ANALISA PENGARUH VISKOSITAS PELUMAS TERHADAP JUMLAH PUTARAN DAN DAYA. The Analysis Effect of Lubricant Viscosity to the Number of Rotations and Power
|
|
- Erlin Widjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISA PENGARUH VISKOSITAS PELUMAS TERHADAP JUMLAH PUTARAN DAN DAYA The Analysis Effect f Lubricant Viscsity t the Number f Rtatins and Pwer Jhnni Rahman Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Riau Jl. Kaharuddin Nasutin 113, Pekanbaru Riau Telp: ext. 123, Fax: jr_jhman@yah.cm [Diterima Nvember 2013; Disetujui Januari 2014] ABSTRACT The bjective f using lubricant n the mtr bearings is t slve the prblems such as, vibratin, nise, damage f frictin, and thers that are ccurred because f frictin. Hwever, the prvisin f a lubricant in the bearing will als give effect t the perfrmance f the mtr in the frm f pwer, rpm and efficiency, which still need t be investigated t get the infrmatin abut lubricant type and viscsity that is suitable fr use. Thus, this study was cnducted t analyze the effect f variatin f lubricant viscsity n bearing t the perfrmance f mtr. This study uses a mtr that is cnditined t wrk fr 20 minutes fr each experiment. As fr lubricants, this experiment used 5 types f lubricant SAE (Sciety f Autmtive Engineers) with different number f viscsity, and as the bearing used a ball bearing (NTN 6205). The results shwed that the higher viscsity f lubricant was used then the number f rtatin that ccurs was decreased. This experiment als shwed that the efficiency was decreased. Frm the side f generated pwer, then t btain the desired pwer utput, mtr pwer input shuld be increased. S, it can be cncluded that the higher number f viscsity f lubricant that was used, then the number f rtatin and the utput pwer becming dwn. Keywrds: Viscsity, lubricant, SAE, pwer, bearing 424
2 PENDAHULUAN Dalam dunia industri dan transprtasi, sudah menjadi hal yang pasti bahwa didalam sebuah mesin terdapat banyak elemen-elemen mesin yang berkaitan dan saling bergerak satu sama lain baik itu gerakan putar maupun gerakan linear. Gerakan relatif antar kmpnen/elemen mesin ini dapat menimbulkan terjadinya gesekan yang mengakibatkan timbulnya beberapa masalah yang harus ditanggulangi. Ilmu yang membahas tentang gesekan dan efek-efek yang diakibatkan leh gesekan tersebut merupakan bagian dari triblgi. Triblgi berdasarkan Organizatin fr Ecnmic C-peratin and Develpment (OECD) didefenisikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan antara dua buah permukaan benda yang saling bekerja dan pengaruhnya yang terjadi akibat hubungan tersebut. Triblgi dikatakan juga sebagai ilmu yang mempelajari tentang dampak gesekan, keausan dan lubrikasi. Pengaplikasian triblgi dalam perencanaan sebuah mesin dapat menghemat penggunaan energy, memperpanjang umur pemakaian, mengurangi terjadinya kebcran pada mesin dan lain-lain. Hal inilah yang menjadikan triblgi sebagai sumber penghematan energy dan berhubungan langsung dengan pemberdayaan sumber daya alam (material). Salah satu kmpnen/elemen mesin yang merupakan applikasi dan bekerja dengan prinsip ilmu triblgi serta berperan penting dalam menanggulangi masalah gesekan antar kmpnen pada mesin adalah bearing. Bearing biasa digunakan untuk menpang dan mendukung gerakan elemen mesin lainnya. Prinsip kerjanya adalah memindahkan gesekan antar kmpnen-kmpnen mesin kepada bearing itu sendiri. Sehingga gesekan langsung antar elemen dapat dihindarkan. Namun penggunaan bearing begitu saja tidaklah cukup untuk mengurangi gesekan secara sempurna, selain itu juga akan mengakibatkan terjadinya aus pada bearing yang pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya penurunan ketahanan dan umur penggunaan dari bearing itu sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan sistem pelumasan yang bertujuan untuk menurunkan gesekan hingga sekecil mungkin pada bearing. Tetapi, tidak semua pelumas bisa berkerja maksimal pada setiap kndisi. Banyak hal yang harus diperhatikan untuk mendapatkan karakteristik pelumas yang baik dan sesuai untuk digunakan pada kndisi tertentu pula. Diantara hal-hal yang mempengaruhi kinerja pelumas pada suatu elemen mesin adalah temperatur, kekentalan pelumas, jenis pelumas dan lain-lain. Untuk itu diperlukan penelitian untuk mencari tau karakterastik pelumas seperti apa yang baik digunakan pada kndisi-kndisi tertentu, serta efek samping apa yang dapat ditimbulkan akibat penggunaan pelumas tersebut. Dan penelitian ini memerlukan waktu yang cukup lama untuk 425
3 bisa menguak seluruh mamfaat dan efek samping dari penggunaan pelumas tersebut pada berbagai kndisi. Penelitian ini merupakan penelitian yang menganalisa penggunaan lubricant/pelumas pada bearing. Dalam penelitian ini penulis mengangkat judul Analisa pengaruh visksitas lubricant terhadap jumlah putaran prs dan daya yang ditransmisikan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi bagaimana pengaruh lubricant terhadap jumlah putaran prs dan bagaimana pula pengaruhnya terhadap daya utput yang dapat ditransmisikan. Selain itu juga penelitian ini juga ditujukan untuk melihat bagaimana hubungan antara variasi visksitas pelumas terhadap jumlah putaran, efisiesnsi, dan daya transmisi. menghubungkan sebuah bearing pada prs sebagai penpang dalam sebuah wadah sebagai tempat pelumasan seperti yang ditunjukkan pada gambar 2. Penelitian pada bearing ini dikndisikan bekerja selama 20 menit untuk setiap experiment. Gambar 1. Bearing Ball BAHAN DAN METODE a. Bahan dan Alat Dalam penelitian ini bahan utama yang digunakan adalah bearing ball radial alur baris tunggal (NTN 6205) seperti yang ditunjukkan pada gambar 1. Dan pelumas/lubricant yang digunakan sebagai bahan pembanding dalam penelitian ini adalah SAE dengan 5 jenis visksitas yang berbeda, SAE 5, SAE 10, SAE 20, SAE 40, SAE 90. Apparatus yang digunakan untuk menguji pelumas dengan 5 perbedaan visksitas pada bearing adalah perangkat sederhana yang dibuat dengan cara Gambar 2. Apparatus Pengujian 426
4 3. Kamera untuk melihat kndisi permukaan inner case, ball, dan uter case. Gambar 3. grafik perbandingan visksitas Gambar 3 diatas adalah grafik perbandingan beberapa jenis pelumas terhadap nilai visksitas kinematik. Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa peningkatan nilai pada grade SAE menunjukkan peningkatan nilai visksitas. Peralatan pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mtr listrik yang telah disetting dengan apparatus penelitian lainnya. Dengan spesifikasi sebagai berikut: - Daya = 0,5 HP - Jumlah Putaran = 1500 rpm - Tegangan = 220 V - Arus Listrik = 4,24 A 2. Tachmeter digital untuk mengukur kecepatan/jumlah putaran. b. Langkah-Langkah Pengujian Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan mtr listrik yang telah disusun/disetting seperti pada gambar 2. Langkah-langkah pengujian: 1. Pelumas dimasukkan kedalam tempat pada apparatus penelitian sebagai pelumas bearing sesuai dengan ukuran/jumlah yang telah ditetapkan. 2. Menghidupkan mtr listrik dan biarkan beberapa saat sampai keadaan mtr knstan. 3. Kemudian dengan menggunakan tachmeter hitung kecepatan putaran prs yang sedang bergerak. 4. Pengambilan data ini dilakukan pada saat kndisi putasan mesin sudah stabil sehingga didapatkan hasil perhitungan yang akurat. 5. Data hasil pengujian kemudian dilakukan analisis untuk mendapatkan data penurunan efisiensi dan besar daya yang mampu ditransmisikan. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Jumlah Putaran Tabel 1 adalah tabel data yang didapatkan dari hasil pengujian pada bearing yang ditunjukkan dalam bentuk jumlah putaran prs pada setiap pelumas yang 427
5 digunakan. Tabel 1. Jumlah Putaran prs N Jenis Pelumas Jumlah Putaran Penurunan (%) (rpm) 1 SAE ,67 2 SAE ,93 3 SAE ,00 4 SAE ,07 5 SAE ,33 *Jumlah putaran tanpa pelumasan 1500 rpm. Gambar 4. Kurva Jumlah Putaran - Jenis Pelumas Gambar 5. Kurva Penurunan Jumlah Putaran Gambar 4 menunjukkan kurva hubungan antara jumlah putaran dengan pelumas yang digunakan. Pada kurva di atas dapat dilihat bahwa semakin tinggi nilai SAE pelumas yang digunakan maka jumlah putaran yang dihasilkan pada prs tersebut akan semakin berkurang atau dengan kata lain purunannya akan semakin meningkat seperti yang terlihat pada kurva 5. Hal ini dikarenakan semakin tinggi nilai SAE menunjukkan kekentalan pelumas semakin tinggi pula sebagaimana yang ditunjukkan pada grafik perbandingan visksitas pada gambar 3. Pada pelumasan, visksitas pelumas yang tinggi menunjukkan gaya tahanan pelumas terhadap benda (rtr) yang bergerak adalah tinggi. Sehingga menyebabkan kecepatan benda yang bergerak tersebut menurun. Begitu juga sebaliknya, nilai visksitas pelumas yang rendah menunjukkan sifat tahanan pelumas tersebut benda yang bergerak adalah rendah. Sehingga kemampuannya mengurangi kecepatan benda yang bergerak pun akan menurun. a. Efesiensi Perhitungan efisiensi dilakukan dengan menggunakan rumus: ni 100%..(1) n Dimana : : efisiensi bearing (%) n i : Jumlah putaran uji (rpm) 428
6 n : Jumlah putaran mesin (rpm) Dari perhitungan didapatkan data sebagai berikut: N Jenis Pelumas Tabel 2. Efisiensi Jumlah Putaran (rpm) Efiesinsi (%) 1 NP SAE SAE SAE SAE SAE *NP : Pengujian tanpa pelumas Gambar 6. Kurva Efisiensi Akibat Penggunaan Pelumas. Gambar kurva 6 menunjukkan nilai efisiensi mesin yang dihasilkan pada putaran prs. Pada kurva ini terlihat dengan jelas bahwa efisiensinya semakin menurun dengan semakin tingginya nilai SAE (visksitas ) pelumas yang digunakan. Kndisi nilai efisiensi ini menunjukkan bentuk yang sama dengan grafik jumlah putaran pada gambar 4. Karena memang efisiensi berbanding lurus terhadap jumlah putaran prs seperti yang terlihat pada rumus 1. Sehingga apabila jumlah putaran sebuah mesin berkurang karena suatu hal maka efisiensinya pun akan menurun. b. Daya uji. Perhitungan untuk mencari nilai yang mampu ditransmisikan dapat dilakukan dengan menggunakan rumus jumlah putaran terhdap daya mesin, sebagai berikut:. P 9,74 10 n T 5..(2) Sehingga dari persamaan 2 diatas didapatkan perbandingan jumlah putaran dengan asumsi nilai trsi sama, sebagai berikut, ni P i, (3) n P Dimana : n : Jumlah putaran uji (rpm) i n : Jumlah putaran mesin (rpm) P : Daya mesin (kw) P : Daya hasil perhitungan i (kw) Dari perthitungan didapatkan data sebagai berikut: Tabel 3. Daya yang mampu ditransmisikan N Jenis Pelumas Jumlah Putaran (rpm) Daya Uji 1 NP ,5 2 SAE ,1 3 SAE ,
7 4 SAE ,8 5 SAE ,6 6 SAE ,6 Gambar 7. Kurva Daya Uji Kurva di atas menunjukkan hubungan antara daya uji terhadap pelumas yang digunakan. Kurva pada gambar 7 diatas memperlihatkan bentuk grafik yang mirip dengan kurva pada gambar 4 yang menunjukkan terjadinya penurunan daya terhadap tingkat ketinggian nilai SAE. Karena secara teritis besar kecilnya daya ditentukan leh jumlah putaran, sehingga apabila jumlah putaran kecil maka daya hasil uji juga akan menjadi kecil. Dilihat dari segi besar daya yang dapat dihasilkan/ditransmisikan, maka akan lebih menguntungkan apabila menggunakan pelumas yang memiliki nilai visksitas yang rendah. Namun apabila ditinjau dari segi ketahanan dan umur pemakaian bearing maka diperlukan penelitian yang lebih spesifik lagi pada bearing tersebut. Pada kurva gambar 7 ini penulis juga memasukkan hasil pengujian tanpa menggunakan pelumas untuk melihat sejauh dan sebesar apa penurunan daya yang terjadi. NP adalah simbl yang menunjukkan pengujian tanpa menggunakan pelumas apapun. KESIMPULAN Dari penelitian yang dilakukan untuk menganalisa pengaruh kekentalan pelumas terhadap jumlah putaran dan daya yang dapat ditransmisikan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: a) Semakin tinggi nilai visksitas pelumas yang digunakan maka jumlah putaran dan daya yang dihasilkan akan semakin berkurang. b) Semakin tinggi nilai visksitas menunjukkan gaya tahanan yang ditimbulkan pelumas terhadap benda yang bergerak semakin besar. c) Penurunan jumlah putaran menyebabkan penurunan efisiensi. d) Daya yang dihasilkan akan lebih besar pada saat penggunaan pelumas dengan visksitas yang lebih rendah. DAFTAR PUSTAKA Budiant dan Anwar, Metde Penentuan Kefisiensi Kekentalan Zat Cair dengan menggunakan Regresi Linear Hukum Stkes. Seminar Nasinal IV SDM Teknlgi Nuklir Ygyakarta. Khnsari M.M. dan E. Richard Bser, 2011, Applied Triblgy Bearing Design and 430
8 Lubricatin. Mujiman Simulasi Pengukuran Nilai Visksitas Oli Mesran SAE Dengan penampil LCD. Telkmnika Vl. 6 (49-56). Muraki S., Triblgy, frictin and lubricant technlgy. (in Japanese) Sulars dan Kykatsu Suga, Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin. Jakarta. l_viscsity_explained.htm, diakses 28 Desember
ANALISA PENGARUH VISKOSITAS LUBRICANT PADA BEARING TERHADAP JUMLAH PUTARAN DAN DAYA YANG DITRANSMISIKAN
ANALISA PENGARUH VISKOSITAS LUBRICANT PADA BEARING TERHADAP JUMLAH PUTARAN DAN DAYA YANG DITRANSMISIKAN Jhonni Rahman, Afri Antona Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil pengujian Pengaruh Perubahan Temperatur terhadap Viskositas Oli
Viskositas (mpa.s) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil pengujian 4.1.1 Pengaruh Perubahan Temperatur terhadap Viskositas Oli Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui viskositas sampel oli, dan 3100 perubahan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Hasil Pengujian Perhitungan dan pembahasan dimulai dari proses pengambilan data. Data yang dikumpulkan meliputi hasil pengujian dan data tersebut diolah dengan perhitungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pompa viskositas tinggi digunakan untuk memindahkan cairan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pompa viskositas tinggi digunakan untuk memindahkan cairan yang memiliki kekentalan (viskositas) yang tinggi dari tempat satu ke tempat yang lain. Ada berbagai
Lebih terperinciTUGAS SARJANA PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UJI KUALITAS MINYAK PELUMAS DENGAN METODE GESESKAN
TUGAS SARJANA PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UJI KUALITAS MINYAK PELUMAS DENGAN METODE GESESKAN Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata Satu (S-1) Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Lebih terperinciMikrohidro Sebagai Energi Alternatif
Mikrhidr Sebagai Energi Alternatif Ali Kasim 1, ina Paramyta IS 2 Dsen Universitas Bina Darma 1,2 Jalan Jenderal Ahmad Yani.3 Palembang ali.kasim@binadarma.ac.id 1, ninasudiby@yah.cm 2 Abstract : Electric
Lebih terperinciKecepatan putaran poros / journal BAB I PENDAHULUAN
ρ Rapat massa kg/m 3 Kecepatan putaran poros / journal rpm BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Dalam sistem perawatan elemen mesin telah dikenal luas teknik pelumasan, yang berperan penting dalam mengendalikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS
36 BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS 4.1 PENDAHULUAN Pada bab ini, penulis akan membahas secara detail analisis dan pengujian umur pakai bantalan pada mesin pemipil jagung. Perhitungan umur
Lebih terperinciPERAWATAN MESIN BOR MEJA
PERAWATAN MESIN BOR MEJA Oleh Dina Sa adah ( 212341030 ) Rizki Azmi ( 212341018 ) Rizqi Santria ( 212341020 ) Richard C P ( 2133410 ) ABSTRAK Mesin br adalah suatu jenis mesin yang gerakannya memutar alat
Lebih terperinciMODUL II VISKOSITAS. Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum.
MODUL II VISKOSITAS Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum. I. PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang praktikum
Lebih terperinciOPTIMISASI ENERGI LISTRIK PADA RANGKAIAN DUA AKTUATOR HIDROLIK MENGGUNAKAN VARIASI KATUP PEMBATAS TEKANAN DI HYDRAULIC TRAINING UNIT
Vokasi Volume XI, Nomor 3, November 2013 ISSN 1693 9085 hal 152-165 OPTIMISASI ENERGI LISTRIK PADA RANGKAIAN DUA AKTUATOR HIDROLIK MENGGUNAKAN VARIASI KATUP PEMBATAS TEKANAN DI HYDRAULIC TRAINING UNIT
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PRODUKSI Perawatan Berkala 40 Jam Pembersihan Conveyor Belt pengecekan ketajaman pisau. Mesin Tidak Rusak 8 Jam PengecekanTombo l-tombol Emergency Mesin
Lebih terperinciHALAMAN PERNYATAAN. Yogyakarta, September Materai Aris Setiawan Budi Wibowo
HALAMAN PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa Skripsi/Tugas Akhir dengan judul Kajian Tentang Pengaruh Penggunaan Beberapa Jenis Minyak Pelumas Terhadap Kinerja Motor 4-Langkah 150CC adalah hasil karya saya
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN-PAKAI MINYAK PELUMAS SAE 10W-30 PADA SEPEDA MOTOR (4TAK) BERDASARKAN VISKOSITAS DENGAN METODE VISKOMETER BOLA JATUH
TUGAS AKHIR (TM 145316) KONVERSI ENERGI ANALISIS KELAYAKAN-PAKAI MINYAK PELUMAS SAE 10W-30 PADA SEPEDA MOTOR (4TAK) BERDASARKAN VISKOSITAS DENGAN METODE VISKOMETER BOLA JATUH OLEH : Ladrian Rohmi Abdi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan otomatis. Maka dari itu minyak pelumas yang di gunakan pun berbeda.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem transmisi pada kendaraan di bedakan dalam transmisi manual dan otomatis. Maka dari itu minyak pelumas yang di gunakan pun berbeda. Oli untuk motor matic dikenal
Lebih terperinciPERANCANGAN MESIN PRESS BAGLOG JAMUR KAPASITAS 30 BAGLOG PER JAM. Oleh ARIEF HIDAYAT
PERANCANGAN MESIN PRESS BAGLOG JAMUR KAPASITAS 30 BAGLOG PER JAM Oleh ARIEF HIDAYAT 21410048 Latar Belakang Jamur Tiram dan Jamur Kuping adalah salah satu jenis jamur kayu, Media yang digunakan oleh para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karakteristik ini penting pada proses industri untuk menentukan standar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Viskositas merupakan karakteristik yang dimiliki oleh zat cair, karakteristik ini penting pada proses industri untuk menentukan standar kualitas maupun standar kerja
Lebih terperincikekentalan terhadap perubahan temperatur disebut dengan indeks viskositas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Viskositas (kekentalan) merupakan karakteristik dari sebuah minyak pelumas (oli). Karakteristik ini penting pada proses industri untuk menentukan standar kualitas kerja
Lebih terperinciPengaruh Jenis Pahat, Kecepatan Spindel dan Kedalaman Pemakanan terhadap Tingkat Kekasaran Permukaan Baja S45C
Pengaruh Jenis Pahat, Kecepatan Spindel dan Kedalaman Pemakanan terhadap Tingkat Kekasaran Permukaan Baja S45C PENGARUH JENIS PAHAT, KECEPATAN SPINDEL DAN KEDALAMAN PEMAKANAN TERHADAP TINGKAT KEKASARAN
Lebih terperinciANALISA KEAUSAN CYLINDER BEARING MENGGUNAKAN TRIBOTESTER PIN-ON- DISC DENGAN VARIASI KONDISI PELUMAS
ANALISA KEAUSAN CYLINDER BEARING MENGGUNAKAN TRIBOTESTER PIN-ON- DISC DENGAN VARIASI KONDISI PELUMAS Darmanto 1, Wahid Nasruddin 2 dan Imam Syafa at 3 1,3 Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom
ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Km Abstraks Dalam teri rekayasa perangkat lunak ada 2 jenis prduk perangkat lunak. Prduk generik, yaitu prduk yang dibuat dan ditentukan fungsinalitasnya
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Temperatur ( C )
visikositas (mpa.s) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PENGUJIAN VISKOSITAS Pengujian viskositas adalah suatu pengujian ketahanan fluida yang diubah dengan tekanan maupun tegangan, dimana pengujian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kompresor adalah alat pemampat atau pengkompresi udara, dengan kata lain
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kompresor adalah alat pemampat atau pengkompresi udara, dengan kata lain kompresor adalah penghasil udara bertekanan. Karena udara dimampatkan maka mempunyai tekanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam sistem perawatan elemen mesin telah dikenal luas teknik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sistem perawatan elemen mesin telah dikenal luas teknik pelumasan, yang berperan penting dalam mengendalikan gesekan dan keausan. Pada mesin-mesin yang yang mempunyai
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PENERAPAN SENSOR KUMPARAN UNTUK PERCOBAAN VISKOSITAS DENGAN METODE BOLA JATUH
Jurnal Inovasi Fisika Indonesia (IFI) Volume 6 Nomor 1 Tahun 217, hal 5-9 PERANCANGAN DAN PENERAPAN SENSOR KUMPARAN UNTUK PERCOBAAN VISKOSITAS DENGAN METODE BOLA JATUH David Ardiansyah Prodi Fisika, FMIPA,
Lebih terperinciAplikasi Cairan Pelumas Pada Pengeboran Pelat ASTM A1011 Menggunakan Mata Bor HSS
Jurnal Mechanical, Volume 5, Nomor 2, September 214 Aplikasi Cairan Pelumas Pada Pengeboran Pelat ASTM A111 Menggunakan Mata Bor HSS Arinal Hamni, Anjar Tri Gunadi, Gusri Akhyar Ibrahim Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Studi Pustaka. Persiapan Spesimen dan Peralatan. Permesinan dengan Kondisi Permesinan Kering dan Basah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Mulai Studi Pustaka Persiapan Spesimen dan Peralatan Permesinan dengan Kondisi Permesinan Kering dan Basah Permesinan dengan Pemakaian Jenis Pahat
Lebih terperinciTugas Akhir D3 Teknik Mesin DISNAKER ITS
Dosen Pembimbing : Atria Pradityana, ST, MT Instruktur Pembimbing : Jiwo Mulyono, S.Pd Oleh : Ardika Oki P. S. 2108.039.001 Puji Wahyu R. 2108.039.007 Abstrak Tujuan dan Manfaat Batasan Masalah Visual
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Turbin gas merupakan suatu penggerak mula yang mengubah energi
BAB II INJAUAN USAKA 2.1. Cara Kerja Instalasi urbin Gas urbin gas merupakan suatu penggerak mula yang mengubah energi ptensial gas menjadi energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN, PERHITUNGAN DAN ANALISA
BAB III PEMBAHASAN, PERHITUNGAN DAN ANALISA 3.1 Perancangan awal Perencanaan yang paling penting dalam suatu tahap pembuatan hovercraft adalah perancangan awal. Disini dipilih tipe penggerak tunggal untuk
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT ES KRIM (BAGIAN SISTEM TRANSMISI) PROYEK AKHIR
RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT ES KRIM (BAGIAN SISTEM TRANSMISI) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Disusun oleh: MUH ARIES SETYAWAN NIM. I8113022 PROGRAM DIPLOMA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Penelitian Dalam melakukan proses penelitian digunakan alat sebagai berikut: 1. Dynamometer Dynamometer adalah sebuah alat yang digunakan
Lebih terperinciMesin Pemotong Foil Otomatis
Jurnal Teknik Elektr, Vl. 9, N. 1, Maret 2016, 8-12 ISSN 1411-870X DOI: 10.9744/jte.9.1.8-12 Mesin Pemtng Fil Otmatis Laurensius Nurhadi Wnkusum Prgram Studi Teknik Elektr,Universitas Kristen Petra Jl.Siwalankert
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Konstruksi Mesin Pengupas Kulit Kentang
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Konstruksi Mesin Pengupas Kulit Kentang 1 7 2 6 5 3 4 Gambar 4.1. Desain Mesin Pengupas Kulit Kentang Komponen-komponen inti yang ada pada mesin pengupas kulit kentang
Lebih terperinciAnalisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar
Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar Ray Posdam J Sihombing 1, Syahril Gultom 2 1,2 Departemen
Lebih terperinciBAB IV PENGOLAHAN DAN PERHITUNGAN DATA
BAB IV PENGOLAHAN DAN PERHITUNGAN DATA Peninjauan prestasi mesin pada mesin mtr bakar 4-Tak yang mengalami penambahan bahan bakar berupa gas LPG perlu dilakukan untuk mendapatkan pengaruh penggunanaan
Lebih terperinciPrediksi Performa Linear Engine Bersilinder Tunggal Sistem Pegas Hasil Modifikasi dari Mesin Konvensional Yamaha RS 100CC
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-161 Prediksi Performa Linear Engine Bersilinder Tunggal Sistem Pegas Hasil Modifikasi dari Mesin Konvensional Yamaha RS 100CC
Lebih terperinciPresentasi Tugas Akhir
Presentasi Tugas Akhir Modifikasi Alat Penunjuk Titik Pusat Lubang Benda Kerja Dengan Berat Maksimal Kurang Dari 29 Kilogram Untuk Mesin CNC Miling Oleh : Mochamad Sholehuddin NRP. 2106 030 033 Program
Lebih terperinciPembuatan Media Pembelajaran Untuk Pengukuran Viskositas dengan Menggunakan Viskometer Dua Kumparan
1 Pembuatan Media Pembelajaran Untuk Pengukuran Viskositas dengan Menggunakan Viskometer Dua Kumparan Angi Oktaviara 1,*, Nur Aji Wibowo 1,2, Made Rai Suci Shanti 1,2 1 Program Studi Pendidikan Fisika,
Lebih terperinciRancang Bangun Viskosimeter Fluida Metode Bola Jatuh Bebas Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16
JURNAL FISIKA DAN APLIKASINYA VOLUME 8, NOMOR 2 JUNI 2012 Rancang Bangun Viskosimeter Fluida Metode Bola Jatuh Bebas Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Didik Aryanto, Ernawati Saptaningrum, dan Wijayanto
Lebih terperinciPenggunaan Jerk untuk Deteksi Dini Kerusakan Bantalan Gelinding dan Pemantauan Kondisi Pelumasan
Penggunaan Jerk untuk Deteksi Dini Kerusakan Bantalan Gelinding dan Pemantauan Kondisi Pelumasan Zainal Abidin dan Budi Heryadi Laboratorium Dinamika PPAU-IR, Institut Teknologi Bandung, Bandung Email:
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perencanaan Tabung Luar Dan Tabung Dalam a. Perencanaan Tabung Dalam Direncanakan tabung bagian dalam memiliki tebal stainles steel 0,6, perencenaan tabung pengupas
Lebih terperinciSIMULASI UNTUK MEMPREDIKSI PENGARUH PARAMETER CHIP THICKNESS TERHADAP DAYA PEMOTONGAN PADA PROSES CYLINDRICAL TURNING
Simulasi untuk Memprediksi Pengaruh... Muhammad Yusuf, M. Sayuti SIMULASI UNTUK MEMPREDIKSI PENGARUH PARAMETER CHIP THICKNESS TERHADAP DAYA PEMOTONGAN PADA PROSES CYLINDRICAL TURNING Muhammad Yusuf 1)
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Kapasitas Alat pencacah Plastik Q = 30 Kg/jam 30 kg = jam x 1 jam 60 menit = 0,5 kg/menit = 500 gr/menit Dimana : Q = Kapasitas mesin B. Perencanaan Putaran Pisau Jika
Lebih terperinciANALISIS KEAUSAN ALUMUNIUM MENGGUNAKAN TRIBOTESTER PIN-ON-DISC DENGAN VARIASI KONDISI PELUMAS
ANALISIS KEAUSAN ALUMUNIUM MENGGUNAKAN TRIBOTESTER PIN-ON-DISC DENGAN VARIASI KONDISI PELUMAS Darmanto*, Muhamad Thufik Ridwan, dan Imam Syafa at Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Wahid
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:
BAB II DASAR TEORI 2.1 Daya Penggerak Secara umum daya diartikan sebagai suatu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah kerja, yang dinyatakan dalam satuan Watt ataupun HP. Penentuan besar daya
Lebih terperinciJl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp * Abstrak
PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN DAN WAKTU PENGEREMAN TERHADAP TEMPERATUR DAN KOEFISIEN GESEK PADA BRAKE PADS DAN BRAKE SHOE DENGAN ALAT UJI BERBASIS REMOTE MONITORING SYSTEM *Muhammad Fachry Ramadhany 1,
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN OLI BERBAHAN DASAR PETROLEUM DENGAN OLI BERBAHAN DASAR NABATI DALAM MENGURANGI TINGKAT KEAUSAN
ANALISA PERBANDINGAN OLI BERBAHAN DASAR PETROLEUM DENGAN OLI BERBAHAN DASAR NABATI DALAM MENGURANGI TINGKAT KEAUSAN Fauzul Ismi 1, A.Jannifar 2, Nurlaili 2 1 Mahasiswa Prodi D-IV Teknik Mesin Produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diadakan untuk menguji kemampuan, merancang, dan membangun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia Energy Marathon Challenge (IEMC) merupakan kegiatan yang diadakan untuk menguji kemampuan, merancang, dan membangun kendaraan yang aman, irit dan ramah lingkungan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sepeda motor merupakan alat transportasi roda dua yang efisien, efektif dan ekonomis serta terjangkau oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Saat ini sepeda motor
Lebih terperinciAPLIKASI SERAT OPTIK SEBAGAI SENSOR KEKENTALAN OLI MESRAN SAE 20W-50 BERBASIS PERUBAHAN TEMPERATUR
APLIKASI SERAT OPTIK SEBAGAI SENSOR KEKENTALAN OLI MESRAN SAE 20W-50 BERBASIS PERUBAHAN TEMPERATUR Azmi Wahyu Anggita, Harmadi Program Sarjana FMIPA Universitas Andalas Jurusan Fisika, FMIPA Universitas
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA BEBAN DAN UMUR BEARING PADA ROLL STAND TIGA ROUGHING MILL
LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA BEBAN DAN UMUR BEARING PADA ROLL STAND TIGA ROUGHING MILL Diajukan Guna Memenuhi Syarata Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir Pada Program Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengujian Kinerja Mesin Diesel Hasil penelitian dan pembahasan dimulai dari proses pengambilan data dan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan meliputi
Lebih terperinciPENGUJIAN KEBULATAN HASIL PEMBUBUTAN POROS ALUMINIUM PADA LATHE MACHINE TYPE LZ 350 MENGGUNAKAN ALAT UKUR ROUNDNESS TESTER MACHINE
PENGUJIAN KEBULATAN HASIL PEMBUBUTAN POROS ALUMINIUM PADA LATHE MACHINE TYPE LZ 350 MENGGUNAKAN ALAT UKUR ROUNDNESS TESTER MACHINE Rachman Saputra 1, Dodi Sofyan Arief 2, Adhy Prayitno 3 1 Mahasiswa Jurusan
Lebih terperinciSTUDI SISTEM PENGADUK BERBASIS MAGNET DAN PEMANAS FLUIDA DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER
ISSN : 25-93 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 39 STUDI SISTEM PENGADUK BERBASIS MAGNET DAN PEMANAS FLUIDA DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER STUDY ON MICROCONTROLLER BASED MAGNETIC
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. : Motor Bensin 4 langkah, 1 silinder Volume Langkah Torak : 199,6 cm3
III. METODE PENELITIAN A. Alat dan Bahan Dalam pengambilan data untuk laporan ini penulis menggunakan mesin motor baker 4 langkah dengan spesifikasi sebagai berikut : Merek/ Type : Tecumseh TD110 Jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Turbin blade [Gandjar et. al, 2008]
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses produksi pembuatan suatu produk manufaktur yang ada didunia hampir seluruhnya memerlukan proses pemesinan. Contoh produk yang memerlukan proses pemesinan adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. TINJAUAN PUSTAKA Potato peeler atau alat pengupas kulit kentang adalah alat bantu yang digunakan untuk mengupas kulit kentang, alat pengupas kulit kentang yang
Lebih terperinciSKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PERTALITE TERHADAP AKSELERASI DAN EMISI GAS BUANG PADA SEPEDA MOTOR BERTRANSMISI OTOMATIS
SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PERTALITE TERHADAP AKSELERASI DAN EMISI GAS BUANG PADA SEPEDA MOTOR BERTRANSMISI OTOMATIS Oleh : ANAK AGUNG WIRA KRESNA NINGRAT NIM : 1104305040 JURUSAN TEKNIK MESIN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ditunjukkan pada gambar berikut :
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ditunjukkan pada gambar berikut : a. Yamaha Jupiter MX 135 1) Sepesifikasi Gambar 3.1 Yamaha Jupiter MX 135
Lebih terperinciKINERJA DIPHENYAMINE PADA PENGHAMBATAN OKSIDASI ESTER POLIGLISEROL-ESTOLIDA ASAM OLEAT
Htel Pandanaran, 11 Nvember 26 KINERJA DIPHENYAMINE PADA PENGHAMBATAN OKSIDASI ESTER POLIGLISEROL-ESTOLIDA ASAM OLEAT Dicky Dermawan, Irma N.H.W. Tasti, Rick Andit Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknlgi,
Lebih terperinciOptimalisasi Rangkaian Pneumatik Sistem Logika Dengan Menggunakan Proses DMAIC
Optimalisasi Rangkaian Pneumatik Sistem Logika Dengan Menggunakan Proses DMAIC Optimization of Logical Method Pneumatic Circuit Using DMAIC process Menhendry Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang,
Lebih terperinciDESAIN MODEL SMARTHOME SYSTEM BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535
DESAIN MODEL SMARTHOME SYSTEM BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 *Hermawan Setiadi 1, Munadi 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro 2 Dosen Jurusan Teknik Mesin, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia industri, mesin rotari merupakan bagian yang sangat penting dalam proses produksi dan bantalan (bearing) mempunyai peran penting dalam menjaga performa
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : PLTMH, Prosedur Praktikum, Sudu Turbin, Efisiensi.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu modul praktikum PLTMH kemudian mengimplementasikan modul tersebut dengan menyusun suatu petunjuk-petunjuk praktikum serta melakukan pengukuran pada
Lebih terperinciMAKALAH ELEMEN MESIN RANTAI. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin
MAKALAH ELEMEN MESIN RANTAI Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin Oleh: Rahardian Faizal Zuhdi 0220120068 Mekatronika Politeknik Manufaktur Astra Jl. Gaya Motor Raya No 8, Sunter II, Jakarta Utara
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Skematik Chassis Engine Test Bed Chassis Engine Test Bed digunakan untuk menguji performa sepeda motor. Seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1, skema pengujian didasarkan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
Bab IV Pengujian dan Analisis 47 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Dalam melakukan pengujian menggunakan BOCLE, diperlukan perangkat data akuisisi. Perangkat ini akan mengambil data dan memindahkannya ke komputer
Lebih terperinciPENGARUH PENGELASAN LISTRIK TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA ALAT ANGKAT KENDARAAN NIAGA KAPASITAS 2 TON
PENGARUH PENGELASAN LISTRIK TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA ALAT ANGKAT KENDARAAN NIAGA KAPASITAS TON Hendra Tumurang 1), Rudy Peng ), Rmels Lumintang ) Teknik Mesin, Universitas Sam Ratulangi Manad 014 ABSTRACT
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN
26 BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Generator Pengujian ini dilakukan untuk dapat memastikan generator bekerja dengan semestinya. pengujian ini akan dilakukan pada keluaran yang dihasilakan
Lebih terperinciTRANSMISI RANTAI ROL 12/15/2011
TRANSMISI RANTAI ROL Penggunaan: transmisi sabuk > jarak poros > transmisi roda gigi Rantai mengait pada gigi sproket dan meneruskan daya tanpa slip perbandingan putaran tetap Mampu meneruskan daya besar
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN
BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN Pada tahap perancangan mesin Fitting valve spindle pada bab sebelumnya telah dihasilkan rancangan yang sesuai dengan daftar kehendak. Yang dijabarkan menjadi beberapa varian
Lebih terperinciTRANSMISI RANTAI ROL
TRANSMISI RANTAI ROL Penggunaan: transmisi sabuk > jarak poros > transmisi roda gigi Rantai mengait pada gigi sproket dan meneruskan daya tanpa slip perbandingan putaran tetap Keuntungan: Mampu meneruskan
Lebih terperinciPENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK
PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK Zainal Abidin, Tabah Priangkoso *, Darmanto Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Wahid
Lebih terperinciPERENCANAAN MESIN BENDING HEAT EXCHANGER VERTICAL PIPA TEMBAGA 3/8 IN
PERENCANAAN MESIN BENDING HEAT EXCHANGER VERTICAL PIPA TEMBAGA 3/8 IN Dani Prabowo Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta E-mail: daniprabowo022@gmail.com Abstrak Perencanaan ini
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah penelitian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1 berikut: Gambar 3.1 Diagram alir penelitian. 3.2 Waktu
Lebih terperinciBantalan Sebagai Bagian Elemen Mesin
Bantalan Sebagai Bagian Elemen Mesin Penyusun : Mohamad Iqbal Prodi : Teknik Otomotif 1 A NIM : 0420130026 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Bantalan adalah suatu alat pendukung pada suatu mesin yang
Lebih terperinciGerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar
Mesin Diesel 1. Prinsip-prinsip Diesel Salah satu pengegrak mula pada generator set adala mesin diesel, ini dipergunakan untuk menggerakkan rotor generator sehingga pada out put statornya menghasilkan
Lebih terperinciyang lain.. Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai peristiwa gesekan
1 Viskositas Cairan Tujuan: Memahami cara penentuan kerapatan zat cair (viskositas) dengan metode Ostwald dan falling ball Widya Kusumanngrum (1112016200005) Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH GELAS PLASTIK. Oleh : RAHMA GRESYANANTA FABIAN SURYO S Pembimbing
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH GELAS PLASTIK Oleh : RAHMA GRESYANANTA 2107039001 FABIAN SURYO S 2107039023 Pembimbing Ir. Suhariyanto, MT ABSTRAK Limbah dari plastik merupakan masalah yang dianggap
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. komponen pada beberapa wadah yang berbeda sehingga masih tetap terpisah satu
TINJAUAN PUSTAKA Pencampuran Secara ideal, proses pencampuran dimulai dengan mengelompokkan masingmasing komponen pada beberapa wadah yang berbeda sehingga masih tetap terpisah satu sama lain dalam bentuk
Lebih terperinciANALISIS PERFORMANSI MINI FREEZER YANG DILENGKAPI DENGAN FLUIDA PENYIMPAN DINGIN (THERMAL STORAGE)
ANALISIS PERFORMANSI MINI FREEZER YANG DILENGKAPI DENGAN FLUIDA PENYIMPAN DINGIN (THERMAL STORAGE) Triaji Pangripto Pramudantoro. Jurusan Teknik Refrigerasi & Tata Udara Politeknik Negeri Bandung Jl. Gegerkalong
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Menurut sistem penyalaannya motor bakar terdiri dari dua jenis yaitu spark
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kendaraan bermotor menggunakan motor bakar sebagai mesin penggeraknya. Motor bakar merupakan salah satu jenis pengerak yang mengunakan hasil ledakan dari pembakaran di
Lebih terperinciWaktu rata rata penggulungan benang
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Perbandingan waktu pengujian tanpa kardus a. Waktu rata-rata pengujian tanpa kardus Dari pengujian benang 1 kg diperoleh gulungan sebanyak 38 buah, kemudian diperoleh waktu
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER
BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER 4.1 Perhitungan Blower Untuk mengetahui jenis blower yang digunakan dapat dihitung pada penjelasan dibawah ini : Parameter yang diketahui : Q = Kapasitas
Lebih terperinciPEMBUATAN SEPEDA LISTRIK BERTENAGA SURYA SEBAGAI ALAT TRANSPORTASI ALTERNATIF MASYARAKAT
PKMT-3-8-1 PEMBUATAN SEPEDA LISTRIK BERTENAGA SURYA SEBAGAI ALAT TRANSPORTASI ALTERNATIF MASYARAKAT D.Z. Anugra, M.H. Yanuar, S. Widodo, S.R. Wibowo, R. Kusuma Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciLembar Kegiatan Siswa
11 Lembar Kegiatan Siswa Indikator : 1. menggunakan viskometer dua kumparan 2. memahami konsep konsep dasar mengenai viskositas suatu fluida 3. mengitung besarnya viskositas suatu fluida melalui grafik
Lebih terperinciDESAIN DAN PERHITUNGAN TEORITIS POMPA SENTRIFUGAL DENGAN STUDI KASUS DI PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA
DESAIN DAN PERHITUNGAN TEORITIS POMPA SENTRIFUGAL DENGAN STUDI KASUS DI PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA Briyan Oktama 1, Tulus Burhanudin Sitorus 2 1,2 Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciPRESTASI MOTOR BENSIN HONDA KARISMA 125 CC TERHADAP BAHAN BAKAR BIOGASOLINE, GAS LPG DAN ASETILEN
Jakarta, 26 Januari 2013 PRESTASI MOTOR BENSIN HONDA KARISMA 125 CC TERHADAP BAHAN BAKAR BIOGASOLINE, GAS LPG DAN ASETILEN Nama : Gani Riyogaswara Npm : 20408383 Fakultas : Teknologi Industri Jurusan :
Lebih terperinciPREDIKSI PERFORMA LINEAR ENGINE BERSILINDER TUNGGAL SISTEM PEGAS HASIL MODIFIKASI DARI MESIN KONVENSIONAL YAMAHA RS 100CC
PREDIKSI PERFORMA LINEAR ENGINE BERSILINDER TUNGGAL SISTEM PEGAS HASIL MODIFIKASI DARI MESIN KONVENSIONAL YAMAHA RS 100CC Fakka Kodrat Tulloh, Aguk Zuhdi Muhammad Fathallah dan Semin. Jurusan Teknik Sistem
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjelasan umum mesin Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah energi untuk melakukan atau membantu pelaksanaan tugas manusia. Dalam hal ini, mesin
Lebih terperinciPENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR (TEG) DENGAN SUMBER KALOR ELECTRIC HEATER 60 VOLT MENGGUNAKAN AIR PENDINGIN PADA TEMPERATUR LINGKUNGAN
PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR (TEG) DENGAN SUMBER KALOR ELECTRIC HEATER 6 VOLT MENGGUNAKAN AIR PENDINGIN PADA TEMPERATUR LINGKUNGAN Nugrah Suryanto 1, Azridjal Aziz 2, Rahmat Iman Mainil 3 Laboratorium
Lebih terperinciSIMULASI PENGUKURAN NILAI VISKOSITAS OLI MESRAN SAE DENGAN PENAMPIL LCD
ISSN: 1693-693 49 SIMULASI PENGUKURAN NILAI VISKOSITAS OLI MESRAN SAE -4 DENGAN PENAMPIL LCD Mujiman Jurusan Teknik Elektro Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Kampus ISTA Jl. Kalisahak No. 8
Lebih terperinciPOLITEKNIK NEGERI BANDUNG
PENGUJIAN KARAKTERISTIK POMPA AIR SENTRIFUGAL DENGAN MOTOR DC UNTUK APLIKASI SISTEM POMPA TENAGA SURYA TESTING THE CHARACTERISTICS OF CENTRIFUGAL WATER PUMPS WITH DC MOTOR FOR APPLICATIONS OF SOLAR PUMPING
Lebih terperinciPENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )
PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH ) Naif Fuhaid 1) ABSTRAK Kebutuhan listrik bagi masyarakat masih menjadi permasalahan penting di Indonesia, khususnya
Lebih terperinciSISTEM KONTROL PADA KENDARAAN RODA DUA BERPENGGERAK HIBRIDA
SISTEM KONTROL PADA KENDARAAN RODA DUA BERPENGGERAK HIBRIDA Didi Widya Utama 1), Kennard Dhammabhakti 1) dan Asrul Aziz 2) 1) Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara 2) Fakultas
Lebih terperinciPENGARUH PROFIL POROS PENGGERAK TERHADAP GERAKAN SABUK DALAM SUATU SISTEM BAN BERJALAN. Ishak Nandika G., Adri Maldi S.
PENGARUH PROFIL POROS PENGGERAK TERHADAP GERAKAN SABUK DALAM SUATU SISTEM BAN BERJALAN Ishak Nandika G., Adri Maldi S. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profil sudut ketirusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bantalan merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang memegang peranan cukup penting karena fungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu sebuah poros agar poros dapat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dan pembahasan dimulai dari proses pengambilan data dan pengumpulan data.data yang dikumpulkan meliputi data spesifikasi obyek penilitian dan hasil
Lebih terperinciPublikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin RANCANG BANGUN MESIN CENTRIFUGAL CASTING HORIZONTAL UNTUK PENGECORAN ALUMINIUM SKALA LABORATORIUM
Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin Universitas 7 Agustus 945 Surabaya Vlume N (28) RANCANG BANGUN MESIN CENTRIFUGAL CASTING HORIZONTAL UNTUK PENGECORAN ALUMINIUM SKALA LABORATORIUM Rendi Putra Lukmana
Lebih terperinci