PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI MANUAL MUTU DAN KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI MANUAL MUTU DAN KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA"

Transkripsi

1 MANUAL MUTU DAN NO DOKUMEN : M-AAA-01 STATUS DOKUMEN : MASTER COPY NO : NOMOR REVISI : 00 TANGGAL EFEKTIF : 1 Agustus 2014 DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH : DOKUMEN KONTROL MANAJEMEN REPRESENTATIF DIREKTUR UTAMA

2 Halaman 2 Dari 42 DAFTAR ISI HALAMAN DAFTAR ISI 2 I PENGANTAR MANAJEMEN 3 II RUANG LINGKUP PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MK3 4 III PROFIL PERUSAHAAN 5 IV VISI, MISI, KEBIJAKAN, TUJUAN DAN SASARAN MK3 6 V ISTILAH DAN DEFINISI 8 VI KEBIJAKAN UMUM SISTEM MANAJEMEN MK3 15 VII PEMETAAN PROSES 38 VIII ORGANISASI PERUSAHAAN 39 XI MATRIX PEMETAAN DOKUMEN DENGAN PERSYARATAN STANDAR 41

3 Halaman 3 Dari 42 I. PENGANTAR MANAJEMEN Dunia usaha di Indonesia saat ini dihadapkan kepada persaingan yang semakin ketat baik dipasar domestik maupun internasional di era globalisasi, dan hal ini berdampak pula dalam dunia usaha industri konstruksi dimana persaingan dalam menghasilkan kualitas sangatlah tinggi. Pada masa sekarang telah terjadi perubahan-revolusi MK3 di dunia yang telah mengubah cara perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Setiap perusahaan dituntut secara menyeluruh memaksimumkan daya saing perusahaan melalui perbaikan secara terus menerus terhadap produk/jasa perusahaan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Pada hakikatnya Sistem Manajemen MK3 adalah suatu strategi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki secara optimal untuk mencapai tujuan perusahaan. Sistem Manajemen MK3 berdasarkan ISO 9001:2008 dan OHSAS 18001:2007 memberikan dasar keteraturan dan kejelasan mekanisme kerja maupun pelaksanaan manajemen operasional sehingga diharapkan dapat meningkatkan daya saing perusahaan dalam era perekonomian global. Manual Sistem Manajemen MK3 (kemudian disebut Manual MK3) ini merupakan kerangka dari Sistem Manajemen MK3 yang diterapkan di PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI. Manual MK3 ini menjelaskan lingkup dari Sistem Manajemen MK3, Kebijakan MK3 dan Sasaran MK3, Perencanaan Sistem Manajemen MK3, Struktur Organisasi dan Interaksi Proses Sistem Manajemen MK3 yang diterapkan didalam lingkungan kerja PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI. Manual ini pun merupakan informasi yang memadai kepada para pelanggan dan pemasok dari organisasi kami dalam hal Kebijakan dan Sasaran MK3 serta Metoda dalam menerapkan Sistem Manajemen MK3. Untuk maksud lainnya, Manual MK3 ini merupakan sarana pelatihan bagi karyawan/personal perusahaan kami, untuk mengetahui komitmen perusahaan terhadap MK3 dan berbagai aturannya.

4 Halaman 4 Dari 42 II. RUANG LINGKUP PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MK3 Ruang lingkup penerapan Sistem Manajemen MK3 berdasarkan ISO 9001:2008 dan OHSAS 18001:2007 pada adalah meliputi pekerjaan distributor, konstruksi dan fabrikasi yang meliputi : 1. Fire Suppression Specialist PENGECUALIAN PERSYARATAN Berdasarkan proses bisnis yang dilakukan, maka persyaratan dari ISO 9001:2008 klausul 7 tentang Realisasi Produk/Jasa yang dapat dikategorikan sebagai persyaratan yang tidak diterapkan (permissible exclusion) pada ruang lingkup proses ada yaitu Klausul 7.3 Desain dan Pengembangan karena dikerjakan oleh Konsultan Perencana, namun tidak menutup kemungkinan bila suatu saat ada pekerjaan desain dan pengembangan yang dilakukan oleh maka akan dibuatkan Prosedur Terdokumentasinya. PERATURAN DAN PERUNDANG-UNDANGAN Peraturan dan perundang-undangan dan persyaratan yang menjadi acuan oleh dalam menghasilkan dan memberikan jasa kepada pelanggannya antara lain adalah : UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi Standar dan Spesifikasi Jasa Konstruksi Dokumen Tender / Spesifikasi Teknik UU dan Peraturan di Bidang Ketenagakerjaan UU dan Peraturan Perpajakan Dan lain-lain

5 Halaman 5 Dari 42 III. PROFIL PERUSAHAAN berkedudukan di Jakarta dimana dengan menerapkan Standar Sistem Manajemen MK3 diharapkan akan menyediakan kerangka kerja pengelolaan MK3 yang jauh lebih baik sehingga mampu menyempurnakan praktek pengelolaan MK3 yang sudah ada selama ini, seiring dengan tuntutan terhadap pemenuhan persyaratan standar yang jauh melebihi dari persyaratan sebelumnya. Pengakuan internasional ini akan memberi nilai lebih bagi PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI baik dimata relasi bisnis dan konsumen serta untuk kepentingan internal perusahaan sendiri, karena ISO 9001:2008 dan OHSAS 18001:2007 memang cara termudah untuk mengukur keseriusan perusahaan dalam hal senantiasa berkelanjutan meningkatkan MK3 dalam menghasilkan jasa/produknya, efektivitas dan efisiensi dari segala aspek serta, peningkatan motivasi kerja karyawan, mendorong mereka lebih bertanggung jawab terhadap pekerjaannya, mengutamakan kepuasan pelanggan, disiplin kerja dan dokumentasi hasil kerja yang lebih konsisten. Alamat Kontak : Head Office : Komplek Mutiara Taman Palem Blok A3 No.2 Jl.Kamal Raya Outer Ring Road Cengkareng Jakarta Barat Telp : (021) Fax : (021) info@adiwarna.co.id

6 Halaman 6 Dari 42 IV. VISI, MISI, KEBIJAKAN, TUJUAN DAN SASARAN MK3 Sebagai salah satu wujud komitmen dalam berupaya memuaskan pelanggan dan melakukan perbaikan berkelanjutan, maka manajemen mempunyai Visi, Misi dan menetapkan Kebijakan MK3 sebagai kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau Sasaran MK3, yang dikomunikasikan dalam organisasi untuk dipahami dan dilaksanakan serta ditinjau secara terus-menerus agar senantiasa sesuai dengan perkembangan jaman : VISI Menjadi Perusahaan Jasa Pelaksana Konstruksi dan Distributor terbaik di skala Nasional dan Internasional dengan menitik beratkan pada Profesionalisme, Ketepatan Waktu, Standarisasi Mutu dan Kepuasan Pelanggan MISI Memberikan jasa pelayanan dengan Komitmen, Kepercayaan dan menunjukkan hasil yang sesuai dengan keinginan pelanggan KEBIJAKAN MK3 memiliki dedikasi tinggi dan komitmen untuk melakukan proses peningkatan yang berkelanjutan dalam : 1. Memberikan Total Kepuasan bagi Pelanggan 2. Mengembangkan Profesionalisme 3. Menerapkan MK3 4. Memenuhi Persyaratan Pelanggan & Peraturan terkait realisasi jasa 5. Mengendalikan Resiko Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja dari Jasa yang dilakukan Perusahaan. 6. Melakukan perbaikan terus menerus terkait SMMK3

7 Halaman 7 Dari 42 TUJUAN DAN SASARAN MK3 Meningkatkan Kepuasan pelanggan Penyelesaian proyek dengan tepat waktu (on-time) Kecelakaan Nihil Mengembangkan kompetensi SDM Mendapatkan sertifikasi MK3 TUJUAN DAN SASARAN MK3 Periode Tahun 2014 NO TUJUAN SASARAN 1 Melengkapi sarana kesiagaan Mengikuti persyaratan teknis peraturan K3 dan tanggap darurat 2 Mengurangi potensi berbagai macam bahaya K3 Pemasangan label, penyediaan APD dan sarana lain diseluruh área 3 Mengendalikan Kecelakaan kerja Kecelakaan kerja nihil 4 Peningkatan Kompetensi Karyawan Pelatihan karyawan minimal 1 kali / karyawan / tahun. 5 Penyelesaian pekerjaan tepat waktu Menjamin pekerjaan & Supply material serta alat tepat waktu 100%. 6 Peningkatan Kepuasan Pelanggan Keluhan pelanggan maksimum 5 perproyek 7 Perolehan proyek Mendapatkan proyek minimal.. Proyek Jakarta, 1 Agustus 2014 Direktur Utama

8 Halaman 8 Dari 42 V. ISTILAH DAN DEFINISI MK3 Mutu Derajat yang dicapai oleh karakteristik yang inheren dalam memenuhi persyaratan. Persyaratan Kebutuhan atau harapan yang dinyatakan, biasanya tersirat atau wajib Kepuasan Pelanggan Persepsi pelanggan tentang derajat telah dipenuhinya persyaratan pelanggan. Derajat / Grade Kategori atau peringkat yang diberikan berdasarkan persyaratan mutu berbeda bagi produk, proses atau sistem yang memiliki penggunaan fungsional yang sama. Kapabilitas Kemampuan suatu organisasi, sistem atau proses untuk merealisasikan produk yang akan memenuhi persyaratan produk tersebut. Sistem Manajemen Sistem untuk menetapkan kebijakan dan sasaran serta untuk mencapai sasaran itu Sistem Manajemen MK3 Sistem manajemen untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam hal Mutu dan Keselamatan & Kesehatan Kerja. Manajemen Mutu dan K3 Kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam hal MK3.

9 Halaman 9 Dari 42 Perencanaan Mutu dan K3 Bagian dari manajemen MK3 difokuskan ke penetapan Tujuan dan sasaran MK3 dan merincikan proses operasional dan sumber daya terkait yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan MK3. Pengendalian Mutu dan K3 Bagian dari manajemen MK3 difokuskan pada pemenuhan persyaratan MK3. Pemastian Mutu dan K3 Bagian dari manajemen MK3 difokuskan pada pemberian keyakinan bahwa persyaratan MK3 akan dipenuhi. Perbaikan Mutu dan K3 Bagian dari manajemen MK3 difokuskan pada peningkatan kemampuan memenuhi persyaratan MK3. Perbaikan Berkesinambungan Kegiatan berulang untuk meningkatkan kemampuan memenuhi persyaratan. Kebijakan Mutu dan K3 Maksud dan arahan secara menyeluruh sebuah organisasi yang terkait dengan MK3 seperti yang dinyatakan secara resmi oleh Pimpinan Puncak. Sasaran Mutu dan K3 Sesuatu yang dicari atau dituju berkaitan dengan MK3. Prasarana Sistem/ organisasi dari fasilitas, peralatan dan jasa yang diperlukan untuk mengoperasikan sebuah organisasi.

10 Halaman 10 Dari 42 Lingkungan Kerja Kumpulan dari kondisi tempat pekerjaan dilakukan. Pemasok Organisasi atau orang yang menyediakan produk. Proses Kumpulan kegiatan saling terkait atau berinteraksi yang mengubah masukan menjadi keluaran. Produk / Jasa Hasil dari suatu proses. Proyek Proses khas, terdiri dari kumpulan kegiatan terkoordinasi dan terkendali dengan tanggal awal dan akhir, dilakukan untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan persyaratan tertentu, termasuk kendala waktu, biaya dan sumber daya. Desain dan Pengembangan Kumpulan proses yang mengubah persyaratan menjadi karakteristik tertentu atau menjadi spesifikasi suatu produk, proses atau sistem. Prosedur Cara tertentu untuk melaksanakan suatu kegiatan atau proses. Karakteristik Mutu dan K3 Karakteristik inheren dalam produk, proses atau sistem berkaitan dengan suatu persyaratan. Mampu Telusur Kemampuan untuk menelusur riwayat, aplikasi atau lokasi sesuatu yang sedang dipertimbangkan.

11 Halaman 11 Dari 42 Ketidaksesuaian Tidak dipenuhinya suatu persyaratan/ lawannya kesesuaian. Tindakan Pencegahan Tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian yang potensial atau situasi potensial lain yang tidak dikehendaki. Tindakan Korektif Tindakan menghilangkan penyebab ketidaksesuaian yang ditemukan atau situasi yang tidak dikehendaki. Koreksi Tindakan menghilangkan ketidaksesuaian yang ditemukan. Dokumen Informasi dan media pendukungnya. Spesifikasi Dokumen yang menyatakan persyaratan. Manual Mutu dan K3 Dokumen yang merincikan Sistem Manajemen MK3 suatu organisasi. Rencana Mutu dan K3 Dokumen yang berisi prosedur dan sumber daya yang diperlukan harus diterapkan oleh siapa dan kapan pada suatu proyek, produk, proses atau kontrak tertentu. Rekaman Dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau memberi bukti pelaksanaan kegiatan.

12 Halaman 12 Dari 42 Peralatan Ukur Instrumen ukur, perangkat lunak, standar pengukuran, bahan rujukan, alat Bantu atau gabungannya yang diperlukan untuk merealisasikan proses pengukuran. Kompetensi Kemampuan yang diperagakan untuk menerapkan pengetahuan dan ketrampilan. Inspeksi Evaluasi kesesuaian melalui pengamatan dan penetapan, jika perlu dengan pengukuran, pengujian atau pembandingan. Uji Penentuan satu atau lebih karakteristik sesuai dengan prosedur. Tinjauan Kegiatan yang dilakukan untuk menentukan kesesuaian, kecukupan dan keefektifan masalah yang dibahas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan. Verifikasi Konfirmasi, melalui penyediaan bukti objektif bahwa persyaratan yang ditentukan telah dipenuhi. Validasi Konfirmasi, melalui penyediaan bukti objektif bahwa persyaratan bagi pemakaian atau aplikasi dimaksud tertentu telah dipenuhi.. Target Nilai sasaran yang harus dicapai sehubungan dengan adanya Kebijakan MK3. Perencanaan Langkah-langkah yang jelas dan terjadwal yang dibuat dengan prinsip Plan, Do, Check dan Action (PDCA), langkah-langkah ini didasari oleh target MK3.

13 Halaman 13 Dari 42 Implementasi dan Operasi Batasan-batasan seperti item berikut ini yang digunakan akan melaksanakan Perencanaan dengan baik tanpa adanya suatu keterlambatan. - Kejelasan akan orang yang bertanggung jawab. - Pelaksanaan akan pelatihan dan pendidikan yang diperlukan - Pengembangan komunikasi antara pimpinan puncak dan pegawai Tinjauan Manajemen Tinjauan kondisi MK3 yang dilakukan oleh pimpinan puncak yang didasari oleh hasil audit, dan beberapa keputusan yang harus diambil untuk melaksanakan perencanaan kegiatan MK3 tahun berikutnya. Inspeksi Terencana Terhadap Kondisi Awal Pemeriksaan terhadap manajemen MK3 sebelum Sistem Manajemen MK3 yang benar diperkenalkan, serta dievaluasi berkala terhadap kelancaran penerapan Sistem Manajemen MK3. Resiko (Risk) Kombinasi dari kemungkinan terjadi dan tingkat bahaya karena kecelakaan dan/ atau penyakit yang dapat terjadi karena adanya kondisi berbahaya. Audit Suatu kegiatan terdokumentasi yang dilakukan untuk memverifikasi, melalui pemeriksaan atau penilaian dari bukti obyektif tentang kecukupan dari pemenuhan pada sistem pemastian MK3 yang telah ditetapkan dan Sistem Manajemen MK3 yang berkaitan. Audit tidak mencakup kegiatan pengamatan atau inspeksi yang dilakukan dengan maksud mengendalikan proses atau keberterimaan produk. Penyelidikan yang dibuat terhadap pelaksanaan aktivitas MK3 pencapaian tujuan/ sasaran MK3 dan kecocokannya dengan kebijakan MK3.

14 Halaman 14 Dari 42 Auditor Orang yang bertanggung jawab terhadap proses audit, dan ditunjuk oleh manajemen puncak serta memiliki kompetensi sebagai auditor. Bukti Obyektif Semua pernyataan terdokumentasi tentang fakta, informasi, atau catatan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif,yang berkaitan dengan dampak lingkungan dari sebuah kegiatan, berdasarkan pengamatan (observasi), pengukuran atau pengujian yang dapat diverifikasi. Bahan Berbahaya dan Beracun Merupakan bahan-bahan yang termasuk dalam salah satu golongan atau lebih dari bahan-bahan berikut : 1. Bahan Beracun 2. Bahan peledak 3. Bahan mudah terbakar 4. Bahan oksidator dan reduktor 5. Gas bertekanan 6. Bahan korosi 7. Bahan radioaktif 8. Bahan berbahaya dan beracun lainnya ditetapkan Menteri Perindustrian Organisasi Badan hukum, Firma, Instansi, Lembaga atau Perusahaan atau bagiannya, atau gabungan dari itu, umum atau pribadi yang memiliki fungsi dan administrasinya sendiri (bagi organisasi dengan lebih dari satu satuan operasi, satuan operasi tunggal dapat ditetapkan sebagai sebuah organisasi). Program MK3 Dokumen yang mengandung upaya penanganan bahaya penting yang ditimbulkan akibat rencana usaha atau kegiatan yang dibuat untuk mengatasi kerusakan, mencegah cedera dan mengatasi persoalan MK3.

15 Halaman 15 Dari 42 Keefektifan Sampai sejauh mana kegiatan yang direncanakan terealisasi dan hasil yang direncanakan tercapai. Efisiensi Hubungan antara hasil yang dicapai dan sumber daya yang dipakai. Pelanggan Organisasi atau orang yang menerima produk. VI. KEBIJAKAN UMUM SISTEM MANAJEMEN MK3 PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI A. SISTEM MANAJEMEN MK3 - ISO 9001:2008 klausul 4 - OHSAS 18001:2007 klausul 4.1, 4.4.1, 4.4.5, Persyaratan Umum telah menetapkan serta mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara Sistem Manajemen MK3 yang mencakup Perencanaan, Pendokumentasian, Penerapan dan Peningkatan system yang terus menerus memperbaiki keefektifannya, melalui aktivitas pengidentifikasian, penetapan proses dan sistem yang dibutuhkan pada tingkat perusahaan dan unit kerja yang relevan dengan memastikan tersedianya sumber daya yang mencukupi, termasuk pemastian dalam hal pemantauan, pengukuran dan analisa proses serta melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang direncanakan. Secara garis besar urutan dan interaksi proses dalam jasa yang dilakukan ini meliputi : adanya informasi pekerjaan, tahap prakualifikasi, proses tender, proses penandatangan kontrak, persiapan pekerjaan, pencarian dan pengendalian

16 Halaman 16 Dari 42 subkontraktor, pelaksanaan pekerjaan, monitoring pekerjaan dan pemeriksaan dan pengujian pekerjaan tahap penyerahan pekerjaan. 2. Persyaratan Dokumentasi Struktur dokumentasi dalam Sistem Manajemen MK3 terbagi dalam beberapa tingkatan yaitu : - Level 1 : Manual MK3 yaitu tingkat tertinggi dalam struktur Sistem Manajemen MK3 yang disusun sebagai dasar dari pembuatan, pengembangan dan pelaksanaan dari dokumen lain yang berkaitan dengan Sistem Manajemen MK3. - Level 2 : Prosedur MK3 dan MK3 Plan yaitu jenis dokumen yang menguraikan aktifitas/ kegiatan fungsi/ departemen dalam mempraktekkan kebijakan MK3 sebagai uraian dari manual MK3, dimana prosedur digunakan sebagai penghubung terminal kerja yang dapat saling berkaitan, baik antar prosedur satu dengan prosedur lainnya atau penghubung kegiatan kerja antar fungsi/ departemen. - Level 3 : Instruksi Kerja MK3, Standar Parameter, MSDS (Material Safety Data Sheet), Dokumen Petunjuk Pelaksanaan MK3 yaitu jenis dokumen yang memberikan rincian petunjuk pelaksanaan dari suatu aktifitas atau kegiatan. - Level 4 : Formulir MK3, Checklist MK3 yaitu dokumen atau catatan yang berisi data dan atau hasil dari setiap aktifitas Sistem Manajemen MK3. Dalam pengembangan Sistem Manajemen MK3, Manajemen PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI telah menetapkan beberapa cakupan dokumentasi yang meliputi - Kebijakan, Tujuan dan Sasaran MK3 perusahaan serta Tujuan dan Sasaran MK3 pada fungsi yang relevan. - Manual MK3 Perusahaan yang mencakup Kebijakan, Tujuan dan Sasaran MK3 serta Gambaran Proses Bisnis Jasa yang diberikan serta Kebijakan Umum Sistem Manajemen MK3 di. - Prosedur Terdokumentasi yang dipersyaratkan oleh Standar meliputi Prosedur Pengendalian Dokumen, Prosedur Pengendalian Rekaman,

17 Halaman 17 Dari 42 Prosedur Audit Internal, Prosedur Pengendalian Jasa/ Produk Tidak Sesuai dan Prosedur Tindakan Perbaikan dan Pencegahan, Prosedur Komunikasi, Prosedur Perencanaan Identifikasi Aspek dan Bahaya, Prosedur Tinjauan Manajemen, Prosedur Pencatatan dan Akses Peraturan dan lain-lain. - Dokumen yang diperlukan oleh organisasi untuk memastikan keefektifan sistem manajemen MK3 perusahaan. (secara lebih mendetail tertuang dalam - Pemetaan Dokumen dengan Persyaratan ISO 9001:2008 dan OHSAS 18001:2007) - Rekaman yang dipersyaratkan standar maupun yang dibutuhkan perusahaan (lihat Daftar Rekaman MK3 ) 3. Manual MK3 Manual MK3 ditetapkan dan dipelihara sebagai pedoman penyelenggaraan Sistem Manajemen MK3 yang bertujuan untuk : a. Menunjukkan kemampuan untuk secara konsisten mencegah terjadinya penurunan dan penyimpangan mutu, dan mengendalikan resiko serta bahaya keselamatan dan kesehatan kerja serta memenuhi standar, peraturan perundangan yang berlaku. b. Mengutamakan kebutuhan pelanggan melalui efektifitas tindakan di dalam Sistem Manajemen termasuk prosesproses untuk perbaikan yang berkesinambungan serta pencegahan atas ketidaksesuaian dengan Sistem Manajemen MK3. c. Ruang lingkup Manual MK3 mencakup semua kegiatan yang berhubungan dengan Sistem Manajemen MK3 berdasarkan ISO 9001:2008 dan OHSAS 18001:2007 yang merincikan persyaratan untuk memungkinkan PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI merumuskan suatu kebijakan dan tujuantujuan dengan memperhatikan persyaratan hukum dan informasi tentang resiko MK3 yang berarti. d. Manual ini berlaku bagi Bahaya Kerja yang dapat dikendalikan, diharapkan mempunyai pengaruh terhadap perusahaan.

18 Halaman 18 Dari Pengendalian Dokumentasi Pengendalian Dokumen diberlakukan di dimaksudkan agar semua dokumen sistim MK3 dapat terkendali dan terpelihara keabsahannya serta dokumen yang digunakan sebagai panduan kerja dijamin dengan revisi terakhir. Untuk itu ditetapkan dan dipelihara prosedur terdokumentasi untuk mengendalikan dokumen-dokumen yang sesuai dengan sistem MK3 yang diterapkan, dengan mengacu pada kebijakan sebagai berikut - Wakil Manajeman (MR) dan Dokumen Controller bertanggung jawab atas pengendalian dokumen. - Semua dokumen yang digunakan sebagai pedoman sistem MK3 dikendalikan sesuai dengan prosedur terdokumentasi. - MR memelihara daftar induk dokumen yang memberikan informasi status revisi dokumen terakhir dari dokumen yang beredar. - Penerbitan dan perubahan dari semua jenis dokumen harus selalu disyahkan, dikontrol dan dicatat. - Pendistribusian dokumen diberi nomor copy dan dikontrol dengan stempel ( DOKUMEN TERKENDALI, serta DOKUMEN TIDAK TERKENDALI ). - Dokumen-dokumen kadaluarsa akan ditarik dari peredaran dan ditandai stempel KADALUARSA. - Dokumen eksternal harus melalui Management Representative untuk diperiksa dan dikendalikan dan akan ditandai dengan stempel yang ditetapkan. - Perubahan atau modifikasi dokumen harus ditinjau dan disyahkan oleh fungsi yang sama dengan yang meninjau dan mensyahkan dokumen asli. 5. Pengendalian Rekaman Pemeliharaan Rekaman/catatan di dimaksudkan untuk menjadi salah satu bukti pencapaian MK3 yang disyaratkan, memudahkan evaluasi dan penelusuran apabila diperlukan. Perusahaan melakukan Identifikasi, pemakaian, pengumpulan, indeks, pengarsipan, penyimpanan, pemeliharaan dan menentukan waktu penyimpanan serta pemusnahan rekaman MK3. Rekaman MK3 dapat berupa hardcopy atau

19 Halaman 19 Dari 42 softcopy harus dipelihara dan didokumentasikan untuk memenuhi standard MK3 yang disyaratkan. Kebijakan terhadap Rekaman MK3 dilakukan sebagai berikut : Penanggung jawab koordinasi pengendalian Rekaman/catatan adalah Management Representative dan setiap kepala unit kerja bertanggungjawab terhadap rekaman / catatan MK3 di unit kerjanya. Pengendalian rekaman / catatan MK3 berupa identifikasi, pengumpulan, pengindekan, filing dan penyimpanan catatan MK3 diatur dalam prosedur. Rekaman/catatan MK3 harus didokumentasikan, dipelihara sedemikian rupa sehingga mudah diperoleh apabila diperlukan. Daftar rekaman diajukan dari masing-masing unit kerja dan selanjutnya dipelihara oleh MR. Penyimpanan dan pemeliharaan rekaman / catatan MK3 ditetapkan dalam prosedur dengan memperhatikan lokasi, lama penyimpanan, kemudahaan dalam mencari serta pengontrolan oleh bagian/unit terkait. Rekaman/Catatan MK3 yang telah melampaui masa penyimpanan harus dimusnahkan atau diberi identitas khusus. B. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN - ISO 9001:2008 klausul 5 - OHSAS 18001:2007 klausul 4.2, 4.3, 4.4, Komitmen Manajemen Sebagai salah satu wujud komitmen dalam berupaya memuaskan pelanggan dan melakukan perbaikan berkelanjutan, maka manajemen mempunyai Visi, Misi, Kebijakan, Program, Tujuan dan Sasaran MK3 sebagaimana yang tertuang dalam Manual MK3. Pelaksanaan Sistem Manajemen MK3 di adalah tanggung jawab semua manajemen dan seluruh karyawan, dimana tanggung jawab puncak pengelolaannya ada pada Direktur Utama.

20 Halaman 20 Dari Fokus Pada Pelanggan meyakini bahwa pelanggan harus mendapatkan perhatian utama dan sepenuhnya berupaya memuaskan pelanggan secara berkelanjutan dengan selalu mengidentifikasi kebutuhan dan harapan setiap pelanggan dan menetapkan proses-proses yang dibutuhkan dalam merealisasikan persyaratan pelanggan. 3. Kebijakan MK3 telah menetapkan Kebijakan MK3 (lihat Manual MK3) sesuai dengan tujuan organisasi dan upaya-upaya untuk selalu memelihara dan meninjau kesesuaiannya. 4. Perencanaan Tujuan dan Sasaran MK3 telah menetapkan Tujuan dan Sasaran MK3 (lihat Manual MK3) sesuai dengan kebijakan MK3 yang ditetapkan, termasuk penetapan tujuan dan sasaran MK3 yang relevan pada masing-masing fungsi/ departemen. 5. Perencanaan dan Program Manajemen MK3 Perencanaan Sistem Manajemen MK3 di yang dinyatakan dalam bentuk Program Manajemen MK3 PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI atau Perencanaan Sistem Manajemen MK3 merupakan penjabaran dari rencana pencapaian Tujuan dan Sasaran MK3 Perusahaan. Program tersebut menguraikan tujuan dan sasaran MK3 Perusahaan menjadi tujuan dan sasaran MK3 pada masing-masing fungsi yang relevan, serta rencana kegiatan dan jadual pelaksanaan untuk mencapai tujuan dan sasaran MK3 di masing-masing fungsi/departemen. Proses penyusunan perencanaan MK3 akan mengikuti langkah-langkah yang jelas dan terjadual yang dibuat dengan prinsip PDCA yang didasarkan pada target MK3.

21 Halaman 21 Dari 42 Hasil Identifikasi Proses Mutu dan Bahaya Kerja serta peraturan perundangan dan standar yang berkaitan dengan realisasi produk atau jasa yang dilakukan menjadi acuan dalam menyusun tujuan dan sasaran pengelolaan MK3. Perencanaan meliputi juga : - Identifikasi Proses dan parameter Mutu-nya - Identifikasi Resiko dan bahaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja - Identifikasi Peraturan dan Perundangan serta standar yang terkait 6. Tanggung jawab, Wewenang dan Komunikasi Tanggung jawab dan wewenang pelaksanaan Sistem Manajemen MK3 sepenuhnya berada di manajemen puncak perusahaan. Manajemen puncak telah menunjuk salah satu dari jajaran Senior Manajemen, sebagai Perwakilan Manajemen (MR) sekaligus anggota P2K3, yang diluar tanggung jawab lain, memiliki tanggung jawab dan wewenang sebagaimana diuraikan pada Manual MK3 Bagian Organisasi Perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya, Perwakilan Manajemen tersebut dibantu oleh Internal Auditor. Tanggung jawab dan wewenang setiap personil di PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI ditetapkan dalam bentuk job description yang dikomunikasikan kepada masing-masing personil agar dipahami dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Hubungan kerja antar fungsi di PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI digambarkan dalam sebuah struktur organisasi. Sebagai salah satu faktor penentu keefektifan sistem manajemen MK3 di adalah proses komunikasi internal di dalam tubuh organisasi. Oleh karena itu manajemen telah menetapkan proses-proses komunikasi tertentu sebagai media untuk mengkomunikasikan keefektifan pelaksanaan sistem manajemen MK3 di lingkungan internal perusahaan, yaitu melalui papan pengumuman, rapat-rapat kerja, koordinasi, , Surat, MK3 Talk, Buletin dan lain-lain. Komunikasi MK3 eksternal untuk badan, lembaga masyarakat dan pihak terkait lainnya diluar dapat diawali dengan

22 Halaman 22 Dari 42 informasi lisan ataupun tertulis. Daftar dan masalah dari informasi yang masuk ditinjaun dan dipelajari untuk dilihat adanya dampak penting terhadap MK3. Halhal yang dianggap dapat berdampak penting terhadap MK3 perlu diadakan tindakan perbaikan. MR akan memastikan informasi diterima dari pihak eksternal dan ditindaklanjuti dengan benar. Komunikasi eksternal yang sifatnya proaktif dapat dilakukan melalui fasilitas : Membuat Laporan ke Pemerintah atau pihak terkait lainnya jika diperlukan. Bagi pihak luar/ public yang berkepentingan dengan kebijakan MK3 bisa mendapatkannya melalui surat permohonan ke Perusahaan. Perusahaan juga memasang salinan Kebijakan MK3 di Resepsionis/ penerima tamu serta ruangan tamu. Manajemen memiliki kebijakan untuk selalu melaksanakan peninjauan terhadap Sistem Manajemen MK3 organisasi, yang mencakup penilaian peluang perbaikan dan kebutuhan akan perubahan pada sistem manajemen MK3, termasuk peninjauan terhadap kebijakan, tujuan dan sasaran MK3. Peninjauan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memastikan kesesuaian, kecukupan dan keefektian sistem manajemen MK3nya terus berlanjut. Peninjauan dilakukan melalui rapat tinjauan manajemen yaitu sekurangkurangnya 1 (satu) kali dalam setahun atau berdasarkan atas kebutuhan yang ada dengan mengacu pada kebijakan sebagai berikut : Hal-hal yang dijadikan masukan dalam rapat tinjauan manajemen ini mencakup : 1. Hasil audit (baik internal maupun eksternal) 2. Umpan balik dari pelanggan (baik saran maupun keluhan) 3. Kinerja Tujuan, Sasaran Target dan Program MK3 4. Status tindakan perbaikan dan pencegahan 5. Tindak lanjut dari rapat tinjauan manajemen sebelumnya 6. Perubahan-perubahan dalam organisasi yang mempengaruhi SMMK3 7. Saran-saran untuk perbaikan 8. Keluaran dari rapat tinjauan manajemen ini berupa keputusan dan tindakan yang berkaitan dengan :

23 Halaman 23 Dari Perbaikan pada keefektifan sistem manajemen MK3 dan perbaikan pada proses-prosesnya 10. Perbaikan pada MK3 Jasa yang berkaitan dengan persyaratan pelanggan 11. Sumber-sumber daya yang diperlukan. 12. Perkembangan Peraturan dan Perundangan 13. Tuntutan Pasar dan Perubahan Agenda MK3 eksternal 14. Kepentingan Pemegang Saham, Investor, Publik, Pemerintah C. PENGELOLAAN SUMBER DAYA - ISO 9001:2008 klausul 6 - OHSAS 18001:2007 klausul 4.4.1, Penyediaan Sumber Daya Penyediaan sumber daya yang diperlukan pada PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI (mencakup Sumber Daya Manusia dan Non Manusia) ditetapkan dalam rangka untuk Menerapkan dan memelihara sistem manajemen MK3 yang secara terus menerus diperbaiki keefektifannya. Selalu berupaya meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memenuhi persyaratan pelanggan. 2. Sumber Daya Manusia Pengelolaan sumber daya manusia mencakup kegiatan rekrutmen dan seleksi, penempatan, sosialisasi, evaluasi, pengembangan dan pelatihan, serta promosi dan mutasi sampai dengan pengunduran diri. Kebijakan yang berkaitan dengan SDM adalah bahwa personel yang melakukan pekerjaan, khususnya pekerjaan yang mempengaruhi MK3 Jasa, harus memiliki kemampuan atas dasar pendidikan, pelatihan, ketrampilan dan pengalaman yang sesuai.

24 Halaman 24 Dari Kompetensi, Kesadaran/ Kepedulian dan Pelatihan Untuk mengembangkan SDM yang dimiliki, maka PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI melaksanakan hal-hal sebagai berikut : Seluruh jajaran manajemen dan karyawan yang bekerja dilingkungan memiliki kompetensi yang sesuai dalam pelaksanaan tugas yang dijalankan. Seluruh jajaran manajemen dan karyawan yang bekerja dilingkungan peduli dan memperhatikan mutu, aspek dan dampak serta bahaya dan resiko yang terjadi dan ada didalam proses pelaksanaan pekerjaan Seluruh jajaran manajemen dan karyawan yang bekerja dilingkungan mengikuti pelatihan kepedulian/ kesadaran ISO 9001:2008 dan OHSAS 18001:2007. Menetapkan kualifikasi yang diperlukan untuk pekerjaan yang mempengaruhi MK3 Jasa/ Produk Menyediakan pelatihan sesuai kebutuhan Mengevaluasi kegiatan pelatihan Membangkitkan kesadaran akan pentingnya peran setiap individu dalam pencapaian sasaran MK3 perusahaan. Catatan yang berkaitan dengan pendidikan, latihan, ketrampilan dan pengalaman setiap personil, khususnya yang melakukan pekerjaan yang mempengaruhi MK3 Jasa disimpan dan dipelihara. 4. Prasarana Bentuk pengelolaan prasarana disini mencakup kegiatan penetapan, penyediaan, dan pemeliharaan terhadap seluruh prasarana atau fasilitas yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian pada persyaratan Jasa yang ditetapkan pelanggan. Prasarana yang disediakan oleh dalam kegiatan operasinya mencakup : a. Kantor dan Sarana pendukungnya b. Peralatan proses dan peralatan pendukungnya (baik perangkat keras maupun perangkat lunak)

25 Halaman 25 Dari 42 c. Peralatan dan perlengkapan APD (Alat Pelindung Diri) d. Sarana komunikasi dan transportasi e. Sarana dan Peralatan terkait pengendalian MK3 5. Pengelolaan Lingkungan Kerja menetapkan dan menyediakan lingkungan kerja yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian pada persyaratan Jasa yang ditetapkan. Termasuk dalam kategori ini adalah lingkungan kerja di Kantor, Workshop dan Site Project, ruangan-ruangan, dan Daerah sekitar lingkungan internal kantor dan eksternal sekitar. Pengendalian Pencemaran Lingkungan yang timbul akibat kegiatan atau aktifitas yang dilakukan ditangani dengan baik sesuai prosedur dan standar serta Peraturan Perundangan yang berlaku. D. REALISASI PRODUK - ISO 9001:2008 klausul 7 - OHSAS 18001:2007 klausul Perencanaan Realisasi Jasa/ Produk memiliki kebijakan bahwa setiap jasa pelayanan terhadap pelanggan yang akan dikerjakan harus direncanakan sebaikbaiknya melalui suatu dokumen yang disebut Rencana MK3/MK3 Plan - Proses perencanaan realisasi Jasa ini dimulai semenjak PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI dinyatakan sebagai pemenang tender/ penandatanganan kontrak yaitu dimulai dengan melakukan proses pembuatan perencanaan pekerjaan sampai dilakukannya proses penyerahan pekerjaan kepada pemilik pekerjaan. Rencana MK3 MK3 Plan ini mencakup perencanaan dan pengembangan proses-proses yang diperlukan untuk merealisasikan Jasa tersebut, Identifikasi Aspek dan Bahaya yang timbul serta perencanaan ini konsisten dengan persyaratan proses-proses lain dari sistem manajemen MK3 PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI. Ruang lingkup dari Rencana MK3 MK3 Plan ini mencakup keseluruhan Jasa utama dari. Dalam membuat MK3 Plan tersebut, hal-hal yang ditetapkan adalah :

26 Halaman 26 Dari 42 o Persyaratan MK3 Jasa (melalui spesifikasi yang ditetapkan dokumen tender/ kontrak). o Time Schedule o Struktur Project o Proses-proses, peralatan, dokumen-dokumen, dan sumber-sumber daya yang diperlukan. o Kegiatan-kegiatan verifikasi, validasi, pemantauan dan inspeksi yang diperlukan bagi Jasa tersebut. o Catatan-catatan yang diperlukan sebagai bukti bahwa proses dan Jasa yang dihasilkan memenuhi persyaratan. o Gambar Rencana o Identifikasi Bahaya serta pengendaliannya o APD (Alat Pelindung Diri) o MSDS dan Prosedur serta Instruksi Kerja o Pengendalian Operasional mulai bahan baku, Pengolahan limbah dan kesiapsiagaan dan tanggap darurat. o Dan lain-lain 2. Proses Berkaitan Dengan Pelanggan Proses penetapan persyaratan yang berkaitan dengan pelanggan pada PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI adalah bagian dari proses pemasaran serta proses Kontrak. Suatu Kontrak pada dasarnya berisi penjelasan yang berkaitan dengan persyaratan-persyaratan atau pun spesifikasi yang ditentukan pelanggan yang harus dipenuhi oleh yang akan disepakati oleh kedua belah pihak. Dalam pembuatan suatu kontrak, maka menetapkan hal-hal sebagai berikut Persyaratan yang ditentukan oleh pelanggan Persyaratan yang tidak dinyatakan oleh pelanggan, tetapi perlu untuk Jasa tertentu, bila hal tersebut diketahui oleh PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI.

27 Halaman 27 Dari 42 Persyaratan Undang-undang dan Peraturan yang berkaitan dengan Jasa tersebut. Persyaratan tambahan yang ditentukan oleh internal organisasi PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI. Hal-hal yang berkaitan dengan kemungkinan kegagalan suatu produk/jasa (penanganan bila Jasa tidak sesuai persyaratan) Bila pelanggan tidak memberikan pernyataan tertulis tentang persyaratannya, maka akan menegaskan secara tertulis. 3. Tinjauan Persyaratan Yang Berkaitan Dengan Jasa Sebelum isi Kontrak disepakati, melakukan peninjauan terhadap seluruh persyaratan yang telah ditentukan pelanggan yang berkaitan dengan Jasa yang ditawarkan. Proses tinjauan ini dilakukan untuk : Memastikan bahwa seluruh persyaratan Jasa telah ditentukan dan dipahami. Apabila ada perbedaan dalam isi kontrak maka diselesaikan terlebih dahulu. Memastikan bahwa memiliki kemampuan untuk memenuhi seluruh persyaratan yang ditentukan pelanggan, termasuk apabila ada perubahan dalam isi kontrak dengan memperhatikan hal-hal berikut : Spesifikasi dari pelanggan Kemampuan dan kapasitas Jasa untuk memenuhi permintaan pelanggan Kebutuhan Material Kecukupan sumber daya manusia dan peralatan. Pemenuhan aspek MK3 Bila ada perubahan kontrak, Pemasaran harus menginformasikan ke departemen terkait, dan seluruh dokumen terkait akan disesuaikan. Permintaan perubahan akan ditinjau seperti permintaan awal. Bukti-bukti atau catatan-catatan yang berkaitan dengan proses kontrak tersebut disimpan dan dipelihara.

28 Halaman 28 Dari Komunikasi Pelanggan Untuk menghindari salah pengertian pada diri pelanggan sebagai akibat dari salah komunikasi, terutama yang berkaitan dengan informasi Jasa yang ditawarkan, hal-hal yang berkaitan dengan kontrak, serta umpan balik dan penanganan keluhan pelanggan, menetapkan metode komunikasi dengan pelanggan melalui : Media Dokumen Penawaran, untuk masalah informasi Jasa yang ditawarkan Media Surat Media telepon, fax, surat, , Buku Direksi dan komunikasi langsung (face to face), untuk masalah yang berkaitan dengan kontrak dan umpan balik atau keluhan pelanggan. 5. Desain Dan Pengembangan Desain dan Pengembangan tidak diterapkan pada ruang lingkup Sistem Manjemen MK3 di. 6. Proses Pengadaan Proses Pengadaan meliputi Pengadaan Jasa Subkontraktor, Pengadaan Material dan Peralatan (Supplier) serta Penyedia Tenaga Kerja yaitu pemasok yang memiliki tenaga terampil serta kepedulian akan K3 yang baik dengan memenuhi persyaratan administrasi yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dengan baik. Pada dasarnya kebijakan di dalam proses pengadaan adalah menjadikan faktor MK3 sebagai pertimbangan utama demi kepuasan pelanggan. Dalam proses pengadaan, melakukan seleksi terhadap calon-calon pemasok dan Tenaga Kerja/ Pelaksana berdasarkan kemampuannya dalam memasok Produk atau Jasa sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Terhadap pemasok dan Tenaga Kerja/Pelaksana yang telah menjadi rekanan dilakukan juga proses evaluasi dan re-evaluasi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria-kriteria yang dijadikan acuan dalam memilih dan

29 Halaman 29 Dari 42 mengevaluasi pemasok dan Tenaga Kerja/Pelaksana ditentukan langsung pada lembar seleksi dan evaluasi. Catatan terhadap hasil penilaian dan tindakan apapun yang dilakukan dan timbul dari aktivitas tersebut akan dipelihara. Pemantauan dan pengukuran terhadap pemasok dan Tenaga Kerja/ Pelaksana dilakukan untuk mengevaluasi kinerja setiap pemasok. Untuk mencegah terjadinya kesalahan pembelian, maka PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI mempunyai kebijakan bahwa seluruh data yang dipakai dalam proses pembelian harus dibuat sejelas-jelasnya sebelum dikomunikasikan kepada pemasok. Data tersebut mencakup : Spesifikasi Jasa dan waktu pengiriman Persyaratan persetujuan Jasa, prosedur, proses serta peralatan yang dipakai. Persyaratan kualifikasi personel Persyaratan lain yang mempengaruhi MK3 Jasa yang ditetapkan dalam sistem manajemen MK3 ini. Untuk menjamin bahwa MK3 produk/jasa yang dibeli sesuai dengan persyaratan atau spesifikasi yang telah ditetapkan, maka setiap produk/jasa yang diterima di wajib melalui proses pemeriksaan terlebih dahulu. Bentuk kegiatan pemeriksaan ini disesuaikan dengan sifat produk/jasa yang diterima sesuai dengan kesepakatan antara PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI dengan Pemasok. Apabila telah ada kesepakatan antara dengan Pemasok, maka dapat saja melakukan pemeriksaan ditempat pemasok. 7. Produksi Dan Penyediaan Jasa Setiap proses Realisasi Jasa wajib direncanakan dan dilaksanakan dengan baik supaya MK3 dari pekerjaan dan Jasa tersebut dapat dikendalikan. Hal-hal yang harus dikendalikan mencakup :

30 Halaman 30 Dari 42 Tersedianya data-data yang berkaitan dengan karakteristis atau spesifikasi Jasa yang akan digarap dimana data dipastikan lengkap dan akurat serta terdistribusi dan terkendali dengan baik kepada segenap personil terkait proyek yang dikerjakan termasuk Construction Drawing dan Shop Drawing yang dapat memberikan Informasi Karakteristik Produk. Pedoman pelaksanaan pekerjaan (Dokumen Prosedur, MK3 Plan, dll) dimana Manajemen berupaya membuat Dokumen Prosedur dan Penatalaksanaan Pekerjaan sesuai proyek yang dikerjakan terdistribusi kepada pelaksana lapangan dan dapat dikendalikan. Pelaksana pekerjaan (kualifikasi personil) dimana Manajemen memastikan personil yang terlibat dalam proyek kompeten yang didukung data serta buktibukti kompetensi yang lengkap. Pemeliharaan Peralatan dan kondisi lingkungan serta material yang sesuai untuk pekerjaan dimana Peralatan yang digunakan harus sesuai dengan jenis pekerjaan yang ditangani dan kapasitasnya jelas terukur. Pemantauan dan pengukuran pelaksanaan proyek dimana Manajemen memastikan ketersediaan Alat Ukur dan keabsahannya untuk proses verifikasi, inspeksi, uji dan test proyek. Kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek, termasuk pelaporan. Proses realisasi jasa ini dilakukan dengan mengacu pada Rencana MK3 MK3 Plan yang telah dibuat pada tahap perencanaan. Dalam hal pemantauan dan pengukuran proses, maka apabila hasil yang direncanakan tidak tercapai harus dilakukan koreksi dan tindakan koreksi yang sesuai untuk memastikan kesesuaian Jasa tersebut. Pemantauan dan pengukuran Jasa dilakukan pada tahap-tahap yang telah ditetapkan sesuai rencana oleh personel yang berwenang. Penyerahan Jasa dilakukan setelah semua proses yang direncanakan sesuai dan disetujui oleh personel yang berwenang dan atau pelanggan. Apabila ada Jasa Jasa yang tidak memenuhi persyaratan maka tindakan yang sesuai diambil untuk menangani hal tersebut mengacu pada kesepakatan yang telah ditetapkan.

31 Halaman 31 Dari 42 Catatan-catatan yang berkaitan dengan proses dan tindakan yang berkaitan dengan penyelesaian setiap masalah proses dan Jasa disimpan dan dipelihara. 8. Validasi Proses Produksi Dan Penyediaan Jasa Terhadap proses-proses yang kekurangannya hanya terlihat setelah Jasa tersebut diselesaikan dan diserahkan, maka menerapkan kebijakan bahwa proses tersebut harus dikendalikan dengan baik dan benar, artinya proses tersebut harus divalidasi. Pengendalian disini mencakup : Kriteria yang ditetapkan untuk tinjauan dan persetujuan proses tersebut. Peralatan yang digunakan Personel yang melaksanakan proses tersebut Metode yang digunakan Catatan-catatan bukti proses Kegiatan validasi ulang. Penanganan terhadap proses khusus ini sudah ditetapkan pada setiap MK3 Plan. 9. Identifikasi Dan Mampu Telusur Sebagai salah satu cara untuk memudahkan dalam pemantauan dan pengukuran suatu proyek, memberikan identifikasi dan keterlacakan Jasa dari Proyek yang dihasilkan. Identifikasi dan Keterlacakan tersebut dapat dipakai bila terjadi masalah atas Jasa saat diterima oleh pelanggan. Data-data yang berkaitan dengan identifikasi dan keterlacakan ini disimpan dan dipelihara. 10.Milik Pelanggan Dalam pelaksanaan realisasi Jasanya, Manajemen PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI komitmen dan mewajibkan memelihara serta menjaga Barang atau Peralatan milik pelanggan atau pemberi proyek baik berupa material, barang, Peralatan maupun Informasi (data, gambar dan intelektual

32 Halaman 32 Dari 42 property lainnya) dengan tetap menjaga kelestarian dan kebersihan area lingkungan dimana proyek dilakukan. 11. Preservasi Produk Untuk memastikan bahwa material dan peralatan terkait dalam realisasi jasa tidak terjadi penurunan MK3 selama proses realisasi jasa, maka dilakukan identifikasi, penanganan, penyimpanan, pendistribusian, pengemasan dan pengiriman. a. Penanganan. Semua material dan peralatan terkait yang diterima, ditahan di area penerimaan untuk dilakukan aktivitas pemeriksaan baik dari sisi jumlah, kelengkapan dan kebenarannya b. Penyimpanan. Proses penyimpanan terhadap semua material dan peralatan terkait dilakukan pada tempat penyimpanan disediakan secara khusus. 12. Pengendalian Sarana Pemantauan Dan Pengukuran Dalam pelaksanaan realisasi Jasanya, Manajemen menggunakan peralatan pemantauan dan pengukuran yang kalibrasinya dilakukan sesuai dengan progran kalibrasi yang dibuat dan ditinjau secara berkala agar Peralatan Ukur yang digunakan di lapangan terutama untuk pengukuran : panjang, sudut, beda tinggi, berat, tekanan, temperatur sudah terkalibrasi agar memberikan hasil yang sesuai. Peralatan dan Sarana pemantauan dan pengukuran juga dipastikan terpelihara dengan baik agar tidak menurun MK3nya serta teridentifikasi keberadaan dan kemanpuan kondisinya. Prosedur Kesiapsiagaan dan tanggap darurat untuk mengetahui potensi bahaya dan kesiapsiagaan terhadap kecelakaan dan situasi darurat harus ditetapkan dan dipelihara untuk mencegah perluasan dampak lingkungan dan resiko bahaya kerja yang ditimbulkan dimana : - Prosedur dibuat dan memungkinkan diuji praktek secara berkala, ditinjaun dan direvisi bila perlu khususnya pada/ setelah terjadi kecelakaan atau keadaan darurat.

33 Halaman 33 Dari 42 - Jangkauan akibat yang luas dari situasi bahaya atau potensial berbahaya mengharuskan untuk menerapkan tindakan pengendalian bahaya dan tanggap darurat. - Keadaan darurat yang potensial (didalam atau diluar tempat kerja) telah diidentifikasi dan prosedur telah didokumentasikan - Tenaga kerja mendapat instruksi dan pelatihan mengenai prosedur Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat yang sesuai dengan resiko. - Alat dan system keadaan darurat diperiksa, diuji dan dipelihara secara berkala. E. PENGUKURAN, ANALISIS DAN PERBAIKAN - ISO 9001:2008 klausul 8 - OHSAS 18001:2007 klausul 4.5 Untuk memastikan keefektifan sistem manajemen MK3 PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI diperbaiki secara terus-menerus, termasuk untuk memperagakan kesesuaian Jasa serta kesesuaian sistem manajemen MK3 maka dilakukan perencanaan dan upaya penerapan proses-proses pemantauan, pengukuran, analisis dan perbaikan yang diperlukan. Prosedur untuk pemantauan dan pengukuran harus ditetapkan dan dipelihara dilaksanakan secara teratur dan terdokumentasi, terutama kegiatan yang mempunyai dampak penting terhadap lingkungan dan bahaya kerja yang berpotensi resiko tinggi. Prosedur ini menjamin dihasilkannya catatan dari pemantauan dan pengukuran serta informasi untuk mendapatkan : a. Kinerja MK3 b. Pengendalian operasinal yang relevan c. Kesesuaian dengan tujuan dan sasaran MK3. 1. Kepuasan Pelanggan Sebagai salah satu pengukuran kinerja sistem manajemen MK3 di dilakukan pengukuran terhadap kepuasan pelanggan. Metode untuk mendapatkan informasi tentang kepuasan pelanggan ditetapkan melalui mekanisme yang telah disepakati dengan pelanggan yang

34 Halaman 34 Dari 42 umumnya berupa Berita Acara Provisional Hand Over dan Final Hand Over yang dilakukan setelah melakukan pemeriksaan Fisik terhadap hasil pekerjaan/ proyek yang dilakukan oleh pelanggan apakah itu berupa Test dan Commisioning, SAT, FAT atau metode lainnya yang relevan.. Kebijakan ini ditetapkan sebagai wujud komitmen PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI dalam usaha meningkatkan kepuasan pelanggan. 2. Audit Internal Untuk mengevaluasi penerapan dan efektivitas sistem manajemen MK3 di PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI, maka dilakukan Audit Internal secara berkala, sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun atau berdasarkan kebutuhan tertentu. Dalam melaksanakan audit internal ini mempertimbangkan : Status dan pentingnya proses dan bidang yang diaudit Kriteria, lingkup, frekwensi dan metode audit Auditor yang independen (tidak mengaudit proses yang menjadi tangung jawabnya) Tanggung jawab, persyaratan perencanaan dan pelaksanaan audit serta pelaporan hasil auit dicatat dan dipelihara. Peraturan yang berkaitan dengan interal audit ditetapkan dalam sebuah prosedur. 3. Pemantauan dan Pengukuran Proses Di dalam memperagakan kemampuan proses untuk mencapai hasil yang direncanakan ditetapkan metode yang sesuai untuk pemantauan dan jika dapat dilakukan pengukuran dari proses sistem manajemen MK3 yang ada di. Metode pemantauan terhadap proses dilakukan oleh Project Manager/ Site Manager dan MK3 juga dari pihak pelanggan melalui pengawas yang ditunjuk pelanggan. Pemantauan dan pengukuran proses juga dilakukan melalui aktivitas audit internal.

35 Halaman 35 Dari 42 Jika dalam proses pemantauan dan pengukuran tidak sesuai dengan yang direncanakan, maka harus dilakukan koreksi dan tindakan koreksi seperlunya untuk memastikan kesesuaian Jasa. 4. Pemantauan Dan Pengukuran Jasa Berdasarkan perencanaan realisasi Jasa yang telah ditetapkan dalam MK3 Plan, Project Manager, Site Manager dan MK3 harus melakukan pemantauan, inspeksi dan pengujian dan pengukuran karakteristik Jasa yang mencakup hal berikut : Inspeksi dan Pengujian Penerimaan Inspeksi dan Pengujian Dalam Proses Inspeksi dan Pengujian Akhir Bukti kesesuaian dan keberterimaan Jasa akan dipelihara Pelepasan dan penyerahan Jasa tidak boleh dilanjutkan sampai semua pengaturan yang direncanakan (sesuai rencana MK3 terkait) diselesaikan secara memuaskan, kecuali kalau disetujui oleh kewenangan yang relevan dan bila dapat oleh pelanggan secara langsung. 5. Pengendalian Produk/Jasa Tidak Sesuai Untuk memastikan Jasa yang tidak sesuai (kesalahan pengerjaan/ ketidaksesuaian dengan spesifikasi) dikendalikan agar tercegah/tidak diteruskan ke proses berikutnya secara tidak sengaja, maka MR/ PM/ Site Manager dan bagian terkait lainnya bertanggung jawab terhadap pengendaliannya. Pengendalian ini mencakup : o Identifikasi dan Pengelompokan, dimana material dan pekerjaan yang tidak sesuai diidentifikasi pada tempat khusus dan dianalisa o Melakukan penanganan dengan tindakan untuk menghilangkan ketidaksesuaian yang ditemukan : Diperbaiki/kerja ulang (rework) Penggunaan alternatif Persetujuan pemakaian atau pelepasan melalui konsesi oleh orang berwenang yang relevan dan bila dapat oleh pelanggan.

36 Halaman 36 Dari 42 o Rekaman sifat ketidaksesuaian dan tindakan apapun berikutnya, termasuk konsesi yang di peroleh, harus dipelihara. o Terhadap Jasa yang telah dikerjakan ulang/diperbaiki harus dilakukan verifikasi ulang untuk memperagakan kesesuaian pada persyaratan. o Untuk Jasa yang tidak sesuai, jika ditemukan setelah penyerahan atau pemakaian dimulai, harus melakukan tindakan yang sesuai dengan pengaruh atau pengaruh potensial dari ketidaksesuaian tersebut (penanganan keluhan pelanggan). 6. Analisis Data Berdasarkan data yang didapat dari pemantauan dan pengukuran, maka Manajemen memastikan bahwa pengukuran, pengumpulan dan validasi data dilakukan dengan tepat, akurat dan lengkap guna memastikan kinerja perusahaan serta menjamin kepuasan pelanggan sehingga analisa data dirahkan pada : Tingkat kepuasan pelanggan/ Bohir dan pihak terkait lainnya Tingkat kesesuaian MK3 yang mencakup pengukuran dan evaluasi produk proyek yang dihasilkan yang dapat dilihat melalui laporan dan foto Karakteristik MK3 proses Kinerja pemasok Hasil analisis dipergunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap efektivitas sistem manajemen MK3 PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI. Setiap bagian terkait bertanggung jawab terhadap penetapan, penghimpunan dan analisa data menetapkan metode yang dipakai untuk menganalisis data terkait diatas 7. Perbaikan Berkelanjutan Sesuai dengan kebijakan MK3-nya selalu melakukan perbaikan berkelanjutan melalui peninjauan Kebijakan MK3, Sasaran MK3, Hasil Internal Audit, Analisis Data, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan serta Tinjauan Manajemen.

37 Halaman 37 Dari Tindakan Korektif / Perbaikan Pada setiap ketidaksesuaian yang timbul berkaitan dengan sistem manajemen MK3 dilakukan tindakan perbaikan yang sesuai untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian dan mencegah terulangnya hal tersebut. Tindakan Perbaikan mencakup : Peninjauan ketidaksesuaian Identifikasi penyebab ketidaksesuaian Menetapkan dan menerapkan tindakan yang sesuai Peninjauan tindakan koreksi Tindakan perbaikan ditetapkan dalam suatu prosedur. Catatan yang berkaitan dengan tindakan perbaikan disimpan dan dipelihara. 9. Tindakan Pencegahan Pada setiap penyebab ketidaksesuaian yang potensial dapat terjadi dan belum terjadi, maka Manajemen menetapkan tindakan pencegahan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian tersebut yang bertujuan selain untuk mengurangi kerugian pelaksanaan proyek juga untuk memastikan kepuasan Bohir/ Pemberi Proyek dengan menggunakan alat analisis yang sesuai, meninjau kebutuhan, Analisis pasar, koordinasi proyek, keluaran dari analisis data (kurva S), data dari pengalaman proyek yang lalu. Tindakan pencegahan mencakup : Penetapan ketidaksesuaian potensial dan penyebabnya Penetapan dan penerapan tindakan yang sesuai Peninjauan tindakan pencegahan Tindakan pencegahan ditetapkan dalam suatu prosedur. Catatan yang berkaitan dengan tindakan pencegahan disimpan dan dipelihara.

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU -1- LAMPIRAN VII PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU 1. Lingkup Sistem Manajemen

Lebih terperinci

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008 Checklist Audit Mutu ISO 9001:2000 Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008 :2008 4. 4.1 4.1 4.1 Sistem Manajemen Mutu Persyaratan Umum Apakah organisasi menetapkan dan mendokumentasikan sistem manajemen mutu

Lebih terperinci

Sistem manajemen mutu Persyaratan

Sistem manajemen mutu Persyaratan Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu Persyaratan ICS 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... vi 0.1 Umum... vi 0.2 Pendekatan proses...

Lebih terperinci

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN 5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. 7. 8. 1.1 UMUM Persyaratan SMM ini untuk organisasi adalah: Yang membutuhkan kemampuan untuk menyediakan produk secara konsisten yang sesuai dengan persyaratan pelanggan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Audit Internal Audit ini meliputi semua departemen. Coordinator audit/ketua tim audit ditentukan oleh Manajemen Representative dan kemudian ketua tim audit menunjuk tim

Lebih terperinci

Sistem manajemen mutu Persyaratan

Sistem manajemen mutu Persyaratan SNI ISO 9001-2008 Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu Persyaratan ICS 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional SNI ISO 9001-2008 Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... vi 0.1

Lebih terperinci

Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008

Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008 Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008 Klausul 4.0 Sistem Manajemen Mutu 4.1 Persyaratan umum Apakah organisasi telah : (a) Menetapkan proses-proses yang dibutuhkan oleh SMM serta aplikasinya

Lebih terperinci

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 1 dari 2 J udul Dokumen : M - SPS - P2K3 Dokumen ini adalah properti dari PT SENTRA PRIMA SERVICES Tgl Efektif : 09 Februari 2015 Dibuat Oleh, Disetujui Oleh, Andhi

Lebih terperinci

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI PROSEDUR NO DOKUMEN : P-AAA-HSE-03 STATUS DOKUMEN : MASTER COPY NO : NOMOR REVISI : 00 TANGGAL EFEKTIF : 1 JULI 2013 DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH : HSE MANAJEMEN REPRESENTATIF DIREKTUR

Lebih terperinci

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu Quality Mangement System ISO 9000 series.. Published by International Organization for Stantardization (ISO) a world wide federation of national

Lebih terperinci

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001 KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001 Oleh: Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc Email: rahadiandimas@yahoo.com PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA KLAUSUL-KLAUSUL ISO

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG PT. Indonesia Power UBP Kamojang saat ini telah menerapkan sistem manajemen terpadu, dengan tiga sub sistemnya yang terdiri dari Sistem Manajemen Mutu

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM BAGI PENYEDIA JASA Elemen-elemen yang harus dilaksanakan oleh

Lebih terperinci

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI PROSEDUR NO DOKUMEN : P-AAA--05 STATUS DOKUMEN : MASTER COPY NO : NOMOR REVISI : 00 TANGGAL EFEKTIF : 01 JULI 2011 DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH : DOKUMEN KONTROL MANAJEMEN REPRESENTATIF

Lebih terperinci

PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN

PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN 4. Sistem Manajemen Mutu (=SMM) 4.1 Persyaratan Umum Organisasi harus menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara suatu SMM

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DAA 4.1 ahap Persiapan Pada tahap persiapan ini, perusahaan telah membentuk tim ISO dan mengadakan pelatihan-pelatihan yang bersifat umum untuk memahami konsep dasar sistem

Lebih terperinci

Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh

Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh 2017 No. Dok.: PM-WM-01 No. Rev.: 1 Tgl. Berlaku: Oktober 2017 Hal: 1 / 13 Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober 2017 Oleh DEKAN Pedoman Mutu ini menguraikan Sistem Manajemen Mutu di Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi 14 BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi PT. Freshklido Graha Solusi adalah perusahaan jasa kebersihan terkemuka di Indonesia, yang menawarkan solusi cerdas

Lebih terperinci

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007 SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2000/SNI 19-9001-2001 ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007 1 OBJEKTIF : Mendapatkan gambaran

Lebih terperinci

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya 4.1q1 Bagaimana organisasi menentukan masalah eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan dan arah strategis?

Lebih terperinci

PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan

PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA Logo perusahaan DISETUJUI OLEH: PRESIDEN DIREKTUR Dokumen ini terkendali ditandai dengan stempel DOKUMEN TERKENDALI. Dilarang mengubah atau menggandakan dokumen tanpa seizing

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Proses Menurut Wikipedia proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang,

Lebih terperinci

Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008. Memeriksa Ada struktur organisasi

Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008. Memeriksa Ada struktur organisasi Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008 Nomor Substansi Persyaratan Yang Diperiksa Klausul 4.1. Persyaratan umum organisasi seperti : struktur organisasi, bisnis proses organisasi, urutan proses, criteria

Lebih terperinci

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI PROSEDUR NO DOKUMEN : P-AAA-MR-03 STATUS DOKUMEN : MASTER COPY NO : NOMOR REVISI : 01 TANGGAL EFEKTIF : 01 JULI 2013 DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH : DOKUMEN KONTROL MANAJEMEN REPRESENTATIF

Lebih terperinci

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI PROSEDUR IDENTIFIKASI ASPEK DAN BAHAYA

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI PROSEDUR IDENTIFIKASI ASPEK DAN BAHAYA PROSEDUR NO DOKUMEN : P-AAA-HSE-01 STATUS DOKUMEN : MASTER COPY NO : NOMOR REVISI : 00 TANGGAL EFEKTIF : 1 JULI 2013 DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH : HSE MANAJEMEN REPRESENTATIF DIREKTUR

Lebih terperinci

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI PROSEDUR NO DOKUMEN : P-AAA-HSE-02 STATUS DOKUMEN : MASTER COPY NO : NOMOR REVISI : 00 TANGGAL EFEKTIF : 1 JULI 2013 DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH : HSE MANAJEMEN REPRESENTATIF DIREKTUR

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Penulis melakukan observasi langsung pada PT. BROCO MUTIARA ELECTRICAL INDUSTR dan melakukan wawancara dengan bagian MR (Management Representative)

Lebih terperinci

Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA

Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA 1 NO U R A I A N 1 KEBIJAKAN 7.00% a. Apakah Penyedia Jasa mempunyai Kebijakan K3? 0 50 100

Lebih terperinci

PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 19 April 2011 Pengendalian Dokumen Tanggal Berlaku : 26 April 2011 Kode Dokumen : PK STEKPI PPMA 001/R2

PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 19 April 2011 Pengendalian Dokumen Tanggal Berlaku : 26 April 2011 Kode Dokumen : PK STEKPI PPMA 001/R2 PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 19 April 2011 Pengendalian Dokumen Tanggal Berlaku : 26 April 2011 Kode Dokumen : PK STEKPI PPMA 001/R2 HALAMAN PENGESAHAN Dibuat oleh: Diperiksa oleh: Disahkan oleh: Nama

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 ISO 9001:2008 Gambar 2.1 Model Sistem Manajemen Mutu Berbasis Proses Sumber : ISO 9000:2005 Gambar 2.1 menggambarkan sistem manajemen mutu berdasarkan proses yang diuraikan dalam

Lebih terperinci

PRINSIP 1: KOMITMEN DAN KEBIJAKAN PRINSIP 2: PERENCANAAN

PRINSIP 1: KOMITMEN DAN KEBIJAKAN PRINSIP 2: PERENCANAAN PRINSIP 1: KOMITMEN DAN KEBIJAKAN 4.2. Kebijakan Lingkungan Manajemen puncak harus menetapkan kebijakan lingkungan organisasi dan memastikan bahwa kebijakan tersebut: a) sesuai dengan skala dan karakteristik

Lebih terperinci

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 7 8)

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 7 8) #4 - Klausul 7-8 ISO 9001:2008 1 PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 7 8) TIN420 Sistem Manajemen Kualitas #7 Realisasi Produk (1) 2 #7.1 #7.2 Perencanaan Realisasi Produk Proses Yang Berkaitan Dengan Pelanggan

Lebih terperinci

PROSEDUR AUDIT INTERNAL SISTEM MUTU DAN SAFETY

PROSEDUR AUDIT INTERNAL SISTEM MUTU DAN SAFETY PT. MEGA PERSADA INDONESIA Mechanical Electrical and HVAC Contractor SISTEM MUTU DAN SAFETY No. Dokumen No. Revisi 04 MPI-PM-03 Tanggal Berlaku 20-10-2014 Jabatan Nama Tanda Tangan Disusun Oleh Tim ISO

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN ISO TS DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA

ANALISIS PENERAPAN ISO TS DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA ANALISIS PENERAPAN ISO TS 16949 DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA Disusun Oleh: Nama : Pittauli Aritonang NPM : 35412674 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ina

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN UMUM BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 WAKTU DAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK Kerja praktik dilaksanakan di P.T. Trimatra Jaya Persada selaku perusahaan nasional yang bergerak di bidang jasa konstruksi yaitu Konsultan

Lebih terperinci

A. KRITERIA AUDIT SMK3

A. KRITERIA AUDIT SMK3 LAMPIRAN II PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SMK3 A. KRITERIA AUDIT SMK3 1 PEMBANGUNAN DAN

Lebih terperinci

Sumber: ISO Environmental Management System Self-Assesment Checklist, GEMI (1996)

Sumber: ISO Environmental Management System Self-Assesment Checklist, GEMI (1996) Sumber: ISO 14001 Environmental Management System Self-Assesment Checklist, GEMI (1996) DAFTAR ISI Pengantar Prinsip-Prinsip Standar ISO 14001 Cara Menggunakan Cheklist Interpretasi Penilaian Standar ISO

Lebih terperinci

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 4 6)

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 4 6) #3 - Klausul 4-6 ISO 9001:2008 1 PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 4 6) TIN420 Sistem Manajemen Kualitas #4 Sistem Manajemen Mutu 2 #4.1 Persyaratan Umum #4.2 Persyaratan Dokumen #4.2.1 #4.2.2 #4.2.3

Lebih terperinci

PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN

PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN DANA PENSIUN PERHUTANI 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 2 III. RUANG LINGKUP... 2 3.1 Pihak Yang Berkepentingan... 3 3.2 Lingkungan Pengendalian

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, DRAFT PERBAIKAN RAPAT KEMKUMHAM TANGGAL 24 SEPT 2010 RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN I. Persiapan Penerapan a. Langkah-langkah penerapan SML; Tahap 1 : Pengembangan dan komitmen terhadap kebijakan lingkungan Tahap 2 : Perencanaan Aspek lingkungan dan dampak

Lebih terperinci

PEDOMAN MANAJEMEN MUTU UPT PUSKESMAS II NEGARA No Kode : Terbitan : No Revisi : Tgl Mulai Berlaku : Halaman :

PEDOMAN MANAJEMEN MUTU UPT PUSKESMAS II NEGARA No Kode : Terbitan : No Revisi : Tgl Mulai Berlaku : Halaman : 1. PENDAHULUAN Pedoman Manajemen Mutu ini menjelaskan secara garis besar sistem manajemen mutu Puskesmas Timika. Semua ketentuan maupun persyaratan serta kebijakan yang tertuang dalam Pedoman Manajemen

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perancangan Sistem Manajemen Mutu. Pada PT. Garuda Indonesia. Pedoman Mutu. Sistem Manajemen Mutu Perusahaan

Lampiran 1. Perancangan Sistem Manajemen Mutu. Pada PT. Garuda Indonesia. Pedoman Mutu. Sistem Manajemen Mutu Perusahaan 180 Lampiran 1 Perancangan Sistem Manajemen Mutu Pada PT. Garuda Indonesia Pedoman Mutu Sistem Manajemen Mutu Perusahaan Dalam menjalankan proses bisnisnya, PT. Garuda Indonesia harus menerapkan sistem

Lebih terperinci

PERATURAAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 04/PRT/M/2009

PERATURAAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 04/PRT/M/2009 MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 04/PRT/M/2009 TENTANG SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ DEPERTEMEN PEKERJAAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA Menimbang : a. bahwa terjadinya kecelakaan di tempat kerja sebagian

Lebih terperinci

BATAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

BATAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, KEPUTUSAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 163/KA/XII/2009 TENTANG PENETAPAN STANDAR BATAN TENTANG PEDOMAN PERSYARATAN DAN PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN KEPALA BADAN TENAGA

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I FRANS KAISIEPO BIAK PEDOMAN MUTU PEDOMAN MUTU

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I FRANS KAISIEPO BIAK PEDOMAN MUTU PEDOMAN MUTU Halaman : 1 dari 19 Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 19 Agustus 2014 Oleh Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Frans Kaisiepo Biak Luwi Budi Nugroho NIP. 195807231981091001 Pedoman ini menguraikan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA. Sampel uji diterima oleh Manajer Teknis. Kaji ulang terhadap permintaan pemeriksaan Permintaan Ditolak NOT OK

BAB V ANALISA DATA. Sampel uji diterima oleh Manajer Teknis. Kaji ulang terhadap permintaan pemeriksaan Permintaan Ditolak NOT OK BAB V ANALISA DATA 5.1 Perbaikan Alur Kerja Penanganan Sampel Uji Sesudah Proses Akreditasi ISO 17025:2008 5.1.1 Alur Kerja Penanganan Sampel Uji Sebelum Proses Akreditasi Sampel uji diterima oleh Manajer

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 ISO/1EC 17025:2008 3.1.1 Pendahuluan ISO/IEC 17025 Edisi pertama (1999) ISO/IEC 17025 diterbitkan sebagai hasil dari pengalaman yang ekstensif dalam implementasi ISO/IEC Guide

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel. Lampiran KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 5 Tahun ) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel. Yang Pemenuhan Keterangan ditanya 3 Ya Tdk 4. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN KOMITMEN..

Lebih terperinci

KAN-G-XXX Nomor terbit: 1 Mei 2013

KAN-G-XXX Nomor terbit: 1 Mei 2013 PANDUAN LEMBAGA INSPEKSI DALAM RANGKA MELAKUKAN KAJIAN KESESUAIAN (GAP ANALYSIS) DOKUMENTASI SISTEM MUTU OPERASIONAL INSPEKSI TERHADAP STANDAR ISO/IEC 17020:2012 1. PENDAHULUAN 1) Panduan Kajian Kesesuaian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obat Jadi dan Industri Bahan Baku Obat. Definisi dari obat jadi yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obat Jadi dan Industri Bahan Baku Obat. Definisi dari obat jadi yaitu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Industri Farmasi 1. Pengertian Industri Farmasi Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 245/MenKes/SK/V/1990 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Pemberian Izin

Lebih terperinci

TL-4103 Manajemen Teknik Lingkungan AUDIT LINGKUNGAN

TL-4103 Manajemen Teknik Lingkungan AUDIT LINGKUNGAN TL-4103 Manajemen Teknik Lingkungan AUDIT LINGKUNGAN SIKLUS MANAJEMEN VISI (Cita-cita) MISI (Tujuan, Sasaran) KEBIJAKAN DAN STRATEGI ACTION Tindakan Perbaikan & Pencegahan PLAN (PERENCANAAN/ PERANCANGAN)

Lebih terperinci

Bahan Ajar PANDUAN MUTU

Bahan Ajar PANDUAN MUTU Bahan Ajar PELATIHAN TENDIK PLP DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 LOGO PT (Contoh) [ NAMA LABORATORIUM ] [ JURUSAN ]

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI PENGELOLAAN K3 Melalui Pendekatan Sistem Manajemen Melibatkan seluruh aspek sumberdaya yang mempengaruhi K3 ditempat kerja.

Lebih terperinci

Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara

Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek 2012 Oleh: Arrigo Dirgantara 1106069664 Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia 2012 Pertanyaan:

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN (SMK3)

PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN (SMK3) LAMPIRAN I PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Lebih terperinci

(SMKP) ELEMEN 6 DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN (SMKP) MINERAL DAN BATUBARA

(SMKP) ELEMEN 6 DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN (SMKP) MINERAL DAN BATUBARA Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) ELEMEN 6 DOKUMENTASI Perbaikan Berkesinambungan Dokumentasi 2 Dari 78 6.1 MANUAL SMKP 6.2 Pengendalian Dokumen 6.3 Pengendalian Rekaman 6.4 Dokumen dan

Lebih terperinci

PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN MODUL DCE 10 SISTEM MANAJEMEN MUTU

PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN MODUL DCE 10 SISTEM MANAJEMEN MUTU 1 PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN MODUL DCE 10 JUDUL MODUL SISTEM MANAJEMEN MUTU 2 NO KODE JUDUL MODUL 1. DCE - 01 UUJK Profesi dan Etos Kerja 2. DCE 02a Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja DCE 02b

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BADAN PENJAMINAN MUTU (BPM) PENGESAHAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BADAN PENJAMINAN MUTU (BPM) PENGESAHAN Halaman 1 dari 10 PENGESAHAN Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Dr. H. Abdi Fitria, S.Hut. MP Nama Jabatan Tanda Tangan Ir. Hairil Ifansyah, MP Ketua Bidang Monev Wakil Manajemen Mutu Disahkan Oleh Dr.Ir.H.Rustam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Industri Farmasi Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 245/Menkes/SK/V/1990 tentang Ketentuan dan Tata cara Pelaksanaan Pemberian Izin Usaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Industri farmasi diwajibkan menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.43/MENKES/SK/II/1988 tentang CPOB dan Keputusan

Lebih terperinci

Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Dr. Ir. Katharina Oginawati MS

Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Dr. Ir. Katharina Oginawati MS Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Dr. Ir. Katharina Oginawati MS 1 SNI Standar Nasional Indonesia Dikeluarkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN) SNI SNI 19-14001 14001-1997: 1997: Sistem manajemen

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 53 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Nabatindah Sejahtera adalah sebuah perusahaan nasional yang resmi didirikan di Jakarta, sejak tanggal

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN MENURUT ISO 14001

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN MENURUT ISO 14001 SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN MENURUT ISO 14001 Materi yang terdapat dalam halaman ini adalah materi yang disampaikan dalam Pelatihan Audit Lingkungan yang diadakan atas kerja sama antara Departemen Biologi

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS

BAB II PROSES BISNIS BAB II PROSES BISNIS 2.1 Proses Bisnis Utama Semua proses bisnis yang dijalankan PT X ditujukan langsung untuk melayani klien mulai dari proses mencari proyek sampai penyerahan produks. Jenis proses bisnis

Lebih terperinci

12/10/2008. Sachbudi Abbas Ras Model ISO 9001:2008. Hak Cipta pada Sachbudi Abbas Ras

12/10/2008. Sachbudi Abbas Ras Model ISO 9001:2008. Hak Cipta pada Sachbudi Abbas Ras Persyaratan ISO 9001:2008 Sachbudi Abbas Ras abbasras@yahoo.com Model ISO 9001:2008 2 1 Pendekatan Proses Digunakan dalam pengembangan, implementasi, dan peningkatan efektifitas SMM. Proses adalah suatu

Lebih terperinci

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Hand-out Industrial Safety Dr.Ir. Harinaldi, M.Eng Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tempat Kerja Produk/jasa Kualitas tinggi Biaya minimum Safety comes

Lebih terperinci

Sistem Manajemen Lingkungan Menurut ISO 14001

Sistem Manajemen Lingkungan Menurut ISO 14001 Materi yang terdapat dalam halaman ini adalah materi yang disampaikan dalam Pelatihan Audit Lingkungan yang diadakan atas kerja sama antara Departemen Biologi FMIPA IPB bekerja sama dengan Bagian PKSDM

Lebih terperinci

PENGENDALIAN DOKUMEN

PENGENDALIAN DOKUMEN Kampus Ketintang Surabaya - 631 Web site: www.fmipa.unesa.ac.id No. Nomor Revisi : Tanggal Terbit : Disusun oleh : Disetujui oleh : Nama Dr. Fida Rachmadiarti, M.Kes. Nama Prof. Dr. Suyono, M.Pd. Jabatan

Lebih terperinci

Tugas Individu Farmasi Industri. Uraian Tugas Kepala Bagian Produksi, Pengawasan Mutu dan Pemastian Mutu

Tugas Individu Farmasi Industri. Uraian Tugas Kepala Bagian Produksi, Pengawasan Mutu dan Pemastian Mutu Tugas Individu Farmasi Industri Uraian Tugas Kepala Bagian Produksi, Pengawasan Mutu dan Pemastian Mutu Disusun Oleh : Eka Wahyu Lestari 14340004 Dosen : Drs. Kosasih, M.Sc., Apt. Program Profesi Apoteker

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

II. TI JAUA PUSTAKA Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (K3 Umum)

II. TI JAUA PUSTAKA Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (K3 Umum) 5 II. TI JAUA PUSTAKA 2.1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (K3 Umum) Dalam UU no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan, pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa definisi dari kesehatan adalah keadaan sehat, baik

Lebih terperinci

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Pedoman ini diterbitkan oleh Sekretariat KNAPPP Alamat:

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

LAMPIRAN 1 SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN 1 SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BAB I PENDAHULUAN Pelaksanaan penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum perlu dilakukan untuk mengakomodasi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA MANAJEMEN AUDIT ATAS FUNGSI PERSONALIA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN

BAB 4 ANALISA MANAJEMEN AUDIT ATAS FUNGSI PERSONALIA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN 39 BAB 4 ANALISA MANAJEMEN AUDIT ATAS FUNGSI PERSONALIA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN 4.1 Analisa terhadap Fungsi Personalia Pada bagian ini, akan dipaparkan hasil analisa atas fungsi

Lebih terperinci

PROSEDUR MUTU TINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN. 4. REFERENSI : ISO 9001 : 2008 Klausul & Manual Mutu PT.

PROSEDUR MUTU TINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN. 4. REFERENSI : ISO 9001 : 2008 Klausul & Manual Mutu PT. MUTU 1. TUJUAN Untuk menjamin setiap masalah yang timbul diupayakan penanggulangannya secara terkoordinasi serta mencegah terulangnya masalah yang sama, juga mencegah potensi ketidaksesuaian yang mungkin

Lebih terperinci

AUDIT SML SML

AUDIT SML SML No.Terbit: 01 Halaman: 1 / 7 SML-2.454.00-00 Nama: Disiapkan oleh Tanggal: Tanda-Tangan Jabatan: Sekretaris ISO Nama: Diperiksa oleh Tanggal: Tanda-Tangan Jabatan: Manajer Mutu Nama: Disetujui oleh Tanggal:

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2015 Di PPID LAPAN

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2015 Di PPID LAPAN IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2015 Di PPID LAPAN ADE IMAN SANTOSO 1 Maret 2017 PT. CATUR DAYA SOLUSI 1 SIKLUS P-D-C-A Organization and its context (4) Plan Support & Operation (7, 8) Do Customer

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS MALIKUSSALEH FAKULTAS TEKNIK Cot Tgk Nie Reuleut Telp Fax

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS MALIKUSSALEH FAKULTAS TEKNIK Cot Tgk Nie Reuleut Telp Fax 1 dari 6 Tanggal Terbit: Nama Jabatan Tanda Tangan DISAHKAN OLEH Ir. Syamsul Bahri, M. Si Dekan 2 dari 6 1. TUJUAN Mengatur sistem pengendalian dokumen meliputi penomoran, pengelompokan, pengesahan, pendistribusian,

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PROSEDUR AUDIT INTERNAL

MANUAL PROSEDUR PROSEDUR AUDIT INTERNAL JURUSAN SOSIOLOGI FISIP UB MANUAL PROSEDUR Kode Dokumen : 01101 06017 Revisi : Tgl Efektif : 15 Februari 2011 Jumlah Halaman : PROSEDUR AUDIT INTERNAL Disusun oleh : Unit Jaminan Mutu Sosiologi Disahkan

Lebih terperinci

Checklist AIM UKPA Siklus 11 Tahun 2012

Checklist AIM UKPA Siklus 11 Tahun 2012 Nama UKPA : AIM UKPA Siklus 11 Nama Auditor Ketua : Nama Auditor Anggota : - Atikah,Dr.Dra.Apt,MSi Tanggal Penilaian : 20 September 2012 A. Permintaan Tindakan Koreksi (PTK) 1. Tindakan Koreksi atas temuan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Pada bab 3 akan dibahas mengenai metode dan strategi penelitian yang akan digunakan dalam menjawab permasalahan yang telah dijabarkan sebelumnya. Untuk menjawab

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL

MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL UNIT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011 UNIT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Kode Dokumen : 00013 05004 Revisi : 0 Diajukan oleh : Management

Lebih terperinci

INFORMASI SERTIFIKASI ISO 9001

INFORMASI SERTIFIKASI ISO 9001 LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) adalah lembaga sertifikasi sistem manajemen mutu yang telah diakreditasi (diakui) oleh Komite Akreditasi Nasional - Badan Standardisasi Nasional (KAN-BSN) dalam memberikan

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL PROGRAM STUDI PERPAJAKAN JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL PROGRAM STUDI PERPAJAKAN JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL PROGRAM STUDI PERPAJAKAN JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MP-UJM-P-FIA-UB 00303 09000 2 Tanggal : 19 Agustus 2013 Dikaji ulang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1799/Menkes/Per/XII/2010 tentang Industri Farmasi adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1799/Menkes/Per/XII/2010 tentang Industri Farmasi adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Industri Farmasi 2.1.1 Pengertian Industri Farmasi Industri farmasi menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1799/Menkes/Per/XII/2010 tentang Industri Farmasi adalah badan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MIPA Kampus Ketintang Surabaya Telp. (031) Fax (031) Web site:

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MIPA Kampus Ketintang Surabaya Telp. (031) Fax (031) Web site: Kampus Ketintang Surabaya - 60231 Web site: www.fmipa.unesa.ac.id No. PM//MR/FMIPA- Nomor Revisi : 02 Tanggal Terbit : Disusun oleh: Disetujui oleh: Nama Dr. Fida Rachmadiarti, M.Kes. Nama Prof. Dr. Suyono,

Lebih terperinci

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar Kata Pengantar Pertama-tama, kami mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang atas izinnya revisi Pedoman Komisi Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP), yaitu Pedoman KNAPPP

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pengendalian Dokumen dan Rekaman

Manual Prosedur Pengendalian Dokumen dan Rekaman Manual Prosedur Pengendalian Dokumen dan Rekaman Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang 2011 Manual Prosedur Pengendalian Dokumen dan Rekaman Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Kode Dokumen

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 3.1 Kajian Teori 3.1.1 Sistem manajemen kualitas ISO 9001:2008 Salah satu standar manajemen mutu yang digunakan oleh perusahaanperusahaan di seluruh

Lebih terperinci

PIAGAM INTERNAL AUDIT

PIAGAM INTERNAL AUDIT PIAGAM INTERNAL AUDIT PT INTILAND DEVELOPMENT TBK. 1 dari 8 INTERNAL AUDIT 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Piagam Audit Internal merupakan dokumen penegasan komitmen Direksi dan Komisaris serta

Lebih terperinci

Model Rencana Impelementasi Pengembangan SML-14001

Model Rencana Impelementasi Pengembangan SML-14001 Model Rencana Impelementasi Pengembangan SML-14001 ELEMEN ISO 14001 IMPLEMENTASI PENANGGUNG- 4.2. Kebijakan Lingkungan Mengevaluasi kebijakan SMM & SMK3 dan menyusun kebijakan lingkungan sesuai persyaratan

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Salah satu tugas Menteri Negara Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi adalah melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan secara nasional untuk memacu

Lebih terperinci

PT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR

PT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 PT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR Latar Belakang PP No. 50 Tahun 2012 PENGERTIAN PASAL 1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pelaksanaan Audit Internal

Manual Prosedur Pelaksanaan Audit Internal Manual Prosedur Pelaksanaan Audit Internal Laboratorium Biosains Universitas Brawijaya Malang 2012 Manual Prosedur Audit Internal Laboratorium Biosains Universitas Brawijaya Kode Dokumen : 000xx 05004

Lebih terperinci

AUDIT INTERNAL Kode. Dok Revisi Tgl Terbit Halaman LPM-POS-MNV Maret dari 9

AUDIT INTERNAL Kode. Dok Revisi Tgl Terbit Halaman LPM-POS-MNV Maret dari 9 LPM-POS-MNV.02 01 1 Maret 2016 1 dari 9 PENGESAHAN Nama Jabatan Tanda Tangan Dibuat Oleh Dr. H. Abdi Fithria, S.Hut., M.P Kabid Monevin Disahkan Oleh Dr. Ir. M. Ahsin Rifa i, M.Si Ketua LPM Status Distribusi

Lebih terperinci