BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan kreatif dan inovatif (Suryana:2010:2). b. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab.
|
|
- Budi Irawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengetahuan Kewirausahaan Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptamya peluang. Banyak orang, baik pengusaha maupun yang bukan pengusaha, meraih sukses karena memiliki kemampuan kreatif dan inovatif (Suryana:2010:2). Menurut Suryana (2010:4) seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan dan kemauan. Beberapa pengetahuan yang harus dimiliki wirausaha adalah: a. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki/dirintis dan lingkungan usaha yang ada. b. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab. c. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis. Sedangkan keterampilan yang harus dimiliki wirausaha diantaranya: a. Keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan resiko. b. Keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah. c. Keterampilan dalam memimpin dan mengelola. 6
2 7 d. Keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi. e. Keterampilan teknik usaha yang akan dilakukan. Untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses tentu saja harus memiliki kompetensi dalam menghadapi resiko dan tantangan. Oleh sebab itu, ia harus memiliki kompetensi kewirausahaan. Seperti yang dikemukakan oleh Michael Harris (dalam Suryana:2010:5), wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi, yaitu yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individual yang meliputi sikap, motivasi, nilai-nilai pribadi, serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan kewirausahaan. Kewirausahaan atau dulu juga disebut kewiraswastaan merupakan suatu profesi yang timbul, karena interaksi antara ilmu pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan formal dengan seni yang hanya dapat diperoleh dari suatu rangkaian kerja yang diberikan dalam praktek. Oleh karena itu, seorang wirausaha, melakukan kegiatan mengorganisasikan berbagai faktor produksi sehingga menjadi suatu kegiatan ekonomi yang menghasilkan profit yang merupakan balas jasa atas kesediaannya mengambil resiko. Menurut Anoraga (2009:27) kewirausahaan adalah semangat, perilaku dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan/masyarakat, dengan selalu berusaha mencari pelanggan lebih banyak dan melayani pelanggan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang
3 8 lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efesien, melalui keberanian menggambil resiko, kreatifitas dan inovasi serta kemampuan manajemen. Dengan kata lain kewirausahaan merupakan suatu proses penciptaan nilai dengan menggunakan berbagai sumber daya tertentu untuk mengeksploitasi peluang. Proses ini dibagi dalam beberapa tahapan khusus yaitu : 1. Identifikasi peluang 2. Pengembangan (konsep) bisnis baru 3. Evaluasi dan pengumpulan sumber daya yang diperlukan 4. Implementasi konsep 5. Pemanfaatan serta penuaian hasil dari bisnis yang dijalankan Wirausaha (entrepreneur) merupakan seseorang yang mengambil resiko yang diperlukan untuk mengorganisasikan dan mengelola suatu bisnis dan menerima imbalan/balas jasa berupa profit finansial maupun non finansial. Untuk melaksanakan cita-cita (ide) menjadi suatu kenyataan tentu memerlukan usaha dan manajemen terhadap sumber daya yang ada. Demikian pula dengan resiko yang sebelumnya sudah diperkirakan dan diperhitungkan, pada akhirnya tetap menjadi tanggung jawab si wirausaha itu sendiri. Disinilah letak keberanian seorang wirausaha untuk mengambil keputusan bisnis dan menanggung semua resiko dari bisnis yang dilakukannya. Ada 4 tipe wirausaha yaitu : 1. Kelompok wirausaha yang tidak memiliki bayangan dan cita-cita untuk menjadi besar. Bagi kelompok ini, sudah merasa cukup bila hasil bisnisnya dapat memenuhi kebutuhan keluarganya.
4 9 2. Kelompok wirausaha yang gagal dalam bisnisnya. Kelompok ini bisnisnya berkembang sangat pesat, namun sampai tahap tertentu bisnisnya tidak terkendali. 3. Kelompok wirausaha yang sukses sesama pemilik modal/bisnis masih hidup. Kelompok ini melalaikan siapa yang menggantikannya atau meneruskan bisnisnya. 4. Kelompok wirausaha yang menyadari bahwa usahanya tidak dapat berkembang lebih jauh lagi, kalau tidak mengembangkan sumber daya manusianya. Dari teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang menjadi indikator variabel pengetahuan kewirausahaan adalah: 1. Memulai usaha berdasarkan pengalaman sendiri 2. Mampu menilai peluang bisnis 3. Memiliki kompetensi untuk menghadapi resiko dan tantangan 4. Memiliki pengetahuan tentang bisnis 2.2 Pengertian Modal Menurut Situmorang (2009:176), suatu aktivitas bisnis tidak akan dapat berjalan dengan baik bila tidak didukung oleh ketersediaan dana yang baik dan mencukupi. Bila suatu aktivitas bisnis tidak dapat memenuhi permintaan barang atau jasa sesuai dengan jumlah dan kriteria pelanggan dikarenakan bisnis tersebut tidak memiliki dana yang cukup untuk melakukan proses produksinya, maka sudah dapat dipastikan usaha itu akan terancam gagal.
5 10 Dalam menentukan besarnya dana yang akan diperlukan untuk menjalankan suatau aktivitas bisnis, dibutuhkan suatu peramalan atau forecasting yang baik. Peramalan atau taksiran ini berbeda-beda untuk masing-masing jenis proyeknya. Pada umumnya, taksiran dana yang dibutuhkan tersebut tergantung pada kompleksitas dari kegiatan pendanaan itu sendiri, misalnya penentuan lokasi bisnis yang bergantung pada harga tanah. Semakin mahal harga tanah maka akan semakin besar pula dana yang dibutuhkan oleh bisnis tersebut. Modal kerja dibutuhkan setiap perusahaan untuk membiayai aktivitasnya sehari-hari. Walaupun perusahaan mempunyai aktiva tetap, tetapi tidak memiliki modal kerja, maka perusahaan tersebut dikatakan perusahaan mati. Kehidupan perusahaan sangat bergantung pada modal kerjanya. Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan untuk membiayai kegiatan sehari-hari. Secara umum, modal kerja dapat diartikan dalam dua bentuk, yaitu gross working capital adalah keseluruhan aktiva lancar yang akan digunakan dalam operasi dan net working capital menunjukan kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancar. Modal kerja disini akan diartikan sebagai keseluruhan aktiva lancar yang akan digunakan untuk kegiatan operasional bisnis seperti membeli mesin dan bahan baku, sewa ruangan, merekrut karyawan, dan melakukan pemasaran. Estimasi dari modal kerja tergantung pada rencana produksi dan penjualan dari bisnis tersebut. Semakin besar rencana produksi dan penjualan yang akan dilaksanakan oleh suatu bisnis, maka akan semakin besar pula modal kerja.
6 11 Pengelolaan modal kerja akan sangat menetukan posisi keuangan perusahaan, sehingga dalam setiap penggunaan modal kerja dapat tercapai tujuan suatu perusahaan jika adanya suatu keseimbangan dalam hal penyediaan dalam modal kerja tersebut. Modal kerja yang lebih kecil dari kebutuhan akan menimbulkan kerugian atau hilangnya kesempatan untuk memperoleh laba. Sebaliknya modal kerja yang jumlahnya terlalu besar dari yang dibutuhkan akan mengakibatkan terjadinya dana menganggur, sehingga tidak efisien dalam penggunaan dana. Menurut Suryana (2010:5) dalam kewirausahaan, modal tidak selalu identik dengan modal yang berwujud (tangible) seperti uang dan barang, tetapi juga modal yang tidak berwujud (intangible) seperti modal intelektual, modal sosial, modal moral dan modal mental yang dilandasi agama. a. Modal intelektual dapat diwujudkan dalam bentuk ide-ide sebagai modal utama yang disertai pengetahuan, kemampuan, keterampilan, komitmen dan tanggung jawab sebagai modal tambahan. Ide merupakan modal utama yang akan membentuk modal lainnya. b. Modal sosial dan moral diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan sehingga dapat terbentuk citra. c. Modal mental adalah kesiapan mental berdasarkan landasan agama, diwujudkan dalam bentuk keberanian untuk menghadapi risiko dan tantangan.
7 12 d. Modal material adalah modal dalam bentuk uang atau barang. Modal ini akan terbentuk apabila modal-modal diatas sudah dimiliki. Dari teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang menjadi indikator variabel modal adalah: 1. Kebutuhan modal 2. Sumber modal 3. Penggunaan modal 2.3 Pengertian Lokasi Menurut Kasmir (2006:136), Lokasi merupakan tempat untuk menjalankan kegiatan perancanaan pengambilan keputusan, pengendalian, proses produksi, penjualan dan tempat memajangkan barang-barang dagangan. Salah satu faktor yang sangat penting dalam keberhasilan suatu usaha adalah lokasi. Lokasi dapat sangat mempengaruhi biaya produksi dan kemampuan perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Ketika sebuah usaha mengevaluasi berbagai lokasi, perusahaan harus dapat mempertimbangkan setiap faktor yang dapat mempengaruhi daya tarik dari setiap lokasi. Menurut Kristanto (2009:158), terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih lokasi, seperti: 1. Kedekatan dengan pasar Wirausaha pada umumnya berpikir bahwa lokasi yang dekat dengan pelanggan adalah penting. Pelanggan dalam melakukan pembelian juga mempertimbangkan biaya transportasi yang diperlukan untuk melakukan
8 13 pembelian. Disamping biaya transportasi, pelanggan juga akan memikirkan biaya keluhan, reparasi dan lain-lain. 2. Kedekatan dengan bahan baku mentah yang dibutuhkan Kemudahan dalam mendapatkan bahan baku merupakan bagian dari biaya bahan yang diperhitungkan dalam proses produksi. Biaya bahan yang relatif murah akan memberikan keuntungan berupa berkurangnya biaya produksi per unit barang dan akan berimbas ke kemudahan pengusaha dalam mekaukan strategi bersaing dalam hal harga jual yang menjadi lebih murah. 3. Peraturan daerah dan iklim bisnis Iklim bisnis dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti: ekonomi, sosial, politik, industri serta persaingan. Pengusaha harus mengetahui iklim bisnis pada lokasi yang ingin dipilih. Apakah ada peraturan pemerintah yang menguntungkan. Apakah ada keleluasaan yang diberikan pemerintah daerah. Apakah trend bisnis yang akan ditawarkan dapat diterima masyarakat. 4. Tingkat upah Pengusaha perlu memperhatikan tingkat upah yang berlaku pada lokasi yang akan dipilih. Disamping tingkat upah, pengusaha harus memperhatikan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan pada lokasi yang bersangkutan. 5. Tren populasi dan mutu kehidupan Dibutuhkan analisa populasi dan data demografis agar dapat mengetahui situasi lokasi, daerah yang akan dipilih secara rinci. Seperti ukuran dan
9 14 kepadatan populasi, jumlah dan ukuran keluarga, tingkat pendapatan, pendidikan, agama, ras, trend pertumbuhan akan memberikan fakta guna penentuan lokasi. 6. Persaingan Beberapa pengecer lebih suka masuk ke lokasi dengan persaingan yang cukup dan memilih dekat dengan pesaing, karena bisnis yang serupa akan meningkatkan arus lalu lintas perdagangan. 7. Kesesuaian dengan komunitas Salah satu keberhasilan bisnis adalah kesesuaian dengan ragam bisnis dan komunitas dimana bisnis tersebut berlokasi. 8. Transportasi Transportasi yang mudah tentu akan menekan biaya yang memiliki konsekuensi menurunkan harga. 9. Jasa publik Lokasi sebaiknya dilengkapi dengan jasa-jasa publik seperti: pembuangan sampah, saluran air bersih, listrik, telepon, dekat dengan rumah sakit dan sejenisnya. 10. Reputasi lokasi Suatu daerah mungkin memiliki reputasi baik adakalanya suatu daerah memiliki reputasi kurang baik dalam beberapa hal, seperti: keamanan, tanggapan masyarakat, ras dan agama. Tempat dimana bisnis memiliki
10 15 kecendrungan selalu gagal akan membuat reputasi daerah tersebut kurang baik dan memiliki pengaruh terhadap pemilihan lokasi. Beberapa hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam memilih lokasi untuk keberhasilan usaha eceran dan jasa adalah: a. Hambatan fisik Dalam memilih lokasi bisnis eceran dan jasa harus mempertimbangkan hambatan bisnis seperti: persawahan, hutan sungai, danau, gunung yang akan mempengaruhi pelanggan untuk melakukan pembelian. Suatu wilayah yang rawan kejahatan akan memiliki dampak konsumen tidak akan melewati daerah tersebut yang tentunya akan mengurangi lalu lintas perdagangan. b. Lalu lintas perdagangan Tingginya lalu lintas perdagangan pada wilayah tersebut akan mempengaruhi tingkat penjualan perusahaan. c. Parkir Apabila pelanggan tidak menemukan tempat parkir yang aman dan nyaman, mereka kemungkinan tidak akan singgah pada lokasi tersebut. d. Ruang kemungkinan perluasan Kurangnya ruang peluasan memungkinkan pengusaha untuk memikirkan ulang bisnisnya dan ada kecendrungan untuk membuka usaha di tempat lain yang kemungkinan tingkat keberhasilannya rendah dibanding dengan perluasan pada tempat lokasi asal.
11 16 e. Visibilitas Lokasi yang mudah dilihat pelanggan mempermudah pembelian pelanggan. Suatu bisnis tidak akan dapat bertahan tanpa suatu visibilitas. Dari teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang menjadi indikator variabel lokasi adalah: 1. Dekat dengan universitas terkenal 2. Lokasi aman 3. Retribusi dan biaya sewa yang murah 4. Lokasi mudah dijangkau 2.4 Keberhasilan Usaha Menurut Kasmir (2006:27) sebuah perusahaan dikatakan meraih keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil produksi meningkat, keuntungan bertambah, kepuasan pelanggan, mutu produk, perkembangan usaha serta penghasilan karyawan dari perusahaan tersebut bertambah. Keberhasilan berwiraswasta tidaklah identik dengan seberapa berhasil seseorang mengumpulkan uang atau harta serta menjadi kaya, karena kekayaan bisa diperoleh dengan berbagai cara sehingga menghasilkan nilai tambah. Berusaha lebih dilihat dari bagaimana seseorang bisa membentuk, mendirikan, serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya tidak berbentuk, tidak berjalan atau mungkin tidak ada sama sekali. Seberapa pun kecilnya ukuran suatu usaha jika dimulai dari nol dan bisa berjalan dengan baik maka nilai berusahanya jelas lebih berharga daripada sebuah organisasi besar yang dimulai dengan bergelimang fasilitas.
12 17 Menurut Suryana (2010:66), untuk menjadi wirausaha yang sukses, seseorang harus memiliki ide tau visi yang jelas serta kemauan dam keberanian untuk menghadapi resiko. Agar usaha tersebut berhasil, selain bekerja keras wirausaha harus mampu mengembangkan hubungan dengan pelanggan dan distributor, selain itu yang merupakan tujuan yang kritis dan menjadi ukuran dari keberhasilan suatu perusahaan adalah laba. Menurut Hutagalung dan Syafrizal (2008:50), sukses tidak terjadi secara kebetulan, secara instan dan tidak pula turun tiba-tiba dari langit. Sukses adalah buah dari proses sistematis, perjalanan panjang dan kerja keras. Sukses selalu diukur dengan uang, harta, jabatan, keluarga, ketenaran nama. Sukses besar berarti akumulasi dari kesemuanya. Menurut Ranto (2007:20) keberhasilan berwiraswasta tidaklah identik dengan seberapa berhasil seseorang mengumpulkan uang atau harta serta menjadi kaya, karena kekayaan bisa diperoleh dengan berbagai cara sehingga menghasilkan nilai tambah. Berusaha lebih dilihat dari bagaimana seseorang bias membentuk, mendirikan, serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya tidak berbentuk, tidak berjalan atau mungkin tidak ada sama sekali. Seberapa pun kecilnya ukuran suatu usaha jika dimulai dari nol dan bisa berjalan dengan baik maka nilai berusahanya jelas lebih berharga daripada sebuah organisasi besar yang dimulai dengan bergelimang fasilitas.
13 18 Dari teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang menjadi indikator variabel keberhasilan usaha adalah: 1. Keuntungan usaha 2. Bertambahnya pelanggan 3. Jumlah penjualan 4. Perkembangan usaha 2.5 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu N o 1 2 Peneliti (Tahun Penelitian) Marom, Shaike, Robert N. Lussier (2014) Indriyatni, Lies (2013) Judul Penelitian A Business Success Versus Failure Prediction Model For Small Business in Israel Analisis Faktor- Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keberhasilan Usaha Mikro dan Kecil (Studi Kasus Pada Usaha Kecil Di Semarang Barat) Variabel Penelitian Independen: capital, record keeping and financial control, planning, profesional advice, age of owner Dependen: chance of success Independen: lokasi usaha, karakteristik bisnis. Dependen: strategi bisnis dan kinerja usaha Alat Analisis The primary methodolog y of this study was survey research using the previously validated Analisis Regresi Linear Berganda Hasil Penelitian 1. Faktor Modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. 2. Faktor keuanganberpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. 3. Faktor perencanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. 4. faktor tenaga profesional berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. 5. faktor umur pemilik berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. 1. Faktor Modal kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. 2. Faktor Kemampuan/Skill berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. 3. Faktor Lokasi Usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.
14 Hermanto, Bambang (2011) Giyanto (2010) Philip, Mathew Dr (2010) Pengaruh Lokasi Usaha, Karakteristik Bisnis Terhadap Strategi Bisnis dan Kinerja usaha Industri Kecil di Sulawesi Utara Pengaruh Modal Usaha, Tenaga Kerja, Tingkat Pendidikan, Pengalaman, Jangkauan Pemasaran dan Krisis Ekonomi Terhadap Keberhasilan Batik Di Kampung Batik Kliwonan Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen Factors affecting business success of small & medium enterprises (SMEs) Sumber: Data diolah (2015) independen: lokasi usaha, karakteristik bisnis. Dependen: strategi bisnis dan kinerja usaha Independen: modal usaha, tenaga kerja, timgkat pendidikan, pengalama, jangkauan pemasaran, krisis ekonomi Dependen: Keberhasilan Usaha Independen: entrepreneur characteristics, characteristic of SMEs, management and know-how, products and services, the way of doing business andcooperation, resources and finance, strategy, and external environment Dependen: business success in SMEs Model Structural Equation Modelling (SEM) Analisis Regresi Linear Berganda Analisis Regresi Linear Berganda 1. lokasi usaha berpengaruh postif dan signifikan terhadap strategi bisnis. 2. lokasi usaha berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja usaha. 3. karakteristik bisnis berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap strategi bisnis. 4. karakteristik bisnis berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha. 5. strategi bisnis berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja usaha. 1. Faktor Modal kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. 2. tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. 3. pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. 4. pengalaman berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. 5. jangkauan pemasaran berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap keberhasilan usaha. 6. krisis ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. 1. Faktor produk dan layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. 2. Faktor manajemen dan pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. 3. Faktor cara melakukan bisnis dan kerjasama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. 4. faktor karakteristik wirausaha dan sumber daya dan keuangan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keberhasilan usaha.
15 Kerangka Konseptual Kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis hubungan antar variabel yang diteliti. Hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan akan dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis (Sugiyono, 2010:60). Variabel yang akan diteliti antara lain keberhasilan usaha sebagai variabel terikat, modal, lokasi dan pengetahuan sebagai variabel bebas. Menurut Situmorang (2009:176), suatu aktivitas bisnis tidak akan dapat berjalan dengan baik bila tidak didukung oleh ketersediaan dana yang baik dan mencukupi. Bila suatu aktivitas bisnis tidak dapat memenuhi permintaan barang atau jasa sesuai dengan jumlah dan kriteria pelanggan dikarenakan bisnis tersebut tidak memiliki dana yang cukup untuk melakukan proses produksinya, maka sudah dapat dipastikan usaha itu akan terancam gagal. Menurut Kristanto (2009:158), salah satu faktor yang sangat penting dalam keberhasilan suatu usaha adalah lokasi. Lokasi dapat sangat mempengaruhi biaya produksi dan kemampuan perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Ketika sebuah usaha mengevaluasi berbagai lokasi, perusahaan harus dapat mempertimbangkan setiap faktor yang dapat mempengaruhi daya tarik dari setiap lokasi. Menurut Suryana (2010:4) seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan dan kemauan. Inti dari kewirausahaan
16 21 adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptamya peluang. Banyak orang, baik pengusaha maupun yang bukan pengusaha, meraih sukses karena memiliki kemampuan kreatif dan inovatif. Berdasarkan pemikiran di atas, maka kerangka konseptual dapat dibuat secara skematis sebagai berikut : Modal (X1) Lokasi (X2) Pengetahuan kewirausahaan (X3) Keberhasilan Usaha Mobil Data Internet (Y) 2.7 Hipotesis Sumber : Kristanto, Situmorang dan Suryana diolah (2015) Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka hipotesis penelitian ini adalah: Modal, Lokasi dan Pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha mobil data di sepanjang Jl. Dr Mansyur Medan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. wirausaha pada awalnya mungkin membangun sebuah usaha hanya untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Wirausaha Seorang wirausaha merupakan seorang pejuang yang tangguh. Seorang wirausaha pada awalnya mungkin membangun sebuah usaha hanya untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian wirausahawan (entrepreneur) secara sederhana adalah orang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Wirausaha Pengertian wirausahawan (entrepreneur) secara sederhana adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ulina (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Ulina (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus pada Crispo Accessories Grand Palladium
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha kecil menengah (UKM) sering disebut juga sebagai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan penting untuk suatu Negara atau
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. karena memiliki kemampuan kreatif dan inovatif (Suryana, 2010:2).
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengetahuan Kewirausahaan Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kewirausahaan Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Pengertian wirausahawan (entrepreneur) secara sederhana adalah orang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Wirausaha Pengertian wirausahawan (entrepreneur) secara sederhana adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan sangat penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan merupakan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.
GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. SUB POKOK BAHASAN INTI DAN HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN JIWA DAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN PROSES KEWIRAUSAHAAN FUNGSI DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang kekuatan struktur usaha Indonesia. Usaha besar yang jumlahnya sedikit namun menguasai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam berkreasi dan berinovasi. Objek
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengetahuan Kewirausahaan Seperti telah dikemukakan, bahwa kewirausahaan mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam berkreasi dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi pada saat sekarang ini sangat pesat.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi pada saat sekarang ini sangat pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi membuat individu mengalami perubahan besar dalam
Lebih terperinciA. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA
A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA B. ANALISIS SITUASI Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dalimunthe dengan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dalimunthe dengan judul penelitian Pengaruh Karakteristik Individu, Kewirausahaan, Gaya Kepemimpinan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemimpin Menurut Tjiptono (2001:79) pemimpin yang baik harus memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut: 1. Tanggung jawab yang seimbang:
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. beberapa negara khususnya Negara-negara yang menganut teori ekonomi
BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi telah menjadi tujuan dan prioritas dari beberapa negara khususnya Negara-negara yang menganut teori ekonomi klasik maupun neoklasik dengan segala
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian yang dilakukan Fajrinur (2007) dengan judul penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Karakteristik Wirausaha Karakteristik dapat juga berarti tabiat, watak, perangai, perbuatan yang selalu dilakukan dan mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sektor UKM sangat vital untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi dan lapangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kriteria usaha yang didirikan diwilayah sekitar Universitas Sumatera Utara sebagian besar adalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN an merupakan pukulan yang sangat berat bagi pembangunan Indonesia. ekonomi yang lebih besar justru tumbang oleh krisis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis moneter yang terjadi secara mendadak dan di luar perkiraan pada akhir 1990-an merupakan pukulan yang sangat berat bagi pembangunan Indonesia. Dampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wirausaha menurut bahasa adalah seorang yang berani berusaha secara mandiri dengan mengerahkan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali produk baru,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan besar dalam hal telekomunikasi dan bertransaksi. Sebagian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan usaha dapat diindikasikan dalam lima hal yaitu jumlah penjualan meningkat, hasil produksi meningkat, keuntungan atau profit bertambah, perkembangan dan
Lebih terperinci1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Bab 4 Hakekat, Karakteristik dan Nilai-nilai Hakiki Kewirausahaan 1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Mahasiswa dapat menjelaskan hakekat, karakteristik dan nilai-nilai hakiki kewirausahaan 2. Tujuan Instruksional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak perbedaan. Untuk menjadi seorang pegawai dibutuhkan kepandaian, seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kenikmatan memiliki usaha sendiri dengan bekerja pada suatu perusahaan sangat banyak perbedaan. Untuk menjadi seorang pegawai dibutuhkan kepandaian, seperti
Lebih terperinciKewirausahaan dan Memulai Bisnis Kecil
Modul ke: 03 Kewirausahaan dan Memulai Bisnis Kecil Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id A. Mengapa Orang mengambil Tantangan wirausaha
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsep diri adalah berkaitan dengan ide, pikiran, kepercayaan serta
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Konsep Diri 2.1.1 Pengertian Konsep Diri Konsep diri adalah berkaitan dengan ide, pikiran, kepercayaan serta keyakinan yang diketahui dan dipahami oleh individu tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberadaan usaha kecil menengah (UKM) di negara-negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum keberadaan usaha kecil menengah (UKM) di negara-negara berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Dengan adanya UKM tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. millinium harus memiliki strategi perusahaan yang dapat memahami kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan globalisasi yang begitu pesat, berdampak semakin tingginya persaingan memperebutkan pangsa pasar pada dunia usaha saat ini. Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Sektor UMKM adalah salah satu jalan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia adalah salah satu sektor yang memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merata yang mengakibatkan tingginya angka pengangguran. Untuk mengurangi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa sekarang ini Indonesia tengah menghadapi masalah yang sangat kompleks dalam masalah pembangunan ekonomi yang berimplikasi terhadap pertumbuhan ekonomi termasuk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. dikemukakan adanya beberapa konsep, yaitu :
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Menurut Bambang Riyanto (2001:57) pengertian modal kerja ini dapat dikemukakan adanya beberapa konsep, yaitu : 1) Konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat membuka lapangan pekerjaan karena kemampuan pemerintah sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahawan yang dapat membuka lapangan pekerjaan karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Suryana (2013:4)mengatakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Riyanti, 2003:21), kata entrepreneur berasal dari kata kerja entreprende. Kata
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 URAIAN TEORITIS 2.1.1 Wirausaha Kata wirausaha dalam bahasa Indonesia adalah padanan kata bahasa Perancis entrepreneur, yang sudah dikenal sejak abad ke 17. Menurut Holt (dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi telah menjadi suatu tuntutan bahwa di dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi telah menjadi suatu tuntutan bahwa di dalam perusahaan perlu dilakukan suatu pengelolaan yang memadai terhadap segala kegiatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sedikit dari masyarakat Indonesia yang dapat dikategorikan termasuk dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ditengah persaingan yang semakin mengglobal di segala bidang, banyak pihak yang tidak berdaya dan terpuruk dari segi kesejahteraan hidupnya dan tidak sedikit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasi dan menerangkan soal keuangan, tahap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rencana usaha merupakan catatan ringkas yang di buat oleh wirausaha untuk menggambarkan operasi dan menerangkan soal keuangan, tahap keuntungan, strategi pemasaran,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan 2.1.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya
Lebih terperinciMODAL DASAR KEWIRAUSAHAAN PERTEMUAN 4 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD
MODAL DASAR KEWIRAUSAHAAN PERTEMUAN 4 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD POKOK BAHASAN MODAL KEMAUAN, KEMAMPUAN DAN PENGETAHUAN MODAL INSANI MODAL KOMPETENSI MODAL KEMAUAN, KEMAMPUAN DAN PENGETAHUAN KEMAUAN
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Amelia (2009), melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Kemandirian Pribadi Terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berdampak pada kondisi perekonomian di Indonesia. Belakangan ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan bertambah pesatnya jumlah penduduk di Indonesia dalam era globalisasi dan industrialisasi dewasa ini, maka terdapat pula banyak permasalahan, salah
Lebih terperinciIDE DAN PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAAN 1.IDE KEWIRAUSAHAAN
IDE DAN PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAAN 1.IDE KEWIRAUSAHAAN Karena memulai wirausahaan diawali dengan ide ide.marilah kita mempertimbangkan beberapa sumber inspirasi ide-ide baru. Beberapa penelitian telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perencanaan bisnis merupakan catatan ringkas yang di buat oleh wirausaha untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap keuntungan, strategi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya persaingan menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perencanaan bisnis merupakan catatan ringkas yang di buat oleh wirausaha untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap keuntungan, strategi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Secara umum keberadan perusahaan kecil dan menengah (UKM) di negara-negara berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan UKM terbukti
Lebih terperinciModul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI
Modul ke: 01Fakultas FASILKOM KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM Matsani, S.E, M.M Program Studi SISTEM INFORMASI DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN Menurut Thomas W. Zimmerer, Kewirausahaan adalah hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pencaharian. Saat ini UMKM di Indonesia per tahunnya mengalami. oleh anak muda dan wanita. Usaha mikro mempunyai peran yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan usaha mikro ini sangat membantu mengatasi masalah pengangguran mengingat fenomena saat ini susahnya mencari pekerjaan formal, sehingga warga sekitar lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan dunia usaha di indonesia sudah mulai kelihatan mengalami kenaikan yang sangat pesat. Sebelumnya dunia usaha di indonesia mengalami
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber-sumber untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang apapun. Salah satunya dalam bidang perekonomian. Pembangunan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, baik dalam bidang apapun. Salah satunya dalam bidang perekonomian. Pembangunan perekonomian di Indonesia masih
Lebih terperinci1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Dewasa ini, kebutuhan manusia di seluruh dunia terus berkembang. Ini ditandai dengan sangat bervariasinya kebutuhan dan keinginan manusia yang berbeda -beda.
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu
Lebih terperinciPENGARUH BESARAN MODAL DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA USAHA PADA CELLULER PHONE
PENGARUH BESARAN MODAL DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA USAHA PADA CELLULER PHONE (Studi Kasus: Diwilayah Pasar Kacangan) Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. daya untuk mencari peluang menuju sukses. Munculnya kreatifitas dan
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Orientasi Kewirausahaan Suryana (2006) menyatakan bahwa kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU Kampus
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teori 1. Keunggulan Bersaing Untuk dapat bertahan, apalagi untuk memenangkan persaingan, maka setiap perusahaan harus menciptakan daya saing khusus agar memiliki posisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tidak sedikit berbagai usaha kecil bermunculan untuk turut bersaing dalam bisnis. Usaha Kecil tersebut biasanya muncul dengan berbagai inovasi baru. Dan terkadang lokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tumbuh dan berkembangnya perekonomian di suatu negara tidak terlepas dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil. Wirausaha berperan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tumbuh dan berkembangnya perekonomian di suatu negara tidak terlepas dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tumbuh dan berkembangnya perekonomian di suatu negara tidak terlepas dari peran para pengusaha swasta besar, menengah maupun kecil. Wirausaha (enterpreneurs)
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
11 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Wirausaha Kata wirausaha atau pengusaha diambil dari bahasa Perancis entrepreneur yang pada mulanya berarti pemimpin musik atau pertunjukan (Jhingan, 1999: 425).
Lebih terperinciLingkungan Pemasaran
Lingkungan Pemasaran Topik Pembahasan Mempelajari pemeran lain dalam lingkungan pasar Mempelajari kekuatan2 utama yang mempengaruhi kondisi pasar Kedua hal di atas akan membentuk peluang, ancaman serta
Lebih terperinciKewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Karakteristik : Wirausaha vs Kewirausahaan, Sikap Dasar Wirausaha,Kemampuan Dasar : Evaluasi peluang networking, skill
Lebih terperinciModul ke: Pengantar Bisnis. Motif dan Fungsi dari suatu Bisnis. Fakultas Ekonomi. Yennida Parmariza S.Sos, MM. Program Studi Akuntansi
Modul ke: Pengantar Bisnis Motif dan Fungsi dari suatu Bisnis Fakultas Ekonomi Yennida Parmariza S.Sos, MM. Program Studi Akuntansi Pengantar Tujuan Bisnis Suatu bisnis diciptakan untuk menyediakan produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis baru yang bermunculan dengan berbagai inovasi dan variasi terbarunya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena berwirausaha saat ini semakin marak, dilihat dari banyaknya unitunit bisnis baru yang bermunculan dengan berbagai inovasi dan variasi terbarunya di segala
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kewirausahaan Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa Belanda. Sedangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perekonomian merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang terpenuhinya kebutuhan suatu negara. Pendapatan suatu negara dipengaruhi oleh bagaimana
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. pejuang. Sedangkan usaha artinya kegiatan yang dilakukan terus-menerus dalam
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Karakteristik Kewirausahaan 2.1.1.1 Pengertian Kewirausahaan Secara harfiah wira artinya utama, gagah, luhur, berani, teladan
Lebih terperinci(Kompas, 28 November 2005)
2/25/2014 (Kompas, 28 November 2005) UNY mampu menghasilkan insan cendekia, mandiri dan bernurani PENJELASAN VISI UNY 2012 Insan Cendekia: manusia yang tajam pikirannya, cepat mengerti, cerdas, pandai,
Lebih terperinci: Mizha zhulqurnain NIM : Jurusan : S1.SI.M
Nama : Mizha zhulqurnain NIM : 10.12.5327 Jurusan : S1.SI.M 1.Pendahuluan Harapan untuk diterima di dunia kerja tentunya tidaklah keliru, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja pun sangat
Lebih terperinciANALISA PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN BATIK BROTOSENO DESA KLIWONAN KABUPATEN SRAGEN
ANALISA PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN BATIK BROTOSENO DESA KLIWONAN KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI Digunakan untuk memenuhi syarat guna memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas
Lebih terperinciB. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN BUSINESS ACTION PLAN (BAP) ATAU RENCANA KEGIATAN USAHA
A. PENDAHULUAN Perencanaan (planning) merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk memulai suatu aktivitas apapun, apalagi untuk aktivitas usaha. Karena business (usaha) memiliki beberapa karakteristik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. globalisasi dan industrialisasi dewasa ini menimbulkan banyak permasalahan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Seiring dengan bertambah pesatnya jumlah penduduk di Indonesia dalam era globalisasi dan industrialisasi dewasa ini menimbulkan banyak permasalahan, salah satunya adalah
Lebih terperinciCara Untuk Memasuki Dunia Usaha
Cara Untuk Memasuki Dunia Usaha A. Merintis usaha baru (starting) B. Dengan membeli perusahaan orang lain (buying) C. Kerjasama manajemen (franchising) MERINTIS USAHA BARU (STARTING) Bentuk usaha baru
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. lebih dari lima puluh orang. Usaha kecil memiliki ciri-ciri: (1) manajemen
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Usaha Kecil 2.1.1 Pengertian Usaha kecil adalah usaha yang pemiliknya mempunyai jalur komunikasi langsung dengan kegiatan operasi dan juga dengan sebagian besar tenaga kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Kotler (2005:157), Pasar merupakan kumpulan seluruh pembeli dan potensial atas tawaran pasar tertentu. Ukuran pasar tergantung pada jumlah pembeli yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk menunjang perekonomian rakyat, karena melalui. pengembangan usaha kecil, dipercaya mampu mengangkat masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan industri berskala kecil sangat diharapkan oleh pemerintah untuk menunjang perekonomian rakyat, karena melalui pengembangan usaha kecil, dipercaya mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sering kali dihubungkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sering kali dihubungkan dengan modal yang terbatas, yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang dalam melakukan sebuah usaha.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sosial, sebab prinsip-prinsip dan rumusnya diharapkan dapat mendatangkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Kepemimpinan Kepemimpimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsip-prinsip dan rumusnya diharapkan dapat mendatangkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Usaha Mikro adalah usaha
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Mikro Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan jasa profesional atau biasa disebut Professional Services berkemban g menjadi pasar yang menjanjikan pada era sekarang ini. Bidang usaha ini berkembang karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu bangsa yang sedang berkembang. Kemajuan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Balakang Masalah Kewirausahaan (entrepreneurship) merupakan persoalan penting di dalam perekonomian suatu bangsa yang sedang berkembang. Kemajuan atau kemunduran ekonomi suatu
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penjualan Pribadi (Personal Selling) Menurut Kotler (2010: 29), pemasaran adalah suatu proses sosial-manajerial yang membuat seorang
Lebih terperinciPANDUAN WAWANCARA PEMILIK
52 PANDUAN WAWANCARA PEMILIK 1. Mengapa Anda memilih bergerak di bidang ini? Apa alasannya? Berpikir teliti, inovatif dan kreatif: 2. Dalam setiap transaksi, apakah Anda selalu melakukan pengecekan ulang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan dari kelompok wirausahawan ini (Rachbini,2002:xiv).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kewirausahaan (entrepreneurship) merupakan persoalan penting di dalam perekonomian suatu bangsa yang sedang berkembang. Kemajuan atau kemunduran ekonomi suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengangguran yang cukup besar. Tingkat pengangguran yang semakin lama semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang memiliki tingkat pengangguran yang cukup besar. Tingkat pengangguran yang semakin lama semakin meningkat tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kewirausahaan adalah kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kewirausahaan adalah kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat, dan proses dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan. 1) Sumber daya modal atau uang berhubungan dengan sejumlah uang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoretis 1. Sumber Daya Perusahaan a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan Sumber daya perusahaan merupakan alat yang digunakan perusahaan dalam mencapai tujuannya (Amirullah,
Lebih terperinciMAKALAH STUDI KELAYAKAN USAHA
MAKALAH STUDI KELAYAKAN USAHA Dosen Pengampu: Dra.Hj.Machmuroh., M.S. Disusun oleh : Asfani Erviyanto (K2514011) PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Lebih terperinciPENYUSUNAN RENCANA USAHA
PENYUSUNAN RENCANA USAHA I. DEFINISI RENCANA USAHA DAN MANFAAT RENCANA USAHA Rencana Usaha adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh seorang wirausaha yang menggambarkan hubungan faktor-faktor internal
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Unit Usaha Sekolah. 1. Pengertian Unit Usaha Sekolah. Usaha adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan
BAB II KAJIAN TEORI A. Unit Usaha Sekolah 1. Pengertian Unit Usaha Sekolah Usaha adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan memperoleh hasil berupa keuntungan, upah, atau laba usaha. usaha adalah
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN-II MERANCANG STRATEGI PEMASARAN. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen
KEWIRAUSAHAAN-II Modul ke: 10 Fakultas Ekonomi Bisnis MERANCANG STRATEGI PEMASARAN Oloan Situmorang, ST, MM Program Studi Manajemen http://mercubuana.ac.id Pokok Bahasan 1. Makna pemasaran 2. Pengenalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuntungan atau laba. Walaupun laba bukan merupakan satu-satunya aspek yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan atau bisnis dikatakan berhasil apabila mendapat keuntungan atau laba. Walaupun laba bukan merupakan satu-satunya aspek yang dinilai dari keberhasilan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Wicaksono (2013) yaitu studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Mendirikan Usaha Baru (Start Up) Mendirikan usaha baru adalah memulai usaha dengan mendirikan perusahaan yang baru. Dalam hal ini yang harus dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk diwujudkan
Lebih terperinciTEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB XXV MERENCANAKAN KEGIATAN USAHA PENGOLAHAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciBAB IV REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI
BAB IV REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI 4.1 Kesimpulan Sebagai kesimpulan dari penelitian yang menggunakan instrumen Entrepreneurial Orientation Survey (EOS) dapat dinyatakan bahwa secara umum corporate
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Percetakan Sinar Pandawa Usaha percetakan Sinar Pandawa dimulai pada tahun 1995. Percetakan ini didirikan oleh Bp Nicodemus Raharja bersama istrinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan bisnis untuk mengetahui suatu usaha tersebut layak atau tidak untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk membangun suatu usaha diperlukan adanya sebuah perencanaan dan bisnis untuk mengetahui suatu usaha tersebut layak atau tidak untuk dipasarkan kepada masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan peluang bisnis yang cepat berkembang. Keadaan ini menimbulkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan kini sudah menjadi salah satu jenis usaha yang mulai banyak diperhitungkan dalam perkembangan bisnis. Pembiayaan mobil
Lebih terperinci