Suharjo Jurnal OE, Volume VI, Maret No. 1, 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Suharjo Jurnal OE, Volume VI, Maret No. 1, 2014"

Transkripsi

1 USULAN PENINGKATAN EFEKTIVITAS PADA MESIN BOILER PT. INDAH KIAT SERANG DENGAN KONSEP TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE Suharjo Universitas Esa Unggul Abstract. PT. Indah Kiat Pulp & Paper Boiler Departement is apart of production departement which produces steam that can not be separated from issues that corresponded with the Effectiveness of the machine caused by six big losses. Hence, some effeetive and effecient steps are needed to overcome and prevent the issue. The purpose of this research were to find out everall equipment effectiveness (OEE) value of the Boiler machines to analyze the six big losses factors, and to purpose improvement efforts based on total productive maintenance (TPM) concept this research used OEE measurement method six big losses, calculation analysis and cause effeect diagram to examine existing problem to give solution improvement for the problem. The results shower that the average OEE value of three boiler machine is not meeting standards of base target companies. The most effecting factors of OEE value were reduced speed losses and breakdowns losses. The proposed action for improve boiler machine effectiveness were by utilizing autonomous maintenance according to TPM concept. Keyword: Total productive Maintenance, Overall Equipment Effectiveness, six big losses. Abstrak. Departement Boiler PT Indah Kiat Pulp & Paper Merupakan departement yang bergerak dalam bidang proses menghasilkan uap panas yang bertekanan (Steam) yang tidak terlepas dari masalah yang berhubungan dengan efektivitas mesin yang diakibatkan oleh six big losses. Oleh karena itu dibutuhkan langkah-langkah efektif dan efisien dalam pemeliharaan mesin untuk menanggulangi dan mencegah masalah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai efektivitas mesin Boiler, analisis terhadap faktor six big losses, dan untuk memperoleh solusi perbaikan berdasarkan konsep Total Productive Maintenence (TPM). Penelitian ini menggunakan metode pengukuran Overall Equipment Effectiveness (OEE), analisis perhitungan six big losses, dan diagram sebab akibat untuk mencari masalah yang ada dan memberikan solusi perbaikan masalah tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa OEE rata-rata tiga mesin Boiler tidak memenuhi base target OEE yang ditentukan perusahaan. Faktor terbesar yang mempengaruhi rendahnya efektivitas mesin adalah reduced speed losses dan breakdown losses sehingga tindakan perbaikan yang diusulkan adalah menerapkan autonomous maintenance sesuai konsep TPM. Kata Kunci:Total Productive Maintenance, Overall Equipment Effectiveness, Six Big Losses. 79

2 PENDAHULUAN PT. Indah Kiat Serang (IKS) adalah salah satu perusahaan besar di indonesia yang memproduksi kertas sebagai produk utamanya. Dan memiliki plant yang tersebar di beberapa lokasi yaitu di serang, tangerang, dan perawang. Ada beberapa mesin yang digunakan pada perusahaan ini khususnya di PT. IKS yang memproduksi kertas kardus dan karton dan tentuya mesin yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan produksi yang telah direncanakan. Mesin yang digunakan antara lain yaitu Boiler,Wire Part, Press Part, Main Drier, Size Press. Dengan banyaknya mesin yang sangat canggih dan banyak tersebut tentunya dibutuhkan suatu tindakan agar mesin tersebut berjalan atau berfungsi dengan baik guna melakukan proses produksi. Meskipun penggunaan mesin ini sangat membantu perusahaan, tapi mesin ini pun dapat menjadi suatu penghambat bagi perusahaan apabila penggunaan dan perawatannya tidak baik dan optimal. Mesin dapat mudah rusak, dan jika rusak maka otomatis kegiatan produksi pun akan terhambat yang akan mengurangi jumlah produk yang dihasilkan dan akan menimbulkan kerugian tersendiri bagi perusahaan. Seringnya terjadi hambatan dalam proses produksi kertas di PT. IKS, hal tersebut merupakan suatu masalah bagi perusahaan. Salah satu contoh, sering ditemukan adanya kerusakan pada boiler sehingga terjadi hambatan dalam supply uap panas (steam) dan mengakibatkan terhambatnya proses produksi kertas kardus dan karton. Permasalahan yang terjadi pada unit Boiler PT. IKS adalah sering terjadinya kerusakan pada tiga mesin utama (critical) antara lain mesin Coal Feeder, Chain Grate dan Bfwp secara tiba-tiba atau tanpa rencana sehingga dalam produksi uap panas (steam) terhambat. Permasalahan mesin boiler yang dihadapi PT. IKS, adalah sering terjadinya shutdown pada 3 mesin utama pada boiler (Coal Feeder, Chain Grate dan Bfwp) yang tidak terencana yang diakibatkan oleh kerusakan mesin yang terjadi secara tiba-tiba. Berdasarkan Standar nilai OEE di boiler PT. IKS (2013) adalah 0,92%, dengan kriteria sebagai berikut: Availability Rate lebih dari 95%, Performance Efficiency lebih besar dari 98%, Quality Rate lebih besar dari 99%. Nilai rata-rata OEE terendah pada mesin boiler tahun 2013 yaitu BFWP sebesar 71,72% (menurun 18,28% dari base target 92%) dan nilai tertinggi pada mesin boiler tahun 2013 yaitu Coal Feeder sebesar 93,76% (Melebihi 1,76% dari base target 92%). Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah melakukan analisis terhadap faktor six big losess yang menjadi prioritas utama melalui diagram sebab akibat dan memperoleh solusi perbaikan pada pelaksanaan sistem pemeliharaan mesin dengan memberikan usulan perbaikan masalah dengan konsep TPM. KAJIAN TEORI Overall Equipment Effectiveness (OEE). Borris (2010) menyatakan OEE merupakan pengukuran kritis yang dilakukan dalam penerapan TPM untuk mengevaluasi kemampuan sebuah mesin/peralatan dalam sebuah sistem produksi. OEE terdiri dari tiga ratio utama antara lain availability, performance, dan quality. Ketiga ratio utama tersebut harus diketahui terlebih dahulu nilainya, lalu 80

3 dengan mengalikan ketiga ratio tersebut maka akan memperoleh nilai OEE nya. metode pengukuran efektivitas penggunaan suatu peralatan yang digunakan untuk alat ukur (metric) dalam penerapan TPM guna menjaga peralatan pada kondisi ideal dengan menghilangkan six big losses pada peralatan. Total Productive Maintenance. Total Productive Maintenance (TPM) bertujuan memaksimalkan efektifitas dari peralatan yang di gunakan di industri, yang tidak difokuskan pada perawatan akan tetapi pada semua aspek dari operasi termasuk untuk meningkatkan motivasi para pekerja di perusahaan (Anthara, 2011). Total Productive Maintenace (TPM) adalah konsep perawatan yang melibatkan semua pekerja di perusahaan. Tujuannya yaitu untuk mencapai efektifitas pada keseluruhan sistem produksi melalui partisipasi dan kegiatan pemeliharaan produktif, dalam TPM ditekankan keterlibatan semua orang. Pilar Pilar TPM adalah: Pilar 5 S (TPM di mulai dari 5S), Pilar 2- JishuHozen (Autonomous maintenance), Pilar 3-Kaizen, Pilar 4-Planned Maintenance, Pilar 5-Quality Maintenance, Pilar 6-Training, Pilar 7-TPM in office, dan Pilar 8-Safety, Healthy and Environment. Six Big Losses. Masalah yang sering diatasi oleh TPM di kenal dengan sebutan Six Big Losses, TPM membantu mengeliminasi waste yang dikategorikan kedalam 6 jenis losses. Adapun enam kerugian besar Six Big Losses (Pakpahan, 2013) adalah:equipment Failure/Break downs, Set-up and adjusment Losses, Idling and Minor Stoppages Losses, Reduced Speed Losses, Process Defect Losses, danreduced Yield Losses. Fishbone Diagram. Root cause analysis yang salah satunya adalah fishbone diagram, sebagai sebuah alat analisa yang dapat digunakan untuk mengetahui akar masalah penyebab suatu masalah. Sharma (2011) menyatakan, team implementasi TPM harus melakukan analisa setiap peralatan dan melakukan perbaikan yang diperlukan. Untuk menganalisa sebab akibat kita akan melakukan analisa dengan menggunakan fishbone diagram yang mana melalui diagram ini akan dapat diketahui akar permasalahan dan penyebab rendahnya efektivitas boiler di PT. IKS. Bentuk umum diagram sebab akibat dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Bentuk umum Diagram sebab akibat Sumber: Data dari jurnal, (Hamzah, 2010) 81

4 Kerangka Pemikiran Secara umum kerangka pemikiran penelitian ini dapat digambarkan seperti pada Gambar 2. Gambar 2. Kerangka pemikiran Sumber: Dari data sekunder yang diolah METODE Penelitian ini bersifat eksplanatif deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pilar-pilar TPM yang mempunyai pengaruh positif yang besar dalam menyebabkan kerusakan pada boiler. Jenis dan Sumber Data. Adapun jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan 4M&1E, melalui pendekatan ini bisa dijadikan panduan untuk merumuskan faktor-faktor utama dalam proses pembuatan fishbonediagram untuk mengetahui akar masalah penyebab suatu masalah. Sedangkan data sekunder yaitu data yang merupakan dokumentasi perusahaan, Laporan bulanan operasional boiler, laporan bulanan maintenance, Data ini diperlukan untuk menghitung variabel atau faktor-faktor efektivitas mesin selama kurun waktu 5 tahun dimulai dari November 2011 sampai dengan November 2013 di Boiler PT. IKS. Populasi Dan Sampel Penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rekaman data produksi Boiler (Bfwp, Chain Grate, Coal Feeder). Sedangkan sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah rekaman produksi Boiler PT. IKS selama periode November 2011-November

5 Teknik Analisis Data. Tahapan yang dilakukan untuk memecahkan masalah base target OEE yang tidak tercapai di Boiler PT. IKS adalah sebagai berikut: Menghitung OEE. Di bawah ini adalah formula untuk melihat nilai OEE pada suatu unit kerja dalam suatu proses produksi di boiler. OEE = Availability X Performance X Quality (1) Operating Time Down time Availability = = (2) Performance rate = Quality rate = Pengukuran Six Big losses Processed amount X Teoritical cycle time Operati ng Time Processed amount Defect amout Processed amount (3) (4) Breakdown Losses. Breakdown Losses = Total Breakdown Time X 100 %. (5) Setup & Adjusment. Total Setup & Adjusment Time Setup & Adjusment Losses = (6) Idling & Minor Stoppage. Non Produc tive Time Idling & Minor Stoppage Losses = (7) Reduced Speed. Reduced Speed = Operating Time (Ideal cycle time x total production ) Defect in process Rework Losses = (9) Reduced Yield Reduced Yield = (10) Ideal cycle time x rework Ideal cycle time x Scrap X 100 % X 100 % X 100 % X 100 % X 100 % (8) Melakukan analisis root cause (diagram sebab akibat).terdapat lima faktor penyebab utama yang perlu diperhatikan antara lain: (1) Penyebab dikarenakan Manusia (Man) (2) Penyebab dikarenakan metode kerja (Work Method). (3) Penyebab dikarenakan mesin/peralatan kerja lainnya (Machine/Equipment) (4) Penyebab dikarenakan Bahan baku (Material). (5) Penyebab di karenakan lingkungan kerja (Environment). HASIL DAN PEMBAHASAN Mesin/peralatan yang menjadi objek penelitian yaitu Coal Feeder, Chain Grate dan Bfwp yang merupakan mesin/peralatan utama dalam proses 83

6 pembuatan uap panas, dimana sering terjadi kerusakan sehingga dapat menghentikan proses operasional boiler. MESIN Tabel 1. Data Planned downtime,breakdowns, Setup, dan Idle & Minor Stoppages Mesin Boiler Periode November 2011-November 2013 TOTAL TOTAL IDLE & TOTAL TOTAL PLANNED MINOR BULAN BREAKDOWNS SETUP DOWNTIME STOPPAGES (menit) (menit) (menit) (menit) Nov Nov COAL Nov FEEDER Nov Nov TOTAL Nov Nov CHAIN Nov GRATE Nov Nov TOTAL BFWP Nov Nov Nov Nov Nov TOTAL Sumber: Laporan Monitoring maintenance Boiler PT. IKS, Tabel 2. Data Produksi Mesin Boiler Periode November 2011-November 2013 Product Available MESIN BULAN processed Rework Defect (menit) (Ton) (Ton) (Ton) Nov ,99 993,59 Nov ,98 993,60 COAL Nov ,98 993,60 FEEDER Nov ,96 993,59 Nov ,95 993,59 TOTAL Nov ,58 879,83 Nov ,12 879,82 CHAIN Nov ,00 879,80 GRATE Nov ,10 879,82 Nov ,03 879,81 TOTAL BFWP Nov ,19 429,84 Nov ,32 429,83 Nov ,20 429,82 84

7 Lanjutan Tabel 2 Nov ,30 429,83 Nov ,23 429,82 TOTAL Sumber: Laporan Produksi Boiler Indah Kiat Serang, Hasil Pengukuran Efektivitas Peralatan Pengukuran Availability Peralatan Produksi. Formula untuk menghitung availability adalah formula (4.2) Availability = X 100% = 98,75% Dengan perhitungan yang sama untuk menghitung availability sampai periode November 2013 untuk setiap mesin Boiler dapat dilihat pada Gambar November 2011 November 2012 November November 2014 November Gambar 3. Grafik nilai availability rasio mesin Boiler Sumber: Data sekunder yang diolah, periode COAL FEEDER CHAIN GRATE BFWP Pengukuran Performance Efficiency Ideal cycle time = 57 Ton Jam x 1 Jam 60 Menit = 0,96 menit/ton Tabel 3.Ideal Cycle Time Mesin Boiler Mesin Ideal Cycle time (menit) Coal Feeder 0,96 Chain Grate 0,85 Bfwp 0,83 Sumber: Hasil Pengolahan data periode Perhitungan nilai Performance Efficiency mesin Coal Feeder untuk bulan November 2010: X 0,96 Performance Efficiency = x 100 % = 94,70 % Menggunakan perhitungan yang sama untuk menghitung Performance Efficiency sampai periode November 2013 untuk setiap mesin Boiler dapat dilihat Gambar 4. 85

8 Gambar 4. Grafik Nilai Performance Efficiency Mesin Boiler Sumber: Data sekunder yang diolah periode a. Pengukuran Rate of Quality Untuk menghitung qualityrate adalah formula (4.4). Perhitungan nilai Quality rate mesin Coal Feeder untuk bulan November 2011: ,58 Quality rate = x 100 % = 99,3 % Menggunakan perhitungan yang sama untuk menghitung Quality Rate sampai periode November 2013 untuk setiap mesin Boiler dapat dilihat pada Grafik pada Gambar 5. Gambar 5. Grafik Rate of Quality Mesin Boiler Sumber: Data sekunder yang diolah periode Pengukuran overall Equipment Effectiveness. Nilai Availability x nilai Performance Rate (%) x Nilai quality Rate (%) sesuai dengan formula OEE (4.1). Perhitungan nilai OEE mesin Coal Feeder untuk bulan November 2011: OEE (%) = 98,75% x 94,70% x 99,30% = 92,86% Menggunakan perhitungan yang sama untuk menghitung OEE sampai periode November 2013 untuk setiap mesin Boiler dapat dilihat pada Gambar 6. 86

9 Gambar 6. Nilai Overall Equipment Effectiveness Mesin Boiler Sumber: Data sekunder yang diolah periode Hasil Pengukuran Six big losses Equipment failure/breakdowns losses.besarnya persentase efektifitas mesin yang hilang akibat Equipment failure dapat dihitung dengan formula (5). Perhitungan nilai Breakdowns mesin Coal Feeder untuk bulan November 2011: Breakdown Losses = 4320 X 100 % = 0,85% Menggunakan perhitungan yang sama untuk menghitung breakdowns losses sampai periode November 2013 untuk setiap mesin Boiler. Set up & Adjusment Losses.Besarnya persentase efektifitas mesin yang hilang akibat Set-up & Adjustment dapat dihitung dengan formula (6). Perhitungan nilai Set-up & adjusment Losses mesin Coal Feeder untuk bulan November 2011 Setup & Adjusting Losses = 900 X 100 % = 0, Menggunakan perhitungan yang sama untuk menghitung Set up & adjusment Losses sampai periode November 2013 untuk setiap mesin Boiler. Idling and Minor Stoppages. Besarnya persentase efektifitas mesin yang hilang akibat Idling and MinorStoppages dapat dihitung dengan formula (7).Perhitungan Idling and Minor Stoppages Losses Mesin Coal Feeder untuk bulan November 2010 Idling & Minor Stoppage Losses = 1140 X 100 % = 0,22% Menggunakan perhitungan yang sama untuk menghitung Idling and Minor Stoppages Losses sampai periode November 2013 untuk setiap mesin Boiler. Reduced Speed Losses. Untuk mengetahui persentase besarnya reduced speed lose yang hilang dapat di hitung dengan menggunakan formula (8). Perhitungan Reduced Speed Losses mesin Coal Feeder untuk bulan November 2011: (0,96 x ) Reduced Speed Losses = X 100 % = 5,23% Menggunakan perhitungan yang sama untuk menghitung Reduced Speed Losses sampai periode November 2013 untuk setiap mesin Boiler. 87

10 Rework Losses. Untuk mengetahui presentase faktor rework loss yang mempengaruhi efektivitasmesin dengan menggunakan formula (9). Perhitungan Rework Losses mesin Coal Feeder untuk bulan November 2011: 0,96 X 2484 Rework Losses = X100% = 0,47% Menggunakan perhitungan yang sama untuk menghitung Rework Losses sampai periode November 2013 untuk setiap mesin Boiler. Yield/Scrap Losses. Untuk mengetahui presentase factor yield/scrap loss yang mempengaruhi efektivitas mesin dengan menggunakan formula (10). Perhitungan Yield/Scrapp Losses mesin Coal Feeder untuk November 2011: 0,96 X 993,59 Yield Scrap Losses = x 100% = 0,19% Menggunakan perhitungan yang sama untuk menghitung Scrap Losses sampai periode November 2013 untuk setiap mesin Boiler. Analisis Diagram Sebab Akibat Gambar 7. Diagram Sebab Akibat OEE Tidak Mencapai Base Target Sumber: Data sekunder yang diolah periode Pada Gambar 7 dapat dilihat bahwa nilai OEE tidak tercapai disebabkan adanya pengaruh yang lebih dominan adalah dari aspek manusia (man), aspek manusia dapat menghambat efektivitas mesin sebagian besar dikarenakan tidak adanya kepedulian operator terhadap perawatan dan pemeliharaan mesin Boiler, sehingga pada saat mesin Boiler mengalami kerusakan kondisi kerusakannya menjadi bertambah besar karena dalam pencegahan dan perbaikan mesin operator belum dilibatkan dalam melakukan perbaikan. Maka dari itu dibutuhkan penerapan Total productive maintenance (Tpm) seperti Autonomous maintenance sebagai solusi untuk dapat melibatkan operator dalam melakukan pencegahan dan perbaikan pada mesin Boiler. Pembahasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas mesin CoalFeeder,Chain Grate, dan Bfwp dari perhitungan availability, performance efficiency,dan rate of quality product serta nilai OEE (Overall Equipment Effectiveness) sebagai langkah awal penerapan TPM (Total Productive 88

11 Maintenance), melakukan analisis terhadap faktor six big losses yang menjadi prioritas utama untuk dieliminasi melalui diagram sebab akibat dan untuk memperoleh solusi perbaikan pelaksanaan sistem pemeliharaan mesin dengan memberikan usulan perbaikan masalah berdasarkan konsep TPM. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pencapaian nilai OEE dari ketiga mesin Boiler (Coal Feeder, Chain Grate, dan Bfwp), ada dua mesin boiler yaitu mesin Chain grate dan Bfwp yang secara rata-rata sangat rendah dibandingkan dengan standarisasi OEE mesin boiler PT. IKS, rendahnya nilai OEE kedua mesin Boiler ini dikarenakan rendahnya nilai performance efficiency sebagai faktor penyebab rendahnya nilai performance efficiency adalah tingginya nilai reduced speed losses dan breakdown losses. Reduced Speed Losses. Dapat dilihat dari Gambar 8 diagram sebab akibat Reduced speedlosses terjadi disebabkan adanya pengaruh yang lebih dominan adalah dari aspek manusia (man), seperti operator kurang memahami gejala kerusakan pada mesin dikarenakan skill masih kurang sehingga dibutuhkan pelatihan mengenai kerusakan mesin Boiler dan operator kurang fokus terhadap mesin dikarenakan keterbatasan jumlah operator sehingga disaat operator ada keperluan tidak ada operator penggantinya. Gambar 8. Diagram sebab akibat Reduced Speed Losses. Sumber: Data sekunder yang diolah periode Breakdown Losses. Dapat dilihat dari Gambar 9 diagram sebab akibat Breakdownlosses terjadi disebabkan adanya pengaruh yang lebih dominan adalah dari aspek manusia (man), seperti operator kurang peduli dengan perawatan dan kurang komunikatif jika ada kerusakan mesin, operator sering mengganti settingan pada mesin dan operator kurang fokus terhadap mesin. 89

12 Gambar 9. Diagram sebab akibat Breakdown losses Sumber: Data sekunder yang diolah periode Solusi perbaikan sistem pemeliharaan dengan konsep TPM. Berdasarkan analisis faktor-faktor dominan dari six big losses dalam hal ini reduced speed loss dan breakdown losses, salah satu penyebab tingginya losses adalah dalam kegiatan produksi di boiler PT. IKS operator mesin belum terlibat langsung dalam menangani mesin-mesin, mereka masih berpegang pada konsep lama yaitu "Saya memperbaiki mesin dan anda menjalankan mesin", artinya perawatan dan perbaikan mesin masih dilakukan oleh mekanik dan petugas bagian Engineering, hal ini sangat merugikan karena akan memerlukan waktu yang lama. Melihat dari konsep diatas, oleh karena itu direkomendasikan penerapan konsep autonomous maintenance terhadap operator pada mesin boiler (Coal Feeder, Chain Grate, dan Bfwp). Autonomous maintenance menyajikan cara nyata dan layak dimana ketersediaan dan karenanya profitabilitas organisasi dapat ditingkatkan. Perusahaan didorong untuk mengadopsi tujuh langkah pelaksanaan autonomous maintenance, dan ini harus ditopang oleh dukungan manajemen puncak. Penerapan metode autonomous maintenance memiliki tujuh tahap (Nakajima, 1988), yaitu:tahap Initial Cleaning atau Pembersihan Awal, Tahap Penanggulangan Pada Sumber Masalah, Tahap Mengembangkan Cleaning dan Standard Lubrikasi, Tahap General Inspection (Inspeksi Umum) Pada Mesin dan Alat Kerja, Tahap Autonomous Maintenance Inspection, Tahap Pengaturan dan Penempatan yang Rapi, dan Penerapan Program Autonomous Maintenance. Setelah dilakukan usulan penerapan autonomous maintenance terhadap operator, pada Pengukuran efektivitas mesin boiler diperiode Desember 2013 sampai dengan Februari 2013 dengan menggunakan data yang bersumber dari laporan produksi. Hasil Pengukuran Efektivitas Peralatan. Formula untuk menghitung availability adalah formula (2). Perhitungan nilai availability mesin Coal Feeder untuk periode Desember 2013 Loading time = = Availability = X 100% = 99,89%

13 Dengan perhitungan yang sama untuk menghitung availability sampai periode Februari 2013 untuk setiap mesin Boiler. Berdasarkan nilai dari hasil perhitungan avaibility diperoleh nilai availability untuk mesin Boiler yang berkisar diantara 99,88%-99,94%. Pengukuran Performance Efficiency. formula yang dipakai untuk menghitung nilai Performance Efficiency adalah formula (3). Perhitungan nilai Performance Efficiency mesin Coal Feeder untuk bulan Desember Performance Efficiency = X 0, x 100 % = 94,81 % Menggunakan perhitungan yang sama untuk menghitung Performance Efficiency sampai periode Februari 2013 untuk setiap mesin Boiler. Berdasarkan nilai dari hasil perhitungan Performance Efficiency diperoleh nilai performance efficiency untuk mesin Boiler yang berkisar diantara 95,01%-95,85%. Pengukuran Rate of Quality. Formula yang dipakai untuk menghitung qualityrate adalah formula (4). Perhitungan nilai quality rate mesin Coal Feeder untuk bulan Desember Quality rate = , x 100 % = 99,3 % Menggunakan perhitungan yang sama untuk menghitung Quality Rate sampai periode Februari 2013 untuk setiap mesin Boiler. Berdasarkan nilai dari hasil perhitungan Quality Rate diperoleh nilai quality rate untuk mesin boiler yang berkisar diantara 99,4%-98,8%. Pengukuran overall Equipment Effectiveness. Nilai Availability x nilai Performance Rate (%) x Nilai quality Rate (%) sesuai dengan formula OEE (1). Perhitungan nilai OEE mesin Coal Feeder untuk bulan Desember OEE (%) = 99,89% x 94,81% x 99,3% = 94,04% Menggunakan perhitungan yang sama untuk menghitung OEE sampai periode Februari 2013 untuk setiap mesin Boiler. PENUTUP Kesimpulan. Data diatas dapat kita simpulkan bahwa nilai OEE mesin Boiler (Coal Feeder, Chain Grate, dan Bfwp) dapat dikategorikan dalam kondisi memenuhi standar yang ditetapkan. Nilai OEE perusahaan bisa dikatakan memenuhi BaseStandard perusahaan 0,92%, apabila sudah sesuai dengan kriteria sebagai berikut: Availability Rate lebih dari 95%, Performance Efficiency lebih besar dari 98%, Quality Rate lebih besar dari 99% dan OEE nya lebih besar dari 92%, 91

14 DAFTAR PUSTAKA Anthara, I.M.A. (2011). Analisa Usulan Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Studi Kasus di Divisi Mekanik Perum Damri Bandung. Majalah Ilmiah Unikom, 7(2), Borris, S. (2010). Total Productive Maintenance. New York: McGraw-Hill Companies, Inc. Hamzah, A. (2010). Fishbone Diagram/Cause Effect Diagram. Diunduh dari Pakpahan, O. (2013). Analisa Produktivitas: Six Big Losess (Enam Kerugian Besar). Diunduh dari Sharma, R., & Trikha, V. (2011). TPM implementation in piston manufacturing industry for OEE. International Journal of Current Engineering and Technology, 1(1),

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN Metode penelitian ini merupakan cara atau prosedur yang berisi tahapantahapan yang jelas yang disusun secara sistematis dalam proses penelitian. Tiap tahapan maupun bagian yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Mesin atau peralatan yang menjadi objek penelitian adalah pada bagian pengeringan di PT. XYZ yaitu pada mesin Dryer Twind. Karena mesin ini bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. Kakao Mas Gemilang dan pengambilan data dilakukan pada department teknik dan produksi. 3.2. Pelaksanaan Penelitian

Lebih terperinci

Jl. Kaliurang Km 14.4 Sleman, DIY 55184 1,2)Email: teknik.industri@uii.ac.id ABSTRAK

Jl. Kaliurang Km 14.4 Sleman, DIY 55184 1,2)Email: teknik.industri@uii.ac.id ABSTRAK Penerapan Metode Total Productive Maintenance (TPM) untuk Mengatasi Masalah Six-Big Losess dalam Mencapai Efisiensi Proses Produksi (Studi Kasus pada PT. Itokoh Ceperindo) Aldila Samudro Mukti 1, Hudaya

Lebih terperinci

Analisa Total Productive Maintenance pada Mesin Machining Center pada PT. Hitachi Power System Indonesia (HPSI) Dengan Menggunakan Metode

Analisa Total Productive Maintenance pada Mesin Machining Center pada PT. Hitachi Power System Indonesia (HPSI) Dengan Menggunakan Metode Analisa Total Productive Maintenance pada Mesin Machining Center pada PT. Hitachi Power System Indonesia (HPSI) Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) Achmad Nur Fauzi Program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini akan dijelaskan macam-macam langkah yang digunakan dalam melakukan penelitian ini. 3.1 Studi Literatur Studi literatur merupakan tahapan penyusunan landasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian secara sistematik, sehingga akan memudahkan dalam pelaksanaan penelitian. Hasil yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ada sekarang secara sistematis dan faktual berdasarkan data-data. penelitian ini meliputi proses

BAB III METODE PENELITIAN. ada sekarang secara sistematis dan faktual berdasarkan data-data. penelitian ini meliputi proses BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Berdasarkan sifatnya, maka penelitian ini digolongkan sebagai penelitian deskritif yaitu penelitian yang berusaha untuk memaparkan pemecahan masalah terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Overall Equipment Effectiveness ( OEE ) Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah tingkat keefektifan fasilitas secara menyeluruh yang diperoleh dengan memperhitungkan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat Effektivitas dari pada mesin mesin m/c.cr.shaft yaitu mesin : Grinding,Fine Boring,dan Gun drilling. Sebagai langkah di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian, adalah sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian, adalah sebagai berikut : BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodelogi penelitian merupakan cara atau prosedur yang berisi tahapatahapan yang jelas yang disusun secara sistematis dalam proses penelitian. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analisa Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) Analisa perhitungan Overall Equipment Effectiveness di PT. Gramedia Printing Group dilakukan untuk melihat

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Pengukuran Performansi Pengukuran performansi sering disalah artikan oleh kebanyakan perusahaan saat ini. Indikator performansi hanya dianggap sebagai indikator yang menunjukkan

Lebih terperinci

PRESENTASI SIDANG SKRIPSI. September

PRESENTASI SIDANG SKRIPSI. September PRESENTASI SIDANG SKRIPSI 1 ANALISIS KINERJA DAN KAPABILITAS MESIN DENGAN PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) DI PT. X Disusun oleh Nama : Teguh Windarto NPM : 30408826 Jurusan : Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN. Equipment Loss (Jam)

BAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN. Equipment Loss (Jam) BAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN 5.1 Analisa Nilai Availability Table 5.1 Nilai Availability Mesin Steam Ejector Planned Equipment Loss Time Availability Januari 42 6 36 85.71 Februari 44 7 37 84.09 Maret

Lebih terperinci

KARYA AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan. Oleh TENGKU EMRI FAUZAN

KARYA AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan. Oleh TENGKU EMRI FAUZAN PERHITUNGAN TINGKAT EFEKTIFITAS MESIN CANE MILL DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS SEBAGAI DASAR USULAN PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA PABRIK GULA SEI SEMAYANG PT. PERKEBUNAN NUSANTARA

Lebih terperinci

ANALISA FAKTOR-FAKTOR SIX BIG LOSSES PADA MESIN CANE CATTER I YANG MEMPENGARUHI EFESIENSI PRODUKSI PADA PABRIK GULA PTPN II SEI SEMAYANG

ANALISA FAKTOR-FAKTOR SIX BIG LOSSES PADA MESIN CANE CATTER I YANG MEMPENGARUHI EFESIENSI PRODUKSI PADA PABRIK GULA PTPN II SEI SEMAYANG ANALISA FAKTOR-FAKTOR SIX BIG LOSSES PADA MESIN CANE CATTER I YANG MEMPENGARUHI EFESIENSI PRODUKSI PADA PABRIK GULA PTPN II SEI SEMAYANG TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL

BAB V ANALISIS HASIL BAB V ANALISIS HASIL 5.1.Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) Analisa perhitungan OEE di PT. XYZ dilakukan untuk melihat tingkat efektivitas penggunaan mesin di mesi reaktor R-102

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah suatu paradigma untuk memecahkan masalah yang terjadi agar penelitian ini lebih sistematis dan terarah. Bab ini berisi langkahlangkah pembahasan

Lebih terperinci

Prosiding SNATIF Ke-1 Tahun ISBN:

Prosiding SNATIF Ke-1 Tahun ISBN: Prosiding SNATIF Ke-1 Tahun 201 4 ISBN: 978-602-1180-04-4 ANALISIS PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) MENGGUNAKAN OVERALL EQUIPMENT EFECTIVENESS (OEE) DAN SIX BIG LOSSES PADA MESIN CAVITEC DI

Lebih terperinci

dalam pembahasan sehingga hasil dari pembahasan sesuai dengan tujuan yang

dalam pembahasan sehingga hasil dari pembahasan sesuai dengan tujuan yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Masalah Tahap identifikasi masalah adalah tahap dimana peneliti ingin menemukan masalah yang akan menjadi fokus penelitian. Tahap ini merupakan penggabungan dari

Lebih terperinci

Total Productive Maintenance (TPM) Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi

Total Productive Maintenance (TPM) Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi Total Productive Maintenance (TPM) Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi Total Productive Maintenance Program perawatan yang melibatkan semua pihak yang terdapat dalam suatu perusahaan untuk dapat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Halaman Pengajuan... ii Halaman Pengesahan... iii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... vi Daftar Tabel...

DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Halaman Pengajuan... ii Halaman Pengesahan... iii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... vi Daftar Tabel... DAFTAR ISI Judul... i Pengajuan... ii Pengesahan... iii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... vi Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... x Daftar Lampiran... xii Abstrak... xiii Abstract... xiv Bab I. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN LITERATUR...

BAB II KAJIAN LITERATUR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i PERNYATAAN KEASLIAN... ii LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN....iii LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...iv LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN...vi HALAMAN

Lebih terperinci

Analisis Overall Equipment Effectiveness dalam Meminimalisasi Six Big Losses pada Area Kiln di PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Analisis Overall Equipment Effectiveness dalam Meminimalisasi Six Big Losses pada Area Kiln di PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Analisis Overall Equipment Effectiveness dalam Meminimalisasi Six Big Losses pada Area Kiln di PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Pabrik Tuban Tofiq Dwiki Darmawan *1) dan Bambang Suhardi 2) 1,2) Program

Lebih terperinci

HASBER F. H. SITANGGANG

HASBER F. H. SITANGGANG KAJIAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP BLOK I ST 1.0 SICANANG BELAWAN DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi

Lebih terperinci

Analisis Overall Equipment Effectiveness pada Mesin Wavetex 9105 di PT. PLN Puslitbang

Analisis Overall Equipment Effectiveness pada Mesin Wavetex 9105 di PT. PLN Puslitbang Analisis Overall Equipment Effectiveness pada Mesin Wavetex 9105 di PT. PLN Puslitbang Yustine Intan Dwi Wijaya1), Ilham Priadythama2) 1,2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas

Lebih terperinci

STUDI PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) UNTUK PENINGKATAN EFESIENSI PRODUKSI DI PT. SINAR SOSRO

STUDI PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) UNTUK PENINGKATAN EFESIENSI PRODUKSI DI PT. SINAR SOSRO STUDI PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) UNTUK PENINGKATAN EFESIENSI PRODUKSI DI PT. SINAR SOSRO TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

Kata Kunci Life Cycle Cost (LCC), Overall Equipment Effectiveness (OEE), Six Big Losses

Kata Kunci Life Cycle Cost (LCC), Overall Equipment Effectiveness (OEE), Six Big Losses PERANCANGAN KEBIJAKAN MAINTENANCE PADA MESIN KOMORI LS440 DENGAN MENGGUNAKAN METODE LIFE CYCLE COST (LCC) DAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) (Studi Kasus : PT ABC) Chairun Nisa 1, Judi Alhilman

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI MESIN RING FRAME DENGAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI PT INDORAMA SYNTHETICS Tbk

ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI MESIN RING FRAME DENGAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI PT INDORAMA SYNTHETICS Tbk ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI MESIN RING FRAME DENGAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI PT INDORAMA SYNTHETICS Tbk Disusun Oleh : Nama : Gabriella Aningtyas Varianggi NPM : 33412072 Jurusan : Teknik Industri

Lebih terperinci

Nia Budi Puspitasari, Avior Bagas E *) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang

Nia Budi Puspitasari, Avior Bagas E *) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang PERHITUNGAN NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS MESIN MIXER BANBURY 270 L DAN MESIN BIAS CUTTING LINE 2 (STUDI KASUS PT. SURYARAYA RUBBERINDO INDUSTRIES) Nia Budi Puspitasari, Avior Bagas E *) Program

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS MESIN CNC DI PT. RAJA PRESISI SUKSES MAKMUR DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE)

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS MESIN CNC DI PT. RAJA PRESISI SUKSES MAKMUR DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) TUGAS AKHIR ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS MESIN CNC DI PT. RAJA PRESISI SUKSES MAKMUR DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) Oleh : MOCHAMAD ROMADHANI NBI : 411306085 PROGRAM STUDI TEKNIK

Lebih terperinci

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2016

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2016 PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS PADA TURBIN UAP TYPE C5 DS II GVS DI PT. PP LONDON SUMATERA INDONESIA

Lebih terperinci

Evaluasi Efektivitas Mesin Creeper Hammer Mill dengan Pendekatan Total Productive Maintenance (Studi Kasus: Perusahaan Karet Remah di Lampung Selatan)

Evaluasi Efektivitas Mesin Creeper Hammer Mill dengan Pendekatan Total Productive Maintenance (Studi Kasus: Perusahaan Karet Remah di Lampung Selatan) Evaluasi Efektivitas Mesin Creeper Hammer Mill dengan Pendekatan Total Productive Maintenance (Studi Kasus: Perusahaan Karet Remah di Lampung Selatan) Melani Anggraini *1), Rawan Utara *2), dan Heri Wibowo

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan karena tim perbaikan tidak mendapatkan dengan jelas

1 BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan karena tim perbaikan tidak mendapatkan dengan jelas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha perbaikan pada industri manufaktur, dilihat dari segi peralatan adalah dengan meningkatkan efektivitas mesin/peralatan yang ada seoptimal mungkin. Pada

Lebih terperinci

Implementasi Metode Overall Equipment Effectiveness Dalam Menentukan Produktivitas Mesin Rotary Car Dumper

Implementasi Metode Overall Equipment Effectiveness Dalam Menentukan Produktivitas Mesin Rotary Car Dumper Implementasi Metode Overall Equipment Effectiveness Dalam Menentukan Produktivitas Mesin Rotary Car Dumper Melani Anggraini* 1), Marcelly Widya W 2), Kujol Edy F.B. 3) 1,2,3) Program Studi Teknik Industri

Lebih terperinci

Total Productive Maintenance (TPM) Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi

Total Productive Maintenance (TPM) Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi Total Productive Maintenance (TPM) Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi Total Productive Maintenance Program perawatan yang melibatkan semua pihak yang terdapat dalam suatu perusahaan untuk dapat

Lebih terperinci

Sunaryo dan Eko Ardi Nugroho

Sunaryo dan Eko Ardi Nugroho KALKULASI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS MESIN KOMATZU 80T (Studi Kasus pada PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri) Sunaryo dan Eko Ardi Nugroho Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pendahuluan Total Productive Maintenance (TPM) merupakan salah satu konsep inovasi dari Jepang, dan Nippondenso adalah perusahaan pertama yang menerapkan dan mengembangkan konsep

Lebih terperinci

PT. PP LONDON SUMATERA INDONESIA Tbk BAGERPANG POM SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi. Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

PT. PP LONDON SUMATERA INDONESIA Tbk BAGERPANG POM SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi. Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik STUDI PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DAN SIX BIG LOSSES PADA GENERATOR DIESEL TYPE 700 DI PT. PP LONDON SUMATERA INDONESIA Tbk BAGERPANG

Lebih terperinci

STUDI PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI PADA PTP.N II PABRIK RSS TANJUNG MORAWA KEBUN BATANG SERANGAN

STUDI PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI PADA PTP.N II PABRIK RSS TANJUNG MORAWA KEBUN BATANG SERANGAN STUDI PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI PADA PTP.N II PABRIK RSS TANJUNG MORAWA KEBUN BATANG SERANGAN TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH Analisis Perhitungan Overall Equipmenteffectiveness (OEE).

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH Analisis Perhitungan Overall Equipmenteffectiveness (OEE). BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisis Perhitungan Overall Equipmenteffectiveness (OEE). Analisis perhitungan overall equipment effectiveness pada PT. Selamat Sempurna Tbk. dilakukan untuk melihat

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. sebelumnya menggunakan metode OEE maka dapat disimpulkan bahwa hasil

BAB V ANALISA HASIL. sebelumnya menggunakan metode OEE maka dapat disimpulkan bahwa hasil BAB V ANALISA HASIL Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan yang telah dilakukan di bab sebelumnya menggunakan metode OEE maka dapat disimpulkan bahwa hasil pencapain OEE setiap bulannya adalah tidak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi penelitian perlu ditentukan terlebih dahulu, agar di dalam mencari solusi untuk memecahkan masalah lebih terarah dan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN OEE (OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENES) PADA MESIN TRUPUNCH V 5000 I MENUJU TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) Study Kasus Pada PT XYZ

PERHITUNGAN OEE (OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENES) PADA MESIN TRUPUNCH V 5000 I MENUJU TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) Study Kasus Pada PT XYZ PERHITUNGAN OEE (OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENES) PADA MESIN TRUPUNCH V 5000 I MENUJU TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) Study Kasus Pada PT XYZ Muhammad Kholil (1), Rudini Mulya (2) Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan. Perbaikan yang diharapkan dapat meningkatkan keutungan bagi

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan. Perbaikan yang diharapkan dapat meningkatkan keutungan bagi 3.1 Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN Untuk tetap bertahan di persaingan usaha, sebuah industri harus selalu melakukan perbaikan. Perbaikan yang diharapkan dapat meningkatkan keutungan bagi

Lebih terperinci

ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA TURNTABLE VIBRRATING COMPACTOR GUNA MEMPERBAIKI KINERJA PERUSAHAAN PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (Persero)

ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA TURNTABLE VIBRRATING COMPACTOR GUNA MEMPERBAIKI KINERJA PERUSAHAAN PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (Persero) ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA TURNTABLE VIBRRATING COMPACTOR GUNA MEMPERBAIKI KINERJA PERUSAHAAN PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (Persero) SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat

Lebih terperinci

Nama : Teguh Windarto NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr.Ir Rakhma Oktavina, MT

Nama : Teguh Windarto NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr.Ir Rakhma Oktavina, MT PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PROSES PERAWATAN MESIN POTONG VELEG RODA DUA DENGAN METODE TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) DI PT. ENKEI INDONESIA Nama : Teguh Windarto NPM : 30408826 Jurusan : Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Tujuan Maintenance 2.1.1. Pengertian Maintenance Maintenance merupakan suatu fungsi dalam suatu industri manufaktur yang sama pentingnya dengan fungsi-fungsi lain

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PERAWATAN PADA MESIN KMF 250 A MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PT TSG

ANALISIS SISTEM PERAWATAN PADA MESIN KMF 250 A MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PT TSG ANALISIS SISTEM PERAWATAN PADA MESIN KMF 250 A MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PT TSG Hermantoˡ*, M. Irvan², Elfitria Wiratmani³ 1,2,3 Program Studi Teknik Industri FTMIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi merupakan komponen penting bagi berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi merupakan komponen penting bagi berkembangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan komponen penting bagi berkembangnya perusahaan. Semakin berkembangnya industri semakin banyak pula teknologi yang dikembangkan. Salah satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LADASA TEORI Dalam penulisan tugas akhir ini diperlukan teori-teori yang mendukung, diperoleh dari mata kuliah yang pernah didapat dan dari referensi-referensi sebagai bahan pendukung. Untuk mencapai

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA TUGAS AKHIR Analisa Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Menggunakan Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Six Big Losses Mesin Cylindrical Grinding Paragon GUP 20/32 Di Departemen Puslatek

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Total Porductive Maintenance 3.1.1 Pengertian Total Productive Maintenance Salah satu cara yang sangat efektif dan efesien untuk meningkatkan pendayagunaan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE)

BAB V ANALISA HASIL Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) 48 BAB V ANALISA HASIL 5.1. Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) Analisis perhitungan overall equipment effectiveness di PT. Inkoasku dilakukan untuk melihat tingkat efektivitas penggunaan

Lebih terperinci

STUDI KASUS PENINGKATAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) MELALUI IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)

STUDI KASUS PENINGKATAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) MELALUI IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) Seminar Nasional Teknik IV STUDI KASUS PENINGKATAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS () MELALUI IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) Didik Wahjudi, Soejono Tjitro, Rhismawati Soeyono Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIFITAS MESIN UNTUK MENGOPTIMALKAN PENJADWALAN PERAWATAN (STUDI KASUS DI PG LESTARI)

PENGUKURAN PRODUKTIFITAS MESIN UNTUK MENGOPTIMALKAN PENJADWALAN PERAWATAN (STUDI KASUS DI PG LESTARI) PENGUKURAN PRODUKTIFITAS MESIN UNTUK MENGOPTIMALKAN PENJADWALAN PERAWATAN (STUDI KASUS DI PG LESTARI) Fitri Agustina Jurusan Teknik Industri, Universitas Trunojoyo Madura Jl. Raya Telang Po Box 2 Kamal,

Lebih terperinci

KEPEKAAN TERHADAP ADANYA LOSSES

KEPEKAAN TERHADAP ADANYA LOSSES FOCUSED IMPROVEMENT Definisi Semua kegiatan yang diarahkan untuk melakukan improvement pada kinerja dan kapabilitas mesin dan tidak terbatas pada merawat kondisi dasar mesin saja Pada umumnya diarahkan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2016

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2016 TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA MESIN DYNO MILL DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PT. COLORPAK INDONESIA, TBK. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

PDF Compressor Pro. Kata Pengantar. Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi

PDF Compressor Pro. Kata Pengantar. Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi --- 45 Kata Pengantar Alha dulillahi robbil ala i, puji syukur kami sampaikan ke hadirat Allah SWT, karena Tekinfo, Jurnal Ilmiah Teknik Industri

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah Pada bagian ini akan diuraikan langkah-langkah pemecahan masalah yang dihadapi dan dapat digambarkan pada flowchart di bawah ini: Gambar

Lebih terperinci

Penerapan Total Productive Maintenance Pada Mesin Electric Resistance Welding Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness

Penerapan Total Productive Maintenance Pada Mesin Electric Resistance Welding Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness Penerapan Total Productive Maintenance Pada Mesin Electric Resistance Welding Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness Friendy Negarawan 1, Ja far Salim 2, Wahyu Susihono 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENGOLAHAN DATA

BAB IV ANALISIS HASIL PENGOLAHAN DATA BAB IV ANALISIS HASIL PENGOLAHAN DATA 4.1. Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) Analisa perhitungan overall equipment effectiveness di PT. Sulfindo Adi Usaha dilakukan untuk melihat

Lebih terperinci

Analisis OEE (Overall Equipment Effectiveness) pada Mesin Discmill di PT Tom Cococha Indonesia

Analisis OEE (Overall Equipment Effectiveness) pada Mesin Discmill di PT Tom Cococha Indonesia Analisis OEE (Overall Equipment Effectiveness) pada Mesin Discmill di PT Tom Cococha Indonesia Heru Winarno 1) dan Setiyawan 2) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Serang Raya Banten

Lebih terperinci

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemeliharaan 2.1.1 Definisi Pemeliharaan Beberapa definisi pemeliharaan (maintenance) menurut para ahli: Menurut Patrick (2001, p407), maintenance adalah suatu kegiatan

Lebih terperinci

ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA LINI PRODUKSI MESIN PERKAKAS GUNA MEMPERBAIKI KINERJA PERUSAHAAN

ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA LINI PRODUKSI MESIN PERKAKAS GUNA MEMPERBAIKI KINERJA PERUSAHAAN ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA LINI PRODUKSI MESIN PERKAKAS GUNA MEMPERBAIKI KINERJA PERUSAHAAN Achmad Said, Joko Susetyo Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Sains

Lebih terperinci

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS MESIN MILLS STATION MENGGUNAKAN BASIS OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) Ahmad Kholid Alghofari 1*, Muhamad Arsyad Rifa i 2 1,2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisa Peningkatan..., Achmad, Fakultas Teknik 2016

BAB I PENDAHULUAN. Analisa Peningkatan..., Achmad, Fakultas Teknik 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada setiap industri manufaktur hampir semua proses produksinya menggunakan mesin atau peralatan sebagai fasilitas produksi yang utama. persaingan dalam penjualan produk

Lebih terperinci

1. Tingkat efectivitas dan efisiensi mesin yang diukur adalah dengan Metode Overall

1. Tingkat efectivitas dan efisiensi mesin yang diukur adalah dengan Metode Overall 1. Tingkat efectivitas dan efisiensi mesin yang diukur adalah dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Six Big Losses sesuai dengan prinsip TPM (Total Produktive Maintenance) untuk mengetahui

Lebih terperinci

EVALUASI EFEKTIVITAS MESIN COAL FEEDER DENGAN PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) DI PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI SERVICES PLTU PAITON UNIT IX

EVALUASI EFEKTIVITAS MESIN COAL FEEDER DENGAN PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) DI PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI SERVICES PLTU PAITON UNIT IX EVALUASI EFEKTIVITAS MESIN COAL FEEDER DENGAN PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) DI PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI SERVICES PLTU PAITON UNIT IX Oleh Riza Virdian, Endang P.W. dan Erlina P. Prodi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi penelitian perlu ditentukan agar di dalam mencari solusi untuk memecahkan masalah lebih terarah dan mempermudah proses

Lebih terperinci

PENINGKATAN EFEKTIVITAS MESIN CUTTING GLASS DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (di PT. Asahimas Flat Glass, Tbk.

PENINGKATAN EFEKTIVITAS MESIN CUTTING GLASS DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (di PT. Asahimas Flat Glass, Tbk. PENINGKATAN EFEKTIVITAS MESIN CUTTING GLASS DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (di PT. Asahimas Flat Glass, Tbk. Sidoarjo) Oleh Ferry Wicaksono, Enny Aryani, Dwi Sukma Prodi TeknikIndustri,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. berperan penting dalam perusahaan selain manajemen sumber daya manusia,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. berperan penting dalam perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Manajemen Operasi 2.1.1 Konsep Manajemen Operasi Manajemen operasi merupakan salah satu fungsi bisnis yang sangat berperan penting dalam perusahaan

Lebih terperinci

PENGUKURAN NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS SEBAGAI DASAR USAHA PERBAIKAN PROSES MANUFAKTUR (Betrianis, et al.

PENGUKURAN NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS SEBAGAI DASAR USAHA PERBAIKAN PROSES MANUFAKTUR (Betrianis, et al. PENGUKURAN NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS SEBAGAI DASAR USAHA PERBAIKAN PROSES MANUFAKTUR (Betrianis, et al.) PENGUKURAN NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS SEBAGAI DASAR USAHA PERBAIKAN PROSES

Lebih terperinci

PENINGKATAN EFEKTIVITAS LINI PRODUKSI PADA SISTEM PRODUKSI KONTINYU DENGAN PENDEKATAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)

PENINGKATAN EFEKTIVITAS LINI PRODUKSI PADA SISTEM PRODUKSI KONTINYU DENGAN PENDEKATAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) PENINGKATAN EFEKTIVITAS LINI PRODUKSI PADA SISTEM PRODUKSI KONTINYU DENGAN PENDEKATAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) (Studi Kasus pada PT. Petrokimia Gresik) IMPROVING THE PRODUCTION LINE EFFECTIVENESS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Total Productive Maintenance Total Productive Maintenance (TPM) adalah teknik silang fungsional yang melibatkan beberapa bagian fungsional perusahaan bukan hanya pada Bagian

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemeliharaan (Maintenance) Pengertian Pemeliharaan (Maintenance)

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemeliharaan (Maintenance) Pengertian Pemeliharaan (Maintenance) 8 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemeliharaan (Maintenance) 2.1.1 Pengertian Pemeliharaan (Maintenance) Pemeliharaan merupakan kegiatan pengembalian setiap peralatan dan mesin pada kondisi siap beroperasi. Presepsi

Lebih terperinci

RANCANGAN PERBAIKAN EFEKTIVITAS MESIN SPINNING DENGAN MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DAN GREY FMEA DI PT XYZ

RANCANGAN PERBAIKAN EFEKTIVITAS MESIN SPINNING DENGAN MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DAN GREY FMEA DI PT XYZ RANCANGAN PERBAIKAN EFEKTIVITAS MESIN SPINNING DENGAN MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DAN GREY FMEA DI PT XYZ Syumarlin Barat 1, Khawarita Siregar 2, Ikhsan Siregar 2 Departemen Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS TINGGINYA BREAKDOWN TIME

ANALISIS TINGGINYA BREAKDOWN TIME ANALISIS TINGGINYA BREAKDOWN TIME MESIN HYDROSTATIC TEST PLANT VAI PADA PT XYZ DENGAN METODOLOGI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS ( OEE ) (STUDI KASUS PT XYZ) TUGAS AKHIR Yoyon Waryono 1128003030 Program

Lebih terperinci

PENGUKURAN MANAJEMEN PERAWATAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

PENGUKURAN MANAJEMEN PERAWATAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PENGUKURAN MANAJEMEN PERAWATAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) SEBAGAI DASAR PERBAIKAN EFEKTIFITAS MESIN PT.PERKEBUNAN NUSANTARA XIII PMS NGABANG (PERSERO) Hendra Fasla Silalahi Mahasiswa

Lebih terperinci

Evaluasi Efektivitas Mesin Filter Press

Evaluasi Efektivitas Mesin Filter Press Petunjuk Sitasi: Yusrizal, & Mesra, T. (2017). Evaluasi Efektivitas Mesin Filter Press. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C175-180). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya. Evaluasi Efektivitas

Lebih terperinci

JIEMS Journal of Industrial Engineering & Management Systems Vol. 9, No 1, February 2016

JIEMS Journal of Industrial Engineering & Management Systems Vol. 9, No 1, February 2016 ANALISA TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE TERHADAP PRODUKTIVITAS KAPAL/ARMADA MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS PADA PT. GLOBAL TRANS ENERGY INTERNATIONAL Astrid Diandra Maulidina, Erry Rimawan,

Lebih terperinci

Pengukuran Efektivitas Mesin Rotary Vacuum Filter dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (Studi Kasus: PT. PG. Candi Baru Sidoarjo)

Pengukuran Efektivitas Mesin Rotary Vacuum Filter dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (Studi Kasus: PT. PG. Candi Baru Sidoarjo) Pengukuran Efektivitas Mesin Rotary Vacuum Filter dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (Studi Kasus: PT. PG. Candi Baru Sidoarjo) Maulita Farah Zevilla*, Wahyunanto Agung Nugroho, Gunomo Djojowasito

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa sekarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa sekarang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa sekarang mengalami kemajuan yang sangat pesat, sehingga persaingan antar perusahaan pun semakin ketat.

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENINGKATAN EFEKTIFITAS MESIN SEWING MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PT.

SKRIPSI ANALISIS PENINGKATAN EFEKTIFITAS MESIN SEWING MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PT. SKRIPSI ANALISIS PENINGKATAN EFEKTIFITAS MESIN SEWING MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PT. SIOEN INDONESIA Disusun Oleh: ACHMAD ROSID 2012.10.215.319 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

Lebih terperinci

Prosiding Teknik Industri ISSN:

Prosiding Teknik Industri ISSN: Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-8137 Peningkatan Produktivitas Mesin Stripping Chen Tai dengan Pendekatan Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus: Pabrik Farmasi Y) Proposal in Increasing

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Manajemen Perawatan 1 Perawatan (maintenance) adalah semua tindakan yang dibutuhkan untuk memelihara suatu unit mesin atau alat di dalamnya atau memperbaiki sampai pada kondisi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahaluan Total Produktive Maintenance (TPM) merupakan salah satu konsep inovasi dari Jepang, dan Nippondenso adalah perusahaan pertama yang menerapkan dan mengembangkan konsep

Lebih terperinci

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bagian ketiga dari laporan skripsi ini menggambarkan langkah-langkah yang akan dijalankan dalam penelitian ini. Metodologi penelitian dibuat agar proses pengerjaan penelitian

Lebih terperinci

EFFECTIVENESS (OEE) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DALAM MENGUKUR

EFFECTIVENESS (OEE) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DALAM MENGUKUR Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol. 03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2015 PENERAPAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DAN FAILURE MODE

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Berikut ini merupakan flowchart kerangka keseluruhan untuk melakukan penelitian. Menentukan Tema Identifikasi Masalah Menentukan latar belakang masalah

Lebih terperinci

Pengantar Manajemen Pemeliharaan. P2M Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Pengantar Manajemen Pemeliharaan. P2M Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia Pengantar Manajemen Pemeliharaan P2M Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia Topik Bahasan Perkembangan manajemen pemeliharaan Sistem pemeliharaan Preventive maintenance (PM) Total

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. Pada Bab ini, akan dibahas hasil kesimpulan dan saran dari peneilitian yang telah dilakukan.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. Pada Bab ini, akan dibahas hasil kesimpulan dan saran dari peneilitian yang telah dilakukan. BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Pada Bab ini, akan dibahas hasil kesimpulan dan saran dari peneilitian yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Rancangan program preventive maintenance dengan pendekatan Total

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pengertian Maintenance Maintenance adalah semua aktifitas penting yang dilakukan untuk menjaga sistem dan semua komponen didalamnya untuk mampu bekerja dengan baik. Pemeliharaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah dalam mesin/peralatan produksi, misalnya mesin berhenti secara tiba-tiba,

BAB I PENDAHULUAN. masalah dalam mesin/peralatan produksi, misalnya mesin berhenti secara tiba-tiba, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terhentinya suatu proses pada lantai produksi sering kali di sebabkan adanya masalah dalam mesin/peralatan produksi, misalnya mesin berhenti secara tiba-tiba,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penyebarannya terbanyak di pulau Jawa dan Sumatera, masing-masing 50% dan

I. PENDAHULUAN. penyebarannya terbanyak di pulau Jawa dan Sumatera, masing-masing 50% dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Tanaman ubikayu tumbuh tersebar di seluruh provinsi di Indonesia, namun penyebarannya terbanyak di pulau Jawa dan Sumatera, masing-masing 50% dan 32% dari total luas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Mutu ( Quality ) Mutu adalah sesuatu yang diputuskan oleh pelanggan dan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh pelanggan. Mutu didasarkan pada pengalaman aktual

Lebih terperinci

WASTE. If it doesn t add value, it s waste. - from Henry Ford s book: Today and Tomorrow, 1922 PEMBOROSAN

WASTE. If it doesn t add value, it s waste. - from Henry Ford s book: Today and Tomorrow, 1922 PEMBOROSAN WASTE Waste If it doesn t add value, it s waste - from Henry Ford s book: Today and Tomorrow, 1922 Waste PEMBOROSAN Segala sesuatu yang tidak memberi nilai tambah merupakan pemborosan - dari buku Henry

Lebih terperinci

USULAN PENINGKATANOVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA MESINTAPPING MANUAL DENGAN MEMINIMUMKAN SIX BIG LOSSES *

USULAN PENINGKATANOVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA MESINTAPPING MANUAL DENGAN MEMINIMUMKAN SIX BIG LOSSES * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2015 USULAN PENINGKATANOVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA MESINTAPPING MANUAL

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS MESIN HOPPER DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DAN FMEA PADA PT. KARYA MURNI PERKASA

ANALISIS EFEKTIVITAS MESIN HOPPER DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DAN FMEA PADA PT. KARYA MURNI PERKASA ANALISIS EFEKTIVITAS MESIN HOPPER DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DAN FMEA PADA PT. KARYA MURNI PERKASA TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci