BAB IV ANALISA DESAIN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISA DESAIN"

Transkripsi

1 55 BAB IV ANALISA DESAIN A. PROGRAMMING 1. DEFINISI PROYEK a. Desain berarti suatu aktivitas pemecahan masalah yang diarahkan kepada tujuan (goal). (Acher, 1963) b. Interior adalah bagian dalam gedung (ruang dan sebagainya); tatanan perabot (hiasan dan sebagainya) di dalam ruang dalam gedung dan sebagainya. (KBBI dalam jaringan) c. Studio adalah suatu tempat di mana seorang seniman bekerja. Studio bisa digunakan untuk banyak hal, seperti membuat foto, film, acara TV, kartun, atau musik. Kata ini berasal dari bahasa Latin studium, yang berarti amat menginginkan sesuatu. (Wikipedia) d. Animasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti acara televisi yang berbentuk rangkaian lukisan atau gambar yang digerakkan secara mekanik elektronis sehingga tampak di layar menjadi bergerak. e. Futuristik disebut futurisme dalam bahasa Perancis, future atau bahasa Inggris, future yang keduanya berarti "masa depan" adalah sebuah ilmu yang mempelajari masa depan. Futuristik mempunyai arti yang bersifat mengarah atau menuju masa depan. Citra futuristik pada bangunan berarti citra yang mengesankan bahwa 55

2 56 bangunan itu berorientasi ke masa depan atau citra bahwa bangunan itu selalu mengikuti perkembangan jaman yang ditunjukkan melalui ekspresi bangunan. f. Surakarta, juga disebut Solo atau Sala. Kota Surakarta dengan luas wilayah 4.04 km² terletak di antara 110º º Bujur Timur, 70º 36-70º 56 Lintang Selatan merupakan daerah yang berbatasan dengan daerah hinterland (daerah penyangga) yaitu Kabupaten Boyolali, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sragen, Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Wonogiri. Geliat animasi di Surakarta mulai terasa. Pemerintah kota pun memberi dukungan dengan membawa sejumlah komunitas animasi yang ada di Surakarta ke Solo Techno Park. Video animasi buatan LaKON Animasi yang berbasis di Surakarta baru-baru ini juga menambah deret panjang prestasi animator lokal. Selain itu, gabungan komunitas animasi dari Jogjakarta juga mulai merambah dan membantu tumbuh kembangnya animasi di Surakarta. Demikian makin menjadikan pasar animasi di Surakarta makin potensial. Desain Interior Studio Animasi dengan Konsep Futuristik di Surakarta adalah perancangan interior lewat pemecahan masalah yang diperuntukkan bagi fasilitas yang mewadahi segala kegiatan produksi karya animasi.

3 57 2. ASUMSI LOKASI Lokasi proyek studio animasi ini berada di Surakarta, yaitu di daerah kelurahan Keprabon. Berikut denah lokasi proyek: Gambar 4.1. Denah lokasi proyek Sumber: Google map Lokasi terletak di jalan Ronggowarsito dengan luas tapak 5450m 2. Site berupa lahan bekas perkampungan dan kios. Lokasi dibatasi oleh perumahan di sebelah utara dan selatan, Jl. Teuku Umar sebelah timur, restoran dan kantor kelurahan Keprabon di sebelah barat. Dipilihnya lokasi ini dikarenakan akses menuju ke lokasi sangat mudah. 3. STATUS KELEMBAGAAN Studio Animasi ini merupakan milik swasta kelompok, dengan menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah dan pusat, serta pihak swasta lain untuk menjalankan kegiatannya. 4. OPERASIONAL Studio Animasi dengan Konsep Futuristik di Surakarta memiliki jam operasional sebagai berikut:

4 58 -Senin Jumat : WIB -Sabtu Minggu: WIB Sasaran pengguna studio animasi ini adalah sebagai berikut: - Pengelola - Praktisi Animasi - Client dan masyarakat umum - Pelajar dan mahasiswa 5. STRUKTUR ORGANISASI Skema 4.2. Struktur Pengelola Sumber: analisa penulis, PROGRAM KEGIATAN Secara garis besar macam aktivitas di Studio Animasi meliputi: 1. Kelompok kegiatan utama: a. Kelompok kegiatan produksi

5 59 b. Kelompok kegiatan mencari informasi 2. Kelompok kegiatan penunjang: a. Kelompok kegiatan pengelolaan operasional b. Kelompok kegiatan servis Berdasarkan sifat kegiatan terbagi atas: 1. Kegiatan publik Merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan pengunjung umum, yaitu kegiatan rekreasi berupa melihat galeri dan mencari info animasi serta memesan produk animasi. 2. Kegiatan semi-publik Merupakan kegiatan yang secara tidak langsung berhubungan dengan pengunjung umum, yaitu kegiatan riset animasi, dan workshop. 3. Kegiatan privat Kegiatan intern studio animasi yang tidak melibatkan pengunjung secara langsung, yaitu kegiatan pengelolaan dan produksi animasi. 4. Kegiatan servis Kegiatan pelayanan kepada karyawan dan pengunjung, yang meliputi seluruh kegiatan yang bersifat operasional bangunan. 7. ALUR KEGIATAN - Pengelola

6 60 Skema 4.2. Alur Pengelola 1 Sumber: Analisa penulis - Pengunjung Skema 4.3. Alur Pengunjung Sumber: Analisa penulis - Pengelola Skema 4.4. Alur Pengelola 2 Sumber: Analisa penulis

7 61 - Staff animator Skema 4.5. Alur Staff Animator Sumber: Analisa penulis 8. BESARAN RUANG Lobby Gallery Office 148,492 m2 50,481 m2 189,5 m2 R. Tamu 27 m2 R. Receptionist 10,952 m2 R. Meeting 37,156 m2 R. Pra Production 141,168 m2 R. Production 466,80 m2 R. Post Production 126,58 m2 Kitchen Mushola Gudang Kamar Mandi Pengunjung Kamar mandi karyawan 46,689 m2 8,5 m2 14,61 m2 40,39 m2 22,0 m2 Tabel 4.1. Tabel Besaran Ruang Sumber: Analisa penulis, 2015

8 62 9. POLA HUBUNGAN ANTAR RUANG Hubungan antar ruang Tabel 4.2. Tabel hubungan antar ruang Sumber: Analisa Penulis, ZONING DAN GROUPING 1. Zoning Gambar 4.2. Zoning Sumber: Analisa Penulis, 2015

9 63 2. Grouping Gambar 4.3. Grouping Sumber: Analisa penulis, SISTEM ORGANISASI RUANG Sistem organisasi yang mungkin bisa diterapkan pada studio animasi ini adalah organisasi cluster. Organisasi cluster menggunakan pertimbangan pendekatan fisik untuk menghubungkan suatu ruang terhadap ruang lainnya. Sering kali terdiri dari ruang-ruang selular yang berulang yang memiliki fungsi-fungsi sejenis dan memiliki persamaan sifat visual umum seperti wujud dan orientasi. Gambar 4.4. Ilustrasi organisasi cluster Sumber: F.D.K Ching, 2000:189

10 64 Suatu organisasi cluster juga menerima ruang-ruang yang berlainan ukuran, bentuk, dan fungsinya, tetapi berhubungan satu dengan yang lain berdasarkan penempatan dan ukuran visual seperti simetri atau menurut sumbu. Organisasi cluster bersifat fleksibel dan dapat menerima pertumbuhan dan perubahan langsung tanpa mempengaruhi karakternya. (F.D.K Ching, 2000:189) 12. SISTEM SIRKULASI Sistem sirkulasi menurut F.D.K Ching yang sesuai untuk bisa diterapkan pada Desain Interior Studio Animasi dengan Konsep Futuristik di Surakarta yaitu system sirkulasi Linier, dimana jalan lurus menjadi unsur pengorganisir utama satu sederet ruang-ruang. Di samping itu, jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah. Gambar 4.5. Ilustrasi organisasi konfigurasi jalur linier Sumber: F.D.K Ching, 2000: ELEMEN PEMBENTUK RUANG Dinding Contoh bahan yang dapat digunakan pada studio animasi ini adalah: o Wall Vinyl

11 65 Wall vinyl atau yang sering disebut dengan nama wall sticker atau wall decal, adalah stiker vinyl yang dapat dipasang pada dinding. Wall vinyl dapat berupa satu warna per-lembar dan berbagai warna atau gambar yang dicetak di atasnya. Tipe wall vinyl terdiri atas bermacam bentk dan ukuran. Ukuran regular antara 30cm x 50cm sampai dengan 60cm x 100cm. Ukuran besarnya 100cm x 100cm, dan dapat lebih besar lagi sesuai dengan keinginan. o Acrylic Gambar 4.6. Dinding dengan finishing wall vinyl Sumber: Dinding acrylic yang tembus cahaya memiliki kelebihan menambah nilai estetika dan dapat diintregasikan dengan pencahayaan dinding. Dinding acrylic dapat dibentuk melengkung dan datar.. Gambar 4.7. Dinding dengan finishing acrylic Sumber: blog.innovatebuildingsolutions.com

12 66 o GRC board GRC board adalah material papan yang terbuat semen fiber-glass dengan ketebalan bervariasi antara 5 mm sampai dengan 10 mm. GRC dapat digunakan sebagai dinding partisi, cover kolom bahkan sebagai plafond dalam ruang. Dimensi standar yang dikeluarkan adalah 1220 x Ada 2 (dua) tipe GRC board yaitu tipe rata, square edge (SE) yaitu GRC board yang memiliki tepi yang rata pada setiap bagiannya dan tipe landai, recessed edge (RE) yaitu GRC yang memiliki tepi landai pada keempat sisinya atau sesuai permintaan. Kelebihan tipe RE adalah dalam aplikasi sistem nat yang tertutup. Dengan tepinya yang landai tipe RE dapat dengan mudah dibuat rata dan ketidakrataan dinding akibat pekerjaan kompon dapat diminimalisir. GRC board dapat difinish sebagaimana dinding dari bata difinish, dicat, pasang wallpaper bahkan dipasang keramik. Untuk kekuatan, dinding GRC tidak sekuat dinding bata konvensional. Dengan metode pemasangan rangka yang dapat dibuat dari kayu atau metal zincalume, celah yang terdapat di antara kedua lapisan GRC dapat diisi dengan instalasi ME ataupun dengan bahan soundproof.

13 67 Material GRC board memiliki beberapa keunggulan, yaitu: 1. Waktu pengerjaan yang lebih cepat dan rapi daripada pengerjaan dinding konvensional. 2. Lebih tahan terhadap kelapukan, rayap dan jamur. 3. Mudah pemasangannya dan juga maintenance pada saat penggantian material yang rusak. 4. Pada saat pengerjaan, lokasi kerja dapat lebih bersih daripada pengerjaan dinding konvensional. 5. Dengan kemudahan dan waktu pengerjaan yang lebih cepat maka berpotensi menghemat biaya konstruksi. Gambar 4.8. Dinding partisi GRC Sumber: grcbangunpersada.wordpress.com o Kaca tempered Kaca tempered memiliki kekuatan yang sangat tinggi, mencapai 3 5 kali liat dari kaca biasa. Kaca tempered mampu menahan beban angin, berat, dan tekanan yang lebih tinggi. Kaca ini dibuat dengan memanaskannya lalu didinginkan secara mendadak. Secara visual, tidak ada yang berbeda dari kaca ini,

14 68 sehingga tampilannya tetap terjaga. Kaca tempered juga sangat aman saat pecah, karena pecahannya bulat dan tumpul. Gambar 4.9. Tempered glass Sumber: Analisa kriteria bahan dan alternatif bahan untuk dinding: Ruang Kriteria bahan Alternatif bahan Lobby entrance Tahan kelembaban Office Tahan kelembaban R. Meeting Tahan kelembaban R. Tamu Tahan kelembaban R. Pra Produksi Tahan kelembaban R.Produksi Tahan kelembaban R.Post Produksi Wall Vinyl Gypsum Wall Vinyl Gypsum Wall Vinyl Gypsum Wall Acrylic Gypsum Wall Vinyl Gypsum Wall Vinyl Gypsum Gypsum dan glass wool Panel kayu

15 69 Kitchen Tahan kelembaban Tahan kelembaban Wall Vinyl Wall vinyl Panel kayu Gypsum Tabel 4.3. Tabel analisa criteria bahan dan alternative bahan dinding Sumber: Analisa Penulis Lantai o Vinyl Vinyl composition tile (VCT) adalah material lantai yang biasanya dipakai pada keperluan komersial dan institusi. Lantai vinyl dibuat dalam berbagai macam warna dan berbentuk lembaran dengan bermacam ketebalan (1,8 inci adalah ketebalan umum) melalui pemanasan dan penekanan dan dipotong menjadi 12 inci persegi. Lantai vinyl biasa digunakan untuk lantai dengan tingkat pemakaian tinggi karena biaya murah, tahan lama, dan mudah perawatannya. Vinyl sekarang ini dapat bermotif kayu, marmer dan lainnya. Juga dapat dipotong sesuai pola tertentu. Gambar Lantai vynil Sumber:

16 70 o Epoxy Epoxy Floor Coating adalah kegiatan pengecatan menggunakan bahan cat khusus untuk melindungi lantai, agar kuat dan tahan lama, dan mengurangi resiko kerusakan akibat gesekan. Dengan floor coating selain ketahanan lantai bertambah, membuat lantai lebih mudah dibersihkan dan lebih indah. Epoxy floor coating mempunyai banyak keunggulan dibanding flooring tradisional atau sistem flooring lainnya. Keunggulan epoxy floor coating, antara lain: 1. Secara umum epoxy floor coating meningkatkan kualitas lantai dan memperpanjang usia pemakaian. Pekerjaan diawali dengan bonding epoxy, yang bersifat waterproofing dan sebagai joint sealent antara lantai dengan cat epoxy. 2. Lantai menjadi lebih sehat karena tidak adanya sambungan (seamless) yang merupakan tempat tumbuhnya jamur serta berkembang biaknya bakteri. 3. Secara dekoratif lantai terlihat lebih indah, dengan pilihan warna yang bisa disesuaikan dengan fungsi ruangan/lantai dan selera. 4. Epoxy floor coating memudahkan perawatan, karena menjadikan lantai mudah dibersihkan.

17 71 Gambar Lantai epoxy Sumber: o Marmer Marmer merupakan salah satu contoh material lantai yang kuat dan tahan lama, selain itu tampilannya juga mengkilap memberikan kesan mewah dan elegan. Marmer meliliki motif yang berbeda di setiap lempengnya. Marmer tersedia dalam variasi warna beragam, misalnya hitam, putih, krem, abu-abu, hijau, biru, dan lain-lain. Penggunaan marmer diberi lapisan pelindung khusus pada permukaan marmer agar tidak cepat rusak. Gambar Lantai marmer Sumber: bangunan.com

18 72 Analisa kriteria bahan dan alternatif bahan untuk lantai: Ruang Kriteria bahan Alternatif bahan Lobby entrance Tidak licin Tahan gores dan gesek Menarik perhatian Office Tidak licin Tahan gores dan gesek Bersifat akustik R. Meeting Tidak licin Tahan gores dan gesek Bersifat akustik R. Tamu Tidak licin Tahan gores dan gesek Bersifat akustik R. Pra Produksi Tidak licin Tahan gores dan gesek Bersifat akustik R.Produksi Kuat menahan beban Tidak licin Tahan gores dan gesek Tahan lama R.Post Produksi Tidak licin Tahan gores dan gesek Bersifat akustik Kitchen Tidak licin Tahan gores dan gesek Marmer Keramik Granite Keramik Granite Epoxy Marmer Keramik Granite Marmer Karpet Lantai Vinyl Keramik Karpet Lantai Vinyl Keramik Karpet wall to wall Lantai Vinyl Keramik Karpet Keramik

19 73 Wood laminate Bersifat akustik Tabel 4.4. Tabel analisa criteria bahan dan alternative bahan lantai Sumber: Analisa Penulis Ceiling Berikut adalah alternatif-alternatif bahan ceiling untuk studio animasi: o Gypsum Gypsum merupakan bahan yang paling umum dan banyak dipakai. Gypsum dapat dibuat ceiling bentuk bertingkat dan bentuk lengkung. Minimal ketebalan papan gypsum yang dapat dilengkungkan adalah 6,5 mm dengan radius kelengkungan antara mm. Jarak antara stud yang dibutuhkan sekitar 150 mm. o Rockwool Gambar Contoh gypsum Sumber: Rockwool merupakan bahan kedap suara yang termasuk jenis isolasi termal dan akustik. Terbuat dari

20 74 bahan tambang fiber ringan dengan inti berupa batu alam yang dipadukan dengan damar panas. Gambar Rockwool Sumber: o Glasswool Glasswool merupakan bahan kedap suara dan insulasi yang sangat baik. Produk ini mudah digunakan dan elastis sehingga mudah dipasang sesuai kebutuhan. Gambar Glasswool Sumber: Analisa criteria bahan dan alternatif bahan ceiling: Ruang Kriteria bahan Alternatif bahan Lobby entrance Tahan kelembaban GRC board Acrylic PVC

21 75 Office Tahan kelembaban Bersifat akustik R. Meeting Tahan kelembaban Bersifat akustik R. Tamu Tahan kelembaban Bersifat akustik R. Pra Produksi Tahan kelembaban Bersifat akustik R.Produksi Tahan kelembaban Bersifat akustik R.Post Produksi Tahan kelembaban Bersifat akustik Kitchen Tahan kelembaban Bersifat akustik Gypsum board, GRC board Acrylic PVC Gypsum board, Gypsum board, GRC board Gypsum board, Gypsum board, glasswool/rockwooll Gypsum board, GRC board Tabel 4.5. Tabel analisa criteria bahan dan alternative bahan ceiling Sumber: Analisa Penulis 14. PENGISI RUANG Furniture Pertimbangan furniture yang akan digunakan dalam desain interior studio animasi dengan konsep futuristik di Surakarta adalah:

22 76 Fungsi, furniture disesuaikan dengan fungsi masingmasing ruang. Faktor kenyamanan pengguna sesuai dengan pertimbangan lama penggunaan dan sesuai prinsip ergonomi. Ketahanan, baik secara konstruksi maupun terhadap perubahan suhu temperatur. Nilai estetis, disesuaikan dengan tema dari masingmasing ruangan yang mengangkat nilai futuristik dengan ide gagasan bentuk geometri.. Analisa kebutuhan furniture: Ruang Kegiatan Kebutuhan Furniture Jumlah Lobby Entrance Office - Mencari informasi - Menunggu -Meja resepsionis -Kursi resepsionis -Kursi pengunjung 1 buah 2 buah 4 buah -R.Direktur -R.Manager Proyek -R.Manager -Menerima client -Aktivitas harian kantor -Meja Kerja -Meja Komputer -Kursi -Sofa & Meja -Lemari -Rak R.Tamu -Menerima client -Meja tamu -Kursi Tamu -Storage R.Meeting R.Pra Production -Menerima client -Mengadakan rapat dan persentasi -Meja rapat -Kursi -Storage 6 buah 6 buah 10 buah 2 buah 2 buah 6 buah 1 buah 5 buah 1 buah 1 buah 8 buah 1 buah

23 77 -R.Storyboard -R.Scriptwriter -R.2D model R.Production -R.3D model -R.Texturing& R.Rigging -R.Animation -R.Rendering R.Post Production -Storage -Meja computer -Kursi -Meja computer -Kursi -Meja computer -Kursi -Meja diskusi -Meja computer -Kursi -Meja diskusi 6 buah 12 buah 12 buah 14 buah 14 buah 8 buah 13 buah 1 buah 6 buah 11 buah 1buah -R.Visual Effect -R.Video Digital -R.Audio Digital -R.Preview dan Final Kitchen -Memasak -Makan&minum -Menyimpan konsumsi -Mencuci tangan -Kitchen set -Meja makan -Kursi/stool 1 buah 4 buah 25 buah Tabel 4.6. Tabel analisa kebutuhan furniture Sumber: Analisa Penulis Elemen Estetis Untuk fungsi bangunan sebagai studio animasi elemen estetis yang mendukung secara estetis dan fungsi adalah tempat sampah, pot bunga, patung dan penanda (sign).

24 SISTEM INTERIOR Pencahayaan Jenis-jenis lampu yang digunakan dalam studio animasi ini adalah: 1. Lampu TL (Fluorescent) Lampu TL atau fluorescent adalah lampu yang pada kedua ujung tabungnya terdapat dua batang logam tipis. Cahaya yang dipancarkan cenderung berwarna kebiruan dan menghasilkan efek permukaan yang keras dan kasar. Lampu fluorescent kini telah dibuat dengan berbagai macam warna kaca penutup. Kelebihan yang dimiliki fluorescent adalah menimbulkan nuansa hangat, atmosfer ruang datar, warna ruang menjadi kelabu atau kebiruan. Sinar cahaya berpendar, bentuk dan ukuran tabung besar, hemat energi, dan tahan lama. Gambar Contoh lampu TL/fluorescent Sumber: 2. Lampu LED Lampu Light-Emitting Diode (LED) merupakan sirkuit semikonduktor yang memancarkan cahaya ketika dialiri arus listrik. Sifatnya berbeda dengan

25 79 filament yang harus dipijarkan (dibakar) atau lampu TL yang merupakan pijaran partikel. Lampu LED memancarkan cahaya lewat aliran listrik yang relatif tidak menghasilkan banyak panas. Karena itu lampu LED terasa dingin dipakai karena tidak menambah panas ruangan seperti lampu pijar. Gambar Contoh lampu LED Sumber: Analisa kriteria pencahayaan yang dibutuhkan: Ruang Kriteria analisa Pencahayaan alami Pencahayaan buatan Lobby -Mudah - General lighting: entrance pemasangan Downlight, Lampu gantung Tahan lama Task lighting: spotlight, indirect Office -Mudah pemasangan Tahan lama R. Meeting -Mudah pemasangan Tahan lama R. Tamu -Mudah pemasangan Tahan lama lamp - General lighting: Lampu TL, Lampu halogen - General lighting: Lampu downlight, Lampu gantung - General lighting: Lampu downlight, Lampu gantung

26 80 R. Pra Produksi R.Produksi R.Post Produksi Kitchen -Mudah pemasangan Tahan lama -Mudah pemasangan Tahan lama -Mudah pemasangan Tahan lama -Mudah pemasangan Tahan lama - General lighting: Downlight, Lampu gantung Task lighting: spotlight, indirect lamp Dinding kaca General lighting: Downlight, Task lighting: spotlight, indirect lamp - General lighting: Downlight, Task lighting: spotlight, indirect lamp - General lighting: Downlight, Lampu gantung Task lighting: spotlight, indirect lamp Tabel 4.7. Tabel analisa kriteria pencahayaan Sumber: Analisa penulis Penghawaan Analisa kriteria penghawaan yang dibutuhkan: Ruang Kriteria analisa Penghawaan alami Penghawaan buatan Lobby entrance Office -Mudah pemasangan - -Mudah pengaturan -Dapat menjaga temperatur dan suhu ruang -Mudah pemasangan - -Mudah pengaturan -Dapat menjaga temperatur dan suhu ruang - -AC centre -Exhaust fan - -AC centre -Exhaust fan

27 81 R. Meeting -Mudah pemasangan - -Mudah pengaturan -Dapat menjaga temperatur dan suhu ruang R. Tamu -Mudah pemasangan - -Mudah pengaturan -Dapat menjaga temperatur dan suhu ruang R. Pra -Mudah pemasangan Produksi - -Mudah pengaturan -Dapat menjaga temperatur dan suhu ruang R.Produksi -Mudah pemasangan - -Mudah pengaturan -Dapat menjaga temperatur dan suhu ruang R.Post -Mudah pemasangan Produksi - -Mudah pengaturan -Dapat menjaga temperatur dan suhu ruang Kitchen -Mudah pemasangan - -Mudah pengaturan -Dapat menjaga temperatur dan - -AC centre - -AC centre - -AC centre -Exhaust fan - -AC centre -Exhaust fan - -AC centre Ventilasi suhu ruang Tabel 4.8. Tabel analisa kriteria penghawaan Sumber: Analisa penulis -AC centre -Exhaust fan

28 Akustik Ruang Analisa kriteria akustik ruang yang dibutuhkan yaitu: Ruang Analisa Kriteria Akustik Lobby entrance -Perkiraan acoustic pressure level 50dB-60dB -Tidak memerlukan isolasi suara -Sesuai konsep - Office -Perkiraan acoustic pressure level 30dB-40dB -Tidak memerlukan isolasi suara -Sesuai konsep R. Meeting -Perkiraan acoustic pressure level 30dB-40dB -Tidak memerlukan isolasi suara -Sesuai konsep R. Tamu -Perkiraan acoustic pressure level 30dB-40dB -Tidak memerlukan isolasi suara -Sesuai konsep R. Pra Produksi -Perkiraan acoustic pressure level 30dB-40dB -Tidak memerlukan isolasi suara -Sesuai konsep R.Produksi -Perkiraan acoustic pressure level 30dB-40dB -Memerlukan isolasi suara -Sesuai konsep R.Post Produksi Kitchen -Perkiraan acoustic pressure level 40dB-60dB -Memerlukan isolasi suara -Sesuai konsep -Perkiraan acoustic pressure level 50dB-60dB -Tidak memerlukan isolasi suara -Sesuai konsep Lantai: karpet wall to wall -Dinding: panel akustik -Ceiling: glasswool -Lantai: karpet wall to wall -Dinding: Rockwool -Ceiling: glasswool - Tabel 4.9. Tabel analisa kriteria akustik Sumber: Analisa penulis

29 SISTEM KEAMANAN Sistem keamanan diperhatikan pada dua aspek, yaitu sistem keamanan dari tindak kriminal dan keamanan dari bencana seperti kebakaran. Sistem keamanan dari tindak kriminal menggunakan pos keamanan, kamera CCTV,dan tombol panik/tombol darurat. Untuk keamanan bencana dengan adanya pintu darurat, detektor api, tabung pemadam kebakaran, sprinkle powder, dan sirine. B. KONSEP DESAIN 1. IDE GAGASAN Ide gagasan dari Desain Interior Studio Animasi ini adalah bentuk geometris yaitu segi empat. Hal ini mendukung tema yang digunakan dalam perancangan ini, yaitu futuristik. Bentuk dasar pada konsep futuristik adalah bentuk bentuk geometri yan ditampilkan apa adanya. Gambar Bentuk-bentuk geometri Sumber: Analisa penulis Segi empat dipilih karena bentuknya yang sederhana, mencirikan masa depan dan bisa menghasilkan nilai estetis saat dirancang lebih jauh lagi, seperti mengubah kemiringan sudut, panjang garis, dan bisa juga dikombinasikan dengan bentuk yang lainnya.

30 84 Saat desain ini diaplikasikan ke dalam elemen interior akan menghasilkan suasana yang fresh dan unik. Dengan begitu diharapkan mampu meningkatkan produktivitas para pelaku kegiatan produksi animasi. 2. TEMA Tema perancangan dari Desain Interior Studio Animasi dengan Konsep Futuristik di Surakarta adalah futuristik. Aplikasi gaya desain futuristik ini memiliki citra yang mengesankan bahwa bangunan itu berorientasi ke masa depan atau citra bahwa bangunan itu selalu mengikuti perkembangan jaman yang ditunjukkan melalui ekspresi bangunan seperti bentuk, warna dan material yang mencirikan karakter futuristik untuk diterapkan pada elemen interior maupun pengisi interiornya. Gambar 4.19 Aplikasi ide gagasan (Sumber: Gambar Perspektif)

31 85 3. SUASANA RUANG Suasana yang akan dimunculkan pada Desain Interior Studio Animasi dengan Konsep Futuristik di Surakarta adalah sebuah desain ruangan yang memiliki karakter suasana fresh, simple dan unik. Karakter ini timbul dengan penggunaan warna yang sesuai, desain berbentuk geometri yang dinamis, estetis dan inovatif dengan mengadopsi bentuk-bentuk bebas yang tidak terikat oleh bentukbentuk tertentu. Gambar 4.20 Suasana ruang (Sumber: Gambar Perspektif) Pada Lobby, terdapat ruang resepsionis dan gallery yang berada pada satu ruangan open space. Ruang resepsionis mengusung konsep segi empat sebagai pembentuk ruangan berbentuk kubus berwarna putih, diharapkan dapat menghasilkan kesan simple dan merupakan point of view pada area lobby. Pada galeri yang terletak di belakang ruang resepsionis diharapkan dapat menjadi awalan dalam memperkenalkan animasi kepada pengunjung. Tiga ruangan ini yaitu lobby, resepsionis dan galeri terletak di bagian depan dan merupakan awal dari sirkulasi. Ruangan ini dikemas dengan menonjolkan kesan futuristik dengan harapan mampu menjadi daya tarik bagi pengunjung

32 86 maupun karyawan. Nuansa futuristik yang kuat ditampilkan dengan menghadirkan warna dominan putih yang berkesan luas, pada bagian lantai menggunakan material marmer putih yang glossy, ceiling yang dihiasi bentuk-bentuk geometri dengan aksen warna hitam yang mengusung tema geometry, dipadukan dengan efek lighting tersembunyi yang berbentuk garis yang dramatis akan menghasilkan karakter unik seperti di ruang angkasa. Gambar 4.21 Suasana ruang (Sumber: Gambar Perspektif) Pada ruang meeting terdapat di ruangan yang tersembunyi. Untuk dapat mengakses ruang meeting akan melewati ruang tamu yang didesain menggunakan dinding kaca yang berbentuk geometri yang diharapkan mampu menjadi daya tarik bagi yang melihatnya agar membangkitkan mood saat akan mengadakan pertemuan di ruang meeting. Ruang meeting yang tersembunyi di balik dinding akan memberikan surprise akan semakin mengesankan nuansa futuristik dan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Kemudian ruang production, menggunakan konsep open space dengan menempatkan ceiling yang tinggi agar terkesan luas.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep/Citra Ruang Citra atau image yang digunakan dalam mendukung karakter desain adalah modern natural with batavian etnic, dengan menggunakan bentuk bentuk yang geometris

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Kerangka Berpikir Konsep Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep 105 106 Dari kerangka berpikir diatas dapat penulis memilih konsep Batik Pekalongan : The Diversity of Culture

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan 73 BAB IV KONSEP DESAIN IV.1 Konsep Ruang (Citra Ruang) Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan dengan bergaya futurisctic. Konsep fun ini diartikan sebagai sesuatu

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR IV.1. Konsep Perancangan Konsep Perancangan hotel resort merupakan kesimpulan dari analisis Perancangan hotel resort. Konsep Perancangan hotel resort di pantai Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN KHUSUS BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1. Perencanaan Bahan 4.1.1. Perencanaan Lantai Lantai dasar difungsikan untuk area parkir mobil, area service, pantry, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kamar mandi tamu.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Didalam sebuah perancangan interior, fasilitas sangat menunjang dalam aktifitas yang dilakukan di dalamnya. Fasilitas merupakan hal penting dalam mendesain

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pusat es krim merupakan fasilitas yang dirancang untuk penikmat es krim. Pusat es krim menyediakan berbagai jenis es krim dan kebutuhan mengenai es krim bagi masyarakat terutama

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG

BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG 3.1 Tema Perancangan Tema Dalam Perancangan Interior Rumah Sakit Anak di Bandung ini adalah Wonderland (Tanah Impian). Konsep tema ini didasari oleh tinjauan

Lebih terperinci

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen. BENTUK Bentuk yang digunakan dapat berupa transformasi dari bentuk Tongkonan, ragam hias tradisional Makassar dan Toraja, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan budaya Makassar dan Toraja. Untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB III STUDI LAPANGAN

BAB III STUDI LAPANGAN BAB III STUDI LAPANGAN A. Perpustakaan Grhatama Pustaka Berlokasi di Jl. Janti, Banguntapan Bantul, D.I. Yogyakarta. Jam layanan untuk hari Senin-Jumat : 08.00 s.d. 22.00 WIB, hari Sabtu : 08.00 s.d. 16.00

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Perancangan interior Sing a Song Family Karaoke ini mengambil gaya modern dan tema Pop Art, karena ingin menciptakan suasana

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar A Gambar Gambar Gambar 2.18.

DAFTAR GAMBAR Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar A Gambar Gambar Gambar 2.18. DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Logo Badan Tenaga Nuklir Nasional... 20 Gambar 2.2. Struktur Organisasi Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan (PSTNT) BATAN... 23 Gambar 2.3. Site Plan Gedung PSTNT-BATAN...

Lebih terperinci

Bab IV. Konsep Perancangan

Bab IV. Konsep Perancangan Bab IV Konsep Perancangan 4.1 Konsep Perancangan Konsep perancangan pada proyek ini didasari oleh tinjauan data mengenai sifat dan karakteristik pasien, dimana beberapa dari pasien dewasa maupun anak-anak

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan HEPOL BUILDING HANNINE RESTO Suasana khas Korea Budaya Korea Hanok Nyaman Tenang Gedung Perkantoran Bangunan dengan konsep modern Restoran Korea

Lebih terperinci

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious BAB IV SINTESA PEMBAHASAN 4.1 Gaya Dan Tema Perancangan Menentukan jenis tema merupakan langkah awal dalam membangun suatu ruangan. Untuk dapat memberikan rekomendasi kepada klien akan interior Hotel Mulia

Lebih terperinci

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 5.1 Konsep Citra Ruang Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruangan yang memberikan suasana kondusif kepada pengguna perpustakaan. citra ruang dimana pengguna

Lebih terperinci

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA 2011 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA RUMAH TINGGAL BAPAK Ir. Budiman, M.A. Jl. Merdeka Barat 12 Jakarta Designed by: Karina Larasati NIM. 00987654333 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FBS UNY

Lebih terperinci

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Zen. Zen merupakan konsep yang terinspirasi dari konsep interior Jepang, yang memadukan antara

Lebih terperinci

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic,

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, BAB.IV. KONSEP DESAIN IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, Refreshing, berarti tidak kaku, mampu memotivasi pengguna Relaxing, mampu

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR

BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR 4.1 Latar Belakang Pemilihan Tema Tema yang diangkat untuk mendukung bangunan perpustakaan umum ini adalah Dinamis dan Ceria. Adapun yang melatar belakangi pemilihan

Lebih terperinci

A. IDE GAGASAN PERANCANGAN

A. IDE GAGASAN PERANCANGAN BAB V KONSEP DESAIN A. IDE GAGASAN PERANCANGAN Perencanaan dan perancangan Music Center ini merupakan proyek perancangan fasilitas komersial yang dapat menunjang kegemaran masyarakat terhadap band The

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user digilib.uns.ac.id 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Bali Style. Bali Style merupakan konsep yang sering digunakan pada bangunan

Lebih terperinci

Dramatic Lighting. Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini.

Dramatic Lighting. Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini. APARTEMEN LU: 60 m² Dramatic Lighting Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini. TEKS FRANSISCA WUNGU PRASASTI FOTO ADELINE KRISANTI PROPERTI SUMARTONO TAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DESAIN. dikawasan pusat keramaian dengan lokasi yang strategis.

BAB IV ANALISA DESAIN. dikawasan pusat keramaian dengan lokasi yang strategis. BAB IV ANALISA DESAIN A. ANALISA EKSISTING 1. Asumsi Lokasi Dasar pertimbangan penentuan siteplan Museum Film Horor mengambil lokasi di daerah Jakarta Pusat lebih tepatnya di JL. Cikini Raya (kawasan TIM).

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Konsep Sebuah konsep desain tempat pendidikan yang ramah lingkungan dengan membawa suasana yang asri membawa kehangatan keluarga dalam sebuah wadah pendidikan. Anak anak

Lebih terperinci

Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic

Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic BAB V KONSEP 5.1 Kerangka Konsep Konsep Sekolah Fotografi Darwis Triadi adalah sebuah sekolah fotografi yang didirikan oleh seorang fotografer profesional bernama Andreas Darwis Triadi pada tahun 2003.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini menggunakan pendekatan sustainable design sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1 BAB V KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 5. 1. Dasar dan Tujuan Setelah melewati proses analisis, penulis mengambil tema refreshment atau penyegaran sebagai konsep desain yang akan diterapkan pada perancangan

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1.1 Konsep Perencanaan Dan Perancangan Proyek perencanaan dan perancangan untuk interior SCOOTER OWNERS GROUP INDONESIA Club di Bandung ini mengangkat tema umum

Lebih terperinci

DESAIN INTERIOR STUDIO ANIMASI DENGAN KONSEP FUTURISTIK DI SURAKARTA

DESAIN INTERIOR STUDIO ANIMASI DENGAN KONSEP FUTURISTIK DI SURAKARTA DESAIN INTERIOR STUDIO ANIMASI DENGAN KONSEP FUTURISTIK DI SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Desain Jurusan Desain Interior Fakultas Seni Rupa

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan Konsep yang didesain perancang dengan mengandalkan imajinasi tentang ruangan yang akan digunakan di masa depan, biasanya material menggunakan bahan

Lebih terperinci

SANGGAR DANSA Dl YOGYAKARTA

SANGGAR DANSA Dl YOGYAKARTA DEWI KARTIKA SARI 99512013 Ir. H. Munichy B. Edrees, M. Arch Tugas Akhir Periode III Jurusan Arsiterktur Universitas Islam Indonesia Yogyakarta 2003/2004 LAPORAN PERANCANGAN SANGGAR DANSA Dl YOGYAKARTA

Lebih terperinci

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO KONSEP MAKRO & KONSEP MAKRO Pemilihan langgam Post-modern di rasa lebih sesuai pengaplikasian nya pada konsep desain interior clubhouse eastcoast residence ini, ditambah dengan nuansa natural. Konsep ini

Lebih terperinci

Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan 4.1.1 Konsep Gaya Konsep desain pada perancangan Petlove Pet Center ini menggunakan pendekatan terhadap konsep fungsi dan citra. Perancangan Petlove

Lebih terperinci

Putih Abu Hitam Coklat

Putih Abu Hitam Coklat KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM Tema yang saya terapkan pada tugas Perancangan Ruang Dalam ini adalah konsep Kontemporer. Karakteristik dari konsep kontemporer adalah konsep ruang yang terkesan terbuka

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN IV. 1 ZONING DAN GROUPING Gambar 4.1Zoning lantai 1 ANALISIS ZONING Peletakkan area semi private terjaga privasinya dan tidak mengganggu pengunjung yang datang. Area Private

Lebih terperinci

Alamat : Jl. Boulevard Bukit Gading Raya, Jakarta, Kota Jakarta Utara.

Alamat : Jl. Boulevard Bukit Gading Raya, Jakarta, Kota Jakarta Utara. LAPORAN OBSERVASI AWAL 1. PROFIL OBJEK OBSERVASI Gambar Hotel BnB Kelapa Gading, Jakarta sumber : http://www.laterooms.com/en/hotel-reservations/277724_the-bnb-jakarta-kelapagading-jakarta.aspx Nama objek

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Gaya dan Tema Perancangan Gaya dan tema dari perancangan interior Sekolah Lukis Ohayo ini mengarah pada gaya modern pop art. Pemilihan gaya modern pop art karena gaya

Lebih terperinci

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN 1 BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN Pengaplikasian wall treatment menggunakan bata exposed, lantai bermaterial concrete tanpa finishing Penerapan modul atau bentuk abstrak dan geometris pada furnitur dan partisi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya modern etnik. Pemilihan gaya modern etnik berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V. PENGOLAHAN INTERIOR DENAH KHUSUS

BAB V. PENGOLAHAN INTERIOR DENAH KHUSUS BAB V. PENGOLAHAN INTERIOR DENAH KHUSUS Pengolahan interior medical spa ini berdasarkan inspirasi dari kebudayaan Sunda dan unsur spa itu sendiri yaitu air. Penggabungan unsur natural dari budaya setempat

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Berdasarkan analisa yang telah dibahas pada BAB III, maka citra ruang yang akan diangkat pada Japan Foundation ini adalah citra yang dapat / mampu menopang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dalam perancangan interior Hotel Mulia ini, penulis membatasi ruang lingkup perancangan dengan mengambil lobby dan kamar tamu pada hotel ini sebagai denah khusus

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai BAB V KONSEP DESAIN 5.1 Konsep Citra Konsep merupakan solusi dari permasalahan desain yang ada. Oleh karena itu, dalam pembuatan konsep harus mempertimbangkan mengenai simbolisasi, kebutuhan pengguna,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pintu Masuk Kendaraan dan Manusia Dari analisa yang telah dibahas pada bab sebelumnya pintu masuk kendaraan dan manusia akan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BANDUNG CITY HOTEL. di kota Bandung mulai dari pemerintahan pusat daerah, pendidikan,

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BANDUNG CITY HOTEL. di kota Bandung mulai dari pemerintahan pusat daerah, pendidikan, BAB IV KONSEP PERANCANGAN BANDUNG CITY HOTEL 4.1. Fungsi Perancangan Perkembangan kota Bandung yang sangat pesat karena mudahnya sarana transportasi baik darat maupun udara yang dapat ditempuh menuju kota

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur yang didasarkan dengan perilaku manusia merupakan salah satu bentuk arsitektur yang menggabungkan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar Perancangan Pusat Pemasaran Mebel di Kota Pasuruan ini adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian konsep perancangan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 1.1 Penerapan konsep frame pada bangunan Konsep frame pada bangunan ini diterapkan ke dalam seluruh bagian ruangan, meliputi lantai, dinding dan langit-langit. Konsep tersebut

Lebih terperinci

ELEMEN ESTETIS. Topeng Cepot pada Dinding. Ukiran pada partisi

ELEMEN ESTETIS. Topeng Cepot pada Dinding. Ukiran pada partisi AUDITORIUM BENTUK WARNA MATERIAL Menggunakan sistem dinding panel berporiyang terdiri dari dua konfigurasi : 1. Konfigurasi penyerap (pori terbuka) 2. Konfigurasi pemantul (pori tertutup) Dan dapat di

Lebih terperinci

Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan Konsep Industrial Modern

Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan Konsep Industrial Modern JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) F-17 Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan Konsep Industrial Modern Nikita Bunga Pratiwi, Budiono, dan Mahendra Wardhana

Lebih terperinci

BAB IV Konsep Perancangan Museum Mobil Klasik. ini adalah Vintage Industrial. Tema ini terdiri dari kata Vintage dan

BAB IV Konsep Perancangan Museum Mobil Klasik. ini adalah Vintage Industrial. Tema ini terdiri dari kata Vintage dan BAB IV Konsep Perancangan Museum Mobil Klasik 4.1 Tema Tema yang diambil dalam perancangan Museum Mobil Klasik ini adalah Vintage Industrial. Tema ini terdiri dari kata Vintage dan Industrial. Vintage

Lebih terperinci

5.2 Konsep Citra Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruang yang memberikan kesan menyegarkan, nyaman dan menonjolkan suasana alami namun teta

5.2 Konsep Citra Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruang yang memberikan kesan menyegarkan, nyaman dan menonjolkan suasana alami namun teta BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1 Penelusuran Konsep Berdasarkan Analisa Konsep perencanaan interior yang digunakan dalam perancangan ini adalah refresh yang berarti to give new freshness or brightness to;

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI LUKIS MODERN DI YOGYAKARTA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI LUKIS MODERN DI YOGYAKARTA BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI LUKIS MODERN DI YOGYAKARTA 5.1 Konsep Ruang dan Bangunan Permasalahan dalam perencanaan dan perancangan Galeri Seni Lukis Modern di Yogyakarta adalah

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN LAPANGAN

BAB III KAJIAN LAPANGAN BAB III KAJIAN LAPANGAN A. Ieke Coffe and Gelato (survei café es krim) 1. Lokasi: Jl. Yos Sudarso No. 197 Solo. Merupakan jalan utama ke arah Solo Baru. Letaknya di pinggir jalan. 2. Aktivitas a. Pengunjung:

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN BAB IV. KONSEP PERANCANGAN IV. 1 Konsep Citra Pada Ayu Balinese Beauty & Spa ini memilih untuk memberikan kesan citra seperti pada tabel dibawah ini. Bagan 4. 1 Konsep Citra IV. 2 Latar Belakang Pemilihan

Lebih terperinci

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep perancangan mengacu pada karakteristik arsitektur organik, yaitu 1. Bukan meniru bentuk dari alam tapi mengembangkan prinsip yang ada di alam Mengembangkan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Beberapa simpulan dari hasil perancangan ini adalah:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Beberapa simpulan dari hasil perancangan ini adalah: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Beberapa simpulan dari hasil perancangan ini adalah: 1. Untuk menerapkan konsep desain Mars pada perancangan ini maka interior perancangan mini teater ini menerapkan

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BANK INDONESIA BANDUNG

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BANK INDONESIA BANDUNG BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BANK INDONESIA BANDUNG 3.1 Tema Dan Gaya a. Tema Tema yang akan diterapkan pada Museum Bank Indonesia ini adalah Menemani Perjalanan Panjang Bank Indonesia.

Lebih terperinci

BABV ADAPTIVE RE-USE. Upaya yang akan dilakukan untuk perencanaan perubahan fungsi bangunan Omah Dhuwur Gallery adalah sebagai berikut:

BABV ADAPTIVE RE-USE. Upaya yang akan dilakukan untuk perencanaan perubahan fungsi bangunan Omah Dhuwur Gallery adalah sebagai berikut: BABV ADAPTIVE RE-USE Dengan melihat kondisi eksisting Omah Dhuwur Gallery pada Bab III dan analisa program pada Bab IV, maka pembahasan-pembahasan tersebut di atas digunakan sebagai dasar pertimbangan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN Batik merupakan warisan budaya dari Indonesia yang sudah disahkan oleh pihak UNESCO. Batik Yogyakarta atau Batik Jogja merupakan bagian dari budaya Jawa.

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN LITERATUR

BAB II. KAJIAN LITERATUR BAB II. KAJIAN LITERATUR 2.1 Pengertian Judul Pengertian judul Desain Interior Pusat Mainan Jakarta "dengan perencanaan dan perancangan di Jakarta, adalah sebagai berikut : 1. Desain Rancangan, rencana

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 4.1 Alternatif Zoning 1 ANALISA : Letak zona publik berada di dekat pintu masuk karena zona tersebut diperunttukan bagi pengunjung yang baru datang. Pada alternative zona

Lebih terperinci

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR Ruangan interior dibentuk oleh beberapa bidang dua dimensi, yaitu lantai, dinding, plafon serta bukaan pintu dan jendela. Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), apabila

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TATA PAMER MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA BANDUNG. Museum Konperensi Asia Afrika merupakan sarana edukasi serta

BAB III TINJAUAN TATA PAMER MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA BANDUNG. Museum Konperensi Asia Afrika merupakan sarana edukasi serta BAB III TINJAUAN TATA PAMER MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA BANDUNG Museum Konperensi Asia Afrika merupakan sarana edukasi serta hiburan bagi masyarakat untuk memperoleh segala informasi mengenai sejarah

Lebih terperinci

Achmad Rifki Fauzi TEKNIK PERENCANAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

Achmad Rifki Fauzi TEKNIK PERENCANAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR Achmad Rifki Fauzi TEKNIK PERENCANAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR LATAR BELAKANG Didalam membangun sebuah bangunan, perlu adanya penjadwalan yang sestematis, sehingga bangunan yang akan dibangun tepat pada waktunya.

Lebih terperinci

BAB IV Analisa Proyek Pembangunan ROYAL HAMPTON PARK APARTMENT PONDOK INDAH 4.1 Keikutsertaan Praktikan Dalam Proyek Selama masa kerja praktik di PT CNP INTERNATIONAL, saya dalam praktiknya diberi tugas

Lebih terperinci

Desain Interior Kantor Pelayanan Pajak Pratama Dengan Langgam Modern Bali

Desain Interior Kantor Pelayanan Pajak Pratama Dengan Langgam Modern Bali JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Desain Interior Kantor Pelayanan Pajak Pratama Dengan Langgam Modern Bali Dhemy Juniartha,Ir.Nanik Rachmaniyah,MT Desain

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG 5.1 Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Rest Area Tol Semarang - Batang ini berisi mengenai hasil perhitungan program

Lebih terperinci

Desain Interior Hotel Alila dengan Langgam Modern Luxury Nuansa Budaya Jawa

Desain Interior Hotel Alila dengan Langgam Modern Luxury Nuansa Budaya Jawa G272 Desain Interior Hotel Alila dengan Langgam Modern Luxury Nuansa Budaya Jawa Timotius Disa dan R. Adi Wardoyo Departemen Desain Interior, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

bahasa dan mulai menyebarkan ajaran Kristus kepada orang lain yang beranekaragam. Hal tersebut mirip dengan karakter umat di Gereja St. Monika BSD yan

bahasa dan mulai menyebarkan ajaran Kristus kepada orang lain yang beranekaragam. Hal tersebut mirip dengan karakter umat di Gereja St. Monika BSD yan BAB V KONSEP PERANCANGAN Setelah melakukan pengamatan dan analisa pada bab sebelumnya, maka bangunan gereja St. Monika BSD memerlukan suatu peremajaan pada bagian interior berupa pengembangan komposisi

Lebih terperinci

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN 1 133 134 KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA Aspek Pertanyaan 1. Latar belakang 1. Bagaimanakah sejarah berdirinya LPIT BIAS? 2. Siapakah pendiri LPIT BIAS? 3. Apa tujuan didirikan LPIT BIAS? 4. Ada

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAMING. 4.1 Analisa Existing Asumsi Lokasi

BAB IV PROGRAMING. 4.1 Analisa Existing Asumsi Lokasi BAB IV PROGRAMING 4.1 Analisa Existing 4.1.1 Asumsi Lokasi Dalam sebuah perancangan interior, pemilihan lokasi sangatlah penting. Karena dengan pemilihan lokasi yang tepat maka orang akan lebih mudah dalam

Lebih terperinci

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG TEMA DAN KONSEP T E M A Trend dalam berpakaian dari tahun ke tahun akan TEMA terus berputar, dan akan berkembang lagi seiring berjalannya waktu eksplorasi tentang suatu pergerakan progressive yang selalu

Lebih terperinci

Gambar 4.20 Gallery National of Indonesia s Coffee Shop

Gambar 4.20 Gallery National of Indonesia s Coffee Shop DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Peta Jakarta... 13 Gambar 2.2 Peta Jakarta Pusat... 13 Gambar 2.3 Denah Eksisting GNI... 15 Gambar 2.4 Resepsionis Eksisting GNI... 16 Gambar 2.5 Gedung B Pameran Showroom Temporer

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Zoning dan Grouping 4.1.1 Analisa Zoning Zoning 1 Gambar 4.1. Zoning 1 Zona private memiliki view langsung melihat keluar. Tetapi terletak jauh dari zona public,

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR QUEEN GRAPHIC HOUSE PADANG PANJANG SUMATERA BARAT. Amry Diza jade. Abstrak

PERANCANGAN INTERIOR QUEEN GRAPHIC HOUSE PADANG PANJANG SUMATERA BARAT. Amry Diza jade. Abstrak PERANCANGAN INTERIOR QUEEN GRAPHIC HOUSE PADANG PANJANG SUMATERA BARAT Amry Diza jade 0 73 03 Abstrak Queen Graphic House merupakan perusahaan atau kantor yang bergerak dalam bidang jasa desain grafis.

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA

BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA 3.1 Tema dan Penggayaan Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia merupakan sebuah sarana yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Konsep pada Fitness Center, interior desain yang ditampilkan oleh Fitness Center ini bergaya Modern Retro. Tema perancangan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP 4.1 IDE AWAL

BAB IV KONSEP 4.1 IDE AWAL BAB IV KONSEP 4.1 IDE AWAL Gedung Auditorium Musik Bandung ini merupakan fasilitas yang diperuntukkan kepada kaum remaja di Bandung. Kaum remaja yang senang berekspresi menjadi pertimbangan dalam pencarian

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 4.1. Konsep Perancangan 1. Konsep Gaya Dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Showroom BMW Eurokars ini mengarah pada gaya Modern Hi-tech. Pemilihan gaya

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN LAPANGAN

BAB III KAJIAN LAPANGAN BAB III KAJIAN LAPANGAN III. A. Tinjauan Umum Lokasi proyek berada di Kota Surakarta atau biasa dikenal dengan nama Kota Solo. Dahulu "Sala" adalah dusun yang dipilih oleh Sunan Pakubuwana II dari tiga

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN 4.1 Konsep Desain 4.1.1 Kerangka Konsep Desain Gambar 4.1 Kerangka Konsep (Sumber : Qoni ah Azrina,2015) 101 102 4.1.2 Tema Tema yang digunakan dalam perancangan ini adalah

Lebih terperinci

BAB 4. Analisis dan Bahasan

BAB 4. Analisis dan Bahasan BAB 4 Analisis dan Bahasan 4.1 Konsep Perancangan Makanan kini tak lagi hanya menjadi sekedar pengisi perut. Masyarakat kini menyadari makanan dengan segi kultural yang varian telah menjadi lifestyle yang

Lebih terperinci

BAB III STUDI LAPANGAN. Syariah Hotel Lor In Solo adalah sebuah Hotel syariah berbintang 4

BAB III STUDI LAPANGAN. Syariah Hotel Lor In Solo adalah sebuah Hotel syariah berbintang 4 BAB III STUDI LAPANGAN III. III. A. OBSERVASI A.1. Syariah Hotel Lor In Solo Syariah Hotel Lor In Solo adalah sebuah Hotel syariah berbintang 4 terbesar di kota Solo. Hotel yang memiliki luasan yang tidak

Lebih terperinci

hunian lama, BERNYAWA BARU Fotografer Lindung Soemarhadi

hunian lama, BERNYAWA BARU Fotografer Lindung Soemarhadi 1 2 hunian lama, BERNYAWA BARU Penulis Qisthi Jihan Fotografer Lindung Soemarhadi Di tengah maraknya pembangunan rumah modern, seperti cluster atau apartemen, pemilik rumah ini malah memutuskan untuk memilih

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 187 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Di dalam dunia pertunjukan seni peran, monolog berarti hanya ada satu orang untuk melakukan semua adegan atau sketsa (peran sendirian) pada petunjukan

Lebih terperinci

Daftar Isi. Judul Kata Pengantar. Daftar Foto

Daftar Isi. Judul Kata Pengantar. Daftar Foto Daftar Isi Judul Kata Pengantar Abstrak.. Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Foto Daftar Tabel ii iii v viii x xi BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang. 1 1.1.1 Sekolah Musik 1 1.1.2 Musik.. 2 1.2 Tema dan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.I. Fungsi Perancangan Fashion center ini bertujuan untuk menghimpun aktivitas dan kegiatan yang bergerak di bidang fashion. Untuk menciptakan efisiensi,efektivitas dan optimalitas

Lebih terperinci

BAB 3. Metode Perancangan

BAB 3. Metode Perancangan BAB 3 Metode Perancangan 3.1 Metodologi Desain 3.1.1 Mind Mapping Mind mapping merupakan hasil pemikiran ide yang dimulai dari pokok permasalahan kemudian dijabarkan menjadi beberapa pokok permalasalahan

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Konsep Perencanaan Dalam menonton sebuah film, sebuah imajinasi dan fantasi perlu untuk dijaga dan tersampaikan sehingga penonton dapat menikmati sebuah film

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil Perancangan Galeri Seni Dwi Matra di Batu merupakan aplikasi dari

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil Perancangan Galeri Seni Dwi Matra di Batu merupakan aplikasi dari BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Penerapan Konsep Perancangan Hasil Perancangan Galeri Seni Dwi Matra di Batu merupakan aplikasi dari proses melanjutkan atau mencari keberlanjutan sebuah tradisi dengan cara

Lebih terperinci

Natural Friendly Neoclassical Style. Architecture

Natural Friendly Neoclassical Style. Architecture Architecture Natural Friendly Neoclassical Style Teks: Widya Prawira Foto: BambangPurwanto Desain rumah yang everlasting dengan mengoptimalkan potensi lingkungan, menjadikan rumah ini bersahabat dengan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN BAB 4 KONSEP PERANCANGAN 4.1 Tema Interior Konsep desain pada perancangan fasilitas Pusat Pengembangan Kreativitas Anak ini menggunakan pendekatan terhadap konsep fungsi dan citra. Fasilitas ini mengambil

Lebih terperinci

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2 1. Varian I Varian I memiliki tiga buah komponen yaitu komponen D1 yang berfungsi sebagai dinding utama, komponen D2, komponen D3 dan komponen D4. Varian I dikembangkan dalam modul 70 x 60 cm. a. Komponen

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning Handrail diperlukan di kedua sisi tangga dan harus ditancapkan kuat ke dinding dengan ketinggian 84.64 cm. 6. Pintu Ruangan Pintu ruang harus menggunakan panel kaca yang tingginya disesuaikan dengan siswa,

Lebih terperinci

Teknis Menggambar Desain Interior

Teknis Menggambar Desain Interior TEKNIK MEMBUAT GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR Pentingnya gambar teknik bagi orang yang bekerja di bidang teknik, dapat disamakan dengan pentingnya menulis bagi pengarang. Gambar teknik merupakan suatu media

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu

Lebih terperinci