STRATEGI GEOPOLITIK DAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM RANGKA MEWUJUDKAN INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA

Transkripsi

1 STRATEGI GEOPOLITIK DAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM RANGKA MEWUJUDKAN INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA Disampaikan pada Seminar Nasional Maritim 2015, Tantangan dan Peluang Provinsi Kepulauan Dalam Era Poros Maritim Dunia Senin, 15 Juni 2015

2 LANDASAN YURIDIS NEGARA KEPULAUAN INDONESIA PASAL 25E UUD 1945 : NKRI ADALAH NEGARA KEPULAUAN YANG BERCIRI NUSANTARA. PASAL 2 UU 6/1996 TTG PERAIRAN INDONESIA : NKRI ADALAH NEGARA KEPULAUAN. BAB IV UNCLOS

3 VISI, MISI & AGENDA KERJA PEMERINTAH (Pelantikan Presiden RI, Tgl 20 Oktober 2014) PEMBANGUNAN INDONESIA BERDASARKAN GEO-STRATEGI & GEO-EKONOMI NEG KEPULAUAN; POROS MARITIM SBG KERANGKA UTAMA PEMBANGUNAN NASIONAL.

4 GAGASAN POROS MARITIM DARI ASPEK GEOPOLITIK KEMBALI KE JATIDIRI/IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN KEKUATAN MARITIM YANG BERSATU (UNITY), SEJAHTERA (PROSPERITY), BERWIBAWA (DIGNITY). 3

5 JEJAK SEJARAH SEBAGAI BANGSA MARITIM 4 SRIWIJAYA & MAJAPAHIT MEMILIKI ARMADA LAUT YANG SANGAT KUAT, SEHINGGA MAMPU MENGUASAI DAN MENGATUR DAERAH PENDUDUKANNYA.

6 TINJAUAN ASTA GATRA (ASPEK GEOGRAFI) 5 INDONESIA SBG NEGARA KEPULAUAN TERBESAR MENJADI SEA LANES INTERNASIONAL. PELAYARAN SEKTOR KEMARITIMAN POTENSIAL BERKONTRIBUSI SEBAGAI SUMBER PENDAPATAN NEGARA, NAMUN NILAI EKONOMINYA MASIH BELUM TEREKSPLOITASI DENGAN BAIK.

7 TINJAUAN ASTA GATRA (ASPEK DEMOGRAFI) PERLU TINGKATKAN LAPANGAN KERJA SEKTOR MARITIM LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK SANGAT TINGGI PERKIRAAN TAHUN 2030 : 180 JUTA ORANG PENDUDUK USIA PRODUKTIF 6

8 TINJAUAN ASTA GATRA (SUMBER DAYA ALAM) 7 TINGKATKAN DEVISA NEGARA LAUT INDONESIA, SELAIN MENGANDUNG MINYAK, GAS, MINERAL, SUMBER ENERGI NONKONVENSIONAL DAN HARTA KARUN, JUGA MENGHASILKAN IKAN YANG POTENSI LESTARINYA DIPERKIRAKAN SEBESAR 6,4 JUTA TON PER TAHUN, NAMUN BELUM DIMANFAATKAN SECARA MAKSIMAL.

9 TINJAUAN ASTA GATRA ASPEK IDEOLOGI 8 ARAH PEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK MEMAJUKAN INDONESIA MELALUI PEMBANGUNAN MARITIM, HARUS SENANTIASA BERLANDASKAN PADA PANCASILA.

10 TINJAUAN ASTA GATRA ASPEK POLITIK 9 NEGARA MARITIM ADALAH NEGARA YANG MAMPU KELOLA KEPENTINGAN MARITIMNYA SECARA EFEKTIF DEMI KEDAULATAN POLITIK, DAN KEMANDIRIAN EKONOMINYA LAUT SBG RUANG HIDUP (LEBENSRAUM) HADIRKAN POLITIK & KEBIJAKAN PEMRI DI SLRUH PERAIRAN NASIONAL

11 TINJAUAN ASTA GATRA ASPEK EKONOMI 10 PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) MASIH TERGOLONG RENDAH, KARENA BELUM MENYENTUH SEMUA POTENSI YANG TERSEDIA UNTUK DIMANFAATKAN SECARA OPTIMAL, TERMASUK POTENSI MARITIM

12 TINJAUAN ASTA GATRA ASPEK SOSIAL BUDAYA 11 BUDAYA MARITIM YANG PERNAH MEMBAWA INDONESIA PADA KEJAYAAN DI MASA LALU, PERLU DIKEMBANGKAN DAN DIOPTIMALKAN UNTUK MEWUJUDKAN CITACITA KESEJAHTERAAN

13 TINJAUAN ASTA GATRA ASPEK PERTAHANAN KEAMANAN 12 SASARAN PEMBANGUNAN PERTAHANAN: PENINGKATAN KAPASITAS PERTAHANAN NASIONAL MELALUI PEMBENTUKAN TNI YANG PROFESIONAL DENGAN MEMENUHI KEBUTUHAN ALUTSISTA, PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PRAJURIT, DAN ANGGARANPERTAHANANHINGGA 1,5 PERSEN DARI PDB.

14 KONSEP POROS MARITIM DUNIA (MARITIME FULCRUM) MELETAKKAN INDONESIA SEBAGAI PUSAT KEGIATAN EKONOMI REGIONAL DAN GLOBAL DENGAN MEMANFAATKAN SUMBER-SUMBER KELAUTAN SECARA OPTIMAL 13

15 KORIDOR DAN SKALA PRIORITAS KONSEPSI POROS MARITIM DUNIA TERSEBUT DILANDASI DENGAN KORIDOR KESEJAHTERAAN (PROSPERITY), KEDAULATAN (SOVEREIGNTY) DAN KEAMANAN (SECURITY). 14 IMPLEMENTASINYA MENEMPATKAN EMPAT SKALA PRIORITAS MELIPUTI: MARITIME INFRASTRUCTURE, SHIPYARD BUILDING, FISHERY AND FLEET (ARMADA).

16 TUGAS PROVINSI KEPULAUAN 15 LANGKAH TINDAK DI PROVINSI KEPULAUAN ADALAH: LENGKAPI SAPRAS ASPEK KEMARITIMAN, PEMBANGUNAN PELABUHAN, TRANSPORTASI ANTAR PULAU, PENGEMBANGAN INDUSTRI PERKAPALAN DAN PERIKANAN DAERAH, PARIWISATA KELAUTAN SERTA KEMBANGKAN LEMBAGA PENDIDIKAN UNTUK MENELITI DAN HASILKAN PRODUK UNGGULAN DI BIDANG KEMARITIMAN.

17 S UDAH SAATNYA BANGSA KITA MERUBAH CARA PANDANG PEMBANGUNAN DARI PEMBANGUNAN YANG SEMATA BERBASIS DARATAN (LAND BASED DEVELOPMENT) MENJADI LEBIH BERORIENTASI KEPADA PEMBANGUNAN BERBASIS KELAUTAN (OCEAN BASED DEVELOPMENT) 16

18