"ftrt,{t G il ' si. rf BMKG KESEPAKATAN BERSAMA

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download ""ftrt,{t G *il *' si. rf BMKG KESEPAKATAN BERSAMA"

Glenna Sudirman
7 tahun lalu
Tontonan:

1 ft,db. ;*!, "ftrt,{t G *il *' si H- *-'!i a-il :lyrfi;sr,4l , Al trl. i==rre rf BMKG r- KESEPAKATAN BERSAMA ANT.ARA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAH GEOFISIKA DAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENANGANAN MASALAH HUKUM DI BIDANG PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA Nomor : KS.301 /008/KB/ll/201 3 Nomor : B-1 03/G/Gs O13 Pada hari ini Rabu, tanggal duapuluh tujuh Pebruari tahun 2013, bertempat di Jakarta, yang bertandatangan di bawah ini : SRI WORO B. HARIJONO Kepala Badan Meteorologi, Ktimatologi, dan Geofisika, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, berkedudukan di Jln. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta Pusat, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU. il. BURHANUDDIN Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata usaha Negara, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kejaksaan Republik lndonesia, berkedudukan di Jln. Sultan Hasanuddin No. 1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA. PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut PIHAK, dan secara bersama-sama disebut PARA PIHAK.

2 PARA PIHAK dengan ini menerangkan hal-hal sebagai berikut : a. tsahwa PIHAK KESATU adalah Lembaga Pemerintahan Non Kementerian yang memiliki kewenangan dan kemampuan dalam penyelengaraan tugas pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika dan berfungsi memberikan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofiska; b. Bahwa PIHAK KEDUA adalah Lembaga Pemerintah yang berdasarkan Undang- Undang Nomor 16 Tahun 2004 Tentang Kejaksaan Republik lndonesia memiliki kedudukan menjalankan salah satu fungsi di Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara serta tugas dan fungsi lainnya berdasarkan undang-undang; c. Bahwa untuk menjalankan kewenangan dan fungsi tersebut pada huruf a dan huruf b, PARA PIHAK perlu bekerja sama dalam rangka penanganan masalah hukum di Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara yang dihadapi PIHAK KESATU. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan Kesepakatan Bersama dalam penanganan masalah hukum di bidang perdata dan tata usaha negara, dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: BAB I DASAR HUKUM Pasal 1 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik lndonesia (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 67 dan Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4401). 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 139 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 5058) Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008 tentang Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik lndonesia. Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Nomor KEP.03 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Peraturan Jaksa Agung Republik lndonesia Nomor PER-009/A/J.N tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republlk lndonesia. Keputusan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Nomor KEP 005 Tahun 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Meteorologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi, Stasiun Klimatclogi, dan Stasiun Geofisika sebagaimana diubah dengan Peraturan Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika No. 007/PKBMB.0 1 /2006.

BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Kesepakatan Bersama ini bertujuan untuk menangani bersama dalam penyelesaian masalah hukum di bidang Perdata dan Tata Usaha Negara, baik di luar pengadilan (non

3 BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Kesepakatan Bersama ini bertujuan untuk menangani bersama dalam penyelesaian masalah hukum di bidang Perdata dan Tata Usaha Negara, baik di luar pengadilan (non litigasi) maupun di dalam pengadilan (litigasi). BAB III RUANG LINGKUP Pasal 3 Ruang lingkup Kesepakatan Bersama adalah dalam Bidang Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara, meliputi: a. Bantuan Hukum; b. Pertimbangan Hukum; dan c. Tindakan Hukum Lain; dengan tujuan melakukan pemulihan atau penyelamatan keuangan/kekayaan/asset milik PIHAK KESATU. BAB IV PELAKSANAAN Pasal 4 (1) Untuk melaksanakan kegiatan berupa pemberian Bantuan Hukum, Pertimbangan Hukum, dan Tindakan Hukum Lain, PIHAK KESATU terlebih dahulu rnenyampaikan permohonan secara tertulis disertai dokumen-dokumen yang berkaitan dengan permasalahan yang dimintakan Bantuan Hukum, Pertimbangan Hukum, dan Tindakan Hukum Lain kepada PIHAK KEDUA. (2) Permohonan Bantuan Hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), setelah dinyatakan diterima oleh PIHAK KEDUA, selanjutnya PIHAK KESATU menerbitkan Surat Kuasa Khusus kepada PIHAK KEDUA. (3) (4) Dalam rangka penyelesaian permasalahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PARA PIHAK dapat mengundang nara sumber untuk pengayaan pengetahuan yang sesuai dengan materi permasalahan. PARA PIHAK saling memberikan informasi dan melakukan koordinasi untuk menentukan langkah yang diperlukan sebagai upaya penyelesaian masalah sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

BAB V BIAYA Pasal 5 Biaya yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini akan menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK KESATU.

4 BAB V BIAYA Pasal 5 Biaya yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini akan menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK KESATU. BAB VI TANGGUNG JAWAB Pasal 6 PARA PIHAK bertanggungjawab untuk melaksanakan segala hal yang berkaitan dengan tujuan Kesepakatan Bersama ini sesuai dengan Ruang Lingkup Kesepakatan Bersama dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. BAB VII MASA BERLAKU Pasal 7 (1) Kesepakatan Bersama ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal penandatanganan dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK. (2) dalam hal salah satu pihak berkeinginan untuk memperpanjang atau mengakhiri Kesepakatan Bersama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka PIHAK yang bersangkutan wajib memberitahukan maksud tersebut secara tertulis kepada PIHAK lainnya, selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum diakhirinya Kesepakatan Bersama ini. (3) pengakhiran Kesepakatan Bersama berakhir, maka PARA PIHAK harus (4) pengakhiran Kesepakatan Bersama apapun dari masing-masing PIHAK dan tertulis oleh PARA PIHAK. ini baik karena diakhiri atau karena masa menyelesaikan segala kewajibannya. ini tidak menimbulkan kewajiban (liabilities) kecuali hal itu telah disepakati secara tegas BAB VIII KETENTUAN LAIN.LAIN Pasal 8 (1) Hal-hal yang dianggap perlu dan belum diatur dalam Kesepakatan Bersama ini akan diatur dan ditetapkan oleh PARA PIHAK yang merupakan Addendum dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Kesepakatan Bersama ini.

(2) Apabila terjadi perbedaan penafsiran dalam pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini maka penyelesaiannya dilakukan bersama-sama dengan cara musyawarah untuk mufakat sesuai dengan peraturan

5 (2) Apabila terjadi perbedaan penafsiran dalam pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini maka penyelesaiannya dilakukan bersama-sama dengan cara musyawarah untuk mufakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 9 Kesepakatan Bersama ini dibuat dan ditandatangani dalam rangkap 2 (dua), asli bermeterai cukup dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama, 1 (satu) rangkap untuk PIHAK KESATU dan 1 (satu) rangkap untuk PIHAK KEDUA, pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana disebutkan pada bagian awal Kesepakatan Bersama ini serta dibubuhi cap instansi masing-masing. PIHAK KESATU BURHANUDDIN

dokumen-dokumen yang mirip

BIfrKG - l. Dr. SYAMSUL MAARIF, M.Si : Selaku Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik lndonesia (BNPB) berkedudukan di. ll.

BIfrKG - l. Dr. SYAMSUL MAARIF, M.Si : Selaku Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik lndonesia (BNPB) berkedudukan di. ll. NOTA KESEPAHAMAN - rc.-,-- C :T ffi ffirait# trdnr BIfrKG - ANTARA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA TENTANG PEMANFAATAN INFORMASI GEMPA BUMI DAN