BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS Pengujian yang telah dilakukan memperoleh data data seperti waktu, arus keluaran, tegangan keluaran, daya keluaran, temperatur pada sisi panas thermoelectric generator dan temperatur pada sisi dingin thermoelectric generator. Data data tersebut masih berupa angka kemudian diubah dalam bentuk grafik sehingga lebih mudah dipahami, dibandingkan, dan dianalisis. Ada beberapa macam pengujian yaitu menggunakan sumber panas buatan, memanfaatkan panas dari sinar matahari, memanfaatkan panas dari knalpot sepeda motor, dan memanfaatkan panas dari setrika listrik Pengujian Menggunakan Sumber Panas Buatan Pengujian menggunakan sumber panas yang dihasilkan dari transistor. Dengan mengatur besarnya tegangan sumber pada transistor dapat diperoleh temperatur yang berbeda. Berdasarkan percobaan yang dilakukan ketika V CC = 4 V diperoleh beda temperatur sebesar 5 C. Saat V CC = 5 V dihasilkan beda temperatur sebesar 15 C. Sedangkan ketika V CC = 6 V akan terjadi beda temperatur sebesar 25 C dan saat V CC = 7 V akan terjadi beda temperatur sebesar 5 C. Selain variasi beda temperatur juga dilakukan variasi terhadap hambatan beban. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik TEG127 4B antara lain mengenai tegangan keluaran, arus keluaran, dan daya keluaran. Hasil percobaan tentang tegangan, arus, dan daya yang dihasilkan dapat dilihat mulai Gambar 4.1 hingga Gambar

2 .25.2 Tegangan (V) Beda Temperatur (Ω) Gambar 4.1. Grafik tegangan keluaran terhadap beban TEG127 4B Arus (A) Beda Temperatur (Ω) Gambar 4.2. Grafik arus keluaran TEG127 4B. 26

3 Daya (W) Beda Temperatur (Ω) Gambar 4.3. Grafik daya keluaran TEG127 4B. Gambar 4.1 menjelaskan tentang tegangan keluaran dengan beda temperatur yang berbeda ketika dipasang hambatan beban yang bervariasi. Semakin besar beda temperatur dan hambatan beban maka semakin besar juga tegangan yang dihasilkan. Hal ini karena antara tegangan dengan beda temperatur adalah sebanding sesuai dengan konsep thermoelectric. Tegangan sebanding juga dengan hambatan beban yang sesuai dengan hukum ohm. Sementara pada Gambar 4.2 mengenai arus keluaran. Arus yang dihasilkan semakin besar bila beda temperatur semakin besar. Sedangkan arus berbanding terbalik dengan hambatan beban sehingga semakin kecil hambatan beban akan membuat arus bertambah besar. Daya keluaran terlihat pada Gambar 4.3 Dengan meningkatnya tegangan dan arus ketika beda temperatur bertambah maka akan membuat daya yang dihasilkan juga meningkat. Namun, daya yang dihasilkan semakin lama semakin besar dan akan mencapai nilai maksimal pada nilai hambatan beban tertentu. Apabila hambatan beban diperbesar maka daya yang dihasilkan justru akan menurun. 27

4 Tabel 4.1. Data karakteristik TEG127 4A. [4] (Ω) Beda Temperatur ( C) Daya (Watt) Tegangan (V) Arus (A) 4,75 1,75 1,2 77 2,34 1,8 1, ,42 2,6 1,7 38,4 1,4 2,5 73 1,8 2,25, ,21 3,6 1,17 Namun, hasil percobaan yang diperoleh tidak dapat dibandingkan dengan data karakteristik yang telah tersedia. Hal itu dikarenakan tipe thermoelectric generator yang digunakan berbeda. Pada percobaan kali ini memakai tipe TEG127 4B sedangkan data karakteristik yang telah tersedia memakai tipe TEG127 4A. Data karakteristik untuk tipe TEG127 4A dapat dilihat pada Tabel 4.1. Dari data karakteristik tersebut dapat diketahui bahwa peningkatan beda temperatur akan membuat tegangan semakin besar maka arus juga semakin besar dengan hambatan beban yang sama. Namun, untuk daya optimal tidak dapat diketahui sebab variasi hambatan beban masih kurang sehingga data yang dibutuhkan tidak lengkap Pengujian Memanfaatkan Sumber Panas Sinar Matahari Pengujian dilakukan pada siang hari dengan tujuan diperoleh panas yang maksimal dari sinar matahari. Variasi pengujian antara lain meliputi hambatan beban dan susunan thermoelectric generator secara seri serta paralel. Dari pengujian ini diperoleh data data tentang temperatur, tegangan keluaran, arus keluaran, dan daya keluaran Analisis Perbedaan Temperatur Melalui percobaan dengan berbagai macam variasi diperoleh grafik perbedaan temperatur antara sisi panas dan sisi dingin thermoelectric generator seperti terlihat pada Gambar 4.4 sampai Gambar

5 Perbedaan Temperatur ( C) ,39,5 1 3, Gambar 4.. Grafik beda temperatur satu TEG127 4B terhadap beban,39 Ω,,5 Ω, 1 Ω, dan 3,3 Ω. Perbedaan Temperatur ( C) , Gambar 4.5. Grafik beda temperatur satu TEG127 4B terhadap beban 4,7 Ω, 1 Ω, dan 15 Ω. 29

6 Perbedaan Temperatur ( C) ,39,5, Gambar 4.6. Grafik beda temperatur empat TEG127 4B disusun paralel terhadap beban,39 Ω,,5 Ω,,68 Ω, dan 1 Ω. Perbedaan Temperatur ( C) ,3 4,7 1 Gambar 4.7. Grafik beda temperatur empat TEG127 4B disusun paralel terhadap beban 3,3 Ω, 4,7 Ω, dan 1 Ω. 3

7 Perbedaan Temperatur ( C) ,39 1 3, Gambar 4.8. Grafik beda temperatur empat TEG127 4B disusun seri terhadap beban,39 Ω, 1 Ω, 3,3 Ω, dan 1 Ω. 25 Perbedaan Temperatur ( C) Gambar 4.9. Grafik beda temperatur empat TEG127 4B disusun seri terhadap beban 15 Ω, 22 Ω, dan 33 Ω. Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa beda temperatur yang diperoleh tidak stabil. Tidak dapat diketahui kapan temperatur akan meningkat dan kapan temperatur akan menurun. Hal ini disebabkan percobaan yang dilakukan bergantung pada cuaca. Selain itu, karena temperatur yang dihasilkan kecil 31

8 menjadi mudah terpengaruh lingkungan sekitar seperti hembusan angin. Kondisi yang sama juga terjadi ketika hambatan beban yang dipasang diubah dan jumlah thermoelectric generator ditambah yang disusun secara seri serta paralel Analisis Tegangan Keluaran dan Arus Keluaran Hubungan antara tegangan keluaran dan arus keluaran digunakan untuk mengetahui nilai hambatan dalam TEG127 4B. Berdasarkan percobaan diperoleh grafik seperti pada Gambar 4.1 hingga Gambar T e g a n g a n ( V ) y = -1.11x +.17 R² = Arus (A) Gambar 4.1. Grafik hambatan dalam satu TEG127 4B. 32

9 Tegangan (V) y = -.169x +.85 R² = Arus (A) Gambar Grafik hambatan dalam empat TEG127 4B disusun paralel. T e g a n g a n ( V ) y = -9.32x R² = Arus (A) Gambar Grafik hambatan dalam empat TEG127 4B disusun seri. Melalui percobaan didapatkan nilai tegangan keluaran. Untuk memperoleh nilai arus keluaran dilakukan dengan perhitungan. Sesuai dengan rumus hukum Ohm didapatlah nilai arus keluaran. Hambatan dalam ditentukan dari hubungan linear antara tegangan dan arus tersebut. Satu TEG127 4B memiliki hambatan dalam seperti pada Gambar 4.1 yaitu sebesar 1,11 Ω. Ketika jumlah thermoelectric generator menjadi empat dan disusun paralel 33

10 didapat hambatan dalam seperti Gambar 4.11 yaitu sebesar,169 Ω dimana yang seharusnya mengecil empat kali. Sedangkan saat disusun seri terlihat pada Gambar 4.12 yaitu sebesar 9,32 Ω yang seharusnya membesar empat kali. Terdapat perbedaan hasil yang disebabkan ketidakstabilan temperatur. Temperatur mempengaruhi hasil tegangan yang diperoleh dari pengukuran. Faktor lain yaitu hasil yang didapat dari grafik berupa pendekatan linear karena data pengukuran tidak benar benar linear. Hal itu dapat dilihat dari nilai R 2 pada grafik yang jauh kurang dari Analisis Daya Keluaran Daya keluaran didapatkan dari perhitungan. Rumus daya yang dipergunakan yaitu P = V 2 /R. Untuk mendapatkan daya keluaran yang optimal maka hambatan beban harus diatur sama dengan hambatan dalam TEG127 4B. Oleh karena itu, nilai hambatan dalam hasil pembahasan sebelumnya dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan nilai hambatan beban yang akan dipasang. Dari percobaan didapatkan bahwa nilai hambatan beban yang dipasang agar daya keluaran yang optimal sebesar 1 Ω untuk satu TEG127 4B,,68 Ω untuk empat TEG127 4B disusun secara paralel, dan 1 Ω untuk empat TEG127 4B disusun secara seri. Gambar 4.13 sampai Gambar 4.15 menunjukkan nilai daya keluaran TEG127 4B pada variasi temperatur Daya (W) Beda Temperatur ( C) Gambar Grafik daya keluaran satu TEG127 4B. 34

11 Daya (W) Beda Temperatur ( C) Gambar Grafik daya keluaran empat TEG127 4B disusun paralel. Daya (W) Beda Temperatur ( C) Gambar Grafik daya keluaran empat TEG127 4B disusun seri. Dari ketiga grafik terdapat beberapa nilai daya keluaran untuk satu nilai beda temperatur. Hal ini dikarenakan tegangan keluaran yang dihasilkan thermoelectric generator merupakan fungsi nonlinear dari temperatur. Maka dari itu nilai yang diperoleh bukan nilai yang tetap melainkan jangkauan nilai. Saat tiba tiba tidak mendapatkan panas dari sinar matahari maka daya 35

12 keluaran akan langsung turun sedangkan temperatur relatif tetap. Hal ini menyebabkan ada nilai daya yang memiliki jangkauan nilai yang besar Pengujian Memanfaatkan Sumber Panas Knalpot Sepeda Motor Pengujian dilakukan pada satu TEG127 4B dan empat TEG127 4B yang disusun secara seri dan paralel dengan memasang beberapa macam hambatan beban secara bergantian. Didapatkan data berupa temperatur sisi panas dan sisi dingin thermoelectric generator, tegangan keluaran, arus keluaran, dan daya keluaran Analisis Perbedaan Temperatur Berdasarkan percobaan didapatkan grafik hasil pengukuran perbedaan temperatur untuk satu TEG127 4B, empat TEG127 4B disusun paralel, dan empat TEG127 4B disusun seri pada Gambar 4.16 sampai Gambar Perbedaan Temperatur ( C) Mesin motor dimatikan ,39,5 1 3,3 Gambar Grafik beda temperatur satu TEG127 4B terhadap beban,39 Ω,,5 Ω, 1 Ω, dan 3,3 Ω. 36

13 Perbedaan Temperatur ( C) Mesin motor dimatikan 4, Gambar Grafik beda temperatur satu TEG127 4B terhadap beban 4,7 Ω, 1 Ω, dan 15 Ω. 9 8 Mesin motor dimatikan Perbedaan Temperatur ( C),39,5,68 1 Gambar Grafik beda temperatur empat TEG127 4B disusun paralel terhadap beban,39 Ω,,5 Ω,,68 Ω, dan 1 Ω. 37

14 Perbedaan Temperatur ( C) Mesin motor dimatikan 3, Gambar Grafik beda temperatur empat TEG127 4B disusun paralel terhadap beban 3,3 Ω, 4,7 Ω, dan 1 Ω. Perbedaan Temperatur ( C) Mesin motor dimatikan,39 1 3,3 1 Gambar 4.2. Grafik beda temperatur empat TEG127 4B disusun seri terhadap beban,39 Ω, 1 Ω, 3,3 Ω, dan 1 Ω. 38

15 Perbedaan Temperatur ( C) Mesin motor dimatikan Gambar Grafik beda temperatur empat TEG127 4B disusun seri terhadap beban 15 Ω, 22 Ω, Dan 33 Ω. Dari grafik terlihat bahwa beda temperatur yang dihasilkan stabil. Ketika sepeda motor mulai dinyalakan terjadi penambahan beda temperatur secara bertahap hingga mencapai nilai yang konstan. Setelah sepeda motor dimatikan maka beda temperatur akan mulai menurun secara bertahap pula. Walaupun percobaan ini dilakukan di luar ruangan seperti halnya percobaan yang memanfaatkan sinar matahari, beda temperatur tidak begitu terpengaruh lingkungan sekitar. Hal ini disebabkan beda temperatur yang dihasilkan ketika memanfaatkan sumber panas knalpot cukup besar Analisis Tegangan Keluaran dan Arus Keluaran Seperti halnya pada pembahasan yang sebelumnya, nilai tegangan keluaran dan arus keluaran dipergunakan untuk mencari nilai hambatan dalam TEG127 4B. Hasilnya dapat dilihat pada Gambar 4.22 sampai Gambar

16 .6.5 Tegangan (V) y = x R² = Arus (A) Gambar Grafik hambatan dalam satu TEG127 4B..6.5 Tegangan (V) y = -.494x R² = Arus (A) Gambar Grafik hambatan dalam empat TEG127 4B disusun paralel. 4

17 Tegangan (V) y = -7.47x R² = Arus (A) Gambar Grafik hambatan dalam empat TEG127 4B disusun seri. Seperti pada percobaan sebelumnya, nilai tegangan keluaran diperoleh dari pengukuran dan nilai arus keluaran dihitung menggunakan rumus. Perkiraan nilai hambatan dalam TEG127 4B didapat dari hubungan linear antara tegangan keluaran dan arus keluaran. Hambatan dalam satu TEG127 4B seperti pada Gambar 4.22 sebesar 2,518 Ω. Sedangkan ketika empat TEG127 4B disusun paralel maka hambatan dalam akan mengecil menjadi,494 Ω dan saat empat TEG127 4B disusun seri maka hambatan dalam akan membesar menjadi 7,47 Ω. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.23 dan Gambar Hasil ini hampir linear sebab nilai R 2 dari grafik mendekati Analisis Daya Keluaran Besarnya daya keluaran diperoleh melalui perhitungan sama seperti pada pembahasan sebelumnya. Setelah percobaan, untuk memperoleh daya optimal dipilih hambatan beban sebesar 1 Ω,,68 Ω, dan 1 Ω berturut turut saat satu TEG127 4B, empat TEG127 4B tersusun paralel, dan empat TEG127 4B tersusun seri. Hasilnya dapat dilihat pada Gambar 4.25 sampai Gambar

18 .25.2 Daya (W) Beda Temperatur ( C) Gambar Grafik daya keluaran satu TEG127 4B Daya (W) Beda Temperatur ( C) Gambar Grafik daya keluaran empat TEG127 4B disusun paralel. 42

19 Daya (W) Beda Temperatur ( C) Gambar Grafik daya keluaran empat TEG127 4B disusun seri. Sama seperti pada percobaan yang memanfaatkan sinar matahari, pada percobaan ini ditemukan nilai daya keluaran lebih dari satu macam untuk satu nilai beda temperatur meskipun beda temperatur lebih stabil. Pada percobaan ini jangkuan nilai daya yang dihasilkan tidak terlalu besar sebab beda temperatur antara sisi panas dan sisi dingin themoelectic generator lebih stabil Pengujian Memanfaatkan Sumber Panas Setrika Listrik Hasil pengujian meliputi perbedaan temperatur, tegangan keluaran dan arus keluaran, serta daya keluaran. Variasi percobaan sama seperti kedua percobaan sebelumnya yaitu jumlah dan susunan thermoelectric generator serta hambatan beban. Pengujian kali ini dilakukan di dalam ruangan Analisis Perbedaan Temperatur Grafik perbedaan temperatur antara sisi panas dan sisi dingin thermoelectric generator dapat dilihat pada Gambar 4.28 hingga Gambar

20 Perbedaan Temperatur ( C) Setrika dimatikan,39,5 1 3, Gambar Grafik beda temperatur satu TEG127 4B terhadap beban,39 Ω,,5 Ω, 1 Ω, dan 3,3 Ω. Perbedaan Temperatur ( C) Setrika dimatikan 4, Gambar Grafik beda temperatur satu TEG127 4B terhadap beban 4,7 Ω, 1 Ω, dan 15 Ω. 44

21 Perbedaan Temperatur ( C) Setrika dimatikan,39,5, Gambar 4.3. Grafik beda temperatur empat TEG127 4B disusun paralel terhadap beban,39 Ω,,5 Ω,,68 Ω, dan 1 Ω. Perbedaan Temperatur ( C) Setrika dimatikan 3,3 4,7 1 Gambar Grafik beda temperatur empat TEG127 4B disusun paralel terhadap beban 3,3 Ω, 4,7 Ω, dan 1 Ω.

22 Perbedaan Temperatur ( C) Setrika dimatikan,39 1 3, Gambar Grafik beda temperatur empat TEG127 4B disusun seri terhadap beban,39 Ω, 1 Ω, 3,3 Ω, dan 1 Ω. Perbedaan Temperatur ( C) Setrika dimatikan Gambar Grafik beda temperatur empat TEG127 4B disusun seri terhadap beban 15 Ω, 22 Ω, dan 33 Ω. Melalui grafik dapat dilihat beda temperatur yang dihasilkan relatif stabil. Terjadi penambahan beda temperatur secara bertahap saat setrika mulai dinyalakan dan pengurangan beda temperatur ketika setrika dimatikan. Pada setrika terdapat sistem on off secara otomatis yang mulai berfungsi saat 46

23 temperatur mencapai batas nilai temperatur tertentu. Oleh karena itu, tidak dapat ditemukan beda temperatur yang konstan untuk selang waktu tertentu. Dalam grafik juga terdapat beberapa hasil beda temperatur yang tidak beraturan karena terjadi eror pada alat ukur pada saat pengukuran dilakukan. Faktor lain yang menyebabkan kesalahan pengukuran yaitu bagian alas setrika memiliki temperatur yang berbeda beda Analisis Tegangan Keluaran dan Arus Keluaran Grafik hasil pengukuran untuk tegangan keluaran dan arus keluaran dari thermoelectric generator dapat dilihat pada Gambar 4.34 hingga Gambar Tegangan (V) y = -1.3x R² = Arus (A) Gambar Grafik hambatan dalam satu TEG127 4B. 47

24 Tegangan (V) y = -.524x R² = Arus (A) Gambar Grafik hambatan dalam empat TEG127 4B disusun paralel. T e g a n g a n ( V ) y = x R² = Arus (A) Gambar Grafik hambatan dalam empat TEG127 4B disusun seri. Tegangan keluaran diperoleh melalui pengukuran secara langsung sedangkan arus keluaran dihitung berdasarkan rumus hukum Ohm. Hubungan linear antara tegangan keluaran dan arus keluaran dapat digunakan untuk mengetahui besarnya nilai hambatan dalam thermoelectric generator. Hambatan dalam satu TEG127 4B, empat TEG127 4B yang tersusun paralel, dan empat TEG127 4B yang tersusun seri berturut turut dapat 48

25 dilihat pada Gambar 4.34 sebesar 1,3 Ω, Gambar 4.35 sebesar,524 Ω, dan Gambar 4.36 sebesar 9,649 Ω. Hambatan dalam akan mengecil saat thermoelectric generator disusun secara paralel dan akan membesar ketika disusun secara seri. Hasil untuk sebuah TEG127 4B dan empat TEG127 4B yang disusun paralel hampir mendekati linear. Begitu pula untuk empat TEG127 4B yang disusun seri juga mendekati linear. Hal tersebut terlihat dari nilai R 2 pada grafik Analisis Daya Keluaran Grafik daya keluaran yang dihasilkan thermoelectric generator terlihat pada Gambar 4.37, Gambar 4.38, dan Gambar Hambatan beban yang dipasang berturut turut yaitu 1 Ω untuk satu TEG127 4B,,68 Ω untuk empat TEG127 4B tersusun paralel, dan 1 Ω untuk empat TEG127 4B tersusun seri Daya (W) Beda Temperatur ( C) Gambar Grafik daya keluaran satu TEG127 4B. 49

26 Daya (W) Beda Temperatur ( C) Gambar Grafik daya keluaran empat TEG127 4B disusun paralel Daya (W) Beda Temperatur ( C) Gambar Grafik daya keluaran empat TEG127 4B disusun seri. Hal yang serupa dari kedua percobaan sebelumnya terjadi pula pada percobaan yang memanfaatkan setrika. Setelah setrika mencapai temperatur maksimal maka secara otomatis setrika akan mati dan beberapa saat kemudian akan menyala kembali. Ketika setrika tersebut mati maka daya keluaran akan langsung turun sedangkan beda temperatur masih tetap. Saat setrika mulai menyala kembali maka daya keluaran akan mulai naik kembali sementara beda 5

27 temperatur akan bertambah. Oleh karena itu, pada grafik diperoleh nilai jangkauan daya yang cukup besar untuk beda temperatur yang sama. 51

BAB III PERANCANGAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN METODE PENELITIAN BAB III PERANCANGAN DAN METODE PENELITIAN 3. 1. Perancangan Modul Percobaan Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan saat merancang percobaan untuk melakukan pengujian terhadap thermoelectric generator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Memanfaatkan energi panas yang terbuang dari setrika listrik untuk diubah menjadi energi listrik yang kemudian akan disimpan ke dalam baterai kering. 1.2. Latar Belakang Permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. vital yang tidak dapat dilepaskan dari keperluan sehari-hari. Manusia hampir tidak

BAB I PENDAHULUAN. vital yang tidak dapat dilepaskan dari keperluan sehari-hari. Manusia hampir tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting dan vital yang tidak dapat dilepaskan dari keperluan sehari-hari. Manusia hampir tidak dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR

BAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR BAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR 4.1 HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN Pengujian yang dilakukan menghasilkan data-data berupa waktu, arus ouput, tegangan output, daya output, temperature

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini akan membahas pengujian serta analisis masing- masing modul dari sistem yang dirancang. Tujuan dilakukannya pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem yang

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN ANALISIS KARAKTERISTIK THERMOELECTRIC GENERATOR DALAM PEMANFAATAN ENERGI PANAS YANG TERBUANG

PENGUKURAN DAN ANALISIS KARAKTERISTIK THERMOELECTRIC GENERATOR DALAM PEMANFAATAN ENERGI PANAS YANG TERBUANG PENGUKURAN DAN ANALISIS KARAKTERISTIK THERMOELECTRIC GENERATOR DALAM PEMANFAATAN ENERGI PANAS YANG TERBUANG oleh Soelistio Permadi Widjaja NIM : 612007043 Skripsi Untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh

Lebih terperinci

Rangkaian Listrik. 4. Ebtanas Kuat arus yang ditunjukkan amperemeter mendekati.. a. 3,5 ma b. 35 ma c. 3,5 A d. 35 A e. 45 A

Rangkaian Listrik. 4. Ebtanas Kuat arus yang ditunjukkan amperemeter mendekati.. a. 3,5 ma b. 35 ma c. 3,5 A d. 35 A e. 45 A Rangkaian Listrik Kerjakan Sesuai Petunjuk A 1. UMPTN 1990. Sebuah keluarga menyewa listrik PLN sebesar 500 W dengan tegangan 110 V. Jika untuk penerangan, keluarga itu menggunakan lampu 100 W, 220 V,

Lebih terperinci

LISTRIK DINAMIS B A B B A B

LISTRIK DINAMIS B A B B A B Listrik Dinamis 161 B A B B A B 8 LISTRIK DINAMIS Sumber : penerbit cv adi perkasa Kalian tentu tidak asing dengan bab ini, yaitu tentang listrik. Listrik sudah menjadi sumber energi banyak bidang. Di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk dan ekonomi menyebabkan kebutuhan energi listrik saat ini terus mengalami peningkatan. Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik tersebut eksploitasi

Lebih terperinci

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik 1 Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik Pada motor DC berlaku persamaan-persamaan berikut : V = E+I a Ra, E = C n Ф, n =E/C.Ф Dari persamaan-persamaan diatas didapat : n = (V-Ra.Ra) / C.Ф

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja dari hasil perancangan

Lebih terperinci

EXHAUST SYSTEM GENERATOR: KNALPOT PENGHASIL LISTRIK DENGAN PRINSIP TERMOELEKTRIK

EXHAUST SYSTEM GENERATOR: KNALPOT PENGHASIL LISTRIK DENGAN PRINSIP TERMOELEKTRIK EXHAUST SYSTEM GENERATOR: KNALPOT PENGHASIL LISTRIK DENGAN PRINSIP TERMOELEKTRIK Jurusan Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya

Lebih terperinci

Bab III ENERGI LISTRIK

Bab III ENERGI LISTRIK Bab III ENERGI LISTRIK Daftar isi Energi Listrik Perubahan Listrik Menjadi Kalor Daya Listrik Hemat Energi Energi Listrik Hukum kekekalan energi Energi tidak dapat dibuat dan dimusnahkan, tetapi dapat

Lebih terperinci

Kunci jawaban Posttest

Kunci jawaban Posttest Lampiran 19 Kunci jawaban Posttest KELS X POKOK BHSN HUKUM OHM E k a F i t r i a n i 158 1. Pada sebuah rangkaian tertutup, ketika dipasang hambatan yang nilainya 5 kali lebih besar dari semula, apa yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi sistem yang dibuat. Blok diagram alat yang dibuat secara keseluruhan ditunjukkan oleh Gambar 3.1. Setrika Kolektor

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.5

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.5 SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.5 1. Perhatikan gambar rangkaian listrik dibawah ini! Besarnya arus listrik pada hambatan R 3 adalah. 6/3 Ampere 4/3

Lebih terperinci

BAB X ENERGI DAN DAYA LISTRIK

BAB X ENERGI DAN DAYA LISTRIK 14 BAB X ENERGI DAN DAYA LISTRIK 1. Bagaimana cara PLN mengitung besarnya tagihan rekening listrik?. Apa perbedaan energi dan daya listrik? 3. Apa yang akan terjadi, jika suatu peralatan listrik dipasang

Lebih terperinci

Perancangan Alas Setrika Sebagai Pengisi Baterai (Battery Charger) dengan Memanfaatkan Energi Panas Terbuang pada Saat Jeda Menyetrika

Perancangan Alas Setrika Sebagai Pengisi Baterai (Battery Charger) dengan Memanfaatkan Energi Panas Terbuang pada Saat Jeda Menyetrika Perancangan Alas Setrika Sebagai Pengisi Baterai (Battery Charger) dengan Memanfaatkan Energi Panas Terbuang pada Saat Jeda Menyetrika Tri Wahyu Yulianingrum 1, F Dalu Setiaji 2, Lukas B Setyawan 3 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi di bidang elektronika saat ini berkembang cepat sekali dan berpengaruh dalam pembuatan alat-alat canggih, yaitu alat yang dapat bekerja secara otomatis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk energi yang lain. Saat ini kebutuhan energi, khususnya energi listrik terus meningkat dengan pesat,

Lebih terperinci

LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir

LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir Menentukan arus listrik dan arus elektron. Arah arus listrik Arah elektron Arus lisrik adalah aliran muatan positif dari potensial tinggi ke potensial rendah Arus elektron

Lebih terperinci

KETERKAITAN ANTARA KERJA ALAT LISTRIK (W) DENGAN MUATAN LISTRIK (Q) YANG DIPINDAHKAN

KETERKAITAN ANTARA KERJA ALAT LISTRIK (W) DENGAN MUATAN LISTRIK (Q) YANG DIPINDAHKAN Hukum Kirchoff KETERKAITAN ANTARA KERJA ALAT LISTRIK (W) DENGAN MUATAN LISTRIK (Q) YANG DIPINDAHKAN Jika kita perhatikan, kerja (usaha=work) yang dilakukan banyak peralatan dalam kehidupan seharihari memanfaatkan

Lebih terperinci

YAYASAN PENDIDIKAN JAMBI SEKOLAH MENENGAH ATAS TITIAN TERAS UJIAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007/2008. Selamat Bekerja

YAYASAN PENDIDIKAN JAMBI SEKOLAH MENENGAH ATAS TITIAN TERAS UJIAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007/2008. Selamat Bekerja YAYASAN PENDIDIKAN JAMBI SEKOLAH MENENGAH ATAS TITIAN TERAS UJIAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007/2008 Mata Pelajaran : FISIKA Kelas/Program : X/Inti Hari/ Tanggal : Kamis, 5 Juni 2008 Waktu : 120

Lebih terperinci

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Rangkaian Elektronik Lampu Navigasi Energi Surya Rangkaian elektronik lampu navigasi energi surya mempunyai tiga komponen utama, yaitu input, storage, dan output. Komponen input

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas secara singkat mengenai teori dasar yang digunakan dalam merealisasikan suatu alat yang memanfaatkan energi terbuang dari panas setrika listrik untuk disimpan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini, penggerak generator adalah dari kayuhan sepeda untuk menghasilkan listrik yang disimpan dalam akumulator 12 Volt 10Ah yang akan digunakan sebagai sumber

Lebih terperinci

Resistor. Gambar Resistor

Resistor. Gambar Resistor Resistor Resistor merupakan komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat

Lebih terperinci

Assalamuaalaikum Wr. Wb

Assalamuaalaikum Wr. Wb Assalamuaalaikum Wr. Wb Standar Kompetensi Memahami listrik dinamis dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar Mendeskripsikan pengertian arus listrik, kua arus listrik dan beda potensial

Lebih terperinci

Contoh soal dan pembahasan ulangan harian energi dan daya listrik, fisika SMA kelas X semester 2. Perhatikan dan pelajari contoh-contoh berikut!

Contoh soal dan pembahasan ulangan harian energi dan daya listrik, fisika SMA kelas X semester 2. Perhatikan dan pelajari contoh-contoh berikut! Contoh soal dan pembahasan ulangan harian energi dan daya listrik, fisika SMA kelas X semester 2. Perhatikan dan pelajari contoh-contoh berikut! Soal No.1 Sebuah lampu memiliki spesifikasi 18 watt, 150

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya 4.1.1. Analisis Radiasi Matahari Analisis dilakukan dengan menggunakan data yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Generator Pengujian ini dilakukan untuk dapat memastikan generator bekerja dengan semestinya. pengujian ini akan dilakukan pada keluaran yang dihasilakan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Spesifikasi Baterai Berikut ini merupakan spesifikasi dari baterai yang digunakan: Merk: MF Jenis Konstruksi: Valve Regulated Lead Acid (VRLA)

Lebih terperinci

b. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab akibat

b. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab akibat I. Pilihan ganda biasa 1. Alat yang digunakan untuk mengukur suatu besaran atau nilai disebut a. Meteran b. Instrumen pengukuran c. Penggaris d. Timbangan 2. Sebelum menggunakan alat ukur dengan penunjukan

Lebih terperinci

Pemanfaatan Energi Panas Sebagai Pembangkit Listrik Alternatif Berskala Kecil Dengan Menggunakan Termoelektrik

Pemanfaatan Energi Panas Sebagai Pembangkit Listrik Alternatif Berskala Kecil Dengan Menggunakan Termoelektrik Pemanfaatan Energi Panas Sebagai Pembangkit Listrik Alternatif Berskala Kecil Dengan Menggunakan Termoelektrik Muammar Khalid #1, Mahdi Syukri *2, Mansur Gapy #3 # Jurusan Teknik Elektro dan Komputer,

Lebih terperinci

Uji kemampuan pertemuan 1 No Soal Jawaban 1 Tuliskan fungsi alat ukur amperemeter dan voltmeter!

Uji kemampuan pertemuan 1 No Soal Jawaban 1 Tuliskan fungsi alat ukur amperemeter dan voltmeter! Uji kemampuan pertemuan 1 No Soal Jawaban 1 Tuliskan fungsi alat ukur amperemeter dan voltmeter! 2 Perhatikan penunjukkan jarum amperemeter pada gambar berikut! Berapa besar kuat arus yang terukur? Amperemeter

Lebih terperinci

KARTU SOAL BENTUK PILIHAN GANDA

KARTU SOAL BENTUK PILIHAN GANDA Gambar detail meliputi, kecuali: Simbol pada alat ukur listrik 1 Lengkapi table prosentase kesalahan pada skala penuh meter, berikut: Klas meter 0,2 0,5 1,0 1,5 2,5 Prosentase kesalahan a. ±0,2, ± 0,5,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terhadap alat-alat yang dapat bekerja secara otomatis dan aman

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terhadap alat-alat yang dapat bekerja secara otomatis dan aman BAB I PENDAHULUAN Perkembangan teknologi elektronika digital menjadi faktor penting dan tidak dapat terpisahkan dalam usaha untuk peningkatan teknologi serta kesejahteraan setiap masyarakat. Seperti halnya

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM INSTALASI LISTRIK MENGGUNAKAN TRAFO ISOLASI

BAB IV PENGUJIAN SISTEM INSTALASI LISTRIK MENGGUNAKAN TRAFO ISOLASI BAB IV PENGUJIAN SISTEM INSTALASI LISTRIK MENGGUNAKAN TRAFO ISOLASI Pada bab ini akan dijelaskan tentang pengujian sitem instalasi listrik menggunakan grounding dan tidak menggunakan grounding serta menggunakan

Lebih terperinci

Pilih satu jawaban yang paling benar dari dengan cara memberikan tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban tersebut.

Pilih satu jawaban yang paling benar dari dengan cara memberikan tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban tersebut. Pilih satu jawaban yang paling benar dari dengan cara memberikan tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban tersebut. 1. Muatan-muatan listrik yang sejenis tolak menolak dan mauatan-muatan listrik

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUJIAN PANEL SURYA

BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUJIAN PANEL SURYA 61 BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUJIAN PANEL SURYA Sebuah sel PV terhubung dengan sel lain membentuk sebuah modul PV dan beberapa modul PV digabungkan membentuk sebuah satu kesatuan (array) PV, seperti terlihat

Lebih terperinci

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR 3.1 Prinsip Kerja Sensor LDR LDR (Light Dependent Resistor) adalah suatu komponen elektronik yang resistansinya berubah ubah tergantung pada intensitas cahaya. Jika intensitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri dan teknologi yang perkembangannya maju pesat bila dibandingkan pada zaman yang lalu, merupakan suatu bagian yang memegang peranan penting bagi kehidupan

Lebih terperinci

Listrik dinamis( pilih satu jawaban yang tepat)

Listrik dinamis( pilih satu jawaban yang tepat) Listrik dinamis( pilih satu jawaban yang tepat) 1. Syarat mengalirnya arus listrik adalah adanya selisih.... waktu B. Hambatan C. Tegangan D. kuat arus 2. Sekering (pengaman) dalam rangkaian listrik berfungsi

Lebih terperinci

SEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE

SEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE SEMIKONDUKTOR Komponen Semikonduktor Di dunia listrik dan elektronika dikenal bahan yang tidak bisa mengalirkan listrik (isolator) dan bahan yang bisa mengalirkan listrik (konduktor). Gbr. 1. Tingkatan

Lebih terperinci

Daerah Operasi Transistor

Daerah Operasi Transistor Daerah Operasi Transistor Sebuah Transistor memiliki empat daerah Operasi Transistor : 1. Daerah Aktif 2. Daerah CutOff 3. Daerah Saturasi 4. Daerah Breakdown Daerah Aktif Daerah kerja transistor yang

Lebih terperinci

Theory Indonesian (Indonesia) Dinamika Nonlinear dalam Rangkaian Listrik (10 poin)

Theory Indonesian (Indonesia) Dinamika Nonlinear dalam Rangkaian Listrik (10 poin) Q2-1 Dinamika Nonlinear dalam Rangkaian Listrik (10 poin) Sebelum kalian mengerjakan soal ini, bacalah terlebih dahulu Instruksi Umum yang ada dalam amplop terpisah. Pendahuluan Elemen semikonduktor non-linier

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB IV DATA DAN ANALISA BAB IV DATA DAN ANALISA 4.1 Data Pengujian Dari hasil pengujian yang dilakukan pada sepeda motor merk Suzuki Shogun 125 CC tahun 2010 maka didapatkan hasil data dengan memanfaatkan sistem kelistrikan yang

Lebih terperinci

Heat Energy Harvesting untuk Sumber Listrik DC Skala Kecil

Heat Energy Harvesting untuk Sumber Listrik DC Skala Kecil Jurnal Integrasi Vol. 9 No. 1, April 2017, 80-83 e-issn: 2548-9828 Article History Received March, 2017 Accepted April, 2017 Heat Energy Harvesting untuk Sumber Listrik DC Skala Kecil Arif Febriansyah

Lebih terperinci

PENGARUH SERAPAN SINAR MATAHARI OLEH KACA FILM TERHADAP DAYA KELUARAN PLAT SEL SURYA

PENGARUH SERAPAN SINAR MATAHARI OLEH KACA FILM TERHADAP DAYA KELUARAN PLAT SEL SURYA PENGARUH SERAPAN SINAR MATAHARI OLEH KACA FILM TERHADAP DAYA KELUARAN PLAT SEL SURYA Ricko Mahindra*, Awitdrus, Usman Malik Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUJIAN, DATA DAN ANALISIS

BAB 4 PENGUJIAN, DATA DAN ANALISIS BAB 4 PENGUJIAN, DATA DAN ANALISIS 4.1 Pengujian Turbin Angin Turbin angin yang telah dirancang, dibuat, dan dirakit perlu diuji untuk mengetahui kinerja turbin angin tersebut. Pengujian yang dilakukan

Lebih terperinci

Grafik tegangan (chanel 1) terhadap suhu

Grafik tegangan (chanel 1) terhadap suhu IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 KONVERSI RANGKAIAN PENGUKUR SUHU Rangkaian pengukur suhu ini keluarannya adalah tegangan sehingga dibutuhkan pengambilan data konversi untuk mengetahui bentuk persamaan yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 BLOK DIAGRAM Pada perancangan tugas akhir ini saya merancang sistem dengan blok diagram yang dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok Diagram Dari blok diagram pusat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah penduduk dan teknologi yang pesat, menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah penduduk dan teknologi yang pesat, menjadikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk dan teknologi yang pesat, menjadikan kebutuhan energi listrik semakin besar. Namun, energi listrik yang diproduksi masih belum memenuhi

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. listrik. Di Indonesia sejauh ini, sebagian besar kebutuhan energi listrik masih disuplai

1 BAB I PENDAHULUAN. listrik. Di Indonesia sejauh ini, sebagian besar kebutuhan energi listrik masih disuplai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun-tahun terakhir, teknologi dan jumlah pertumbuhan penduduk meningkat pesat. Hal ini juga diiringi meningkatnya permintaan akan suplai energi listrik. Permintaan

Lebih terperinci

Pengantar Elektronika RESISTOR ( TAHANAN) STIMIK AKBA 2011

Pengantar Elektronika RESISTOR ( TAHANAN) STIMIK AKBA 2011 Pengantar Elektronika RESISTOR ( TAHANAN) STIMIK AKBA 2011 Pengertian : Resistor adalah komponen elektronik dua saluran yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi penurunan tegangan diantara

Lebih terperinci

Input ADC Output ADC IN

Input ADC Output ADC IN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil yang diperoleh dari pengujian alat-alat meliputi mikrokontroler, LCD, dan yang lainnya untuk melihat komponen-komponen

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN. Penghemat BBM Sepeda Motor Berbasis Termoelektrik. Disusun oleh : 1. Yuasti Hasna Fauziyah (37764)

PROPOSAL PENELITIAN. Penghemat BBM Sepeda Motor Berbasis Termoelektrik. Disusun oleh : 1. Yuasti Hasna Fauziyah (37764) PROPOSAL PENELITIAN Penghemat BBM Sepeda Motor Berbasis Termoelektrik Disusun oleh : 1. Yuasti Hasna Fauziyah (37764) Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 2014 A. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor. 7 Gambar Sistem kalibrasi dengan satu sensor. Besarnya debit aliran diukur dengan menggunakan wadah ukur. Wadah ukur tersebut di tempatkan pada tempat keluarnya aliran yang kemudian diukur volumenya terhadap

Lebih terperinci

RANGKAIAN SERI-PARALEL

RANGKAIAN SERI-PARALEL RANGKAIAN SERI-PARALEL 1. Contoh Rangkaian Seri-Paralel Contoh 1 Rangkaian pada Gambar 1, hitunglah : a. arus pada setiap elemen b. tegangan pada setiap elemen c. gunakan hukum tegangan Kirchhoff Contoh

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan yang

Lebih terperinci

ANALISIS RANGKAIAN RLC

ANALISIS RANGKAIAN RLC ab Elektronika ndustri Fisika. AUS A PADA ESSTO ANASS ANGKAAN Jika sebuah resistor dilewati arus A sebesar maka pada resistor akan terdapat tegangan sebesar r. Sehingga jika arus membesar maka tegangan

Lebih terperinci

Lampiran 5 POKOK BAHASAN HUKUM OHM UNTUK KELAS X 5 KELAS PRAKTIKUM REAL LEMBAR KERJA SISWA

Lampiran 5 POKOK BAHASAN HUKUM OHM UNTUK KELAS X 5 KELAS PRAKTIKUM REAL LEMBAR KERJA SISWA Lampiran 5 POKOK BAHASAN HUKUM OHM UNTUK KELAS X 5 KELAS PRAKTIKUM REAL LEMBAR KERJA SISWA 89 LEMBAR KERJA SISWA Standar Kompetensi : 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN HUKUM OHM UNTUK KELAS X 4 KELAS PRAKTIKUM VIRTUAL LEMBAR KERJA SISWA

POKOK BAHASAN HUKUM OHM UNTUK KELAS X 4 KELAS PRAKTIKUM VIRTUAL LEMBAR KERJA SISWA POKOK BAHASAN HUKUM OHM UNTUK KELAS X 4 KELAS PRAKTIKUM VIRTUAL LEMBAR KERJA SISWA 95 LEMBAR KERJA SISWA Standar Kompetensi : 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai

Lebih terperinci

5 HASIL. kecepatan. dan 6 Sudu. dengan 6 sudu WIB, yaitu 15,9. rata-rata yang. sebesar 3,0. dihasilkan. ampere.

5 HASIL. kecepatan. dan 6 Sudu. dengan 6 sudu WIB, yaitu 15,9. rata-rata yang. sebesar 3,0. dihasilkan. ampere. 31 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Pengamatan Kecepatan Angin pada Turbin Angin dengan 3 Sudu dan 6 Sudu Padaa saat melakukan uji coba turbin dengan 3 sudu maupun dengan 6 sudu terdapat beberapa variabel

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI PADA KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN DAYA SOLAR CELL 50 WP

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI PADA KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN DAYA SOLAR CELL 50 WP Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: 2355-3553 STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI PADA KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN DAYA SOLAR CELL 50 WP Ambo Intang Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tamansiswa,

Lebih terperinci

I. Tujuan Praktikum. Mampu menganalisa rangkaian sederhana transistor bipolar.

I. Tujuan Praktikum. Mampu menganalisa rangkaian sederhana transistor bipolar. SRI SUPATMI,S.KOM I. Tujuan Praktikum Mengetahui cara menentukan kaki-kaki transistor menggunakan Ohmmeter Mengetahui karakteristik transistor bipolar. Mampu merancang rangkaian sederhana menggunakan transistor

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 9 Fisika

Antiremed Kelas 9 Fisika Antiremed Kelas 9 Fisika Persiapan-UAS-1-Fisika-Kelas-9 Doc. Name: AR09FIS01UAS Version: 2015-04 halaman 1 01. Berikut ini adalah gambar atom dan penyusun-penyusunnya Proton, elektron, dan neutron secara

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN COOL BOX BERBASIS HYBRID TERMOELEKTRIK

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN COOL BOX BERBASIS HYBRID TERMOELEKTRIK TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN COOL BOX BERBASIS HYBRID TERMOELEKTRIK Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh Nama : Daniel Sidabutar NIM : 41313110087

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL FISIKA SMA KELAS X LISTRIK DINAMIS. a. Seri b. Paralel.

KISI-KISI SOAL FISIKA SMA KELAS X LISTRIK DINAMIS. a. Seri b. Paralel. KISI-KISI SOAL FISIKA SMA KELAS X LISTRIK DINAMIS Berpikir Kritis Indikator Outcome No. Soal Soal Poin 1. Menganalisa data mengidentifikasi rangkaian seriparalel. (C4). 1 Sebuah rangkaian listrik terdiri

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL TERMOELEKTRIK GENERATOR TIPE SP SA DAN TEC DENGAN VARIASI SERI DAN PARALEL PADA SUPRA X 125 CC

STUDI EKSPERIMENTAL TERMOELEKTRIK GENERATOR TIPE SP SA DAN TEC DENGAN VARIASI SERI DAN PARALEL PADA SUPRA X 125 CC STUDI EKSPERIMENTAL TERMOELEKTRIK GENERATOR TIPE SP 1848 27145 SA DAN TEC1-12706 DENGAN VARIASI SERI DAN PARALEL PADA SUPRA X 125 CC Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata

Lebih terperinci

PENGARUH POSISI SIKAT TERHADAP WAKTU PENGEREMAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT DENGAN METODE DINAMIS

PENGARUH POSISI SIKAT TERHADAP WAKTU PENGEREMAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT DENGAN METODE DINAMIS PENGARUH POSISI SIKAT TERHADAP WAKTU PENGEREMAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT DENGAN METODE DINAMIS Samson M. Tambunsaribu, Syamsul Amien Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari mempelajari tentang muatan listrik bergerak (arus listrik) arus listrik aliran muatan positif yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah besar arus listrik dinyatakan dengan kuat arus listrik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL DESAIN ALAT. Analisis desain Tas Elektronik membahas mengenai pengujian Tas

BAB IV ANALISIS DAN HASIL DESAIN ALAT. Analisis desain Tas Elektronik membahas mengenai pengujian Tas BAB IV ANALISIS DAN HASIL DESAIN ALAT 4.1 Analisis Desain Analisis desain Tas Elektronik membahas mengenai pengujian Tas elektronik solar cell dengan pemanfaatan piezoelectric dan Solar Cell sebagai sumber

Lebih terperinci

BAB 17 LISTRIK DINAMIS

BAB 17 LISTRIK DINAMIS BAB 7 LISTRIK DINAMIS A. Hukum Ohm Pada rangkaian listrik terjadi kuat arus listrik. Kuat arus listrik adalah hasil pembagian tegangan oleh hambatan. Pada hukum ohm berlaku: a. Bunyinya: Kuat arus yang

Lebih terperinci

LISTRIK DINAMIS (RANGKAIAN SERI DAN PARALEL) PERTEMUAN 10 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

LISTRIK DINAMIS (RANGKAIAN SERI DAN PARALEL) PERTEMUAN 10 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU LISTRIK DINAMIS (RANGKAIAN SERI DAN PARALEL) PERTEMUAN 10 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu memahami

Lebih terperinci

BAB III PENGUJIAN ALAT THERMOELECTRIC GENERATOR

BAB III PENGUJIAN ALAT THERMOELECTRIC GENERATOR BAB III PENGUJIAN ALAT THERMOELECTRIC GENERATOR 3.1 INSTALASI ALAT PENGUJIAN berikut: Instalasi alat pengujian yang dilakukan terlampir dengan gambar sebagai Gambar 3.1 Skema instalasi alat penguji Urutan

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional

Tujuan Instruksional Arus Listrik 1 Tujuan Instruksional Dapat menentukan arus listrik, hambatan listrik, energi listrik, daya listrik serta dapat menggunakan hukum Ohm dan aturan Kirchhoff pada analisa rangkaian listrik.

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI LISTRIK DINAMIS

RANGKUMAN MATERI LISTRIK DINAMIS RANGKUMAN MATERI LISTRIK DINAMIS KUAT ARUS LISTRIK (I) Aliran listrik ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak di dalam suatu penghantar. Arah arus listrik (I) yang timbul pada penghantar berlawanan

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 8. SUHU DAN PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 8. Berdasarkan gambar di atas skala termometer Fahrenheit akan menunjukkan angka...

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 8. SUHU DAN PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 8. Berdasarkan gambar di atas skala termometer Fahrenheit akan menunjukkan angka... 1. Perhatikan skala termometer berikut ini! http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/fis9-8.1.png SMP kelas 9 - FISIKA BAB 8. SUHU DAN PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 8 Berdasarkan gambar di atas skala

Lebih terperinci

SOAL BABAK PENYISIHAN OLIMPIADE FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

SOAL BABAK PENYISIHAN OLIMPIADE FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SOAL BABAK PENYISIHAN OLIMPIADE FISIKA UNIERSITAS NEGERI SEMARANG Tingkat Waktu : SMP/SEDERAJAT : 12 menit 1. Di antara besaran - besaran seperti kelajuan, temperatur, percepatan, momentum, intensitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini dalam menunjang kemajuan masyarakat. Mudah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini dalam menunjang kemajuan masyarakat. Mudah BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kebutuhan akan energi listrik amat vital dalam kehidupan masyarakat dewasa ini dalam menunjang kemajuan masyarakat. Mudah diamati listrik sangat diperlukan dalam kehidupan

Lebih terperinci

GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN

GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN GLOSSARY GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN Bangunan Sipil Adalah bangunan yang dibangun dengan rekayasa sipil, seperti : bangunan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Didalam melakukan pengujian diperlukan beberapa tahapan agar dapat berjalan lancar, sistematis dan sesuai dengan prosedur dan literatur

Lebih terperinci

Pilih satu jawaban yang paling benar dari dengan cara memberikan tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban tersebut.

Pilih satu jawaban yang paling benar dari dengan cara memberikan tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban tersebut. Pilih satu jawaban yang paling benar dari dengan cara memberikan tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban tersebut. 1. Muatan-muatan listrik yang sejenis tolak menolak dan mauatan-muatan listrik

Lebih terperinci

Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005

Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005 Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005 EBTA-SMK-05-01 Bahan dimana satu arah berfungsi sebagai konduktor dan pada arah yang lain berfungsi sebagai isolator A. konduktor B. isolator C. semi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 21 BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Skenario Pengujian 4.1.1. Skenario Pengujian PLTS Pengujian PLTS dilakukan pada musim hujan bulan Mei Juni 21 menggunakan alat ukur seperti pada tabel 4.1. Pengujian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat dan analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukanya pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan yang

Lebih terperinci

TEORI RANGKAIAN. Program Studi S1 Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom 2016

TEORI RANGKAIAN. Program Studi S1 Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom 2016 TEOI NGKIN Program Studi S Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom 06 Pokok ahasan Hukum Ohm angkaian Seri angkaian Paralel Transformasi Delta ke intang Hukum Ohm Salah satu hasil percobaan

Lebih terperinci

Kurikulum 2013 Kelas 12 SMA Fisika

Kurikulum 2013 Kelas 12 SMA Fisika Kurikulum 2013 Kelas 12 SA Fisika Persiapan UTS Semester Ganjil Doc. Name: K13AR12FIS01UTS Version : 2016-04 halaman 1 01. Suatu sumber bunyi bergerak dengan kecepatan 10 m/s menjauhi seorang pendengar

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian BAB III METODOLOGI PENGUJIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Pengujian MULAI STUDI PUSTAKA PERSIAPAN MESIN UJI PEMERIKSAAN DAN PENGESETAN MESIN KONDISI MESIN VALIDASI ALAT UKUR PERSIAPAN PENGUJIAN PEMASANGAN

Lebih terperinci

[Listrik Dinamis] Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA NAMA ANGGOTA :

[Listrik Dinamis] Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA NAMA ANGGOTA : Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit [Listrik Dinamis] NAMA ANGGOTA : IRENE TASYA ANGELIA (3215149632) SARAH SALSABILA (3215141709) SABILA RAHMA (3215141713) UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LAMPIRAN A TAMPILAN PERANGKAT LUNAK

LAMPIRAN A TAMPILAN PERANGKAT LUNAK LAMPIRAN A TAMPILAN PERANGKAT LUNAK A.1 TAMPILAN AWAL PERANGKAT LUNAK Gambar A.1 Tampilan awal perangkat lunak A.2 TAMPILAN EDUKASI MENGGUNAKAN LAMPU Gambar A.2 Rekomendasi tidak menggunakan lampu pijar

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL 5.1 Respon Sensor Arus Pengujian terhadap sensor arus terbagi menjadi dua, yaitu pengujian tanpa rangkaian pengkodisisan sinyal (transformator arus dan sensor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Melahirkan generasi yang berkompetensi dalam suatu bidang adalah salah satu tujuan lembaga pendidikan. Ciri-ciri dari pendidikan yang mampu melahirkan generasi yang

Lebih terperinci

Diode) Blastica PAR LED. Par. tetapi bisa. hingga 3W per. jalan, tataa. High. dan White. Jauh lebih. kuat. Red. White. Blue. Yellow. Green.

Diode) Blastica PAR LED. Par. tetapi bisa. hingga 3W per. jalan, tataa. High. dan White. Jauh lebih. kuat. Red. White. Blue. Yellow. Green. Par LED W PAR LED (Parabolic Light Emitting Diode) Tidak bisa dielakkan bahwa teknologi lampu LED (Light Emitting Diode) akan menggantikan lampu pijar halogen, TL (tube lamp) dan yang lain. Hal ini karena

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik. Telah diketahui bahwa saat

1 BAB I PENDAHULUAN. energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik. Telah diketahui bahwa saat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis energi yang melanda dunia khususnya di Indonesia, telah membuat berbagai pihak mencari solusi dan melakukan penelitian untuk mencari sumber energi

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ME 091329) Presentasi Skripsi Bidang Studi : Marine Electrical And Automation System JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013 ANALISA

Lebih terperinci

Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4-

Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4- III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian. Spesifikasi Sepeda Motor 4-langkah Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4- langkah. Adapun spesifikasi dari mesin uji

Lebih terperinci

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF) FISIKA II Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF) Jika suatu kawat penghantar digerakkan memotong arah suatu medan magnetic, maka akan timbul suatu gaya gerak listrik pada kawat penghantar tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka semakin maju suatu negara, semakin besar energi listrik yang dibutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. maka semakin maju suatu negara, semakin besar energi listrik yang dibutuhkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan suatu kebutuhan utama yang sangat dibutuhkan pada zaman modern ini. Jika dilihat dari kebutuhan energi listrik tiap negara, maka semakin maju

Lebih terperinci