BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Erlin Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Penyakit Demam Berdarah Dengue Demam berdarah dengue DBD) adalah penyakit yang ditandai dengan demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas berlangsung terus menerus selama 2-7 hari, Manifestasi perdarahan (petekie, purpura, perdarahan konjungtiva, epistaksis, ekimosis, perdarahan mukosa, perdarahan gusi), DBD pada umumnya menyerang anak-anak, tetapi dalam dekade terkhir ini terlihat adanya kecenderungan kenaikan proporsi pada kelompok umur dewasa, Penyebab DBD adalah virus dengue yang sampai sekarang dikenal 4 serotipe (Dengue -1 sampai Dengue 4) keempat serotipe virus ini telah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Hasil penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa Dengue -3 sangat berkaitan dengan kasus DBD berat dan merupakan serotipe yang paling luas distribusinya disusul oleh Dengue -2, Dengue -1, Dengue 4. Masa inkubasi DBD biasanya berkisar antara 4-7 hari, penularan DBD umumnya melalui gigitan Nyamuk Aedes aegypti meskipun dapat juga ditularkan oleh Aedes albopictus yang biasanya hidup di kebun-kebun. Nyamuk penular DBD ini terdapat hampir diseluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat tempat dengan ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. 2 B. Tanda dan Gejala DBD Penyakit ini didahului oleh demam tinggi yang mendadak terus menerus berlangsung 2-7 hari, panas dapat turun pada hari ke-3 yang kemudian naik lagi, dan pada hari ke-6 atau ke-7 panas mendadak turun, adapun tanda tanda perdarahan ini terjadi di semua organ. Bentuk perdarahan dapat hanya berupa Uji Tourniquet (Rumple Leede) positif atau dalam bentuk satu atau lebih menifestasi perdarahan (Petekie,Purpura, Ekimosis, perdarahan konjungtiva, Epistaksis, Perdarahan gusi, Hematemesis, Melena dan Hematuri ) 2
2 C. Kebiasaan Nyamuk Aedes aegypti a. Tempat perindukan diluar rumah : kaleng bekas, ban bekas, botol bekas dan lainlain (tempat yang dapat menampung air pada musim hujan) sedang dalam rumah : kolong tempat tidur, baju yang bergantung dan lain-lain (tempat- tempat yang gelap) b. Mencari mangsa 2-3 hari sesudah keluar dari pupa, multiple bitter (menggigit berulang ulang), keyang darah bertelur perlu 2-5 hari, bertelur pertama kali butir, aktifitas pagi ( ), siang ( ) c. Jarak terbang radius 200 meter dari tempat perindukan. d. Hinggap / beristirahat dalam rumah > 90 % pada benda tergantung, 10 % pada dinding D. Memberantas Nyamuk Ae aegypti Langkah paling utama untuk memutus mata rantai nyamuk Aedes aegypti dilakukan dengan mengasap (Swing Fog) tiga kali sebulan dan paling baik dilaksanakan pagi dan harus bisa menjangkau setiap sudut ruangan, supaya nyamuk ini tidak sempat bertelur karna begitu nyamuk dewasa langsung dibunuh, tetapi metode ini membutuhkan biaya yang sangat besar, sedang yang paling murah biayanya dan mudah dalam melaksanakan yaitu dengan 3 M plus 8 Hingga saat ini pemberantasan nyamuk Ae aegypti merupakan cara utama yang dilakukan untuk memberantas DBD, karena vaksin untuk mencegah dan obat untuk membasmi virusnya belum tersedia. Cara pemberantasan yang dilakukan adalah terhadap nyamuk dewasa atau jentiknya. Nyamuk dewasa Jentik Dengan insektisida (Fogging dan ULV ) Fisik Kimia Biologi
3 1. Pemberantasan Nyamuk Dewasa Pemberantasan terhadap nyamuk dewasa dilakukan dengan cara penyemprotan ( pengasapan / pengabutan = fogging ) dengan insektisida. mengingat kebiasaan nyamuk senang hinggap pada benda-benda bergantungan, maka penyemprotan tidak dilakukan di dinding rumah seperti pada pemberantasan nyamuk penular malaria. Insektisida yang dapat digunakan antara lain insektisida golongan Organophospate seperti : malation, Pyretroid sintetic,misal : lamda sihalotrin, cypermetrin, alfametrin Alat yang digunakan untuk menyemprot adalah mesin Fog atau ULV dan penyemprotan dengan cara pengasapan tidak mempunyai efek residu, untuk membatasi penularan virus dengue penyemprotan dilakukan dua siklus dengan interval satu minggu. Pada penyemprotan siklus pertama, semua nyamuk yang mengandung virus dengue (nyamuk infektif) dan nyamuk-nyamuk lainnya akan mati. Tetapi akan segera muncul nyamuk-nyamuk baru yang di antaranya akan mengisap darah penderita viremia yang masih ada yang dapat menimbulkan terjadinya penularan kembali. Oleh karena itu perlu dilakukan penyemprotan siklus kedua. Penyemprotan yang kedua dilakukan satu minggu sesudah penyemprotan yang pertama agar nyamuk baru yang infektif tersebut akan terbasmi sebelum menularkan pada orang lain. 9 Dalam waktu singkat, tindakan penyemprotan dapat membatasi penularan akan tetapi tindakan ini harus diikuti dengan pemberantasan terhadap jentiknya agar populasi nyamuk penular dapat tetap ditekan serendah-rendahnya. Dengan demikian bila ada penderita DBD atau orang dengan viremia, maka tidak dapat menular kepada orang lain. 2. Pemberantasan Jentik Pemberantasan terhadap jentik Ae aegypti yang dikenal dengan istilah Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN) dilakukan dengan cara : 1. Fisik : Cara ini dikenal dengan kegiatan 3 M yaitu menguras dan menyikat bak mandi, bak WC, dan lain-lain; Menutup tempat penampungan air rumah tangga (tempayan, drum, dll); Serta mengubur, menyingkirkan atau memusnahkan barang-barang bekas (seperti kaleng,ban,dll). Pengurasan
4 tempat-tempat penampungan air (TPA) perlu dilakukan secara teratur, sekurang-kurangnya seminggu sekali agar nyamuk tidak dapat berkembang biak ditempat itu. Pada saat ini telah dikenal pula istilah 3 M plus yaitu kegiatan PSN yang diperluas. Bila PSN DBD dilaksanakan oleh seluruh masyarakat, maka populasi nyamuk Aedes aegypti dapat ditekan serendah rendahnya, sehingga penularan DBD tidak terjadi lagi. Untuk itu upaya penyuluhan dan motivasi kepada masyarakat harus dilakukan secara terusmenerus dan berkesinambungan, karena keberadaan jentik nyamuk berkaitan erat dengan perilaku masyarakat. 2. Kimia : Cara memberantas jentik Aedes aegypti dengan menggunakan insektisida pembasmi jentik (larvasida) ini antara lain dikenal dengan istilah larvasidasi. Larvasida yang biasa digunakan antara lain adalah temephos. Formulasi temephos yang digunakan adalah granules (sand granules). Dosis yang digunakan 1 ppm atau 10 gram (± 1 sendok makan rata) untuk tiap 100 liter air. Larvasida dengan temephos ini mempunyai efek residu 3 bulan. selain itu dapat pula digunakan golongan insectgrowth regulator. 3. Biologi : Misal memelihara ikan pemakan jentik (ikan kepala timah, ikan gupi,ikan cupang / tempali dll). Dapat juga digunakan Bacillus thuringlensis var, Israeliensis ( Bti ). 9 E. Penegakan Diagnosis Penegakan diagnosis Demam Berdarah Dengue berdasarkan kriteria WHO yaitu : 1. Panas tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung menetap antara 2 7 hari. 2. Adanya tanda-tanda perdarahan yang di tandai dengan : Uji tourniquet positif Petikie (bintik-bintik perdarahan), mimisan, muntah darah, berak darah 3. Pembesaran hati.
5 4. Syock yang ditandai dengan nadi cepat dan lemah, hipotensi, kaki tangan dingin, kulit sembab, anak tampak gelisah atau ada penurunan kesadaran. Ditambah dengan hasil pemeriksaan laboratorium : a. Jumlah trombosit < b. Hemokonsentrasi/darah kental ditandai dengan peningkatan hematokrit > 20 %. Grade / derajat Demam Berdarah Dengue : Grade -1 : Demam disertai gejala yang tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan adalah uji tourniquet yang positif Grade -2: Seperti derajat -1, disertai perdarahan spontan di kulit dan atau perdarahan lain. Grade -3: Didapatkan kegagalan sirkulasi yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan nadi menurun, bibir pucat, kaki tangan dingin dan lembab dan penderita tampak gelisah Grade -4: Syock berat, nadi tidak teraba, tekanan darah tidak terukur. 2 F. Vektor Vektor penyakit DBD adalah nyamuk Aedes aegypti maupun Aedes albopicus. Nyamuk ini mengalami metamorfosis sempurna. Mulai dari telur larva pupa nyamuk dewasa. Stadium telur, larva dan pupa hidup didalam air. Telur akan menetas menjadi larva dalam jangka waktu 5-7 hari. Larva menjadi pupa 1-2 hari, pupa menjadi nyamuk dewasa butuh waktu 5-7 hari. Jadi dari telur sampai menjadi nyamuk dewasa membutuhkan waktu antara hari. Umur nyamuk dewasa dapat mencapai 2-3 bulan. Jarak terbang nyamuk ini adalah 100 meter. 10 Nyamuk Aedes aegypti mempunyai ciri-ciri berwarna hitam belang-belang putih pada seluruh tubuhnya. Berkemabng biak di tempat penampungan air yang bersih. Nyamuk Aedes aegypti tidak dapat berkembang biak di selokan, got atau kolam yang airnya langsung berhubungan dengan tanah. Biasanya menggigit pada pagi hari jam dan sore antara jam Jentik Nyamuk Aedes aegypi ukurannya 0,5 1 cm dan selalu bergerak aktif terutama saat ada cahaya lampu senter, pada saat disorot senter gerakannya aktif naik
6 turun berulang ulang., adapun tempat perindukannya dibedakan: Sementara : terdiri dari berbagai macam tempat penampungan air (TPA) termasuk kaleng bekas, ban bekas, pecahan botol, talang air, vas bunga dan tempat yang dapat menampung genangan air bersih, Permanen : TPA untuk keperluan rumah tangga seperti bak penampungan air, reservoir air, bak mandi, gentong air dan bak cuci tangan di kamar mandi, Alamiah : genangan air pada pohon seperti pohon pisang, pohon kelapa, pohon aren, potongan bambu, dan lubang pohon. 11 Adapun faktor yang ikut mempengaruhi kejadian DBD antara lain : 1. Pemakaian Repellent : Pemakaian repellent yang kurang tepat dimungkinkan juga dapat mempengaruhi kejadian DBD karna umumnya masyarakat terbiasa memakai repellent kalau mau beranjak tidur malam padahal nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor DBD bekerjanya / menggigit pada pagi dan sore hari. 2. Sanitasi : Kepadatan dan mobilitas penduduk juga dapat menyebabkan suatu daerah menjadi lingkungan kumuh yang berdampak pada sanitasi kesehatan dalam keluarga menjadi buruk hal ini merupakan faktor pendukung penyebaran penyakit DBD. 3. Pemakaian Obat Nyamuk Kebanyakan masyarakat beranggapan bahwa fogging atau pengasapan merupakan cara untuk menghentikan kasus demam berdarah, anggapan tersebut sangatlah keliru karma dengan fogging hanya nyamuk dewasa saja yang terbunuh disamping biayanya mahal hal ini kurang tepat, keberhasilan pencegahan penyakit DBD sangat bergantung pada pengendalian vektornya, yaitu nyamuk Aedes aegypti / Aedes albopictus. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, seperti metode lingkungan, biologis dan kimiawi metode lingkungan mencakup pemberantasan sarang nyamuk,pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat perkembang biakan nyamuk, hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah cara lain yang dianggap efektif adalah dengan kombinasi 3 M Plus yaitu menutup, menguras, menimbun serta melakukan beberapa tindakan plus seperti memelihar ikan pemakan jentik,menabur larvasida, menggunakan kelambu pada waktu
7 tidur,memasang kasa menyemprot dengan insektisida,menggunakan repellent memasang obat nyamuk dan memeriksa jentik secara berkala Keberadaan Jentik Kualitas PSN mempengaruhi keberadan jentik baik cara pengurasan maupun keteraturan dalam melaksanakan PSN, tempat penampungan air yang sulit untuk dikuras dan juga kebersihan lingkungan seperti sampah yang dapat menampung air pada waktu hujan tidak dibuang secara benar dapat dijadikan tempat perindukan nyamuk penular DBD 5. Kualitas PSN Pembersihan sarang nyamuk (PSN) merupakan langkah tepat dan jitu yang dapat kita lakukan dalam rangka penanggulangan Demam Berdarah. Banyak masyarakat awam mempunyai anggapan yang salah yaitu yang paling utama dalam melakukan penanggulangan penyakit DBD ini adalah fogging, pendapat ini salah karena fogging hanya akan membunuh nyamuk dewasa saja. Jadi jentik jentiknya tidak akan ikut terbasmi dengan cara tersebut, penggunaan abate juga hanya terbatas untuk tempat tempat penampungan air yang besar dan sulit untuk dikuras, sebenarnya PSN ini harus dilakukan pada saat jumlah kasus DBD ada pada titik terendah, jadi bukan dilakukan pada saat banyak terjadi kasus DBD. 13 Tujuannya supaya tercipta lingkungan yang sehat bebas jentik nyamuk, langkah PSN yaitu : Menguras : tempat tempat penampungan air seperti bak mandi, WC, tong, tempayan, drum, tempat minum binatang, vas bunga dll minimal seminggu sekali. Jangan lupa apabila kita menguras bak mandi kita juga menyikat dinding bak tersebut, Menutup: Menutup rapat rapat tempat penampungan air agar nyamuk tidak dapat masuk dan berkembang biak, Mengubur: Mengubur atau menyingkirkan barang barang bekas yang dapat menampung air terutama saat hujan seperti kaleng bekas,botol botol bekas, plastik bekas, bekas minuman gelas plastik, ban bekas dan lain-lain. Langkah PSN ini harus di imbangi dengan perilaku hidup sehat. Hindari menggantung pakaian, bersihkan kamar kamar yang gelap dan lembab, lipatan korden atau tirai karena lingkungan yang gelap dan lembab sangat di sukai oleh nyamuk Ae aegypti. 13
8 Disamping memaksimalkan kegiatan 3M, fogging (pengasapan) dan pemberian obat nyamuk sebetulnya salah satu cara yang paling ramah lingkungan dan sangat mungkin dilakukan adalah memanfaatkan tanaman anti nyamuk (bioinsektisida hidup pengusir nyamuk) artinya jenis tanaman ini dalam kondisi hidup mampu menghalau nyamuk tanpa perlu diolah terlebih dulu diantaranya Suren (Tonne sureni Merr), Zodia (Evodia suaveolens Scheff), Lavender (Lavandula latifolia Chaix), Geranium (Geranium homeanum Terez), dan Salasih (Ocimum spp) tanaman ini mengandung zat ekstraktif yang menghasilkan aroma yang tidak disukai serangga termasuk nyamuk. 14 G. Kerangka Teori Infeksi Sekunder Kualitas PSN Suhu H. Kerangka Konsep Keberadaan Jentik Kejadian DBD Pemakaian Obat Nyamuk Musim Pemakaian Repellent Imunitas Variabel bebas Variabel terikat Pemakaian Repellent Pemakaian Obat Nyamuk Kualitas PSN Kejadian DBD Keberadaan Jentik I. Hipotesis
9 - Ada hubungan antara Pemakaian repellent dengan kejadian DBD - Ada hubungan antara Pemakaian obat nyamuk dengan kejadian DBD - Ada hubungan antara Kualitas PSN dengan kejadian DBD - Ada hubungan antara Keberadaan jentik dengan kejadian DBD
Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang telah membawa virus Dengue dari penderita lainnya. Nyamuk ini biasanya aktif
Definisi DBD Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti betina lewat air liur gigitan saat menghisap darah manusia.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Demam Berdarah Dengue Penyakit DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, yang ditandai dengan demam mendadak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang. Nyamuk Aedes aegypti merupakan salah satu vektor. yang membawa penyakit demam berdarah dengue.
BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Nyamuk Aedes aegypti merupakan salah satu vektor yang membawa penyakit demam berdarah dengue. Nyamuk ini dapat tumbuh pesat di Indonesia karena Indonesia termasuk negara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebabkan oleh virus dengue dari genus Flavivirus. Virus dengue
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Demam Berdarah Dengue a. Definisi Demam berdarah dengue merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dari genus Flavivirus. Virus dengue terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, metodologi yang dilakukan dalam penelitian serta sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Sampai saat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
21 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Demam Berdarah Dengue (DBD) 2.1.1.1 Definisi Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, yang
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular disebabkab oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyerang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Vektor Aedes aegypti merupakan vektor utama Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia sedangkan Aedes albopictus adalah vektor sekunder. Aedes sp. berwarna hitam dan belang-belang
Lebih terperinciLampiran 1 : SURAT PERMINTAAN DARI KEPALA SEKOLAH SDN KALISAT 01
Lampiran 1 : SURAT PERMINTAAN DARI KEPALA SEKOLAH SDN KALISAT 01 Lampiran 2 : SURAT TUGAS DARI KETUA LPM UNIVERSITAS JEMBER Lampiran 3 : DAFTAR RIWAYAT HIDUP PELAKSANA 1. Nama : Latifa Aini S., M.Kep.,
Lebih terperinciPENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR. Oleh I MADE SUTARGA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015
PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR 2015 Oleh I MADE SUTARGA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015 1 BAB VI PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
daerah. 3 Selama 40 tahun terakhir, zat kimia telah banyak digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di
Lebih terperinciBagaimanakah Perilaku Nyamuk Demam berdarah?
Bagaimanakah Perilaku Nyamuk Demam berdarah? Upik Kesumawati Hadi *) Bagian Parasitologi dan Entomologi Kesehatan, Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit demam berdarah dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit demam berdarah dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue yang menempati posisi penting dalam deretan penyakit infeksi yang masih
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di awal atau penghujung musim hujan suhu atau kelembaban udara umumnya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Nyamuk Aedes Sp Di awal atau penghujung musim hujan suhu atau kelembaban udara umumnya relatif optimum, yakni senantiasa lembab sehingga sangat memungkinkan pertumbuhan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN DEMAM BERDARAH DENGUE
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN DEMAM BERDARAH DENGUE Cabang Ilmu : Kuliah Kerja Nyata Topik : Pengenalan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Hari/Tanggal : Jumat, 17 Januari 2014
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan endemis di sebagian kabupaten/kota di
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Nyamuk Aedes aegypti Klasifikasi Nyamuk Aedes aegypti
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Nyamuk Aedes aegypti 2.1.1. Klasifikasi Nyamuk Aedes aegypti Menurut Richard dan Davis (1977) yang dikutip oleh Seogijanto (2006), kedudukan nyamuk Aedes aegypti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. musim hujan dan musim kemarau. Salah satu jenis penyakit yang sering
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara agraris yang mempunyai dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Salah satu jenis penyakit yang sering muncul pada musim hujan ini antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat sejak diketemukannya kasus tersebut di Surabaya pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai menimbulkan masalah kesehatan masyarakat sejak diketemukannya kasus tersebut di Surabaya pada tahun 1968. Penyakit
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP DEMAM BERDARAH PADA MASYARAKAT DI CIMAHI TENGAH
Lampiran 1 50 KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP DEMAM BERDARAH PADA MASYARAKAT DI CIMAHI TENGAH Nama Alamat Umur Status dalam keluarga Pekerjaan Pendidikan terakhir :.. :..
Lebih terperinciSIARAN RADIO TANGGAL 3 OKTOBER 2011 MATERI PENYAKIT DEMAM BERDARAH NAMA DR. I GUSTI AGUNG AYU MANIK PURNAMAWATI, M.KES
SIARAN RADIO TANGGAL 3 OKTOBER 2011 MATERI PENYAKIT DEMAM BERDARAH PERKENALAN NAMA DR. I GUSTI AGUNG AYU MANIK PURNAMAWATI, M.KES NAMA SINGKAT DR MANIK DOKTER UMUM PNS DI PUSKESMAS BANJARANGKAN I ORGANISASI
Lebih terperinciBAB I. dalam kurun waktu yang relatif singkat. Penyakit menular umumnya bersifat akut
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan melalui berbagai media. Penyakit jenis ini merupakan masalah kesehatan yang besar di hampir semua negara berkembang
Lebih terperinciDEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) : Siswa dapat mengetahui, memahami dan mempunyai sikap. Waktu : 60 menit ( 45 menit ceramah dan 15 menit diskusi ).
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) Lampiran 1 : Materi Penyuluhan Tujuan : Siswa dapat mengetahui, memahami dan mempunyai sikap yang positif tentang pencegahan Demam Berdarah Dengue yang dimulai dari pengertian,
Lebih terperinciPeran Faktor Lingkungan Terhadap Penyakit dan Penularan Demam Berdarah Dengue
Peran Faktor Lingkungan Terhadap Penyakit dan Penularan Demam Berdarah Dengue Hendra Kurniawan Abstrak. Indonesia sehat tahun 2010 difokuskan pada preventif yaitu pencegahan penyakit. Demam berdarah dengue
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kejadian luar biasa dengan kematian yang besar. Di Indonesia nyamuk penular
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat penting di Indonesia dan sering menimbulkan suatu kejadian luar biasa
Lebih terperinciPERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Lampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Responden yang saya hormati, Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Probo Adi Saputro NIM : 20130320119 Alamat : Pangukan Tridadi Sleman RT/RW 003/010 Adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Demam Berdarah Dengue 3.1.1. Definisi Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah penyakit infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus Dengue dan terutama menyerang anak-anak
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN Saat ini kami dari Bagian
Lebih terperinciINFORMASI UMUM DEMAM BERDARAH DENGUE
INFORMASI UMUM DEMAM BERDARAH DENGUE I. Kondisi Umum Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan endemis di sebagian kabupaten/kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Dalam pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh organisme atau makhluk hidup. Perilaku dapat diartikan suatu respon/reaksi
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) DHF ( Dengue Haemoragic Fever)
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) DHF ( Dengue Haemoragic Fever) Cabang Ilmu : Keperawatan Komunitas Topik : Penyakit DHF (Dengue haemoragic Fever) Sasaran : Desa Tala-tala, Kelurahan Bontokio, Kec. Minasatene,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Demam berdarah dengue (DBD), merupakan penyakit yang masih sering
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demam berdarah dengue (DBD), merupakan penyakit yang masih sering terjadi di berbagai daerah. Hal ini dikarenakan nyamuk penular dan virus penyebab penyakit ini
Lebih terperinciEFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.)TERHADAP KEMATIAN LARVA NYAMUK Aedes aegypti INSTAR III
EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.)TERHADAP KEMATIAN LARVA NYAMUK Aedes aegypti INSTAR III Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia mulai menimbulkan masalah kesehatan masyarakat sejak ditemukannya kasus tersebut di Surabaya pada tahun 1968 dan pada tahun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan di. Berdasarkan data Dinas Kesehatan kota Bandar Lampung Januari hingga 14
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Menurut Depkes RI Jumlah kasus DBD pada tahun 2010 sebanyak 156.086 kasus dengan jumlah kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang banyak ditemukan di sebagian besar wilayah tropis dan subtropis, terutama Asia Tenggara, Amerika Tengah, Amerika
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami 2 musim, salah
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami 2 musim, salah satunya adalah musim penghujan. Pada setiap musim penghujan datang akan mengakibatkan banyak genangan
Lebih terperinciDAFTAR RIWAYAT HIDUP. Tanggal / Tempat Lahir : 13 Agustus 1988 / Terengganu, Malaysia.
LAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Nik Arif Ridhwan Bin Azemi Tanggal / Tempat Lahir : 13 Agustus 1988 / Terengganu, Malaysia. Agama : Islam Alamat : I-78, Rumah Awam Kos Rendah Bukit Kuang 2, 24000,
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN I PENGARUH KARAKTERISTIK IBU TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA KELUARGA DI KELURAHAN SEMULA JADI KECAMATAN DATUK BANDAR TIMUR KOTA TANJUNG BALAI
Lebih terperinciAnti Nyamuk Bakar dan Kampanye Rumah Bebas Nyamuk
Anti Nyamuk Bakar dan Kampanye Rumah Bebas Nyamuk Upik Kesumawati Hadi Bagian Parasitologi dan Entomologi Kesehatan Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN Saat ini kami dari Bagian
Lebih terperinciADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Salah satu penyakitnya yaitu Demam Berdarah Dengue (DBD) yang masih menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah salah. satu penyakit yang menjadi masalah di negara-negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu penyakit yang menjadi masalah di negara-negara tropis, termasuk Indonesia. Jumlah penderita DBD cenderung meningkat
Lebih terperinciI. IDENTITAS RESPONDEN
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KEPADATAN JENTIK PENGETAHUAN DAN PRAKTIK PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KECAMATAN SIANTAR TIMUR KOTA PEMATANG SIANTAR TAHUN
Lebih terperinciLAMPIRAN I DOKUMENTASI PENELITIAN
93 LAMPIRAN I DOKUMENTASI PENELITIAN Gambar 1. Keadaan Rumah Responden Gambar 2. Keaadaan Rumah Responden Dekat Daerah Pantai 94 Gambar 3. Parit/selokan Rumah Responden Gambar 4. Keadaan Rawa-rawa Sekitar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak ditemukan didaerah tropis dan sub-tropis. Data dari seluruh dunia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan yang banyak ditemukan didaerah tropis dan sub-tropis. Data dari seluruh dunia menunjukan Asia menempati urutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan snyamuk dari genus Aedes,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever (DHF) merupakan penyakit akut bersifat endemik yang di sebabkan oleh virus dengue yang masuk ke peredaran
Lebih terperinciYANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DI DESA BANTAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATILAWANG KABUPATEN BANYUMAS
Lampiran 1 LEMBAR INFORMASI Judul Penelitian: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DI DESA BANTAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATILAWANG KABUPATEN BANYUMAS Gambaran Singkat Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue merupakan famili flaviviridae
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue merupakan famili flaviviridae yang mempunyai empat serotipe,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. DBD yang paling penting adalah dengan mengendalikan nyamuk Aedes
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Upaya Pencegahan Upaya untuk melakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD yang paling penting adalah dengan mengendalikan nyamuk Aedes aegypti sebagai vector utama. Oleh
Lebih terperinciLangkah-langkah Anti Nyamuk
Nasehat untuk rumah tangga Langkah-langkah Anti Nyamuk Arahan 1. Informasi di bawah ini adalah untuk membantu masyarakat mencegah dan mengendalikan pembiakan nyamuk Aedes albopictus, di rumah dan lingkungan
Lebih terperinciBERHARAP, JATIM (INDONESIA) BEBAS DEMAM BERDARAH Oleh : Zaenal Mutakin
BERHARAP, JATIM (INDONESIA) BEBAS DEMAM BERDARAH Oleh : Zaenal Mutakin Datangnya hujan setelah lama kemarau, tentu menjadi anugerah tersendiri bagi berbagai lapisan masyarakat. Udara yang sebelumnya panas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor utama.
Lebih terperinciBUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA
1 BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAKPAK BHARAT,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan daerah tropis yang banyak berkembang nyamuk Aedes. kepadatan penduduk (Kementerian Kesehatan RI, 2010).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan daerah tropis yang banyak berkembang nyamuk Aedes aegypti yang mengakibatkan banyaknya jumlah penderita demam berdarah dengue setiap tahunnya.
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE
PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Penyakit demam berdarah dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) merupakan penyakit akibat infeksi virus dengue yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah World Health Organization (WHO) memperkirakan penduduk yang terkena DBD telah meningkat selama 50 tahun terakhir. Insiden DBD terjadi baik di daerah tropik
Lebih terperinciWALI KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH
SALINAN WALI KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA PALU, Menimbang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi Aedes aegypti Nyamuk Ae. aegypti termasuk dalam ordo Diptera, famili Culicidae, dan masuk ke dalam subordo Nematocera. Menurut Sembel (2009) Ae. aegypti dan Ae. albopictus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyamuk Aedes aegypti 1. Klasifikasi Aedes aegypti Urutan klasifikasi dari nyamuk Aedes aegypti adalah sebagai berikut : Kingdom : Animalia Philum : Arthropoda Sub Philum : Mandibulata
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan di 436 kabupaten/kota dari 497 kabupaten/kota sebesar 88%. Angka kesakitan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia, DBD telah menjadi masalah kesehatan masyarakat selama 45 tahun terakhir, sejak tahun 1968 sampai saat ini dan telah menyebar di 33 provinsi dan di
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN Saat ini kami dari Bagian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil penelitian dapat digambarkan bahwa keadaan lokasi penelitian sebagai berikut: 4.1.1Gambaran Umum a. Keadaan Geografi Puskesmas Telaga Biru adalah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. serangga yaitu Aedes spesies. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah. penyakit demam berdarah akut, terutama menyerang anak-anak dengan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit infeksi yang umumnya ditemukan di daerah tropis dan ditularkan lewat hospes perantara jenis serangga yaitu Aedes spesies.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit DBD pertama kali ditemukan pada tahun 1968 di Surabaya dengan kasus 58 orang anak, 24 diantaranya meninggal dengan Case Fatality Rate (CFR) = 41,3%. Sejak itu
Lebih terperinciUMUM 1. Nama:.. 2. Tanggal Lahir:. 3. Jenis Kelamin: Laki-laki/Perempuan 4. Kelas: 5. Sekolah: SDN Cibogo. Universitas Kristen Maranatha
64 GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU SISWA-SISWI KELAS LIMA DAN ENAM TERHADAP PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI SDN CIBOGO KELURAHAN SUKAWARNA KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG PERIODE JUNI-AGUSTUS
Lebih terperinciKAJIAN PERILAKU DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DALAM PSN DEMAM BERADARAH DI 10 KOTA INDONESIA TAHUN 2007 K U E S I O N E R
19 Lampiran KAJIAN PERILAKU DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DALAM PSN DEMAM BERADARAH DI 10 KOTA INDONESIA TAHUN 2007 K U E S I O N E R STRATA : 1. Tertata 2. Tdk Tertata Alamat rumah : Jl. No. Responden
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Demam Berdarah Dengue (DBD) pertama kali ditemukan. tahun 1953 di Fillipina. Selama tiga dekade berikutnya,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) pertama kali ditemukan tahun 1953 di Fillipina. Selama tiga dekade berikutnya, kasus demam berdarah dengue/sindrom renjatan dengue ditemukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. aegypti. Penyakit ini dapat menyerang semua orang dan dapat. kejadian luar biasa atau wabah (Satari dkk, 2005).
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Vektor demam berdarah adalah Aedes aegypti dan Aedes Albopictus.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Vektor demam berdarah adalah Aedes aegypti dan Aedes Albopictus. Ciri yang khas dari species ini adalah bentuk abdomen nyamuk betina yang lancip ujungnya dan memiliki
Lebih terperinciPEMBERANTASAN VEKTOR DEMAM BERDARAH DI INDONESIA INDRA CHAHAYA. Bagian Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
PEMBERANTASAN VEKTOR DEMAM BERDARAH DI INDONESIA INDRA CHAHAYA Bagian Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara l. PENDAHULUAN Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan merupakan penyakit yang banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyamuk Aedes aegypti adalah vektor utama dari penyakit Demam Dengue dan merupakan penyakit yang banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis. Demam Dengue atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit bermunculan. Selain Demam Berdarah (DB) juga muncul penyakit. bagian persendian (arthralgia) (Arini, 2010).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cuaca atau iklim yang tidak menentu menyebabkan berbagai penyakit bermunculan. Selain Demam Berdarah (DB) juga muncul penyakit chikungunya yang juga ditandai dengan
Lebih terperinciKUESOINER KECAMATAN :... NAMA SEKOLAH : SD... ALAMAT SEKOLAH :... WILAYAH PUSKESMAS :... TGL. SURVEY :... PETUGAS :...
235 Lampiran 1. KUESOINER EFEKTIFITAS MEDIA KARTU BERGAMBAR DAN LEAFLET PADA PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DOKTER KECIL DALAM PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DI KELURAHAN HELVETIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod Borne Virus, genus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Demam berdarah dengue menjadi masalah kesehatan yang sangat serius di Indonesia. Kejadian demam berdarah tidak kunjung berhenti walaupun telah banyak program dilakukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD) Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue I, II, III dan IV yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti
Lebih terperinciABSTRAK A. PENDAHULUAN
GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MENCEGAH TERJADINYA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN DAGO KECAMATAN COBLONG WILAYAH PUSKESMAS DAGO KOTAMADYA BANDUNG Chatarina Suryaningsih ABSTRAK Demam berdarah
Lebih terperinciDemam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh. virus Dengue yang ditularkan dari host melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan dari host melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit DBD banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk demam berdarah (Aedes
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk demam berdarah (Aedes aegypti dan Aedes albopictus) dan dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A.
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) termasuk penyakit utama pada negara tropis dan subtropis. DBD terjadi akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian a. Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita
Lebih terperinciKAJIAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU MASYARAKAT BERHUBUNGAN DENGAN CHIKUNGUNYA DI KELURAHAN PASIR KUDA, KECAMATAN BOGOR BARAT
67 Lampiran 1 KAJIAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU MASYARAKAT BERHUBUNGAN DENGAN CHIKUNGUNYA DI KELURAHAN PASIR KUDA, KECAMATAN BOGOR BARAT Alamat Rumah : RT/RW : Nama surveyor : Kode : KUESIONER I. DATA UMUM
Lebih terperinciFOKUS UTAMA SURVEI JENTIK TERSANGKA VEKTOR CHIKUNGUNYA DI DESA BATUMARTA UNIT 2 KECAMATAN LUBUK RAJA KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TAHUN 2009
FOKUS UTAMA SURVEI JENTIK TERSANGKA VEKTOR CHIKUNGUNYA DI DESA BATUMARTA UNIT 2 KECAMATAN LUBUK RAJA KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TAHUN 2009 Oleh : Yulian Taviv, SKM, M.Si* PENDAHULUAN Chikungunya merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya wabah demam dengue di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selama hampir dua abad, penyakit Demam Berdarah Dengue dianggap sebagai penyakit penyesuaian diri seseorang terhadap iklim tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya
Lebih terperinciKEPADATAN JENTIK Aedes aegypti sp. DAN INTERVENSI PENGENDALIAN RISIKO PENULARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KOTA PADANG TAHUN 2015
KEPADATAN JENTIK Aedes aegypti sp. DAN INTERVENSI PENGENDALIAN RISIKO PENULARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KOTA PADANG TAHUN 2015 Aidil Onasis (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT
Lebih terperinciSIKAP MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO RENI DIAN TRI WULANDARI SUBJECT:
SIKAP MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO RENI DIAN TRI WULANDARI 1212010034 SUBJECT: Sikap, Pencegahan Demam Berdarah Dengue, Masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan sejenis nyamuk yang biasanya ditemui di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aedes aegypti merupakan sejenis nyamuk yang biasanya ditemui di kawasan tropis. Aedes aegypti adalah salah satu spesies vektor nyamuk yang paling penting di dunia karena
Lebih terperinciMATERI PENYULUHAN KEPADA MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT DEMAM BERDARAH. : 45 menit untuk ceramah, 15 menit Tanya jawab
Lampiran 1 MATERI PENYULUHAN KEPADA MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT DEMAM BERDARAH Tujuan Waktu Metode Media : Masyarakat mengetahui dan memahami serta mempunyai sikap yang positif tentang penyakit Demam Berdarah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit disebabkan oleh virus dengue. [1] Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan penderita meninggal
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu masalah pencegahan dan pemberantasan penyakit menular yang sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat adalah penyakit Dengue Haemorhagic
Lebih terperinciBAB III KESIMPULAN DAN SARAN
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 Pengaruh Musim Hujan Terhadap Siklus Hidup Nyamuk Aedes aegypti. Di negara Indonesia terdapat dua macam musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pada musim hujan, dimana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. 1. Konsep Demam Berdarah Dengue (DBD) a. Pengertian Demam Berdarah Dengue (DBD)
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN A. Tinjauan Teori 1. Konsep Demam Berdarah Dengue (DBD) a. Pengertian Demam Berdarah Dengue (DBD) Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
Lebih terperinciPANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI
PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI I. DATA UMUM : Tanggal Konseling : No. Rekam Medik : Nama : Umur : Nama orang tua/kk : Pekerjaan : Alamat RT/RW/RK : Kelurahan/Desa : II. IDENTIFIKASI
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN Saat ini kami dari Bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia yang jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di era reformasi, paradigma sehat digunakan sebagai paradigma
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era reformasi, paradigma sehat digunakan sebagai paradigma pembangunan kesehatan yang harus lebih mengutamakan upaya promotif, tanpa mengabaikan upaya kuratif dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sejak lama tetapi kemudian merebak kembali (re-emerging disease). Menurut
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Chikungunya merupakan suatu penyakit dimana keberadaannya sudah ada sejak lama tetapi kemudian merebak kembali (re-emerging disease). Menurut sejarah, diduga penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penghujan disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan ke manusia melalui vektor nyamuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat di Indonesia. Penyakit ini sering terjadi pada saat memasuki musim
Lebih terperinci