MITOS: Kerangka Kerja Pengukuran Kesenjangan Antara Kondisi Existing dan Desain Proyek E-Government
|
|
- Verawati Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MITOS: Kerangka Kerja Pengukuran Kesenjangan Antara Kondisi Existing dan Desain Proyek E-Government Muhammad Arief Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi BPPT Jl. MH Thamrin No. 8 Jakarta Pusat marief@inn.bppt.go.id, Abstraksi Kerangka kerja MITOS dikembangkan untuk mengukur kesenjangan antara realita yang ada dengan desain dari sistem yang akan dibangun, pertimbangan utama dari kerangka kerja ini adalah bahwa semakin besar kesenjangan antara realita dan desain maka semakin besar resiko bahwa proyek tersebut akan gagal. Framework ini dikembangkan dengan berdasarkan pada framework ITPOSMOO yang dipopulerkan oleh Richard Heeks. Kata Kunci : e-government, audit, MITOS, ITPOSMOO, kesenjangan 1. PENDAHULUAN Di negara berkembang termasuk juga Indonesia kegagalan dari pengembangan aplikasi e-government adalah sangat besar. Pada saat melakukan survey ke daerah, banyak sekalin ditemui proyek e-governmet yang tidak berhasil atau hanya digunakan beberapa saat dan setelah itu terhenti. Kondisi ini akan memberikan kesan yang kurang baik dalam mewujudkan peran teknologi informasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemerintahan. Oleh karena itu, adalah sangat penting untuk dapat memprediksi akan terjadinya kegagalan sebuah proyek e-government sedini mungkin serta perlu dikembangkan suatu metode khusus untuk mengurangi resiko terjadi nya kegagalan tersebut. Pada makalah yang berjudul Kesenjangan: Faktor Utama Penyebab Kegagalan Implementasi E-Government diterangkan tentang hasil studi audit e-government yang membahas tentang kegagalan proyek e-government dan kesenjangan sebagai faktor utama penyebab kegagalan tersebut. Sebagai tindak lanjut dari studi tersebut dikembangkan suatu kerangka pengukuran kesenjangan antara desain dan realita yang diberi nama MITOS, kerangka kerja ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari ITPOSMOO dengan memasukkan unsur-unsur yang sesuai dengan kondisi Indonesia. Hasil dari penelitian tersebut akan dijelaskan dalam makalah ini. 2. METODOLOGI Metodologi yang dipergunakan pada penelitian ini meliputi 2 tahap, yaitu: Studi tentang kerangka kerja ITPOSMOO Mengembangkan kerangka kerja MITOS Pada bab-bab berikut akan diterangkan hasil dari penelitian dan pengembangan ini. 3. PEMBAHASAN 3.1. MITOS (Modified ITPOSMOO) Konsep ITPOSMOO yang dikembangkan oleh Richard Heeks menekankan pada pengukuran kesenjangan sebelum proyek berlangsung dan kemudian memberikan rekomendasi bagaimana cara memperkecil kesenjangan tersebut. Tujuan utama dari kerangka kerja ini adalah untuk mengukur tingkat kesenjangan antara realita dari kondisi yang ada dengan kondisi egovernment pada rancangan yang ingin dicapai. Semakin kecil tingkat kesenjangannya maka semakin besar tingkat kemungkinan berhasilnya, sebaliknya semakin besar tingkat kesenjangannya maka semakin besar pula resiko kegagalannya. MITOS merupakan pengembangan lebih lanjut dari ITPOSMOO dan merupakan singkatan dari Modified 1
2 ITPOSMOO. Beberapa hal baru yang membedakan MITOS dari ITPOSMOO antara lain: - Perluasan penggunaan kerangka kerja - Penambahan subdimensi-subdimensi baru - Standar pertanyaan untuk membantu pengukuran - Algoritma baru untuk penilaian Dalam konsep ini, tujuan kerangka kerja dikembangkan menjadi tiga seperti yang terdapat dibawah ini: - Sebelum proyek berjalan (pre-proyek): kerangka kerja berfungsi untuk mengukur kesenjangan antara realita yang ada dan desain yang sudah dibuat. - Saat proyek berjalan (assess proyek): kerangka kerja berfungsi untuk mengukur kesenjangan antara kondisi proyek berjalan saat ini dengan yang seharusnya dicapai menurut rencana kerja yang ada. - Sesudah proyek selesai dan gagal (post proyek): kerangka kerja berfungsi untuk mempelajari penyebab kegagalan. Dengan kata lain, secara umum kerangka kerja ini dapat digunakan pada tiga tahapan dari pengembangan e- Government, yaitu e-government yang masih pada tahap rancangan, e-government yang sedang dalam tahap pengembangan dan e-government yang sudah selesai dengan kondisi tidak berhasil. Secara lebih detail kondisi tersebut diterangkan pada paragraf berikut ini. Tahap Rancangan Untuk proyek e-government yang berada pada tahap rancangan, maka framework ini berfungsi untuk mengukur tingkat kemungkinan berhasil atau gagal dari proyek tersebut serta memberikan alternatif pemecahan untuk memperkecil kemungkinan kegagalan. Tahap Pengembangan Jika proyek e-government tersebut sudah berada dalam tahap pengembangan, maka kerangka kerja ini akan mengukur kemungkinan tingkat keberhasilan diakhir proyek dengan membandingkan kondisi yang sudah dicapai pada saat ini dengan desain akhir yang ingin dicapai, serta memberikan arahan mengenai tindakan yang harus diambil untuk meningkatkan keberhasilan proyek. Proyek yang sudah selesai dan tidak berhasil Kerangka kerja ini akan mencoba untuk menganalisa penyebab kegagalan dengan melihat aspek-aspek yang memiliki kesenjangan terlalu besar sehingga apa yang ingin dicapai pada akhir proyek tidak dapat dipenuhi. keberhasilan suatu proyek teknologi informasi, ke delapan aspek tersebut disebut juga dengan dimensi adalah aspekaspek: - Information (informasi), meliputi antara lain jumlah, kualitas dan alur informasi dll. - Technology (teknologi), meliputi antara lain perangkat keras, perangkat lunak, jalur komunikasi dll. - Process (proses), meliputi antara lain penanganan informasi, pengambilan keputusan dll. - Objectives and values (objektif dan nilai), meliputi objektif dari staff operasi, tingkat manajerial, pengambil keputusan dll. - Staffing and skills (staff dan keahlian), meliputi antara lain jumlah staff yang menguasai perangkat keras dan perangkat lunak, kemampuan teknis, kemampuan operasional dll. - Management systems and structures (sistem manajemen dan struktur organisasi), meliputi antara lain sistem dan struktur manajemen yang ada saat ini dll. - Other resources (sumberdaya lainnya), meliputi antara lain investasi awal, dana operasional dll. - Outside world (dunia luar), meliputi antara lain faktor-faktor luar yang menentukan dan mempengaruhi keberhasilan sebuah proyek e- Government, misalnya masalah hukum dan peraturan yang ada. Langkah pertama pada kerangka kerja ini adalah mengukur tingkat kesenjangan antara realita yang ada dan desain yang sudah dibuat. Penilaian berupa angka dengan range antara 0 sampai dengan 10, dimana 0 menunjukkan tidak ada kesenjangan antara realita dengan desain, 10 menunjukkan adanya kesenjangan yang sangat besar antara realita dengan desain sedangkan nilai-nilai diantara keduanya menunjukkan adanya tingkat kesenjangan yang semakin besar sesuai dengan bertambah besarnya nilai. Mengingat sangat luasnya lingkup dari masing-masing dimensi yang dinilai, misalnya dimensi teknologi yang dapat mencakup sangat banyak hal, proses yang mungkin menjadi sangat luas dan demikian juga dengan dimensi lainnya, maka penilaian kesenjangan antara realita dan desain dari kedelapan dimensi diatas sangat sukar untuk dilakukan secara langsung. Untuk mempermudah pemberian nilai maka masing-masing aspek dibagi menjadi beberapa subdimensi yang selanjutnya masing-masing subdimensi akan diberi nilai dan dijumlahkan untuk mendapatkan nilai dimensi Dimensi dan subdimensi yang dinilai Seperti halnya ITPOSMOO, kerangka kerja MITOS akan mengukur delapan aspek yang akan menentukan 3.3. Standar Pertanyaan Meskipun dimensi telah diperkecil menjadi subdimensi, pada prakteknya masih cukup sukar untuk memberikan nilai 2
3 kesenjangan kepada sebuah subdimensi, karena subdimensipun terdiri dari banyak sub-subdimensi lainnya, misalkan subdimensi komputer hardware dapat dipecah menjadi server, personal komputer, LAN, dll. Oleh karena itu, agar supaya dapat lebih mempermudah penentuan nilai per subdimensi maka disusun satu set pertanyaan yang akan menjadi pertanyaan-pertanyaan standar. Pertanyaan standar ini dapat ditambah atau dikurangi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Disamping itu diperlukan keahlian dan pengetahuan dari penilai sehingga dapat memperoleh informasi yang lengkap sebagai dasar pemberian nilai Cara Penilaian Untuk memberikan penilaian yang objektif terhadap masing-masing subdimesi, diperlukan keahlian khusus dari penilai yang dapat diperoleh dari pengalaman melakukan analisa kesenjangan terhadap proyek e-government. Disamping itu diperlukan juga dokumen rancangan sistem yang akan dibangun. Penilaian dilakukan dengan melalui 3 tahapan: Tahap 1. Pada tahap ini daftar pertanyaan diberikan pada pihak pemerintah / project / risk assessment team manager untuk dijawab. Jika tidak dapat dilaksanakan, maka pihak penilai akan melakukan workshop, tanya jawab atau survei lapangan untuk mendapatkan jawaban yang tepat. Tahap 2. Pada tahap ini, pihak konsultan akan mengukur kesenjangan antara jawaban yang diberikan pada pertanyaan diatas dengan yang dibutuhkan pada desain yang ada. Semakin besar kesenjangan yang ada maka semakin besar nilai yang diberikan. Penilaian diberikan antara 0 sampai 10, nilai 0 berarti kondisi yang ada sudah benar-benar sesuai dengan atau lebih baik daripada apa yang ada dirancang atau sehingga tidak perlu ada perubahan sama sekali. Nilai 10 berarti terdapat kesenjangan yang sangat besar antara realita dengan kondisi yang diinginkan. Nilai-nilai antara 1 sampai dengan 9 menunjukkan peningkatan kesenjangan antara desain dan realita. Tahap 3. Setelah konsultan memberikan penilaian, maka pada tahap selanjutnya dilakukan pengolahan secara otomatis dengan menggunakan perangkat lunak. Pengolahan otomatis ini dilakukan dalam beberapa tingkatan seperti pada paragrafparagraf berikut ini. Modified Weighting Pada kerangka kerja ini tidak digunakan weighting/pembobotan seperti yang diusulkan oleh Heeks, tapi modified weighting. Pada weighting versi Heeks, pembobotan hanya menentukan tingkat kepentingan dari suatu dimensi/sub-dimensi terhadap proyek yang dinilai tapi tidak membandingkan antara dimensi/subdimensi. Modified weighting menunjukkan tingkat kepentingan dari suatu dimensi/subdimensi dan juga membandingkan terhadap dimensi/subdimensi lainnya, sehingga modified weighting diterapkan pada dua tingkat yaitu subdimensi dan dimensi. Manfaat lain dari penggunaan modified weighting adalah terhadap pemecahan masalah dan kesimpulan akhir, dimana dapat dilihat dimensi/subdimensi mana yang paling memiliki resiko besar terhadap kegagalan suatu proyek e- Government dan paling urgent untuk diperhatikan. Pemberian nilai modified weighting dimensi dan subdimensi adalah dengan penggunaan angka seperti misalnya 1, 2, 3 dst. Jika seluruh dimensi dan subdimensi memiliki peran yang sama terhadap keberhasilan atau kegagalan suatu proyek, maka diberi niai default 1. Untuk dimensi dan subdimensi yang lebih memiliki posisi penting akan diberi nilai yang lebih besar dari satu sesuai dengan tingkat kepentingannya jika dibandingkan dengan dimensi atau subdimensi lainnya. Secara lebih detail algoritma perhitungan adalah sebagai berikut: Algoritma Sistem Perhitungan: 1. N adalah jumlah pertanyaan 2. NK adalah penilaian dari konsultan 3. MWSD adalah Modified Weighting Sub Dimensi 4. MWD adalah Modified Weighting Dimensi 5. M adalah jumlah subdimensi per dimensi 6. NTD adalah Nilai Total Dimensi 7. Nilai Sub Dimensi, NSD = NK / N 8. Nilai Dimensi, ND = (NSD * MSD) / M 9. Berikan analisa dan kesimpulan 10. Berikan rekomendasi pemencahan generik dan spesifik 3.5. Siapa yang Mengerjakan? Ada dua hal yang harus ditentukan siapa yang akan mengerjakannya, yaitu: - Siapa yang akan menentukan nilai modified weighting - Siapa yang akan menjawab pertanyaan Ada beberapa alternatif untuk menentukan siapa yang harus mengerjakan, pertama seluruh penilaian baik itu penentuan modified weighting maupun menjawab pertanyaan dilakukan oleh seorang stakeholder seperti misalnya manajer proyek. Kedua seluruh penilaian dapat dilakukan oleh sekelompok stakeholder dalam sebuah workshop yang secara bersama-sama menentukan nilai modified weigting atau jawaban yang akan diambil. Alternatif ketiga adalah penilaian modified weighting dapat dilakukan oleh 3
4 sekelompok stakeholder dalam sebuah workshop, sedangkan jawaban pertanyaan dilakukan melalui survey oleh penilai Risk Assessment Team Kelompok stakeholder yang disebutkan pada paragraf diatas disebut sebagai Risk Assessment Team, tim ini bertugas untuk : Menentukan subdimensi / pertanyaan yang akan dipakai Menambahkan subdimensi / pertanyaan baru Menentukan MWD dan MWSD (default : 1) 3.7. Kesimpulan dan Rekomendasi Hasil Analisa Kesenjangan Setelah nilai akhir penilaian diperoleh, selanjutnya diberikan kesimpulan mengenai besarnya resiko kegagalan untuk proyek yang belum berlangsung, sedang berjalan atau penyebab kegagalan bagi proyek yang sudah dinyatakan gagal. Rekomendasi diberikan untuk memberikan pemecahan, memperkecil resiko kegagalan atau mencegah terjadinya kegagalan pada proyek e-government yang akan datang. Rekomendasi yang diberikan terdiri dari 2 jenis yaitu rekomendasi generik yang merupakan pemecahan bagi dua atau lebih dimensi atau bersifat umum yang melingkupi seluruh proyek. Rekomendasi spesifik yang merupakan pemecahan dari permasalahn yang terjadi pada dimensi atau subdimensi tertentu. 5. Daftar Pustaka [1]. M. Arief, MITOS: Kerangka Kerja Pengukuran Kesenjangan Antara Kondisi Existing dan Desain Proyek E-Government", e-indonesia Initiative 2008, Mei 2008, Jakarta [2]. C. K. Bertin, "Information Systems Implementation and IT-enabled Organisational Change in the Tourism Sector", Caribbean Technical and Advisory Support Facility (TASF) on egovernment, UNDESA/ CARICAD [3]. R. Heeks, "Assessing Success and Failure of egovernment Projects: The Design Reality/ITPOSMOO Method of Risk Assessment", IDPM, University of Manchester, UK [4]. R. Heeks, D. Mundi, A. Salazar, "Information Systems for Public Sector Management", Institute for Development Policy and Management, University of Manchester, UK [5]. R. Heeks, "Most e-government-for-development Projects Fail, How Can Risks be Reduced?", Institute for Development Policy and Management, University of Manchester, UK [6]. "Laporan Akhir Pengembangan Kerangka Kerja dan Perangkat Lunak untuk Mengevaluasi Tingkat Keberhasilan Proyek e-government", Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi dan Elektronika, BPPT, Jakarta 4. PENUTUP DAN KESIMPULAN Makalah ini menerangkan tentang kerangka kerja MITOS yang merupakan singkatan dari Modified ITPOSMOO. MITOS merupakan pengembangan lebih lanjut dari ITPOSMOO yang disesuaikan dengan kondisi di Indonesia. Perbedaannya antara berupa penambahan subdimensi yang diukur, pengembangan satu set pertanyaan untuk membantu pemberian nilai, modifikasi cara penghitungan, cara pengambilan data dan cara pemberian kesimpulan atau rekomendasi. Pada tahap selanjutnya akan dilakukan analisa, desain dan implementasi perangkat lunak MITOS, sehingga proses pengolahan data kesenjangan dapat berjalan dengan lebih mudah dan lebih cepat serta dapat dilakukan secara online. 4
5 5
Kesenjangan: Faktor Utama Penyebab Kegagalan Proyek E-Government
Kesenjangan: Faktor Utama Penyebab Kegagalan Proyek E-Government Muhammad Arief Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi BPPT Jl. MH Thamrin No. 8 Jakarta Pusat marief@inn.bppt.go.id, http://arief.ismy.web.id/
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang Penerapan Teknologi Informasi (TI) dalam suatu perusahaan memerlukan biaya yang besar dan memungkinkan terjadinya resiko kegagalan yang cukup tinggi. Di sisi lain
Lebih terperinciKERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)
KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1.Kendali Manajemen Atas 2.Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3.Kendali Manajemen Pemrograman 4.Kendali Manajemen Sumber
Lebih terperinciDimensi Kelembagaan. Kebijakan Kelembagaan 1. Perencanaan 0.5
Dimensi Kelembagaan Perencanaan Kebijakan 5 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 Kelembagaan Aplikasi Infrastruktur 1 KONSEP KELEMBAGAAN 2 Pembentukan Organisasi: Elemen-Elemen Utama Elemen-elemen yang perlu
Lebih terperinciKantaya: Contoh Keberhasilan Perangkat Lunak Open Source Indonesia
Kantaya: Contoh Keberhasilan Perangkat Lunak Open Source Indonesia Muhammad Arief Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi BPPT Jl. MH Thamrin No. 8 Jakarta Pusat marief@inn.bppt.go.id, http://arief.ismy.web.id/
Lebih terperinciTaryana Suryana. M.Kom
COBIT Control Objectives for Information & Related Technology Taryana Suryana. M.Kom E-mail:taryanarx@yahoo.com COBIT Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT) dapat definisikan
Lebih terperinciMENGAPA PROYEK PERANGKAT LUNAK GAGAL ( PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO DALAM PROYEK PERANGKAT LUNAK )
MENGAPA PROYEK PERANGKAT LUNAK GAGAL ( PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO DALAM PROYEK PERANGKAT LUNAK ) Yasmi Afrizal Dosen Jurusan Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia ABSTRAK Tingkat kegagalan
Lebih terperinciLAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR
LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR Petunjuk: Berilah skor antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan 4 Memiliki
Lebih terperinciTulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan
Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Control Objectives for Information and related Technology (COBIT) adalah seperangkat praktik terbaik (kerangka) untuk teknologi informasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Proyek Proyek merupakan sekumpulan aktivitas yang saling berhubungan dimana ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu, proyek biasanya bersifat
Lebih terperinciTAKARIR. Bahasa latin untuk mendengar Orang yang bersangkutan langsung Monitor, Evaluate, & Assess Memonitoring, Mengevaluasi Dan Menilai
TAKARIR Audire Bahasa latin untuk mendengar Stakeholder Orang yang bersangkutan langsung Monitor, Evaluate, & Assess Memonitoring, Mengevaluasi Dan Menilai Control Objective Detail dari subdomain dalam
Lebih terperinciBAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT)
BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT) Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association)
Lebih terperinciEvaluasi Kesesuaian Struktur Organisasi Pengelola Teknologi Informasi dengan Rencana Jangka Panjang Instansi (Studi Kasus pada Dinas XYZ)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 A-316 Evaluasi Kesesuaian Struktur Organisasi Pengelola Teknologi Informasi dengan Rencana Jangka Panjang Instansi (Studi Kasus pada Dinas XYZ) Arief
Lebih terperinciFaktor-Faktor Penyebab Kegagalan dan Kesuksesan Sistem Informasi Tugas Sistem Informasi Manajemen Oleh : Dr. Ir Arif Imam Suroso, MSc(CS)
Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan dan Kesuksesan Sistem Informasi Tugas Sistem Informasi Manajemen Oleh : Dr. Ir Arif Imam Suroso, MSc(CS) Disusun oleh : Nur Adhita Rahmawati P056133592.52E Program Magister
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Berikut merupakan bagan kerangka pikir penulisan thesis ini :
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Kerangka Pikir Berikut merupakan bagan kerangka pikir penulisan thesis ini : Gambar 3.1 Bagan Kerangka Pikir Dari pernyataann awal bahwa pengembangan disaster recovery
Lebih terperinciAnalisis Sistem Informasi Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan Menggunakan Pendekatan Framework ITPOSMO (Studi Kasus
Analisis Sistem Informasi Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan Menggunakan Pendekatan Framework ITPOSMO (Studi Kasus Dinas Tata Kota dan Pertamanan Kota Ternate) Muhammad Ridha Albaar 1), Rosdiani Achmad
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan
L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan Menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN
BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN 3.1. Analisis dan Pemberian Bobot Nilai Metode yang digunakan dalam memberikan bobot nilai untuk IE versi kedua (Parker, 1996) diambil dari IE versi pertama (Parker, 1988).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kehadiran teknologi informasi pada zaman sekarang telah menjadi hal mutlak bagi siapapun. Teknologi informasi menghadirkan pilihan bagi setiap orang untuk dapat terhubung
Lebih terperinciBEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto
BEST PRACTICES ITG di Perusahaan Titien S. Sukamto Beberapa Best Practices Guideline untuk Tata Kelola TI 1. ITIL (The Infrastructure Library) ITIL dikembangkan oleh The Office of Government Commerce (OGC),
Lebih terperinciA. Tujuan dan Ruang Lingkup Proyek Perancangan Rekayasa Perangkat Lunak
A. Tujuan dan Ruang Lingkup Proyek Perancangan Rekayasa Perangkat Lunak Secara umum tujuan RPL tidak berbeda dengan bidang rekayasa yang lain. Bidang rekayasa akan selalu berusaha menghasilkan output yang
Lebih terperinciManajemen Proyek. Ian Sommerville 2004 Software Engineering, 7th edition. Chapter 1 Slide 1
Manajemen Proyek Ian Sommerville 2004 Software Engineering, 7th edition. Chapter 1 Slide 1 Overview Beberapa pertanyaan: Apa saja komponen-komponen dari manajemen proyek? Bagaimana perencanaan membantu
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK.:: Nofiyati, S.Kom, M.Kom::: Manajemen Proyek Sistem Informasi ::.
INFORMATIKA & BISNIS INDONESIA 1 Proyek Menurut Burrill, Claude W. & Leon W Ellsworth Proyek adalah usaha formal yang ditetapkan dalam suatu waktu tertentu. Menurut Kepner Tregoe Proyek adalah tugas yang
Lebih terperinciMEKANISME PENYELENGGARAAN DIKLAT NON-GELAR PROJECT ASSESSMENT
MEKANISME PENYELENGGARAAN DIKLAT NON-GELAR PROJECT ASSESSMENT 1. Latar Belakang Sejak tahun 2011 Bappenas bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) merancang kegiatan Technical Assistance ( TA )
Lebih terperinciBAB III METEDOLOGI PENELITIAN
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN Metode penelitian akan menjelaskan langkah-langkah jalannya penelitian, mulai dari tahap pengumpulan data sampai dengan tahap pengelolaan data. 3.1 Bahan Penelitian Bahan
Lebih terperinciPEMBUATAN PERANGKAT AUDIT PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK BERDASARKAN CMMI 1.2 PADA PT GRATIKA
PEMBUATAN PERANGKAT AUDIT PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK BERDASARKAN CMMI 1.2 PADA PT GRATIKA Irvan Nurachman 5206100012 Pembimbing: Ir. Aris Tjahyanto, M.Kom Apol Pribadi Subriadi, S.T, M.T Fakultas
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Ritel, COBIT 4.1, Analisis Sistem Informasi, Resiko. vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perkembangan teknologi yang pesat ternyata membawa dampak resiko yang besar. Analisis diperlukan untuk mengetahui apakah perusahaan siap untuk mengatasi resiko tersebut. Analisis terhadap Sistem
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi (TI), menurut O Brien (2007, p6) adalah hardware, software, telekomunikasi, manajemen database, dan teknologi pemrosesan informasi lainnya yang
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Return on Investment (ROI) 4.1.1 Traditional Cost Benefit Analysis (TCBA) Teknik traditional cost benefit analysis merupakan sarana mengukur keuangan yang
Lebih terperinciMuhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Strategik SI/TI
Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Pengelolaan Strategik SI/TI 1 Tantangan Pengelolaan IT Perubahan teknologi (TI) semakin cepat. Aplikasi dan data semakin banyak overload informasi. Perkembangan bisnis yang semakin
Lebih terperinciMODEL PENILAIAN KAPABILITAS PROSES OPTIMASI RESIKO TI BERDASARKAN COBIT 5
MODEL PENILAIAN KAPABILITAS PROSES OPTIMASI RESIKO TI BERDASARKAN COBIT 5 Rahmi Eka Putri Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Andalas e-mail : rahmi230784@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: frase COBIT 5, APO12, Manajemen, Risiko, Manajemen Risiko. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Kantor Pemerintahan Kota Cimahi adalah salah satu organisasi kepemerintahan yang sudah memanfaatkan Teknologi Informasi. Dalam penerapan Teknologi informasi di kantor Pemerintahan Kota Cimahi tidak
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Continuity Management (ITSCM) akan membahas semua aktivitas yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab III dalam Perencanaan Information Technology Service Continuity Management (ITSCM) akan membahas semua aktivitas yang dilakukan dari awal kegiatan sampai akhir. Gambar
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics
BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi dengan menggunakan Metode Information Economics Evaluasi sistem dan teknologi informasi dengan metode
Lebih terperinciTUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solutions. (Buku O Brien)
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solutions (Buku O Brien) Oleh : Vharessa Aknesia KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis
L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Portfolio Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang dengan pesat pada saat ini. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan terhadap data
Lebih terperinciDaftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap
L1 Daftar Pertanyaan Wawancara 1. Apa visi dan misi instansi? 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap bagian? 3. Bagaimana proses bisnis instansi? 4. Sejak tahun
Lebih terperinciLAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan
LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah skor antara dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan Memiliki hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin kompetitif dalam dunia pendidikan terutama bagi Akademi yang dikelola oleh masyarakat (Swasta), menuntut pihak pengelola untuk mengembangkan
Lebih terperinciPENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )
Media Indormatika Vol. 8 No. 3 (2009) PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Hartanto Sekolah Tinggi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi
Lebih terperinciCobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)
COBIT Control Objective for Information and related Technology Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association)
Lebih terperinciSOFTWARE QUALITY ASSURANCE
SOFTWARE QUALITY ASSURANCE Development and Quality Plans TKB5351 Penjaminan Mutu Perangkat Lunak Chalifa Chazar www.script.id chalifa.chazar@gmail.com Development Plan & Quality Plan Objectives Kegiatan
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM ERP BERBASIS SUNFISH MODUL PRODUCTION PADA PT. GARUDA TWINJAYA
EVALUASI SISTEM ERP BERBASIS SUNFISH MODUL PRODUCTION PADA PT. GARUDA TWINJAYA Stella Gloria, Dennis, Manda Kusuma Wardhani Yuliana Lisanti Binus University, Jln. Kebon Jeruk Raya no. 27, Kebon Jeruk Jakarta
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk
BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Berpikir Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk menjawab pertanyaan Apakah Strategi TI Bank Indonesia sudah sesuai dan sejalan dengan
Lebih terperinciPENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Proyek Sebuah proyek adalah "usaha sementara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang dengan pesat. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan terhadap data atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Meyer & Kolbe (2005) dalam papernya yang berjudul Integration of
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Meyer & Kolbe (2005) dalam papernya yang berjudul Integration of customer relationship management: status quo and implications for research and practice mencoba meneliti berbagai
Lebih terperinciBAB 4. SIMPULAN DAN SARAN
BAB 4. SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka dapat disimpulkan, yaitu: a. Mengetahui tingkat keberhasilan implementasi e-procurement di PT. Pos Indonesia berdasarkan
Lebih terperinciITIL (Information Technology Infrastructure Library) merupakan suatu framework yang konsisten dan komprehensif dari hasil penerapan yang teruji pada
ITIL (Information Technology Infrastructure Library) merupakan suatu framework yang konsisten dan komprehensif dari hasil penerapan yang teruji pada manajemen pelayanan teknologi informasi sehingga suatu
Lebih terperinciPERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTAMADYA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009
Makalah Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV MMT-ITS PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTAMADYA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009 ANTONIUS GATOT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk memiliki teknologi informasi yang berperan dalam mendukung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada era globalisasi teknologi sudah semakin berkembang pesat. Setiap perusahaan dituntut untuk memiliki teknologi informasi yang berperan dalam mendukung perkembangan
Lebih terperinci2015 IT PERFORMANCE MANAGEMENT
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi
Lebih terperinciI. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
I. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi informasi (TI) dalam perusahaan saat ini tidak lagi dipandang hanya sebagai penyedia layanan saja, tetapi lebih jauh lagi penerapan teknologi informasi
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi (TI) saat ini sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat membantu meningkatkan
Lebih terperinciProject Stakeholder Management merupakan proses untuk. Identify Stakeholders Proses mengidentifikasi individu, kelompok,
Project Stakeholder Management merupakan proses untuk mengidentifikasi individu, kelompok, atau organisasi yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh proyek, untuk menganalisa harapan stakeholder dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mendasar pada penulisan tugas akhir ini. Hal-hal tersebut meliputi latar belakang, permasalahan, batasan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika pembahasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi perusahaan-perusahaan yang ingin menjadi market leader.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam era globalisasi ini, Teknologi Informasi (TI) sangat diperlukan dan sangat penting bagi perusahaan-perusahaan yang ingin menjadi market leader. Perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT
124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI PADA YAYASAN BINA NUSANTARA
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI PADA YAYASAN BINA NUSANTARA Lenny, Marcelina Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 - Kebon Jeruk Jakarta Barat/Kebon
Lebih terperinciCV. Lubersky Computer Semarang: IT Consultant, Software dan Web Development
Teknologi Informasi (TI) sudah menjadi spektrum dalam kegiatan bisnis dunia. Investasi untuk pengembangan teknologi informasi merupakan sebuah fenomena yang diyakini para pelaku bisnis akan menambah nilai
Lebih terperinciABSTRAK. vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam laporan penelitian ini dibahas analisis, tahapan pengerjaan dan hasil dari proses audit manajemen operasi pada aplikasi SIM-RS Rumah Sakit Immanuel. SIM yang merupakan bagian khusus yang
Lebih terperinciPROJECT MANAGEMENT PLAN RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN DAN SELEKSI PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE MANAGEMENT BY OBJECTIVE
MY QUALITY SOFTWARE PROJECT MANAGEMENT PLAN RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN DAN SELEKSI PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE MANAGEMENT BY OBJECTIVE Hastin Istiqomah N 08.41010.0148 Nur Aini Maya Sari
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Berikut ini adalah metode yang digunakan dalam melakukan penelitian dan pengolahan data: Mula i Observasilapangan / studi awal Studipusta ka Identifikasi dan perumusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi di bidang pengolahan data kini sudah sangat berkembang dimulai dari penggunaan aplikasi pengolahan data sederhana hingga suatu sistem terkomputerisasi yang
Lebih terperinciSOFTWARE DEVELOPMENT PLAN. Program Studi S1 - Sistem Informasi
SOFTWARE DEVELOPMENT PLAN Program Studi S1 - Sistem Informasi INTRODUCTION Pengantar Rencana Pengembangan g Perangkat Lunak dengan memberikan gambaran seluruh isi dokumen. Meliputi tujuan, ruang lingkup,
Lebih terperinciAplikasi Web Manajemen Proyek Sistem Informasi. Sheren Informatika / Fakultas Teknik
Aplikasi Web Manajemen Proyek Sistem Informasi Sheren Informatika / Fakultas Teknik she_ren_peace@yahoo.com ABSTRAK Pengembangan proyek sistem informasi memiliki tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mendorong perusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mendorong perusahaan perusahaan untuk meningkatkan kinerja mereka agar dapat bertahan dalam persaingan yang semakin
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: COBIT 5, evaluasi, mengelola, tenaga kerja. vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perusahaan besar dengan fokus pada bidang teknologi tentunya akan membutuhkan tenaga kerja yang ahli dalam mendukung tujuan perusahaan tersebut dibuat. Untuk memenuhi tujuan tersebut tentu saja
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK
BAB I PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK Teknologi Informasi (TI) sudah menjadi spektrum dalam kegiatan bisnis dunia. Investasi untuk pengembangan teknologi informasi merupakan sebuah fenomena yang diyakini para
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, seiring dengan perkembangan perangkat keras komputer, perangkat lunak juga mengalami perkembangan yang pesat, terutama pada perangkat
Lebih terperinci1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi (TI) telah menjadi bagian penting dalam organisasi, terutama bagi organisasi yang bisnisnya berorientasi profit. Penerapan teknologi informasi
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : COBIT, DSS (Deliver, Service, Support), Puslitbang SDA
ABSTRAK Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Puslitbang SDA) merupakan salah satu lembaga pemerintahan yang bertugas melakukan penelitian dan pengembangan serta penerapan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS WEB
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS WEB Devie Firmansyah, S.Kom., M.Kom 1, Rudi Nugraha 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi STMIK LPKIA Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang lama untuk menghasilkan laporan yang dibutuhkan. Belum lagi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis retail memiliki banyak produk dan proses pembelian dan penjualan yang banyak sehingga diperlukan database yang sangat besar. Arus masuknya data yang terjadi
Lebih terperinciMengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI
Mengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI Reza Pahlava reza.pahlava@gmail.com :: http://rezapahlava.com Abstrak Penelitian yang dilakukan MIT (Massachusetts Institute of Technology) menyimpulkan bahwa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan secara manual. Workload adalah beban kerja yang harus dipenuhi oleh
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Kristhazshana adalah suatu usaha yang bergerak di bidang konstruksi bangunan. Perusahaan ini mempunyai lebih dari 50 orang tenaga kerja dengan keahlian sipil,
Lebih terperinciPERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009
PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009 Antonius Gatot Yudo Pratomo, Aris Tjahyanto Magister Manajemen Teknologi,
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006 / 2007
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006 / 2007 PERENCANAAN MANAJEMEN PROYEK LIPPOBANK EXTENDED SUPPORT ( E-DISCOUNT ) PADA PT. MULTIPOLAR CORPORATION
Lebih terperinciRingkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution Oleh : Shelly Atriani Iskandar P056121981.50 KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA
Lebih terperinciSOFTWARE QUALITY ASSURANCE
SOFTWARE QUALITY ASSURANCE SQA Component TKB5351 Penjaminan Mutu Perangkat Lunak Chalifa Chazar www.script.id chalifa.chazar@gmail.com Review Dokumen spesifikasi kebutuhan dibuat untuk memastikan kebutuhan
Lebih terperinciMODUL 11: PRAKTIK TERBAIK UNTUK DESAIN PROYEK. USAID Adapt Asia-Pacific
MODUL 11: PRAKTIK TERBAIK UNTUK DESAIN PROYEK University of Hawaii at Manoa Institut Teknologi Bandung Siklus Proyek Policy & Strategy Pre-project discussion & activities Project Identification Pre-feasibility
Lebih terperinciPENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT FRAMEWORK (STUDI KASUS: PT. MPF)
PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT FRAMEWORK (STUDI KASUS: PT. MPF) Lisa Tresiana dan Teddy Siswanto Universitas Trisakti, Jakarta lisa_tresiana@yahoo.com dan teddysiswanto@yahoo.com
Lebih terperinciPROPOSAL INNOVATION AWARD 2017
PROPOSAL INNOVATION AWARD 2017 Lecturer Emergency Call Alat Bantu Komunikasi dari Ruang Kelas ke Petugas PENGESAHAN PROPOSAL (PROPOSAL APPROVAL) INNOVATION AWARD 2017 BINA NUSANTARA 1. Judul Proyek (Project
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berdasarkan penelitian dari Pradnya(2010), Klossner(2009),
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan penelitian dari Pradnya(2010), Klossner(2009), dan Nistor(2008), pada artikelnya, saat ini penggunaan komputer semakin dirasa penting. Komputer menjadi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Liddell-Hart, B. H. (1967) dalam bukunya strategy 2 nd edition yaitu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Perencanaan Strategi 2.1.1. Perencanaan Strategi Menurut Liddell-Hart, B. H. (1967) dalam bukunya strategy 2 nd edition yaitu A strategy is a plan of action designed
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi perusahaan-perusahaan asing dapat melakukan kegiatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi perusahaan-perusahaan asing dapat melakukan kegiatan bisnisnya di Indonesia secara bebas, sehingga akan tercipta suatu kompetisi yang sangat kompetitif
Lebih terperinciInformation System Design and Analysis
Information System Design and Analysis Indra Tobing Information System Design and Analysis 1 Basic Concept What System is What Information is What Information System is Why need Information System Who
Lebih terperinciBAB 12. SUBTANTIVES TEST (BAGIAN PERTAMA)
BAB 12. SUBTANTIVES TEST (BAGIAN PERTAMA) PENDAHULUAN Diskripsi Singkat Manfaat Relevansi Learning Outcomes Compliance dan subtantive test adalah tahapan penting dalam proses audit. Kedua proses ini adalah
Lebih terperinciLAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT
LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT Faktor Domain Bisnis 1. Strategic Values 1.1. Strategic Match Dititikberatkan pada tingkat/derajat dimana semua proyek teknologi informasi atau sistem informasi
Lebih terperinciCOBIT 5: ENABLING PROCESSES
COBIT 5: ENABLING PROCESSES COBIT 5: Enabling Processes (cont.) Source: COBIT 5, figure 29. 2012 ISACA All rights reserved. 2 Enabling Process COBIT 5 cont... Stakeholder : tiap proses memiliki stakeholder
Lebih terperinciPENYUSUNAN METODOLOGI PELAKSANAAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK PEMERINTAHAN TESIS
1 PENYUSUNAN METODOLOGI PELAKSANAAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK PEMERINTAHAN TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh IWAN
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Teknologi informasi (TI) berkembang dengan cepat, dan hal ini memberi peluang pemanfaatannya.. Perkembangan tersebut dapat memberi peluang akan inovasi produk atau
Lebih terperinciManajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI
Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI What is IT Resource People Infrastructure Application Information Why IT Should be managed? Manage Information Technology Effectiveness
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan bisnis yang begitu kompetitif dan cepat berubah,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam lingkungan bisnis yang begitu kompetitif dan cepat berubah, perusahaan semakin menyadari manfaat potensial yang dihasilkan oleh Teknologi Informasi (TI). Banyak
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. menjadi manpower, material, machines, money, method (Ervianto,2005).
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian proyek Manajemen konstruksi (construction management), adalah bagaimana agar sumber daya yang terlibat dalam proyek konstruksi dapat diaplikasikan oleh manajer proyek
Lebih terperinciMengevaluasi Tingkat Kematangan Domain Delivery Support (DS11) Perpustakaan Menggunakan Kerangka COBIT 4.1
Mengevaluasi Tingkat Kematangan Domain Delivery Support (DS11) Perpustakaan Menggunakan Kerangka COBIT 4.1 Dewi Lusiana 1) 1,2) Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jember
Lebih terperinciPROJECT RISK MANAGEMENT (MANAJEMEN RESIKO PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)
PROJECT RISK MANAGEMENT (MANAJEMEN RESIKO PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK) Sufa atin Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia SUF MPPL 2014 PENGERTIAN RESIKO
Lebih terperinciRANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF
RANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF Ibrahim 1, Lela Nurpulaela 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Singaperbangsa Karawang
Lebih terperinci