BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Investasi merupakan faktor pendorong dasar dari semua kegiatan bisnis. Investasi merupakan sumber pertumbuhan, mendukung strategi bersaing manajemen, dan biasanya dilakukan secara terencana. Dalam memulai suatu bisnis atau usaha baru perlu dilakukan analisa ekonomi terlebih dahulu untuk memastikan apakah usaha baru tersebut dapat memberikan keuntungan atau tidak karena biasanya investasi untuk usaha baru memerlukan dana yang besar. Dengan begitu investor dapat menghindari kemungkinan terjadi kerugian karena berinvestasi pada bisnis yang tidak menguntungkan. Dalam proses analisa ekonomi, berbagai variasi dari data formal maupun informal biasanya dikaji dan diuji relavansinya untuk tujuan tertentu dari analisa. Analisa ekonomi pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu analisa kuantitatif dan analisa kualitatif. a. Analisa kuantitatif Analisa ini memperkirakan NPV aliran kas dari suatu proyek. Teknik NPV digunakan karena lebih mudah dimengerti dan digunakan secara luas dalam bidang bisnis. Analisa kuantitatif tidak hanya menyediakan evaluasi objektif tentang proyekproyek, tetapi juga membuat suatu penilaian pada pengembangan produk. 9

2 Aliran kas suatu produk terdiri dari kas masuk (pendapatan) dan kas keluar (biaya). Kas masuk berasal dari penjualan produk, kas keluar terdiri atas biaya proses pengembangan, biaya produksi ramp-up, biaya pembelian perlengkapan dan alat, biaya pemasaran dan penyokong produk, dan biaya produksi yang terus menerus seperti bahan mentah, komponen, dan pekerja. Jumlah kumulatif kas masuk dan kas keluar suatu produk ditunjukkan melalui skema dalam gambar 2.1 ( Karl T. Ulrich dan Steven D. Eppinger, 2001). Gambar 2.1 Tipe Aliran Kas Untuk Produk Baru yang Sukses Namun analisa kuantitatif juga mempunyai beberapa kekurangan seperti berikut ini : a. Analisis kuantitatif hanya mengukur kuantitas Teknik kuantitatif menekankan pada hasil NPV dan bergantung pada NPV yang dapat diukur. Bagaimanapun juga, banyak faktor-faktor penting yang memegang peranan pada pengembangan produk yang sulit diukur secara 10

3 akurat. Akibatnya, teknik kuantitatif dianjurkan hanya untuk aset-aset yang dapat diukur, sedangkan aset-aset yang tidak terukur kurang dapat digunakan. b. Analisis kuantitatif bergantung pada keabsahan asumsi dan data Analisa keuangan mungkin menyediakan perkiraan-perkiraan yang tepat terhadap nilai pengembangan produk dari suatu proyek. Namun, ketelitian seperti itu tidak mungkin menyatakan keakuratan. Kita dapat mengembangkan suatu model yang benar-benar teliti dari suatu proyek yang memasukkan NPV dengan tempat lima desimal, tetapi jika asumsi dan data dari contoh kita tidak tepat, maka nilai perhitungan tidak akan tepat. c. Birokrasi mengurangi produktivitas Ada beberapa golongan yang menyatakan bahwa melakukan analisa ekonomi hanya akan menghambat produktivitas karena terlalu banyak kontrol yang harus dilakukan. Perencanaan yang ekstensif dan pengulangan walaupun menjamin produk tersusun brilian dan bermutu hanya akan mencapai pasaran setelah jendela pasar telah ditutup dan hanya akan menghambat proses pengembangan produk. b. Analisa kualitatif Analisa kualitatif digunakan untuk menangkap hal-hal yang tidak dapat diukur oleh analisa kuantitatif seperti implikasi positif dan negatif dari suatu proyek. Pendekatan pada analisa kualitatif adalah untuk mempertimbangkan interaksi antara proyek dengan : 11

4 1. Perusahaan 2. Pasar 3. Lingkungan ekonomi makro Analisa ekonomi biasanya dilakukan pada saat akan memulai suatu proyek baru dan analisis ekonomi yang mencakup kedua pendekatan kuantitatif dan kualitatif, berguna paling tidak untuk menentukan apakah proyek layak atau tidak untuk dilaksanakan. Analisa yang telah dilakukan pada permulaan suatu proyek biasanya dapat diperbarui dengan informasi sekarang sehingga tidak perlu dibuat analisa baru setiap waktu. Dengan menggunakan cara ini, analisis menjadi salah satu sistem informasi yang dapat digunakan oleh tim untuk mengatur pengembangan proyek. Empat langkah utama dalam proses analisa ekonomi yaitu : 1. Membangun contoh dasar kasus keuangan Contoh dasar kasus meliputi perkiraan waktu dan besarnya aliran kas yang akan datang, lalu menghitung NPV dari aliran kas. Aliran kas harus memuat resolusi yang cukup untuk menampung pembuatan keputusan yang efektif. Kategori dasar yang umum dari aliran kas untuk suatu jenis produk proyek pengembangan baru antara lain : Biaya pengembangan (semua sisanya biaya desain, tes, dan perbaikan termasuk perakitan). Biaya perakitan / ramp-up 12

5 Biaya pemasaran dan penyokong Biaya produksi Pendapatan penjualan 2. Menampilkan analisis kepekaan Salah satu keuntungan dari model keuangan adalah kita dapat melakukan analisa sensitivitas dengan mudah. Pendekatan ini meliputi pemilihan beberapa pendorong kunci dan mencari seberapa sensitif faktor pendorong tersebut terhadap perubahan. Analisis kepekaan dilakukan untuk mengetahui tingkat kepekaan harga terhadap NPV dari suatu proyek, apakah jika dilakukan perubahan terhadap harga produksi akan mempengaruhi NPV dan seberapa besar pengaruhnya serta apakah bila dilakukan perubahan terhadap harga produk akan mempengaruhi tingkat produksi. Analisis kepekaan menggunakan contoh keuangan untuk menjawab pertanyaan Apakah jika menghitung perubahan pada NPV yang ditinjau dari perubahan faktorfaktor termasuk dalam contoh / model. Faktor-faktor yang dimaksud adalah faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi nilai proyek. Faktor internal adalah faktor dimana tim pengembangan mempunyai tingkat pengaruh yang besar, mencakup pengeluaran program pengembangan, kecepatan pengembangan, biaya produksi, dan penampilan produk. Faktor eksternal adalah faktor dimana tim tidak dapat mengubahnya dengan sewenang-wenang, mencakup lingkungan persaingan, volume penjualan, dan harga produk. Meskipun faktor eksternal tidak secara langsung dikontrol oleh tim pengembangan produk, faktor itu seringkali dipengaruhi oleh 13

6 faktor internal. Faktor internal dan eksternal diperlihatkan pada gambar 2.2 ( Karl T. Ulrich dan Steven D. Eppinger, 2001). Gambar 2.2 Faktor Internal dan Eksternal 3. Menggunakan analisis kepekaan untuk memahami jual-beli proyek Tim pengembangan berusaha mengatur enam interaksi potensial antara faktorfaktor yang dikendalikan dari dalam. Interaksi potensial antara dua faktor internal bergantung pada karakteristik konteks khusus produk. Pada banyak kasus interaksiinteraksi ini diperjualbelikan. Sebagai contoh, penurunan waktu pengembangan akan menyebabkan penurunan penampilan produk. Tampilan produk yang lebih baik akan membutuhkan biaya tambahan produk. Bagaimanapun juga, beberapa interaksi jauh lebih kompleks daripada jual-beli sederhana. Sebagai contoh, penurunan waktu pengembangan akan membutuhkan kenaikan pengeluaran pengembangan, sebaliknya memperpanjang waktu pengembangan juga akan meningkatkan biaya jika perpanjangan tersebut disebabkan oleh suatu penundaan pada tugas yang penting, bukan oleh suatu perpanjangan yang telah direncanakan. 14

7 Secara umum, interaksi ini sangatlah penting karena hubungan antara faktor internal dan eksternal. Sebagai contoh, kenaikan biaya pengembangan atau waktu akan mempertinggi penampilan produk sehingga akan meningkatkan volume penjualan atau memberikan harga yang lebih tinggi. Penurunan waktu pengembangan akan menyebabkan produk sampai dipasaran lebih cepat dan ini akan meningkatkan volume penjualan (Karl T. Ulrich dan Steven D. Eppinger, 2001). Gambar 2.3 Enam Interaksi Potensial Ketika model faktor eksternal (misal : harga dan volume penjualan) sulit dikontrol, model kuantitatif dapat menunjang pengambilan keputusan. Model kuantitatif dapat menunjang keputusan dengan menjawab pertanyaan berapa banyak volume penjualan yang harus ditingkatkan untuk mengimbangi tambahan pengeluaran pada pengembangan produk. Kedekatan linearitas dari banyak analisis kepekaan memungkinkan tim untuk memasukkan beberapa aturan jual-beli untuk menginformasikan pengambilan keputusan hari demi hari. Aturan ini mengambil bentuk perubahan biaya per unit dalam faktor internal dan eksternal. Aturan jual beli dengan mudah dimasukkan dari 15

8 contoh dasar kasus dan dapat digunakan untuk menginformasikan tim besar relatif dari kepekaan tingkat keuntungan proyek terhadap faktor-faktor di bawah kendalinya. Model keuangan dan analisis kepekaan adalah alat yang kuat untuk menunjang keputusan pengembangan produk, tetapi teknik ini mempunyai keterbatasan penting. Sebuah sekolah pemikiran mempercayai bahwa analisis keuangan yang teliti dibutuhkan untuk membawa kedisiplinan dan kontrol terhadap proses pengembangan produk. 4. Mempertimbangkan pengaruh faktor-faktor kualitatif pada proyek sukses Banyak faktor yang mempengaruhi proyek-proyek pengembangan sulit untuk diukur karena hal itu kompleks dan tidak tentu. Faktor-faktor demikian dinamakan sebagai faktor-faktor kualitatif. Untuk tim proyek umumnya, metode analisis kualitatif yang paling sesuai adalah mudah dipertimbangkan dan membahas interaksi antara proyek dan perusahaan, proyek dan pasar, serta proyek dan lingkungan makro. Kemudian tim mempertimbangkan interaksi-interaksi ini bersama dengan hasil analisis kuantitatif agar dapat menentukan tekanan relatif yang paling sesuai pada pengembangan kecepatan, pengeluaran, biaya pembuatan dan penampilan produk. Dalam melengkapi suatu analisis kelayakan pasar dari proyek pengembangan, pertama harus dipertimbangkan biaya pengembangan produk dan keuntungan yang akan didapat di masa depan. Keuntungan yang diharapkan tersebut harus dapat 16

9 menutupi investasi pengembangan produk yang dibuat sekarang, sehingga ada dua pertimbangan dasar yang jelas yaitu : resiko dan nilai waktu akan uang. Pertama, ada resiko ekonomi dalam melakukan pengembangan. Keuntungan yang akan diperoleh tidak dapat dijamin. Karena itu, agar investasi yang dibuat sekarang layak secara ekonomi, suatu proyek harus mempunyai nilai pengembalian yang lebih tinggi dari investasi daripada yang diberikan oleh alternatif beresiko rendah. Pertimbangan kedua adalah nilai waktu akan uang. Fakta ekonomi ini memberikan beban finansial lebih pada semua proyek pengembangan produk. Untuk melakukan suatu analisa ekonomi, beberapa variabel ekonomi harus dispesifikasi atau diperkirakan. Analisis ekonomi suatu proyek pengembangan produk terdiri dari mengestimasi dan menetapkan nilai untuk variabel ekonomi dan kemudian mengevaluasi keuntungan ekonomi yang diharapkan dari proyek pengembangan. Kriteria yang sering digunakan meliputi : Break even point : waktu yang diperlukan oleh biaya investasi untuk kembali dan proyek mulai menghasilkan keuntungan. Return on investment : jumlah keuntungan yang diperoleh dibandingkan dengan investasi awal. Investment risk : probabilitas terjadinya kesalahan pada analisis pasar dan akan terjadi kerugian. 17

10 Beberapa metode analisa ekonomi yang dapat digunakan antara lain adalah metode Payback Period, Profitability Index, dan Net Present Value. a. Metode Payback Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali, karena itu satuan hasilnya bukan persentase tetapi satuan waktu (bulan, tahun, dsb.). Kalau periode payback ini lebih pendek daripada yang disyaratkan, maka produk dikatakan menguntungkan. Payback = NetInvestment AverageAnnualOperatingCashFlow b. Metode Profitability Index Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa mendatang dengan nilai sekarang investasi. Bila PI lebih besar dari 1, maka proyek dikatakan menguntungkan. c. Metode Net Present Value Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa yang akan datang. Apabila nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa yang akan datang lebih besar daripada nilai sekarang investasi, maka proyek dikatakan menguntungkan. Dalam pengembangan suatu produk ada biaya-biaya yang dikeluarkan, biayabiaya tersebut akan digunakan sebagai indikator dalam analisa ekonomi. Pendekatan 18

11 aliran kas Net Present Value sering digunakan untuk melakukan analisa ekonomi. Aliran kas tahun pertama diperoleh dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan produk, aliran kas tahun berikutnya dapat diketahui dengan perhitungan future value. Harga Pokok Produksi Digunakan untuk menghitung harga jual suatu produk. Harga pokok penjualan adalah biaya yang dikeluarkan dalam produksi di luar bunga dan pajak. Komponen dalam harga pokok penjualan antara lain bahan langsung, tenaga kerja langsung, overhead pabrik yang terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap, persediaan WIP, dan persediaan barang jadi. Harga pokok produksi merupakan suatu catatan dari biaya material, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead. Biaya adalah semua pengeluaran yang dapat diukur dengan uang baik yang telah, sedang, maupun yang direncanakan untuk menghasilkan suatu produk. Klasifikasi biaya terbagi menjadi tiga bagian, yaitu : 1. Biaya bahan baku Bahan baku adalah bahan yang digunakan sebagai dasar pembuatan barang jadi. Bahan baku dapat dibedakan dalam dua kategori yaitu bahan baku langsung dan bahn baku tak langsung. 2. Biaya tenaga kerja 19

12 Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengerjakan bahan baku hingga menjadi bahan jadi. Biaya tenaga kerja dapat dikelompokkan menjadi biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tak langsung. 3. Biaya overhead pabrik Biaya overhead adalah seluruh biaya yang digunakan untuk membuat barang jadi selain biaya bahan dan biaya tenaga kerja. Biaya overhead dikelompokkan menjadi biaya bahan penolong, biaya reparasi dan pemeliharaan, biaya tenaga kerja tak langsung. Laporan Rugi Laba Laporan rugi laba memberikan informasi tentang penghasilan, biaya, rugi atau laba yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu. Laporan rugi laba merupakan cara untuk melihat profitabilitas suatu usaha. Untuk maksud tersebut penyajian harus dilakukan dengan sistematika sedemikian rupa sehingga mudah diikuti urutan jalannya perhitungan dari awal sampai hasil akhir. Biaya produksi adalah semua biaya untuk memproses barang atau jasa, seperti upah tenaga kerja dan bahan mentah. Biaya-biaya administrasi, penjualan, dan depresiasi dijumlahkan, dan bila ini dikurangkan dari pendapatan kotor akan diperoleh angka pendapatan sebelum pajak. Jadi dari laporan rugi laba dapat dilihat berapa besar keuntungan atau kerugian yang dialami oleh perusahaan pada kurun waktu tertentu, per tahun, per kwartal, atau waktu yang lain. 20

13 Laporan Rugi Laba menampilkan pendapatan dalam periode waktu tertentu, serta biaya dan pengeluaran. Pendapatan dan pengeluaran meliputi elemen-elemen seperti : Penjualan baik tunai maupun kredit Pembelian barang atau biaya untuk jasa yang disediakan Pengeluaran umum dan administratif Biaya penjualan dan pemasaran Biaya pengembangan produk Penyajian pos-pos dalam laporan rugi laba biasanya dilakukan dengan urutanurutan sebagai berikut : Penjualan adalah jumlah yang dibebankan kepada pembeli atas barang yang dijual dalam suatu periode. HPP adalah harga pokok dari barang-barang yang telah laku dijual. Laba kotor adalah penjualan dikurangi dengan HPP. Biaya operasi adalah berbagai barang atau jasa yang dikonsumsi dalam operasi perusahaan. Laba bersih adalah selisih antara laba kotor dengan jumlah biaya operasi. Laporan Aliran Kas Laporan ini memberikan kita gambaran dinamis dari perubahan keuangan yang dihasilkan oleh kombinasi keputusan yang dibuat selama periode tertentu. Laporan 21

14 ini disiapkan dengan membandingkan awal dan akhir dari balance sheet dan menggunakan elemen utama dari laporan rugi laba untuk periode waktu tertentu. Laporan aliran kas memberikan gambaran mengenai jumlah dana yang tersedia setiap saat yang dapat dipakai untuk berbagai kebutuhan operasional perusahaan, termasuk misalnya investasi. Sistematika aliran kas suatu perusahaan dikelompokkan menjadi : a. Aliran kas kegiatan operasi b. Aliran kas kegiatan investasi c. Aliran kas pendanaan (financing) Aliran kas proyek dikelompokkan menjadi tiga komponen, yaitu : a. Aliran kas awal Adalah pengeluaran untuk merealisasi gagasan sampai menjadi kenyataan fisik. b. Aliran kas periode operasi Pada periode ini jumlah pendapatan telah melampaui pengeluaran biaya operasi dan produksi. Dalam aliran kas operasi diperhitungkan aliran yang masuk dari penjualan produk, sedangkan aliran keluar terdiri dari biaya produksi, pemeliharaan, dan pajak. c. Aliran kas terminal Aliran kas terminal terdiri dari nilai sisa dari asset dan pengembalianmodal kerja. Peramalan Penjualan 22

15 Untuk menentukan berapa banyak produk yang harus diproduksi harus dilakukan peramalan penjualan. Peramalan menjadi lebih sulit dilakukan apabila tidak ada data historis yang tersedia sebagai acuan untuk peramalan karena produk yang akan dihasilkan adalah produk yang benar-benar baru. Pada dasarnya peramalan merupakan ilmu yang tergantung pada dinamika manusia yang ketepatannya tergantung pada : Menanyakan pertanyaan yang tepat pada orang yang tepat Kerelaan mereka untuk menjawab secara jujur dan lengkap Kemampuan untuk memisahkan elemen utama dari elemen pelengkap Keterbukaan peramal terhadap saran untuk perbaikan proses Marketing sebagai ilmu mendapat keuntungan dari peramalan yang baik dalam dua cara. Pertama, proses peramalan yang baik membentuk dasar sistem peringatan awal untuk mengingatkan seluruh organisasi tentang pentingnya memikirkan kembali orientasi pasar. Peramalan membantu perusahaan untuk tetap berada di arah yang tepat, merubah arah, atau menavigasi dengan penuh percaya diri. Kedua, peramalan yang lebih baik membantu pemasaran menanggapi para CEO dan CFO yang terus menerus menekankan pada ROI yang lebih baik. Ada empat cara untuk meningkatkan kualitas peramalan : 1. Lebih spesifik Mengetahui apa yang akan diramalkan adalah langkah penting untuk keberhasilan. 23

16 2. Lebih terstruktur Ada banyak alasan kenapa harus mengambil pendekatan peramalan yang terstruktur. Pertama dan yang paling penting adalah pentingnya tidak melupakan informasi kunci yang mungkin mempengaruhi peramalan. Selain itu juga ada faktor pengendalian kualitas dan keuntungan dari pemeriksaan ulang terhadap asumsi dan formula. 3. Lebih kuantitatif baik dengan data maupun tanpa data Jika tersedia banyak data historis metode peramalan kuantitatif seperti moving averages, time series analysis, dan exponential smoothing. Namun jika data yang tersedia hanya perkiraan, masih dapat digunakan pendekatan kuantitatif dengan simulasi yang mengeksplorasi skenario bagaimana-jika. 4. Temukan faktor kausal Kadang faktor kausal dapat terlihat jelas dan harus dimasukkan dalam melakukan peramalan. Peramalan Tanpa Data Ketika menyangkut menyiapkan peramalan untuk produk baru dimana tidak ada data historis, teknik analisis tidak banyak membantu. Yang harus dilakukan adalah membentuk proses yang disiplin dan metodis yang paling baik mengindentifikasikan faktor dan kondisi pasar yang akan dihadapi dalam peluncuran produk. Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan : 24

17 1. Delphi method Metode ini mengumpulkan sekelompok panel ahli yang diminta untuk menyediakan peramalan. Tiap peramalan diberi bobot merata dan hasilnya dibagikan pada tiap panelis, yang kemudian meneruskan diskusi dalam usaha untuk membentuk peramalan mereka dengan poin-poin yang dibuat oleh panelis lain. 2. BASES model Jika ada produk baru yang akan didistribusikan dalam supermarket, toko obat, atau toko diskon, pusat data ACNielsen mengenai sejarah peluncuran produk selama 25 tahun mungkin dapat berguna sebagai titik awal. Disebut BASES, metode ini mencakup 1000 produk dengan karakteristik yang hampir sama. Sayangnya BASES terbatas hanya untuk produk-produk tertentu dan tidak berguna untuk produk-produk olahraga, elektronik, dan sebagainya. 3. Diffusion model Model matematis yang banyak digunakan ini menggunakan tingkat adaptasi produk dan penyebaran penggunaan dari produk lain untuk memperkirakan tingkat penerimaan pasar terhadap produk baru. Macam-macam Diffusion Model antara lain : Diffusion / S-shape Growth 25

18 Difusi adalah proses penyebaran sesuatu melalui media atau populasi yang ada, contoh : difusi produk baru menyebar melalui populasi, penyakit, penyebaran fashion, penyebaran ide, dan penyebaran fisik. Homogeneous Mixing Fisher Pry Model Asumsi paling sederhana adalah bahwa dua populasi tercampur secara merata yang dinamakan pencampuran homogen. Cara ini sangat cocok untuk difusi produk baru. Media Influence Bass Model BASS Model ini ditemukan oleh Frank Bass. Informasi tentang produk baru tidak hanya disebarkan dari mulut ke mulut, tetapi juga melalui iklan yang melibatkan peran beberapa media seperti koran, iklan TV. Pengaruh media massa meliputi para konsumen yang tertarik dengan aspek terbaru dan terbaik dari produk dan jasa. Keputusan pembelian segmen pasar ini secara teori didorong oleh terutama iklan media. Sebaliknya pengaruh berita dari mulut ke mulut secara teori merefleksikan komunikasi internal antara para konsumen. BASS model dirumuskan : s( t) = pm + [ q p] Y ( t) ( q / m)[ Y ( t)] 2 Dimana : p = innovation rate 26

19 q m = imitation rate = total pembeli potensial Y(t) = total pembelian dalam waktu t 4. Monte Carlo simulation Metode analisis ini digunakan bersamaan dengan spreadsheet merupakan salah satu bentuk analisa bagaimana jika. Simulasi ini berdasarkan probabilitas dari hasil seperti probabilitas lemparan dadu. Metode ini memilih nilai secara acak dari satu set hasil yang mungkin untuk menciptakan skenario dari masalah. 2.2 Kerangka Pemikiran Biaya produksi Estimasi tingkat penjualan Harga pokok penjualan Aliran kas Payback Period NPV Alat pengendali on/off lampu melalui SMS Apakah produk layak / tidak dari segi ekonomi Gambar 2.4 Hubungan Antar Variabel Analisa ekonomi dilakukan karena adanya pengembangan suatu produk baru berupa alat pengendali on / off lampu melalui SMS. Analisa ekonomi dilakukan dengan menentukan variabel yang terlibat dalam pengembangan produk baru tersebut untuk mendapatkan hasil apakah produk tersebut layak atau tidak untuk diproduksi secara ekonomis. Variabel-variabel yang akan diteliti antara lain adalah : 27

20 1. Estimasi tingkat penjualan : perkiraan tingkat penjualan produk baru, estimasi tingkat penjualan ini dihitung dengan menggunakan BASS model. Estimasi tingkat penjualan tersebut juga dipengaruhi oleh innovation rate dan imitation rate. 2. Biaya produksi : biaya yang dikeluarkan untuk membuat satu unit produk, biaya ini meliputi biaya bahan dan biaya tenaga kerja. 3. Harga pokok penjualan : biaya yang dikeluarkan dalam produksi di luar bunga dan pajak. 4. Aliran kas : proyeksi arus pemasukan dan pengeluaran suatu proyek selama beberapa waktu tertentu. 5. Payback period : periode pengembalian suatu investasi, bila periode payback ini lebih pendek daripada yang disyaratkan, maka proyek dikatakan menguntungkan. 6. Net present value : perhitungan selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa yang akan datang. Apabila nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa yang akan datang lebih besar daripada nilai sekarang investasi, maka proyek dikatakan menguntungkan. 7. Profitability Index : perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa mendatang dengan nilai sekarang investasi. Bila PI lebih besar dari 1, maka proyek dikatakan menguntungkan. Variabel-variabel diatas saling berhubungan karena variabel-variabel diatas dilakukan berurutan, jika salah satu tidak dilakukan, maka variabel yang lainnya tidak 28

21 akan bisa dilakukan. Misalnya dalam menentukan biaya produksi harus ditentukan dahulu estimasi tingkat penjualan untuk mengetahui berapa unit yang harus diproduksi. 29

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT X, mengenai Peranan Capital Budgeting Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Untuk Pembelian Mesin

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris busy yang artinya sibuk, sedangkan business artinya kesibukan. Bisnis dalam

Lebih terperinci

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL Analisis kelayakan finansial adalah alat yang digunakan untuk mengkaji kemungkinan keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman modal. Tujuan dilakukan analisis kelayakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai perusahaan yang bergerak di bidang makloon konveksi. Karena kapasitas produksi yang tidak mencukupi, maka perusahaan bermaksud untuk melakukan ekspansi berupa penambahan

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN BAB 5 ANALISIS KEUANGAN 5.1. Ekuitas Ekuitas adalah modal kepemilikan yang diinvestasikan dalam suatu usaha. Vraniolle merupakan badan perorangan dengan modal yang berasal dari pemilik. Ekuitas modal pemilik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah di Semarang. Dengan beberapa pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce Vita Bistro yang bergerak

Lebih terperinci

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Bagaimana kesiapan permodalan yang akan digunakan untuk menjalankan bisnis dan apakah bisnis yang akan dijalankan dapat memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan?

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu BAB II INVESTASI II.1. Definisi Investasi Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu mempunyai harapan bahwa perusahaan akan dapat memperoleh kembali dana yang ditanamkan dalam aktiva

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pada bagian ini dijelaskan tentang konsep yang berhubungan dengan penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang di

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan

BAB VI ASPEK KEUANGAN. proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram alir metode penelitian merupakan kerangka berpikir yang terdiri langkah-langkah penelitian yang disusun sebagai acuan penelitian. Diagram alir diperlukan agar penyusunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek penelitian yang akan diangkat pada penelitian ini adalah Perencanaan budidaya ikan lele yang akan berlokasi di Desa Slogohimo, Wonogiri.

Lebih terperinci

BAB II PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

BAB II PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI 10 BAB II PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI II. 1 Investasi R A Supriyono memberi definisi investasi (penanaman dana) sebagai berikut: Pemilikan sumber-sumber dalam jangka panjang yang akan bermanfaat pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

Materi 7 Metode Penilaian Investasi

Materi 7 Metode Penilaian Investasi Pendahuluan Materi 7 Metode Penilaian Investasi Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai 1 2 Metode Penilaian 1.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, persaingan yang terjadi di dalam dunia usaha begitu ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan yang tepat agar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK Karaoke merupakan salah satu sarana hiburan yang sedang berkembang dan diminati masyarakat saat ini, untuk mendirikan sarana hiburan karaoke keluarga di Galeri Ciumbuleuit Apartemen, penulis melakukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ii iii iv v vi vii

DAFTAR ISI. ii iii iv v vi vii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL..... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR

Lebih terperinci

ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING. Nama : Mamih Mayangsari Npm : Kelas : 3EA24

ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING. Nama : Mamih Mayangsari Npm : Kelas : 3EA24 ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING Nama : Mamih Mayangsari Npm : 14211268 Kelas : 3EA24 Latar Belakang Suatu kegiatan bisnis pasti melibatkan banyak pihak yang memiliki berbagai kepentingan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Studi kelayakan dapat dilakukan untuk menilai kelayakan investasi, baik pada sebuah proyek maupun bisnis yang sedang berjalan (Subagyo, 2007). Studi kelayakan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Setelah melakukan wawancara dan mengumpulkan data, penulis menggunakan suatu alat analisis untuk mengevaluasi kelayakan investasi produk Fitaliv yakni capital budgeting.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1 ABSTRAKSI Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, maka perusahaan memerlukan strategi yang tepat untuk selalu dapat unggul dalam persaingan. Karena bila salah dalam menerapkan strategi

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 41 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Pilihan Analisis Untuk menganalisis kelayakan usaha untuk dapat melakukan investasi dalam rangka melakukan ekspansi adalah dengan melakukan penerapan terhadap

Lebih terperinci

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil Manajemen Investasi Pendahuluan Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan dalam bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sampai

Lebih terperinci

Metode Penilaian Investasi

Metode Penilaian Investasi Metode Penilaian Investasi Pendahuluan Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai Metode Penilaian Metode periode

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis.

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis. ABSTRAK PT. Usaha Panca Samitra merupakan perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor umum. Didirikan pada november tahun 2003 oleh beberapa pengusaha. Pada saat ini PT. Usaha Panca Samitra berencana

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM : STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR NAMA : MUAMMAL IRZAD NPM : 14212737 JURUSAN : MANAJEMEN DOSEN PEMBIMBING : BUDI UTAMI, SE., MM Latar Belakang Perdagangan

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI Nama : Dedik Fahrudin NPM : 11212796 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG Studi kelayakan terhadap suatu usaha

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha i

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha i Abstrak Dalam setiap kehidupan selalu dihadapi dengan pilihan. Pilihan inilah yang membuat perubahan dalam kehidupan setiap individu. Pilihan ini seperti dalam memilih untuk bekerja atau berwiraswasta.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan tidak dapat bersaing, maka perusahaan tersebut dapat kalah dalam persaingan dan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Kesimpulan Kuantitatif Setelah mengadakan pengamatan dan wawancara terhadap suatu unit bisnis salon X, penulis melakukan beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada abad ini seperti yang kita ketahui dunia ekonomi dan teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan adanya perkembangan teknologi itu

Lebih terperinci

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) M a n a j e m e n K e u a n g a n 96 Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Payback

Lebih terperinci

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Analisa kelayakan untuk rencana ekspansi yang akan dilaksanakan oleh perusahaan X menggunakan lima metode Capital Budgeting yaitu Payback Period, Accounting Rate

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Pada bab 5 ini mengenai aspek keuangan Ngemilbingits, dan menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas dan penilaian kelayakan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Antagonishop Apparel adalah salah satu perusahaan di kota Bandung yang menekuni usaha di bidang percetakan sablon kaos oblong digital. Perusahaan ingin melakukan ekspansi usaha dengan membeli

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 11 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Investasi dan Depresiasi Menurut Husein Umar (2000,p1), investasi adalah upaya menanamkan faktor produksi langka yakni dana, kekayaan alam, tenaga ahli dan terampil, teknologi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Spa adalah salah satu alternatif pilihan masyarakat Bandung untuk melepaskan lelah. Melihat hal ini, pengusaha Delta Spa di Jakarta berminat mengembangkan usaha spa pria di Bandung, karena belum

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang

Lebih terperinci

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Penganggaran Perusahaan Minggu-15 Budget Modal (capital budgetting) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com 1 Pokok Bahasan Pengertian Penganggaran

Lebih terperinci

III. LANDASAN TEORI A. TEKNIK HEURISTIK

III. LANDASAN TEORI A. TEKNIK HEURISTIK III. LANDASAN TEORI A. TEKNIK HEURISTIK Teknik heuristik adalah suatu cara mendekati permasalahan yang kompleks ke dalam komponen-komponen yang lebih sederhana untuk mendapatkan hubungan-hubungan dalam

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kelayakan usaha adalah sebagai berikut: 1. Pemilihan Wilayah: Menentukan dua wilayah

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah : III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Analisis Kelayakan Investasi Pengertian Proyek pertanian menurut Gittinger (1986) adalah kegiatan usaha yang rumit karena penggunaan sumberdaya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... ii AYAT AL-QURAN...iii PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...xiii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI Disusun Oleh: Paulina Sari 201210170311004 Aulia Pratiwi 201210170311033 Satria Sukanda 201210170311041 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 17 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Proyek adalah suatu kegiatan yang mengeluarkan uang atau biaya-biaya dengan harapan akan memperoleh hasil yang secara logika merupakan wadah

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. yang akan didirikan oleh PT. Pertama Adhi Karya atau ANTARTIKA MANAGEMENT ini adalah

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. yang akan didirikan oleh PT. Pertama Adhi Karya atau ANTARTIKA MANAGEMENT ini adalah BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan usaha di pabrik baru yang akan didirikan oleh PT. Pertama Adhi Karya atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Menurut Brockhouse dan Wadsworth (2010:1) studi kelayakan adalah alat yang digunakan dalam proses pengembangan bisnis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil perhitungan analisis Capital Budgeting dan analisis sensitivitas pada perusahaan Dian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Proyek Dalam menilai suatu proyek, perlu diadakannya studi kelayakan untuk mengetahui apakah proyek tersebut layak untuk dijalankan atau tidak. Dan penilaian tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Studi Kelayakan Studi kelayakan bisnis atau sering pula disebut dengan studi kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang lebih baik, turut serta meningkatkan iklim pertumbuhan investasi dalam negeri. Hal ini

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan untuk membangun sistem yang belum ada. Sistem dibangun dahulu oleh proyek, kemudian dioperasionalkan

Lebih terperinci

Bab 5 Penganggaran Modal

Bab 5 Penganggaran Modal M a n a j e m e n K e u a n g a n 90 Bab 5 Penganggaran Modal Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai teori dan perhitungan dalam investasi penganggaran modal dalam penentuan keputusan

Lebih terperinci

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

BAB 6 ASPEK KEUANGAN BAB 6 ASPEK KEUANGAN 6.1. Kebutuhan Investasi Tahun ke-0 Dalam menjalankan usaha ini, FVN melakukan investasi awal sebesar Rp 100.000.000,- sebelum masuk ke tahun pertama. FVN perlu membeli semua kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Terkait penulisan skripsi ini, ada beberapa penulis terdahulu yang telah melakukan penelitian yang membahas berbagai persoalan mengenai analisis kelayakan usaha. Adapun skripsi

Lebih terperinci

pendekatan rasional, yang pembuktiannya mudah dilakukan, sedangkan pertimbangan kualitatif

pendekatan rasional, yang pembuktiannya mudah dilakukan, sedangkan pertimbangan kualitatif A. PENDAHULUAN Terlaksananya suatu proyek investasi, seringkali tergantung kepada pertimbangan manajemen yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Pertimbangan kuantitatif lebih bersifat kepada pendekatan

Lebih terperinci

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Oleh : Ani Hidayati Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Keputusan Investasi (capital investment decisions) Berkaitan dengan proses perencanaan, penentuan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, penilaian kelayakan investasi. Proyeksi 3 tahun. 6.1 Kebutuhan

Lebih terperinci

= Jumlah stasiun kerja. 4. Keseimbangan Waktu Senggang (Balance Delay) Balance delay merupakan ukuran dari ketidakefisienan

= Jumlah stasiun kerja. 4. Keseimbangan Waktu Senggang (Balance Delay) Balance delay merupakan ukuran dari ketidakefisienan Keterangan: n = Jumlah stasiun kerja Ws Wi = Waktu stasiun kerja terbesar. = Waktu sebenarnya pada stasiun kerja. i = 1,2,3,,n. 4. Keseimbangan Waktu Senggang (Balance Delay) Balance delay merupakan ukuran

Lebih terperinci

Proudly present. Penganggaran Modal. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

Proudly present. Penganggaran Modal. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK. Proudly present Penganggaran Modal Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK 081-331-529-764 www.bwmahardhika.com PENGANGGARANMODAL (CapitalBudgeting) ANALISIS PENGANGGARAN MODAL (ANALISIS USULAN INVESTASI)

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN. Penganggaran Modal. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen.

MANAJEMEN KEUANGAN. Penganggaran Modal. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen. Modul ke: MANAJEMEN KEUANGAN Penganggaran Modal Fakultas Ekonomi & Bisnis Riska Rosdiana SE., M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Modal atau capital merujuk pada aktiva tetap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek dan lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Ciafe yang merupakan jenis usaha yang bergerak dibidang jasa jahit dilihat dari aspek pasar dan

Lebih terperinci

ANALISIS SENSITIVITAS PADA KEPUTUSAN PEMBANGUNAN MEETING HALL UNTUK MINIMASI RESIKO INVESTASI

ANALISIS SENSITIVITAS PADA KEPUTUSAN PEMBANGUNAN MEETING HALL UNTUK MINIMASI RESIKO INVESTASI ANALISIS SENSITIVITAS PADA KEPUTUSAN PEMBANGUNAN MEETING HALL UNTUK MINIMASI RESIKO INVESTASI Mila Faila Sufa Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1 Pabelan

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini BAB V RENCANA AKSI Bab ini menjelaskan rencana aksi atau realisasi dari perancangan model bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini meliputi rencana kegiatan dan waktu pelaksanaan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam upaya mengembangkan usaha bisnisnya, manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Langkah pertama

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi perusahaannya tetap dalam keadaan sehat. Dengan kondisi perusahaan yang sehat, maka

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Studi Kelayakan (Feasibility Study) Sumber Dana. Alam Santosa

Aspek Keuangan. Studi Kelayakan (Feasibility Study) Sumber Dana. Alam Santosa Alam Santosa Aspek Keuangan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Analisis Aspek Keuangan Menentukan sumber dana Menghitung kebutuhan dana untuk aktiva tetap dan modal kerja Aliran Kas Penilaian Investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi menurut Mulyadi, R.A. Supriyono (2001, h.284) merupakan pengkaitan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi menurut Mulyadi, R.A. Supriyono (2001, h.284) merupakan pengkaitan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi menurut Mulyadi, R.A. Supriyono (2001, h.284) merupakan pengkaitan seluruh sumber dana dalam jumlah besar dan menyangkut jangka waktu yang panjang (lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulu Hellen Mayora Violetha (2014) Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Kelayakan

Lebih terperinci

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Keputusan Investasi. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Manajemen Keuangan. Keputusan Investasi. Basharat Ahmad. Modul ke:  Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen Manajemen Keuangan Modul ke: Keputusan Investasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Gambaran Umum Penganggaran Modal Net Present

Lebih terperinci