BAB 2 DATA & ANALISA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 DATA & ANALISA"

Transkripsi

1 BAB 2 DATA & ANALISA 2.1 Data Umum Animasi Pengertian animasi menurut Ibiz Fernandez McGraw- Hill/Osborn, California, 2002 adalah Animation is the process of recording and playing back a sequence of stills to achieve the illusion of continues motion Yang artinya kurang lebih adalah : Animasi adalah sebuah proses merekam dan memainkan kembali serangkaian gambar statis untuk mendapatkan sebuah ilusi pergerakan. Berdasarkan arti harfiah, Animasi adalah menghidupkan.yaitu usaha untuk menggerakkan sesuatu yang tidak bisa bergerak sendiri. Secara garis besar, animasi computer dibagi menjadi dua kategori, yaitu: a. Computer Assisted Animation, animasi pada kategori ini biasanya menunjuk pada system animasi 2 dimensi, yaitu mengkomputerisasi proses animasi tradisional yang menggunakan gambaran tangan. Computer digunakan untuk pewarnaan, penerapan virtual kamera dan penataan data yang digunakan dalam sebuah animasi. b. Computer Generated Animation, pada kategori ini biasanya digunakan untuk animasi 3 dimensi dengan program 3D seperti 3D Studio Max, Maya, Autocad dan lain sebagainya Animasi Dokumenter

2 Animasi dokumenter adalah sebuah genre film yang menggabungkan genre animasi dan dokumenter.genre ini tidak boleh disamakan dengan film dokumenter tentang sejarah animasi dan TV yang menampilkan kutipan.dalam pengkategorian animasi dokumentar memiliki keluasan dalam ekspresi visual yang didasarkan pada cerita sebenarnya. Membuat film dokumetar adalah suatu tantangan yang sangat dasyat karena diperlukan beberapa pengetahuan lebih pada saat kita akan membuat sebuah film dokumetar. Di sini tidak hanya menuntut kemampuan menggambar tapi pengetahuan tentang informasi yang sebenarnya dengan tema yang kita tentukan Bercerita di Film Dokumenter tentunya tidak semudah dengan kita berucap ayo kita segera bikin film dokumentar. Pertanyaan simple muncul takkala kita hendak mengesekusi Ide dengan tujuan kita sebagai film maker guna membuat film dokumetar. Kata dokumenter juga merupakan kata sifat yang berarti "yang berhubungan dengan, atau berdasarkan, dokumen-dokumen"sekalipun gambar visual bukanlah tokoh manusia layaknya sinetron namun animasi dokumentar memiliki keanehan tersendiri untuk itu. Anehnya, hal yang aneh terjadi dengan yang disebut media non-realistis animasi: begitu kami, penonton, kita sepakat untuk menerima bahwa kita sedang memasuki dunia animasi, kita cenderung untuk menunda ketidakpercayaan dan, yang pada kenyataannya animasi verisimilitude tidak pernah mencapai pendekatan tokoh atau gerak tokoh yang di perankan tetap menjadi keasyikan tersendiri. Telah banyak film ber genre dokumentar yang dikemas dalam bentuk animasi tanpa mengurangi nilai histori yang sebenarnya. Walaupun tokoh di poles dengan bentuk lebih mirip pinokio ataupun aksi gerak kumis sang tokoh, tetapi para animator tetap memegang storyboard tepatnya lucu tapi di mengerti. (

3 2.2 Data Historis Data Lengkap Biografi Jenderal Anumerta Soedirman Gambar 2.1 Jenderal Soedirman Sumber : Jenderal Besar TNI Anumerta Soedirman (lahir di Bodas Karangjati, Purbalingga, Jawa Tengah, 24 Januari 1916 meninggal di Magelang, Jawa Tengah, 29 Januari 1950 pada umur 34 tahun) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang berjuang pada masa Revolusi Nasional Indonesia. Dalam sejarah perjuangan Republik Indonesia, ia dicatat sebagai Panglima dan Jenderal RI yang pertama dan termuda. Saat usia Soedirman 31 tahun ia telah menjadi seorang jenderal. Meski menderita sakit tuberkulosis paru-paru yang parah, ia tetap bergerilya dalam perang pembelaan kemerdekaan RI. Pada tahun 1950 ia wafat karena penyakit tuberkulosis tersebut dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara di Semaki, Yogyakarta. Beliau adalah Pahlawan sejati rela berkorban demi bangsa dan Negara Indonesia, rela mempertaruhkan segalanya demi kemerdekaan Indonesia yang telah kita nikmati kemerdekaan

4 itu sekrang.semoga segala jasa beliau dan perjuangan beliau dapat kita lanjutkan untuk Indonesia yang lebih baik. Soedirman dibesarkan dalam lingkungan keluarga sederhana. Ayahnya, Karsid Kartowirodji, adalah seorang pekerja di Pabrik Gula Kalibagor, Banyumas, dan ibunya, Siyem, adalan keturunan Wedana Rembang. Soedirman sejak umur 8 bulan diangkat sebagai anak oleh R. Tjokrosoenaryo, seorang asisten Wedana Rembang yang masih merupakan saudara dari Siyem. Soedirman memperoleh pendidikan formal dari Sekolah Taman Siswa. Kemudian ia melanjut ke HIK (sekolah guru) Muhammadiyah, Surakarta tapi tidak sampai tamat. Soedirman saat itu juga giat di organisasi Pramuka Hizbul Wathan. Setelah itu ia menjadi guru di sekolah HIS Muhammadiyah di Cilacap. Ketika jaman pendudukan Jepang, ia masuk tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor di bawah pelatihan tentara Jepang.[1] Setelah menyelesaikan pendidikan di PETA, ia menjadi Komandan Batalyon di Kroya, Jawa Tengah. Kemudian ia menjadi Panglima Divisi V/Banyumas sesudah TKR terbentuk, dan akhirnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TKR). Soedirman dikenal oleh orang-orang di sekitarnya dengan pribadinya yang teguh pada prinsip dan keyakinan, dimana ia selalu mengedepankan kepentingan masyarakat banyak dan bangsa di atas kepentingan pribadinya, bahkan kesehatannya sendiri. Pribadinya tersebut ditulis dalam sebuah buku oleh Tjokropranolo, pengawal pribadinya semasa gerilya, sebagai seorang yang selalu konsisten dan konsekuen dalam membela kepentingan tanah air, bangsa, dan negara.

5 Pada masa pendudukan Jepang ini, Soedirman pernah menjadi anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Karesidenan Banyumas. Dalam saat ini ia mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan. Setelah berakhirnya Perang Dunia II, pasukan Jepang menyerah tanpa syarat kepada Pasukan Sekutu dan Soekarno mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia.Soedirman mendapat prestasi pertamanya sebagai tentara setelah keberhasilannya merebut senjata pasukan Jepang dalam pertempuran di Banyumas, Jawa Tengah.Soedirman mengorganisir batalyon PETA-nya menjadi sebuah resimen yang bermarkas di Banyumas, untuk menjadi pasukan perang Republik Indonesia yang selanjutnya berperan besar dalam perang Revolusi Nasional Indonesia. Sesudah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, ia kemudian diangkat menjadi Panglima Divisi V/Banyumas dengan pangkat Kolonel. Dan melalui Konferensi TKR tanggal 12 November 1945, Soedirman terpilih menjadi Panglima Besar TKR/Panglima Angkatan Perang RI.Selanjutnya dia mulai menderita penyakit tuberkulosis, walaupun begitu selanjutnya dia tetap terjun langsung dalam beberapa kampanye perang gerilya melawan pasukan NICA Belanda. Menangnya Pasukan Sekutu atas Jepang dalam Perang Dunia II membawa pasukan Belanda untuk datang kembali ke kepulauan Hindia Belanda (Republik Indonesia sekarang), bekas jajahan mereka yang telah menyatakan untuk merdeka.setelah menyerahnya pasukan Jepang, Pasukan Sekutu datang ke Indonesia dengan alasan untuk melucuti tentara Jepang.Ternyata pasukan sekutu datang bersama dengan tentara NICA dari Belanda yang hendak mengambil kembali Indonesia sebagai koloninya. Mengetahui hal tersebut, TKR pun terlibat dalam banyak pertempuran dengan tentara sekutu.

6 Perang besar pertama yang dipimpin Soedirman adalah perang Palagan Ambarawa melawan pasukan Inggris dan NICA Belanda yang berlangsung dari bulan November sampai Desember Pada Desember 1945, pasukan TKR yang dipimpin oleh Soedirman terlibat pertempuran melawan tentara Inggris di Ambarawa. Dan pada tanggal 12 Desember 1945, Soedirman melancarkan serangan serentak terhadap semua kedudukan Inggris di Ambarawa. Pertempuran terkenal yang berlangsung selama lima hari tersebut diakhiri dengan mundurnya pasukan Inggris ke Semarang. Perang tersebut berakhir tanggal 16 Desember Setelah kemenangan Soedirman dalam Palagan Ambarawa, pada tanggal 18 Desember 1945 dia dilantik sebagai Jenderal oleh Presiden Soekarno. Soedirman memperoleh pangkat Jenderal tersebut tidak melalui sistem Akademi Militer atau pendidikan tinggi lainnya, tapi karena prestasinya. Saat terjadinya Agresi Militer II Belanda, Ibukota Republik Indonesia dipindahkan di Yogyakarta, karena Jakarta sudah diduduki oleh tentara Belanda. Soedirman memimpin pasukannya untuk membela Yogyakarta dari serangan Belanda II tanggal 19 Desember 1948 tersebut.dalam perlawanan tersebut, Soedirman sudah dalam keadaan sangat lemah karena penyakit tuberkulosis yang dideritanya sejak lama. Walaupun begitu dia ikut terjun ke medan perang bersama pasukannya dalam keadaan ditandu, memimpin para tentaranya untuk tetap melakukan perlawanan terhadap pasukan Belanda secara gerilya. Penyakit yang diderita Soedirman saat berada di Yogyakarta semakin parah.paru-parunya yang berfungsi hanya tinggal satu karena penyakitnya.yogyakarta pun kemudian dikuasai Belanda, walaupun sempat dikuasai oleh tentara Indonesia setelah Serangan Umum 1 Maret 1949.Saat itu, Presiden Soekarno dan Mohammad Hatta dan beberapa anggota kabinet juga

7 ditangkap oleh tentara Belanda.Karena situasi genting tersebut, Soedirman dengan ditandu berangkat bersama pasukannya dan kembali melakukan perang gerilya. Ia berpindah-pindah selama tujuh bulan dari hutan satu ke hutan lain, dan dari gunung ke gunung dalam keadaan sakit dan lemah dan dalam kondisi hampir tanpa pengobatan dan perawatan medis. Walaupun masih ingin memimpin perlawanan tersebut, akhirnya Soedirman pulang dari kampanye gerilya tersebut karena kondisi kesehatannya yang tidak memungkinkannya untuk memimpin Angkatan Perang secara langsung.setelah itu Soedirman hanya menjadi tokoh perencana di balik layar dalam kampanye gerilya melawan Belanda. Setelah Belanda menyerahkan kepulauan nusantara sebagai Republik Indonesia Serikat dalam Konferensi Meja Bundar tahun 1949 di Den Haag, Jenderal Soedirman kembali ke Jakarta bersama Presiden Soekarno, dan Wakil Presiden Mohammad Hatta. Pada tangal 29 Januari 1950, Jenderal Soedirman meninggal dunia di Magelang, Jawa Tengah karena sakit tuberkulosis parah yang dideritanya. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara di Semaki, Yogyakarta.Ia dinobatkan sebagai Pahlawan Pembela Kemerdekaan. Pada tahun 1997 dia mendapat gelar sebagai Jenderal Besar Anumerta dengan bintang lima, pangkat yang hanya dimiliki oleh beberapa jenderal di RI sampai sekarang. ( Soedirman Kecil Soedirman adalah Panglima Besar yang dikenal banyak orang namun tidak banyak yang mengetahui tentang orangtuanya. Soedirman lahir dari rahim seorang wanita bernama Siyem soerang gadis berasal dari Desa Parakan Onje, Ajibarang, dan ayahnya yang bernama Karsid dari Desa Tinggarwangi atau lebih dikenal dengan Desa Gentawangi. Profesi yang dilakukan

8 orangtuanya hanya biasa-biasa saja bahkan bisa disebut kalangan wong cilik, ayahnya bekerja sebagai petani tebu dan ibunya sebagai bakul grabadan. Soedirman lahir dari keluarga wong cilik yang bisa dibilang hidup serba kekurangan.mereka tinggal di Desa Kalibagor yang terletak di kaki Gunung Pasuruan di sebelah tenggara Purwokerto, antara Sukaraja dan Banyumas. Ketika Siyem mengandung Soedirman mereka sekeluarga pindah dari Desa Kalibagor ke Dukuh Rembang,Purbalingga. Alasan mereka pindah untuk menemui kakak Siyem yaitu Turidawati yang sering dikenal dengan panggilan Tarsem.Turidawati adalah istri dari R.Cokrosunaryo seorang pejabat asisten wedana atau camat di Bodaskarangjati.Sebagai priyayi R.Cokrosunaryo menjalani hidup dengan berkecukupan itu, dari beberapa penyataan itu lah yang mendorong mengapa keluarga Karsid pindah dari Kalibagor menuju Dukuh Rembah. Ketika anak Siyem lahir diangkat lah menjadi anak angkat oleh R.Cokrosunaryo dan diberi nama Soedirman, dan nama Soedirman di beri tambahan yaitu Raden Soedirman. Tanggal kelahiran Soedirman di tetapkan pada dasar keputusan Pengadilan Negeri Purbalingga no. 50 Pdt tanggal 4 Desember 1976, menetapkan bahwa kelahiran Soedirman itu pada tanggal 24 Januari 1916, itu bertepatan dengan tanggal 18 Maulud 1846 tahun Jawa atau sekitar tahun 1336 H. Soedirman kecil tidak lama tinggal di Rembang, Purbalingga, ketika itu Soedirman berumur setengah tahun saat itu R.Cokrosunaryo pensiun dari jabatan camat di Rembang, karena akan di angkat menjadi penasihat Pengadilan Negeri Cilacap. Di Cilacap keluarga R.Cokrosunaryo tinggal di Kampung Manggisan. Begitu juga Karsid dan Siyem mereka tinggal satu komplek dengan R.Cokrosunaryo, Di Cilacap inilah Soedirman tumbuh dan di didik oleh keluarga R.Cokrosunaryo. Soedirman kecil tumbuh menjadi anak yang sopan santun dan pekerja keras, sifat-sifat itu di dapat dari subkultur antara orang tua kandung nya yang wong cilik dengan orang tua

9 angkatnya yang dari golongan priyayi. Dari Siyem Soedirman di ajarkan tentang Kesederhanaan, laku prihatin, kerja keras. Oleh karena itu Soedirman kecil sudah terbiasa melakukan pekerjaan yang seharusnya tidak dilakukan atau jarang sekali dilakukan oleh para kaum priyayi, yaitu Soedirman sering memebersihkan rumah,menyirami tanaman, mencuci piring dan menimba air untuk mandi. Sementara dari ibu angkatnya Soedirman di ajarkan berbagai budaya dab adiluhung, seperti adat istiadat, sopan santun, unggah-ungguh, dan menghargai akhlak yang luhur. Soedirman tumbuh menjadi anak yang sangat santun, ramah, tidak pernah menyakiti dan tidak pernah mengeluarkan kata-kata kotor.soedirman kecil juga patuh dan sangat hormat kepada orang tua meskipun cara-cara tersebut termasuk dengan adat yang mungkin kalau di zaman sekarang dinilai feodal. Dari sisi lain, peran ayah angkatnya juga sangat penting dalam upaya membentuk pribadi Soedirman. Dengan melalui kisah-kisah kesatriaan dan kebegawanan dalam dunia pewayangan, telah banyak andil dalam menumbuhkan sikap ksatria, disiplin, pemberani, tegar menghadapi berbagai persoalan dan mulai tumbuh jiwa pengabdiannya.soedirman menjadi anak yang patuh dan hormat kepada orang tua, jujur, sederhana, nerimo, disiplin, dan pemberani sekalipun pendiam. Soedirman pada saat kecil suka sekali belajar mengaji di surau. Di surau itu Soedirman diajar kan mengaji oleh K.H.Qahar,di samping K.H.Qahar banyak guru yang mengajarkan dia tentang agama di sekolahnya yang terkenal misalnya Pak Saidun dan R. Moh. Kholil Marto Saputro. Soedirman tubuh menjadi anak yang taat beribadah dan taat pada ajaran agama islam. Pada umur 7 tahun Soedirman bersekolah di HIS Gubernemen, Soedirman bisa masuk sekolah itu karena jabatan yang dimiliki oleh ayah angkatnya. Ketika Soedirman naik ke kelas

10 VII ia pindah ke sekolah lain yaitu HIS Taman Siswa, namun belum genap satu tahun Soedirman belajar disana, sekolah itu terpaksa ditutup karena kekurangan dana. Ketika Soedirman ingin kembali ke HIS Gubernemen, ia ditolak oleh sekolah itu dan akhirnya Soedirman masuk ke sekolah Wiworotomo di Cilacap. Di Wiworotomo Soedirman dikenal tidak sombong padahal dia adalah anak priyayi, ia juga tidak suka di panggil ndroro sebagaimana layaknya diucapkan masyarakat untuk menghargai keturunan priyayi. Karena Soedirman sering membimbing kawan-kawanya sehingga ia dikenal sebagai pembantu guru atau sering disebut dengan guru kecil. Apalagi di Wiworotomo ini Soedirman juga mendapat didikan guru-guru yang merupakan tokoh pergerakan anti Belanda, seperti R.Sumoyo tokoh BU,dan R.Suwarjo Tirtosupono, seorang lulusan Akademi Militer Breda di Belanda, tetapi ia tidak mau menjadi tentara KNIL dan memilih menjadi orang pergerakan. Selain itu ada R. Moh.Kholil, seorang tokoh Muhammadiyah yang juga ikut membimbing Soedirman. Dari R. Sumoyo, Soedirman mendapat pelajaran tentang paham dan gerakan nasional. Dari R. Suwarjo Tritosupono, ia mendapat pelajaran tentang kedisiplinan dan jiwa kemiliteran seperti kegiatan kepanduan. Sedang dari R. Moh. Kholil, ia mendapat ajaran-ajaran agama. Semua ajaran guru-gurunya itu telah menyatu pada diri Soedirman sehingga ia tumbuh menjadi pemuda yang matang, saleh dan memiliki kedisplinan yang tinggi. Soedirman aktif di organisasi Ikatan Pelajar Wiworotomo, Dalam bidang seni Soedirman ikut Band Wiworotomo. Selain itu ia termasuk salah seorang pemain sandiwara yang cukup dikenal di kalangan sekolah dan masyarakat Cilacap. Sementara dalam bidang olahraga Soedirman sangat berbakat dalam bidang sepak bola. Ia dikenal sebagai back yang cukup

11 tangguh.soedirman juga sangat menyenangi baris-berbaris. Dari sini tampak jelas adanya bakatbakat kepemimpinan pada diri Soedirman. (Guru Bangsa Sebuah Biografi Jenderal Sudirman (Sardiman, 2008)) Kepemimpinan Soedirman Pada saat pertempuran di Ambarawa pada akhir November 1945, Soedirman masih menjabat sebagai Komandan Divisi V, melakukan koordinasi dengan Kolonel Isdiman dan ia memberikan motivasi serta semangat tempur bagi para anggota TKR dan pejuang lainnya yang kurang lebih seperti berikut Sekutu sedang melancarkan devide strategi untuk Jakarta, Surabaya dengan mempergunakan poros Semarang-Yogyakarta sebagai pembelahan untuk mengangkut tahanan dan tawanan perang. Tetapi tujuan sebenarnya adalah devide strategi. Karenanya kita harus mencegah, menggagalkan rencana mereka itu dengan memukul mundur Sekutu dari Magelang, Banyubiru, dan Ambarawa.Pada saat itu terjadi pertempuran sengit di Ambarawa, karena terdesak Sekutu membawa bala bantuan pada tanggal 26 November1945 yaitu serangan udara dan menewaskan Kolonel Isdiman.Kolonel Soedirman pun langsung turun dan mengambil alih komando pasukan, para pejuang pun menjadi bersemangat dan berkobar-kobar. Gerakan penyusupan dan pengepungan terhadap tentara Sekutu semakin rapih, hari Rabu, tanggal, 5 Desember 1945, Benteng Banyubiru yang telah mendapat tekanan dari pejuan mulai ditinggalkan oleh Sekutu. Hari Minggu, tanggal 9 Desember 1945 Lapangan Kalibanteng di Semarang juga mendapat serangan dari pihak pejuang. Hal ini dimaksudkan untuk menutupi jalur bantuan Sekutu dari udara.

12 Soedirman mengatur siasat yaitu serangan dadakan dengan taktik Supit Urang, serangan itu dilakukan pada tanggal 12 Desember 1945 dan strategi itu berjalan sukses. Tentara Sekutu pun mundur ke Benteng Willem, tanggal 15 Desember 1945 Benteng Willem berhasil dikepung dan Sekutu pun mundur meninggalkan kota Ambarawa menuju Semarang. Dengan demikian Soedirman berhasil dalam memimpin pertempuran di Ambarawa dengan taktik dan strategi yang cukup efektif, kemenangan itu disambut sukacita oleh para pejuang Indonesia. Namun cara Soedirman menyambut kemenangan ini cukup berbeda karena iya langsung mengambil air wudhu meskipun masih memakai seragam perang,ia segera bersimpuh menjalankan shalat dan sujud syukur. Ia berdoa yang maksudnya kurang lebih seperti ini Ya Allah ya Tuhan, Maha Besar dan Maha Kuasa Engkau. Engkaulah sumber kekuatan dan kemenangan. Ampunilah hamba-mu yang lemah dan dhaif ini dan berilah kami kekuatan. Demikianlah gaya kepemimpinan Soedirman, sebagai komandan ia tidak sombong menyambut kemenangannya.ia tidak kufur nikmat, ia selalu mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan dan tidak lupa memuji kebesaran dan kekuatan-nya. Seharusnya pada tanggal 12 November 1945 Soedirman telah memenangkan pemilihan calon Panglima TKR namun akibat situasi keamanan Negara Indonesia masih dalam keadaan mantap karena kedatangan tentara Sekutu yang diboncengi NICA yang ingin merebut Indonesia kembali maka pelantikan Soedirman di tunda. Dan baru dilaksanakan pada tanggal 18 desember Sebelum hari H pelantikan, para petinggi Negara yaitu Soekarno, Moh.Hatta, Sutan Syahrir dan beberapa anggota yang lain masih ragu tentang pengangkatan Soedirman menjadi Panglima Besar.

13 Ternyata perjuangan Soedirman di Ambarawa belum dapat meyakinkan Soekarno dan kawan-kawan,namun setelah presiden bertemu empat mata dan becakap-cakap dengan Soedirman barulah Soekarno yakin dan mengangkat Soedirman menjadi Panglima Tertinggi Tentara Indonesia pada tanggal 18 Desember 1945 atas nama pemerintah, barulah pada tanggal 25 Mei 1946 Presiden Soekarno melantik Jenderal Soedirman atas nama Personalia Markas Besar Umum, Personalia Kementerian Pertahanan bagian Militer, Komandan-komandan dan Divisi, Kepala-kepala Staf Divisi, dan Komando Brigade. Dalam pelantikan itu Soedirman mengucapkan sumpah yang berbunyi seperti berikut. SUMPAH ANGGOTA PIMPINAN TENTARA Atas nama Allah Yang Maha Pemurah, lagi Maha Asih. Demi Allah Kami Jenderal Soedirman atas nama segenap anggota Markas Besar Umum Tentara dan para Kepala Jawatan dan Bagian Tentara yang termasuk ke dalam Kementerian Pertahanan serta para Pimpinan Tentara dan Divisi seluruhnya bersumpah 1. Sanggup mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan Republik Indonesia yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 sampai titik darah penghabisan. 2. Sanggup taat dan tunduk kepada pemerintah Negara Republik Indonesia yang menjalankan kewajiban menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dan mempertahankan kemerdekaannya sebulat-bulatnya. Yogyakarta, 25 Mei1946 Panglima BesarTentara

14 Soedirman Dan pada pidatonya ketika selesai dilantik Jenderal Soedirman berpesan agar semua golongan tidak hanya tentara untuk ikut berjuang demi kemerdekaan Indonesia yang utuh dan dia mengingatkan bahwa tentara tidak boleh menjadi alat suatu golongan atau orang siapapun juga. Soedirman mendapat ejekan dari Belanda bahwa Indonesia mengangkat guru SD menjadi Panglima Besar, namun Soedirman tetap tabah dan konsisten bahwa ia hanya akan mengabdikan dirinya untuk Republik Indonesia. Jenderal Soedirman adalah seseorang yang ahli dalam strategi dan taktik perang terbukti ketika beliau mengusir Sekutu dari Ambarawa hingga menuju Semarang, dan tujuan yang di emban oleh Soedirman adalah agar Indonesia dapat menegakkan proklamasi dan mencapai kemerdekaan secara penuh. Hanya dengan kemerdekaan penuh itulah bangsa Indonesia memiliki kebebasan di segala bidang dan mampu berdiri tegak di tengah-tengah bangsa lain. Soedirman ingin mempersatukan kelompok-kelompok kelaskaran dan barisan bersenjata dengan TRI (Tentara Republik Indonesia), namun usaha itu tidak mudah karena Soedirman dihadang oleh kendala psikologis dan organisatoris. Soedirman sempat protes terhadap kebijakan presiden yang membiarkan Amir Syarifuddin yang memberikan faham komunis. Bahkan Soedirman sekalipun tidak mendukung gerakannya, dapat menerima ide perjuangan kelompok Persatuan Perjuangan (PP) dibawah Tan Malaka yang menuntut bahwa Indonesia akan berunding dengan pihak musuh, harus didasarkan pada pengakuan kemerdekaan RI 100 persen. Dan akhirnya hubungan antara Soedirman dengan Soekarno menjadi renggang terjadi ketengangan di antara kedua belah pihak, Soedirman difitnah bahwa dia ingin mengkudeta Soekarno namun Soedirman menepisnya, Saya

15 tidak akan berusaha ke jurusan itu. Bahkan saya akan menolak jika kursi Presiden disodorkan kepada saya. Soedirman masuk rumah sakit karena terkena Tuberkulosis, namun perjuangan beliau belum berhenti. Soedirman pernah memanggil para pejuang dengan sebutan anak-anaknya dan murid-muridnya. Beliau memberikan pesan Lebih baik menjadi burung elang rajawali yang merdeka, yang dapat terbang ke sana ke mari, dari pada hidup mewah didalam sangkar emas. Demikian tegas Panglima Perang Soedirman.Ia memulai memimpin revolusi. Ketika pangkalan udara di Maguwo jatuh ketangan Belanda dan Belanda semakin gencar mendesak Indonesia maka Jenderal Soedirman yang sedang terbaring sakit seperti mendapat kekuatan baru langsung mengambil alih komando perang. (Guru Bangsa Sebuah Biografi Jenderal Sudirman (Sardiman, 2008) Penghormatan Terakhir di Semaki Berjalan tertatih-tatih, Letnan Jenderal Soedirman memasuki rumah dinasnya di Jalan Bintaran Wetan, Yogyakarta. Di depan pintu pintu, sang istri, Siti Alfiah, menyambutnya. Soedirman pulang setelah dua pekan meninggalkan istri dan enam anaknya untu memimpin operasi penumpasan pemberontakan Partai Komunis Indonesia di Madiun, Jawa Timur. Malam itu, akhir September 1948, di kediamannya yang kini menjadi Museum Sasmitaloka, Soedirman terlihat ringkih.kepada istrinya, dia mengeluh tak bisa tidur selama di Madiun.Soedirman rupanya begitu terpukul menyaksikan pertumpahan darah yang terjadi di antara rakyat Indonesia itu.peristiwa Madiun membuat batin Panglima Besar Angkatan Perang Republik Indonesia itu nelangsa.

16 Selain kelelahan berat, Bapak tertekan batinnya karena peristiwa itu, ujar Muhammad Teguh Bambang Tjahjadi, putra bungsu Soedirman, yang mendapat cerita dari ibunya.teguh waktu itu belum lahir.ia lahir pada pengunjung Malam itu, kendati kondisi kesehatanya turun, Soedirman tetap mandi dengan air dingin. Saran sang istri agar ia mandi air hangat tak diindahkan. Menurut Teguh, inilah awal petaka bagi ayahnya. Esoknya, Bapak terkapar di tempat tidur, katanya. Ketika hari ulang tahun tentara tiba, 5 Oktober 1948, Soedirman, yang masih sakit, mengunjungi Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogya. Di sana ia melakukan tabur bunga ke pusara anggota tentara korban pemberontakan PKI Madiun. Sepulang dari tabur bunga, kesehatanya memburuk. Kendati ia sakit, kegemarannya merokok tetap tak bisa dihilangkan. Sesekali, sembari terbaring, dia mengisap rokok kretek.istrinya tak berani melarang. Bapak memang perokok berat, ujar Teguh. Karena Soedirman tak kunjung pulih, menurut Soekanto S.A. dalam bukunya, Perjalanan Bersahaja Jenderal Sudirman, diutus sejumlah dokter tentara memeriksa kesehatannya. Tim dokter muda itu mendiagnosis ia menderita tuberkulosis, infeksi paru-paru. Keluarga Soedirman meminta dua dokter tentara senior, Asikin Widjajakoesoemah dan Sim Ki Ay, melakukan pemeriksaan ulang.keluarga tak percaya karena Soedirman tak punya riwayat penyakit itu. Tapi hasil pemeriksaan dua dokter tersebut tak jauh beda dengan pendahulunya. Atas saran Asikin, Soedirman dibawa ke Rumah Sakit Panti Rapih, Yogya. Soegiri, bekas ajudan Soedirman, menulis bagaimana saat Sang Jenderal dirawat di rumah sakit Katolik itu.soedirman, tulis Soegiri (tulisannya ada dalam jurnal yang tersimpan di Museum Sasmitaloka), dirawat di kamar 8 Bangsal Maria, yang terdapat di bagian depan.

17 Soedirman, menurut Soegiri, terkena pulmonary tuberculosis.penyakit itu diketahui Soegiri dari dokter yang merawat Soedirman. Menurut Soegiri, obat yang dibutuhkan Soedirman hanya ada di Jakarta. Kalaupun sampai ke Yogya, kata dia, obat itu harus melalui jalur penyelundupan.jakarta, kala itu, diduduki tentara sekutu. Karena Soedirman butuh penanganan cepat, tim dokter memutuskan melakukan operasi untuk menyelamatkannya dengan cara membuat satu paru-parunya tak berfungsi. Komplikasinya, kata Soegiri, memang sudah sedemikian rupa, sehingga membuat dokter menempuh cara tersebut. Pascaoperasi, menurut Soegiri, tim dokter berbohong kepada Soedirman. Mereka mengatakan operasi itu cuma mengangkat satu organ kecil di paru-paru yang menghambat saluran pernapasan.adapun, menurut Teguh, ibunya diberi tahu dokter perihal operasi itu. Sejak itu, Bapak bernapas dengan separuh paru-paru, katanya. Setelah operasi, Soedirman diminta beristirahat lebih lama.ia juga dilarang keras merokok. Menurut Soegiri, ketika hari jadi ke-25 rumah sakit itu, Soedirman khusus menulis sajak kado ulang tahun. Sajak lima alinea itu berjudul 25 Tahun Rumah Nan Bahagia. Isinya, ucapan terima kasih Soedirman karena mendapat perawatan yang baik selama di sana. Tulisan asli sajak itu kini diletakan di bawah monumen Jenderal Soedirman di area Panti Rapih.Monumen itu tak jauh dari kamar Soedirman dirawat. Sebulan melakuakn pemulihan di rumah sakit, Soedirman pulang kerumahnya di Bintaran.Ketika di rumah, kata Teguh, Soedirman pernah beberapa kali tak bisa menahan hasrat ingin merokok. Perilaku ini, lagi-lagi, justru memperburuk kesehatanya. Bapak pernah muntah darah, ujar Teguh.

18 Pada 17 Desember 1948, keajaiban datang. Soedirman tiba-tiba bisa bangkit dari tempat tidur.sebelumnya, sepulang dari Pantih Rapih, ia selalu berbaring di ranjang. Hari itu, kepada istrinya, Soedirman berkata memiliki firasat Belanda akan melakukan agresi. Dua hari berselang, firasat Sang Jenderal terbukti: Belanda membombardir Yogya, yang saat itu ibu kota Indonesia. Ia pun memilih mengakhiri cutinya. Dengan diusung tandu, hampir delapan bulan, Soedirman keluar masuk- hutan memimpin gerilya dari luar Yogya. Pernah suatu ketika ia tidak makan selama lima hari. Dengan perut kosong, Soedirman menembus medan yang diguyur hujan lebat. Sesampai di Pacitan, Jawa Timur, ia sakit. Anak buahnya terpaksa mendatangkan dokter dari Solo. Lantaran kesehatannya di medan gerilya memburuk, ditandu anak buahnya, pada 10 juli 1949, Soedirman dibawa masuk Yogya. Dia langsung diboyong ke Panti Rapih.Kala itu Yogya sudah dalam kekuasaan Belanda. Rika, suster yang merawat Soedirman, kala itu menulis pengalamannya saat bersama jenderal besar ini. Menurut dia, saat itu Soedirman dirawat dengan nama samaran: Abdullah Lelana Putra. Pengakuan Rika pada 1985 itu dimuat sebuah surat kabar yang naskahnya kini tersimpan juga di Museum Sasmitaloka. Soedirman memakai nama samaran supaya keberadaannya tak diketahui Belanda. Di Panti Rapih, Soedirman masih memimpin rapat kabinet bersama Presiden Sukarno membahas upaya mempertahankan kemerdekaan. Hanya dua pekan ia dirawat di sana. Setelah itu, Soedirman kembali ke rumah. Setelah Belanda bersedia melakukan gencatan senjata pada Oktober 1949, memintanya kembali ke Panti Rapih. Tapi ia memilih beristirahat di wisma tentara di Badakan, Magelang.

19 Tapi tetirah sejuk dengan pemandangan Gunung Sumbing itu tak bisa membuat kesehatan Soedirman membaik. Tiga bulan disana, ia kerap muntah darah. Juga di tempat tidur.dokter Husein dari Rumah Sakit Magelang bolak-balik memeriksa dan menungguinya. Saat itu, Bapak tinggal tulang dan kulit saja, kata Teguh. Seolah-olah mendapat firasat hari kematiannya segera tiba, pada 18 Januari 1950, Soedirman meminta sejumlah petinggi tentara menemuinya di Badakan. Esok harinya, ia memanggil istri dan tujuh anaknya. Seperti kepada para petinggi tentara, ia juga memberi wejangan kepada istri dan anak-anaknya. Tak sepenuhnya pertemuan dengan keluarganya diisi wejangan, Soedirman juga sempat bergurau. Kepada keluarganya, misalnya, ia menyatakan sebenarnya ingin seperti Lurah Pakis, kenalannya, yang hidup sampai tua dan bisa menimang cucu. Pada Senin, 29 Januari 1950, Soedirman kembali di kelilingi istri dan anak-anaknya. Kondisi tubuhnya makin lemah.berlinang air mata, Siti Alfiah meminta suaminya tegar.soedirman menatap istrinya dan meminta perempuan yang dikasihinya tersebut menuntunnya membaca kalimat tauhid. Satu kalimat terucap, Bapak kemudian mangkat, kata Teguh. Soedirman pergi dalam usia muda, 34 tahun. Esok harinya, ribuan orang ikut mengantarkan jenazahnya ke Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta.Hari itu hujan turun lebat mengguyur Kota Yogya.Tembakan salvo satu regu tentara di pemakaman Semaki mengantar jenderal besar itu ke tempat peristirahatan terakhirnya. (Soedirman Seorang Panglima, Seorang Martir (Tempo, 2012) )

20 2.3 Foto Foto semasa hidup dan penguburan Jenderal Soedirman Gambar 2.2 Foto semasa hidup Jenderal Soedirman Sumber : Arsip Nasional Republik Indonesia

21 Gambar 2.3 Foto semasa hidup Jenderal Soedirman Sumber : Arsip Nasional Republik Indonesia

22 Gambar 2.4 Foto semasa hidup Jenderal Soedirman Sumber : Arsip Nasional Republik Indonesia

23 Gambar 2.5 Foto semasa hidup Jenderal Soedirman Sumber : Arsip Nasional Republik Indonesia

24 Gambar 2.6 Foto semasa hidup Jenderal Soedirman Sumber : Arsip Nasional Republik Indonesia

25 Gambar 2.7 Foto semasa hidup Jenderal Soedirman Sumber : Arsip Nasional Republik Indonesia

26 Gambar 2.8 Foto semasa hidup Jenderal Soedirman bersama Presiden Soekarno Sumber : Arsip Nasional Republik Indonesia

27 Gambar 2.9 Foto Wafatnya Jenderal Soedirman Sumber : Arsip Nasional Republik Indonesia

28 Gambar 2.10 Foto prosesi pemakaman Jenderal Soedirman Sumber : Arsip Nasional Republik Indonesia

29 Gambar 2.11 Foto prosesi pemakaman Jenderal Soedirman Sumber : Arsip Nasional Republik Indonesia

30 Gambar 2.12 Foto prosesi pemakaman Jenderal Soedirman Sumber : Arsip Nasional Republik Indonesia

31 Gambar 2.13 Foto prosesi pemakaman Jenderal Soedirman Sumber : Arsip Nasional Republik Indonesia

32 Gambar 2.14 prosesi pemakaman Jenderal Soedirman Sumber : Arsip Nasional Republik Indonesia

33 Gambar 2.15 foto prosesi pemakaman Jenderal Soedirman Sumber : Arsip Nasional Republik Indonesia

34 Gambar 2.16 foto prosesi pemakaman Jenderal Soedirman Sumber : Arsip Nasional Republik Indonesia

35 Gambar 2.17 foto istri Jenderal Soedirman di pusara Jenderal Soedirman Sumber : Arsip Nasional Republik Indonesia

36 Gambar 2.18 foto janji Jenderal Soedirman Sumber : Arsip Nasional Republik Indonesia

37 2.4 Target Audiens Target Primer Berusia sekitar tahun, laki-laki atau perempuan, tinggal dijakarta atau kota besar lainnya, memiliki pengetahuan dan pendidikan minimal SMA atau Perguruan Tinggi, memiliki ketertarikan di bidang sejarah, ilmu pengetahuan, film, animasi, komik. Tingkat kemampuan ekonomi semua kalangan dari rendah hingga ke atas. 2.5 Analisa Kasus Faktor Pendukung dan Penghambat Faktor Pendukung 1. Masih jarangnya serial animasi di Indonesia yang mengangkat cerita dari tokoh sejarah atau pahlawan. 2. Animasi kini banyak diminati masyarakat sehingga membuat film animasi dapat menjadi salah satu daya tarik tersendiri untuk masyarakat Indonesia 3. Menjadi salah satu pilihan tontonan alternatif sebagai hiburan sekaligus membuka wawasan tentang sejarah, terutama tentang kisah hidup Jenderal Soedirman yang sebelumnya tidak banyak diungkap. 4. Dengan animasi dapat menggambarkan kejadian yang sulit di visualisasikan oleh masyarakat Indonesia.

38 Faktor Penghambat 1. Masih banyak masyarakat yang kurang tertarik untuk mengetahui sejarah atau kisah para pahlawan bangsa. 2. Sulitnya mencari data tentang Soedirman. 3. Banyaknya opini yang di masukan ke fakta sehingga sulit menetukan apakah ini fakta atau opini. 4. Karena keterbatasan waktu sehingga riset data tidak mencakup ke semua detail perjalanan hidup Jenderal Soedirman Analisa Biografi Jenderal Soedirman dan Penetapan-penetapannya Melihat dari sumber-sumber yang menjadi dasar penulis dalam membuat dokumenter animasi ini. Maka akan dibuat dokumenter Animasi Biografi Jenderal Soedirman yang meliputi profil-pribadinya, pendidikan/sekolah yang pernah diikutinya, pembentuk karakter Jenderal Soedirman, cara kepemimpinan Jenderal Soedirman, kontribusi dan strateginya ketika berperang. Dimana hal-hal tersebut berhubungan dengan sisi nasionalisme perjuangan Jenderal Soedirman terhadap kemerdekaan bangsa Indonesia.

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain:

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain: 1 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain: 2.1.1 Data Literatur 2.1.2 Artikel Lestariningsih, Amurwani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah Barat di Nusantara. Perjuangan itu berawal sejak kedatangan bangsa Portugis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode historis. Menurut Kuntowijoyo, (1994: xii), metode sejarah adalah petunjuk pelaksanaan dan

Lebih terperinci

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN 1945-1949 K E L O M P O K 1 A Z I Z A T U L M A R A T I ( 1 4 1 4 4 6 0 0 2 0 0 ) D E V I A N A S E T Y A N I N G S I H ( 1 4 1 4 4 6 0 0 2 1 2 ) N U R U L F I T R I A

Lebih terperinci

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( ) PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN 1945-1949 KELOMPOK 1 A ZIZATUL MAR ATI (14144600200) DEVIANA SETYANINGSIH ( 1 4144600212) NURUL FITRIA ( 1 4144600175) A JI SARASWANTO ( 14144600 ) Kembalinya Belanda

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang telah dikemukakan. Kesimpulan tersebut merupakan jawaban dari pertanyaanpertanyaan penelitian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau, disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan yang terdapat dimasa kini. Perspektif sejarah selalu menjelaskan ruang,

Lebih terperinci

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh :

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh : Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh : Purwanto, S.Pd.SD SD Negeri 3 Slogohimo Multimedia Pembelajaran IPS Sekolah Dasar Kelas V B Skip >> SK/KD TUJUAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang sebelumnya dijajah oleh Jepang selama 3,5 tahun berhasil mendapatkan kemerdekaannya setelah di bacakannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 bukanlah peristiwa yang terjadi begitu saja. Peristiwa tersebut adalah sebuah akumulasi sebuah perjuangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 menjadi hari bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia. Peristiwa yang terjadi

Lebih terperinci

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya.

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya. BAB V KESIMPULAN Keadaan umum Kebumen pada masa kemerdekaan tidak jauh berbeda dengan wilayah lain di Indonesia. Konflik atau pertempuran yang terjadi selama masa Perang Kemerdekaan, terjadi juga di Kebumen.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai

BAB V PENUTUP. Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah berhasil menduduki Yogyakarta sebagai awal agresi II, Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai dengan Agresi-nya yang pertama termasuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1 I. PENDAHULUAN A.Latar BelakangMasalah Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia.Sebagai negara yang baru merdeka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain

BAB I PENDAHULUAN. pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku adalah sebuah media penyambung ilmu yang efektif bagi pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain menambah banyak ilmu pengetahuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan sebuah kota yang terletak di Propinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu bagian wilayah di Negara Indonesia. Kota ini dalam sejarahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sibolga merupakan satu kota yang dikenal sebagai Kota Bahari, Sibolga memilki sumber daya kelautan yang sangat besar. Selain pemandangan alamnya yang begitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia menjadi masa yang berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas dari incaran negara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra. BAB V KESIMPULAN Sumatra Barat punya peran penting dalam terbukanya jalur dagang dan pelayaran di pesisir barat Sumatra. Berakhirnya kejayaan perdagangan di Selat Malaka membuat jalur perdagangan beralih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia di jajah oleh bangsa Eropa kurang lebih 350 tahun atau 3.5 abad, hal ini di hitung dari awal masuk sampai berakhir kekuasaannya pada tahun 1942. Negara eropa

Lebih terperinci

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya. Keberanian Pagi itu di pedesan Kaliurang udara tampak sejuk dan embun pagi mulai pupus. Pada hari pahlawan 10 November tahun dimana kita mengingat perjuangan para pahlawan Indonesia. Ibu Malino sedang

Lebih terperinci

Penyebarluasan Proklamasi yang cukup efektif dilakukan juga melalui media siaran radio.

Penyebarluasan Proklamasi yang cukup efektif dilakukan juga melalui media siaran radio. Tugas IPS. Drama : Sejak pagi hari sebelum naskah Proklamasi dikumandangkan, sejumlah pemuda yang mengikuti pertemuan di kediaman Maeda disibukkan dengan kegiatan menyebarkan berita Proklmasi. Dengan semangat

Lebih terperinci

RENGASDENGKLOK. Written by Soesilo Kartosoediro Thursday, 19 August :51 -

RENGASDENGKLOK. Written by Soesilo Kartosoediro Thursday, 19 August :51 - Rengasdengklok hanyalah sebuah kota kecamatan kecil di wilayah kabupaten Karawang, Jawa Barat. Namun tanpa Rengasdengklok yang terletak di sebelah utara kota Karawang ini barangkali perjalanan sejarah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia. I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada tanggal 17 agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No.56, hal ini merupakan bukti bahwa Indonesia telah menjadi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju

I. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan babak baru bagi perjuangan rakyat Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa bersejarah 10 November 1945 yang dikenal dengan Hari Pahlawan. Pertempuran tiga pekan yang terjadi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil pembahasan yang telah dipaparkan pada Bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa Bandung pada periode revolusi fisik tahun 1945-1948 merupakan waktu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan

BAB V KESIMPULAN. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan BAB V KESIMPULAN Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan suatu bukti perwujudan dari tekad dan kehendak Bangsa Indonesia

Lebih terperinci

DR. MAYOR DUSTIRA PRAWIRAAMIDJAYA Sang Dokter Pejuang ( )

DR. MAYOR DUSTIRA PRAWIRAAMIDJAYA Sang Dokter Pejuang ( ) DR. MAYOR DUSTIRA PRAWIRAAMIDJAYA Sang Dokter Pejuang (1919 1946) MAKALAH Disampaikan dalam seminar nasional pengusulan Dr. Mayor Dustir Prawiraamidjaja sebagai pahlawan nasional Diselenggarakan oleh Yayasan

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( )

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( ) 58 V. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan maka, dapat disimpulkan bahwa Proses Perjuangan Lettu CPM Suratno dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia di Desa Panggungrejo

Lebih terperinci

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA A. Sidang PPKI 18 19 Agustus 1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 hanya menyatakan Indonesia sudah merdeka dalam artian tidak mengakui lagi bangsa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepanjang perjalanan sejarah RI pernah meletus suatu perlawanan rakyat terhadap pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya di mata dunia. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya di mata dunia. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemerdekaan yang telah bangsa Indonesia dapatkan merupakan suatu perjalanan yang sangat panjang yang diwarnai dengan bentuk perjuangan rakyat Indonesia. Perjuangan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pada bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Bahasan utama dalam kesimpulan ini merupakan intisari dari hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Walaupun Indonesia sudah merdeka, Jepang belum mengakui kemerdekaan Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik perhatian umat manusia karena berbagai hal. Jepang mula-mula terkenal sebagai bangsa Asia pertama

Lebih terperinci

BAB 2 DATA & ANALISA. 2.1 Sumber Data

BAB 2 DATA & ANALISA. 2.1 Sumber Data 2.1 Sumber Data BAB 2 DATA & ANALISA Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan beberapa buku dan informasi dari website. Berikut adalah daftar buku dan website yang digunakan oleh penulis sebagai referensi

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI Pd Pertemuan dg Veteran dan Pejuang Perang..., tgl 23 Mar 2014, di Bali Minggu, 23 Maret 2014

Sambutan Presiden RI Pd Pertemuan dg Veteran dan Pejuang Perang..., tgl 23 Mar 2014, di Bali Minggu, 23 Maret 2014 Sambutan Presiden RI Pd Pertemuan dg Veteran dan Pejuang Perang..., tgl 23 Mar 2014, di Bali Minggu, 23 Maret 2014 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERTEMUAN DENGAN VETERAN DAN PEJUANG PERANG

Lebih terperinci

Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI

Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI Pemberontakan Militer *PRRI/Permesta Pemberontakan Ideologi PKI tahun 1948 PKI tahun 1965 Pemberontakan PRRI/Permesta Tokoh yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya oleh Belanda pada tanggal 27 Desember 1949, maka pada tahun 1950 KNIL dibubarkan. Berdasarkan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KOMPONEN CADANGAN PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KOMPONEN CADANGAN PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KOMPONEN CADANGAN PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:a. bahwa pertahanan negara

Lebih terperinci

Mengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965

Mengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965 Cerita Pagi Dokumen Supardjo, Mengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965 Hasan Kurniawan Minggu, 23 Oktober 2016 05:05 WIB http://daerah.sindonews.com/read/1149282/29/dokumen-supardjo-mengungkap-kegagalan-gerakan-30-september-1965-1477110699

Lebih terperinci

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR WILLEM ISKANDAR Willem Iskandar adalah penulis terkenal dari Sumatra Utara, Indonesia. Ia menulis puisi dan buku-buku sekolah. Ia tertarik untuk mengajar dan belajar. Ia adalah seorang Sumatra pertama

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topik penelitian, dimana dalam tinjauan pustaka akan dicari teori atau konsep-konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cikal bakal lahirnya TNI (Tentara Nasional Indonesia) pada awal

BAB I PENDAHULUAN. Cikal bakal lahirnya TNI (Tentara Nasional Indonesia) pada awal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat mempertahankan kemerdekaan, banyak orang Indonesia berjuang untuk membentuk pasukan mereka sendiri atau badan perjuangan Masyarakat. Tradisi keprajuritan

Lebih terperinci

MAKALAH PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN

MAKALAH PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN MAKALAH PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN OLEH : (XI-IIS.1) FIKRI NUR WAFA (16) FIRJATULLAH AL F. (17) HANIFATUL WAHDA (18) ISYFA MAULANA A. (19) JIHAN FADIYAH M. (20) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang diucapkan oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia merupakan tonggak sejarah berdirinya

Lebih terperinci

BAB III ORGANISASI MILITER DAN SIASAT GERILYA TII. Pada tanggal 15 Januari 1950, pihak NII telah berhasil mengubah dan

BAB III ORGANISASI MILITER DAN SIASAT GERILYA TII. Pada tanggal 15 Januari 1950, pihak NII telah berhasil mengubah dan BAB III ORGANISASI MILITER DAN SIASAT GERILYA TII A. Organisasi Militer TII Pada tanggal 15 Januari 1950, pihak NII telah berhasil mengubah dan menyempurnakan angkatan perang TII. Sejak waktu itu susunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah selesai, tetapi proklamasi itu harus mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah selesai, tetapi proklamasi itu harus mendapatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah sekian lama berada dalam belenggu penjajahan, tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia menyatakan diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Proklamasi

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pd Silaturahim dg Paskibraka, di Jakarta, tgl.18 Agt 2014 Senin, 18 Agustus 2014

Sambutan Presiden RI pd Silaturahim dg Paskibraka, di Jakarta, tgl.18 Agt 2014 Senin, 18 Agustus 2014 Sambutan Presiden RI pd Silaturahim dg Paskibraka, di Jakarta, tgl.18 Agt 2014 Senin, 18 Agustus 2014 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SILATURAHIM PRESIDEN RI DENGAN PASKIBRAKA, PASUKAN

Lebih terperinci

Soedirman ( ).Soedirman sebenanya keturunan wong cilik yaitu dari

Soedirman ( ).Soedirman sebenanya keturunan wong cilik yaitu dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap bangsa memiliki sejarah perjuangan negaranya, baik itu perjuangan secara gerilya maupun tidak dan dibalik perjuangan suatu negara pasti ada sosok pahlawan

Lebih terperinci

NOMOR 56 TAHUN 1999 TENTANG RAKYAT TERLATIH

NOMOR 56 TAHUN 1999 TENTANG RAKYAT TERLATIH UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 1999 TENTANG RAKYAT TERLATIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka pertahanan keamanan negara untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada Sekutu di Eropa dan menyerahnya Jepang kepada Sekutu tanggal 15 Agustus 1945.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Para pahlawan Indonesia memperjuangkan kebebasan rakyat Indonesia dari penjajah dari generasi ke generasi sangatlah sulit, satu pahlawan gugur, lahir pahlawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang.

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap pemuda Indonesia wajib mempertahankan Negara dan memajukan bangsa maka dari itu pemuda wajib selalu ingat akan semangat patriotik yang telah ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah negara selain memiliki wilayah dan Penduduk, sebuah negara juga harus memiliki sebuah Angkatan Bersejanta untuk mengamankan wilayah kedaulatan negaranya.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 1999 TENTANG RAKYAT TERLATIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 1999 TENTANG RAKYAT TERLATIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 56 TAHUN 1999 TENTANG RAKYAT TERLATIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pertahanan keamanan negara untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang.

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perang Medan Area merupakan suatu peristiwa dimana perjuangan rakyat Medan melawan sekutu yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia memproklamasikan

Lebih terperinci

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut bebas di antara pulau-pulau di Indonesia. Laut bebas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penghadangan terhadap tentara Jepang di daerah Kubang Garut oleh

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Kelompok 5. 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5

Disusun Oleh : Kelompok 5. 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5 Disusun Oleh : Kelompok 5 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5 LATAR BELAKANG TOKOH PEMIMPIN KRONOLOGIS PETA KONSEP PERLAWANAN

Lebih terperinci

SAMBUTAN BUPATI SEMARANG

SAMBUTAN BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera bagi kita semua Puji syukur kita panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena berkat Hidayah dan Inayah-Nya, kita masih diberi kesehatan dan

Lebih terperinci

No.1086, 2014 KEMENHAN, Pemakaman. Veteran. Penyelenggaraan

No.1086, 2014 KEMENHAN, Pemakaman. Veteran. Penyelenggaraan No.1086, 2014 KEMENHAN, Pemakaman. Veteran. Penyelenggaraan PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMAKAMAN VETERAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dinobatkan sebagai sultan kemudian menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun

BAB V KESIMPULAN. dinobatkan sebagai sultan kemudian menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun BAB V KESIMPULAN Sri Sultan Hamengkubuwono IX naik tahta menggantikan ayahnya pada tanggal 18 Maret 1940. Sebelum diangkat menjadi penguasa di Kasultanan Yogyakarta, beliau bernama Gusti Raden Mas (GRM)

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15

1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah Kota Hiroshima dijatuhi bom atom oleh Sekutu tanggal 6 Agustus 1945, keesokan harinya tanggal 9 Agustus 1945 bom atom kedua jatuh di Kota Nagasaki, Jepang

Lebih terperinci

Komunisme dan Pan-Islamisme

Komunisme dan Pan-Islamisme Komunisme dan Pan-Islamisme Tan Malaka (1922) Penerjemah: Ted Sprague, Agustus 2009 Ini adalah sebuah pidato yang disampaikan oleh tokoh Marxis Indonesia Tan Malaka pada Kongres Komunis Internasional ke-empat

Lebih terperinci

PETA KONSEP LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946

PETA KONSEP LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946 BANDUNG LAUTAN API PETA KONSEP BANDUNG LAUTAN API LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946 PENGOSONGAN BANDUNG Peristiwa Bandung Lautan

Lebih terperinci

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Nasution 1 Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Pantang Menyerah Saya berjalan di tengah kota, cuaca begitu indah. Dagangan di kota tampaknya telah terjual semua.

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012

Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012 Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA UPACARA PENGANUGERAHAN GELAR PAHLAWAN

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PAGELARAN KETOPRAK SMP KANISIUS GIRISONTA TANGGAL 7 MARET 2014

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PAGELARAN KETOPRAK SMP KANISIUS GIRISONTA TANGGAL 7 MARET 2014 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PAGELARAN KETOPRAK SMP KANISIUS GIRISONTA TANGGAL 7 MARET 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera

Lebih terperinci

PERANAN TNI-AD DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN SKRIPSI

PERANAN TNI-AD DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN SKRIPSI PERANAN TNI-AD DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945-1950 SKRIPSI Oleh Aprilia Nur Hasanah NIM 070210302089 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Perjuangan Pengertian perjuangan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan, yang dilakukan dengan menempuh

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISIS Perang Wanara dan Raksasa. satu ksatria yang sangat ditakuti oleh lawannya.

BAB 2 DATA DAN ANALISIS Perang Wanara dan Raksasa. satu ksatria yang sangat ditakuti oleh lawannya. BAB 2 DATA DAN ANALISIS 2.1. Legenda Hanoman 2.1.1 Perang Wanara dan Raksasa Setelah lakon Hanoman Obong. Hanoman kembali bersama Sri Rama dan Laskmana beserta ribuan pasukan wanara untuk menyerang Alengka

Lebih terperinci

Surat-Surat Buat Dewi

Surat-Surat Buat Dewi Surat-Surat Buat Dewi Di bawah ini kami turunkan surat-surat Presiden Soekarno, yang ditulis dan dikirim kepada istrinya, Ratna Sari Dewi, selama hari-hari pertama bulan Oktober 1965. Surat-surat ini berhasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Revolusi adalah pergolakan politik, sosial ekonomi dan kebudayaan yang membawa perubahan terhadap keadaan sebelum terjadinya Revolusi. Tujuan sebuah revolusi

Lebih terperinci

Gerakan 30 September Hal tersebut disebabkan para kader-kader Gerwani tidak merasa melakukan penyiksaan ataupun pembunuhan terhadap para

Gerakan 30 September Hal tersebut disebabkan para kader-kader Gerwani tidak merasa melakukan penyiksaan ataupun pembunuhan terhadap para BAB 5 KESIMPULAN Gerwani adalah organisasi perempuan yang disegani pada masa tahun 1950- an. Gerwani bergerak di berbagai bidang. Yang menjadi fokus adalah membantu perempuan-perempuan terutama yang tinggal

Lebih terperinci

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai 2 Pendudukan atas pulau Sumatera juga dimaksudkan oleh Jepang untuk dijadikan pangkalan pengawasan terhadap kapal-kapal milik Sekutu di Samudera Hindia bagian barat, juga sebagai daerah pemasok bahan makanan,

Lebih terperinci

BAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

BAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA.  PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI www.bimbinganalumniui.com 1. Berikut ini adalah daerah pertama di yang diduduki oleh tentara Jepang... a. Aceh, Lampung, Bali b. Morotai, Biak, Ambon c. Tarakan, Pontianak, Samarinda d. Bandung, Sukabumi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rekaman kaset, televise, electronic games. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia,

BAB I PENDAHULUAN. rekaman kaset, televise, electronic games. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Radio adalah media massa elektronik tertua dan sangat luwes. Selama hampir satu abad lebih keberadaanya, radio siaran telah berhasil mengatasi persaingan keras

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Data Umum Hasil Penelitian a. Profil Desa 1) Demografi Desa Caruban mempunyai jumlah penduduk 4.927 Jiwa. Tabel 4.1 Statistik penduduk

Lebih terperinci

SAMBUTAN PRESIDEN RI, PERESMIAN KAWASAN SEJARAH PANGLIMA BESAR JENDERAL BESAR SOEDIRMAN, Senin, 15 Desember 2008

SAMBUTAN PRESIDEN RI, PERESMIAN KAWASAN SEJARAH PANGLIMA BESAR JENDERAL BESAR SOEDIRMAN, Senin, 15 Desember 2008 SAMBUTAN PRESIDEN RI, PERESMIAN KAWASAN SEJARAH PANGLIMA BESAR JENDERAL BESAR SOEDIRMAN, 15-12-2008 Senin, 15 Desember 2008 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN KAWASAN SEJARAH PANGLIMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai mahluk sosial, manusia akan senantiasa berinteraksi dengan mahluk lain sehingga aktivitas-aktivitas sosial mereka dapat terpenuhi. Interaksi sosial yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di Museum Palagan Ambarawa yang terletak di Jalan Pemuda km.04 Kelurahan Panjang Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinamika sejarah terletak pada kemampuan untuk memandang dimensi waktu sekaligus, yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Brigadir Jenderal Ignatius Slamet Rijadi lahir di Surakarta, 26 Juli

BAB V KESIMPULAN. Brigadir Jenderal Ignatius Slamet Rijadi lahir di Surakarta, 26 Juli BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Historis Brigadir Jenderal Ignatius Slamet Rijadi lahir di Surakarta, 26 Juli 1927 dan meninggal di Ambon, 4 November 1950 pada umur 23 tahun adalah seorang tentara Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima dengan tangan terbuka oleh rakyat Indonesia yang memang sudah sangat merindukan kemerdekaan

Lebih terperinci

senopati tersebut berada di Desa Gading. Mereka menetap di sana hingga akhir hayat. Kapal yang mereka gunakan untuk berlayar dibiarkan begitu saja

senopati tersebut berada di Desa Gading. Mereka menetap di sana hingga akhir hayat. Kapal yang mereka gunakan untuk berlayar dibiarkan begitu saja Masa Pra Penjajahan Pulau Kundur memiliki jejak sejarah sendiri sebelum masa penjajahan. Dikisahkan bahwa Kerajaan Singasari di Pulau Jawa yang berada di bawah kepemimpinan Kertanegara hendak melakukan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 4, 1988 (ADMINISTRASI. HANKAM. ABRI. Warga Negara. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

PERISTIWA SETELAH PROKLAMASI

PERISTIWA SETELAH PROKLAMASI PERISTIWA SETELAH PROKLAMASI Setelah Belanda mundur dan meninggalkan Indonesia, ada beberapa hal yang terjadi: Belanda menyingkir ke Australia. Belanda membentuk dua buah organisasi Sekutu, yaitu AFNEI

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kebangsaan

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kebangsaan Nama : UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kebangsaan Kelas : 7 Waktu : 12.45-14.15 No.Induk : Hari/Tanggal : Jumat, 05 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai :

Lebih terperinci

PERANG DI INDONESIA. Pada tahun 1942, Jepang menjajah Indonesia. Betapa kejamnya Jepang terhadap Indonesia, sampai

PERANG DI INDONESIA. Pada tahun 1942, Jepang menjajah Indonesia. Betapa kejamnya Jepang terhadap Indonesia, sampai Karim 1 Mahir Karim Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 9 September 2011 PERANG DI INDONESIA Pada tahun 1942, Jepang menjajah Indonesia. Betapa kejamnya Jepang terhadap Indonesia, sampai ada orang Indonesia

Lebih terperinci

Meneladani Sikap Pahlawan Kita, Yos Sudarso.

Meneladani Sikap Pahlawan Kita, Yos Sudarso. Meneladani Sikap Pahlawan Kita, Yos Sudarso. Gambar: Yos Sudarso tahun 1960 (sumber: Wikipedia) Laksamana Madya Yosaphat Sudarso, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Yos Sudarso, merupakan pahlawan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG VETERAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA. didapatkan dari literatur dan informasi dari internet.

BAB II DATA DAN ANALISA. didapatkan dari literatur dan informasi dari internet. BAB II DATA DAN ANALISA Penulis membuat Perancangan Desain Komunikasi Visual untuk Buku cerita yang berisi tentang biografi Jenderal Sudirman. Untuk menunjang pembuatan buku cerita tersebut, penulis telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimatangkan oleh berbagai pergerakan yang bersifat nasional di daerah-daerah.

BAB I PENDAHULUAN. dimatangkan oleh berbagai pergerakan yang bersifat nasional di daerah-daerah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah lokal mempunyai fungsi utama untuk menyempurnakan faktafakta yang berguna dalam menyusun sejarah nasional, terutama sejarah perjuangan pergerakan nasional

Lebih terperinci

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi 1 Nadia Eliora Yuda Putri Bahasa Indonesia 7 13 September 2012 Pelarian Jauh Di Hutan Duarr! Bunyi ledakan bom tentara-tentara Jepang. Setelah ledakan pertama itu, orang-orang di desaku menjadi kalang

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Profil Target Komunikasi Laki-laki dan perempuan tahun Semua status ekonomi

BAB 4 KONSEP DESAIN Profil Target Komunikasi Laki-laki dan perempuan tahun Semua status ekonomi BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Strategi komunikasi yang dipakai oleh penulis adalah sebagai berikut: 4.1.1.1 Fakta Kunci Fakta kunci dari film edukasi Machmud Rumagesan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Setelah Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan pada 17 Agustus 1945 di Jakarta oleh Ir.Soekarno dan Drs.Muhammad Hatta, seluruh tanah air pun menggegap gempita

Lebih terperinci

M PERANAN HASAN SADIKIN DALAM BIDANG KESEHATAN DI JAWA BARAT TAHUN

M PERANAN HASAN SADIKIN DALAM BIDANG KESEHATAN DI JAWA BARAT TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama ini nama-nama pejuang pergerakan nasional yang turut berperang di kancah peperangan dan bernegosiasi di meja diplomasi pada umumnya banyak yang telah dikenal

Lebih terperinci