PENGARUH PENERAPAN SISTEM JUST IN TIME TERHADAP BIAYA OVERHEAD PABRIK STUDI KASUS PADA PT XYZ
|
|
- Suparman Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH PENERAPAN SISTEM JUST IN TIME TERHADAP BIAYA OVERHEAD PABRIK STUDI KASUS PADA PT XYZ Nama : Octaviana Debhora S. NPM : Pembimbing : B. Sundari, SE, MM
2 Perusahaan hidup dalam lingkungan yang berubah cepat dan dinamis. Kemajuan teknologi dan persaingan merupakan dua faktor lingkungan yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk dapat tetap bertahan di tengah era globalisasi ini. Salah satu kemajuan teknologi terjadi dalam bidang teknologi manufaktur, seperti Just In Time (JIT). JIT dapat diartikan sebagai filosofi tepat waktu yang terpusat pada aktivitas yang diperlukan oleh segmen-segmen internal lainnya dalam suatu organisasi. Produksi JIT adalah sistem penjadwalan produksi dan komponen atau produk yang tepat waktu, mutu, dan jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan oleh tahap produksi berikutnya atau sesuai dengan memenuhi permintaan pelanggan. (Supriyono, 2000)
3 Rumusan Masalah: Bagaimana akibat dari penerapan sistem JIT pada biaya overhead pabrik PT XYZ? Masalah tersebut akan dibatasi pada: 1. Perubahan biaya aktivitas berlevel unit, yaitu biaya listrik dan biaya operasi mesin. 2. Perubahan biaya aktivitas berlevel batch, yaitu biaya pengelolaan bahan. 3. Perubahan biaya aktivitas berlevel produk, yaitu biaya penelitian dan pengembangan produk serta biaya pelatihan. 4. Perubahan biaya aktivitas berlevel pelanggan, yaitu biaya telepon, klaim garansi, dan perbaikan barang rusak. Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah melihat perubahan biaya overhead pabrik (BOP) pada saat sebelum dan sesudah penerapan JIT pada PT XYZ.
4 EMPAT KRITERIA / ASPEK JIT 1. Zero Inventory Bahan baku yang diterima segera masuk ke proses produksi kemudian diproses dan produk yang telah jadi segera dikirimkan kepada konsumen. 2. Cellular Manufacturing dan Tenaga Kerja Interdisipliner Pabrik di dalam pabrik (factory within a factory) = menjadikan tata letak pabrik menjadi pabrik mini untuk masing-masing produk. Rancangan alur produksi dapat juga berbentuk sel, artinya seorang pekerja menangani beberapa mesin sehingga mulai dari bahan mentah sampai produk jadi diselesaikan olehnya. Pekerja dituntut untuk memiliki kemampuan ganda dan fleksibel sehingga dapat mengoperasikan seluruh peralatan yang ada dalam jalur produksi, dan melakukan pemeliharaan dan perbaikan kecil alat-alat yang menjadi tanggung jawabnya.
5 3. Total Quality Control (TQC) TQC adalah usaha-usaha yang tiada akhir untuk menyempurnakan mutu, berusaha keras agar proses pemanufakturan bebas dari kerusakan. Filosofi TQC sangat berlawanan dengan doktrin tradisional yang disebut dengan Acceptable Quality Level (AQL) yang mencadangkan terjadinya kerusakan pada tingkat tertentu. 4. Continuous Improvement Perbaikan yang berkesinambungan dalam sistem JIT juga dianggap sebagai solusi untuk pemecahan masalah peningkatan mutu. Salah satu upaya yang paling sering dilakukan perusahaan adalah memberikan pelatihan bagi karyawan untuk menghasilkan tenaga kerja yang interdisipliner dan melakukan penelitian untuk pengembangan produk.
6 Tabel 4.1 Perubahan Biaya Overhead Pabrik Setelah Penerapan JIT Level Aktivitas Biaya Keterangan Menurun Perubahan Meningkat Unit Biaya Listrik Biaya Operasi Mesin Batch Biaya Pengelolaan Bahan Biaya Pelatihan Produk Biaya Penelitian dan Pengembangan Produk Biaya Telepon Pelanggan Biaya Claim Garansi Biaya Perbaikan Barang Rusak
7 BIAYA AKTIVITAS BERLEVEL UNIT Gambar 4.1 Perubahan Biaya Listrik
8 Gambar 4.2 Perubahan Biaya Operasi Mesin
9 BIAYA AKTIVITAS BERLEVEL BATCH Gambar 4.3 Perubahan Biaya Pengelolaan Bahan
10 BIAYA AKTIVITAS BERLEVEL PRODUK Gambar 4.4 Perubahan Biaya Pelatihan
11 Gambar 4.5 Perubahan Biaya Penelitian dan Pengembangan Produk
12 BIAYA AKTIVITAS BERLEVEL PELANGGAN Gambar 4.6 Perubahan Biaya Telepon
13 Gambar 4.7 Perubahan Biaya Claim Garansi
14 Gambar 4.8 Perubahan Biaya Perbaikan Barang Rusak
15 Tabel 4.3 Realisasi Perubahan Biaya Overhead Pabrik PT XYZ Setelah Penerapan JIT Level Biaya Aktivitas Keterangan Diharapkan Perubahan Realisasi Unit Biaya Listrik Menurun Berfluktuasi Biaya Operasi Mesin Menurun Berfluktuasi Batch Biaya Pengelolaan Bahan Menurun Menurun Biaya Pelatihan Meningkat Meningkat Produk Biaya Penelitian dan Pengembangan Meningkat Meningkat Produk Biaya Telepon Menurun Menurun Pelanggan Biaya Claim Garansi Menurun Menurun Biaya Perbaikan Barang Rusak Menurun Menurun
16 Biaya Aktivitas Level Unit (1) Biaya Aktivitas Level Unit (2) Biaya Aktivitas Level Bacth Biaya Aktivitas Level Produk (1) Biaya Aktivitas Level Produk (2) Biaya Aktivitas Level Pelanggan (1) Biaya Aktivitas Level Pelanggan (2) Biaya Aktivitas Level Pelanggan (3) Gambar 4.9 Rangkuman Perubahan Biaya Overhead Pabrik PT XYZ
17 KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa perubahan pada BOP PT XYZ setelah diterapkannya JIT adalah terjadinya penurunan pada berbagai aktivitas seperti berikut: 1. Perubahan biaya aktivitas berlevel unit belum menunjukkan hasil yang positif karena tidak sesuai dengan teori dan konsep JIT. Sebelum diterapkannya JIT besarnya biaya ini meningkat kemudian setelah diterapkannya JIT biaya ini sempat menurun, namun kembali meningkat. Hal ini terjadi karena belum diterapkannya filosofi cellular manufacturing dan tenaga kerja interdisipliner.
18 kesimpulan 2. Perubahan biaya aktivitas berlevel batch dan pelanggan bersifat positif karena sejalan dengan teori dan konsep JIT. Sebelum penerapan JIT, besarnya kedua biaya ini meningkat namun setelah penerapan JIT terjadi penurunan setiap tahunnya. Hal ini terjadi sebagai hasil dari penerapan filosofi zero inventory, total quality control (TQC), dan continuous improvement dengan baik sehingga terjadi efisiensi biaya. 3. Perubahan biaya aktivitas berlevel produk juga bersifat positif karena meskipun besarnya biaya meningkat setiap tahunnya, hal tersebut sesuai dengan teori dan konsep JIT. Baik sebelum maupun sesudah penerapan JIT, besarnya biaya ini terus meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa PT XYZ terus meningkatkan kualitas dan mutu produk melalui penelitian dan pelatihan karyawan.
SISTEM PRODUKSI JUST IN TIME (SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU) YULIATI, SE, MM
SISTEM PRODUKSI JUST IN TIME (SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU) II YULIATI, SE, MM PRINSIP DASAR JUST IN TIME ( JIT ) 3. Mengurangi pemborosan (Eliminate Waste) Pemborosan (waste) harus dieliminasi dalam setiap
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN FILOSOFI JUST IN TIME (JIT) PADA ORGANISASI YANG MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK
Jurnanl Akuntansi & Investasi Vol. 1 No. 1 hal: 20-31 ISSN: 1411-6227 PENGARUH PENERAPAN FILOSOFI JUST IN TIME (JIT) PADA ORGANISASI YANG MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DALAM PERHITUNGAN HARGA
Lebih terperinciSISTEM JUST-IN-TIME (JIT) & Activity Based Cost System
SISTEM JUST-IN-TIME (JIT) & Activity Based Cost System Implementasi JIT Manufacturing Dengan filosofi Just in Time (JIT) perusahaan hanya memproduksi atas dasar permintaan, tanpa memanfaatkan tersedianya
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM JUST IN TIME PADA PABRIK TAHU. : Muhammad Rahman Prabowo NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Renny., SE.
IMPLEMENTASI SISTEM JUST IN TIME PADA PABRIK TAHU Nama : Muhammad Rahman Prabowo NPM : 26209477 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Renny., SE., MM Latar Belakang Dalam era globalisasi seperti saat ini, perusahaan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE JUST IN TIME DALAM PENGADAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA DRESS COLLECTION. Adri Maldini Fakultas Ekonomi Akuntansi
PENERAPAN METODE JUST IN TIME DALAM PENGADAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA DRESS COLLECTION Adri Maldini 20213267 Fakultas Ekonomi Akuntansi Latar Belakang Masalah 1. Perusahaan harus mengambil keputusan
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM JUST IN TIME TERHADAP HARGA POKOK PRODUKSI PADA HOME INDUSTRY RIAN PUSPITA JAYA
PENERAPAN SISTEM JUST IN TIME TERHADAP HARGA POKOK PRODUKSI PADA HOME INDUSTRY RIAN PUSPITA JAYA DISUSUN OLEH : NAMA : MUHAMAD HARIS KELAS : 3EB14 NPM : 24210580 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI
Lebih terperinciJUST-IN-TIME ( JIT )
1. Pengertian JIT JUST-IN-TIME ( JIT ) Dalam pengertian luas, JIT adalah suatu filosofi tepat waktu yang memusatkan pada aktivitas yang diperlukan oleh segmen-segmen internal lainnya dalam suatu organisasi.
Lebih terperinciSISTEM PRODUKSI JUST IN TIME (SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU) YULIATI, SE, MM
SISTEM PRODUKSI JUST IN TIME (SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU) YULIATI, SE, MM Konsep Just In Time (JIT) adalah sistem manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh perusahaanperusahaan terbaik yang ada
Lebih terperinciPrepared by Yuli Kurniawati
KONSEP JUST IN TIME Prepared by Yuli Kurniawati PENGERTIAN JIT JIT atau sistem produksi tepat waktu adalah sistem manajemen fabrikasi yang pada prinsipnya hanya memproduksijenis-jenisbarangyang dimintasejumlahyang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Mursyidi (2008:174) Just In Time (JIT) dikembangkan oleh
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Just In Time 2.1.1.1. Pengertian Just In Time Menurut Mursyidi (2008:174) Just In Time (JIT) dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan otomotif di Jepang
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. Di era perdagangan bebas saat ini menyebabkan iklim kompetisi yang tinggi di
Bab I Pendahuluan 1 Bab I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era perdagangan bebas saat ini menyebabkan iklim kompetisi yang tinggi di segala bidang. Kondisi tersebut memaksa perusahaan harus dapat bekerja
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Just In Time and Backflushing. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen
Akuntansi Biaya Modul ke: Just In Time and Backflushing Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ellis Venissa, MBA. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Kemampuan yang diharapkan Mampu mendeskripsikan sistem
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada Perusahaan Roti Roterdam Malang. Berdasarkan hasil analisis
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Penelitian Terdahulu Berdasarkan hasil penelitian Indah (2004) dengan judul penelitian yaitu: Efisiensi perencanaan bahan baku dalam usaha untuk mencapai efisiensi tingkat
Lebih terperinciBAB 13 MANAJEMEN SEDIAAN
BAB 13 MANAJEMEN SEDIAAN 1 Biaya Sediaan Manajemen sediaan merupakan hal yang mendasar dalam membangun keunggulan kompetitif perusahaan dalam jangka panjang. Kualitas, rekayasa produk, harga, kelebihan
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017
MANAJEMEN PERSEDIAAN HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017 Biaya Persediaan Manajemen persediaan merupakan hal yang mendasar dalam membangun keunggulan kompetitif perusahaan dalam jangka panjang.
Lebih terperinciPENGELOLAAN VALUE-ADDED ACTIVITIES
PENGELOLAAN VALUE-ADDED ACTIVITIES dan NON-VALUE- ADDED ACTIVITIES MELALUI ANALISIS MANUFACTURING CYCLE EFFECTIVENESS (MCE) DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI (Studi Kasus Pada UD Karya Tunggal Sidoarjo)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 Penelitian Ravishankar (2011) Penelitian yang dilakukan Ravishankar (2011) bertujuan untuk menganalisa pengurangan aktivitas tidak bernilai tambah
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Just in Time. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.
Akuntansi Biaya Modul ke: Just in Time Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Just in Time Just In Time adalah filosofi yang dipusatkan pada pengurangan biaya
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PT MUSTIKA RATU, TBK.
PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PT MUSTIKA RATU, TBK. Nama : Adventia Diah Rosari NPM : 22209204 Pembimbing : B. Sundari, SE., MM. Latar Belakang: Pada
Lebih terperinciBAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga
BAB II A. Manajemen Operasi Manajemen Operasi membahas bagaimana membangun dan mengelola operasi suatu organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga pengendalian sistim
Lebih terperinciAPLIKASI JUST IN TIME PADA PERUSAHAAN INDONESIA
APLIKASI JUST IN TIME PADA PERUSAHAAN INDONESIA APLIKASI JUST IN TIME (JIT) PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA 1. Pengertian Metode Just In Time (JIT) Manufaktur JIT adalah suatu sistem berdasarkan tarikan permintaan
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Modul ke: Just In Time And Backflushing 07FEB. Fakultas. Angela Dirman, SE., M.Ak. Program Studi Manajemen
Akuntansi Biaya Modul ke: Just In Time And Backflushing Fakultas 07FEB Angela Dirman, SE., M.Ak Program Studi Manajemen Content Just in time, Backflushing Competence Mahasiswa mampu mendeskripsikan system
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti saat ini, perkembangan di bidang ilmu teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti saat ini, perkembangan di bidang ilmu teknologi dan komunikasi tumbuh dengan sangat pesat. Hal tersebut membuat persaingan di dunia bisnis
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis telah uraikan
81 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis telah uraikan dalam Bab IV dan dikaitkan dengan rumusan masalah pada Bab I, maka dapat dihasilkan beberapa
Lebih terperinciTOC dan Just In Time (JIT)
TOC dan Just In Time (JIT) 1. Hubungan TOC dan JIT Adapun yang mejadi tujuan seorang manajer mengaplikasikan JIT dalam perusahaannya adalah mengurangi waktu yang digunakan produk dalam pabrik. Jika saja
Lebih terperinciBAB 3 LEAN PRODUCTION SYSTEM
BAB 3 LEAN PRODUCTION SYSTEM By Ir. B. INDRAYADI,MT JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 1 2 1 3 PRODUCTION INFORMATION SYSTEM FORECASTING MASTER PRODUCTION SCHEDULE PRODUCT STRUCTURE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang sama, yaitu persaingan dalam industrinya sehingga perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Pada era globalisasi ini, setiap perusahaan menghadapi situasi serta permasalahan yang sama, yaitu persaingan dalam industrinya sehingga perusahaan harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bagi banyak perusahaan industri, salah satu aset yang memerlukan perhitungan yang cermat adalah persediaan, karena pada umumnya persediaan merupakan salah
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN METODE JUST IN TIME DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA HOME INDUSTRY AYA KUE
ANALISIS PENERAPAN METODE JUST IN TIME DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA HOME INDUSTRY AYA KUE Nama : Shella Priana Putri NPM : 26211733 Jurusan : Akuntansi Fakultas : Ekonomi Latar Belakang
Lebih terperinciMEMPELAJARI PENERAPAN SISTEM KANBAN PART REINFORCEMENT SUB ASSY RR BUMPER PADA PT. METINDO ERASAKTI
Nama : Ridwanullah NPM : 36411161 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Dian Kemala Putri, MT MEMPELAJARI PENERAPAN SISTEM KANBAN PART REINFORCEMENT SUB ASSY RR BUMPER PADA PT. METINDO ERASAKTI
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Just in Time (JIT) dan Backflushing. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis
Akuntansi Biaya Modul ke: Just in Time (JIT) dan Backflushing Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI www.mercubuana.ac.id Just In Time (JIT)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang hasilnya ditujukan kepada pihak-pihak internal organisasi, seperti manajer
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi manajemen adalah sistem akuntansi yang berupa informasi yang hasilnya ditujukan kepada pihak-pihak internal organisasi, seperti manajer keuangan, manajer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. globalisasi adalah perubahan tuntutan customer terhadap kualitas produk dan
ANALISIS PENGAMBILAN KREDIT BERDASARKAN SYARIAH OLEH SEKTOR USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DI KOTA SURAKARTA TAHUN 2003 Slamet Tedy Siswoyo F.0198067 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Salah satu
Lebih terperinciHubungan Tingkat Penerapan Sistem Tepat Waktu (Just In Time) pada Sistem Produksi dengan Kinerja Non Keuangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada beberapa dekade akhir ini banyak organisasi perusahaan telah melakukan investasi pada teknologi-teknologi baru untuk tetap bersaing. Teknologi merupakan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat inflasi yang tinggi, dan adanya perdagangan bebas di kawasan Asia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil akibat krisis moneter, tingkat inflasi yang tinggi, dan adanya perdagangan bebas di kawasan Asia mengakibatkan persaingan
Lebih terperinciMenghilangkan kegagalan/kesalahan dalam segala bentuk Percaya bahwa biaya persediaan dapat dikurangi Perbaikan secara terus menerus
PENERAPAN JUST IN TIME PADA INDUSTRI FASHION SEBAGAI PENJAMINAN KUALITAS (QUALITY ASSURANCE) ABSTRAKSI Sistem Just in Time telah menjadi satu pendekatan umum dalam pengelolaan bahan baku/persediaan. Semakin
Lebih terperinciPENGELOLAAN BIAYA MANUFAKTUR PADA LINGKUNGAN TEKNOLOGI MANUFAKTUR MAJU. Oleh : Edi Sukarmanto Th. 1 Abstrak
PENGELOLAAN BIAYA MANUFAKTUR PADA LINGKUNGAN TEKNOLOGI MANUFAKTUR MAJU Oleh : Edi Sukarmanto Th. 1 Abstrak Tingginya tingkat persaingan yang terjadi sebagai akibat adanya globalisasi ekonomi mendorong
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Just In Time Just In Time merupakan manufacturing philosophy yang mulai diterapkan di Jepang pada tahun tujuh puluhan dan mulai diterapkan oleh perusahaanperusahaan
Lebih terperinciAddr : : Contact No :
email Addr : heriyanto.lucky@gmail.com : dewa_emas@yahoo.com Contact No : 081318170013 SISTEM INDUSTRI MANUFAKTUR Industri manufaktur didefinisikan sebagai industri yang membuat produk dari bahan mentah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perusahaan manufaktur, proses produksi merupakan kegiatan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perusahaan manufaktur, proses produksi merupakan kegiatan yang sangat penting. fungsi produksi merupakan cost center yang akan menentukan besar atau kecilnya
Lebih terperinciContoh PT kertasjaya memproduksi 2 macam produk. Contoh peraga 5.2 Perhitungan biaya satuan : produk tunggal. Biaya produksi
PENENTUAN HARGA POKOK BERDASARKAN AKTIVITAS ( ACTIVITY BASED COSTING) Pendahuluan Keterbatasan penentuan harga pokok konvensional terletak pada pembebanan overhead. Dalam system biaya tradisional ada dua
Lebih terperinciIsnaini Febrina, Kusni Hidayati, Mahsina Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya
ANALISIS KOMPARATIF MANAJEMEN PRODUKSI METODE JUST IN TIME DENGAN METODE TRADISIONAL DALAM RANGKA MEMINIMALISIR BIAYA PRODUKSI PADA CV. CIPTA ARTHA SEJAHTERA Isnaini Febrina, Kusni Hidayati, Mahsina Prodi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Zulian Zamil : 2003).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam rangka melaksanakan pembangunan untuk memenuhi kebutuhan rakyat, sektor yang memegang peranan penting setelah sektor pertanian adalah sektor manufaktur.
Lebih terperinciLean Thinking dan Lean Manufacturing
Lean Thinking dan Lean Manufacturing Christophel Pratanto No comments Dasar pemikiran dari lean thinking adalah berusaha menghilangkan waste (pemborosan) di dalam proses, atau dapat juga dikatakan sebagai
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Just-In-Time and Backflushing. Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi
Akuntansi Biaya Modul ke: Just-In-Time and Backflushing Fakultas Ekonomi dan Bisnis Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Just-In-Time dan Backflushing BAB 10 Just-In-Time
Lebih terperinciPENERAPAN METODE JUST IN TIME UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PERSEDIAN BAHAN BAKU. Christyandhika Putra
1 PENERAPAN METODE JUST IN TIME UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PERSEDIAN BAHAN BAKU Christyandhika Putra c_dhikap01@yahoo.com Farida Idayati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi bidang usaha di Indonesia cepat berubah, banyak perusahaan yang jatuh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kondisi bidang usaha di Indonesia cepat berubah, banyak perusahaan yang jatuh namun tidak sedikit yang baru berdiri dan berkembang dengan pesat. Ini semua
Lebih terperinciAda empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :
SIKLUS PRODUKSI DEFINISI Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk. AKTIVITAS BISNIS SIKLUS PRODUKSI
Lebih terperinciBAB IX SIKLUS PRODUKSI
BAB IX SIKLUS PRODUKSI A. Aktivitas-aktivitas Siklus Produksi Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.
Lebih terperinciBAB 9 MANAJEMEN OPERASIONAL SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
BAB 9 MANAJEMEN OPERASIONAL SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT) A. Pengertian Just In Time (JIT) Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemen fabrikasi
Lebih terperinciGRUP TEKNOLOGI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEXMACO DISUSUN OLEH : NELA RESA PUDIN RIFAN FATURAHMAN SOBANA SUPIANTO
GRUP TEKNOLOGI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEXMACO DISUSUN OLEH : NELA RESA PUDIN RIFAN FATURAHMAN SOBANA SUPIANTO MATA KULIAH PENGANTAR SISTEM PRODUKSI DOSEN PEMBIMBING : BAPAK SAFRIZAL PROGRAM STUDI TEHNIK
Lebih terperinciSISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT) Pengertian Just In Time (JIT) Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang secara kontinue diperoleh, diubah dan kemudian dijual kembali. Ada beberapa
18 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1. Pengertian Persediaan Persediaan merupakan unsur yang paling aktif dalam kegiatan operasi perusahaan yang secara kontinue diperoleh, diubah dan kemudian dijual kembali.
Lebih terperinciJurnal Ilmu & Riset Akuntansi Penerapan Metode JIT Pembelian Bahan Baku... - Diaz, Adriany Pratiwi 1
1 PENERAPAN METODE JIT PEMBELIAN BAHAN BAKU DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA BAHAN BAKU Adriany Pratiwi Diaz Adriany.pdiaz@gmai.com Endang Dwi Retnani Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)
Lebih terperinciBAB II ANALISIS BIAYA MUTU. meningkatkan permintaan pelanggan dan mengurangi biaya. Mutu merupakan
BAB II ANALISIS BIAYA MUTU 2. 1. Mutu Memberikan perhatian yang lebih pada mutu suatu produk atau jasa, dapat meningkatkan profitabilitas. Hal tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan permintaan pelanggan
Lebih terperinciTesis MM 2403 PERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT)
PERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT) Nama mahasiswa : Henny Wunas NRP : 9106 201 408 Pembimbing : Prof. Ir. I Nyoman Pujawan,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. penelitian seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat ditarik
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan mendapatkan hasil penelitian seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. PT Malang
Lebih terperinciBahan Ajar SISPRO MAHOP :) 2012/2013
PENJADWALAN Penjadwalan adalah aspek yang penting dalam pengendalian operasi baik dalam industri manufaktur maupun jasa. Dengan meningkatkan titik berat kepada pasar dan volume produksi untuk meningkatkan
Lebih terperinciMEMPRODUKSI BARANG DAN JASA (PRODUCING GOODS AND SERVICES) Gambar 11.1 Proses Transformasi Sumber Daya
MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA (PRODUCING GOODS AND SERVICES) A. MANAJEMEN OPERASI/PRODUKSI Manajemen Operasi (atau produksi) adalah pengarahan dan pengendalian suatu proses secara sistematis untuk mengubah
Lebih terperinciAnalisis Perhitungan Harga Pokok Pesanan Untuk Menentukan Harga Jual Dengan Metode Full Costing Pada PD. Karya Jaya
Analisis Perhitungan Harga Pokok Pesanan Untuk Menentukan Harga Jual Dengan Metode Full Costing Pada PD. Karya Jaya Nama : Syifa Nofiyanti NPM : 28213771 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Sundari, SE.,
Lebih terperinciSISTEM PRODUKSI JUST-IN-TIME
SISTEM PRODUKSI JUST-IN-TIME A. Pendahuluan Dalam Laboratorium Sistem Produksi, dipelajari beberapa modul praktikum antara lain : Fisika Dasar, Elektronika Industri, serta Perencanaan dan Pengendalian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. John Soeprihanto (1999:414) adalah biaya yang seharusnya untuk produksi suatu
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Harga pokok produksi Menurut Soemarso (1999:312) harga pokok produksi merupakan biaya pabrik ditambah dengan persediaan dalam proses awal dikurangi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategi dan meningkatkan keunggulan kompetitif (competitive advantage). Cara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era global dalam dunia industri telah menyebabkan bertambahnya jumlah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, baik perusahaan yang berskala kecil maupun besar.
Lebih terperinciJust-in-Time Production Systems (JITPS) in Developing. Countries: The Nigerian Experience
TUGAS PPIC Just-in-Time Production Systems (JITPS) in Developing Countries: The Nigerian Experience Kamla-Raj 2010 J Soc Sci, 22(2): 145-152 (2010) Oleh: Chandra Silvi (105100303111002) Dyah Intani Enggaela
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ini akan membahas tentang gambaran umum manajemen persediaan dan strategi persdiaan barang dalam manajemen persediaan
Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ini akan membahas tentang gambaran umum manajemen persediaan dan strategi persdiaan barang dalam manajemen persediaan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ir. Rini Anggraini
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE VARIABLE COSTING PADA CV. DONAT MADU CIHANJUANG. : Rizki Nur Oktavia NPM :
ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE VARIABLE COSTING PADA CV. DONAT MADU CIHANJUANG Nama : Rizki Nur Oktavia NPM : 29214640 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Lista Kuspriatni, SE.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat dirasakan sekali pengaruhnya disegala bidang, salah satunya terjadi pada bidang ekonomi. Dengan
Lebih terperinciPenerapan Sistem Pembelian Just In Time (JIT) untuk Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas pada Perusahaan Manufaktur PENDAHULUAN
Penerapan Sistem Pembelian Just In Time (JIT) untuk Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas pada Perusahaan Manufaktur 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada era globalisasi seperti saat ini, perkembangan
Lebih terperinciAKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI 1 Sistem akuntansi memainkan peranan penting dalam mengukur kegiatan dan hasil kerja dari kegiatan tersebut, juga dalam menentukan reward
Lebih terperinciPERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN Gejala-gejala Sistem Biaya yang Telah Usang 1. Hasil penawaran yang sulit dijelaskan 2. Harga jual bervolume tinggi yang ditetapkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan harus memiliki kiat-kiat untuk memenangkan persaingan. Salah satu kiatnya yaitu berusaha memperoleh kepercayaan konsumen. Bila perusahaan dapat menjaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi saat ini perekonomian mempunyai peranan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini perekonomian mempunyai peranan yang sangat penting. Salah satu bidang yang mengalami kemajuan pesat adalah bidang industri. Pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian mengenai manufacturing cycle effectiveness dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian mengenai manufacturing cycle effectiveness dan efisiensi produksi telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menghadapi era pasar bebas yang disebabkan oleh globalisasi, maka setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menghadapi era pasar bebas yang disebabkan oleh globalisasi, maka setiap perusahaan harus siap untuk bersaing secara global. Persaingan merupakan suatu tantangan bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang barang milik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal atau persediaan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan penulis pada PT.BINTANG ALAM SEMESTA, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe: akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.
Lebih terperinciMENGENAL SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME SYSTEM)
MENGENAL SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME SYSTEM) I. Sistem Produksi Barat Sistem produksi yang paling banyak dipakai saat ini adalah yang berasal dari Eropa dan Amerika. Sistem produksi tersebut
Lebih terperinciIMPLEMENTASI JUST IN TIME DALAM MENINGKATKATKAN PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI
IMPLEMENTASI JUST IN TIME DALAM MENINGKATKATKAN PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI Luqman Hakim Fakultas Teknik Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo E-mail: hqm_az@yahoo.com Abstrak Tujuan Just
Lebih terperinciI-1 BAB I PENDAHULUAN
I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri di Indonesia terus tumbuh sejalan dengan berkembangnya teknologi dan sistem produksi yang mendukung industri ini. Meningkatnya kebutuhan masyarakat
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PENGENDALIAN DALAM LINGKUNGAN PEMANUFAKTURAN MAJU
AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN DALAM LINGKUNGAN PEMANUFAKTURAN MAJU Rowland Bismark Fernando Pasaribu UNIVERSITAS GUNADARMA PERTEMUAN IV EMAIL: rowland dot pasaribu at gmail
Lebih terperinciModul ke: AKUNTANSI BIAYA. Just In-Time dan Backflushing. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.
Modul ke: AKUNTANSI BIAYA Just In-Time dan Backflushing Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Modul Perbedaan Sistim Produksi Just-In-Time dan Sistem Produksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi ini negara-negara berkembang berpacu dalam memajukan perekonomian negaranya. Peningkatan produksi merupakan cara paling efektif yang dipilih guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian terbesar dalam penggunaan modal perusahaan serta pengaruhnya terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bagi banyak perusahaan manufaktur, salah satu sumber yang memerlukan perencanaan yang seksama adalah persediaan. Hal ini dikarenakan pada umumnya persediaan
Lebih terperinciPERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PADA PD ABADI KITCHEN
PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PADA PD ABADI KITCHEN Nama : Havitra Cipta Utama NPM : 25209001 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Desi Pujiati, SE., MM Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi ini diwarnai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi ini diwarnai dengan persaingan yang semakin ketat. Persaingan bukan hanya datang dari dalam tetapi datang juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha dewasa ini ditandai dengan kemajuan di berbagai bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan usaha dewasa ini ditandai dengan kemajuan di berbagai bidang perekonomian serta perkembangan teknologi yang sangat cepat. Belum lagi sistem ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan dunia industri di Indonesia memberikan dampak pada persaingan global antar perusahaan. Meningkatkan daya saing terhadap industri dari negara lain
Lebih terperinciANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEMBELI ATAU MEMBUAT SENDIRI BAHAN BAKU MIE PADA MIE KHANGEN
ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEMBELI ATAU MEMBUAT SENDIRI BAHAN BAKU MIE PADA MIE KHANGEN Nama : Puspita Anggandari PR NPM : 26213965 Kelas : 3EB14 Jurusan : Akuntansi Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manapun. Dengan adanya globalisasi yang didukung oleh kemampuan teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari oleh pihak manapun. Dengan adanya globalisasi yang didukung oleh kemampuan teknologi yang sangat pesat, akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadinya persaingan yang ketat khususnya dalam sektor ekonomi. Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi perekonomian memasuki era globalisasi memiliki dampak terjadinya persaingan yang ketat khususnya dalam sektor ekonomi. Perusahaan sebagai bagian yang terpenting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak terjadi perubahan yang cukup drastis pada lingkungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini, banyak terjadi perubahan yang cukup drastis pada lingkungan bisnis dunia secara global. Menurut Hansen dan Mowen (2000:15-18) menyatakan bahwa
Lebih terperinciManajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM MENGELOLA PERSEDIAAN PERUSAHAAN. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Akuntansi
Modul ke: 12 MENGELOLA PERSEDIAAN PERUSAHAAN Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi Idik Sodikin,SE,MBA,MM Manajemen persediaan Kriteria persediaan o Persediaan pada perusahaan dagang Persediaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Just In Time Dalam situasi persaingan pasar global yang sangat kompetitif sekarang ini, dimana pasar menetapkan harga (produsen harus mengikuti harga pasar yang berlaku)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan global yang tajam yang dihadapi oleh perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan global yang tajam yang dihadapi oleh perusahaan manufaktur memaksa manajajemen perusahaan tersebut untuk mencari berbagai alternatif pembuatan produk
Lebih terperinciRUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA
1 RUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA PENDAHULUAN Manajemen biaya Manajemen strategik Perencanaan dan pembuatan keputusan Pengendalian manajemen dan pengendalian operasional Penyajian laporan keuangan Organisasi
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. di perusahaan dan akuntan manajemen merasa bahwa manajemen biaya yang
BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penentuan Pokok Bahasan Ide sistem Activity Based Costing (ABC) muncul saat para manajer sentral di perusahaan dan akuntan manajemen merasa bahwa manajemen biaya yang
Lebih terperinciALOKASI BIAYA BERSAMA PADA PRODUK SAMPINGAN DALAM MENGHITUNG HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus UKM Pembuatan Tahu Bapak Bambang)
NAMA ALOKASI BIAYA BERSAMA PADA PRODUK SAMPINGAN DALAM MENGHITUNG HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus UKM Pembuatan Tahu Bapak Bambang) NPM : 27213456 JURUSAN : RETNO TRI RAHMAWATI : AKUNTANSI PEMBIMBING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis di era globalisasi yang semakin ketat mendorong
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Persaingan bisnis di era globalisasi yang semakin ketat mendorong perusahaan berpacu menarik minat pelanggan dengan menjual produk yang memuaskan. Hal yang dapat memuaskan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Tradisional Pada PT. XYZ Perhitungan harga pokok produksi dalam perusahaan, khususnya perusahaan manufaktur masalah
Lebih terperinci