BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
|
|
- Farida Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perkembangan teknologi informasi dan ilmu pengetahuan yang muncul akibat new economy telah menyebabkan persaingan global dalam banyak industri. Industri yang terkena dampak paling besar terhadap perkembangan tersebut adalah industri telekomunikasi. Hal ini mendorong industri telekomunikasi untuk melakukan transformasi jasa pelayanan kepada masyarakat dengan menawarkan berbagai keunggulan yang dimiliki perusahaan. Keunggulan yang ditawarkan antara lain adalah kemudahan akses jaringan dan seluler yang dapat dinikmati oleh pengguna layanan masing-masing industri telekomunikasi. Menurut UU No.36 tahun 1999, telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman, dan/atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik lainnya. UU No.36 tahun 1999 mengatur dan menjelaskan ketentuan-ketentuan umum sampai pada ketentuan penyelenggaraan telekomunikasi di Indonesia. Adanya UU No.36 tahun 1999 menyebabkan perubahan pada pengelolaan sektor telekomunikasi dari monopoli menjadi persaingan (kompetisi). Pada awalnya, di Indonesia hanya ada satu perusahaan telekomunikasi yang memonopoli jaringan telekomunikasi di indonesia yaitu PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk pada mulanya merupakan bagian dari Post en Telegraafdienst yang didirikan pada tahun 1884 berdasarkan keputusan Gubernur Hindia Belanda No. 7 tanggal 27 Maret 1884 dan diumumkan dalam Berita Negara Hindia Belanda No. 52 tanggal 3 April Tahun 1961 status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Tahun 1965 PN Pos dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro), dan Perusahaan Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Tahun 1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa 1
2 telekomunikasi nasional maupun internasional. Pada tahun 1991, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1991, status Perusahaan diubah menjadi perseroan terbatas milik negara (Persero). Pada tanggal 14 November 1995, Telkom melakukan penawaran umum perdana saham (Intitial Public Offering/IPO). Berdasarkan Undang-Undang Telekomunikasi No. 36, pada tanggal 1 Agustus 2001, pemerintah mengakhiri hak eksklusif Telkom sebagai satu-satunya penyelenggara layanan telepon tidak bergerak di Indonesia. Dengan statusnya sebagai perusahaan milik negara yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham, pemegang saham mayoritas Perusahaan adalah Pemerintah Republik Indonesia (52,47 %) sedangkan sisanya dikuasai oleh publik (47,53 %). Saham perusahaan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), New York Stock Exchange (NYSE), London Stock Exchange (LSE) dan Public Offering without Listing (POWL) di Tokyo Stock Exchange (TSE). Telkom menjadi satusatunya perusahaan penyedia telekomunikasi di indonesia sampai pada tanggal 1 Agustus 2001, pemerintah mengakhiri hak eksklusif Telkom sebagai satu-satunya penyelenggara layanan telepon di Indonesia. Telkom merupakan salah satu perusahaan BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia (52,47 %) dan sisanya (47,53 %) dimiliki oleh publik. 1.2 Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya, tujuan utama didirikian seuatu perusahaan adalah untuk menghasilkan laba. Laba yang dihasilkan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham (stakeholder). Kinerja perusahaan merupakan faktor penentu untuk mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Kinerja perusahaan merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Kinerja perusahaan sebagai salah satu indikator dalam melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan operasi perusahaan. Kinerja perusahaan juga digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan rencana kegiatan operasional di masa mendatang. Bagi manajemen, kinerja perusahaan menjadi kunci sukses dalam pencapaian efisiensi dan efektivitas seluruh proses bisnis perusahaan. Kinerja perusahaan 2
3 memperlihatkan kemampuan perusahaan untuk memberikan keuntungan dari aset, ekuitas, maupun hutang. Kinerja perusahaan merupakan prestasi kerja perusahaan (Yuli, 2009). Pada umumnya, kinerja perusahaan diukur melalui informasi finansial dan informasi non-finansial perusahaan. Informasi finansial didapatkan dari peyusunan anggaran untuk mengendalikan biaya. Sedangkan informasi nonfinansial merupakan faktor kunci untuk menetapkan strategi yang dipilih guna melaksanakan tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Informasi nonfinansial meliputi kepuasan pelanggan, proses bisnis internal serta inovasi dan pembelajaran manajemen. Menurut Bara (2013), kinerja pengukuran suatu perusahaan dengan elemen keuangan dapat dilihat sebagai berikut : 1. Return on Asset (ROA) Return on asset (ROA) merefleksikan keuntungan bisnis dan efisiensi perusahaan dalam pemanfaatan total asset (Chen et al, 2005 dalam Bara, 2013). Rasio ini mewakili rasio profitabilitas, yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total asset yang dimiliki perusahaan. Rasio ini juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaanya. 2. Return on Equity (ROE) ROE merupakan pengembalian hasil atau ekuitas yang jumlahnya dinyatakan sebagai suatu parameter dan diperoleh atas investasi dalam saham biasa perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu (Sartono, 2001 dalam Bara,2013). Besarnya ROE sangat dipengaruhi oleh besarnya laba yang diperoleh perusahaan, semakin tinggi laba yang diperoleh maka akan semakin meningkatkan nilai ROE. 3. Nilai Pasar Nilai pasar merupakan harga yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa. Nilai pasar (market price) merupakan harga pada pasar riil dan merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang sedang 3
4 berlangsung atau juga jika pasar sudah tutup, maka harga pasar adalah harga penutupan (closing price) dari suatu saham (Anoraga, 2006 dalam Bara,2003). Sedangkan menurut Tan et al., (2007) pengukuran kinerja perusahaan berbasis non financial dapat menggunakan metode balanced scorecard. Metode Balanced Scorecard merupakan metode pengukuran kinerja yang terintegrasi dan mencakup keseluruhan aspek finansial dan non finansial. Dengan kata lain metode balanced scorecard merupakan metode yang menerjemahkan visi, misi dan strategi perusahaan ke dalam seperangkat sasaran-sasaran strategis, yang dirumuskan menggunakan 4 perspektif yang satu sama lain saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. 4 Perspektif BSC, antara lain : 1. Perspektif Keuangan, fungsinya 2. Perspektif Pelanggan 3. Perspektif Proses Bisnis Internal 4. Perspektif Pembelajaran & Pertumbuhan Telkom Indonesia sebagai salah satu perusahaan penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom Indonesia merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta. Sebagai salah satu perusahaan terbesar di Indonesia, Telkom memiliki pertumbuhan kinerja yang positif dan meningkat secara berkelanjutan. Untuk tahun 2013 pada laporan direksi, Telkom tercatat berhasil mempertahankan pertumbuhan kinerja tahun 2013 di atas rata-rata industri. Untuk tahun 2014, sampai dengan triwulan III tahun 2014, Telkom berhasil mencatat pertumbuhan kinerja keuangan yang positif dengan pendapatan sebesar Rp 65,84 triliun atau tumbuh sebesar 7,1% dibanding pada triwulan III di tahun 2013 yang mencapai nilai Rp 61,49 triliun. Dengan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif dari tahun ke tahun, tentunya Telkom juga melakukan inovasi dalam pembaharuan yang secara berkelanjutan terhadap instrumen software dan aplikasi dalam menunjang proses bisnis internal perusahaan. Sejak tahun 2008, Telkom melakukan trasformasi bisnis menuju pada sistem bisnis terpadu berbasis teknologi dan informasi yang dijalankan dengan nama program INFUSION Program ini dijalankan oleh Telkom dengan tujuan 4
5 untuk mengantarkan transformasi sistem bisnis perusahaan berbasis teknologi informasi (TI) untuk menuju World Class Service Company. Transformasi bisnis berbasis teknologi dan informasi yang dilakukan oleh Telkom berdampak pada beban belanja modal yang semakin meningkat diiringi oleh biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya capital expenditure dalam pembelanjaan sistem pendukung dalam proses bisnis perusahaan. Total dana yang dianggarkan sebagai biaya capital expenditure INFUSION 2008 ini adalah sebesar Rp 510,5 milyar. Penggunaan dana ini digunakan untuk pembelanjaan sistem SAP yang digunakan untuk implementasi CRM (national productcustomer support system), sistem CLARITY untuk implementasi national operation support system dan sistem CONVERGYS untuk implementasi convergent billing. Dengan adanya transformasi bisnis berbasis teknologi dan informasi, sumber daya manusia (SDM) yang bekerja di Telkom dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan pada bidang teknologi dan informasi. Dapat dikatakan, Telkom telah melakukan transformasi bisnis dari bisnis yang berbasis tenaga kerja (labor-based business) menjadi bisnis yang berdasarkan pada pengetahuan (knowledge based business). Dalam bisnis berbasis tenaga kerja, perusahaan sangat bergantung pada sumber daya seperti tanah, sumber daya alam, peralatan, dan modal untuk menciptakan nilai namun dalam bisnis berbasis pengetahuan, perusahaan sangat bergantung pada sumber daya pengetahuan yang memiliki nilai lebih daripada aset fisik bagi organisasi. Selain dari sisi biaya capital expenditure yang semakin meningkat, adanya perubahan bisnis berbasis pengetahuan telah mengakibatkan sumber daya manusia (SDM) dalam hal ini karyawan PT. Telkom lebih banyak melakukan pekerjaan dengan modal otak, yang dikenal sebagai modal intelektual. Sejak tahun 2009, Telkom mengembangkan layanan-layanan SDM berbasis teknologi dan informasi (TI). Telkom melakukan perubahan mendasar dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM) dengan mengubah konsep human resources menjadi human capital. Dengan melihat bakat karyawan meliputi keterampilan individu, pengetahuan, sikap, kecerdasan, keahlian, pengalaman, kelayakan, kemampuan, 5
6 kesesuaian, wewenang, pelatihan dan pendidikan, kreativitas dan nilai tambah lainnya sebagai aset perusahaan untuk memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Transformasi bisnis perusahaan yang terfokus pada bisnis TIME, penguatan kompetensi SDM dilakukan dengan pelatihan dan pendidikan yang bersifat perubahan kompetensi dan pengembangan kompetensi baik yang terkait langsung maupun tidak langsung terhadap strategi bisnis dan operasional. Fokus program pelatihan dan pendidikan bagi karyawan yang diselenggarakan Telkom adalah di bidang teknologi, pemasaran dan manajemen, telekomunikasi, informasi bisnis dan pengembangan bisnis new wave untuk mendukung terwujudnya visi Telkom menjadi pemimpin pasar dalam penyelenggaraan TIME (Teknologi, Informasi, Media, dan Edutainment). Selama tahun 2011, sebanyak karyawan Telkom telah mengikuti kompetensi perubahan dan kompetensi pengembangan. Untuk pelaksanaan program pelatihan dan pendidikan selama tahun 2011, Telkom mengeluarkan Rp157,0 miliar atau rata-rata sebesar Rp7,9 juta per karyawan yang mengikuti program tersebut. Pengubahan sudut pandang dari human resources menjadi human capital akan mengoptimalkan kinerja sumber daya manusia yang ada. Pelatihan dan pengembangan untuk karyawan juga dilakukan sehingga akan membentuk sistem kerja yang lebih efektif dan efisien. Proyeksi mengenai jumlah human capital dihitung berdasarkan portofolio bisnis selama periode lima tahun ke depan melalui aspek proyeksi secara rinci yang mengacu pada komposisi job stream, pendidikan, usia dan jabatan. Human capital plan yang dijalankan oleh Telkom memberikan pelatihan dan pengembangan kepada karyawan dengan tujuan agar sumber daya manusia (SDM) yang terlibat dalam setiap aktivitas perusahaan akan banyak melakukan pekerjaan dengan modal pengetahuan, yang dikenal sebagai modal intelektual. Bontis (2004) dalam Ulum (2009:20) mendefinisikan intellectual capital sebagai nilai tersembunyi dari individu, perusahaan, institusi, komunitas dan wilayah pada saat itu dan sumber-sumber potensial untuk penciptaan nilai. Menurut Brooking (1996) dalam Ulum (2009:20) menawarkan definisi yang lebih komprehensif dengan menyatakan bahwa istilah intellectual capital diberikan untuk kombinasi intangible assets yang dapat membuat perusahaan untuk berfungsi. Modal 6
7 intelektual atau intellectual capital meliputi modal SDM dan struktur yang terkemas dalam pelanggan, proses, database, merek, dan sistem. Saat ini faktor dominan di dalam penilaian suatu perusahaan dan terutama untuk perusahaan-perusahaan high technology dan professional service adalah intellectual capital. Intellectual capital merupakan interaksi dari human capital, customer capital dan structural capital dimana human capital di dalam suatu organisasi memiliki potensi penuh untuk membangun orientasi pasar bagi konsumennya. Menurut Ulum (2008), komponen utama dari Intellectual Capital dapat dilihat dari sumber daya perusahaan antara lain customer capital, human capital dan structural capital. Human capital meliputi pengetahuan individu dari suatu organisasi yang ada pada pegawainya yang dihasilkan melalui kompetensi, sikap dan kecerdasan intelektual (Budi, 2011). Human capital perusahaan memiliki potensi untuk membangun orientasi pasar bagi konsumennya. Semakin baik kompetensi pegawai, maka akan semakin baik pegawai memahami kebutuhan konsumen dan akan semakin mampu pula mengembangkan customer capital untuk mempertahankan loyalitas konsumen (Astusi dan Sabeni, 2005). Dengan peningkatan adanya hubungan yang baik antara pegawai dan konsumen akan meyebabkan konsumen akan loyal terhadap perusahaan dan mengakibatkan terjadinya peningkatan teehadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian Artinah (2011) menunjukkan human capital berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Dengan memiliki karyawan yang berketerampilan dan berkeahlian maka dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan menjamin keberlangsungan perusahaan tersebut. Meningkatnya kinerja perusahaan juga akan meningkatkan persepsi pasar. Namun, berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Firmansyah dan Iswajuni (2014) yang menyatakan bahwa human capital tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan go public di BEI. Human capital belum terbukti berperan dalam intellectual capital untuk meningkatkan nilai pasar, pertumbuhan, dan actual return perusahaan. Customer capital merupakan komponen modal intelektual yang memberikan nilai secara nyata pada perusahaan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Astuti dan Sabeni (2005) menyatakan bahwa costumer capital berhubungan dengan 7
8 kinerja keuangan perusahaan. Terjalinnya hubungan antara perusahaan dengan para konsumen perusahaan menunjukkan bahwa semakin baik perusahaan dalam mengelola costumer capital maka berakibat terhadap peningkatan kinerja keuangan perusahaan dimana loyalitas konsumen menjadi indikator dalam peningkatan kinerja keuangan perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Ariawan dan Wahyu (2011), menunjukkan hasil bahwa customer capital tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Cheng et al (2010) yang menemukan bahwa hubungan konsumen yang baik tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Structural capital merupakan komponen yang tersedia di dalam perusahaan yang berfungsi untuk menyediakan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung penciptaan nilai bagi para konsumen perusahaan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Astuti dan Sabeni (2005) menyatakan bahwa structural capital berhubungan positif dan signifikan dengan kinerja keuangan perusahaan. Jika perusahaan dapat mengimplementasikan dan mengembangkan sumber daya pengetahuan secara maksimal dari structural capital yang dimiliki oleh perusahaan, maka keunggulan bersaing akan dapat dicapai yang secara relatif akan menghasilkan peningkatan dari kinerja keuangan perusahaan. Penelitian yang dilakukan Salim dan Karyawati (2013) menunjukkan hasil structural capital tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan merupakan suatu komponen pokok bagi investor maupun kreditor dalam memilih perusahaan sebagai objek investasi. Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin meningkat, terjadi persaingan yang semakin ketat antar perusahaan. Tiap perusahaan berlombalomba untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan serta mengelola dan meningkatkan kapabilitas sumber daya yang dimilikinya guna meningkatkan value added yang dapat menciptakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Intellectual capital sebagai suatu modal sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan tentunya akan berdampak bagi kinerja perusahaan. Secara teori, pemanfaatan dan pengelolaan intellectual capital yang baik oleh perusahaan dapat membantu meningkatkan kinerja perusahaan. Selain itu, IC 8
9 dianggap dapat meningkatkan nilai perusahaan dan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan bagi perusahaan. Perusahaan yang mampu memanfaatkan aset IC yang dimiliki secara efisien, maka nilai perusahaan tersebut akan meningkat. Beberapa penelitian mengenai IC telah banyak dilakukan oleh para peneliti. Penelitian tentang IC yang dilakukan membuktikan bahwa IC memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini berusaha meneliti hubungan antara Intellectual Capital dan pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan (business performance) dengan menggunakan kuisioner untuk PT. Telkom Indonesia, Tbk kantor pusat Japati Bandung setelah melakukan transformasi bisnis berbasis teknologi dan informasi dan mengubah human resources menjadi human capital, dimana human capital merupakan komponen IC. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan Ihyaul Ulum (2009). Dalam penelitian ini penulis menggunakan pengukuran dengan metode Bontis, et al (2000) dengan pengumpulan data secara kualitatif. Penulis menggunakan PT. Telkom Indonesia, Tbk kantor pusat Japati Bandung sebagai objek penelitian. Dengan latar belakang yang telah dijelaskan maka penulis mengambil penelitian berjudul : PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (BUSINESS PERFORMANCE) (Studi Kasus pada PT. Telkom Indonesia, Tbk kantor pusat Japati Bandung tahun 2015) 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka permasalahan yang diidentifikasi dari penelitian ini adalah : 1. Bagaimana intellectual capital (human capital, customer capital dan structural capital) dan kinerja keuangan (business performance) pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk kantor pusat Japati Bandung tahun Bagaimana pengaruh secara simultan intellectual capital (human capital, customer capital dan structural capital) terhadap kinerja perusahaan (business performance) pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk kantor pusat Japati Bandung tahun
10 3. Bagaimana pengaruh secara parsial intellectual capital (human capital, customer capital dan structural capital) terhadap kinerja keuangan (business performance) pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk kantor pusat Japati Bandung tahun 2015 : a. Bagaimana pengaruh Human Capital terhadap kinerja keuangan (business performance). b. Bagaimana pengaruh Customer Capital terhadap kinerja keuangan (business performance). c. Bagaimana pengaruh Structural Capital terhadap kinerja keuangan (business performance). 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian dan identifikasi masalah yang dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis intellectual capital (human capital, customer capital dan structural capital) dan kinerja keuangan (business performance) pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk kantor pusat Japati Bandung tahun Untuk menganalisis pengaruh secara simultan intellectual capital (human capital, customer capital dan structural capital) terhadap kinerja perusahaan (business performance) pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk kantor pusat Japati Bandung tahun Untuk menganalisis pengaruh secara parsial intellectual capital (human capital, customer capital dan structural capital) terhadap kinerja keuangan (business performance) pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk kantor pusat Japati Bandung tahun 2015 : a. Untuk menganalisis pengaruh Human Capital terhadap kinerja keuangan (business performance). b. Untuk menganalisis pengaruh Customer Capital terhadap kinerja keuangan (business performance). c. Untuk menganalisis pengaruh Structural Capital terhadap kinerja keuangan (business performance). 10
11 1.5 Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu kegunaan dari aspek teoritis dan dari aspek praktis. 1. Aspek Teoritis a) Bagi para peneliti selanjutnya, hasil dari penelitian ini diharap dapat dijadikan sebagai tambahan referensi dalam melakukan penelitian berikutnya. b) Bagi para akademis, penelitian ini diharap dapat memberikan tambahan pemikiran dalam pengembangan teori mengenai intellectual capital dan kinerja perusahaan. 2. Aspek Praktis a) Bagi Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk kantor pusat Japati Bandung, penelitian ini diharap dapat menjadi bahan pertimbangan yang membantu pihak manajemen perusahaan dalam mengelola sumber daya perusahaan agar sumber daya tersebut dapat secara efektif dan efisien dimanfaatkan sehingga dapat menciptakan nilai pasar perusahaan dan meningkatkan kinerja perusahaan. b) Bagi calon investor, penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi yang berguna bagi para calon investor terkait dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika penulisan dalam tugas akhir ini dibagi dalam 5 bab dan beberapa sub-bab supaya memudahkan dan memberi gambaran jelas mengenai permasalahan serta pembahasannya, sehingga para pembaca mengerti maksud dari penelitian ini. Adapun pembagian 5 bab tersebut antara lain : BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan gambaran umum mengenai isi penelitian yang dilakukan. Dalam bab ini dijelaskan gambaran umum dari objek penelitian, latar belakang dilakukannya penelitian, perumusan masalah serta tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan terakhir sistematika penulisan. 11
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini menjelaskan dasar-dasar teori yang memperkuat penelitian dan menjelaskan luas serta batasan lingkup penelitian. Dalam bab ini juga dijelaskan hipotesis dari penelitian serta referensi dari penelitian terdahulu. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini memaparkan metode penelitian yang dilakukan. Dalam bab ini berisi jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, pengujian validitas dan pengujian reliabilitas, teknik analisis data, serta pengujian hipotesis. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini dijelaskan pembahasan akan penelitian serta pemaparan hasil dari penelitian yang telah dilakukan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan dipaparkan beberapa kesimpulan atas hasil penelitian yang telah dilakukan serta saran-saran untuk penelitian selanjutnya. 12
BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompleks
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan-perusahaan menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompleks karena meningkatnya proses globalisasi yang melanda semua Negara, termasuk Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil singkat PT Telkom Indonesia Telkom merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi maka perusahaan dituntut untuk merubah cara kerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin ketat dari segi produk, inovasi, serta kemajuan teknologi maka perusahaan dituntut untuk merubah cara kerja mereka dari bisnis yang
Lebih terperinciBAB III OBYEK PENELITIAN. III.1 Profil Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
BAB III OBYEK PENELITIAN III.1 Profil Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. III.1.1 Sejarah PT Telkom (Persero) Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah yang meliputi masyarakat primitif, masyarakat pertanian, masyarakat industri dan masyarakat informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk atau yang biasa di singkat PT. Telkom merupakan Badan Usaha Milik Negara dan penyedia layanan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (PT Telkom Access)
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (PT Telkom Access) PT Telekomunikasi indonesia, Tbk. ( Telkom, Perseroan, atau Perusahaan ) yang menyediakan layanan telekomunikasi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sekilas Tentang PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2.1.1 Sekilas Tentang PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) adalah Badan Usaha Milik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Kecenderungan kesuksesan perusahaan perbankan secara umum senantiasa
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Seiring berkembangnya teknologi informasi maka persaingan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, sektor bisnis mengalami perkembangan yang sangat pesat. Persaingan antar perusahaan berubah menjadi sangat ketat. Persaingan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban atas pengelolaan suatu perusahaan. menyediakan layanan InfoCom, telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi mengenai posisi keuangan perusahaan dan hasil usaha yang dicapai oleh suatu perusahaan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era ekonomi modern saat ini menuntut persaingan ketat dalam penciptaan nilai. Seluruh perusahaan berusaha melakukan pengelolaan modalnya demi meningkatkan nilai perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pesaing. Dalam upaya pertahanan diri, perusahaan berupaya untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini persaingan usaha menjadi semakin ketat, sehingga perusahaan dituntut untuk memiliki senjata pamungkas agar dapat tetap unggul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perekonomian dunia berkembang dengan begitu pesatnya, yang antara lain ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, tingkat daya saing
Lebih terperinci1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam menjalankan usahanya, perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran kepada para pemegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnisnya yang sebelumnya berdasarkan pada tenaga kerja (labor-based business)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan makin ketatnya persaingan antar perusahaan akibat adanya pasar bebas dan globalisasi yang menuntut perusahaan untuk mengubah strategi bisnisnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan mengubah cara berbinis mereka. Kemampuan bersaing tidak hanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya perekonomian suatu negara dan tingkat persaingan bisnis yang semakin meningkat, hal ini memaksa banyak perusahaan mengubah cara berbinis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanan, berfokus mengembangkan jaringan perusahaan
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada era globalisasi seperti saat ini perusahaan dimanapun bersaing untuk merebut pangsa pasar konsumen. Setiap perusahaan siap menghadapi era seperti ini dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan pesatnya pesaingan dalam era globalisasi, organisasi dituntut agar mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnisnya supaya dapat survive menghadapi persaingan yang ada. Perubahan cara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi saat ini pertumbuhan perekonomian dunia telah berkembang. Perusahaan-perusahaan harus dengan cepat mengubah cara strategi bisnisnya supaya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah
11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Shareholder Theory Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah bertindak untuk kepentingan meningkatkan nilai (value) dari pemegang saham. Jika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero)
BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) biasa disebut Telkom Indonesia atau Telkom saja. Adalah perusahaan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Knowledge-based economyditandai dengan kemajuan di bidang teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Knowledge-based economy adalah sebuah istilah yang luas digunakan untuk mendeskripsikan ekonomi global masa kini (Ting dan Lean, 2009). Knowledge-based economyditandai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini disebabkan adanya globalisasi serta teknologi informasi yang setiap tahunnya berkembang. Berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan) ke ekonomi berbasis pengetahuan telah terjadi selama dua abad
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan tren dari ekonomi tradisional (tanah, tenaga kerja, dan keuangan) ke ekonomi berbasis pengetahuan telah terjadi selama dua abad terakhir. Dalam ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kegiatan bisnisnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi dan perdangangan bebas telah terjadi dan setiap negara harus siap dengan adanya persaingan di dunia bisnis yang kian kompetitif. Meningkatnya persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu sistem ekonomi baru dimana pengolahan informasi, pencarian ilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa dasawarsa terakhir teknologi informasi telah menumbuhkan suatu sistem ekonomi baru dimana pengolahan informasi, pencarian ilmu pengetahuan dan teknologi telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan dikaji di dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor telekomunikasi, karena derasnya arus globalisasi sangat berdampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dengan cara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan adanya perkembangan zaman, semua sektor mengalami perubahan dan perkembangan, salah satu sektor yang mengalami perkembangan paling signifikan adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam pendirian sebuah perusahaan pasti membutuhkan modal. Modal adalah sesuatu yang dibutuhkan perusahaan demi kelangsungan hidup perusahaan, yaitu untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan inovasi secara terus-menerus. Dalam rangka untuk dapat bertahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Saat ini perekonomian dunia telah berkembang dengan pesat, yaitu ditandai dengan adanya kemajuan di bidang teknologi, persaingan yang ketat, dan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Teori Stakeholder Teori stakeholder lebih mempertimbangkan posisi para stakeholder yang dianggap powerfull daripada hanya posisi shareholder
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia yang di tandai dengan kemajuan dalam bidang teknologi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini perkembangan yang pesat dalam perekonomian dunia yang di tandai dengan kemajuan dalam bidang teknologi informasi, persaingan yang ketat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri telekomunikasi merupakan salah satu jenis industri yang. berkomunikasi tanpa harus melakukan tatap muka.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri telekomunikasi merupakan salah satu jenis industri yang mempunyai pengaruh besar terhadap kelancaran kegiatan ekonomi terutama di Indonesia. Komunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. membangun, mengembangkan, dan mempertahankan sebuah perusahaan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai perusahaan akan terus mengalami perubahan dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini dikarenakan adanya globalisasi, teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi memberi perubahan pada seluruh aspek kehidupan, dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, gaya hidup, sistem pertukaran informasi dan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh persaingan. Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang mendorong pada era globalisasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi dan persaingan yang ketat pada saat ini mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya agar dapat terus bertahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi saat ini telah sampai pada pembentukan pasar tunggal dan pusat produksi tunggal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Munculnya new economy membuat perekonomian global tumbuh dengan cepat, hal tersebut terlihat dari perkembangan teknologi informasi yang lebih maju, penciptaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pun harus mengubah pola manajemen dari pola manajemen. Pengetahuan telah diakui sebagai komponen bisnis yang penting dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam era globalisasi terakhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik dalam skala kecil, menengah maupun besar dan juga menghasilkan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penilaian kinerja keuangan perusahaan menentukan efektifitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Penilaian kinerja keuangan perusahaan menentukan efektifitas operasional, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. waktu lama dengan dengan harapan mendapat keuntungan dimasa yang akan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dapat diperoleh dari pinjaman maupun modal sendiri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam bidang ekonomi membawa dampak perubahan yang cukup signifikan terhadap pengelolaan suatu bisnis dan penentuan strategi bersaing. Para pelaku bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini semua sektor industri tidak hanya di Indonesia bahkan di dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini semua sektor industri tidak hanya di Indonesia bahkan di dunia mengalami persaingan global yang semakin ketat dan pesat. Salah satu sektor industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hadirnya World Trade Organization (WTO) pada tingkat global dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas yang mengharuskan setiap negara harus siap dengan adanya persaingan dunia bisnis yang semakin meningkat. Hadirnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada era ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge-based business) saat ini,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge-based business) saat ini, investasi pada intellectual capital menjadi salah satu hal yang penting dalam kesuksesan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil PT. Telekomunkasi Indonesia, Tbk Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk ( TELKOM, Perseroan, Perusahaan, atau Kami ) merupakan Badan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang merupakan pemilik korporasi, maka secara alami tujuan keuangan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai suatu organisasi bisnis, tujuan utama dari korporasi adalah profit atau keuntungan. Mengingat banyak pemangku kepentingan terutama pemegang saham yang merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh semua perusahaan di era globalisasi saat ini. Kunci untuk memenangkan persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersifat fisik ke arah dominasi pengetahuan dengan penerapan manajemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dewasa ini memunculkan perubahan pandangan mengenai sumber daya yang bersifat stratejik bagi perusahaan. Perubahan tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia dan Indonesia sedang mengalami pergeseran kompetisi dari perekonomian yang berbasis sumber daya (resource-based economy) menjadi perekonomian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dibidang ekonomi saat ini cukup membawa banyak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dibidang ekonomi saat ini cukup membawa banyak dampak perubahan yang signifikan terhadap pengelolaan suatu bisnis sehingga membutuhkan banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari resources-based business menjadi knowledge based business. Organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi, inovasi, teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya dari resources-based
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari segi aktiva berwujudnya tetapi perusahaan mulai melihat dari sistem
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya perekonomian di dunia yang semakin pesat berdampak pada majunya kegiatan bisnis di Indonesia. Persaingan bisnis yang semakin ketat ini, membuat banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekarang, perusahaan tidak bisa hanya dengan mengandalkan kekayaan fisiknya saja.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi, dan peningkatan dalam ilmu pengetahuan turut mengubah cara pandang perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intellectual terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Pasar. Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan berhubungan dengan topik tentang Intellectual Capital antara lain : 1. Novelina Yunita (2012) Topik dalam penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk mendapatkan tingkat return saham yang sesuai dengan return yang diharapkan (Abuzayed et, al., 2009). Metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kinerja agar tujuannya dapat tetap tercapai. Tujuan utama perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya dunia usaha, semakin banyak pula perusahaan yang bermunculan sehingga menimbulkan persaingan yang ketat. Akibat persaingan yang ada membuat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Sejarah Singkat PT. TELKOM INDONESIA. jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan
20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat PT. TELKOM INDONESIA. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. ( TELKOM, Perseroan, Perusahaan atau Kami ) adalah penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan
Lebih terperinciPENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah 11520100 PENDAHULUAN Modal intelektual sebenarnya mencakup hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan. Menurut (Suntoso 1999 dalam Wadhikorin, 2010).
1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Zaman globalisasi pelaku bisnis dihadapi tantangan yang sangat berat dan beragam. Persaingan antar pelaku bisnis yang meningkat serta bertambahnya tuntutan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER),
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), Earning per Share (EPS), Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tenaga kerja menjadi bisnis yang berdasarkan pengetahuan. menerapkan sistem manajemen pengetahuan (knowledge management) maka
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi menuntun perusahaan untuk melakukan pembaharuan dengan cara berfikir global dan bertindak secara lokal. Inovasi teknologi yang makin mempercepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan perubahan, termasuk sektor ekonomi bisnis di dunia. Perubahan yang begitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dewasa ini berbagai aspek kehidupan mengalami perkembangan dan perubahan, termasuk sektor ekonomi bisnis di dunia. Perubahan yang begitu cepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1990 an, perhatian terhadap praktik pengelolan asset tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak tahun 1990 an, perhatian terhadap praktik pengelolan asset tidak berwujud (intangible asset) telah meningkatkan secara dramatis. Salah satu pendekatan
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN A...A1 ANTARMUKA SISTEM...A2 LAMPIRAN B...B1 LEMBAR PENILAIAN KERJA PRAKTEK...B2 LAMPIRAN C...C1 ABSENSI KERJA PRAKTEK...
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN A...A1 ANTARMUKA SISTEM...A2 LAMPIRAN B...B1 LEMBAR PENILAIAN KERJA PRAKTEK...B2 LAMPIRAN C...C1 ABSENSI KERJA PRAKTEK...C2 LAMPIRAN D... D1 LEMBAR PENERIMAAN KERJA PRAKTEK...
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, ekonomi dan teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat. Berkembangnya ekonomi dan teknologi informasi menyebabkan barang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Persentase Transaksi Saham Industri Manufaktur di BEI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh laba, selain itu perusahaan harus menjaga kelangsungan usaha (sustainable) agar mempu bersaing dan tetap eksis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) menuju
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang, perkembangan teknologi meningkat secara pesat. Agar dapat terus bertahan dengan cepat perusahaan-perusahaan mengubah dari bisnis yang didasarkan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENULISAN
20 BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian dilakukan pada saat Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan selama 2 bulan, terhitung mulai tanggal 04 Februari 2014 sampai dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hanya memperhatikan prestasi dan sikap karyawan, tetapi juga
BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Organisasi Menurut Stephen P. Robbins dalam buku Teori Organisasi, teori organisasi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha dalam dunia perekonomian pasar bebas sekarang ini semakin ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada akhirnya menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Jika dulu produsen yang memegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak perusahaan dituntut agar bisa berkembang dengan inovasi inovasi terbaru untuk menghadapi tantangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Telekomunikasi merupakan bagian yang penting di dalam kehidupan manusia dan tak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari. Handphone menjadi salah satu sarana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fenomena baru dalam struktur perekonomian dunia antara lain ditandai dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang telah terjadi banyak perubahan dengan pesatnya, apalagi dengan maraknya perdagangan bebas yang melahirkan fenomena baru dalam struktur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya dunia usaha, semakin banyak pula perusahaan yang bermunculan sehingga menimbulkan persaingan yang ketat. Pemerintah Indonesia telah memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi. Perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif apabila dilakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi mengalami kemajuan yang amat pesat. Hal ini berdampak pada semakin ketatnya persaingan bisnis antar perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan asing yang masuk ke Indonesia menuntut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran kinerja keuangan perusahaan sangat perlu untuk dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan bisnis dari tahun ke tahun. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (2010), dengan perubahan yang terjadi ini, perusahaan-perusahaan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi yang tengah kita alami saat ini, hampir semua sektor mengalami perubahan dan perkembangan, salah satu sektor yang tak luput turut mengalami
Lebih terperinciMateri 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA. deden08m.com 1
Materi 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA deden08m.com 1 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA: Posisi Perusahaan dalam Industri (1) Rencana bisnis yang efektif harus mendefinisikan secara jelas di mana posisi perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara-negara berkembang yang menganut sistem ekonomi pasar. Keberadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi terutama di negara-negara berkembang yang menganut sistem ekonomi pasar. Keberadaan pasar modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penjual dengan risiko untung dan rugi. Pasar modal dapat digunakan oleh para
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran yang sangat penting bagi perekonomian suatu negara sebab pasar modal dapat menjadi sumber dana alternatif bagi perusahaan. Pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini, kekayaan dan pertumbuhan ekonomi terutama
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah perusahaan yang baik hendaknya memiliki sumber daya intelektual dan kemampuan dalam pencapain tujuan perusahaan. Perusahaan mampu berkembang dan bersaing dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak hanya berakibat pada krisis keuangan namun juga berakibat pada krisis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di negara berkembang seperti Indonesia saat ini peran perbankan sangat berpengaruh membantu meningkatkan perekonomian di Indonesia, terutama perekonomian di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijalankan harus selalu meningkatkan kinerja perusahaan mereka. Ada berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan bisnis dalam sebuah perusahaan tujuannya adalah untuk memaksimalkan kekayaan dan membuat bisnisnya semakin berkembang. Pada era sekarang ini, dunia bisnis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi telah banyak mengubah pola bisnis masa kini. Pertukaran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah banyak mengubah pola bisnis masa kini. Pertukaran informasi yang cepat dan kecanggihan teknologi menjadi faktor yang patut diperhitungkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal, dan tenaga kerja terampil di kawasan Asia Tenggara. Sebagai salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ASEAN Economic Community (AEC) merupakan kesepakatan di bidang ekonomi sebagai upaya meningkatkan perekonomian di kawasan ASEAN dengan membentuk pasar tunggal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan ini akan lebih menerapkan manajemen pengetahuan (knowlegde
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi global saat ini pertumbuhan perekonomian berkembang dengan pesat ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi. Persaingan bisnis yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan pada kondisi saat ini menghadapi tingkat persaingan yang ketat, dengan kehadiran banyak perusahaan pesaing. Hal ini menyebabkan manajemen perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja manajemen dari berbagai aspek. Penilaian kinerja merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dari waktu ke waktu perusahaan selalu ingin meningkatkan keuntungan yang didapatnya dari kegiatan bisnis yang dijalankan. Perusahaan terus berupaya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada kondisi dimana perusahaan harus melakukan kegiatan usahanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak diberlakukannya AFTA secara global, semua perusahaan dihadapkan pada kondisi dimana perusahaan harus melakukan kegiatan usahanya tanpa melihat batas territorial
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) merupakan salah satu
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) merupakan salah satu badan usaha milik negara yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa telekomunikasi. 2.1 Sejarah Singkat Telkom
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi memiliki dampak yang luas terutama pada bidang ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi (iptek) telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Peran ilmu pengetahuan dan teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut telah tercapai. Pengetahuan mengenai kondisi yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada persaingan yang semakin kompetitif, dan perubahan cara pandang pelaku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi memberi perubahan pada seluruh aspek kehidupan, dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, gaya hidup, sistem pertukaran informasi, dan perubahan dunia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. industri industri baru yang muncul. Industri industri ini tidak hanya bisnis yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi telah melanda semua lapisan kehidupan, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Akibat dari globalisasi yang menyebar sangat cepat, banyak sekali
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu mengelola dari sumber data yang berasal dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis menutut perusahaan perusahaan untuk mengubah cara mereka dalam menjalankan bisnisnya agar
Lebih terperinci