BAB I PENDAHULUAN. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan 1
|
|
- Lanny Oesman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan serta metode penelitian, yang diperlukan dalam penulisan landasan konseptual Laporan Seminar Tugas Akhir ini dengan judul Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan 1.1 Latar Belakang Bali memiliki berbagai ragam warisan budaya leluhur yang masih tertanam dan melekat erat di masyarakat, serta berbagai tradisi yang masih dipegang teguh di kalangan masyarakat. Budaya dan tradisi yang ada memiliki ciri khas tersendiri di masing-masing daerah, desa maupun banjar yang ada di Bali. Dengan memiliki kekayaan budaya yang beragam tentunya harus dilestarikan agar tidak tergerus dari pengaruh budaya modern saat ini. Pada umumnya masyarakat Bali memiliki budaya mata pencaharian mayoritas bercocok tanam pada dataran yang curah hujannya yang cukup baik, peternakan terutama sapi dan babi sebagai usaha penting dalam masyarakat pedesaan di Bali serta perikanan darat maupun laut yang merupakan mata pecaharian tambahan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan 1
2 Berdasarkan dari budaya mata pencaharian masyarakat Bali tersebut, ternak sapi sangat popular di masyarakat Bali khususnya ternak sapi Bali. Sapi Bali mempunyai keunggulan dari sapi yang lain yaitu dapat tumbuh atau berkembang dengan baik dengan kondisi pakan yang jelek, presentase daging (karkas) lebih baik. Sapi Bali tidak boleh di kawinkan dengan ras lain khususnya di Bali untuk menghindari kepunahan sapi Bali. (Dwiarisanti. 2014) Berdasarkan populasi ternak Provinsi Bali tahun 2014 dari tahun 2010 hingga tahun 2014 terus mengalami penurunan. Ternak sapi mengalami penurunan 22 % beberapa faktor yang mempengaruhi dinamika populasi ternak (naik turunnya populasi) antara lain : jumlah kelahiran, kematian, pemotongan, pemasukan dan pengeluaran ternak serta minat dan kemampuan peternak dalam mengembangkan atau mempertahankan usaha peternakannya. (Cacah Jiwa Ternak di Provinsi Bali. 2014) Kabupaten Tabanan adalah salah satu Kabupaten dari beberapa Kabupaten / Kota yang ada di Provinsi Bali terletak dibagian selatan Pulau Bali, Kabupaten Tabanan memiliki luas wilayah 839,33 KM² yang terdiri dari daerah pegunungan dan pantai. Pada daerah-daerah yang mempunyai kemiringan 2 15 % dan % merupakan daerah yang cukup subur tempat dimana para petani melakukan kegiatan pertanian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Di daerah-daerah yang mempunyai ketinggian di atas m di atas permukaan laut dan dengan kemiringan 40 % ke atas merupakan daerah berbukit- bukit dan terjal. Sebanyak Ha atau 28 % dari luas lahan yang ada di Kabupaten Tabanan merupakan lahan persawahan, sehingga Kabupaten Tabanan dikenal sebagai daerah agraris. ( Dilihat dari potensi alam yang ada di Kabupaten Tabanan yang memiliki daerah beriklim dari sejuk hingga dingin dan banyak terdapat daerah perbukitan yang kaya dengan rerumputan sebagai pakan ternak sapi sangat potensial dikembangkan untuk peternakan sapi Bali, jika diimbangi dengan adanya fasilitas tempat yang khusus untuk menghasilkan bibit-bibit unggul yang berkualitas dan teknologi inovatif tentang peternakan sapi Bali sehingga minat masyarakat untuk beternak sapi dapat ditingkatkan. Populasi Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan tahun 2014 adalah sebanyak sebanyak ekor, tahun 2012 sebanyak ekor, Tahun 2011 sebanyak ekor, tahun 2010 sebanyak ekor, serta tahun 2009 adalah sebanyak ekor. Dilihat dari data tersebut diatas populasi ternak sapi mengalami penurunan hal ini disebabkan karena alih fungsi lahan. Dilihat dari data populasi per Kecamatan, Kecamatan Baturiti merupakan Kecamatan yang memiliki populasi ternak terbesar yaitu ekor ternak. Kecamatan Marga menempati urutan kedua sebesar ekor ternak, dan Kecamatan Penebel menempati urutan ketiga sebesar ekor ternak. (RTRW Kab. Tabanan, 2012) Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan 2
3 Berdasarkan hal tersebut, dan juga dilihat dari potensi yang dimiliki Kabupaten Tabanan dalam sektor Peternakan khususnya ternak sapi Bali, maka sangat diperlukan adanya suatu tempat penelitian dan pengembangan ternak yang nantinya dapat menghasilkan bibit /benih/vaksin/mikroba unggul yang lebih berkualitas untuk mewujudkan peternakan yang maju khususnya di Kabupaten Tabanan. 1.2 Rumusan Masalah Dari uraian dari latar belakang tersebut terdapat beberapa masalah-masalah yang akan dibahas, yaitu : 1. Apakah faktor yang mendasari dari pemilihan Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan ini? 2. Apa yang mendasari dari pemilihan Ternak Sapi Bali? 3. Apa yang mendasari dari pemilihan lokasi di Kabupaten Tabanan? 4. Bagaimana spesifikasi khusus yang akan diterapkan pada perancangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan ini? 5. Apa tema dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan ini? 6. Apa konsep perancangan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan ini? 1.3 Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam perencanaan dan perancangan Pusat Penelitian dan Pengembangan ternak di Kabupaten Tabanan antara lain : 1. Faktor yang mendasari dari pemilihan Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan ini yaitu karena semakin menurunnya populasi sapi Bali dari tahun ke tahun, semakin menurunnya minat masyrakat dalam bidang beternak dan bertani 2. Faktor yang mendasari dari pemilihan Ternak Sapi Bali ini yaitu karena sapi Bali merpakan sapi murni asli Indonesia yang terbaik di Indonesia, adaptasi sapi Bali terhadap lingkungannya sangat baik, produksi kualitas daginganya (karkas) sangat baik, dan tingkat kesuburan (fertilitas) tinggi. 3. Faktor yang mendasari dari pemilihan lokasi di Kabupaten Tabanan ini yaitu karena dilihat dari latar belakang mayoritas penduduk Kabupaten Tabanan adalah di bidang pertanian dan peternakan, disamping itu potensi lahan di Kabupaten Tabanan yang kaya dengan lahan pakan ternak dan memiliki iklim sejuk. Populasi sapi Bali di Kabupaten Tabanan merupakan terbanyak ketiga setelah Kabupaten Buleleng dan Karangasem. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan 3
4 4. Spesifikasi khusus yang akan diterapkan pada perancangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan ini, yakni suatu tempat yang memiliki fasilitas untuk memanfaatkan sumber daya genetik lokal secara berkelanjutan untuk menghasilkan bibit unggul untuk mewujudkan peternakan yang berdaya saing dan berkelanjutan. 5. Tema dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan ini yaitu Tema Seimbang dengan Alam yang akan menjadikan wadah ini harmonis dengan alam dan lingkungan sekitar dan dipadukan dengan karakteristik Arsitektur Tradisional Bali 6. konsep perancangan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan ini yaitu dirancang sesuai dengan tema Seimbang dengan Alam pada wadah ini sehingga bangunan dalam wadah ini akan harmonis dengan lingkungan sekitar, sehingga penerapan konsep yang ramah lingkungan seperti : pengolahan limbah ternak sapi menjadi pupuk kandang dan bio gas, pemanfaatan biogas sebagai sumber energi listrik alternatife, pemanfaatan air hujan sebagai pemanfaatan air untuk menyiram tanaman dan membersihkan kandang, pemanfaatan pencahayaan dan penghawaan alami yang semaksimal mungkin pada bangunan dalam wadah ini Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu pengumpulan data serta pengolahan data, dan penyimpulan data Tahap Pengumpulan Data Berdasarkan jenisnya, data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder yang akan dijabarkan sebagai berikut : A. Data Primer Merupakan informasi yang dikumpulkan dengan melakukan penelitian langsung pada sumber yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengumpulan data, dimana data primer ini dapat diperoleh dari : Teknik Observasi Pencarian data dengan tinjauan langsung ke beberapa Dinas Peternakan, peternakan sapi yang ada di seputaran daerah Badung dan Tabanan, hal ini dilakukan untuk melihat dan mencatat secara sistematis dari keadaaan yang diamati serta menemukan hal hal apa saja yang dapat menjadi data dasar perancangan dan juga sebagai acuan dalam hal sistem pengelolaan proyek pada fasilitas ini. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan 4
5 Teknik wawancara Wawancara langsung kepada Dokter Hewan, Dosen dan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Peternakan, yang mana dapat memberikan masukan dan data data sebagai keterangan yang diperlukan. B. Data Sekunder Merupakan informasi yang telah dikumpulkan oleh pihak-pihak lain sehingga peneliti hanya tinggal menggunakan data tersebut, dimana data sekunder ini dapat diperoleh dari : Studi Literatur Mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan dengan mencari teori teori untuk rumusan masalah yang dapat menunjang proses analisa seperti teori tentang sapi Bali, datadata tentang peternakan sapi Bali, struktur, utilitas, penataan ruang luar dan ruang dalam, penataan tapak serta peraturan peraturan pemerintah Kabupaten Tabanan yang menunjang pengadaan fasilitas ini. Studi Banding Mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan dengan mencari contoh-contoh bangunan sejenis yang tak dapat dijangkau melalui media internet atau dengan mengunjungi langsung ke tempat proyek sejenis yang ada di daerah Bali dan juga untuk membantu dalam studi ruang, program fungsional, program arsitektural, program perfomansi yang ada pada proyek sejenis Tahap Pengolahan Data Dalam melakukan pengolahan data digunakan metode kompilasi data, analisis data dan sintesis, adapun penjabaran mengenai metode pengolahan data tersebut adalah : A. Kompilasi Data Kompilasi Data, merupakan tahap pengelompokkan data berdasarkan hasil wawancara, studi banding, dan studi literatur yang berkaitan dengan proyek yang akan dikerjakan. B. Analisis Data Analisis data yaitu suatu proses untuk memahami suatu informasi dan permasalahan yang terkait dengan proyek yang akan dikerjakan. Adapun tahap analisis data ini melalui beberapa pendekatan, yaitu : 1) Kualitatif : Menganalisis data dengan mendeskripsikan data tersebut secara diagramatik seperti membuat hassil studi banding dari proyek sejenis yang ditampilkan melalui tabel. 2) Kuantitatif : Menganalisis data dengan melakukan perhitungan secara matematis seperti menampilkan hasil perhitungan jumlah sapi yang berhasil dikembangkan pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan 5
6 C. Sintesis Sintesis merupakan tahap yang digunakan dalam mentransformasikan informasi yang didapat menjadi suatu alternatife solusi pemecahan masalah sehingga mengdapatkan kesimpulan dalam bentuk alternatife Tahap Penyimpulan Data Dalam tahap ini merupakan rangkuman-rangkuman dari semua permasalahan yang yang telah dibahas, dimana tahap ini dibedakan menjadi dua antara lain : A. Metode Induktif Merupakan metode penyimpulan data yang membahas dari hal-hal khusus ke hal-hal yang sifatnya umum B. Metode Deduktif Merupakan metode penyimpulan data yang membahas dari hal-hal yang sifatnya umum ke hal-hal yang bersifat khusus Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan 6
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang mengapa dilakukannya Pengembangan Pasar Hewan Bebandem, rumusan masalah, tujuan, metode yang akan digunakan dalam menghimpun data
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI...... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 3 1.3. Tujuan...... 4 1.4 Metode Penelitian... 4 1.4.1 Teknik Pengumpulan Data... 4
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Usaha sektor peternakan merupakan bidang usaha yang memberikan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Usaha sektor peternakan merupakan bidang usaha yang memberikan peranan sangat besar dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani dan berbagai keperluan industri. Protein
Lebih terperinciWisata Alam di Kawasan Danau Buyan,Buleleng, Bali. BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai alasan pemilihan judul dalam latar belakang, rumusan masalah dari permasalahan yang ingin dipecahkan, tujuan serta metode penelitian yang digunakan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Balai Kota Denpasar di Lumintang 1
BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini akan diuraikan pendahuluan dari pemilihan judul perancangan balai kota di Denpasar yang menjabarkan beberapa sub bab. Mulai dari latar belakang dari pemilihan judul, rumusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Untuk memberikan gambaran umum dari isi laporan ini, maka bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang yang mendukung lahirnya pengadaan suatu agrowisata kopi luwak dengan masalah
Lebih terperincimeningkat dari tahun 2013 dengan jumlah atlet 250, tahun 2014 dengan jumlah atlet 297, dan pada tahun 2015 dengan jumlah atlet renang 311.
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian. Latar belakang merupakan ide dasar dari Pusat Latihan Cabang Olah Raga Renang Bali
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: pendidikan, Pasraman, pengetahuan, agama Hindu
ABSTRAK Perancangan Pasraman Hindu di Buleleng merupakan suatu upaya dalam memberikan pembinaan serta pendidikan secara mental dan fisik baik jasmani maupun rohani kepada seluruh masyarakat Hindu, khususnya
Lebih terperinciPUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TERNAK SAPI BALI DI KABUPATEN TABANAN
LANDASAN KONSEPSUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dalam Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur By Design PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciHalaman Judul... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... x Daftar Diagram...
DAFTAR ISI Halaman Judul... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... x Daftar Diagram... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG Berpenampilan menarik merupakan suatu kebutuhan hidup setiap individu karena penampilan merupakan sarana representatif bagi setiap individu yang dapat mencerminkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini membahas tentang gambaran umum dari keseluruhan isi laporan berupa alasan pemilihan judul dalam latar belakang, rumusan masalah, tujuan, serta cara/metode penelitian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepulauan Bali termasuk terletak di garis khatulistiwa, memiliki sumber daya alam yang berlimpah seperti sinar matahari sepanjang tahun, udara dan angin yang akrab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan dibagi menjadi empat sub-bab yang berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan metode perancangan dari seminar tugas akhir. Pembahasan latar belakang menguraikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bumi sudah ada sejak jaman dahulu. Bumi merupakan sebuah tempat hunian yang di dalamnya terdapat makhluk hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan. Bentuk bumi tidaklah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proyek
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Berdasarkan sensus, Jakarta merupakan salah satu kota dengan penduduk terpadat yaitu 8.509.170 jiwa (Dinas Kependudukan dan catatan Sipil 2008). Tingginya tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan diuraikan tentang latar belakang yang menjadi dasar pertimbangan dalam penyusunan laporan ini. Serta akan diuraikan mengenai rumusan masalah, tujuan, metode penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:www.google.com, 2011.
BAB I PENDAHULUAN AQUARIUM BIOTA LAUT I.1. Latar Belakang Hampir 97,5% luas permukaan bumi merupakan lautan,dan sisanya adalah perairan air tawar. Sekitar 2/3 berwujud es di kutub dan 1/3 sisanya berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perancangan
1 A. Latar Belakang Perancangan BAB I PENDAHULUAN Sebuah evolusi alamiah dari perkembangan teknologi adalah makin fleksibelnya orang bergerak. Dunia menjadi datar, tanpa batasan fisik dan segala sesuatu
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses
BAB III METODE PERANCANGAN Secara umum kajian perancangan dalam tugas ini, merupakan paparan dari langkah-langkah dalam proses merancang. Sedangkan analisis data dilakukan dengan metode berdasarkan logika,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Museum Transportasi Darat di Bali 1
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini akan dibahas mengenai pandangan awal tentang judul yang diambil yaitu Museum Transportasi Darat di Bali. Adapun hal yang dibahas dalam bab ini yaitu latar belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang penulis dalam penulisan makalah ini yang menjadi suatu pedoman dalam pencarian data yang berdasarkan permasalahan
Lebih terperinci2015 RUMAH SAKIT KHUSUS JANTUNG KOTA BANDUNG
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan Dewasa ini kehidupan modern telah menjadi prioritas utama bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia, khususnya kalangan masyarakat ekonomi menengah dan
Lebih terperinciDaftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Gambar... vi Daftar Tabel... ix Daftar Diagram... x
Daftar Isi Kata Pengantar... i Daftar Isi..... iii Daftar Gambar... vi Daftar Tabel..... ix Daftar Diagram... x BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 3 1.3. Tujuan...... 3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Potensi kekayaan alam yang dimiliki Indonesia sangatlah berlimpah, mulai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Potensi kekayaan alam yang dimiliki Indonesia sangatlah berlimpah, mulai dari sumber daya alam yang diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui. Dengan potensi tanah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN ± 153 % ( ) ± 33 % ( ) ± 14 % ( ) ± 6 % ( )
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu sektor andalan perolehan devisa negara di Indonesia. Tercatat pada tahun 2014 sektor pariwisata menyumbang devisa sebesar US$ 10,69 atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perekonomian dan pembangunan di Indonesia yang didukung kegiatan di sektor industri sebagian besar terkonsentrasi di daerah perkotaan yang struktur dan infrastrukturnya
Lebih terperinciPola pemukiman berdasarkan kultur penduduk
Pola Pemukiman Terpusat Pola Pemukiman Linier Pola pemukiman berdasarkan kultur penduduk Adanya pemukiman penduduk di dataran rendah dan dataran tinggi sangat berkaitan dengan perbedaan potensi fisik dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Secara umum pada bab ini menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasaran, manfaat, teknik perancangan, dan sistematika penulisan dalam perancangan Toko Modern
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Perancangan Dalam penentuan ide perancangan Kawasan wisata pantai Camplong menggunakan ayat Al-Qur an Surat Al-Baqarah Ayat 11: "Janganlah kamu membuat kerusakan di muka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab I merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasarn, batasan, metodelogi penelitian dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Perekonomian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN TAMAN REKREASI DI LOKAWISATA BATURADEN
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN TAMAN REKREASI DI LOKAWISATA BATURADEN Dengan penekanan desain Arsuitektur High-Tech Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR 135. LP3A - Beachwalk Mall di Tanjung Pandan, Belitung
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanjung Pandan adalah kota terbesar sekaligus menjadi ibukota kabupaten Belitung. Tingkat pertumbuhan dan kepadatan penduduk antar kecamatan di Belitung sangat bervariasi.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Undang No 22 tahun 1999 tentang Kewewenangan Untuk Menggali Potensi
I. PENDAHULUAN.. Latar Belakang Dalam era otonomi seperti saat ini, dengan diberlakukannya Undang- Undang No tahun tentang Kewewenangan Untuk Menggali Potensi sesuai dengan keadaan dan keunggulan daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Di Indonesia seni dan budaya merupakan salah satu media bagi masyarakat maupun perseorangan untuk saling berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya arus globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga Pemasyarakatan atau yang biasa di singkat Lapas merupakan tempat untuk melakukan pembinaan terhadap narapidana dan anak didik pemasyarakatan. Penghuni Lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada BAB ini akan dijelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian dalam kaitannya pada perancangan dan perencanaan Ekowisata Rice Terrace di Jatiluwih
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari daratan dan lautan seluas ± 5,8 juta Km 2 dan sekitar 70 %
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari daratan dan lautan seluas ± 5,8 juta Km 2 dan sekitar 70 % wilayahnya merupakan perairan laut dengan garis pantai sepanjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. City Hotel di Denpasar
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab ini dibahas mengenai pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan, serta metode perancangan. 1.1 Latar Belakang Pulau Bali sudah dikenal oleh masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai latar belakang Pusat Kebugaran dan SPA di Denpasar. Pada latar belakang akan membahas permasalahan dari berbagai sumber untuk memperkuat alasan diperlukannya
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Umum Metode perancangan dalam seminar ini yaitu berupa penjelasan dari awal proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan obyek perancangan
Lebih terperinciAgroinovasI. Badan Litbang Pertanian. Edisi Desember 2011 No.3436 Tahun XLII
Dusun Subak Berbasis Social-Industry of Agriculture Meningkatkan Potensi Pertanian Bali dan Kesejahteraan Para Abdi Bumi Melalui Dusun Subak Berbasis Social-Industry of Agriculture Indonesia adalah salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN SEMINAR TUGAS AKHIR
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang; rumusan masalah; tujuan; serta metodologi penelitian penyusunan landasan konsepsual Museum Nelayan Tradisional Bali di Kabupaten Klungkung.
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. data-data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data-data tersebut disusun,
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Perancangan Perancangan adalah adalah aktivitas kreatif menuju sesuatu yang baru dan berguna yang tidak ada sebelumnya (http://ocw.gunadarma.ac.id). Terdapat bermacam-macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kasus Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Kasus Proyek Perkembangan globalisasi telah memberikan dampak kesegala bidang, tidak terkecuali pengembangan potensi pariwisata suatu kawasan maupun kota. Pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian. 1.
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian. 1.1 Latar Belakang Anggrek (bahasa latin : Orchidaceae) adalah salah satu tanaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. a. Strategi/ Pendekatan Perancangan. Untuk pemilihan judul rest area tol Semarang-Solo
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang a. Strategi/ Pendekatan Perancangan Untuk pemilihan judul rest area tol Semarang-Solo dikarenakan masih kurangnya fasilitas seperti rest area yang berada di tol Jawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang memiliki beraneka ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak jaman kerajaan-kerajaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN TAMAN BACAAN DI PATI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Kabupaten Pati terletak di daerah pantai Utara Pulau Jawa dan di bagian Timur dari Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan segi letaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disertai dengan laju pertumbuhan penduduk yang cukup pesat. Meningkatnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki laju pertumbuhan ekonomi yang cukup baik yang disertai dengan laju pertumbuhan penduduk yang cukup pesat. Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan memaparkan mengenai latar belakang munculnya ide proyek Museum dan Café Kopi di Kintamani, permasalahan yang timbul dalam perencanaannya, tujuan penulisan landasan konsepsual,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini membahas mengenai latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian, serta metodologi penyusunan landasan konseptual laporan seminar tugas akhir dengan judul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seminar Tugas Akhir
BAB I PENDAHULUAN Pada bab satu ini menjabarkan mengenai latar belakang dari Redesain Polsek Ubud, Gianyar, beserta rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian yang nantinya akan digunakan dalam merangkum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan dijabarkan mengenai latar belakang Galeri Kain Tenun Endek di Kota Denpasar, rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian yang digunakan. 1.1 Latar Belakang Kebudayaan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. dapat digunakan ialah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif merupakan
BAB III METODE PERANCANGAN Untuk mengembangkan ide rancangan dalam proses perancangan, dibutuhkan sebuah metode yang memudahkan perancang. Salah satu metode yang dapat digunakan ialah metode deskriptif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan Seminar Tugas Akhir 1
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan gambaran secara umum dari isi laporan dan alasan pemilihan judul dalam latar belakang, permasalahan-permasalahan yang ada, tujuan, serta metode perancangan.
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. mewakili kompleksitas pemahaman Islam di Indonesia khususnya di Malang.
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. Pengumpulan Data Untuk lebih mewakili lokalitas budaya tersebut sebuah konsep yang dapat mewakili kompleksitas pemahaman Islam di Indonesia khususnya di Malang. Maka dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Semarang merupakan ibukota Provinsi Jawa Tengah yang letaknya berada di pesisir utara Pulau Jawa. Kota ini berbatasan langsung dengan Laut Jawa di sisi utara.
Lebih terperinciHOTEL WISATA DI KAWASAN MARITIM KOTA BAU-BAU (DI SEKITAR PANTAI LAKEBA)
Tugas Akhir PERIODE 108 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR HOTEL WISATA DI KAWASAN MARITIM KOTA BAU-BAU (DI SEKITAR PANTAI LAKEBA) Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Restoran aneka bali boga di Denpasar
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Restoran merupakan sebuah tempat yang didirikan dengan tujuan komersial yang melayani pelanggan serta menyajikan makanan atau minuman yang baik untuk dikonsumsi. Makanan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. cukup luas sangat menunjang untuk kegiatan pertanian. Sebagai negara agraris yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris yang mempunyai dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Selain kondisi geografis tersebut luas lahan yang cukup luas sangat menunjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN -1- pepeoeoeoekonhcfkjsnfo. SEMINAR TUGAS AKHIR FASILITAS PENUNJANG pepeoeoeoekonhcfkjsnfo
BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini akan dijelaskan mengenai latar belakang dilakukannya Fasilitas Penunjang Wisata Alam di Cluster Destinasi Abang Airawang, rumusan masalah, tujuan, dan metode perancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tengah. 3 Neo Vernakular : suatu bentuk yang mengacu pada bahasa setempat dengan
Tengah. 3 Neo Vernakular : suatu bentuk yang mengacu pada bahasa setempat dengan Sentra Usaha Kecil Menengah Di Surakarta dengan Pendekatan Arsitektur Neo - Vernakular BAB I PENDAHULUAN 1.1. PEMAHAMAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jawa Barat dikenal sebagai Kota Parahyangan/Tatar Sunda, yang berarti tempat para Rahyang/Hyang bersemayam. Menurut cerita cerita masyarakat kuno, Tatar Parahyangan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.
BAB III METODE PERANCANGAN Pada perancangan hotel resort dalam seminar ini merupakan kajian berupa penjelasan dari proses perancangan yang disertai dengan teori-teori dan data-data yang didapat dari studi
Lebih terperinci2016 BANDUNG SPORTS CLUB
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Bandung sebagai salah satu kota besar di Indonesia, pada perkembangannya tergolong cukup pesat. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya populasi
Lebih terperinciBAB.I PENDAHULUAN. karena semakin banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang industri baik dari
BAB.I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan area industri di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya, karena semakin banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang industri baik dari Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal antara lain latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian.
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal antara lain latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian. 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan sektor yang tidak dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Pengertian Judul 1. Judul Jakarta Integrated Urban Farm 2. Pengertian Judul Jakarta merupakan ibu kota Indonesia, daerah ini dinamakan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta. Kota
Lebih terperinciPENDAHULUAN. begitu ekonomi riil Indonesia belum benar-benar pulih, kemudian terjadi lagi
PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia adalah negara yang mengalami keterpurukan ekonomi sejak tahun 1997, setelah itu Indonesia mulai bangkit dari keterpurukan itu, namun begitu ekonomi riil Indonesia belum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi Proyek. kota besar di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Eksistensi Proyek Meningkatnya kebutuhan akan rumah, terbatasnya lahan, serta tingginya nilai lahan menjadi fenomena umum yang terjadi hampir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara maritim yang memiliki banyak keindahan dari kekayaan laut yang dimiliki. Bahkan bukan hanya sekedar negara maritim, Indonesia juga merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar pekerjaan utama
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar pekerjaan utama penduduknya sebagai petani. Bertani adalah salah satu profesi yang ditekuni oleh banyak penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan diuraikan alasan pemilihan judul pada latar belakang yang dilengkapi juga dengan fakta-fakta pendukungnya, rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian yang digunakan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek
BAB I PNDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Seni adalah bagian yang sangat penting dari sebuah kebudayaan yang mana memiliki suatu peran terhadap kondisi mental dan spiritual manusia. Salah satu bentuknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tempat ini ramai dikunjung oleh wisatawan baik dari dalam maupun dari luar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahorok dengan pemandangan alam yang indah, udara yang sejuk, sungai dengan air yang jernih, walaupun keadaan hutannya tidak asli lagi, menjadikan tempat ini ramai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bambu merupakan salah satu material lokal Indonesia yang sering. kita jumpai di lingkungan masyarakat. Namun dalam pemanfaatannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Bambu merupakan salah satu material lokal Indonesia yang sering kita jumpai di lingkungan masyarakat. Namun dalam pemanfaatannya bambu kurang diminati oleh masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Redesain Pasar Umum Sukawati. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar merupakan salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang maupun jasa atas dasar pemenuhan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 Administrasi Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat. Secara geografis terletak diantara 6 o 57`-7 o 25` Lintang Selatan dan 106 o 49` - 107 o 00` Bujur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masakan Indonesia merupakan pencerminan beragam budaya dan tradisi yang berasal dari kepulauan Nusantara yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau dan memegang peran penting
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. dari awal proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang
BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN Metodologi perancangan dalam seminar ini yaitu berupa penjelasan dari awal proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan obyek perancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kebudayaan sebagai hasil cipta, rasa, karsa manusia merupakan satu tolok ukur dari kemajuan suatu bangsa. Semakin maju dan lestari kebudayaannya, semakin kuat pula identitas
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Garut Kecamatan Leles dan Desa Dano
23 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Garut Kecamatan Leles dan Desa Dano 4.1.1 Keadaan Umum Kabupaten Garut Kabupaten Garut terletak di Provinsi Jawa Barat sebelah selatan, di antara 6
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seminar Tugas Akhir 1
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode perancanagan. Latar belakang merupakan dasar pemikiran awal yang diambilnya judul Penataan Kawasan Obyek Wisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komoditi hortikultura dalam negara agraris seperti Indonesia sangat besar,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komoditi hortikultura dalam negara agraris seperti Indonesia sangat besar, hal ini disebabkan cakupan komoditi hortikultura yang luas serta didukung oleh faktor alam
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan muncul setelah melihat potensi kebudayaan di Madura
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Perancangan Ide perancangan muncul setelah melihat potensi kebudayaan di Madura yang tidak memiliki tempat yang layak untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan tersebut.
Lebih terperinciBAB I DESKRIPSI KEGIATAN. 1.1 Judul Mewujudkan Masyarakat Mandiri Melalui Gerakan Indonesia Melayani, Bersih dan Tertib di Desa Sudaji
BAB I DESKRIPSI KEGIATAN 1.1 Judul Mewujudkan Masyarakat Mandiri Melalui Gerakan Indonesia Melayani, Bersih dan Tertib di Desa Sudaji 1.2 Lokasi KKN RM XIII berlokasi di Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Kabupaten
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Deskripsi Lokasi Lokasi usaha peternakan sapi perah PT. Rejo Sari Bumi Unit Tapos terletak di Jalan Veteran 3 Kp. Tapos Desa Citapen Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Rekreasi merupakan bagian dari kebutuhan pokok dari banyak orang pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rekreasi merupakan bagian dari kebutuhan pokok dari banyak orang pada saat ini. Banyaknya aktifitas, kurangnya istirahat, penatnya suasana kota yang terjadi berulang-ulang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini akan membahas mengenai pendahuluan. Adapun aspek yang dibahas meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian yang akan digunakan seperti data primer,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai kekayaan alam dan keragaman yang tinggi dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai kekayaan alam dan keragaman yang tinggi dalam berbagai bentukan alam, struktur historik, adat budaya, dan sumber daya lain yang terkait dengan wisata.
Lebih terperinciBAB I PENDAHLUAN. Pulau Bali merupakan daerah tujuan pariwisata dunia yang memiliki
BAB I PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Pulau Bali merupakan daerah tujuan pariwisata dunia yang memiliki keunikan tersendiri berupa keindahan panorama alam dan budayanya, sehingga menarik perhatian wisatawan.
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERANCANGAN. Kebutuhan akan merancang memerlukan beberapa aspek data dan metode
BAB 3 METODE PERANCANGAN Perancangan merupakan proses perubahan keadaan dari yang awal menjadi keadaan yang lebih baik untuk dipakai pada masa yang akan datang. Kemudian, seorang perancang dalam proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Museum Permainan Tradisional di Yogyakarta AM. Titis Rum Kuntari /
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK Proyek yang diusulkan dalam penulisan Tugas Akhir ini berjudul Museum Permainan Tradisional di Yogyakarta. Era globalisasi yang begitu cepat berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang memiliki kekayaan alam dan hayati yang sangat beragam. Potensi tersebut menciptakan peluang pengembangan dan pengelolaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Upaya pemerintah Indonesia dalam pengembangan kepariwisataan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya pemerintah Indonesia dalam pengembangan kepariwisataan diwujudkan dalam program Visit Indonesia yang telah dicanangkannya sejak tahun 2007. Indonesia sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Pengertian Judul
BAB I PENDAHULUAN I.1. Pengertian Judul a) Pembuatan : proses, cara, perbuatan membuat. (Balai pustaka, 1998) b) Kandang : bangunan tempat tinggal binatang; ruang berpagar tempat memelihara binatang. (Balai
Lebih terperinciLANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FARMING DI PATI. Diajukan Oleh : Risdiana Fatimah
Sekolah Menengah Kejuruan Farming LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FARMING DI PATI (Dengan Penekanan Desain Green Architecture) Diajukan Untuk
Lebih terperinciPET AND FLOWER HOUSE DI BANDUNG UTARA
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PET AND FLOWER HOUSE DI BANDUNG UTARA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : ARIEL ITVATIA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya warga keturunan Tionghoa yang menetap di Indonesia, membuat masyarakat Indonesia lama kelamaan beradaptasi dengan kebudayaankebudayaan Tionghoa tersebut dan
Lebih terperinci