KONSUMSI DI PROVINSI ACEH
|
|
- Ratna Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ISSN Pages pp KONSUMSI DI PROVINSI ACEH Muhammad Afdhal 1), Sofyan Syahnur 2), Muhammad Nasir 3) 1,2,3) Magister Ilmu Ekonomi Banda Aceh Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No.7, Darussalam Banda Aceh 23111, Abstract:: In everyday life, everyone is always associated with the consumption to meet the needs for food, clothing, entertainment, or for other needs. Public expenditures for food, clothing, and other necessities is called the expenditure or consumption. Public consumption is influenced by many factors, including the factors of income, wealth, interest rates and inflation. This is supported by theories that have been developed by economists. The data used are secondary data by type of annual time series data from 1990 to 2012 were sourced from the Regional Development Planning Agency (BAPPEDA) Aceh Province, the Central Statistics Agency (BPS), Bank Indonesia (BI) and other supporting data obtained of journals, books and research beforehand. The variable in this study is income, wealth, interest rates and inflation and its relation to household consumption. any increase in regional per capita income of Rp 1 million Y_t it will lower household consumption C_t Rp billion. any increase in quasi money W_t Rp 1 billion, it will increase the consumption of Rp C_t billion. any increase in deposit rates r_t Rp 1% it will reduce the consumption of Rp C_t billion. any increase in inflation i_t Rp 1% it will increase consumption C_t Rp billion. Keywords: the consumption, Public, income, wealth, interest rates, inflation Abstrak: Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang selalu berhubungan dengan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan pangan, pakaian, hiburan atau untuk kebutuhan yang lain. Pengeluaran masyarakat untuk makanan, pakaian, dan kebutuhan lainnya tersebut dinamakan dengan pembelanjaan atau konsumsi. Konsumsi masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya faktor pendapatan, kekayaan, tingkat suku bunga dan inflasi. Hal ini didukung oleh teori yang telah dikembangkan oleh para ahli ekonomi. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan jenis data runtun waktu tahunan dari tahun 1990 sampai tahun 2012 yang bersumber dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Aceh, Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia (BI) dan data pendukung lainnya yang diperoleh dari jurnal, buku dan penelitian sebelumnya. Variabel dalam penelitian ini adalah pendapatan, kekayaan, suku bunga dan inflasi serta kaitannya dengan konsumsi rumah tangga. setiap kenaikan pendapatan regional per kapita Y_t sebesar Rp 1 juta maka akan menurunkan konsumsi rumah tangga C_t sebesar Rp miliar. setiap kenaikan uang kuasi W_t sebesar Rp 1 miliar maka akan meningkatkan konsumsi C_t sebesar Rp miliar. setiap kenaikan suku bunga deposito r_t sebesar Rp 1% maka akan menurunkan konsumsi C_t sebesar Rp miliar. setiap kenaikan inflasi i_t sebesar Rp 1% maka akan meningkatkan konsumsi C_t sebesar Rp miliar. Kata kunci : Konsumsi, Masyarakat, Pendapatan. Kekayaan, Suku Bunga, Inflasi PENDAHULUAN Konsumsi masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya faktor pendapatan, kekayaan, tingkat suku bunga dan inflasi. Hal ini didukung oleh teori yang telah dikembangkan oleh para ahli ekonomi. Menurut Keynes yang dikutip dalam Mankiw (2003) menyatakan bahwa pengeluaran konsumsi masyarakat tergantung (berbanding lurus) dengan tingkat pendapatannya. Lebih lanjut Keynes menyebutkan bahwa konsumsi merupakan fungsi dari pendapatan disposable. Dimana pendapatan disposable adalah pendapatan setelah dikurangi dengan 11 - Volume 2, No. 3, Agustus 2014
2 pembayaran pajak, jadi semakin tinggi nilai pendapatan disposable maka akan semakin tinggi pula jumlah konsumsinya.selanjutnya menurut Keynes ada batas konsumsi minimal, tidak tergantung pada tingkat pendapatan yang disebut konsumsi otonom. Artinya tingkat konsumsi tersebut harus dipenuhi walaupun tingkat pendapatan adalah nol, dan hal ini ditentukan oleh faktor di luar pendapatan, seperti ekspektasi ekonomi dari konsumen, ketersediaan dan syarat-syarat kredit, standar hidup yang diharapkan,distribusi umur, lokasi geografis.sementara itu, Samuelson (1999) menyebutkan bahwa faktor-faktor pokok yang mempengaruhi dan menentukan jumlah pengeluaran untuk konsumsi adalah pendapatan disposibel sebagai faktor utama, pendapatan permanen dan pendapatan menurut daur hidup, kekayaan dan faktor permanen lainnya seperti faktor sosial dan harapan tentang kondisi ekonomi dimasa yang akan datang. Sementara itu untuk Provinsi Aceh, selama dua tahun terakhir terjadi perubahan pola pengeluaran masyarakat untuk konsumsi, berdasarkan hasil Susenas Panel Maret 2010 dan Susenas Triwulan I tahun 2011, diketahui bahwa terjadi perubahan persentase besaran konsumsi untuk makanan dan non makanan. Dibandingkan dengan konsumsi nasional, pada tahun 2010 dan 2011, pengeluaran masyarakat di Provinsi Aceh lebih banyak untuk konsumsi makanan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel berikut : Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan (Rp.) Masyarakat Provinsi Aceh ( ) Sumber : BPS Provinsi Aceh, 2013 Untuk faktor pendapatan, pendekatan yang digunakan adalah dengan pendapatan regional bruto perkapita (PDRB per kapita). Di Provinsi Aceh, pendapatan regional bruto perkapita cenderung meningkat dari tahun 2007 sampai dengan 2011, baik dengan maupun tanpa migas. Berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik Provinsi Aceh, inflasi Provinsi Aceh cenderung fluktuatifdari tahun 2000 antara 3,43% sampai dengan 34,88%. Inflasi terbesar terjadi pada tahun 2005 dimana pada tahun tersebut terjadi Bencana Gempa dan Tsunami yang membuat perekonomian di Aceh goyah dan inflasi mencapai 34,88%. Sedangkan inflasi terendah terjadi pada tahun 2011 dengan tingkat inflasi sebesar 3,43%. Perbandingan tingkat inflasi Provinsi Aceh dengan Nasional dapat dilihat pada Grafik berikut : Sumber : BPS Provinsi Aceh, 2013 Guritno (1998) mengatakan inflasi sebagai fenomena ekonomi yang terutama terjadi di Negara-negara berkembang seperti Indonesia Volume 2, No. 3, Agustus
3 sangat mempengaruhi kegiatan perekonomian. Tingkat inflasi adalah kenaikan harga barang secara umum yang menyebabkan terjadinya efek substitusi. Konsumen akan mengurangi pembelian terhadap barang-barang yang harganya relatif mahal dan menambah pengeluaran konsumsi terhadap barang-barang yang harganya relatif murah. Kenaikan tingkatharga umum tidaklah berarti bahwa kenaikan harga barang terjadi secara proporsional. Hal ini mendorong konsumen untuk mengalihkan konsumsinya dari barang yang satu ke barang lainnya. Inflasi yang tinggi akan melemahkan daya beli masyarakat terutama terhadap produksi dalam negeri yang selanjutnya akan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap nilai mata uang nasional. Banyak alasan yang menyebabkan analisis makroekonomiperlu memperhatikan tentang konsumsi rumah tangga secara mendalam. Alasan pertama, konsumsi rumah tangga memberikan pemasukan kepada pendapatan nasional. Di kebanyakan negara, pengeluaran konsumsi sekitar persen dari pendapatan nasional. Alasan yang kedua, konsumsi rumah tangga mempunyai dampak dalam menentukan fluktuasi kegiatan ekonomi dari satu waktu ke waktu lainnya. Atas dasar kondisi tersebut, penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi masyarakat menjadi penting untuk dilakukan. Dari berbagai data yang telah dikemukakan diatas, menarik untuk membuat analisis tentang pola konsumsi dan faktor-faktor yang mempengaruhi pola konsumsi tersebut di Provinsi Aceh. Sesuai dengan beberapa teori di atas, pengaruh faktor yang ingin dilihat antara lain pendapatan, kekayaan, tingkat suku bunga dan inflasi. KAJIAN KEPUSTAKAAN Teori Konsumsi Menurut Mankiw (2000) Konsumsi adalah barang atau jasa yang dibeli oleh rumah tangga, konsumsi terdiri dari barang tidak tahan lama (Non Durable Goods) adalah barang yang habis dipakai dalam waktu pendek, seperti makanan dan pakaian. Kedua adalah barang tahan lama (Durable Goods) adalah barang yang memiliki usia panjang seperti mobil, televisi, alat-alat elektronik, ponsel dan lainya. Ketiga, jasa (services) meliputi pekerjaan yang dilakukan untuk konsumen oleh individu dan perusahaan seperti potong rambut dan berobat ke dokter. Yang dibelanjakan untuk pembelian barang-barang dan jasa guna mendapatkan kepuasan dan memenuhi kebutuhan. Teori Konsumsi John Maynard Keynes Dalam teorinya Keynes mengandalkan analisis statistik, dan juga membuatdugaandugaan tentang konsumsi berdasarkan introspeksi dan observasi casual. Pertamadan terpenting Keynes menduga bahwa, kecenderungan mengkonsumsi marginal (marginal propensity to consume) jumlah yang dikonsumsi dalam setiap tambahanpendapatan adalah antara nol dan satu. Kecenderungan mengkonsumsi marginal adalahkrusial bagi rekomendasi kebijakan Keynes untuk 13 - Volume 2, No. 3, Agustus 2014
4 menurunkan pengangguran yang kianmeluas. Kekuatan kebijakan fiskal untuk mempengaruhi perekonomian sepertiditunjukkan oleh pengganda kebijakan fiskal muncul dari umpan balik antara pendapatandan konsumsi. Kedua, Keynes menyatakan bahwa rasio konsumsi terhadap pendapatan, yang disebut kecenderungan mengkonsumsi rata-rata (avarage prospensity to consume), turunketika pendapatan naik. Ia percaya bahwa tabungan adalah kemewahan, sehingga iaberharap orang kaya menabung dalam proporsi yang lebih tinggi dari pendapatan merekaketimbang si miskin. Ketiga, Keynes berpendapat bahwa pendapatan merupakan determinan konsumsiyang penting dan tingkat bunga tidak memiliki peranan penting. Keynes menyatakanbahwa pengaruh tingkat bunga terhadap konsumsi hanya sebatas teori. Kesimpulannya bahwa pengaruh jangka pendek dari tingkat bunga terhadap pengeluaran individu daripendapatannya bersifat sekunder dan relatif tidak penting. Berdasarkan tiga dugaan ini, fungsi konsumsi Keynes sering ditulis sebagai berikut: C = a + by, a > 0, 0 < b < 1 Keterangan: C = konsumsi Y = pendapatan disposibel a = konstanta b = kecenderungan mengkonsumsi marginal (Mankiw, 2003) Teori Konsumsi Milton Friedman Teori dengan hipotesis pendapatan permanen dikemukakan oleh Milton Friedman. Menurut teori ini pendapatan masyarakat dapat digolongkan menjadi 2 (dua) jenis yaitu pendapatan permanen (permanent income) dan pendapatan sementara (transitory income). Pengertian dari pendapatan permanen adalah (Mangkoesoebroto, 1998) Teori Konsumsi Franco Modigliani Teori dengan hipotesis siklus hidup dikemukaan oleh Franco Modigliani. Franco Modigliani menerangkan bahwa pola pengeluaran konsumsi masyarakat mendasarkan kepada kenyataan bahwa pola penerimaan dan pola pengeluaran konsumsi seseorang pada umumnya dipengaruhi oleh masa dalam siklus hidupnya. Karena orang cenderung menerima penghasilan/pendapatan yang rendah pada usia muda, tinggi pada usia menengah dan rendah pada usia tua, maka rasio tabungan akan berfluktuasi sejalan dengan perkembangan umur mereka yaitu orang muda akan mempunyai tabungan negatif (dissaving), orang berumur menengah menabung dan membayar kembali pinjaman pada masa muda mereka, dan orang usia tua akan mengambil tabungan yang dibuatnya di masa usia menengah. Teori Konsumsi James Dusenberry James Dusenberry mengemukakan bahwa pengeluaran konsumsi suatu masyarakat ditentukan terutama oleh tingginya pendapatan tertinggi yang pernah dicapainya. Pendapatan Volume 2, No. 3, Agustus
5 berkurang, konsumen tidak akan banyak mengurangi pengeluaran untuk konsumsi. Untuk mempertahankan tingkat konsumsi yang inggi, terpaksa mengurangi besarnya tabungan. Apabila pendapatan bertambah maka konsumsi mereka juga akan betambah, tetapi bertambahnya tidak terlalu besar. Sedangkan tabungan akan bertambah besar dengan pesatnya. Kenyataan ini terus kita jumpai sampai tingkat pendapatan tertinggi yang telah kita capai tercapai kembali. Sesudah puncak dari pendapatan sebelumnya telah dilalui, maka tambahan pendapatan akan banyak menyebabkan bertambahnya pengeluaran untuk konsumsi, sedangkan di lain pihak bertambahnya tabungan tidak begitu cepat (Reksoprayitno, 2000). Teori Konsumsi Irving Fisher Ekonom Irving Fisher mengembangkan model yang digunakan para ekonom untuk menganalisis bagaimana konsumen yang berpandangan ke depan dan rasional membuat pilihan antar waktu yaitu, pilihan yang meliputi periode waktu yang berbeda. Model Fisher menghilangkan hambatan-hambatan yang dihadapi konsumen, preferensi yang mereka miliki dan bagaimana hambatan-hambatan serta preferensi ini bersama-sama menentukan pilihan mereka terhadap konsumsi dan tabungan. METODE PENELITIAN Penelitian ini memfokuskan masalah mengenai pola konsumsidan faktor-faktor yang 15 - Volume 2, No. 3, Agustus 2014 mempengaruhi konsumsi di Provinsi Aceh dari tahun 1990 sampai tahun Data yang digunakan adalah data sekunder dengan jenis data runtun waktu tahunan dari tahun 1990 sampai tahun 2012 yang bersumber dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Aceh, Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia (BI) dan data pendukung lainnya yang diperoleh dari jurnal, buku dan penelitian sebelumnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif yang digunakan untuk menggambarkan data tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku (Sugiyono, 2008). Berdasarkan teori konsumsi yang sudah diungkapkan adalah model regresi linear berganda (multiple regression) dan kerangka konseptual sebelumnya, penelitian ini menggunakan beberapa model pendekatan. Model pertama yang digunakan sesuai dengan model yang dikemukakan oleh Keynes : C = f(y) Dimana C adalah konsumsi, Y adalah pendapatan disposabel. Selanjutnya dari model (1) dapat dituliskan persamaan linearnya menjadi : C = + Y + ɛ, > 0, 0 < < 1 C = f(y, W, r, i) dimana merupakan konstanta atau itersep, sedangkan adalah kecenderungan konsumsi marginal atau koefisien pendapatan dan ɛ adalah error term. Untuk melihat pengaruh dari masing-masing
6 variabel yang diteliti terhadap konsumsi pada masyarakat Provinsi Aceh, penelitian ini menggunakan model : Dimana C = konsumsi; Y = pendapatan; W = kekayaan; r = tingkat suku bunga dan i = inflasi. Persamaan (3) dapat ditulis dalam bentuk linear : C = + 1 Y + 2 W + 3 r + 4 i +ɛ Dimana = konstanta 1 Y = koefisien regres pendapatan 2 W = koefisien regres kekayaan; 3 r = koefisien regres tingkat suku bunga dan 4 i = koefisien regres inflasi. i = Pangan dan non pangan ɛ = error term Pada sebuah penelitian runtut waktu (time series), yang diduga memiliki karakteristik tertentu, sehingga nilainya berfluktuasi ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa nilai pada saat ini dipengaruhi oleh pola-pola sebelumnya. Untuk melihat pengaruh konsumsi sebelumnya terhadap konsumsi pada saat C t0, maka digunakan model analisis regresi linear berganda. Model persamaannya bisa ditulis : tersebut mengandung selisih waktu (lag) sebanyak satu periode (ditunjukkan dengan t -1 ), model tersebut disebut first order autoregressive process atau disebut AR(1). Dalam model ini nilai C pada waktu t tergantung pada nilai C pada periode sebelumnya ditambah dengan nilai residual. Secara matematis dapat dituliskan bahwa nilai C pada waktu t tergantung proporsi nilai C (yaitu 1)pada waktu (t-1) ditambah residual pada waktu t. (Winarno, 2009) HASIL PEMBAHASAN Analisis Model Model yang akan dianalisis pada penelitian ini yaitu model regresi linear berganda. model regresi linear dipakai untuk menerangkan hubungan antara konsumsi terhadap pendapatan per kapita, uang kuasi, suku bunga deposito, dan inflasi. Model Regresi Linear Model regresi linear yang digunakan adalah: Cti = Y + 2 W + 3 r + 4 i + 5 (c-1)+i. Hasil analisis regresi linear ditampilkan di dalam Tabel 4.7 berikut. 4 i+ 5 (c-1)+i Cti = Y + 2 W + 3 r + Variabel e t adalah residual yang tidak berkorelasi dengan rata-rata nol dan varian 2 konstan (berarti white noise). Karena model Volume 2, No. 3, Agustus
7 Tabel 4.7 Hasil Perhitungan untuk Model Regresi Linear Sumber: Perhitungan EViews, data diolah pada tahun 2013 Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, model regresi linear dapat dinyatakan sebagai berikut: C t = 17, Y W r i Dari Tabel 4.7 di atas, terlihat bahwa semua koefisien variabel independen signifikan pada level 5%, termasuk koefisien konstanta c. Dari persamaan di atas, dapat dinyatakan bahwa: setiap kenaikan pendapatan regional per kapita Y t sebesar Rp 1 juta maka akan menurunkan konsumsi rumah tangga C t sebesar Rp miliar; setiap kenaikan uang kuasi W t sebesar Rp 1 miliar maka akan meningkatkan konsumsi C t sebesar Rp miliar; setiap kenaikan suku bunga deposito r t sebesar Rp 1% maka akan menurunkan konsumsi C t sebesar Rp miliar; setiap kenaikan inflasi i sebesar Rp 1% maka akan meningkatkan konsumsi C t sebesar Rp miliar. Analisis Statistik Analisis statistik yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi uji koefisien determinasi (R 2 ), uji t, dan uji F. Koefisien Determinasi, R 2 Fungsi dari koefisien determinasi adalah untuk menentukan besarnya pengaruh variabelvariabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Model regresi linear: berdasarkan Tabel 4.7, nilai R 2 untuk model ini adalah Artinya, secara simultan, kemampuan variabelvariabel independen (Y, W, r, dan i) dalam menjelaskan varians dari variabel dependen C t adalah sebesar %. Sedangkan % varians dari variabel dependen C t dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model ini. Uji t (Uji Parsial) Uji t dilakukan untuk menguji apakah suatu variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen secara parsial. Hipotesis yang dipakai: H 0 : β i = 0 variabel independen i tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen. H 1 : β i 0 variabel independen i berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen. Tabel 4.8 berikut menunjukkan nilai kritis untuk menguji nilai t-statistik pada tingkat keyakinan 10%, 5%, dan 1% Volume 2, No. 3, Agustus 2014
8 Tabel 4.8 Nilai Kritis untuk Uji t (Uji Dua Arah) Sumber: Gujarati (2004) Model regresi linear: berdasarkan Tabel 4.7, nilai absolut t-statistik dari semua koefisien variabel independen (Y, W, r, dan i) memiliki nilai lebih besar dari α_(5%)= Dengan demikian, setiap variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen Ct pada tingkat keyakinan 5%. Model regresi linear: berdasarkan Tabel 4.7, nilai F-statistik untuk model ini adalah >2.928 ( α =5%). Dengan demikian, semua variabel independen (Y, W, r, dan i) secara simultan mempengaruhi variabel dependen C t pada tingkat keyakinan 5%. Analisis Ekonometrik Analisis ekonometrik yang diterapkan pada penelitian ini mencakup multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Uji F (Uji Simultan) Uji F dilakukan untuk menguji apakah semua variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Hipotesis yang dipakai adalah: H 0 : β i = β j =.... = β z = 0 variabel independen i, j,..., z tidak berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. H 0 : β i = β j =.... = β z 0 variable independen i, j,..., z berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Tabel 4.9 berikut menunjukkan nilai kritis untuk menguji nilai F-statistik pada tingkat keyakinan 10%, 5%, dan 1%. Uji Multikolinearitas Uji multikolineritas hanya dilakukan pada model regresi linear, namun tidak pada model autoregresif karena model autoregresif dalam penelitian ini hanya memakai satu variabel independen. Uji multikolinearitas dilakukan dengan cara melihat matriks korelasi antarvariabel independen (Y, W, r, dan i), khususnya model regresi linear. Matriks korelasi model regresi linear dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut. Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas Mode l Regre si Linear df numerat or (k-1) (5-1) = 4 df denominat or (N-k) (23-5) = 18 Sumber: Gujarati (2004) 10 % α 5% 1% Sumber: Perhitungan EViews, data diolah pada tahun 2013 Dari Tabel 4.10 terlihat bahwa nilai koefisien korelasi antarvariabel tidak ada yang melampaui angka 0.8 sehingga dapat Volume 2, No. 3, Agustus
9 disimpulkan bahwa model regresi linear tidak mengandung multikolinearitas. Uji Heteroskedastisitas adalah: Hipotesis dari uji heteroskedastisitas ini H 0 : homoskedastis H 1 : heteroskedastis Uji heteroskedastisitas yang digunakan adalah uji White tanpa cross-terms. Nilai probability dari Obs*R-squared untuk model ini adalah yang lebih besar dari α sebesar 1% (0.01), 5% (0.05), dan 10% (0.1) sehingga secara statistik hipotesis H 0 tidak dapat ditolak. Artinya, model ini telah terbebas dari masalah heteroskedastisitas atau error-nya bersifat homoskedastis. Uji Autokorelasi Hipotesis dari uji autokorelasi ini adalah: H 0 : tidak ada autokorelasi H 1 : ada autokorelasi Uji autokorelasi yang digunakan adalah uji LM (metode Breusch-Godfrey). Hasil dari uji ini dapat dilihat pada Tabel 4.12 di bawah ini. Tabel 4.11 Hasil Uji Autokorelasi (0.1) sehingga secara statistik hipotesis H 0 tidak dapat ditolak. Artinya, model ini telah terbebas dari masalah autokorelasi. KESIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel pendapatan, kekayaan (uang kuasi), suku bunga deposito dan inflasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap konsumsi masyarakat di Aceh. Pendapatan nasional berpengaruh terhadap konsumsi masyarakat Aceh, pendapatan masyarakat merupakan faktor yang menentukan besarnya pengeluaran untuk konsumsi. Pemerintah perlu terus mengusahakan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dengan menggerakkan sektorsektor produktif, memperluas lapangan kerja dan menciptakan iklim usaha yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada akhirnya akan meningkatkan konsumsi masyarakat sebagai salah satu faktor penggerak perekonomian nasional. Sumber: Perhitungan EViews, data diolah pada tahun 2013 Model regresi linear: berdasarkan Tabel 4.12, nilai probability dari Obs*R-squared untuk model ini adalah yang lebih besar dari α sebesar 1% (0.01), 5% (0.05), dan 10% 19 - Volume 2, No. 3, Agustus 2014
10 DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik (BPS), Indikator Ekonomi, Berbagai Tahun Penerbitan. Badan Pusat Statistik (BPS), Statistik Tahunan, Berbagai Tahun Penerbitan. Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia Dalam Angka,Berbagai Tahun Penerbitan. Bank Indonesia, Kajian Ekonomi, Berbagai Edisi Tahun Penerbitan. Bank Indonesia, Laporan Perkembangan Perekonomian, Berbagai Tahun Penerbitan. Dumairy Perekonomian Indonesia, Cetakan Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta. Gujarati, D Essential of Econometrics, McGraw-Hill. Inc. SecondEdition, London. Kusuma Menganalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Masyarakat di Indonesia Dengan Menggunakan Metode ECM (Error Corection Model). Jurnal. Provinsi Jawa Tengah Dengan Menggunakan Metode Regresi Linier Berganda. Jurnal. Pratiwi Menganalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Masyarakat di Indonesia dengan Menggunakan Metode ECM (Error Corection Model). Jurnal. Rahardja, P., dan Manurung, M Teori Ekonomi Makro Suatu Pengantar, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,Jakarta. Reksoprayitno, S Ekonomi Makro (Pengantar Analisis Pendapatan Nasional), Edisi Kelima, Cetakan Kedua, Liberty, Yogyakarta. Samuelson, P., dan Nordhaus, Mikro Ekonomi, Ed. XIV, Erlangga, Jakarta. Siregar Menganalisis Determinan Konsumsi Masyarakat di Indonesia dengan Menggunakan Metode OLS (Ordinary Least Square). Jurnal. Mangkoesoebroto, G., dan Algifari Teori Ekonomi Makro, STIE YPKN, Yogyakarta. Mankiw, N. Gregory Teori Makro Ekonomi Terjemahan, PT. GramediaPustaka Utama, Jakarta. Marsidin Determinan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Berstatus Buruh/Karyawan Di Indonesia. Jurnal. Nacrowi dan Usman Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan, LPFEUI, Jakarta. Nurhayati dan Rachman Menganalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Fungsi Konsumsi Masyarakat Di Volume 2, No. 3, Agustus
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsumsi Dilihat dari arti ekonomi, konsumsi merupakan tindakan untuk mengurangi atau menghabiskan nilai guna ekonomi suatu benda. Sedangkan menurut Draham Bannoch dalam bukunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sedangkan jasa meliputi barang-barang tidak kasat mata, seperti potong. rambut, layanan kesehatan, dan pendidikan (Mankiw, 2012).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsumsi (consumption) adalah pembelanjaan rumah tangga untuk barang dan jasa. barang meliputi pembelanjaan rumah tangga untuk barang awet, seperti mobil dan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DI KABUPATEN NAGAN RAYA
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DI KABUPATEN NAGAN RAYA Abstract This study aims at analysing what factors determine consumption pattern in Nagan Raya. Secondary data used in the study
Lebih terperinciANALISIS KONSUMSI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA BARAT
ANALISIS KONSUMSI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA BARAT Nurhuda. N, Sri Ulfa Sentosa, Idris Program Magister Ilmu Ekonomi Universitas Negeri Padang Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,
391 III. METODE PENELITIAN Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi, dan Suku Bunga Luar Negeri Terhadap Nilai Impor Non Migas di Indonesia (Periode 2001:I 2012:IV)
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi
III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi pada bank umum di Indonesia.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sumber Data Metode penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang berbentuk time series selama periode waktu 2005-2015 di Sumatera Barat yang diperoleh dari
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data
40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series tahunan 2002-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung. Adapun data
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series
51 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series yang didapat dari Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik dan melalui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,
BAB III 3.1. Jenis dan Sumber Data METODE PENELITIAN 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan adalah data yang dicatat secara
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hubungan Antara Penerimaan DAU dengan Pertumbuhan PDRB Dalam melihat hubungan antara PDRB dengan peubah-peubah yang mempengaruhinya (C, I, DAU, DBH, PAD, Suku Bunga dan NX)
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian
III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif. Definisi dari penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Metode Penelitian 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana konsumsi agregat masyarakat adalah sebagai variabel
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder
42 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder yang mempunyai sifat runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang
43 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar mengambang seperti uang beredar, suku bunga Indonesia(BI
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis
III. METODE PENELITIAN A.Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh inflasi, pertumbuhan ekonomi, reformasi pengawasan perpajakan
Lebih terperinciFAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI DAMPAK PENDAPATAN DAN SUKU BUNGA TERHADAP KONSUMSI MASYARAKAT DI SUMATERA BARAT SELAMA PERIODE 1993-2008 Oleh : GLIANTIKA 07 951 022 Mahasiswa Program Strata
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi dari
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari
46 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode lainya. Dari satu periode ke periode lainnya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat
III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito (3 Bulan) Dan Kredit Macet (NPL) Terhadap Loan To Deposit Ratio (LDR) Bank Umum Di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009
17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009
Lebih terperinciTEORI KONSUMSI 1. Faktor Ekonomi
TEORI KONSUMSI Pengeluaran konsumsi terdiri dari konsumsi pemerintah (government consumption) dan konsumsi rumah tangga (household consumption/private consumption). Factor-faktor yang mempengaruhi besarnya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi
III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Suku Bunga Kredit Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi tentang satuan pengukuran,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. demografi, dan sosial terhadap pengeluaran konsumsi rumahtangga.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Statistik Deskriptif Analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran umum dari variabel penelitian yang digunakan Analisis diskriptif bersifat pemaparan dalam
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Jumlah Uang Beredar Jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) atau broad money merupakan merupakan kewajiban sistem moneter (bank sentral)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder
47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2003-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, Badan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang
45 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Sumber Data Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang diperoleh dari data Bank Indonesia (BI) dan melalui pengolahan data yang dihitung
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu (time-series data) bulanan dari periode 2004:01 2011:12 yang diperoleh dari PT.
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terbentuk dalam runtun waktu (time series) dan jurnal-jurnal ilmiah tentang upah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data
IV. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data adalah semua hasil observasi atau pengukuran yang telah dicatat untuk suatu keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder dalam runtun waktu (time Series) yang diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik),
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. A. Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian arsip yaitu suatu penelitian
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian arsip yaitu suatu penelitian terhadap fakta yang tertulis. Dokumen atau arsip data yang diteliti berdasarkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari
34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari tahun 2005-2012, yang diperoleh dari data yang dipublikasikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi Jawa Timur ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Jawa Timur merupakan provinsi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di Indonesia pada tahun 2007M01 2016M09. Pemilihan pada periode tahun yang digunakan adalah
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA PERIODE TAHUN
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA PERIODE TAHUN 1979-2007 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,
III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk time series dari tahun 1995 sampai tahun 2009. Data yang digunakan dalam model
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian diambil di provinsi Jawa Timur dengan menggunakan data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur. B. Jenis dan Sumber
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang
38 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang didapat dari Bank Indonesia dan melalui pengolahan data yang dihitung
Lebih terperinciAnalisis Konsumsi Masyarakat Indonesia Sebelum dan Setelah Krisis Ekonomi
Analisis Konsumsi Masyarakat Indonesia Sebelum dan Setelah Krisis Ekonomi M.Fikri, Amri Amir, Erni Achmad Program Magister Ilmu Ekonomi Fak.Ekonomi Universitas Jambi Abstract. This study aims to determine
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk menilai keberhasilan pembangunanan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang
53 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Dan Sumber Data Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang diperoleh dari data Bank Indonesia (BI), Badan Pusat Statistik (BPS) dan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan
40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan rentang waktu dari tahun 2001 2012. Tipe data yang digunakan adalah data runtut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak sekedar memenuhi kebutuhan hayati saja, namun juga menyangkut kebutuhan lainnya seperti
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Selang periode runtun waktu. Bulanan Tahun Dasar PDB Triwulanan Miliar rupiah. M2 Bulanan Persentase
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Tabel 8. Deskripsi Data Input Nama Data Selang periode runtun waktu Satuan pengukuran Sumber Data Inflasi (CPI) Bulanan Tahun Dasar 2000 Indeks
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2001-2012.Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, dan Dinas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah
63 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Belanja Barang dan Jasa (BBJ) terhadap pembangunan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Perilaku Komsumen a. Pendekatan Kardinal Aliran ini menganggap bahwa tinggi rendahnya nilai suatu barang tergantung dari subyek yang memberikan penilian. Jadi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan
III. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan data sekunder. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data sekunder sehingga metode pengumpulan data
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya yield to maturity (YTM) dari obligasi negara seri fixed rate tenor 10 tahun
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan
49 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, inflasi dan kualitas sumber daya manusia terhadap tingkat pengangguran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder yang digunakan diperoleh dari www.bps.go.id dan www.bi.go.id. Data yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah investasi swasta di
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah investasi swasta di Indonesia periode tahun 1988 2007. Sehingga data yang digunakan merupakan data time series
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
44 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Integrasi Pasar (keterpaduan pasar) Komoditi Kakao di Pasar Spot Makassar dan Bursa Berjangka NYBOT Analisis integrasi pasar digunakan untuk mengetahui bagaimana
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, kurtosis. dan skewness (kemencengan distribusi).
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Menurut Ghozali (2011: 19), statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada
46 III. METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian dan Sumber Data Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data angka yang diolah dengan metode statistika tertentu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsumsi dan Fungsi Konsumsi Konsumsi adalah pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang dilakukan oleh rumah tangga dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan. Barangbarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi yang diperlukan untuk evaluasi dan perencanaan ekonomi makro, biasanya dilihat dari pertumbuhan angka
Lebih terperinciKONSUMSI DAN TABUNGAN
Minggu ke 4 dan 5 KONSUMSI DAN TABUNGAN ISTIQLALIYAH MUFLIKHATI 8 dan 5 Maret 03 LEARNING OUTCOME Setelah mengikuti topik bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan model konsumsi dan tabungan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data dari penelitian yang dilakukan. Objek dalam penelitian ini yaitu nilai tukar rupiah atas dollar Amerika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian tentang kemiskinan ini hanya terbatas pada kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007-2011. Variabel yang digunakan dalam menganalisis
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian
28 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif kuantitatif. Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk melihat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai
51 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Krisis finansial yang melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997 memberi dampak yang kurang menguntungkan bagi perekonomian Indonesia. Salah satu dampak
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI RUMAH TANGGA MISKIN DI KABUPATEN ACEH BARAT
ISSN 2302-0172 10 Pages pp. 33-42 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI RUMAH TANGGA MISKIN DI KABUPATEN ACEH BARAT Masykur 1, Mohd. Nur Syechalad 2, Muhammad Nasir 2 1) Magister
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alternatif terbaik yang dapat dilakukan oleh
BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan alternatif terbaik yang dapat dilakukan oleh suatu bangsa, dalam upaya untuk meningkatkan tarafhidup maupun kesejahteraan rakyat. Salah
Lebih terperinciKONSUMSI, DAN TABUNGAN, DAN INVESTASI
KONSUMSI, DAN TABUNGAN, DAN INVESTASI A. PENDAHULUAN Pendapatan (Income) adalah jumlah balas jasa yang diterima pemilik faktor produksi selama 1 tahun. Pendapatan disimbolkan dengan (Y). Konsumsi (Consumption)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Laporan Kebijakan Moneter, Laporan Perekonomian Indonesia, Badan Pusat
49 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari data publikasi Bank Indonesia berupa Statistik Ekonomi Moneter, Laporan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sasaran penelitian ini berkaitan dengan obyek yang akan ditulis, maka
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Sasaran penelitian ini berkaitan dengan obyek yang akan ditulis, maka populasi dalam penelitian difokuskan di Kabupaten Banjarnegara. Dimana data
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data tenaga kerja, PDRB riil, inflasi, dan investasi secara berkala yang ada di kota Cimahi.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data
47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang terdiri dari satu variabel terikat yaitu Ekses Likuiditas dan empat variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara sedang berkembang yang sekarang ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara sedang berkembang yang sekarang ini giat melakukan pembangunan. Pembangunan yang dilakukan mencakup di segala sektor. Pembangunan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Asumsi Klasik Untuk menghasilkan hasil penelitian yang baik, pada metode regresi diperlukan adanya uji asumsi klasik untuk mengetahui apakah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series)
48 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang didapat dari Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia (SEKI) Bank Indonesia
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
18 II. TINJAUAN PUSTAKA Kebiasaan merokok merupakan kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat Indonesia. Bahkan masyarakat yang mengadakan suatu kenduri merasa tidak lengkap jika tidak ada sajian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsumsi adalah pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsumsi dan Fungsi Konsumsi Konsumsi adalah pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang dilakukan oleh rumah tangga dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan. Barangbarang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time
44 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time series periode 2001-2012 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang
52 II. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang didapat dari Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia (SEKI) Bank Indonesia
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA. Abstract
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA Latifah, Erni Febrina Harahap 1, Firdaus 2 Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta E-mail:
Lebih terperinciANALISIS KAUSALITAS ANTARA KONSUMSI RUMAH TANGGA DENGAN PDRB PERKAPITA DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN NASKAH PUBLIKASI
ANALISIS KAUSALITAS ANTARA KONSUMSI RUMAH TANGGA DENGAN PDRB PERKAPITA DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN 1986-2011 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : NIKEN AMBARWATI B300100040 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian (Sugiyono,2002). Sehingga penelitian ini mengambil obyek
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pemusatan pada kegiatan penelitian atau dengan kata lain segala sesuatu yang menjadi sasaran penelitian (Sugiyono,2002).
Lebih terperinciBAB III METODE PENILITIAN
44 BAB III METODE PENILITIAN 3.1 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari lembaga-lembaga atau instansi-instansi antara lain Bank
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari
III. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak dapat berkembang dengan baik hal terburuk yang akan muncul salah. satunya adalah masalah pengangguran.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam menilai kinerja suatu perekonomian, terutama untuk melakukan analisis tentang hasil pembangunan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, yang bertempat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Dan waktu penelitian
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah
III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian Penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Utara. Penentuan daerah ini dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KONSUMSI MASYARAKAT INDONESIA TAHUN Ima Inawati Fakultas Ekonomi Univeritas Islam Indonesia
ANALISIS TINGKAT KONSUMSI MASYARAKAT INDONESIA TAHUN 1995 2014 Ima Inawati 12313152 imainawati@gmail.com Fakultas Ekonomi Univeritas Islam Indonesia ABSTRAK Penelitian ini menganalisis tentang tingkat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini dilakukan berdasarkan data series bulan yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia (BI) dan Badan Pusat Statistik (BPS), diantaranya adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data time series. Kuantitatif
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data time series. Kuantitatif adalah data-data yang dipergunakan dinyatakan dalam bentuk angka.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-korelasional (kausal) yang menjelaskan adakah hubungan dan seberapa besar pengaruh tiap-tiap variabel
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS
BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan datatime series atau data runtun waktu sebanyak 12 observasi, yaitu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam
48 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda dengan pembangunan ekonomi tradisional. Pertanyaan beranjak dari benarkah semua indikator ekonomi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan proposal ini adalah data sekunder yang
30 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penulisan proposal ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Laporan Bank Indonesia, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia,
Lebih terperinciFungsi Konsumsi Keynes
Teori ini muncul setelah terjadi great depression tahun 1929-1930. Teori Konsumsi dikenalkan oleh Jhon Maynard Keynes. Sedangkan kelompok Klasik tidak pernah memikirkan dan mengeluarkan teori konsumsi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh rumahtangga atas barang-barang akhir dan jasa-jasa dengan tujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada umumnya bahwa sebagian besar dari pendapatan yang diterima masyarakat akan dibelanjakan kembali untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Pengeluaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam ruang lingkup sektor pertanian. Waktu penelitian untuk mengumpulkan data
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode
BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode 1993-2013 kurun waktu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. gabungan dari data runtun waktu (time series) tahunan. Data yang digunakan
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa gabungan dari data runtun waktu (time series) tahunan. Data yang digunakan
Lebih terperinci