OL E H : ICHA AN DOSEN : E
|
|
- Sukarno Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Utilitas II LIFT ATAU ELEVATOR OL E H : ICHA AN GGRIANI ( ) DOSEN : E KO WAHYU DI, S.T.
2 Elevator atau lift Sistem transportasi vertikal didalam bangunan gedung adalah suatu sistem peralatan yang digunakan untuk memindahkan orang/ barang dari lantai bawah ke atas atau sebaliknya.
3 Design
4
5 Jenis elevator dibedakan berdasarkan pemakaiannya, yaitu : Lift penumpang Lift barang Lift kendaraan Lift pasien Dump Waiter, lift berbentuk kotak kecil yang sering digunakan di restoran atau perpustakaan untuk mengangkut barangbarang dalam satu gedung.
6 1. Lift penumpang Tergantung kapasitas muat lift dan kebutuhan. Terdiri dari 1 Terdiri dari beberapa
7 2. Lift barang
8 3. Lift kendaraan
9 4. Lift pasien
10 5. Dump waiter Dumbwaiter Table Type Dipasang pada ketinggian sejajar dengan level meja. Contoh untuk mengangkut dokumen, buku diperpustakaan, kantor, dan bank. Sistem ini juga sangat nyaman dan aman untuk mengangkut peralatan dapur, makanan dan minuman di Dumbwaiter Floor Typemaupun hotel, café, restaurant Dipasang pada level yang residensial. sama dengan lantai. Digunakan untuk mengangkut barang dengan volume yang lebih besar, barang berat berikut dengan trolley.
11 Tipe mesin lift/elevator 1. Geared motor, menggunakan gear untuk mereduksi kecepatan motor. 2. Gearless, menggunakan motor dengan torsi besar dan kecepatan rencah. 3. MRL / Machine Room Less, menggunakan motor magnet permanen lebih kecil.
12 1. Mesin lift geared Sesuai dengan namanya, desain motor listrik ini mengerakkan Sebuah gear type reduction unit yang memutar hoisting shea Walaupun lebih lambat dibanding gearless elevator, gear Reduction memberikan keunggulan yaitu memerlukan motor
13 2. Mesin lift gearless Pada sistem geared atau gearless yang masing-masing digunakan pada instalasi Gedung dengan ketinggian menengah dan tinggi, kereta elevator tergantung di Ruang luncur oleh beberapa steel hoist ropes, biasanya dua puli katrol, dan sebuah Bobot pengimbang (counterweight). Bibit kereta dan counterweight menghasilkan Traksi yang memadai antara puli katrol dan hoist ropes sehingga puli katrol dapat Menggengam hoist ropes dan bergerak serta menahan kereta tanpa selip berlebihan. Kereta dan counterweight bergerak sepanjang rel yang vertikal agar mereka Tidak berayun-ayun. Sistem penggerakan elevator/ lift dengan gearless ada sistem hidrolik, aksi pengangkatan dapat bersifat langsung, piston terhubungkan ke kereta atau roped pada kedua cara tersebut pakerjaan pengangkatan yang dilakukan oleh pompa motor energi kinetik untuk mengangkat kereta ke elevasi yang lebih tinggi sehingga membuat kereta mampu melakukan pekerjaan energi potensial. Transfer energi ini terjadi setiap kali kereta diangkat. Gerakan naik dan turun kereta elevator dikendalikan oleh katup hidrolik. Mesin untuk penggerak elevator biasanya memiliki ruang mesin sendiri
14 3. MRL / Machine Room Less Elevator tanpa ruang mesin, sistem elevator yang revolusioner ini didasarkan pada terobosan penting pertama di bidang teknologi angkat (lifting technology) dalam kurun waktu hampir 100 tahun ini. Di desain untuk bangunan bertingkat antara 2 sampai 30 lantai, sistem ini menggunakan sheave yang lebih kecil dibandingkan dengan geared dan gearlesselevator yang konvensional. Ukuran sheave yang dikurangi dan mesin yang didesain ulang, memungkinkan mesin tersebut dipasang didalam hoistway itu sendiri, yang berarti tidak lagi diperlukan ruang mesin yang luas diatas. Yang tidak kalah uni adalah sabuk baja temuan Otis untuk sistem elevator Gen2TM, yang menggantikan kabel baja anyam dan berat yang selama ini merupakan standar industri sejak dekade Sabuk semacam itu memungkinkan sheave dibuat lebih kecil. Kabel ini memeiliki ketebalan hanya 0,1 inchi (3mm), tapi memiliki kekuatan yang sama dengan kabel baja anyam dan jauh lebih tahan lama, fleksibel dan menghemat ruang.
15 Pada prinsipnya jenis lift tersebut adalah sama, hal yang membedakan adalah cara penggunaanya dan kebutuhan kita terhadapnya. Dengan penggerak motor listrik ada juga yang digerakan dengan sistem hidrolik.
16 Hidrolik lift penumpang hidrolik tersedia dalam berbagai kapasitas, kecepatan, dimensi mobil, selesai, dll, masing-masing menawarkan aman, handal dan hemat biaya layanan selama bertahun-tahun
17
18
19 Penggerak Motor Listrik
20
21 PERALATAN UTAMA & FUNGSI 1. Mesin pengangkat (hoisting machines) Berupa motor listrik dengan transmisi menggunakan gear atau gearless. 2. Rem - Rem menggunakan sisyem arus listrik. - Sistim kontrol rem saling mengunci (interlock) secara elektris dengan sirkuit kontrol motor listrik, direncanakan dan diatur rem hanya bekerja untuk memegang kabin lift pada saat lift sudah berhenti dan rem tidak digunakan untuk memberhentikan lift - Kereta lift berhenti darurat, untuk melepas rem dilakukan secara manual. 3. Katrol ( sheaves ) - Terbuat dari cor. 4. Kawat penggantung ( ropes ) Ropes untuk kabin lift & counter weight terbuat dari baja berpilin 5. Rel penuntun (guide rails). Untuk kabin lift & counter weight dipasang menggunakan bracket dan terikat kuat pada struktur bangunan.
22 6. Counter weight - Terbuat dari balok besi tuang yang dipasang tersusun pada rangka baja. - Mampu memberi keseimbangan sebesar berat kabin lift kosong ditambah 40% - 45% berat beban maksimum 7. Sepatu Penuntun - Terpasang kuat pada bagian atas & bawah kabin lift & counterweight. 8. Buffer Terpasang dibawah kabin lift & counter weight.
23 9. Kereta Lift Penumpang. a. Rangka Kereta Elevator - Dibuat dari profil baja yang dicat anti karat - Pada rangka ini terdapat paling sedikit empat buah sliding type guide shoes, dimana dua buah terletak pada bagian atas kereta dan yang lain pada bagian bawah kereta tepat guide rail. b. Lantai Kereta - Terbuat dari plat baja yang dicat anti karat. - Bagian bawah dilapisi peredam suara. - Ukuran dan kekuatan sesuai kapasitas angkut. c. Dinding Kereta - Terbuat dari plat baja dicat, stainless Steel Hairline Finish atau bahan lain yang dipakai & dibuat sesuai disain Arsitektur. - Bagian luar dilapisi peredam suara. d. Langit-langit Kereta - Terbuat dari plat baja yang dicat anti karat. - Ketinggian tidak kurang dari 2300 mm dimana terdapat pintu darurat yang hanya bisa dibuka dari atas kereta dan dilengkapi safety switch sehingga lift tidak beroperasi selama pintu tersebut dibuka. - Terdapat penerangan normal & darurat dengan sumber daya dari batere yang akan menyala pada saat listrik utama padam. - Terdapat Exhaust Grille dengan Exhaust Fan untuk ventilasi. - Bagian atas dilapisi peredam suara. e. Pintu Kereta - Terbuat dari plat baja dicat, stainless Steel Hairline Finish atau bahan lain yang dipakai & dibuat sesuai disain Arsitektur. - Terdiri atas dua panel side opening. - Penggerak pintu kereta adalah motor listrik yang dilengkapi dengan alat pengatur kecepatan. f. Indikator Kereta - Integrated dengan Car Operating Panel dilengkapi dengan penunjuk arah pergerakan kereta. Indikator posisi kereta dan bel. g. Car Operating Panel - Terbuat dari SS plate dengan hairline finish atau sesuai pesanan. - Terdiri atas peralatan sebagai berikut : Pushbutton untuk setiap lantai Pushbutton untuk membuka pintu Pushbutton untuk emergency stop On-Off switch untuk lampu penerangan On-Off switch untuk exhaust fan Key-switch untuk indipendent operation
24 10. Magnetic Landing Device - Untuk memberhentikan kereta lift pada setiap lantai yang dituju dengan toleransi +/- 5 mm dari lantai yang bersangkutan. 11. Landing Door - Mempunyai type dan dimensi yang sama dengan pintu keretanya. - Dilengkapi dengan wide jamb atau narrow jamb. - Terbuat dari plat baja dicat, stainless Steel Hairline Finish atau bahan lain yang dipakai & dibuat sesuai disain Arsitektur. - Dilengkapi dengan kunci pembuka secara manual dan interlock secara elektris dan mekanis dan dilengkapi dengan alat penutup otomatis dengan weight closer. 12. Door Sills dantoe Guards - Terletak dibawah pintu, terbuat dari Extruded Alumunium yang didudukkan pada beton yang telah disediakan.
25 Sistem pengendalian motor 1. Kendali manual, instalasi listrik tenaga pada awalnya Menggunakan kendali motor konvensional secara manual. Untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik Digunakan saklar manual mekanis, diantaranya adalah sakl Togel (Toggle Switch). Saklar ini merupakan tipe saklar yang Sangat sederhana yang banyak digunakan pada motor-mot Berdaya kecil.
26 2. Kendali semiotomatis, kerja operator sedikit ringan cukup dengan menekan jari tombol start saat awal menggerakkan motor dan menekan tombol stop saat menghentikan putaran motor. Untuk memutuskan atau menghubungkan aliran arus listrik menggunakan konduktor magnet yang dilengkapi dengan rel pengaman arus lebih (Thermal Overload Relay_ sebagai pengaman motor.
27 3. Kendali otomatis, deskripsi kerja dari sistem kendali otomatis dibuat dengan suatu program dalam bentuk rangkaian konduktor magnet yang dikendalikan oleh sensor., dapat menghemat energi fisik operator.
28 Tahapan mengoperasikan motor 1. Tahapan mulai jalan, untuk motor yang dayanya kurang dari 4 KW, pengoperasian motor dapat disambungkan secara langsung (direct on line). Sedangkan untuk daya yang besar pengasutannya dengan pengendali awal motor (motor starter) yang bertujuan untuk meredam arus awal yang besarnya 5 sampai 7 kali arus nominal. 2. Berputar (running), setelah motor mulai jalan, arus yang mengalir secara bertahap segera menurun ke posisi arus nominal. Selanjutnya motor dapat dikendalikan sesuai kebutuhan, 3. Berhenti (stopping), tahap akhir motor dengan cara memutuskan aliran arus listrik dari sumber tenaga listrik, yang prosesnya bisa dikendalikan sedemikian rupa (misalnya dengan pengereman/break), sehingga motor dapat berhenti sesuai dengan kebutuhan.
29 Secara umum fungsi PLC : 1. Sekuensi Control, PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemprosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat. 2. Monitoring Plant, PLC. Secara terus menerus memonitor status suatu sistem misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian. Dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol misalnya nilai sudah melebihi batas atau menampilkan pesan tersebut pada operator.
30 Daftar Merek Lift Internasional Indonesia 1. Fuji 1. Pillar Elevatore 2. Fujitec 2. Louser Lift 3. Hyundai Elevator 3. Line Elevator 4. Kone 4. IndoLift 5. Mitsunishi 6. OTIS 7. Schindler 8. Shanghai Mitsubishi 9. Sigma 10.Thyssen Krupp 11.Toshiba
31 Pada sistem lift yang perlu diperhatikan! 1. Kapasitas angkut, dinyatakan dalam Kg atau total jumlah orang. 2. Kecepatan gerak, dinyatakan dalam meter/menit. 3. Jumlah lantai yang dilayani, mencakup jumlah stop/opening dari pintu lift 4. Jarak gerak, car lift pada posisi terendah s/d teratas dinyatakan dalam meter. 5. Over head, jarak aman yang ditentukan dari lantai teratas s/d lantai ruang mesin. 6. Kedalaman pit, sangat ditentukan berdasarkan kecepatan lift. 7. Ukuran bersih shaft. 8. Jenis pintu (center opening atau side opening) 9. Sistem Kerja, - Simplex, lift bekerja secara individual & tidak terpengaruh oleh lift yang lain. - Duplex, 2 lift yang bekerja dalam 1 kontrol - Group control, beberapa lift yang bekerja dalam 1 kontrol. 10. Kriteria dalam pemilihan lift. - 5 mnt handling capacity = minimal 11 % atau lebih - Average interval = maksimal 40 sec atau dibawahnya. Kriteria tersebut sangat mempengaruhi dalam penetapan kapasitas, kecepatan dan jumlah lift yang akan dipakai dalam suatu gedung.
32 Daftar pustaka 0 pengertian dan tipe lift. 0 ra-kerjalift.html, sistem mesin lift gearless. 0 ators.aspx?menuid= 2, sistem
TUGAS BESAR PERANCANGAN SISTEM MEKANIK
TUGAS BESAR PERANCANGAN SISTEM MEKANIK SURVEY DAN ANALISIS LIFT GEDUNG C FEB UNDIP Disusun oleh: Ricky Petra F S- 1 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2016 Lift Gedung C FEB Universitas Diponegoro Semarang
Lebih terperinciTUGAS MEKATRONIKA SISTEM LIFT
TUGAS MEKATRONIKA SISTEM LIFT Di susun oleh: 1. Kevin Adelin (L2F009059) 2. Rohmat Hidayat (L2F009064) 3. Alga Bagas S (L2F009065) 4. Adhi Warsito (L2F009077) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III DASAR PERANCANGAN LIFT
BAB III DASAR PERANCANGAN LIFT 3.1. Sejarah Perkembangan Lift Elevator atau yang lebih akrab dikenal oleh masyarakat luas dengan nama lift. Lift adalah salah satu alat Bantu dalam kehidupan manusia yang
Lebih terperinciJENIS-JENIS LIFT DAN FUNGSINYA
Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi; biasanya lebih dari tiga atau empat lantai. Gedung-gedung
Lebih terperinciLIFT (ELEVATOR) Berikut yang perlu diketahui tentang lift, antara lain : A. Jenis Jenis Motor Penggerak Lift. 1. Motor Gear
LIFT (ELEVATOR) Lift atau elevator merupakan alat transfortasi vertikal suatu gedung. Lift sekarang ini telah menjadi kebutuhan yang mendasar di gedung gedung pemerintahan, perkantoran, hotel, apartemen,
Lebih terperinciBAB II LANDASANTEORI
BAB II LANDASANTEORI 2.1. Sejarah Perkembangan Elevator Elevator atau yang lebih akrab dikenal oleh masyarakat luas dengan nama lift, lift adalah salah satu alat Bantu dalam kehidupan manusia yang berfungsi
Lebih terperinciBAB III TEORI PENUNJANG. penggerak frekuensi variable. KONE Minispace TM
BAB III TEORI PENUNJANG 3.1. KONE MiniSpace TM KONE Minispace TM adalah lift dengan pengimbang menggunakan EcoDisc, motor sinkronisasi tanpa perseneling yang digerakkan oleh suatu penggerak frekuensi variable.
Lebih terperinciJenis transportasi vertikal. 1. elevator/lift 2. Gondola 3. Dumb waiters
Jenis transportasi vertikal 1. elevator/lift 2. Gondola 3. Dumb waiters Tranportasi vertikal Elevator Kriteria kualitas pelayanan elevator adalah : 1. Waktu menunggu (Interval, Waiting time) 2. Daya angkut
Lebih terperinci4.3 Sistem Pengendalian Motor
4.3 Sistem Pengendalian Motor Tahapan mengoperasikan motor pada dasarnya dibagi menjadi 3 tahap, yaitu : - Mulai Jalan (starting) Untuk motor yang dayanya kurang dari 4 KW, pengoperasian motor dapat disambung
Lebih terperinciUTILITAS 02 PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS GUNADARMA
UTILITAS 02 PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS GUNADARMA Veronika Widi Prabawasari adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang. Lift umumnya digunakan
Lebih terperinciBAB II TEORI ELEVATOR
BAB II TEORI ELEVATOR 2.1 Definisi Elevator. Elevator atau sering disebut dengan lift merupakan salah satu jenis pesawat pengangkat yang berfungsi untuk membawa barang maupun penumpang dari suatu tempat
Lebih terperinciSIRKULASI (VERTIKAL & HORIZONTAL) PADA BANGUNAN BERTINGKAT.
Pertemuan ke-2 dan ke-3 Materi Perkuliahan : Sirkulasi ( vertikal dan horizontal) pada bangunan bertingkat yang berkaitan dengan pergerakan manusia, barang dan kendaraan. Sistem aksesibilitas dari moda
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan dengan menggunakan Sling (tali baja) merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah
Lebih terperinciSISTEM TRANSPORTASI PADA BANGUNAN
SISTEM TRANSPORTASI PADA BANGUNAN SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH UTILITAS BANGUNAN DOSEN : Ir. Edi Hari Purnomo, MT OLEH : MARDIAN SANJAYA (08106100 ) WAHYU RESTRIONO (0810610022) ARIF LUKITO (0810610033) AYU
Lebih terperinciPERANCANGAN LIFT PENUMPANG KAPASITAS 1000Kg KECEPATAN 90M/Menit DAN TINGGI TOTAL 80M DENGAN SISTEM KONTROL VVVF
TUGAS SARJANA PERANCANGAN LIFT PENUMPANG KAPASITAS 1000Kg KECEPATAN 90M/Menit DAN TINGGI TOTAL 80M DENGAN SISTEM KONTROL VVVF Diajukan Sebagai salah satu tugas dan syarat untuk memperoleh gelar Strata
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang...
DAFTAR ISI halaman LEMBAR JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Pertanyaan Penelitian...
Lebih terperinciPERBAIKAN KERUSAKAN LIFT BARANG KAPASITAS 1,6 TON DI IRM
PERBAIKAN KERUSAKAN LIFT BARANG KAPASITAS 1,6 TON DI IRM Supriyono, Eric Johneri Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN Email: pri17025@yahoo.co.id ABSTRAK PERBAIKAN KERUSAKAN LIFT BARANG KAPASITAS 1,6
Lebih terperinciHitachi Hoists.
Hitachi Hoists http://www.hitachi-ies.co.jp/english/products/hst/ Hitachi Hoist Dari 0,5 hingga 30 ton, Hoist Hitachi V-Series Dapat Menangani Segala Bentuk Beban. Pada tahun 127, Hitachi mengembangkan
Lebih terperinci"CAP COMBI 2600 CL" (10,000 L tangki lumpur L air, total 15,250 L)
"CAP COMBI 2600 CL" (10,000 L tangki lumpur + 5250 L air, total 15,250 L) Peralatan kombinasi yang diperuntukkan untuk menyedot & membersihkan saluran dan cairan apapun (tidak termasuk limbah berbahaya),
Lebih terperinciProgram pemeliharaan. Proses pemeliharaan. Staf pemeliharaan. Catatan hasil pemeliharaan
32 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Berikut diagram alir proses perawatan dan pemeliharaan Jadwal pemeliharaan Program pemeliharaan Pemeliharaan mingguan Staf pemeliharaan Proses pemeliharaan
Lebih terperinciMaterial : Stainless Steel AISI 304; Besi karbon yang dicat (penutup depan & belakang)
CAP COMBI 1400 CL (4,400 L Tangki Lumpur + 2,450 L Air, total 6,850 L) Peralatan kombinasi yang diperuntukkan untuk menyedot & membersihkan saluran dan cairan apapun (tidak termasuk limbah berbahaya),
Lebih terperinciInstalasi Listrik II Makalah Instalasi Passenger Lift
Instalasi Listrik II Makalah Instalasi Passenger Lift Disusun Oleh: Kelas D3-2D Danies Haningtyas Saraswati 1131120057 / 06 Widamuri Anistia 1131120095 / 22 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI TEKNIK
Lebih terperinciBAB II DISKRIPSI BUKA TUTUP PINTU YANG DIBANGUN. Fungsi lift merupakan alat transportasi pada gedung atau bangunan bertingkat
BAB II DISKRIPSI BUKA TUTUP PINTU YANG DIBANGUN A.2.1 KLASIFIKASI LIFT SECARA UMUM Fungsi lift merupakan alat transportasi pada gedung atau bangunan bertingkat yang dapat digunakan untuk mengangkat orang
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1 Jumlah Populasi penghuni dalam Gedung Apartemen 17 Lantai Gambar 4.1 Data asumsi perhitungan jumlah populasi (Dokumen Pribadi) Pada gambar 4.1 diatas merupakan perkiraan
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. Elevator merupakan alat untuk menaikkan dan menurunkan. pada tahun Elevator ini hanya dapat melayani dua tingkat, namun tali
BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian dan Sejarah Elevator Elevator merupakan alat untuk menaikkan dan menurunkan muatan di antara tingkat-tingkat pada sebuah bangunan bertingkat banyak atau lebih dari satu
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan
BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Aspek Perancangan Dalam Modifikasi Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan perencanaan, pemasangan dan pengujian. Dalam hal tersebut timbul
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. objek yang nanti berisi penumpang dan counterweight sebagai pemberatnya. Serta
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Prinsip Kerja Pada dasarnya prinsip kerja lift menyerupai seperti konsep timbangan konvensional hanya saja dengan bentuk, ruang dan kondisi yang berbeda. Jika pada timbangan terdapat
Lebih terperinciLab. Instalasi Dan Bengkel Listrik Job II Nama : Syahrir Menjalankan Motor Induksi 3 Fasa. Universitas Negeri Makassar On Line) Tanggal :
Lab. Instalasi Dan Bengkel Listrik Job II Nama : Syahrir Jurusan Pend. Teknik Elektro Menjalankan Motor Induksi 3 Fasa Nim : 1224040001 Fakultas Teknik Sistem DOL (Direct elompok : VIII (Pagi) Universitas
Lebih terperinciALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN
INDRA IRAWAN - 075524046 ALAT PENGANGKAT CRANE Crane adalah alat pengangkat yang pada umumnya dilengkapi dengan drum tali baja, tali baja dan rantai yang dapat digunakan untuk mengangkat dan menurunkan
Lebih terperinciPROSEDUR PENYELAMATAN PENUMPANG
PROSEDUR PENYELAMATAN PENUMPANG Oleh : Ir, Iwan Sugiarmawan 1 Lokasi -Lokasi dengan Potensi Bahaya 82 83 2 1 Sumber Bahaya 1. Pintu lift yang terbuka disengaja atau tidak tanpa ada kereta/car nya. 2. Bagian-bagian
Lebih terperinciTRANSPORTASI VERTIKAL ESKALATOR TRAVELATOR
UTILITAS 02 TRANSPORTASI VERTIKAL ESKALATOR TRAVELATOR PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS GUNADARMA Veronika Widi Prabawasari Transportasi Vertikal adalah Moda transportasi digunakan untuk mengangkut
Lebih terperinciBagian IV: SISTEM TRANSPORTASI
Bagian IV: SISTEM TRANSPORTASI PENGERTIAN Alat transportasi dalam bangunan merupakan alat yang menunjang atau memberi fasilitas sirkulasi dalam bangunan gedung bertingkat, serta merupakan sarana prasarana
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. (flow), tingkat (level), dan kecepatan (speed). Variabel-variabel ini merupakan
6 BAB II DASAR TEORI 2.1 Terminologi Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah sebuah kumpulan atau susunan komponen-komponen alat yang saling terhubung dan membentuk satu kesatuan untuk mengendalikan, mengatur,
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN MATERI. lain, dimana jumlah, ukuran dan jarak pemindahannya terbatas. meningkatkan efisiensi dari aktivitas tersebut.
BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 MESIN PEMINDAH BAHAN Mesin pemindah Bahan merupakan suatu system peralatan yang digunakan untk mengangkat/memindahkan muatan dari suatu tempat ke tempat lain, dimana jumlah,
Lebih terperinciMAKALAH MOTOR LISTRIK 3 FASA
MAKALAH MOTOR LISTRIK 3 FASA Disusun oleh Joni sartono 122032008 Deny Nurpariman 122032007 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITU SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA 2013 1 DAFTAR ISI Halaman judul... 1
Lebih terperinciBAB III PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK
26 BAB III PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK 3.1 UMUM Pada suatu gedung, dalam pengoperasiannya pasti dibutuhkan energi listrik. Dalam pemakaian energi listrik ini dibutuhkan energi listrik yang baik untuk mendapatkan
Lebih terperinciMEKANISME KERJA JIB CRANE
JIB CRANE DEFINISI JIB CRANE Jib Crane adalah jenis crane di mana anggota horisontal (jib atau boom), mendukung bergerak hoist, adalah tetap ke dinding atau ke tiang lantai-mount. Jib dapat ayunan melalui
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam
BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam disebabkan oleh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab ini akan menjelaskan metodologi yang dilakukan dalam pengujian, peralatan dan rangkaian yang digunakan dalam penelitian. 3.1. Peralatan dan Rangkaian Penelitian Dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Pesawat Pengangkat Banyak jenis perlengkapan pengangkat yang tersedia membuatnya sulit digolongkan secara tepat. Penggolongan ini masih dipersulit lagi oleh kenyataan
Lebih terperinciTUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK
TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK Oleh: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI MALANG Oktober 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring jaman
Lebih terperinciBAB III METODE PERHITUNGAN
BAB III METODE PERHITUNGAN 3.1 Pengertian Optimasi Secara umum optimasi adalah berarti pencarian nilai terbaik (minimum atau maksimum) dari beberapa fungsi yang diberikan pada suatu konteks. Optimasi juga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengangkat/memindahkan muatan dari suatu tempat ke tempat lain, dimana jumlah, ukuran dan jarak pemindahannya terbatas.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan suatu sistem peralatan yang digunakan untuk mengangkat/memindahkan muatan dari suatu tempat ke tempat lain, dimana jumlah,
Lebih terperinciMAKALAH ELEVATOR (LIFT) Disusun oleh: Jhon Fetra Sitepu Miftahudin TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
MAKALAH ELEVATOR (LIFT) Disusun oleh: Jhon Fetra Sitepu 413111100 Miftahudin 41311110058 TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2014/2015 PENGENALAN ELEVATOR I. SEJARAH
Lebih terperinciBAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material. Material Konstruksi meliputi seluruh bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan pada suatu proses konstruksi, dari
Lebih terperinciBAB IV. SISTEM KONTROL SENSOR PROXIMITI PADA MESIN BUILDING BTU DENGAN MENGGUNAKAN PLC DI PT GAJAH TUNGGAL Tbk.
BAB IV SISTEM KONTROL SENSOR PROXIMITI PADA MESIN BUILDING BTU DENGAN MENGGUNAKAN PLC DI PT GAJAH TUNGGAL Tbk. 4.1 Sensor Proximiti Sensor Proximiti adalah alat pendeteksi yang bekerja berdasarkan jarak
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Pada bab ini akan di jelaskan tentang tujuan pengujian alat, metode dan hasil pengujian. Selain itu akan dijelaskan juga jenis-jenis komponen elektrik yang terhubung
Lebih terperinciPerancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB III
BAB III PERANCANGAN MESIN PENGANGKUT PRODUK BERTENAGA LISTRIK (ELECTRIC LOW LOADER) PT. BAKRIE BUILDING INDUSTRIES 3.1 Latar Belakang Perancangan Mesin Dalam rangka menunjang peningkatan efisiensi produksi
Lebih terperinciLift traksi listrik pada bangunan gedung Bagian 2: Pemeriksaan dan pengujian berkala
Standar Nasional Indonesia Lift traksi listrik pada bangunan gedung Bagian 2: Pemeriksaan dan pengujian berkala ICS 91.140.90 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan...
Lebih terperinciOPTIMASI PERHITUNGAN ULANG KEBUTUHAN LIFT PENUMPANG TYPE IRIS1-NV PA 20 (1350) CO105 PADA GEDUNG APARTEMEN 17 LANTAI
23 JTM Vol. 05, No. 1, Juni 2016 OPTIMASI PERHITUNGAN ULANG KEBUTUHAN LIFT PENUMPANG TYPE IRIS1-NV PA 20 (1350) CO105 PADA GEDUNG APARTEMEN 17 LANTAI Andri Sulistyo Program Studi Teknik Mesin, Fakultas
Lebih terperincikondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang memadai. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini telah melakukan evaluasi terhadap kondisi jalur evakuasi darurat
Lebih terperinciSISTEM PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN I
Pertemuan ke-12 Materi Perkuliahan : Sistem penanggulangan bahaya kebakaran 1 (Sistem deteksi kebakaran, fire alarm, fire escape) SISTEM PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN I Kebakaran adalah bahaya yang diakibatkan
Lebih terperinciPercobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar
Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar A. Tujuan Mahasiswa mampu dan terampil melakukan instalasi motor listrik menggunakan kontaktor sebagai pengunci. Mahasiswa mampu dan terampil melakukan instalasi
Lebih terperinciPerlengkapan Pengendali Mesin Listrik
Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik 1. Saklar Elektro Mekanik (KONTAKTOR MAGNET) Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat dioperasikan dengan momen kontak yang cepat agar tidak menimbulkan
Lebih terperinciSISTEM PANEL KENDALI LIFT SCHINDLER BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER DI PRSG
SISTEM PANEL KENDALI LIFT SCHINDLER BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER DI PRSG Asep Saepuloh 1, Heri Suherkiman 2 PRSG-BATAN Kawasan Puspiptek Ged. 30 Serpong, Tangerang Banten Alamat E-mail : saepuloh@batan.go.id
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi
Lebih terperinciLIFT ELEVATOR & ESCALATOR
I. JENIS ELEVATOR / LIFT LIFT ELEVATOR & ESCALATOR Secara umum jenis lift dilihat dari pemakaian muatan dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu : 1. Lift Penumpang ( Passenger Elevator) 2. Lift
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KERUSAKAN BARREL LIFTING DEVICE DAN BARREL DOUBLE LID HOTCELL 001/102 DI IRM
ISSN 1979-2409 Identifikasi Kerusakan Barrel Lifting Device Dan Barrel Double Lid Hotcell 001/102 Di IRM (Junaedi, Darma Adiantoro, Saud Maruli Tua) IDENTIFIKASI KERUSAKAN BARREL LIFTING DEVICE DAN BARREL
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Deskripsi Proyek Penelitian dilakukan pada Tender proyek Pengadaan Rehabilitasi dan Modernisasi Lift Gedung Tower Kementerian Luar Negeri untuk Tahun Anggaran
Lebih terperinciPercobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)
Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa mampu memasang dan menganalisis 2. Mahasiswa mampu membuat rangkaian
Lebih terperinciKonveyor check in adalah interface antara penumpang dan sistem penanganan bagasi. Konveyor ini didesain untuk menjamin kapasitas loading yang mudah.
Check-in Pendahuluan check in adalah interface antara penumpang dan sistem penanganan bagasi. ini didesain untuk menjamin kapasitas loading yang mudah. check in bisa dipasok dalam satu, dua, tiga atau
Lebih terperinciBab 7 MENGGUNAKAN JACKING, BLOCKING AND LIFTING PADA BENGKEL OTOMOTIF
Bab 7 MENGGUNAKAN JACKING, BLOCKING AND LIFTING PADA BENGKEL OTOMOTIF Kompetensi dasar : Menggunakan berbagai jacking, blocking dan lifting Indikator : 1. Menggunakan berbagai jacking, blocking dan lifting
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Lift Penumpang Lift Penumpang adalah pesawat pengangkat atau pengangkut manusia yang digerakkan dengan tenaga listrik baik melalui tarikan langsung (tanpa atau dengan
Lebih terperinciTI-3222: Otomasi Sistem Produksi
TI-: Otomasi Sistem Produksi Hasil Pembelajaran Umum ahasiwa mampu untuk melakukan proses perancangan sistem otomasi, sistem mesin NC, serta merancang dan mengimplementasikan sistem kontrol logika. Diagram
Lebih terperinciSISTEM TRANSPORTASI PADA BANGUNAN. Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015
SISTEM TRANSPORTASI PADA BANGUNAN Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015 SISTEM TRANSPORTASI PADA BANGUNAN Sistem Transportasi pada bangunan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mesin pemindah bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan dari lokasi pabrik, lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, pembongkaran
Lebih terperinciPercobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)
Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa mampu memasang dan menganalisis 2. Mahasiswa mampu membuat rangkaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini banyak bangunan atau gedung (perkantoran, apartemen, instansi, hotel berbintang, trade center, dan lainnya) yang dibangun dengan konsep luas dan ketinggian
Lebih terperinciTI3105 Otomasi Sistem Produksi
TI105 Otomasi Sistem Produksi Diagram Elektrik Laboratorium Sistem Produksi Prodi. Teknik Industri @01 Umum Hasil Pembelajaran ahasiwa mampu untuk melakukan proses perancangan sistem otomasi, sistem mesin
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SIMULAOTOR PENGASUTAN LANGSUNG DOUBLE SPEED MOTOR INDUKSI 3 FASA BERBASIS PLC OMRON CP1L-20 DR-A
RANCANG BANGUN SIMULAOTOR PENGASUTAN LANGSUNG DOUBLE SPEED MOTOR INDUKSI 3 FASA BERBASIS PLC OMRON CP1L-20 DR-A Ikhsan Sodik Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik
Lebih terperinciBAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal
BAB IV KONSEP 4.1 Ide Awal Kawasan Manggarai, menurut rencana pemprov DKI Jakarta akan dijadikan sebagai kawasan perekonomian yang baru dengan kelengkapan berbagai fasilitas. Fasilitas utama pada kawasan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Prototipe pengendali otomatis elevator ini terfokus atau dibuat untuk menggambarkan kondisi cara kerja elevator yang sebenarnya. Namun demikian prototipe pengendali
Lebih terperinciHilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung ABSTRAK
RANCANG BANGUN PENGASUTAN LANGSUNG DOUBLE SPEED FORWARD REVERSE MOTOR INDUKSI 3 FASA BERBASIS PLC OMRON CP1L-20DR-A Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 14
DAFTAR ISI HALAMAN BAB I PENGANTAR... 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi... 1 1.2. Penjelasan Modul... 1 1.2.1. Desain Modul... 2 1.2.2. Isi Modul... 2 1.2.3. Pelaksanaan Modul... 3 1.3.
Lebih terperinciRealisasi Plant Elevator Miniatur
32 ISSN 1979-2867 (print) Electrical Engineering Journal Vol. 5 (2014) No. 1, pp. 32-44 Realisasi Plant Elevator Miniatur E. Merry Sartika dan Jeffry Augustinus Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lobang
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PLC Vertical Boring Mesin Vertical Boring adalah mesin pembubutan yang digunakan pada pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lobang silindris dan digunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan (material handling equipment) adalah peralatan yang digunakan untuk memindahkan muatan yang berat dari satu tempat ke tempat lain dalam
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. dari pembuatan alat yang meliputi perancangan hardware dan perancangan
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas perancangan yang merupakan proses dari pembuatan alat yang meliputi perancangan hardware dan perancangan software. Dimana perancangan software
Lebih terperinciProsedur Pengoperasian Coal Handling
Prosedur Pengoperasian Coal Handling 1. Prinsip Kerja Coal handling system adalah instalasi yang menangani batubara untuk mencukupi kebutuhan bahan bakar PLTU batubara. Penanganan mulai dari pembongkaran
Lebih terperinciOLEH : NAMA : SITI MALAHAYATI SARI KELAS : EL-3E NIM :
OLEH : NAMA : SITI MALAHAYATI SARI KELAS : EL-3E NIM : 1105032111 PROGRAM STUDY TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MEDAN 2012 1 BAB I Rangkaian Operasi Terbuka dan Tertutup 1. Rangkaian
Lebih terperinciINSTALASI PERMESINAN
INSTALASI PERMESINAN DIKLAT MARINE INSPECTOR TYPE-A TAHUN 2010 OLEH MUHAMAD SYAIFUL DITKAPEL DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT KEMENTRIAN PERHUBUNGAN INSTALASI LISTRIK PELAYANAN LISTRIK HARUS MAMPU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur atas limpah rahmat Tuhan yang maha Esa, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Motor Induksi Tiga Fasa dengan tujuan mengetahui dan memahami sistem
Lebih terperinciMESIN PEMINDAH BAHAN
TUGAS SARJANA MESIN PEMINDAH BAHAN PERENCANAAN LIFT UNTUK KEPERLUAN GEDUNG PERKANTORAN BERLANTAI SEPULUH Oleh : R O I M A N T A S. NIM : 030421007 PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1. Metodologi Pengujian Alat Dengan mempelajari pokok-pokok perancangan yang sudah di buat, maka diperlukan suatu pengujian terhadap perancangan ini. Pengujian dimaksudkan
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN MATERI
BAB II PEMBAHASAN MATERI Mesin pengangkat yang dimaksud adalah seperangkat alat yang digunakan untuk mengangkat, memindahkan serta menurunkan suatu benda ke tempat lain dengan jangkauan operasi terbatas.
Lebih terperinciMENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM. 44 TAHUN 2010 STANDAR SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA a. bahwa dalam Pasal 197 Peraturan
Lebih terperinciMAKALAH PERAWATAN DAN PERBAIKAN ELEVATOR/LIFT
MAKALAH PERAWATAN DAN PERBAIKAN ELEVATOR/LIFT Disusun Oleh: Achmadi NIM 3.31.11.1.01 LT 3B PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2014 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar
Lebih terperinciPercobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel
Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel A. Tujuan Mahasiswa mampu dan terampil melakukan pemasangan instalasi listrik secara seri, paralel, seri-paralel, star, dan delta. Mahasiswa mampu menganalisis rangkaian
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISA PERENCANAAN LIFT PENUMPANG BERKAPASITAS MAKSIMUM 1150 KG MODEL P-17-CO-105 SANYO
TUGAS AKHIR ANALISA PERENCANAAN LIFT PENUMPANG BERKAPASITAS MAKSIMUM 1150 KG MODEL P-17-CO-105 SANYO Diajukan Untuk Memenuhi salah satu syarat untuk meraih Gelar Sarjana (Strata 1) Teknik Mesin Disusun
Lebih terperinciPEMBUATAN TRAINER INSTALASI MOTOR 3 PHASE
P-ISSN: 2477-8346 JUPITER (Jurnal Pendidikan Teknik Elektro) E-ISSN: 2477-8354 Volume 1, Nomor 2, Edisi Oktober 2016, 81-90 jupiterfptk@ikippgrimadiun.ac.id PEMBUATAN TRAINER INSTALASI MOTOR 3 PHASE Jefri
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
32 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1.1 PERAWATAN MESIN DOUBLE FACER 1.1.1 Tahapan-Tahapan Perawatan Pada perawatan mesin double facer kali ini hanya akan dijelaskan perawatan terhadap mesin double facer
Lebih terperinciMODUL SSLE 03 : PENGENALAN SISTEM
PELATIHAN PENGAWAS LAPANGAN (SITE SUPERVISOR) PEKERJAAN PEMASANGAN INSTALASI LIFT DAN ESKALATOR (SSLE) MODUL SSLE 03 : PENGENALAN SISTEM TRANSPORTASI VERTIKAL 2006 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap sistem kerja CVT, dan troubeshooting serta mencari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Observasi terhadap sistem kerja CVT, dan troubeshooting serta mencari referensi dari beberapa sumber yang berkaitan dengan judul yang di
Lebih terperinciApa itu Kontaktor? KONTAKTOR MAGNETIK / MAGNETIC CONTACTOR (MC) 11Jul. pengertian kontaktor magnetik Pengertian Magnetic Contactor
pengertian kontaktor magnetik Pengertian Magnetic Contactor Apa itu Kontaktor? Kontaktor (Magnetic Contactor) yaitu peralatan listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik Pada kontaktor
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1
DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN... 1 1.1. Bagaimana Instruktur Akan Menilai... 1 1.2. Tipe Penilaian... 1 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 3 2.1. Kunci jawaban Tugas-tugas teori... 3 2.2.
Lebih terperinciBab 2 Relay Prinsip dan Aplikasi
Bab 2 Relay Prinsip dan Aplikasi Sasaran : Mahasiswa mampu : Menjelaskan prinsip kerja relay Mengetahui macam macam relay dan bagaimana simbolnya dalam rangkaian Mendesain relay logic ladder untuk mengendalikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. buah kabin operator yang tempat dan fungsinya adalah masing-masing. 1) Kabin operator Truck Crane
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bagian-bagian Utama Pada Truck Crane a) Kabin Operator Seperti yang telah kita ketahui pada crane jenis ini memiliki dua buah kabin operator yang tempat dan fungsinya adalah
Lebih terperinciPENGENALAN TEKNIK PENGENDALI ALAT LISTRIK INDUSTRI
PENGENALAN TEKNIK PENGENDALI ALAT LISTRIK INDUSTRI 1. Saklar magnet (Kontaktor) Kontaktor adalah sejenis saklar atau kontak yang bekerja dengan bantuan daya magnet listrik dan mampu melayani arus beban
Lebih terperinciBAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Prinsip Kerja, Serta Penggunaan Tower Crane Pada
BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Pengertian, Prinsip Kerja, Serta Penggunaan Tower Crane Pada Gedung Bertingkat. (www.ilmusipil.com/tower-crane-proyek-gedung) Di dalam proyek konstruksi bangunan bertingkat, tower
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Bagian Bagian Mesin Sigma CE. Di dalam dunia industri minuman mesin packaging sangat dibutuhkan.
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Bagian Bagian Mesin Sigma CE Di dalam dunia industri minuman mesin packaging sangat dibutuhkan. Mesin Sigma adalah mesin pembuat karton yang masih berupa lipatan menjadi kotak. Mesin
Lebih terperinci