, Kalteng, Bengkulu, and Jateng. 3. Kuning : APK antara 41-50% terdapat 4 provinsi, yaitu, Bali, Gorontalo, Kepri, and Babel; 4. Hijau : APK diatas 51% terdapat 2 provinsi, yaitu, Jatim and Yogyakarta.

22 DATA PAUD NASIONAL PER KORIDOR Aceh Sumut Kepri KORIDOR 3 AUD : Terlayani : APK : 26,01% Kaltim Sulut Maluku Utara KORIDOR Sumbar 1 Riau AUD : Terlayani : APK : 30,39% Bengkulu Jambi Sumsel Banten Babel Lampung Jabar DKI Jateng DIY KORIDOR 2 AUD : Terlayani : APK : 39,62% Kalbar Kalteng Jatim Kalsel Bali Sulteng Sulbar Sulsel NTB KORIDOR 4 KORIDOR 5 AUD : Terlayani : APK : 30,66% Gorontalo AUD : Terlayani : APK : 31,03% Sultra NTT Maluku Papua Barat KORIDOR 6 AUD : Terlayani : APK : 20,07% Papua 22

23 GAMBARAN 1 DESA 1 PAUD PER KORIDOR (Jumlah Desa/Kel Belum Ada PAUD: Desa/Kel) 1 Koridor Sumatera Desa/Kel belum ada PAUD : desa/kel (55% tuntas) Desa/Kel belum ada PAUD : desa/kel (52% tuntas) Koridor Kalimantan 2 Koridor Jawa Desa/Kel belum ada PAUD : desa/kel (89% tuntas) 3 4 Desa/Kel belum ada PAUD : desa/kel (67% tuntas) Koridor Sulawesi 5 Desa/Kel belum ada PAUD : desa/kel (58% tuntas) 6 Koridor Bali-NTB-NTT Desa/Kel belum ada PAUD : desa/kel (26% tuntas) Koridor Maluku-Papua

24 PERSENTASE JUMLAH DESA YANG MEMILIKI PAUD DI Yogyakarta DKI Jakarta Bali NTB Jawa Tengah Jawa Timur Kep. Bangka Belitung Gorontalo Jawa Barat Sumatera Barat Sulawesi Selatan Kepulauan Riau Banten Kalimantan Selatan Sulawesi Utara Lampung Riau Sumatera Utara Sulawesi Tenggara Sulawesi Barat Sulawesi Tengah Sumatera Selatan Bengkulu Jambi Kalimantan Tengah Kalimantan Timur Maluku Kalimantan Barat Maluku Utara] NTT NAD Papua Barat Papua Nasional: 66,17% No. Provinsi Jumlah Desa Desa Memiliki PAUD 1 DI Yogyakarta DKI Jakarta Bali NTB Jawa Tengah 8,584 8,106 6 Jawa Timur 8,508 7,809 7 Kep. Bangka Belitung Gorontalo Jawa Barat 5,949 5, Sumatera Barat 1, Sulawesi Selatan 2,965 2, Kepulauan Riau Banten 1,566 1, Kalimantan Selatan 2,001 1, Sulawesi Utara 1,658 1, Lampung 2,555 1, Riau 1,643 1, Sumatera Utara 5,742 3, Sulawesi Tenggara 2,087 1, Sulawesi Barat Sulawesi Tengah 1,824 1, Sumatera Selatan 3,156 1, Bengkulu 1, Jambi 1, Kalimantan Tengah 1, Kalimantan Timur 1, Maluku Kalimantan Barat 1, Maluku Utara] 1, NTT 2,837 1, NAD 6,454 2, Papua Barat 1, Papua 3, Indonesia 77,394 51,210 Sumber: Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP) Kemdikbud 2012

25 Lembaga PAUD Per Provinsi SULAWESI TENGGARA KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN SULAWESI SELATAN JAWA TENGAH SULAWESI UTARA JAWA TIMUR KEPULAUAN RIAU ACEH LAMPUNG SULAWESI TENGAH KALIMANTAN TIMUR BALI RIAU SULAWESI BARAT MALUKU UTARA DKI JAKARTA SUMATERA BARAT SUMATERA SELATAN NUSA TENGGARA BARAT D I YOGYAKARTA PAPUA BARAT BABEL GORONTALO BANTEN PAPUA KALIMANTAN BARAT NUSA TENGGARA TIMUR BENGKULU JAWA BARAT MALUKU JAMBI SUMATERA UTARA Nasional: TK KB TPA SPS 22.3 Sumber: Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP) Kemdikbud 2012

26 C. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PAUDNI: 1. Peningkatan kualifikasi dan kompetensi pendidikan dan tenaga kependidikan PAUDNI melalaui pemberian beasiswa, bantuan pendidikan, diklat kompetensi dan diklat fungsional. 2. Pemberian Penghargaan dan perlindungan secara adil dan proporsional melalui pemberian tunjangan profesi, tunjangan khusus, tunjangan fungsional, dan berbagai insentif lainnya, serta bantuan hukum bagi PTK PAUDNI. 26

27 TARGET DAN CAPAIAN KINERJA DITP2TK IKK PERSENTASE PENDIDIK PAUD MENGIKUTI DIKLAT TEKNIS 15% 17% 17% 19% 22% 21% 26,39% 26% 31% IKK PERSENTASE PENDIDIK KURSUS DAN PELATIHAN YANG MENGIKUTI DIKLAT TEKNIS IKK PERSENTASE PENDIDIK PENDIDIKAN MASYARAKAT MENGIKUTI DIKLAT TEKNIS IKK PERSENTASE PELATIH DAN PEMBINA PRAMUKA MENGIKUTI DIKLAT TEKNIS IKK PERSENTASE PAMONG BELAJAR MENGIKUTI DIKLAT TEKNIS DAN FUNGSIONAL IKK PERSENTASE PENILIK MENGIKUTI DIKLAT TEKNIS DAN FUNGSIONAL IKK PERSENTASE TENAGA KEPENDIDIKAN PADA SATUAN PENDIDIKAN NON FORMAL YANG MENGIKUTI DIKLAT TEKNIS IKK PERSENTASE PENDIDIK PAUD YANG MENGIKUTI PENGEMBANGAN PROFESIONAL BERKELANJUTAN IKK PERSENTASE PENDIDIK KURSUS DAN PELATIHAN YANG MENGIKUTI PENGEMBANGAN PROFESIONAL BERKELANJUTAN 0% 7% 5% 12% 5% 17% 48,76% 21% 27% 16% 19% 19% 22% 28% 25% 13,09% 28% 31% 0,4% 0,8% N/A 2% N/A 5% 2,14% 7% 10% 60% 65% 65% 70% 70% 75% 27,91% 80% 85% 40% 45% 45% 50% 53% 55% 60% 65% 15% 18% 18% 21% 21% 24% 16,68% 27% 30% 5% 8% 0% 12% 20% 15% 59,98% 18% 21% 0% 0% 0% 0,42% 0,45% 0,83% 9,87% 1,25% 1,67% 27

28 JAWA TIMUR JAWA TENGAH JAWA BARAT DKI JAKARTA SULAWESI SELATAN LAMPUNG DI. YOGYAKARTA A C E H BANTEN KALIMANTAN SELATAN SUMATERA BARAT R I A U SUMATERA UTARA B A L I KALIMANTAN TIMUR SUMATERA SELATAN SULAWESI TENGGARA KALIMANTAN TENGAH NUSA TENGGARA BARAT SULAWESI UTARA SULAWESI TENGAH J A M B I NUSA TENGGARA TIMUR KALIMANTAN BARAT GORONTALO KEPULAUAN RIAU SULAWESI BARAT BENGKULU PAPUA MALUKU MALUKU UTARA BANGKA BELITUNG PAPUA BARAT Total Guru TK/TKLB Orang

29 Jawa Timur Jawa Barat Jawa Tengah Daerah Istimewa Yogyakarta Daerah Khusus Ibukota Jakarta Lampung Kalimantan Timur Sumatera Barat Kalimantan Selatan Sumatera Utara Bengkulu Nanggroe Aceh Darussalam Banten Nusa Tenggara Barat Sulawesi Selatan Sumatera Selatan Riau Jambi Gorontalo Kalimantan Barat 1,740 1,571 1,562 1,347 1,321 1,239 1,234 3,569 2,760 2,441 2,342 2,285 2,106 1,974 1,815 1,809 4,176 6,181 Total Guru KB/TPA/SPS Orang 19,302 18,569 Grafik Perbandingan Jumlah Guru KB/TPA/SPS Antar Propinsi Sulawesi Utara Kepulauan Riau Bangka Belitung Sulawesi Barat Sulawesi Tengah Bali Nusa Tenggara Timur Kalimantan Tengah Papua Barat Maluku Maluku Utara Papua Sulawesi Tenggara ,

30 PENINGKATAN KUALIFIKASI PTK PAUD FORMAL ( ) S1 ( Org) 20.51% Belum S1 ( Org) 2011 (3.360 Org) 2012 (5.174 Org) 2013 (6.176 Org) PTK PAUD ( ) NON FORMAL (84.888) S1 ( Org) SMA ( Org) 65% Belum S1 ( Org) Sisa Belum Terlayani Org 2011 ( 150 Org) 2012 ( 0 Org) 2013 (500 Org) Sisa Belum Terlayani Org

31 REALISASI TUNJANGAN PROFESI PTK PAUDNI (apbn+apbnp 2012) Pagu anggaran tunjangan profesi ( APBN + APBNP) sebesar Rp Realisasi Rp , atau 91%. Sisa dana yang tidak terserap sebesar Rp atau 9 % Alasan Ketidak Terserapan Anggaran: 1. SK dobel ada yang masuk di Profesi dan masuk pada tunjangan fungsional 2. Meninggal dunia 3. Jateng, ada beberapa daerah Kab/Kota yang tidak mengirimkan data impasing sehingga propinsi tidak bisa mencairkan 4. Pensiun di pertengahan tahun 5. Khusus untuk Lampung ada 10 orang yang mengundurkan diri dari Guru (ada surat tertulis pengunduran diri) 6. Untuk Jatim ada 8 orang dari Tuban tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk dibayarkan. 7. Maluku utara dan Papua kelebihan dana. 8. Papua Barat dan Maluku tidak ada kuota

32 REALISASI TUNJANGAN FUNGSIONAL PTK PAUDNI ANGGARAN 2012 Pagu anggaran Tunjangan Fungsional sebesar Rp Realisasi Rp , atau 98 % Tidak terserap sebesar Rp atau 2,% Alasan Ketidak Terserapan Anggaran: 1. Papua Barat 141 org, Kepri 46 orang, Babel 125 org, Banten 38 Orang,Papua 23 Org, Sulut 52 org, Sumsel 16 org dan Jambi 12 org tidak ada usulan. 2. SK Dobel ada yang masuk di Profesi /telah dibayarkan melalui tunjangan profesi 3. Meninggal dunia 4. Pindah tugas ke pendidikan dasar/ke daerah lain 5. Sumsel ada yang telah menerima tunjangan yang sama melalui dana APBD 6. Berhenti tugas 7. Tidak aktif mengajar

33 REALISASI TUNJANGAN KHUSUS PTK PAUDNI ANGGARAN 2012 Pagu anggaran Tunjangan Khusus sebesar Rp Realisasi Rp atau 72,8 %. Tidak terserap sebesar Rp atau 27,2% Alasan Ketidak Terserapan Anggaran: 1. Secara fisik hampir terserap 97% 2. Sebagian guru penerima tunjangan khusus adalah bukan PNS sehingga mempengaruhi besar jumlah dana yang dibayarkan 3. Provinsi Kepri 29 org, Banten 1 org tidak ada usulan, sedangkan DKI 4 org tidak diambil karena tidak ada daerah khusus, dan tidak ada TK di daerah khusus tersebut 4. Provinsi Lampung 4 org dan sudah di revisi utk insentif KB/TPA/SPS 5. Banyak guru Non PNS yang bertugas di daerah khusus sehingga terdapat kelebihan jumlah dana yang disediakan

34 REALISASI KUALIFIKASI S1/D4 PTK PAUDNI ANGGARAN 2012 Pagu anggaran Kualifikasi sebesar Rp Realisasi Rp atau 72,8 %. Tidak terserap sebesar Rp atau 0,8% Alasan Ketidak Terserapan Anggaran: 1. Hampir semua propinsi dana untuk bantuan peningkatan kualifikasi 100% terserap, kecuali Provinsi Kaltim kelebihan kuota 1%, Papua Barat belum ada usulan sama sekali dan Sulawesi Utara 3 orang kelebihan kuota 2. Terbatasnya jumlah guru TK yg mengikuti S1/D4 kurang

35 D. PENDIDIKAN MASYARAKAT : 1. Penurunan angka tuna aksara melalui pemberian BOP Pendidikan Keaksaraan Dasar dan Peningkatan kemampuan keaksaraan melalui pemberian BOP Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri. 2. Perluasan dan pengembangan PKBM unggulan minimal satu lembaga pada setiap kabupaten/kota. 3. Peningkatan budaya baca untuk mencegah kambuhnya ketunaaksaraan penduduk usia dewasa. 35

36 TARGET DAN CAPAIAN KINERJA DITBINDIKMAS IKK PERSENTASE PENDUDUK BUTA AKSARA USIA DEWASA 5,30% 5,00% 4,79% 4,80% 4,59% 4,23% 4,21% 4,03% 3,83% IKK IKK IKK IKK IKK PERSENTASE PEMEGANG SUKMA MENGIKUTI KEAKSARAAN USAHA MANDIRI DISPARITAS GENDER PENDUDUK BERKEAKSARAAN USIA DEWASA PERSENTASE KAB/ KOTA YANG TELAH MENERAPKAN PENGARUSUTAMAAN GENDER BIDANG PENDIDIKAN PERSENTASE PENDUDUK PEREMPUAN BERKEAKSARAAN DASAR DAN LANSIA YANG MEMPEROLEH LAYANAN KECAKAPAN HIDUP PERSENTASE KAB/KOTA YANG TELAH MENYELENGGARAKAN PENDIDIKAN KEORANGTUAAN (PARENTING EDUCATION) 2,0% 5,0% 5,03% 9,0% 9,03% 16,0% 16,06% 19,0% 20,0% 3,2% 3,0% 2,64% 2,7% 2,34% 2,4% 2,17% 2,2% 2,0% 11,0% 14,0% 15,7% 23,0% 48,7% 54,0% 57,34% 61,0% 68,0% 4,0% 7,0% N/A 10,0% N/A 14,0% 14,0% 17,5% 20,0% 0,0% 0% 8,35% 10% 20,42% 30% 30,98% 40% 50% IKK PERSENTASE PKBM BERNOMOR INDUK LEMBAGA 0,0% 40,0% 40,0% 50,0% 81,0% 60,0% 59,95% 70,0% 80,0% IKK PERSENTASE KECAMATAN YANG MEMILIKI PKBM 30,0% 40,0% 40,0% 50,0% 56,0% 60,0% 70,0% 80,0% IKK PERSENTASE KAB/KOTA YANG MEMILIKI PKBM RUJUKAN 3,0% 10,0% 30,0% 20,0% 56,0% 40,0% 40,04% 60,0% 80,0% IKK PERSENTASE KAB/KOTA YANG TELAH MEMILIKI MINIMAL 10 TBM IKK PERSENTASE DOKUMEN RENCANA DAN EVALUASI KEGIATAN LAYANAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SESUAI DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU 22,0% 24,3% 25,0% 35,0% 36,0% 47,0% 47,19% 59,0% 69,0% 93,0% 95,0% N/A 96% N/A 97% 97% 98% 99% 36

37 PENDIDIKAN KEAKSARAAN Penurunan Jumlah Tuna Aksara Orang Dewasa (dalam Jutaan) (9.55%) (8.07%) (7.20%) (6.57%) (5.03%) (5.02%) (4.43%) Sumber: Badan Pusat Statistik RI, 2011

38 PERSENTASE PENDUDUK TUNA AKSARA >15 TAHUN TERTINGGI DAN TERENDAH (KABUPATEN/KOTA) No. 10 Kab/Kota dengan Penduduk Tuna Aksara Tertinggi % Tuna Prov. Kabupaten/Kota Aksara 10 Kab/Kota dengan Penduduk Tuna Aksara Terendah % Tuna No. Prov. Kabupaten/Kota Aksara 1 Papua Puncak 86,47 2 Papua Nduga 85,59 3 Papua Intan Jaya 75,21 4 Papua Mamberamo Tengah 73,08 5 Papua Pegunungan Bintang 70,10 6 Papua Lanny Jaya 68,95 7 Papua Yalimo 68,84 8 Papua Tolikara 66,52 9 Papua Deiyai 64,20 1 Jabar Kota Tasikmalaya 0,42 2 Bengkulu Bengkulu 0,42 3 Riau Pekanbaru 0,41 4 Sulut Minahasa Tenggara 0,38 5 Jabar Bandung Barat 0,37 6 Sumut Padang Lawas Utara 0,36 7 Malut Ternate 0,30 8 Sumut Binjai 0,26 9 Sulut Minahasa Selatan 0,24 10 Papua Puncak Jaya 62,53 10 Jabar Kota Cimahi 0,21 Sumber: Badan Pusat Statistik RI 2011

39 1 Koridor Sumatera PETA JUMLAH TUNA AKSARA, PKBM, TBM, RUMAH PINTAR, BPKB dan SKB BERDASARKAN KORIDOR EKONOMI JUMLAH TUNA AKSARA: orang PKBM: 1539 unit TBM: 894 unit RUMPIN: 28 unit BPKB: 7 unit SKB: 115 unit JUMLAH TUNA AKSARA: orang PKBM: 583 unit TBM: 439 unit RUMPIN: 8 unit BPKB: 4 unit SKB : 42 unit Koridor Kalimantan 2 Koridor Jawa JUMLAH TUNA AKSARA: orang PKBM: 2718 unit TBM: 3025 unit RUMPIN: 206 unit BPKB: 3 unit SKB: 99 unit 3 4 JUMLAH TUNA AKSARA: orang PKBM: 1039 unit TBM: 832 unit RUMPIN: 4 unit BPKB: 6 unit SKB: 81 unit Koridor Sulawesi 5 Koridor Bali NTB-NTT JUMLAH TUNA AKSARA: orang PKBM: 486 unit TBM: 560 unit RUMPIN: 4 unit BPKB: 3 unit SKB: 29 unit 6 Koridor Papua - Maluku JUMLAH TUNA AKSARA: orang PKBM: 189 unit TBM: 211 unit RUMPIN: 10 unit BPKB: 3 unit SKB: 29 unit Keterangan: Data PKBM menyesuaikan NILEM online TBM terdiri atas TBM, TBM-Mobile, dan TBM@Mall Sumber: BPS & Direktori Bindikmas, 2012

40 E. KURSUS DAN PELATIHAN 1. Pengembangan lembaga kursus dan pelatihan rintisan di pedesaan 2.Peningkatan kapasitas lembaga kursus dan pelatihan di tingkat nasional dan internasional untuk meningkatkan daya tampung dan daya saing lembaga dan lulusannya. 3.Penilaian kinerja lembaga kursus dan pelatihan sebagai jaminan kualitas kepada masyarakat. 4.Perluasan layanan akses kursus dan pelatihan bagi pemuda putus sekolah atau lulus sekolah tidak melanjutkan dari keluarga kurang mampu secara ekonomi melalui penyediaan BOP Pendidikan Kecakapan Hidup, uji kompetensi, dan sertifikasi kompetensi. 40

41 TARGET DAN CAPAIAN KINERJA DITBINSUSLAT IKK PERSENTASE ANAK LULUS SMP TIDAK MELANJUTKAN, 12% 12% 8% 13% 8% 15% 4,74% 17% 19% PUTUS DAN ATAU LULUS SEKOLAH MENENGAH TIDAK MELANJUTKAN MENDAPATKAN LAYANAN KURSUS DAN PELATIHAN IKK PERSENTASE PESERTA DIDIK PROGRAM PKH DI PEDESAAN 0% 12% N/A 12% N/A 12% 13,40% 12% 12% IKK JUMLAH PESERTA DIDIK KURSUS DAN PELATIHAN YANG MEMPEROLEH SERTIFIKAT KOMPETENSI IKK JUMLAH LEMBAGA SERTIFIKASI KOMPETENSI (LSK) YANG TERBENTUK IKK JUMLAH TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK) YANG TERBENTUK IKK PERSENTASE LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) 1,69% 2% 3,45% 5% 5,48% 10% 8,64% 15% 20% BERKINERJA A DAN B IKK PERSENTASE LKP BERSTANDAR INTERNASIONAL 0% 0% 0% 1% 0,71% 1,5% 2,03% 2% 2,5% IKK PERSENTASE LKP YANG MEMENUHI STANDAR NASIONAL 0% 0% 0% 5% 2,81% 10% 8,64% 15% 20% IKK PERSENTASE DOKUMEN RENCANA DAN EVALUASI KEGIATAN LAYANAN KURSUS DAN PELATIHAN SESUAI DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU 93% 95,0% N/A 96% N/A 97% 97% 98% 99% 41

42 PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP Jumlah Peserta Didik Kursus dan Pelatihan 80, % 10, % 13, % 42, % 7, Persentase lulusan Keaksaraan mengikuti kursus keterampilan Persentase lulusan keterampilan non-formal terserap di dalam dunia kerja Sumber: Direktorat Jenderal PAUDNI (Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan) 2012 Bekerja Usaha Mandiri Menunggu Penempatan Proses Pendidikan dan Pelatihan

43 DROP OUT DAN LULUS TIDAK MELANJUTKAN TH 2010 (PSP DEPDIKBUD) Lulus Dikdas Melanjutkan SMA/MA SMK Lulus Lulus Lulus SM Melanjutkan Perguruan Tinggi Putus Dikdas 2.06 % Putus SMA/MA 3.27 % Putus SMK 5.52 % Tidak Lanjut % Lulusan PT Kondisi 2010

44 DATA LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERDASARKAN 6 KORIDOR EKONOMI 260 LKP 1318 LKP 192 LKP 267 LKP 193 LKP 241 LKP 303 LKP 125 LKP LKP 84 LKP 220 LKP I 232 LKP 454 LKP 353 LKP 672 LKP 2200 LKP 2452 LKP 1706 LKP 229 LKP LKP LKP 210 LKP 84 LKP 252 LKP 93 LKP 206 LKP 14 LKP 85 LKP LKP 402 LKP 303 LKP 43 LKP 82 LKP 6 Koridor Sumatera 3915 LKP Koridor Jawa 7512 LKP Koridor Kalimantan 761 LKP Koridor Bali, Nusa Tenggara 1067 LKP Koridor Sulawesi, Maluku Utara 1261 LKP Koridor Maluku & Papua 139 LKP Sumber: Direktorat Jenderal PAUDNI (Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan) 2012

45 10. Meningkatkan mutu pelayanan program paudni melalui PENGEMBANGAN MODEL DAN PROGRAM PERCONTOHAN yang dilakukan oleh UPT PUSAT DAN DAERAH. 11. Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, kesetaraan dan kepastian layanan program PAUDNI melalui PENYELENGGARAAN PROGRAM PAUDNI OLEH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA DAN LEMBAGA PAUDNI YANG DIKELOLA OLEH MASYARAKAT. 45

46 TARGET DAN CAPAIAN KINERJA UPT IKK IKK IKK IKK IKK JUMLAH MODEL PAUD NI YANG DIKEMBANGKAN DI TINGKAT REGIONAL JUMLAH LEMBAGA YANG MENERPAKAN MODEL PAUD NI DI TINGKAT PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA JUMLAH PTK PAUDNI YANG MENDAPATKAN FASILITASI PENINGKATAN KAPASITAS SDM JUMLAH SATUAN PAUDNI YANG MENDAPATKAN FASILITASI SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN PERSENTASE LEMBAGA DAN PROGRAM PAUD NI YANG MENDAPATKAN PEMETAAN MUTU DOKUMEN RENCANA PROGRAM, ANGGARAN DAN EVALUASI KEGIATAN LAYANAN PENGEMBANGAN PAUDNI % 3% 6% 6% 10% 10% 14% 20% 95,0% 96% 96% 97% 97% 98% 99% 46

47 5 ALOKASI ANGGARAN DITJEN PAUDNI TAHUN

48 ANGGARAN KEMDIKBUD TAHUN 2013 PER UNIT UTAMA BALITBANG 1,295,462,005 2% BADAN BAHASA 379,531,800 0% BADAN SDM &PKPMP 2,598,350,000 4% DITJEN DIKMEN 11,370,320,000 16% DITJEN BUD 2,011,620,000 3% SETJEN 1,450,090,000 2% DITJEN DIKDAS 11,858,668,422 16% ITJEN 205,000,000 0% DITJEN PAUDNI 2,408,034,530 3% DITJEN DIKTI 39,510,428,200 54% Total: Rp (Ribuan Rp) 48

49 ANGGARAN DITJEN PAUDNI TAHUN 2013 PER SATKER 195,241,622 99,408, ,823, ,128, ,293,045 DIT. KURSUS DIT. PAUD DIT. PTK DIT. DIKMAS UPT 942,139,377 SETDITJEN Jumlah: Rp (Ribuan Rp) 49

50 ANGGARAN 2013 MENURUT KEWENANGAN PELAKSANAAN DAN JENIS BELANJA TOTAL: UPT, Rp195.24, 8% DEKON, Rp % GAJI, 58,107,497, 2% BARANG, 578,927,836, 24% PUSAT, Rp2,149.84, 89% BANSOS, 1,745,101,632, 73% MODAL, 25,897,565, 1% DITBINSUS DITBINPAUD DITBIN P2TK DITBINDIKMAS SETDITJEN PUSAT DEKON UPT UPT - 200, , , , ,000,

51 REKAP RENCANA ALOKASI ANGARAN DEKON DAN NON DEKON PER PROVINSI NO PROVINSI KURSUS DAN PELATIHAN (NON DEKON) PAUD (NON DEKON) PTK PAUDNI (NON DEKON) DIKMAS (NON DEKON) MANAJEMEN (DEKON) 1 DKI Jakarta Orang Lgb Orang Orang Keg Orang Jawa Barat Orang Lgb Orang Orang Keg Orang Jawa Tengah Orang Lgb Orang Orang Keg Orang D.I. Yogyakarta 900 Orang Lgb Orang Orang Keg Orang Jawa Timur Orang Lgb Orang Orang Keg Orang Aceh 700 Orang Lgb Orang Orang Keg Orang Sumatera Utara Orang Lgb Orang Orang Keg Orang Sumatera Barat Orang Lgb Orang Orang Keg Orang Riau 700 Orang Lgb Orang Orang Keg Orang Jambi 600 Orang Lgb Orang Orang Keg Orang Sumatera Selatan Orang Lgb Orang Orang Keg Orang Lampung Orang Lgb Orang Orang Keg Orang Kalimantan Barat 610 Orang Lgb Orang Orang Keg Orang Kalimantan Tengah 600 Orang Lgb Orang Orang Keg Orang Kalimantan Selatan 600 Orang Lgb Orang Orang Keg Orang Kalimantan Timur 600 Orang Lgb Orang Orang Keg Orang Sulawesi Utara 550 Orang Lgb Orang Orang Keg Orang Sulawesi Tengah 550 Orang Lgb Orang Orang Keg Orang Sulawesi Selatan 950 Orang Lgb Orang Orang Keg Orang Sulawesi Tenggara 700 Orang Lgb Orang Orang Keg Orang Maluku 450 Orang Lgb Orang Orang Keg Orang Bali 690 Orang Lgb Orang Orang Keg Orang Nusa Tenggara Barat 620 Orang Lgb Orang Orang Keg Orang Nusa Tenggara Timur 620 Orang Lgb Orang Orang Keg Orang Papua 450 Orang Lgb Orang Orang Keg Orang Bengkulu 700 Orang Lgb Orang Orang Keg Orang Maluku Utara 500 Orang Lgb Orang Orang Keg Orang Banten 750 Orang Lgb Orang Orang Keg Orang Bangka Belitung 500 Orang Lgb Orang Orang Keg Orang Gorontalo 550 Orang Lgb Orang Orang Keg Orang Kepulauan Riau 550 Orang Lgb Orang Orang Keg Orang Papua Barat 450 Orang Lgb Orang Orang Keg Orang Sulawesi Barat 500 Orang Lgb Orang Orang Keg Orang JUMLAH Orang Orang Orang Orang Orang Orang JUMLAH 51

52 6 CAPAIAN TAHUN 2012 DAN TARGET TAHUN

53 CAPAIAN DAN TARGET KINERJA DITJEN PAUDNI NO INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN SATKER PENGAMPU 2011 TARGET Target Capaian APK PAUD KEMDIKBUD % DITBINPAUD 58,00*) 55,91 *) 63,00 *) 69,00 *) 2 3 PERSENTASE ANAK LULUS SMP TIDAK MELANJUTKAN, PUTUS DAN ATAU LULUS SEKOLAH MENENGAH TIDAK MELANJUTKAN MENDAPATKAN LAYANAN PENDIDIKAN KETERAMPILAN JUMLAH PESERTA DIDIK KURSUS DAN PELATIHAN YANG MEMPEROLEH SERTIFIKAT KOMPETENSI % DITBINSUSLAT 13,0 8,17 15,0 17,0 DITBINSUSLAT PERSENTASE LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERKINERJA A DAN B % DITBINSUSLAT 5 5, PERSENTASE PENDUDUK BUTA AKSARA USIA DEWASA % DITBINDIKMAS 4,8 4,43 4,23 4,03 6 PERSENTASE KAB/KOTA YANG TELAH MENERAPKAN PENGARUSUTAMAAN GENDER BIDANG PENDIDIKAN % DITBINDIKMAS 23,0 48,70 54,0 61,0 7 PERSENTASE KAB/KOTA YANG TELAH MENYELENGGARAKAN PARENTING EDUCATION % DITBINDIKMAS 10,0 20,42 30,0 40,0 8 PERSENTASE PKBM BERNOMOR INDUK LEMBAGA % DITBINDIKMAS 50,0 56,0 60,0 70,0 9 PERSENTASE KAB/KOTA YANG TELAH MEMILIKI MINIMAL 10 TBM % DITBINDIKMAS 35,0 36,0 47,0 59,0 10 PERSENTASE PTK PAUD-NI YANG MENGIKUTI PENINGKATAN KOMPETENSI % DITBINP2TK 20,41 20,41 28,27 36,26 11 PERSENTASE PTK PAUD-NI MEMPEROLEH PENGHARGAAN DAN PERLINDUNGAN % DITBINP2TK 15,0 30,0 35,0 40,0 12 JUMLAH MODEL DAN PROGRAM PAUD NI YANG DIKEMBANGKAN DI TINGKAT REGIONAL UPT 46, PERSENTASE LEMBAGA DAN PROGRAM PAUD NI YANG MENDAPATKAN PEMETAAN MUTU % UPT 5,0 4,2 10,0 14,0 Catatan: *) dihitung berdasarkan jumlah anak terlayani PAUD dibagi jumlah anak usia 3-6 tahun, sebelumnya dihitung berdasarakan jumlah anak terlayani PAUD dibagi anak usia 0-6 tahun, maka tahun 2011 target 33,67% tercapai 31,28%, target tahun ,81% dan tahun 2013 adalah 41,49%. 53

54 CAPAIAN TAHUN 2012 DAN TARGET TAHUN 2013 BERBASISIS IKK NASIONAL, PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA KODE PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR 4 PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NON FORMAL DAN INFORMAL 4.3 PENYEDIAAN LAYANAN PAUD 4.4 PENYEDIAAN LAYANAN KURSUS DAN PELATIHAN Provinsi/Kab/Kota *) Provinsi/Kab/Kota *) Provinsi/Kab/Kota *) Nasional Nasional % Nominal % Nominal % Nominal IKK APK PAUD Kemdikbud 54,6% 69,0% 75,0% IKK Persentase kelurahan/desa yang memiliki minimal satu lembaga PAUD 75,0% 89,0% 100,0% IKK PPersentase lembaga PAUD memiliki izin operasional 25,0% 85,0% 90,0% IKK Lembaga PAUD yang telah menyelenggarakan pendidikan keorangtuan Nasional Kondisi 2012 Target 2013 Target ,0% 7,5% 10,0% IKK Persentase anak lulus SMP tidak melanjutkan, putus dan atau lulus 15% 17% 19% sekolah menengah tidak melanjutkan mendapatkan layanan kursus dan pelatihan IKK Persentase peserta didik program PKH di pedesaan 12% 12% 12% IKK Jumlah peserta didik kursus dan pelatihan yang memperoleh sertifikat kompetensi IKK Persentase lembaga sertifikasi kompetensi (LSK) yang terbentuk 42 48% 54% IKK Jumlah tempat uji kompetensi (TUK) yang terbentuk IKK Persentase lembaga kursus dan pelatihan (LKP) berkinerja A dan B 10% 15% 20% IKK Persentase LKP berstandar internasional 1,5% 2% 2,5% IKK Persentase LKP yang memenuhi standar nasional 10% 15% 20% 4.5 PENYEDIAAN LAYANAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 4.6 PENYEDIAAN LAYANAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMAL IKK Persentase penduduk buta aksara usia dewasa 4,23% 4,03% 3,83% IKK Persentase pemegang sukma mengikuti keaksaraan usaha mandiri 16,0% 19,0% 20,0% IKK Disparitas gender penduduk berkeaksaraan usia dewasa 2,4% 2,2% 2,0% IKK Persentase kab/ kota yang telah menerapkan pengarusutamaan gender 54,0% 61,0% 68,0% bidang pendidikan IKK Persentase penduduk perempuan berkeaksaraan dasar dan lansia yang 14,0% 17,5% 20,0% memperoleh layanan kecakapan hidup IKK Persentase kab/kota yang telah menyelenggarakan pendidikan 30% 40% 50% keorangtuaan (parenting education) IKK Persentase pkbm bernomor induk lembaga 60,0% 70,0% 80,0% IKK Persentase kecamatan yang memiliki pkbm 60,0% 70,0% 80,0% IKK Persentase kab/kota yang memiliki pkbm rujukan 40,0% 60,0% 80,0% IKK Persentase kab/kota yang telah memiliki minimal 10 tbm 47,0% 59,0% 69,0% IKK Persentase pendidik PAUD mengikuti diklat teknis 21% 26% 31% IKK Persentase pendidik kursus dan pelatihan yang mengikuti diklat teknis 17% 21% 27% IKK Persentase pendidik pendidikan masyarakat mengikuti diklat teknis 25% 28% 31% IKK Persentase pamong belajar mengikuti diklat teknis dan fungsional 75% 80% 85% IKK Persentase penilik mengikuti diklat teknis dan fungsional 55% 60% 65% IKK Persentase tenaga kependidikan pada satuan pendidikan non formal 24% 27% 30% yang mengikuti diklat teknis IKK Persentase pendidik PAUD berkualifikasi akademik S1/D4 4,49% 5,65% 6,5% IKK Persentase pamong belajar berkualifikasi S1/D4 90,1% 93,8% 98,3% IKK Persentase penilik berkualifikasi S1/D4 60% 65% 70% IKK Persentase guru TK/TKLB penerima tunjangan profesi 1,44% 1,73% 2,07% IKK Persentase pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini, non formal dan informal yang memperoleh penghargaan/ perlindungan 15% 15% 15% 54

55 7 CONTOH RAPOR PAUDNI PROVINSI MALUKU 55

56 CAPAIAN DAYA SERAP PROGRAM PAUDNI PROVINSI MALUKU TAHUN NO KEGIATAN ANGGARAN REALISASI % 1 Layanan Kursus dan Pelatihan ,72 2 Layanan PAUD ,98 3 Layanan PTK PAUDNI ,69 4 Layanan Dikmas Dukungan Manajemen (Setditjen) ,28 JUMLAH ,77 56

57 RINCIAN SASARAN DAN ANGGARAN PAUDNI DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2013 (1/3) NO KEGIATAN/KOMPONEN SATUAN DIPA AWAL (KEPPRES 32) RENCANA ALOKASI DIPA REVISI 1 SASARAN BIAYA SASARAN BIAYA I LAYANAN KURSUS DAN PELATIHAN Orang Bantuan Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) Orang Bantuan Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) Orang Bantuan Desa Vokasi Orang II LAYANAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) lembaga BOP PAUD lembaga Bantuan Rintisan PAUD Baru lembaga Pendampingan Lembaga PAUD lembaga Bantuan Penguatan 4 Rintisan lembaga Bantuan APE PAUD lembaga Bantuan Organisasi Mitra PAUD Tingkat Kab/Kota lembaga Bantuan Motivasi Kab/Kota lembaga Penguatan Pembelajaran PAUD & Manajemen Orang

58 RINCIAN SASARAN DAN ANGGARAN PAUDNI DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2013 (2/3) NO KEGIATAN/KOMPONEN SATUAN III DIPA AWAL (KEPPRES 32) RENCANA ALOKASI DIPA REVISI 1 SASARAN BIAYA SASARAN BIAYA PENYEDIAAN DAN PEMINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN Orang TENAGA KEPENDIDIKAN PAUDNI 1 Tunjangan fungsional guru TK/TKLB Orang Tunjangan profesi guru TK/TKLB Orang Peningkatan kualifikasi D4/S1 guru TK/TKLB Orang Tunjangan khusus guru TK/TKLB Orang Insentif TLD/FDI Orang Insentif penilik Orang Insentif pendidik PAUD Orang Apresiasi ptk paudni berprestasi keg Manajemen keg IV LAYANAN PENDIDIKAN MASYARAKAT Orang BOP Keaksaraan Usaha Mandiri Orang TBM Rintisan 2013 Lembaga PKH Perempuan Orang Rintisan Aksara Kewirausahaan Lembaga RB3 & Rumpin Lembaga Manajemen Dikmas Keg

59 RINCIAN SASARAN DAN ANGGARAN PAUDNI DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2013 (3/3) NO KEGIATAN/KOMPONEN SATUAN DIPA AWAL (KEPPRES 32) RENCANA ALOKASI DIPA REVISI 1 SASARAN BIAYA SASARAN BIAYA V MANAJEMEN DEKONSENTRASI (SETDITJEN) Keg Penyediaan Layanan Kursus dan Pelatihan Keg 2 Penyediaan Layanan Paud Keg Penyediaan Layanan Pendidikan Masyarakat Keg Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal, dan Informal 4 Keg JUMLAH

60