BAB II BAHAN RUJUKAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II BAHAN RUJUKAN"

Transkripsi

1 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Manajemen Produksi Dalam pelaksanaan sebuah produksi dibutuhkan adanya suatu peranan manajemen, agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan oleh perusahaan dalam menghasilkan barang ataupun jasa. Dalam jumlah yang ditetapkan, waktu yang direncanakan, dan kualitas yang ditentukan dengan biaya yang seminimal mungkin dan menghasilkan keuntungan semaximal mungkin. Perusahaan dalam mencapai tujuannya membutuhkan suatu teknik manajemen produksi yang tepat, karena dengan begitu perusahaan tersebut dapat terjamin kelangsungan hidupnya dan semakin berkembang melalui keuntungan yang diperoleh perusahaan demi tercapainya tujuan organisasi. Untuk mengetahui tentang manajemen produksi, penulis akan terlebih dahulu membahas tentang manajemen Pengertian Manajemen Menurut G.R Terry (2003;2) yaitu : Manajemen adalah proses yang khas terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemenfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Keterangan ; 1. Perencanaan (planning): Menunjukan bahwa para manajer terlebih dahulu memikirkan tujuan dan kegiatannya. Kegiatan mereka biasanya didasarkan pada suatu metode, rencana, atau logika tertentu, dan bukan asal tebak saja. 2. Pengorganisasian (organizing): Berarti bahwa para manajer mengkoordinasikan sumber daya manusia dan sumber bahan yang dimiliki oleh organisasi. Keefektifan suatu organisasi tergantung pada kemampuannya untuk mengerahkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuannya. tentu saja bila pekerjaan organisasi makin terpadu dan terkoordinasi, maka organisasi tersebut 5

2 6 akan semakin efektif. Salah satu tugas manajer adalah mencapai organisasi yang sedemikian itu. 3. Pemimpinan (leading): Menunjukan bagaimana para manajer mengarahkan dan mempengaruhi bawahannya, dengan menggunakan orang lain untuk melaksanakan tugas tertentu. Dengan menciptakan suasana yang tepat, mereka membantu bawahannya bekerja sebaik mungkin. 4. Pengendalian (controling): Berarti para manajer berusaha semaksimal mungkin agar jika organisasi bergerak kearah yang salah,maka para manajer berusaha untuk mencari sebabnya dan kemudian mengarahkannya kembali ketujuan yang benar. Dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa : Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, pengarahan, pengendalian dan pengawasan kegiatan-kegiatan dalam suatu organisasi yang dilakukan seefektif mungkin dan sefisien mungkin melalui perantara orang-orang agar tujuan yang telah ditetapkan perusahaan dapat tercapai. 2.2 Pengertian Produksi dan Operasi Setiap kegiatan produksi pada dasarnya adalah sebuah proses kegiatan pengolahan barang atau jasa dari yang tadinya berupa masukan (input) menjadi keluaran (output) dengan tujuan agar dapat menambah kegunaan (utility) baru yang lebih bermanfaat dari bentuk awalnya Pengertian Produksi Menurut Jay Heizer, Barry Render (2001) yaitu : Produksi adalah proses penciptaan barang dan jasa. Adapun yang dimaksud Produksi menurut Subagyo (2000;1) yaitu : Produksi adalah kegiatan untuk mengubah masukan, berupa faktorfaktor produksi, menjadi keluaran sehingga lebih bermanfaat dari bentuk aslinya. Sedangkan menurut Prof. Dr. Sofjan Assauri dalam bukunya Manajemen Produksi dan Operasi (Edisi Revisi) (2004;11) yaitu :

3 7 Produksi dalam arti luas adalah kegiatan yang mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output), tercakup semua aktivitas atau kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa, seta kegiatankegiatan lain yang mendukung atau menunjang usaha untuk menghasilkan produk tersebut. Dari uraian diatas penulis dapat simpulkan bahwa pengertian Produksi dan operasi adalah suatu kegiatan, dimana terdapat faktor-faktor produksi yang mendukung antara satu dengan yang lainnya dalam menghasilkan barang dan jasa yang lebih bermanfaat dari bentuk sebelumnya Pengertian Manajemen Produksi Manajemen produksi pada dasarnya merupakan suatu proses yang ditetapkan dalam bidang produksi. Kegiatan manajemen produksi merupakan suatu cara mengatur dan merencanakan produksi yang ada diatur dan direncanakan dengan sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu produk yang bermanfaat dan dapat dikonsumsi oleh para konsumen. Adapun pengertian Manajemen Produksi Suyadi Prawirosentono dalam bukunya yang berjudul Manajemen operasi, Analisis dan Studi Kasus (2000;1) yaitu : Manajemen Produksi adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan, dari urutan berbagai kegiatan (Set of Activities) untuk membuat barang yang berasal dari bahan baku dan bahan penolong lainya. Dari beberapa pendapat penulis dapat simpulkan bahwa Manajemen Produksi adalah suatu kegiatan untuk mengatur agar dapat mencipkan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan melakukan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan mengkoordinasikan faktor-faktor produksi secara efektif dan efisien Pengertian Manajemen Operasi Operasional atau produksi merupakan salah satu keputusan yang penting dalam strategi perusahaan. Manajemen operasional sebagai pengelola sistem tranformasi. Yang mengubah masukan menjadi keluaran baik itu berupa barang ataupun jasa. Operasional atau produksi Secara umum dapat diartikan sebagai

4 8 suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output). Definisi menurut Heizer Render (2001;2) mendefinisikan Manajemen Operasional, yaitu : Manajemen Operasional adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. Sedangkan menurut Prof. Dr. Sofjan. Assauri dalam bukunya Manajemen Produksi dan Operasi (Edisi Revisi) (2004;12) yaitu : Manajemen Produksi dan Operasi adalah merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang berupa sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana serta bahan, secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan (utility) sesuatu barang dan jasa. Dari definisi tersebut penulis dapat simpulkan bahwa Manajemen Operasional adalah ilmu dan seni melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendaliaan terhadap aktivitas system operasi untuk mengkonversikan input menjadi output Ruang Lingkup Manajemen Produksi dan operasi Menurut Prof. Dr. Sofjan Assauri dalam bukunya Manajemen Produksi dan Operasi (Edisi Revisi) (2004;17) yaitu : Manajemen Produksi dan operasi merupakan kegiatan yang mencakup bidang yang cukup luas, dimulaidari penganalisaan dan penetapan keputusan saat sebelum dimulainya kegiatan produksi dan operasi, yang umumnya bersifat keputusan-keputusan jangka pendek. Seperti apa yang telah diutarakan di atas, maka ruang lingkup manajemen produksi dan operasi akan mencakup perencanaan atau penyiapan sistem produksi dan operasi, serta pengoperasiaan dari sistem produksi dan operasi. Pembahasan dalam perancangan atau desain dari sistem produksi dan operasi meliputi :

5 9 1. Seleksi dan rancangan atau desain hasil produksi (produk) Kegiatan produksi dan operasi harus dapat menghasilkan produk, berupa barang atau jasa, secara efektif dan efisien, serta, dengan mutu atau kualitasyang baik. Oleh karena itu setiap kegiatan produksi dan operasi harus dimulai penyelesaian dan perancangan produk yang dihasilkan. Kegiatan ini harus diawali dengan kegiata-kegiatan penelitian atau riset, serta usahausaha pengembangan produk yang sudah ada. Dengan hasil riset dan pengembangan produk ini, maka diseleksi dan diputuskan produk apa yang akan dihasilkan dan bagaimana desain dari produk itu, yang mengambarkan pula spesifikasi dari produk tersebut. Untuk penyeleksian dan perancangan produ, perlu diterapkan konsep-konsep standarlisasi, simplikasi dan spelisasi. Akhirnya dalam pembahasan ini perlu dikaji hubungan timbale balik yang erat antara seleksi produk dan rancangan produk kapasitas produksi dan operasi. 2. Seleksi dan Perancanagan Proses Peralatan Setelah produk didesain, maka kegiatan yang harus dilakukan untuk merealisasikan usaha untuk menghasilkannya adalah menentukan jenis proses yang akan dipergunakan serta peralatannya. Dalam hal ini kegiatan harus dimulai dari penyeleksian dan pemilihan akan jenis proses yang akan dipergunakan, yang tidak terlepas dengan produk tersebut. Penyeleksian dan penentuan peralatan yang akan dipilih, tidak hanya mencakup mesin dan peralatan tetapi juga mencakup bangunan dan lingkungan kerja. 3. Pemilihan Lokasi dan Site Perusahaan dan Unit Produksi Kelancaran produk dan operasi perusahaan sangat dipengaruhi oleh kelancaran mendapatkan sumber-sumber bahan dan masukan (input), serta ditentukan pula oleh kelancaran dan biaya penyampaian atau suplai yang dihasilkan berupa barang jadi atau jasa ke pasar. Oleh karena itu untuk menjamin kelancaran, maka sangat penting peranan dari pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit prodsuksinya. Dalam pemilihan lokasi dan site tersebut, perlu memperhatikan faktor jarak, kelancaran dan biaya pengangkutan dari sumber-sumber bahan dan masukan (input), serta biaya pengangkutan dari barang jadi ke pasar.

6 10 4. Rancangan tata-letak (lay-out) dan arus kerja atau proses Kecancaran dalam produksi dan operasi ditentukan pula salah satu faktor yang terpenting didalam perusahaan atau unit produksi, yaitu rancangan tata letak (lay-out) dan arus kerja atau proses. Rancangan tata-letak harus mempertimbangkan berbagai faktor antara lain adalah kelancaran arus kerja, optimalisasi dari waktu penggerakan dalam proses kemungkinan kerusakan yang terjadi karena penggerakan dalam proses akan minimalisasi biaya yang timbul dari pergerakan dalam proses atau material handling. 5. Rancangan Tugas Pekerjaan Rancanagan tugas pekerjaan merupakan bagian yang integral dari rancangan sistem. Dalam melaksanakan fungsi produksi dan operasi, maka organisasi kerja sebagai dasar pelaksanaan tugas pekerjaan, merupakan alat atau wadah kegiatan yang hendaknya dapat membantu pencapaian tujuan perusahaan atu unit produksi dan operasi tersebut. Rancangan tugas pekerjaan harus merupakan suatu kesatuan dari human engineering, dalam rangka untuk menghasilkan rancangan kerja yang optimal. disamping itu dalam penyusunan rancangan tugas pekerjaan harus pula memperhatikan kelengkapan tugas pekerjaan yang terkait dalam variabel tugas dalam struktur teknologi, dan mutu atau kualitas suasana kerja yang ditentukan oleh variabel manusianya. 6. Strategi Produksi dan operasi serta Pemilihan Kapasitas Sebenarnya rancangan sistem produksi dan operasi harus disusun dengan landasan strategi produksi dan operasi yang disiapkan terlebih dahulu. Dalam strategi produksi dan operasi, harus terdapat pernyataan tentang maksud dan tujuan dari dari produksi dan operasi, serta misi dan kebijakan-kebijakan dasar atau kunci untuk lima bidang, yaitu proses, kapasitas, persediaan, tugas kerja dan mutu atau kualitas. Semua hal tersebut merupakan landasan bagi penyusunan strategi produksi dan operasi. Berdasarkan strategi produksi dan operasi, maka ditentukanlah pemilihan dalam bidang produksi dan operasi. Pembahasan dalam pengoperasian sistem produksi dan operasi akan mencakup :

7 11 1. Penyusunan rencana Produksi dan Operasi Kegiatan pengoperasian sistem produksi dan operasi harus dimulai dengan penyusunan rencana produksi dan operasi. Dalam rencana produksi dan operasi harus tercakup penetapan target produksi, schelduling, routing, dispatching, dan follow up. Perencanaan sistem produksi dan operasi merupakan kegiatan awal dalam pengoperasian sistem produksi dan operasi. 2. Perencanaan dan Pengendalian Persediaan dan Pengadaan bahan Kelancaran kegiatan produksi dan operasi sangat ditentukan oleh kelancaran tersedianya bahan atau masukan produksi dan operasi tersebut. Kelancaran tersedianya bahan atau masukan produksi dan operasi ditentukan oleh baik tidaknya pengadaan bahan serta rencana ayu pengendalian persedian yang dilakukan. Dalam hal ini perlu diketahui maksud dan tujuan diadakan persediaan, model-model perencanaan dan pengendalian persediaan, pengadaan dan pembelian bahan, perencanaan kebutuhan bahan (Material Requiretment and Planning) dan dan perencanaan kebutuhan distribusi ( Distribution Requiretment Planning). 3. Pemeliharaan atau Perawatan (Maintenance) mesin dan peralatan Mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi dan operasi harus selalu terjamin tetap tersedia untuk digunakan, sehingga dibutuhkan adanya kegiatan pemeliharaan atau perawatan.dalam pembahasan pemeliharaan atau perawatan mesin dan peralatan ini yang akan dicakup tentang pentingnya peranan dari kegiatan pemeliharaan atau perawatan mesin dan peralatan, macammacam kegiatan pemeliharaan atau perawatan yang efektif dan efisien, serta proses pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan perawatan mesin dan peralatan. 4. Pengendalian Mutu Terjamin hasil atau keluaran dari proses produksi dan operasi menentukan keberhasilan dari pengoperasian sistem produksi dan operasi. Dalam rangka ini maka perlu dipelajari kegiatan

8 12 pengendalian mutunya. Pembahasan yang tercakup dalam pengendalian mutu antara lain adalah maksud dan tujuan dari kegiatan pengendalian mutu, proses kegiatan perencanaan dan pengendalian mutu, peran pengendalian proses dan produk dalam pengendalian mutu, teknik dan peralatan pengendalian mutu serta pengendalian mutu, serta pengendalian mutu secara (Statistcal Quality Control). Agar manajemen operasi lebih efektif, maka dibutuhkan adanya suatu upaya salah satunya dengan cara mengidentifikasi MISI dan STRATEGI dengan tujuan agar tahu kemana harus melangkah dan tahu bagaimana sampai disana. Oleh sebab itu penulis terlebih dahulu akan menjelaskan tentang MISI dan STRATEGI yang harus dilakukan oleh perusahaan agar manajemen operasinya lebih efektif. MISI Keberhasilan ekonomi dan kelangsungan hidup suatu perusahaan adalah hasil dari mengidentifikasikan misi organisasi sebagai sasarannya apa yang akan perusahaan sumbangkan untuk masyarakat. pernyataan tersebut memberikan batasan dan fokus untuk organisasi dan konsep yang akan menjadi landasan organisasi untuk bergerak. Misi menyatakan latar belakang keberadaan organisasi, mengembangkan strategi yang baik adalah sulit, tapi akan jauh lebih mudah jika misi sudah didefinisikan dengan baik. STRATEGI Apabila misi sudah ditetapkan, strategi dan penerapannya bisa dimulai. Strategi adalah rencana aksi organisasi untuk mencapai misinya dan untuk membantu organisasi untuk mencapai seluruh misinya. Michael Porter menegaskan bahwa perusahaan mencapai misi dalam tiga cara konseptual antara lain: 1. Diferensiasi 2. Kepeloporan biaya 3. dan Respon yang cepat. atau dengan kata lain, pelanggan menginginkan Barang dan Jasa yang: Lebih baik atau setidaknya berbeda

9 13 Lebih murah dan Lebih cepat. Diferensiasi, kepeloporan biaya dan tanggapan yang paling baik dapat dicapi apabila manajer operasi membuat keputusan yang efektif berdasarkan sepuluh bidang pengaruh. Inilah yang dikenal dengan keputusan-keputusan operasi. Sepuluh keputusan manajemen operasi yang mendukung VISI dan menerapkan STRATEGI antara lain: 1. Mutu Harapan mutu pelanggan harus ditentukan dan kebijakan & prosedur dibangun untuk mengidentifikasi serta mencapai mutu yang telah ditetapkan. 2. Desain barang dan jasa Merancang barang dan jasa mengidentifikasikan sebagian besar proses tranformasi. Keputusan mutu, teknologi, biaya dan sumber daya manusia sangat berinteraksi dengan desain. Desain seringkali menetapkan batas bawah biaya dan batas atas mutu. 3. Desain Proses dan Kapasitas. Pilihan proses tersedia untuk produk dan jasa. Keputusan proses mengikat manajemen pada teknologi, mutu, pemanfaatan sumber daya manusia dan pemeliharaan yang spesifik. Komitmen biaya dan modal ini akan menetukan struktur biaya dasar perusahaan. 4. Seleksi Lokasi Keputusan lokasi fasilitas baik untuk perusahaan manufaktur maupun jasa bisa menentukan keberhasilan perusahaan. 5. Desain Tata Letak Kebutuhan kapasitas, tingkat personel, keputusan pembelian, dan kebutuhan persediaan dapat mempengaruhi tata-letak. Selain itu, proses dan bahan baku harus ditempatkan dengan memperhatikan keterkaitan satu sama lain. 6. Manusia dan Sistem Kerja Manusia adalah bagian integaral dan mahal dari desain sistem total. Oleh karena itu, kehidupan mutu kerja yang disediakan, bakat dan keahlian yang dibutuhkan dan biaya harus ditentukan.

10 14 7. Manajemen dan Rantai Pasokan Keputusan ini menentukan apa yang akan dibuat dan apa yang perlu dibeli. Pertimbangan juga diperlukan untuk mutu, pengiriman dan inovasi,dengan harga yang memuaskan. Suasana saling menghormati anatar pembeli dan pemasok dibutuhkan untuk pembelian yang efektif. 8. Persediaan Keputusan persediaan bisa dioptimalkan hanya bila keputusan pelanggan pemasok, jadwal produksi dan perencanaan sumber daya manusia dipertimbangkan. 9. Penjadwalan Jadwal produksi yang layak dan efisien harus dikembangkan, permintaan terhadap sumber daya manusia dan fasilitas harus ditentukan dan dikendalikan. 10. Pemeliharaan Keputusan harus dibuat berkaitan dengan tingkat pemeliharaan yang diinginkan. Rencana untuk implementasi dan pengawasan sistem sangat diperlukan. 2.3 Proses produksi Pengertian proses produksi Pada aktivitas suatu perusahaan, baik yang memproduksi barang maupun jasa, dapat dibedakan dalam dua macam proses produksi : yaitu proses yang bersifat terputus-putus atau rutin dan proses yang berdasarkan pesanan atau job order. Menurut Prof. Dr. Sofjan. Assauri dalam bukunya Manajemen Produksi dan Operasi (Edisi Revisi) (2004;24) yaitu : Proses produksi dan operasi merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan peralatan, sehingga masukan atau input dapat diolah menjadi keluaran berupa barang atau jasa, yang akhirnya dapat dijual kepada pelanggan untuk memungkinkan perusahaan memperoleh hasil keuntungan yang diharapkan. Proses produksi dan operasi yang dilakukan terkait dalam suatu sistem, sehingga pengolahan atau pentransformasian dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan yang dimiliki. Proses pengolahan yang dilakukan dapat berupa :

11 15 a. Produksi secara besar atau bath production, dimana pengolahan dilakukan untuk suatu kelompok produk yang dihasilkan yang lain, terutama variasi terlihat dari bahan-bahan yang terbatas. Batch Production ini bersifat lebih sulit terutama dalam perencanaanya dan dalam pemanfaatan peralatan serta penggunaan bahan-bahan secara efektif. b. Sistem dari proses produksi dan operasi, dimana produk dihasilakan secara terus-menerus dalam suatu pola atau rancangan tertentu, seperti penyulingan minyak (oil refinery) atau produksi pupuk. Umumnya sistem proses (process system) ini banyak dipergunakan untuk pengolahan bahan baku (raw material) menjadi bahan atau barang setengah jadi bagi industri lainnya. c. Produksi Massa-satu produk, dimana produksi dilakukan dalam jumlah banyak dan diperuntukan bagi pasar melalui pengadaan persediaan barang jadi, dan umumnya terdapat dalam industri pengolahan dan rekayasa (assembling). Dalam proses pengolahan atau produksi seperti ini terdapat aliran bahan yang sangat rumit dalam menghasilkan suatu produk akhir, seperti pada perusahaan pabrik atau assembling mobil atau barang-barang elektronik. d. Produksi Massa-banyak/multi produk dilakukan untuk suatu seri dari komponen atau artikel yang sangat bervariasi, dengan menghasilkan serangkaian produk dalam berbagai dalam variasi. Proses produksi atau operasi seperti ini terdapat dalam industri automotif dan perbankan. e. Proses Kontruksi, dimana produksi dilakukan dengan membangun suatu produk dengan menggunakan bahan-bahan atau barang-barang serta komponen-komponen yang dikumpulkan pada suatu tempat pengerjaan konstruksinya. Proses produksi atau operasi atau operasi seperti ini terdapat pada pabrik kapal atau industri pesawat terbang. Peralatan-peralatan yang dipergunakan dalam proses produksi dan operasi ini terdiri dari peralatan perangkat keras (hard-ware) seperti mesin-mesin dan peralatan program produksi atau perolehannya. Disamping itu dibutuhkan sarana dan prasarana penunjang atau pelayanaan supplies, seperti air, listrik, gas, dan lain sebagainya. Dalam pelaksanaan proses produksi suatu perusahaan perlu diadakan sebagai berikut :

12 16 Perencanaan Produksi Perencanaan tentang produk apa dan berapa jumlahnya masing-masing yang segera diproduksikan ini belum merupakan semua dari produk yang dapat diproduksikan. Urutan proses produksi Urutan proses produksi didalam perusahaan ada dua macam routing, yaitu master route sheet dan route sheet master merupakan suatu pedoman urutan penyeleksian proses produksi terhadap suatu produk didalam perusahaan dari bahan baku sampai menjadi produk akhir. Rote sheet merupakan urutan penyelesaian pekerjaan dari salah satu bagian atau salah satu seksi dalam perusahaan. Skedul Produksi Skedul produksi mempelajari tentang kapan suatu proses produksi dimulai dan kapan proses produksi tersebut selesai. Job Lot shoot merupakan perusahaan yang akan berproduksi atas dasar pesanan pesanaan yang masuk ke dalam perusahaan akan berproduksi jika terdapat pesanaan yang masuk. Jika tidak ada pesanan secara teoritis perusahaan tidak akan berproduksi. Disamping kegiatan produksi perusahaan tergantung pada pesanan yang masuk, maka desain bentuk, ukuran warna dan komponen tersebut akan disesuaikan dengan selera pemesanan atau konsumen Fungsi Produksi / Operasi Menurut Prof. Dr. Sofjan Assauri dalam bukunya Manajemen Produksi dan Operasi (Edisi Revisi) (2004;22-23) yaitu : Penekanan dalam manajemen Produksi dan Operasi adalah pengambilan keputusan dalam pelaksanaan fungsi produksi dan operasi. Dalam pelaksanaan fungsi produksi dan operasi ada lima tanggung jawab keputusan utama yang harus dilakukan, yaitu proses kapasitas, persediaan, tenaga kerja dan mutu atau kualitas. Disamping itu juga terdapat keputusan-keputusan yang harus diambil terutama dalam kebijakan dan strategi produksi dan operasi, dimana keempat bidang pelaksanaan fungsi dari produksi dan operasi tersebut diatas dapat

13 17 terpadu dan sekalian dengan kerangka kebijakan dasar perusahaan serta menekankan pada hal yang srategis. Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah : a. Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang dipergunakan untuk pengolahan masukan (input). b. Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. c. Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu. d. Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegitan sesuai dengan yang direncanakannya, sehingga maksud dan tujuan untuk penggunan dan pengolahaan masukan (input) pada kenyataannya dapat dilaksanakan Jenis-jenis Proses Produksi Proses produksi pada perusahaan terdapat berbagai macam jenis proses produksi. Tapi pada dasarnya proses produksi sendiri bertujuan untuk menghasilkan produk atau jasa yang dapat memberikan keuntungan atau laba bagi perusahaan. A. Jenis proses produksi ditinjau dari segi wujud proses produksi ini terbagi menjadi empat bagian yaitu : 1. Proses produksi kimiawi Merupakan suatu proses produksi yang menitik beratkan pada adanya proses analisa atau senyawa kimia. Digunakan perusahaan-perusahaan. 2. Proses produksi perubahan bentuk Merupakan suatu proses produksi dimana dalam proses produksinya menitik beratkan pada adanya perubahan bentuk dari masukan (input) menjadi keluaran (output) dengan demikian akan didapatkan penambahan manfaat dari barang tersebut jika dibandingkan sebelum masuk proses produksi.

14 18 3. Proses produksi assembling Merupakan suatu proses produksi yang didalamnya mengutamakan pada proses penggabungan dari kompen-komponen produk dari perusahaan. 4. Proses produksi trasportasi Merupakan suatu proses dengan jalan menciptakan jasa pemindahan tempat dari barang atau ke manusia., dengan adanya pemindahan tersebut, maka barang atau jasa manusia yang bersangkutan akan mempunyai kegunaan. B. Jenis proses produksi ditinjau dari segi arus produksi Arus produksi sering disebut juga alur produksi merupakan aliran proses produksi dari bahan baku sampai nenjadi produk akhir dalam perusahaan. Ditinjau dari segi arus proses produksi, maka dapat dipisahkan menjadi dua bagian : 1. Proses produksi terus menerus Proses produksi terus menerus atau kontinyu terdapat pola atau urutan yang pasti dan tidak berubah-ubah dalam pelaksanaan proses produksi diperusahaan akan selalu sama dengan pelaksanaan proses produksi pada waktu lalu, pada saat sekarang dan pada waktu yang akan datang. Proses produksi Sifat-sifat atau ciri proses produksi yang terus menerus (countinues process) adalah : Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang besar atau produksi massa dengan variasi yang sangat kecil dan sudah distandarlisasikan. Apabila terjadi salah satu mesin atau peralatan terhenti atau rusak, maka seluruh proses produksi akan terhenti, Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses adalah lebih rendah dari pada manufakturing. Biasanya bahan-bahan dipindahkan dengan peralatan handling yang fixed yang menggunakan tenaga mesin seperti ban yang berputar (conveyer). 2. Proses Produksi terputus-putus Proses produksi terputus-putus akan terdapat beberapa pola atau urutan pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan. Pola atau urutan pelaksanaan proses produksi yang digunakan pada hari ini mungkin akan

15 19 berbeda dengan pola pelaksanaan proses produksi yang akan datang. Sifat-sifat atau dari proses produksi yang terputus-putus (intermitten process) : Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang sangat kecil dengan variasi yang sangat besar (berbeda) dan disadarkan atas pesanan. Proses produksi tidak mudah akan terhenti walaupun terjadi kerusakan atau terhentinya salah satu mesin atau peralatan Biasanya baha-bahan dipindahakan dengan peralatan hadling yang dapat fleksibel (varied path equipment) yang akan menggunakan tenaga manusia seperti kereta dorong atau forlift. Dalam proses seperti ini sering dilakukan pemindahan bahan yang bolak balik sehingga perlu adanya ruang gerak (aisle) yang besar dan ruang tempat bahan-bahan dalam proses (wrok in process) yang besar. C. Jenis proses produksi ditinjau dari segi keutamaan proses produksi Atas dasar keutamaan ini, dalam proses produksi perusahaan pada umumnya dapat dipisahkan menjadi dua kelompok yaitu : 1. Kelompok proses produksi utama Merupakan proses produksi dimana proses produksi sesuai dengan tujuan produksi dan didirikannya perusahaan produksi utama terdiri dari : a. Pusat produksi terputus-putus b. Pusat produksi terus-menerus c. Pusat produksi terpusat Merupakan proses produksi dimana pelaksanaan pengolahan bahan baku menjadi produk akhir. Melalui suatu proses persenyawaan ketelitian dan ketetapan dari proses persenyawaan yang akan dilakukan mempunyai pengaruh yang tidak kecil terhadap jalannya proses produksi. d. Proses produksi yang sama Merupakan tipe proses produksi dimana terdapat beberepa pekerjaan, satu urutan yang dilaksanakan dalam proses produksi yang sama akan tetapi menghasilkan produk yang berbeda-beda.

16 20 e. Pusat produksi proyek khusus Merupakan suatu proses produksi yang dilaksanakan karena adanya beberapa program secara khusus, adanya kepentingan khusus. Jika proses produksi yang dilaksanakan dalam satu program telah selesai maka proses produksi itu telah selesai. 2. Kelompok proses produksi bukan utama Merupakan proses produksi yang dilaksanakan sehubungan adanya kepentingan khusus dalam perusahaan kelompok produksi bukan utama terdiri dari : a. Penelitian b. Model c. Prototype d. Percobaan e. Demonstrasi D. Jenis proses produksi ditinjau dari segi penyelesaian proses produksi Atas dasar penyelesaian proses produksi, produksi dalam perusahaan diharapkan dapat terselesaikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Proses produksi ini dibagi dalam beberapa tipe yaitu : a. Proses produksi Merupakan suatu tipe proses produksi dimana dalam setiap proses yang dilaksnakan dalam perusahaan dapat dioperasikan dengan mudah. b. Proses produksi tipe B Merupakan suatu proses produksi dimana didalam penyelesaian proses produksi dalam perusahaan akan terdapat ketergantungan dari masingmasing proses produksi. c. Proses produksi tipe C Merupakan perusahaan yang melaksanakan proses dengan jalan melaksanakan proses penggabungan. d. Proses produksi tipe D Merupakan proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan dengan menggunakan mesin dan peralatan produksi otomotif.

17 21 e. Proses produksi tipe E Merupakan proses produksi dari perusahaan jasa Sistem Produksi Sistem produksi dipelajari dikarenakan perusahaan selalu melibatkan suatu sistem produksi, selalu ada fungsi operasi dalam bidang semua usaha. Sistem produksi yang dianggap penting adalah sistem manufaktur terdapat permintaan barang-barang berwujud yang tidak kunjung terpuaskan dan dalam rangka memproduksi barang-barang ini mempunyai dasar-dasar penggorganisasian sumber daya untuk menghasilkan suatu barang secara efektif. Kenyataan bahwa sistem manufaktur mempunyai peran penting di masyarakat. Dalam buku manajemen produksi dan operasi modern EL Wood Buffa menuliskan beberapa pendapat ahli mengenai pengertian sistem produksi ini antara lain : Leon Yousef Masing-masing pendapat tersebut mempunyai titik berat masingmasing, namun pada dasarnya terdapat persamaan pendapat tentang sistem yaitu : Suatu gabungan dari beberapa unit dan elemen yang saling menunjang untuk mencapai tujuan tertentu. Secara umum dapat dikatakan bahwa sistem produksi dalam perusahaan akan memerlukan suatu input yang kemudian diproses dalam sistem produksi dari perusahaan untuk kemudian mendapatkan output. Stanford L.Opner A system is defined as some going process of demand, each of which are functionally and operationally united in the achievement of objective. Masukan sistem produksi untuk melaksanakan sistem produksi dalam suatu perusahaan diperlukan beberapa masukan untuk sistem produksi yaitu bahan baku, tenaga kerja tak langsung dan yang tersedia dan asset lainnya. Bahan baku merupakan salah satu masukan yang menjadi input dalam sistem produksi satu perusahaan, tenaga kerja langsung,

18 22 merupakan salah satu input dari sistem produksi yang dipakai dalam satu perusahaan. Sistem Produksi dalam perusahaan Terdapat beberapa sub sistem dimana masing-masing sub sistem akan mempunyai unsur yang membentuk sub sistem lainnya. Sub sistem tersebut adalah produk yang dapat diproduksikan, lokasi pabrik, letak atau susunan fasilitas produk, lingkungan kerja dan standar produk. Produk yang diproduksikan dan dihasilkan bukan berarti seluruhnya diproduksi dalam periode yang sama, melainkan akan dipergunakan sebagai dasar untuk penyesuaian dalam sistem produksi perusahaan. Lokasi pabrik Tempat dimana fasilitas teknis dari proses melaksanakan kegiatan produk sehingga pemilihannya pun harus dipertimbangkan dengan sebaik-baiknya. Letak lokasi pabrik Mempunyai pengaruh langsung terhadap proses produksi perusahaan susunan dari masing-masing peralatan produksi sejauh mungkin dapat diusahakan sebagai penunjang proses produksi yang baik, sehingga produktivitas perusahaan dapat dapat dipertahankan pada tingkat yang lebih tinggi. Lingkungan kerja Lingkungan kerja harus dapat dipelihara agar terjadi kebersamaan. Standar Produksi Penggunaan standar produksi memudahkan karyawan untuk melaksanakan peran penyusunan dan membantu program perluasan perusahaan Jasa- jasa Penunjang Pelayanaan Produksi Menurut Prof. Dr. Sofjan Assauri dalam bukunya Manajemen Produksi dan Operasi (Edisi Revisi) (2004;24) yaitu : Jasa-jasa pelayanan produksi meliputi pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan untuk digunakan dan diorganisir serta dikomunikasikan agar proses produksi dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Jasa-jasa pelayanan ini

19 23 dibutuhkan agar proses produksi atau teknologi dapat dilakukan untuk pengolahan bahan baku menjadi produk akhir berupa barang jadi atau jasa yang disampaikan kepada pemakai atau konsumen. Jasa-jasa pelayanan produksi itu dapat berupa : Desain produk, dimana banyak terjadi perubahan atau variasi dari produk yang dihasilkan atau yang dibutuhkan/diinginkan oleh konsumen. Oleh karena itu untuk desain produk ini dibutuhkan kegiatan penelitian, penetapan spesiikasi produk yang mencakup mutu atau kualitas, fasilitas dan pelaksanaan inspeksi, perancangan atau desainnya sendiri serta seni arsitektur atau penampilannya. Teknologi, dimana perusahaan atau industri harus dapat mengikuti perkembangan teknologi. Untuk ini dibutuhkan pengetahuan dan latihan serta usah-usaha agar teknologi yang digunakan tidak ketinggalan dan tetap masih mutakhir dan tetap up-to-date. Dalam fungsi prouksi dan operasi, pengembangan teknologi mempunyai dampak dalam bidang : a. Peralatan yang digunakan untuk dapat menimbulkan dibutuhkanya tambahan dana untuk investasi, dan biaya produksi atau pengolahan yang lebih murah. b. Bahan yang diolah, sehingga dapat menimbulkan penggantian bahan yang dibutuhkan atau jumlah pemakaian bahan yang lebih hemat. c. Cara pengolahan yang lebih sederhana, sehingga menimbulkan biaya produksi atau operasi yang lebih hemat. d. Mutu dan kualitas produk yang dihasilkan lebih baik, sehingga inspeksi atau pengndalian dilakukan lebih intensif. Cara penggunaan sumber-sumber daya (use of resources), dimana mesin dan peralatan serta tenaga kerja bahan-bahan perlu diupayakan agar dapat dipergunakan serta optimal dan dapat lebih hemat atau efisien. Dalam upaya ini dikembangkanlah berbagai ilmu pengetahuan untuk dapat optimalnya penggunaan sumber-sumber daya tersebut, yaitu : a. Studi kerja (work study), yang dikaji dan menganalisis pengukuran yang hati-hati atas seluruh pekerjaan (jobs) dan kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Work study ini mencakup tiga hal, yaitu metode kerja, pengukuran kerja (work measurement) dan motivasi kerja.

20 24 b. Manajemen bahan (Material Management), yang berkaitan dengan proses penentuan pengadaan bahan, prosedur permintaan bahan, perencanaan persediaan, pengaturan penyimpanan bahan dan pengendalian atau pengawasan persediaan. c. Riset operasional (Operasional research), yang menggunakan pendekatan model matematis dalam pengoptimalisasian penggunaan bahan bagi upaya memaksimalisasikan hasil akan dicapai atau meminimalisasikan biaya produksi atau operasi Perencanaan Produksi Dan Operasi Menurut Prof. Dr. Sofjan. Assauri dalam bukunya Manajemen Produksi dan Operasi(Edisi Revisi) (2004;25) yaitu : Perencanaan berfungsi agar kegiatan produksi dan operasi yang dilakukan dapat terarah bagi pencapai tujuan produksi dan operasi, serta fungsi produksi dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Perencanan yang dilakukan dalam hubungannya dengan fungsi produksi dan operasi adalah : a. Perencanaan operasi atau proses produksi. Perencanaan ini mencakup perencanaan jalur pengerjaan (routing), jadwal kegiatan (scheduling) perencanaan beban pengerjaan (loading), pengiriman perintah (dispatching) dan follow up serta finishing. b. Perencanaan persedian dan pengadaan. Perencanaan ini berkaitan dengan penetapan beasarnya persedian atau stock yang harus diadakan untuk menjamin kelancaran operasi produksi perusahaan, serta penetapan jadwal pengadaan dan jumlah pemesanan yang akan dilakukan. c. Perencanaan mutu. Dalam perencanaan ini ditetapkan standar mutu produk yang dihasilkan yang harus menjadi acuan dari kegiatan proses produksi yang dijalankan. d. Perencanan penggunaan kapasitas mesin. Berdasarkan rencana produksi dan operasi, maka ditetapkanlah beban kerja mesin dan jadwal waktu penggunaan mesin, sehingga dapat ditentukan alokasi penggunaan kapasitas mesin. e. Perencanaan pemanfaatan sumber daya manusia. Dari rencana produksi dan operasi maka dapatlah ditentukan banyaknya sumber daya manusia

21 25 yang dibutuhkan, sehingga hal ini tercakup dalam rencana pemanfaatan sumber daya manusia Pengendalian dan Pengawasan Produksi dan operasi Pengendalian dan pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjamin agar kegiatan produksi dan operasi yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan, dan apabila terjadi penyimpangan dapat segera dikoreksi, sehingga apa yang diharapkan dapat segera tercapai. Kegiatan pengendalian dan pengawasan yang dilakukan dalam pelaksanaan fungsi produksi dan operasi, adalah : 1. Pengendalian produksi dan operasi. Kegiatan pengendalian ini dilakukan untuk menjamin apa yang telah ditetapkan dalam rencana produksi dan operasi dapat terlaksana dan bila terjadi penyimpangan dapat segera dikoreksi sehingga tidak menganggu dan apabila pencapaian target produksi dan operasi. 2. Pengendalian dan pengawasan persediaan. Kegiatan pengendalian dan pengawasan ini ditujukan agar persediaan atau stock tidak akan mengalami kekurangan dan dapat dijaga tingkat yang optimal sehngga biaya persediaan dapat minimal. Seperti yang telah kita ketahui bahwa tujuan perencanaan dan pengawasan produksi adalah agar dapat mecapai suatu keberhasilan serta dapat mencapai suatu tujuan perusahaan yaitu kelancaran operasi dan kelangsungan hidup, serta dapat berkembangnya perusahaan. Dalam rangka untuk mencapai tujuan perencanaan dan pengawasan produksi peranan pengendalian sangatlah penting, oleh karena itu pengendalian persediaan haruslah didasarkan atas perencanaan, pengawasan produksi dan schedule yang akan dilaksanakan. Karena persediaan bahan-bahan yang disediakan telah digunakan untuk keperluan proses produksi, maka supay bahan-bahan selalu tersedia harus dilakukan pemesanan kembali. Pemesanan yang dilakukan hendaknya ekonomis atau efisien dimana jumlah yang dipesan haruslah didasarkan atas kebutuhan untuk proses produksi (sesuai dengan pesanan). Pimpinan perusahaan diharapkan dapat lebih selektif dalam memilih bahan-bahan apa saja yang benar-benar dibutuhkan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Produksi 2.1.1 Pengertian Manajemen Kata manajemen sudah sangat dikenal di masyarakat. Manajemen juga mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan sistem produksi yaitu

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Manajemen Produksi Peranan manajemen dalam pelaksanaan system produksi adalah agar dapat dicapai tujuan yang diharapkan perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa dalam jumlah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Produksi dan Operasi Produksi merupakan salah satu dari fungsi yang ada dalam suatu lembaga, setiap kegiatan produksi pada hakekatnya adalah merupakan suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Produksi Peranan manajemen dalam pelaksanaan sistem produksi adalah agar dapat dicapai tujuan yang diharapkan perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa dalam

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Manajemen Produksi 1.1.1 Pengertian Proses Produksi Dalam kehidupan sehari-hari, baik dilingkungan rumah, sekolah maupun lingkungan kerja sering kita dengar mengenai apa yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. secara efektif dan efisien. Dalam rangka ini dikembangkan pemikiran-pemikiran dan

BAB II LANDASAN TEORI. secara efektif dan efisien. Dalam rangka ini dikembangkan pemikiran-pemikiran dan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Produksi dan Operasi Pada dewasa ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dan semakin maju cara-cara yang dikembangkan untuk mencapai tujuan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah 1. Pengertian manajemen produksi 2. Ruang lingkup manajemen produksi 3. Fungsi dan tujuan manajemen produksi

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah 1. Pengertian manajemen produksi 2. Ruang lingkup manajemen produksi 3. Fungsi dan tujuan manajemen produksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seperti di ketahui manajemen pada dasarnya merupakan proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengendalian yang

Lebih terperinci

Proses pengolahan merupakan metode yang digunakan untuk pengolahan masukan

Proses pengolahan merupakan metode yang digunakan untuk pengolahan masukan BAB I PENDAHULUAN Produksi dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang dilakukan untuk mengolah atau membuat bahan mentah atau bahan setengah jadi menjadi barang jadi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.produksi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. penggerakan, dan pengendalian aktivitas organisasi atau perusahaan bisnis atau jasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. penggerakan, dan pengendalian aktivitas organisasi atau perusahaan bisnis atau jasa 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Pustaka A.1. Teori A.1.1 Manajemen Produksi dan Operasi Menurut Haming (2011:24) Manajemen Operasional dapat diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen Produksi Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang menggunakan berbagai jenis barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dan tentu saja barangbarang

Lebih terperinci

Pengantar Manajemen Produksi & Operasi

Pengantar Manajemen Produksi & Operasi Pengantar Manajemen Produksi & Operasi 1 Manajemen Operasi Manajemen Operasi bertanggung jawab untuk menghasilkan barang atau jasa dalam organisasi. Manajer operasi mengambil keputusan yang berkenaan dengan

Lebih terperinci

BAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga

BAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga BAB II A. Manajemen Operasi Manajemen Operasi membahas bagaimana membangun dan mengelola operasi suatu organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga pengendalian sistim

Lebih terperinci

Sistem Produksi. Produksi. Sistem Produksi. Sistem Produksi

Sistem Produksi. Produksi. Sistem Produksi. Sistem Produksi Sistem Produksi Sistem Produksi 84 Produksi Produksi disebut juga dengan istilah manufaktur merupakan salah satu fungsi dalam perusahaan (fungsi lainnya a.l pemasaran, personalia, dan finansial). Produksi

Lebih terperinci

PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI

PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI KOMPETENSI MATA KULIAH Setelah mempelajari mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu: Memahami pengembangan sistem pengendalian produksi dan umpan balik informasi perkembangan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada

BAB III LANDASAN TEORI. sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Proses Produksi Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk

Lebih terperinci

Ratih Wulandari, ST., MT

Ratih Wulandari, ST., MT 10/7/2015 Teknik IndustriIndustri-UG Ratih Wulandari, ST., MT Perencanaan dan pengendalian produksi yaitu merencanakan kegiatan-kegiatan produksi, agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pengendalian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pengendalian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pengendalian Produksi dalam menunjang Efektivitas Proses Produksi, dapat diambil kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

Menurut Sofjan Assauri (2008 : 5) perkembangan produksi terdiri dari. a. Adanya pembagian kerja dan spesialisasi

Menurut Sofjan Assauri (2008 : 5) perkembangan produksi terdiri dari. a. Adanya pembagian kerja dan spesialisasi 16 Menurut Sofjan Assauri (2008 : 5) perkembangan produksi terdiri dari beberapa faktor yang menunjang, yaitu : a. Adanya pembagian kerja dan spesialisasi b. Revolusi Industri c. Perkembangan alat dan

Lebih terperinci

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk Darsini Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Jl.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dibahas arti dari proses yaitu : Proses adalah suatu cara, metode maupun

BAB II LANDASAN TEORI. dibahas arti dari proses yaitu : Proses adalah suatu cara, metode maupun BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Proses Produksi Dewasa ini banyak dijumpai perusahaan yang memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan masyarakat. Untuk memproduksi barang dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Fungsi Untuk mengetahui bahwa fungsi suatu sistem tersebut dapat berjalan dengan baik, maka kita perlu mengetahui terlebih dahulu definisi dari fungsi itu sendiri.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, perkembangan usaha media masa (surat kabar) yang semakin meningkat akan menyebabkan besarnya persaingan yang harus dihadapi oleh setiap perusahaan

Lebih terperinci

3 BAB III LANDASAN TEORI

3 BAB III LANDASAN TEORI 3 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Bahan Baku Bahan baku atau yang lebih dikenal dengan sebutan raw material merupakan bahan mentah yang akan diolah menjadi barang jadi sebagai hasil utama dari perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB XIII MANAJEMEN OPERASI/PRODUKSI. PAB -Manajemen Operasi dan Persediaan. M.Judi Mukzam

BAB XIII MANAJEMEN OPERASI/PRODUKSI. PAB -Manajemen Operasi dan Persediaan. M.Judi Mukzam BAB XIII MANAJEMEN OPERASI/PRODUKSI Persediaan. M.Judi Mukzam TIU Menggambarkan begitu pentingnya manajemen produksi dan operasi bagi perusahaan Mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait dalam pemilihan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan tujuan rancang fasilitas Wignjosoebroto (2009; p. 67) menjelaskan, Tata letak pabrik adalah suatu landasan utama dalam dunia industri. Perancangan tata letak pabrik

Lebih terperinci

Operasional. Disampaikan Oleh : Kristian Suhartadi WN, SE., MM

Operasional. Disampaikan Oleh : Kristian Suhartadi WN, SE., MM Operasional Disampaikan Oleh : Kristian Suhartadi WN, SE., MM PRODUKSI Menurut Sofyan Assauri : Produksi merupakan segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang dan jasa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, yang biasanya memiliki salah satu ciri

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, yang biasanya memiliki salah satu ciri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara berkembang, yang biasanya memiliki salah satu ciri dengan menjamurnya perusahaan industri. Setiap industri yang ada dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengendalian Persediaan 2.1.1 Uji Kenormalan Liliefors Perumusan ilmu statistika juga berguna dalam pengendalian persediaan dan biasanya digunakan untuk mengetahui pola distribusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya perusahaan-perusahaan di berbagai bidang. Hal ini mendorong banyak pengusaha untuk lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat dirasakan sekali pengaruhnya disegala bidang, salah satunya terjadi pada bidang ekonomi. Dengan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengendalian Persediaan Setiap perusahaan, apakah itu perusahaan dagang, pabrik, serta jasa selalu mengadakan persediaan, karena itu persediaan sangat penting. Tanpa adanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Operasi dan Produksi 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Jay Heizer dan Barry Render dalam Operation Management (2008), terdapat 3 komponen utama dalam sebuah perusahaan,

Lebih terperinci

MATERI 4 ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGIS. e. Spesfifikasi Bahan Baku dan Hasil c. Tenaga Kerja

MATERI 4 ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGIS. e. Spesfifikasi Bahan Baku dan Hasil c. Tenaga Kerja MATERI 4 ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGIS 1. Perencanaan Kapasitas Produksi Aspek-aspek yang berpengaruh dalam perencanaan kapasitas produksi yaitu : 1. Perencanaan & Pemilihan Proses Tidak berarti pemilihan

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Manajemen Persediaan Manajemen persediaan adalah menentukan keseimbangan antara investasi persediaan dengan pelayanan pelanggan (Heizer dan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PRODUKSI

PERENCANAAN PRODUKSI PERENCANAAN PRODUKSI Dengan semakin banyaknya barang dan jasa yang diperjual belikan dan dikonsumsi oleh konsumen. Hal ini akan membuat kegiatan pabrik untuk menambah atau menciptakan kegunaan suatu barang

Lebih terperinci

MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA (PRODUCING GOODS AND SERVICES) Gambar 11.1 Proses Transformasi Sumber Daya

MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA (PRODUCING GOODS AND SERVICES) Gambar 11.1 Proses Transformasi Sumber Daya MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA (PRODUCING GOODS AND SERVICES) A. MANAJEMEN OPERASI/PRODUKSI Manajemen Operasi (atau produksi) adalah pengarahan dan pengendalian suatu proses secara sistematis untuk mengubah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi, tingkat persaingan yang terjadi di dunia industri mengalami peningkatan. Hal ini berarti tingkat persaingan tidak hanya terjadi antar perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN I-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri yang begitu pesat mengharuskan perusahaan untuk memiliki strategi yang membuat perusahaan mampu bersaing untuk mempertahankan pasar.

Lebih terperinci

Pengantar Sistem Produksi Lanjut. BY Mohammad Okki Hardian Reedit Nurjannah

Pengantar Sistem Produksi Lanjut. BY Mohammad Okki Hardian Reedit Nurjannah Pengantar Sistem Produksi Lanjut BY Mohammad Okki Hardian Reedit Nurjannah Definisi Sistem Sekelompok entitas atau komponen yang terintegrasi dan berinteraksi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberbagai bidang usaha dewasa ini sudah mulai terasa dampaknya termasuk

BAB I PENDAHULUAN. diberbagai bidang usaha dewasa ini sudah mulai terasa dampaknya termasuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi yang ditandai dengan kebebasan bersaing diberbagai bidang usaha dewasa ini sudah mulai terasa dampaknya termasuk terhadap dunia usaha di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Masalah umum pada suatu model persediaan bersumber dari kejadian yang dihadapi setiap saat dibidang usaha, baik dagang ataupun industri.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasional Menurut Heizer dan Render (2010:4) manajemen operasi (Operation Management) adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa

Lebih terperinci

Makalah Kewirausahaan. Ketegasan dalam Aspek Produksi. Disusun oleh: Ambar Dwi Wuladari. Irfan Priabodo

Makalah Kewirausahaan. Ketegasan dalam Aspek Produksi. Disusun oleh: Ambar Dwi Wuladari. Irfan Priabodo Makalah Kewirausahaan Ketegasan dalam Aspek Produksi Disusun oleh: Ambar Dwi Wuladari Irfan Priabodo Ketegasan dalam Aspek Produksi Pendahuluan: Kegiatan produksi dengan menciptakan atau menambah nilai

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Dalam menjalankan suatu perusahaan, pengambilan keputusan yang tepat dan akurat memerlukan pemahaman tentang konsep biaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Manajemen produksi terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan produksi maka dari itu sebelum mengetahui mengenai manajemen produksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses produksi suatu perusahaan. Apabila persediaan bahan baku tidak mencukupi, maka proses

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Proses Produksi Secara definisi industri biasa diartikan sebagai suatu lokasi atau tempat dimana aktifitas produksi atau bisa dinyatakan sebagai kumpulan aktivitas

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya dapat digunakan untuk tujuan pelaporan kepada pihak internal dan tujuan eksternal perusahaan. Untuk tujuan internal perusahaan dapat digunakan dalam

Lebih terperinci

Poin-poin Materi MO. Bahan Ajar Kuliah MO 1

Poin-poin Materi MO. Bahan Ajar Kuliah MO 1 Mata Kuliah : Manajemen Operasional Jumlah Pertemuan : 13 14 kali pertemuan Materi UTS : Materi Minggu I s/d IX Materi UAS : Materi Minggu X s/d XIII Kelas : 3-EB04, 05, dan 06 Dosen : Dr. Aris Budi Setyawan

Lebih terperinci

Berdasarkan beberapa ahli manajemen, pengertian manajemen operasi yaitu:

Berdasarkan beberapa ahli manajemen, pengertian manajemen operasi yaitu: Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengoordinasi kan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan semakin pesatnya perkembangan teknologi mempunyai dampak yang cukup berarti terhadap persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan yang ketat antar perusahaan baik perusahaan nasional maupun perusahaan asing yang diakibatkan oleh faktor globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat bertahan

Lebih terperinci

Introduction to. Chapter 9. Production Management. MultiMedia by Stephen M. Peters South-Western College Publishing

Introduction to. Chapter 9. Production Management. MultiMedia by Stephen M. Peters South-Western College Publishing Introduction to Chapter 9 Production Management Sasaran Pembelajaran Identifikasi sumber daya kunci yang digunakan untuk produksi. Identifikasi faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi pabrik. Uraikan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Dalam menjalankan suatu perusahaan diperlukan keputusan yang tepat dan akurat terhadap konsep biaya yang ada. Ada beberapa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Line Balancing Line Balancing adalah suatu analisis yang mencoba melakukan suatu perhitungan keseimbangan hasil produksi dengan membagi beban antar proses secara berimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang produksi kapal beserta

BAB I PENDAHULUAN. Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang produksi kapal beserta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT PAL Indonesia Persero adalah perusahaan manufaktur Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang produksi kapal beserta komponen-komponen pendukung

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Definisi dan Fungsi Persediaan Persediaan adalah sunber daya mengganggur (idle resources) yang menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud proses lanjut tersebut adalah berupa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi software yang. dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi software yang. dirancang untuk menjalankan tugas tertentu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Menurut Kadir (2008:3) program aplikasi adalah program siap pakai atau program yang direka untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelum penggunaan MRP biaya yang dikeluarkan Rp ,55,- dan. MRP biaya menjadi Rp ,-.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelum penggunaan MRP biaya yang dikeluarkan Rp ,55,- dan. MRP biaya menjadi Rp ,-. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Nastiti (UMM:2001) judul: penerapan MRP pada perusahaan tenun Pelangi lawang. Pendekatan yang digunakan untuk pengolahan data yaitu membuat Jadwal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB II KONSEP MUTU PRODUKSI DAN MANAJEMEN STRATEGI. memelihara produk dalam persaingan bisnis. Disukai atau tidak, konsumen

BAB II KONSEP MUTU PRODUKSI DAN MANAJEMEN STRATEGI. memelihara produk dalam persaingan bisnis. Disukai atau tidak, konsumen BAB II KONSEP MUTU PRODUKSI DAN MANAJEMEN STRATEGI A. Mutu 1. Pengertian Mutu Mutu merupakan istilah yang mempunyai makna berbeda bagi setiap orang. Mutu produk suatu perusahaan melakukan langkah awal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Supply Chain Management Supply chain management adalah pengintengrasian aktivitas pengadaan bahan dan pelayanan, pengubahan barang setengah jadi menjadi produk akhir,

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUK DAN PROSES MANUFAKTURING

ANALISIS PRODUK DAN PROSES MANUFAKTURING ANALISIS DAN PROSES MANUFAKTURING Suatu rancangan ataupun rencana tentang tata letak fasilitas pabrik tidaklah akan bisa dibuat efektif apabila data penunjang mengenai bermacam-macam faktor yang berpengaruh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dimiliki untuk mencapai tujuan perusahaan.

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dimiliki untuk mencapai tujuan perusahaan. BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Pengertian Manajemen Operasi Manajemen operasi adalah serangkain kegiatan yang membuat barang dan jasa melalui perubahan dari masukan menjadi keluaran. Barry Render dan Jay Heizer

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter (2005, p8) manajemen adalah

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter (2005, p8) manajemen adalah 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter (2005, p8) manajemen adalah proses mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas kerja sehingga dapat

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X MANAJEMEN K-13 A. Pengertian Manajemen Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X MANAJEMEN K-13 A. Pengertian Manajemen Tujuan Pembelajaran K-13 Kelas X ekonomi MANAJEMEN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami konsep dasar manajemen. 2. Memahami fungsi-fungsi manajemen.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Serangkaian kegiatan yang menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam penyusunan tugas akhir ini dibutuhkan beberapa landasan teori sebagai acuan dalam penyusunannya. Landasan teori yang dibutuhkan antara lain teori tentang Sistem Informasi, teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang di segala bidang, hal

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang di segala bidang, hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang di segala bidang, hal ini mendorong perkembangan semua sektor usaha yang ada di Indonesia. Salah satu sektor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Manajemen Operasi Menurut Heinzer dan Render (2011;4), manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan (inventory) adalah sumber daya ekonomi fisik yang perlu diadakan dan dipelihara untuk menunjang kelancaran produksi, meliputi bahan baku (raw

Lebih terperinci

PENDAHULUAN DEFINISI, RUANG LINGKUP, TUJUAN, DAN PROSEDUR PERANCANGAN FASILITAS

PENDAHULUAN DEFINISI, RUANG LINGKUP, TUJUAN, DAN PROSEDUR PERANCANGAN FASILITAS PENDAHULUAN DEFINISI, RUANG LINGKUP, TUJUAN, DAN PROSEDUR PERANCANGAN FASILITAS 7 Definisi Pabrik Pabrik/Industri setiap tempat dimana faktor-faktor seperti : manusia, mesin dan peralatan (fasilitas) produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, Indonesia tidak luput

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, Indonesia tidak luput BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, Indonesia tidak luput dari persaingan perekonomian global yang sedang terjadi di dunia saat ini. Persaingan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada sebuah industri manufaktur, proses perencanaan dan pengendalian produksi

BAB I PENDAHULUAN. Pada sebuah industri manufaktur, proses perencanaan dan pengendalian produksi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada sebuah industri manufaktur, proses perencanaan dan pengendalian produksi memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan operasional perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB I FUNGSI OPERASI 1.1. Definisi Manajemen Operasi

BAB I FUNGSI OPERASI 1.1. Definisi Manajemen Operasi BAB I FUNGSI OPERASI 1.1. Definisi Manajemen Operasi Di didalam suatu unit usaha dikenal adanaya berbagai macam fungsi yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya, diantaranya terdapat tiga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Pengertian manajemen produksi dan operasi tidak terlepas dari pengertian manajemen pada umumnya, yaitu mengandung unsur adanya kegiatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2009:7) manajemen adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2 outline Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur Rantai Pasok, SCM dan ERP Kebutuhan dan Manfaat Sistem Terintegrasi Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur Sub Bab

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.2. Manajemen Persediaan Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan untuk

Lebih terperinci

MANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKSI DALAM AGRIBISNIS

MANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKSI DALAM AGRIBISNIS SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT MANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKSI DALAM AGRIBISNIS Dina Novia Priminingtyas, SP.,MSi. Lab. of Agribusiness Analysis and Management Faculty of Agriculture,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Produksi Untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam, manusia memerlukan barang dan jasa. Suatu kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa disebut produksi. Produksi

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI Modul ke: 05 KEWIRAUSAHAAN III Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III Fakultas SISTIM INFORMASI Endang Duparman Program Studi INFORMATIKA www.mercubuana.a.cid EVALUASI RENCANA PRODUKSI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Audit Operasional Berkembangnya dunia usaha, membuat pihak-pihak yang berkepentingan membutuhkan semua informasi yang akurat mengenai perkembangan usaha yang dijalaninya. Informasi

Lebih terperinci

MANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKTIVITAS

MANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKTIVITAS MANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKTIVITAS EKA MUSTAVIDA RATNASARI 14310098 EVA DAMAYANTI A.C.S 14310180 BULANDARI FITRI SUSANTI 14310563 MUHAMAD LUKMAN 14310108 TOMY AGUS S 14310167 BUDI SUHERMANTO 14310164

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama hal nya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Pada setiap perusahaan, baik perusahaan kecil, perusahaan menengah maupun perusahaan besar, persediaan sangat penting bagi kelangsungan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DALAM KERANGKA KERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DALAM KERANGKA KERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 3, NO. 2, DESEMBER 2001: 80-86 SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DALAM KERANGKA KERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Bernardo Nugroho Yahya Dosen Fakultas Teknologi Industri, Jurusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan tersebut tidak hanya bersifat evolusioner namun seringkali sifatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan tersebut tidak hanya bersifat evolusioner namun seringkali sifatnya 12 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan hidup dalam lingkungan yang berubah cepat, dinamik, dan rumit. Perubahan tersebut tidak hanya bersifat evolusioner namun seringkali sifatnya revolusioner.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi dan Kewirausahaan 2.1.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Sebelum menjelaskan mengenai pengertian Manajemen Produksi dan Operasi

Lebih terperinci

MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI

MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI MATERI 1. Konsep dasar operasi dan produktivitas 2. Strategi Operasi 3. Perencanaan pengendalian operasi, Perencanaan dan 4. persediaan 5. Perencanaan Kebutuhan Bahan (MRP)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode tertentu, atau persediaan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS PADA GUDANG BAHAN BAKU DAN BARANG JADI DENGAN METODE SHARE STORAGE DI PT. BITRATEX INDUSTRIES SEMARANG

ANALISIS PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS PADA GUDANG BAHAN BAKU DAN BARANG JADI DENGAN METODE SHARE STORAGE DI PT. BITRATEX INDUSTRIES SEMARANG 25 Dinamika Teknik Januari ANALISIS PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS PADA GUDANG BAHAN BAKU DAN BARANG JADI DENGAN METODE SHARE STORAGE DI PT. BITRATEX INDUSTRIES SEMARANG Antoni Yohanes Dosen Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini perusahaan dituntut untuk mampu menghadapi persaingan baik dari perusahaan lokal maupun perusahaan luar negeri. Ditambah lagi dengan adanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha masyarakat banyak mengalami kesulitan, tidak sedikit diantaranya kegiatan usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha masyarakat banyak mengalami kesulitan, tidak sedikit diantaranya kegiatan usaha yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi ekonomi yang masih mengalami krisis berkepanjangan ini membuat kegiatan usaha masyarakat banyak mengalami kesulitan, tidak sedikit diantaranya kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan akhir-akhir ini tidak lagi terbatas secara lokal,

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan akhir-akhir ini tidak lagi terbatas secara lokal, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan antar perusahaan akhir-akhir ini tidak lagi terbatas secara lokal, tetapi mencakup kawasan regional dan global. Oleh karena itu, setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian telah memasuki era globalisasi yang akan diwarnai

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian telah memasuki era globalisasi yang akan diwarnai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini perekonomian telah memasuki era globalisasi yang akan diwarnai dengan revolusi di segala bidang, yang membuat faktor-faktor produksi seperti

Lebih terperinci

BAB VI MANAJEMEN OPERASI

BAB VI MANAJEMEN OPERASI BAB VI MANAJEMEN OPERASI Menggambarkan begitu pentingnya manajemen produksi dan operasi bagi perusahaan Mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait dalam pemilihan lokasi perusahaan Menguraikan tugas utama

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan. Sekarang komputer bukan

Bab 1 PENDAHULUAN. keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan. Sekarang komputer bukan Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi khususnya teknologi informasi berbasis komputer dewasa ini dirasa sangat pesat dan hal ini berpengruh terhadap aspek pekerjaan.

Lebih terperinci