Perencanaan Sistem Hidrolik Pada Backhoe Loader Type 428E BAB II TEORI BACKHOE LOADER DAN HIDRAULIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perencanaan Sistem Hidrolik Pada Backhoe Loader Type 428E BAB II TEORI BACKHOE LOADER DAN HIDRAULIK"

Transkripsi

1 BAB II TEORI BACKHOE LOADER DAN HIDRAULIK 2.1. Backhoe Loader Backhoe loader merupakan salah satu alat berat yang berfungsi meratakan material (kayu, tanah, pasir dll ), memindahkan material dari satu tempat ketempat lain ( truk) dan menggali. Backhoe loader seperti yang diperlihatkan pada gambar 2.1 dilengkapi dua komponen utama. Yaitu : Loader Loader yang letaknya dibagian depan backhoe loader berfungsi untuk menggangkut kayu, batu batu atau tanah yang memiliki ukuran atau berat lebih besar daripada material yang diangkut oleh backhoe. Backhoe Backhoe yang letaknya dibagian belakang backhoe loader berfungsi untuk menggali, memindahkan material ( tanah, batu yang ukurannya tidak terlalu besar). Universitas Mercu Buana 4

2 Keterangan gambar Bucket pada loader 2. Silinder bucket pada loader 3. Batang pengangkat 4. Silinder angkat pada loader 5. Bucket pada backhoe 6. Silinder bucket pada backhoe 7. Batang pengeruk 8. Silinder pengeruk 9. Batang pengangkat pada backhoe 10. Silinder putar 11. Silinder pengangkat pada backhoe. 12. Silinder stabiliser Universitas Mercu Buana 5

3 Gambar 2.1. Backhoe Loader. (3) Universitas Mercu Buana 6

4 Loader Loader yang letaknya dibagian depan backhoe loader berfungsi sebagai : - Memindahkan tumpukan material ( tanah, batu, kayu dll ) - Memindahkan material dari satu tempat ketempat lainnya (truk ) Komponen komponen utama loader yaitu : 1. Silinder Angkat ( Lift Cylinder) Silinder angkat pada loader ini berguna untuk mengangkat batang pengangkat yang dihubungkan dengan silinder bucket dan bucket. 2. Silinder Bucket ( Bucket Cylinder ) Silinder bucket berguna untuk menggerakan bucket untuk bergerak mengisi atau memindahkan material pada tempat yang telahditentukan. Letak silinder bucket adalah pada bagian ujung batang pengeruk. 3. Bucket Bucket adalah alat untuk diisi material yang akan diletakkan pada suatu tempat. Ukuran dan bentuk bucket dapat diganti sesuai dengan kebutuhan. Bagian bagian utama yang akan dibahas pada perencanaan system hidraulik ini yaitu : Silinder angkat Silinder bucket Universitas Mercu Buana 7

5 Loader bekerja dengan cara : Silinder angkat mendapat tekana dari fluida, sehingga menggerakan batang pengangkat. Kemudian silinder bucket menggerakan bucket untuk melakukan kerja. Pada gambar 2.2 diperlihatkan posisi silinder angkat dan batang pengangkat & silinder bucket secara jelas. Gambar 2.2. Loader. (3) Universitas Mercu Buana 8

6 2.1.2 Backhoe Backhoe yang letaknya dibagian belakang bakhoe loader, berfungsi antara lain: Menggali (tanah, selokan, dll ) Membor tanah ( dengan bucket yang diganti dengan hummer ) Bagian bagian utama yang dibahas pada perencanaan sistem hidraulik ini yaitu : Silinder angkat ( lift cylinder ) Silinder pengeruk ( boom cylinder ) Silinder bucket ( bucket cylinder ) Silinder putar ( rotate cylinder ) Silinder stabilizer ( stabilizer cylinder) Backhoe bekerja dengan cara yaitu : Silinder stabilizer turun kebawah untuk menjaga keseimbangan kendaraan pada saat backhoe bekerja. Kemudian silinder putar bergerak kearah yang diperlukan jika memang batang pengangkat harus bergerak ke kanan atau ke kiri, kemudian silinder angkat menggerakan batang pengangkat sesuai kebutuhan. Silinder pengeruk yang terletak pada batang pengangkat menggerakan batang pengeruk ke arah yang diinginkan untuk kemudian silinder bucket mendapat tekanan fluida untuk menggerakan bucket sesuai kebutuhan. Universitas Mercu Buana 9

7 Pada gambar 2.3 diperlihatkan posisi silinder angkat, batang pengangkat & silinder pengeruk dan batang pengeruk & silinder bucket secara jelas. Gambar 2.3. Backhoe. (3) Universitas Mercu Buana 10

8 2.2. Definisi Hidraulik Hidraulik adalah ilmu yang menyangkut berbagai gerak dan keadaan keseimbangan zat cair. Pengertian hidraulik secara teknik adalah penggerakan penggerakan, pengaturan pengaturan dan pengendalian pengendalain dengan bantuan tekanan zat cair yang menghasilkan berbagai gaya dan gerakan. Pengetahuan mekanika fluida dibagi atas dua jenis, yaitu hidrostatika ( mekanika fluida diam ) yang mempelajari teori teori keseimbangan zat cair dan hidrodinamika ( mekanika fluida bergerak ) yang mempelajari sifat sifat dan bentuk bentuk aliran zat cair sebagai perpindahan energi Sistem Hidraulik Aliran energi yang melaju melalui sebuah sistem hidraulik berlangsung sebagai berikut : 1. Pengubahan energi mekanis menjadi energi hidraulik melalui pompa hidraulik. 2. Pemindahan energi hidraulik oleh arus fluida hidraulik dari pompa melalui katup katup ke silinder kerja yang bolak balik atau hidromotor yang berputar. 3. Pengubahan energi hidraulik menjadi energi mekanis melalui silinder atau hidromotor. Universitas Mercu Buana 11

9 Hidrostatiska Tekanan Hidrostatis (P) Tekanan hidrostatis merupakan tekanan yang terdapat dalam sebuah kolom zat cair. Besarnya tekanan hidrostatis diperlihatkan pada gambar 2.4. Gambar 2.4. Tekanan Hidrolistatis dalam Bejana. (7) Besarnya tekanan hidrostatis dipengaruhi : h = tinggi kolom zat cair (m) ρ = kerapatan massa ( kg/ m 3 ) g = percepatan grafitasi ( m/sec 2 ) maka : P = ρ. g. h ( 2.1 ) Pada gambar 2.4 diperlihatkan bahwa dengan bentuk bejana yang berbeda beda dan zat cair yang sama maka tekanan hanya dipengaruhi oleh tinggi bejana tersebut. Tekanan hidrostatis juga menghasilkan gaya gaya tekan pada dasar bejana dengan luas penampang dasar bejana yang sama ( A 1 = A 2 = A 3 ) yang menghasilkan gaya F 1, F 2, dan F 3 yang sama pula. Universitas Mercu Buana 12

10 Tekanan Akibat Gaya Luar Jika gaya F bekerja dengan fluida tertutup melalui suatu permukaan dengan luas A ( gambar 2.5 ) maka akan terjadi tekanan pada fluida. Tekanan tergantung pada gaya yang bekerja tegak lurus terhadap permukaan (7). Gambar 2.5. Gaya Luar F yang terjada pada Zat Cair Tertutup. (7) Pada sistem ini berlaku hukum pascal yang menyatakan : 1. Tekanan dapat diteruskan secara utuh melalui fluida dan dengan mengabaikan berat dan gesekan fluida itu sendiri, tekanan disetiap titik dalam fluida adalah sama. 2. Tekanan bekerja ke semua arah dan bersamaan, sehingga tekanan disetiap tempat adalah sama. 3. Tekanan dalam fluida menghasilkan gaya normal pada setiap permukaan atau setiap bidang yang dilalui fluida. F A (2.2) Dimana : P = tekanan ( N/m 2 ) = Pa F = gaya luar ( N ) Universitas Mercu Buana 13

11 A = luas permukaan ( m 2 ) Perpindahan Gaya Hidraulik Pada kondisi yang diperlihatkan pada gambar 2.6. jika pada penampang A 1 diberikan gaya F 1, maka akan menghasilkan tekanan P yang sama besar disetiap titik. Maka : Gambar 2.6. Perpindahan Gaya pada Sistem Hidraulik. (7) F 1 F = (2.3) Dengan menyamakan variable variabelnya diperoleh : F 2 = 2 F1 1 Disini terlihat perbandingan gaya sebanding dengan perbandingan luas penampangnya. Tekanan semacam ini selalu tergantung dari besarnya beban dan luas penampang efektifnya. Hal ini berarti tekanan dalam sistem ini akan meningkat dan dapat mengalahkan hambatan yang gerakannya berlawanan dengan fluida. Jika gaya F 1 dan luas penampang A 1 dapat menghasilkan tekanan diperlukan untuk mengalahkan gaya F 2 atas luas penampang A 2, maka beban F 2 dapat dinaikkan ( kehilangan akibat gesekan dalam sistem dapat ditiadakan disini ). Universitas Mercu Buana 14

12 Perbandingan jarak gerakan piston S 1 dan S 2 akan berbanding terbalik dengan perbandingan luas penampang. Diperlihatkan dalam persamaan : S S (2.4) Usaha ( work ) piston W 1 sama dengan usaha ( work ) piston W 2 yaitu diperlihatkan pada persamaan : W 1 = F 1. S 1 W 2 = F 2. S Prinsip Perpindahan Tekanan Dua buah piston berukuran berbeda dihubungkan secara kaku dengan sebuah batang piston. Jika pada luas penampang A 1 diberi tekanan P 1, maka dapat dihasilkan gaya F 1 pada piston yang lebih besar. Gaya F 1 dapat dipindahkan pada piston yang lebih besar. Gaya F 1 dapat dipindahkan pada piston yang lebih kecil. Gaya ini sekarang bekerja atas luas penampang A 2 dan mengakibatkan P 2. Prinsip perpindahan tekanan ini diperlihatkan gambar 2.7. Gambar 2.7. Prinsip Perpindahan Tekanan pada Hidraulik. (7) Universitas Mercu Buana 15

13 Karena kerugian akibat gesekan diabaikan, maka : F 1 = F 2 = F (2.5) Atau P 1. A 1 = P 2. A 2 (2.6) Dengan demikian diperoleh : (2.7) Jadi, prinsip perpindahan tekanan dalam sistem hidraulik merupakan perbandingan yang terbalik dengan luas penampang Hidrodinamika Hukum Aliran ( Persamaan Kontinuitas ) Jika suatu fluida mengalir dalam saluran pipa yang diameternya bervariasi, volume fluida yang sama akan mengalir dalam waktu yang sama pula. Hal ini berarti bahwa debit (laju aliran volumetrik ) pada setiap bagian penampang adalah sama ( diperlihatkan pada gambar 2.8) Gambar 2.8. Aliran Fluida dalam Diameter Saluran yang Berbeda. (14) Universitas Mercu Buana 16

14 Karena kecepatan volume aliran berubah, maka (14) : V Q (2.8) t Dengan volume : V = A. S (2.9) Maka. S Q (2.10) t Jarak persatuan waktu adalah kecepatan ( v = S/ t ). Sehingga diperoleh persamaan kontinuitas : Q = A. V Q 1 = Q 2 = Q 3 A 1. V 1 = A 2. V 2 = A 3. V 3 (2.11) Hukum Energi ( Persamaan Bernaouli ) Hukum energi jika diterapkan pada fluida yang mengalir, menyatakan bahwa seluruh energi dari seluruh aliran tidak berubah selama tidak ada tambahan energi dari luar atau pemberian energi keluar. Energi total dengan tidak memperhatikan bentuk bentuk energi yang tidak berubah selama aliran, adalah terdiri dari : 1. Energi potensial : tergantung pada tinggi kolam zat cair. 2. Energi tekanan ( dari energi statik ). Universitas Mercu Buana 17

15 3. Energi kinetis : energi gerakan ( tergantung dari kecepatan aliran ). Hal tersebut dapat diperlihatkan dalam persamaan Bernaoulli (14) yaitu : g. h + P / ρ + v 2 / 2 = konstan (2.12) Jika dihubungkan dengan energi tekanan, maka : P total = P statis + ρ. g. h + ρ / 2. v 2 (2.13) Dimana : P statis p.g.h ρ/2.v 2 = tekanan statis = tekanan dari tinggi kolom zat cair = energi kinetis Bila kecepatan bertambah karena pengurangan diameter, maka energi kinetis akan bertambah. Karena energi selurunya konstan, maka energi potensial atau energi tekanan atau keduanya harus berubah, yang berarti akan berkurang. Tetapi perubahan energi potensial akibat pengurangan diameter hamper tidak dapat diukur. Hal tersebut berarti bahwa tekanan statik berubah dengan tekanan normal, tergantung dari kecepatan aliran ( gambar 2.9 ). Gambar 2.9. Perubahan Energi pada saat Posisi Cekik. (7) Energi tekanan ( energi statis ) pada sebuah unit hidraulik adalah faktor paling penting, karena tinggi kolam zat cair dan kecepatannya sangat rendah. Universitas Mercu Buana 18

16 Kehilangan Energi akibat Gesekan Jika fluida mengalir dalam suatu system, maka gesekan yang ditimbulkan antara fluida dengan dinding dari sebuah system akan menghasilkan panas. Sehingga sebagian energi akan berubah menjadi dalam bentuk panas, yang berarti kerugian tekanan ( gambar 2.10.) Gambar Kerugian Tekanan pada Fluida yang mengalir dalam Pipa. (7) Hal tersebut dapat dituliskan dalam persamaan Bernaoulli, yaitu : 1 V1 h1 2g 2 V2 h2 2g h L (2.14) Dimana : h L = tenaga yang hilang dalam perjalanan Energi hidraulik tidak dapat dipindahkan tanpa mengalami kerugian, besarnya kerugian akibat gesekan tergantung dari panjang pipa, katup katup, diameter pipa dan kecepatan aliran. Kerugian penurunan head terbagi dua, yaitu: 1. Kerugian penurunan head akibat gesekan dalam pipa (h L1 ). Kerugian ini dinyatakan dalam persamaan : Universitas Mercu Buana 19

17 32. v. LV. h L 1 (2.15) 2 g.( D ) Dimana : 1 h L v L = penurunan head akibat gesekan dalam pipa (m) = viskositas kinematik (m 2 /sec) = panjang pipa (m) g = percepatan grafitasi (m/sec 2 ) D 1 V = diameter dalam pipa (mm) = kecepatan aliran (m/sec) 2. Kerugian penurunan akibat sambungan, belokan dan katu katup kerugian ini dinyatakan dengan persamaan (14) : V h L 2 2g (2.16) Dimana Konfigurasi Aliran k = koefisien hambatan yang harganya bergantung pada jenis komponen tertentu. Konfigurasi Aliran Konfigurasi aliran berhubungan dengan pipa dan kecepatan aliran. Ada dua jenis aliran : 1. Aliran laminar : Fluida dalam aliran laminar pada kecepatan tertentu bergerak dalam lapisan lapisan atau lamina lamina yang seragam seragam, dimana satu Universitas Mercu Buana 20

18 lapisan berluncur tanpa hambatan pada lapisan yang bersebelahan dengan saling tukar momentum secara molekul saja. aliran laminar diperlihatkan Gambar 2.11 Aliran Laminar dalam Pipa. (7) 2 Aliran turbulen : Jika kecepatan aliran bertambah sedangkan diameter pipa sama, maka prilaku aliran fluida pada kecepatan tertentu (kecepatan kritis) akan berubah, gerakan partikel partikel fluida dalam satu arah menjadi sangat tidak teratur dan saling tukar momentum dalam arah melintang yang saling mempengaruhi dan melintangi satu sama lain, hambatan aliran dan kerugiam hidraulik semakin bertambah. Sehingga aliran turbulen ini tidak diinginkan terjadi pada unit unit hidraulik. Aliran turbulen diperlihatkan pada gambar Gambar Aliran Turbulen dalam Pipa (7) Universitas Mercu Buana 21

19 Bilangan Reynolds Bilangan Reynolds adalah perbandingan gaya akibat percepatan dan perlambatan fluida terhadap gaya viskositas. Bilangan Reynolds membeda bedakan antara jenis jenis aliran, seperti aliran laminar atau turbulen didalam pipa, dilapisi batas atau sekitar benda terendam. Jenis aliran dapat ditentukan oleh besar kecilnya bilangan Reynolds. Bilangan Reynolds dapat dicari dengan persamaan : v. d pipa. Re (2.17) atau v. d pipa Re v (2.18) Dimana : v d ρ = kecepatan aliran ( m/sec) = garis tengah dalam pipa (m) σ = rapat massa fluida (kg/m 3 ) μ v = koefisien kekentalan mutlak (kg/m sec) = koefisien kekentalan kinematik (m 2 /sec) Re = bilangan Reynolds dengan ketentuan : Aliran laminar : Re < Re kritis Aliran turbulen : Re > Re kritis Universitas Mercu Buana 22

20 Nilai ini berlaku untuk pipa bundar, halus (dari segi teknik )dan lurus. Pada Re kritis = 2300 bentuk aliran berubah dari laminar ke turbulen dari sebaliknya Komponen Sistem Hidraulik Tangki Tangki gambar (2.13) adalah wadah yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung fluida. Kegunaan tangki selain wadah, yaitu (7) : 1. Tempat memisahkan kotoran yang terdapat pada fluida. 2. Membatu mendinginkan fluida kerja. 3. Tempat untuk mengeluarkan gelembung gelembung fluida kerja. 4. Tempat untuk melindungi fluida kerja terhadap pengaruh kotoran dari luar. Tangki hidraulik memiliki komponen komponen seperti yang diperlihatkan pada gambar Gambar Tangki. (3) Universitas Mercu Buana 23

21 Gambar Komponen kompenen Tangki Hidraulik. (6) Keterangan : 1. Tabung pengisian ( fill sube ) 2. Saringan (filter) 3. Gelas penduga (gage sight) 4. Saluran balik (ruturn line) 5. Tutup lubang penguras (drain plug) 6. Saluran hisap pompa (pomp outlet) 7. Pelat buang ( baffle plate) 8. Katup pembatas tekanan (relief valve) 9. Pipa buang udara (breather Saringan (Filter) Filternya berfungsi untuk memisahkan contaminant (zat tercampur yang tidak dikehendaki ) oli hidraulik. Hal ini bertujuan mencegah kerusakan komponen hidraulik dan menyakinkan bahwa system hidraulik tersebut beroperasi dengan baik. Lokasi dan jenis filter pada setiap sistem hidraulik dapat bervariasi (3). Gambar dan simbol cara pemasangan saringan dalam tangki dapat dilihat pada gambar Universitas Mercu Buana 24

22 Gambar Saringan dan Pemasangan Saringan. (10) Pompa untuk Sistem Hidraulik Pompa berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi hidraulik. Pompa digerakkan oleh motor (missal : diesel) (3). Pompa sebagai jantung sistem hidraulik mensirkulasikan fluida kedalam sistem. Proses sirkulasi ini disebabkan oleh kenaikan tingkat energi fluida didalam pompa. Fluida kerja dari tangki dengan tingkat energi yang rendah disuplii kedalam sistem pada tingkat energi yang tinggi yang kemudian sitem melepaskan kerja melaui silinder silindernya dan kemudian fluida mengalir kembali ke tangki fluida kerja. Pada saat transfer energi selalu terdapatv kerugian yang biasanya dinyatakan dalam effisiensi. Pompa secara garis besar dibedakan dalam dua jenis, yaitu (7) : 1. Pompa positif displacement : Universitas Mercu Buana 25

23 Pompa yang menciptakan tekanan tinggi melalui hambataan dalam system untuk digunakan pada sitem penggerak fluida/hidraulik. 2. Pompa non positif displacement Pompa yang menghasilkan tekanan yang lebih rendah daripada pompa positif displacement, sehingga umumnya pompa ini tidak digunakan pada system hidraulik. Pompa perencanaan sistem hidraulik backhoe loader ini dipakai pompa piston (piston pump) (gambar 2.16) dengan bagian bagiannya : 1) 1.Poros pemutar (shaft) 2) Rumah piston 3) Plat lubang 4) Piston 5) Slippers 6) Retraction plate 7) Swash Gambar Pompa Piston. (3) Universitas Mercu Buana 26

24 Komponen komponen Pengatur dan Pengendali Komponen komponen pengatur dan pengendali pada system hidraulik diklasiikasikan menjadi tiga yaitu : 1. Katup pengendala tekanan (Preassure control valve) Katup pengendali tekanan (gambar 2.17) berfungsi untuk membatasi atau mengurangi tekanan, mengurangi urutan operasi hidraulik dengan menurunkan secara bertingkat sebagai pengatur tekanan balik. Katup ini sebagai pembatas tekanan kerja fluida melindungi komponen komponen lain didalam rangkaian. Cara kerja katup ini adalah bila tekanan didalam sistem naik sampai mencapai harga maksimum yang diizinkan, maka relief valve akan membuka sehingga oli yang berasal dari pompa akan langsung diarahkan kembali kedalam tangki hidraulik (3). Katup ini selalu dipasang dekat dengan pompa pada posisi tekan. Gambar Katup Pembatas Tekanan (relief valve). (2) Universitas Mercu Buana 27

25 2. Katup pengendali aliran ( flow control valve) : Katup pengendali aliran (gambar 2.18) berfungsi untuk membatasi volume aliran fluida ke rangkaian silinder. Katup pengendali aliran mempengaruhi kecepatan gerakan piston. Gambar Katup Pengendali Aliran (flow control valve ). (12) 3. Katup pengarah Arah Aliran ( Direction Valve) Katup pengarah aliran (gamabar 2.19) bertugas menentukan kea rah mana fluida harus mengalir di dalam sistem dari pompa untuk menggerakan batang piston.. Pengoperasian katup ini bisa diatur dengan cara manual atau dengan cara elektrik (solenoid) pneumatic atau hidraulik tergantung dari kebutuhan sistem hidraulik yang dirancang. Universitas Mercu Buana 28

26 Gambar Katup Pengarah Aliran. (12) Keterangan : Katup pengarah aliran mempunyai jenis jenis posisi, diantaranya posisi satu, posisi dud an tiga. Katup pengarah aliran pada umumnya memiliki saluran, yaitu : Saluran pertama (P) Saluran kedua (T) Saluran ketiga (A) : dihubungkan dengan pompa. : dihubungkan ke tangki. : dihubungkan dengan aktuator. Saluran keempat (B) : dihubunkan dengan aktuator. Katup dengan katup pengarah aliran 4 lubang dan 3 posisi disebut katup pengarah aliran 4/3. Katup dengan katup pengarah aliran 6 lubang dan 3 posisi kontak disebut katup pengarah aliran 6/3. Katup searah (check valve) : merupakan katu pengarah aliran yang berfungsi mengarahkan aliran untuk menuju satu arah saja, sehingga fluida tidak bisa kembali ke tangki melalui katup tersebut (gambar 2.20). Universitas Mercu Buana 29

27 Gambar Katup Searah ( check valve ). (12) Aktuator Hidraulik Aktuator hidraulik ( gambar 2.21) berfungsi untuk mengubah energi hidraulik menjadi energi mekanik yang dapat dikendalikan untuk melakukan kerja (3). Gambar Aktuator Hidraulik (actuator). (3) Bagian bagian terpenting aktuator dapat dilihat pada gambar 2.22, yaitu : a. Tabung atau silinder b. Batang piston dengan piston (torak) c. Saluran fluida Universitas Mercu Buana 30

28 d. Penutup penutup ujung e. Penahan kebocoran fluida kerja Gambar Bagian Terpenting Aktuator. (4) Berdasarkan hasil gerakan dari aktuator,maka silinder hidraulik dibagi menjadi dua yaitu (3) : 1. Silinder hidraulik (hydraulic cylinder) : Merupakan jenis aktuator yang menghasilkan gerakan linier (lurus), digunakan untuk menggerakan bucket, batang pengangkat dan lain lain. Berdasarkan konstruksinya, ada dua jenis silinder hidraulik, yaitu : Silinder single acting Silinder single acting hanya digerakkan oleh tenaga hidraulik ke satu arah saja, untuk melakukan gerakan sebaliknya maka aktuator mendapat dorongan dari gaya berat beban atau gaya grafitasi. Gambar simbol dasar (a) dan gambar silinder single acting (b) dapat dilihat pada gambar Ujung pada simbol dasar terbuka menunjukan bahwa ujung silinder tersebut berhubungan dengan udara luar. Universitas Mercu Buana 31

29 Gambar Simbol Dasar dan Gambar Silinder Hidraulik Single Acting. (3) Silinder double acting : Silinder double acting dapat digerakkan tenaga hidraulik ke dua arah berbeda. Untuk melakukan gerakan sebaliknya maka fluida kerja yang bertekanan tinggi aranya diubah. Gambah symbol dasar (a) dan silinder dounble (b) dapat dilihat pada gambar Gambar Simbol Dasar dan Gambar Silinder Hidraulik Double Acting. (3) 2. Motor hidraulik (motor hidraulik) : Merupakan jenis aktuator yang menghasilkan gerakan rotary (berputar) digunakan untuk menggerakan kemudi (steering), penggerak akhir (final drife), dan lain lain. Universitas Mercu Buana 32

30 2.4.6 Pipa dan Sambungan Pipa Pipa dan sambungan pipa pada suatu instalasi hidraulik merupakan komponen transportasi aliran fluida yang sangat penting. Penggunaan panjang pipa diusahakn seminimum mungkin untuk mengurangi kerugian tekanan dan memperbaiki efisiensi. Pada instalasi hidraulik digunakan pipa tegar /kayu (tube) dan pipa fleksibel (hose) serta komponen komponen penghubung seperti : Pipa dengan pipa. Pipa dengan katup katup. Pipa dengan alat ukur, aktuator hidraulik dan pompa. Pipa pipa dan sambungan sambungan harus memenuhi beberapa persyaratan tertentu, yaitu : Tahan terhadap tekanan tinggi. Memiliki permukaan yang bersih. Tidak terpengaruh oleh komposisi kimia fluida kerja yang melalui pipa/sambungan tersebut. Setiap sambungan pipa memiliki koefisien hambatan yang berbeda beda. Koefisien hambatan ini berguna untuk menghitung kerugian aliran pada sambungan. Simbol simbol pipa dalam penggambaran diagram, yaitu (4) : Universitas Mercu Buana 33

31 Pada gambar 2.25 diperlihatkan cara pemasangan pipa lentur yang benar dan salah. Gambar Pemasangan Pipa Lentur. (5) Fluida Hidraulik Medan penghantar energi sebagai komponen utama didalam sistem hidraulik adalah fluida (4). Jenis fluida yang digunakan pada sistem hidraulik tidak selalu sama sebab disesuaikan kembali dengan kebutuhan dan kondisi yang berbeda pula. Jenis fluida hidraulik yang paling banyak digunakan untuk instalasi hidraulik adalah minyak mineral yang dimurnikan dan telah memasyarakat sebagai minyak hidraulik, salah satunya adalah SAE ( Sociely of Automotive Engineers ). Syarat syarat fluida untuk bisa digunakan sebagai fluida hidraulik yang baik adalah : Universitas Mercu Buana 34

32 Mampu meneruskan berbagai gaya. Memenuhi fungsi sebagai pelumas untuk mengurangi tingkat keausan. Mampu mencegah proses korosi dan tidak merusak komponen komponen sistem. Mampu meneruskan panas yang ditimbulkan kerugian tekanan. Tidak bersifat racun. Tidak mengalami perubahan kimia atau fisik. Faktor faktor yang menyangkut karakteristik dalam pemilihan fluida hidraulik, adalah viskositas (v) dan indexs viskositas. Pemilihan kekentalan fluida kerja sangat penting, dengan pertimbangan sebagai berikut (3) : 1. Fluida dengan viskositas terlalu kecil : Meningkatnya kebocoran luar dan dalam. Terjadi slip pada motor dan pump. Terjadi keausan komponen yang berlebihan karena kurangnya pelumasan. Tekanan sistem turun. Terdapat bintik kecil seperti ion ion pada pengontrol implement. 2. Fluida kerja dengan viskositas terlalu besar : Meningkatnya keausan. Temperatur meningkat disertai timbulnya Lumpur. Operasi hidraulik yang tidak konstan dan lebih lamban. Membutuhkan tenaga lebih besar dalam pengoperasian. Universitas Mercu Buana 35

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Movable Bridge Movable Bridge (Jembatan bergerak) adalah jembatan yang difungsikan sebagai tempat sandar kapal laut serta sebagai jembatan penghubung antara pintu masuk dan keluar

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN SISTEM HIDRAULIK PADA BACKHOE LOADER TYPE 428E

TUGAS AKHIR PERENCANAAN SISTEM HIDRAULIK PADA BACKHOE LOADER TYPE 428E TUGAS AKHIR PERENCANAAN SISTEM HIDRAULIK PADA BACKHOE LOADER TYPE 428E Disusun oleh Nama : Wiwi Widodo Nim : 41305010007 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

Lebih terperinci

BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK

BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK Dalam ilmu hidraulik berlaku hukum-hukum dalam hidrostatik dan hidrodinamik, termasuk untuk sistem hidraulik. Dimana untuk kendaraan forklift ini hidraulik berperan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN SYSTEM HYDROLIK PADA MOVABLE BRIDGE DERMAGA KAPASITAS 100 TON

TUGAS AKHIR PERENCANAAN SYSTEM HYDROLIK PADA MOVABLE BRIDGE DERMAGA KAPASITAS 100 TON TUGAS AKHIR PERENCANAAN SYSTEM HYDROLIK PADA MOVABLE BRIDGE DERMAGA KAPASITAS 100 TON Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir Pada Program Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK

BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK 4.1 Perhitungan Beban Operasi System Gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat movable bridge kapasitas 100 ton yang akan diangkat oleh dua buah silinder hidraulik kanan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Prinsip Dasar Hidrolik Hidrolika adalah ilmu yang menyangkut berbagai gerak dan keadaan keseimbangan zat cair. Pada penggunaan secara tekni szat cair dalam industri, hidrolika

Lebih terperinci

Sistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2

Sistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2 Sistem Hidrolik No HP : 082183802878 Tujuan Training Peserta dapat : Mengerti komponen utama dari sistem hidrolik Menguji system hidrolik Melakukan perawatan pada sistem hidrolik Hidrolik hydro = air &

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya, excavator dibedakan menjadi. efisien dalam operasionalnya.

BAB II TEORI DASAR. unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya, excavator dibedakan menjadi. efisien dalam operasionalnya. BAB II TEORI DASAR 2.1 Hydraulic Excavator Secara Umum. 2.1.1 Definisi Hydraulic Excavator. Excavator adalah alat berat yang digunakan untuk operasi loading dan unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya,

Lebih terperinci

ANALISA HIDROLIK SISTEM LIFTER PADA FARM TRACTOR FOTON FT 824

ANALISA HIDROLIK SISTEM LIFTER PADA FARM TRACTOR FOTON FT 824 NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISA HIDROLIK SISTEM LIFTER PADA FARM TRACTOR FOTON FT 824 Disusun Sebagai Syarat Untuk Mengikuti Ujian Tugas Akhir Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut : SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pompa Pompa adalah peralatan mekanis yang digunakan untuk menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk mengalirkan cairan dari daerah bertekanan

Lebih terperinci

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1 PERANCANGAN ALAT PENGUJIAN Desain yang digunakan pada penelitian ini berupa alat sederhana. Alat yang di desain untuk mensirkulasikan fluida dari tanki penampungan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. m (2.1) V. Keterangan : ρ = massa jenis, kg/m 3 m = massa, kg V = volume, m 3

BAB II DASAR TEORI. m (2.1) V. Keterangan : ρ = massa jenis, kg/m 3 m = massa, kg V = volume, m 3 BAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi Fluida Fluida dapat didefinisikan sebagai zat yang berubah bentuk secara kontinu bila terkena tegangan geser. Fluida mempunyai molekul yang terpisah jauh, gaya antar molekul

Lebih terperinci

MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN HIROLIKA

MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN HIROLIKA MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN SKS : 3 HIROLIKA Oleh : Acep Hidayat,ST,MT. Jurusan Teknik Perencanaan Fakultas Teknik Perencanaan dan Desain Universitas Mercu Buana Jakarta 2011 MODUL 12 HUKUM KONTINUITAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Prinsip Kerja Pompa Hidram Prinsip kerja hidram adalah pemanfaatan gravitasi dimana akan menciptakan energi dari hantaman air yang menabrak faksi air lainnya untuk mendorong ke

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Fluida Aliran fluida atau zat cair (termasuk uap air dan gas) dibedakan dari benda padat karena kemampuannya untuk mengalir. Fluida lebih mudah mengalir karena ikatan molekul

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida BAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi Fluida Fluida dapat didefinisikan sebagai zat yang berubah bentuk secara kontinu bila terkena tegangan geser. Fluida mempunyai molekul yang terpisah jauh, gaya antarmolekul

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS 1. Dongkrak Hidrolik Dongkrak hidrolik merupakan salah satu aplikasi sederhana dari Hukum Pascal. Berikut ini prinsip kerja dongkrak hidrolik. Saat pengisap

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI 3 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Pustaka II.1.1.Fluida Fluida dipergunakan untuk menyebut zat yang mudah berubah bentuk tergantung pada wadah yang ditempati. Termasuk di dalam definisi ini adalah

Lebih terperinci

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan dalam pengontrolan dan kemudahan dalam pengoperasian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN SISTEM HIDROLIK Sistem hidrolik adalah sistem penerusan daya dengan menggunakan fluida cair. minyak mineral adalah jenis fluida yang sering dipakai. prinsip dasar

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi fluida

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi fluida BAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi fluida Fluida dapat didefinisikan sebagai zat yang berubah bentuk secara kontinu bila terkena tegangan geser. Fluida mempunyai molekul yang terpisah jauh, gaya antar molekul

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. ENERGI PADA SISTEM HIDRAULIK. Perbedaan tekanan pada sistem akam menyebabkan fluida mengalir, perbedaan ini ditimbulkan oleh pemberian energi pada fluida. Energi tersebut berupa

Lebih terperinci

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) Diklat Teknis Kedelai Bagi Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Kedelai Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Perpipaan Dalam pembuatan suatu sistem sirkulasi harus memiliki sistem perpipaan yang baik. Sistem perpipaan yang dipakai mulai dari sistem pipa tunggal yang sederhana

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Mengenal Motor Diesel Motor diesel merupakan salah satu tipe dari motor bakar, sedangkan tipe yang lainnya adalah motor bensin. Secara sederhana prinsip pembakaran pada motor

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hidrodinamika 2.1.1 Definisi Hidrodinamika Hidrodinamika merupakan salah satu cabang ilmu yang berhubungan dengan gerak liquid atau lebih dikhususkan pada gerak air. Skala

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan

Lebih terperinci

Komponen Sistem Pneumatik

Komponen Sistem Pneumatik Komponen Sistem Pneumatik Komponen Sistem Pneumatik System pneumatik terdiri dari beberapa tingkatan yang mencerminkan perangkat keras dan aliran sinyal. Beberapa tingkatan membentuk lintasan kontrol untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Teknologi dispenser semakin meningkat seiring perkembangan jaman. Awalnya hanya menggunakan pemanas agar didapat air dengan temperatur hanya hangat dan panas menggunakan heater, kemudian

Lebih terperinci

Menguak Prinsip Kerja Dongkrak Hidrolik

Menguak Prinsip Kerja Dongkrak Hidrolik Menguak Prinsip Kerja Dongkrak Hidrolik Pernahkah kalian memperhatikan orang yang mengganti ban mobil yang bocor dengan ban yang baru? Orang tersebut cukup menggunakan dongkrak hidrolik untuk mengangkat

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Start Alat berat masuk ke Workshop Pengecekan sistem hidrolik secara keseluruhan komponen Maintenance Service kerusakan Ganti oli Ganti filter oli Ganti hose hidrolik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dapat dilakukan berdasarkan persamaan kontinuitas yang mana prinsif dasarnya

BAB II LANDASAN TEORI. dapat dilakukan berdasarkan persamaan kontinuitas yang mana prinsif dasarnya BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengukuran Laju Aliran Fluida dapat dilakukan berdasarkan persamaan kontinuitas yang mana prinsif dasarnya berasal dari hukum kekekalan massa seperti yang terlihat pada Gambar

Lebih terperinci

PRAKTIKUM DAC HIDROLIK

PRAKTIKUM DAC HIDROLIK LAPORAN LAB PNEUMATIK PRAKTIKUM DAC HIDROLIK Dikerjakan oleh: Lukman Khakim (1141150019) D4 1A PROGRAM STUDI SISTEM KELISTRIKAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MALANG 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

PENGERTIAN HIDROLIKA

PENGERTIAN HIDROLIKA HYDRAULICS PENGERTIAN HIDROLIKA Hidrolika : ilmu yang menyangkut berbagai gerak dan keadaan kesetimbangan zat cair dan pemanfaatannya untuk melakukan suatu kerja. Hidrostatika memiliki prinsip bahwa dalam

Lebih terperinci

2 yang mempunyai posisi vertikal sama akan mempunyai tekanan yang sama. Laju Aliran Volume Laju aliran volume disebut juga debit aliran (Q) yaitu juml

2 yang mempunyai posisi vertikal sama akan mempunyai tekanan yang sama. Laju Aliran Volume Laju aliran volume disebut juga debit aliran (Q) yaitu juml KERUGIAN JATUH TEKAN (PRESSURE DROP) PIPA MULUS ACRYLIC Ø 10MM Muhammmad Haikal Jurusan Teknik Mesin Universitas Gunadarma ABSTRAK Kerugian jatuh tekanan (pressure drop) memiliki kaitan dengan koefisien

Lebih terperinci

REYNOLDS NUMBER K E L O M P O K 4

REYNOLDS NUMBER K E L O M P O K 4 REYNOLDS NUMBER K E L O M P O K 4 P A R A M I T A V E G A A. T R I S N A W A T I Y U L I N D R A E K A D E F I A N A M U F T I R I Z K A F A D I L L A H S I T I R U K A Y A H FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU

Lebih terperinci

Masalah aliran fluida dalam PIPA : Sistem Terbuka (Open channel) Sistem Tertutup Sistem Seri Sistem Parlel

Masalah aliran fluida dalam PIPA : Sistem Terbuka (Open channel) Sistem Tertutup Sistem Seri Sistem Parlel Konsep Aliran Fluida Masalah aliran fluida dalam PIPA : Sistem Terbuka (Open channel) Sistem Tertutup Sistem Seri Sistem Parlel Hal-hal yang diperhatikan : Sifat Fisis Fluida : Tekanan, Temperatur, Masa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN 4.1 Perhitungan Pengurangan Tekanan pada Katup. Pada bab ini akan dilakukan analisa kebocoran pada power steering system meliputi perhitungan kerugian tekanan yang dialami

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Kajian Pustaka Ristiyanto (2003) menyelidiki tentang visualisasi aliran dan penurunan tekanan setiap pola aliran dalam perbedaan variasi kecepatan cairan dan kecepatan

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321) Mekanika Zat Padat dan Fluida

Fisika Dasar I (FI-321) Mekanika Zat Padat dan Fluida Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 11) Mekanika Zat Padat dan Fluida Keadaan Zat/Bahan Padat Cair Gas Plasma Kita akan membahas: Sifat mekanis zat padat dan fluida (diam dan bergerak) Kerapatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian pompa Pompa adalah alat untuk memindahkan fluida dari tempat satu ketempat lainnya yang bekerja atas dasar mengkonversikan energi mekanik menjadi energi kinetik.

Lebih terperinci

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Setara Sarjana Muda Universitas Gunadarma Depok 2014

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Setara Sarjana Muda Universitas Gunadarma Depok 2014 UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENULISAN ILMIAH PROSES KERJA SISTEM HYDRAULIC PADA FORKLIFT TIPE DIESEL 115 PS DI PT. TRAKTOR NUSANTARA Nama : Rachmad Hidayat NPM : 29411104 Jurusan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Prinsip Dasar Sistem Hidrolik Kata hydrolic berasal dari kata yunani hydor yang berarti air, didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan air. Tetapi sekarang

Lebih terperinci

MEKANIKA FLUIDA DI SUSUN OLEH : ADE IRMA

MEKANIKA FLUIDA DI SUSUN OLEH : ADE IRMA MEKANIKA FLUIDA DI SUSUN OLEH : ADE IRMA 13321070 4 Konsep Dasar Mekanika Fluida Fluida adalah zat yang berdeformasi terus menerus selama dipengaruhi oleh suatutegangan geser.mekanika fluida disiplin ilmu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. MESIN-MESIN FLUIDA Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

Rumus bilangan Reynolds umumnya diberikan sebagai berikut:

Rumus bilangan Reynolds umumnya diberikan sebagai berikut: Dalam mekanika fluida, bilangan Reynolds adalah rasio antara gaya inersia (vsρ) terhadap gaya viskos (μ/l) yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut dengan suatu kondisi aliran tertentu. Bilangan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Radiator Radiator memegang peranan penting dalam mesin otomotif (misal mobil). Radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar dalam silinder mesin menyalurkan

Lebih terperinci

LU N 1.1 PE P N E G N E G R E TI T AN

LU N 1.1 PE P N E G N E G R E TI T AN BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENGERTIAN POMPA Pompa adalah peralatan mekanis yang diperlukan untuk mengubah kerja poros menjadi energi fluida (yaitu energi potensial atau energi mekanik). Pada umumnya pompa digunakan

Lebih terperinci

FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI

FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI MASSA JENIS Massa jenis atau kerapatan suatu zat didefinisikan sebagai perbandingan massa dengan olum zat tersebut m V ρ = massa jenis zat (kg/m 3 ) m = massa

Lebih terperinci

1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA

1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA 1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA 1. Centrifugal pumps (pompa sentrifugal) Sifat dari hidrolik ini adalah memindahkan energi pada daun/kipas pompa dengan dasar pembelokan/pengubah aliran (fluid

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Dasar-dasar Pompa Sentrifugal Pada industri minyak bumi, sebagian besar pompa yang digunakan ialah pompa bertipe sentrifugal. Gaya sentrifugal ialah sebuah gaya yang timbul akibat

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA

MODUL PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA MODUL PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA LABORATORIUM TEKNIK SUMBERDAYA ALAM dan LINGKUNGAN JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 MATERI I KALIBRASI SEKAT UKUR

Lebih terperinci

Klasisifikasi Aliran:

Klasisifikasi Aliran: Klasisifikasi Aliran: 1) Aliran Invisid dan Viskos 2) Aliran kompresibel dan tak kompresible 3) Aliran laminer dan turbulen 4) Aliran steady dan unsteady 5) Aliran seragam dan tak seragam 6) Aliran satu,

Lebih terperinci

PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA

PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA Pengenalan Statika Fluida (Hidrostatik) Hidrostatika adalah ilmu yang mempelajari perilaku zat cair dalam keadaan diam. Konsep Tekanan Tekanan : jumlah gaya tiap satuan luas

Lebih terperinci

MEKANIKA ZALIR (FLUIDA)

MEKANIKA ZALIR (FLUIDA) MEKNIK ZLIR (FLUID) Zalir atau fluida yaitu zat alir yang mempunyai sifat ubah bentuk mudah, gaya gesek antara partikel-partikel penyusunnya sangat kecil dan dapat diabaikan. Zat alir liquida gas Zat alir

Lebih terperinci

BAB IV PENGUKURAN KEHILANGAN ENERGI AKIBAT BELOKAN DAN KATUP (MINOR LOSSES)

BAB IV PENGUKURAN KEHILANGAN ENERGI AKIBAT BELOKAN DAN KATUP (MINOR LOSSES) BAB IV PENGUKURAN KEHILANGAN ENERGI AKIBAT BELOKAN DAN KATUP (MINOR LOSSES) 4.1 Pendahuluan Kerugian tekan (headloss) adalah salah satu kerugian yang tidak dapat dihindari pada suatu aliran fluida yang

Lebih terperinci

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur BAB II MESIN PENDINGIN 2.1. Pengertian Mesin Pendingin Mesin Pendingin adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendinginkan air, atau peralatan yang berfungsi untuk memindahkan panas dari suatu tempat

Lebih terperinci

POMPA. yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id

POMPA. yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id POMPA yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id PENGERTIAN KARAKTERISTIK SISTIM PEMOMPAAN JENIS-JENIS POMPA PENGKAJIAN POMPA Apa yang dimaksud dengan pompa dan sistem pemompaan? http://www.scribd.com/doc/58730505/pompadan-kompressor

Lebih terperinci

FLUIDA. Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah.

FLUIDA. Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah. Nama :... Kelas :... FLUIDA Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah. Kompetensi dasar : 8.. Menganalisis

Lebih terperinci

FLUIDA DINAMIS. GARIS ALIR ( Fluida yang mengalir) ada 2

FLUIDA DINAMIS. GARIS ALIR ( Fluida yang mengalir) ada 2 DINAMIKA FLUIDA FLUIDA DINAMIS SIFAT UMUM GAS IDEAL Aliran fluida dapat merupakan aliran tunak (STEADY ) dan tak tunak (non STEADY) Aliran fluida dapat termanpatkan (compressibel) dan tak termanfatkan

Lebih terperinci

2 a) Viskositas dinamik Viskositas dinamik adalah perbandingan tegangan geser dengan laju perubahannya, besar nilai viskositas dinamik tergantung dari

2 a) Viskositas dinamik Viskositas dinamik adalah perbandingan tegangan geser dengan laju perubahannya, besar nilai viskositas dinamik tergantung dari VARIASI JARAK NOZEL TERHADAP PERUAHAN PUTARAN TURIN PELTON Rizki Hario Wicaksono, ST Jurusan Teknik Mesin Universitas Gunadarma ASTRAK Efek jarak nozel terhadap sudu turbin dapat menghasilkan energi terbaik.

Lebih terperinci

SISTEM KERJA HIDROLIK PADA EXCAVATOR TIPE KOMATSU PC DI PT. UNITED TRACTORS TBK.

SISTEM KERJA HIDROLIK PADA EXCAVATOR TIPE KOMATSU PC DI PT. UNITED TRACTORS TBK. SISTEM KERJA HIDROLIK PADA EXCAVATOR TIPE KOMATSU PC 200-8 DI PT. UNITED TRACTORS TBK. Nama : Ricko Pramudya NPM : 26411117 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Iwan Setyawan, ST. MT Latar Belakang Penggunan

Lebih terperinci

HUKUM STOKES. sekon (Pa.s). Fluida memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

HUKUM STOKES. sekon (Pa.s). Fluida memiliki sifat-sifat sebagai berikut. HUKUM STOKES I. Pendahuluan Viskositas dan Hukum Stokes - Viskositas (kekentalan) fluida menyatakan besarnya gesekan yang dialami oleh suatu fluida saat mengalir. Makin besar viskositas suatu fluida, makin

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR 1 PENGENALAN SISTEM HIDROLIK

KEGIATAN BELAJAR 1 PENGENALAN SISTEM HIDROLIK KEGIATAN BELAJAR 1 PENGENALAN SISTEM HIDROLIK A. Tujuan Kegiatan Pemelajaran Setelah mepelajari kegiatan belajar, diharapkan anda dapat : Siswa dapat menyebutkan pengertian sistem hidrolik dan macam-macamnya

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA101) Zat Padat dan Fluida Kerapatan dan Tekanan Gaya Apung Prinsip Archimedes Gerak Fluida

Fisika Umum (MA101) Zat Padat dan Fluida Kerapatan dan Tekanan Gaya Apung Prinsip Archimedes Gerak Fluida Fisika Umum (MA101) Topik hari ini: Zat Padat dan Fluida Kerapatan dan Tekanan Gaya Apung Prinsip Archimedes Gerak Fluida Zat Padat dan Fluida Pertanyaan Apa itu fluida? 1. Cairan 2. Gas 3. Sesuatu yang

Lebih terperinci

BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR

BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR 3.1 Mesin Perakit Radiator Mesin perakit radiator adalah mesin yang di gunakan untuk merakit radiator, yang terdiri dari tube, fin, end plate, dan side plate.

Lebih terperinci

Materi Fluida Statik Siklus 1.

Materi Fluida Statik Siklus 1. Materi Fluida Statik Siklus 1. Untuk pembelajaran besok, kita akan belajar tentang dua hal berikut ini : Hukum Utama Hidrostatis Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan berubah bentuk (dapat dimampatkan)

Lebih terperinci

Vol 9 No. 2 Oktober 2014

Vol 9 No. 2 Oktober 2014 VARIASI TINGGI PIPA HISAP PADA POMPA TERHADAP PERUBAHAN KAPASITAS ALIRAN(APLIKASI PADA PENAMPUNGAN EMBER TUMPAH WATERBOOM ) Budi Johan, Agus wibowo2, Irfan Santoso Mahasiswa, Progdi Teknik Mesin Universitas

Lebih terperinci

Fluida atau zat alir adalah zat yang dapat mengalir. Zat cair dan gas adalah fluida. Karena jarak antara dua partikel di dalam fluida tidaklah tetap.

Fluida atau zat alir adalah zat yang dapat mengalir. Zat cair dan gas adalah fluida. Karena jarak antara dua partikel di dalam fluida tidaklah tetap. Fluida Fluida atau zat alir adalah zat yang dapat mengalir. Zat cair dan gas adalah fluida. Karena jarak antara dua partikel di dalam fluida tidaklah tetap. Molekul-moleku1di dalam fluida mempunyai kebebasan

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 11) Statika dan Dinamika Fluida Pertanyaan Apakah fluida itu? 1. Cairan 2. Gas 3. Sesuatu yang dapat mengalir 4. Sesuatu yang dapat berubah mengikuti bentuk

Lebih terperinci

SET 04 MEKANIKA FLUIDA. Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan.

SET 04 MEKANIKA FLUIDA. Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. 04 MTERI DN LTIHN SOL SMPTN TOP LEVEL - XII SM FISIK SET 04 MEKNIK FLUID Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan.. FlUid sttis a.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Power Steering Dalam mengemudikan kendaraan roda empat, terkadang kita menemukan kendaraan yang mudah untuk dikendarai dan ada juga yang sulit. Salah satu faktornya adalah

Lebih terperinci

LUBRICATING SYSTEM. Fungsi Pelumas Pada Engine: 1. Sebagai Pelumas ( Lubricant )

LUBRICATING SYSTEM. Fungsi Pelumas Pada Engine: 1. Sebagai Pelumas ( Lubricant ) LUBRICATING SYSTEM Adalah sistim pada engine diesel yang dapat merawat kerja diesel engine agar dapat berumur panjang, dengan memberikan pelumasan pada bagian-bagian engine yang saling bergerak/mengalami

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I Efflux Time BAB I PENDAHULUAN

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I Efflux Time BAB I PENDAHULUAN Page 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penggunaan efflux time dalam dunia industri banyak dijumpai pada pemindahan fluida dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan pipa tertutup serta tangki sebagai

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA Untuk mendapatkan koefisien gesek dari saluran pipa berpenampang persegi, nilai penurunan tekanan (pressure loss), kekasaran pipa dan beberapa variabel

Lebih terperinci

BAB 3 POMPA SENTRIFUGAL

BAB 3 POMPA SENTRIFUGAL 3 BAB 3 POMPA SENTRIFUGAL 3.1.Kerja Pompa Sentrifugal Pompa digerakkan oleh motor, daya dari motor diberikan kepada poros pompa untuk memutar impeler yang dipasangkan pada poros tersebut. Zat cair yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Fluida Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial fluida, atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

MEKANIKA FLUIDA A. Statika Fluida

MEKANIKA FLUIDA A. Statika Fluida MEKANIKA FLUIDA Fluida atau zat alir adalah zat yang dapat mengalir. Zat cair dan gas adalah fluida, jelas bahwa bukan benda tegar, sebab jarak antara dua partikel di dalam fluida tidaklah tetap. Molekul-molekul

Lebih terperinci

BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS. benda. Panas akan mengalir dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang

BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS. benda. Panas akan mengalir dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS 2.1 Konsep Dasar Perpindahan Panas Perpindahan panas dapat terjadi karena adanya beda temperatur antara dua bagian benda. Panas akan mengalir dari

Lebih terperinci

BAB III BAGIAN BAGIAN DASAR PADA EXCAVATOR TYPE JS 200

BAB III BAGIAN BAGIAN DASAR PADA EXCAVATOR TYPE JS 200 BAB III BAGIAN BAGIAN DASAR PADA EXCAVATOR TYPE JS 200 3.1 Definisi Excavator secara umum Excavator adalah alat berat yang dipergunakan untuk menggali dan mengangkut suatu material (tanah, batubara, dan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK ZAT CAIR Pendahuluan Aliran laminer Bilangan Reynold Aliran Turbulen Hukum Tahanan Gesek Aliran Laminer Dalam Pipa

KARAKTERISTIK ZAT CAIR Pendahuluan Aliran laminer Bilangan Reynold Aliran Turbulen Hukum Tahanan Gesek Aliran Laminer Dalam Pipa KARAKTERISTIK ZAT CAIR Pendahuluan Aliran laminer Bilangan Reynold Aliran Turbulen Hukum Tahanan Gesek Aliran Laminer Dalam Pipa ALIRAN STEDY MELALUI SISTEM PIPA Persamaan kontinuitas Persamaan Bernoulli

Lebih terperinci

PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM

PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM Franciscus Manuel Sitompul 1,Mulfi Hazwi 2 Email:manuel_fransiskus@yahoo.co.id 1,2, Departemen

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN HIDRAULIK

BAB IV PERHITUNGAN HIDRAULIK BAB IV PERHITUNGAN HIDRAULIK.1. Perhitungan Silinder-silinder Hidraulik.1.1. Kecepatan Rata-rata Menurut Audel Pumps dan Compressor Hand Book by Frank D. Graha dan Tara Poreula, kecepatan piston dipilih

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian pompa Pompa adalah peralatan mekanis untuk meningkatkan energi tekanan pada cairan yang di pompa. Pompa mengubah energi mekanis dari mesin penggerak pompa menjadi energi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. Tekanan Atmosfer Tekanan atmosfer adalah tekanan yang ditimbulkan oleh bobot udara di atas suatu titik di permukaan bumi. Pada permukaan laut, atmosfer akan menyangga kolom air

Lebih terperinci

Rumus Minimal. Debit Q = V/t Q = Av

Rumus Minimal. Debit Q = V/t Q = Av Contoh Soal dan tentang Fluida Dinamis, Materi Fisika kelas 2 SMA. Mencakup debit, persamaan kontinuitas, Hukum Bernoulli dan Toricelli dan gaya angkat pada sayap pesawat. Rumus Minimal Debit Q = V/t Q

Lebih terperinci

Analisa Pengaruh Variasi Volume Tabung Udara Dan Variasi Beban Katup Limbah Terhadap Performa Pompa Hidram

Analisa Pengaruh Variasi Volume Tabung Udara Dan Variasi Beban Katup Limbah Terhadap Performa Pompa Hidram Analisa Pengaruh Variasi Volume Tabung Udara Dan Variasi Beban Katup Limbah Terhadap Performa Pompa Hidram Andrea Sebastian Ginting 1, M. Syahril Gultom 2 1,2 Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN 4.1. Hot Water Heater Pemanasan bahan bakar dibagi menjadi dua cara, pemanasan yang di ambil dari Sistem pendinginan mesin yaitu radiator, panasnya di ambil dari saluran

Lebih terperinci

BAB FLUIDA. 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis

BAB FLUIDA. 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis 1 BAB FLUIDA 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis Massa Jenis Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Yang termasuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI II-1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengairan Tanah Pertambakan Pada daerah perbukitan di Atmasnawi Kecamatan Gunung Sindur., terdapat banyak sekali tambak ikan air tawar yang tidak dapat memelihara ikan pada

Lebih terperinci

MAKALAH TEKNIK PERAWATAN I PERAWATAN DAN PERBAIKAN DONGKRAK HIDROLIK

MAKALAH TEKNIK PERAWATAN I PERAWATAN DAN PERBAIKAN DONGKRAK HIDROLIK MAKALAH TEKNIK PERAWATAN I PERAWATAN DAN PERBAIKAN DONGKRAK HIDROLIK DISUSUN OLEH: AZANO DESFIANTO 4201417017 DODDY SETIAWAN 4201417018 JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK 2016 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA MEKANIK HIDROLIK ALAT BERAT

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA MEKANIK HIDROLIK ALAT BERAT MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA MEKANIK HIDROLIK ALAT BERAT IDENTIFIKASI KOMPONEN SISTEM HIDROLIK ALAT BERAT KODE UNIT KOMPETENSI:.01

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1. Rancangan Alat Uji Pada penelitian ini alat uji dirancang sendiri berdasarkan dasar teori dan pengalaman dari penulis. Alat uji ini dirancang sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Prinsip Dasar Alat uji Bending 2.1.1. Definisi Alat Uji Bending Alat uji bending adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengujian kekuatan lengkung (bending)

Lebih terperinci

Aliran Fluida. Konsep Dasar

Aliran Fluida. Konsep Dasar Aliran Fluida Aliran fluida dapat diaktegorikan:. Aliran laminar Aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan lapisan, atau lamina lamina dengan satu lapisan meluncur secara lancar. Dalam aliran laminar

Lebih terperinci

BAB FLUIDA A. 150 N.

BAB FLUIDA A. 150 N. 1 BAB FLUIDA I. SOAL PILIHAN GANDA Jika tidak diketahui dalam soal, gunakan g = 10 m/s 2, tekanan atmosfer p 0 = 1,0 x 105 Pa, dan massa jenis air = 1.000 kg/m 3. dinyatakan dalam meter). Jika tekanan

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD )

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD ) LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD ) Mata Pelajaran Materi Pokok : FISIKA : Fluida Statik NAMA KELOMPOK : ANGGOTA : 1.. 3. 4. 5. Kompetensi Dasar Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida

Lebih terperinci

MEKANIKA FLUIDA. Ferianto Raharjo - Fisika Dasar - Mekanika Fluida

MEKANIKA FLUIDA. Ferianto Raharjo - Fisika Dasar - Mekanika Fluida MEKANIKA FLUIDA Zat dibedakan dalam 3 keadaan dasar (fase), yaitu:. Fase padat, zat mempertahankan suatu bentuk dan ukuran yang tetap, sekalipun suatu gaya yang besar dikerjakan pada benda padat. 2. Fase

Lebih terperinci