bekerja dibagian pemasaran karena dibenak mereka ada ketakutan atau penolakan berupa keengganan terhadap pekerjaan tersebut. Banyak orang yang tidak p

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "bekerja dibagian pemasaran karena dibenak mereka ada ketakutan atau penolakan berupa keengganan terhadap pekerjaan tersebut. Banyak orang yang tidak p"

Transkripsi

1 HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN TERHADAP ORGANISASI DENGAN KINERJA PADA SALES MOTOR MATHILDA Fakultas Psikologi Unuversitas Gunadarma Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan secara empirik antara komitmen terhadap organisasi dengan kinerja pada sales motor. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 50 orang sales yang bekerja pada salah satu dealer motor didaerah Purwokerto. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner dari skala komitmen terhadap organisasi serta meminta data hasil penjualan sales selama tiga bulan terakhir. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analasis non-parametrik, Spearman s rho. Hasil penelitian yang diperoleh adalah correlation coefficient sebesar 0,217 dan nilai sig (r) = 0,065 (p>0.05) yang artinya tidak ada hubungan antara komitmen terhadap organisasi dengan kinerja pada sales motor. Kata kunci : Komitmen terhadap Organisasi, Kinerja, Sales Motor PENDAHULUAN Lapangan pekerjaan dibidang pemasaran (sales) tidak kalah banyaknya menyerap tenaga kerja dibandingkan bidang lain (Irmawati, 2004). Bukti yang dapat dilihat adalah hampir setiap terbitan majalah dan koran, baik terbitan daerah maupun ibu kota memuat iklan lowongan untuk tenaga pemasaran (sales). Namun yang terjadi seringkali berlawanan. Kebanyakan orang cenderung kurang berminat

2 bekerja dibagian pemasaran karena dibenak mereka ada ketakutan atau penolakan berupa keengganan terhadap pekerjaan tersebut. Banyak orang yang tidak puas hanya bekerja sebagai sales karena pekerjaannya menuntut ketekunan yang tinggi namun tidak sesuai dengan gaji yang mereka terima. Selain itu, banyak orang yang berpikir bahwa menjadi sales tidak mempunyai masa depan yang jelas karena sulit untuk mendapatkan peningkatan jenjang karir. Hal tersebut membuat turnover karyawan (sales) menjadi sangat tinggi. Untuk perusahaan yang bergerak dibidang jasa dan perdagangan, jelas terbukti bahwa peran sales sangat penting demi kemajuan perusahaan, oleh karena itu perusahaan selalu mencari sales yang berkompeten atau memiliki ketekunan yang tinggi untuk bidang pekerjaan tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah komitmen organisasi (Bilmoneva dan Kusnanto 2006). Mulyawan (2008) mengatakan bahwa kepuasan kerja dan komitmen terhadap organisasi memiliki peranan utama dalam peningkatan kinerja. Selain itu, Bilmaneva dan Kusnanto (2006) juga menyatakan bahwa komitmen terhadap organisasi memiliki pengaruh terhadap kinerja dosen pembelajaran klinik disalah satu akademi perawatan swasta di Pekanbaru. Komitmen yang dilakukan oleh karyawan terhadap organisasi adalah sebuah refleksi perasaan seseorang terhadap organisasinya, pengakuan tentang harga yang harus dibayar bila meninggalkan organisasi dan tanggung jawab moral untuk tetap berada dalam organisasi (Allen dan Meyer, 1991). Karyawan yang memiliki komitmen dalam bekerja, maka mereka akan memandang usaha dan kinerja yang mereka berikan terhadap organisasi memiliki makna yang positif bagi kesejahteraan organisasi dan kesejahteraan individu mereka sendiri (Diefendorff, dalam Muba, 2009). Sales yang memiliki komitmen terhadap organisasi yang tinggi akan mendorong mereka untuk mengetahui visi, misi, serta tujuan perusahaan sehingga sales akan berusaha untuk meningkatkan kinerjanya dengan cara menciptakan kepuasan pelanggan terhadap produk

3 atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tempat mereka bekerja, menciptakan banyaknya permintaan produk dari pelanggan, meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan, mampu menjalin hubungan yang baik dengan perusahaan maupun pelanggan serta mampu memberikan kesan reputasi yang baik bagi pelanggan agar para pelanggan merasa puas terhadap produk yang mereka beli serta pada pelayanan yang diberikan oleh sales dari perusahaan tersebut yang berarti akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan dan meningkatkan kinerjanya. TINJAUAN PUSTAKA Komitmen Organisasi Komitmen organisasi adalah refleksi perasaan seseorang terhadap organisasinya, pengakuan tentang harga yang harus dibayar bila meninggalkan organisasi dan tanggung jawab moral untuk tetap berada dalam organisasi (Meyer dan Allen, 1991). Komponen-Komponen Komitmen Organisasi Meyer dan Allen (1991) menyusun tiga komponen model komitmen organisasi, yaitu : a. Komitmen Afektif (affective commitment), menjelaskan orientasi afektif dari individu. Karyawan yang memiliki komitmen afektif yang kuat akan cenderung terlibat dan menikmati keanggotaannya dalam organisasi. Karyawan akan bertahan pada organisasi karena mereka menginginkannya (want to). b. Komitmen Kontinuans (continuance commitment), yaitu refers to commitment based on the cost that the employee associates with leaving the organizational. Komitmen ini mengarah pada kecenderungan karyawan untuk tidak meninggalkan organisasi. Investasi yang dimiliki karyawan, dapat berupa waktu, usaha mereka dalam mengerjakan pekerjaan, pengembangan hubungan pertemanan dengan sesama rekan kerja, keterampilan-keterampilan tertentu yang dibutuhkan

4 organisasi, dan kompensasi yang dapat mengurangi ketertarikan karyawan terhadap kesempatankesempatan eksternal lain (Jaros, dkk. 1993). c. Komitmen normatif (normative commitment), berkaitan dengan perasaan karyawan terhadap adanya kewajiban untuk tetap bertahan karena secara pribadi mereka merasa memiliki tanggung jawab moral terhadap organisasi. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi Mowday, Porter, dan Steers (1982) menyatakan bahwa komitmen pada organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor. faktor-faktor ini dikelompokkan menjadi empat karakteristik, yaitu : a. Karakteristik pribadi, yaitu usia, gender, status perkawinan, masa kerja, kedudukan atau jabatan. b. Karakteristik struktur dalam perusahaan, c. Pengalaman dalam bekerja, dan d. Karakteristik perusahaan. Kinerja Kinerja adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan dan seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi. Perbaikan kinerja, baik untuk individu maupun kelompok, menjadi pusat perhatian dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi (Mathis dkk, 2002). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja. Menurut Gibson, dkk (dalam Srimulyo, 1999), ada tiga perangkat aspek yang mempengaruhi perilaku dan kinerja, yaitu: a. Aspek Individu Aspek Individu terdiri dari kemampuan dan keterampilan (mental dan fisik), latar belakang (keluarga, tingkat sosial, dan pengalaman kerja), demografis (umur, asal-usul/etnis, dan jenis kelamin). Kemampuan adalah sifat bawaan yang dapat dipelajari. Sementara itu, keterampilan adalah kompetensi yang berhubungan dengan tugas. Unsur-unsur yang biasanya dianggap sebagai variabel

5 demografis yang paling penting adalah jenis kelamin dan ras (budaya). Selanjutnya, diungkapkan oleh Gibson, dkk (dalam Srimulyo, 1999), keragaman budaya di tempat kerja membawa perbedaanperbedaan utama dalam nilai, etika kerja, dan norma-norma perilaku. b. Aspek Organisasi (Lembaga). Aspek organisasi berkaitan dengan sumber daya, pola kepemimpinan, sistem imbalan, struktur organisasi, dan desain pekerjaan. c. Aspek Psikologis (Persepsi dan Sikap). Sikap adalah pernyataan setuju atau tidak setuju terhadap suatu objek (Robbins, 2006). Objek yang dimaksud disini adalah objek sikap yang menjadi perhatian dalam penelitian ini, yaitu pekerjaan. Menurut Robbins (2006), ada tiga komponen sikap, yaitu kognitif, afektif, dan konatif atau perilaku. Dari ketiga komponen sikap tersebut, istilah sikap pada hakekatnya merujuk ke bagian afektif dari tiga komponen tersebut yang dapat menghasilkan perilaku yang diinginkan. Sales Runyon (1982) mendefinisikan sales atau yang biasa disebut dengan sales promotion adalah aktivitas diluar area media periklanan dan publisitas produk. Sales promotion ini termasuk diantaranya adalah materi penjualan, sampel, bon, kontes, insentif penjualan, dan program insentif penjualan. Cara-Cara Mendorong Seorang Sales Bekerja Keras Menurut Ranupandojo (1992) ada cara-cara untuk mendorong seorang sales agar tetap berprestasi, diantaranya : a. Kontak pribadi Kontak pribadi antara sales dan pimpinannya baik secara formal dan informal. Dengan adanya kontak ini, seakan-akan seorang sales mendapat perhatian khusus dari pimpinannya.

6 b. Skema insentif Skema insentif perlu agar seorang sales terdorong untuk bekerja lebih keras lagi guna mendapatkan skala insentif yang diinginkan. c. Komunikasi secara tertulis Komunikasi secara tertulis diperlukan untuk memperoleh pendekatan secara pribadi antara seorang sales dengan sales executive-nya. d. Pertemuan antar sales ditingkat nasional, regional, atau lokal. Dengan pertemuan seperti ini salesmen/salesgirl akan dapat saling tukar informasi, pengalaman dan sebagainya sehingga akan terjadi semacam kompetisi dalam mencapai puncak karirnya. e. Diadakan kontes penjualan Dengan diadakannya kontes penjualan maka salesmen/salesgirl akan saling berlomba untuk memenangkan hadiahnya. METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Prediktor : Komitmen Organisasi 2. Kriterium : Kinerja Definisi Operasional Variabel Penelitian Definisi operasional dalam penelitian ini adalah : 1. Komitmen organisasi Komitmen organisasi adalah sikap loyal atau refleksi perasaan karyawan terhadap organisasinya dimana karyawan menunjukan perhatian terhadap perusahaan dan menunjukkan kerelaan untuk melakukan berbagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi dan keinginan untuk terus menjadi bagian dari perusahaan atau organisasi tersebut. Komponenkomponen dari komitmen organisasi menurut Meyer dan Allen (dalam Meyer dan Herscovitch, 2001) adalah komitmen afektif (affective

7 commitment), komitmen kontinuans (continuance commitment) dan komitmen normatif (normative commitment). Dalam penelitian ini, komitmen organisasi diukur dengan menggunakan skala komitmen organisasi yang berbentuk skala Likert. karakteristik telah bekerja sebagai sales minimal selama ± 3 bulan. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dimana pengambilan sampel harus berdasarkan ciri-ciri atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri pokok populasi (Arikunto, 1993). 2. Kinerja Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan dalam memberikan kontribusi bagi organisasi atau perusahaan tempat ia bekerja. Dimensi dari kinerja menurut Miner (dalam Hariyanto, 1997) adalah kuantitas produk yang dihasilkan (jumlah pencapaian target penjualan). Data variabel kinerja dalam penelitian ini didapat dari perusahaan yang bersangkutan berupa data hasil penjualan sales dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah sales motor disebuah dealer motor di daerah Purwokerto, dengan Teknik Pengumpulan Data 1. Komitmen Organisasi Dalam mengumpulkan data mengenai komitmen organisasi, penulis menggunakan metode skala. Metode skala digunakan dalam penelitian ini didasarkan atas asumsi sebagai berikut (Hadi, 1992) : a. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya b. Apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya c. Interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksud oleh peneliti. 2. Kinerja Dalam mengumpulkan data mengenai kinerja, penulis

8 meminta data hasil penjualan sales selama 3 bulan terakhir dari perusahaan yang bersangkutan. Metode ini berdasarkan dimensi dari kinerja menurut Miner (dalam Hariyanto, 1997) yaitu kuantitas produk yang dihasilkan. Teknik Pengujian Data Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis Spearman rho, yaitu menganalisis hubungan antara Komitmen terhadap Organisasi sebagai prediktor dengan Kinerja sebagai kriterium. Metode analisis ini digunakan karena data yang dimiliki oleh peneliti adalah data dalam penelitian ini berbentuk data interval dan rasio. Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16 for windows. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara komitmen terhadap organisasi dengan kinerja pada sales motor. Ini dapat diartikan bahwa tinggi atau rendahnya komitmen seorang sales terhadap perusahaan tidak mempengaruhi baik atau buruknya kinerja sales tersebut. Hal ini dapat dijelaskan melalui teori Timpe (dalam Mangkunegara, 2007) yang menyatakan bahwa baik atau buruknya kinerja individu tidak dipengaruhi oleh faktor eksternal (komitmen terhadap organisasi) saja, tetapi faktor internal (individu itu sendiri) juga memegang peranan yang sangat penting. Tidak adanya hubungan yang signifikan antara kedua variabel kemungkinan disebabkan karena banyaknya variabel-variabel lain yang turut mempengaruhi kinerja karyawan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Khotimah (2005), manajemen waktu mempengaruhi kinerja seorang sales. Hal ini didukung oleh pendapat Taylor (1990) yang menyatakan bahwa keterampilan menggunakan waktu merupakan bagian dari kebiasaan kerja yang mempunyai peranan penting dalam menentukan keberhasilan seorang sales dalam bekerja. Manajemen waktu adalah bagian yang perlu didapat oleh pemasar untuk mencapai kinerja

9 yang tinggi (Khotimah, 2005). Menurut Tracy (dalam Khotimah, 2005), waktu yang dipergunakan dengan baik akan membantu sales dalam menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dalam memperoleh hasil yang lebih baik, meningkatkan kualitas dan produktivitas, meningkatkan kecepatan dalam bekerja, mengurangi stress, mengurangi kesalahan yang dibuat, mengurangi krisis yang dihadapi, meningkatkan pendapatan, meningkatkan kualitas kehidupan diluar jam kerja dan memiliki ketertiban hidup, disiplin serta penuh percaya diri. Semua hal ini secara langsung atau tidak langsung akan meningkatkan kinerja seorang sales. Selain itu, menurut Desi, dkk (2007), faktor persepsi lingkungan kerja juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seorang karyawan, kemudian faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi kinerja seorang karyawan adalah kepuasan kerja. Persepsi lingkungan kerja adalah pandangan seseorang terhadap suatu objek atau hal-hal yang ada disekitar tempat kerjanya. Sedangkan Nitisemito (1992), menyebutkan bahwa lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Persepsi seorang karyawan tentang lingkungan kerja memiliki pengaruh terhadap kinerjanya. Apabila persepsi lingkungan kerja karyawan baik dapat mempengaruhi minat seorang karyawan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya sehari-hari dengan sungguh-sungguh sehingga kinerja karyawan akan meningkat. Sebaliknya jika seorang karyawan memiliki persepsi yang buruk terhadap lingkungan kerjanya maka ia akan merasa enggan untuk melaksanakan tugas dan pekerjaannya sehingga akan mengakibatkan kinerjanya menurun. Hal ini sejalan dengan pendapat Baron (dalam As ad, 2004), yang menyatakan bahwa perspsi lingkungan kerja yang baik membantu meningkatkan minat bekerja dan kinerja seorang karyawan.

10 Persepsi yang baik terhadap lingkungan kerja dapat terbentuk jika lingkungan kerja yang ada sudah memenuhi dan mendukung sales dalam melakukan aktivitasnya. Situasi tersebut antara lain seperti lingkungan kerja yang bersih dan rapi, serta tersedianya sarana dan prasarana yang memadai sehingga sales akan merasa senang dan lebih terdorong untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya secara optimal. Selain adanya persepsi terhadap lingkungan kerja yang baik pada diri karyawan, salah satu hal yang dapat mempengaruhi kinerja adalah kepuasan kerja seorang karyawan (Desi dkk, 2007). Kepuasan kerja merupakan perasaan seorang karyawan terhadap pekerjaannya baik itu perasaan positif ataupun perasaan negative. Kepuasan kerja setia individu tidaklah sama, hal tersebut bergantung pada tingkat perkembangan yang sedang mereka alami. Sales yang merasakan adanya kepuasan dalam bekerja akan melaksanakan pekerjaannya secara efisien dan optimal sehingga kinerja dapat tercapai. Hal ini dikarenakan sales merasakan apa yang diinginkannya telah terpenuhi seperti memperoleh imbalan yang pantas/adil, memperoleh penghargaan dari pimpinan, memperoleh kesempatan untuk dipromosikan, memperoleh dukungan dari rekan sekerjanya, serta memperoleh jaminan kesehatan dari perusahaan. Sebaliknya, bila hal tersebut tidak terpenuhi, maka karyawan akan merasa sulit untuk merasakan kepuasan kerja, sehingga karyawan tidak dapat bekerja secara efisien dan optimal yang dapat mengakibatkan kinerjanya menurun. Dari beberapa bukti diatas, jelas terlihat bahwa banyak faktor-faktor lain yang juga dapat mempengaruhi kinerja yang tidak dikontrol dalam penelitian ini, sehingga tidak adanya hubungan yang signifikan antar komitmen terhadap organisasi dengan kinerja pada sales motor mungkin disebabkan faktor-faktor tersebut diatas, yang lebih kuat pengaruhnya dalam mempengaruhi kinerja seorang sales motor. Selain itu, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi. Misalnya, Steers (dalam Sopiah, 2008)

11 mengidentifikasikan ada tiga faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan terhadap organisasi atau perusahaan, yaitu : (1) ciri pribadi pekerja, termasuk masa jabatannya dalam organisasi, dan variasi kebutuhan serta keinginan yang berbeda dari tiap karyawan. (2) ciri pekerjaan, seperti identitas tugas dan kesempatan berinteraksid engan rekan sekerja. (3) pengalaman kerja, seperti keterandalan organisasi di masa lampau dan cara pekerjapekerja lain mengutarakan dan membincarakan perasaannya mengenai organisasi. Selain itu, Stum (1998) mengemukakan ada 5 faktor yang berpengaruh terhadap komitmen organisasional, yaitu budaya keterbukaan, kepuasan kerja, kesempatan personal untuk berkembang, arah organisasi dan penghargaan kerja yang sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan Young et.al (1998) mengemukakan ada 8 faktor yang secara positif berpengaruh terhadap komitmen organisasional, yaitu kepuasan terhadap promosi, karakteristik pekerjaan, komunikasi, kepuasan terhadap kepemimpinn, pertukaran intrinsik, imbalan intrinsik, dan imbalan ekstrinsik. Mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi komitmen terhadap organisasi dan kinerja, yang tidak dikontrol dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa korelasi yang diperoleh tidak murni menjelaskan hubungan antara komitmen terhadap organisasi dengan kinerja pada sales motor. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara komitmen terhadap organisasi dengan kinerja pada sales motor. Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor yang turut mempengaruhi kinerja seperti manajemen waktu, faktor persepsi lingkungan kerja atau kepuasan kerja yang dalam penelitian ini tidak dikontrol, dan mencemari hasil dari penelitian ini. SARAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka saran yang dapat

12 diberikan bagi peneliti selanjutnya, adalah diharapkan untuk dapat mengontrol beberapa faktor lain seperti manajemen waktu, faktor persepsi lingkungan kerja, atau kepuasan kerja yang turut mempengaruhi kinerja, disamping komitmen terhadap organisasi. Sehingga, hasil penelitian berikutnya dapat menyumbangkan teori-teori yang lebih baik dari teori-teori sebelumnya. DAFTAR PUSTAKA Allen, N. J. dan Meyer, J. P. (1991). The measurement and antecendent of affective, continuance and normative commitmen to the organization. Journal of Occupational Psychology, 63. Arikunto, S. (1993). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktek. Jakarta: P.T Rineka Cipta. As ad, M. (1991). Psikologi industri. Yogyakarta : Liberty. As ad, M. (2004). Psikologi Industri. Yogyakarta : Andi. Azwar, S. (1998). Tes prestasi 2 ed. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Baron, R. A and Greenberg, J. (1990). Behavior in organization : understanding and managing the human side work 3 ed. Boston : Allyn & Bacon. Baron, R. A and Greenberg, J. (2003). Behavior in organization : understanding and managing the human side work 8 ed. New Jersey : Prentice Hall. Bilmoneva, L, dan Kusnanto, H. (2006). Hubungan antara komitmen terhadap organisasi dengan kinerja dosen pembelajaran klinik di AKPER swasta di Pekanbaru. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada. Dalrymple, D. J. and L. J. Parsons (1995). Marketing management : text and cases, 6 ed. New York : John Wiley. Desi, S., dan Ramli, A. H. (2007). Pengaruh persepsi lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan rumah sakit NU. Psikovidya, 11, Greenberg, J. dan Baron, R. A. (1993). Behaviour in organizations : understanding and managing the human side of work (4 th ed). Boston : Allyn and Bacon. Hadi, S. (1992). Statistik 2. Yogyakarta : Andi Offset. Hariyanto, V. H. (1997). Crowding sebagai sumber stressor : aftereffect-nys terhadap

13 kinerja. Jurnal Amina, 49, Irmawati. (2004). Peranan goal setting dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Medan : Digitized by USU Digital Library. Jaros, D.. Kurniawan, F. L. (1993). Manajemen strategik dalam organisasi. Jakarta : PT. Buku Kita. Joyce, H. (2003). Manajemen personalia dan sumber daya manusia. Yogyakarta : BPFE. Khotimah, D. E. S. (2005). Hubungan antara manajemen waktu dengan prestasi kerja pada MLM CNI. Skripsi. Depok : Universitas Gunadarma. Luthans, Fred. (1992). Organizational behavior 6 ed. Singapore : McGrawHill. Mangkunegara, A. P. (2007). Evaluasi kinerja SDM. Bandung : PT. Refika Aditama. Mathis, R.L. dkk Manajemen sumber daya manusia. Jakarta : Salemba Empat. Meyer, J. P., & Allen, N. J. (1997). Commitment in the workplace: theory, research and application. USA : Sage Publication. Meyer, J. P., Herscovitch, L. (2002). Affective, continuance, and normative commitment to the organization: a meta-analysis of antecedents, correlates, and consequences. Journal of Vocational Behavior, 61, Mowday, R. T., Porter, L. W., & Steers, R. M. (1982) Employeerrganization linkages: the psychology of commitment, absenteeism, and turnover. New York : Academic Press. Muba, S. (2009). Manajemen kinerja. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Mulyawan, S. (2008). Perilaku organisasional. Yogyakarta : Andi. Nitisemito, A. S. (1992). Manajemen personalia (manajemen SDM) 3 ed. Jakarta : Ghalia Indonesia. Northcraft, G. B., and Neale, M. A. (1994). Organizational behavior : a management challenge fort worth. TX : Dryden Press. Ranupandojo, H. dan Husnan, S. (1992). Manajemen personalia. Yogyakarta : BPFE. Riggio, R. (2000). Introduction to industrial organization psychology. New York : Harper Collins. Robbins, S. P. (2006). Perilaku organisasi 10 ed. Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia.

14 Runyon, K.E. (1982). The practice of marketing. Journal of Consumer Research. Srimulyo, K. (1999). Analisis Pengaruh Faktor-Faktor terhadap Kinerja Perpustakaan di Kotamadya Surabaya. Tesis. Surabaya : Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Universitas Airlangga. Taylor, H. L. (1990). Manajemen waktu : suatu pedoman pengelolaan waktu yang selektif dan produktif. Jakarta : Binarupa Aksara. Thoyib, R. (1998). Pengaruh komitmen karyawan dan iklim organisasi terhadap kinerja karyawan perusahaan asuransi Allianz. Skripsi. Jakarta : Petra Christian University. Young, S. M. et al. (1997). Management accounting(2 nd ed). New Jersey : Prentice Hall, Inc.

BAB 6. Kesimpulan dan Saran

BAB 6. Kesimpulan dan Saran BAB 6 Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pengamatan yang telah dilakukan sebelumnya tentang hubungan kepuasan kerja dengan motivasi kerja karyawan, maka penulis mengambil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai pengaruh lingkungan seperti lingkungan psikologis, pengaruh sosial,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai pengaruh lingkungan seperti lingkungan psikologis, pengaruh sosial, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Iklim Organisasi 2.1.1. Definisi Iklim Organisasi Awalnya, iklim organisasi adalah istilah yang digunakan merujuk kepada berbagai pengaruh lingkungan seperti lingkungan psikologis,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Komitmen organisasi 1. Pengertian Komitmen merupakan perilaku seseorang terhadap organisasi atau perusahaan dimana individu tersebut bisa bersikap tegas dan berpegang teguh pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan imbalan yang sesuai dengan harapan, maka output yang dihasilkan tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan imbalan yang sesuai dengan harapan, maka output yang dihasilkan tidak BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akhir-akhir ini dinamika kerja di organisasi di seluruh dunia telah bergeser dari bekerja secara individual menjadi bekerja secara tim. Akan tetapi tidak semua orang

Lebih terperinci

ANALISA KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN CASTELLO CAFÉ & LOUNGE. Mikhael Surya, Rendy Manajemen Perhotelan, Universitas Kristen Petra, Surabaya, indonesia

ANALISA KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN CASTELLO CAFÉ & LOUNGE. Mikhael Surya, Rendy Manajemen Perhotelan, Universitas Kristen Petra, Surabaya, indonesia ANALISA KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN CASTELLO CAFÉ & LOUNGE Mikhael Surya, Rendy Manajemen Perhotelan, Universitas Kristen Petra, Surabaya, indonesia Abstrak : Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komitmen Organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komitmen Organisasi 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komitmen Organisasi 1. Pengertian Komitmen Organisasi Komitmen organisasi adalah keadaan dimana individu mempertimbangkan sejauh mana nilai dan tujuan pribadinya sesuai dengan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta.

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta. DAFTAR PUSTAKA Buku Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta. Bernardine, Russel (2002). Human Resource : An Experimental Approach. New York.

Lebih terperinci

IKLIM KERJA, PEMBERDAYAAN DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL. Aan Hardiyana STIE Pasundan Bandung

IKLIM KERJA, PEMBERDAYAAN DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL. Aan Hardiyana STIE Pasundan Bandung Majalah Bisnis dan Iptek Vol.8, No. 2, Oktober 2015, 63-72 Hardiyana, Iklim Kerja, Pemberdayaan 2015 IKLIM KERJA, PEMBERDAYAAN DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL Aan Hardiyana STIE Pasundan Bandung Email: aan@stiepas.ac.id

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA ABSTRAKSI. Derajat Sarjana S-1

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA ABSTRAKSI. Derajat Sarjana S-1 HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA ABSTRAKSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. organisasi tersebut (Mathis & Jackson, 2006). Menurut Velnampy (2013)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. organisasi tersebut (Mathis & Jackson, 2006). Menurut Velnampy (2013) 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Komitmen Organisasional 2.1.1. Pengertian Komitmen Organisasional Komitmen organisasional adalah tingkat sampai dimana karyawan yakin dan menerima tujuan organisasional, serta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Merriam Webster dalam (Zangaro, 2001), menyimpulkan definisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Merriam Webster dalam (Zangaro, 2001), menyimpulkan definisi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Komitmen Organisasi 1.1 Definisi Komitmen Organisasi Kata komitmen berasal dari kata latin yang berarti to connect. Merriam Webster dalam (Zangaro, 2001), menyimpulkan definisi

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan perangkat sosial yang terdiri dari faktor-faktor manusia dan fisik. Sumber daya manusia merupakan faktor sentral dalam pengelolaan suatu organisasi.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Komitmen organisasi 1. Pengertian Komitmen merupakan perilaku seseorang terhadap organisasi atau perusahaan dimana individu tersebut bisa bersikap tegas dan berpegang teguh pada

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. a. Komitmen Organisasi paling sering didefinisikan yaitu:

BAB II URAIAN TEORITIS. a. Komitmen Organisasi paling sering didefinisikan yaitu: BAB II URAIAN TEORITIS A. Komitmen Organisasi 1. Pengertian Komitmen a. Komitmen Organisasi paling sering didefinisikan yaitu: 1. Keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu; 2. Keinginan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Komitmen Organisasi Porter (1998:27) oleh Zainuddin (2002) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai kekuatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pernah dilakukan sebelumnya untuk semakin memperkuat kebenaran empiris

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pernah dilakukan sebelumnya untuk semakin memperkuat kebenaran empiris BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Bab ini menguraikan tentang beberapa teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian. Selain itu akan disertakan pula penelitian terdahulu yang pernah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pusat Koperasi Syariah (Puskopsyah) Alkamil Jawa Timur sebagai salah satu lembaga keuangan syariah nonbank yang berbadan hukum koperasi, memiliki kegiatan menyimpan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN BERORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA ANGGOTA UNIT BOLA BASKET UMS NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN BERORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA ANGGOTA UNIT BOLA BASKET UMS NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN BERORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA ANGGOTA UNIT BOLA BASKET UMS NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai. Salah satu tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah mempertahankan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP INTENSI KELUAR KARYAWAN PADA PT. PURNA GRAHA ABADI TASIKMALAYA. Oleh: Reza Rizky Aditya

HUBUNGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP INTENSI KELUAR KARYAWAN PADA PT. PURNA GRAHA ABADI TASIKMALAYA. Oleh: Reza Rizky Aditya HUBUNGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP INTENSI KELUAR KARYAWAN PADA PT. PURNA GRAHA ABADI TASIKMALAYA Oleh: Reza Rizky Aditya Abstrak Sumber daya manusia salah satu sumber daya perusahaan

Lebih terperinci

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi PENGARUH PENDELEGASIAN WEWENANG DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAJALENGKA Oleh : ELI ACHMAD MAHIRI *) email : elimahiri@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terpenting di dalamnya. Tanpa adanya manusia, organisasi tidak mungkin dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terpenting di dalamnya. Tanpa adanya manusia, organisasi tidak mungkin dapat digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia usaha dan industri tidak lepas dari adanya unsur manusia. Apa pun bentuk dan kegiatan suatu organisasi, manusia selalu memainkan peranan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. bahwa faktor-faktor mempengaruhi Quality of Work Life karyawan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan uji Anti-image Matrices

BAB V PENUTUP. bahwa faktor-faktor mempengaruhi Quality of Work Life karyawan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan uji Anti-image Matrices 48 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil uji analisis faktor diperoleh sebuah kesimpulan bahwa faktor-faktor mempengaruhi Quality of Work Life karyawan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan metode try out terpakai, sehingga. variabel bebas dengan variabel tergantung.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan metode try out terpakai, sehingga. variabel bebas dengan variabel tergantung. 38 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan metode try out terpakai, sehingga data yang sudah valid dan reliabel menjadi data hasil penelitian. Selanjutnya dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. organisasi adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. organisasi adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan suatu wadah untuk mencapai tujuan, untuk itu organisasi harus mampu mengelola setiap sumber daya yang dimilikinya. Sumber daya yang paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap perusahaan yang merupakan sebuah organisasi bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap perusahaan yang merupakan sebuah organisasi bisnis, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam setiap perusahaan yang merupakan sebuah organisasi bisnis, sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting karena merupakan elemen dasar yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Kepuasan Kerja Mangkunegara (2005) menyatakan : motivasi terbentuk dari sikap (attitude) karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan (situation).

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Komitmen Organisasi. Salim (dalam Martini dan Rostiana, 2003) bahwa komitmen organisasi di

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Komitmen Organisasi. Salim (dalam Martini dan Rostiana, 2003) bahwa komitmen organisasi di 16 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Komitmen Organisasi 1. Pengertian Komitmen Organisasi Komitmen bukanlah sesuatu yang bisa hadir begitu saja, karena itu untuk menghasilkan karyawan yang memiliki komitmen yang

Lebih terperinci

Hubungan Work Family Conflict Dengan Quality Of Work Life Pada Karyawan Wanita Perusahaan X

Hubungan Work Family Conflict Dengan Quality Of Work Life Pada Karyawan Wanita Perusahaan X UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan Work Family Conflict Dengan Quality Of Work Life Pada Karyawan Wanita Perusahaan X Arlinda Ashar 11511192 3PA09 Pembimbing : Marchantia Andranita, Mpsi

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN. KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PUPUK KALTIM Tbk

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN. KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PUPUK KALTIM Tbk NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PUPUK KALTIM Tbk Oleh: ADHY PURWANTO MIFTAHUN NI MAH SUSENO PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja adalah tingkat rasa puas individu bahwa mereka mendapat imbalan yang setimpal dari bermacam-macam aspek situasi pekerjaan dari organisasi tempat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komitmen Organisasi 1. Pengertian Komitmen Organisasi Para ahli umumnya memberikan pandangan yang beragam mengenai pengertian komitmen organisasional. Priansa (2014) menyatakan

Lebih terperinci

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN LINGKUNGAN PSIKOLOGIS TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BANK BJB CABANG MAJALENGKA Oleh : DUDUNG ABDULLAH *) e-mail : abdullah.dudung@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Penelitian Uraian 1. Judul Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Penelitian Uraian 1. Judul Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan sebagai landasan dalam menyusun penelitian saat ini. Penelitian terdahulu dalam penelitian ini dijelaskan pada tabel 2.1 sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. maupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dan

BAB II LANDASAN TEORI. maupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja didefinisikan sebagai sikap umum individu terhadap pekerjaannya (Robbins, 2006). Dalam hal ini adalah karyawan. Karyawan dapat menilai seberapa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi

BAB II LANDASAN TEORI. dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Komitmen Organisasional Menurut Robbins (2008), komitmen karyawan terhadap organisasi yaitu sampai tingkat mana seorang pegawai memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ORGANIZATIONAL COMMITMENT DAN TURNOVER INTENTION PADA PERAWAT

HUBUNGAN ORGANIZATIONAL COMMITMENT DAN TURNOVER INTENTION PADA PERAWAT HUBUNGAN ORGANIZATIONAL COMMITMENT DAN TURNOVER INTENTION PADA PERAWAT Program Studi Magister Psikologi, Universitas Tarumanagara Jakarta Email:bowo16@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini, oleh karena itu perusahaan membutuhkan manusia-manusia yang berkualitas tinggi, memiliki

BAB I PENDAHULUAN. ini, oleh karena itu perusahaan membutuhkan manusia-manusia yang berkualitas tinggi, memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan penggerak roda organisasi dalam mencapai dan mewujudkan tujuan dan sasaran yang ditetapkan organisasi, dengan kata lain sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komitmen Organisasi paling sering didefinisikan yaitu: 2. Keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi;

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komitmen Organisasi paling sering didefinisikan yaitu: 2. Keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi; BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komitmen Organisasi 2.1.1. Pengertian Komitmen Organisasi Komitmen Organisasi paling sering didefinisikan yaitu: 1. Keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu;

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Mathis dan Jackson (2006:3), Manajemen Sumber Daya Manusia adalah rancangan sistem-sistem formal

Lebih terperinci

D.07 HUBUNGAN ANTARA KOHESIVITAS KELOMPOK DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN

D.07 HUBUNGAN ANTARA KOHESIVITAS KELOMPOK DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN D.07 HUBUNGAN ANTARA KOHESIVITAS KELOMPOK DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN Achmad Dwityanto O, S. Psi, M. Si Pramudhita Ayu Amalia Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Abstraksi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja seorang karyawan dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kerja seorang karyawan dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Prestasi kerja sangat penting bagi sebuah organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuannya. Dalam konteks pengembangan sumber daya manusia prestasi kerja seorang

Lebih terperinci

Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Jamali, SE, MM

Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Jamali, SE, MM Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Akademi Keuangan dan Perbankan (Akubank) usantara Aceh Timur Abstrak: Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara kepuasan kerja dengan komitmen organisasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan berisi penjelasan mengeai teori-teori yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu teori komitmen profesi, komitmen organisasi, dan guru, serta hubungan antara komitmen

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ancok, D Teknik Penyusunan Skala Pengukuran. Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan UGM.

DAFTAR PUSTAKA. Ancok, D Teknik Penyusunan Skala Pengukuran. Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan UGM. DAFTAR PUSTAKA Agustian, R. 2011. Intensi Turnover pada Karyawan Kontrak Ditinjau Dari Job Insecurity dan Status Perkawinan. Skripsi (tidak diterbitkan). Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata. Ali,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan organisasi pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena merupakan salah satu sarana penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mempunyai komitmen pada organisasi biasanya mereka menunjukan sikap kerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mempunyai komitmen pada organisasi biasanya mereka menunjukan sikap kerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komitmen karyawan merupakan salah satu kunci yang turut menentukan berhasil tidaknya suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Karyawan yang mempunyai komitmen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hamzah, Nyorong, 2013). Sebagai instansi yang berorientasi pada pelanggan (consumeroriented),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hamzah, Nyorong, 2013). Sebagai instansi yang berorientasi pada pelanggan (consumeroriented), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan konsep pelayanan dalam suatu rumah sakit sebagai instansi yang bergerak di bidang jasa pelayanan kesehatan masyarakat, salah satunya adalah pergeseran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia mengalami perubahan dengan begitu cepatnya. Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia mengalami perubahan dengan begitu cepatnya. Perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Dewasa ini dunia mengalami perubahan dengan begitu cepatnya. Perubahan tersebut begitu terasa dan terus meningkat ke arah yang semakin maju. Untuk mengantisipasinya,

Lebih terperinci

Pengaruh Stres, Kepuasan, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Karyawan Telkomsel Distribution Center Kabupaten Jember

Pengaruh Stres, Kepuasan, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Karyawan Telkomsel Distribution Center Kabupaten Jember Pengaruh Stres, Kepuasan, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Karyawan Telkomsel Distribution Center Kabupaten Jember The Influence of Stress, Satisfaction, and Organizational

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. Organisasi modern meyakini bahwa manusia merupakan faktor penting

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. Organisasi modern meyakini bahwa manusia merupakan faktor penting BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Organisasi modern meyakini bahwa manusia merupakan faktor penting dalam keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Manusia, dalam hal ini karyawan adalah aset utama yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu menjadi tenaga kerja ahli yang terampil dan berkualitas. Ketika

BAB I PENDAHULUAN. individu menjadi tenaga kerja ahli yang terampil dan berkualitas. Ketika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan zaman dan teknologi yang berkembang pesat menuntut individu menjadi tenaga kerja ahli yang terampil dan berkualitas. Ketika seseorang melamar pekerjaan di

Lebih terperinci

Burnout Pada Karyawan Ditinjau Dari Persepsi Terhadap Lingkungan Kerja Psikologis Dan Jenis Kelamin

Burnout Pada Karyawan Ditinjau Dari Persepsi Terhadap Lingkungan Kerja Psikologis Dan Jenis Kelamin Burnout Pada Karyawan Ditinjau Dari Persepsi Terhadap Lingkungan Kerja Psikologis Dan Jenis Kelamin (Employees Burnout in Relation to Perception toward Psychological Work Environment and Sex) Imelda Novelina

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional 2.1.1 Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional Menurut Bass dalam Robbins & Judge (2009:90) gaya kepemimpinan transaksional adalah model kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian Kuantitatif dengan pendekatan korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda). Penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Komitmen karyawan terhadap organisasi merupakan suatu hubungan antara

BAB II LANDASAN TEORI. Komitmen karyawan terhadap organisasi merupakan suatu hubungan antara BAB II LANDASAN TEORI A. KOMITMEN KARYAWAN TERHADAP ORGANISASI 1. Defenisi Komitmen Karyawan terhadap Organisasi Komitmen karyawan terhadap organisasi merupakan suatu hubungan antara individu karyawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik tidak akan pernah mengabaikan sumber daya manusia mereka, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. baik tidak akan pernah mengabaikan sumber daya manusia mereka, karena dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan sesuatu yang sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhan perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan yang baik tidak akan pernah

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN TEORETIS

BAB 2 KAJIAN TEORETIS BAB 2 KAJIAN TEORETIS 2.1 Definisi Konsep 2.1.1 Turnover Intention Turnover intention (keinginan keluar dari pekerjaan) merupakan tanda awal terjadinya turnover (keluar dari pekerjaan) (Sunarso, 2000).

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Kinerja Karyawan Pengertian kinerja atau prestasi kerja diberi batasan oleh Moh As ad, (2003) sebagai kesuksesan seseorang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berbeda. Cara pertama diajukan oleh Mowday, Porter, dan Steers, 1982;

BAB II LANDASAN TEORI. berbeda. Cara pertama diajukan oleh Mowday, Porter, dan Steers, 1982; BAB II LANDASAN TEORI A. Komitmen Organisasi 1. Pengertian Komitmen Organisasi Komitmen organisasi dapat didefenisikan dengan dua cara yang amat berbeda. Cara pertama diajukan oleh Mowday, Porter, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia yang kompetitif akan terlahir dari dunia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia yang kompetitif akan terlahir dari dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang kompetitif akan terlahir dari dunia pendidikan yang bermutu. Rendahnya mutu pendidikan akan menjadi masalah besar bagi suatu bangsa,

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Saran.

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Saran. BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diperoleh simpulan sebagai berikut: 1) Hipotesis 1 yang menyatakan bahwa job enrichment memiliki pengaruh yang signifikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya adalah tersedianya karyawan/sumber daya manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya adalah tersedianya karyawan/sumber daya manusia (SDM) yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu faktor penentu keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya adalah tersedianya karyawan/sumber daya manusia (SDM) yang qualified dan capable dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan dibahas tentang teori dari kepuasan kerja dan komitmen organisasi yang akan mendasari penelitian ini. Pemabahasan ini akan menjadi panduan dalam memahami secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kinerja 1. Pengertian Kinerja Kinerja merupakan hasil kerja atau karya yang dihasilkan oleh masing-masing karyawan untuk membantu badan usaha dalam mencapai dan mewujudkan tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 12 BAB II LANDASAN TEORI Pemerintah merupakan organisasi pelayanan publik yang diharapkan dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Pegawai negeri sipil yang merupakan pelaksana tugas-tugas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Persepsi Dukungan Organisasi 2.1.1.1 Pengertian Persepsi Dukungan Organisasi Persepsi dukungan organisasi mengacu pada persepsi karyawan mengenai sejauh mana

Lebih terperinci

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan: Studi Empiris Pada Karyawan Non Medis Rumah Sakit

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan: Studi Empiris Pada Karyawan Non Medis Rumah Sakit Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan: Studi Empiris Pada Karyawan Non Medis Rumah Sakit Kristanty Nadapdap 1, Winarto 2 1,2 Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Methodist Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah belum optimal.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah belum optimal. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah merupakan salah satu organisasi pelayanan publik yang sering dianggap belum produktif dan efisien dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Sebagai penyelenggara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. niversitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. niversitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Industri keuangan syariah di tanah air semakin mendapat tempat di masyarakat. Sejak beroperasi di tahun 1999, sejumlah bank syariah memperlihatkan prestasi

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan ritel (eceran) merupakan bagian yang penting dalam kehidupan perokonomian suatu negara, terutama dalam proses distribusi barang dan jasa dari produsen ke

Lebih terperinci

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA SKRIPSI

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA SKRIPSI HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA (Pada Anggota TNI AU Abdulrachaman Saleh Malang) SKRIPSI Disusun Oleh : Friska Mayasari 08810146 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012

Lebih terperinci

Hubungan antara Kepuasan Kerja dan Persepsi Dukungan Organisasi dengan Komitmen Organisasi pada Karyawan PT XYZ

Hubungan antara Kepuasan Kerja dan Persepsi Dukungan Organisasi dengan Komitmen Organisasi pada Karyawan PT XYZ Hubungan antara Kepuasan Kerja dan Persepsi Dukungan Organisasi dengan Komitmen Organisasi pada Karyawan PT XYZ The Relationship Between Job Satisfaction And Percieved Organizational Support With Organizational

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KEPUASAN KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN KARYAWAN

KONTRIBUSI KEPUASAN KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN KARYAWAN KONTRIBUSI KEPUASAN KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN KARYAWAN Bayu Aktami Mahasiswa Program Magister Psikologi Universitas Gunadarma bayu_aktami@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini meneliti tentang

Lebih terperinci

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.5 No.1 (2016)

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.5 No.1 (2016) HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. X DI PASURUAN Fitria Handayani (5110107) Fakultas Psikologi Universitas Surabaya 5110107.fitria@gmail.com Abstrak - Kinerja karyawan

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, RANCANGAN HIPOTESIS

BAB 2 KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, RANCANGAN HIPOTESIS BAB 2 KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, RANCANGAN HIPOTESIS 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2003), Manajemen Sumber Daya Manusia adalah

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN HIGH POINT SERVICED APARTMENT SURABAYA

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN HIGH POINT SERVICED APARTMENT SURABAYA AGORA Vol. 4, No. 2, (2016) 389 PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN HIGH POINT SERVICED APARTMENT SURABAYA Rossalia Mahadewi Tanuwijaya dan Dhyah Harjanti

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi. Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi. Untuk Memenuhi Sebagian Syarat HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi Oleh : SEPTIANI BAROROH

Lebih terperinci

pengaruh variabel bebas (X1, dan X2) adalah besar terhadap adalah kecil terhadap variabel terikat (Y). BAB II URAIAN TEORITIS

pengaruh variabel bebas (X1, dan X2) adalah besar terhadap adalah kecil terhadap variabel terikat (Y). BAB II URAIAN TEORITIS 3). Koefisien determinasi (R²) Koefisen determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R² semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan

Lebih terperinci

67 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

67 Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN 67 68 KUESIONER Nama : Jenis kelamin : L P Pendidikan : S1 > S1 Usia : 20-30 th 31-40 th > 40 th Jabatan : a. Auditor yunior b. Auditor senior Lama bekerja :... th... bln DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER:

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN Sehubungan dengan penelitian saya yang berjudul: PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN UNTUK KELUAR KARYAWAN PT. MAPAN WIJAYA SEMARANG, maka saya memohon

Lebih terperinci

PERBEDAAN KOMITMEN ORGANISASI DITINJAU DARI GENDER KARYAWAN PT. INDOMARCO PRISMATA MEDAN ABSTRAK

PERBEDAAN KOMITMEN ORGANISASI DITINJAU DARI GENDER KARYAWAN PT. INDOMARCO PRISMATA MEDAN ABSTRAK Psikologia, 2013, Vol. 8, No. 1, hal. 19-24 19 PERBEDAAN KOMITMEN ORGANISASI DITINJAU DARI GENDER KARYAWAN PT. INDOMARCO PRISMATA MEDAN Putri Ayu Rizki dan Rahmi Lubis Universitas Medan Area ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN TENTANG KEADILAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DI PERUSAHAAN X. Wahyudhi Sutrisno ABSTRACT

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN TENTANG KEADILAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DI PERUSAHAAN X. Wahyudhi Sutrisno ABSTRACT PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN TENTANG KEADILAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DI PERUSAHAAN X Wahyudhi Sutrisno Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia, Jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam sebuah organisasi memiliki peran sentral dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam sebuah organisasi memiliki peran sentral dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sebuah organisasi memiliki peran sentral dalam menggerakkan roda perkembangan dan laju produktivitas organisasi. Mengingat peran yang cukup dominan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN A. Pendahuluan Pada tahun 2014, lembaga survei internasional (Towers Watson) melakukan sebuah penelitian mengenai sumberdaya manusia dengan responden dari berbagai negara. Jumlah responden

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Goal Setting Theory ini mula-mula dikemukakan oleh Locke (1968). Teori

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Goal Setting Theory ini mula-mula dikemukakan oleh Locke (1968). Teori BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Goal Setting Theory Goal Setting Theory ini mula-mula dikemukakan oleh Locke (1968). Teori ini mengemukakan bahwa dua cognitions yaitu values dan intentions (atau tujuan) sangat

Lebih terperinci

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN :

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN : PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT KECAMATAN PUCUK KABUPATEN LAMONGAN *( Ali Fathoni Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PRODUKTIVITAS KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PADA KARYAWAN PT. BANK MANDIRI TARAKAN

HUBUNGAN ANTARA PRODUKTIVITAS KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PADA KARYAWAN PT. BANK MANDIRI TARAKAN ejournal Psikologi, 2014, 2 (1): 24-40 ISSN 0000-0000, ejournal.psikologi.fisip-unmul.org Copyright 2014 HUBUNGAN ANTARA PRODUKTIVITAS KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PADA KARYAWAN PT. BANK MANDIRI TARAKAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komitmen Organisasi. Komitmen organisasi menurut Allen dan Meyer (1990), adalah keadaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komitmen Organisasi. Komitmen organisasi menurut Allen dan Meyer (1990), adalah keadaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komitmen Organisasi 1. Pengertian Komitmen Organisasi Komitmen organisasi menurut Allen dan Meyer (1990), adalah keadaan psikologis yang mengikat karyawan di dalam sebuah organisasi,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana Psikologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbuka dan menempatkan diri sebagai melting pot bagi semua lapisan

BAB I PENDAHULUAN. terbuka dan menempatkan diri sebagai melting pot bagi semua lapisan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Muhammadiyah Surabaya adalah lembaga yang bersifat terbuka dan menempatkan diri sebagai melting pot bagi semua lapisan masyarakat untuk berbaur bersama-sama

Lebih terperinci

BAB V. Simpulan dan Saran. sebelumnya, maka fakta yang didapat dari penelitian ini : Hasil analisis Kepuasan kerja pada PT.Telkom Indonesia.

BAB V. Simpulan dan Saran. sebelumnya, maka fakta yang didapat dari penelitian ini : Hasil analisis Kepuasan kerja pada PT.Telkom Indonesia. BAB V Simpulan dan Saran 5.1 Simpulan Berdasarkan uraian dan analisa yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka fakta yang didapat dari penelitian ini : 5.1.1. Hasil analisis Kepuasan kerja pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peran sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan penentu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peran sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan penentu yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peran sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan penentu yang sangat penting bagi keefektifan dan keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya.

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka diambil beberapa kesimpulan sesuai rumusan masalah yang dicari sebagai berikut: 1. Tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh berbagai hal, diantaranya komitmen, profesionalisme, dan tingkat kompetensi

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS KEHIDUPAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI

PENGARUH KUALITAS KEHIDUPAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PENGARUH KUALITAS KEHIDUPAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI M. Isa Anshori Fakultas Ekonomi Universitas Trunojoyo Jl. Raya Telang, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Madura 16912 E-mail: isa_feutm@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Akuntansi Keperilakuan 2.1.1.1 Pengertian Akuntansi Keperilakuan Akuntansi adalah suatu sistem untuk menghasilkan informasi keuangan

Lebih terperinci

INTENSI TURNOVER DITINJAU DARI KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN RUMAH SAKIT QOLBU INSAN MULIA (QIM) BATANG

INTENSI TURNOVER DITINJAU DARI KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN RUMAH SAKIT QOLBU INSAN MULIA (QIM) BATANG INTENSI TURNOVER DITINJAU DARI KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN RUMAH SAKIT QOLBU INSAN MULIA (QIM) BATANG NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Aamodt, M. G. (2010). Industrial/Organizational Psychology (6th ed.). US:

DAFTAR PUSTAKA. Aamodt, M. G. (2010). Industrial/Organizational Psychology (6th ed.). US: DAFTAR PUSTAKA Aamodt, M. G. (2010). Industrial/Organizational Psychology (6th ed.). US: Wadsworth Cengage Learning. Arishanti, K. I. (2007). Budaya Organisasi, Komitmen Organisasional, dan Kepuasan Kerja

Lebih terperinci