LAPORAN PEMILIHAN LOKASI RENCANA PEMBANGUNAN PLTU NIAS SELATAN 2x3 MW
|
|
- Ida Hardja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN PEMILIHAN LOKASI RENCANA PEMBANGUNAN PLTU NIAS SELATAN 2x3 MW PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA MARET 2010
2 LAPORAN PEMILIHAN LOKASI RENCANA PEMBANGUNAN PLTU NIAS SELATAN 2x3 MW KABUPATEN NIAS SELATAN PROPINSI SUMATERA UTARA A. PENDAHULUAN Kabupaten Nias Selatan adalah satu daerah kabupaten di propinsi Sumatera Utara yang barada dalam suatu pulau dengan kabupaten Nias yang disebut pulau Nias. Mempunyai jarak + 85 mil laut dari Sibolga (daerah propinsi Sumatera Utara), Daerah Kabupaten Nias Selatan merupakan daerah kepulauan yang memiliki pulau pulau kecil sebanyak 27 buah. Banyaknya pulau pulau kecil yang di huni oleh penduduk adalah sebanyak 11 buah, dan yang tidak dihuni ada sebanyak 16 buah. Kabupaten Nias Selatan merupakan salah satu daerah yang mengalami krisis energi listrik. Apabila salah satu unit pembangkit mengalami gangguan atau dilakukan pemeliharaan, maka akan terjadi pemadaman bergilir di Sistem Kelistrikan Nias Selatan tersebut. Permintaan akan energi listrik lebih tinggi dari kemampuan PLN untuk melayaninya. Selain itu dalam beberapa waktu terakhir PLN tidak dapat memenuhi permintaan sambungan baru dari masyarakat. Mengingat besarnya biaya pembangkitan dengan menggunakan bahan bakar HSD (PLTD) maka diperlukan solusi tepat yang mampu memenuhi kebutuhan energi di Nias Selatan. Kebijakan pemanfaatan batubara untuk membangkitkan energi didukung penuh dalam kebijakan energi nasional sehingga sungguh tepat untuk memanfaatkan batubara dalam pembangkitan listrik. Menurut letak geografis, kabupaten Nias Selatan terletak pada garis Lintang Utara (LU) dan Bujur Timur (BT) dekat garis khatulistiwa dengan batas batas wilayah : Hal 2
3 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Nias. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Pulau Pulau Batu. Sebelah Timur : Berbatasan Dengan Pulau Mursala Kabupaten Tapanuli Tengah Propinsi Sumatera Utara Sebelah Barat : Berbatasan Dengan Samudera Hindia Kondisi Pulau Nias Selatan mempunyai area dengan kondisi tanah datar dan berbukit sedangkan luas ±15 Ha yang dibutuhkan untuk lokasi rencana pembangunan PLTU batubara tersebut yang berdekatan dengan jaringan 20 kv eksisting dan pembangkit existing. Site Survey telah dilakukan bersama antara PLN Wilayah Sumatera Utara, PLN Cabang Nias, PLN Ranting dan PLN Enjiniring pada tanggal 16 s/d 20 Maret 2010, akhirnya diperoleh 8 lokasi yang siap diusulkan untuk dipilih yang paling layak untuk Lokasi PLTU Nias Selatan 2x3 MW. B. MAKSUD & TUJUAN Untuk memperoleh informasi yang akurat mengenai rencana lokasi pembangunan PLTU Skala Kecil (2x3 MW) di Kepulauan Nias Selatan. Tinjauan ke lapangan atas lokasi rencana pembangunan PLTU Skala Kecil (2x3 MW). C. LOKASI RENCANA PEMBANGUNAN PLTU Lokasi Rencana pembangunan PLTU Nias Selatan 2x3 MW telah dilakukan bersama antara PLN Wilayah Sumatera Utara, PLN Cabang Nias, PLN Ranting dan PLN Enjiniring pada tanggal 16 s/d 20 Maret 2010, akhirnya diperoleh 8 lokasi yang siap diusulkan untuk dipilih yang paling layak untuk Lokasi PLTU Nias Selatan 2x3 MW. lokasi lokasi sebagai berikut: Hal 3
4 1. Lokasi 1, Desa Siwalubanua LU dan BT Gambar peta lokasi Siwalubanua adalah seperti pada gambar dibawah ini 2. Lokasi 2, Desa Tetezou LU dan BT Gambar peta lokasi Tetezou adalah seperti pada gambar dibawah ini Lokasi 1, Desa Siwalubanua Lokasi 2, Desa Tetezou Hal 4
5 3. Lokasi 3, Desa Baloho LU dan BT Gambar peta lokasi Baloho adalah seperti pada gambar dibawah ini 4. Lokasi Alternatif 1, Desa Baloho Lokasi Alternatif 1 merupakan alternatif dari Lokasi 3, hal ini dikarenakan kondisi laut pada Lokasi 3 terdapat terumbu karang (± 500 m dari garis pantai) yang dikhawatirkan dapat menghalangi akses masuk dari coal barge LU dan BT Gambar peta lokasi Baloho (Alternatif 1) pada gambar dibawah ini adalah seperti Lokasi 3, Desa Baloho Lokasi Alt 1, Desa Baloho Hal 5
6 5. Lokasi Alternatif 2, Desa Simanere LU dan BT Gambar peta lokasi Simanere (Alternatif 2) adalah seperti pada gambar dibawah ini 6. Lokasi Alternatif 3, Desa Bozihona LU dan BT Gambar peta lokasi Bozihona (Alternatif 3) adalah seperti pada gambar dibawah ini Lokasi Alternatif 2 dan Lokasi Alternatif 3 merupakan lokasi alternatif yang diminta oleh PLN Cabang Nias, letaknya berada di tengah tengah pantai Timur pulau Nias, dengan mempertimbangkan beban pendistribusian kebutuhan listrik di Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Selatan. Lokasi Alt 2, Desa Simanere Hal 6
7 Lokasi Alt 3, Desa Bozihona URAIAN DAN EVALUASI Sistem di Pulau Nias saat ini dalam kondisi kritis, daya yang terpasang adalah ±33 MW, sedangkan total kemampuan daya PLTD yang ada hanya ±20 MW. Untuk daftar tunggu yang mencapai ±8000 pelanggan dengan kebutuhan daya ±9 MW tidak dapat dilayani. D. KRITERIA SELEKSI LOKASI (SITE SELECTION) Sebagaimana 3 (tiga) lokasi rencana dan 3 (tiga) lokasi alternatif pembangunan PLTU yang telah disebutkan di atas, berikut adalah hasil penilaian dengan berdasarkan data data pendukung untuk ke 3 lokasi tersebut : Hal 7
8 a. Kriteria Site Selection Dari data lapangan berupa kuantitatif dan kualitatif dari 6 (enam) lokasi pembangkit yang diterjemahkan kedalam panduan site selection form, diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel. 1 Informasi Umum Lokasi PLTU Village Sub District LOCATION 1 LOCATION 2 LOCATION 3 ALT 1 ALT 2 ALT 3 Desa Siwalubanua Desa Tetezou Desa Baloho Desa Baloho Desa Simanere Desa Bazihona Lahusa Lahusa Teluk Dalam Teluk Dalam Gunung Sitoli Idanoe District Nias Selatan Nias Selatan Nias Selatan Nias Selatan Gunung Sitoli Nias Coordinate N E N E N E N E Tabel. 2 Hasil Penilaian Lokasi PLTU N E Hidanogawo N E ASPECTS LOCATION 1 LOCATION 2 LOCATION 3 ALT 1 ALT 2 ALT 3 Technical Socio Economic Environmental TOTAL Grafik 1. Hasil Penilaian Lokasi PLTU Hal 8
9 Dari Rencana Lokasi yang Diusulkan oleh PLN Wilayah SUMUT: Berdasarkan pembobotan, lokasi 3 (Desa Baloho, Kecamatan Teluk Dalam) lebih layak dibandingkan lokasi 1 dan 2, akan tetapi secara visual, kondisi laut di lokasi 3 terdapat barrier terumbu karang (± 500 m dari garis pantai), yang dikhawatirkan dapat menghambat akses coal barge, sehingga PLN E berinisiatif untuk mencari lokasi alternatif di sekitar lokasi 3. Dari hasil survey diperoleh lokasi Alternatif 1 dengan jarak ± 1.5 km dari lokasi 3 yang secara visual keberadaan terumbu karang lebih sedikit dibandingkan lokasi 3. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk PLTU Nias Selatan 2x3 MW, lokasi Aternatif 1 lebih layak dibandingkan lokasi 3 meskipun secara pembobotan lokasi Alternatif 1 lebih sedikit dibandingkan lokasi 3. Dari Rencana Lokasi yang Diusulkan oleh PLN Cabang Nias: Pada site survey kali ini PLN E juga mendapat masukan dari PLN Cabang Nias untuk mencari alternatif lokasi PLTU dengan mempertimbangkan beban pendistribusian kebutuhan listrik di Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Selatan, dengan harapan lokasi PLTU Nias Selatan 2x3 MW dapat dipindahkan ke lokasi tersebut, sehingga diperoleh lokasi Alternatif 2 dan 3. Secara visual dan pembobotan, lokasi Alternatif 3 (Desa Simanere, Kecamatan Gunung Sitoli Idanoi) lebih layak untuk lokasi PLTU Nias 2x3 MW. Hal 9
10 b. Peta Geografis Pulau Nias c. Peta Kelistrikan Pulau Nias (Terlampir) Hal 10
11 d. Foto Lapangan LOKASI 1 : DESA SIWALUBANUA Beberapa hal penting mengenai Lokasi 1, Desa Siwalubanua: Jarak lokasi dengan jalan pedesaan cukup dekat, perlu dibuat akses jalan baru ± 4 km menuju jalan utama. Jarak lokasi dengan jaringan distribusi cukup dekat ± 300 m. Kondisi tanah yang datar sehingga pekerjaan land filling cukup besar. Lokasinya merupakan kawasan pemukiman penduduk (desa nelayan). Kondisi pantainya landai, untuk mencapai kedalaman laut 5 meter jarak nya ±100 m dari garis pantai. Hal 11
12 LOKASI 2 : DESA TETEZOU Beberapa hal penting mengenai Lokasi 2, Desa Tetezou: Jarak lokasi dengan jalan pedesaan cukup dekat dan perlu dibuat akses jalan baru ± 500 m menuju jalan utama. Jarak lokasi dengan jaringan distribusi ± 100 m. Kondisi tanah yang datar dan tinggi, sehingga pekerjaan land cutting cukup besar. Lokasinya dekat dengan kawasan pemukiman penduduk (desa nelayan) Kondisi pantainya landai, untuk mencapai kedalaman laut 5 meter jarak nya ±100 m dari garis pantai. Hal 12
13 LOKASI 3 : DESA BALOHO Beberapa hal penting mengenai Lokasi 3, Desa Baloho: Jarak lokasi dengan jalan pedesaan ± 1.5 km dan perlu dibuat akses jalan baru ± 3 km menuju jalan utama. Jarak lokasi dengan jaringan distribusi ± 1.5 km. Kondisi tanah yang datar, sehingga pekerjaan land filling cukup besar. Lokasinya jauh dengan kawasan pemukiman penduduk (desa nelayan) Kondisi pantainya cukup curam, untuk mencapai kedalaman laut 5 meter jarak nya ±20 m dari garis pantai, akan tetapi terdapat barrier terumbu karang pada jarak ± 1 km dari garis pantai. Hal 13
14 ALTERNATIF 1 : DESA BALOHO Beberapa hal penting mengenai Lokasi Alternatif 1, Desa Baloho: Jarak lokasi dengan jalan pedesaan ± 2 km dan perlu dibuat akses jalan baru ± 4 km menuju jalan utama. Jarak lokasi dengan jaringan distribusi ± 2 km. Kondisi tanah yang datar, sehingga pekerjaan land filling cukup besar. Lokasinya jauh dengan kawasan pemukiman penduduk (desa nelayan) Kondisi pantainya landai dan terdapat terumbu karang sejauh ±50 m dari garis pantai, setelah itu terdapat laut dalam. Hal 14
15 ALTERNATIF 2 : DESA SIMANERE Beberapa hal penting mengenai Lokasi Alternatif 2, Desa Simanere: Jarak lokasi dengan jalan pedesaan ± 1.5 km dan perlu dibuat akses jalan baru ± 1.5 km menuju jalan utama. Jarak lokasi dengan jaringan distribusi dan transmisi ± 1.5 km. Kondisi tanah yang datar, sehingga pekerjaan land filling cukup besar. Lokasinya jauh dengan kawasan pemukiman penduduk (desa nelayan) Kondisi pantainya cukup curam, untuk mencapai kedalaman laut 5 meter jarak nya ±20 m dari garis pantai. Hal 15
16 ALTERNATIF 3 : DESA BOZIHONA Beberapa hal penting mengenai Lokasi Alternatif 3, Desa Bozihona: Jarak lokasi dengan jalan pedesaan ± 500 m dan perlu dibuat akses jalan baru ± 10 km menuju jalan utama. Jarak lokasi dengan jaringan distribusi ± 500 m. Kondisi tanah yang datar dan terdapat hutan bakau, sehingga pekerjaan land filling cukup besar. Lokasinya jauh dekat dengan kawasan pemukiman penduduk (desa nelayan) Kondisi pantainya cukup landai, untuk mencapai kedalaman laut 5 meter jarak nya ±100 m dari garis pantai. Pernah terkena gelombang Tsunami pada tahun Hal 16
17 Hal 17
LAPORAN PEMILIHAN LOKASI RENCANA PEMBANGUNAN PLTU NATUNA 2X7 MW
LAPORAN PEMILIHAN LOKASI RENCANA PEMBANGUNAN PLTU NATUNA 2X7 MW PT PLN (PERSERO) WILAYAH RIAU DAN KEPULAUAN RIAU MARET 2010 Hal 1 LAPORAN PEMILIHAN LOKASI RENCANA PEMBANGUNAN PLTU NATUNA 2X7 MW KABUPATEN
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah
IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kota Bandar Lampung Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah yang dijadikan sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik,
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Informasi Umum 4.1.1 Profil Kabupaten Bantul Kabupaten Bantul merupakan salah satu kabupaten yang berada di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terletak antara 07
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumatera Utara memiliki luas total sebesar 181.860,65 Km² yang terdiri dari luas daratan sebesar 71.680,68 Km² atau 3,73 % dari luas wilayah Republik Indonesia. Secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Energi listrik dalam era sekarang ini sudah merupakan kebutuhan primer, dengan perkembangan teknologi, cara hidup, nilai kebutuhan dan pendapatan perkapita serta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Oleh karena itu, berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik telah menjadi kebutuhan primer bagi kehidupan manusia modern. Ketersediaan energi listrik berhubungan erat dengan tingkat pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
Lebih terperinciMENUJU PROPINSI SUMATERA BARAT KECUKUPAN ENERGI BERBASIS AIR EXTENDED ABSTRACT
MENUJU PROPINSI SUMATERA BARAT KECUKUPAN ENERGI BERBASIS AIR Dr. Bambang Istijono, ME Staf Pengajar Fakultas Teknik Universitas Andalas Anggota KNI-ICID & HATHI EXTENDED ABSTRACT PENDAHULUAN Propinsi Sumatera
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN WILAYAH STUDI
BAB IV GAMBARAN WILAYAH STUDI IV.1 Gambaran Umum Kepulauan Seribu terletak di sebelah utara Jakarta dan secara administrasi Pulau Pramuka termasuk ke dalam Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak di antara tiga lempeng aktif dunia, yaitu Lempeng
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia terletak di antara tiga lempeng aktif dunia, yaitu Lempeng Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik. Konsekuensi tumbukkan lempeng tersebut mengakibatkan negara
Lebih terperinciSISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM TENAGA LISTRIK SISTEM TENAGA LISTRIK Sistem Tenaga Listrik : Sekumpulan Pusat Listrik dan Gardu Induk (Pusat Beban) yang satu sama lain dihubungkan oleh Jaringan Transmisi sehingga merupakan sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, yang memiliki ± 18.110 pulau dengan garis pantai sepanjang 108.000 km, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya energi adalah kekayaan alam yang bernilai strategis dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya energi adalah kekayaan alam yang bernilai strategis dan sangat penting dalam mendukung keberlanjutan kegiatan pembangunan daerah khususnya sektor ekonomi.
Lebih terperinciBAB I GEOGRAFI GEOGRAPHY
BAB I GEOGRAFI GEOGRAPHY Berau Dalam Angka 2013 Page 1 Berau Dalam Angka 2013 Page 2 Kalimantan Timur Terdiri dari 4 Kota Madyah dan 10 Kabupaten diantaranya adalah Kabupaten Berau yang letaknya berada
Lebih terperinciKONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau. Wilayahnya mencakup daratan bagian pesisir timur Pulau Sumatera dan wilayah kepulauan,
Lebih terperinciBAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI
BAB I KONDISI FISIK A. GEOGRAFI Kabupaten Lombok Tengah dengan Kota Praya sebagai pusat pemerintahannya merupakan salah satu dari 10 (sepuluh) Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. listrik yang semakin meningkat sehingga diperlukan energy alternatif untuk energi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga listrik merupakan sumber energy yang sangat penting bagi kehidupan manusia baik untuk kegiatan industry, kegiatan komersial, maupun dalam kehidupan sehari hari
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. kebudayaan, kota ini merupakan pusat kegiatan perekonomian daerah
IV. GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG A. Kota Bandar Lampung 1. Geografi Kota Bandar Lampung merupakan ibukota Provinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial, politik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN KABUPATEN KUPANG KABUPATEN KUPANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara administratif Kupang adalah sebuah kotamadya yang merupakan ibukota dari propinsi Nusa Tenggara Timur, dan secara geografis terletak antara 10º39 58
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak antara 116-117
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan PLTU Cilacap 2X300 MW ditujukan selain untuk memenuhi kebutuhan listrik juga ditujukan untuk meningkatkan keandalan tegangan di
Lebih terperinciEFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH
EFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH Abstrak Dalam meningkatkan rasio elektrifikasi nasional, PLN telah melakukan banyak upaya untuk mencapai target yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia merupakan salah satu negara dimana terdapat pertemuan 3 lempeng tektonik utama bumi. Lempeng tersebut meliputi lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wilayah Indonesia dan terletak di pulau Jawa bagian tengah. Daerah Istimewa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu provinsi dari 33 provinsi di wilayah Indonesia dan terletak di pulau Jawa bagian tengah. Daerah Istimewa Yogyakarta di
Lebih terperinciKONDISI FISIK BAB I 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH
BAB I KONDISI FISIK 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH Sebelum dilakukan pemekaran wilayah, Kabupaten Kampar merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki wilayah terluas di Provinsi Riau dengan luas mencapai
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PANTAI GUGUSAN PULAU PARI. Hadiwijaya L. Salim dan Ahmad *) ABSTRAK
KARAKTERISTIK PANTAI GUGUSAN PULAU PARI Hadiwijaya L. Salim dan Ahmad *) ABSTRAK Penelitian tentang karakter morfologi pantai pulau-pulau kecil dalam suatu unit gugusan Pulau Pari telah dilakukan pada
Lebih terperinci2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah
2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kawasan pesisir merupakan daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut. Kawasan pesisir merupakan ekosistem yang kompleks dan mempunyai nilai sumberdaya alam yang tinggi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juta km2 terdiri dari luas daratan 1,9 juta km2, laut teritorial 0,3 juta km2, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dengan wilayah laut yang lebih luas daripada luas daratannya. Luas seluruh wilayah Indonesia dengan jalur laut 12 mil adalah lima
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi
Lebih terperinciGerakan air laut yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan sehari-hari adalah nomor
SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.5 1. Bagi para nelayan yang menggunakan kapal modern, informasi tentang gerakan air laut terutama digunakan untuk... mendeteksi
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Tinjauan Umum PT. PLN (Persero) Unit Pembangkit PLTA Tes PT. PLN (Persero) Unit Pembangkit PLTA Tes dan Unit Pembangkit PLTA Musi merupakan dua unit pembangkit
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI STUDI. KL 4099 Tugas Akhir. Bab 2
Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara Bab 2 GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI Bab 2 GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Listrik Negara Sejarah Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga
Lebih terperinci4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
33 4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Umum Kepulauan Seribu Wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu terletak di sebelah Utara Teluk Jakarta dan Laut Jawa Jakarta. Pulau Paling utara,
Lebih terperinciYulianta Siregar Departemen electrical engineering University of North Sumatera Bali 28 Mei 2010
Yulianta Siregar Departemen electrical engineering University of North Sumatera Bali 28 Mei 2010 Energy planning is essentially an estimate of energy demand and supply in the future. Estimates of energy
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM WILAYAH
3 GAMBARAN UMUM WILAYAH 3.1. Batas Administrasi dan Luas Wilayah Kabupaten Sumba Tengah merupakan pemekaran dari Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dibentuk berdasarkan UU no.
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Sibolga terletak di kawasan pantai Barat Sumatera Utara, yaitu di Teluk Tapian Nauli. Secara geografis, Kota Sibolga terletak di antara 01 0 42 01 0 46 LU dan
Lebih terperinci4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Daerah Kecamatan Pulau Tiga merupakan salah satu bagian dari wilayah Kabupaten Natuna yang secara geografis berada pada posisi 3 o 34 30 3 o 39
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN LOKASI. 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Kulon Progo sebagai Wilayah Sasaran Proyek
BAB III TINJAUAN LOKASI 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Kulon Progo sebagai Wilayah Sasaran Proyek 3.1.1 Kondisi Administratif Kabupaten Kulon Progo Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten dari
Lebih terperinciPerencanaan Pembangunan Sistem Kelistrikan, Sebagai Upaya Pemenuhan Kebutuhan Energi Listrik di
Electricity for better life PRESENTASI PLN WILAYAH NTT Perencanaan Pembangunan Sistem Kelistrikan, Sebagai Upaya Pemenuhan Kebutuhan Energi Listrik di Provinsi NTT Oleh : Ir. S Januwarsono, MM, MBA General
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adimistratif Nias merupakan kabupaten yang termasuk dalam Propinsi Sumatera Utara.
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Nias merupakan sebuah pulau yang berada di sebelah barat Pulau Sumatera, terletak antara 0 0 12 1 0 32 Lintang Utara (LU) dan 97 0 98 0 Bujur Timur (BT). Secara adimistratif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki peran yang sangat strategis terhadap aspek ekonomi, juga memiliki
BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Transportasi merupakan kebutuhan turunan (devired demand) dari kegiatan ekonomi, sehingga pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah tercermin pada peningkatan intensitas
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN
BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN 3.1 Data Lokasi Gambar 30 Peta Lokasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 62 1) Lokasi tapak berada di Kawasan Candi Prambanan tepatnya di Jalan Taman
Lebih terperinci3 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
3 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Deskripsi umum lokasi penelitian 3.1.1 Perairan Pantai Lovina Kawasan Lovina merupakan kawasan wisata pantai yang berada di Kabupaten Buleleng, Bali dengan daya tarik
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
27 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Geografis, Topografis dan Luas Wilayah Kabupaten Ciamis merupakan salah satu kota yang berada di selatan pulau Jawa Barat, yang jaraknya dari ibu kota Propinsi
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PEMINDAHAN PUSAT PEMERINTAHAN KOTA PADANG DARI WILAYAH KECAMATAN PADANG BARAT KE WILAYAH KECAMATAN KOTOTANGAH KOTA PADANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelabuhan adalah daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga dimana kapal dapat bertambat untuk
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM KOTA BONTANG. 4.1 Gambaran Umum Wilayah Kota Bontang. Gambar 4.1 Peta Wilayah Kota Bontang
51 IV. GAMBARAN UMUM KOTA BONTANG 4.1 Gambaran Umum Wilayah Kota Bontang Gambar 4.1 Peta Wilayah Kota Bontang 52 Kota Bontang terletak antara 117 23 BT - 117 38 BT dan 0 01 LU - 0 12 LU atau berada pada
Lebih terperinciKARTU SOAL ULANGAN HARIAN
KARTU SOAL ULANGAN HARIAN Sekolah : SMPN 4 Wates Nama Penyusun : Nurul Khaerotun N Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Semester : VII / 1 (Gasal) Tahun Ajar : 2016 / 2017 N O Standar Kompetensi Kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Provinsi DKI Jakarta terletak pada posisi Lintang Selatan dan Bujur
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Provinsi DKI Jakarta terletak pada posisi 6 0 12 Lintang Selatan dan 106 0 48 Bujur Timur. Sebelah Utara Propinsi DKI Jakarta terbentang pantai dari Barat
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan
64 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kota Bandar Lampung Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah yang dijadikan sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik, pendidikan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pandangan Umum Sistem Tenaga Listrik. Pada umumnya sistem tenaga listrik terdiri atas kumpulan komponen
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pandangan Umum Sistem Tenaga Listrik Pada umumnya sistem tenaga listrik terdiri atas kumpulan komponen peralatan listrik atau mesin listrik, seperti generator, transformator,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ke seluruh wilayah Indonesia. Hal ini diatur dalam UU No 15 tahun Tentang Ketenaga-listrikan pada pasal 1 yang berbunyi:
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. PLN (Persero) secara umum merupakan satu - satunya badan usaha milik negara yang mengelola kelistrikan mulai dari pembangkitan, penyaluran sampai pendistribusian
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PEMINDAHAN PUSAT PEMERINTAHAN KOTA PADANG DARI WILAYAH KECAMATAN PADANG BARAT KE WILAYAH KECAMATAN KOTOTANGAH KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Indonesia memiliki hutan mangrove yang terluas di dunia. Hutan
PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia memiliki hutan mangrove yang terluas di dunia. Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis, yang didominasi oleh beberapa jenis pohon bakau yang mampu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UU No. 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan menyatakan pada pasal 4 ayat 2 bahwa badan usaha swasta, koperasi dan swadaya masyarakat dapat berpatisipasi dalam
Lebih terperinciBAB 3 PROSES REALISASI PENETAPAN BATAS LAUT (ZONA EKONOMI EKSKLUSIF) INDONESIA DAN PALAU DI SAMUDERA PASIFIK
BAB 3 PROSES REALISASI PENETAPAN BATAS LAUT (ZONA EKONOMI EKSKLUSIF) INDONESIA DAN PALAU DI SAMUDERA PASIFIK Batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah penetapan batas laut yang lebih tepatnya Zona Ekonomi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan sumberdaya alam. Akan tetapi, sumberdaya alam yang melimpah ini belum termanfaatkan secara optimal. Salah satu sumberdaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara kepulauan dengan pulau lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negara kepulauan dengan 13.000 pulau lebih yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Indonesia juga kaya dengan potensi sumber daya manusia. Pada
Lebih terperinciGambar 2 Peta Lokasi Penelitian
33 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Wilayah dan Kependudukan Kabupaten Maluku Tengah merupakan Kabupaten terluas di Maluku dengan 11 Kecamatan. Kecamatan Leihitu merupakan salah satu Kecamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pukat merupakan semacam jaring yang besar dan panjang untuk. menangkap ikan yang dioperasikan secara vertikal dengan menggunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pukat merupakan semacam jaring yang besar dan panjang untuk menangkap ikan yang dioperasikan secara vertikal dengan menggunakan pelampung di sisi atasnya dan pemberat
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2009 TENTANG
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 59 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 71 TAHUN 2006 TENTANG PENUGASAN KEPADA PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) UNTUK MELAKUKAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pelabuhan Namlea Pulau Buru terletak di Kecamatan Namlea, Kabupaten Buru, Propinsi Maluku. Pelabuhan Namlea Pulau Buru ini perlu dikembangkan karena banyaknya hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan pesisir sangat luas,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan pesisir sangat luas, karena Indonesia merupakan Negara kepulauan dengangaris pantai mencapai sepanjang 81.000 km. Selain
Lebih terperinciBAB 3 TINJAUAN WILAYAH
P erpustakaan Anak di Yogyakarta BAB 3 TINJAUAN WILAYAH 3.1. Tinjauan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta 3.1.1. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN.. TENTANG PEMINDAHAN PUSAT PEMERINTAHAN KOTA PADANG DARI WILAYAH KECAMATAN PADANG BARAT KE WILAYAH KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayaran antar pulau di Indonesia merupakan salah satu sarana transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan pembangunan nasional yang berwawasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai sebuah negara besar yang sedang berkembang, konsumsi energi di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, termasuk konsumsi energi listrik. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Samudera Hindia. Kepulauan Mentawai merupakan bagian dari serangkaian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan kabupaten kepulauan yang terletak memanjang dibagian paling barat pulau Sumatra dan dikelilingi oleh Samudera Hindia. Kepulauan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. apabila terjadi gangguan di salah satu subsistem, maka daya bisa dipasok dari
1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Permintaan energi listrik di Indonesia menunjukkan peningkatan yang cukup pesat dan berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk. Dalam rangka
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang
70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara, yang ibukotanya Gunungsitoli. Bersama pulau-pulau lain yang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Kabupaten Nias merupakian salah satu dari 17 kabupaten di Propinsi Sumatera Utara, yang ibukotanya Gunungsitoli. Bersama pulau-pulau lain yang mengelilinginya,
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk
33 IV. KEADAAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG A. Letak Geografis Dan Iklim Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk ibu kota Propinsi Lampung. Kota yang terletak di sebelah barat
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
63 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2011) Provinsi Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 km 2 termasuk pulau-pulau yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. musim hujan, mengingat hampir semua kota di Indonesia mengalami banjir.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banjir merupakan kata yang sangat popular di Indonesia, khususnya dalam musim hujan, mengingat hampir semua kota di Indonesia mengalami banjir. Permasalahan banjir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di sepanjang pesisir barat pulau Sumatera bagian tengah. Provinsi ini memiliki dataran seluas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng/kulit bumi aktif yaitu lempeng Indo-Australia di bagian selatan, Lempeng Euro-Asia di bagian utara dan Lempeng Pasifik
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas
29 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Barat dengan ibukota Liwa merupakan salah satu kabupaten/kota yang berada di wilayah
Lebih terperinci4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Sukabumi 4.1.1 Letak geografis Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Provinsi Jawa Barat dengan jarak tempuh 96 km dari Kota Bandung dan 119 km
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2006 TENTANG
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2006 TENTANG PENUGASAN KEPADA PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) UNTUK MELAKUKAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK YANG MENGGUNAKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pantai selatan Pulau Jawa merupakan wilayah yang paling besar berpotensi gempa bumi sampai kekuatan 9 skala
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pantai selatan Pulau Jawa merupakan wilayah yang paling besar berpotensi gempa bumi sampai kekuatan 9 skala Richter sehingga dapat menyebabkan terjadinya tsunami. Halini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2014 meningkat sebesar 5,91% dibandingkan dengan akhir tahun 2013
BAB I PENDAHULUAN Menurut badan statistik PLN, kapastitas terpasang tenaga listrik oleh PLN pada tahun 2014 meningkat sebesar 5,91% dibandingkan dengan akhir tahun 2013 dengan total terpasang sebesar 198,601
Lebih terperinciIDENTIFIKASI POTENSI GEOGRAFIS DESA
4 IDENTIFIKASI POTENSI GEOGRAFIS DESA Deskripsi Singkat Topik : Pokok Bahasan Waktu Tujuan : MENGENALI POTENSI GEOGRAFIS DESA : 1 (satu) kali tatap muka pelatihan selama 100 menit. : Membangun pemahaman
Lebih terperinciBAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI
BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI 3.1 Deskripsi Umum Lokasi Lokasi perancangan mengacu pada PP.26 Tahun 2008, berada di kawasan strategis nasional. Berda satu kawsan dengan kawasan wisata candi. Tepatnya
Lebih terperinciDATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN I. Luas Wilayah ** Km2 773, ,7864
DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 KELOMPOK DATA JENIS DATA : DATA UMUM : Geografi DATA SATUAN TAHUN 2015 SEMESTER I TAHUN 2016 I. Luas Wilayah
Lebih terperinciANALISIS SUMBERDAYA PESISIR YANG BERPOTENSI SEBAGAI SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA BENGKULU
ANALISIS SUMBERDAYA PESISIR YANG BERPOTENSI SEBAGAI SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA BENGKULU TUGAS AKHIR Oleh : HENNI SEPTA L2D 001 426 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kawasan pesisir (coastal zone) merupakan daerah pertemuan antara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kawasan pesisir (coastal zone) merupakan daerah pertemuan antara ekosistem laut dan darat yang merupakan tempat habitat bagi berbagai mahluk hidup serta mengandung
Lebih terperinciTAHUN PELAJARAN 2007/2008
TAHUN PELAJARAN 2007/2008 BAB 8 = KERAGAMAN KENAM[AKAN ALAM dan BUATAN di INDONESIA BAB 9 = PERUBAHAN WILAYAH DI INDONESIA BAB 10 = PERSEBARAN GEJALA ALAM 1. Kemampuan memahami keragaman kenampakan alam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Tanjungpinang adalah salah satu kota dan sekaligus merupakan ibu kota dari Provinsi Kepulauan Riau. Sesuai dengan peraturan pemerintah Nomor 31 Tahun 1983 Tanggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keseimbangan ekosistem di Pulau Jawa. Dieng berada di ketinggian antara 1500
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kawasan Dieng merupakan salah satu kawasan penting dalam menyangga keseimbangan ekosistem di Pulau Jawa. Dieng berada di ketinggian antara 1500 sampai dengan 2093
Lebih terperinciGEMPA DAN TSUNAMI GEMPA BUMI
GEMPA DAN TSUNAMI FIDEL BUSTAMI COREMAP DAN LAPIS BANDA ACEH Pengertian : GEMPA BUMI Pergerakan bumi secara tiba-tiba tiba,, yang terjadi karena adanya tumbukan lempeng bumi yang mengandung energi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tahun 2006, tentang penugasan kepada PT. PLN (Persero) untuk melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Proyek Percepatan Pembangkit Tenaga Listrik berbahan bakar Batubara berdasarkan pada Peraturan Presiden RI (Perpres) Nomor 71 Tahun 2006, tentang penugasan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis Sumber: Gambar 4.1 Peta Provinsi Banten 1. Batas Administrasi Secara geografis, Provinsi Banten terletak di ujung barat Pulau Jawa yang memiliki luas sebesar 9.160,70
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Indonesia adalah negara yang dua pertiga luas wilayahnya merupakan laut dengan jumlah pulau sekitar 17.500 buah yang hampir seluruhnya dibatasi laut kecuali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan, semua
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan, semua makhluk hidup memerlukan air. Tanpa air tak akan ada kehidupan, demikian pula dengan manusia tak dapat
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang
III. METODE PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari instansi dan pihak-pihak terkait dengan penelitian ini yaitu : 1. Dinas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan potensi sumber
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan potensi sumber daya alam termasuk di dalamnya terdapat sumber energi yang dapat dimanfaatkan sebagai modal dasar
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN
BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN 3.1. Tinjauan Umum Kota Yogyakarta Sleman Provinsi Derah Istimewa Yogyakarta berada di tengah pulau Jawa bagian selatan dengan jumlah penduduk 3.264.942 jiwa,
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN UMUM PENGADILAN TINGGI AGAMA
BAB III TINJAUAN UMUM PENGADILAN TINGGI AGAMA 3.1. Latar Belakang PTA Bandung Gambar 3.1 Logo Pengadilan Tinggi Agama Bandung Pengadilan Tinggi Agama Bandung dibentuk berdasarkan KeputusanGubernur Jenderal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beberapa pulau utama dan ribuan pulau kecil disekelilingnya. Dengan 17.508 pulau, Indonesia menjadi negara
Lebih terperinci