(PSLK) 2016, KARAKTERISTIK STOMATA DAUN ANGSANA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "(PSLK) 2016, KARAKTERISTIK STOMATA DAUN ANGSANA"

Transkripsi

1 KARAKTERISTIK STOMATA DAUN ANGSANA (Pteracorpus indicus Will) BERDASARKAN TEMPAT YANG BERBEDA Stomata Characteristics of Pterocarpus indicus Will Leaves Based of Different Places Nindya Ayu Ingeswari 1), Dr. Rr. Eko Susetyorini, M.Si 2), Dra. Roimil Latifa. MM, M.Si 3) Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang, Jl. Raya Tlogomas No.246 A Malang, HP/Telp ; nindya170@gmail.com Abstrak Stomata merupakan celah dalam epidermis yang dibatasi oleh dua sel epidermis yang khusus yakni sel penutup. Sel penutup terdiri dari sepasang sel yang kelihatannya simetris, umumnya berbentuk ginjal, pada dinding sel atas dan bawah tampak adanya alat yang berbentuk birai (ledges), kadang-karang birai tersebut hanya terdapat pada dinding sel bagian atas. Stomata biasanya ditemukan pada bagian tumbuhan yang berhubungan dengan udara. Jumlah stomata beragam pada daun tumbuhan yang sama dan juga pada daerah daun yang sama. Pada umumnya stomata tumbuhan darat lebih banyak terdapat pada epidermis daun bagian bawah. Angsana merupakan pohon, dengan tinggi pohon dapat mencapai m, diameter batang 2 m, panjang ranting 1-2 cm. Ciri morfologi angsana diantaranya daun berseling anak daun 55-13, Daun majemuk menyirip gasal, panjang cm. Anak daun 5-13, berseling pada poros daun, bundar telur hingga agak jorong, cm, dengan pangkal bundar dan ujung meruncing, hijau terang, gundul, dan tipis. Untuk mengamati karakteristik stomata daun angsana (pteracorpus indicus Will) dengan menggunakan SEM (Scanning Electron Microscope). Hasil penelitian menujukkan bahwa karakteristik stomata yang pada tanaman angsana (pteracorpus indicus Will) berdasarkan ketinggian tempat yang berbeda memiliki perbedaan dari setiap kawasan yang digunakan sebagai pengambilan sampel. Semakin tinggi ketinggian tempat maka ukuran stomata semakin mengecil namun tidak mempengaruhi keadaan bentuk stomata dan bentuk sel penutup.ukuran dan jumlah yang berbeda dipengaruhi oleh lingkungan yang berbeda. Kata Kunci : Stomata, angsana (pteracorpus indicus Will) Abstract Stomata is a loophole which is bounded by two specialized epidermal cells and they are called as cells cover in the epidermis. Cover cell consists of a pair of cells that looks symmetrical, it generally have a kidney-shaped, the upper and lower cell wall appears the instrument is shaped ledge (ledges), sometimes the ledge is only found on the top of the cell wall. Stomata are usually found on plant which is associated with the air. The number of stomata on the leaves have the same variety of plants and the same leaf area. Stomata plants generally found on the bottom of the leaf epidermis. Pterocarpusindicus Will is a tree which has height approximately m, 2m diameter of trunk and 1-2 cm long twigs. Pterocarpusindicus Will morphological features including leaves alternate the leaflets, odd pinnate compound leaves which has the length of cm. 5 to 13 Leaflets alternate on the shaft leaves, cm round egg until slightly ellipse with a rounded base and a pointed tip, bright green, bald and thin. To observe the characteristics of Pterocarpusindicus Will leaf stomata, it can be conducted by using SEM (Scanning Electron Microscope). 889

2 The results showed that the characteristics of stomata in Pteracorpusindicus Will based on different altitude have the differences of each region which is used as a sampling. The higher of the altitude influenced the size of the stomata which was getting smaller, but it did not affect the condition of the shape of stomata and the form of cell cover. The size and different amount was influenced by different environments. Key words: Stomata, Pteracorpusindicus Will. PENDAHULUAN Angsana (Pteracorpus Indicus Will) merupakan jenis tanaman penghasil kayu berkualitas tinggi dari familli Fabaceae, kayunya tergolong keras dan berat, tinggi mencapai m. Diameter batang 2m, biasanya bentuk pohon pendek, terpuntir, beralur dalam, dan berbanir. Kayu mengeluarkan eksudat merah gelap yang disebut kino atau darah naga. Daun majemuk dengan 5-11 anak daun, berbulu, duduk bergantian. Bunga malalai panjang 6-13 cm di ujung atau ketiak daun. Bunga berkelamin ganda, kuning cerah dan harum (Juanda, 2002). Merupakan pohon peneduh jalan yang banyak dijumpai di pinggir jalan-jalan. Pohon Angsana merupakan pohon jenis pionir yang tumbuh baik di daerah terbuka. Tumbuhan pada berbagai macam tipe tanah, dari tanah subur ke tanah berbatu. Biasanya ditemukan sampai ketinggian 600 m dpl, namun masih bertahan hidup sampai m dpl ( Delfy, 2009). Adanya perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan lamanya pencahayaan yang diterima oleh tumbuhan. Stomata pada tumbuhan yang hidup ditempat kurang cahaya, memiliki jumlah stomata yang lebih banyak dan berukuran kecil. Selain sistem perakarannya lebih lebat dibandingkan dengan sistem perakaran tumbuhan yang kurang mendapat cahaya (Oman, 2008). Perbedaan tempat tumbuh tanaman mempengaruhi keadaan udara lingkungan. lingkungan udara yang tercemar oleh menyebabkan terjadinya penurunan ukuran sel penutup dan jumlah stomata pada berbagai tanaman, dibandingkan lingkungan yang tidak tercemar (Mishra, 1982). Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berdiri pada tahun 1964, berlokasi di Malang, Jawa Timur. Malang merupakan daerah pegunungan yang dikelilingi empat gunung yaitu Panderman, Arjuno, Kawi, dan Semeru. Wilayah dengan ketinggian 500 mdpl ini mempunyai hawa dingin-sejuk dengan suhu rata-rata berkisar 23º 30ºC. Kebun Raya Purwodi yang juga dikenal dengan nama Holtus Iklim Kering Purwodadi didirikan pada tahun Kebun Raya Purwodadi terletak pada ketinggian 300 m dpl dengan topografi datar sampai bergelombang, dengan suhu rata-rata berkisar 22º- 32 ºC. Banyak sekali jenis tanaman yang ditanam dikawasan UMM dan Kebun Raya Purwodadi, salah satunya adalah Angsana (Pteracorpus Indicus Will). Berdasarkan masalah-masalah diatas maka peneliti merumuskan masalah, Bagaimana karakteristik stomata daun angsana (Pteracorpus Indicus Will) berdasarkan tempat yang berbeda. Tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalah adalah mengetahui karakteristik stomata daun angsana (Pteracorpus Indicus Will) berdasarkan tempat yang berbeda. Manfaat Penelitian Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa untuk mengetahui karakteristik stomata daun angsana (Pteracorpus Indicus Will) berdasarkan tempat yang berbeda 890

3 KAJIAN PUSTAKA Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berdiri pada tahun 1964, Kota Malang, Jawa Timur. Wilayah dengan ketinggian 500 mdpl ini mempunyai hawa dinginsejuk dengan suhu rata-rata berkisar 23º 30ºC. Kawasan Kebun Raya PurwodadiTerletak di Desa Purwodadi, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Kebun Raya Purwodadi yang juga dikenal dengan nama Hortus Ilkim Kering Purwodadi didirikan pada tanggal 30 Januari 1941 oleh Dr. L.G.M. Baas Becking. Kebun ini merupakan salah satu dari 3 cabang Kebun Raya Indonesia (Kebun Raya Bogor) yang memiliki tugas dan fungsi mengkoleksi tumbuhan yang hidup di dataran rendah kering. Kebun Raya Purwodadi merupakan Unit Pelaksana Teknis yang bernaung dibawah dan bertanggung jawab kepada Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati-LIPI (Lembaga IImu Pengetahuan Indonesia). Kebun Raya Purwodadi terletak pada ketinggian 300 m dpl dengan topografi datar sampai bergelombang, dengan suhu rata-rata berkisar 22º- 32 ºC. Angsana (Pteracorpus Indicus Will) termasuk kedalam famili Fabaceae (Papilionoideae). Sistematika Angsana (Pteracorpus Indicus Will) adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae/tumbuhan Divisi : Magnoliophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledone Ordo : Fabales Famili : Fabaceae Genus : Pterocarpus Spesies : Pteracorpus Indicus Will (Direktorat perbenihan tanaman kehutanan, 2002) Morfologi Tanaman Angsana (Pteracorpus Indicus Will) Menurut Stennis dkk (1992), Angsana merupakan pohon, dengan tinggi pohon dapat mencapai m, diameter batang 2 m, panjang ranting 1-2 cm. Ciri morfologi angsana diantaranya daun berseling anak daun 55-13, bentuk bulat telur, memanjang, meruncing, tumpul, mengkilat. Pohon, yang kadang-kadang menjadi raksasa rimba, tinggi hingga 40m dan gemang mencapai 350 cm. Batang sering beralur atau berbonggol; biasanya dengan akar papan (banir). Tajuk lebat serupa kubah, dengan cabang-cabang yang merunduk hingga dekat tanah. Pepagan (kulit kayu) abu-abu kecoklatan, memecah atau serupa sisik halus, mengeluarkan getah bening kemerahan apabila dilukai. Daun majemuk menyirip gasal, panjang cm. Anak daun 5-13, berseling pada poros daun, bundar telur hingga agak jorong, cm, dengan pangkal bundar dan ujung meruncing, hijau terang, gundul, dan tipis. bunga malai, panjang 6-13 cm diujung atau ketiak daun Bunga pohon angsana berkelamin ganda, berwarna kuning cerah dan berbau harum semerbak. Kelopak serupa lonceng berdiameter 6mm, dua taju teratas lebih besar dan kadang-kadang menyatu. Mahkota lepas-lepas, berbuku, bendera bundar telur terbalik atau seperti sudin. Benang sari 10 helai, yang terataas lepas atau bersatu. 891

4 Stomata Karakteristik stomata merupakan ciri stomata meliputi bentuk, ukuran panjang dan lebar stomata, jumlah, tipe, kerapatan, bentuk sel penutup stomata daun angsana (Pteracorpus Indicus Will) (Abrar, 2015). Stomata berasal dari bahasa yunani yaitu stomata yang berarti lubang atau porus, jadi stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi oleh dua sel epidermis khusus yang disebut sel penutup (Guard Cell) dimana sel penutup tersebut adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami kejadian atau perubahan bentuk dan fungsi yang dapat mengatur besarnya lubang-lubang yang ada diantaranya, dengan mengubah bentuknya, sel penutup mengatur pelebaran dan penyempitan celah. Sel yang mengelilingi stomata dapat berbentuk sama atau berbeda dengan sel epidermis lainnya. Sel yang berbeda bentuk sama atau berbeda dengan sel epidermis lainnya. Sel yang berbeda bentuk itu dinamakan sel tetangga. Yang kadang-kadang berbeda juga isinya. Sel tetangga berperan dalam perubahan osmoti yang menyebabkan gerakan sel penutup yang mengatur lebar celah (Dwijoseputro, 1978). Adanya perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan lamanya pencahayaan yang diterima oleh tumbuhan. Stomata pada tumbuhan yang hidup ditempat kurang cahaya, memiliki jumlah stomata yang lebih banyak dan berukuran kecil. Selain sistem perakarannya lebih lebat dibandingkan dengan sistem perakaran tumbuhan yang kurang mendapat cahaya (Oman, 2008). Perbedaan tempat tumbuh tanaman mempengaruhi keadaan udara lingkungan. lingkungan udara yang tercemar oleh menyebabkan terjadinya penurunan ukuran sel penutup dan jumlah stomata pada berbagai tanaman, dibandingkan lingkungan yang tidak tercemar (Mishra, 1982). Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk adaptasi tanaman untuk membatasi masuknya polusi gas ke dalam jaringan mesofil tanaman. PEMBAHASAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik stomata daun angsana (Pteracorpus indicus Will) berdasarkan tempat yang berbeda. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang beralamat Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang Kabupaten Malang dalam kurun lima hari. karakteristik dari stomata yang meliputi panjang, lebar, jumlah,tipe, bentuk, bentuk sel penutup dan jenis stomata angsana (Pteracorpus Indicus Will). Semuanya dilihat dan diukur dengan menggunakan teknik Scanning Electron Mikroscope (SEM). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada tanaman daun Angsana (Pteracorpus Indicus Will) dengan urutan daun yang pertama (pucuk) dalam keadaan daun sehat tanpa cacat yang berada dikawasan kampus 3 UMM dan Kebun Raya Purwodadi. Karaktersistik stomata pada daun angsana (Pteracorpus Indicus Will) berdasarkan tempat yang berbeda disajikan dengan hasil penelitian sebagai berikut : 892

5 Tabel Karakteristik bentuk stomata daun angsana (Pteracorpus indicus Will) berdasarkan tempat yang berbeda Tempat Pengamatan Karakteristik Stomata Pengambil Bentu Bentuk Ukuran Tipe Jumlah an Sampel k stoma ta sel penutu p Panjan g Lebar Kawasan UMM dengan ketinggian 500 mdpl Kawasan Kebun Raya Purwodadi dengan ketinggian 300 mdpl 1 Oval Ginjal 12,2µm 1,66 µm Parasitic Oval Ginjal 12,7 µm 1,33 µm Parasitic Oval Ginjal 12,3µm 1,81 µm Parasitic Oval Ginjal 16,9 µm 1,61 µm Parasitic Oval Ginjal 12,1 µm 2,01 µm Parasitic Oval Ginjal 16,2 µm 1,81 µm Parasitic Oval Ginjal 17,9 µm 2,07 µm Parasitic Oval Ginjal 15,6 µm 2,05 µm Parasitic Oval Ginjal 15,5 µm 3,20 µm Parasitic Oval Ginjal 17,6 µm 2,61 µm Parasitic Oval Ginjal 17,2 µm 2,93 µm Parasitic Oval Ginjal 19,3 µm 3,03 µm Parasitic Oval Ginjal 19,8 µm 2,16 µm Parasitic Oval Ginjal 19,4 µm 2,57 µm Parasitic Oval Ginjal 18,6 µm 2,85 µm Parasitic Oval Ginjal 17,7 µm 2,39 µm Parasitic 474 Karakteristik Bentuk Dan Bentuk Sel Penutup Stomata Daun Angsana (Pteracorpus Indicus Will) Berdasarkan hasil penelitian bentuk stomata dan bentuk sel penutup stomata daun angsana (Pteracorpus Indicus Will) berdasarkan tempat yang berbeda mendapatkan hasil yang sama atau dapat dikatakan tidak memiliki perbedaan. Pada kawasan UMM memiliki bentuk stomata oval dan sel penutup yang berbentuk ginjal. Pada kawasan Kebun Raya Purwodadi memiliki bentuk stomata oval dan sel penutup yang berbentuk ginjal. Sel-sel penutup tanaman dikotil umumnya berbentuk ginjal, sedangkan monokotil mempunyai bentuk seragam dan strukturnya spesifik yang jika dilihat dari permukaan sel terlihat sempit dibagian tengah dan membesar pada ujungnya. Pengamatan dilihat dengan mikroskop elektron, protoplas dari kedua sel penutup saling berhubungan melalui pori dinding yang membesar tersebut. Karena adanya sinambung ini, sel-sel penutup dianggap sebagai satu unit secara fisiologi dimana terjadi keseimbangan perubahan turgor. Orientasi radial dari mikrofibril selulosa pada dinding sel penutup dapat dilihat juga dengan mikroskop polarisasi (Fahn, 1991) 893

6 Karakteristik Ukuran Stomata Daun Angsana (Pteracorpus Indicus Will) berdasarkan tempat yang berbeda Berdasarkan hasil penelitian ukuran stomata pada daun angsana (Pteracorpus Indicus Will) berdasarkan tempat yang berbeda mendapatkan hasil yang berbeda. Pada kawasan UMM memiliki ukuran stomata yang lebih kecil dari pada kawasan Kebun Raya Purwodadi. Pada UMM pengamatan pertama memiliki panjang stomata 12,2µm dan lebar stomata 1,66 µm. pengamatan kedua panjang stomata 12,7 µm dan lebar 1,33 µm. Pengamatan ketiga panjang stomata 12,3µm dan lebar 1,81 µm. Pengamatan keempat panjang stomata 16,9 µm dan lebar 1,61 µm. Pengamatan kelima memiliki panjang stomata 12,1 µm dan lebae 2,01. Pengamatan keenam memiliki panjang stomata 16,2 µm dan lebar 1,81 µm. Pengamatan ketujuh memiliki panjang stomata 17,9 µm dan lebar 2,07 µm. Pengamatan kedelapan 15,6 µm dan lebar 2,05. Pada kawasan Kebun Raya Purwodadi memiliki ukuran lebih besar dari pada ukuran stomata yang berada dikawasan UMM. Pada pengamatan pertama panjang stomata 20,8 µm dan lebar stomata 2,50 µm. Pengamatan kedua panjang stomata 19,5 µm dan lebar stomata 3,60 µm. Pengamatan ketiga panjang stomata 18,4 µm dan lebar stomata 4,03 µm. Pengamatan keempat panjang stomata 19,3 µm dan lebar stomata 3,03 µm. Pengamatan kelima memliki panjang stomata 19,8 µm dan lebar 2,16 µm. Pengamatan keenam memiliki panjang stomata 19,4 µm dan lebar 2,57 µm. pengamatan ketujuh memiliki panjang stomata 18,6 µm dan lebar 2,85 µm. pengamatan kedelapan memiliki panjang stomata 17,7 µm dan lebar 2,39. Keadaan cahaya dan suhu yang berbeda sangat mempengaruhi adanya variasi angka pada ukuran panjang dan lebar stomata daun angsana. Semakin jauh jarak tanaman angsana dengan tempat ramai kendaraan semakin meningkat pula ukuran stomata. Menurut Connel dan Miller (1995), sulfur dapat bereaksi dengan air di dalam sel bentuk asam sulfite. Asam sulfite yang dihasilkan dapat mengubah klorofil menjadi phaeofitin, yakni suatu pigmen yang tidak aktif dalam fotosintesis. Menurut laju difusi yang tinggi akan meningkatkan keasaman sehingga menghambat proses fotosintesis. Proses fotosintesis yang menghambat dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman, sehingga dapat mempengaruhi produktivitas tanaman dikotil umumnya berbentuk seperti ginjal. Keunikan dari sel penjaga ini adalah adanya serat halus selulosa (cellulose microfibril) pada dinding selnya tersusun melingkar sel penjaga, pola susunan yang demikian disebut sebagai radial (Radial Micellation). Serat selulosa ini relatif tidak elastis, maka sel penjaga menyerap air dan sel ini tidak dapat membesar diameternya, tetapi dapat memanjang. Sepanjang sel penjaga yang melekat satu sama lain pada kedua ujungany, maka jika keduanya memanjang (akibat menyerap air) maka keduanya akan melengkung kearah luar. Kejadian ini akan menyebabkan stomata terbuka (Lakitan, 2007) Membesar atau membukanya ukuran stomata terjadi untuk mengatur masuknya kadar air dalam daun agar tidak terjadi adanya air dalam daun. Sebaliknya semakin dekat jarak tanaman angsana dari keramaian kendaraan sehingga ukuran stomata mengecil. Mengecil atau menutupnya ukuran stomata terjadi untuk mengatur keluar masuknya kadar air dalam daun agar tidak terjadi kekurangan kadar air yang menyebabkan kekeringan dan layu pada tanaman. Fahn (1992), menyatakan bahwa sel-sel penutup yang mengelilingi stomata mengendalikan pembukaan dan menutupnya stomata. Penutupan stomata penting untuk mencegah kehilangan air pada waktu persediaan air terbatas sekaligus membatasi 894

7 pengambilan CO2 untuk fotosintesis. Stomata membuka pada waktu siang hari dan menutup pada malam hari. Proses membuka dan menutup stomata dipengaruhi oleh tekanan turgor pada sel penutup. Bertambah dan berkurangnya ukuran aperature sel penjaga adalah akibat dari perubahan tekanan turgor pada sel penjaga. Karakteristik Tipe Stomata Daun Angsana (Pteracorpus Indicus Will) Berdasarkan hasil penelitian tipe stomata daun angsana (Pteracorpus Indicus Will) di kawasan UMM dan Kebun Raya Purwodadi mendapatkan hasil yang sama atau dapat dikatakan tidak memiliki perbedaan. Daun angsana (Pteracorpus Indicus Will) di kawasan UMM dan Kebun Raya Purwodadi memiliki tipe stomata parasitic yaitu setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga atau lebih dengan sumbu panjang sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah. PENUTUP Kesimpulan Karakteristik stomata pada daun angsana (Pteracorpus indicus Will) berdasarkan ketinggian tempat yang berbeda memiliki perbedaan dari setiap kawasan yang digunakan sebagai pengambilan sampel. Semakin tinggi ketinggian tempat maka ukuran stomata semakin mengecil namun tidak mempengaruhi keadaan bentuk stomata dan bentuk sel penutup. Saran Penelitian selanjutnya mengenai jumlah dan ukuran stomata dapat dibandingakn berdasarkan jaringan epidermisnya. Penelitian selanjutnya mengenai jumlah dan ukuran stomata dapat dibandingkan berdasarkan umur daun dan letak daun DAFTAR PUSTAKA Adityas, Pengembangan Petunjuk Praktikum Kontekstual Dengan Pemanfaatan Kondisi Lingkungan Lokal Dalam Pemanfaatan Kondisi Lingkungan Lokal Dalam Pembelajaran Materi Pencemaran di SMAN 2 Rembang. Semarang Darmojo, Hendro dan Jenny R.E. Kaligis Pendidikan IPA II. Jakarta: Depdikbud Delfy, Pengaruh Pematahan Dormansi Terhadap Kemampuan Perkecambahan Benih Angsana (Pterocarpus indicus Will). Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Dwijoseputro,D Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT Gramedia Estiti, Anatomi tumbuhan berbiji. IPB. Bogor. Fahn. A Anatomi Tumbuhan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta Hidayat, E. B Anatomi Tumbuhan Berbiji. ITB Press. Bandung. Juanda, Informasi Singkat Benih Angsana (Pterocarpus Indicus Willd). Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan. Bandung. Kartasaputra, A.G Pengantar Anatomi Tumbuhan Tumbuhan, Tentang Sel dan Jaringan. Bina Aksar. Jakarta. Kusuma, Udya, Perbandingan Struktur Anatomi Tumbuhan Halofit, Xerofit, dan Hidrofit Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA Untuk Penyusunan Prototype 895

8 Modul Pengayaan Materi Struktur Jaringan Tumbuhan. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta Kristanto, P Ekologi industri. Pengaruh Pencemaran Udara Terhadap Luas Daun dan Jumlah Stomata Daun Rhoeo Discolor. Yogyakarta Mulyani, Sri Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta. Kanisius Pandey, S.N & B.K.Sinha Fisiologi Tumbuhan : Terjemah : Agustino N. 3 ed Yogyakarta Tambaru, E., Peranan Morfologi dan Tipe Stomata Daun Dalam Mengabsorpsi Karbon Dioksida Pada Pohon Hutan Kota UNHAS Makasar. Universitas Hasanudin Makasar. Makasar 896

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Angsana (Pteracorpus Indicus Will) merupakan jenis tanaman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Angsana (Pteracorpus Indicus Will) merupakan jenis tanaman 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angsana (Pteracorpus Indicus Will) merupakan jenis tanaman penghasil kayu berkualitas tinggi dari familli Fabaceae, kayunya tergolong keras dan berat, tinggi mencapai

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN. Stomata

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN. Stomata LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN Stomata DISUSUN OLEH : Irwin Septian F05110003 Kelompok VII PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

STOMATA Biosintesis, Mekanisme Kerja Dan Peranannya Dalam Metabolisme AFIFUDDIN DALIMUNTHE

STOMATA Biosintesis, Mekanisme Kerja Dan Peranannya Dalam Metabolisme AFIFUDDIN DALIMUNTHE STOMATA Biosintesis, Mekanisme Kerja Dan Peranannya Dalam Metabolisme AFIFUDDIN DALIMUNTHE Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN Stomata berasal dari bahasa

Lebih terperinci

HASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa.

HASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa. 6 3 lintas, ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu: 1. Apabila koefisien korelasi antara peubah hampir sama dengan koefisien lintas (nilai pengaruh langsung) maka korelasi tersebut menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

PEMBUATAN PREPARAT STOMATA METODE LEAF CLEARING DAN PREPAPAT STOMATA SEGAR. Laporan Praktikum Mikroteknik. OLEH : : M. Rizqun akbar : J1C112031

PEMBUATAN PREPARAT STOMATA METODE LEAF CLEARING DAN PREPAPAT STOMATA SEGAR. Laporan Praktikum Mikroteknik. OLEH : : M. Rizqun akbar : J1C112031 PEMBUATAN PREPARAT STOMATA METODE LEAF CLEARING DAN PREPAPAT STOMATA SEGAR Laporan Praktikum Mikroteknik Nama NIM Kelompok Asisten OLEH : : M. Rizqun akbar : J1C112031 : II (dua) : Ana Fatmasari PROGRAM

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Buah naga ( Dragon Fruit) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang baru dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. beberapa Kecamatan yaitu Kecamatan Kota Tengah, Kecamatan Kota Utara dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. beberapa Kecamatan yaitu Kecamatan Kota Tengah, Kecamatan Kota Utara dan 20 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Pengamatan stomata dalam penelitian ini dilakukan pada 9 varietas tumbuhan puring yang terdapat di Kota Gorontalo. Varietas puring ini

Lebih terperinci

Lili paris ( Chlorophytum comosum Landep (Barleria prionitis L.) Soka(

Lili paris ( Chlorophytum comosum Landep (Barleria prionitis L.) Soka( Lili paris (Chlorophytum comosum) Kingdom : plantae divisi : magnoliophyta kelas : liliopsida ordo :liliaceae family : anthericaceae genus :chlorophytum spesies : chlorophytum comusum var. vittatum Batang

Lebih terperinci

PRAKTIKUM VI I. ALAT DAN BAHAN II. CARA KERJA

PRAKTIKUM VI I. ALAT DAN BAHAN II. CARA KERJA PRAKTIKUM VI Topik : Epidermis dan Derivatnya Tujuan : Untuk mengamati bentuk-bentuk epidermis, trikoma dan stoma Hari/Tanggal : Kamis, 16 April 2011 Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lahan Terdegradasi ,

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lahan Terdegradasi , II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lahan Terdegradasi Degradasi lahan adalah proses menurunnya kapasitas dan kualitas lahan untuk mendukung suatu kehidupan (FAO 1993). Degradasi lahan mengakibatkan hilang atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dilihat dari beberapa bentuk dan karakteristik jenis tanamanya.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dilihat dari beberapa bentuk dan karakteristik jenis tanamanya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mawar adalah salah satu tanaman bunga yang memiliki ciri khusus yaitu dilihat dari beberapa bentuk dan karakteristik jenis tanamanya. Tanaman bunga Mawar merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Genus Cucumis pada dasarnya memiliki bermacam-macam jenis spesies

BAB I PENDAHULUAN. Genus Cucumis pada dasarnya memiliki bermacam-macam jenis spesies 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Genus Cucumis pada dasarnya memiliki bermacam-macam jenis spesies tanaman yang berbeda dari bentuk morfologi daunnya ataupun buahnya. Tanaman dari genus Cucumis ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Bayam Bayam (Amaranthus sp.) merupakan tanaman semusim dan tergolong sebagai tumbuhan C4 yang mampu mengikat gas CO 2 secara efisien sehingga memiliki daya adaptasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allamanda merupakan salah satu genus dari famili Apocynaceae.

BAB I PENDAHULUAN. Allamanda merupakan salah satu genus dari famili Apocynaceae. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Allamanda merupakan salah satu genus dari famili Apocynaceae. Allamanda berasal dari Amerika tropis. Famili ini terdiri dari sekitar 1000 spesies yang tergolong dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di Kabupaten Gorontalo. Cagar Alam ini terbagi menjadi dua kawasan yaitu

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat Tomat (Lycopersicum esculantum MILL.) berasal dari daerah tropis Meksiko hingga Peru. Semua varietas tomat di Eropa dan Asia pertama kali berasal dari Amerika Latin

Lebih terperinci

Densitas Stomata 120 Menit

Densitas Stomata 120 Menit LKS: 04 Densitas Stomata 120 Menit PENGANTAR Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN HUBUNGAN ANTARA JUMLAH STOMATA DENGAN KECEPATAN TRANSPIRASI

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN HUBUNGAN ANTARA JUMLAH STOMATA DENGAN KECEPATAN TRANSPIRASI LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN HUBUNGAN ANTARA JUMLAH STOMATA DENGAN KECEPATAN TRANSPIRASI Oleh: Ayu Agustini Juhari 1210702007 Tanggal Praktikum : 16 April 2012 Tanggal Pengumpulan : 23 April 2012

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nyamplung Nyamplung memiliki sebaran yang luas di dunia, dari Afrika, India, Asia Tenggara, Australia Utara, dan lain-lain. Karakteristik pohon nyamplung bertajuk rimbun-menghijau

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Botani Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L) Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman umbi-umbian dan tergolong tanaman berumur pendek. Tumbuhnya bersifat menyemak dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : Divisi :

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Polypetales, Famili:

I. TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Polypetales, Famili: I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Menurut Fachrudin (2000) di dalam sistematika tumbuhan, tanaman kedelai diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio:

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Paprika. Syarat Tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Paprika. Syarat Tumbuh 4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Paprika Tanaman paprika (Capsicum annum var. grossum L.) termasuk ke dalam kelas Dicotyledonae, ordo Solanales, famili Solanaceae dan genus Capsicum. Tanaman paprika merupakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae,

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae, TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman: Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae, Divisi : Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo : Euphorbiales, Famili

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Caisim (Brassica juncea L.) Caisim merupakan jenis sayuran yang digemari setelah bayam dan kangkung (Haryanto dkk, 2003). Tanaman caisim termasuk dalam famili Cruciferae

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)) TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)) termasuk ke dalam Kelas : Magnoliopsida, Ordo : Fabales, Famili : Fabaceae, Genus : Pachyrhizus, Spesies

Lebih terperinci

A. Struktur Akar dan Fungsinya

A. Struktur Akar dan Fungsinya A. Struktur Akar dan Fungsinya Inti Akar. Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman Jambu Biji Merah Nama ilmiah jambu biji adalah Psidium guajava. Psidium berasal dari bahasa yunani yaitu psidium yang berarti delima, guajava

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mentimun Papasan Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota Cucurbitaceae yang diduga berasal dari Asia dan Afrika. Tanaman mentimun papasan memiliki

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga. tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga. tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik Komoditi Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga Leguminosa. Kedudukan tanaman kacang hijau dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. tanaman. Tipe asosiasi biologis antara mikroorganisme endofit dengan tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. tanaman. Tipe asosiasi biologis antara mikroorganisme endofit dengan tanaman TINJAUAN PUSTAKA Mikroorganisme Endofit Endofit merupakan asosiasi antara mikroorganisme dengan jaringan tanaman. Tipe asosiasi biologis antara mikroorganisme endofit dengan tanaman inang bervariasi mulai

Lebih terperinci

RESPON PERTUMBUHAN SERTA ANATOMI DAUN KENARI (Canarium commune L) DAN AKASIA (Acacia mangium Willd) TERHADAP EMISI GAS KENDARAAN BERMOTOR

RESPON PERTUMBUHAN SERTA ANATOMI DAUN KENARI (Canarium commune L) DAN AKASIA (Acacia mangium Willd) TERHADAP EMISI GAS KENDARAAN BERMOTOR Media Konservasi Vol. X, No. 2 Desember 2005 : 71 76 RESPON PERTUMBUHAN SERTA ANATOMI DAUN KENARI (Canarium commune L) DAN AKASIA (Acacia mangium Willd) TERHADAP EMISI GAS KENDARAAN BERMOTOR [Growth and

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Manggis dan Syarat Tumbuh Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah berupa pohon yang banyak tumbuh secara alami pada hutan tropis di kawasan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengelompokan tanaman

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengelompokan tanaman 29 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengelompokan tanaman Hasil pengamatan yang telah dilakukan terhadap sampel daun untuk mengetahui ukuran stomata/mulut daun, dapat dilihat pada tabel 3. Pada tabel 3 ditunjukkan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TIPE STOMATA PADA DAUN TUMBUHAN XEROFIT (Euphorbia splendens), HIDROFIT (Ipomoea aquatica), DAN MESOFIT (Hibiscus rosa-sinensis)

IDENTIFIKASI TIPE STOMATA PADA DAUN TUMBUHAN XEROFIT (Euphorbia splendens), HIDROFIT (Ipomoea aquatica), DAN MESOFIT (Hibiscus rosa-sinensis) Florea Volume 2 No. 2, Nopember 2015 (28-32) IDENTIFIKASI TIPE STOMATA PADA DAUN TUMBUHAN XEROFIT (Euphorbia splendens), HIDROFIT (Ipomoea aquatica), DAN MESOFIT (Hibiscus rosa-sinensis) Raras Setyo Retno

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Rukmana (2005), klasifikasi tanaman bawang merah adalah sebagai berikut: Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledonae

Lebih terperinci

3. KISI-KISI INSTRUMEN SOAL JARINGAN TUMBUHAN. Jenis sekolah. Kurikulum : 2013

3. KISI-KISI INSTRUMEN SOAL JARINGAN TUMBUHAN. Jenis sekolah. Kurikulum : 2013 3. KISI-KISI INSTRUMEN SOAL JARINGAN TUMBUHAN Jenis sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester : SMA : Biologi : XI / 2 (dua) Kurikulum : 2013 Kompetensi Dasar : 3.3 Menerapkan konsep tentang keterkaitan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman cabai Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis tanaman hortikultura penting yang dibudidayakan secara komersial, hal ini disebabkan

Lebih terperinci

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV N A M A : JHONI N I M : 111134267 ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV I Ayo Belajar IPA A. StandarKompetensi 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya B. KompetensiDasar

Lebih terperinci

Struktur Sel Epidermis dan Stomata Daun Beberapa Tumbuhan Suku Orchidaceae. Diterima 2 April 2011, diterima untuk dipublikasikan 26 Juli 2011.

Struktur Sel Epidermis dan Stomata Daun Beberapa Tumbuhan Suku Orchidaceae. Diterima 2 April 2011, diterima untuk dipublikasikan 26 Juli 2011. Struktur Sel Epidermis dan Stomata Daun Beberapa Tumbuhan Suku Orchidaceae Yulanda Rompas 1), Henny L Rampe 2)*, Marhaenus J Rumondor 2) 1) Alumni Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Sam Ratulangi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai 3 TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Cabai ditemukan pertama kali oleh Columbus pada saat menjelajahi Dunia Baru. Tanaman cabai hidup pada daerah tropis dan wilayah yang bersuhu hangat. Selang beberapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) Menurut Rahayu dan Berlian ( 2003 ) tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 1. Botani Bawang Merah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) Menurut Fachruddin (2000) tanaman kacang panjang termasuk famili leguminoceae. Klasifikasi tanaman kacang panjang

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja...

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja... SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal 8.4 1. ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja... Klorofil Kloroplas Hormon Enzim Salah satu faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Botani Kacang Tanah (Arachis hypogaeal.) Fachruddin (2000), menjelaskan bahwa klasifikasi tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) adalah sebagai berikut. Divisi : Spermatophyta

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai 2.1.1 Klasifikasi tanaman kedelai Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai jenis liar Glycine ururiencis, merupakan kedelai yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi Tanaman Sorgum Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas dan daerah beriklim sedang. Sorgum dibudidayakan pada ketinggian 0-700 m di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. porus, jadi stomata adalah lubang - lubang kecil berbentuk lonjong yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. porus, jadi stomata adalah lubang - lubang kecil berbentuk lonjong yang 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stomata 2.1.1 Pengertian Stomata Stomata berasal dari bahasa Yunani yaitu stoma yang berarti lubang atau porus, jadi stomata adalah lubang - lubang kecil berbentuk lonjong

Lebih terperinci

Bunga bio.unsoed.ac.id

Bunga bio.unsoed.ac.id Lampiran 1. Deskripsi tanaman 1. Angsana Nama Umum Indonesia Belanda : Angsana : Zonnehout Sistem Takson Divisi : Spermatophyta Sub Divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Sub Kelas : Dialypetalae

Lebih terperinci

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Papilionaceae; genus Arachis; dan spesies Arachis hypogaea L. Kacang tanah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Liliales/ Liliflorae, Famili:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut : 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Jagung Menurut Purwono dan Hartono (2005), jagung termasuk dalam keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hutan menurut Undang-undang RI No. 41 Tahun 1999 adalah suatu kesatuan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hutan menurut Undang-undang RI No. 41 Tahun 1999 adalah suatu kesatuan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hutan Rakyat 1. Pengertian Hutan Rakyat Hutan menurut Undang-undang RI No. 41 Tahun 1999 adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang

Lebih terperinci

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. Sifat dan perilaku tanaman kopi dapat dipelajari dari sisi biologinya. Artikel ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan tentang beberapa aspek biologi

Lebih terperinci

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5 ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN Pertemuan Ke-5 Bunga Buah Biji Daun Akar Batang AKAR Mengokohkan tegaknya tumbuhan Menyerap air dan garam mineral serta mengalirkannya ke batang dan daun Menyimpan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Caisin Caisin (Brassica chinensis L.) merupakan tanaman asli Asia. Caisin dibudidayakan di Cina Selatan dan Tengah, di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN. Hubungan Antara Jumlah Stomata Dengan Kecepatan Transpirasi. Nama : Bani Nugraha.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN. Hubungan Antara Jumlah Stomata Dengan Kecepatan Transpirasi. Nama : Bani Nugraha. LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN Hubungan Antara Jumlah Stomata Dengan Kecepatan Transpirasi Nama : Bani Nugraha Nim : 1210702008 Tanggal Praktikum : 16 April 2012 Tanggal Pengumpulan : 23 April 2012

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau Kacang-kacangan (leguminosa), sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Genus Gladiolus yang tergolong dalam famili Iridaceae ini mempunyai 180 jenis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Genus Gladiolus yang tergolong dalam famili Iridaceae ini mempunyai 180 jenis II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Gladiol Genus Gladiolus yang tergolong dalam famili Iridaceae ini mempunyai 180 jenis (Herlina, 1991). Tanaman gladiol berasal dari Afrika Selatan dan menyebar di Asia dan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Cabai merah (Capsicum annuum L.) termasuk kedalam famili Solanaceae. Terdapat sekitar 20-30 spesies yang termasuk kedalam genus Capsicum, termasuk diantaranya

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA Botani TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman apel berasal dari Asia Barat Daya. Dewasa ini tanaman apel telah menyebar di seluruh dunia. Negara penghasil utama adalah Eropa Barat, negaranegara bekas Uni Soviet, Cina,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu mempunyai banyak nama daerah, di antaranya adalah ketela pohon,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu mempunyai banyak nama daerah, di antaranya adalah ketela pohon, II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Ubi kayu: Taksonomi dan Morfologi Ubi kayu mempunyai banyak nama daerah, di antaranya adalah ketela pohon, singkong, ubi jenderal, ubi inggris, telo puhung, kasape, bodin,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gandaria adalah tanaman buah-buahan dari sub kelas Dycotiledoneae dan famili Anacardiaceae. Di Indonesia gandaria memiliki daerah penyebaran yang sempit,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Bawang merah telah dikenal dan digunakan orang sejak beberapa ribu tahun yang lalu. Dalam peninggalan

Lebih terperinci

PERBEDAAN ANATOMI JARINGAN STOMATA BERBAGAI DAUN GENUS ALLAMANDA Anatomical Difference Tissue Stomata in Various Allamanda Genus Leaves

PERBEDAAN ANATOMI JARINGAN STOMATA BERBAGAI DAUN GENUS ALLAMANDA Anatomical Difference Tissue Stomata in Various Allamanda Genus Leaves PERBEDAAN ANATOMI JARINGAN STOMATA BERBAGAI DAUN GENUS ALLAMANDA Anatomical Difference Tissue Stomata in Various Allamanda Genus Leaves Purri Rahayu 1), Ainur Rofieq 2), Muizzudin 3) 1) Jurusan Biologi,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kentang(Solanum tuberosum L) merupakan tanaman umbi-umbian dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kentang(Solanum tuberosum L) merupakan tanaman umbi-umbian dan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Kentang Kentang(Solanum tuberosum L) merupakan tanaman umbi-umbian dan tergolong tanaman berumur pendek. Tumbuhnya bersifat menyemak dan menjalar dan memiliki

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang I. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Botani Gladiol Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang mempunyai jenis 180 jenis. Tanaman gladiol ditemukan di Afrika, Mediterania, dan paling banyak

Lebih terperinci

SIFAT-SWAT MORFOLOGIS DAN ANATOMIS LANGKAP (Arenga obtusifolia Blumme Ex. Mart) Haryanto dan Siswoyo'"

SIFAT-SWAT MORFOLOGIS DAN ANATOMIS LANGKAP (Arenga obtusifolia Blumme Ex. Mart) Haryanto dan Siswoyo' Media Konservasi Edisi Khusus, 1997 : Hal. 10 5-109 105 SIFAT-SWAT MORFOLOGIS DAN ANATOMIS LANGKAP (Arenga obtusifolia Blumme Ex. Mart) Oleh : Haryanto dan Siswoyo'" PENDAHULUAN Menurut Muntasib dan Haryanto

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium 14 TINJAUAN PUSTAKA Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Dalam dunia tumbuhan, tanaman bawang merah diklasifikasikan dalam Divisi : Spermatophyta ; Sub Divisi : Angiospermae ; Class : Monocotylodenae ;

Lebih terperinci

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 3511/Kpts/SR.120/10/2009 TANGGAL : 12 Oktober 2009 DESKRIPSI SALAK VARIETAS SARI INTAN 541

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 3511/Kpts/SR.120/10/2009 TANGGAL : 12 Oktober 2009 DESKRIPSI SALAK VARIETAS SARI INTAN 541 LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 3511/Kpts/SR.120/10/2009 TANGGAL : 12 Oktober 2009 DESKRIPSI SALAK VARIETAS SARI INTAN 541 Asal : Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Silsilah : Gondok x

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Suprapto (1999) mennyatakan tanaman kedelai dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Kelas: Dicotyledone, Ordo:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Biologi Anggrek 2.1.1 Deskripsi Anggrek Anggrek merupakan famili terbesar dalam tumbuhan biji, seluruhnya meliputi 20.000 jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Semangka Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili Cucurbitaceae sehingga masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan melon (Cucumis melo

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani 3 TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Pepaya (Carica papaya) merupakan tanaman buah-buahan tropika. Pepaya merupakan tanaman asli Amerika Tengah, tetapi kini telah menyebar ke seluruh dunia

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Ubikayu Dalam taksonomi tumbuhan, klasifikasi tanaman ubikayu adalah sebagai berikut: Kingdom Divisi Subdivisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (tumbuhan)

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. membentuk bagian-bagian tubuhnya. Dengan demikian perubahan akumulasi biomassa

TINJAUAN PUSTAKA. membentuk bagian-bagian tubuhnya. Dengan demikian perubahan akumulasi biomassa TINJAUAN PUSTAKA Produksi Biomassa dan Karbon Tanaman selama masa hidupnya membentuk biomassa yang digunakan untuk membentuk bagian-bagian tubuhnya. Dengan demikian perubahan akumulasi biomassa dengan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Jeruk Besar

TINJAUAN PUSTAKA Jeruk Besar xii TINJAUAN PUSTAKA Jeruk Besar Jeruk besar (Citrus grandis (L.) Osbeck) yang sering disebut pamelo berasal dari Asia Tenggara, yaitu Indonesia, India, Cina Selatan dan beberapa jenis berasal dari Florida,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Tomat Tanaman tomat termasuk tanaman semusim yang berumur sekitar 4 bulan (Pudjiatmoko, 2008). Klasifikasi tanaman tomat adalah sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU

LAMPIRAN. 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU LAMPIRAN 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU 1. Agrostophyllum longifolium Habitat : herba, panjang keseluruhan ± 60 cm, pola pertumbuhan monopdodial Batang : bentuk pipih,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Cabai Secara sistematika menurut Suriana (2012) cabai dapat di klasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semula dikenal sebagai tumbuhan hias. Dalam perkembangan selanjutnya,

BAB I PENDAHULUAN. semula dikenal sebagai tumbuhan hias. Dalam perkembangan selanjutnya, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bayam merupakan tanaman sayuran yang dikenal dengan nama ilmiah Amaranthus sp. Kata "amaranth" dalam bahasa Yunani berarti "everlasting" (abadi). Tanaman bayam berasal

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 10 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di pekarangan warga di Kecamatan Jumantono, Kecamatan Karanganyar dengan dua jenis tanah yang berbeda yaitu tanah Latosol (Desa

Lebih terperinci

Proses Membuka dan Menutupnya Stomata pada Tumbuhan

Proses Membuka dan Menutupnya Stomata pada Tumbuhan Proses Membuka dan Menutupnya Stomata pada Tumbuhan Sebagian besar proses transpirasi pada tanaman lewat stomata, stomata bagian terbesar berada pada permukaan bawah daun yang memungkinkan terjadinya pertukaran

Lebih terperinci

Secara morfologi, menurut Melcalfe & dua sel epidermis khusus yang disebut

Secara morfologi, menurut Melcalfe & dua sel epidermis khusus yang disebut Pendahuluan pengaruh Stomata adalah lubang - lubang kecil densitas (Mansfield, T.A. 1998). berbentuk lonjong dikelilingi oleh Secara morfologi, menurut Melcalfe & dua sel epidermis khusus disebut Chalk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Morfologi Kacang Tanah

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Morfologi Kacang Tanah TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Kacang Tanah Kacang tanah tergolong dalam famili Leguminoceae sub-famili Papilinoideae dan genus Arachis. Tanaman semusim (Arachis hypogaea) ini membentuk polong dalam

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Asam jawa merupakan tanaman keras berumur panjang yang dapat mencapai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Asam jawa merupakan tanaman keras berumur panjang yang dapat mencapai 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Asam Jawa (Tamarindus indica) Asam jawa merupakan tanaman keras berumur panjang yang dapat mencapai umur hingga 200 tahun. Akar pohon asam jawa yang dalam, juga membuat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tumbuhan mangrove Rhizophora stylosa 2.1.1 Klasifikasi Rhizophora stylosa Menurut Cronquist (1981), taksonomi tumbuhan mangrove Rhizophora stylosa sebagai berikut : Kingdom

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Taksonomi dan Morfologi Kacang Tunggak Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari genus Vignadan termasuk ke dalam kelompok yang disebut catjangdan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Deskripsi Tanaman Sukun (Artocarpus communis Frost) Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan tanaman sukun dapat

TINJAUAN PUSTAKA. Deskripsi Tanaman Sukun (Artocarpus communis Frost) Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan tanaman sukun dapat TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Tanaman Sukun (Artocarpus communis Frost) Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan tanaman sukun dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Dephut, 1998): Kingdom : Plantae Divisio : Spematophyta

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Berdasarkan klasifikasi taksonomi dan morfologi Linneus yang terdapat dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : Plantae, Divisio : Spermatophyta,

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR STOMATA PADA DAUN BEBERAPA TUMBUHAN HIDROFIT SEBAGAI MATERI BAHAN AJAR MATA KULIAH ANATOMI TUMBUHAN

ANALISIS STRUKTUR STOMATA PADA DAUN BEBERAPA TUMBUHAN HIDROFIT SEBAGAI MATERI BAHAN AJAR MATA KULIAH ANATOMI TUMBUHAN ANALISIS STRUKTUR STOMATA PADA DAUN BEBERAPA TUMBUHAN HIDROFIT SEBAGAI MATERI BAHAN AJAR MATA KULIAH ANATOMI TUMBUHAN Wina Dyah Puspita Sari dan Herkules Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Medan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistematika dan Botani Tanaman Jagung Manis Tanaman jagung manis termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays saccharata Sturt. Dalam Rukmana (2010), secara

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Tanaman Gladiol Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang sesuai dengan bentuk daunnya yang meruncing dan memanjang.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. bekas tambang, dan pohon peneduh. Beberapa kelebihan tanaman jabon

TINJAUAN PUSTAKA. bekas tambang, dan pohon peneduh. Beberapa kelebihan tanaman jabon TINJAUAN PUSTAKA Jabon (Anthocephalus cadamba) merupakan salah satu jenis tumbuhan lokal Indonesia yang berpotensi baik untuk dikembangkan dalam pembangunan hutan tanaman maupun untuk tujuan lainnya, seperti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Tomat Tanaman tomat (Lycopersicon lycopersicum L.) merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang mempunyai prospek cukup cerah untuk dibudidayakan. Buah tomat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Tanaman Gonda Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat menyebutnya chikenspike termasuk dalam keluarga Sphenocleaceae. Klasifikasi taksonomi dijelaskan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan 14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gladiol Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan pada bentuk daunnya yang sempit dan panjang seperti pedang. Genus gladiolus terdiri

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 307/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK KEPROK BATU 55 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 307/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK KEPROK BATU 55 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 307/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK KEPROK BATU 55 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 490/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN LANGSAT TANJUNG B-1 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 490/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN LANGSAT TANJUNG B-1 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 490/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN LANGSAT TANJUNG B-1 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

PENDUGAAN SIMPANAN KARBON DI ATAS PERMUKAAN LAHAN PADA TEGAKAN EUKALIPTUS (Eucalyptus sp) DI SEKTOR HABINSARAN PT TOBA PULP LESTARI Tbk

PENDUGAAN SIMPANAN KARBON DI ATAS PERMUKAAN LAHAN PADA TEGAKAN EUKALIPTUS (Eucalyptus sp) DI SEKTOR HABINSARAN PT TOBA PULP LESTARI Tbk PENDUGAAN SIMPANAN KARBON DI ATAS PERMUKAAN LAHAN PADA TEGAKAN EUKALIPTUS (Eucalyptus sp) DI SEKTOR HABINSARAN PT TOBA PULP LESTARI Tbk ALFARED FERNANDO SIAHAAN DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN

Lebih terperinci