SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA"

Transkripsi

1 SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA Salah satu program pemerintah dalam meningkatkan efektivitas penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja adalah melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Pada tahun 2013, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melaksanakan PNPM Mandiri Bidang Pariwisata yang memasuki tahun kelima dalam upaya mendukung pengembangan pariwisata melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat di desa wisata, di sekitar daya tarik wisata/ desa berbasis industri kreatif, dan desa pendukung usaha pariwisata. Pelaksanaan program mengacu pada Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor KM.18/HM.001/ MKP/2011 tentang Pedoman Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pariwisata. Untuk melengkapi Pedoman tersebut, diperlukan Petunjuk Teknis Operasional (PTO) Pelaksanaan PNPM Mandiri Pariwisata Tahun PTO ini mengatur antara lain tentang Persiapan, Pelaksanaan Siklus Kegiatan PNPM Mandiri Pariwisata, Pemantauan, Pengawasan, Pengaduan, Evaluasi, dan Sanksi yang dijadikan landasan pelaksanaan PNPM Mandiri Pariwisata oleh para pemangku kepentingan. i

2 Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih dan penghargaaan sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan PTO ini. Jakarta, Februari 2013 Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata FIRMANSYAH RAHIM ii

3 DAFTAR ISI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA DAFTAR ISI ii i BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan dan Sasaran Tujuan Sasaran Ruang Lingkup Sumber Dana Transparansi Akuntabilitas... 2 BAB II. PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PARIWISATA Persiapan Pelaksanaan PNPM Mandiri Pariwisata Pemilihan Konsultan Manajemen Penunjukan Tim Teknis Pemilihan Fasilitator Pelatihan Tim Teknis dan Fasilitator Sosialisasi Pelaksanaan Siklus Kegiatan PNPM Mandiri Pariwisata... 4 iii

4 Orientasi Lapangan Musyawarah / Rembug Warga Verifikasi dan Pengesahan Dokumen Pencairan Bantuan Desa Wisata Pencairan Bantuan Desa Wisata Pelaksanaan Kegiatan PNPM Mandiri Pariwisata Monitoring dan Evaluasi Pelaporan BAB III. PENGENDALIAN DAN EVALUASI Pengendalian Pemantauan Pengawasan Pengaduan Evaluasi Sanksi BAB IV. PENUTUP LAMPIRAN Lampiran 1 : Kerangka Acuan Pemilihan Fasilitator Lampiran 2 : Sampul Proposal Bantuan Desa Wisata Lampiran 3 : Contoh Kata Pengantar Lampiran 4 : Daftar Isi Proposal Bantuan Desa Wisata Lampiran 5 : Formulir Hasil Orientasi Lapangan iv

5 Lampiran 6 : Profil Desa Lampiran 7 : Formulir Berita Acara Hasil Musyawarah Pembentukan LKM/TPK/BKM Lampiran 8 : Contoh SK Pembentukan LKM/TPK/BKM Lampiran 9 : Berita Acara Musyawarah Perubahan Struktur Organisasi LKM/TPK/BKM Lampiran 10 : SK Perubahan Struktur Organisasi LKM/ TPK/BKM Lampiran 11 : Berita Acara Penetapan Kelompok Sasaran Penerima Manfaat Bantuan Desa Wisata Lampiran 12 : Formulir Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Kelompok Lampiran 13 : Formulir Berita Acara Penetapan Prioritas Kegiatan Lampiran 14 : Contoh Format Rencana Program Jangka Menengah (RPJM) Desa/Kelurahan/Kampung 40 Lampiran 15 : Sampul Dokumen Pencairan Lampiran 16 : Daftar Isi berkas pencairan Lampiran 17 : Lembar Pemeriksaan Kelengkapan Persyaratan Pencairan Lampiran 18 : Format Rekapitulasi Rencana Usulan Kegiatan Kelompok Lampiran 19 : Contoh Format Rincian Anggaran Biaya (RAB) 47 Lampiran 20 : Format Surat Perjanjian Kerjasama (Copy 1) 48 Lampiran 21 : Format Surat Perjanjian Kerjasama (Copy 2) 52 Lampiran 22 : Format Kuitansi v

6 Lampiran 23 : Contoh Surat Keterangan Rekening Aktif dari Bank Lampiran 24 : Contoh SK Penetapan Kelompok Sasaran PNPM Mandiri Pariwisata Lampiran 25 : Contoh Papan Informasi Lampiran 26 : Formulir Laporan Pelaksanaan Kegiatan Lampiran 27 : Lembar Monitoring dan Evaluasi PNPM Mandiri Pariwisata vi

7 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PNPM Mandiri Pariwisata merupakan salah satu program penanggulangan kemiskinan yang melibatkan berbagai pihak, yaitu pemerintah dan masyarakat luas. Dalam pelaksanaannya, PNPM Mandiri Pariwisata menggunakan pola pemberdayaan masyarakat dengan menempatkan masyarakat sebagai subjek pembangunan. Perwujudan pemberdayaan masyarakat dilaksanakan melalui penyaluran Bantuan Desa Wisata kepada kelompok masyarakat. Bantuan Desa Wisata bersifat stimulan dan dirancang untuk memberi kesempatan kepada masyarakat dalam mengembangkan kapasitas masyarakat dan memperluas kesempatan berusaha dalam kegiatan kepariwisataan. Penggunaan dana Bantuan Desa Wisata diprioritaskan pada kegiatan kolektif dan langsung menyentuh masyarakat miskin. Untuk memudahkan pelaksanaan PNPM Mandiri Pariwisata, maka diperlukan Petunjuk Teknis Operasional (PTO) bagi pelaku di pusat dan daerah sebagai panduan kegiatan Tujuan dan Sasaran Tujuan Memberikan panduan persiapan, pelaksanaan, pengorganisasian, pengendalian dan pelaporan kegiatan PNPM Mandiri Pariwisata 2013 kepada segenap pemangku kepentingan. 1

8 Sasaran Terselenggaranya persiapan, pelaksanaan, pengorganisasian, pengendalian dan pelaporan kegiatan PNPM Mandiri Pariwisata 2013 sesuai dengan peraturan yang berlaku Ruang Lingkup a. Persiapan Pelaksanaan Kegiatan PNPM Mandiri Pariwisata 1. Pemilihan Konsultan Manajemen 2. Penunjukan Tim Teknis 3. Pemilihan Fasilitator 4. Pelatihan Tim Teknis dan Fasilitator 5. Pelaksanaan Siklus Kegiatan PNPM Mandiri Pariwisata 6. Pengendalian 7. Evaluasi 8. Sanksi 1.4. Sumber Dana Sumber dana PNPM Mandiri Pariwisata dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun Anggaran Transparansi 1. PNPM Mandiri Pariwisata dilaksanakan berdasarkan prinsip transparansi serta memberikan akses kepada semua pihak yang membutuhkan informasi mengenai PNPM Mandiri Pariwisata. 2

9 2. LKM/TPK/BKM wajib menginformasikan dan mempublikasikan rencana serta penggunaan dana Bantuan Desa Wisata kepada masyarakat melalui papan pengumuman, sarasehan/pertemuan warga dan lain sebagainya Akuntabilitas PNPM Mandiri Pariwisata dilaksanakan berdasarkan prinsip akuntabilitas dengan membuat perencanaan dan pelaporan anggaran yang dapat dipertanggungjawabkan secara teknis dan administratif. 3

10 BAB II PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PARIWISATA 2.1. Persiapan Pelaksanaan PNPM Mandiri Pariwisata Pemilihan Konsultan Manajemen Pemilihan Konsultan Manajemen menggunakan mekanisme Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 tanggal 3 November 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah dengan perubahan terakhir Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Penunjukan Tim Teknis Tim Teknis Provinsi ditunjuk oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata atau SKPD yang membidangi Pariwisata di Provinsi dan Tim Teknis Kabupaten/Kota ditunjuk oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata atau SKPD yang membidangi Pariwisata di Kabupaten/Kota atas permintaan tertulis dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pemilihan Fasilitator Fasilitator dipilih dari anggota masyarakat dan diutamakan bukan PNS/TNI/POLRI yang memiliki kemampuan dan profesionalisme sesuai dengan kerangka acuan pada lampiran Pelatihan Tim Teknis dan Fasilitator Pelatihan Tim Teknis Provinsi, Tim Teknis Kabupaten/ Kota dan Fasilitator dilakukan oleh Konsultan Manajemen bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 4

11 Sosialisasi Sosialisasi dilakukan di desa/kelurahan/kampung penerima PNPM Mandiri Pariwisata oleh Konsultan Manajemen, Tim Teknis provinsi dan kabupaten/ kota serta Fasilitator dengan dipantau dan disertai perwakilan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pelaksanaan Siklus Kegiatan PNPM Mandiri Pariwisata Orientasi Lapangan Orientasi Lapangan dilakukan oleh Tim Teknis Kabupaten / Kota dan Fasilitator sebelum pendampingan untuk memperoleh data dan informasi guna mempersiapkan proses pendampingan. Data dan informasi yang harus diperoleh antara lain : a. Demografi dan jumlah penduduk miskin b. Potensi pariwisata c. Kegiatan kepariwisataan d. Jumlah pengunjung/wisatawan e. Sarana dan prasarana pariwisata di Desa/ Kelurahan/Kampung f. Kelembagaan dan organisasi kemasyarakatan g. RPJMDes/Kel/Kampung h. Kendala dan permasalahan pengembangan pariwisata Formulir orientasi lapangan sesuai lampiran 5. 5

12 Musyawarah / Rembug Warga Musyawarah dilakukan oleh warga didampingi Tim Teknis kabupaten/kota dan Fasilitator untuk menentukan program jangka menengah yang direncanakan dalam mengembangkan desa/ kelurahan/kampung penerima PNPM Mandiri Pariwisata. Musyawarah/rembug warga dilakukan dalam bentuk sarasehan warga yang diikuti oleh Camat/Kepala Distrik, Kepala Desa/Kelurahan/ Kampung, Ketua LKM/TPK/BKM, BPD/LPM, masyarakat dan pelaku wisata setempat dengan melibatkan secara aktif kelompok perempuan. Musyawarah/ rembug warga menghasilkan beberapa hal antara lain: 1) Lembaga baru atau Perubahan Struktur Organisasi Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) / TPK / BKM a. Apabila pada desa/kelurahan/kampung penerima PNPM Mandiri Pariwisata belum terbentuk LKM/ TPK/BKM, maka masyarakat dapat membentuk lembaga baru yang diketahui oleh pejabat yang berwenang dengan susunan pengurus minimal Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Anggota. Formulir Berita Acara Hasil Musyawarah Pembentukan LKM/TPK/BKM dalam lampiran 7. LKM/TPK/BKM yang sudah terbentuk ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Desa/ Lurah/ Kampung seperti dalam lampiran 8. b. Apabila pada desa/kelurahan/kampung penerima PNPM Mandiri Pariwisata telah ada LKM/TPK/ BKM, maka masyarakat wajib menggunakan LKM/TPK/BKM yang telah ada dengan menambahkan 1 (satu) unit/seksi pariwisata. 6

13 Formulir Berita Acara Hasil Musyawarah Perubahan Struktur Organisasi Lembaga Keswadayaan Masyarakat seperti dalam lampiran 9. Perubahan Struktur Organisasi Lembaga Keswadayaan Masyarakat ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Desa/ Lurah/ Kampung seperti dalam lampiran 10. 2) RPJM Desa/Kelurahan/Kampung yang telah memuat program pariwisata a. Apabila pada desa/kelurahan/kampung penerima PNPM Mandiri Pariwisata belum menyusun RPJMDes/Kel/Kampung maka masyarakat wajib menyusun RPJMDes/Kel/Kampung yang memuat program kepariwisataan. RPJMDes/Kel/Kampung seperti dalam lampiran 14. Apabila pada saat penyusunan RPJMDes/ Kelurahan/Kampung tidak bersamaan waktunya dengan pelaksanaan PNPM Mandiri Pariwisata maka masyarakat wajib menyusun RPJMDes/ Kelurahan/Kampung bidang pariwisata untuk dimuat dalam RPJMDes/Kel/Kampung. b. Apabila pada desa/kelurahan/kampung penerima PNPM Mandiri Pariwisata mempunyai RPJMDes/ Kel/Kampung, tetapi belum memuat program pariwisata maka masyarakat wajib menambah program kepariwisataan pada RPJMDes/Kel/ Kampung. RPJMDes/Kel/Kampung seperti dalam lampiran 14. 7

14 3) Prioritas Kegiatan yang didanai Bantuan Desa Wisata Penentuan prioritas kegiatan dilakukan oleh masyarakat berdasarkan hasil rembug warga dengan berbasis RPJMDes/Kel/Kampung dan dituangkan dalam Rencana Usulan Kegiatan (RUK) kelompok. Berita Acara Penetapan Prioritas Kegiatan dalam lampiran 13. Formulir Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Kelompok dalam lampiran 12. 4) Kelompok Penerima Manfaat Bantuan Desa Wisata Kelompok sasaran penerima manfaat bantuan desa wisata ditetapkan melalui rembug warga dan diketahui oleh pejabat berwenang untuk menerima dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan RUK. Berita Acara Penetapan Kelompok Sasaran Penerima Manfaat Bantuan Desa Wisata dalam lampiran Verifikasi dan Pengesahan Dokumen Pencairan Bantuan Desa Wisata a. Dokumen Pencairan Bantuan Desa Wisata hasil rembug warga diverifikasi dan diketahui oleh Ketua LKM/TPK/BKM dan Tim Teknis Kabupaten/ Kota. b. Dokumen Pencairan Bantuan Desa Wisata dikirim kepada Konsultan Manajemen untuk diteruskan kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 8

15 c. Apabila Dokumen Pencairan Bantuan Desa Wisata belum memenuhi syarat maka akan dikembalikan kepada kelompok masyarakat untuk diperbaiki dan disampaikan kembali kepada Konsultan Manajemen untuk diteruskan kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pencairan Bantuan Desa Wisata a. Kelengkapan dokumen pencairan dana yang harus dipenuhi desa penerima PNPM Mandiri Pariwisata (Lihat lampiran 15 s/d 23) : 1) Sampul 2) Daftar Isi 3) Lembar Pemeriksaan Kelengkapan Persyaratan Pencairan 4) Rekapitulasi Rencana Usulan Kegiatan (RUK) sesuai dengan pagu anggaran Bantuan Desa Wisata 5) Rancangan Anggaran Biaya (RAB) yang telah disepakati dalam rembug warga dan disahkan oleh LKM/TPK/BKM 6) Surat Perjanjian Kerjasama rangkap 2 (dua) masing-masing bermaterai Rp.6000,- ditandatangani Ketua LKM/TPK/BKM dan Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Peningkatan PNPM Mandiri Bidang Pariwisata 7) Kuitansi senilai pagu anggaran Bantuan Desa Wisata ditandatangani Ketua LKM/TPK/BKM di atas materai Rp.6000,- 8) Fotocopy buku rekening Bank atas nama LKM/TPK/BKM yang masih aktif dengan saldo minimal sebesar Rp ,- (dua 9

16 ratus lima puluh ribu rupiah) dan dilegalisir oleh pihak bank (cap dan tanda tangan asli dari pihak bank) 9) Surat keterangan rekening aktif dari Bank penerbit 10) Surat Keputusan Tim Teknis atau pejabat yang berwenang tentang penetapan kelompok sasaran penerima PNPM Mandiri Pariwisata b. Persyaratan tersebut di atas dipenuhi paling lambat 14 hari setelah musyawarah/rembug warga c. Kelengkapan dokumen disusun dalam kertas ukuran kwarto / A4 dan disusun sesuai urutan diatas d. Pencairan bantuan desa wisata dilaksanakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan tahapan sebagai berikut: 1. Verifikasi dokumen pencairan dana 2. Menerbitkan Surat Keputusan Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata tentang Penetapan Kelompok Sasaran Penerima PNPM Mandiri Pariwisata 3. Menerbitkan Surat Pernyataan Tanggungjawab Belanja 4. Menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran 5. Meneruskan dokumen butir 1 sampai dengan 4 ke Bagian Keuangan c.q Pejabat Penerbit Surat Perintah Membayar (SPM) Ditjen Pengembangan Destinasi Pariwisata 10

17 6. Pejabat Penerbit SPM mengajukan ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta IV untuk pencairan dana Bantuan Desa Wisata untuk dikirimkan langsung ke rekening LKM/TPK/BKM. e. Pencairan bantuan desa wisata dari LKM/TPK/ BKM kepada kelompok penerima dilakukan setelah kelompok menyiapkan rencana kerja pelaksanaan kegiatan Pelaksanaan Kegiatan PNPM Mandiri Pariwisata a. Kegiatan dilakukan oleh kelompok masyarakat penerima PNPM Mandiri Pariwisata sesuai dengan RUK. b. Pelaksanaan dilakukan secara swakelola/ mandiri, partisipatif oleh kelompok masyarakat penerima PNPM Mandiri Pariwisata. c. Kelompok masyarakat penerima PNPM Mandiri Pariwisata difasilitasi oleh LKM/TPK/BKM wajib menginformasikan pelaksanaan kegiatan melalui papan informasi yang dipasang di tempat yang mudah diketahui oleh masyarakat luas. Papan informasi dalam lampiran 24. Pemanfaatan Bantuan Desa Wisata Bantuan Desa Wisata dimanfaatkan untuk mendanai kegiatan antara lain : 1. Peningkatan kapasitas masyarakat Kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat yaitu pelatihan dalam rangka membekali masyarakat dengan meningkatkan kemampuan yang dibutuhkan untuk menggerakkan kepariwisataan di Desa/ Kelurahan/Kampung penerima PNPM Mandiri Pariwisata. 11

18 2. Pengadaan sarana dan prasarana pendukung kegiatan pariwisata Dalam rangka mendukung kapasitas masyarakat untuk mengembangkan kegiatan pariwisata, diperlukan fasilitasi sarana dan prasarana pendukung antara lain: a. Fasilitasi peralatan dan bahan baku kuliner; b. Fasilitasi homestay; c. Fasilitasi peralatan pemandu wisata; d. Fasilitasi peralatan kegiatan wisata bahari; e. Fasilitasi gerai cinderamata; f. Fasilitasi persewaan fasilitas wisata. 3) Peningkatan apresiasi seni budaya tradisional Dalam rangka mendukung kapasitas masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kepariwisataan di bidang seni budaya tradisional, diperlukan fasilitasi sarana dan prasarana pendukung antara lain: a. Fasilitasi pengadaan alat-alat kesenian; b. Fasilitasi pengadaan kostum kesenian; c. Fasilitasi pengadaan alat dan bahan baku kerajinan; d. Fasilitasi sanggar kesenian. 4) Biaya Operasional Program Biaya Operasional Program (BOP) di tingkat Desa/Kelurahan/Kampung bersumber dari Bantuan Desa Wisata, yang penggunaannya maksimal 5% (lima persen) dari total Bantuan Desa Wisata yang diterima. Dana BOP dipergunakan untuk mendanai kegiatan- 12

19 kegiatan di tingkat masyarakat seperti musyawarah, rapat, pembelian alat tulis kantor (ATK), fotokopi, penggandaan laporan dan sebagainya. 5) Bantuan Desa Wisata tidak diperbolehkan untuk : a. Kegiatan yang mempekerjakan anakanak di bawah umur; b. Kegiatan yang menyinggung Suku, Agama dan Ras (SARA); c. Penggajian PNS & non PNS; d. Kegiatan yang berkaitan dengan prostitusi dan perdagangan perempuan; e. Kegiatan produksi, penyimpanan atau pemasaran barang-barang yang mengandung narkoba, psikotropika dan miras; f. Kegiatan yang mendukung perjudian; g. Kampanye partai politik; h. Kegiatan untuk kepentingan pribadi/ Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN); i. Kegiatan yang merusak lingkungan; j. Kegiatan pembangunan infrastruktur, seperti pengaspalan jalan, pembuatan gedung, drainase, ; k. Kegiatan pembelian/sewa lahan/ bangunan; l. Kegiatan dana simpan pinjam; m. Kegiatan pembiayaan atau mendukung penyelenggaraan event/festival; n. Kegiatan yang sifatnya sosial kepada perorangan ataupun kelompok. 13

20 Monitoring dan Evaluasi Monitoring Monitoring dilakukan oleh: 1. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 2. Konsultan Manajemen, 3. Tim Teknis Provinsi, 4. Tim Teknis Kabupaten/Kota, 5. Fasilitator, 6. LKM/TPK/BKM dan masyarakat. Semua pihak secara aktif mengawasi pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh kelompok penerima PNPM Mandiri Pariwisata agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan pedoman yang berlaku Evaluasi Evaluasi dilakukan oleh: 1. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 2. Konsultan Manajemen, 3. Tim Teknis Provinsi, 4. Tim Teknis Kabupaten/Kota, 5. Fasilitator, 6. LKM/TPK/BKM dan masyarakat. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Pariwisata telah sesuai dengan pedoman yang berlaku. Hasil evaluasi dijadikan pijakan untuk perbaikan pelaksanaan program berikutnya. 14

21 Pelaporan Formulir monitoring dan evaluasi dalam lampiran 26. a. Fasilitator mendampingi kelompok masyarakat penerima PNPM Mandiri Pariwisata dalam penyusunan pelaporan kegiatan untuk disampaikan kepada LKM/TPK/BKM. b. Laporan memuat deskripsi pelaksanaan kegiatan, foto-foto kegiatan, dan bukti-bukti pembelanjaan dengan nilai : - Rp ,- s/d Rp ,- disertai materai Rp ,- - Lebih dari Rp ,- disertai materai Rp ,- c. LKM/TPK/BKM merangkum seluruh laporan kelompok masyarakat penerima PNPM Mandiri Pariwisata. d. Laporan asli disimpan oleh LKM/TPK/BKM dan masing-masing 1 (satu) copy laporan untuk disampaikan kepada Tim Teknis Kabupaten/ Kota, Tim Teknis Provinsi, Konsultan Manajemen serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. e. Konsultan Manajemen, Tim Teknis Provinsi dan Tim Teknis Kabupaten/Kota berkewajiban untuk memastikan pelaporan pelaksanaan pemanfaatan Bantuan Desa Wisata PNPM Mandiri Pariwisata dapat diterima tepat waktu. f. Laporan pelaksanaan pemanfaatan Bantuan Desa Wisata PNPM Mandiri Pariwisata diterima Pariwisata dan Ekonomi Kreatif selambatlambatnya pada bulan Desember tahun anggaran berjalan. Formulir pelaporan dalam lampiran

22 BAB III PENGENDALIAN DAN EVALUASI 3.1. Pengendalian Pemantauan Pemantauan terhadap pelaksanaan PNPM Mandiri Pariwisata dilakukan dengan tujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pelaksanaan PNPM Mandiri Pariwisata sesuai dengan prinsip, mekanisme, prosedur dan rencana yang telah ditetapkan; 2. Untuk mengetahui setiap pelaku PNPM Mandiri Pariwisata menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara baik sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing Prinsip-prinsip Pemantauan a) Objektif Pelaksanaan Pemantauan dilakukan secara objektif berdasarkan analisis data yang lengkap dan akurat agar menghasilkan penilaian secara benar. b) Transparan Pemantauan dilakukan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk dapat diketahui oleh masyarakat luas serta para pemangku kepentingan. c) Partisipatif Masyarakat berpartisipasi aktif dalam memantau pelaksanaan PNPM Mandiri Pariwisata dan dapat melaporkan permasalahan yang ditemukenali dalam rangka perbaikan pelaksanaan kegiatan. 16

23 d) Akuntabel Pelaksanaan pemantauan, pengawasan dan evaluasi harus dapat dipertanggungjawabkan secara teknis maupun administratif. e) Berorientasi solusi Dalam melaksanakan pemantauan berorientasi pada pemecahan masalah dengan menumbuhkan kebersamaan dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Pariwisata. f) Terintegrasi Pemantauan kegiatan hendaknya dilakukan secara utuh dan komprehensif dengan melihat berbagai permasalahan yang berkembang serta melibatkan pihak terkait. g) Berbasis Indikator Kinerja Pelaksanaan pemantauan dilakukan berdasarkan kriteria indikator masukan, proses, keluaran, manfaat dan dampak program. Indikator kinerja dapat dijabarkan sebagai berikut: 1) Indikator Masukan (input) Digunakan untuk mengukur jumlah sumberdaya yang digunakan dalam mencapai tujuan program. 2) Indikator Proses Untuk menggambarkan perkembangan dan aktivitas yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan. 17

24 3) Indikator Keluaran (output) Untuk mengukur keluaran yang dihasilkan dari suatu kegiatan. 4) Indikator Hasil (outcome) Untuk menggambarkan hasil nyata dari keluaran suatu kegiatan. 5) Indikator Dampak (impact) Untuk mengetahui pencapaian tujuan umum dari program. Pelaksana dan Jenis-Jenis Pemantauan 1) Pemantauan partisipatif Pemantauan dilakukan oleh masyarakat baik secara individu, kolektif dan kelembagaan. 2) Pemantauan oleh pemerintah a) Pemantauan oleh Pemerintah Pusat Pemantauan dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk mengukur kinerja dan efektivitas program yang dilakukan oleh kelompok masyarakat b) Pemantauan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi dan Kabupaten/Kota Pemantauan dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk mengukur kinerja dan efektivitas program yang dilakukan oleh kelompok masyarakat. 18

25 3) Pemantauan oleh Konsultan Manajemen Konsultan Manajemen melakukan pemantauan pelaksanaan PNPM Mandiri Pariwisata dalam rangka memberikan penilaian kinerja program sebagai bahan masukan untuk membuat program selanjutnya Hasil Kegiatan Pemantauan Pengawasan Hasil pemantauan pelaksanaan PNPM Mandiri Pariwisata dilengkapi dengan rincian permasalahan, keberhasilan dan berbagai hal yang berkembang dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Pariwisata, sebagai bahan acuan, rekomendasi dan tindak lanjut bagi pelaksanaan PNPM Mandiri Pariwisata. 1) Pengawasan dimaksudkan untuk melakukan pembinaan bagi pelaku PNPM Mandiri Pariwisata guna mencegah penyimpangan dan penyalahgunaan pelaksanaan PNPM Mandiri Pariwisata. 2) Pengawasan dilakukan oleh pemerintah melalui aparat pengawas fungsional, seperti Inspektorat Jenderal, Badan Pemeriksa Keuangan, maupun Lembaga/Instansi pengawas lainnya dan masyarakat Pengaduan Asas Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Pengelolaan pengaduan masyarakat dilaksanakan dengan asas Dari, Oleh dan Untuk Masyarakat. 19

26 Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pengaduan Masyarakat a) Rahasia Identitas orang yang menyampaikan pengaduan atau masalah harus dirahasiakan, kecuali yang bersangkutan menghendaki sebaliknya. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi hak pelapor agar merasa aman dan nyaman berkaitan dengan masalah yang telah dilaporkannya. b) Berjenjang Semua pengaduan ditangani pertama kali oleh LKM/TPK/BKM, Fasilitator dan pelaku PNPM Mandiri Pariwisata setempat. Apabila masalah tidak dapat diselesaikan, maka akan diselesaikan pada jenjang yang lebih tinggi. c) Transparan dan Partisipatif Penyelesaian pengaduan seyogyanya dilakukan secara transparan dan partisipatif. d) Proporsional Penanganan permasalahan harus sesuai dengan cakupan kasusnya. e) Objektif Penanganan pengaduan ditangani secara objektif. Artinya pengaduan harus selalu dibuktikan kebenarannya dengan mencari informasi yang utuh sehingga penanganan pengaduan dapat dilakukan dengan tepat, dan bukan berdasarkan keberpihakan kepada salah satu pihak. 20

27 3.2. Evaluasi f) Kemudahan Setiap anggota masyarakat dapat mengadukan permasalahan ke jenjang yang paling mudah dijangkau. g) Cepat dan Akurat Setiap pengaduan dan permasalahan perlu ditangani dan ditanggapi secara cepat dan tepat dengan menggunakan informasi yang akurat dan diupayakan penyelesaiannya pada tingkat yang terdekat. 1) Evaluasi PNPM Mandiri Pariwisata dilakukan secara berkala oleh kelompok masyarakat penerima PNPM Mandiri Pariwisata, LKM/TPK/BKM, Tim Teknis Provinsi, Kabupaten/Kota, Konsultan Manajemen, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta masyarakat. 2) Evaluasi program bertujuan untuk menilai kinerja pelaksanaan, manfaat, dampak dan keberlanjutan PNPM Mandiri Pariwisata terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan Sanksi Sanksi adalah pemberlakuan suatu keadaan/kondisi yang disebabkan karena tidak ditaatinya aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam PNPM Mandiri Pariwisata. Penerapan sanksi merupakan proses pembelajaran masyarakat sebagai konsekuensi logis dari penegakan prinsip akuntabilitas yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dari berbagai pihak terkait dalam melaksanakan PNPM Mandiri Pariwisata sehingga warga masyarakat miskin yang seharusnya merasakan manfaat program tidak dirugikan dan program dapat berjalan dengan baik serta berkelanjutan. 21

28 Penerapan sanksi berupa: a. Sanksi Administratif 1) Apabila Kelompok Masyarakat Penerima PNPM Mandiri Pariwisata tahun pertama belum menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan selambat-lambatnya bulan Desember tahun anggaran berjalan, maka bantuan program tahun berikutnya akan ditinjau kembali. 2) Sanksi dikenakan kepada kelompok penerima berupa penghentian bantuan, apabila terbukti melakukan penyimpangan terhadap penggunaan dana PNPM Mandiri Pariwisata dan kelalaian menyampaikan laporan pelaksanaan. b. Sanksi lainnya dapat dikenakan kepada individu, kelompok, dan lembaga yang terindikasi melakukan penyimpangan pelaksanaan PNPM Mandiri Pariwisata sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. 22

29 BAB IV PENUTUP Petunjuk Teknis Operasional Pelaksanaan PNPM Mandiri Pariwisata menjadi pegangan bagi seluruh pelaku PNPM Mandiri Pariwisata dan para pemangku kepentingan lainnya sehingga tujuan PNPM Mandiri Pariwisata dapat tercapai dan pelaksanaannya berjalan secara efektif dan efisien. 23

30 24 L A M P I R A N

31 Lampiran 1: Kerangka Acuan Pemilihan Fasilitator KERANGKA ACUAN PEMILIHAN FASILITATOR PNPM MANDIRI PARIWISATA Kebutuhan pendampingan merupakan hal mutlak yang menjadi prasyarat dalam pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Pariwisata. Untuk dapat memenuhi prasyarat tersebut diperlukan tenaga fasilitator pada tingkat desa di lokasi kegiatan PNPM Mandiri Pariwisata. Fasilitator memegang peranan yang sangat penting untuk menjalankan kegiatan PNPM Mandiri Pariwisata ini, supaya sukses. Untuk mendapatkan fasilitator desa yang berkualitas dan bertanggung jawab dalam kegiatan PNPM Mandiri Pariwisata perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Tim Teknis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata atau SKPD yang membidangi pariwisata di Kabupaten/Kota melakukan seleksi terhadap calon fasilitator dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Setiap 1 (satu) orang calon yang dikehendaki dipilih dari 3 orang dengan disertakan daftar riwayat hidup masing-masing calon. Mekanisme pengadaan calon diserahkan kepada Tim Teknis Kabupaten/Kota. b. Calon yang bersangkutan diutamakan berdomisili di lokasi desa wisata atau sekitarnya di mana kegiatan PNPM Mandiri Pariwisata akan dilaksanakan. 2. Tim Teknis dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata atau SKPD yang membidangi pariwisata di Kabupaten/Kota melakukan wawancara terhadap calon tenaga fasilitator/pendamping. Kriteria yang berkaitan dengan kompetensi dan persyaratan menjadi bagian dari wawancara dan penilaian. 3. Hasil rekrutmen diusulkan oleh Tim Teknis kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata atau SKPD yang membidangi pariwisata kemudian diinformasikan kepada Konsultan Manajemen. 4. Tenaga fasilitator PNPM Mandiri Pariwisata yang bertugas mendampingi kelompok masyarakat di desa wisata akan diberikan honorarium sebesar Rp ,- (termasuk pajak penghasilan) per bulan selama 6 bulan terhitung sejak masa kontrak diberlakukan. Fasilitator di tingkat desa memiliki peran dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Melakukan sosialisasi program PNPM Mandiri Pariwisata kepada pemangku kepentingan (masyarakat desa, aparatur desa/kelurahan/kampung, aparatur kecamatan/distrik) di desa/kelurahan/kampung tempat fasilitator tersebut bertugas. 2. Menyiapkan gambaran/deskripsi tentang kondisi desa/kelurahan/kampung yang menjadi lokasi sasaran melalui kegiatan orientasi lapangan. 3. Identifikasi kegiatan PNPM Mandiri lainnya yang sudah berjalan di desa/kelurahan/kampung tersebut atau di tingkat kecamatan. 25

32 4. Mendampingi pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Pariwisata di tingkat desa/kelurahan/kampung sebagaimana tertuang dalam Petunjuk Teknis Operasional (PTO) Pelaksanaan PNPM Mandiri Pariwisata. 5. Mendampingi proses pembahasan RUK di dalam kelompok penerima bantuan desa wisata agar berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip partisipatif, transparansi dan akuntabilitas. 6. Mendampingi kelompok penerima PNPM Mandiri Pariwisata merumuskan RUK sesuai dengan kebutuhan pengajuan dana bantuan desa wisata. Usulan kegiatan dimaksud sesuai dengan format/formulir dalam PTO Pelaksanaan PNPM Mandiri Pariwisata. 7. Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh kelompok penerima PNPM Mandiri Pariwisata. 8. Melaporkan sistim informasi manajemen sesuai dengan format yang telah disediakan oleh konsultan manajemen secara reguler. 9. Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Tim Teknis di tingkat Kabupaten/Kota dalam kaitannya dengan pelaporan, penyelesaian masalah maupun fungsi-fungsi koordinatif. 10. Melakukan komunikasi dan kerjasama dengan fasilitator PNPM lain (misal fasilitator dari PNPM Perkotaan, PNPM Pedesaan, PUAP, dll) yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas maupun hal lain terkait kepentingan Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM/TPK/BKM) yang menjadi dampingannya. 11. Melakukan komunikasi dengan Konsultan Manajemen dan melaporkan kemajuan serta kendala di lapangan kepada Konsultan Manajemen. 12. Bersama dengan Tim Teknis dan kelompok penerima PNPM Mandiri Pariwisata menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan PNPM Mandiri Pariwisata. Persyaratan tenaga fasilitator yang dibutuhkan: 1. Diutamakan bukan PNS/TNI/POLRI/Perangkat Desa 2. Pendidikan formal minimal SMU atau sederajat 3. Diutamakan mampu menggunakan komputer dan mengoperasikan Ms Office (word, excel dan power point) serta mampu menggunakan internet untuk kepentingan pengiriman maupun mengunduh dokumen dalam ataupun website. 4. Memiliki pengalaman yang cukup terkait dengan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh masyarakat sasaran desa wisata melalui PNPM Mandiri Pariwisata. 5. Pengalaman bekerja dimaksud adalah pengalaman bekerja dalam lingkup pemberdayaan masyarakat atau terkait kegiatan sosial lainnya. 6. Memiliki keingintahuan dan komitmen yang tinggi. 7. Dapat berkomunikasi dengan baik dengan perangkat desa/kelurahan/kampung, LKM/TPK/BKM, Kelompok Keswadayaan Masyarakat, masyarakat umum, maupun tim Konsultan Manajemen. 8. Bersedia bekerja dengan tenggat waktu yang ketat. 9. Bersedia mengikuti pelatihan. 10. Bersedia menyusun laporan. 26

33 Lampiran 2: Sampul Proposal Bantuan Desa Wisata 2013 PROPOSAL BANTUAN DESA WISATA Desa/Kelurahan/Kampung : Kecamatan/Distrik : Kabupaten/Kota : Provinsi : Pagu Anggaran : TAHUN

34 Lampiran 3: Contoh Kata Pengantar KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan Rahmat-Nya, kami dapat menyusun Proposal Rencana Usulan Kegiatan PNPM Mandiri Pariwisata Tahun Kami mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, karena telah memberikan perhatian yang sangat besar dan kesempatan kepada kami untuk menyusun proposal ini. Semoga dengan perhatian dan dukungan ini, kepariwisataan di desa/kelurahan/kampung kami dapat berkembang dan memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan proposal ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Hal ini tentu saja salah satunya disebabkan keterbatasan kemampuan dan wawasan yang ada pada kami di dalam mengaplikasikannya ke dalam bentuk tulisan. Maka untuk itu kami memohon ma af yang sebesar-besarnya. Tak lupa kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten/Kota..., Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi... serta semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan demi tersusunnya proposal ini. Semoga apa yang telah kita kerjakan menjadi suatu kebaikan dan bermanfaat bagi kami serta masyarakat pada umumnya...., (ttd & stempel) Nama Ketua LKM/TPK/BKM :... 28

35 Lampiran 4: Daftar Isi Proposal Bantuan Desa Wisata DAFTAR ISI hal Sampul... Kata Pengantar... Daftar Isi... Formulir Hasil Orientasi Lapangan. Profil Desa. Formulir Berita Acara Pembentukan LKM/TPK/BKM. SK Pembentukan LKM/TPK/BKM.. Berita Acara Musyawarah Perubahan Struktur Organisasi LKM/TPK/BKM. SK Perubahan Struktur Organisasi LKM/TPK/BKM Berita Acara Penetapan Kelompok Sasaran Penerima Manfaat Bantuan Desa Wisata Formulir Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Kelompok Berita Acara Penetapan Prioritas Kegiatan RPJM Desa/Kelurahan/Kampung. Foto Potensi Desa Wisata, Sosialisasi dan Musyawarah/Rembug Warga Fotocopy KTP/ Surat Keterangan Domisili anggota kelompok sasaran penerima bantuan desa wisata. 29

36 Lampiran 5: Formulir Hasil Orientasi Lapangan FORMULIR HASIL ORIENTASI LAPANGAN INFORMASI UMUM DESKRIPSI 1. Nama Desa/Kelurahan/Kampung, Kecamatan/Distrik, Kabupaten/Kota, Provinsi 2. Kategori Desa *) a. Desa Wisata A. DAYA TARIK ALAM 1. Daya tarik utama b. Desa di Sekitar Daya Tarik Wisata / Berbasis Industri Kreatif c. Desa Pendukung Usaha Pariwisata / Kemitraan dengan Usaha Pariwisata 2. Daya tarik pendukung B. DAYA TARIK BUDAYA 1. Daya tarik utama 2. Daya tarik pendukung 30

37 INFORMASI UMUM DESKRIPSI C. DAYA TARIK BUATAN 1. Daya tarik utama 2. Daya tarik pendukung D. AKSESIBILITAS 1. Cara pencapaian menuju desa/kelurahan/kampung dari kota/pusat pelayanan terdekat 2. Kualitas jalan menuju desa/kelurahan/kampung 3. Kualitas jalan di dalam desa/kelurahan/kampung 4. Ketersediaan moda transportasi 5. Waktu tempuh 6. Ketersediaan rambu-rambu / petunjuk arah 7. Ketersediaan BPW (Biro Perjalanan Wisata) yang telah menjual paket wisata ke desa/kelurahan/kampung tersebut. 31

38 INFORMASI UMUM DESKRIPSI E. SARANA DAN PRASARANA 1. Penginapan/homestay 2. Warung makan 3. Kamar mandi dan WC 4. Air bersih 5. Listrik 6. Tempat parkir 7. Tempat sampah 8. Toko Cinderamata 9. Jaringan Telepon 10. Bank dan money changer 11. Kantor pos 12. Panggung hiburan 13. Fasilitas pendukung yang lain 32

39 INFORMASI UMUM DESKRIPSI F. ASPEK PASAR Besarnya jumlah wisatawan yang berkunjung: - lokal/nusantara - mancanegara G. INVESTASI 1. Investasi/partisipasi masyarakat yang telah ada 2. Para pihak yang berperan dalam investasi 3. Para pihak yang berkaitan dengan struktur bagi hasil dalam pengelolaan H. KELEMBAGAAN DAN SDM BIDANG PARIWISATA 1. Pengelolaan desa wisata 2. Ketersediaan struktur lembaga pengelola 3. ketersediaan pemandu wisata 4. Pelibatan masyarakat sekitar I. PERMASALAHAN 1. Permasalahan mendasar yang perlu diperhatikan dan perlu segera ditangani 2. Permasalahan jangka panjang yang mungkin muncul 33

40 Lampiran 6: Profil Desa PROFIL DESA WISATA Desa/Kelurahan/Kampung :... Kecamatan/Distrik :... Kabupaten/Kota :... Provinsi :... Contact Person & Hp : Demografi dan jumlah penduduk miskin Jumlah Penduduk :... orang Jumlah Kepala Keluarga :... KK Jumlah Warga Miskin :... orang Mata pencaharian masyarakat : a.... (... orang) b.... (... orang) c.... dst 2. Potensi pariwisata Daya Tarik Wisata : Seni Budaya : Lainnya : Jumlah kunjungan per tahun Wisatawan nusantara :.. orang Wisatawan mancanegara :.. orang 3. Jumlah usaha terkait dengan pariwisata yang dikembangkan masyarakat Hotel/ Penginapan/ homestay :... Transportasi/ angkutan :... Rumah Makan/ warung makan :... Kios Cinderamata :... Industri kecil kerajinan :... (kulit/kayu/logam/anyaman/gerabah/ keramik/kain/tenun/makanan/souvenir) Lainnya : Klaster Desa (lingkari pilih salah satu yang sesuai): a. Desa Wisata b. Desa di Sekitar Daya Tarik Wisata / Berbasis Industri Kreatif c. Desa Pendukung Usaha Pariwisata / Kemitraan dengan Usaha Pariwisata 34

41 5. Sarana dan prasarana pendukung kepariwisataan di Desa/Kelurahan/Kampung dst 6. Program apa saja yang telah dilaksanakan dalam rangka pengembangan pariwisata di desa wisata baik oleh pemerintah, pihak swasta maupun swadaya masyarakat?.... dst 7. Kendala dan permasalahan dalam pengembangan desa wisata.... dst 8. Foto potensi dan kegiatan kepariwisataan di desa wisata harap dilampirkan 35

42 Lampiran 7: Formulir Berita Acara Hasil Musyawarah Pembentukan LKM/TPK/BKM BERITA ACARA HASIL MUSYAWARAH PEMBENTUKAN LKM/TPK/BKM Desa/Kelurahan/Kampung :... Kecamatan/Distrik :... Kabupaten /Kota :... Provinsi :... Sesuai hasil musyawarah pembentukan Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) / Tim Pengelola Kegiatan (TPK) / Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) yang telah dilaksanakan pada tanggal... bulan... tahun dua ribu tigabelas bertempat di... telah disepakati lembaga yang akan mengelola kegiatan PNPM Mandiri Pariwisata adalah sebagai berikut: Nama LKM/TPK/BKM :... Susunan Kepengurusan 1. Ketua : Sekretaris : Bendahara : Anggota :... Musyawarah pembentukan LKM/TPK/BKM dihadiri oleh para pemangku kepentingan di desa/kelurahan/kampung yang difasilitasi oleh Fasilitator dan Tim Teknis Kabupaten/Kota. Demikian kesepakatan ini dibuat untuk dijalankan sepenuhnya dengan penuh tanggung jawab...., Pihak-pihak yang membuat kesepakatan : 1 nama......( tanda tangan ) 2...( ) 3....( ) 4.. dst 36

43 Lampiran 8: Contoh SK Pembentukan LKM/TPK/BKM DESA/KELURAHAN/KAMPUNG... Alamat:... TELP.... FAX... KEPUTUSAN KEPALA DESA/KELURAHAN/KAMPUNG. NOMOR : TENTANG PEMBENTUKAN LKM/TPK/BKM KEPALA DESA/KELURAHAN/KAMPUNG., Menimbang : a. bahwa dalam rangka mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja melalui pengembangan pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melaksanakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pariwisata b. bahwa untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan di desa/kelurahan/kampung penerima PNPM Mandiri Pariwisata dipandang perlu membentuk LKM/TPK/BKM. Mengingat : 1. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: KM.18/HM.001/MKP/2011 tentang Pedoman Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pariwisata 2. Keputusan Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Nomor 29/KEP/DPDP/I/2013 tentang Tata Cara Penyaluran Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) / Bantuan Desa Wisata Kepada Kelompok Masyarakat Penerima PNPM Mandiri Bidang Pariwisata Tahun Anggaran 2013 M E M U T U S K A N : Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DESA/KELURAHAN/KAMPUNG.. TENTANG PEMBENTUKAN LKM/TPK/BKM KESATU : Menetapkan LKM/TPK/BKM Desa Wisata... dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini 37

44 KEDUA : LKM/TPK/BKM merupakan pelaksana program pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan melalui PNPM Mandiri Pariwisata KETIGA : Jika ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya; KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Pada tanggal : KEPALA DESA/KELURAHAN/KAMPUNG... SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth. : 1. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten/Kota; 2. Tim Teknis Kabupaten/ Kota; 3. Tim Teknis Provinsi; 4. A r s i p. 38

45 Lampiran 9: Berita Acara Musyawarah Perubahan Struktur Organisasi LKM/TPK/BKM BERITA ACARA HASIL MUSYAWARAH PERUBAHAN STRUKTUR ORGANISASI LKM/TPK/BKM Desa/Kelurahan/Kampung :... Kecamatan/Distrik :... Kabupaten/Kota :... Provinsi :... Sesuai hasil musyawarah Kaji Ulang LKM/TPK/BKM yang telah dilaksanakan pada tanggal... bulan... tahun dua ribu tigabelas bertempat di... telah disepakati adanya penambahan unit/seksi pariwisata pada lembaga... yang akan mengelola kegiatan PNPM Mandiri Pariwisata, dengan susunan sebagai berikut: Nama LKM/TPK/BKM :... Susunan Kepengurusan 1. Ketua : Sekretaris : Bendahara : Seksi : 1) Seksi pariwisata :... 2)... 3)...dst Musyawarah kaji ulang LKM/TPK/BKM dihadiri oleh para pemangku kepentingan di desa/kelurahan/kampung yang difasilitasi oleh Fasilitator dan Tim Teknis Kabupaten/Kota. Demikian kesepakatan ini dibuat untuk dijalankan sepenuhnya dengan penuh tanggung jawab...., Pihak-pihak yang membuat kesepakatan : 1 nama......( tanda tangan ) 2...( ) 3....( ) 4... dst 39

46 Lampiran 10: SK Perubahan Struktur Organisasi LKM/TPK/BKM DESA/ KELURAHAN /KAMPUNG... Alamat:... TELP.... FAX... KEPUTUSAN KEPALA DESA/ LURAH/ KAMPUNG. NOMOR : TENTANG PERUBAHAN STRUKTUR ORGANISASI LKM/TPK/BKM KEPALA DESA/LURAH/KAMPUNG., Menimbang : a. bahwa dalam rangka mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja melalui pengembangan pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melaksanakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pariwisata; b. bahwa untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan di desa/kelurahan/kampung penerima PNPM Mandiri Pariwisata dipandang perlu untuk merubah struktur organisasi LKM/TPK/BKM. Mengingat : 1. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: KM.18/HM.001/MKP/2011 tentang Pedoman Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pariwisata 2. Keputusan Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Nomor 29/KEP/DPDP/I/2013 tentang Tata Cara Penyaluran Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) / Bantuan Desa Wisata Kepada Kelompok Masyarakat Penerima PNPM Mandiri Bidang Pariwisata Tahun Anggaran 2013 M E M U T U S K A N : Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DESA/LURAH/KAMPUNG.. TENTANG PERUBAHAN STRUKTUR ORGANISASI LKM/TPK/BKM KESATU : Menambah Unit/Seksi Pariwisata pada LKM/TPK/BKM Desa/Kelurahan/Kampung... dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini; KEDUA : Unit/Seksi Pariwisata LKM/TPK/BKM merupakan pelaksana PNPM 40

47 Mandiri Pariwisata KETIGA : Jika ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya; KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Pada tanggal : KEPALA DESA DESA/LURAH/KAMPUNG... SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth. : 1. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten/Kota 2. Tim Teknis Kabupaten/Kota; 3. Tim Teknis Provinsi; 4. A r s i p. 41

48 Lampiran 11: Berita Acara Penetapan Kelompok Sasaran Penerima Manfaat Bantuan Desa Wisata BERITA ACARA HASIL MUSYAWARAH PENETAPAN KELOMPOK SASARAN PENERIMA MANFAAT Desa/Kelurahan/Kampung :... Kecamatan/Distrik :... Kabupaten/Kota :... Provinsi :... Sesuai hasil kesepakatan musyawarah penentuan prioritas kegiatan yang telah dilakukan pada tanggal... bulan... tahun dua ribu tigabelas bertempat di... telah disepakati kelompokkelompok penerima PNPM Mandiri Pariwisata tahun 2013 yang akan menjalankan kegiatan yang disepakati dengan rincian kelompok sebagai berikut: NO NAMA KELOMPOK KETERANGAN 1... Ketua :... Sekretaris :... Bendahara:... Anggota :... 2 dst dst Musyawarah penetapan kelompok sasaran penerima manfaat PNPM Mandiri Pariwisata Tahun 2013 dihadiri oleh para pemangku kepentingan di desa yang difasilitasi oleh Fasilitator dan Tim Teknis Kabupaten/Kota. Demikian kesepakatan ini dibuat untuk dijalankan sepenuhnya dengan penuh tanggung jawab. Pihak-pihak yang membuat kesepakatan : 1 nama......( tanda tangan ) 2...( ) 3....( ) 4.. dst...,

49 Lampiran 12: Formulir Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Kelompok RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK) KELOMPOK Nama Kelompok Masyarakat : Nama Koordinator : Desa/Kelurahan/Kampung : Kecamatan/Distrik : Kabupaten/Kota : INFORMASI UMUM KELOMPOK MASYARAKAT No Nama L/P Umur Alamat sesuai KTP*) Keahlian Yang Dimiliki dst *) Dilampiri dengan Fotokopi KTP/surat keterangan domisili yang masih berlaku INFORMASI UMUM USULAN RENCANA KEGIATAN KELOMPOK Informasi Uraian Nama Usulan Kegiatan Lokasi Pelaksanaan Dasar Pertimbangan Usulan Kegiatan Manfaat apa yang diperoleh masyarakat apabila kegiatan tersebut dilaksanakan Potensi pariwisata apa yang dapat dikembangkan apabila kegiatan tersebut dilakukan? Desa/Kelurahan/Kampung mana saja yang bisa turut dikembangkan apabila kegiatan tersebut dijalankan? 43

50 Jumlah Masyarakat miskin yang dapat menerima manfaat dari kegiatan yang akan dilakukan? Jumlah Dana yang dibutuhkan Untuk Melaksanakan kegiatan * ) Jumlah Dana Swadaya Masyarakat Jumlah Dana dari PNPM Mandiri Pariwisata Demikian Rencana Usulan Kegiatan ini kami buat sebenar-benarnya. Mengetahui/Menyetujui Tim Teknis Kabupaten/Kota, Fasilitator Ketua Kelompok Masyarakat, Catatan: *) Dilengkapi dengan Rincian Anggaran Biaya (RAB) 44

51 Lampiran 13: Formulir Berita Acara Penetapan Prioritas Kegiatan Berita Acara Penetapan Prioritas Kegiatan PNPM Mandiri Pariwisata Tahun 2013 Nama LKM/TPK/BKM : Desa/Kelurahan/Kampung : Kecamatan/Distrik : Kabupaten/Kota : Provinsi : Sesuai hasil kesepakatan rapat penentuan prioritas kegiatan yang telah dilakukan pada tanggal... bulan... tahun dua ribu tigabelas bertempat di... maka dari daftar kegiatan yang diusulkan oleh masyarakat disepakati beberapa prioritas usulan yang akan didanai dengan Bantuan Desa Wisata PNPM Mandiri Pariwisata. Prioritas tersebut telah dipilih melalui forum rembug warga yang difasilitasi oleh LKM/TPK/BKM dengan dihadiri oleh para pemangku kepentingan di desa/kelurahan/kampung. Usulan prioritas kegiatan tersebut akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan PNPM Mandiri Pariwisata. Usulan prioritas kegiatan yang disepakati tersebut adalah : No Nama Kelompok Kegiatan Usulan Anggaran PNPM Mandiri Pariwisata Swadaya Masyarakat Keterangan Dst 45

52 Demikian kesepakatan ini diambil untuk dijalankan sepenuhnya dengan penuh tanggung jawab...., Pihak-pihak yang membuat kesepakatan : 1 nama ( tanda tangan ) 2...( ) 3....( ) 4. dst 46

53 Lampiran 14: Contoh Format Rencana Program Jangka Menengah (RPJM) Desa/Kelurahan/Kampung PROGRAM JANGKA MENENGAH PEMBANGUNAN PARIWISATA DESA PNPM MANDIRI PARIWISATA DESA/KELURAHAN /KAMPUNG KECAMATAN /DISTRIK KABUPATEN /KOTA PROVINSI :. :. :. :. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Proses Penyusunan BAB II BAB III PROFIL KEPARIWISATAAN DESA/KELURAHAN/KAMPUNG A. Profil Umum Desa/Kelurahan/Kampung B. Potensi Wisata B.1. Daya Tarik Wisata Alam B.2. Daya Tarik Wisata Budaya dan Kerajinan B.3. Dukungan Terhadap Desa Wisata Lain B.4. Dukungan Terhadap Industri Pariwisata C. Sarana Prasarana Kepariwisataan D. Kegiatan Perekonomian Masyarakat di Bidang Pariwisata PROFIL LKM/TPK/BKM A. Profil Singkat LKM/TPK/BKM B. Struktur Organisasi LKM/TPK/BKM BAB IV BAB V VISI DAN MISI DESA/KELURAHAN/KAMPUNG IDENTIFIKASI MASALAH PARIWISATA A. Masalah B. Penyebab BAB VI ANALISIS POTENSI PARIWISATA DALAM PENYELESAIAN PERMASALAHAN PARIWISATA 47

54 BAB VII MATRIKS PERSOALAN KEMISKINAN DAN PENENTUAN PRIORITAS KEGIATAN Kajian Analisis Prioritas No Jlm warga miskin yang bergerak di bidang usaha pariwisata Persoalan Simpul Masalah (apabila masalah tersebut dipecahkan, maka ada beberapa masalah lain yang terpecahkan) Kemendesakan (apabila masalah tersebut tidak dipecahkan maka akan menyebabkan masalah lain yang gawat ) Dampak (berapa banyak warga miskin yang terkena dampak masalah) Jml Prioritas Penyelesaian BAB VIII RENCANA JANGKA MENENGAH PROGRAM PEMBANGUNAN PARIWISATA No Program Lokasi Penerima Manfaat L P Perkiraan Biaya Pelaksana Penanggung Jawab Sumber Daya Waktu

55 BAB IX PRIORITAS PROGRAM No Program Rincian Kegiatan 2011 Penanggung Jawab PNPM Mandiri Pariwisata Sumber Dana Swadaya Sumber Lain Jumlah Penerima Manfaat Langsung Tidak langsung BAB X PENUTUP Daftar Lampiran : 1. Hasil pendataan penduduk miskin terbaru. 2. Daftar nama dan anggota kelompok yang telah dibentuk. 49

56 Lampiran 15: Sampul Dokumen Pencairan PNPM MANDIRI PARIWISATA TAHUN 2013 Desa/Kelurahan/Kampung : Kecamatan/Distrik : Kabupaten/Kota : Provinsi : Pagu Anggaran : 50

57 Lampiran 16: Daftar Isi berkas pencairan DAFTAR ISI hal Sampul... Daftar Isi... Lembar Pemeriksaan Kelengkapan Persyaratan Pencairan. Rekapitulasi Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Rincian Anggaran Biaya (RAB)... Surat Perjanjian Kerjasama Kuitansi.. Fotocopy buku rekening Bank Surat Keterangan Rekening Aktif dari Bank penerbit rekening LKM/TPK/BKM..... Surat Keputusan Penetapan Kelompok Sasaran Penerima PNPM Mandiri Pariwisata oleh Tim Teknis atau pejabat yang berwenang

58 Lampiran 17: Lembar Pemeriksaan Kelengkapan Persyaratan Pencairan LEMBAR PEMERIKSAAN KELENGKAPAN PERSYARATAN PENCAIRAN BANTUAN DESA WISATA Desa /Kelurahan/Kampung Kecamatan/Distrik Kabupaten/Kota Provinsi :.. :.. :.. :.. No. Uraian 1 Sampul 2 Kata Pengantar 3 Daftar Isi 4 RPJM Desa/Kelurahan/Kampung 5 Berita Acara Penetapan Prioritas Kegiatan 6 RUK yang disahkan 7 Rekapitulasi RUK 8 Surat Perjanjian Kerjasama 9 Kuitansi 10 Fotocopy Buku Rekening LKM Surat Rekomendasi dari Bank Penerbit Rekening LKM Surat Keputusan Tim Teknis/Kepala Dinas/Pejabat - Foto Desa Wisata - Foto Sosialisasi dan Musyawarah (1 keping CD) 14 Absensi Musyawarah Pemeriksaan Isi Dokumen Pencairan ADA TIDAK Layak Kurang Salah ADA PENJELASAN dan REKOMENDASI Kesimpulan Pemeriksaan: Bahwa dokumen tersebut telah : A. MEMENUHI SYARAT B. BELUM MEMENUHI SYARAT Diperiksa di, tanggal... Diperiksa Oleh No Nama Jabatan Tanda Tangan 1 Fasilitator 2 LKM/TPK/BKM 3 Tim Teknis Kab./Kota 52

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA Salah satu program pemerintah dalam meningkatkan efektivitas penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja adalah melalui Program

Lebih terperinci

KAMARUDDIN HASAN TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

KAMARUDDIN HASAN TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KAMARUDDIN HASAN TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM Mandiri Bidang Pariwisata Daerah Cakupan VIII Tahun 2012 Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat SOSIALISASI DAN TRAINING FASILITATOR KEGIATAN PENDAMPINGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012 SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013 SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN YANG BERSIFAT KHUSUS KEPADA PEMERINTAH DESA YANG BERSUMBER

Lebih terperinci

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 2017 PANDUAN PETUNJUK

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BELANJA BANTUAN UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA NOMOR : KM.18/HM.001/MKP/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA NOMOR : KM.18/HM.001/MKP/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA NOMOR : KM.18/HM.001/MKP/2011 TENTANG PEDOMAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PEMBAGIAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA SERTA PENGGUNAAN DANA DESA DI KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016 1 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016 TENTANG

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR 1 BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PMK.05/2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PMK.05/2012 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PMK.05/2012 TENTANG PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN LANJUTAN PROGRAM/KEGIATAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS

Lebih terperinci

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2012

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2012 BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, 2 Menimbang :

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 274/Menkes/SK/III/2008

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 274/Menkes/SK/III/2008 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 274/Menkes/SK/III/2008 TENTANG PEDOMAN REKRUTMEN TENAGA PELAKSANA VERIFIKASI DALAM PELAKSANAAAN PROGRAM JAMINAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.95, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Penyusunan. Daftar Isian. Pelaksanaan. Anggaran. Pemberdayaan Masyarakat. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PMK.05/2012

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBERIAN, PENYALURAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN KEUANGAN KHUSUS KEPADA PEMERINTAH DESA

Lebih terperinci

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 01/Per/Dep.

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 01/Per/Dep. KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 01/Per/Dep.3/II/2014

Lebih terperinci

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU SALINAN BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR : 28 TAHUN 2015jgylyrylyutur / SK / 2010 TENTANG MEKANISME PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS NOMOR KEP.57/LATTAS/IV/2014 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS NOMOR KEP.57/LATTAS/IV/2014 TENTANG KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jalan Jenderal Gatot Subroto Kavling 51 Lt. VI A. Telp. : 021-52901142 Fax. 021-52900925 Jakarta

Lebih terperinci

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 58 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN,

Lebih terperinci

BUPATI BINTAN HASIL PERBAIKAN PAK JAROT

BUPATI BINTAN HASIL PERBAIKAN PAK JAROT BUPATI BINTAN HASIL PERBAIKAN PAK JAROT PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 6 TAHUN 2013TAHUN TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN REHABILITASI SOSIAL RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (RS-RTLH) TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 63A/PER-DJPB/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 102 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL PADA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN, PENYALURAN DAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN MODAL LEMBAGA KEUANGAN MIKRO MASYARAKAT DAN KOPERASI PEDESAAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Jln. Kusumanegara No. 9 Yogyakarta Telepon ( 0274 ) 512063 Faximile 581335 Website : disperindag.jogjaprov.go.id Kode Pos

Lebih terperinci

2013, No

2013, No 2013, No.834 8 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

- 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

- 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA - 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH NOMOR 08 / Per / Dep.2 / XII / 2016 TENTANG

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA YANG BERSIFAT KHUSUS DI KABUPATEN CILACAP TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2011

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2011 BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG 1 2016 No.31,2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bantul. KELUARGA.KESEJAHTERAAN.PERANAN WANITA.Pedoman. Pemberian. Bantuan Keuangan Khusus. Kegiatan. Program.

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PENGATURAN DAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DAN TUNJANGAN PENGHASILAN APARATUR PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN 2014

PEDOMAN UMUM PENGATURAN DAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DAN TUNJANGAN PENGHASILAN APARATUR PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN 2014 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 160 TAHUN 2014 TANGGAL 3-3 - 2014 PEDOMAN UMUM PENGATURAN DAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DAN TUNJANGAN PENGHASILAN APARATUR PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN GARUT TAHUN

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2012

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2012 WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA BANJAR, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PROGRAM ANTI KEMISKINAN (ANTI POVERTY PROGRAM) KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 34 /PB/2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA PROGRAM

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA KELURAHAN

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA KELURAHAN Menimbang : BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, a. bahwa dalam rangka menunjang kelancaran

Lebih terperinci

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PERHITUNGAN, PENGANGGARAN DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH, PENGAJUAN, PENYALURAN,

Lebih terperinci

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 630 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGATURAN DAN PELAKSANAAN BANTUAN KEUANGAN UNTUK PENGADAAN SEMEN YANG DIPERUNTUKAN BAGI DESA-DESA DI KABUPATEN

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN FASILITASI PEMBINAAN WANAWIYATA WIDYAKARYA TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN

PANDUAN PELAKSANAAN FASILITASI PEMBINAAN WANAWIYATA WIDYAKARYA TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN PANDUAN PELAKSANAAN FASILITASI PEMBINAAN WANAWIYATA WIDYAKARYA TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu target RPJM tahun 2015 2019 Pusat Penyuluhan - BP2SDM adalah pembentukan 250 Lembaga

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, 1 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PERMEN-KP/2016 TENTANG PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI TERPADU PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANF PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN PRAKTIK SISWA SMK TAHUN 2016

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN PRAKTIK SISWA SMK TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013 SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN HASIL JARING ASPIRASI MASYARAKAT

Lebih terperinci

5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan

5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan 1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS DAN TATA CARA PENETAPAN BESARAN DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA BAGI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.150, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. PNPM Mandiri. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.16/MENHUT-II/2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017 BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG BAGI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH BAGI DESA DI KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI

PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI Penjelasan VI terdiri dari dua bagian, yaitu Penulisan Usulan Desa dan Verifikasi. Bagian penulisan usulan berisi penjelasan tentang cara menuliskan usulan

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN, SERTA MONITORING DAN EVALUASI

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA DI KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN ANGGARAN 2017

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DAK BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH TAHUN ANGGARAN 2013 I. KETENTUAN UMUM

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGHITUNGAN, PENGANGGARAN DALAM APBD, DAN TERTIB ADMINISTRASI PENGAJUAN, PENYALURAN, DAN

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 7 TAHUN 2016

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 7 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGALOKASIAN DAN PENYALURAN ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KELAUTAN DAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi

Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi 1 Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi i ii Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Setifikasi Kompetensi SAMBUTAN Direktur

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan yang

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN, PENGANGGARAN DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

Lebih terperinci

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG DANAA DESA (ADD) DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG DANAA DESA (ADD) DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 SALINAN BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGALOKASIAN DAN PEMBAGIAN ALOKASI DANAA DESA (ADD) DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KABUPATEN PASURUAN

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KABUPATEN PASURUAN BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2016TENTANG PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM GERAKAN

Lebih terperinci

PERATURAN DESA SIMPANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DESA SIMPANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DESA SIMPANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SIMPANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN,

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2010 TANGGAL 1 FEBRUARI 2010

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2010 TANGGAL 1 FEBRUARI 2010 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2010 TANGGAL 1 FEBRUARI 2010 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2010 I. KETENTUAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1339, 2015 KEMEN-PUPR. Perumahan Swadaya. Bantuan Stimulan. Pedoman. Perubahan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39/PRT/M/2015

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 10 TAHUN 2014

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 10 TAHUN 2014 PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

Lebih terperinci

Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni dan Sarana Prasarana Lingkungan

Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni dan Sarana Prasarana Lingkungan Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni dan Sarana Prasarana Lingkungan Rumah memiliki fungsi yang sangat besar bagi individu dan keluarga tidak saja mencakup aspek fisik, tetapi juga mental dan sosial.

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGHITUNGAN, PENGANGGARAN, DAN TERTIB ADMINISTRASI PENGAJUAN, PENYALURAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009 MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERUMAHAN

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA UNTUK PEMBANGUNAN PASAR DESA DI KABUPATEN KEBUMEN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGHITUNGAN, PENGANGGARAN DALAM APBD, DAN TERTIB ADMINISTRASI PENGAJUAN,

Lebih terperinci

PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1725, 2015 KEMENPAR. Dekonsentrasi. Pelaksanaan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 8 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BELANJA BANTUAN ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

Lebih terperinci

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 282/Kpts/KU.210/4/2006 TENTANG PEDOMAN PENGAJUAN DAN PENYALURAN DANA PENGUATAN MODAL USAHA AGRIBISNIS KEPADA LEMBAGA MANDIRI YANG MENGAKAR DI MASYARAKAT (LM3)

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 96 dan Pasal 99 Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 58 Tahun 2010 TENTANG PROGRAM DESA MANDIRI DALAM PERWUJUDAN DESA PERADABAN DI JAWA BARAT

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 58 Tahun 2010 TENTANG PROGRAM DESA MANDIRI DALAM PERWUJUDAN DESA PERADABAN DI JAWA BARAT Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 58 Tahun 2010 TENTANG PROGRAM DESA MANDIRI DALAM PERWUJUDAN DESA PERADABAN DI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa sebagai salah

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 2.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2013

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 2.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2013 WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 2.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA BANJAR, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, BUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, 1 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70/PERMEN-KP/2016 TENTANG PEDOMAN UMUM DALAM RANGKA PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH DI KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG h WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGGUNAAN DANA HIBAH FORUM KECAMATAN SEHAT DAN SATUAN TUGAS KELURAHAN SEHAT TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X9 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X9 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X9 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN BAGIAN DARI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSII DAERAH KABUPATEN KEPADA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK TAHUN KODE JUKNIS : 28-PS NAMA PROGRAM : BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK

DESKRIPSI PROGRAM BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK TAHUN KODE JUKNIS : 28-PS NAMA PROGRAM : BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BIMA,

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BIMA, BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BIMA, Menimbang : a. bahwa bantuan keuangan kepada partai

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang BUPATI SRAGEN, : bahwa untuk

Lebih terperinci