Pertemuan 12 & 13 PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI. Persediaan. Different Types of Stock. Persediaan 28/11/2013. Outline: Referensi: TIN 4113
|
|
- Erlin Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 8/11/13 Pertemuan 1 & 13 PERENCANAAN & PENGENALIAN PROUKSI TIN 4113 Outline: Independent emand Inventory System Referensi: Smith, Spencer B., Computer-Based Production and Inventory Control, Prentice-Hall, Tersine, Richard J., Principles of Inventory And Materials Management, Prentice-Hall, Persediaan ifferent Types of Stock Persediaan / Inventory: A stock of goods An idle resources that has economic value 1/3 dari aset perusahaan manufaktur Ada pada banyak titik pada rantai pembelian/produksi/distribusi, dalam bentuk yang berbeda Persediaan Sebab munculnya persediaan: Supply dan demand sulit disinkronisasikan dengan tepat. isebabkan oleh: time factor, discontinuity factor (decoupling function), uncertainty factor, economic factor Perlu waktu dalam menyiapkan kebutuhan material 1
2 8/11/13 Persediaan Biaya dalam Sistem Persediaan Fungsi persediaan: Working stock (cycle / lot size stock) Safety stock (buffer / fluctuation stock) Anticipation stock (seasonal / stabilization stock) Pipeline stock (transit stock / work in process) External: on trucks, ships, railcars, pipeline Internal: being processed, waiting to be processed, being moved Psychic stock Pemasok Produsen istributor Pengecer Pelanggan bahan baku, inventori transportasi produksi, inventori transportasi INVENTORY COST: 1. Purchase cost. Order / set up cost 3. Holding / carrying cost 4. Stockout cost inventori transportasi inventori transportasi Permasalahan Inventori INVENTORI ETERMINISTIK PROBABILISTIK UNCERTAINTY - emand diketahui secara pasti - emand tidak memiliki variasi (S=) - ibagi menjadi: 1. eterministik statik. eterministik dinamik - Fenomena demand tidak diketahui secara pasti - Ekspektasi, variansi, dan pola distribusi kemungkinannya dapat diprediksi (S) - Persoalan utama menentukan berapa Safety Stock - Ketiga parameter populasinya tidak diketahui secara lengkap (pola distribusi kemungkinannya tidak diketahui) Sistem Persediaan Jenis sistem persediaan: Perpetual >>> Independent Periodic >>> Independent Material Requirement Planning >>> ependent istribution Requirement Planning >>> ependent Single order quantity Metode vs Metode P Permasalahan Kebutuhan material ABC untuk tahun depan () sebanyak 1. unit. Untuk mendapatkan barang tersebut dibeli dari seorang pemasok dengan harga barang (p) sebesar Rp. 1.,-/unit dan ongkos pesan (k) sebesar Rp. 1..,- untuk setiap kali melakukan pesanan. Jika ongkos simpan barang (h) sebesar Rp..,- /unit/tahun. Bagaimana cara mengatur pengadaan material ABC yang paling ekonomis?
3 Inventory Level 8/11/13 Alternatif Solusi Praktis Pendekatan dan Solusi Terbaik 1. Membeli langsung 1. unit (=1. unit). Membeli barang dua kali untuk setiap pembelian sebesar 5. (=5. unit) 3. Membeli barang empat kali untuk setiap pembelian sebesar.5 (=.5 unit) 4. Membeli barang sepuluh kali untuk setiap pembelian sebesar 1. (=1. unit) 5. Masih banyak alternatif solusi pembelian Tetapkan dulu kriteria performansinya alam situasi deterministik statis tidak ada resiko kekurangan barang (tingkat ketersediaan pelayanan 1%) Alternatif solusi terbaik dicari dengan kriteria minimasi ongkos inventori total inventori total/tahun = beli barang/tahun + pesan/tahun + simpan/tahun Pendekatan dan Solusi Terbaik Untuk =5. unit Order quantity = (maximum inventory level) Minimum inventory Usage Rate Average Inventory (/) Time Pendekatan dan Solusi Terbaik inventori total untuk berbagai alternatif Cara dan Ukuran Pengadaan Satu kali pembelian f = 1, q = 1. ua kali pembelian f =, q = 5. Empat kali pembelian f = 4, q =.5 Lima kali pembelian f = 5, q =. elapan kali pembelian f = 8, q = 1.5 Sepuluh kali pembelian f = 1, q = 1. Beli Pesan Simpan Total Pendekatan dan Solusi Terbaik Formulasi Masalah Minimum total cost Annual Cost Optimal Order uantity () Order (Setup) Cost Curve Order quantity Permasalahan dapat dinyatakan ke dalam (dua) pernyataan dasar yaitu: 1. Berapa jumlah barang yang akan dipesan untuk setiap kali pemesanan dilakukan (economic order quantity)?. Kapan saat pemesanan dilakukan (reorder point)? (Menurut Wilson dalam model deterministik tidak ada permasalahan yang berkaitan dengan safety stock sebab tidak ada unsur ketidakpastian) 3
4 Inventory Level 8/11/13 Asumsi Asumsi (1) 1. Permintaan barang selama horison perencanaan diketahui dengan pasti dan akan datang secara kontinyu sepanjang waktu dengan kecepatan konstan. Ukuran lot pemesanan tetap untuk setiap kali pemesanan Asumsi Asumsi () engan ke-4 asumsi pertama maka perubahan posisi inventori barang di gudang dapat digambarkan sebagai berikut: 3. Barang yang dipesan tidak bergantung pada jumlah barang yang dipesan/dibeli dan waktu 4. pesan tetap untuk setiap kali pemesanan dan ongkos simpan sebanding dengan jumlah barang yang disimpan dan harga barang/unit serta lama waktu penyimpanan 5. Tidak ada keterbatasan, baik yang berkaitan dengan kemampuan finansial, kapasitas gudang, dan lainnya m=1/ Time Asumsi Asumsi (3) Formulasi Model alam keadaan biasa terdapat hubungan sebagai berikut : SOP = SOH + SOO SOP : stock on potition SOH : stock on hand SOO : stock on order Berdasarkan atas pendekatan dan asumsi di atas maka untuk menyelesaikan permasalahan inventori secara implisit, Wilson menggunakan kebijakan dan mekanisme inventori. Selanjutnya secara matematis Wilson memodelkannya dengan menggunakan pendekatan statistika dan matematika Komponen Model 1. Kriteria Performansi Meminimumkan ongkos inventori total yang terdiri dari : ongkos pemesanan, ongkos simpan (ongkos pembelian konstan). Variabel Keputusan Economic order quantity Reorder point 3. Paramater Harga barang per unit setiap kali dilakukan pemesanan simpan/unit/periode Stock Level =.T Jumlah stock masuk dalam siklus sama dengan jumlah stock keluar dalam siklus T Time 4
5 8/11/13 Formulasi Model Verbal inventori per siklus secara verbal dinyatakan dengan Totalcost Unit cost Reorder cost Holding cost per cycle component component component Unit cost component = unit cost (UC) number of units ordered () = UC x Reorder cost component = reorder cost (RC) number of orders (1) = RC Holding cost component = holding cost () average stock level (/) time held (T) = x x T Total Cost = Fixed Cost + Variable Cost TC UC VC sehingga FC UC RC VC Nilai optimal dari TC diperoleh dengan, d TC d RC RC Panjang siklus optimal (T ): 1 RC RC T Nilai optimal dari VC jika dilakukan substitusi pada adalah: RC VC RC RC RC RC RC Nilai optimal TC adalah: TC FC VC UC RC VC RC 5
6 8/11/13 ari grafik di atas maka dapat ditentukan, Cost TC Total cost Holding cost component Unit cost component Reorder cost component Order uantity, Variabel cost = x Reorder cost component = x Holding cost component sehingga RC VC VC Contoh Soal Sebuah perusahaan membeli 6 unit item setiap tahun dengan harga $3 per unit. pemesanan sebesar $15, ongkos simpan $6 per unit per tahun. Bagaimana kebijakan inventori yang terbaik? RC T RC unit tahun 1bulan 6 6 T.83 Validitas Model EO (Wilson) Pengaruh perubahan lead time (asumsi ke-3) Pengaruh perubahan discount (asumsi ke-4) Pengaruh perubahan kedatangan (asumsi ke-) VC RC $3 per tahun TC UC VC $183 per tahun Perubahan Lead Time Lead time jarang sekali sama dengan Bagaimana jika lead time nya konstan sebesar LT satuan waktu? Lead time (LT) < cycle time (T) Lead time (LT) > cycle time (T) Perubahan Lead Time LT < T Waktu pemesanan dilakukan LT satuan waktu sebelum inventori habis atau setelah (T LT) satuan waktu sejak barang yang dipesan tiba Jika lead time konstan, posisi inventori tidak tergantung pada besar kecilnya lead time Formula Wilson tidak mengalami perubahan apabila LT 6
7 8/11/13 Perubahan Lead Time Perubahan Lead Time Reorder point = lead time demand = lead time x demand per unit time = LT x LT > T ROP diartikan sebagai stock on position (bukan sebagai stock on hand) Jika dinyatakan dalam stock on hand maka harus dikurangi dengan stock on order yang belum datang Formula Wilson tidak mengalami perubahan apabila LT Perubahan Lead Time Reorder point = lead time demand stock on order = (LT x ) (n x ) dimana n adalah bilangan integer terkecil dari LT/T Contoh Permintaan suatu item diketahui tetap sebesar 1 unit per tahun dengan ongkos pesan $16 dan ongkos simpan $.4 per unit per tahun. Tentukan kebijakan inventori apabila lead time konstan (a) 3 bulan, (b) 9 bulan, (c) 18 bulan RC unit.4 T.33 tahun 4 bulan ROPa LT 3 unit ( LT 3bulan kurang dari cycletime sehingga n ) ROP LT n b ROP LT n C 1 Perubahan Harga (iscount) Perubahan Harga (iscount) Kondisi dimana diberikan discount untuk pembelian dalam jumlah tertentu Unit cost component menjadi variable cost (VC) Titik minimum (optimal) dari setiap kurva TC untuk masing-masing nilai UC i dengan nilai holding cost yang ekuivalen dengan interest rate (I) RC i I UC i Unit cost UC 1 UC UC 3 UC 5 Order uantity Unit cost Lower limit Upper limit UC 1 a UC a b UC 3 b c UC 4 c d a b c d Order uantity 7
8 Total Cost Total Cost Total Cost Total Cost Total Cost Total Cost 8/11/13 Perubahan Harga (iscount) Perubahan Harga (iscount) UC 1 UC Total Cost with UC 1 Upper Curve Valid Lower Curve Valid Neither Curve Valid Valid Range of Curve Invalid Range of Curve a b Order uantity a Order uantity Perubahan Harga (iscount) Perubahan Harga (iscount) UC 1 UC 1 UC UC 3 UC 4 UC 5 UC UC 3 UC 4 UC 5 a b c d Order uantity a b c d Valid minimum Invalid minimum Order uantity Perubahan Harga (iscount) Perubahan Harga (iscount) Optimal cost Optimal cost a b c Order uantity a b c Order uantity 8
9 Total Cost Unit cost 8/11/13 Start Contoh Soal Calculate costs at break point to the left of valid range No Take the next lowest unit cost curve Calculate the minimum point RC Is this point valid Permintaan tahunan sebuah item sebesar unit dengan ongkos pesan $1 dan ongkos simpan 4% dari harga per unit. Harga item tersebut tergantung jumlah pemesanan, yaitu: < 5 : $ : $.8 1 : $.6 Bagaimana kebijakan pemesanan yang optimal? $1 Calculate the cost of the valid minimum $.8 Compare the costs of all the points considered and select lowest $.6 Finish 5 1 Order quantity Contoh Soal Taking the lowes cost curve UC=.6, valid jika =1 atau lebih Invalid karena tidak lebih dari 1 Hitung total ongkos pada titik batas pada ongkos terendah RC TC UC $134 per tahun titik A Contoh Soal Hitung total ongkos pada titik batas pada ongkos terendah RC TC UC $17 per tahun Taking the next lowest cost curve: UC=1. valid jika kurang 5 RC I UC i titik B Taking the next lowest cost curve: UC =.8, valid jika antara 5 sampai Invalid karena tidak diantara 5 1 Hitung total ongkos pada titik batas pada ongkos terendah TC UC RC $16.49 per tahun titik C Contoh Soal UC 1 =$1 UC 3 =$.8 C = $16.49 UC 5 = A = $ B = $ Order uantity Valid minimum Invalid minimum Perubahan Kedatangan Pesanan Bila kedatangan pesanan tidak terjadi serentak tapi secara uniform isebut juga dengan Economic Production uantity (EP) atau Economic Manufacturing uantity (EM) Asumsi: tingkat demand lebih rendah dari tingkat produksi/replenishment. Jika sebaliknya maka tidak ada inventori yang dimiliki 9
10 Inventory Level 8/11/13 Perubahan Kedatangan Pesanan EP Single Item A Perbaikan model EO yang biasanya digunakan oleh perusahaan manufaktur dengan tujuan untuk meminimumkan total ongkos (ongkos setup dan ongkos simpan produk) dengan menentukan ukuran batch produksi ekonomis Asumsi bahwa seluruh lot tiba secara serentak pada model EO direlaksasi menjadi kedatangan lot memiliki laju tertentu, misalkan P unit per satuan waktu PT T T Time Lot produksi ekonomis ditentukan dengan cara mencari ukuran lot yang meminimalkan total ongkos setup dan ongkos simpan Profil Inventori EP EP Single Item setup R S R = Annual emand I Max simpan P P- tp t1 t Inventori maksimum = (P )t p dengan t p =/P Rata-rata inventori = (I MAX I MIN )/ = ((P )t p )/= (P )/P Biaya Penyimpanan (Holding Cost) P P EP Single Item VC Total R P TC( ) UP R S P FC Economic production quantity ( ) dapat dicari dengan turunan pertama terhadap sama dengan nol TC d R P S S R P P P EP Single Item Jika disubstitusikan ke persamaan TC() maka diperoleh VC( ) S R TC( ) UP R VC( ) P P Panjang production run optimum P Production reorder point (ROP) Jika N adalah hari operasi per tahun, maka RL ROP L N 1
11 Inventory level 8/11/13 Contoh Permintaan sebuah item sebesar, unit per tahun (1 tahun = 5 hari kerja). Tingkat produksi sebesar 1 unit per hari, dan lead time 4 hari. produksi per unit $5, ongkos simpan $1 per unit per tahun, dan ongkos setup $ per run. Tentukan EM, jumlah produksi berjalan per tahun, reorder point, dan total ongkos tahunan minimum!! R emand per hari 8 N Contoh R LT 4 ROP 3 unit N 5 R P TOC( ) UP R S P $ SR R m 63 P P produksi berjalan per tahun INEPENENT EMAN INVENTORY SYSTEM: PROBABILISTIK MOEL SERVICE LEVEL, SAFETY STOCK, METOE (FO), METOE P (FOI) Klasifikasi Problem Inventori Klasifikasi problem inventori berdasarkan variabelvariabelnya (Waters, 3): Unknown situasi permasalahan sama sekali tidak diketahui dan analisis sulit dilakukan Known (constant or variable) parameter permasalahan diketahui nilai-nilainya dan dapat menggunakan model deterministik Uncertain distribusi probabilitas dari variabel permasalahan dapat diketahui dan dapat diselesaikan dengan menggunakan model probilistik/stokastik. 64 Ketidakpastian dalam Inventori emand : Fluktuasi acak dari jumlah dan ukuran pesanan Cost Biaya biasanya sangat dipengaruhi oleh tingkat inflasi yang sulit diprediksi tingkat dan waktu inflasi terjadi Lead time: Jarak yang jauh dan banyaknya stage (channel) distribusi yang harus dilalui eliveries Jumlah yang dikirim biasanya tidak sama dengan pesanan yang diminta Reorder Point dengan Safety Stock Reorder point Safety stock LT LT Time
12 8/11/13 Model Persediaan dengan emand Probabilistik dan LT dan Tetap Jika LT, maka perlu untuk menentukan Reorder Point yaitu suatu level inventori dimana pemesanan ulang harus dilakukan emand probabilistik (istribusi Normal) membuat terdapat kemungkinan persediaan habis sedangkan pesanan belum datang Untuk mengatasi hal tersebut maka diantisipasi dengan Safety Stock emand Probabilistik Reorder Point besarnya sama dengan demand selama lead time: ROP = LT Contoh: jika demand per tahun 1. unit; lead time pemesanan selama 1 minggu; maka: ROP = demand selama 1 minggu ROP = 1/5 x 1. = 19,3 ~ 193 Artinya jika persediaan mencapai 193 unit maka pemesanan harus dilakukan Reorder point tersebut belum memperhitungkan besarnya Safety Stock emand selama Lead Time all demand met LT Z= ROP shortages Service level = 97,7% Probabilitas shortage P=.3 7 Service Level (1) Service level diukur dalam beberapa cara yaitu: percentage of orders completely satisfied from stock; percentage of units demanded that are delivered from stock; percentage of units demanded that are delivered on time; percentage of time there is stock available; percentage of stock cycles without shortages; percentage of item-months there is stock available. Ukuran service level yang paling banyak digunakan: persentase demand yang dapat dipenuhi dari stock/inventori Service Level () Service level (dalam 1 siklus) adalah probabilitas untuk dapat memenuhi semua demand dalam satu siklus inventori Contoh : ata terakhir permintaan selama lead time yang dicatat pada 5 siklus inventori dari suatu item adalah sebagai berikut: 71 emand Frekuensi Berapakah ROP jika service level yang dikehendaki sebesar 95%? 7 emand selama LT Service Level (3) Frekuensi Peluang Peluang Kumulatif Untuk mencapai service level 95%, maka demand selama lead time harus lebih rendah dari reorder level pada tingkat service level 95%. ari informasi di atas, maka dapat ditetapkan reorder level = 7 unit sehingga memberikan service level 98% 1
13 8/11/13 emand Probabilistik Safety stock dibuat untuk mengurangi kemungkinan out of stock (shortage) ipengaruhi oleh lead time dan variansi demand Jika adalah demand per unit waktu dan adalah standard deviasi, maka demand selama lead time adalah LT, variansi demand selama lead time adalah LT dengan standard deviasi adalah ( LT) 1/ Safety stock ditentukan dengan perhitungan: SS = Z Standard deviasi demand selama LT SS Z LT emand Probabilistik (Uncertainty in emand) Keputusan persediaan yang harus dibuat adalah: Lot (jumlah) pesanan: RC Saat pemesanan kembali: ROP LT Z LT Probabilitas terjadi stockout =.495 Z=1.65 Z E E-1 4.9E E E-1 4.8E E-1 4.7E E E E E-1 4.5E E E-1 4.4E E E-1 4.9E-1 4.5E E E E-1 4.9E-1 4.5E-1 4.1E E E-1 3.9E E E E E E E E E E-1 3.5E E E E E E-1 3.3E-1 3.6E-1 3.3E E E-1 3.1E E-1 3.5E-1 3.E-1.98E-1.95E-1.91E-1.88E-1.84E-1.81E-1.78E E-1.71E-1.68E-1.64E-1.61E-1.58E-1.55E-1.51E-1.48E-1.45E-1.7.4E-1.39E-1.36E-1.33E-1.3E-1.7E-1.4E-1.1E-1.18E-1.15E-1.8.1E-1.9E-1.6E-1.3E-1.1E E E-1 1.9E E E E E E E E E E E E E E E E1 1.5E E E E-1 1.4E-1 1.4E E E E E-1 1.9E-1 1.7E-1 1.5E-1 1.3E-1 1.1E E E E E E-1 1.9E-1 1.8E-1 1.6E-1 1.4E-1 1.E-1 1.E E E- 9.51E- 9.34E- 9.18E- 9.1E- 8.85E- 8.69E- 8.53E- 8.38E- 8.3E E- 7.93E- 7.78E- 7.64E- 7.49E- 7.35E- 7.1E- 7.8E- 6.94E- 6.81E E- 6.55E- 6.43E- 6.3E- 6.18E- 6.6E- 5.94E- 5.8E- 5.71E- 5.59E E- 5.37E- 5.6E- 5.16E- 5.5E- 4.95E- 4.85E- 4.75E- 4.65E- 4.55E E- 4.36E- 4.7E- 4.18E- 4.9E- 4.1E- 3.9E- 3.84E- 3.75E- 3.67E E- 3.5E- 3.44E- 3.36E- 3.9E- 3.E- 3.14E- 3.7E- 3.1E-.94E E-.81E-.74E-.68E-.6E-.56E-.5E-.44E-.39E-.33E-..8E-.E-.17E-.1E-.7E-.E- 1.97E- 1.9E- 1.88E- 1.83E E- 1.74E- 1.7E- 1.66E- 1.6E- 1.58E- 1.54E- 1.5E- 1.46E- 1.43E E- 1.36E- 1.3E- 1.9E- 1.6E- 1.E- 1.19E- 1.16E- 1.13E- 1.1E E- 1.4E- 1.E- 9.9E E E E E E-3 8.4E E E E E E E E E E E E-3 6.4E E-3 5.7E E E-3 5.3E-3 5.9E E-3 4.8E E E-3 4.4E-3 4.7E E-3 4.E E E E E E E-3 3.6E E-3 3.7E-3.98E-3.89E-3.8E-3.7E-3.64E E-3.48E-3.4E-3.33E-3.6E-3.19E-3.1E-3.5E E E E E E-3 1.7E E E E E E-3 1.4E E E-3 1.6E-3 1.E E E E-3 1.7E-3 1.4E-3 1.E E E-4 9.4E E E E E-4 7.6E E E E E E E E E E E E-4 5.1E E E-4 4.5E E E-4 4.4E-4 3.9E E E-4 3.5E E-4 3.5E E-4 3.E-4.91E-4.8E-4.7E-4.6E-4.51E-4.4E E-4.4E-4.16E-4.8E-4.E E E E-4 1.7E E E E E-4 1.4E E E-4 1.6E-4 1.1E E-4 1.1E E-4 1.4E E E-5 9.1E E E E E E E E E-5 6.4E E-5 5.9E E E-5 5.4E-5 5.3E E E E-5 4.6E-5 4.9E-5 3.9E E E E-5 3.3E-5 Penentuan Nilai Z Service level Stock Out Z value Probability E E E-5 1.8E E E-5 1.6E E E-5 1.4E E-5 1.9E-5 1.3E E E-5 1.8E-5 1.3E E E-6 9.1E E-6 8.4E E E-6 7.E E E-6 6.8E-6 6.E E E-6 5.3E-6 5.E E E E E E E-6 3.6E E-6 3.9E E-6 3.E-6.86E-6.73E-6.6E-6.48E-6.37E-6.6E E-6.5E E E E-6 1.7E-6 1.6E E E-6 1.4E E-6 1.7E-6 1.1E E-6 1.1E-6 1.5E E E-7 9.3E E E E E-7 7.5E E E-7 6.8E E-7 5.5E-7 5.3E E E-7 4.5E-7 4.8E-7 4.7E E E-7 3.5E-7 3.3E E-7 76 Contoh Permintaan sebuah item berdistribusi normal dengan rata-rata 1 unit per minggu dan standard deviasi unit. Harga item $1 per unit dan ongkos pesan $1. simpan ditetapkan sebesar 3% dari nilai inventori per tahun dan lead time tetap selama 3 minggu. Tentukan kebijakan inventori jika diinginkan service level 95%, dan berapakah ongkos untuk safety stock-nya = 1 per minggu (=) UC = $1 per unit RC = $ 1 per pesan =.3 x $1 = $3 per unit per tahun LT = 3 minggu RC ROP LT Z LT unit ekspektasi safety stock: Contoh unit 3 Safety stock Holding cost $174 per tahun 3 service level 95%, Z=1.64 (Lihat Tabel istribusi Normal)
14 Inventory Level 8/11/13 Perlakuan terhadap Shortage SHORTAGE Jika biaya out of stock dapat ditaksir, maka terdapat dua kemungkinan terhadap kejadian kekurangan persediaan: LOST SALE: kekurangan dianggap sebagai kehilangan kesempatan memperoleh pendapatan BACK ORER: kekurangan persediaan dapat dipenuhi kemudian dengan biaya-biaya tambahan dan dengan anggapan konsumen masih mau menunggu Keduanya dapat dihitung berdasarkan biaya per unit kekurangan stock atau berdasarkan biaya setiap kali terjadi kekurangan stock Customer Waits (back-orders) Customer keeps all business with supplier Customer emand Customer transfer some future business to another supplier Out of Stock Customer doesn t Wait (lost sales) Customer transfers some future business to another supplier Customer transfers all business to another supplier 79 SHORTAGE SHORTAGE (BACK ORER) Unit cost component: UC x Reorder cost component: RC S x ( S) x T 1 Holding cost component: T 1 T T S Time SC x S x T Shortage cost component: SHORTAGE (BACK ORER) Total cost per cycle S T SC S UC RC Substitusi T 1 =( S)/ dan T = S/ S UC RC 1 T SC S SHORTAGE (BACK ORER) Total cost per unit time diperoleh dengan membagi persamaan TC per unit cyle dengan T RC UC S Persamaan di atas mempunyai dua variabel dan S sehingga deferensial dilakukan terhadap dua variabel tersebut SC S
15 8/11/13 SHORTAGE (BACK ORER) TC TC S RC S S SC S SC S Persamaan untuk mencari order quantity yang optimal, RC SC SC SHORTAGE (BACK ORER) Persamaan untuk mencari jumlah back-ordered yang optimal, S S T1 T T T RC SC SC, S T CONTOH BACKORER Permintaan terhadap sebuah item adalah konstan sebesar 1 unit per bulan. Harga per item $5, ongkos pemesanan $5, ongkos simpan 5% dari nilai barang per tahun, ongkos kekurangan untuk backorder ditetapkan 4% dari nilai barang per tahun. Tentukan kebijakan inventori yang optimal! RC SC SC unit Pertemuan 14 - Persiapan Materi Pengantar Penjadwalan S RC SC SC 1.5 T 1 = ( -S )/ = 3.3 minggu T = S / =.1 minggu 48 unit 87 15
PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113
PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113 Exponential Smoothing w/ Trend and Seasonality Pemulusan level/keseluruhan Pemulusan Trend Pemulusan Seasonal Peramalan periode t : Contoh: Data kuartal untuk
Lebih terperinciPertemuan 2 & 3 PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI. Persediaan. Different Types of Stock. Persediaan 9/16/2015. Outline: Referensi: TIN 4113
9/16/15 Pertemuan & 3 PERENCANAAN & PENGENALIAN PROUKSI TIN 4113 Outline: Independent emand Inventory System Referensi: Smith, Spencer B., Computer-Based Production and Inventory Control, Prentice-Hall,
Lebih terperinciPERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113
PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113 Pertemuan 6 & 7 Outline: Independent Demand Inventory Models: Probabilistik (Penentuan SS), Shortage Aggregate Planning Referensi: Smith, Spencer B., Computer-Based
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan pada Supply Chain Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan,
Lebih terperinciMODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK STATIS WAKHID AHMAD JAUHARI TEKNIK INDUSTRI UNS 2015
MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK STATIS WAKHID AHMAD JAUHARI TEKNIK INDUSTRI UNS 2015 Pendahuluan Model ini terjadi apabila seluruh variabel dan faktornya bersifat pasti dimana secara statistik ditandai
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Menentukan Jumlah Persediaan dengan Asumsi Seluruh Data Tetap Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen SEKILAS MENGENAI PERSEDIAAN
Lebih terperinciMata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Teori Inventori Inventory merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: 04Fakultas Ekonomi dan Bisnis Penentuan Jumlah Persediaan: - Pengenalan Model Deterministik - Aplikasi Model Deterministik dalam Pemesanan Dr. Sawarni Hasibuan, M.T. Program
Lebih terperinciManajemen Operasi Aulia Ishak, ST, MT
PENGENDALIAN PERSEDIAAN Oleh : 1 Introduction Definisi Persediaan Aliran dan Stock dari Persediaan 2 Proses Aliran Material Proses Produksi Work in process Work in process Work in process Work in process
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Persediaan Persediaan merupakan komponen penting dalam suatu kegiatan produksi maupun distribusi suatu perusahaan. Persediaan digunakan sebagai cadangan atau simpanan pengaman
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Peranan Pengendalian Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN. Ir. Rini Anggraini MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.
MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ir. Rini Anggraini MM Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id PENENTUAN JUMLAH PERSEDIAAN DETERMINISTIK Ongkos Inventori 1. Holding costs
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Masalah umum pada suatu model persediaan bersumber dari kejadian yang dihadapi setiap saat dibidang usaha, baik dagang ataupun industri.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Peranan Pengendalian Persediaan Produksi
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Peranan Pengendalian Persediaan Produksi Persediaan dapat diartikan sebagai bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode tertentu, atau persediaan
Lebih terperinciPERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER QUANTITY PROBABILISTIC MODEL
PERBAIKAN SISTE PERSEDIAAN GUDANG ENGGUNAKAN ECONOIC ORDER QUANTITY PROBABILISTIC ODEL Indri Hapsari, Yenny Sari, Lianny P. Rajimin Teknik Industri Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut, 60293, Surabaya
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAN : INDEPENDEN & DEPENDEN
PENGENDALIAN PERSEDIAN : INDEPENDEN & DEPENDEN M A N A J E M E N O P E R A S I O N A L M I N G G U K E S E P U L U H B Y. M U H A M M A D W A D U D, S E., M. S I. F A K U L T A S E K O N O M I U N I V.
Lebih terperinciManajemen Persediaan
Manajemen Persediaan 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 A B C 20 40 60 80 100 100 80 60 40 20 Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. Program Studi Agribisnis FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI Persediaan Pengertian
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan (Iventory) Persedian (Iventory) merupakan salah satu komponen yang mempunyai peranan penting dalam suatu perusahaan. Setiap perusahaan biasanya memiliki persediaan
Lebih terperinciBab 2 LANDASAN TEORI
Bab 2 LANDASAN TEORI 1.8 Persediaan 2.1.1 Definisi dan Fungsi Persediaan Masalah umum pada suatu model persediaan bersumber dari kejadian yang dihadapi tiap saat di bidang usaha, baik dagang ataupun industri.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masi
Lebih terperinciMata Kuliah Pemodelan & Simulasi
MODEL INVENTORY Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Pertemuan Ke- 9 Riani L. JurusanTeknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Pendahuluan Inventory merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Persediaan Ristono (28) menyatakan bahwa persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Berdasarkan jenis operasi perusahaan, persediaan dapat diklasifikasikan
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan (Inventory) 2.1.1 Pengertian Persediaan Berdasarkan jenis operasi perusahaan, persediaan dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua): 1. Pada perusahaan manufaktur yang
Lebih terperinciMODEL PERSEDIAAN SINGLE-ITEM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN TINGKAT KADALUWARSA DAN PENGEMBALIAN PRODUK
MODEL PERSEDIAAN SINGLE-ITEM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN TINGKAT KADALUWARSA DAN PENGEMBALIAN PRODUK Laila Nafisah,, Puryani, F.X. Ketut Bayu Lukito Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Fungsi Pengendalian Persediaan Masalah pengendalian persediaan merupakan salah satu masalah penting yang dihadapi oleh perusahaan. Kekurangan bahan baku akan mengakibatkan adanya
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Definisi dan Fungsi Persediaan Persediaan adalah sunber daya mengganggur (idle resources) yang menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud proses lanjut tersebut adalah berupa
Lebih terperinciMATA KULIAH PEMODELAN & SIMULASI
MATA KULIAH PEMODELAN & SIMULASI MODEL INVENTORY Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Pertemuan Ke- 9 Riani L. L JurusanTeknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Pendahuluan Inventory merupakan pengumpulan
Lebih terperinciBAB II ECONOMIC ORDER QUANTITY
BAB II ECONOMIC ORDER QUANTITY II. 1. Persediaan II. 1. 1. Pengertian Persediaan Setiap perusahaan baik perusahaan jasa, perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur selalu berusaha untuk mengadakan persediaan.
Lebih terperinciManajemen Persediaan (Inventory Management)
Manajemen Persediaan (Inventory Management) 1 A. PERSEDIAAN (INVENTORY) Persediaan adalah bahan/barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu misalnya untuk proses produksi atau
Lebih terperinci} Definition of inventory. } Costs of inventory. } Independent and dependent demand. } EOQ and EMQ models. } ABC classification. } JIT inventory model
} Definition of inventory } Costs of inventory } Independent and dependent demand } EOQ and EMQ models } ABC classification } JIT inventory model 1 } Defenisi: sebagai BARANG yang disimpan untuk sementara
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
MANAJEMEN PERSEDIAAN PENGERTIAN Persediaan : - Segala sesuatu/sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan - Sekumpulan produk phisikal pada berbagai tahap proses
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah data yang didapat dari bulan Mei 2007 sampai bulan Juli 2007 yaitu berupa data-data yang berkaitan dengan perencanaan
Lebih terperinciBAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY
BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY A. Penentuan Ukuran Pemesanan (Lot Sizing) Lot sizing merupakan teknik dalam meminimalkan jumlah barang yang akan dipesan, sehingga dapat
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan jasa ataupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaaan,
Lebih terperinciMANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 7: MENGELOLA PERSEDIAAN PADA SUPPLY CHAIN. By: Rini Halila Nasution, ST, MT
MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 7: MENGELOLA PERSEDIAAN PADA SUPPLY CHAIN By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENDAHULUAN Persediaan di sepanjang supply chain memiliki implikasi yang besar
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)
MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) KONSEP DASAR Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory control), karena kebijakan persediaan
Lebih terperinciMANAJEMEN OPERASIONAL
MANAJEMEN OPERASIONAL MANAJEMEN PERSEDIAAN MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si PERTEMUAN KEDUA BELAS 2008 Prentice Hall, Inc. 12 1 POKOK BAHASAN PENTINGNYA PERSEDIAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN MODEL-MODEL PERSEDIAAN
Lebih terperinciBerupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier
Hand Out Manajemen Keuangan I Disusun oleh Nila Firdausi Nuzula Digunakan untuk melengkapi buku wajib Inventory Management Persediaan berguna untuk : a. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya bahan
Lebih terperinciUKURAN LOT PRODUKSI DAN BUFFER STOCK PEMASOK UNTUK MERESPON PERMINTAAN PROBABILISTIK
UKURAN LOT PRODUKSI DAN BUFFER STOCK PEMASOK UNTUK MERESPON PERMINTAAN PROBABILISTIK Hari Prasetyo Staf Pengajar Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta harpras2@yahoo.com ABSTRAK Dalam sebuah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persediaan merupakan suatu hal yang cukup penting dari suatu organisasi perusahaan. Terlebih pada perusahaan manufaktur, persediaan ada dimana-mana dan memiliki bentuk,
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN DEMAND DAN LEAD TIME YANG BERSIFAT PROBABILISTIK DI UD. SUMBER NIAGA
Oktavianus: PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN DEMAND DAN LEAD TIME... PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN DEMAND DAN LEAD TIME YANG BERSIFAT PROBABILISTIK DI UD. SUMBER NIAGA Ferry Oktavianus ),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran dan
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2012-2013 dan bertempat di Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciSistem Pengendalian Persediaan Dengan Permintaan Dan Pasokan Tidak Pasti (Studi Kasus Pada PT.XYZ)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Sistem Pengendalian Persediaan Dengan Permintaan Dan Pasokan Tidak Pasti (Studi Kasus Pada PT.XYZ) Ayu Tri Septadianti, Drs. I Gusti Ngurah Rai Usadha,
Lebih terperinciBAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual
BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ II.1 Pengertian Persediaan Persediaaan adalah semua sediaan barang- barang untuk keperluan menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN DI DIVISI GROCERY PT. HERO SUPERMARKET Tbk. CABANG HERO SOLO SQUARE
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN DI DIVISI GROCERY PT. HERO SUPERMARKET Tbk. CABANG HERO SOLO SQUARE MIFTAKHUL ARFAH HADIANI Program Studi Teknik Industri Universitas Suryadarma Jakarta ABSTRAK PT. Hero
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEOI 2.1 Pengertian Pengendalian Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi
Lebih terperinciManajemen Operasi. Manajemen Persediaan.
Manajemen Operasi Manajemen Persediaan budi.harsanto@gmail.com PENTINGnya Persediaan Melibatkan dana/modal yg sangat besar Berpengaruh pd MO, MP, MK Darah The Material Flow Cycle Tujuan Menyediakan persediaan
Lebih terperinciMODEL PENGENDALIAN PERSEDIAAN
1 MODEL PENGENDALIAN PERSEDIAAN 2 PENDAHULUAN Pengendalian persediaan (inventory) merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan untuk memenuhi permintaan dari waktu ke waktu. Bentuk
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2. 1 Inventory (Persediaan) Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan jasa ataupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha
Lebih terperinciMANAJEMEN PRODUKSI- OPERASI
INVENTORY MANAGEMENT MANAJEMEN PRODUKSI- OPERASI Manajemen Persediaan Manajemen persediaan merupakan suatu cara untuk mengelola dan mengendalikan persediaan agar dapat melakukan pemesanan yang tepat sehingga
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Uji Kenormalan Lilliefors Perumusan ilmu statistik juga berguna dalam pengendalian persediaan untuk menentukan pola distribusi.pola distribusi tersebut dapat diketahui dengan melakukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan (Inventory) Persediaan (inventory) merupakan salah satu komponen yang mempunyai peranan penting dalam suatu perusahaan. Setiap perusahaan biasanya memiliki persediaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode
Lebih terperinciPersediaan. Ruang Lingkup. Definisi. Menetapkan Persediaan. Keuntungan & Kerugian Persediaan
EMA402 - Manajemen Rantai Pasokan EMA-402 Manajemen Rantai Pasokan Materi #11 Manajemen Persediaan Definisi Persediaan Sekumpulan produk fisik pada berbagai tahap proses transformasi dari bahan mentah
Lebih terperinciPERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT) ABSTRAK
PERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT) Oleh : Henny Wunas, I Nyoman Pujawan Wunas_henny@yahoo.com, pujawan@ie.its.ac.id ABSTRAK
Lebih terperinciMODEL PERSEDIAAN PROBABILISTIK SATU JENIS BARANG DENGAN MELIBATKAN FAKTOR ALL UNIT DISCOUNT
LAPOAN HASIL PENELITIAN MOEL PESEIAAN POBABILISTIK SATU JENIS BAANG ENGAN MELIBATKAN FAKTO ALL UNIT ISCOUNT J. harma Lesmono Tauik Limansyah LEMBAGA PENELITIAN AN PENGABIAN KEPAA MASYAAKAT UNIVESITAS KATOLIK
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Pada setiap perusahaan, baik perusahaan kecil, perusahaan menengah maupun perusahaan besar, persediaan sangat penting bagi kelangsungan
Lebih terperinciManajemen Persediaan. Penentuan Jumlah Persediaan (Stochastics Model) Hesti Maheswari SE., M.Si. Manajemen. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis
Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis Manajemen Persediaan Penentuan Jumlah Persediaan (Stochastics Model) Hesti Maheswari SE., M.Si Program Studi Manajemen Menghindari Kerusakan Menghindari Keterlambatan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan Menurut Pardede (2005), persediaan (inventory) adalah sejumlah barang atau bahan yang tersedia untuk digunakan sewaktu-waktu di masa yang akan datang. Sediaan
Lebih terperinciMANAJEMEN KEUANGAN. Kemampuan Dalam Mengelola Persediaan Perusahaan. Dosen Pengampu : Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., SE. Ekonomi dan Bisnis
MANAJEMEN KEUANGAN Modul ke: 12 Kemampuan Dalam Mengelola Persediaan Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Keuangan www.mercubuana.ac.id Dosen Pengampu : Mochammad Rosul, Ph.D.,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan Penilaian atas persediaan akan memberikan akibat langsung terhadap penentuan income dan penyajian arus kas. Persediaan merupakan salah satu aktiva yang sangat penting
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan (inventory) adalah sumber daya ekonomi fisik yang perlu diadakan dan dipelihara untuk menunjang kelancaran produksi, meliputi bahan baku (raw
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalaian persediaan merupakan salah satu aspek penting dari beberapa aspek yang diuraikan diatas. Kebutuhan akan sistem pengendalian persediaan, pada dasarnya
Lebih terperinciStudi Perbandingan Ekpektasi Biaya Total Antara Kasus Bakcorder dan Lost Sales pada Model Persediaan Probabilistik
J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-65X Vol. 3, No. 2, Nov 26, 19 117 Studi Perbandingan Ekpektasi iaya Total Antara Kasus akcorder dan Lost Sales pada Model Persediaan Probabilistik Valeriana Lukitosari
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ. Hanna Lestari, M.Eng
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ Hanna Lestari, M.Eng 1 Masalah produksi merupakan hal penting bagi perusahaan karena berkaitan dengan pencapaian laba perusahaan. Jika proses
Lebih terperinciPengelolaan Persediaan
Modul ke: Pengelolaan Persediaan Factor-faktor yang mempengaruhi besarnya persediaan. Biaya-biaya yang berhubungan dengan persediaan. Pengolahan persediaan dengan teknik ABC dan EOQ Fakultas EKONOMI Program
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN ILHAM SUGIRI HAMZAH KARIM AMRULLAH ARIE TINO YULISTYO
MANAJEMEN PERSEDIAAN ILHAM SUGIRI HAMZAH KARIM AMRULLAH ARIE TINO YULISTYO Persediaan : PENGERTIAN - Segala sesuatu/sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan
Lebih terperinciKoordinasi Persediaan Rantai Pasok Desentralisasi dengan Lead Time yang Terkontrol dan Mekanisme Revenue Sharing
Koordinasi Persediaan Rantai Pasok Desentralisasi dengan Lead Time yang Terkontrol dan Mekanisme Revenue Sharing Disusun Oleh: Rainisa Maini Heryanto Winda Halim Koordinasi Persediaan Rantai Pasok Desentralisasi
Lebih terperinciManajemen Operasional. Metode EOQ
Manajemen Operasional Metode EOQ ECONOMIC ORDER QUANTITY METODE EOQ Pendekatan yang umum digunakan untuk manajemen persediaan dalam menganalisis inventory adalah dengan model EOQ (Economic Order Quantity).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan usahanya, perusahaan sebagai suatu organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk mencapai tujuan usahanya, perusahaan sebagai suatu organisasi memerlukan pengelolaan yang baik terhadap seluruh kegiatan atau fungsi yang kegiatannya ada dalam
Lebih terperincikegiatan produksi pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem distribusi
BABTI KAJIAN PUSTAKA 2.1 Persediaan Persediaaan adalah sumber daya menganggur (idle resource) yang menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud dengan proses lebih lanjut tersebut adalah berupa kegiatan
Lebih terperinciPengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan
Petunjuk Sitasi: Fatimah, Syukriah, & Nurul, A. (2017). Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. H137-142). Malang: Jurusan
Lebih terperinciMinggu 11: Perencanaan Kegiatan Produksi
Minggu 11: Perencanaan Kegiatan Produksi TI4002-Manajemen Rekayasa Industri Teknik Industri, FTI ITB Hasil Pembelajaran Setelah menyelesaikan perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu: Menjelaskan pengertian
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pentingnya Persediaan Bagi Perusahaan Suatu perusahaan akan selalu mempunyai persediaan, baik persediaan berupa persediaan bahan baku, persediaan barang setengah jadi ataupun persediaan
Lebih terperinciLAPORAN RESMI MODUL VI INVENTORY THEORY
LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL VI INVENTORY THEORY I. Pendahuluan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Persediaan Menurut Jacob, Chase, Aquilo (2009: 547) persediaan merupakan stok dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk produksi. Sedangkan
Lebih terperinciPERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG KARPET MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER INTERVAL PROBABILISTIC MODEL
PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG KARPET MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER INTERVAL PROBABILISTIC MODEL Indri Hapsari, Dermanto Ang Teknik Industri Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut, 60293, Surabaya
Lebih terperinciBAB 4 FORMULASI MODEL
BAB 4 FORMULASI MODEL Formulasi model pada Bab 4 ini berisi penjelasan mengenai karakteristik sistem yang diteliti, penjabaran pemodelan matematis dari sistem, model dasar penelitian yang digunakan, beserta
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan Semua jenis perusahaan baik itu perusahaan manufaktur, perusahaan jasa dan perusahaan dagang memiliki persediaan sebagai aktiva lancar. Persediaan bagi perusahaan
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)
MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) KONSEP DASAR Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory controll), karena kebijakan persediaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Peranan Persediaan Merujuk pada penjelasan Herjanto (1999), persediaan dapat diartikan sebagai bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. jadi yang disimpan untuk dijual maupun diproses. Persediaan diterjemahkan dari kata inventory yang merupakan jenis
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pengendalian Persediaan Persediaan didefinisikan sebagai barang jadi yang disimpan atau digunakan untuk dijual pada periode mendatang, yang dapat berbentuk bahan baku
Lebih terperinci(2004) dengan penelitian yang diiakukan oleh penulis adalah metode pemecahan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu Dari hasil kajian penelitian terdahulu mi dapat ditemukan kebaikan dan kelemahan penelitian terdahulu, serta untuk mengetahui hubungan antara penelitian
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Bahan Baku : Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan (Materials : Controlling, Costing and Planning)
Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Bahan Baku : Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan (Materials : Controlling, Costing and Planning) Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi
Lebih terperinciInventory Management : MODEL PERSEDIAAN. TUJUAN Mengetahui model-model pengelolaan persediaan
Inventory Management : MODE PERSEDIAAN TUJUAN Mengetahui model-model pengelolaan persediaan MODE PERSEDIAAN Tujuan menentukan ukuran persediaan Ukuran persediaan berhubungan dengan ukuran pesanan, frekuensi
Lebih terperinciUSULAN PENENTUAN TEKNIK LOT SIZING TERBAIK DENGAN MINIMASI BIAYA DALAM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN CANVAS EP 200 CONVEYOR BELT DI PT.
USULAN PENENTUAN TEKNIK LOT SIZING TERBAIK DENGAN MINIMASI BIAYA DALAM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN CANVAS EP 200 CONVEYOR BELT DI PT. XWZ Lina Gozali, Andres, Rhio Handika Program Studi Teknik
Lebih terperinciManajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM MENGELOLA PERSEDIAAN PERUSAHAAN. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Akuntansi
Modul ke: 12 MENGELOLA PERSEDIAAN PERUSAHAAN Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi Idik Sodikin,SE,MBA,MM Manajemen persediaan Kriteria persediaan o Persediaan pada perusahaan dagang Persediaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam sistem manufaktur adanya persediaan merupakan faktor vital yang mempunyai dampak pengaruh besar terhadap biaya perusahaan. Meskipun demikian persediaan tetep di perlukan karena
Lebih terperinciBAB III PROGRAM MODEL PROBABILISTIK Q
BAB III PROGRAM MODEL PROBABILISTIK Q 3.1 Karakteristik Model Q Karakteristik kebijakan persediaan model Q ditandai oleh dua hal mendasar sebagai berikut: 1. Besarnya ukuran pemesanan selalu tetap untuk
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: 06Fakultas Ekonomi dan Bisnis Persediaan Pengaman (Safety Stock) Dr. Sawarni Hasibuan, M.T. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Akomodasi Ketidakpastian Asumsi Model
Lebih terperinciProsiding Matematika ISSN:
Prosiding Matematika ISSN: 2460-6464 Model Persediaan Backorder dengan Biaya Pemesanan Bervariasi dan Biaya Simpan Terbatas Serta Permintaan Selama Lead Time Berdistribusi Uniform Backorder Inventory Model
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Pengertian persediaan menurut beberapa ahli antara lain dijelaskan sebagai berikut, menurut Assauri (2005) adalah suatu aktiva lancar yang meliputi barang-barang
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Keadaan perekonomian di Indonesia telah mengalami banyak perubahan.
1 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Keadaan perekonomian di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Sampai saat ini perekonomian Indonesia belum bisa pulih dari krisis ekonomi yang berkepanjangan.
Lebih terperinciBAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN
BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN Perusahaan memiliki persediaan dengan tujuan untuk menjaga kelancaran usahanya. Bagi perusahaan dagang persediaan barang dagang memungkinkan perusahaan untuk memenuhi permintaan
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Menentukan Jumlah Persediaan dengan Asumsi terdapat perubahan kebutuhan harga Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen MENENTUKAN
Lebih terperinciPROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR. : Manajemen Operasional Agribisnis
Mata Kuliah Semester PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis : IV Pertemuan Ke : 12 Pokok Bahasan : Perencanaan Persediaan Dosen :
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN Bahan baku merupakan salah satu faktor yang memiliki pengaruh besar dalam memperlancar proses produksi. Banyaknya yang tersedia akan menentukan besarnya penggunaan
Lebih terperinciSISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN PERMINTAAN DAN PASOKAN TIDAK PASTI (Studi Kasus pada PT.XYZ) AYU TRI SEPTADIANTI
SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN PERMINTAAN DAN PASOKAN TIDAK PASTI (Studi Kasus pada PT.XYZ) AYU TRI SEPTADIANTI 1209100023 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengendalian Persediaan Setiap perusahaan, apakah itu perusahaan dagang, pabrik, serta jasa selalu mengadakan persediaan, karena itu persediaan sangat penting. Tanpa adanya
Lebih terperinci