ANALISA HUBUNGAN INDEX HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) JAKARTA (JSX), LONDON (FTSE), TOKYO (NIKKEI) DAN SINGAPURA (SSI)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA HUBUNGAN INDEX HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) JAKARTA (JSX), LONDON (FTSE), TOKYO (NIKKEI) DAN SINGAPURA (SSI)"

Transkripsi

1 ANALISA HUBUNGAN INDEX HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) JAKARTA (JSX), LONDON (FTSE), TOKYO (NIKKEI) DAN SINGAPURA (SSI) Pendekatan Model Ekonometri Autocorrelation Condition Heteroscedasticity (ARCH) / Generalized Autocorrelation Condition Heteroscedasticity (GARCH) Dan Vector Autoregression (VAR) - Suatu studi empiris tahun LUDOVICUS SENSI WONDABIO Program Doctoral Program Ilmu akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ABSTRACT: The objective of this research is to analyze the relationship between Jakarta s Stock Price Index (JSX) and London Stock Price Index (FTSE), Tokyo Stock Price Index (NIKKEI) and Singapore Stock Price Index (SSI) using Econometric Model of Autocorrelation Condition Heteroscedasticity (ARCH) / Generalized Autocorrelation Condition Heteroscedasticity (GARCH) and Vector Autoregression (VAR) for the years Based on the result of this research, the pattern of relationship between JSX and FTSE, NIKKEI and SSI has a difference pattern and unique characteristics. FTSE and NIKKEI have a significant impact to JSX but JSX did not have impact to FTSE and NIKKEI. This condition has approved that the developed countries has a significant impact to the economy of developing country. The relationship between JSX and SSI has a negative impact to JSX Key words: Stock Price Index, Capital Market, ARCH/GARCH and VAR Data availability: Data used in this research are derived from publicly available. 1

2 1. PENDAHULUAN Dalam abad ke 21 ini, dunia mengalami dampak globalisasi serta revolusi dalam informasi dan teknologi. Pengaruh kejadian pada belahan dunia yang satu dapat cepat berpengaruh terhadap belahan dunia lain. Dampak globalisasi dibidang ekonomi diikuti oleh adanya liberalisasi dalam bidang perekonomian. Artinya dalam pasar global saat ini, setiap investor dapat berinvestasi dimanapun dia berada (capital does not carry any flag). Salah satu indikator keberhasilan ekonomi makro suatu negara adalah Index Harga Saham (IHSG) selain faktor tingkat bunga (interest rate), nilai tukar (exchange rate) dan GNP. Telah terbukti secara empiris bahwa variabel ekonomi makro berpengaruh signifikan terhadap return saham pada emiten yang terdaftar di BEJ (Lestari Murti, 2005). Bila kondisi ekonomi suatu negara baik maka IHSG tentunya juga menunjukkan adanya trend yang meningkat tetapi jika kondisi ekonomi suatu negara dalam keadaan turun maka akan berpengaruh juga terhadap IHSG tersebut. Dengan adanya revolusi informasi, investor dimanapun dapat mengamati IHSG pada waktu yang bersamaan. Ketika kondisi suatu negara dalam keadaan menurun maka IHSG juga akan mengalami penurunan yang berakibat investor akan keluar dari pasar (Anoraga Panji dan Pakarti Piji, 2006) Banyak penelitian dan pendapat dari para ahli yang mengatakan bahwa perekonomian suatu negara banyak dipengaruhi oleh perkembangan perekonomian negara lain. Ekonomi negara yang lebih kuat mempunyai kecenderungan untuk mendominasi negara yang perekonomiannya lebih lemah. Berdasarkan kajian ini maka diperkirakan negara yang kuat selalu menang dalam persaingan, sehingga negara yang lemah akan cenderung mengalami kerugian. Hal ini dapat diartikan juga bahwa ketergantungan negara yang lemah terhadap negara yang kuat akan semakin nyata. Sebagaimana telah dijelaskan diatas bahwa IHSG adalah salah satu variabel ekonomi makro, sehingga IHSG suatu negara yang kuat akan berpengaruh terhadap IHSG dari negara yang lemah. Penulisan paper ini ditujukan untuk melihat pengaruh negara-negara kuat tersebut terhadap kondisi pasar modal di Indonesia yang tercermin dalam IHSG. Berdasarkan penjelasan tersebut diatas maka penulis mencoba menganalisa dampak dari IHSG negara lain yang penulis percaya dapat mempengaruhi IHSG pada Bursa Efek Jakarta (BEJ). Penulis menggunakan analisa dari pergerakan tiga bursa didunia yang mungkin dapat mempengaruhi IHSG Bursa Efek Jakarta, seperti IHSG dari London Stock Exchange FTSE, IHSG dari Tokyo Stock Exchange NIKKEI dan IHSG dari Singapore Stock Exchange SSI. 2

3 Untuk penulisan penelitian ini akan dilihat pengaruh IHSG di Singapura, Jepang dan London terhadap IHSG di Jakarta. Alasan pemilihan IHSG Singapura dikarenakan Singapura merupakan negara maju yang terdekat dengan Indonesia (satu region). Sedangkan IHSG NIKKEI dipilih karena Jepang merupakan negara maju di Asia yang memiliki investasi besar di Indonesia. Selanjutnya IHSG London, merupakan wakil dari negara barat yang maju (developed country). Tujuan penelitian adalah untuk melihat pola hubungan antara IHSG Jakarta dengan IHSG Singapore (SSI), Tokyo (NIKKEI) dan London (FTSE) dan membentuk model ekonometri yang tepat untuk pola hubungan tersebut. 2. LANDASAN TEORI 2.1. Contagion Effect Theory Para ahli berpendapat bahwa kondisi perekonomian suatu negara akan berpengaruh terhadap kondisi perekonomian negara. Kondisi krisis negara-negara Asia tahun 1997 menurut penelitian Bank Dunia terutama disebabkan oleh adanya contagion effect (domino effect) dari negara lain (Tan, Jose Antonio, 1998). Belajar dari krisis tahun 1997, Indonesia sebagai salah satu negara berkembang ternyata hingga saat ini masih sangat tergantung pada kondisi perekonomian luar negri terutama yang berkaitan dengan investasi. Akibatnya, kondisi pasar modal di Indonesia diduga dipengaruhi oleh kondisi luar negeri terutama kondisi pasar modal yang ada pada negara-negara maju Teori pasar kuat terhadap pasar yang lebih lemah Menurut para ahli, liberalisasi dalam bidang perekonomian cenderung menguntungkan perekonomian negara maju dan berdampak merugikan terhadap perekonomian negara yang sedang berkembang akibat lemahnya pondasi perekonomian yang dimilikinya. Pola pengembangan perekonomian antara negara-negara maju (developed countries) ternyata memiliki perbedaan dengan negara-negara yang sedang berkembang (developing countries). Dalam perekonomian dunia saat ini, suatu negara yang memiliki capital yang kuat pasti unggul dalam setiap transaksi perekonomian (Hatten, Marry Louise, 1986). 3

4 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kurs efek bulanan yang disediakan oleh Pusat Data Informasi di Bursa Efek Jakarta untuk masing-masing negara yang dijadikan penelitian. Data yang digunakan adalah dari bulan Januari 2000 sampai dengan Juni 2005 (66 Bulan) Metode Analisis Dalam penelitian ini akan dipergunakan berbagai metode analisis yang ada dalam ekonometri, yaitu : a. Test Granger Causality Merupakan metode untuk melihat bentuk hubungan antar variabel (searah atau simultan). b. Model VAR Merupakan model yang menggambarkan hubungan simultan antar variabel. Persamaan model VAR dapat dilihat dibawah ini: Υ t p = α + β χ J = 1 i t 1 + γ y j= 1 j t 1 X t p p = a + β j χ t 1 + C j yt 1 j= 1 j= 1 Penjelasan: Y t dan X t = Variabel yang diamati pada waktu ke t sedangkan P = order/lag Y t-1 dan X t-1 = Variabel yang diamati pada waktu ke t-1 α 1, βi, 1,a, Bj, Cj adalah koefisien regresi c. Model Regresi Merupakan model yang menggambarkan hubungan searah antara variabel bebas (variabel yang mempengaruhi) dengan variabel terikat (variabel yang dipengaruhi). Persamaan model regresi adalah sebagai berikut: 4

5 Y t = α + β 1 χ 1 + β 2 χ β k χ 3 Penjelasan: Y t = Variable terikat χ t = Variable bebas α 1, β 1, β 2, β k = koefisien regresi d. Model Regresi Terkointegrasi Merupakan model regresi yang mengandung auto korelasi tetapi mempunyai error yang stasioner sehingga sekalipun melanggar asumsi tetapi masih dapat dipergunakan sebagai pemodelan yang bersifat jangka panjang. e. Model ARCH (GARCH) Merupakan model untuk mengatasi masalah heteroskedastisitas pada model regresi yang dibuat. Persamaan Model ARCH/GARCH adalah sebagai berikut: Model ARCH ARCH (P) Y t = β + β X + β X... β X k k dengan varian : σ = α + α l... α l 2 t 0 1 t 1 + α 2l t P t P 5

6 Model GARCH ARCH (P.2) Y t = β + β X + β X... β X k k dengan varian : σ 2 t = α 0 + α1l t 1 + α 2l t α Pl t P + λ1τ t 1 + λ2τ t λ2τ t 2 Berdasarkan penjelasan tersebut diatas maka untuk mempermudah proses pembentukan model dapat dilihat dalam Gambar 1 (lihat Lampiran - 1 ) 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebagaimana telah dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya, bahwa pembentukan model akan diawali dengan melakukan test kausalitas granger. Tahapan proses pembentukan model adalah sebagai berikut: 4.1. Tahap I Tes Kausalitas Granger Tes Kausalitas Granger adalah suatu pengujian untuk melihat hubungan kausalitas antar variabel. Untuk melihat hubungan kausalitas antar varibel IHSG antara JSX terhadap SSI, NIKKEI dan FTSI, maka penulis melakukan pengujian secara sendiri-sendiri untuk masing-masing variabel IHSG sebagai berikut : Analisa hubungan IHSG JSX dan FTSE Dari hasil test kausalitas granger (granger causality test) diatas dapat disimpulkan bahwa FTSE mempunyai pengaruh terhadap JSX pada α = 5 %. Dari output eviews dibawah ini dapat disimpulkan bahwa hubungan antara FTSE dan JSX adalah searah dan tidak simultan. Dengan demikian pemodelan yang akan digunakan untuk menunjukkan hubungan tersebut adalah model regresi. Sebagai catatan, dalam analisis granger kausalitas digunakan lag-1 karena penulis mempertimbangkan bahwa semakin dekat jarak waktu antar variable maka korelasinya semakin kuat. 6

7 Pairwise Granger Causality Tests Date: 05/23/06 Time: 13:59 Sample: 2000: :06 Lags: 1 Null Hypothesis: Obs F-Statistic Probability FTSE does not Granger Cause JSX JSX does not Granger Cause FTSE Analisa hubungan IHSG JSX dan NIKKEI Dari output eview yang tersaji dibawah ini, dapat terlihat bahwa IHSG Nikkei mempengaruhi IHSG JSX pada α = 5%, yang berarti dapat disimpulkan bahwa IHSG Nikkei mempengaruhi JSX sedangkan JSX tidak mempengaruhi IHSG Nikkei. Sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan kedua IHSG tersebut adalah searah dan bukan hubungan dua arah (simultan). Sebagaimana halnya dengan hubungan antara JSX dan FTSE maka pemodelan untuk menunjukkan hubungan antara JSX dan NIKKEI juga menggunakan model regresi. Pairwise Granger Causality Tests Date: 05/23/06 Time: 14:48 Sample: 2000: :06 Lags: 1 Null Hypothesis: Obs F-Statistic Probability NIKKEI does not Granger Cause JSX JSX does not Granger Cause NIKKEI Analisa hubungan IHSG JSX dan SSI Pairwise Granger Causality Tests Date: 05/23/06 Time: 14:59 Sample: 2000: :06 Lags: 1 Null Hypothesis: Obs F-Statistic Probability SSI does not Granger Cause JSX JSX does not Granger Cause SSI Dari hasil ouput eviews tersebut diatas dapat kita lihat bahwa IHSG JSX dan SSI keduanya saling mempengaruhi (simultan). Kondisi ini menunjukkan perbedaan pola 7

8 hubungan antara JSX dengan FTSE serta NIKKEI. Oleh karena itu, pemodelan untuk JSX dan SSI harus dibuat dengan pendekatan Model Vector Autoregression (VAR) Tahap II Pemodelan Berdasarkan pengujian kausalitas granger tersebut diatas (Tahap -1) dapat kita tarik kesimpulan bahwa hubungan antar pasar saham antar negara ternyata tidak saling mempengaruhi, kecuali untuk SSI dengan JSX yang saling mempengaruhi (dua arah). Berdasarkan kondisi ini khusus untuk SSI dan JSX dibuat dengan pendekatan model VAR (Vector Auto Regression) sedangkan untuk hubungan JSX dengan FTSE dan NIKKEI digunakan pendekatan model regresi. Hasil output model regresi untuk semua variabel dapat dilihat sebagai berikut : Dependent Variable: JSX Method: Least Squares Date: 05/23/06 Time: 15:18 Sample(adjusted): 2000: :06 Included observations: 65 after adjusting endpoints Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. JSX(-1) FTSE(-1) NIKKEI(-1) SSI(-1) C R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Berdasarkan hasil output eviews tersebut diatas, dapat disimpulkan hanya JSX t-1 yang signfikan secara statistik sedangkan variabel independen lain tidak signifikan. Dengan banyaknya jumlah variabel independen yang tidak signifikan mengindikasikan telah terjadinya multikolinearitas. Selanjutnya dengan menggunakan pengujian korelasi, maka dapat diperoleh bahwa NIKKEI, FTSI dan SSI saling berkorelasi. Ini membuktikan bahwa 8

9 variabel bebas tersebut saling berkorelasi atau terjadi multikolinearitas ini (Test Correlation Matrix) Melihat kondisi seperti ini maka untuk melihat pengaruh ketiga stock exchange tersebut terhadap JSX maka model akan dibuat per masing-masing stock exchange Pemodelan Antara JSX Dan FTSE Model regresi antara JSX dan FTSE menginformasikan bahwa FTSE t-1 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap JSX (lihat uji t). Akan tetapi model tersebut masih mempunyai R-square yang rendah dan ternyata nilai Durbin Watson (DW) sangat kecil, sehingga dapat disimpulkan masih mengandung otokorelasi. Dependent Variable: JSX Method: Least Squares Date: 05/23/06 Time: 14:40 Sample(adjusted): 2000: :06 Included observations: 65 after adjusting endpoints White Heteroskedasticity-Consistent Standard Errors & Covariance Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. FTSE(-1) C R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic)

10 Disamping permasalahan diatas, ternyata berdasarkan white heteroskedasitas test menunujukkan bahwa variance error masih heteroskedastis (lihat hasil output dibawah). White Heteroskedasticity Test: F-statistic Probability Obs*R-squared Probability Test Equation: Dependent Variable: RESID^2 Method: Least Squares Date: 05/23/06 Time: 14:41 Sample: 2000: :06 Included observations: 65 White Heteroskedasticity-Consistent Standard Errors & Covariance Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C FTSE(-1) FTSE(-1)^ R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid 2.25E+11 Schwarz criterion Log likelihood F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Melihat kondisi regresi yang dibuat dimana asumsi bebas otokorelasi dan homoskedastisitas masih dilanggar maka pemodelan dilakukan dengan ARCH/GARCH. Dalam menemukan model ARCH/GARCH yang paling tepat, harus dilakukan dengan cobacoba (trial and error). Pada langkah pertama akan dicoba model ARCH (1) yang merupakan model yang paling sederhana. Setelah dilakukan pengolahan data maka didapat output sebagai berikut : 10

11 Dependent Variable: JSX Method: ML ARCH Date: 05/23/06 Time: 14:42 Sample(adjusted): 2000: :06 Included observations: 65 after adjusting endpoints Convergence not achieved after 500 iterations Bollerslev-Wooldrige robust standard errors & covariance Coefficient Std. Error z-statistic Prob. FTSE(-1) C Variance Equation C ARCH(1) R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Durbin-Watson stat Berdasarkan output eviews diatas, ternyta model ARCH (1) masih belum baik karena pada model regresinya, variabel FTSE pada t-1 mempunyai koefisien yang tidak signifikan secara statistik pada α = 5%, yang berarti FTSE t-1 tidak mempunyai pengaruh terhadap JSX. Hal ini tentunya bertentangan dengan hasil uji kausalitas granger. Disamping itu terlihat bahwa nilai R-square adalah negatif. Hal ini tentunya adalah tidak benar karena R-square adalah nilai kuadrat sehingga tidak mungkin negatif Oleh karena model tersebut belum baik maka selanjutnya dibuat model GARCH (1,1). Hasil dari model tersebut menunjukkan model masih belum baik karena FTSE t-1 masih belum signifikan dan R-square masih bertanda negatif. Lihat output dibawah ini 11

12 Dependent Variable: JSX Method: ML ARCH Date: 05/23/06 Time: 14:44 Sample(adjusted): 2000: :06 Included observations: 65 after adjusting endpoints Convergence achieved after 263 iterations Coefficient Std. Error z-statistic Prob. FTSE(-1) C Variance Equation C ARCH(1) GARCH(1) R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Durbin-Watson stat Setelah dicoba beberapa model dengan variabel bebas yang sama yaitu FTSE t-1, ternyata memberikan hasil yang sama, terutama permasalahan R-square yang negatif. Oleh karena itu, dalam model selanjutnya dicoba untuk memasukkan independen variabel JSX(-1). Dengan memasukkan independen variabel JSX t-1 dan dibentuk model ARCH (1) ternyata memberikan model yang sudah baik. Kedua independen variabel ternyata mempunyai koefisien yang signifikan secara statistik pada α = 5%, yang berarti baik FTSE t-1 maupun JSX t-1 mempunyai pengaruh terhadap JSX. Hal ini sesuai dengan uji kausalitas granger. Disamping itu berdasarkan output yang didapat terlihat bahwa R-square sudah positip dan mempunyai nilai yang tinggi (lihat output eviews dibawah ini) 12

13 Dependent Variable: JSX Method: ML ARCH Date: 05/23/06 Time: 14:45 Sample(adjusted): 2000: :06 Included observations: 65 after adjusting endpoints Convergence not achieved after 500 iterations Bollerslev-Wooldrige robust standard errors & covariance Coefficient Std. Error z-statistic Prob. FTSE(-1) JSX(-1) C Variance Equation C ARCH(1) R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Dengan demikian model yang didapat adalah sebagai berikut : JSX t = 59, , JSX t-1 0, FTSE t-1 s.e (30,26504) (0,021799) (0,005109) Dengan persamaan varian : σ 2 t = 1381,157 0, e t-1 s.e (331,1189) (0,028305) Berdasarkan model diatas terlihat bahwa hubungan antara FTSE t-1 dengan JSX adalah hubungan terbalik dimana saat FTSE t-1 meningkat maka JSX akan mengalami penurunan. Adapun setiap peningkatan 1 point FTSE bulan yang lalu akan mengakibatkan turunnya JSX pada bulan ini sebesar 0, point. 13

14 4.4. Pemodelan Antara JSX Dan NIKKEI Model regresi antara JSX dan NIKKEI menunjukkan bahwa NIKKEI t-1 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap JSX (lihat uji t). Akan tetapi model tersebut masih mempunyai R-square yang rendah dan ternyata nilai Durbin Watson (DW) sangat kecil, sehingga dapat disimpulkan masih mengandung otokorelasi. Dependent Variable: JSX Method: Least Squares Date: 05/23/06 Time: 14:50 Sample(adjusted): 2000: :06 Included observations: 65 after adjusting endpoints Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. NIKKEI(-1) C R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Disamping permasalahan diatas, ternyata berdasarkan pengujian white heteroskedasitas menunujukkan bahwa variance error masih heteroskedastis (lihat hasil output dibawah). 14

15 White Heteroskedasticity Test: F-statistic Probability Obs*R-squared Probability Test Equation: Dependent Variable: RESID^2 Method: Least Squares Date: 05/23/06 Time: 14:51 Sample: 2000: :06 Included observations: 65 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C NIKKEI(-1) NIKKEI(-1)^ R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid 2.41E+11 Schwarz criterion Log likelihood F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Melihat kondisi regresi yang dibuat dimana asumsi bebas otokorelasi dan homoskedastisitas masih dilanggar maka pemodelan dilakukan dengan ARCH/GARCH. Sebagaimana langkah pemodelan yang dilakukan sebelumnya, maka pada langkah pertama juga akan dicoba model ARCH (1) yang merupakan model yang paling sederhana. Setelah dilakukan pengolahan data maka didapat output sebagai berikut : 15

16 Dependent Variable: JSX Method: ML ARCH Date: 05/23/06 Time: 14:53 Sample(adjusted): 2000: :06 Included observations: 65 after adjusting endpoints Convergence not achieved after 500 iterations Coefficient Std. Error z-statistic Prob. NIKKEI(-1) C Variance Equation C ARCH(1) R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Durbin-Watson stat Berdasarkan output diatas, terlihat bahwa koefisien NIKKEI t-1 tidak signifikan secara statistik pada α = 5% sehingga model tersebut menunjukkan bahwa NIKKEI t-1 tidak mempunyai pengaruh terhadap JSX. Hal ini tentunya tidak sesuai dengan uji kausalitas granger. Disamping itu, berdsarkan output juga terlihat bahwa nilai R-square negatif (seperti JSX VS FTSE). Berdasarkan pengalaman dalam membuat model sebelumnya, dalam pemodelan ini juga akan dicoba untuk memasukkan variabel bebas JSX t-1. Setelah memasukkan variabel bebas tersebut kedalam model ARCH (1) ternyata hasilnya masih belum baik, karena koefisien ARCH (1) masih belum signifikan secara statistik pada α = 5%. Oleh karena itu perlu dicari alternatif model lain. 16

17 Dependent Variable: JSX Method: ML ARCH Date: 05/23/06 Time: 14:55 Sample(adjusted): 2000: :06 Included observations: 65 after adjusting endpoints Convergence achieved after 278 iterations Coefficient Std. Error z-statistic Prob. JSX(-1) NIKKEI(-1) C Variance Equation C ARCH(1) R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Setelah dicoba untuk membentuk model GARCH (1,1), ternyata hasilnya menunjukkan bahwa kedua variabel independen telah signifikan secara statistik pada α = 5% dan koefisien dari ARCH (1) dan GARCH (1) juga telah signifikan secara stattistik pada α = 5%. Disamping itu terlihat bahwa R-square juga telah memliki nilai yang tinggi. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa model telah baik. 17

18 Dependent Variable: JSX Method: ML ARCH Date: 05/23/06 Time: 14:56 Sample(adjusted): 2000: :06 Included observations: 65 after adjusting endpoints Convergence achieved after 108 iterations Coefficient Std. Error z-statistic Prob. JSX(-1) NIKKEI(-1) C Variance Equation C ARCH(1) GARCH(1) R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Berdasarkan output diatas model yang didapat adalah sebagai berikut : JSX t = 51, , JSX t-1 0, NIKKEI t-1 s.e (30,39002) (0,019488) (0,001982) Dengan persamaan varian : σ 2 t = 362,8059 0, e t-1 + 0, σ 2 t-1 s.e (73,86664) (0,018554) (0,036255) Dari model diatas dapat dinyatakan bahwa antara JSX dan NIKKEI juga mempunyai hubungan terbalik, dimana jika pada bulan sebelumnya NIKKEI naik 1 point maka JSX akan turun sebesar 0, point. 18

19 4.5. Pemodelan Antara JSX Dan SSI Sebagaimana telah dibuktikan dalam uji kausalitas granger bahwa antara JSX dan SSI mempunyai hubungan dua arah atau simultan maka model yang akan digunakan untuk menggambarkan hubungan kedua pasar modal tersebut adalah menggunkan model VAR. Setelah dilakukan pengolahan data diadapat output yang menunjukkan adanya pengaruh signifikan dari JSX terhadap SSI dan begitu pulan sebaliknya (lihat output). Adapun model yang didapat adalah : JSX = JSX t SSI t-1 s.e ( ) ( ) ( ) SSI = JSX t SSI t-1 s.e ( ) ( ) ( ) Terlihat bahwa jika index di Singapore bulan lalu naik sebesar 1 point ternyata akan mengakibatkan index di Jakarta turun sebesar 0, point. Akan tetapi ketika index di Jakarta bulan lalu naik sebesar 1 point, index di Singapore justru naik sebesar 0, point. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan Index di Singapore berakibat buruk terhadap Indonesia. Hal ini dimungkinkan terjadi akibat peralihan investasi dari Jakarta ke Singapore. Sebaliknya ketika index di Jakarta menguat di Singapore juga ikut menguat. Hal ini diduga akibat terjadinya perbaikan ekonomi secara regional. Dengan demikian terlihat bahwa pengaruh Indonesia terhadap Singapore bersifat positip dalam pengertian Indonesia bukan merupakan ancaman bagi Singapore. Sebaliknya, pengaruh pasar Singapore terhadap Jakarta bersifat negatif, dimana Singapore mempunyai kemampuan untuk menekan pasar Indonesia. 19

20 Date: 05/23/06 Time: 15:01 Sample(adjusted): 2000: :06 Included observations: 65 after adjusting Endpoints Standard errors & t-statistics in parentheses JSX SSI JSX(-1) ( ) ( ) ( ) ( ) SSI(-1) ( ) ( ) ( ) ( ) C ( ) ( ) ( ) ( ) R-squared Adj. R-squared Sum sq. resids S.E. equation F-statistic Log likelihood Akaike AIC Schwarz SC Mean dependent S.D. dependent Determinant Residual Covariance Log Likelihood Akaike Information Criteria Schwarz Criteria

21 5. KESIMPULAN PENELITIAN DAN SARAN UNTUK PENELITIAN SELANJUTNYA 5.1. Kesimpulan Penelitian Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya berikut adalah beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dalam penelitian ini. a. Pola hubungan antara JSX dan FTSE, NIKEI dan SSI ternyata memiliki hubungan yang berbeda-beda. b. FTSE dan NIKKEI ternyata mempunyai pengaruh terhadap JSX, tetapi JSX tidak mempunyai pengaruh terhadap FTSE dan NIKKEI. Ini menunjukkan bahwa kondisi perekonomian negara maju akan berpengaruh terhadap perekonomian negara berkembang. c. Hubungan FTSE dan NIKKEI terhadap JSX adalah negatif atau berbalik dimana jika FTSE / NIKKEI naik maka JSX turun. Ini menandakan bahwa kenaikan FTSE dan NIKKEI justru menekan JSX. Hal ini dapat diduga adanya pengalihan investasi oleh para investor. d. JSX dan SSI berhubungan simultan tetapi JSX mempengaruhi SSI secara positif sedangkan SSI mempengaruhi JSX secara negatif. Artinya jika JSX naik maka SSI naik. Sedangkan jika SSI naik maka JSX malah turun Saran untuk Penelitian yang Akan Datang Penelitian ini dibuat dengan menggunakan perbandingan IHSG dari tiga negara yang penulis duga memiliki pengaruh terhadap IHSG Jakarta (JSX) dan menggunakan kurun waktu penelitian tahun (66 bulan). Penelitian lain dapat mencoba membuat model dalam kurun waktu berbeda. Peneltian lain juga dapat menggunakan pasar modal yang lain selain FTSE, NIKKEI dan SSI. 21

22 PROSES PEMBENTUKAN MODEL GAMBAR 1 Lampiran - 1 INPUT DATA TEST GRANGER HETERO SKEDASTIS Ya ARCH/ GARCH Tidak APAKAH HUBUNGAN DUA ARAH? Tidak REGRESI Tidak OTO KORELASI Ya TER KOINTEGRASI Tidak TRANS FORMASI PEM BEDAAN Ya MODEL VAR 22

23 DAFTAR PUSTAKA Anoraga Pandji, Pakarti Piji, Pengantar Pasar Modal, Cetakan kelima, 2006, Rineka Cipta. Gujarati, Damodar N, 2003, Basic Econometrics, 4 th edition, McGraw-Hill, Inc, New York. Hatter Mary Louise, Macroeconomics for Management, 2 nd Englewood Cliffs, New Jersey, edition, Prentice-Hall, Lestari Murti, Pengaruh variabel makro terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta Pendekatan beberapa model, Paper Seminar Nasional Akuntansi VIII, 2005 Roberts S Pindyck and Daniel, L Rubinfeld, 1998, Econometric Models and Economic Forecast, 4 th edition, Irwin Mcgraw-hill, New York. Novita Mila, Nachrowi Djalal, Dynamic Analysis of the Stock Price Index and the Exchange Rate Using Vector Autoregression (VAR) (an Empirical Study of the Jakarta Stock exchange, , keywords: Stock Price Index, Indonesia, Capital Market, Exchange Rate. Nahrowi Djalal, Hardius Eko, Memahami Model ARCH dan GARCH, Bahan Kuliah Ekonometri 2, Program Ilmu Akuntansi, FEUI. Tan, Jose Antonio R, Contagion Effects During the Asian Financial Crisis: Some Evidence from Stock Price Data (Pacific Basin Working Paper Series, Center for Pacific Basin Monetary and Economic Studies Economic Research Department Federal Reserve Bank of San Francisco, Wing Winarno, Memahahi pengolahan data dengan Eviews,

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah indeks harga saham gabungan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah indeks harga saham gabungan BAB IV HASIL PENELITIAN IV.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah indeks harga saham gabungan (JSX dan IDX), indeks Dow Jones (DJIA), indeks FTSE (FTSE), indeks

Lebih terperinci

Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun (juta rupiah)

Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun (juta rupiah) Lampiran I Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun 1983-2007 (juta rupiah) Tahun Penerimaan Pajak Pengeluaran Pemerintah 1983 150.392 1.627.530 1984 155.699 1.842300 1985 149.670

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun 69 Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun 2004-2010 Periode sbdepo Inflasi depo Jan-04 6.27 0.57 426.424 Feb-04 5.99-0.02 409.204 Mar-04 5.86 0.36 401.686 Apr-04

Lebih terperinci

REGRESI LINIER SEDERHANA

REGRESI LINIER SEDERHANA REGRESI LINIER SEDERHANA Model fungsi : Y = f (X) LAHIR = F (WUS) LAHIR, yaitu data jumlah kelahiran setahun lalu di sejumlah Kecamatan di Jateng WUS, yaitu data jumlah wanita usia subur di sejumlah Kecamatan

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 72 BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini alat analisis data yang digunakan adalah model regresi linear klasik (OLS). Untuk pembuktian kebenaran hipotesis dan untuk menguji setiap variabel

Lebih terperinci

BULAN

BULAN LAMPIRAN I Data Inflasi Bulanan Provinsi Sumatera Utara Menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Sumatera Utara Periode Januari 2002 - Desember 2013 TAHUN 2002 2003 2004 2005 2006 2007 BULAN JANUARI

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga SBI terhadap inflasi di Indonesia tahun 1984-2009 adalah sebagai

Lebih terperinci

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah:

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah: Rangga Handika Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah: Apakah berinvestasi pada saham bisa menutup penurunan pendapatan real kita yang tergerus inflasi? Untuk itu, marilah

Lebih terperinci

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia (ECONOMETRIC MODEL: SIMUTANEOUS EQUATION MODEL) The title of paper: ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia OLEH: S U R I A N I NIM: 1509300010009 UNIVERSITAS SYIAH KUALA PROGRAM DOKTOR

Lebih terperinci

Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan

Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan LAMPIRAN Lampiran 1. Data Penjualan dan Pasokan Bulan January 2005 2006 2007 Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan 293.57 291.82 325.64 546.955 359.88 762.063 February 297.05 291.82 341.45

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Kelayakan Data 4.1.1 Uji Stasioner Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series stasioner (tidak ada akar akar unit) atau tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan datatime series atau data runtun waktu sebanyak 12 observasi, yaitu

Lebih terperinci

Bandung, 31 Desember Tim Peneliti

Bandung, 31 Desember Tim Peneliti Kegiatan penelitian ini merupakan kegiatan penelitian kerja sama antara Bursa Efek Jakarta dengan Fakultas Ekonomi Unpad dengan judul Kontribusi/Peranan Pasar Modal Terhadap Perekonomian Indonesia yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SAAN. Berikut ini akan diuraikan secara rinci: terhadap IHSG pada periode Januari 2004 Desember 2008.

BAB V KESIMPULAN DAN SAAN. Berikut ini akan diuraikan secara rinci: terhadap IHSG pada periode Januari 2004 Desember 2008. 63 BAB V KESIMPULAN DAN SAAN Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan pada bab empat, maka dapat ditarik kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan penelitian tersebut. Dari hasil penelitian tentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode 1993-2013 kurun waktu

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis dan Hasil Regresi Semua data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai Desember

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 Data Regresi I obs X1 X2 X3 X4 Y 1 5.000000 1.000000 2.000000 18.00000 20.00000 2 4.000000 1.000000 2.000000 20.00000 20.00000 3 4.000000 2.000000 3.000000 20.00000 20.00000 4 3.000000 5.000000

Lebih terperinci

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2006-2013 INDAH AYU PUSPITA SARI 14213347/3EA16 Sri Rakhmawati, SE.,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini.

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran hipotesis penelitian.

Lebih terperinci

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel Hasil Common Effect Method: Panel Least Squares Date: 12/06/11 Time: 18:16 C 12.40080 1.872750 6.621707 0.0000 LOG(PDRB) 0.145885 0.114857 1.270151

Lebih terperinci

BAB IV ESTIMASI DAN ANALISIS MODEL

BAB IV ESTIMASI DAN ANALISIS MODEL BAB IV ESTIMASI DAN ANALISIS MODEL 4.1 Estimasi Regresi Model Akibat dari penggunaan Logaritma Natural (ln) pada sebagian variabel model, maka nilai koefisien dari model dengan (ln) menunjukkan besaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan industri asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2010-2013.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pola sejumlah data, kemudian menyajikan informasi tersebut dalam bentuk yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pola sejumlah data, kemudian menyajikan informasi tersebut dalam bentuk yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kuantitatif, yaitu menggunakan metode numerik dan grafis untuk mengenali pola sejumlah

Lebih terperinci

BAB XI UJI HIPOTESIS

BAB XI UJI HIPOTESIS BAB XI UJI HIPOTESIS Pendahuluan Uji hipotesis merupakan suatu prosedur untuk pembuktian kebenaran sifat populasi berdasarkan data sampel. Dalam melakukan penelitian berdasarkan sampel, seorang peneliti

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. inflasi dengan pengangguran di Indonesia periode , yang terjadi pada

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. inflasi dengan pengangguran di Indonesia periode , yang terjadi pada BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil uji kausalitas Granger ada hubungan satu arah antara inflasi dengan pengangguran di Indonesia periode 1991-2014, yang terjadi pada lag 3. Artinya,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dilakukan pengujian terhadap data yang meliputi pemilihan model dengan membandingkan antara model linear dan model logarima, pengujian kausalitas,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1) Dalam jangka pendek produksi beras Indonesia berpengaruh negatif dan. terhadap besarnya impor beras Indonesia.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1) Dalam jangka pendek produksi beras Indonesia berpengaruh negatif dan. terhadap besarnya impor beras Indonesia. 56 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan beberapa temuan dan uji dalam penelitian ini, peneliti mengambil beberapa kesimpulan yaitu : 1) Dalam jangka pendek produksi beras Indonesia berpengaruh

Lebih terperinci

BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA

BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA Pendahuluan Intepretasi data adalah salah satu komponen penting dalam tahap akhir olah data. Ketika data telah diolah maka inilah kunci dari akhir tahap olah data sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut : 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio (DER), price to earning ratio (PER), dan earning pershare (EPS) terhadap return

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengantar Bab 4 akan memaparkan proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data. Data akan diolah dalam bentuk persamaan regresi linear berganda dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini, sampel yang dijadikan objek penelitian adalah perusahaan yang bergerak di bidang farmasi dari tahun 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

Pusat Statistik. Adapun data yang telah di olah terdapat terdapat pada tabel 6.1

Pusat Statistik. Adapun data yang telah di olah terdapat terdapat pada tabel 6.1 BAB VI ANALISA DATA 6.1. Deskripsi Data Data yai g dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, terutama bersumber dari Badan Pusat Statistik, Intenational Financial Statistic dan situs Badan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I HASIL REGRESI DAN UJI ASUMSI KLASIK PENDUGAAN PARAMETER MODEL SIMULTAN

LAMPIRAN I HASIL REGRESI DAN UJI ASUMSI KLASIK PENDUGAAN PARAMETER MODEL SIMULTAN DAFTAR PUSTAKA Basri, Faisal. 2002. Perekonomian Indonesia : Tantangan dan Harapan bagi Kebangkitan Indonesia. Jakarta : Erlangga. Bratakusumah, Deddy Supriady dan Dadang, Solihin. 2004. Otonomi Penyelenggaraan

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling No Nama Bank Kriteria 1 Kriteria 2 Yang memenuhi kriteria 1 dan 2 1 PT. BPD Aceh 2 PT. BPD Bali 3 PT. BPD Bengkulu - - 4 PT.

Lebih terperinci

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun 72 Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun 2005-2010 Kode Kabupaten/Kota Tahun Bekerja PDRB Pengeluaran Pemerintah

Lebih terperinci

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari 76 Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun 2010 2014 (Ton) Bulan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Januari 570 1.277 1.091 1.264 511 Februari 880 1.058 1.486 1.254 447 Maret 1.095 1.078

Lebih terperinci

Kredit (Y) Pendapatan (x1) Usia (x3) Modal Kerja (x2) Universitas Sumatera Utara

Kredit (Y) Pendapatan (x1) Usia (x3) Modal Kerja (x2) Universitas Sumatera Utara No Kredit (Y) Pendapatan (x1) Modal Kerja (x2) Usia (x3) Jumlah Tanggungan (x4) 1 1000000 80000 80000 20 0 2 1000000 275000 500000 21 1 3 1500000 400000 550000 25 1 4 2000000 400000 1000000 25 1 5 2000000

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian Lampiran 1 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian No. Nama Perusahaan 1 PT. Colorpak Indonesia 2 PT. Gudang Garam 3 PT. Sumi Indo Kabel 4 PT. Multi Bintang Indonesia 5 PT. Metrodata Electronics

Lebih terperinci

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. LAMPIRAN Lampiran 1. Evaluasi Model Evaluasi Model Keterangan 1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. 2)

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Data Panel Guna menjawab pertanyaan penelitian sebagaimana telah diutarakan dalam Bab 1, dalam bab ini akan dilakukan analisa data melalui tahap-tahap yang telah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode 38 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya merupakan data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data 1.1 Analisis Deskripsi Data BAB IV HASIL DAN ANALISIS Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun 1996-2012. Data tersebut

Lebih terperinci

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa)

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa) 81 Lampiran 1 Jumlah Penduduk, Rumahtangga, dan Rata-rata Anggota Rumahtangga Tahun Jumlah Penduduk (ribu jiwa) Jumlah Rumahtangga Rata-rata Anggota Rumahtangga (1) (2) (3) (4) 2000 205.132 52.008,3 3,9

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI sejak awal periode 2010-2014. Dari 14 perusahaan tercatat ada

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta. Mattjik AS &M. Sumertajaya, (2000). Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. IPB Press. Bogor. Nataludin. (2001). Potensi

Lebih terperinci

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian No. Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3 Ke 1. ASII PT. Astra Internasional, Tbk. 1 2. AUTO PT. Astra Otoparts, Tbk. 2 3. BRAM PT. Indokordsa, Tbk. 3

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis regresi data panel menunjukkan bahwa model

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis regresi data panel menunjukkan bahwa model BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis regresi data panel menunjukkan bahwa model random effect yang diterima, dan berdasarkan pengujian disimpulkan sebagai berikut: 1. Dana alokasi umum

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Desember 2009 dalam kondisi jangka pendek.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Desember 2009 dalam kondisi jangka pendek. 45 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan penelitian ini adalah: 1) Secara individu variabel Jumlah Uang Beredar (M1) tidak

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi 53 BAB 1V 4.1 Diskripsi Data Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi masyarakat di Indonesia tahun 1995-2014 dengan model error correction

Lebih terperinci

Variabel Mempengaruhi IR untuk periode

Variabel Mempengaruhi IR untuk periode Variabel Mempengaruhi IR untuk periode 2007 2008 Oleh: Wilson R. L. Tobing Adler Haymans Manurung Abstract Paper ini bertujuan untuk mengeksplorasi variable yang mempengaruhi Initial Return. Metode Regressi

Lebih terperinci

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata L A M P I R A N 95 96 Lampiran 1 (Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata TAHUN PAD Sektor Pariwisata Jumlah

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas hasil regresi model nilai tukar riil rupiah (RER) jangka panjang dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS), dan model nilai tukar

Lebih terperinci

MODEL AUTOREGRESSIVE (AR) ATAU MODEL UNIVARIATE

MODEL AUTOREGRESSIVE (AR) ATAU MODEL UNIVARIATE MODEL AUTOREGRESSIVE (AR) ATAU MODEL UNIVARIATE Data yang digunakan adalah data M2Trend.wf1 (buku rujukan pertama, bab-8). Model analisisnya adalah Xt = M2 diregresikan dengan t = waktu. Model yang akan

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Spread Harga (Market Value dan Intrinsik Value) Pada

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Spread Harga (Market Value dan Intrinsik Value) Pada Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Spread Harga (Market Value dan Intrinsik Value) Pada Latar Belakang Masalah ORI (Studi Kasus ORI 1 sampai dengan ORI 5) Desmon Silitonga Pananda Pasaribu Reza priyambada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Semua data yang digunkana dalam analisis ini merupakan data sekunder mulai tahun 1995 sampai tahun 2014 di Indonesia. Penelitian ini dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN ANALISIS

BAB 1V HASIL DAN ANALISIS BAB 1V HASIL DAN ANALISIS 4.1 Diskripsi Data Penelitian 4.1.1 Nilai Tukar Rupiah Nilai tukar adalah harga suatu mata uang suatu Negara dalam satuan mata uang asing, yang mana jumlah mata uang asing tersebut

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER

LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER LAMPIRAN 1 Kuisioner Penelitian No : KUISIONER ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH DI KOTA MEDAN (STUDI KASUS PT. BRI MEDAN) Oleh:

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : terhadap permintaan uang (M2) 2000:Q1 2008:Q2.

BAB V PENUTUP. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : terhadap permintaan uang (M2) 2000:Q1 2008:Q2. BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pendapatan nasional (Y) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan uang (M2) 2000:Q1

Lebih terperinci

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini 56 BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN 6.1. Analisis Hasil Regresi dan Pengujian Hipotesis 6.1.1. Pemilihan Model Regresi Pemilihan model regresi ini menggunakan uji Mackinnon, white and Davidson (MWD) yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan beberapa temuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil. kesimpulan yaitu

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan beberapa temuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil. kesimpulan yaitu BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan beberapa temuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil kesimpulan yaitu 1) Dalam jangka pendek jumlah uang beredar tidak berpengaruh atau tidak signifikan terhadap

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP , maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP , maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa perhitungan regresi dan efisiensi, serta pembahasan permintaan (konsumsi) energi listrik di Indonesia dalam periode 1990-2010, maka dapat ditarik

Lebih terperinci

PERILAKU HARGA KONTRAK BERJANGKA INDEKS EMAS (Studi pada Bursa Berjangka Jakarta Tahun 2015)

PERILAKU HARGA KONTRAK BERJANGKA INDEKS EMAS (Studi pada Bursa Berjangka Jakarta Tahun 2015) PERILAKU HARGA KONTRAK BERJANGKA INDEKS EMAS (Studi pada Bursa Berjangka Jakarta Tahun 2015) THE BEHAVIOR OF THE INDEX FUTURES CONTRACT PRICE OF GOLD (Study in Jakarta Futures Exchange Year 2015) Dwi Candra

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk mengetahui apakah data yang dipakai sudah stationary dalam penelitian ini

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk mengetahui apakah data yang dipakai sudah stationary dalam penelitian ini 42 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Unit Root Untuk mengetahui apakah data yang dipakai sudah stationary dalam penelitian ini diuji dengan uji unit roots yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini berisi analisis hasil penelitian mengenai Pengaruh Perkembangan Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun 1994-2009. Analisis data

Lebih terperinci

TIME SERIES DENGAN K-STAT &EVIEWS

TIME SERIES DENGAN K-STAT &EVIEWS TIME SERIES DENGAN K-STAT &EVIEWS Oleh Prana Ugiana Gio Video Cara Mendownload Aplikasi Olah Data K-Stat : https://www.youtube.com/watch?v=cnywqjes6hq Menggunakan Aplikasi Olah Data K-Stat secara Online:

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana telah diketahui bahwa tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana telah diketahui bahwa tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Sebagaimana telah diketahui bahwa tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui tingkat efektifitas kebijakan pemerintah pada industri pemotongan hewan. Kebijakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman No Nama Perusahaan Tanggal Listing Kriteria 1 2 3 1. PT. Cahaya Kalbar Tbk 9 Juli 1996 2. PT. Delta Djakarta Tbk 27 Februari 1984 3. PT.

Lebih terperinci

BAB IV. Hasil dan Pembahasan. 1. Analisis Deskriptif Saham Sektor Pertanian. dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor-sektor ini

BAB IV. Hasil dan Pembahasan. 1. Analisis Deskriptif Saham Sektor Pertanian. dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor-sektor ini BAB IV Hasil dan Pembahasan A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Analisis Deskriptif Saham Sektor Pertanian Jakarta Islamic Index dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur untuk mengukur kinerja suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel-variabel independen

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel-variabel independen BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Data Penelitian Jenis data yang digunakan adalah data panel yang berbentuk dari tahun 2006 sampai tahun 2013 yang mencakup 33 propinsi di Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bagian dari penelitian ini akan menguji permodelan dengan panel data, pengujian asumsinya, serta pembahasan analisis atas hasil dari regresi panel data tersebut. 4.1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek merupakan lembaga yang menyelenggarakan kegiatan sekuritas di Indonesia.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek merupakan lembaga yang menyelenggarakan kegiatan sekuritas di Indonesia. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Objek Penelitian Bursa Efek merupakan lembaga yang menyelenggarakan kegiatan sekuritas di Indonesia. Dahulu terdapat dua bursa efek di Indonesia, yaitu Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5. 1 Pengantar Bab 5 akan memaparkan proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data. Data diolah dalam bentuk persamaan regresi linear berganda dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini didasari oleh gejolak/volatilitas nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing (valuta asing).pada nilai transaksi jual beli valuta asing yang

Lebih terperinci

MASALAH-MASALAH DALAM MODEL REGRESI LINIER

MASALAH-MASALAH DALAM MODEL REGRESI LINIER MASALAH-MASALAH DALAM MODEL REGRESI LINIER Pendahuluan Analisis model regresi linier memerlukan dipenuhinya berbagai asumsi agar model dapat digunakan sebagai alat prediksi yang baik. Namun tidak jarang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1) Secara statistik variabel dana pihak ketiga mempengaruhi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Penelitian

Lampiran 1. Data Penelitian Cilacap Banyumas Purbalingga Banjarnegara Kebumen Purworejo Wonosobo Magelan g Lampiran 1. Data Penelitian Kab / Kota Tahun Kemiskinan UMK TPT AMH LnUMK (%) (Rb Rp) (%) (%) 2010 18.11 698333 13.4565 9.75

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Heterokidastisitas Dalam uji white, model regresi linier yang digunakan dalam penelitian ini diregresikan untuk mendapatkan nilai residualnya. Kemudian

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar (M1) dan Harga Premium Bersubsidi

BAB V PENUTUP. Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar (M1) dan Harga Premium Bersubsidi BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambildari penelitian dan pembahasan Pengaruh Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar (M1) dan Harga Premium Bersubsidi terhadap Inflasi di Indonesia Periode

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian 62 BAB IV Analisis Data 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank bank yang beroperasi di

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pembahasan untuk membuktikan kebenaran dari suatu hipotesis. Saran dibuat. atau mengembangkan penelitian yang berkaitan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pembahasan untuk membuktikan kebenaran dari suatu hipotesis. Saran dibuat. atau mengembangkan penelitian yang berkaitan. 66 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bagian ini berisikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang diterangkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu kepemilikan

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI SUMATERA BARAT (PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODELS) Oleh : Melty Roza Adry ABSTRACT

ANALISIS INVESTASI SUMATERA BARAT (PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODELS) Oleh : Melty Roza Adry ABSTRACT ANALISIS INVESTASI SUMATERA BARAT (PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODELS) Oleh : Melty Roza Adry ABSTRACT The purpose of this research are to analysis effect economic growth and interest rate to investment

Lebih terperinci

Lampiran 1. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (%)

Lampiran 1. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (%) Lampiran 1 Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2014 Kab. Asahan 18 13 20 69 9 Kab. Dairi 0 59 41 82-35 Kab. Deli Serdang 13 159 27 22 22 Kab.

Lebih terperinci

MENENTUKAN MODEL EKONOMI BERSTRUKTUR MELALUI ANALISIS VECTOR AUTO REGRESSION (VAR) DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PERIODE

MENENTUKAN MODEL EKONOMI BERSTRUKTUR MELALUI ANALISIS VECTOR AUTO REGRESSION (VAR) DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PERIODE Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 MENENTUKAN MODEL EKONOMI BERSTRUKTUR MELALUI ANALISIS VECTOR AUTO REGRESSION

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab 4 akan membahas lebih dalam mengenai proses pengolahan data, dimulai dari penjelasan mengenai statistik deskriptif sampai dengan penjelasan mengenai hasil dari analisis

Lebih terperinci

ANALISIS KETAHANAN PANGAN PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN METODE REGRESI DATA PANEL

ANALISIS KETAHANAN PANGAN PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN METODE REGRESI DATA PANEL Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 03 (2014), pp. 237 251. ANALISIS KETAHANAN PANGAN PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN METODE REGRESI DATA PANEL Doni Silalahi, Rachmad Sitepu, Gim Tarigan Abstrak.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yakni sebesar 33,03% diterangkan di luar model dari penelitian ini. Dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yakni sebesar 33,03% diterangkan di luar model dari penelitian ini. Dengan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa dari hasil analisisis regresi diperoleh nilai dari R 2 sebesar 0.669740, berarti penyebaran data

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai penutup dari skripsi ini, akan disajikan kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya. Kemudian, akan di sampaikan pula saran yang didasarkan pada

Lebih terperinci

Lampiran 1. Metodologi Penelitian. Regresi Panel Data Bentuk umum data panel, baik yang pooling atau kombinasi, adalah :

Lampiran 1. Metodologi Penelitian. Regresi Panel Data Bentuk umum data panel, baik yang pooling atau kombinasi, adalah : 58 Lampiran 1. Metodologi Penelitian Regresi Panel Data Bentuk umum data panel, baik yang pooling atau kombinasi, adalah : Y it = α + β 1 X 1 it + β 2 X 2 it + ε it di mana: i menyatakan individual ke

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Saham Gabungan (IHSG) pada periode Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Saham Gabungan (IHSG) pada periode Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode 51 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan beberapa temuan dan uji dalam penelitian ini, peneliti mengambil beberapa kesimpulan yaitu : 1. Inflasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang dapat diperoleh dari pasar uang atau bisa juga dari pasar valas.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang dapat diperoleh dari pasar uang atau bisa juga dari pasar valas. 38 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A.Gambaran Umum Dalam perdagangan internasional kegiatan mengimpor barang dari suatu Negara ke Negara lain yang dilakukan para importir tidak mungkin membayarnya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Jumlah pakan konsentrat (X 1 ) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap hasil

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Konvergensi antar Provinsi di Indonesia adalah sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. Konvergensi antar Provinsi di Indonesia adalah sebagai berikut: BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian dan pembahasan terhadap Konvergensi antar Provinsi di Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil regresi pada analisis

Lebih terperinci

Bab V. Penutup. 5.1 Kesimpulan

Bab V. Penutup. 5.1 Kesimpulan Bab V Penutup 5.1 Kesimpulan Negara-negara yang digunakan dalam penelitian ini merupakan sembilan negara Asia yang pernah terkena krisis tahun 1997 dengan periode pengamatan tahun 2011-2014. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Dalam gambaran umum mengenai responden ini akan disajikan data yang telah diperolah dari penelitian yang telah dilakukan pada 100 orang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Koesioner

Lampiran 1. Koesioner Lampiran 1. Koesioner PENGENALAN TEMPAT DAN PROFIL PERUSAHAAN Kabupaten/Kota Kecamatan Kelurahan Lokasi Klaster BDSP Nama Perusahaan Tanggal Berdiri Nomor Badan Hukum Tanggal Penetapan Badan Hukum Alamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini dilakukan berdasarkan data series bulan yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia (BI) dan Badan Pusat Statistik (BPS), diantaranya adalah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. terhadap variabel Y (PAD) Kabupaten Kapuas Hulu. signifikan terhadap variabel Y (PAD) Kabupaten Kapuas Hulu.

BAB V PENUTUP. terhadap variabel Y (PAD) Kabupaten Kapuas Hulu. signifikan terhadap variabel Y (PAD) Kabupaten Kapuas Hulu. 64 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 1. Variabel X 1 (PDRB) Kabupaten Kapuas Hulu berpengaruh secara signifikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Perkembangan BEI dan perusahaan Manufaktur Sejarah Bursa Efek Indonesia yang didirikan oleh pemerintah Belanda di mulai sejak tahun 1912 namun kemudian

Lebih terperinci