BAB I PENDAHULUAN. sangat menentukan kualitas dan karakter anak di masa dewasa yaitu mulai

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. sangat menentukan kualitas dan karakter anak di masa dewasa yaitu mulai"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia remaja adalah merupakan masa kritis yang keberhasilannya sangat menentukan kualitas dan karakter anak di masa dewasa yaitu mulai usia 17 tahun. Usia remaja merupakan awal bagi perkembangan anak sehingga membawa dampak bagi kehidupan anak selanjutnya. Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini, permainan elektronik atau yang sering disebut dengan game online telah mengalami perkembangan yang amat pesat. Game Online tidak hanya menjamur di kota-kota besar, tetapi juga telah merambah kota-kota kecil dan desa-desa. Hal ini terlihat dari banyaknya warnet (warung internet) yang muncul dengan pelanggan yang relatif ramai. Game saat ini tidak seperti game terdahulu, jika dahulu game hanya bisa maksimal dimainkan dua orang, sekarang dengan kemajuan teknologi terutama jaringan internet, game online banyak jenis-jenisnya dan bisa dimainkan 100 orang lebih sekaligus dalam waktu yang bersamaan, inilah yang dinamakan game online. Bagi para kalangan mahasiswa mungkin tidak asing dengan permainan game online. Sekarang ini bisnis warnet yang menyajikan permainan game online sedang merambak di kota-kota besar maupun kecil. Terhitung sejak tahun 2002 hingga sekarang peminat Game Online semakin meningkat dari tahun-ketahun hingga sekarang. (ligagames.com) 1

2 Menurut Ligagame Indonesia (ligagames.com), game online muncul di Indonesia pada tahun 2001, dimulai dengan masuknya Nexia Online. Game online yang beredar di Indonesia sendiri cukup beragam, mulai dari yang bergenre action, sport, maupun RPG (role-playing game). Tercatat lebih dari 20 judul game online yang beredar di Indonesia. Ini menandakan betapa besarnya antuiasme para gamer di Indonesia dan juga besarnya pangsa pasar games di Indonesia.Di tahun 2011 ini tak heran jika kita jumpai hampir di setiap pinggir jalan dapat kita temui beberapa tempat warnet yang menyediakan fasilitas internet untuk browsing maupun untuk bermain game online, dari hasil survey di beberapa warnet dan rumah kos didapatkan mahasiswa yang hanya menghabiskan waktunya bermain game online sehingga mereka tidak masuk kuliah dan hanya demi bermain game online mereka lupa akan kewajiban-kewajiban yang seharusnya mereka jalankan, salah satunya yaitu melaksanakan ibadah sholat. Entah apa yang ada di benak mereka hingga lebih memilih bermain game online dibandingkan masuk kuliah. Karena kasus inilah penulis mengangkat tema Pengaruh Game Online Terhadap Pelaksanaan Ibadah Sholat. Seharusnya para orang tua harus lebih memperhatikan lagi anak-anak mereka dan memberi penjelasan kepada mereka agar memanfaatkan waktu kuliahnya untuk belajar, karena masih banyak diluar sana orang-orang yang tidak bisa merasakan bangku pendidikan yang disebabkan oleh banyak faktor. Hal ini terjadi karena sebagian besar mahasiswa UMY lepas dari pengawasan orang tua mereka, kebanyakan para mahasiswa tidak tinggal satu 2

3 rumah bersama orang tuanya, kebanyakan dari mereka tinggal di rumah koskosan sehingga mereka bebas melakukan apa saja yang mereka mau tanpa ada pengontrolan dan pengawasan yang cukup. Bermain game yang berlebihan dapat menimbulkan efek yang sangat fatal. Mulai dari kehidupan nyata yang kacau, malas masuk kuliah, boros dalam keuangan dan yang paling berbahaya terjadinya kelalaian-kelalaian dalam beribadah kepada Allah SWT, yakni terutama dalam mejalankan ibadah sholat lima waktu.( 5/10/2011). Dari masalah inilah penulis memilih Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menjadi obyek penelitian karena penelitian ini menyangkut tentang ibadah kepada Allah SWT yakni tentang pelaksanaan ibadah sholat lima waktu dan Fakultas ini adalah Fakultas Agama sehingga perlu diteliti bagaimana peribadahan sholat para Mahasiswa dalam kesehariannya dengan adanya Game Online. Shalat adalah merupakan ibadah kepada Tuhan, berupa perkataan dengan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan syara. Shalat merupakan rukun Islam kedua setelah syahadat. Islam didirikan atas lima sendi (tiang) salah satunya adalah shalat, sehingga barang siapa mendirikan shalat, maka ia mendirikan agama (Islam), dan barang siapa meninggalkan shalat, maka ia meruntuhkan agama (Islam). Shalat harus didirikan dalam satu hari satu malam sebanyak lima kali, berjumlah 17 rakaat. Shalat tersebut merupakan wajib yang harus 3

4 dilaksanakan tanpa kecuali bagi muslim mukallaf baik sedang sehat maupun sakit. Sebagaimana firman-firman Allah dalam kitab suci Al-Quran. (Al- Baqarah : 110) ) Dan Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.(depag RI, Al-Qur an dan Terjemahannya) Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al Ankabut : 45) (DEPAG RI, Al-Qur an dan Terjemahannya) Dan Dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada Rasul, supaya kamu diberi rahmat.(an-nuur: 56) (DEPAG RI, Al-Qur an dan Terjemahannya) Dari keterangan ayat-ayat suci Al-Quran di atas maka dapat disimpulkan bahwasannya ibadah sholat sangatlah penting didirikan dalam 4

5 kehidupan sehari-hari, disamping mengandung banyak manfaat, ibadah sholat juga merupakan sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seorang hamba kepada Tuhannya. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diungkapkan di atas maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan yaitu : Bagaimana pengaruh game online terhadap pelaksanaan ibadah sholat mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut : Mengetahui bagaimana pengaruh game online terhadap pelaksanaan ibadah sholat mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Fakultas Agama Islam. D. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini secara teoritis adalah sebagai sumbangan pemikiran kajian keislaman di bidang teknologi dalam nilai-nilai keislaman yakni dalam hal peribadahan sholat lima waktu. Adapun secara praktis adalah : 1. Bagi para mahasiswa agar lebih mengetahui kewajiban dalam beribadah kepada Allah SWT yakni melaksanakan ibadah sholat lima waktu. 5

6 2. Dapat memberikan masukan dan evaluasi bagi para mahasiswa dalam berkegiatan sehari hari. 3. Untuk memberi masukan dan pemahaman betapa pentingnya menjalankan ibadah sholat lima waktu. E. Kerangka Teoritik 1. Pengaruh Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yangikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003:534). Menurut Bududu dan Zain dalam Widyatama (2005: 18), pengaruh adalah: a. Daya yang menyebabkan suatu yang terjadi. b. Sesuatu yang dapatmembentuk dan merubah sesuatu yang lain. c. Tunduk atau mengikuti karena kuasa atau kekuatan orang lain. Berdasarkan pengertian diatas berarti pengaruh adalah suatu daya yang timbul dan dapat mempengaruhi atau merubah sesuatu (seseorang) hingga seseorang tersebut mengikuti atau tunduk. 2. Game Online a. Pengertian game online Game Online atau sering disebut Online Games adalah sebuah permainan (games) yang dimainkan di dalam suatu jaringan (baik LAN maupun Internet) yang bisa dimainkan oleh 100 orang lebih secara 6

7 langsung dan bisa saling berintraksi antara pemain satu dengan yang lain. ( 15/08/2011). Walaupun Game sebenarnya ditujukan untuk anak-anak dan remaja, tidak sedikit orang dewasa kerap memainkannya bahkan tidak sedikit yang menjadikannya sebagai pekerjaan dan mendapat penghasilan dari bermain game online. Game Online juga membawa dampak yang besar terutama pada perkembangan jiwa seseorang. Walaupun kita dapat bersosialisasi dalam game online dengan pemain lainnya, Game online kerap membuat pemainnya melupakan kehidupan sosial dalam kehidupan sebenarnya. Perkembangan Game Online sendiri tidak lepas juga dari perkembangan teknologi komputer dan jaringan komputer itu sendiri. Meledaknya game online sendiri merupakan cerminan dari pesatnya jaringan komputer yang dahulunya berskala kecil sampai menjadi internet dan terus berkembang sampai sekarang. Games Online saat ini tidaklah sama seperti ketika games online diperkenalkan untuk pertama kalinya. Pada saat muncul pertama kalinya tahun 1960, komputer hanya bisa dipakai untuk 2 orang saja untuk bermain game. Lalu muncullah komputer dengan kemampuan time-sharing sehingga pemain yang bisa memainkan game tersebut bisa lebih banyak dan tidak harus berada di suatu ruangan yang sama (Multiplayer Games). Lalu pada tahun 1970 ketika muncul jaringan komputer berbasis paket (packet based computer networking), jaringan 7

8 komputer tidak hanya sebatas LAN saja tetapi sudah mencakup WAN dan menjadi Internet. b. Tipe tipe Game Online 1) First Person Shooter (FPS), sesuai judulnya game ini mengambil pandangan orang pertama pada gamenya sehingga seolah-olah kita sendiri yang berada dalam game tersebut, kebanyakan game ini mengambil setting peperangan dengan senjata-senjata militer (di Indonesia game jenis ini sering disebut game tembak-tembakan). 2) Real-Time Strategy, merupakan game yang permainannya menekankan kepada kehebatan strategi pemainnya, biasanya pemain memainkan tidak hanya 1 karakter saja akan tetapi banyak karakter. 3) Cross-Platform Online, merupakan game yang dapat dimainkan secara online dengan hardware yang berbeda misalnya saja need for speed undercover dapat dimainkan secara online dari PC maupun Xbox 360(Xbox 360 merupakan hardware/console game yang memiliki konektivitas ke internet sehingga dapat bermain secara online). 4) Browser Games, merupakan game yang dimainkan pada browser seperti Firefox, Opera, IE. Syarat dimana sebuah browser dapat memainkan game ini adalah browser sudah mendukung javascript, php, maupun flash. 8

9 5) Massive Multiplayer Online Games, adalah game dimana pemain bermain dalam dunia yang skalanya besar (>100 pemain), setiap pemain dapat berinteraksi langsung seperti halnya dunia nyata. c. Perkembangan Games Online di Indonesia Menurut Ligagame Indonesia (ligagames.com), game online muncul di Indonesia pada tahun 2001, dimulai dengan masuknya Nexia Online. Game online yang beredar di Indonesia sendiri cukup beragam, mulai dari yang bergenre action, sport, maupun RPG (role-playing game). Tercatat lebih dari 20 judul game online yang beredar di Indonesia. Ini menandakan betapa besarnya antusiasme para gamer di Indonesia dan juga besarnya pangsa pasar games di Indonesia. Berikut adalah game online yang hadir di Indonesia: Nama Muncul Pemegang Tipe Tipe Status Games Tahun Lisensi Game grapis Nexia 2001 BolehGame RPG 2D Ditutup tahun 2004 RedMoon RPG 2,5D Ditutup tahun 2005 Laghaim 2003 Boleh Game RPG 3D Ditutup tahun 2006 Ragnarok 2003 Lyto RPG 3D Masih GunBound 2004 Boleh Game Action 3D Masih RPG Xian 2004 Boleh Game Strategy RPG 3D Masih Risk Your 2004 Dream Web Action 3D Masih Life Tech RPG Tantra 2004 Playon RPG 3D Masih Survival Project 2004 Playon RPG 2D Ditutup tahun

10 Nama Muncul Pemegang Tipe Tipe Status Games Tahun Lisensi Game grapis GetAmped 2005 Lyto RPG 2,5D Masih Stargate 2005 Borneo X RPG 2D Ditutup tahun 2006 TS 2005 Global World Technology RPG 2D Ditutup tahun 2008 O2jam 2005 Infomedia Musical 3D Masih Nusantara Pangya 2005 Boleh Game Sport 3D Ditutup tahun 2008 Knight 2005 Infomedia Nusantara RPG 3D Ditutup tahun 2007 Vital Sign FPS 3D Ditutup tahun 2007 SEAL 2006 Lyto RPG 3D Masih RAN 2006 Jaspace RPG 3D Masih Deco 2006 Playon RPG 3D Masih AyoDance 2006 Maxus Infotech DOMO 2007 Datakom Wijaya Pratama Musical 3D Masih RPG 3D Masih Angle Love 2007 WaveGame RPG 3D Masih Rising 2007 Lyto RPG 3D Masih Force Ghost 2007 Kreon RPG 2D Masih Selain game di atas, ada juga game-game seperti Warcraft, Counterstrike, Age Of Empire, Need For Speed Series yang juga banyak menyita perhatian para gamer di Indonesia walaupun tidak sebesar game-game yang disebutkan di atas. Contohnya Countersrtike lebih lancar dimainkan pada mode LAN dibandingkan internet karena latency-nya yang besar dan servernya kurang cepat sehingga sewaktu 10

11 bermain game ada jeda membuat gamers menjadi tidak nyaman, begitu juga halnya dengan Warcraft dan Age of empire. d. Dampak Game Online Dampak Positif : dampak yang bisa dibilang memberi manfaat / pengaruh baik bagi penggunanya, antara lain : 1) Hiburan. Dengan memanfaatkan sebuah permainan bisa untuk mencoba mengurangi stress akibat aktivitas yang telah kita lalui/ untuk menghilangkan kebosanan mengenai kegiatan yang itu-itu saja. 2) Bisa untuk ajang melatih konsentrasi (misal dalam game game action, dibutuhkan konsentrasi saat menembak, sembunyi ataupun lari). 3) Ajang menambah kawan. Dengan bermain game online (game online yang berhubungan dengan user lainnya) bisa menambah teman di dunia maya. Saling tegur sapa dan bisa untuk menjalin tali silaturahmi (misal tukeran link facebook dan twitter) walaupun itu lawan di game online, namun nantinya bisa jadi kawan di dunia internet lainnya. Dampak Negatif : dampak yang kurang baik bagi para pengguna game online tersebut, antara lain : 1) Tidak Kenal Waktu / Lupa Waktu. Kebanyakan dari para gamer yang sudah hobi dalam memainkan game game online yang ada sering kelupaan waktu untuk rutinitas kegiatan lainnya. 11

12 2) Pemborosan. kalau untuk para gamer yang sudah bisa mencari penghasilan sendiri sih, ini belum terlalu masalah. Namun jika masih meminta kepada orangtua, misal 1 jam = 5000 rupiah main game online sekitar 2 4 jam, 5000 x 4 jam = 20ribu. Nah, bagaimana kalau sudah tidak ada uang lagi untuk main game online dan orang tua tidak memberi uang lagi untuk main game online. Itu baru sekali main game, misal main game setiap hari selama sebulan sudah habis berapa uang yang di keluarkan untuk main game. 3) Lupa Kewajiban. Ini mungkin masih berkaitan dengan no 1. Sepertinya kebanyakan dari pemain game online ini masih kisaran anak anak sampai remaja dan pelajar. Kewajiban para pelajar yaitu belajar, dengan keseringan, dampak buruk nya yaitu waktu belajar semakin berkurang. Selain itu juga semua mempunyai kewajiban terhadap Agama seperti melaksanakan sholat wajib lima waktu. Secara psikologis, dampak utama yang ditimbulkan dari game online adalah menyebabkan kecanduan, yang merupakan salah satu bentuk kecanduan yang disebabkan oleh teknologi internet atau yang lebih dikenal dengan istilah internet addictive disorder. Seperti yang disebutkan dalam Young (2000 : 475) yang menyatakan bahwa internet dapat menyebabkan kecanduan, salah satunya adalah komputer game addiction (berlebihan dalam bermain game). Dari sini terlihat bahwa game online merupakan bagian dari internet yang sering dikunjungi dan 12

13 sangat digemari dan bahkan bisa mengakibatkan kecanduan yang memiliki intensitas yang sangat tinggi. Chen dan Chang (2008: 45-48) dalam Asian Journal of Health and Information Sciences, menyebutkan bahwa sedikitnya ada empat buah aspek kecanduan game online, yaitu : 1) Compulsion (dorongan untuk melakukan secara terus-menerus). Merupakan suatu dorongan atau tekanan yang kuat yang berasal dari dalam diri sendiri untuk melakukan suatu hal secara terus-menerus, dimana dalam hal ini merupakan dorongan dari dalam diri untuk terus-menerus bermain game online. 2) Withdrawal (penarikan diri) Merupakan suatu upaya untuk menarik diri atau menjauhkan diri dari suatu hal. Seseorang yang kecanduan game online merasa tidak mampu untuk menarik atau menjauhkan diri dari hal-hal yang berkenaan dengan game online, seperti halnya seorang perokok yang tidak bisa lepas dari rokok. 3) Tolerance (Toleransi) Toleransi dalam hal ini diartikan sebagai sikap menerima keadaan diri kita ketika melakukan suatu hal. Biasanya toleransi ini berkenaan dengan jumlah waktu yang digunakan atau dihabiskan untu1k melakukan sesuatu dalam hal ini bermain game online. Dan kebanyakan pemain game online tidak akan berhenti sebelum merasa puas. 13

14 4) Interpersonal and health-related problems (masalah hubungan interpersonal dan kesehatan) Merupakan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan interaksi kita dengan orang lain dan juga masalah kesehatan. Pecandu game online cenderung untuk tidak menghiraukan bagaimana hubungan interpersonal yang mereka miliki karena mereka hanya terfokus pada game online saja. Begitu pula dengan masalah kesehatan, para pecandu game online kurang memperhatikan masalah kesehatan mereka, seperti waktu tidur yang kurang, tidak menjaga kebersihan badan dan pola makan yang tidak teratur. Sementara itu, Dr. Kimberly Young menyebutkan 8 pertanyaan tentang kecanduan game online, yaitu : 1) Apakah jumlah waktu yang anda gunakan dalam bermain game online terus bertambah hingga anda mencapai kepuasan dalam bermain? 2) Apakah anda memikirkan kapan akan bermain game online saat anda sedang offline? 3) Apakah anda berbohong kepada teman atau keluarga untuk menyembunyikan sejauhmana aktifitas bermain game online anda? 4) Apakah anda merasa gelisah atau marah ketika mencoba untuk mengurangi atau berhenti dari aktifitas bermain game online? 14

15 5) Apakah anda berusaha untuk mengulangi usaha anda yang tidak berhasil untuk mengontrol, mengurangi, atau menghentikan bermain game online? 6) Apakah anda menggunakan game sebagai cara untuk lari dari masalah atau mengurangi perasaan tidak berdaya, rasa bersalah, kecemasan atau depresi? 7) Apakah hubungan anda dengan orang lain merasa terancam karena kebiasaan bermain game online anda? 8) Apakah anda merasa terancam dalam hal pekerjaan, pendidikan, atau peluang karier karena kebiasaan anda bermain game online? Apabila responden menjawab Ya pada lima jawaban atau lebih, maka orang tersebut dapat dikategorikan sebagai pecandu game online ( game on linechapter2.pdf, diakses 12 Desember 2011). Margaretha Soleman, M.Si, Psi menuliskan dampak buruk secara sosial, psikis, dan fisik dari kecanduan bermain game online dan cara-cara penyembuhannya. Secara sosial, hubungan dengan teman, keluarga jadi renggang karena waktu bersama mereka menjadi jauh berkurang. Pergaulan kita hanya di game on line saja, sehingga membuat para pecandu game online jadi terisolir dari teman-teman dan lingkungan pergaulan nyata. Ketrampilan sosial berkurang, sehingga semakin merasa sulit berhubungan dengan orang lain. Perilaku jadi kasar dan agresif karena terpengaruh oleh apa yang kita lihat dan 15

16 mainkan di game online. Secara psikis, pikiran kita jadi terus menerus memikirkan game yang sedang kita mainkan. Kita jadi sulit konsentrasi terhadap studi, pekerjaan, sering bolos atau menghindari pekerjaan. Membuat kita jadi cuek, acuh tak acuh, kurang peduli terhadap hal-hal yang terjadi di sekeliling kita. Melakukan apa pun demi bisa bermain game, seperti berbohong, mencuri uang, dan lain-lain. Terbiasa hanya berinteraksi satu arah dengan komputer membuat kita jadi tertutup, sulit mengekspresikan diri ketika berada di lingkungan nyata. Secara fisik, terkena paparan cahaya radiasi komputer dapat merusak saraf mata dan otak. Kesehatan jantung menurun akibat bergadang 24 jam bermain game online. Ginjal dan lambung juga terpengaruh akibat banyak duduk, kurang minum, lupa makan karena keasyikan main. Berat badan menurun karena lupa makan, atau bisa juga bertambah karena banyak ngemil dan kurang olahraga. Mudah lelah ketika melakukan aktivitas fisik, kesehatan tubuh menurun akibat kurang olahraga dan hingga yang paling parah mengakibatkan kematian ( diakses 8 Desember 2011). 3. Ibadah a. Pengertian Ibadah Ibadah ialah mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi segala larangan-nya 16

17 serta mengamalkan apa saja yang diperkenankan oleh-nya. (Himpunan Putusan Tarjih, hlm.267). Ibadah inilah yang menjadi tujuan penciptaan manusia. Allah Subhannahu wa Ta ala berfirman: 56. Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-ku. 57. Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-ku makan. 58. Sesungguhnya Allah dialah Maha pemberi rezki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh. (DEPAG RI, Al-Qur an dan Terjemahannya) b. Macam-macam ibadah 5) Ibadah ammah (ibadah umum): adalah semua perbuatan yang dilakukan dengan niat karena Allah. Seperti rasa khauf (takut), raja (mengharap), mahabbah (cinta), tawakkal (ketergantungan), raghbah (senang) dan rahbah (takut). 6) Ibadah khashshah (ibadah khusus): adalah ibadah yang ketentuannya telah ditetapkan oleh nash, seperti shalat, zakat, haji dan semacamnya (Syakir, 2008: 2). 17

18 4. Sholat a. Pengertian sholat Sholat menurut bahasa berarti do'a, sedang menurut istilah adalah suatu bentuk ibadah yang terdiri dari perbuatan dan ucapan yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. (Syakir, 2008: 41). Sedangkan sholat lima waktu adalah sholat fardhu (salat wajib) yang dilaksanakan lima kali sehari. Hukum salat ini adalah fardhu ain, yakni wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang telah menginjak usia dewasa (pubertas), kecuali berhalangan karena sebab tertentu. Salat lima waktu merupakan salah satu dari lima Rukun Islam. Allah menurunkan perintah sholat ketika peristiwa Isra' Mi'raj. Sholat sangat besar pengaruhnya bagi kehidupan manusia, yang oleh karenanya Allah Swt mengajarkan bila hendak memohon pertolongan Allah Swt yaitu dengan melalui sholat dan dilakukan dengan penuh kesabaran serta sholat dapat mencegah untuk berbuat keji dan munkar. b. Macam-macam jenis sholat lima waktu 1) Shubuh, terdiri dari 2 raka'at. Waktu Shubuh diawali dari munculnya fajar shaddiq, yakni cahaya putih yang melintang di ufuk timur. Waktu shubuh berakhir ketika terbitnya matahari. 18

19 2) Zhuhur, terdiri dari 4 raka'at. Waktu Zhuhur diawali jika matahari telah tergelincir (condong) ke arah barat, dan berakhir ketika masuk waktu Ashar. 3) Ashar, terdiri dari 4 raka'at. Waktu Ashar diawali jika panjang bayang-bayang benda melebihi panjang benda itu sendiri. Khusus untuk madzab Imam Hanafi, waktu Ahsar dimulai jika panjang bayang-bayang benda melebihi dua kali panjang benda itu sendiri. Waktu Ashar berakhir dengan terbenamnya matahari. 4) Magh'rib, terdiri dari 3 raka'at. Waktu Maghrib diawali dengan terbenamnya matahari, dan berakhir dengan masuknya waktu Isya'. 5) Isya', terdiri dari 4 Raka'at. Waktu Isya' diawali dengan hilangnya cahaya merah (syafaq) di langit barat, dan berakhir hingga terbitnya fajar shaddiq keesokan harinya. Menurut Imam Syi'ah, Salat Isya' boleh dilakukan setelah mengerjakan Salat Maghrib. Khusus pada hari jumat Muslim laki-laki wajib melaksanakan sholat jumat di masjid secara berjamaah (bersama-sama) sebagai pengganti Salat Zhuhur. Salat Jumat tidak wajib dilakukan oleh perempuan, atau bagi mereka yang sedang dalam perjalanan (musafir) (Syakir,2008:109). c. Waktu sholat wajib 1) Zhuhur, Waktu istiwa' (zawaal) terjadi ketika matahari berada di titik tertinggi. Istiwa' juga dikenal dengan sebutan tengah hari. Pada saat istiwa', mengerjakan ibadah salat (baik wajib maupun 19

20 sunnah) adalah haram. Waktu zhuhur tiba sesaat setelah istiwa', yakni ketika matahari telah condong ke arah barat. Waktu tengah hari dapat dilihat pada almanak astronomi atau dihitung dengan menggunakan algoritma tertentu. 2) Ashar, Menurut mazhab Syafi'i, Maliki, dan Hambali, waktu Ashar diawali jika panjang bayang-bayang benda melebihi panjang benda itu sendiri. Sementara madzab Imam Hanafi mendefinisikan waktu Ashar jika panjang bayang-bayang benda dua kali melebihi panjang benda itu sendiri. Waktu Ashar dapat dihitung dengan algoritma tertentu yang menggunakan trigonometri tiga dimensi. Namun,Waktu salat Waktu sholat relatif terhadap peredaran semu matahari. Waktu sholat dari hari ke hari, dan antara tempat satu dan lainnya bervariasi. Waktu salat sangat berkaitan dengan peristiwa peredaran semu matahari relatif terhadap bumi. Pada dasarnya, untuk menentukan waktu sholat, diperlukan letak geografis, waktu (tanggal), dan ketinggian. 3) Maghrib, Waktu Maghrib diawali ketika terbenamnya matahari. Terbenam matahari di sini berarti seluruh piringan matahari telah masuk di bawah horizon (cakrawala). 4) Isya, Waktu Isya didefinisikan dengan ketika hilangnya cahaya merah (syafaq) di langit, hingga terbitnya fajar shaddiq. 5) Shubuh, sedangkan waktu Shubuh diawali ketika terbitnya fajar shaddiq, hingga sesaat sebelum terbitnya matahari (syuruq). 20

21 Perlu diketahui, bahwa sesaat setelah matahari terbenam, langit kita tidak langsung gelap, karena bumi kita memiliki atmosfer sehingga meskipun matahari berada di bawah horizon (ufuk barat), masih ada cahaya matahari yang direfraksikan di langit. Bila dalam keadaan normal sholat wajib harus dikerjakan sesuai waktunya, tapi bila dalam keadaan bepergian (antara + 81 Km) atau dalam keadaan masyaqot/kesulitan keadaan, boleh dilakukan dengan cara Jama' dengan ketentuan jumlah raka'atnya tidak berkurang. Jama' terbagi dua yaitu : 1) Jama' Taqdim adalah sholat yang dikerjakan dalam satu waktu dengan menarik waktu yang terbelakang, seperti : sholat Ashar dilakukan pada waktu sholat Lohor (Dhuhur), dan sholat Isya dilakukan pada waktu sholat Maghrib, kesemuanya itu dilakukan secara bersama-sama. 2) Jama' Ta'khir adalah sholat yang dikerjakan dalam satu waktu dengan mengakhirkan waktu yang pertama, seperti: sholat dzuhur dilakukan pada waktu sholat Ashar dan sholat Maghrib dilakukan pada waktu sholat Isya. Adapun sholat Jama' dapat pula dilakukan dengan cara mengqoshor (mengurangi) raka'at disebut Jama' Qoshor, seperti : Dzuhur mejadi 2 raka'at, Ashar menjadi 2 raka'at, Maghrib menjadi 3 raka'at (tetap) dan Isya menjadi 2 raka'at, kecuali sholat shubuh tidak boleh dijama' saja, ataupun dijama' qoshor (Syakir, 2008:109). 21

22 Jadi untuk mengetahui pengaruh terhadap permainan game online yang dimainkan oleh para mahasiswa sangat sulit karena menyangkut jiwa seseorang. Sehingga penulis memberi batasan bahwa pengaruh game online terhadap pelaksanaan ibadah sholat lima waktu dapat dilihat dari frekuensi mahasiswa dalam memainkan game online tersebut, yakni berapa kali mahasiswa bermain game online dalam 1 minggu, dan berapa jam rata-rata dalam sekali bermain game online. Apabila semakin tinggi frekuensi dalam bermain game online maka semakin tinggi pula pengaruh terhadap pelaksanaan ibadah sholat lima waktu. Dan sebaliknya semakin rendah frekuensi mahasiswa dalam memainkan game online tersebut maka semakin rendah pula pengaruh terhadap pelaksanaan ibadah sholat lima waktu. Dari sini akan dilihat juga bagaimana ketepatan waktu mahasiswa dalam melaksanakan ibadah sholat yang akan digolongkan menjadi 3 bagian yakni: 1) Tinggi, Ketepatan waktu mahasiswa dikatakan tinggi ketika dia melaksanakan ibadah sholat begitu mendengar suara azan sampai dengan 15 menit setelah azan. 2) Sedang, Ketepatan waktu mahasiswa dikatakan sedang ketika dia melaksanakan ibadah sholat 15 menit dari kumandang azan sampai dengan 1 jam setelah azan. 3) Rendah, Ketpatan waktu mahasiswa dikatakan rendah ketika dia melaksanakan ibadah sholat setelah 1 jam dari kumandang azan sampai habis waktu sholat. 22

23 F. Metode Penelitian Untuk mendapatkan hasil penelitian yang sesuai dengan sesuatu yang diharapkan dalam penelitian, maka terlebih dahulu haruslah mengetahui tentang metode apa yang harus digunakan dalam peroses penelitian. Definisi metode penelitian adalah sebagai berikut : Metode berasal dari bahasa Yunani, methodos yang berarti jalan atau cara. Sehubungan dengan upaya ilmiyah maka metode menyangkut cara kerja, yaitu cara untuk mendapatkan objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan (Koentjaraningrat, 1980: 16). Dalam usaha menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini digunakan metode analisis kuantitatif, yaitu menginterpretasikan data yang disajikan dalam tabel yang berupa angka-angka untuk digambarkan secara objektif, agar diperoleh gambaran tentang objek yang tepat. Objek dalam penelitian ini adalah mengenai pengaruh Game Online terhadap pelaksanaan ibadah sholat lima waktu mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiah Yokyakarta. 1. Subyek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Fakultas Agama Islam. 2. Populasi dan sampel 23

24 a. Populasi Populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai generelalisasi hasil penelitian. Populasi adalah himpunan dari semua elemen yang ingin diteliti karakter atau sifatnya (Tuhuleley, 2000: 18). Populasi dalam penelitian ini adalah : 1) Mahasiswa aktif 2011 Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 2) Pernah memainkan beberapa jenis Game Online. b. Sampel Sehubungan dengan subjek penelitian yang jumlahnya terlalu banyak yakni 530 orang, maka dalam penelitian ini menggunakan penelitian sampel, yaitu suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap dapat menggambarkan populasinya (Soehartono, 1995: 57). Untuk mendapatkan sempel dalam penelitian ini berpedoman pada Suharsimi Arikunto. Apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika lebih besar dapat diambil 10% atau 15% dan 20% atau 25%. Dalam penelitian ini subjek penelitian yaitu Mahasiswa aktif 2011 Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dengan jumlah 580 orang. Karena populasi lebih dari 100 orang maka sempel penelitian mengambil 10% dari jumlah populasi yang ada sehingga jumlah sempelnya 58 orang. 24

25 3. Teknik pengambilan sampel Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah dengan menggunakan random sampling atau sampel secara acak, dimana setiap jurusan (dari 3 jurusan yang ada) diambil 15 sampai dengan 18 orang mahasiswa sebagai sampel penelitian yang menentukan individu sempel penelitian. 4. Jenis Data Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah primer yaitu data diperoleh secara langsung dari subjek penelitian yaitu Mahasiawa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang dijadikan responden penelitian. 5. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode : a. Observasi Observasi merupakan suatu penyelidikan yang dijalankan secara sistematis dan disengaja diadakan dengan cara menggunakan alat indra terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung ditangkap pada waktu kejadian itu terjadi. Observasi yang dilakukan di sini adalah langsung, dimana penelitian menggunakan rangsangan langsung terhadap obyek, untuk mengamati secara langsung seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran (Soehartono, 1990 : 70) 25

26 b. Angket Adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan atau sesuatu hal atau menjawab pertanyana - pertanyaan yang diajukan. Pertanyana-pertanyaan dalam instrument penelitian dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu pertanyaan terbuka dan pertanyan tertutup. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang jawabannya tidak disediakan sehingga responden bebas menuliskan jawabanya sendiri. Pertanyan tertutup adalah pertanyaan yang jawabannya sudah disediakan dengan memberikan tanda silang atau melingkari hurup jawaban yang dipilih (Soehartono, 1995: 65). Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket dengan pertanyaan tertutup. c. Wawancara Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada pihak yang bersangkutan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dan jawabanjawaban tersebut dapat dicatat atau direkam (Soehartono, 1995: 67). 6. Analisis Data 26

27 Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar (Burhan, 2004: 164). Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari observasi, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, wawancara, angket, dan sebagainya. Dalam usaha menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini digunakan metode analisis kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teoriteori dan atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif, yaitu menginterpretasikan data yang disajikan dalam tabel yang berupa angkaangka untuk digambarkan secara objektif, agar diperoleh gambaran tentang objek yang tepat. Objek dalam penelitian ini adalah mengenai pengaruh Game Online terhadap pelaksanaan ibadah sholat lima waktu mahasiswa Universitas Muhammadiah Yokyakarta Fakultas Agama Islam. Analisis kuantitatif untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini digunakan analisis diskriptif statistik, berdasarkan frekwensi 27

28 jawaban responden, sehingga dapat di ketahui pengaruh secara umum pada masing-masing responden. G. Hipotesis Menurut Sugiyono (2008: 93), hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap rumusan masalah. Dugaan ini harus dibuktikan kebenarannya melalui data empiris (fakta lapangan). Dengan demikian, bahwa hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara dari suatu masalah penelitian, yang harus dijawab secara nyata melalui penelitian yaitu mencari bukti-bukti dan melakukan uji-uji yang mampu memberikan jawaban terhadap hipotesis penelitian yang telah dikemukakan. Atas dasar uraian-uraian tersebut diatas, maka pada penelitian ini dapat disusun hipotesis sebagai berikut: H o : Game Online tidak berpengaruh terhadap Pelaksanaan Ibadah Sholat lima waktu Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Yogyakarta H 1 : Game Online berpengaruh terhadap Pelaksanaan Ibadah Sholat lima waktu Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Yogyakarta H. Sistematika Pembahasan Skripsi akan disusun dalam 4 bab, yaitu: 28

29 BAB I : Terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : Membahas tentang gambaran umum Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Berisi tentang sejarah berdirinya, letak geografis, visi dan misi, sarana dan prasarana yang dimiliki. BAB III : Membahas tentang Pengaruh Game Online Terhadap Pelaksanaan Ibadah Sholat Llima Waktu Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. BAB IV : Merupakan kesimpulan dan saran peneliti berdasarkan hasil penelitian ini. 29

TUGAS KARYA TULIS. Game Online

TUGAS KARYA TULIS. Game Online TUGAS KARYA TULIS Game Online DISUSUN OLEH AUDITIA SUHENDINI FAJRY YUDISTIRA GILIS ISNI ARIANI RIZKI KURNIAWAN TRISNA MAULANNY KELAS E JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL STISI TELKOM DAFTAR ISI 1 Kata Pengantar...i

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan pesat. Perkembangan teknologi yang disebut internet telah

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan pesat. Perkembangan teknologi yang disebut internet telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini, perkembangan teknologi di Indonesia mengalami kemajuan pesat. Perkembangan teknologi yang disebut internet telah memberikan kontribusi yang demikian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran berdasar teknologi akan terjadi peningkatan pada beberapa

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran berdasar teknologi akan terjadi peningkatan pada beberapa I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran berdasar teknologi akan terjadi peningkatan pada beberapa tahun mendatang, semata-mata karena perkembangan ilmu pengetahuan teknologi itu sudah ada. Sebagian

Lebih terperinci

PENGARUH GAME ONLINE TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KEHIDUPAN SOSIAL

PENGARUH GAME ONLINE TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KEHIDUPAN SOSIAL PENGARUH GAME ONLINE TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KEHIDUPAN SOSIAL Sandira Kurniawan sandira@raharja.info Abstrak Artikel ini berisi tentang, Pengaruh Game Online Terhadap Motivasi Belajar Dan Kehidupan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dunia telah mengalami perkembangan dan kemajuan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dunia telah mengalami perkembangan dan kemajuan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia telah mengalami perkembangan dan kemajuan yang pesat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Bidang ini sangatlah menarik perhatian karena sangat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dampak perkembangan teknologi di antaranya adalah perkembangan jaringan

I. PENDAHULUAN. Dampak perkembangan teknologi di antaranya adalah perkembangan jaringan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dampak perkembangan teknologi di antaranya adalah perkembangan jaringan internet, dengan adanya perkembangan internet berkembanglah teknologi salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui analisis regresi linier. Menurut Sugiyono (2009) regresi adalah pengukur hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Internet (interconnection-networking) adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control Protocol/Internet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan orang lain. Ditinjau dari sudut perkembangan manusia, kebutuhan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan orang lain. Ditinjau dari sudut perkembangan manusia, kebutuhan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya manusia adalah mahluk sosial yang tidak dapat lepas dengan manusia lainnya dan mempunyai hasrat untuk berkomunikasi atau bergaul dengan orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lahir ke alam dunia dalam keadaan yang paling sempurna. Selain diberi akal manusia juga diberi kesempurnaan jasmani. 1 Dengan akal dan jasmani yang sempurna

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ONLINE GAME 2.1.1 Definisi Online Game Online game adalah permainan yang dapat diakses oleh banyak pemain, dimana mesin-mesin yang digunakan pemain dihubungkan oleh internet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat jibril. Islam itu

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat jibril. Islam itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama Allah yang kepada Nabi Muhammad SAW, dengan melalui wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat jibril. Islam itu sendiri didirikan atas lima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah Latar Belakang RumusanMasalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah Latar Belakang RumusanMasalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Belajar adalah kebutuhan dasar bagi manuasia dan merupakan proses yang terjadi secara terus-menerus. Karena belajar akan menambah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan teknologi sekarang, banyak perusahan-perusahan

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan teknologi sekarang, banyak perusahan-perusahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pesatnya kemajuan teknologi sekarang, banyak perusahan-perusahan menawarkan solusi dalam memberikan hiburan kepada masyarakat. Kita menggunakan banyak perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. siswa. Salah satunya dengan kehadiran dan keberadaan game online akibatnya

BAB I PENDAHULUAN. siswa. Salah satunya dengan kehadiran dan keberadaan game online akibatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Maraknya perkembangan dunia internet, membawa banyak pengaruh bagi siswa. Salah satunya dengan kehadiran dan keberadaan game online akibatnya terjadi pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kurangnya waktu belajar yang digunakan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. kurangnya waktu belajar yang digunakan peserta didik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan yang dilaksanakan pada saat ini banyak sekali menghadapi problematika dan rintangan, di antaranya pengaruh teknologi yang semakin pesat dan maju, siswa yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep remaja 1. Pengertian Batasan remaja menurut WHO adalah suatu masa dimana secara fisik individu berkembang dari saat pertama kali menunjukan tanda-tanda seksual sekunder

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seakan tidak pernah. berhenti menghasilkan produk produk teknologi yang tidak terhitung

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seakan tidak pernah. berhenti menghasilkan produk produk teknologi yang tidak terhitung 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seakan tidak pernah berhenti menghasilkan produk produk teknologi yang tidak terhitung jumlahnya. Produk teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu melakukan berbagai aktivitas yang rutin dalam menjalani

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu melakukan berbagai aktivitas yang rutin dalam menjalani 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia selalu melakukan berbagai aktivitas yang rutin dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ketika menjalani rutinitas tersebut, manusia memiliki titik jenuh,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perkataan dan perbuatan, yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam serta

BAB II LANDASAN TEORI. perkataan dan perbuatan, yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam serta BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Shalat Shalat adalah berhadap hati kepada Allah sebagai ibadah, dalam bentuk beberapa perkataan dan perbuatan, yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam

Lebih terperinci

BAB VI SHALAT WAJIB. Standar Kompetensi (Fiqih) 6. Mema hami Tatacara. Kompetensi Dasar 6.1 Menjelaskan. Indikator

BAB VI SHALAT WAJIB. Standar Kompetensi (Fiqih) 6. Mema hami Tatacara. Kompetensi Dasar 6.1 Menjelaskan. Indikator Standar Kompetensi (Fiqih) 6. Mema hami Tatacara Shalat Wajib Kompetensi Dasar 6.1 Menjelaskan ketentuanketentuan shalat wajib 6.2 Mempraktik kan shalat wajib BAB VI SHALAT WAJIB Indikator 1. Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompetensi Sosial. memiliki kompetensi sosial dapat memanfaatkan lingkungan dan diri pribadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompetensi Sosial. memiliki kompetensi sosial dapat memanfaatkan lingkungan dan diri pribadi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kompetensi Sosial 1. Pengertian kompetensi sosial Waters dan Sroufe (Gullotta dkk, 1990) menyatakan bahwa individu yang memiliki kompetensi sosial dapat memanfaatkan lingkungan

Lebih terperinci

www.fiqhindonesia.com

www.fiqhindonesia.com 13 Shalat Bagi Mereka yang Udzur 128 Daftar Bahasan Pengertian Udzur Shalat Orang Sakit Beberapa Hukum Berkenaan dengan Shalat Orang Sakit Shalat Orang Musafir Makna Safar (Bepergian) Mengqashar Salat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa, di antaranya pengaruh media komputer atau internet. Ditambah lagi

BAB I PENDAHULUAN. massa, di antaranya pengaruh media komputer atau internet. Ditambah lagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi di masa sekarang mengalami perkembangan yang cukup pesat. Pesatnya perkembangan teknologi secara tidak langsung dapat mengubah sikap dan perilaku atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan tugas utama seorang siswa. Seorang siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan tugas utama seorang siswa. Seorang siswa dalam BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Belajar merupakan tugas utama seorang siswa. Seorang siswa dalam kesehariannya belajar diharapkan untuk dapat mencurahkan perhatiannya pada kegiatan akademik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kecanduan Game Online. mengalami efek psikis, dan kadang-kadang untuk menghindari ketidaknyamanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kecanduan Game Online. mengalami efek psikis, dan kadang-kadang untuk menghindari ketidaknyamanan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kecanduan Game Online 1. Pengertian Kecanduan Game Online Kecanduan atau addiction adalah suatu keadaan interaksi antara psikis terkadang juga fisik dari organisme hidup dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, berkembang pula tingkat kehidupan manusia, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, berkembang pula tingkat kehidupan manusia, perkembangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, berkembang pula tingkat kehidupan manusia, perkembangan IPTEK tersebut harus diikuti dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kebahagiaan. Kebahagian di dalam hidup seseorang akan berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kebahagiaan. Kebahagian di dalam hidup seseorang akan berpengaruh pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam menjalani kehidupannya senantiasa selalu mendambakan kebahagiaan. Kebahagian di dalam hidup seseorang akan berpengaruh pada kesejahteraan psikologis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fauzi Faisal Nugraha, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fauzi Faisal Nugraha, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menjadi peranan penting dalam aspek kehidupan masyarakat sehari-harinya, baik dalam ekonomi, sosial, budaya,

Lebih terperinci

15. Lampiran I : Surat Keterangan Bukti Penelitian BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

15. Lampiran I : Surat Keterangan Bukti Penelitian BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 15. Lampiran I : Surat Keterangan Bukti Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja adalah suatu tahap perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa yang ditandai oleh perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP PERILAKU REMAJA DALAM PELAKSANAAN IBADAH SHOLAT 5 WAKTU

BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP PERILAKU REMAJA DALAM PELAKSANAAN IBADAH SHOLAT 5 WAKTU BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP PERILAKU REMAJA DALAM PELAKSANAAN IBADAH SHOLAT 5 WAKTU A. Dampak Handphone Terhadap Perilaku Remaja Dusun Sidosari Dalam Pelaksanaan Ibadah Sholat Lima Waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang praktis dan berguna bagi setiap lapisan masyarakat. Melalui internet

BAB I PENDAHULUAN. yang praktis dan berguna bagi setiap lapisan masyarakat. Melalui internet BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini sangatlah pesat. Salah satu produk teknologi yang sangat banyak digunakan adalah internet. Internet menjadi media yang praktis

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Mata pelajaran : Fiqih B. Kelas/semester : VII/2 C. Alokasi : 4 x 40 (2 kali pertemuan) D. Standar kompetensi : 2. Melaksanakan tata cara shalat fardhu dan sujud

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG GAME CENTRE

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG GAME CENTRE BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG GAME CENTRE II.1 Pengertian Game Centre Berbicara mengenai Game Centre, menyangkut pula istilah-istilah yang terkait didalamnya seperti game, game online, game offline, jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungannya menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungannya menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Belajar merupakan serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka dalam bab ini terdiri dari pembahasan mengenai teori bermain, teori online game yang terdiri dari definisi online game dan jenis jenis online game. Selain itu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan tersebar hampir di seluruh nusantara. Amal usaha. perguruan tinggi yang berjumlah 172 buah 1.

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan tersebar hampir di seluruh nusantara. Amal usaha. perguruan tinggi yang berjumlah 172 buah 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammadiyah merupakan sebuah persyarikatan dan pergerakan yang dikenal memiliki banyak amal usaha. Salah satu amal usaha Muhammadiyah yang membuat Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lihat di kota-kota besar, tidak terkecuali juga kota-kota kecil, banyak sekali game

BAB I PENDAHULUAN. lihat di kota-kota besar, tidak terkecuali juga kota-kota kecil, banyak sekali game A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam 10 tahun terakhir, permainan elektronik atau yang kita sering sebut dengan game online telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Ini bisa kita lihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ibadah merupakan upaya mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ibadah merupakan upaya mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ibadah merupakan upaya mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Suci yang tidak dapat didekati kecuali oleh yang suci. Diakui oleh para ulama dan para peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini seakanakan tidak pernah berhenti. Semakin banyak produk-produk yang semakin membantu masayarakat untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, maupun masyarakat. Menurut Walgito (2001:71) dorongan atau motif

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, maupun masyarakat. Menurut Walgito (2001:71) dorongan atau motif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan individu sosial yang dalam kesehariannya tidak pernah lepas dari individu lain, dimana individu tersebut harus mampu berinteraksi dengan lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modern yang ada di dunia ini. Game online merupakan sebuah permainan

BAB I PENDAHULUAN. modern yang ada di dunia ini. Game online merupakan sebuah permainan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Game online adalah sebuah perwujudan dari berkembangnya teknologi modern yang ada di dunia ini. Game online merupakan sebuah permainan yang dimainkan di depan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. sebuah permainan (games) yang dimainkan di dalam suatu jaringan. (baik LAN maupun Internet), permaianan ini biasanya di mainkan

BAB II KAJIAN TEORI. sebuah permainan (games) yang dimainkan di dalam suatu jaringan. (baik LAN maupun Internet), permaianan ini biasanya di mainkan BAB II KAJIAN TEORI A. Analisis Teoritis 1. Game Online a. Pengertian Game Online Game Online atau sering disebut dengan Online Games adalah sebuah permainan (games) yang dimainkan di dalam suatu jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. awal/early adolescence usia tahun, remaja menengah/middle

BAB I PENDAHULUAN. awal/early adolescence usia tahun, remaja menengah/middle BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja adalah aset sumber daya manusia yang merupakan tulang punggung penerus generasi bangsa di masa mendatang. Remaja merupakan mereka yang berusia 10-20 tahun dan

Lebih terperinci

pekerjaan dan mendapat penghasilan dari bermain game.

pekerjaan dan mendapat penghasilan dari bermain game. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teoritis 1. Pengertian Game Hampir setiap anak menyukai game, apapun bentuk game itu sendiri. Mulai dari game yang sifatnya sederhana sampai game yang paling modern sekalipun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semakin canggih. Permainan yang dahulu tradisonal, kini sudah beralih menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semakin canggih. Permainan yang dahulu tradisonal, kini sudah beralih menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan dunia menuju modernisasi membuat teknologi semakin canggih. Permainan yang dahulu tradisonal, kini sudah beralih menjadi serba elektronik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eni Suratmi Ningsih, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eni Suratmi Ningsih, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk Allah yang paling sempurna dan ciptaan yang terbaik. Ia dilengkapi dengan akal pikiran, yang membedakannya dengan makhluk lainnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbangsa dan Bernegara, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008), hlm. 17.

BAB I PENDAHULUAN. Berbangsa dan Bernegara, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008), hlm. 17. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap pribadi muslim wajib melaksanakan syari at Islam dalam kehidupan pribadinya sekalipun sendirian, di mana pun ia berada. Dalam lingkup kehidupan pribadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad sebagai utusan-nya (sahadat),

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad sebagai utusan-nya (sahadat), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam didirikan atas 5 fondasi utama yaitu pengakuan terhadap ketiadaan Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad sebagai utusan-nya (sahadat), shalat, puasa, zakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Syahruddin El-Fikri, Sejarah Ibadah, (Jakarta: Republika, 2014), hlm

BAB I PENDAHULUAN. 1 Syahruddin El-Fikri, Sejarah Ibadah, (Jakarta: Republika, 2014), hlm BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perintah shalat lima waktu untuk pertama kalinya diterima dan diwajibkan kepada umat Islam, tepatnya pada 27 Rajab Tahun kedua sebelum hijrah. Yang mana pada saat itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seakan tidak pernah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seakan tidak pernah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seakan tidak pernah berhenti menghasilkan produk-produk teknologi yang tidak terhitung jumlahnya. Produk teknologi

Lebih terperinci

3 Syarat-Syarat Sahnya Shalat 84 Daftar Bahasan Masuknya waktu shalat Bersih dan suci dari hadats Pakaian dan badan yang suci Menutup aurat Menghadap kiblat Pertama. Masuknya waktu shalat Shalat wajib

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepuasan yang tinggi pula terhadap aktivitas belajar (Chang, 2012), sehingga apa pun yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepuasan yang tinggi pula terhadap aktivitas belajar (Chang, 2012), sehingga apa pun yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Motivasi merupakan salah satu komponen pembelajaran terpenting. Motivasi merupakan penyebab utama siswa melibatkan diri atau tidak dalam aktifitas belajar (Melnic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini bagi para kalangan pelajar maupun remaja dan orang dewasa mungkin tidak asing dengan permainan game online bahkan telah menjadi suatu kegemaran.

Lebih terperinci

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????. Hakikat Ibadah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan dengan orang lain di beda tempat (Dyah, 2009). Remaja

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan dengan orang lain di beda tempat (Dyah, 2009). Remaja BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekarang lebih dari jutaan manusia di seluruh Indonesia telah menggunakan internet. Terutama bagi remaja, internet menjadi suatu kegemaran tersendiri dalam

Lebih terperinci

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin pesat menyebabkan banyaknya

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin pesat menyebabkan banyaknya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin pesat menyebabkan banyaknya penemuan yang dapat memudahkan aktivitas manusia dalam mengatasi kesulitankesulitan yang timbul

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Disiplin Belajar 2.1.1. Definisi Disiplin Mac Millan Dictionary (dalam Tu u, 2004) istilah disiplin berasal dari bahasa latin disciplina yang menunjuk kepada kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini game telah menjadi hal yang biasa di keseharian kita. Awalnya,

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini game telah menjadi hal yang biasa di keseharian kita. Awalnya, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini game telah menjadi hal yang biasa di keseharian kita. Awalnya, game hanya dijadikan sebagai sarana hiburan dan mengisi waktu luang, tapi sekarang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang sehingga mendorong diperolehnya temuan-temuan baru

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang sehingga mendorong diperolehnya temuan-temuan baru BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat ternyata membawa perubahan dalam segala lapisan masyarakat. Kreativitas manusia semakin berkembang sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan sebagai sebuah genre atau jenis permainan, sebuah mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan sebagai sebuah genre atau jenis permainan, sebuah mekanisme BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Game online adalah jenis permainan yang dapat diakses oleh banyak pemain yang dihubungkan dengan jaringan internet. Menurut Adams dan Rollings (2006), game

Lebih terperinci

ﻊ ﻣ اﻮ ﻌﻛ را و ة ﻛﺎ ﺰلا اﻮ ﺗآ و ةﻼ ﺼلا اﻮ ﻤﻴ أ و ﻌ ﻛا ﺮلا

ﻊ ﻣ اﻮ ﻌﻛ را و ة ﻛﺎ ﺰلا اﻮ ﺗآ و ةﻼ ﺼلا اﻮ ﻤﻴ أ و ﻌ ﻛا ﺮلا PENGERTIAN SHALAT Secara bahasa sholat bermakna do a. sedangkan secara istilah, sholat merupakan suatu ibadah wajib yang terdiri dari ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu.

BAB II LANDASAN TEORI. meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motivasi Belajar 2.1.1 Pengertian Motivasi Menurut Sardiman (2012) mengatakan bahwa motivasi adalah usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. global yang menyentuh semua lini bisnis, konsumen tumbuh menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN UKDW. global yang menyentuh semua lini bisnis, konsumen tumbuh menjadi lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat serta kebijakan ekonomi global yang menyentuh semua lini bisnis, konsumen tumbuh menjadi lebih kritis dalam pemilihan

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA 2 BAB 2 DATA DAN ANALISA Produk utama yang akan dibuat berbentuk sebuah game interaktif untuk anak anak. Game tersebut mengajarkan sekaligus mendidik anak anak mulai dari usia 7-9 tahun mengenai sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Saat ini teknologi memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Saat ini teknologi memiliki peranan penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini teknologi memiliki peranan penting dalam berkomunikasi. Internet menyuguhkan fasilitas dalam berkomunikasi dan hiburan. Penggunanya tidak hanya para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah Provinsi dan daerah Provinsi dibagi atas Kabupaten dan Kota, yang tiap-tiap provinsi, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Bab ini menguraikan teori-teori yang berkaitan dengan kreativitas, penggunaan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Bab ini menguraikan teori-teori yang berkaitan dengan kreativitas, penggunaan BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan teori-teori yang berkaitan dengan kreativitas, penggunaan internet, games online serta kerangka berpikir dan hipotesis. 2.1 Pengembangan Kreativitas pada Anak 2.1.1

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Analisis Data. Setelah data hasil penelitian disajikan, dapat diuraikan sebagai sebagai. berikut:

BAB V PEMBAHASAN. A. Analisis Data. Setelah data hasil penelitian disajikan, dapat diuraikan sebagai sebagai. berikut: BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Data Setelah data hasil penelitian disajikan, dapat diuraikan sebagai sebagai berikut: 1. Keberagamaan Pedagang Kembang Barenteng Di Kota Banjarmasin Berdasarkan data yang

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Bentuk-Bentuk Hukuman di Pondok Pesantren Al-Mursyid Ngetal

BAB V PEMBAHASAN. A. Bentuk-Bentuk Hukuman di Pondok Pesantren Al-Mursyid Ngetal BAB V PEMBAHASAN A. Bentuk-Bentuk Hukuman di Pondok Pesantren Al-Mursyid Ngetal Pogalan Trenggalek Segala sesuatu yang ditetapkan dalam lembaga pendidikan khususnya pada pondok pesantren, mulai dari tata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permainan melalui jaringan internet ini disebut game online. Game online

BAB I PENDAHULUAN. Permainan melalui jaringan internet ini disebut game online. Game online BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Permainan (games) tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Permainan banyak diminati oleh berbagai kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa. Seiring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi jaman sekarang semakin modern dan sudah diciptakan di berbagai macam bidang, seperti: pendidikan, ekonomi, agama, hiburan, dan sebagainya. Game online merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Game merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari perkembangan seorang anak, saat ini bisnis game telah berkembang sangat pesat. Hal ini tercermin dari semakin menjamurnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya suatu negara itu tergantung dari Sumber Daya Manusianya

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya suatu negara itu tergantung dari Sumber Daya Manusianya A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan cerminan kepribadian suatu bangsa, maju dan tidaknya suatu negara itu tergantung dari Sumber Daya Manusianya (SDM). Maka dari itu, negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kanak-kanak ke masa dewasa, yang berlangsung antara usia tahun

BAB I PENDAHULUAN. kanak-kanak ke masa dewasa, yang berlangsung antara usia tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Remaja didefinisikan sebagai periode transisi perkembangan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, yang berlangsung antara usia 10-19 tahun (Santrock dalam Tarwoto dkk,

Lebih terperinci

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Informan penelitian ini adalah para remaja pengguna game online pada Fajar Net

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Informan penelitian ini adalah para remaja pengguna game online pada Fajar Net V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Identitas Informan Informan penelitian ini adalah para remaja pengguna game online pada Fajar Net Raden Intan Bandar Lampung yang berjumlah empat orang. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet saat ini semakin pesat dan menarik pengguna dari berbagai kalangan masyarakat terutama mahasiswa. Pengguna internet di Indonesia telah mencapai

Lebih terperinci

dengan dunianya? Mereka saling menonjolkan

dengan dunianya? Mereka saling menonjolkan Sudah seharian Kenthus merenung di depan beranda rumahnya. Tak tahu apa yang harus dilakukannya. Wajahnya tampak putus asa. Hatinya resah. Ia berfikir bahwa semua lingkungan di sekitarnya tidak ada yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pergaulan dari teman-temannya. Mereka membuat permainan game online

BAB I PENDAHULUAN. dan pergaulan dari teman-temannya. Mereka membuat permainan game online 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku bermain game online remaja dimulai dengan rasa ingin tahu dan pergaulan dari teman-temannya. Mereka membuat permainan game online sebagai media rekreasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. data untuk kepentingan tugas, untuk akses jual-beli yang saat ini disebut

BAB I PENDAHULUAN. data untuk kepentingan tugas, untuk akses jual-beli yang saat ini disebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, perkembangan teknologi di era globalisasi menyebabkan munculnya beberapa teknologi baru yang mutakhir. Salah satunya adalah dengan kemunculan

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan kemajuan zaman produksi barang-barang elektronik semakin menjamur. Barang-barang elektronik tersebut diperbaharui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Teknologi yang berkembang pesat saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Teknologi yang berkembang pesat saat ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang sangat pesat semakin memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Teknologi yang berkembang pesat saat ini adalah teknologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. permasalahan yang telah dirumuskan pada Bab l, yaitu Konsep Diri Pecandu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. permasalahan yang telah dirumuskan pada Bab l, yaitu Konsep Diri Pecandu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti akan menguraikan data dan hasil penelitian tentang permasalahan yang telah dirumuskan pada Bab l, yaitu Konsep Diri Pecandu Game Online (Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah perilaku agresif anak bukanlah menjadi suatu masalah yang baru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah perilaku agresif anak bukanlah menjadi suatu masalah yang baru BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah perilaku agresif anak bukanlah menjadi suatu masalah yang baru bagi orang tua dan guru. Tetapi masalah perilaku merupakan masalah yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. berguna untuk menelaah data yang telah diperoleh peneliti dari informan maupun

BAB IV ANALISIS DATA. berguna untuk menelaah data yang telah diperoleh peneliti dari informan maupun BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Tahapan selanjutnya adalah proses penganalisaan terhadap data dan fakta yang di temukan, kemudian di implementasikan berupa hasil temuan penelitian untuk diolah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia hidup berdampingan dengan makhluk yang tak kasat mata. Makhluk yang tak kasat mata atau makhluk halus biasa dinamakan dengan jin.

Lebih terperinci

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1. Deskripsi Konsep Bisnis 1.1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat di era globalisasi menyebabkan manusia tidak lepas dari komputer.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG A. Analisis Tujuan Pendidikan Kecerdasan Spiritual Segala macam usaha

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FAKTOR PENYEBAB BERMAIN GAME ONLINE DAN DAMPAK NEGATIFNYA BAGI PELAJAR (Studi Kasus pada Warung Internet di Dusun Mendungan Desa Pabelan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses belajar mengajar adalah suatu hal penting yang menjadi kunci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses belajar mengajar adalah suatu hal penting yang menjadi kunci 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses belajar mengajar adalah suatu hal penting yang menjadi kunci keberhasilan dalam pendidikan. Pendidikan menurut Nurani (2015 : 21) adalah proses tanpa akhir

Lebih terperinci

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar?

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar? Image type unknown http://majalahmataair.co.id/upload_article_img/bagaimana memotivasi anak belajar.jpg Bagaimana Memotivasi Anak Belajar? Seberapa sering kita mendengar ucapan Aku benci matematika atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan orang lain. Kehidupan manusia mempunyai fase yang panjang, yang di dalamnya selalu mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dengan manusia lainnya sehingga tidak bisa untuk hidup sendiri. Dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dengan manusia lainnya sehingga tidak bisa untuk hidup sendiri. Dengan semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai makhluk sosial pada dasarnya manusia harus selalu berhubungan dengan manusia lainnya sehingga tidak bisa untuk hidup sendiri. Dengan semakin pesatnya perkembangan

Lebih terperinci

Shubuh Terlalu Dini; Bukti Empiris

Shubuh Terlalu Dini; Bukti Empiris Shubuh Terlalu Dini; Bukti Empiris Ahad, 6 Agustus 2009 diadakan kajian ilmiah dengan tema Sudahkah Kita Sholat Subuh Tepat pada Waktunya?. Acara menghadirkan pembicara Syaikh Mamduh Farhan al-buhairi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan menbentuk prilaku anak yang baik (Santrock, 2011). dapat membuat anak-anak rentan terhadap eksplotasi. Kekewatiran banyak

BAB I PENDAHULUAN. dan menbentuk prilaku anak yang baik (Santrock, 2011). dapat membuat anak-anak rentan terhadap eksplotasi. Kekewatiran banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah menghasilkan generasi bangsa yang baik. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan suatu pendidikan yang baik (Haryanto,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi saat ini telah berkembang dengan pesat. Tentu saja masyarakat harus bisa menyesuaikan diri agar dapat mengikuti perkembangan zaman. Membeli

Lebih terperinci

Sebuah Renungan Tentang Haji

Sebuah Renungan Tentang Haji Sebuah Renungan Tentang Haji Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Saat ini para pemain game (gamers) di dunia semakin bertambah banyak. Bermain game dapat menyegarkan pikiran setelah bekerja atau melakukan aktifitas yang lainnya.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN 100 BAB V HASIL PENELITIAN A. Uji Asumsi Sebelum melakukan uji hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi menyangkut normalitas dan linieritas. Uji asumsi ini dilakukan untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bagi umat muslim, shalat merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat fundamental dan esensial. Shalat merupakan sarana untuk berkomunikasi dengan Allah SWT

Lebih terperinci