BAB II LANDASAN TEORI
|
|
- Susanti Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntansi Syariah Menurut Hasbi Ramli (2005 : 56 ), Akuntansi syariah adalah suatu kegiatan identifikasi, klarifikasi, pendataan dan pelaporan melalui proses perhitungan yang terkait dengan transaksi keuangan sebagai bahan informasi dalam mengambil keputusan ekonomi berdasarkan prinsip akad - akad syariah, yaitu tidak mengandung zhulum (kezaliman), riba, maysir (judi), gharar (penipuan), barang yang membahayakan dan diharamkan. Menurut Sri Wasilah (2008 : 150 ), akuntansi syariah dapat diartikan juga sebagai proses akuntansi atas transaksi transaksi yang sesuai aturan yang ditetapkan oleh allah SWT. B. Lembaga Pengelola Zakat Di Indonesia, terdapat dua bentuk kelembagaan pengelola zakat yang diakui oleh Pemerintah, yaitu: Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil zakat (laz). Keduaduanya telah berada dalam payung hukum pemerintah, yaitu: UU no. 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat, Keputusan Menteri Agama RI no 381 tahun 1999 tentang Pelaksanaan UU No. 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat, dan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji No. D/291 tahun 2000 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat.
2 Dengan adanya payung hukum itu, maka keberadaan lembaga zakat sudah mendapat jaminan dan perlindungan oleh pemerintah. Oleh karena itu, sekarang sudah banyak didirikan lembaga-lembaga Amil Zakat oleh organisasi-organisasi agama dan sosialkemasyarakatan. Lembaga-lembaga itu seperti: LAZIS NU, Dompet Dhuafa Republika dan masih banyak lagi. Ini merupakan sebuah kondisi yang sangat bagus demi menciptakan pertumbuhan zakat sebagai alat pemberdayaan umat. Namun, untuk mengelola zakat tentu tidaklah semudah hanya dengan mengumpulkan zakat, menyimpan lalu menyalurkan zakat-zakat dari para muzakki kepada para mustahik (penerima zakat). Cara seperti demikian merupakan cara yang terlalu sederhana, dan biasa sehingga kurang dapat mencapai apa yang menjadi hakikat zakat sebagai pembangun rasa kemanusiaan. Oleh karena itu zakat perlu dikelola dengan mekanisme manajemen yang tersusun secara sistematis dan rapi. Organisasi/ lembaga penyalur zakat perlu manajemen yang bagus layaknya suatu badan usaha yang bergerak dalam bisnis. Namun, tetap saja berbeda konteksnya bagi organisasi penyalur zakat karena organisasi ini tidak berhak untuk bergerak dalam usaha yang menangguk profit. C. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.109 Akuntansi Zakat yang dikeluarkan oleh IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia) 2008 PSAK 109: Akuntansi Zakat dan Infaq/Sedekah hanya berlaku untuk amil yang menerima dan menyalurkan zakat dan infaq/sedekah. Sedangkan Muzakki yang didefinisikan pada PSAK 109 Definisi, Muzakki adalah individu muslim yang secara syariah wajib membayar (menunaikan) zakat. Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur pengakuan, penyajian dan pengungkapan transaksi zakat. Definisi-definisi yang digunakan dalam Pernyataan ini adalah :
3 1. Amil adalah entitas pengelola zakat yang pembentukannya dan atau pengukuhannya diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang dimaksudkan untuk mengumpulkan dan menyalurkan zakat, infak/sedekah. 2. Dana amil adalah bagian amil atas dana zakat dan infak/sedekah serta dana lain yang oleh pemberi diperuntukkan bagi amil. Dana amil digunakan untuk pengelolaan amil. 3. Dana infak/sedekah adalah bagian nonamil atas penerimaan infak/sedekah. 4. Dana zakat adalah bagian nonamil atas penerimaan zakat. 5. Infak/sedekah adalah harta yang diberikan secara sukarela oleh pemiliknya, baik yang peruntukannya dibatasi (ditentukan) maupun tidak dibatasi. 6. Mustahiq adalah orang atau entitas yang berhak menerima zakat. Mustahiq terdiri dari fakir, miskin, riqab, orang yang terlilit utang (ghorim), muallaf, fisabilillah, orang dalam perjalanan (ibnu sabil); dan amil. 7. Muzakki adalah individu muslim yang secara syariah wajib membayar (menunaikan) zakat. 8. Nisab adalah batas minimum harta yang wajib dikeluarkan zakatnya. 9. Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh muzakki sesuai dengan ketentuan syariah untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya (mustahiq). Secara umum, zakat mempunyai karakterisitik Zakat merupakan kewajiban syariah yang harus diserahkan oleh muzakki kepada mustahiq baik melalui amil maupun secara langsung. Ketentuan zakat mengatur mengenai persyaratan nisab, haul (baik yang periodik maupun yang tidak periodik), tarif zakat (qadar), dan peruntukannya Infak/sedekah merupakan donasi sukarela, baik ditentukan maupun tidak ditentukan peruntukannya oleh pemberi infak/sedekah. Zakat dan infak/sedekah yang diterima oleh
4 amil harus dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan tata kelola yang baik. D. Pengakuan dan Pengukuran ( menurut PSAK 109 Ikatan Akuntansi Indonesia) Zakat a. Pengakuan awal Penerimaan zakat diakui pada saat kas atau aset lainnya diterima. Zakat yang diterima dari muzakki diakui sebagai penambah dana zakat jika dalam bentuk kas maka sebesar jumlah yang diterima, jika dalam bentuk nonkas maka sebesar nilai wajar aset nonkas tersebut. Penentuan nilai wajar aset nonkas yang diterima menggunakan harga pasar. Jika harga pasar tidak tersedia, maka dapat menggunakan metode penentuan nilai wajar lainnya sesuai yang diatur dalam PSAK yang relevan. Zakat yang diterima diakui sebagai dana amil untuk bagian amil dan dana zakat untuk bagian nonamil. Penentuan jumlah atau persentase bagian untuk masing-masing mustahiq ditentukan oleh amil sesuai dengan prinsip syariah dan kebijakan amil. Jika muzakki menentukan mustahiq yang harus menerima penyaluran zakat melalui amil maka aset zakat yang diterima seluruhnya diakui sebagai dana zakat. Jika atas jasa tersebut amil mendapatkan ujrah/fee maka diakui sebagai penambah dana amil.
5 b. Pengukuran setelah pengakuan awal Jika terjadi penurunan nilai aset zakat nonkas, jumlah kerugian yang ditanggung harus diperlakukan sebagai pengurang dana zakat atau pengurang dana amil tergantung dari sebab terjadinya kerugian tersebut. Penurunan nilai aset zakat diakui sebagai pengurang dana zakat, jika terjadi tidak disebabkan oleh kelalaian amil. kerugian dan pengurang dana amil, jika disebabkan oleh kelalaian amil. c. Penyaluran zakat Zakat yang disalurkan kepada mustahiq diakui sebagai pengurang dana zakat sebesar jumlah yang diserahkan, jika dalam bentuk kas, jumlah tercatat, jika dalam bentuk aset nonkas. 2. Dana Nonhalal Penerimaan nonhalal adalah semua penerimaan dari kegiatan yang tidak sesuai dengan prinsip syariah, antara lain penerimaan jasa giro atau bunga yang berasal dari bank konvensional. Penerimaan nonhalal pada umumnya terjadi dalam kondisi darurat atau kondisi yang tidak diinginkan oleh entitas syariah karena secara prinsip dilarang. Penerimaan nonhalal diakui sebagai dana nonhalal, yang terpisah dari dana zakat, dana infak/ sedekah dan dana amil. Aset nonhalal disalurkan sesuai dengan syariah. E. Penyajian Amil menyajikan dana zakat, dana infak/sedekah, dana amil, dan dana nonhalal secara terpisah dalam neraca (laporan posisi keuangan). F. Pengungkapan 1. Zakat Amil harus mengungkapkan hal-hal berikut terkait dengan transaksi zakat, tetapi tidak terbatas pada:
6 a. kebijakan penyaluran zakat, seperti penentuan skala prioritas penyaluran, dan penerima; b. kebijakan pembagian antara dana amil dan dana nonamil atas penerimaan zakat, seperti persentase pembagian, alasan, dan konsistensi kebijakan; c. metode penentuan nilai wajar yang digunakan untuk penerimaan zakat berupa aset nonkas; d. rincian jumlah penyaluran dana zakat yang mencakup jumlah beban pengelolaan dan jumlah dana yang diterima langsung mustahiq; dan e. hubungan istimewa antara amil dan mustahiq yang meliputi; (1). sifat hubungan istimewa; (2). jumlah dan jenis aset yang disalurkan; dan (3). presentase dari aset yang disalurkan tersebut dari total penyaluran selama periode. G. Perlakuan Akuntansi Dana Amil Perlakuan akuntansi amil yang tidak secara khusus diatur dalam PSAK 109: Akuntansi Zakat dan Infak/sedekah menggunakan PSAK yang terkait lainnya. H. Laporan Keuangan Amil 1. Komponen Laporan Keuangan Komponen laporan keuangan yang lengkap dari amil terdiri dari: a. neraca (laporan posisi keuangan); b. laporan perubahan dana; c. laporan perubahan aset kelolaan; d. laporan arus kas; dan e. catatan atas laporan keuangan. 2. Neraca (Laporan Posisi Keuangan)
7 Entitas amil menyajikan pos-pos dalam neraca (laporan posisi keuangan) dengan memperhatikan ketentuan dalam PSAK terkait, yang mencakup, tetapi tidak terbatas pada: Tabel 2.1 Neraca (Laporan Posisi Keuangan) BAZ XXX Per 31 Desember 2XX2 Keterangan Aset Rp Keterangan Kewajiban Rp Aset lancar Kewajiban jangka Kas dan setara kas Xxx Pendek Instrumen keuangan Xxx Biaya yang masih harus xxx Piutang Xxx Dibayar Kewajiban jangka Panjang Imbalan kerja jangka Panjang xxx Aset tidak lancar Jumlah kewajiban xxx Aset tetap Xxx Saldo Dana Akumulasi penyusutan (xxx) Dana zakat xxx Dana infak/sedekah xxx Dana amil xxx Dana nonhalal xxx Jumlah dana xxx Jumlah aset Xxx Jumlah Kewajiban xxx dan Saldo Dana Sumber : BAZIS DKI a. Aset ; (1) kas dan setara kas (2) instrumen keuangan (3) piutang (4) aset tetap dan akumulasi penyusutan
8 b. Kewajiban ; (1) biaya yang masih harus dibayar (2) kewajiban imbalan kerja c. Saldo dana (1) dana zakat (2) dana infak/sedekah (a) dana amil (b) dana nonhalal I. Laporan Perubahan Dana Amil menyajikan laporan perubahan dana zakat, dana infak/sedekah, dana amil, dan dana nonhalal. Penyajian laporan perubahan dana mencakup, tetapi tidak terbatas pada pos-pos berikut: Tabel 2.2 Laporan Perubahan Dana BAZ XXX Per 31 Desember 2011 BAZIS PROVINSI DKI JAKARTA LAPORAN POSISI KEUANGAN DANA ZIS PER 31 DESEMBER 2011 DANA ZAKAT Catatan 2011 Penerimaan :
9 Penerimaan APBD Penerimaan Hasil Pengembangan Penerimaan Jasa Giro Penerimaan Jasa Lain-lain Jumlah Penerimaan Penggunaan : Beban Pegawai Beban Amilin Beban Umum dan Adm Beban Penyusutan Beban Penghapusan Piutang Jumlah Penggunaan SURPLUS (DEFISIT) JUMLAH SURPUS (DEFISIT) SALDO AWAL SALDO AKHIR Sumber : BAZIS DKI (Lanjutan) 1. Dana zakat a. Penerimaan dana zakat (1) Bagian dana zakat (2) Bagian amil b. Penyaluran dana zakat (1) Entitas amil lain (2) Mustahiq lainnya c. Saldo awal dana zakat d. Saldo akhir dana zakat 2. Dana infak/sedekah
10 a. Penerimaan dana infak/sedekah (1) Infak/sedekah terikat (muqayyadah) (2) Infak/sedekah tidak terikat (mutlaqah)\ b. Penyaluran dana infak/sedekah (1) Infak/sedekah terikat (muqayyadah) (2) Infak/sedekah tidak terikat (mutlaqah) c. Saldo awal dana infak/sedekah d. Saldo akhir dana infak/sedekah 3. Dana amil a. Penerimaan dana amil (1) Bagian amil dari dana zakat (2) Bagian amil dari dana infak/sedekah (3) Penerimaan lainnya b. Penggunaan dana amil (1) Beban umum dan administrasi c. Saldo awal dana amil d. Saldo akhir dana amil 4. Dana nonhalal a. Penerimaan dana nonhalal (1) Bunga bank (2) Jasa giro (3) Penerimaan nonhalal lainnya b. Penyaluran dana nonhalal c. Saldo awal dana nonhalal d. Saldo akhir dana nonhalal
11 J. Laporan Perubahan Aset Kelolaan Entitas amil menyajikan laporan perubahan aset kelolaan yang mencakup tetapi tidak terbatas pada: 1. Aset kelolaan yang termasuk aset lancar 2. Aset kelolaan yang termasuk tidak lancar dan akumulasi penyusutan 3. Penambahan dan pengurangan 4. Saldo awal 5. Saldo akhir Tabel 2.3 Laporan Perubahan Aset Kelolaan BAZ XXX Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2XX2 Saldo Penam- Pengu- Penyi- Akumulasi Saldo akhir awal bahan rangan sihan penyusutan Dana infak/ sedekah - aset kelolaan lancar (misal piutang bergulir) xxx xxx (xxx) (xxx) - xxx Dana infak/ sedekah - aset kelolaan tidak lancar (misal rumah sakit atau sekolah) xxx xxx (xxx) - (xxx) xxx Sumber : BAZIS DKI
12 K. Laporan Arus Kas Entitas amil menyajikan laporan arus kas sesuai dengan PSAK 2: Laporan Arus Kas dan PSAK yang relevan L. Catatan atas laporan keuangan Amil menyajikan catatan atas laporan keuangan sesuai dengan PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah dan PSAK yang relevan. Tabel 2.4 : Penjurnalan ( menurut PSAK 109 Ikatan Akuntansi Indonesia) 2008 Pada saat penerimaan zakat. Paragraf PSAK Penerimaan zakat diakui pada saat kas atau aset non kas diterima 11 Zakat yang diterima dari muzaki diakui sebagai penambah dana zakat sebesar: a. Jumlah yang diterima, jika dalam bentuk kas b. Nilai wajar, jika dalam bentuk nonkas 12 Penentuan nilai wajar asset nonkas yang diterima menggunakan harga pasar, jika tidak tersedia menggunakan metode penentuan lain sesuai SAK yang relevan 13 Jika muzaki menentukan mustahik yang menerima penyaluran zakat melalui amil, maka amil tidak memiliki bagian atas dana tersebut, melainkan Ujrah 14 Jika terjadi penurunan nilai asset nonkas, jumlah kerugian diperlakukan sebagai pengurang dana zakat atau pengurang dana Jurnal Kas XXX Pendapatan Zakat XXX Kas XXX Pendapatan Zakat XXX Tidak terdapat jurnal aset nonkas Kas XXX Pendapatan Zakat XXX Beban Fakir XXX Kas XXX Tidak terdapat jurnal aset non kas
13 amil 15 Penurunan nilai asset zakat diakui sebagai : a. pengurang dana zakat, jika bukan kelalaian amil b. kerugian dan pengurang dana amil, jika karena kelalaian amil Sumber : BAZIS DKI Tidak terdapat jurnal aset non kas Tabel 2.5 : Penjurnalan ( menurut PSAK 109 Ikatan Akuntansi Indonesia) 2008 Pada saat penyaluran zakat. Paragraf PSAK 109 Jurnal 16 Zakat yang disalurkan kepada Beban Zakat XXX mustahik, termasuk amil, diakui sebagai pengurang dana zakat sebesar : a. Jumlah yang diserahkan (kas) b. Jumlah tercatat (non kas) Kas XXX 17 Amil berhak mengambil bagian dari Hak Amil XXX zakat untuk menutup biaya operasional Kas XXX 18 Penentuan mustahik sesuai prinsip Fakir miskin XXX syariah, kewajaran, etika, dan peraturan yang berlaku Kas XXX 19 Beban penghimpunan dan penyaluran zakat harus diambil dari porsi amil, amil dimungkinkan untuk melakukan pinjaman jangka pendek 20 Bagian dana zakat yang disalurkan untuk amil diakui sebagai penambah dana amil 21 Zakat telah disalurkan kepada mustahik jika telah diterima oleh mustahik nonamil tersebut. Zakat yang disalurkan amil lain dan belum diterima mustahik diakui sebagai piutang penyaluran 22 Dana zakat yang diserahkan pada mustahik non amil dengan keharusan Kewajiban Qordul Hasan XXX Bank XXX Beban Amil XXX Kas XXX Beban Amil XXX Kas XXX Piutang Qordul Hasan XXX
14 untuk mengembalikan nya kepada amil, belum diakui sebagai penyaluran zakat 23 Dana Zakat yang disalurkan dalam bentuk asset kelolaan diakui sebagai : a. penyaluran zakat seluruhnya jika asset tersebut dikelola oleh pihak lain yang tidak dikendalikan amil b. penyaluran zakat secara bertahap jika masih dalam pengelolaan amil atau pihak lain dibawah kendali amil Sumber : BAZIS DKI Kas XXX Tidak terdapat jurnal penyaluran asset non kas M. Pengertian Zakat 1. Pengertian Zakat Menurut ( rizal yaya 2009: 317 ) Zakat adalah sebagian harta yang wajib dikeluarkan oleh wajib zakat ( muzakki ) untuk diserahkan kepada penerima zakat ( mustahiq). Pembayaran dilakukan apabila nisab dan haulnya terpenuhi dari harta yang memenuhi kriteria wajib zakat (PSAK 101 paragraf 71). 2. Konsep Dasar Zakat Nur Alim (2010) menyatakan bahwa Zakat bukan hanya sekedar kewajiban yang mengandung nilai teologis, tetapi juga kewajiban finansial yang mengandung nilai sosial yang tinggi. Sulaiman (2003) menyatakan bahwa zakat memainkan peranan penting tidak hanya bagi perekonomian, tetapi juga bagi moral dan aspek sosial masyarakat. 3. Prinsip dan Peranan Zakat Zakat merupakan salah satu ciri dari sistem ekonomi Islam, karena zakat merupakan salah satu implementasi asas keadilan dalam sistem ekonomi Islam. M.A. Mannan dalam bukunya Islamic Economics: Theory and Practice, sebagaimana yang dikutip oleh Hikmat Kurnia dan A. Hidayat (1986) menyebutkan bahwa zakat mempunyai enam prinsip, yaitu:
15 a. Prinsip keyakinan keagamaan : bahwa orang yang membayar zakat merupakan salah satu manifestasi dari keyakinan agamanya. Zakat merupakan Ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah Dengan Menyucikan harta. b. Prinsip pemerataan dan keadilan : merupakan tujuan sosial zakat, yaitu membagi kekayaan yang diberikan Allah lebih merata dan adil kepada manusia.zakat mencerminkan rasa keadilan karena memperkecil jarak antara golongan kaya dan miskin sehingga tidak mengganggu aktivitas sosial di dalam masyarakat. c. Prinsip produktivitas : menekankan bahwa zakat memang harus dibayar karena milik tertentu telah menghasilkan produk tertentu setelah lewat jangka waktu tertentu. d. Prinsip nalar : yaitu sangat rasional bahwa zakat harta yang menghasilkan itu harus dikeluarkan. Zakat diwajibkan bagi setiap muslim yang merasa memiliki tanggung jawab untuk membayar zakat demi kepentingan bersama. e. Prinsip kebebasan : bahwa zakat hanya dibayar oleh orang yang bebas atau merdeka. Selain itu, harta yang dikenakan zakat dihitung dari harta yang telah bebas dari hutang dan telah mencapai nisab dan haul. f. Prinsip etika dan kewajaran : zakat tidak dipungut secara semena-mena, tapi melalui aturan yang disyariatkan. Zakat tidak akan diminta secara semena- mena tanpa memperhatikan akibat yang akan ditimbulkannya. Zakat tidak mungkin dipungut apabila pemungutan itu justru membuat orang yang membayarkannya menderita (Mubyarto, 1986). Sementara dalam buku Panduan Pintar Zakat oleh Kurnia dan Hidayat (2008) dijelaskan bahwa dalam peran dan tujuannya Para cendekiawan muslim banyak yang menerangkan tentang tujuan-tujuan zakat, baik secara umum yang menyangkut tatanan ekonomi, sosial dan kenegaraan maupun secara khusus. Tujuan-tujuan itu antara lain:
16 a. Menyucikan harta dan jiwa muzakki. b. Mengangkat derajat fakir miskin. c. Membantu memecahkan masalah para gharimin, ibnu sabil, dan mustahik lainnya. d. Membentangkan dan membina tali persaudaraan sesama umat Islam dan manusia pada umumnya. e. Menghilangkan sifat kikir dan para pemilik harta. f. Menghilangkan sifat dengki dan iri (kecemburuan sosial) dari hati orang-orang miskin. g. Menjembatani jurang antara si kaya dengan si miskin di dalam masyarakat agar tidak ada kesenjangan di antara keduanya. h. Mengembangkan rasa tanggung jawab sosial pada diri seseorang, terutama bagi yang memiliki harta. i. Mendidik manusia untuk berdisiplin menunaikan kewajiban dan menyerahkan hak orang lain padanya. j. Zakat merupakan manifestasi syukur atas Nikmat Allah. k. Berakhlak dengan akhlak Allah. l. Mengobati hati dari cinta dunia. m. Mengembangkan kekayaan batin. n. Mengembangkan dan memberkahkan harta. o. Membebaskan si penerima (mustahik) dari kebutuhan, sehingga dapat merasa hidup tenteram dan dapat meningkatkan kekhusyukan beribadat kepada Allah SWT. p. Sarana pemerataan pendapatan untuk mencapai keadilan sosial. q. Tujuan yang meliputi bidang moral, sosial, dan ekonomi.
17 Dalam bidang moral, zakat mengikis ketamakan dan keserakahan hati si kaya. Dalam bidang sosial, zakat berfungsi untuk menghapuskan kemiskinan dari masyarakat. Dalam bidang ekonomi, zakat mencegah penumpukan kekayaan di tangan sebagian kecil manusia dan merupakan sumbangan wajib kaum muslimin untuk perbendaharaan Negara. 4. Objek Zakat Zakat terbagi dalam dua jenis, yaitu : a. Zakat Fitrah (Jiwa) Zakat Fitrah merupakan zakat yang wajib dibayarkan oleh setiap muslim setelah matahari terbenam di bulan ramdhan. Zakat Fitrah semata-mata merupakan pembersihan jiwa. Beberapa ulama berpendapat bahwa Zakat fitrah diutamakan dibayar sesaat sebelum shalat iedul fitri, meskipun ada pendapat yang menyatakan bahwa pembayaran zakat ini bisa dilakukan pada awal atau pertengahan bulan Ramadhan dengan alasan memudahkan pendistribusian oleh amil zakat sehingga kaum dhuafa sudah bisa menikmatinya pada saat Idul Fitri tiba. b. Zakat Maal (Harta) Zakat maal merupakan zakat yang dikenakan atas harta benda seseorang. Zakat maal mencakup hasil perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil laut, hsil ternak, harta temuan, emas dan perak serta hasil kerja (profesi) yang memiliki cara dan hasil perhitungan masing-masing. Membahas tentang zakat pengelolaan dan pendayagunaan zakat, sebelumnya perlu diingat bahwa zakat itu mempunyai dua fungsi utama. Pertama, adalah untuk membersihkan harta benda dan jiwa manusia supaya senantiasa berada dalam keadaan fitrah. Seseorang yang telah memberikan hartanya untuk disampaikan kepada yang
18 berhak menerimanya berarti ia telah mensucikan harta dan jiwanya. Kedua zakat itun juga berfungsi sebagai dana masyarakat yang dimanfaatkan untuk kepentingan sosial guna mengurangi jumlah angka kemiskinan. ( muhammad daud 2006: 65 ) 5. Hukum Zakat Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat- syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah (seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah diatur secara rinci dan paten berdasarkan Al-Qur'an dan As Sunnah.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akuntansi zakat, PSAK 109, Lembaga Amil Zakat dan rerangka pemikiran. Selain itu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab II menjelaskan mengenai landasan teori dan konsep yang mendukung penelitian, yaitu pengertian zakat, infak/sedekah, kompetensi sumber daya manusia, akuntansi zakat, PSAK 109,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. penerimaan dan penyaluran dana zakat, infak, sedekah yang telah dilakukan oleh
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu BAB II KAJIAN PUSTAKA Istutik (2013) meneliti mengenai penerapan standar akuntansi Zakat Infak/Sedekah (PSAK: 109) pada pertanggungjawaban keuangan atas aktivitas penerimaan
Lebih terperinciAKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH
AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH SESI 12: Akuntansi Zakat Infak Shadaqah Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA DEFINISI. JENIS Zakat Infaq Shadaqah PENGERTIAN aktivitas memberikan harta tertentu yang diwajibkan
Lebih terperinciWorkshop Pengelola NU CARE-LAZISNU JATIM AKUNTANSI LAZIS (PSAK 109)
Workshop Pengelola NU CARE-LAZISNU JATIM AKUNTANSI LAZIS (PSAK 109) Jombang, 01 April 2017 Afifudin, SE., M.SA., Ak. E-mail: afifudin26@gmail.comm (Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam
Lebih terperinciAKUNTANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO 109 DAN PSAK LAIN YANG RELEVAN
AKUNTANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO 109 DAN PSAK LAIN YANG RELEVAN oleh: Dr. Rizal Yaya M.Sc. Ak. CA. Pengawas LAZISMU, Dosen FE UMY Brevet Akuntansi Zakat Pusat Pengembangan Akuntansi
Lebih terperinciPERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 109 AKUNTANSI ZAKAT DAN INFAK/SEDEKAH
0 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 0 AKUNTANSI ZAKAT DAN INFAK/SEDEKAH Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring adalah paragraf standar. Paragraf Standar harus dibaca dalam kaitannya
Lebih terperinciAKUNTANSI ZAKAT PSAK 109 TAHUN Dr. Saparuddin Siregar SE.Ak, SAS, MAg, MA, CA
AKUNTANSI ZAKAT PSAK 109 TAHUN 2010 Dr. Saparuddin Siregar SE.Ak, SAS, MAg, MA, CA A. DEFINISI 1. Amil adalah entitas pengelola zakat yang pembentukannya dan atau pengukuhannya diatur berdasarkan peraturan
Lebih terperinciAKUNTANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO 109 DAN PSAK LAIN YANG RELEVAN
AKUNTANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO 109 DAN PSAK LAIN YANG RELEVAN Disampaikan oleh: Dr. Rizal Yaya M.Sc. Ak. CA. Dosen FE UMY Rakornas LAZISMU, 7-9 April 2016 1 EVALUASI UNTUK LAZ/UNIT
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN IV.1. Proses Pencatatan, Pengukuran, dan Pelaporan tansi Zakat dan Infak/Sedekah Pada BAZIS DKI Jakarta Tujuan utama akuntansi keuangan lembaga amil zakat adalah untuk menyajikan
Lebih terperinciPELATIHAN PEYUSUNAN LAPORAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ & SEDEKAH AKUNTANSI ZAKAT (BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO. 109)
PELATIHAN PEYUSUNAN LAPORAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ & SEDEKAH AKUNTANSI ZAKAT (BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO. 109) Ilham Maulana Saud Dlingo, 28 Agustus 2016 DASAR HUKUM PENGELOLAAN ZAKAT Dasar Hukum 1.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. a. Penelitian yang dilakukan Umah dan Kristin,(2011) yang berjudul Penerapan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai zakat dapat dikatakan masih sangat terbatas. Adapun penelitian terdahulu yang mendasari dalam penelitian ini beserta persamaan dan perbedaannya,
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pengumpulan dan Pengelolaan Dana Zakat Pada Lembaga Amil Zakat
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Pengumpulan dan Pengelolaan Dana Zakat Pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rumah Zakat 4.1.1. Mekanisme Pengumpulan Dana Zakat Pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rumah Zakat Rumah
Lebih terperinciNU CARE LAZISNU UPZIS TRENGGALEK NERACA PERIODE : 01 OKTOBER OKTOBER 2017
NERACA : 01 OKTOBER 2017-31 OKTOBER 2017 AKTIVA Aktiva Lancar PASIVA Kewajiban Kas di Tangan - 200.000 200.000 Hutang - - - Kas di Bank Syariah - 1.500.000 1.500.000 Kas di Bank konvensional - - - Piutang
Lebih terperinciMateri: 14 AKUNTANSI ZIS (PSAK 109)
Materi: 14 AKUNTANSI ZIS (PSAK 109) Afifudin, SE., M.SA., Ak. E-mail: afifudin_aftariz@yahoo.co.id atau afifudin26@gmail.comm (Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang) Jl. MT. Haryono
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam melakukan analisis, peneliti akan mengidentifikasi bagaimana penerapan dari
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data Dalam melakukan analisis, peneliti akan mengidentifikasi bagaimana penerapan dari PSAK 109 tentang zakat, infak/sedekah tentang mekanisme
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PSAK 109 TAHUN 2008 TERHADAP PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PSAK 109 TAHUN 2008 TERHADAP PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN 4.1. Perlakuan Akutansi (Ed PSAK 109) 1 Perilaku akuntansi dalam pembahasan ini mengacu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Namun, pada kenyataannya, masih ada yang tidak mendapat bagian. Inilah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesungguhnya seluruh kebutuhan manusia telah diciptakan Allah SWT, sehingga manusia tidak perlu khawatir lagi tidak akan memperoleh bagian rezeki. Namun, pada
Lebih terperinciANALISIS PENCATATAN DAN PELAPORAN LAPORAN KEUANGAN BAZIS PROVINSI PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN ACUAN PSAK 109
ANALISIS PENCATATAN DAN PELAPORAN LAPORAN KEUANGAN BAZIS PROVINSI PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN ACUAN PSAK 109 Nama : Ira Ilama Yulyani NPM : 27210029 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Dra. Peni Sawitri,.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pemerintah bersama masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penduduk Indonesia Secara demografi mayoritasnya beragama Islam dan setiap muslim mempunyai kewajiban untuk membayar zakat. Zakat sebagai rukun Islam yang ketiga,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. beribadah kepada-nya. Cara beribadah kepada Allah dilakukan dengan. harta benda (maliyah) adalah zakat.
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Zakat Tugas hidup manusia sebagai makhluk ciptaan Allah swt adalah beribadah kepada-nya. Cara beribadah kepada Allah dilakukan dengan (lebih menekankan melalui) jasmani
Lebih terperinciBAB II TELAAH PUSTAKA. 2.1 Akuntansi, Akuntansi Syariah dan Akuntansi Zakat. Akuntansi ( accountancy) berasal dari akar kata to accout, yang artinya
BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Akuntansi, Akuntansi Syariah dan Akuntansi Zakat 2.1.1 Pengertian Akuntansi Akuntansi ( accountancy) berasal dari akar kata to accout, yang artinya adalah menghitung. Secara teknis,
Lebih terperinciBADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
LAPORAN KEUANGAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 dan 2015 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 Catatan 2016 2015 ASET Aset
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk besar yang sebagian besar penduduknya menganut agama Islam, dimana dalam ajaran Islam terdapat perintah yang harus
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Zakat 2.1.1 Pengertian Zakat Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 109, zakat merupakan harta yang wajib dikeluarkan oleh muzakki sesuai dengan ketentuan syariah untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Secara umum Badan Lembaga Agama mempunyai tujuan untuk mencapai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Secara umum Badan Lembaga Agama mempunyai tujuan untuk mencapai keberhasilan dalam kelangsungan ke masa yang akan datang untuk menciptakan kesadaran umat. Dalam hal
Lebih terperinciEVALUASI PENERAPAN PSAK NO.109 TENTANG PELAPORAN KEUANGAN AKUNTANSI ZAKAT, INFAQ/SHADAQAH PADA BAZNAS KOTA YOGYAKARTA
EVALUASI PENERAPAN PSAK NO.109 TENTANG PELAPORAN KEUANGAN AKUNTANSI ZAKAT, INFAQ/SHADAQAH PADA BAZNAS KOTA YOGYAKARTA Amita Vani Budiarti 1) Endang Masitoh 2) Yuli Chomsatu Samrotun 3) 1, 2, 3) Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemiskinan adalah kurangnya atau terbatasnya barang-barang dan jasa-jasa yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Para penganut sistem ekonomi kapitalisme berpendapat bahwa inti masalah ekonomi adalah masalah produksi. Mereka berpendapat bahwa penyebab kemiskinan adalah
Lebih terperinciBAB II TELAAH PUSTAKA. Akuntansi (accountancy) berasal dari akar kata to account, yang salah satu
11 BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Akuntansi (accountancy) berasal dari akar kata to account, yang salah satu artinya adalah menghitung. Secara teknis, akuntansi diartikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Zakat II.1.1. Pengertian Zakat Menurut segi bahasa, zakat merupakan kata dasar dari zaka yang berarti berkah, tumbuh, bersih dan baik. Zakat dari istilah fikih berarti sejumlah
Lebih terperinci- 2 - PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
- 2 - PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciAlchudri Dosen Akuntansi UIN SUSKA Riau. Disampaikan pada Pelatihan Akuntansi Syariah Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum UIN SUSKA Riau 21 April 2010
Alchudri Dosen Akuntansi UIN SUSKA Riau Disampaikan pada Pelatihan Akuntansi Syariah Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum UIN SUSKA Riau 21 April 2010 Biodata Nara Sumber ALCHUDRI Lahir: Padang, 25 November
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PSAK NO. 109 PADA BADAN AMIL ZAKAT SUMATERA UTARA
IMPLEMENTASI PSAK NO. 109 PADA BADAN AMIL ZAKAT SUMATERA UTARA Henny Zurika Lubis, SE,.M.Si Irpan Sapta Nugraha Saragih, SE (Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara) Hennyzurika.lubis@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciSIMULASI SYARAT DAN TATA CARA MENGHITUNG ZAKAT
SIMULASI SYARAT DAN TATA CARA MENGHITUNG ZAKAT KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BIDANG BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM Zakat, merupakan salah satu rukun Islam yang harus dijalankan
Lebih terperinciPedoman Akuntansi. Lembaga Zakat
Pedoman Akuntansi Lembaga Zakat Dodik Siswantoro Sri Nurhayati 2015 Pedoman Akuntansi Lembaga Zakat Dodik Siswantoro Sri Nurhayati 2015 i Pedoman Akuntansi Lembaga Zakat Copyright @Dodik Siswantoro & Sri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya dalam perannya pada aspek sosial-ekonomi yang sangat besar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zakat merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu serta menjadi unsur dari rukun Islam. Zakat merupakan pilar utama dalam Islam khususnya dalam perannya
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Optimalisasi Pengelolaan Zakat di BAZNAS Tulungagung dilaksanakan
92 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan temuan dari paparan data di atas meberi kesimpulan bahwa : 1. Upaya Optimalisasi Zakat di BAZNAS Kabupaten Tulungagung Optimalisasi Pengelolaan Zakat di BAZNAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut pernyataan standar akuntansi keuangan PSAK No 109, Zakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut pernyataan standar akuntansi keuangan PSAK No 109, Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh muzakki sesuai dengan ketentuan syariah untuk diberikan kepada
Lebih terperinciyang diwajibkan Allah kepada orang-orang yang berhak. mensucikan orang yang mengeluarkannya dan menumbuhkan pahala. Sedangkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Zakat dan Infak Sedekah a. Zakat Dari segi bahasa, zakat berarti tumbuh, bersih, berkah, berkembang dan baik. Sedangkan dari segi istilah, zakat
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 4 2003 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 1 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH DENGAN MENGHARAP BERKAT DAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkaitan sangat erat, yaitu bahwa setiap harta yang sudah dikeluarkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zakat berasal dari bahasa Arab, yang merupakan bentuk dari kata zaka yang berarti suci, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang. Menurut syara zakat merupakan nama bagi
Lebih terperinciDr. Aset Ijarah 1,000,000,000
Soal 1 SOAL IJARAH Harga 1,000,000,000 Nilai sisa 200,000,000 Fair Value 250,000,000 Biaya perbaikan 120,000,000 Pendapatan sewa bersih pertahun 30,000,000 Perhitungan sewa per tahun : keuntungan pertahun
Lebih terperinciSALDO AKHIR (30 Dzulhijjah H) 31,115,191, DOMPET DHUAFA REPUBLIKA LAPORAN ARUS KAS Periode 01 Ramadhan 30 Ramadhan 1431.
d DOMPET DHUAFA REPUBLIKA Periode 01 Ramadhan 30 Ramadhan 1431 30 Ramadhan Zakat 23,028,397,646.00 Infak/Sedekah 3,134,834,101.00 Dana Infak Terikat 1,630,275,400.00 Wakaf 1,840,103,973.00 Solidaritas
Lebih terperinciKONSEP PENGELOLAAN LAZIS
WORKSHOP FIQIH ZAKAT REMAS MASJID KAMPUS AINUL YAQIN UNISMA Tanggal, 13 Juni 2017 KONSEP PENGELOLAAN LAZIS Afifudin, SE., M.SA., Ak. (Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang) Jl. Mt. Haryono 193 Telp.
Lebih terperinciIndra Pratama Wicaksono
ANALISIS PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENGUNGKAPAN, DAN PELAPORAN AKUNTANSI ATAS PENGELOLAAN DANA ZAKAT, INFAQ, DAN SHODAQOH (ZIS) TERHADAP LEMBAGA AMIL ZAKAT (LAZ) DITINJAU DARI PSAK 45, PSAK 101, DAN PSAK
Lebih terperinciAset Catatan 2016 2015 Aset Lancar Kas dan Setara Kas 4 21.842.228.118 31.484.761.459 Logam Mulia 5-125.000.000 Piutang Pihak Ketiga 6-7.500.000 Perlengkapan dan Persediaan 7 133.931.925 3.759.958.974
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian. Zakat merupakan rukun Islam ke tiga dan merupakan salah satu unsur
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Zakat merupakan rukun Islam ke tiga dan merupakan salah satu unsur penegak syariat Islam. Umat Islam di Indonesia, disamping memiliki potensi sumber daya
Lebih terperinciTRANSPARANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA ZAKAT
TRANSPARANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN LEMBAGA ZAKAT Nur Hisamuddin Universitas Negeri Jember (UNEJ) e-mail: hi5am@yahoo.com Abstract BAZNAS has now transformed into a large and influential zakah institution
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Angka kemiskinan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Angka kemiskinan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan data statistik pada tahun 2014 baik di kota maupun di desa sebesar 544.870 jiwa, dengan total persentase
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS MODEL LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT PKPU SEMARANG
BAB IV ANALISIS MODEL LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT PKPU SEMARANG A. Analisis laporan Keuangan 1. Urgensi Laporan Keuangan Bagi PKPU Semarang Laporan keuangan merupakan suatu hal yang penting untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mampu serta menjadi unsur dari Rukun Islam, sedangkan Infaq dan Shodaqoh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Zakat, infaq, dan shodaqoh (ZIS) merupakan bagian dari kedermawanan (filantropi) dalam konteks masyarakat Muslim. Zakat merupakan kewajiban bagian dari setiap
Lebih terperinciproses yaitu pencatatan dan penyajian sebagai berikut: 1 Laporan keuangan BMT disusun atas dasar cash basic. Dengan
BAB IV ANALISIS PENYAJIAN LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA KEBAJIKAN KJKS BMT MANDIRI SEJAHTERA GRESIK BERDASARKAN PSAK No. 101 A. Penyajian Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan KJKS Mandiri
Lebih terperinciSTUDI EVALUASI AKUNTANSI ZAKAT PADA LAZIS DENGAN PEDOMAN PSAK 109
STUDI EVALUASI AKUNTANSI ZAKAT PADA LAZIS DENGAN PEDOMAN PSAK 109 Faris Abdurrahman Universitas Trisakti Jl. Kyai Tapa No. 1, Grogol, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11440, Indonesia Email : faris_25889@yahoo.com.sg
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang fitrah. Sedangkan universalitas Islam menunjukkan bahwa Islam merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Islam merupakan salah satu ajaran agama yang begitu kompleks dan universal. Kompleksitas ajaran dalam agama Islam tersebut mencakup berbagai lini kehidupan
Lebih terperinciKERANGKA DASAR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH. Budi Asmita, SE Ak, Msi Akuntansi Syariah Indonusa Esa Unggul, 2008
KERANGKA DASAR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH Budi Asmita, SE Ak, Msi Akuntansi Syariah Indonusa Esa Unggul, 2008 1 FUNGSI BANK SYARIAH Manajer Investasi Mudharabah Agen investasi Investor Penyedia jasa keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jelas dan tegas dari kehendak Tuhan untuk menjamin bahwa tidak seorang pun. ternyata mampu menjadi solusi bagi kemiskinan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zakat merupakan komponen pokok bagi tegaknya pondasi perekonomian umat. Selain itu zakat termasuk rukun islam yang ketiga dari kelima rukunnya dan wajib dikeluarkan
Lebih terperinciBUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN
BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA, Menimbang Mengingat : a.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat adalah ibadah yang mengandung dua dimensi yaitu dimensi hablum minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal. Ibadah zakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di dunia dan di akhirat. Disamping itu, Islam juga mengajarkan kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Islam adalah agama yang diturunkan sebagai rahmat bagi alam semesta, yakni agama yang membimbing umat manusia untuk mencapai kebahagian hidup di dunia dan di akhirat.
Lebih terperinciSOAL DAN JAWABAN AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH
SOAL DAN JAWABAN AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH Guru Pembimbing Kelas : Nur Shollah, SH.I : SMK XI Pilihan Ganda : Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Perintah Allah tentang praktik akuntansi
Lebih terperinciBAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL
Standar Kompetensi (Fiqih) BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL 8. Memahami Zakat Kompetensi Dasar 8.1. Menjelaskan pengertian zakat fitrah dan zakat maal 8.2. Membedakan antara zakat fitrah dan zakat maal
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan oleh para akademisi namun telah ada beberapa peneliti yang
11 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hasil- Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian yang kami lakukan ini bukanlah satu-satunya penelitian yang dilakukan oleh para akademisi namun telah ada beberapa peneliti yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS ZAKAT PADA PRODUK WADI <AH (TABUNGAN HAJI) DI BANK BPRS BAKTI MAKMUR INDAH KRIAN
BAB IV ANALISIS ZAKAT PADA PRODUK WADI
Lebih terperinciHAK ZAKAT BAGI PENGUNGSI
HAK ZAKAT BAGI PENGUNGSI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana Hukum Islam jurusan Syariah pada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta NAMA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Akuntansi Sistem akuntansi sangat diperlukan untuk diterapkan dalam sebuah perusahaan, baik itu perusahaan manufaktur, jasa, dagang, maupun perusahaan non
Lebih terperinciGubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 9 Tahun 2012 TENTANG
1 Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 9 Tahun 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT PROFESI, INFAK DAN SEDEKAH PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciRizal, Sri Adella Fitri, dan Hadiyati Minazzulami
PSAK 109: TELAAH PENERAPANNYA PADA BAZNAS KABUPATEN SOLOK PSAK 109: A STUDY OF ITS APPLICATION AT BAZNAS SOLOK REGENCY Rizal, Sri Adella Fitri, dan Hadiyati Minazzulami Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Lebih terperinciImelda D. Rahmawati Firman Aulia P Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Penerapan Akuntansi Zakat (PSAK No.109) Pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Lembaga Manajemen Infaq (LMI) Cabang Sidoarjo Dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sidoarjo Imelda D. Rahmawati Firman
Lebih terperinciApa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo. Orang-orang wajib mengeluarkan zakat jika telah memiliki beberapa syarat berikut :
Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo Umat Islam adalah umat yang mulia. Umat yang dipilih Allah unuk mengemban risalah, agar mereka menjadi saksi atas segala umat. Tugas umat Islam adalah mewujudkan kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga dituntut untuk memiliki transparansi dan akuntabilitas. Organisasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga zakat adalah lembaga yang berada ditengah-tengah publik sehingga dituntut untuk memiliki transparansi dan akuntabilitas. Organisasi Pengelolaan Zakat (OPZ) dalam
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BUNGO
PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUNGO NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BUNGO, Menimbang : a. bahwa pembayaran zakat fitrah dan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 200
LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 200 008 Nomor 7 Seri E.1 PERATURAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG PANJANG,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENGHITUNGAN ZAKAT MAL DAN ZAKAT FITRAH SERTA PENDAYAGUNAAN ZAKAT UNTUK USAHA PRODUKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciKEPUTUSAN GUBERNUR PROPINS DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. Nrurn 121 TAHUN 2002 TENTANG
gjlkj,tuu< ~~IJ
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1830, 2014 KEMENAG. Zakat. Usaha Produktif. Penghitungan. Syarat. Tata Cara. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. itu juga berfungsi sebagai dana masyarakat yang dimanfaatkan untuk kepentingan
1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Zakat merupakan rukun Islam yang keempat dan merupakan salah satu unsur pokok bagi tegaknya syari at agama Islam. Menurut Mutia dan Anzu (2009) zakat diyakini mampu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Islam memandang bahwa sumber daya alam yang tersedia cukup untuk seluruh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Islam memandang bahwa sumber daya alam yang tersedia cukup untuk seluruh makhluk. Menurut (Wijaya, 2014) Al-quran meyakinkan bahwa sumber daya itu tersedia
Lebih terperinciLAPORAN AKTIFITAS YBM PLN JANUARI
LAPORAN AKTIFITAS YBM PLN JANUARI 2018 0 1. PENGHIMPUNAN 1.1 DATA MUZAKKI Jumlah muzakki Kantor Pusat pada bulan Januari Tahun 2018 sebanyak 1.996 orang (meningkat 733 orang atau 63,2% dibanding bulan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012 SERI E NOMOR 1 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengendalikan tujuan perusahaan. Good Corporate Governance yang. seringkali digunakan dalam penerapannya di perusahaan-perusahaan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum Good Corporate Governance merupakan sebuah sistem yang terdapat pada sebuah perusahaan atau badan usaha baik yang mencari laba maupun nirlaba yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Zakat, infaq, dan shadaqah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zakat, infaq, dan shadaqah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu secara finansial. Zakat menjadi salah satu rukun islam keempat setelah puasa di bulan
Lebih terperinciBAB IV. Paparan Data dan Hasil Penelitian. Sulton2 bergerak dalam bidang perdagangan retail (eceran). Perusahaan tersebut
BAB IV Paparan Data dan Hasil Penelitian 4.1 Paparan Data Hasil Penelitian 4.1.1. Profil Toko Emas Sulton2 Perusahaan dagang Toko Sulton2 adalah perusahaan yang didirikan pada tahun 1989, lokasi Toko Sulton2
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diwajibkan oleh Allah SWT untuk diberikan kepada mustahik yang telah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Zakat menurut terminologi merupakan sejumlah harta tertentu yang diwajibkan oleh Allah SWT untuk diberikan kepada mustahik yang telah disebutkan di dalam
Lebih terperinciLAPORAN AKTIVITAS JANUARI - FEBRUARI T A H U N UNIT YBM PLN PUSAT DAN DANA KKS
LAPORAN AKTIVITAS JANUARI - FEBRUARI T A H U N 2 0 1 8 UNIT YBM PLN PUSAT DAN DANA KKS YAYASANBAITULMAALPLN JLTrunojoyoBlokM1/135KebayoranBaru JakartaSelatan 0217261122ext1574 email:ybm@pln.co.id-www.ybmpln.org
Lebih terperinciPENERAPAN PSAK 109 TENTANG AKUNTANSI ZAKAT DAN INFAK/SEDEKAH PADA BAZ KOTA PEKANBARU
PENERAPAN PSAK 109 TENTANG AKUNTANSI ZAKAT DAN INFAK/SEDEKAH PADA BAZ KOTA PEKANBARU Devi Megawati UIN Sultan Syarif Kasim Riau Email: aphee80@gmail.com Fenny Trisnawati Universitas Riau Email: fenny_tr@yahoo.com
Lebih terperinciBUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG Menimbang: a. bahwa zakat merupakan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015
LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH DENGAN
Lebih terperinciisempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN,
isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, Menimbang : a. bahwa pembayaran zakat fitrah dan harta
Lebih terperinciLAZ "SWADAYA UMMAH" LAPORAN POSISI KEUANGAN Per : 31 Desember 2010
LAZ "SWADAYA UMMAH" LAPORAN POSISI KEUANGAN Per : 31 Desember 2010 Uraian Catatan 2010 2009 AKTIVA Aktiva Lancar Kas dan Setara Kas 2.c 3 262.865.238 234.621.671 Piutang 2.d 4 149.864.175 57.797.000 Uang
Lebih terperinciYAYASAN DOMPET DHUAFA REPUBLIKA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2011 dan 2010
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2011 dan 2010 Catatan ASET Kas dan setara kas 2b,3 41.030.111.544 47.927.668.257 Barang berharga 2c,4 1.114.199.820 243.999.450 Piutang 2d,5 5.270.612.402 7.876.457.011
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 109 PADA RUMAH ZAKAT CABANG SEMARANG. Layaknya perusahaan-perusahaan nirlaba lainnya, dalam melaksanakan
BAB IV ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 109 PADA RUMAH ZAKAT CABANG SEMARANG Layaknya perusahaan-perusahaan nirlaba lainnya, dalam melaksanakan aktivitasnya sebagai lembaga amil zakat, Rumah Zakat tidak terlepas
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN SELAYAR, Menimbang :
Lebih terperinciBUPATI PELALAWAN PROVINSI RIAU
Menimbang : BUPATI PELALAWAN PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN, a. bahwa menunaikan zakat
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ZAKAT PSAK 101 (LAMPIRAN C) DAN PSAK 109 PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) LUBUK LINGGAU
ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ZAKAT PSAK 101 (LAMPIRAN C) DAN PSAK 109 PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) LUBUK LINGGAU Mardho Tillah (mardhotillah17@gmail.com) Pembimbing l Fitriasuri, SE., Ak., M.M
Lebih terperinciBUPATI MERANGIN, Menimbang : a.
BUPATI MERANGIN PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG TATA KELOLA ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MERANGIN, Menimbang : a. Bahwa
Lebih terperinciEvaluasi Laporan Keuangan Lembaga Amil Zakat (Laz) Poliban
ISSN 1412-5609 (Print) Jurnal INTEKNA, Volume 17, No. 2, Nov 2017: 79-147 Evaluasi Laporan Keuangan Lembaga Amil Zakat (Laz) Poliban Lusiana Handayani (1), Basyirah Ainun (2) (1),(2) Pengajar Jurusan Akuntansi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. warga non-muslim agar memeluk agama Islam. Hal ini diperlukan tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia. Kondisi ini memiliki keuntungan tersendiri bagi proses pembangunan menuju masyarakat muslim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam menjaga kelangsungan hidup organisasi pengelola zakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan organisasi pengelola zakat di Indonesia semakin pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini tidak terlepas dari dukungan masyarakat dalam menjaga
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 30 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH
LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2002 TAHUN : 2002 NOMOR : 61 S E R I : D PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 30 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH DENGAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan salah satu dari lima rukun islam. Zakat. sendiri merupakan tanggungan wajib yang harus dikeluarkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Zakat merupakan salah satu dari lima rukun islam. Zakat sendiri merupakan tanggungan wajib yang harus dikeluarkan oleh umat muslim untuk membersihkan jiwa
Lebih terperinci