KOMPOSISI INFORMASI IN-HOUSE JOURNAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KOMPOSISI INFORMASI IN-HOUSE JOURNAL"

Transkripsi

1 KOMPOSISI INFORMASI IN-HOUSE JOURNAL (Studi Analisis Isi pada In-house Journal Gema Pelabuhan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan Tahun ) Nelly F. Kembaren ABSTRAK In-house Journal merupakan media korporat atau media perusahaan yang dipergunakan seorang public relations untuk keperluan publikasi dan sarana komunikasi yang ditujukan untuk kalangan terbatas di dalam perusahaan. Keberadaan in-house journal sebagai salah satu media komunikasi yang digunakan seorang public relations, diharapkan dapat mengakomodir informasi dan memenuhi kebutuhan segenap komponen yang ada di dalam perusahaan. Inhouse journal diharapkan dapat membangun hubungan yang harmonis antara karyawan dengan manajerial di dalam perusahaan ataupun sebaliknya dan menjalin kerja sama dengan publik perusahaan. Penelitian ini berjudul Komposisi Informasi In-house Journal Gema Pelabuhan PT Pelabuhan Indonesia I Medan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana komposisi informasi in-house journal Gema Pelabuhan. Komposisi informasi terdiri dari sifat informasi dan sasaran informasi dalam in-house journal perusahaan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan teknik analisis isi. Penelitian ini menjelaskan empat model dalam public relations, salah satunya two-way symmetrical. In-house journal yang diteliti sebanyak 30 majalah. Unit analisis penelitian ini adalah rubrik yang ada di dalam majalah internal Gema Pelabuhan. Sampel yang digunakan adalah keseluruhan populasi (total sampling). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan penelitian kepustakaan, dengan menyajikan data menggunakan tabel tunggal dan tabel silang. Hasil dari penelitian menunjukkan komposisi informasi in-house journal Gema Pelabuhan ditampilkan dengan baik. Sasaran/muatan informasi Gema Pelabuhan ditujukan kepada kedua belah pihak, yaitu manajerial dan karyawan. Sifat informasi yang paling banyak diberitakan adalah informasi yang hiburan-informatif, informatif, informatif-edukatif, edukatif-hiburan, dan edukatif. Informasi yang disajikan di dalam Gema Pelabuhan tidak hanya berita perusahaan, penghargaan, kerja sama, produk, tetapi juga informasi pendidikan dan hiburan yang berguna untk meningkatkan kinerja karyawan dan citra perusahaan. Kata kunci : Public Relations, In-house Journal, Komposisi Informasi PENDAHULUAN Keberadaan seorang public relations di dalam sebuah perusahaan atau hubungan masyarakat di Indonesia, tidaklah terlalu diperhatikan atau berkembang pesat seperti sekarang ini. Awalnya, banyak badan pemerintahan dan perusahaan swasta di Indonesia, belum mementingkan keberadaan seorang public relations. Namun, seiring berjalannya waktu, perusahaan-perusahaan mulai tumbuh dan berkembang pesat. Perusahaan-perusahaan berkompetisi untuk mendapatkan tempat, citra positif di mata masyarakat. Perusahaan komersil atau swasta mulai menyadari dan menggunakan kegiatan public relations untuk melakukan promosi, peningkatan citra terhadap produk dan perusahaan. Seperti halnya perusahaan Coca-Cola Amatil Indonesia, Unilever, Sinar Mas, Otsuka, dan perusahaan besar lainnya. Perusahaan-perusahaan tersebut banyak melakukan kegiatan promosi untuk menyebarluaskan informasi produk dan perusahaan mereka kepada masyarakat luas. Untuk menyampaikan pesan promosi mereka, seorang public relations akan menggunakan media komunikasi. Media komunikasi inilah yang membantu seorang public relations menjalankan tugas dan fungsinya di dalam perusahaan. Media komunikasi yang digunakan terbagi menjadi dua, yaitu media komunikasi internal dan media komunikasi 1

2 eksternal. Salah satu media komunikasi yang banyak digunakan di dalam perusahaan adalah majalah internal (in-house journal). In-house journal diharapkan dapat membantu tugas dan fungsi public relations dalam mengakomodir setiap informasi antara publik-publik yang ada di dalam perusahaan. Seperti halnya, Coca-Cola Amatil Indonesia menggunakan media komunikasi majalah in-house journal dengan nama ANTAR KITA dalam membina komunikasi yang ada diantara publik perusahaan. Pembuatan sebuah majalah in-house journal bisa mencerminkan tiga hal, yaitu kebijakan manajemen, alat manajemen, atau provokasi buruh. Idealnya media komunikasi inhouse journal dapat mencerminkan dua sisi kepentingan yang ada, antara kepentingan manajemen dan karyawan. Sehingga informasi yang disajikan tidak akan timpang antara sisi satu dengan yang lainnya. Sesuai dengan tujuan awal pembentukan in-house journal, sebagai alat bantu tugas dan fungsi public relations, menjadi jembatan antara manajemen dengan karyawan dan sebaliknya. Menurut Elvinaro dan Soemirat, muatan informasi yang disajikan di dalam in-house journal, seyogyanya dapat disesuaikan agar dapat mencerminkan dua sisi kepentingan yang ada. Rumusan yang dibuat oleh Elvinaro dan Soemirat antara lain, manajerial 50% dan karyawan 50% atau 60% dan 40%, 70% dan 30% dan 80% dan 20% atau komposisi ini bisa dibalik (Soemirat dan Elvinaro, 2004:28). Namun dalam kenyataannya, tidak semua tim pembuat in-house journal mengetahui hal ini, bahkan mereka tidak mengetahui berapa sebenarnya persentase atau proporsi informasi yang disampaikan di dalam in-house journal. Inilah yang terkadang menimbulkan masalah di dalam perusahaan karena tidak terjadinya keselarasan komunikasi atau informasi antara top manajemen dengan karyawan atau perusahaan dengan publiknya. PT Pelabuhan Indonesia I Medan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki bagian public relations dan menggunakan in-house journal sebagai salah satu media komunikasi di dalam perusahaan. Masyarakat di sekitar PT Pelabuhan Indonesia I Medan mengenal perusahaan BUMN ini dengan cukup baik. Banyak kegiatan PT Pelabuhan Indonesia I Medan yang melibatkan masyarakat untuk ikut serta di dalamnya, dan secara tidak langsung menaikkan citra perusahaan di mata masyarakat. Melalui in-house journal, seluruh karyawan dan publik perusahaan akan mengetahui bagaimana pertumbuhan dan perkembangan perusahaan, program, kebijakan-kebijakan tertentu, dan lain sebagainya. Pengakomodiran informasi yang dilakukan seorang public relations dapat terlihat di dalam in-house journal yang digunakan perusahaan. Menunjukkan bahwa informasi yang tersaji didalamnya tidak hanya memperlihatkan informasi manajerial, melainkan menyeimbangkan dengan informasi karyawan. Keseimbangan informasi inilah yang nantinya dapat menumbuhkan kerja sama dan saling pengertian antar karyawan dengan manajerial dan sebaliknya. Penelitian mengenai in-house journal belum banyak dilakukan, salah satu penelitian yang pernah dilakukan adalah penelitian Elvira Wood. Untuk mendapatkan gelar doctor, dia meneliti 5 publikasi majalah in-house journal di South Africa. Penelitian Elvira Wood mencakup tentang persentase informasi antara kelima majalah in-house journal, perbedaan fisik diantara kelimanya, dan bagaimana penggunaan model two-way symmetrical ( Namun, dalam penelitian ini, peneliti ingin meneliti tentang komposisi informasi yang disajikan di dalam in-house journal. Komposisi informasi ini terdiri dari sifat informasi dan sasaran/muatan informasi. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah Komposisi Informasi pada In-house Journal Gema Pelabuhan PT Pelabuhan Indonesia I Medan Tahun ?. Adapun tujuan penelitian, untuk melihat dan menganalisis komposisi informasi Gema Pelabuhan dan melihat sasaran Gema Pelabuhan lebih ditujukan kepada manajerial atau karyawan atau kepada keduanya. 2

3 KAJIAN LITERATUR Public Relations Public Relations adalah salah satu metode komunikasi yang dapat digunakan dalam penyampaian pesan komunikasi dari seorang komunikator/pengirim kepada seorang komunikan (penerima, publik), dengan menggunakan lambang-lambang baik secara verbal maupun non-verbal dengan tujuan untuk mengubah sikap, opini, perilaku orang lain terhadap pesan yang disampaikan. Kegiatan public relations mempengaruhi kehidupan setiap orang yang mempunyai hubungan dengan orang lain. Kegiatan public relations itu antara lain bergabung dalam suatu organisasi, menjawab setiap telepon, surat, dan menghadiri undangan/pertemuan (Nova, 2009:29-30). Jadi, ketika orang lain atau masyarakat melakukan kontak dengan orang lain, menjalin suatu kerja sama, silaturahmi, dan membina hubungan, mereka dapat disebut orang yang melakukan kegiatan public relations. Sehingga bisa dikatakan bahwa sebenarnya secara tidak langsung setiap orang atau masyarakat adalah seorang public relations. Perusahaan membutuhkan promosi dan publikasi untuk dikenal oleh publik atau masyarakat luas. Hal ini dapat dibantu oleh adanya media baik itu media elektronik maupun media cetak. Media membutuhkan suatu informasi, berita untuk dapat mereka sajikan. Publik membutuhkan informasi untuk menambah wawasan mereka. Siklus ini dapat berjalan dengan baik jika semua perusahaan dapat membina hubungan dengan jujur, tidak menutup-nutupi informasi perusahaan, dan memperlakukan semuanya dengan baik. Ketika sebuah perusahaan menyadari pentingnya keberadaan public relations di dalam perusahaan, maka akan mudah bagi seorang public relations dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Seorang public relations sebaiknya harus mampu melaksanakan tugas dan fungsinya. Seorang public relations harus menyadari bahwa dirinya adalah seorang mediator antara segenap komponen yang ada di dalam perusahaan. Diharapkan mampu mendengarkan keinginan, pendapat, opini publiknya dan berusaha menjalin komunikasi dua arah. Seorang public relations tidak bisa hanya mendengarkan satu pihak, tetapi harus berusaha menyeimbangkan semuanya dan berusaha mencari solusi atas masalah yang ada. Akhirnya, untuk mengakomodir setiap informasi yang ada di dalam perusahaan dan menjalankan tugasnya, public relations menggunakan media komunikasi. Public relations menerbitkan majalah internal/in-house journal untuk digunakan di dalam perusahaan dalam mengakomodir informasi yang ada antara top manajemen dan karyawan atau perusahaan dengan publiknya, serta untuk memenuhi kebutuhan informasi di dalam perusahaan. In-House Journal Majalah internal (in-house journal) sekiranya dapat mengakomodir informasi dan memenuhi kebutuhan segenap komponen yang ada di dalam perusahaan. Selain menjadi alat pemenuhan kebutuhan informasi, adanya sebuah majalah internal (in-house journal) di dalam perusahaan, seharusnya juga mampu membuat para karyawan merasa dirinya termasuk organisasi (belong to organization). Selain merasa memiliki, dapat memupuk rasa saling pengertian dan tenggang rasa antara pimpinan dengan karyawan dan antara karyawan dengan karyawan (Cutlip, 2009:273). Ketika publik perusahaan sudah merasa memiliki, kegiatan komunikasi yang terjalin di dalam perusahaan akan berjalan dengan baik. Komunikasi dua arah secara baik akan terbentuk, karena untuk menjalankan komunikasi dua arah, sebuah perusahaan membutuhkan iklim yang penuh rasa saling percaya dan rasa memiliki. Keberadaan in-house journal memang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan seorang public relations. In-house journal merupakan media korporat atau media perusahaan yang dipergunakan seorang public relations untuk keperluan publikasi dan sarana komunikasi yang ditujukan untuk kalangan terbatas, seperti karyawan, relasi bisnis, nasabah, atau konsumennya dan tidak diperjualbelikan seperti halnya media massa (Ardianto, 2011:141). 3

4 Sebuah perusahaan atau badan pemerintahan memang kebanyakan menerbitkan in-house journal dalam bentuk majalah. Namun, sebenarnya bentuk-bentuk dari in-house journal ada beberapa macam, yaitu: 1. The Sales Bulletin, sebuah bulletin sebagai media komunikasi regular. 2. The Newsletter, berisi pokok-pokok berita yang diperuntukkan bagi pembaca yang sibuk. 3. The Magazine, berisikan tulisan berbentuk feature, artikel dan gambar, foto, diterbitkan setiap bulan atau triwulan. 4. The Tabloid Newspaper, mirip surat kabar popular dan berisikan pokok-pokok berita yang sangat penting, artikel pendek, dan ilustrasi. Diterbitkan mingguan, dwimingguan, bulanan, atau setiap dua bulan sekali. 5. The Wall Newspaper, bentuk media komunikasi staf/karyawan di satu lokasi pabrik, perusahaan, atau pasar swalayan. Di Indonesia lebih dikenal dengan surat kabar/majalah dinding (Jefkins, 2003:147). Keberadaan in-house journal dalam perusahaan atau badan pemerintahan, memang seharusnya diarahkan kepada pencapaian tujuan dari perusahaan atau badan pemerintahan. Tujuan itu untuk membangun citra positif publik terhadap perusahaan dan produk perusahaan, dengan harapan untuk mendapat dukungan serta loyalitas dari publik perusahaan. Dan keberadaan in-house journal juga diharapkan dapat membangun hubungan yang harmonis antara karyawan dengan manajerial dan segenap komponen yang ada di dalam perusahaan. Pembuatan dan penerbitan sebuah in-house journal, tim redaksi pembuat in-house journal harus memperhatikan beberapa faktor yang harus ada di dalam sebuah in-house journal, antara lain : 1. Readers, mengetahui secara pasti siapa yang akan menjadi target sasaran atau pembaca dari in-house journal, apakah internal perusahaan, eksternal perusahaan, atau keduanya. 2. Quantity (eksemplar), mengetahui seberapa banyak in-house journal yang akan diterbitkan. Jumlah ini bisa ditentukan berdasarkan jumlah konsumen yang ada, dan akan mempengaruhi kualitas in-house journal. 3. Frequency, mengetahui waktu terbit in-house journal, apakah harian, mingguan, bulanan, atau dengan waktu yang jarang. 4. Policy (kebijakan redaksi), bahwa penerbitan in-house journal haruslah sejalan dengan program dan tujuan public relations. 5. Title (nama in-house journal), membuat nama dan logo yang berhubungan dengan perusahaan, sehingga masyarakat mampu mengingatnya dengan cepat. 6. Proses percetakan 7. Style (format, gaya, bentuk), gaya in-house journal ditentukan tetapi harus tetap mengikuti keseimbangan berita. 8. Free issue or cover price, majalah in-house journalnya apakah akan diberikan secara gratis kepada publik perusahaan atau publik perusahaan dikutip biaya untuk mendapatkannya. 9. Advertisement, majalah in-house journal yang diterbitkan perusahaan, apakah akan menerima iklan dari perusahaan lain atau tidak. 10. Distribution, bagaimana sirkulasi penyampaian majalah in-house journal perusahaan. Apakah majalah akan disampaikan melalui petugas dari perusahaan, kurir atau via pos (Soemirat dan Elvinaro, 2004:24). 4

5 Selain dari beberapa faktor diatas, di dalam sebuah majalah perusahaan atau in-house journal biasanya akan terdiri dari : 1. Masthead, berisi tentang informasi penerbitan, susunan para redaktur, alamat, nama percetakan, dan lain sebagainya. 2. Daftar isi majalah, memuat judul tulisan, rubrik, kolom berita, artikel. 3. Kolom pembuka, pengantar dari meja redaksi. 4. Mempunyai sampul muka dan belakang sebagai daya tarik dari majalah in-house journal. 5. Editorial atau tajuk rencana, membuat bahasan atau pernyataan sikap, opini dari pimpinan redaksi. 6. Majalah perusahaan diperbolehkan memasang iklan, tetapi dibatasi sekitar 10% (Ruslan, 2003: ). Two-Way Symmetrical dalam Public Relations Empat model public relations dirumuskan oleh James Grunig dan Todd Hunt. Hasil penelitian mereka menggambarkan public relations sebagai sesuatu yang interaktif (Ardianto, 2011:95). Model two-way symmetrical lebih mengarah kepada telling the truth to publics. Perusahaan atau badan pemerintahaan melalui seorang public relations berusaha untuk menyamakan pemikiran dengan publik. Berusaha untuk mempersuasi publik tanpa ingin mendominasi dan tetap melakukan komunikasi dua arah dengan efek yang seimbang. Inti dari model ini adalah mencapai kesepahaman dan saling pengertian antara satu dengan yang lainnya. Pemahaman yang disampaikan Grunig dapat diintikan bahwa komunikasi yang harmonis antara public relations dengan publiknya akan berjalan dengan baik jika didukung dengan komunikasi yang jujur untuk memperoleh kredibilitas, keterbukaan, dan konsisten terhadap langkah-langkah yang diambil untuk memperoleh keyakinan orang lain. Adanya langkahlangkah adil untuk mendapatkan hubungan timbal balik dan niat baik harus dilakukan dengan komunikasi dua arah yang terus-menerus agar dapat mencegah keterasingan dan untuk membangun hubungan yang lebih baik dan harmonis (Wilcox, 2000: ). METODE PENELITIAN Penelitian ini tergolong pada tipe penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis isi. Dalam penelitian ini tidak mencari hubungan, tidak untuk menguji hipotesis, atau membuat prediksi (Kriyantono, 2006:151). Penelitian ini hanya bertujuan untuk melihat, mendeskripsikan persentase informasi (komposisi informasi) yang disajikan di dalam media internal perusahaan. Komposisi informasi yang dilihat terdiri dari sifat informasi dan sasaran/muatan informasi. Populasi dalam penelitian ini adalah rubrik dari media komunikasi in-house journal Gema Pelabuhan PT Pelabuhan Indonesia I tahun Dalam penelitian ini, jumlah majalah in-house journal yang akan diteliti adalah 30 eksemplar. Total populasinya adalah total pengulangan keseluruhan rubrik yang ada di dalam majalah internal atau in-house journal yang berjumlah 244. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik observasi dan penelitian kepustakaan. Observasi adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan peneliti dengan penggunaan pancaindera (Bungin, 2001:142). Setelah melakukan observasi, peneliti kemudian mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber yang relevan dan mendukung. Penelitian ini menggunakan teknik analisis isi, yang pada dasarnya bertujuan untuk membuat analisis dari isi pesan-pesan yang ada dalam dokumen (Martono, 2010:76). Analisis 5

6 isi dapat digunakan untuk berbagai kepentingan, misalnya mnegukur tingkat kemudahan, pemahaman dokumen-dokumen perusahaan, membuat analisis atas tema-tema yang dimuat dalam bulletin perusahaan. Dan pada umumnya, analisis isi digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi seperti berita di surat kabar, buku, pidato, dan lain sebagainya (Morrisan, 2008:68). Penelitian dengan menggunakan teknik analisis isi akan menggunakan coder 2 sebagai pembanding untuk menguji lembar coding yang akan dipergunakan (reliabilitas coding). Untuk menghitung kesepakatan dari hasil penilaian kedua coder digunakan rumus statistik yang disebut dengan formula Holsti (Ritonga, 2004:86). HASIL Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti dapat digambarkan matriks proporsi informasi di dalam in-house journal Gema Pelabuhan. Di dalam matriks akan digambarkan berapa persentase dari setiap informasi yang ada di dalam in-house journal dan persentase sasaran informasi yang ada. Seperti yang dirumuskan oleh Elvinaro dan Soemirat, maka matriks proporsi in-house journal Gema Pelabuhan adalah : Tabel 1.1 Matriks Proporsi In-House Journal Gema Pelabuhan Manajerial Karyawan Sasaran Informasi 50% 50% Sifat Informasi Informatif 32,4% Edukatif 0,4% Hiburan 0 Informatif-Edukatif 20,9% Hiburan-Informatif 41,8% Edukatif-Hiburan 4,5% Uji reliabilitas yang dilakukan antara coder 1 dan 2 menunjukkan bahwa alat ukur atau lembar coding dinyatakan reliabel dan dapat dipergunakan. Setelah mendapatkan tingkat reliabilitas, maka peneliti akan memasukkan hasilnya ke dalam analisis tabel tunggal dan uji silang. Hasil dari tabel frekuensi atau tabel tunggal memperlihatkan bahwa dalam in-house journal Gema Pelabuhan, informasi yang paling sering muncul adalah informasi yang bersifat menghibur dan informatif, dengan persentase sebanyak 41,8%. Informasi yang disajikan biasanya berupa serangkaian acara yang digelar oleh pihak PT Pelabuhan Indonesia I Medan, baik kegiatan yang berada di pusat maupun di cabang. Selain kegiatan itu, majalah in-house journal juga diisi dengan acara silahturahmi para karyawan dengan publik perusahaan, informasi kuliner, dan wisata. Hasil dari tabel frekuensi dengan kategori sasaran informasi menunjukkan bahwa kesemua informasi yang disampaikan di dalam in-house journal Gema Pelabuhan ditujukan kepada manajerial dan karyawan. Setiap informasi yang disampaikan tidak hanya menunjuk kepada manajerial atau karyawan, melainkan ditujukan kepada kedua belah pihak. Hasil ini menunjukkan bahwa in-house journal Gema Pelabuhan dijadikan alat/media komunikasi yang baik dan dimanfaatkan dengan baik oleh publik perusahaan. 6

7 Uji silang sifat informasi dengan sasaran informasi dilakukan dengan tujuan untuk melihat seberapa banyak sifat informasi di dalam sasaran informasi in-house journal Gema Pelabuhan. Untuk melihat uji silang sifat informasi dan sasaran informasi, dapat juga terlihat di dalam hasil frekuensi selama 3 tahun setiap kategori. Dalam hal ini, terlihat ternyata bahwa informasi yang ditujukan kepada manajerial-karyawan, kelima sifat informasi masuk kedalamnya kecuali sifat informasi hiburan. Bahwa di dalam berita/informasi yang ditujukan kepada manajerial-karyawan, kelima sifat informasi terdiri dari informatif, edukatif, informatif-edukatif, hiburan-informatif, dan edukatif-hiburan semuanya sudah mencakup ke dalamnya. Karena sasaran informasi in-house journal Gema Pelabuhan hanya ditujukan kepada manajerial-karyawan, maka dengan begitu kelima sifat informasi sudah ada di dalamnya. Count Sifat Informasi Tabel 1.2 Sifat Informasi * Sasaran Informasi Crosstabulation Sasaran Informasi Manajerial- Karyawan Total Informatif 32.4% 32.4% Edukatif 0.4% 0.4% Informatif- Edukatif Hiburan- Informatif 20.9% 20.9% 41.8% 41.8% Edukatif-Hiburan 4.5% 4.5% Total 100% 100% Selain uji silang antara sifat informasi dengan sasaran informasi, peneliti juga menggambarkan perubahan persentase sifat informasi in-house journal Gema Pelabuhan dilihat dari setiap rubrik yang ada di dalam in-house journal Gema Pelabuhan. Perubahan persentase yang terjadi selama 3 tahun, menunjukkan bahwa di dalam setiap rubrik yang ada, persentase sifat informasi yang ada mengalami perubahan. Bahkan ada kalanya sifat informasi yang ada tidak terisi sama sekali, seperti halnya sifat informasi hiburan. Sifat informasi ini tidak ada sama sekali karena di dalam in-house journal Gema Pelabuhan yang diteliti selama 3 tahun tidak ada sifat informasi yang murni hanya hiburan. Kalaupun ada humor seperti gema humor, maka akan dilanjutkan dengan informasi yang hiburan-informatif dalam satu rubrik. Peneliti mengambarkannya dalam bentuk tabel dan grafik untuk dapat melihatnya secara lebih terperinci. 7

8 Sifat Informasi Tabel 1.3 Trend Sifat Informasi In-house Journal Gema Pelabuhan dalam Setiap Rubrik Tahun Pandu Menara Sandar Labuh Lensa Gema Curah Tambat Ujung Baru/Terminal Value Corner Kaleidoskop 1. Informatif 67% 70% 52% 28% 0% 32% 21% 0% 0% 0% 2. Edukatif 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 11% 0% 3. Hiburan 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 4. Informatif- Edukatif 23% 20% 14% 27% 0% 32% 21% 10% 89% 0% 5. Hiburan- Informatif 10% 10% 31% 45% 100% 36% 41% 73% 0% 100% 6. Edukatif- Hiburan 0% 0% 3% 0% 0% 0% 17% 17% 0% 0% Total 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dari tabel dan grafik diatas, dapat dilihat bahwa dalam 3 tahun in-house journal Gema Pelabuhan setiap rubrik di dalamnya mengalami perubahan persentase. Seperti halnya sifat informasi informatif rubrik Pandu, sebanyak 67% dan rubrik Menara sebanyak 70% memiliki persentase yang lebih besar dibandingkan dengan rubrik lainnya. Kedua rubrik ini memang lebih banyak menampilkan sifat informasi yang informatif dibandingkan dengan rubrik lainnya. Kedua rubrik ini biasanya diisi dengan berita utama seperti kegiatan investasi, pengembangan bisnis, dan berita baik dari kantor pusat maupun cabang. PEMBAHASAN Pemaparan informasi yang disajikan di dalam in-house journal Gema Pelabuhan dinyatakan baik. Karena khalayak pembaca tidak hanya diberikan informasi yang bersifat menghibur, tetapi juga ada bagian untuk mendidik khalayak pembaca. Kemudian isu-isu yang paling sering dibahas di dalam in-house journal Gema Pelabuhan adalah informasi dari setiap cabang maupun pusat, kontribusi karyawan, berita perusahaan, penghargaan, dan lain sebagainya. Informasi yang disajikan dan bersumber dari pusat maupun cabang menunjukkan bahwa tim redaksi in-house journal Gema Pelabuhan mencoba mengakomodir setiap informasi yang masuk sehingga dapat dijadikan jembatan informasi yang baik antara satu pihak dengan pihak lainnya. Tim juga membuka kesempatan yang sama untuk setiap karyawan maupun manajerial untuk memberikan tulisan mereka, baik itu yang mencakup perusahaan ataupun informasi semata. Selain hasil pemaparan informasi, in-house journal Gema Pelabuhan juga dilihat dari segi sasaran informasinya. Dari segi sasaran informasinya, muatan informasi yang disajikan dalam setiap rubrik yang ada di in-house journal Gema Pelabuhan juga dinyatakan sudah mencerminkan dua sisi kepentingan yang ada. Dikatakan mencerminkan dua sisi kepentingan yang ada karena hasil dari coder 1 dan coder 2 menunjukkan bahwa sasaran informasi inhouse journal Gema Pelabuhan, lebih ditujukan kepada kedua belah pihak (manajerialkaryawan). Seperti yang disampaikan oleh Elvinaro dan Soemirat, bahwa sebuah organisasi/perusahaan sebaiknya memiliki media komunikasi yang dapat menghubungkan public-publik yang ada di dalam perusahaan/organisasi, sehingga dapat menjalin kerja sama yang baik. Idealnya sebuah media komunikasi, disarankan dapat menghubungkan publik-publik yang ada di dalam perusahaan. Sehingga setiap informasi yang ada di dalam perusahaan tidak 8

9 akan simpang siur atau tidak seimbang antara satu dengan yang lain. Dalam penyajian sifat informasi, tidak ada penyusunan rencana yang ideal apakah edukatif harus 30%, hiburan 40%, atau lain sebagainya. Tetapi disarankan agar sifat informasi yang disajikan tidak hanya berkisar tentang informasi informatif, edukatif, hiburan saja. Melainkan harus menyeimbangkan beberapa sifat informasi yang ada, sehingga in-house journal dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi setiap publik perusahaan. Namun, hasil penelitian in-house journal Gema Pelabuhan tidak terlepas dari kekurangan. Seperti halnya dalam hal sasaran informasi mereka cukup baik karena menampilkan informasi yang tidak timpang antara manajerial dan karyawan. Hanya saja dalam sifat informasi, informasi yang disajikan terlalu banyak dalam sifat hiburan-informatif terutama ketika melihat persentase per tahun.terlihat bahwa terjadi perubahan yang cukup besar dalam sifat informasi yang ada. Seperti halnya sifat informasi hiburan-informatif yang ada 31% namun pada tahun 2010 naik menjadi 57%. Perubahan-perubahan inipun diikuti dengan sifat informasi yang lain. Frekuensi perbandingan antara sifat informasi yang informatif, edukatif, hiburan, informatif-edukatif, dan edukatif-hiburan terlalu jauh. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilaksanakan oleh peneliti, maka terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Komposisi informasi pada in-house journal Gema Pelabuhan PT Pelabuhan Indonesia I Medan, yang diteliti selama 3 tahun dinyatakan baik. Komposisi ini ditampilkan dengan baik di dalam in-house journal Gema Pelabuhan dengan penyajian informasi yang berguna untuk kemajuan perusahaan maupun yang bekerja di dalamnya. Komposisi informasi in-house journal Gema Pelabuhan juga menunjukkan bahwa di dalam sebuah in-house journal perusahaan, informasi yang disajikan tidaklah harus dominan tentang perusahaan tetapi juga dapat menyeimbangkannya dengan informasi lainnya, seperti hiburan, edukatif, kuliner, dan lain sebagainya. 2. Sasaran informasi yang disajikan di dalam in-house journal Gema Pelabuhan pun tidak hanya sebatas kepada kalangan manajerial. Hasil dari muatan/sasaran informasi in-house journal Gema Pelabuhan memang lebih ditujukan kepada kedua belah pihak, baik itu manajerial maupun untuk karyawan. 3. Bagian/divisi public relations penting adanya di dalam sebuah perusahaan atau badan pemerintahan. Keberadaan mereka penting adanya untuk membina hubungan dan komunikasi yang baik dengan publik perusahaan atau organisasi, baik itu badan pemerintahan atau swasta. PT Pelabuhan Indonesia I Medan selaku badan BUMN, sudah baik dalam menyadari bahwa divisi public relations harus ada di dalam perusahaan. 4. Tim humas PT Pelabuhan Indonesia I Medan, dinyatakan baik dalam menjadi mediator dengan menggunakan alat/media komunikasi in-house journal untuk menyampaikan informasi dari satu pihak kepada pihak lainnya. In-house journal Gema Pelabuhan juga baik dalam mengakomodir setiap informasi yang datang dari karyawan di setiap cabang. Setiap karyawan diberikan kesempatan untuk memberikan tulisannya, menunjukkan bahwa in-house journal Gema Pelabuhan dijadikan karyawan sebagai ajang untuk melatih dan mengembangkan kemampuan mereka dalam menulis. 5. Pelaksanaan komunikasi dua arah penting adanya di dalam sebuah perusahaan atau badan pemerintahaan. Komunikasi dua arah dibutuhkan dalam perusahaan untuk mewujudkan kepentingan antara satu dengan yang lainnya. 9

10 SARAN 1. In-house journal tetap dijalankan sebagai salah satu alat/media komunikasi di dalam PT Pelabuhan Indonesia I Medan. In-house journal yang dipublikasikan diharapkan dapat meningkatkan kualitas baik secara isinya maupun penampilannya. 2. Di dalam setiap majalah in-house journal seharusnya diberikan pembedaan rubrik yang jelas. Seperti halnya in-house journal Gema Pelabuhan yang memiliki beberapa rubrik, ada baiknya diberikan defenisi yang jelas antara satu rubrik dengan rubrik lainnya, agar dapat memudahkan tim untuk meletakkan informasi yang ada. 3. Pembatasan jumlah berita di dalam satu rubrik juga menjadi perhatian oleh tim redaksi. Terkadang ditemukan di dalam in-house journal Gema Pelabuhan di dalam satu rubrik terdapat 8 berita, namun dirubrik lainnya berita hanya 2 atau Tim redaksi diharapkan konsisten dalam mempublikasikan in-house journal Gema Pelabuhan. Tim redaksi bersama-sama menentukan jadwal rapat redaksi untuk membicarakan apa yang akan dibuat dalam terbitan selanjutnya, sehingga tidak akan kalah saing dengan in-house journal lainnya. Kekonsistenan tim redaksi dalam menerbitkan in-house journal Gema Pelabuhan juga menunjukkan bahwa tim redaksi tidak membuat media komunikasi ini asal jadi. Kekonsistenan ini juga secara tidak langsung berdampak pada citra perusahaan di mata publik perusahaan. Daftar Referensi Ardianto, Elvinaro Metodologi Penelitian untuk Public Relations ; Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Bungin, Burhan Metodologi Penelitian Sosial: Format format Kuantitatif Kualitatif. Surabaya: Airlangga University Press. Cutlip, Scott M., Allen H.Center, dan Glen M.Broom Effective Public Relations;Edisi Kesembilan. Jakarta: Kencana. Eriyanto Analisis Isi, Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Kencana. Jefkins, Frank Public Relations, Edisi Kelima, Direvisi Oleh Daniel Yadin. Jakarta: Erlangga. Kriyantono, Rachmat Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. Martono, Nanang Metode Penelitian Kuantitatif; Analisis Isi dan Analisis Analisis Data Sekunder. Jakarta: Rajawali Pers. Morrisan Manajemen Public Relations:Strategi Menjadi Humas Menjadi Humas Profesional. Jakarta: Kencana. Nova, Firsan Crisis Public Relations:Bagaimana PR Menangani Krisis Perusahaan. Jakarta: Grasindo. Ritonga, Jamiluddin Riset Kehumasan. Jakarta: Grasindo. Ruslan Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi: Edisi Revisi. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada. Soemirat dan Elvinaro Dasar dasar Public Relations. Bandung: Remaja Rosdakarya. Wilcox, Dennis, dkk Public Relations: Strategies and Tactics. United Longman. States: dan 10

xiii BAB I PENDAHULUAN

xiii BAB I PENDAHULUAN xiii BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan public relations sebenarnya baru dikenal pada abad ke 20, namun gejalanya sudah tampak sejak abad-abad sebelumnya, bahkan sejak manusia masih

Lebih terperinci

Produksi Media PR Cetak

Produksi Media PR Cetak Modul ke: Produksi Media PR Cetak Media PR Fakultas Ilmu Komunikasi Novida Irawan, M.Si Program Studi Public Relations http://www.mercubuana.ac.id Media Public Relations Gambar : Public Relations Tools

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian uses dan gratifications pada awalnya berangkat dari kajian komunikasi massa. Namun, Palmgreen, Wenner, dan Rayburn sejak 1980 mulai memperluas kajiannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi. Banyak cara yang bisa dilakukan oleh masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi. Banyak cara yang bisa dilakukan oleh masing-masing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya sebuah organisasi atau perusahaan sebagian besar ditentukan oleh keberhasilan organisasi atau perusahaan tersebut dalam melakukan komunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya sebuah organisasi atau perusahaan sebagian besar ditentukan oleh keberhasilan organisasi atau perusahaan tersebut dalam melakukan komunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kita, karena komunikasi mempunyai peranan penting bagi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kita, karena komunikasi mempunyai peranan penting bagi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman kebutuhan akan informasi semakin penting bagi kita, karena komunikasi mempunyai peranan penting bagi kebutuhan hidup manusia,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 IlmuKomunikasi Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting, namun juga kompleks dalam kehidupan manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya

Lebih terperinci

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS DAN CITRA PERUSAHAAN (Studi korelasional tentang Pengaruh Eksternal Public Relations dalam Meningkatkan Citra Perusahaan di Kalangan Nasabah Bank Sumut Cabang Marendal Kota Medan)

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS 11 BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Kerangka Teori Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori

Lebih terperinci

EVALUASI PUBLISITAS UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

EVALUASI PUBLISITAS UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA EVALUASI PUBLISITAS UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA (Analisis Isi Perbandingan Press Release dan Pemberitaan Universitas Atma Jaya Yogyakarta di Media Cetak Periode Januari 2012 Juni 2013) Agata Sri Krisdiyati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Teori Uses and Gratification merupakan teori yang menjelaskan bahwa adanya keterkaitan publik sebagai alasan mengapa sebuah media dibutuhkan. Menurut West and Turner

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didalam menjalankan strategi komunikasi sangat tergantung dari faktor pendukung yang berada dibelakangnya, yaitu publik internal yang terdiri dari karyawan, pemegang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations (PR) memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations (PR) memegang peranan yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations (PR) memegang peranan yang sangat penting dalam menjalin hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan karyawannya. Dalam hal ini Public

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha mengembangkan potensi dan memimpin seluruh tim (karyawan) dalam organisasi dalam satu kesatuan,

Lebih terperinci

KETERLIBATAN HUMAS DALAM PROGRAM PENCITRAAN

KETERLIBATAN HUMAS DALAM PROGRAM PENCITRAAN KETERLIBATAN HUMAS DALAM PROGRAM PENCITRAAN (Studi pada Deputi Pelayanan Dan Pengaduan Masyarakat PLN Kota Ambon) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konsep, definisi, dan proposisi

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah media internal memiliki peranan yang sangat penting. Tidak hanya sebagai wadah komunikasi antara perusahaan/instansi dengan karyawan/pegawai, sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hubungan masyarakat (Humas) merupakan penunjang tercapainya tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hubungan masyarakat (Humas) merupakan penunjang tercapainya tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hubungan masyarakat (Humas) merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu manajemen perusahaan. Humas mampu menyampaikan dan memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil analisis terhadap strategi media relations yang

V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil analisis terhadap strategi media relations yang V. Kesimpulan dan Saran V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap strategi media relations yang dilakukan oleh Public Relations PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, di mana analisis ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak terkait agar mendapat dukungan dari Stakeholders-nya sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak terkait agar mendapat dukungan dari Stakeholders-nya sesuai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media internal merupakan salah satu sarana komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan berbagai informasi dari suatu organisasi kepada khalayak. Dalam berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagaimana kita ketahui, bahwa saat ini sebagian besar aspek kehidupan manusia tidak terlepas dari proses komunikasi dan komunikasi tidak dapat dipisahkan

Lebih terperinci

PRODUKSI MEDIA PR CETAK

PRODUKSI MEDIA PR CETAK Modul ke: PRODUKSI MEDIA PR CETAK PRODUKSI MEDIA NEWSLETTER Fakultas FIKOM Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Enjang Pera Irawan, S.Sos, M.I.Kom Pengertian Newsletter Newsletter merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media sebagai bagian dari alat perputaran informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam mencari dan menyampaikan informasi kepada publik. Setiap perusahaan memiliki

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN,

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN, BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN, adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan

Lebih terperinci

Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara

Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara Sihar Pangondian Lumbantobing 090922006 Abstrak Jenis penelitian adalah jenis

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, fokus penelitiannya adalah Pendekatan Media Relations Yayasan Puteri Indonesia dalam meningkatkan publisitas Puteri Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi kompleks jelasnya media adalah pemain utama dalam komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi kompleks jelasnya media adalah pemain utama dalam komunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi tidak mengalir begitu saja dan yang bergerak adalah prosesnya dan penyampaian pesan interprestasi terhadap penyampaian tersebut dan penciptaan penyampaian

Lebih terperinci

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public Relations sebagai salah satu divisi dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangat penting keberadaanya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Krisis merupakan hal yang tidak diharapkan oleh setiap organisasi atau perusahaan. Dampak dari sebuah krisis dapat berpengaruh buruk bagi perusahaan. Salah satu dampak negatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kampanye politik juga memiliki humas yang berperan di dalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kampanye politik juga memiliki humas yang berperan di dalamnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hubungan masyarakat (Humas) sangat berkembang dan di mana posisi humas bisa juga menentukan sukses dan di kenalnya sebuah perusahaan yang memiliki citra yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hubungan masyarakat memiliki peranan penting dalam keberlangsungan hidup suatu perusahaan, sekaligus harus mampu menjembatani dan mempertahankan citra positif

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab terakhir ini dapat disimpulkann sebagai berikut: a. Strategi public

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran komunikasi sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan fungsi komunikasi yang bersifat: persuasif, edukatif dan informatif. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahan swasta maupun pemerintah diwajibkan memberikan ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk memberikan

Lebih terperinci

Sikap Karyawan Atlas Sports Club Surabaya Mengenai Media Internal Perusahaan Atlas Sports Club Magazine

Sikap Karyawan Atlas Sports Club Surabaya Mengenai Media Internal Perusahaan Atlas Sports Club Magazine JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA Sikap Karyawan Atlas Sports Club Surabaya Mengenai Media Internal Perusahaan Atlas Sports Club Magazine Patricia Adheline,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khalayak dengan menggunakan bahasa visual. Baik itu berupa tulisan,

BAB I PENDAHULUAN. khalayak dengan menggunakan bahasa visual. Baik itu berupa tulisan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Desain komunikasi visual merupakan disiplin ilmu yang berperan dalam penyampaian informasi, ide, konsep, ajakan dan sebagainya kepada khalayak dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang

BAB I PENDAHULUAN. Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 119 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai efektivitas Majalah Angkasa Pura I yang merupakan media internal PT. Angkasa Pura

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

Membuat Press Release

Membuat Press Release Materi 11 Membuat Press Release Bahan Ajar Produksi Media Public Relations Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si. Pengertian Press Release Press Release atau siaran pers menurut Soemirat dan Ardianto (2004)

Lebih terperinci

Efektivitas Tabloid Jubileum Sebagai Media Internal Bagi Umat Katolik di Wilayah Keuskupan Surabaya

Efektivitas Tabloid Jubileum Sebagai Media Internal Bagi Umat Katolik di Wilayah Keuskupan Surabaya JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA Efektivitas Tabloid Jubileum Sebagai Media Internal Bagi Umat Katolik di Wilayah Keuskupan Surabaya Benedicta Beata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Humas sebagai salah satu divisi dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional

OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI Oleh: Lena Satlita Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional Kehumasan Pendidikan ( Perguruan Tinggi Negeri, Dinas Pendidikan Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi serta komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi serta komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu aktivitas dasar manusia, dengan adanya proses komunikasi manusia dapat saling berhubungan satu dengan lainnya baik dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menghibur dan membujuk. Beberapa stasiun TV yang berdiri di wilayah Jakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. menghibur dan membujuk. Beberapa stasiun TV yang berdiri di wilayah Jakarta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi program acara TV di Jakarta semakin meningkat dengan pesat yang bermunculan dilayar televisi. Stasiun TV yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Saat ini kerjasama antar negara sudah tidak asing lagi didengar. Hampir di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Saat ini kerjasama antar negara sudah tidak asing lagi didengar. Hampir di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini kerjasama antar negara sudah tidak asing lagi didengar. Hampir di setiap negara pasti memiliki kerjasama dengan negara-negara asing. Tidak hanya

Lebih terperinci

PENULISAN PUBLIC RELATIONS

PENULISAN PUBLIC RELATIONS Modul ke: PENULISAN PUBLIC RELATIONS Pengantar dan Siginifikansi Penulisan dalam Public Relations Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations Deskripsi Mata Kuliah Membahas

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF STRATEGI KOMUNIKASI HUMAS PT

STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF STRATEGI KOMUNIKASI HUMAS PT STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF STRATEGI KOMUNIKASI HUMAS PT. PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA UNTUK MEYAKINKAN PELANGGAN DALAM KAMPANYE PENGGUNAAN PRODUK PLN PREPAID NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Ilmu Komunikasi DEWI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia terutama di Indonesia itu sendiri. Persaingan untuk menjadi media yang paling diminati di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations pemerintah berbeda dengan Public Relations perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations pemerintah berbeda dengan Public Relations perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi yang dijalankan suatu institusi atau perusahaan diharapkan memberikan reaksi, atau tanggapan publik dan hal ini berkaitan dengan kegiatan seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bahwa tanggungjawab seorang public relations sangat diperlukan dengan tujuan membina hubungan yang baik dengan stakeholder termasuk dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. H. Frazier Moore. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, Hal 85

BAB I PENDAHULUAN. H. Frazier Moore. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, Hal 85 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Komunikasi merupakan suatu elemen penting dalam kehidupan kita. Salah satu alasan kenapa komunikasi merupakan hal yang penting adalah karena kita hidup bersosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations yang merupakan fungsi manejemen dan penyampai

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations yang merupakan fungsi manejemen dan penyampai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public Relations yang merupakan fungsi manejemen dan penyampai informasi diharapkan dapat melakukan kegiatan Manajemen Penerbitan Public Relations, salah satu

Lebih terperinci

PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN

PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 702~705 PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN 702 Rawit Sartika AKOM BSI Jakarta rawit.rwk@bsi.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah salah satu cara untuk menyampaikan informasiinformasi penting di dalam sebuah perusahaan. Setiap perusahaan atau organisasi memiliki dua jenis komunikasi,

Lebih terperinci

Teknik Reportase dan Wawancara

Teknik Reportase dan Wawancara Modul ke: 01Fakultas FIKOM Teknik Reportase dan Wawancara Media Dan Humas (Pengantar Teknik Reportase dan Wawancara) Mintocaroko. S.Sos. Program Studi HUMAS Latar Belakang Public Relations merupakan salah

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio TA TV, dari pengamatan peneliti pada 6 episode program acara UNS Menyapa di TA TV, dan dari hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi tidak mengalir begitu saja dan yang bergerak adalah prosesnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi tidak mengalir begitu saja dan yang bergerak adalah prosesnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi tidak mengalir begitu saja dan yang bergerak adalah prosesnya dan penyampaian pesan interpretasi terhadap penyampaian tersebut dan penciptaan penyampaian

Lebih terperinci

PRODUKSI MEDIA PR CETAK

PRODUKSI MEDIA PR CETAK Modul ke: PRODUKSI MEDIA PR CETAK SIMULASI MEDIA IN HOUSE MAGAZINE Fakultas FIKOM Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Enjang Pera Irawan, S.Sos, M.I.Kom Pengertian In House Magazine In

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Komunikasi merupakan cara penyampaian pesan yang dilakukan untuk mencapai persamaan makna melalui pesan dari komunikator ke komunikan, adapun penyampaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hidup kita tidak akan lepas dari peran media massa, mulai dari bangun tidur sampai mau tidur lagi pikiran kita dipenuhi informasi dari media massa. Betapa media

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI BAGIAN CUSTOMER SERVICE PT. POS INDONESIA WILAYAH BANDUNG Oleh : TEJA DARMAWAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI BAGIAN CUSTOMER SERVICE PT. POS INDONESIA WILAYAH BANDUNG Oleh : TEJA DARMAWAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI BAGIAN CUSTOMER SERVICE PT. POS INDONESIA WILAYAH BANDUNG Oleh : TEJA DARMAWAN 41809705 PENDAHULUAN Berawal dari gagasan, kemudian berkembang seiring kebutuhan, gagasan

Lebih terperinci

PROSES PENCITRAAN INSTITUSI KEPOLISIAN MELALUI INFORMASI PUBLIK StudiPadaKepolisian Resort Batu SKRIPSI. Oleh: ArtikaAyusinomMaladevi NIM:

PROSES PENCITRAAN INSTITUSI KEPOLISIAN MELALUI INFORMASI PUBLIK StudiPadaKepolisian Resort Batu SKRIPSI. Oleh: ArtikaAyusinomMaladevi NIM: PROSES PENCITRAAN INSTITUSI KEPOLISIAN MELALUI INFORMASI PUBLIK StudiPadaKepolisian Resort Batu SKRIPSI Oleh: ArtikaAyusinomMaladevi NIM: 07220107 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan antar manusia di dalam masyarakat dan mempunyai proses yang jelas, baik itu proses secara primer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.I

BAB I PENDAHULUAN I.I BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Perusahaan tanpa karyawan ibarat manusia tanpa darah. Hal itu menggambarkan betapa pentingnya karyawan dalam sebuah perusahaan walaupun banyak pemilik perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya komunikasi adalah unsur pokok dalam suatu organisasi karena

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya komunikasi adalah unsur pokok dalam suatu organisasi karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya komunikasi adalah unsur pokok dalam suatu organisasi karena didalam organisasi terdapat interaksi sosial yang dilandasi adanya pertukaran makna

Lebih terperinci

BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA)

BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA) BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA) Karina Pinem 100904046 Abstrak Penelitian ini berjudul Literasi Media

Lebih terperinci

Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom. Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer

Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom. Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer Menulis di Media Massa Jenis-jenis Tulisan di Media Massa Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer Peluang Dimuat Berita Opini Berita Ditulis oleh wartawan Bisa

Lebih terperinci

JENIS INFORMASI PUBLIK YANG DIBUTUHKAN KHALAYAK EKSTERNAL

JENIS INFORMASI PUBLIK YANG DIBUTUHKAN KHALAYAK EKSTERNAL JENIS INFORMASI PUBLIK YANG DIBUTUHKAN KHALAYAK EKSTERNAL Oleh : PRIYATIN BAMBANG GAIS SUTOKO ANANG JUHAINI Disampaikan untuk Presentasi Mata Kuliah Perencanaan & Penyusunan Program Media Informasi LALU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut masyarakat harus mencari tahu

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut masyarakat harus mencari tahu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan informasi untuk masyarakat luas semakin diperlukan baik dalam segala sektor kehidupan, mulai dari ekonomi, kesehatan, pendidikan maupun infrastruktur.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Humas (Hubungan Masyarakat) dibedakan menjadi dua yaitu Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan tentunya memiliki peran yang

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Strategi Humas Pemerintahan Kabupaten Boyolali Dalam Menjalin Hubungan Dengan Media) Disusun

Lebih terperinci

PERAN HUMAS DALAM PELAKSANAAN MEDIA PUBLIKASI PROGRAM LUMBUNG PANGAN DAN ENERGI PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO SKRIPSI

PERAN HUMAS DALAM PELAKSANAAN MEDIA PUBLIKASI PROGRAM LUMBUNG PANGAN DAN ENERGI PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO SKRIPSI PERAN HUMAS DALAM PELAKSANAAN MEDIA PUBLIKASI PROGRAM LUMBUNG PANGAN DAN ENERGI PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di semua level. Istilah publik internal atau publik karyawan mengacu pada baik itu

BAB I PENDAHULUAN. di semua level. Istilah publik internal atau publik karyawan mengacu pada baik itu BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Hubungan terpenting dalam organisasi adalah hubungannya dengan karyawan di semua level. Istilah publik internal atau publik karyawan mengacu pada baik itu

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA DI MASA KRISIS (Studi pada Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo)

PENERAPAN MODEL HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA DI MASA KRISIS (Studi pada Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) PENERAPAN MODEL HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA DI MASA KRISIS (Studi pada Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHUAN A. Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang 80 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat ini. Bank merupakan lembaga keuangan yang berfungsi menyalurkan dana kepada masyarakat, khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Harold Laswell menyatakan dalam Mulyana (2010:147) proses komunikasi adalah dengan who says what in which channel to whom with what effect (Siapa mengatakan

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung

BAB 5 PENUTUP. kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Sebagai media baru yang berbasis teknologi, website bisa dikatakan memenuhi kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung kinerja Public Relations

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : V (Lima) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Eksternal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan data penelitian yang telah dilakukan peneliti tentang tingkat pengetahuan penonton di Surabaya mengenai Program acara MTMA di Trans TV, maka didapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di sebuah organisasi, perusahaan, maupun instansi pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Di sebuah organisasi, perusahaan, maupun instansi pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di sebuah organisasi, perusahaan, maupun instansi pemerintah dibutuhkan komunikasi antar organisasi lain, banyak cara yang dilakukan perusahaan maupun instansi pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public relations atau humas merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya bergerak di dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam era persaingan yang semakin ketat, perusahaan perlu melakukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam era persaingan yang semakin ketat, perusahaan perlu melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era persaingan yang semakin ketat, perusahaan perlu melakukan konsolidasi yang terus menerus agar seluruh anggota organisasi memahami, memiliki perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam organisasi modern keberadaan komunikasi demikian pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam organisasi modern keberadaan komunikasi demikian pentingnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam organisasi modern keberadaan komunikasi demikian pentingnya sekarang ini. Melalui komunikasi sejumlah individu mengadakan interaksi antara satu dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha mengembangkan potensi dan memimpin seluruh tim (karyawan) dalam organisasi dalam satu kesatuan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KOTA SURABAYA. berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh peneliti.

BAB IV ANALISIS DATA MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KOTA SURABAYA. berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh peneliti. BAB IV ANALISIS DATA MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KOTA SURABAYA A. Temuan Penelitian Hasil temuan penelitian adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang dikelola secara komersial, dengan menyediakan layanan makanan, minuman, dan fasilitas lainnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang telah, sedang, maupun yang akan dilakukan. mengenai manajemen perusahaan secara up to date.

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang telah, sedang, maupun yang akan dilakukan. mengenai manajemen perusahaan secara up to date. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak cara dapat dilakukan perusahaan dalam mengkomunikasikan berbagai kebijakan kepada publik, baik publik internal maupun publik eksternal. Salah satu cara untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media. Media itu sendiri sebagai alat humas yang berguna dalam

BAB I PENDAHULUAN. media. Media itu sendiri sebagai alat humas yang berguna dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu instansi tentu sangat membutuhkan peran humas untuk menjembatani arus informasi. Humas sebagai salah satu wahana komunikasi ke dalam dan ke luar yang

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001

DAFTAR PUSTAKA. Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001 DAFTAR PUSTAKA Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001 Arifin, Anwar, Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas, Yogyakarta, Rajawali Pers, 1998 Assegaf, Jaffar, Jurnallistik

Lebih terperinci

PERILAKU KOMUNIKASI KOMUNITAS LESBI DI MAKASSAR

PERILAKU KOMUNIKASI KOMUNITAS LESBI DI MAKASSAR PERILAKU KOMUNIKASI KOMUNITAS LESBI DI MAKASSAR OLEH: SARTIKA MARHAN E 311 07 002 Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Jurusan Ilmu Komunikasi Program Studi Jurnalistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karyawan sebagai salah satu aset terpenting perusahaan. Hubungan yang harmonis

BAB I PENDAHULUAN. karyawan sebagai salah satu aset terpenting perusahaan. Hubungan yang harmonis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Idealnya sebuah perusahaan yang baik adalah perusahaan akan senantiasa berupaya untuk menjaga adanya suatu hubungan yang harmonis dengan para karyawan sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Komunikasi Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan dalam Bahasa latin berasal dari kata Communicatus yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama.

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : IX (Sembilan) Topik/Pokok Bahasan : Press Release Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Press

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Profesi Humas. Edited by: Sumartono, S.Sos., MSI

Standar Kompetensi Profesi Humas. Edited by: Sumartono, S.Sos., MSI Standar Kompetensi Profesi Humas Edited by: Sumartono, S.Sos., MSI Di era globalisasi sekarang ini sebuah profesi harus memiliki muatan standar yang jelas Maka dari itu disusunlah Standar Kompetensi Public

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Hasil penelitian tentang penerapan model humas di Pimpinan Pusat. Aisyiyah (PPA) ini menemukan bahwa pada periode pra

BAB IV PENUTUP. Hasil penelitian tentang penerapan model humas di Pimpinan Pusat. Aisyiyah (PPA) ini menemukan bahwa pada periode pra BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Hasil penelitian tentang penerapan model humas di Pimpinan Pusat Aisyiyah (PPA) ini menemukan bahwa pada periode 2005-2010 pra Muktamar Jelang Satu Abad Ke-46 di Yogyakarta,

Lebih terperinci