BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit kanker. Penyakit kanker merupakan penyakit yang menyerang sistem kerja

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit kanker. Penyakit kanker merupakan penyakit yang menyerang sistem kerja"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu penyakit yang banyak dikatakan orang sulit untuk disembuhkan yaitu penyakit kanker. Penyakit kanker merupakan penyakit yang menyerang sistem kerja dan imunitas organ dalam pada penderita. Selain terkenal sulit disembuhkan, penyakit ini juga terkenal mahal dalam penyembuhannya dan paling banyak berdampak pada kematian. Sehingga penyakit ini perlu tindakan yang khusus dan tanggap mengingat semakin banyaknya penderita penyakit kanker di Jawa Timur dan sekitarnya. Berdasarkan hasil survey di lapangan 1, kesempatan sembuh untuk penderita penyakit kanker perlu didukung faktor psikis, faktor lingkungan, dan juga faktor pribadi. Pikiran yang rileks, lingkungan yang nyaman sehingga mampu mempermudah sistem kerja penyembuhan sang pasien. Oleh karena itu sangat dibutuhkan sarana dan prasarana penanganan penderita penyakit tersebut yaitu bangunan dan segala fasilitasnya. Adanya tuntutan tersebut, penulis mengambil objek rancangan bangunan yang mampu menjadi wadah penyembuhan yang baik, baik secara fisik maupun psikis. Sebuah bangunan yang tanggap dan peduli terhadap kenyamanan, perkembangan & penyembuhan penderita penyakit kanker. Dalam rancangan ini akan diciptakan suatu 1 Survey dilakukan oleh penulis pada tanggal 10 Februari 2014, lokasi di RS. Soetomo Surabaya. 1

2 desain dengan lingkungan yang natural holistic dan membantu mempercepat proses penyembuhan terutama penanganan secara psikis. Karena penyakit kanker akan berdampak pada tingkat emosional dan juga gangguan psikologi yang kuat terhadap penderita maupun keluarganya. Sehingga bangunan untuk penyakit kanker ini sangat berbeda dengan Rumah Sakit pada umumnya, karena peran lingkungan sangat membantu proses penyembuhannya. Kabupaten Trenggalek merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang terletak di bagian selatan dari wilayah Provinsi Jawa Timur. Dengan luas wilayah Ha, Kabupaten Trenggalek sebagian besar merupakan dataran tinggi atau perbukitan, dimana luasnya meliputi 2/3 bagian luas wilayah. Sedangkan 1/3 bagian merupakan dataran rendah. Ketinggian tanah diantara 0 hingga 690 meter diatas permukaan laut. (Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Trenggalek Tahun ) Dengan kondisi lingkungan kota Trenggalek yang masih alami dan hasil survey lapangan, dengan memperhatikan faktor faktor yang ada, dengan potensi potensi yang ada, diantaranya : 1. Kondisi lahan kota Trenggalek yang berupa dataran tinggi dengan kondisi alam yang masih tergolong asri, sehingga sangat cocok untuk tempat penyembuhan untuk memberikan rasa tenang dan relaks, sehingga dapat memusatkan perhatian dan mengurangi beban mental yang timbul dalam diri pasien. 2

3 2. Kondisi alam yang sejuk dan jauh dari pencemaran, limbah pabrik, bencana banjir, dsb. 3. Biaya hidup kota Trenggalek yang ekonomis, sehingga meringankan biaya hidup baik pasien maupun keluarga pasien yang menemani. Selain itu karena biaya hidup yang ekonomis ini bisa menjangkau seluruh kalangan. 4. Kota Trenggalek yang masih tergolong kota kecil dan masih terdengar asing di telinga masyarakat kota besar, sehingga dengan di didirikan bangunan panti terapi dan rehabilitasi kanker ini mampu membawa citra dan jangkauan masyarakat luas, sehingga memajukan aspek devisit kota Trenggalek sendiri. Berdasarkan fakta di lapangan, penderita kanker sangat membutuhkan penanganan khusus dengan memperhatikan aspek fisik dan psikis penderita. Terutama faktor lingkungan sekitar tempat dia menjalani proses penyembuhan. Penderita kanker sangat membutuhkan wadah atau tempat yang sangat mendukung dia untuk cepat sembuh, tempat yang memberikan rasa batin yang tenang dan nyaman, tempat dimana dia bebas bergerak melakukan hal hal yang membuat dia aktif dan menyenangkan. Oleh karena itu penulis mengambil tema Healing Environment. Healing environment memiliki arti lingkungan penyembuhan, yaitu suatu ide / gagasan yang mengarah terhadap aktivitas penyembuhan dengan basis lingkungan sebagai faktor pendukung dari proses penyembuhan tersebut. Tema tersebut mengarah pada behavior architecture yang menunjukkan manusia dalam aksinya, berkaitan dengan semua aktivitas manusia secara fisik, berupa interaksi manusia dengan 3

4 sesamanya ataupun dengan lingkungan fisiknya. Di sisi lain, dessain arsitektur akan meghasilkan suatu bentuk fisik yang bias dilihat dan bias dipegang. Karena itu hasil desain arsitektur dapat menjadi salah satu fasilitator terjadinya perilaku, namun juga bias menjadi penghalang terjadinya perilaku. Kebiasaan mental dan sikap perilaku seseorang dipengaruhi oleh lingkungan fisiknya. Tema tersebut juga menjadi landasan pemilihan objek rancangan berupa panti, dikarenakan konsep penyembuhan yang mengarah pada unsur alam beserta lingkungannya. Bangunan ini dirancang tidak seperti rumah sakit pada umumnya, dikarenakan proses penyembuhan yang bertahap dan ditekankan pada media non medis. Selain itu perancangan panti ini dikonsep dengan suasana yang nyaman dan rileks, sehingga tidak membuat pasien merasa tertekan, takut dan menurunkan mental serta psikisnya. Oleh karena itu, harapan penulis dari perancangan ini yaitu dapat memberi masukan untuk bangunan Panti Terapi dan Rehabilitasi Penderita Kanker dengan pendekatan perilaku pengguna serta penyembuhan yang berbasis lingkungan. Serta mengaitkan fungsi fungsi sebuah Panti Kesehatan yang secara arsitektural mempunyai kriteria kriteria khusus berlokasi di Trenggalek. Sesuatu yang tidak akan dipungkiri siapa pun adalah kehidupan ini tidak hanya dalam satu keadaan. Ada senang, ada duka. Ada canda, begitu juga tawa. Ada sehat, namun juga adakalanya sakit. Dan semua ini adalah sunnatullah yang mesti dihadapi 4

5 orang manapun. Yang perlu diketahui oleh setiap muslim adalah tidaklah Allah menetapkan (mentakdirkan) suatu taqdir melainkan di balik taqdir itu terdapat hikmah, baik diketahui ataupun tidak. Dengan demikian, hati seorang muslim harus senantiasa ridho dan pasrah kepada ketetapan Rabb-nya. Salah satu contohnya yaitu apabila manusia mendapatkan ujian dari Allah berupa sakit, itu merupakan salah satu cara Allah untuk menjadikan hambanya agar lebih tawakal dan sadar akan kebesaran Allah. Seperti janji Allah disetiap kesulitan pasti terdapat kemudahan, begitupun penyakit pasti ada pengobatnya. Seperti sabda Rasulullah : Aku pernah berada di samping Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Lalu datanglah serombongan Arab dusun. Mereka bertanya, Wahai Rasulullah, bolehkah kami berobat? Beliau menjawab: Iya, wahai para hamba Allah, berobatlah. Sebab Allah Subhanahu wa Ta ala tidaklah meletakkan sebuah penyakit melainkan meletakkan pula obatnya, kecuali satu penyakit. Mereka bertanya: Penyakit apa itu? Beliau menjawab: Penyakit tua. Seperti juga yang terdapat dalam sebuah hadist riwayat Ashabussunnah di bawah ini : Mereka bertanya, "Ya Rasulullah, apakah kami berobat?" Beliau menjawab, "Ya, wahai hamba-hamba Allah. Sesungguhnya Allah meletakkan penyakit dan diletakkan pula penyembuhannya, kecuali satu penyakit yaitu penyakit ketuaan (pikun)". (HR. Ashabussunnah) 5

6 Di dalam kedua hadits tersebut di atas dapat diambil suatu hikmah dimana segala macam penyakit pasti ada penyembuhnya, atas seizin Allah SWT. Seberat apapun penyakit, salah satunya adalah penyakit kanker pasti memiliki suatu obat dan sesungguhnya Rasulullah juga menyuruh umatnya untuk mencari kesembuhan ketika mereka didatangkan suatu penyakit dalam dirinya. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana perancangan Panti Terapi dan Rehabilitasi Kanker yang memaksimalkan perawatan fisik dan non fisik untuk penderita penyakit kanker dalam skala layanan Jawa Timur yang berlokasi di Trenggalek? 2. Bagaimana perancang Panti Terapi dan Rehabilitasi Kanker yang memaksimalkan perawatan fisik dan non fisik untuk penderita kanker dengan penerapan tema Healing Environment? 1.3 Tujuan 1. Merancang panti terapi dan rehabilitasi kanker yang memaksimalkan perawatan fisik dan non fisik untuk penderita penyakit kanker dalam skala layanan Jawa Timur yang berlokasi di Trenggalek. 2. Merancang panti terapi dan rehabilitasi kanker yang memaksimalkan perawatan fisik dan non fisik untuk penderita kanker dengan penerapan tema Healing Environment. 6

7 1.4 Manfaat 1. Manfaat Internal a. Bagi penulis Memberikan wawasan kepada penulis mengenai perancangan panti terapi dan rehabilitasi kanker dengan memperhatikan ruang dan bentuk yang dapat memberikan rasa tenang dan relaks, sehingga dapat memusatkan perhatian dan mengurangi beban mental yang timbul dalam diri pasien. 2. Manfaat Eksternal a. Bagi dunia arsitektur Penelitian ini mampu menjadikan inspirasi bagi para arsitek untuk merancang bangunan Panti Terapi dan rehabilitasi Kanker, terutama dalam menciptakan bangunan yang ideal dan mampu menjadikan motivator penderita untuk cepat sembuh. b. Bagi Pemerintah Dapat meningkatkan fasilitas kesehatan di Indonesia, terutama dalam menangani penyembuhan masyarakat yang terkena penyakit kanker. c. Bagi Masyarakat Mampu meningkatkan harapan sembuh bagi penderita kanker, selain itu juga meningkatkan pengetahuan masyarakat Indonesia akan pentingnya karakter desain arsitektur bangunan untuk proses penyembuhan penderita kanker. 7

8 1.5 Ruang Lingkup 1. Batasan Objek a. Pemeriksaan awal bagi penderita yang mengalami gejala awal kanker b. Perawatan pasien penderita kanker baik itu rawat inap maupun rawat jalan. c. Pengobatan secara menyeluruh: Secara fisik: Operasi atau Pembedahan, aeroterapi, sun therapy, water therapy, colour and music therapy, immuno-therapy, herbal therapy, bekam. Secara psikis: Memberikan pelayanan konsultasi bagi penderita dan keluarga untuk memulihkan penderitaan emosionalnya, serta menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung, menjadikan tempat yang penuh ketenangan, kenyamanan, dan dorongan motivasi untuk sembuh. d. Sarana pelayanan rehabilitasi untuk pasien kanker dan keluarga. e. Merancang bangunan panti terapi dan rehabilitasi kanker diatas jenjang swasta. 2. Batasan Subjek Panti terapi dan rehabilitasi kanker ini ditujukan untuk penderita kanker beserta keluarganya, staff karyawan dan pengelola panti, staff medis & psikiater, serta anak didik yang ingin mendalami wawasannya mengenai panti terapi dan rehabiitasi kanker tersebut. 8

9 3. Batasan Tema Perancangan panti terapi & rehabilitasi kanker ini mengaplikasikan prinsip prinsip yang terdapat pada tema healing environment. Yang mengarah pada pendekatan perilaku yang digunakan sebagai upaya untuk menghasilkan bangunan yang sesuai dengan sasaran penggunanya, di mana bangunan dirancang berdasarkan perilaku pengguna dan bukan pengguna yang menyesuaikan bangunan. Dengan memperhatikan aspek psikologis penderita serta pengguna bangunan. 4. Batasan Skala Pelayanan Ruang lingkup pelayanan panti terapi dan rehabilitasi ini ditujukan untuk masyarakat yang menderita penyakit kanker beserta keluarganya, khususnya penduduk propinsi Jawa Timur dan sekitarnya. 9

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode Perancangan merupakan cara berfikir dengan menyesuaikan rumusan

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode Perancangan merupakan cara berfikir dengan menyesuaikan rumusan BAB III METODE PERANCANGAN Metode Perancangan merupakan cara berfikir dengan menyesuaikan rumusan masalah dan tujuan perancangan hingga menghasilkan suatu produk (hasil rancangan). Dengan metode perancangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN 4.1 ANALISIS LOKASI TAPAK BAB IV ANALISIS PERANCANGAN Dalam perancangan arsitektur, analisis tapak merupakan tahap penilaian atau evaluasi mulai dari kondisi fisik, kondisi non fisik hingga standart peraturan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tema Healing Environment tidak hanya diterapkan pada desain bagian luar

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tema Healing Environment tidak hanya diterapkan pada desain bagian luar BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Tema Healing Environment tidak hanya diterapkan pada desain bagian luar (tata ruang luar) tetapi juga bagian dalam (tata ruang dalam) bangunan. Inti dari konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa mengandung dan bersalin adalah masa yang penting bagi seorang wanita.

BAB I PENDAHULUAN. Masa mengandung dan bersalin adalah masa yang penting bagi seorang wanita. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa mengandung dan bersalin adalah masa yang penting bagi seorang wanita. Keadaan persalinan adalah keadaan di mana masa hamil, melahirkan dan penanganan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penduduk dan Angka Beban Tanggungan Menurut Kelompok Usia

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penduduk dan Angka Beban Tanggungan Menurut Kelompok Usia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker dan dalam perkembangannya, selsel kanker ini dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seseorang yang sudah menjadi pengguna, tidak mudah untuk bisa melepaskan diri dari ketergantungan. Narkoba membawa banyak racun ke dalam tubuh, namun proses pengeluaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dulu selalu ada orang-orang yang berusaha untuk mencari-cari kelemahan, atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dulu selalu ada orang-orang yang berusaha untuk mencari-cari kelemahan, atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an mempunyai kelebihan akan selalu utuh sampai kapanpun. Sejak dulu selalu ada orang-orang yang berusaha untuk mencari-cari kelemahan, atau merubah Al-Qur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Mata adalah jendela dunia. Melalui kedua mata manusia dapat menikmati segala bentuk keindahan dunia, sehingga tanpa mata yang sehat manusia menjadi kurang mampu melihat

Lebih terperinci

PALLIATIVE CARE HENDRA

PALLIATIVE CARE HENDRA PALLIATIVE CARE HENDRA LUKA KANKER LUKA KANKER LUKA KANKER Back ground Perawatan paliatif dari bahasa Latin palliare, untuk jubah adalah setiap bentuk perawatan medis atau perawatan yang berkonsentrasi

Lebih terperinci

Perancangan gedung rawat inap rumah sakit dengan pendekatan Green Architecture khususnya pada penghematan energi listrik. Penggunaan energi listrik me

Perancangan gedung rawat inap rumah sakit dengan pendekatan Green Architecture khususnya pada penghematan energi listrik. Penggunaan energi listrik me BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelanggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan tidak dapat diukur dengan uang ataupun harta kekayaan yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan tidak dapat diukur dengan uang ataupun harta kekayaan yang lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan sebuah anugerah Allah yang tak ternilai bagi manusia. Dengan kesehatan manusia dapat beraktivitas maupun bekerja secara optimal. Kesehatan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 JUDUL Rumah Sakit Jiwa Dengan Pendekatan Konsep Hijab di Karanganyar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 JUDUL Rumah Sakit Jiwa Dengan Pendekatan Konsep Hijab di Karanganyar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 JUDUL Rumah Sakit Jiwa Dengan Pendekatan Konsep Hijab di Karanganyar. 1.2 PENGERTIAN JUDUL Pengertian judul : RUMAH SAKIT JIWA DENGAN PENDEKATAN KONSEP HIJAB di KARANGANYAR adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Menjadi tua adalah bagian dari siklus sebuah kehidupan manusia dan hal tersebut tidak dapat dihindari.

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Menjadi tua adalah bagian dari siklus sebuah kehidupan manusia dan hal tersebut tidak dapat dihindari. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Menjadi tua adalah bagian dari siklus sebuah kehidupan manusia dan hal tersebut tidak dapat dihindari. Pada usia tua, manusia akan mengalami kemunduran dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Khusus Kanker di Jakarta 1

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Khusus Kanker di Jakarta 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa jumlah penderita kanker serviks terbanyak di dunia adalah Indonesia. Urutan tertinggi penderita kanker serviks ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kesehatan yang memadai di kalangan masyarakat. Kesehatan harus

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kesehatan yang memadai di kalangan masyarakat. Kesehatan harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas pelayanan kesehatan menjadi penunjang penting tercapainya tingkat kesehatan yang memadai di kalangan masyarakat. Kesehatan harus dipandang sebagai suatu

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. fitrah yang lebih mulia dan bagi umat muslim yang menjaga kesehatannya adalah

Bab 1. Pendahuluan. fitrah yang lebih mulia dan bagi umat muslim yang menjaga kesehatannya adalah Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Objek Kesehatan menurut pandangan Islam adalah suatu jalan untuk mencapai fitrah yang lebih mulia dan bagi umat muslim yang menjaga kesehatannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia setiap harinya tidak luput dari masalah, baik masalahmasalah kecil yang mudah terselesaikan hingga masalah-masalah berat yang terkadang kita

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya (World

BAB 1 PENDAHULUAN. menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya (World BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan (Tim Penyusun Kamus, 1988: 758 ). Geriatri berasal dari

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan (Tim Penyusun Kamus, 1988: 758 ). Geriatri berasal dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Kelayakan Proyek Pengertian rumah sakit adalah tempat merawat orang sakit, tempat menyediakan dan memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi berbagai masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Riskesdas 2007 : 115). Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit tidak

BAB I PENDAHULUAN. (Riskesdas 2007 : 115). Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit tidak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu masalah kesehatan masyarakat yang sedang dihadapi saat ini dalam pembangunan kesehatan adalah beban ganda penyakit, yaitu di satu pihak masih adanya penyakit

Lebih terperinci

Kajian Penerapan Healing Environment Pada Bangunan Panti Terapi dan Rehabilitasi Kanker dalam Perspektif Islam

Kajian Penerapan Healing Environment Pada Bangunan Panti Terapi dan Rehabilitasi Kanker dalam Perspektif Islam 1 Kajian Penerapan Healing Environment Pada Bangunan Panti Terapi dan Rehabilitasi Kanker dalam Perspektif Islam Safrila Nur Fitriyati Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi UIN MALIKI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun 2002 menunjukkan bahwa kanker

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. natural dan therapist, sehingga sangat berbeda dengan Rumah Sakit Kanker pada

BAB VI HASIL RANCANGAN. natural dan therapist, sehingga sangat berbeda dengan Rumah Sakit Kanker pada BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Panti Terapi dan Rehabilitasi Kanker Panti Terapi dan Rehabilitasi Kanker merupakan bangunan yang diciptakan sebagai media terhadap penyembuhan penderita kanker yang mengarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I 1

BAB I PENDAHULUAN I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rumah sakit merupakan tempat merawat orang sakit, tempat menyediakan dan memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi berbagai masalah kesehatan. Sedangkan rumah sakit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang a) Kelayakan Proyek Pengertian rumah sakit yaitu rumah tempat merawat orang sakit; tempat menyediakan dan memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi berbagai masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) salah satunya disebabkan oleh pelayanan sarana kesehatan yang belum memadai. Dengan memperbaiki pelayanan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP TERAPI RUQYAH PADA PENDERITA GANGGUAN JIN

BAB IV ANALISIS TERHADAP TERAPI RUQYAH PADA PENDERITA GANGGUAN JIN BAB IV ANALISIS TERHADAP TERAPI RUQYAH PADA PENDERITA GANGGUAN JIN A. Efektifitas Terapi Ruqyah Gangguan Jin Terhadap Kesehatan Jiwa Jama ah Qolbun Salim Banyaknya penyakit yang dialami oleh manusia dengan

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR Oleh: Siswanti Asri Trisnanih (1401083134) 08 PAC School of Design Interior Design Department Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan narkoba menjadi salah satu faktor banyaknya terjadi kasus

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan narkoba menjadi salah satu faktor banyaknya terjadi kasus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terdapat beberapa penyebab yang melatarbelakangi pemilihan judul Perancangan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang. Latar belakang dibedakan menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Latar Belakang Judul Proyek

BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Latar Belakang Judul Proyek BAB I PENDAHULUAN I.1. I.1.1 LATAR BELAKANG Latar Belakang Judul Proyek Pembangunan pada era globalisasi saat ini berkembang sangat pesat, didorong dari peningkatan pertumbuhan masyarakat tentunya. pembangunan

Lebih terperinci

BAB I REDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA

BAB I REDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA BAB I REDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA I.. Pengertian Judul Redesain : Kegiatan perencanaan dan perancangan kembali suatu bangunan sehingga terjai perubahan fisik tanpa merubah fungsinya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hal ini akan semakin berkembang. Karena itu hal tersebut perlu didukung. berkembang di dalam maupun luar negri.

BAB 1 PENDAHULUAN. hal ini akan semakin berkembang. Karena itu hal tersebut perlu didukung. berkembang di dalam maupun luar negri. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Belakangan ini rumah sakit menjadi salah satu kebutuhan utama dalam pembangunan di kota-kota besar. Demikian pula halnya dengan kota Bandung dan sekitarnya sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan merupakan penjelasan tentang langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan perancangan pusat rehabilitasi medis pasca stroke di Malang. Sebelum melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perawat merupakan suatu bagian dari seluruh proses pelayanan yang mempunyai peran sangat besar dalam rumah sakit. Tugas perawat secara umum adalah memberikan pelayanan

Lebih terperinci

PUSAT REHABILITASI BAGI PENGGUNA NARKOBA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PUSAT REHABILITASI BAGI PENGGUNA NARKOBA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT REHABILITASI BAGI PENGGUNA NARKOBA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seluruh umat Muslim di dunia. Dalam ibadah yang disyariatkan Allah kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seluruh umat Muslim di dunia. Dalam ibadah yang disyariatkan Allah kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mendirikan shalat merupakan suatu ibadah yang wajib dilakukan bagi seluruh umat Muslim di dunia. Dalam ibadah yang disyariatkan Allah kepada manusia tersebut,

Lebih terperinci

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan rumah sakit sebagai suatu lembaga yang menyediakan pelayanan jasa kesehatan sering kali menimbulkan tekanan psikologis dan ekonomi bagi konsumennya. Selama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Gangguan jiwa adalah suatu sindroma atau pola psikologis atau perilaku yang penting secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan adanya distress (misalnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu pun dari semua ini ada karena hak manusia memutuskan untuk. kebesaran dan kekuasaan Allah di alam semesta ciptaan-nya.

BAB I PENDAHULUAN. satu pun dari semua ini ada karena hak manusia memutuskan untuk. kebesaran dan kekuasaan Allah di alam semesta ciptaan-nya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Pemilik seluruh jagat raya adalah Allah yang Maha Perkasa, penguasa seluruh alam. Jasad fisik berada dalam genggaman Allah yang menciptakan, dan Dia tidak bergantung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akan pengelolaan informasi yang akurat. digunakan untuk pengelolaan data-data organisasi. Dalam sistem basis data

BAB 1 PENDAHULUAN. akan pengelolaan informasi yang akurat. digunakan untuk pengelolaan data-data organisasi. Dalam sistem basis data BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan suatu hal atau kemampuan yang digunakan dalam pembentukan, penyimpanan, dan penyebaran informasi. Secara lebih khusus, teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI PROYEK

BAB III DESKRIPSI PROYEK 31 BAB III DESKRIPSI PROYEK A. Gambaran Umum Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut yang akan direncanakan dan dirancang adalah Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kelas A yang akan menampung pasien rujukan dari

Lebih terperinci

MANAJEMEN MUTU (KEPUASAN PELANGGAN)_AEP NURUL HIDAYAH_(RKM )_REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN_POLITEKNIK TEDC BANDUNG

MANAJEMEN MUTU (KEPUASAN PELANGGAN)_AEP NURUL HIDAYAH_(RKM )_REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN_POLITEKNIK TEDC BANDUNG BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya jumlah rumah sakit menjadikan masyarakat memiliki banyak pilihan untuk menentukan rumah sakit mana yang akan mereka pilih. Masyarakat akan memilih rumah

Lebih terperinci

Tabel 1.1. Sarana Kesehatan di Kota dan Kabupaten Jayapura

Tabel 1.1. Sarana Kesehatan di Kota dan Kabupaten Jayapura 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Peningkatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PROYEK Tinjauan Umum : Pusat Rehabilitasi Medik Tema Arsitektur : Healing Architecture

BAB II TINJAUAN PROYEK Tinjauan Umum : Pusat Rehabilitasi Medik Tema Arsitektur : Healing Architecture 2.1. Tinjauan Umum Nama Proyek : Pusat Rehabilitasi Medik Tema Arsitektur : Healing Architecture Sifat Proyek : Fiktif Lokasi Proyek : Jl. Adiyaksa Raya, Jakarta Selaan Batas Barat : Perkantoran, hotel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM

BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM BAGI PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG Fisik dan psikis adalah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Fenomena Narkoba di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Fenomena Narkoba di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Fenomena Narkoba di Indonesia Indonesia sebagai negara dengan kondisi geografis yang strategis dengan mudah menjadi sasaran empuk para mafia narkoba dunia. Selain

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai gambaran diri (body image) dan dukungan sosial pada tiga orang wanita yang mengalami penyakit kanker payudara yang telah

Lebih terperinci

2015 PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PRIA

2015 PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PRIA 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan Korban dari penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) atau yang biasa dikenal sebagai NARKOBA (Narkotika dan Obat berbahaya)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. JUDUL: Pusat Rehabilitasi Gangguan Jiwa melalui Psikoterapi Islam dengan Pendekatan Arsitektur Islami.

BAB I PENDAHULUAN. JUDUL: Pusat Rehabilitasi Gangguan Jiwa melalui Psikoterapi Islam dengan Pendekatan Arsitektur Islami. BAB I PENDAHULUAN JUDUL: Pusat Rehabilitasi Gangguan Jiwa melalui Psikoterapi Islam dengan Pendekatan Arsitektur Islami. 1.1. PENGERTIAN JUDUL Pusat Rehabilitasi Gangguan Jiwa melalui Psikoterapi Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak setiap orang merupakan salah satu slogan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak setiap orang merupakan salah satu slogan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Kesehatan adalah hak setiap orang merupakan salah satu slogan yang sering kita dengar dalam dunia kesehatan. Hal ini berarti setiap pasien yang dirawat di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan jiwa adalah salah satu masalah kesehatan yang masih. banyak ditemukan di setiap negara. Salah satunya adalah negara

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan jiwa adalah salah satu masalah kesehatan yang masih. banyak ditemukan di setiap negara. Salah satunya adalah negara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gangguan jiwa adalah salah satu masalah kesehatan yang masih banyak ditemukan di setiap negara. Salah satunya adalah negara Indonesia. Berdasarkan data tahun 2001

Lebih terperinci

BAB I. 1.1.Latar Belakang

BAB I. 1.1.Latar Belakang 1.1.Latar Belakang BAB I Klinik Pratama Rawat Inap Pelayanan Medik Dasar (KPRIPMD) adalah salah satu bentuk amal Muhammadiyah dalam bidang kesehatan yang disebut Pembina Kesehatan Umat. Klinik Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup lebih sejahtera dan bisa beramal dengan fisiknya dalam kondisi sempurna.

BAB I PENDAHULUAN. hidup lebih sejahtera dan bisa beramal dengan fisiknya dalam kondisi sempurna. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menjaga kesehatan ialah suatu keharusan bagi setiap individu untuk bisa hidup lebih sejahtera dan bisa beramal dengan fisiknya dalam kondisi sempurna. Anjuran akan

Lebih terperinci

Sifat Surga dan Penghuninya

Sifat Surga dan Penghuninya Sifat Surga dan Penghuninya Khutbah Permata:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.?????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT ANAK DI SEMARANG

RUMAH SAKIT ANAK DI SEMARANG LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) RUMAH SAKIT ANAK DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : DESSY ARSIANTI

Lebih terperinci

Dr. H. Lilian B Koord. Blok Kedokteran Keluarga

Dr. H. Lilian B Koord. Blok Kedokteran Keluarga Dr. H. Lilian B Koord. Blok Kedokteran Keluarga Pendahuluan Pusat perhatian pelayanan kesehatan : - Core : Pasien - Cure : Pengobatan - Care : Perawatan Pada kondisi dimana pasien telah berada pada stadium

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancangan Peredaran dan penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang saat ini menjadi persoalan yang memprihatinkan. Peningkatan jumlah pengguna dari tahun ke tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anwar Sutoyo, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik), Pustaka Pelajar, Yogjakarta, 2013, hal

BAB I PENDAHULUAN. Anwar Sutoyo, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik), Pustaka Pelajar, Yogjakarta, 2013, hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Manusia dalam menjalani kehidupan pasti akan dihadapkan dengan cobaan untuk mengetahui sebagaimana usaha lahir dan batin seseorang ketika dihadapkan pada ujian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11

BAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11 BAB I PENDAHULUAN 1.8. Latar Belakang Dalam upaya untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, maka salah satu persyaratan yang harus dipenuhi adalah tersedianya sarana penunjang kesehatan yang lengkap.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan teknologi sebagai media komunikasi, transaksi, bisnis, belajar, permainan, perdagangan, dan penyampaian informasi merupakan hal yang sudah tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit ginjal stadium akhir (gagal ginjal kronik tahap 5) dapat

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit ginjal stadium akhir (gagal ginjal kronik tahap 5) dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit ginjal stadium akhir (gagal ginjal kronik tahap 5) dapat didefinisikan sebagai pengganti ginjal. Di seluruh dunia, jumlah yang menerima terapi pengganti ginjal

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kelayakan Proyek

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kelayakan Proyek BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Kelayakan Proyek Jumlah penduduk yang semakin pesat tiap tahunnya mempunyai dampak pada penurunan kualitas hidup masyarakat sendiri. Penurunan kualitas hidup

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Perancangan Perancangan Rumah sakit Sulianti Saroso ini menggunakan tema Arsitektur sirkulasi. Hal ini ditekankan pada : 1. Pemisahan akses dari dan ke instalasi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5. 1 Konsep Dasar Perancangan Konsep Perancangan Health Care for Mother adalah hasil analisis pada bab sebelumnya yang kemudian disimpulkan. Kesimpulan diperoleh berdasarkan kesesuaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera utara 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai macam inovasi baru bermunculan dalam dunia kesehatan. Dewasa ini dunia kesehatan semakin mengutamakan komunikasi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Usia Harapan Hidup Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Usia Harapan Hidup Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.1.1 LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK Rata-rata usia harapan hidup penduduk Indonesia pada tahun 2010-2015 ialah 70,1 tahun, hal tersebut telah menunjukkan tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui upaya peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

BAB I PENDAHULUAN. melalui upaya peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial, yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sebuah bangunan baru dapat berfungsi apabila bangunan tersebut dapat mengakomodir aktifitas dari fungsi yang terdapat di dalamnya. Pemakai bangunan adalah setiap orang

Lebih terperinci

PERENCANAAN GEDUNG RAWAT INAP RUMAH SAKIT KANKER EMPAT LANTAI (+ 1 BASEMENT) DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA

PERENCANAAN GEDUNG RAWAT INAP RUMAH SAKIT KANKER EMPAT LANTAI (+ 1 BASEMENT) DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA PERENCANAAN GEDUNG RAWAT INAP RUMAH SAKIT KANKER EMPAT LANTAI (+ 1 BASEMENT) DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA Tugas Akhir untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S 1 Teknik

Lebih terperinci

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????. Penghapus Dosa-dosa Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????...????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupannya. Seseorang yang mengalami peristiwa membahagiakan seperti dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupannya. Seseorang yang mengalami peristiwa membahagiakan seperti dapat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai pengalaman baik positif maupun negatif tidak dapat lepas dari kehidupan seseorang. Pengalaman-pengalaman tersebut akan memberi pengaruh yang pada akhirnya

Lebih terperinci

Penerapan Healing Architecture dalam Desain Rumah Sakit

Penerapan Healing Architecture dalam Desain Rumah Sakit JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) G-11 Penerapan Healing Architecture dalam Desain Rumah Sakit Asma, Arinal Haq, dan Erwin Sudarma Jurusan Arsitektur, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang. Namun tidak semua orang beruntung memiliki jiwa yang. sehat, adapula sebagian orang yang jiwanya terganggu atau dapat

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang. Namun tidak semua orang beruntung memiliki jiwa yang. sehat, adapula sebagian orang yang jiwanya terganggu atau dapat BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Memiliki tubuh dan jiwa yang sehat merupakan dambaan setiap orang. Namun tidak semua orang beruntung memiliki jiwa yang sehat, adapula sebagian orang yang jiwanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hampir seluruh masyarakat di dunia (Kemenkes RI, 2011). Penyakit pada

BAB I PENDAHULUAN. hampir seluruh masyarakat di dunia (Kemenkes RI, 2011). Penyakit pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit yang diderita oleh hampir seluruh masyarakat di dunia (Kemenkes RI, 2011). Penyakit pada gigi timbul akibat gigi tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Undang-undang Kesehatan 1 mendefinisikan kesehatan sebagai: Keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang

Lebih terperinci

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) Dengan ini menyatakan bahwa telah dilaksanakan Sidang Kelayakan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan Rumah Susun pekerja ini menggunakan metode secara kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks permasalahan yang ada secara

Lebih terperinci

PERAN DUKUNGAN KELUARGA PADA PENANGANAN PENDERITA SKIZOFRENIA

PERAN DUKUNGAN KELUARGA PADA PENANGANAN PENDERITA SKIZOFRENIA PERAN DUKUNGAN KELUARGA PADA PENANGANAN PENDERITA SKIZOFRENIA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : ESTI PERDANA PUSPITASARI F 100 050 253 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gangguan kejiwaan atau sakit jiwa bisa dialami semua kalangan masyarakat, baik kaya maupun miskin, pria maupun wanita, tua maupun muda. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir-akhir ini jika kita mengikuti perkembangan dunia gadget maka kita akan disuguhi berbagai macam fitur canggih yang ditawarkan salah satunya yaitu kalender dan

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. Dalam Proses Penyembuhan Kesehatan Mental Klien Rumah Sakit Jiwa Tampan

BAB III PENYAJIAN DATA. Dalam Proses Penyembuhan Kesehatan Mental Klien Rumah Sakit Jiwa Tampan BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab III ini merupakan data yang disajikan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data

Lebih terperinci

BAB V KAJIAN PUSTAKA. Pekalongan ini adalah arsitektur humanis. Latar belakang penekanan/

BAB V KAJIAN PUSTAKA. Pekalongan ini adalah arsitektur humanis. Latar belakang penekanan/ BAB V KAJIAN PUSTAKA 5.1. Kajian Teori Penekanan/ Tema Desain Arsitektur Humanis Tema desain pada proyek Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Pekalongan ini adalah arsitektur humanis. Latar belakang penekanan/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desain Interior - Universitas Mercu Buana Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Desain Interior - Universitas Mercu Buana Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberadaan seseorang ibu di dalam keluarga memiliki peranan yang sangat penting. Bukan hanya sebagai seorang yang telah melahirkan kita dan mengurus rumah tangga namun

Lebih terperinci

Tugas Akhir Universitas Mercu Buana April 2013

Tugas Akhir Universitas Mercu Buana April 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingkat pertumbuhan penduduk di indonesia semakin hari semakin meningkat, hal ini dapat dilihat dari data yang dikeluarkan oleh dinas kependudukan tahun 2000-2025

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan generasi penerus bangsa oleh karena itu, proses tumbuh kembang anak merupakan hal yang perlu untuk diperhatikan baik secara fisik, emosional, sosial

Lebih terperinci

BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN 1.1 Kesimpulan Pada bab sebelumnya telah diuraikan pembahan mengenai Rumah Sakit Korban Lakalantas Kendal, sehingga dapat disimpulkan berbagai masalah, dan potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari Jabir bin Abdullah radhiallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu

BAB I PENDAHULUAN. Dari Jabir bin Abdullah radhiallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan agama yang sempurna, dan telah mengatur segala aspek kehidupan manusia dari yang terbesar hingga yang terkecil sekalipun. Salah satu kelebihan islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertukaran informasi dan dukungan emosional. Dalam bidang keperawatan,

BAB I PENDAHULUAN. pertukaran informasi dan dukungan emosional. Dalam bidang keperawatan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi dalam kehidupan sehari hari merupakan sarana yang penting untuk menjalin relasi dengan orang lain. Komunikasi juga dapat memberikan pertukaran informasi

Lebih terperinci

Pengalaman sakit adalah hal yang dapat terjadi pada siapa pun, kapan pun. dan dimana pun, begitu pula dengan anak-anak. Sebagaimana orang dewasa,

Pengalaman sakit adalah hal yang dapat terjadi pada siapa pun, kapan pun. dan dimana pun, begitu pula dengan anak-anak. Sebagaimana orang dewasa, BABI PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengalaman sakit adalah hal yang dapat terjadi pada siapa pun, kapan pun dan dimana pun, begitu pula dengan anak-anak. Sebagaimana orang dewasa,

Lebih terperinci

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS JANTUNG KOTA BANDUNG

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS JANTUNG KOTA BANDUNG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan Dewasa ini kehidupan modern telah menjadi prioritas utama bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia, khususnya kalangan masyarakat ekonomi menengah dan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. juga untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. (1) Era globalisasi yang menjadi

BAB 1 : PENDAHULUAN. juga untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. (1) Era globalisasi yang menjadi BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu bagian sistem pelayanan kesehatan secara garis besar memberikan pelayanan untuk masyarakat berupa pelayanan kesehatan, pelayanan penunjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk sosial tidak dapat hidup tanpa adanya orang lain. Hal ini berarti manusia harus saling berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.

Lebih terperinci

Tugas Akhir 138 Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Semarang BAB I PENDAHULUAN

Tugas Akhir 138 Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Semarang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) adalah sebuah sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut perorangan untuk pelayanan pengobatan

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Perancangan Interior Panti Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkoba

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Perancangan Interior Panti Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkoba Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, kasus peredaran dan penyalahgunaan narkoba saat ini semakin marak terjadi di Indonesia. Indonesia merupakan negara yang berpenduduk sekitar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan, termasuk polio, dan lumpuh (http://id.wikipedia.org/wiki/ Anak_

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan, termasuk polio, dan lumpuh (http://id.wikipedia.org/wiki/ Anak_ BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuna daksa merupakan kelainan cacat fisik dalam gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan struktur tulang yang bersifat bawaan, sakit atau akibat kecelakaan, termasuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan suatu keadaan kondisi fisik, mental, dan kesejahteraan sosial yang bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan (World Health Organization, 1943).

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH DI KABUPATEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH DI KABUPATEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit Khusus Bedah merupakan sebuah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel kanker tumbuh dengan cepat, sehingga sel kanker dapat

Lebih terperinci