HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PERSEPSI NYERI PADA PASIEN APENDISITIS DI RUANG BEDAH RUMAH SAKIT EMBUNG FATIMAH KOTA BATAM
|
|
- Verawati Hermawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PERSEPSI NYERI PADA PASIEN APENDISITIS DI RUANG BEDAH RUMAH SAKIT EMBUNG FATIMAH KOTA BATAM Mutia Amalia Lubis Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Batam ABSTRAK Kejadian apendisitis di sebagian besar wilayah Indonesia hingga saat ini masih tinggi. Hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) di Indonesia, appendesitis akut merupakan salah satu penyebab dari abdomen akut dan beberapa indikasi untuk dilakukan operasi kegawatdaruratan abdomen, insidens appendisitis di Indonesia merupakan menempati urutan tertinggi di antara kasus abdomen lainnya. Nyeri menjadi alasan yang paling banyak dan paling umum dikeluhkan seorang pasien untuk mencari perawatan kesehatan dibandingkan dengan keluhan lainnya. Meskipun umum yang diyakini bahwa kecemasan akan meningkatkan persepsi nyeri, namun tidak seluruhnya benar dalam semua keadaan. Tujuan penelitian ini diketahuinya hubungan tingkat kecemasan dangan persepsi nyeri pada pasien appendisitis di Ruang Bedah Rumah Sakit Embung Fatimah Kota Batam Tahun Penelitian ini menggunakan rancangan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien apendisitis di ruang bedah RS Embung Fatimah. Sampel adalah pasien Appendisitis di Ruang Bedah. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan pada penelitian adalah purposive sampling, dengan kriteria inklusi semua pasien pre op apendiks dan pasien yang bersedia diteliti. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari- Februari Pengumpulan data dengan lembar kuisioner dan lembar observasi. Penelitian ini menggunakan analisa chi square dan didapatkan hasil perhitungan bahwa nilai P value sebesar Karena hasil dari P value < 0.05 berarti Ha diterima, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan tingkat kecemasan dengan persepsi nyeri pada pasien appendisitis diruang bedah rumah sakit kota batam tahun Diharapkan agar perawat Rumah Sakit Embung Fatimah, agar semakin meningkatkan pemberian pendidikan kesehatan pada setiap pelaksanaan tindakan keperawatan dan pendekatan lainnya dalam penatalaksanaan management nyeri dan cemas. Kata Kunci : Kecemasan dan persepsi nyeri PENDAHULUAN Latar Belakang Apendiks disebut juga umbai cacing, istilah usus buntu yang dikenal dalam masyarakat awam adalah kurang tepat karena usus buntu adalah sekum. Organ yang tidak diketahui fungsinya ini sering menimbulkan masalah kesehatan. Peradangan akut apendiks memerlukan tindakan pembedahan yaitu pengangkatan apendiks (Apendiktomi) segera untuk mencegah komplikasi yang umumnya berbahaya (Sjamsuhidajat, 2004). Apendiks adalah ujung seperti jari yang kecil kira-kira 10cm (4 inci), melekat pada sekum tepat dibawah katup ileosekal. Apendiks berisi makanan yang mengosongkan diri secara teratur kedalam sekum. Karena pengosongannya tidak efektif, dan lumennya kecil, cenderung menjadi tersumbat dan terutama rentan terhadap infeksi dan mengakibatkan apendisitis. Kira-kira 7% dari populasi mengalami apendisitis pada waktu bersamaan pada waktu bersamaan dalam hidup mereka, pria lebih sering dipengaruhi dari pada 45
2 perempuan, dan remaja lebih sering dari pada dewasa (Brunner & Suddarth, 2001). Insidens appendisitis akut lebih tinggi di negara maju dari negara berkembang, namun dalam tiga sampai empat dasawarsa terakhir menurun secara bermakna, yaitu 100 kasus dari populasi menjadi 52 tiap populasi, kejadian ini mungkin disebabkan perubahan pola makan. Negara yang berkembang berubah menjadi makanan kurang serat. Menurut data epidemiologi appendisitis akut jarang terjadi pada balita, meningkat pada pubertas, dan mencapai puncak pada saat remaja dan awal 20-an, sedangkan angka ini menurun pada menjelang dewasa. Apendisitis sama banyaknya antara perempuan dan lakilaki pada masa prapuber, sedangkan pada masa remaja dan dewasa muda rationya menjadi 3:2, kemudian angka yang tertinggi ini menurun pada pria ( appendicitis-tugas-makalah. html). Pada tahun 2008 angka kejadian apendisitis di sebagian besar wilayah Indonesia hingga saat ini masih tinggi. Di indonesia jumlah pasien yang menjalani apendisitis berjumlah sekitar 7% dari jumlah penduduk di Indonesia atau sekitar orang. Dan hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) di Indonesia, appendesitis akut merupakan salah satu penyebab dari abdomen akut dan beberapa indikasi untuk dilakukan operasi kegawatdaruratan abdomen, insidens appendisitis di Indonesia merupakan menempati urutan tertinggi di antara kasus abdomen lainnya (http;// RI.ac.id). Apendisitis adalah peradangan dari apendiks vermiformis, dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering, penyakit ini dapat mengenai semua umur baik laki-laki maupun perempuan, tetapi lebih sering menyerang laki-laki berusia tahun (Mansjor, 2000). Kecemasan merupakan hal yang akrab dalam diri manusia, cemas bukanlah hal yang aneh karena setiap orang pasti mangalami cemas dengan berbagai variannya, cemas sangat berhubungan dengan perasaan yang tidak pasti sebagai hasil penilaian terhadap suatu objek yang tidak jelas cemas bisa bersumber dari mana saja, bahkan bisa bersumber dari manusia itu sendiri (Asmadi, 2008). Nyeri mungkin suatu hal yang tidak asing bagi kita.nyeri menjadi alasan yang paling banyak dan paling umum dikeluhkan seorang pasien untuk mencari perawatan kesehatan dibandingkan dengan keluhan lainnya dan nyeri juga sebagai pengalaman sensori dibawa oleh stimulus sebagai akibat adanya ancaman dan kerusakan aktual dan potensial (Prasetyo, 2010). Meskipun umum yang diyakini bahwa kecemasan akan meningkatkan persepsi nyeri, mungkin tidak seluruhnya benar dalam semua keadaan. Namun kecemasan yang relevan atau berhubungan dengan nyeri dapat meningkatkan persepsi pasien terhadap nyeri (Brunner & Suddarth, 2001). Berdasarkan hasil presurvei tanggal 21 bulan desember 2013 dengan wawancara dari 7 pasien yang mengalami appendicitis memiliki karakteristik persepsi terhadap nyeri yang berbeda-beda, yang mana diantaranya 4 pasien merasakan nyeri berat dan 3 pasien merasakan nyeri sedang. Namun dari pasien yang merasakan nyeri berat, 3 pasien diantaranya tidak begitu cemas akan penyakitnya, sedangkan 2 pasien yang merasakan nyeri sedang menghadapi cemas akan kondisi penyakit yang dialaminya. Adanya fenomena yang ditemukan dilapangan dengan teori yang berkaitan tentang cemas dan nyeri, maka penulis bermaksud untuk 46
3 mengadakan penelitian mengenai hubungan tingkat kecemasan dangan persepsi nyeri pada pasien appendisitis di Ruang Bedah Rumah Sakit Embung Fatimah Kota Batam. Tujuan Umum penelitian adalah diketahuinya hubungan tingkat kecemasan dengan persepsi nyeri pada pasien apendisitis di ruang Bedah Rumah Sakit Embung Fatimah Kota Batam tahun 2014 dan Tujuan Khusus diketahuinya tingkat kecemasan pasien apendisitis, tingkat nyeri pasien apendisitis dan hubungan antara tingkat kecemasan dengan persepsi nyeri pada pasien apendisitis. METODE Kerangka Konsep Penelitian Tingkat Kecemasan Persepsi nyeri pada pasien apendisitis Penelitian ini menggunakan rancangan peneliti survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien apendisitis diruang bedah RS Embung Fatimah Batam tahun Sampel yang diambil peneliti adalah pasien Appendisitis di Ruang Bedah Rumah Sakit Embung Fatimah Kota Batam. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan pada penelitian adalah purposive sampling, dimana purposive sampling yaitu teknik penentu sampel dengan pertimbangan peneliti. Menurut Setiadi (2007), ada kriteria yang prlu dicantumkan yaitu: a. Kriteria inklusi (kriteria yang layak diteliti) adalah karakteristik umum Subjek penelitian yang akan diteliti (Nursalam dan Parani, 2001). Dengan kriteria inklusi pada sampel sebagai berikut: 1. Semua pasien pre op apendiks 2. Pasien yang bersedia diteliti b. Kriteria eksklusi pada sampel ini adalah Responden yang harus segera dilakukan tindakan operasi, maka responden ini dianggap tidak layak untuk dijadikan responden. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Ruang Bedah Rumah Sakit Embung Fatimah Kota Batam dan waktu saat melaksanakan penelitian pada tanggal 15 Januari - 4 Februari Jenis alat pengumpulan data yaitu lembar kuisioner dan lembar observasi serta Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah dengan teknik observasi dan wawancara Analisa Data 1. Analisa Univariat Analisa yang dilakukan untuk menganalisa satu variabel. Untuk melihat distribusi frekuensi variabel tingkat kecemasan dangan persepsi nyeri pada pasien apendisitis. 2. Analisa Bivariat Analisa yang digunakan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berpengaruh pada tingkat kecemasan dengan persepsi nyeri pada pasien appendisitis. Dalam analisa ini dapat dilakukan dengan pengujian statistik menggunakan chi square dari program Statistical Product and Service Solution (SPSS) dengan nilai ketepatan yang dinyatakan bermakna apabila P value < 0,05. 47
4 HASIL Analisa Univariat Analisa yang dilakukan untuk menganalisa satu variabel. Untuk melihat distribusi frekuensi variabel. Dibawah ini merupakan hasil gambaran dari tingkat kecemasan dan persepsi nyeri pada pasien appendicitis di ruang bedah RS Embung Fatimah. Tabel 1. Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Kecemasan pada Pasien Appendisitis di Ruang Bedah Rumah Sakit Embung Fatimah Kota Batam No Tingkat Kecemasan Frekuensi Persentase (%) 1 Kecemasan Ringan Kecemasan sedang Kecemasan Berat Panik 0 0 Total Berdasarkan tabel 1. dapat dijelaskan bahwa dari 18 responden, ada 2 (11.1%) responden yang mempunyai kecemasan ringan, 9 (50.0%) responden mengalami kecemasan sedang, 7 (38.9%) responden mengalami kecemasan berat dan tidak ada responden yang mengalami panik, di Ruang Bedah Rumah Sakit Embung Fatimah Kota Batam. Tabel 2. Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Nyeri pada Pasien Appendisitis di Ruang Bedah Rumah Sakit Embung Fatimah Kota Batam No Tingkat Nyeri Frekuensi Persentase (%) 1 Tidak Nyeri Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri Berat Nyeri Berat Sekali 0 0 Total Berdasarkan tabel 2. dapat dijelaskan dari 18 responden ada 2 (11.1%) responden yang mengalami tingkat nyeri ringan, 10 (55.6%) responden yang mengalami tingkat nyeri sedang, 6 (33.3%) responden yang mengalami tingkat nyeri berat dan tidak ada yang mengalami tingkat nyeri berat sekali. Analisa Bivariat Menurut Notoatmomodjo (2010). Analisa yang digunakan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan, melihat hasil dalam analisa ini dapat dilakukan dengan pengujian statistik menggunakan uji chi square dari program Statistical Product and Service Solution (SPSS) dengan nilai ketepatan yang dinyatakan bermakna apabila P value < 0,05. Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan persepsi nyeri pada pasien appendisitis di Ruang Bedah Rumah Sakit Embung Fatimah Kota Batam. 48
5 Tabel 3 Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Persepsi Nyeri Pada Pasien Appendisitis di Ruang Bedah Rumah Sakit Embung Fatimah Kota Batam. No Tingkat Nyeri Total Pv kecemasan Nyeri Ringan Nyeri sedang Nyeri berat 1 Kecemasan ringan 2 Kecemasan sedang 3 Kecemasan berat 4 Kecemasan berat sekali Total Dari tabel 3. menunjukkan bahwa dari hasil penelitian, yang mengalami yang mengalami kecemasan ringan ada nyeri ringan sebayak 2 responden, tidak ada yang mengalami kecemasan sedang dengan nyeri ringan, tidak ada yang mengalami kecemasan berat dengan nyeri ringan, tidak ada yang mengalami panik dengan nyeri ringan, tidak ada yang mengalami kecemasan ringan dengan nyeri sedang, yang mengalami kecemasan sedang ada nyeri sedang sebanyak 6 responden, yang mengalami kecemasan berat ada nyeri sedang sebanyak 4 responden, tidak ada yang mengalami panik dengan nyeri sedang, tidak ada yang mengalami kecemasan ringan dengan nyeri berat, yang mengalami kecemasan ringan ada nyeri berat sebanyak 3 responden, yang mengalami kecemasan berat ada nyeri berat sebanyak 3 responden, dan tidak ada yang mengalami panik dengan nyeri berat. Dari hasil perhitungan chi-square di dapat nilai P value sebesar karena hasil dari P value < 0.05 berarti Ha diterima, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan tingkat kecemasan dengan persepsi nyeri pada pasien appendisitis diruang bedah Rumah Sakit Embung Fatimah. PEMBAHASAN Tingkat Kecemasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan seperti di lihat pada tabel 1. distribusi frekuensi dapat dijelaskan bahwa dari 18 responden, ada 2 (11.1%) responden yang mempunyai kecemasan ringan, 9 (50.0%) responden mengalami kecemasan sedang, 7 (38.9%) responden mengalami kecemasan berat dan tidak ada responden yang mengalami kecemasan berat sekali. Dari hasil penelitian ini didapat banyak responden yang memiliki kecemasan ringan terhadap tindakan pre operasi apendiks di Ruang Bedah Rumah Sakit Embung Fatimah Kota Batam. Menurut Asmadi 2008, kecemasan menjadi suatu beban berat yang menyebabkan individu hidupnya tersebut terbayang-bayang cemas berkepanjangan, cemas berkaitan dengan stres, oleh karena itu cemas timbul sebagai respons fisiologis maupun psikologis, artinya kecemasan terjadi ketika seseorang merasa terancam baik secara fisik maupun psikologi, dan dapat pula Kecemasan (ansietas/anxiety) merupakan hal yang akrab dalam diri manusia, cemas bukanlah hal yang aneh kerena setiap orang pasti mengalami cemas dengan 49
6 berbagi variannya tingkat kecemasan ringan sampai kecemasan berat sekali. Hal ini dapat dijelaskan, bahwa kecemasan merupakan suatu perasaan seseorang terhadap suatu masalah yang dihadapinya, yang menyebabkan terganggu baik secara perasaan maupun pikiran hingga merasa terancam, dan kecemasan itu bersifat individu, Tingkat kecemasan ini terdapat berbagai variannya, dari tingkat kecemasan ringan sampai kecemasan berat sekali dan tingkat kecemasan sedang ini lebih banyak yang dirasakan oleh responden tergantung dari koping individu. Karena setiap individu memiliki cara untuk mengatasi kecemasan, memusatkan pengalihan dari perhatiannya dan mengkesampingkan yang lain. Tingkat Nyeri Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan seperti yang terlihat pada tabel 2. dapat dijelaskan dari 18 responden, tidak ada yang mengalami tidak nyeri, 2 (11.1%) responden yang mengalami tingkat nyeri ringan, 10 (55.6%) responden yang mengalami tingkat nyeri sedang, 6 (33.3%) responden yang mengalami tingkat nyeri berat dan tidak ada yang mengalami tingkat nyeri berat sekali, Dari hasil penelitian ini didapat banyak responden yang memiliki tingkat nyeri sedang terkait penyakit appendisitis di Ruang Bedah Rumah Sakit Embung Fatimah Kota Batam. Nyeri merupakan sensasi yang rumit, unik, universal dan bersifat individual. Dikatakan individual terhadap sensasi nyeri beragam dan tidak bisa disamakan satu dengan lainnya dan nyeri juga berbeda-beda antar individu, tergantung pada persepsi nyeri (Asmadi, 2008). Rasa nyeri yang dirasakan pasien appendisitis berbeda-beda dari tingkat nyeri sampai dengan nyeri berat sekali, tergantung bagaimana pasien menanggapinya (Potter Patricia A, 2005). Dapat dijelaskan bahwa tingkat nyeri bersifat individu, dan tidak bisa disamakan dengan yang lainnya, pada pasien appendisitis terdapat tingkat nyeri sedang yang paling banyak yang dirasakan oleh responden. Tingkat nyeri dapat kita terima dengan akal logika yang sama sekali tidak bisa secara nalar, hal tersebut jelas menggambarkan bahwa nyeri itu dapat diselesaikan tanpa medikasi misalnya dengan masase kulit, kompres, distraksi dan relaksasi. Hubungan Tingkat kecemasan pada pasien appendicitis Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan yang terlihat pada tabel 3. menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dengan persepsi nyeri pada pasien appendisitis di Rumah Sakit Embung Fatimah Kota Batam. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probalitas adalah P value sebesar 0.001, dimana sig (2-tailed) < Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan tingkat kecemasan dengan persepsi nyeri pada pasien appendisitis. Menurut Brunner & Suddarth 2001, meskipun umum diyakini bahwa kecemasan akan meningkatkan persepsi nyeri, mungkin tidak seluruhnya benar dalam semua keadaan. Namun kecemasan yang relevan atau berhubungan dengan nyeri dapat meningkatkan persepsi pasien terhadap nyeri. Menurut Potter Patricia A, Hubungan antara nyeri dengan kecemasan bersifat konfleks, kecemasan seringkali meningkatkan persepsi nyeri, tetapi nyeri juga dapat menimbulkan suatu perasaan cemas.bahwa stimulus nyeri mengaktifkan bagian system limbik yang mengendalikan emosi seseorang, khususnya kecemasan. Individu yang sehat secara emosional, lebih mampu mentoleransikan nyeri sedang hingga beratdaripada seseorang 50
7 yang memiliki status emosional yang kurang stabil. Klien yang yang mengalami cedera atau menderita penyakit kritis, seringkali mengalami kesulitan mengontrol lingkungan dan perawatan diri dapat menimbulkan tingkat nyeri yang tinggi, maka rasa cemas tersebut dapat menimbulkan suatu masalah penetalaksanaan nyeri. Nyeri yang tak kunjung hilang seringkali menyebabkan psikosis dan gangguan kepribadian. Sesuai teori diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat kecemasan dapat mempengaruhi persepsi nyeri, apabila seseorang merasa cemas akan berfokus pada penyakitnya. Pada saat terjadinya nyeri yang di alami banyak perilaku yang dapat diungkapkan oleh seseorang yang mengalaminya seperti menangis, meringis dan masih banyak yang lain, dan akan dapat menambah rasa nyeri, pada penatalaksanaan nyeri ada beberapa teknik untuk mengurangi nyeri meliputi masase kulit, imobilisasi, kompres, distraksi dan relaksasi. Kehadiran keluarga yang dicintai atau teman untuk mengalihkanperhatian sehingga dapat mengurangi rasa nyeri meraka terhadap penyakitnya. Dan apabila pengalihan perhatian ini dilakukan maka kemungkinan besar tingkat kecemasan dengan persepsi nyeri yang dirasakan akan berkurang. Dari hasil analisa chi-scuare didapat nilai P value 0.001<0.05 dengan taraf kesalahan 5% maka dapat disimpulkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dengan persepsi nyeri pada pasien Appendisitis di Ruang Bedah Rumah Sakit Embung Fatimah Kota Batam. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai hubungan tingkat kecemasan dengan persepsi nyeri pada pasien appendisitis di Ruang Bedah Rumah Sakit Umum Embung Fatimah Kota Batam, dengan jumlah 18 responden dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Setengah responden yang di rawat di ruangan bedah Rumah Sakit Embung Fatimah Kota Batam, sebagian besar mengalami tingkat kecemasan sedang yaitu (50%) sebanyak 9 orang. 2. Setengah responden yang di rawat di ruangan bedah Rumah Sakit Embung Fatimah Kota Batam, sebagian besar mengalami tingkat nyeri sedang yaitu (55,6%) sebanyak 10 orang. 3. Adanya hubungan yang signifikan antara hubungan tingkat kecemasan dengan persepsi nyeri pada pasien appendisitis di Ruang Bedah Rumah Sakit Embung Fatimah Kota Batam, terlihat dari hasil penelitian responden diperoleh P value sebesar < REKOMENDASI Dari hasil penelitian ini maka peneliti memberikan saran sebagai berikut: Bagi Perawat Rumah Sakit Embung Fatimah Kota Batam Sebagai masukan bagi perawat rumah sakit, bahwa agar semakin meningkatkan pemberian pendidikan kesehatan pada setiap pelaksanaan tindakan keperawatan dan pendekatan lainnya dalam penatalaksanaan management nyeri dan cemas. Bagi Instansi Pendidikan Dapat dijadikan sebagai salah satu referensi yang bisa dijadikan bahan informasi untuk acuan penelitian selanjutnya agar bisa lebih baik lagi. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai masukan dan bahan informasi perbandingan untuk penelitian selanjutnya dengan melakukan penelitian tentang persepsi nyeri dengan karakteristik individu atau beberapa faktor yang mempengaruhi nyeri. 51
8 DAFTAR PUSTAKA Brunner & Suddarth.2001 Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Buku Kedokteran EGC Jakarta. DepKes.RI, Artikel Kecemasan (Online) ( eb-site/artikel/kecemasan) Diakses pada tanggal 20 Desember 2013 jam wib Hawari, Dadang Manajemen Stres, Cemas dan Depresi. Jakarta : FakultasKedokteran Universitas Indonesia. Medlinux, Apendisitis-akut (online) ( 008/12/ appendisitisakut.html).diakses pada tanggal 15 Januari 2014 jam wib Nair, Apendisitis(Online)( unair.blogspot. com/2010/12/ appendicitis). Diakses pada tanggal 27 Desember 2013, jam wib Notoadmodjo Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nurmalasari, Apendisitis (Online) (http;//nindanurmalasari.blogspo t.com/2012 /02/apendisitis.html). Diakses pada tanggal 11 Januari 2014 jam wib Potter Patricia A Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4.Jakarta : Buku Kedokteran, EGC Setiadi Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu Sigit Nian Prasetyo, Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta : Graha Ilmu Sosanto Priyo dan Luknis Sabri, 2010.Statistik Kesehatan. Jakarta : Rajawali Pers Stuart Buku Saku Keperawatn Jiwa. Jakarta : EGC Tamsuri Anas, Ns. S.Kep Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : Buku Kedokteran, EGC 52
BAB I PENDAHULUAN. abdomen darurat. Pria lebih banyak terkena daripada wanita, remaja lebih. berusia 10 sampai 30 tahun (Brunner & Suddarth, 2000).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Apendiks adalah organ tambahan kecil yang menyerupai jari, melekat pada sekum tepat dibawah katup ileosekal. Karena apendiks mengosongkan diri dengan tidak
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. J POST APPENDIKTOMY DI BANGSAL MAWAR RSUD Dr SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. J POST APPENDIKTOMY DI BANGSAL MAWAR RSUD Dr SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan
Lebih terperinciSTRATEGI KOPING DAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI DI RUANG RINDU B2A RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
STRATEGI KOPING DAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI DI RUANG RINDU B2A RSUP H. ADAM MALIK MEDAN Nurhafizah* Erniyati** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU **Dosen Departemen Keperawatan Maternitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cacing (appendiks). Infeksi ini bisa terjadi nanah (pus) (Arisandi,2008).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Appendiksitis adalah peradangan akibat infeksi pada usus buntu dan umbai cacing (appendiks). Infeksi ini bisa terjadi nanah (pus) (Arisandi,2008). Sedangkan menurut
Lebih terperinciBambang Soewito. Dosen Prodi Keperawatan Lubuklinggau .:
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI APENDISITIS DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 2017. Bambang Soewito. Dosen Prodi Keperawatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10 cm
13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10 cm (kisaran 3-15 cm), dan berpangkal di sekum. Lumennya sempit di bagian proksimal dan melebar
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
12 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah : Umur Jenis kelamin Suku Pekerjaan
Lebih terperinciJurnal Kesehatan Masyarakat (Adhar, Lusia, Andi 26-33) 26
FAKTOR RISIKO KEJADIAN APENDISITIS DI BAGIAN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM ANUTAPURA PALU Adhar Arifuddin 1, Lusia Salmawati 2, Andi Prasetyo 3* 1.Bagian Epidemiologi, Program Studi Kesehatan Masyarakat,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi & Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo pada bulan Mei tahun 2013. 3.2. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014
PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014 1* Gumarang Malau, 2 Johannes 1 Akademi Keperawatan Prima Jambi 2 STIKes
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo. Rumah Sakit ini
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Merupakan Rumah Sakit Umum (RSU) terbesar yang ada di Wilayah Provinsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Instalasi gawat darurat merupakan salah satu unit di rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui standart tim kesehatan
Lebih terperinciSyntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 2 Februari 2017
Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 251-089 e-issn : 258-1398 Vol. 2, No 2 Februari 2017 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA KECEMASAN PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA WELAS ASIH
Lebih terperinciSTUDI KASUS PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS APENDIKSITIS DI RUANG FLAMBOYAN RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI
STUDI KASUS PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS APENDIKSITIS DI RUANG FLAMBOYAN RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III
Lebih terperinciMEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG
MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG Asri Rahmawati, Arena Lestari, Ferry Setiawan ABSTRAK Salah satu penyakit yang menjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu masalah sistem pencernaan yang sering dijumpai oleh masyarakat yaitu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Salah satu masalah sistem pencernaan yang sering dijumpai oleh masyarakat yaitu apendisitis atau sering di sebut usus buntu. Apendisitis diduga disebabkan oleh bacteria,
Lebih terperinciVolume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA Triana Widiastuti 1, dan Goenawan 2 INTISARI Pada trimester II, ibu hamil biasanya sudah bisa menyesuaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiforis, biasanya
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiforis, biasanya disebabkan oleh sumbatan lumen apendiks, obstruksi limfoid, fekalit, benda asing, dan striktur karena
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga bulan Mei tahun 2017 di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta yang merupakan salah
Lebih terperinciARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN
ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN OLEH : NOVANA AYU DWI PRIHWIDHIARTI 010214A102 PROGRAM
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RESPON TERHADAP NYERI PASIEN POST OPERASI MAYOR DI IRNA BEDAH RSUP. Dr. DJAMIL PADANG 2014.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RESPON TERHADAP NYERI PASIEN POST OPERASI MAYOR DI IRNA BEDAH RSUP. Dr. DJAMIL PADANG 04 Dedi Adha* ABSTRAK Semua pasien post operasi akan mengalami nyeri setelah
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KOTA SURAKARTA SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KOTA SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan
Lebih terperinciPENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012
PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Penelitian Keperawatan Jiwa SITI FATIMAH ZUCHRA BP. 1010324031
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Tindakan operasi
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Apendisitis adalah suatu peradangan pada apendiks, suatu organ
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Apendisitis adalah suatu peradangan pada apendiks, suatu organ tambahan seperti kantung yang terletak pada bagian inferior dari sekum atau biasanya disebut usus buntu
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh: Tresna Komalasari ABSTRAK Teknik relaksasi dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. priyanto,2008). Apendisitis merupakan peradangan akibat infeksi pada usus
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apendisitis merupakan peradangan yang terjadi pada apendiks vermiformis, dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering (Agus priyanto,2008). Apendisitis merupakan
Lebih terperinciTINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERATIF PADA PEMBEDAHAN SEKSIO SESAREA DI RUANG SRIKANDI RSUD KOTA SEMARANG
TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERATIF PADA PEMBEDAHAN SEKSIO SESAREA DI RUANG SRIKANDI RSUD KOTA SEMARANG Iis Sriningsih* ), Dhani Afriani** ) *) Dosen Prodi DIV Keperawatan Semarang, Poltekkes Kemenkes
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Harapan Ibu Purbalingga yang merupakan salah satu Rumah Sakit Swasta kelas D milik Yayasan Islam Bani Shobari.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Filariasis merupakan penyakit zoonosis menular yang banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Filariasis merupakan penyakit zoonosis menular yang banyak ditemukan di daerah tropis seluruh dunia. Filariasis atau penyakit kaki gajah adalah suatu infeksi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
37 BAB III METODE PENELITIAN 38 A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan secara cross sectional, variabel bebas dan variabel terikat diobservasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecemasan yang dialami pasien dan keluarga biasanya terkait dengan segala macam prosedur asing yang harus dijalani pasien dan juga ancaman terhadap keselamatan jiwa
Lebih terperinciStudy Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi
Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi Oleh : Nurul Hidayah, S.Kep.Ns ABSTRAK Latar belakang : Diabetes mellitus adalah penyakit kronis
Lebih terperinciISSN Vol 5, ed 2, Oktober 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU TAHUN 2014 ALINI Dosen STIKes Tuanku
Lebih terperinciANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN LAMA MASA KERJA DENGAN STRES PADA PERAWAT DI PUSKESMAS BLOOTO KOTA MOJOKERTO. Arief Fardiansyah 1 *)
ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN LAMA MASA KERJA DENGAN STRES PADA PERAWAT DI PUSKESMAS BLOOTO KOTA MOJOKERTO Arief Fardiansyah 1 *) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beban kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecil) atau appendiktomi. Appendiktomi adalah pembedahan untuk mengangkat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Apendiks adalah makanan yang mengosongkan diri secara teratur kedalam sekum.apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiformis (manjoer, 2000), karena tidak efektif,
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: POST APPENDIKTOMY DI RUANG MELATI I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: POST APPENDIKTOMY DI RUANG MELATI I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Diajukan Dalam Rangka Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Keperawatan Disusun
Lebih terperinci: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS KECAMATAN JATIBARANG KABUPATEN BREBES LAELATUL MUBASYIROH INTISARI Kehamilan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL. 23 Universitas Indonesia. Gambar 4.1 Sel-sel radang akut di lapisan mukosa
BAB 4 HASIL Hasil pengamatan sediaan patologi anatomi apendisitis akut dengan menggunakan mikroskop untuk melihat sel-sel polimorfonuklear dapat dilihat pada gambar 6,7 dan tabel yang terlampir Gambar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan pada saluran pencernaan (gastrointestinal) merupakan sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan medik. Kasus pada sistem gastrointestinal
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 33 HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI Kurniawati, Utomo Heri S, Abstrak Operasi merupakan tindakan medik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
55 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Nyeri merupakan fenomena yang universal dan kebebasan dari nyeri
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Nyeri merupakan fenomena yang universal dan kebebasan dari nyeri merupakan hak dasar setiap orang (Breivik, 2005). Menurut Kozier dan Erb (1983, dalam Tamsuri, 2004),
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA TAHUN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI
GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA 20 30 TAHUN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI Susilowati Dosen Akper Pamenang Pare Kediri Kanker payudara adalah kanker yang terjadi pada payudara
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN SISWI KELAS VIII TENTANG DISMINORE DENGAN PERILAKU DALAM UPAYA PENANGANAN DISMINORE DI SMPN 12 KOTA BATAM
HUBUNGAN PENGETAHUAN SISWI KELAS VIII TENTANG DISMINORE DENGAN PERILAKU DALAM UPAYA PENANGANAN DISMINORE DI SMPN 12 KOTA BATAM Lisastri Syahrias Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Batam ABSTRAK
Lebih terperinciEka Purwanti¹, Sodikin², Dyah Astorini Wulandari³. Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN STATUS EKONOMI DENGAN KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP PROSES PENGOBATAN ANAK PENDERITA TB PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU (BP4) PURWOKERTO Eka Purwanti¹, Sodikin², Dyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang No. 36 tahun 2014 bahwa kesehatan. harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang No. 36 tahun 2014 bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita
Lebih terperinciSkripsi RIKA RAUDHATUL JANNAH NIM : S RINA AGUSTINA NIM: S
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN DERAJAT KEKEBALAN TERHADAP STRES (SKALA MILLER & SMITH) PADA LANSIA DI KELURAHAN KEDUNGWUNI TIMUR KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN Skripsi RIKA RAUDHATUL JANNAH
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015 Fransisca Imelda Ice¹ Imelda Ingir Ladjar² Mahpolah³ SekolahTinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang banyak dialami oleh manusia. Meskipun bukan merupakan
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Penyakit gastrointestinal (saluran pencernaan) merupakan masalah kesehatan yang banyak dialami oleh manusia. Meskipun bukan merupakan penyebab terbanyak kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Apendisitis paling sering terjadi pada usia remaja dan dewasa muda. Insidens
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Apendisitis merupakan penyakit bedah mayor yang sering terjadi. Apendisitis paling sering terjadi pada usia remaja dan dewasa muda. Insidens apendisitis akut di Negara
Lebih terperinciINFOKES, VOL. 3 NO. 1 Februari 2013 ISSN :
TERDAPAT PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI PADA PASIEN POST OPERASI DENGAN ANESTESI UMUM DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Oleh: Satriyo Agung, Annisa Andriyani, Dewi
Lebih terperinciHUBU GA DUKU GA KELUARGA DE GA KEPATUHA KO TROL BEROBAT PADA KLIE SKIZOFRE IA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. AMI O GO DOHUTOMO SEMARA G
HUBU GA DUKU GA KELUARGA DE GA KEPATUHA KO TROL BEROBAT PADA KLIE SKIZOFRE IA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. AMI O GO DOHUTOMO SEMARA G Regina Indirawati * ), Anjas Surtiningrum ** ), Ulfa Nurulita ***
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel dengan
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat sarjana S-1. Diajukan Oleh : NURHIDAYAH J FAKULTAS KEDOKTERAN
HUBUNGAN STATUS GIZI BERDASAR KADAR ALBUMIN SERUM DENGAN KEJADIAN INFEKSI LUKA OPERASI PASCA APENDEKTOMI PADA PASIEN APENDISITIS AKUT DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE
Jurnal Kesehatan Masyarakat HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE RITA YUSNITA Mahasiswi D-III Kebidanan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Bedah Digestif
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Bedah Digestif 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni 2014 di RSUP Dr.
Lebih terperinciHUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS
HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS Rizka Himawan,Diyah Krisnawati, ABSTRAK Latar Belakang:
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO
PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO Mahar Ranum Ayuningtyas 1 Abdul Muhith 2 * ) Abstrak Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah dekriptif korelasi. Penelitian korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN APENDISITIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LABUANG BAJI MAKASSAR
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN APENDISITIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LABUANG BAJI MAKASSAR Oleh : ERNIWATI Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar Program Studi Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI RSUD Dr. MOEWARDI
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI RSUD Dr. MOEWARDI Dewi Utami, Annisa Andriyani, Siti Fatmawati Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tenggara sekitar dari jumlah penduduk setiap tahunnya.gastritis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan saat ini dihadapkan pada dua masalah, di satu pihak penyakit penular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang belum banyak tertangani,
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014 Herlina 1, *Resli 2 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002). Nyeri
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Nazwar Hamdani Rahil INTISARI Latar Belakang : Kecenderungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan keadaan dimana fungsi fisik, emosional, intelektual, sosial dan perkembangan atau spiritual seseorang
Lebih terperinciHUBUNGAN UMUR DAN JENIS KELAMIN DENGAN KEJADIAN KATARAK DI INSTALASI RAWAT JALAN (POLI MATA) RUMAH SAKIT DR. SOBIRIN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2014
HUBUNGAN UMUR DAN JENIS KELAMIN DENGAN KEJADIAN KATARAK DI INSTALASI RAWAT JALAN (POLI MATA) RUMAH SAKIT DR. SOBIRIN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2014 Imelda Erman, Yeni Elviani, Bambang Soewito Dosen Prodi
Lebih terperinciPENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN
PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN Oleh : Isa Khasani dan Nisa Amriyah Abstrak Sectio caesarea merupakan salah satu pembedahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian A.1. Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkup keilmuan penelitian ini adalah Ilmu Bedah khususnya tentang appendisitis. A.2. Waktu Penelitian Penelitian
Lebih terperinciHUBUNGAN GAMBARAN DIRI DENGAN KEPATUHAN MENJALANI KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN
HUBUNGAN GAMBARAN DIRI DENGAN KEPATUHAN MENJALANI KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN 5 Bandiyah ABSTRAK Pasien kanker seringkali tidak patuh terhadap pengobatan.
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN SINDROMA PRAMENSTRUASI PADA SISWI SMP NEGERI 4 SURAKARTA
GASTER, Vol. 7, No. 2 Agustus 2010 (555-563) HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN SINDROMA PRAMENSTRUASI PADA SISWI SMP NEGERI 4 SURAKARTA Ricka, Wahyuni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta Abstrack:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tua, tidak sehat, dan tidak cantik lagi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menopause merupakan keadaan dimana seorang perempuan tidak lagi mengalami menstruasi yang terjadi pada rentang usia 50 sampai 59 tahun (Harlow, 2012). Pada masa ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
47 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Analitik dengan desain penelitian cross sectional dimana variabel independen (umur,
Lebih terperinciPENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUMAH SAKIT UMUM AISYIYAH PONOROGO NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUMAH SAKIT UMUM AISYIYAH PONOROGO NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: AGUNG SUPRASTYO 201210201150 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tahun angka kejadian insomnia terus meningkat, diperkirakan sekitar 20% sampai 50% orang dewasa melaporkan adanya gangguan tidur atau insomnia, dan sekitar 17%
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembedahan atau tindakan operatif, baik elektif maupun kedaruratan adalah peristiwa kompleks yang menegangkan. Segala bentuk pembedahan tersebut selalu didahului
Lebih terperinciABSTRAK HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN TINDAKAN INVASIF PEMASANGAN INFUS PADA ANAK USIA BALITA (1-5 TAHUN) DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR
ABSTRAK HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN TINDAKAN INVASIF PEMASANGAN INFUS PADA ANAK USIA BALITA (1-5 TAHUN) DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR ASTATI Sakit dan dirawat di rumah sakit merupakan krisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang, penyakit ini dapat mengenai semua umur baik laki-laki maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Apendicitis adalah peradangan dari apendiks vermiformis dan merupakan penyebab penyakit abdomen akut yang sering terjadi di negara berkembang, penyakit ini dapat mengenai
Lebih terperinciSiti Nursondang 1, Setiawati 2, Rahma Elliya 2 ABSTRAK
JURNAL KESEHATAN HOLISTIK Vol 9, No 2, April 2015: 59-63 HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG ALAMANDA RSUD dr. H. ABDUL MOELOEK
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN. Pengumpulan data dilakukan di Poliklinik RSSN Bukittinggi pada tanggal
BAB V HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Penelitian Pengumpulan data dilakukan di Poliklinik RSSN Bukittinggi pada tanggal 12 sampai 22 Juni 2017. Sampel pada penelitian ini diambil dengan metode Purposive
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI UNIT ORTHOPEDI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA
HUBUNGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI UNIT ORTHOPEDI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut American Diabetes Association / ADA (2011) DM adalah suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit yang terjadi karena pankreas tidak dapat menghasilkan insulin atau penyakit kronis yang terjadi ketika tubuh tidak dapat secara
Lebih terperinciEvangeline Hutabarat dan Wiwin Wintarsih. Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab kematian nomor 1 dinegaranegara
GAMBARAN STRES PSIKOLOGIS SEBAGAI PENCETUS SERANGAN ULANG NYERI DADA PADA KLIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI RUANG PERAWATAN VIII RS. DUSTIRA CIMAHI Evangeline Hutabarat dan Wiwin
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. P DENGAN POST OPERASI APPENDIKTOMI DI RUANNG CEMPAKA III RSUDPANDAN ARANG BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. P DENGAN POST OPERASI APPENDIKTOMI DI RUANNG CEMPAKA III RSUDPANDAN ARANG BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI s Disusun Oleh: DESY BANANI RUSTAM J 200 120 014 PROGRAM STUDI DIPLOMA III
Lebih terperinciPriyoto Dosen S1 Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun ABSTRAK
PERBEDAAN TINGKAT STRES PADA LANSIA YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA DI DESA TEBON KECAMATAN BARAT KABUPATEN MAGETAN DAN DI UPT PSLU (PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA) KECAMATAN SELOSARI KABUPATEN MAGETAN Priyoto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perut kuadran kanan bawah (Smeltzer, 2002). Di Indonesia apendisitis merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiformis yang terletak di perut kuadran kanan bawah (Smeltzer, 2002). Di Indonesia apendisitis merupakan penyakit urutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Operasi atau pembedahan merupakan salah satu bentuk terapi pengobatan dan merupakan upaya yang dapat mendatangkan ancaman terhadap integritas tubuh dan jiwa
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN KONSEP DIRI PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROV.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN KONSEP DIRI PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROV. SULAWESI SELATAN Beatris F. Lintin 1. Dahrianis 2. H. Muh. Nur 3 1 Stikes Nani Hasanuddin
Lebih terperinciSTUDI STATUS DEPRESI PADA LANSIA
STUDI STATUS DEPRESI PADA LANSIA Suryono Dosen Akper Pamenang Pare Kediri Proses menua yang dialami lansia mengakibatkan berbagai perubahan fisik, mental, dan emosional seiring dengan bertambahnya usia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun lebih dari 250.000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini menguraikan tentang tingkat nyeri pada pasien post operasi, yang diperoleh
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Penelitian Dalam bab ini menguraikan tentang tingkat nyeri pada pasien post operasi, yang diperoleh melalui pengumpulan data menggunakan kuesioner data demografi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2010) diketahui komplikasi kehamilan secara nasional dialami oleh 6,5% ibu hamil. Ibu melahirkan dengan cesaria adalah 15,3%.
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL THEODORA MAKASSAR
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL THEODORA MAKASSAR Bunga Anton 1, Nursalim 2, Sri Purnama Rauf 3 1 STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2 STIKES Nani Hasanuddin
Lebih terperinciEFEKTIFITAS TERAPI AROMA TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 KABUN TAHUN 2015
Ns. Apriza, M.Kep EFEKTIFITAS TERAPI AROMA TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 KABUN TAHUN 2015 Ns. Apriza, M.Kep Dosen S1 Keperawatan STIKes Tuanku Tambusai Riau
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu
38 BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel
Lebih terperinci/BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengganggu kelompok dan masyarakat serta dapat. Kondisi kritis ini membawa dampak terhadap peningkatan kualitas
1 /BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama di negara - negara maju. Meskipun masalah kesehatan jiwa tidak dianggap sebagai gangguan yang
Lebih terperinci