Keuntungan potensial bagi organisasi yang mengimplementasikan system manajemen mutu dengan menggunakan Standar Internasional ini, adalah :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Keuntungan potensial bagi organisasi yang mengimplementasikan system manajemen mutu dengan menggunakan Standar Internasional ini, adalah :"

Transkripsi

1 9001: UMUM Adopsi sistem manajemen mutu merupakan keputusan strategis bagi sebuah organisasi yang dapat membantu meningkatkan kinerja secara keseluruhan dan menyediakan landasan inisiatif untuk pengembangan yang berkelanjutan. Keuntungan potensial bagi organisasi yang mengimplementasikan system manajemen mutu dengan menggunakan Standar Internasional ini, adalah : a) Kemampuan untuk menyediakan produk(s) dan jasa(s) secara konsisten yang sesuai dengan persyaratan customer dan ketetapan(s) dan peraturan(s) yang berlaku; b) Menyediakan peluang untuk meningkatkan kepuasan customer; c) Memperhatikan resiko dan peluang sesuai dengan konteks dan tujuannya; d) Kemampuan mendemonstrasikan kesesuaian terhadap persyaratan system manajemen mutu. Standar Internasional ini dapat digunakan baik oleh pihak internal maupun eksternal. Bukan tujuan dari Standar Internasional ini untuk dilakukannya : - Penyeragaman struktur dari system manajemen mutu yang berbeda-beda; - Penyamaan dokumentasi sesuai dengan struktur klausul dari Standar Internasional ini; - Penggunaan istilah khusus di Standar Internasional ini diterapkan dalam organisasi. Persyaratan khusus system manajemen mutu di standar internasional ini, melengkapi persyaratan(s) untuk produk dan jasa. Standar Internasional ini menggunakan process approach, yang digabungkan dengan siklus Plan- Do-Check- Action ( PDCA ) dan risk based thinking. Process approach memungkinkan organisasi untuk merencanakan proses2 dan interaksinya. Siklus PDCA memungkinkan organisasi memastikan bahwa proses2 tersebut sumberdayanya mencukupi dan dikelola, dan peluang improvement ditetapkan dan dilakukan. risk based thinking memungkinkan organisasi untuk menentukan factor-faktor yang dapat menyebabkan proses dan system manajemen mutu menyimpang dari yang sudah direncanakan, dan juga untuk dilakukannya control preventif untuk meminimalisir dampak negative dan untuk memaksimalkan peluang sebagaimana yang terlihat. ( lihat klausul A.4 ) Kekonsistenan memenuhi persyaratan dan memperhatikan keinginan dan harapan di masa yang akan datang memberikan suatu tantangan bagi organisasi didalam lingkungan yang bertumbuh SDS/PSPM/05/2016 Page 1

2 secara dinamis dan kompleks. Untuk mencapai sasaran ini, organisasi mungkin perlu mengadopsi berbagai jenis improvement sebagai tambahan untuk mengoreksi dan untuk continual improvement, misalnya terobosan perubahan, inovasi dan re-organisasi. Di Standar Internasional ini, digunakan kata-kata sebagai berikut : - shall yang berarti mensyaratkan; - should yang berarti merekomendasikan - may yang berarti memperbolehkan - can yang berarti kemungkinan atau kemampuan. Informasi yang di tandai dengan CATATAN adalah sebagai panduan dalam memahami atau mengklarifikasi persyaratan yang terkait. 0.2 Prinsip Manajemen Mutu Standar Internasional ini didasarkan pada prinsip manajemen mutu sebagaimana dijelaskan di ISO Penjelasan itu mencakup pernyataan setiap prinsip, alasan mengapa prinsip tersebut penting buat organisasi, beberapa contoh keuntungan terkait dengan prinsip tersebut, dan contoh2 tindakan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja organisasi ketika menerapkan prinsip tersebut. Prinsip manajemen mutu tersebut adalah : - Customer focus : fokus pada customer - Leadership : kepemimpinan - Engagement of people : keterlibatan orang - Process approach : pendekatan proses - Improvement : peningkatan/perbaikan - Evidence-based decision making : pengambilan keputusan berdasarkan bukti - Relationship management : manajemen hubungan 0.3 Pendekatan proses Umum Standar Internasional ini menganjurkan dipakainya pendekatan proses pada saat mengembangkan, mengimplementasikan dan meningkatkan keefektifan system manajemen mutu, yang bertujuan untuk menaikkan kepuasan customer dengan cara memenuhi persyaratan customer. Persyaratan tertentu yang dianggap penting ketika mengadopsi pendekatan proses diatur dalam 4.4 Pemahaman dan pengelolaan proses2 yang saling berkaitan sebagai sebuah system, berperan untuk efektif dan efisiensinya organisasi dalam mencapai hasil yang diinginkan. Pendekatan ini memungkinkan organisasi untuk mengontrol saling keterkaitan dan saling ketergantungan proses2 didalam system, sehingga kinerja keseluruhan organisasi dapat ditingkatkan. SDS/PSPM/05/2016 Page 2

3 Pendekatan proses melibatkan definisi sistematis dan manajemen proses, dan interaksinya, untuk mencapai hasil yang diinginkan yang sesuai dengan kebijakan mutu dan arahan strategis organisasi. Manajemen proses dan system secara keseluruhan dapat dicapai dengan menggunakan siklus PDCA ( lihat ) dengan berfokus pada risk-based-thinking ( lihat ) yang bertujuan untuk mengambil keuntungan dari peluang yang ada dan mencegah hasil yang tidak diinginkan. Aplikasi pendekatan proses didalam system manajamen mutu memungkinkan : a) Memahami dan konsisten dalam memenuhi persyaratan; b) Mempertimbangkan proses untuk menambah nilai ( added value ); c) Pencapaian kinerja proses yang efektif; d) Meningkatkan proses berdasarkan evaluasi data dan informasi; Gambar.1 memperlihatkan skema beberapa proses dan interaksi antar elemen. Titik2 pengawasan dan pengukuran yang dibutuhkan untuk pengontrolan, spesifik untuk setiap proses dan akan bervariasi tergantung pada resiko yang terkait. Gb.1 : skema penggambaran elemen2 proses tunggal Siklus Plan Do-Check-Action Siklus PDCA dapat diterapkan di seluruh proses dan system manajemen mutu secara keseluruhan. Gb.2 mengilustrasikan bagaimana klausul 4 dapat dikelompokkan dalam kaitannya dengan siklus PDCA. SDS/PSPM/05/2016 Page 3

4 Gb.2 Gambaran struktur Standar Internasional ini dalam siklu PDCA Secara singkat siklus PDCA dapat dijelaskan sebagai berikut : - Plan : menetapkan sasaran dari system dan proses2nya, dan sumberaday yang diperlukan untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan persyaratan customer dan kebijakan organisasi; - Do : mengimplementasikan apa yang sudah direncanakan; - Check : memantau dan (jika dapat dilakukan) mengukur proses serta menghasilkan produk dan jasa dibandingkan dengan kebijakan, sasaran, dan persyaratannya dan melaporkan hasilnya; - Act melakukan tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja, Risk Based Thinking ( Berpikir Berbasiskan Resiko ) Risk Base Thinking -RBT ( lihat klausul 4.4 ) adalah penting untuk mencapai system manajemen mutu yang efektif. Konsep RBT secara implisit sudah dimasukkan kedalam Standar Internasional ini pada versi sebelumnya, sebagai contoh : melakukan preventive action untuk menghilanglkan potensi ketidaksesuaian, menganalisa berbagai ketidaksesuaian yang terjadi, dan melakukan tindakan untuk mencegah agar tidak terulang kembali sesuai dengan dampak dari ketidaksesuaian tersebut. Untuk menyesuaikan dengan persyaratan standar internasional ini, organisasi perlu merencanakan dan mengimplementasikan tindakan2 yang ditujukan pada resiko2 dan peluang2. Menangani baik resiko maupun peluang menjadi dasar untuk meningkatkan keefektifan system manajemen mutu, mencapai hasil yang diperbaiki dan mencegah dampak2 negatif. SDS/PSPM/05/2016 Page 4

5 Peluang dapat muncul sebagai hasil dari situasi yang baik untuk mencapai hasil yang diharapkan, contohnya, serangkaian keadaan yang memungkinkan organisasi mendapatkan customer, mengembangkan produk baru dan jasa, mengurangi waste atau meningkatkan produktivitas. Tindakan penanganan peluang dapat juga meliputi hal-hal yang berkaitan dengan resiko. Resiko adalah dampak dari ketidakpastian, dan ketidakpastian itu dapat berupa dampak negative atau positif. Sebuah penyimpangan positif yang muncul dari suatu resiko dapat menjadi peluang, tapi tidak semua dampak positif menghasilkan peluang. 0.4 Hubungan dengan standar system manajemen lainnya. Standar internasional ini memakai kerangka kerja yang dikembangkan oleh ISO untuk meningkatkan keselarasan standar internasional ini kedalam system manajemen ( lihat klausul 4.1 ) Standar internasional ini memungkinkan sebuah organisasi menggunakan pendekatan proses, berpasangan dengan siklus PDCA dan risk-based-thinking, dan juga untuk menyelaraskan atau mengintegrasikan system manajemen mutu ini dengan persyaratan standar system manajemen lainnya. Hubungan Standar internasional ini dengan ISO 9000 dan ISO 9004 adalah sebagai berikut : - ISO 9000 Sistem Manajemen Mutu Dasar-dasar dan kosa kata, menyediakan latar belakang yang penting untuk pemahaman dan implementasi standar internasional ini secara mencukupi; - ISO 9004 Pengelolaan keberhasilan yang berkelanjutan suatu organisasi sebuah pendekatan manajemen mutu, memberikan panduan bagi organisasi yang memutuskan untuk melebihi dari yang dipersyaratkan oleh standar internasional ini. Lampiran B menyediakan secara rinci standar internasional lainnya tentang manajemen mutu dan system manajemen mutu yang telah dibuat oleh ISO/TC 176 Standar internasional ini tidak mencakup persyaratan khusus untuk system manajemen lainnya, seperti misalnya untuk manajemen lingkungan, manajemen kesehatan dan keselamatan kerja, atau manajemen keuangan. Standar system manajemen mutu sector tertentu yang didasarkan pada standar internasional ini sudah dibuat beberapa sector. Beberapa diantaranya menentukan persyaratan manajemen mutu tambahan, sementara yang lainnya terbatas hanya untuk memberikan panduan bagaimana menerapkan standar internasional ini pada sector tertentu. SDS/PSPM/05/2016 Page 5

6 ISO 9001:2015 to ISO 9001:2008 Correlation Matrix ISO 9001:2015 ISO 9001: Scope 1 Scope 1.1 General 4 Context of the organization 4 Quality management system 4.1 Understanding the organization and its 4 Quality management system context 5.6 Management review 4.2 Understanding the needs and expectations 4 Quality management system of interested parties 5.6 Management review 4.3 Determining the scope of the quality 1.2 Application management system Quality manual 4.4 Quality management system and its 4 Quality management system processes 4.1 General requirements 5 Leadership 5 Management responsibility 5.1 Leadership and commitment 5.1 Management commitment General 5.1 Management commitment Customer focus 5.2 Customer focus 5.2 Policy 5.3 Quality policy Establishing the Quality Policy 5.3 Quality policy Communicating the Quality Policy 5.3 Quality policy 5.3 Organizational roles, responsibilities and authorities Responsibility and authority Management representative Quality management system planning 6 Planning Quality management system planning 6.1 Actions to address risks and opportunities Quality management system planning Preventive action 6.2 Quality objectives and planning to achieve Quality objectives them 6.3 Planning of changes Quality management system planning 7 Support 6 Resource management 7.1 Resources 6 Resource management General 6.1 Provision of resources People 6.1 Provision of resources Infrastructure 6.3 Infrastructure Environment for the operation of processes 6.4 Work environment Monitoring and measuring resources 7.6 Control of monitoring and measuring equipment General 7.6 Control of monitoring and measuring SDS/PSPM/05/2016 Page 6

7 equipment Measurement traceability 7.6 Control of monitoring and measuring equipment Organizational knowledge No equivalent clause 7.2 Competence General Competence, training and awareness 7.3 Awareness Competence, training and awareness 7.4 Communication Internal communication 7.5 Documented information 4.2 Documentation requirements General General Creating and updating Control of documents Control of records Control of documented Information Control of documents Control of records 8 Operation 7 Product realization 8.1 Operational planning and control 7.1 Planning of product realization 8.2 Requirements for products and services 7.2 Customer-related processes Customer communication Customer communication Determination of requirements for products and services Determination of requirements related to the product Review of the requirements for products and services Review of requirements related to the product Changes to requirements for products and services Review of requirements related to the product 8.3 Design and development of products and services 7.3Design and development General Design and development planning Design and development planning Design and development planning Design and development inputs Design and development inputs Design and development controls Design and development review Design and development verification Design and development validation Design and development outputs Design and development outputs Design and development changes Control of design and development changes 8.4 Control of externally provided processes, products and services Purchasing process General 4.1 General requirements Purchasing process Type and extent of control Purchasing process Verification of purchased product Information for external providers Purchasing information Verification of purchased product 8.5 Production and service provision 7.5 Production and service provision SDS/PSPM/05/2016 Page 7

8 8.5.1 Control of production and service provision Control of production and service provision Validation of processes for production and service provision Identification and traceability Identification and traceability Property belonging to customers or Customer property external providers Preservation Preservation of product Post-delivery activities Control of production and service provision Control of changes Control of Design and Development Changes 8.6 Release of products and services Verification of purchased product Monitoring and measurement of product 8.7 Control of nonconforming outputs 8.3 Control of nonconforming product 9 Performance evaluation 8 Measurement, analysis and improvement 9.1 Monitoring, measurement, analysis and evaluation 8 Measurement, analysis and improvement General 8.1 General Monitoring and Measurement Processes Customer satisfaction Customer satisfaction Analysis and evaluation 8.4 Analysis of data 9.2 Internal audit Internal audit 9.3 Management review 5.6 Management review General General Management review input Review input Management review output Review output 10 Improvement 8.5 Improvement 10.1 General Continual improvement 10.2 Nonconformity and corrective action 8.3 Control of nonconforming product Corrective action 10.3 Continual Improvement Continual improvement Preventive action SDS/PSPM/05/2016 Page 8

9 ISO 9001:2008 to ISO 9001:2015 Correlation Matrix ISO 9001:2008 ISO 9001: Scope 1 Scope 1.1 General 1 Scope 1.2 Application 4.3 Determining the scope of the quality management system 4 Quality management system 4 Context of the organization 4.1 Understanding the organization and its context 4.2 Understanding the needs and expectations of interested parties 4.4 Quality management system and its processes 4.1 General requirements 4.4 Quality management system and its processes 8.4 Control of externally provided processes, products and services 4.2 Documentation requirements 7.5 Documented information General General Quality manual 4.3 Determining the scope of the quality management system General 4.4 Quality management system and its Processes Control of documents Creating and updating Control of documented Information Control of records Creating and updating Control of documented Information 5 Management responsibility 5 Leadership 5.1 Management commitment 5.1 Leadership and commitment General 5.2 Customer focus Customer focus 5.3 Quality policy 5.2 Policy Establishing the Quality policy Communicating the Quality policy 5.4 Planning 6 Planning Quality objectives 6.2 Quality objectives and planning to achieve SDS/PSPM/05/2016 Page 9

10 them Quality management system planning 5.3 Organizational roles, responsibilities and authorities 6 Planning 6.1 Actions to address risks and opportunities 6.3 Planning of changes 5.5 Responsibility, authority and communication 5 Leadership Responsibility and authority 5.3 Organizational roles, responsibilities and authorities Management representative 5.3 Organizational roles, responsibilities and authorities Internal communication 7.4 Communication 5.6 Management review 4 Quality management system 4.1 Understanding the organization and its context 4.2 Understanding the needs and expectations of interested parties 9.3 Management review General General Review input Management review input Review output Management review output 6 Resource management 7 Support 7.1 Resources 6.1 Provision of resources General People 6.2 Human resources 7.2 Competence General 7.2 Competence Competence, training and awareness 7.2 Competence 7.3 Awareness 6.3 Infrastructure Infrastructure 6.4 Work environment Environment for the operation of processes 7 Product realization 8 Operation 7.1 Planning of product realization 8.1 Operational planning and control 7.2 Customer-related processes 8.2 Requirements for products and services Determination of requirements related to Determination of requirements for products the product Review of requirements related to the product and services Review of the requirements for products and services Changes to requirements for products and services Customer communication Customer communication 7.3 Design and development 8.3 Design and development of products and SDS/PSPM/05/2016 Page 10

11 services Design and development planning General Design and development planning Design and development inputs Design and development Inputs Design and development outputs Design and development outputs Design and development review Design and development controls Design and development verification Design and development controls Design and development validation Design and development controls Control of design and development changes Design and development changes Control of changes 7.4 Purchasing 8.4 Control of externally provided processes, products and services Purchasing process 8.4 Control of externally provided processes, products and services General Type and extent of control Purchasing information Information for external providers Verification of purchased product Type and extent of control Information for external providers 8.6 Release of products and services 7.5 Production and service provision 8.5 Production and service provision Control of production and service provision Control of production and service provision Post-delivery activities Validation of processes for production and Control of production and service provision service provision Identification and traceability Identification and traceability Customer property Property belonging to customers or external providers Preservation of product Preservation 7.6 Control of monitoring and measuring equipment Monitoring and measuring resources General Measurement traceability 8 Measurement, analysis and improvement 9 Performance evaluation 9.1 Monitoring, measurement, analysis and evaluation 8.1 General General 8.2 Monitoring and measurement 9.1 Monitoring, measurement, analysis and evaluation Customer satisfaction Customer satisfaction SDS/PSPM/05/2016 Page 11

12 8.2.2 Internal audit 9.2 Internal audit Monitoring and measurement of processes General Monitoring and measurement of product 8.6 Release of products and services 8.3 Control of nonconforming product 8.7 Control of nonconforming outputs 10.2 Nonconformity and corrective action 8.4 Analysis of data Analysis and evaluation 8.5 Improvement 10 Improvement Continual improvement 10.1 General 10.3 Continual Improvement Corrective action 10.2 Nonconformity and corrective action Preventive action 6.1 Actions to address risks and opportunities (see 6.1.1, 6.1.2) 10.3 Continual Improvement SDS/PSPM/05/2016 Page 12

13 Sistem Manajemen Mutu - Persyaratan 1. Ruang Lingkup Standar Internasional ini secara khusus mengatur system manajemen mutu bilamana organisasi : a) ingin menunjukkan kemampuannya secara konsisten untuk menyediakan produk(s) dan jasa(s) yang sesuai dengan persyaratan(s) customer dan ketetapan dan peraturan yang berlaku, dan b) bertujuan meningkatkan kepuasan customer melalui penerapan system yang efektif, termasuk proses(s) peningkatan system dan menjamin kesesuaian dengan persyaratan(s) costumer dan ketetapan dan peraturan yang berlaku. Semua persyaratan didalam standar internasional ini bersifat umum dan ditujukan untuk dapat diterapkan di organisasi apapun, tanpa memperhatikan jenis atau ukuran, atau produk dan jasa yang dihasilkan. CATATAN 1 : didalam Standar Internasional ini, istilah produk atau jasa hanya dimaksudkan untuk produk atau jasa yang dihasilkan, atau dibutuhkan oleh customer. CATATAN 2 : persyaratan ketetapan dan peraturan dapat dinyatakan sebagai persyaratan hukum. 2. Referensi Normatif Dokumen-dokumen berikut, secara keseluruhan atau sebagian, merupakan referensi normative di dalam dokumen ini dan sangat diperlukan untuk penerapannya. Untuk referensi yang bertanggal, yang berlaku adalah yang dikutip saja. Untuk referensi yang tidak bertanggal, dokumen edisi yang terakhir ( termasuk perubahannya ) adalah yang berlaku. ISO 9000:2015, Sistem Manajemen Mutu Dasar-dasar dan kosa kata. 3. Istilah dan Definisi Untuk tujuan dokumen ini, istilah dan definisi diatur di ISO 9000: Konteks Organisasi 4.1 Pemahaman organisasi dan konteksnya Organisasi harus menetapkan isue(s) internal dan eksternal yang relevan dengan tujuan dan arahan strategis, dan yang berpengaruh pada kemampuan untuk mencapai hasil(s) yang diinginkan oleh system manajemen mutu. Organisasi harus memonitor dan mereview informasi yang berkaitan dengan issue(s) eksternal dan internal tersebut. CATATAN 1 : issue(s) dapat berupa factor(s) positif dan negative atau kondisi(s) untuk dipertimbangkan. SDS/PSPM/05/2016 Page 13

14 CATATAN 2 : pemahaman konteks eksternal dapat dilakukan dengan mempertimbangkan issue(s) yang muncul dari masalah legal, tehnologi, persaingan, market, lingkungan social dan ekonomi, dalam skala internasional, nasional, regional atau lokal. CATATAN 3 : pemahaman konteks internal dapat dilakukan dengan mempertimbangkan issue(s) yang berhubungan dengan nilai, kultur, pengetahuan dan kinerja organisasi. 4.2 Pemahaman kebutuhan dan harapan kelompok-kelompok kepentingan Karena adanya dampak atau dampak potensial terhadap kemampuan organisasi untuk secara konsisten menyediakan produk(s) dan jasa(s) yang memenuhi persyaratan customer dan ketetapan dan peraturan yang berlaku, maka organisasi harus menetapkan : a) Pihak(2) berkepentingan yang relevan dengan system manajemen mutu; b) Persyaratan dari pihak(s) berkepentingan tersebut yang relevan dengan system manajemen mutu. Organisasi harus memonitor dan mereview informasi mengenai pihak(s) berkepentingan tersebut dan persyaratan mereka yang relevan. 4.3 Menentukan ruang lingkup system manajemen mutu Organisasi harus menentukan batasan dan penerapan system manajemen mutu untuk menetapkan ruang lingkupnya. Pada saat menentukan ruang lingkup, organisasi harus mempertimbangkan : a) Isue(s) dari internal dan eksternal yang mengacu pada 4.1 b) Persyaratan dari pihak(s) berkepentingan yang relevan yang mengacu pada 4.2 c) Produk(s) dan jasa(s) yang dihasilkan oleh organisasi. Organisasi harus menerapkan semua persyaratan dari Standar Internasional ini jika semua persyaratan itu berlaku sesuai dengan cakupan yang ditentukan dalam system manajemen mutu. Ruang lingkup system manajemen mutu organisasi harus tersedia dan dipelihara sebagai sebuah informasi terdokumen. Ruang lingkup harus menetapkan jenis produk(s) dan jasa(s) yang dicakup, dan memberikan penjelasan adanya persyaratan Standar Internasional ini yang organisasi tidak dapat menerapkannya dalam system manajemen mutu. Kesesuaian dengan Standar Internasional ini hanya dapat diakui, jika persyaratan yang ditentukan sebagai tidak berlaku, tidak mempengaruhi kemampuan organisasi atau SDS/PSPM/05/2016 Page 14

15 tanggungjawabnya dalam memastikan kesesuaian produk(s) dan jasa(s) dan peningkatan kepuasan customer. 4.4 Sistem manajemen mutu dan proses(s)nya Organisasi harus menetapkan, mengimplementasikan, memelihara dan secara kontinyu meningkatkan system manajemen mutu, termasuk proses(s) yang dibutuhkan dan interaksinya, sesuai dengan Standar Internasional ini. Organisasi harus menentukan proses(s) yang dibutuhkan oleh system manajemen mutu dan penerapannya diseluruh organisasi, dan harus : a) menentukan input yang diperlukan dan output yang diharapkan dari proses(s) tersebut; b) menentukan urutan dan interaksi proses(s) tersebut; c) menentukan dan menerapkan kriteria dan metode ( termasuk monitoring, pengukuran dan indicator kinerja yang terkait ) yang dibutuhkan untuk memastikan keefektifan operasi dan pengendalian dari proses(s) tersebut; d) Menentukan sumberdaya yang diperlukan oleh proses(s) dan memastikan ketersediaannya; e) Menunjuk penanggungjawab dan yang berwenang pada proses(s) tersebut; f) Mempertimbangkan resiko dan peluang sebagaimana ditentukan sesuai dengan persyaratan 6.1 g) Mengevaluasi proses(s) tersebut dan melakukan perubahan(s) apa saja yang diperlukan untuk memastikan bahwa proses(s) mencapai hasil yang diinginkan; h) Meningkatkan proses(s) dan system manajemen mutu Sejauh yang diperlukan, organisasi harus : a) Memelihara informasi terdokumentasi untuk mendukung jalannya proses(s); b) Menyimpan informasi terdokumentasi, untuk memberi keyakinan bahwa proses(s) sudah dilakukan sebagaimana direncanakan. SDS/PSPM/05/2016 Page 15

16 5. Leadership 5.1 Leadership dan komitmen Umum Top Manajemen harus menunjukkan kepemimpinan dan komitmennya terhadap system manajemen mutu dengan cara : a) Mengambil tanggungjawab mengenai keefektifan system manajemen mutu; b) Memastikan bahwa kebijakan mutu dan sasaran mutu ditetapkan untuk system manajemen mutu dan selaras dengan arahan strategis dan konteks organisasi; c) Memastikan integrasi persyaratan system manajemen mutu kedalam proses bisnis organisasi; d) Mendorong digunakannya pendekatan proses dan risk based thinking; e) Memastikan ketersediaan sumberdaya yang diperlukan oleh system manajemen mutu; f) Mengkomunikasikan pentingnya manajemen mutu yang efektif dan sesuai dengan persyaratan system manajemen mutu; g) Memastikan bahwa system manajemen mutu mencapai hasil yang diinginkan; h) Melibatkan, mengarahkan, dan mendukung orang(s) agar berkontribusi bagi keefektifan system manajemen mutu; i) Mempromosikan improvement ; j) Mendorong peranan manajemen lainnya yang terkait untuk menjukkan kepemimpinan mereka dilakukan di area yang menjadi tanggungjawabnya. CATATAN : referensi bisnis di Standar Internasional ini dapat diinterpretasikan secara luas yang berarti aktivitas(s) yang menjadi tujuan utama dari keberadaan organisasi, apakah organisasi public atau swasta, bertujuan untuk mendapatkan profit atau non profit Customer Focus Top Manajemen harus menujukkan kepemimpinan dan komitmennya tentang customer focus, dengan memastikan bahwa : a) Persyaratan dari customer dan ketetapan dan peraturan yang berlaku, ditentukan, dimengerti dan secara konsisten ditaati; SDS/PSPM/05/2016 Page 16

17 b) Resiko dan peluang yang dapat mempengaruhi kesesuaian produk dan jasa dan kemampuan dalam meningkatkan kepuasan customer, ditentukan dan di perhatikan; c) Fokus untuk meningkatkan kepuasan customer, dipelihara. 5.2 Kebijakan Membuat Kebijakan Mutu Top Manajemen harus menetapkan, mengimplementasikan, dan memelihara kebijakan mutu yang : a) Sesuai dengan tujuan dan konteks organisasi serta mendukung arahan strategis; b) Menyediakan suatu kerangka kerja untuk pembuatan sasaran mutu; c) Meliputi komitmen untuk memenuhi persyaratan yang berlaku; d) Meliputi komitmen untuk secara berkelanjutkan meningkatkan system manajemen mutu Mengkomunikasikan Kebijakan Mutu Kebijakan Mutu harus : a) Tersedia dan dipelihara sebagai informasi terdokumen; b) Dikomunikasikan, dimengerti dan diterapkan diseluruh organisasi; c) Sejauh diperlukan, tersedia untuk pihak berkepentingan yang relevan. 5.3 Peranan, tanggungjawab dan kewenangan Organisasi. Top Manajemen harus memastikan bahwa tanggungjawab dan kewenangan untuk peran(s) yang relevan, ditugaskan, dikomunikasikan dan dimengerti diseluruh organisasi. Top Manajemen harus menunjuk penanggungjawab dan yang berwenang untuk : a) Memastikan bahwa system manajemen mutu memenuhi persyaratan dengan standar internasional ini; b) Memastikan proses(s) menghasilkan output yang diinginkan; c) Melaporkan kinerja system manajemen mutu dan peluang untuk peningkatan, khususnya kepada Top Manajemen; SDS/PSPM/05/2016 Page 17

18 d) Memastikan untuk mempromosikan customer focus diseluruh organisasi; e) Memastikan keutuhan system manajemen mutu dijaga ketika perubahan system manajemen mutu sedang direncanakan dan saat diimplementasikan. 6. Perencanaan 6.1 Tindakan(s) untuk mengatasi resiko dan peluang Pada saat merencanakan system manajemen mutu, organisasi harus mempertimbangkan issue(s) yang mengacu pada klausul 4.1 dan persyaratan di klausul 4.2, dan menentukan resiko dan peluang yang perlu diperhatikan untuk : a) Memberi jaminan bahwa system manajemen mutu mampu mencapai hasil(s) yang diinginkan; b) Meningkatkan dampak yang diinginkan; c) Mencegah, atau mengurangi dampak yang tidak diinginkan; d) Mencapai improvement Organisasi harus merencanakan : a) Tindakan untuk mengatasi resiko(s) dan peluang(s); b) Bagaimana untuk : 1) Menyatukan dan mengimplementasikan tindakan(s) itu kedalam proses system manajemen mutu ( lihat klausul 4.4 ); 2) Mengevaluasi keefektifan dari tindakan(s) tersebut. Tindakan(s) untuk mengatasi resiko dan peluang harus sebanding dengan potensi yang berdampak pada ketidaksesuaian produk dan jasa. CATATAN 1 : pilihan untuk mengatasi resiko dapat termasuk al: menghindari resiko, mengambil resiko dengan tujuan untuk mendapatkan peluang, menghilangkan sumber resiko, mengubah kemungkinan atau konsekuensinya, membagi resiko, atau membiarkan resiko dengan pemberitahuan. CATATAN 2 : peluang dapat mengarah ke pemakaian cara baru, peluncuruan produk baru, pembukaan pasar baru, penambahan klien baru, membangun kerjasama, penggunaan tehnologi baru dan keinginan lainnya serta kemungkinan yang layak yang ditujukan pada organisasi atau keinginan customer. SDS/PSPM/05/2016 Page 18

19 6.2 Sasaran Mutu dan perencanaan untuk mencapainya Organisasi harus menetapkan sasaran mutu di setiap fungsi, tingkat dan proses yang terkait yang diperlukan oleh system manajemen itu. Sasaran mutu haruslah : a) sesuai dengan kebijakan mutu; b) terukur; c) mempertimbangkan persyaratan yang dapat diterapkan; d) relevan dengan kesesuaian produk jasa untuk meningkatkan kepuasan customer; e) di monitor; f) di komunikasikan; g) diperbaharui, jika perlu. Organisasi harus memelihara informasi terdokumen tentang sasaran mutu Pada saat merencanakan bagaimana untuk mencapai sasaran mutu, organisasi harus menentukan : a) Apa yang akan dilakukan; b) Sumberdaya apa yang diperlukan; c) Siapa yang akan bertanggungjawab; d) Kapan akan diselesaikan; e) Bagaimana hasilnya akan dievaluasi. 6.3 Merencanakan perubahan Ketika organisasi ada kebutuhan untuk merubah system manajemen mutu, perubahan harus dilakukan dengan perencanaan yang baik ( lihat klausul 4.4 ). Organisasi harus mempeertimbangkan : a) Tujuan perubahan dan potensi konsekuensinya; b) Keutuhan system manajemen mutu; SDS/PSPM/05/2016 Page 19

20 c) Ketersediaan sumberdaya; d) Penugasan atau penggantian tanggungjawab dan kewenangan. 7. Dukungan 7.1 Sumberdaya Umum Organisasi harus menentukan dan menyediakan sumberdaya yang diperlukan untuk pembuatan, implementasi, pemeliharaan dan meningkatkan secara kontinyu system manajemen mutu. Organisasi harus mempertimbangkan : a) Kemampuan akan, dan kendala atas, sumberdaya internal yang ada; b) Apa yang dapat diperoleh dari penyedia eksternal Orang Organisasi harus menentukan dan menyediakan orang-orang yang dibutuhkan untuk efektifnya implementasi system manajemen mutu dan untuk menjalankan dan mengendalikan proses(s)nya Infrastruktur Organisasi harus menentukan, menyediakan dan memelihara infrastruktur yang diperlukan untuk jalannya proses dan untuk mencapai kesesuaian produk dan jasa. CATATAN : infrastruktur termasuk : a) Gedung dan fasilitas yang terkait; b) Peralatan, termasuk hardware dan software; c) Alat transportasi; d) Tehnologi informasi dan komunikasi Kondisi Lingkungan untuk jalannya proses Organisasi harus menentukan, menyediakan dan memelihara lingkungan yang diperlukan untuk jalannya proses dan untuk mencapai kesesuaian produk dan jasa. SDS/PSPM/05/2016 Page 20

21 CATATAN : Lingkungan yang cocok dapat berupa kombinasi antara manusia dan factor-faktor fisik, seperti misalnya : a) Social ( contoh : tidak diskriminatif, tidak konfrontatif, tenang ); b) Psikologis ( contoh : mengurangi stress, mencegah frustasi, perlindungan emosional ); c) Fisik ( contoh : temperature, panas, kelembaban, pencahayaan, aliran udara, kebersihan, kebisingan ). Factor-faktor tersebut dapat berbeda subtansinya tergantung pada produk dan jasa yang dihasilkan Sumberdaya monitoring dan pengukuran Umum Organisasi harus menentukan dan meyediakan sumberdaya yang diperlukan untuk memastikan hasil-hasil yang absah dan handal pada saat monitoring dan pengukuran digunakan untuk memverifikasi keseuaian persyaratan produk(s) dan jasa(s). Organisasi harus memastikan bahwa sumberdaya yang disediakan : a) Sesuai dengan jenis tertentu aktivitas monitoring dan pengukuran yang sedang dilakukan; b) Dijaga untuk memastikan selalu siap pada saat digunakan. Organisasi harus menyimpan informasi terdokumen yang sesuai sebagai bukti siap digunakannya sumberdaya monitoring dan pengukuran Kemampuan telusur pengukuran Pada saat kemampuan telusur pengukuran adalah suatu persyaratan, atau dipertimbangkan oleh organisasi menjadi bagian yang esensial untuk memberikan keyakinan terhadap keabsahan hasil pengukuran, maka peralatan pengukuran harus : a) Dikalibrasi atau diverifikasi, atau kedua(s)nya, setiap interval waktu tertentu, atau sebelum digunakan, dibandingkan dengan standar pengukuran yang dapat ditelusuri ke standar pengukuran nasional atau internasional; jika tidak ada acuan standar, maka dasar digunakannya pengkalibrasian atau verifikasi harus disimpan sebagai informasi terdokumentasi; b) Diidentifikasi yang bertujuan untuk menentukan statusnya; c) Diberi pengamanan dari pengaturan, kerusakan, atau kemerosotan yang dapat mengakibatkan ketidak-valid-an status kalibrasi dan hasil pengukuran selanjutnya. Organisasi harus menentukan jika validitas dari hasil pengukuran sebelumnya terpengaruh karena adanya alat pengukuran yang ditemukan tidak layak untuk digunakan, dan harus diambil tindakan seperlunya. SDS/PSPM/05/2016 Page 21

22 7.1.6 Pengetahuan Organisasi Organisasi harus menentukan pengetahuan yang diperlukan untuk jalannya proses dan untuk mencapai kesesuaian produk dan jasa. Pengetahuan ini harus dipelihara dan tersedia sejauh diperlukan. Pada saat menyikapi perubahan dan trend, organisasi harus mempertimbangkan pengetahuan yang ada dan menentukan bagaimana memperoleh dan mengakses pengetahuan tambahan yang dibutuhkan dan perlunya pembaharuan. CATATAN 1: pengetahuan organiasi adalah pengetahuan tertentu di organisasi; yang dapat diperoleh dari pengalaman. Ini adalah informasi yang digunakan dan dibagikan untuk mencapai tujuan organisasi. CATATAN 2: pengetahuan organisai dapat berdasarkan atas : a) Sumberdaya internal ( contoh : kekayan intelektual; pengetahuan berdasarkan pengalaman; pelajaran yang diperoleh dari kesalahan atau keberhasilan suatu proyek; memperoleh dan membagi pengetahuan dan pengalaman yang tidak didokumentasikan; hasil dari peningkatan proses(s), produk(s) dan jasa(s) ); b) Sumberdaya eksternal ( contoh : standar-standar; akademis; seminar; mengumpulkan pengetahuan dari customer atau supplier ). 7.2 Kompetensi Organisasi harus : a) Menentukan kompetensi yang diperlukan oleh orang (- orang ) untuk melakukan pekerjaan yang akan berpengaruh terhadap kinerja dan keefektifan system manajemen mutu; b) Memastikan bahwa orang (- orang ) tersebut kompeten berdasarkan pendidikan, training, atau pengalaman yang cukup; c) jika dapat diterapkan, melakukan tindakan untuk memperoleh kompetensi yang diperlukan, dan mengevaluasi keefektifan tindakan tersebut; d) menyimpan informasi terdokumengtasi yang sesuai sebagai bukti kompetensi. CATATAN : tindakan yang dapat diterapkan, dapat mencakup, contohnya : penyediaan pelatihan untuk, pembinaan dari, atau penugasan kembali bagi orang-orang yang saat ini dipekerjakan; atau mengangkat atau membayar orang-orang yang kompeten. SDS/PSPM/05/2016 Page 22

23 7.3 Kesadaran Organisasi harus memastikan bahwa orang-orang yang bekerja didalam kendali organisasi menyadari tentang : a) Kebijakan mutu; b) Sasaran mutu yang relevan; c) Kontribusi mereka pada keefektifan system manajemen mutu, termasuk manfaat dari peningkatan kinerja; d) Implikasi dari ketidaksesuaian dengan persyaratan system manajemen mutu. 7.4 Komunikasi Organisasi harus menentukan komunikasi internal dan eksternal yang relevan dengan system manajemen mutu, yang meliputi : a) Dalam hal apa akan dilakukan komunikasi; b) Kapan akan berkomunikasi ; c) Dengan siapa akan berkomunikasi; d) Bagaimana cara berkomunikasi; e) Siapa yang akan berkomunikasi. 7.5 Informasi terdokumen Umum System manajemen mutu suatu organisasi harus mencakup : a) Informasi terdokumen yang dipersyaratkan oleh Standar Internasional ini; b) Informasi terdokumen yang ditentukan oleh organisasi yang diperlukan untuk keefektifan system manajemen mutu. CATATAN : sejauh mana informasi terdokumen untuk system manajemen mutu berbeda dari satu organisasi dengan yang lain, karena : - Ukuran organisasi dan jenis aktivitasnya, proses-prosesnya, produknya dan jasanya; - Kompleksitas proses dan interaksinya; - Kompetensi orang-orangnya; SDS/PSPM/05/2016 Page 23

24 7.5.2 Menciptakan dan memperbaharui. Pada saat menciptakan dan memperbaharui informasi terdokumen, organisasi harus memastikan kesesuaian : a) Identifikasi dan penjelasannya ( contoh : judul, tanggal, pembuat, atau nomor referensi ); b) Format ( contoh : bahasa, versi software, grafik ) dan media ( contoh : kertas, elektronik ); c) Penelaahan dan persetujuan untuk kesesuaian dan kecukupannya Kontrol informasi terdokumen Informasi terdokumen yang dipersyaratkan oleh system manajemen mutu dan oleh Standar Internasional ini harus dikontrol untuk memastikan : a) tersedia dan sesuai untuk digunakan, dimana dan kapan diperlukan; b) cukup terlindungi ( contoh : dari bocornya kerahasiaan, penggunaan yang tidak benar, atau hilangnya kepercayaan ) Untuk mengontrol informasi terdokumen, organisasi harus memperhatikan aktivitas(s) berikut ini, sejauh dapat diterapkan : a) Distribusi, akses, penarikan dan penggunaan; b) Penyimpanan dan penjagaan, termasuk penjagaan legibilitas ( dapat terbaca ); c) Kontrol perubahan ( contoh : perubahan versi ); d) Penyimpanan dan disposisi. Informasi terdokumen yang berasal dari luar yang ditentukan oleh organisasi untuk keperluan perencanaan dan jalannya system manajemen mutu, harus diidentifikasi secukupnya dan dikontrol. Informasi terdokumen yang disimpan sebagai bukti kesesuaian harus di proteksi dari perubahan-perubahan yang tidak diinginkan. CATATAN: akses dapat berimplikasi pada perijinan untuk hanya melihat informasi terdokumentasi, atau perijinan dan kewenangan untuk melihat dan merubah informasi terdokumentasi. SDS/PSPM/05/2016 Page 24

25 8. Operasi 8.1 Perencanaan dan pengontrolan operasional Organisasi harus merencanakan, mengimplementasikan, dan mengontrol proses(s) ( lihat klausul 4.4 ) yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan penyediaan produk(s) dan jasa(s), dan mengimplementasikan tindakan(s) yang ditentukan pada klausul 6, melalui : a) Menentukan persyaratan-persyaratan untuk produk(s) dan jasa(s) ; b) Menetapkan kriteria untuk : 1) Proses(s); 2) Keberterimaan produk(s) dan jasa(s); c) Menentukan sumberdaya yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian atas persyaratan produk(s) dan jasa(s); d) Mengimplementasikan kontrol proses sesuai dengan kriterianya; e) Menentukan dan menjaga informasi terdokumen untuk keperluan yang lebih luas : 1) untuk meyakinkan bahwa proses(s) sudah dilakukan sebagaimana direncanakan; 2) untuk memperlihatkan kesesuaian dengan persyaratan produk(s) dan jasa(s). CATATAN: menjaga berimplikasi baik dalam hal memelihara dan menyimpan informasi terdokumentasi. Output dari perencanaan ini harus sesuai untuk jalannya organisasi. Organisasi harus mengontrol perubahan-perubahan terencana dan mereview konsekuensi atas perubahan(s) yang tidak diinginkan, melakukan mitigasi seperlunya atas kerugian yang muncul. Organisasi harus memastikan bahwa proses(s) yang di outsource dikontrol. ( lihat klausul 8.4 ). 8.2 Persyaratan untuk produk dan jasa Komunikasi dengan Customer Komunikasi dengan customer harus mencakup : a) tentang informasi yang berkaitan dengan produk(s) dan jasa(s); b) penanganan permintaan, kontrak atau order, termasuk perubahannya; c) mendapatkan feedback dari customer yang berkaitan dengan produk(s) dan jasa(s), termasuk complain customer; SDS/PSPM/05/2016 Page 25

26 d) penanganan atau pengontrollan property milik customer; e) menetapkan persyaratan tertentu, untuk dilakukannya kemungkinan tindakan, jika hal itu relevan Menentukan persyaratan yang terkait dengan produk(s) dan jasa(s) Pada saat menentukan persyaratan untuk produk(s) dan jasa(s) yang akan ditawarkan ke customer, organisasi harus memastikan bahwa : a) Persyaratan produk(s) dan jasa(s) sudah ditetapkan, yang meliputi : 1) Persyaratan-persyaratan ketetapan dan peraturan yang berlaku; 2) Hal-hal yang dianggap perlu oleh organisasi; b) Organisasi dapat memenuhi apa yang diminta untuk produk dan jasa yang ditawarkan Peninjauan/review persyaratan-persyaratan yang berkaitan dengan produk(s) dan jasa(s) Organisasi harus memastikan mempunyai kemampuan untuk memenuhi persyaratan produk(s) dan jasa(s) yang akan ditawarkan ke customer. Organisasi harus melakukan peninjauan sebelum menyanggupi mengirim produk atau jasa ke customer, yang mencakup : a) persyaratan-persyaratan tertentu dari customer, termasuk persyaratan untuk pengiriman dan aktivitas setelah pengiriman; b) persyaratan yang tidak ditetapkan oleh customer, tapi diperlukan untuk penggunaan atau maksud tertentu, jika hal itu diketahui; c) persyaratan yang ditentukan oleh organisasi; d) persyaratan yang diatur dalam ketetapan dan peraturan yang berlaku untuk produk(s) dan jasa(s); e) persyaratan kontrak atau order yang berbeda dari yang pernah diungkapkan sebelumnya. Organisasi harus memastikan bahwa persyaratan kontrak atau order yang berbeda dengan yang ditetapkan sebelumnya, sudah diselesaikan. Persyaratan dari customer harus dikonfirmasi oleh organisasi sebelum diterima, ketika customer tidak memberikan pernyataan terdokumentasi atas persyaratan mereka. SDS/PSPM/05/2016 Page 26

27 CATATAN: dalam beberapa situasi, seperti penjualan via internet, review formal tidak praktis dilakukan untuk setiap order. Sebagai gantinya, review dapat diganti berupa informasi produk yang relevan, seperti misalnya katalog atau bahan-bahan iklan Organisasi harus menyimpan informasi terdokumen, sebagaimana yang berlaku : a) Atas hasil-hasil peninjauan / review; b) beberapa persyaratan baru untuk produk dan jasa Perubahan perubahan persyaratan utnuk produk(s) dan jasa(s) Organisasi harus memastikan informasi terdokumen yang relevan sudah diubah, dan orang(s) yang berkaitan mengetahui perubahan persyaratan tersebut, pada saat persyaratan produk dan jasa diubah. 8.3 Desain dan pengembangan produk(s) dan jasa(s) Umum Organisasi harus menetapkan, mengimplementasikan dan menjaga proses desain dan pengembangan yang tepat untuk menjamin tersedianya produk dan jasa selanjutnya Perencanaan desain dan pengembangan Didalam menentukan tahap dan pengendalian desain dan pengembangan, organisasi harus mempertimbangkan : a) Sifat, durasi dan kompleksitas dari aktivitas(s) desain dan pengembangan; b) Tahap-tahap proses yang diperlukan, termasuk review desain dan pengembangan yang dapat diterapkan; c) Aktivitas verifikasi dan validasi desain dan pengembangan yang dipersyaratkan; d) Penanggungjawab dan kewenangan yang terlibat dalam proses desain dan pengembangan; e) Sumberdaya internal dan eksternal yang diperlukan untuk desain dan pengembangan atas produk dan jasa; f) Diperlukannya pengontrolan diantara orang-orang yang terlibat dalam proses desain dan pengembangan; SDS/PSPM/05/2016 Page 27

28 g) Diperlukannya keterlibatan customer dan user didalam proses desain dan pengembangan; h) Persyaratan untuk penyediaan selanjutnya atas produk dan jasa; i) Tingkat pengendalian yang diharapkan untuk proses desain dan pengembangan oleh customer dan kelompok kepentingan yang relavan lainnya; j) Informasi terdokumen diperlukan untuk menunjukkan bahwa persyaratan desain dan pengembangan sudah dipenuhi Input desain dan pengembangan Organisasi harus menentukan persyaratan tertentu untuk jenis spesifik dari produk(s) dan jasa(s), untuk didesain dan dikembangkan. Organisasi harus mempertimbangkan : a) Persyaratan fungsional dan kinerjanya; b) Informasi yang diperoleh dari aktivitas desain dan pengembangan yang serupa sebelumnya; c) Persyaratan yang diatur dalam ketetapan dan peraturan yang berlaku; d) Standar atau kode praktis yang organisasi menyanggupi untuk melakukan; e) Konsekuensi potensial atas kegagalan alami dari produk(s) dan jasa(s). Input-input harus mencukupi untuk tujuan desain dan pengembangan, lengkap dan tidak samar-samar. Input-input yang saling bertentangan dalam desain dan pengembangan harus diselesaikan. Organisasi harus menyimpan informasi terdokumen tentang input desain dan pengembangan Kontrol desain dan pengembangan Organisasi harus menerapkan suatu pengontrolan proses desain dan pengembangan untuk memastikan bahwa : a) Hasil yang akan dicapai, ditetapkan ; b) Review dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan atas hasil desain dan pengembangan memenuhi persyaratan; c) Kegiatan verifikasi dilakukan untuk memastikan bahwa output desain dan pengembangan sesuai dengan persyaratan inputnya; SDS/PSPM/05/2016 Page 28

29 d) Kegiatan validasi dilakukan untuk memastikan bahwa produk(s) dan jasa(s) yang dihasilkan memenuhi persyaratan untuk aplikasi tertentu atau penggunaan yang diinginkan; e) Beberapa tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah ditentukan selama kegiatan peninjauan/review, atau verifikasi dan validasi; f) Informasi terdokumen dari kegiatan-kegiatan tersebut dipelihara. CATATAN: review, verifikasi dan validasi atas desain dan pengembangan memiliki tujuan yang berbeda. Mereka dapat dilakukan secara terpisah atau dengan kombinasi tertentu, sepanjang sesuai dengan produk dan jasa dari organisasi Output desain dan pengembangan Organisasi harus memastikan bahwa output desain dan pengembangan : a) Sesuai dengan persyaratan input; b) Memadai untuk proses selanjutnya dalam penyediaan produk(s) dan jasa(s); c) Termasuk atau mengacu pada persyaratan monitoring dan pengukuran, kecukupan, dan kriteria keberterimaan; d) Karakteristik tertentu atas produk(s) dan jasa(s) yang penting untuk tujuan tertentu dan keamanan dan ketentuan yang tepat. Organisasi harus menyimpan informasi terdokumen mengenai output desain dan pengembangan Perubahan desain dan pengembangan Organisasi harus mengidentifikasi, mereview dan mengontrol perubahan-perubahan pada saat dilakukan, atau sesudahnya, terhadap desain dan pengembangan produk dan jasa, yang selanjutnya diperlukan memastikan bahwa tidak ada dampak yang merugikan atas kesesuaian pada persyaratan(s). Organisasi harus menyimpan informasi terdokumen mengenai : a) Perubahan-perubahan desain dan pengembangan; b) Hasil-hasil peninjauan ulang ( review ); c) Otorisasi dari perubahan-perubahan; SDS/PSPM/05/2016 Page 29

30 d) Tindakan yang dilakukan untuk mencegah dampak yang merugikan; 8.4 Kontrol proses(s), produk(s) dan jasa(s), yang disediakan oleh pihak eksteral Umum Organisasi harus memastikan bahwa proses(s), produk(s) dan jasa(s) yang disediakan dari eksternal, sesuai dengan persyaratan. Organisasi harus menentukan pengendalian yang akan diterapkan terhadap proses(s), produk(s) dan jasa(s) yang disediakan dari eksternal, ketika : a) Produk(s) dan jasa(s) dari penyedia eksternal yang diperuntukkan menjadi bagian dari produk(s) dan jasa(s) milik organisasi; b) Produk(s) dan jasa(s) yang disediakan langsung oleh customer melalui penyedia eksternal atas nama organisasi; c) Proses(s) atau sebagian proses, yang disediakan oleh penyedia eksternal sebagai hasil dari keputusan yang dibuat oleh organisasi. Organisasi harus menentukan dan menerapkan kriteria untuk evaluasi, seleksi, dan monitoring kinerja, dan mengevaluasi ulang penyedia eksternal, berdasarkan atas kemampuannya dalam menyediakan proses(s) atau produk(s) dan jasa(s) yang sesuai dengan persyaratan. Organisasi harus menyimpan informasi terdokumen atas kegiatankegiatan ini dan tindakan-tindakan yang diperlukan yang timbul dari evaluasi ini Jenis dan tingkat pengendalian Organisasi harus memastikan bahwa proses(s), produk(s) dan jasa(s) yang disediakan secara eksternal, tidak berdampak merugikan pada kemampuan organisasi yang dengan konsisten mengirim produk dan jasa yang sesuai kepada customer. Organisasi harus : a) Memastikan bahwa proses(s) yang disediakan dari eksternal tetap dalam pengendalian system manajemen mutu; b) Menentukan baik pengendalian yang ditujukan untuk diterapkan pada penyedia eksternal, dan yang ditujukan diterapkan pada output yang dihasilkan; c) Mempertimbangkan : 1) Dampak potensial dari proses(s), produk(s) dan jasa(s) yang disediakan secara eksternal, terhadap kemampuan organisasi untuk konsisten memenuhi persyaratan customer dan peraturan dan ketetapan yang berlaku. SDS/PSPM/05/2016 Page 30

Integrasi Sistem Manajemen. Ihda Taftazani

Integrasi Sistem Manajemen. Ihda Taftazani Integrasi Sistem Manajemen Ihda Taftazani Agenda Sistem Manajemen Perbandingan Aplikasi +/- Sistem Manajemen Contoh Sistem Manajemen SMK3 SMKP OHSAS 18000 ISRS version 7 API Q1 Sistem Manajemen yang dirilis

Lebih terperinci

HARMONISASI SISTEM MANAJEMEN ISO 9001 DAN ISO DI TAHUN 2015

HARMONISASI SISTEM MANAJEMEN ISO 9001 DAN ISO DI TAHUN 2015 Selama bertahun-tahun, ISO menerbitkan banyak standar sistem manajemen dengan bentuk dan struktur yang berbeda. Beberapa standar sistem manajemen dengan struktur yang berbeda terkadang sulit bagi Organisasi

Lebih terperinci

ISO Management System

ISO Management System Training and consulting SINTEGRAL Consulting ISO Management System Phone (021) 726 4126 Fax (021) 726 4127 Grand Wijaya Center Blok H 9 Jl. Wijaya II, Jakarta Selatan Email: info@sintegral.com www.sintegral.com

Lebih terperinci

Interpretasi Klausula ISO 9001:2015

Interpretasi Klausula ISO 9001:2015 Roni Sulistyo Sutrisno, ST, CLA Interpretasi Klausula ISO 9001:2015 Klausula 4 - Contex of The Organization 4.1 Undestanding the organization and its contex Organisasi harus menentukan issue internal dan

Lebih terperinci

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2011 MODUL IX SISTEM MANAJEMEN

Lebih terperinci

1. Management System Documentation

1. Management System Documentation TÜV SÜD IN-HOUSE TRAINING ISO 9001:2015 AWARENESS BPOM RI December 28th, 2016 By David Sutrisno TÜV SÜD 16-01-01 TÜV SÜD Corporate presentation 1. Management System Documentation 2. ISO 9001:2015 1 Objective

Lebih terperinci

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya 4.1q1 Bagaimana organisasi menentukan masalah eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan dan arah strategis?

Lebih terperinci

Kriteria untuk evaluasi dan pemilihan pemasok (klausul 8.4.1)

Kriteria untuk evaluasi dan pemilihan pemasok (klausul 8.4.1) ISO 9001: 2015 Dokumen Wajib Ruang Lingkup SMM (klausul 4.3) Kebijakan Mutu (klausul 5.2) Sasaran Mutu (klausul 6.2) Kriteria untuk evaluasi dan pemilihan pemasok (klausul 8.4.1) Untuk persyaratan dengan

Lebih terperinci

Panduan persyaratan Informasi Terdokumen ISO 9001:2015

Panduan persyaratan Informasi Terdokumen ISO 9001:2015 Panduan persyaratan Informasi Terdokumen ISO 9001:2015 1. Pengantar Dua tujuan yang paling penting pada revisi seri standar ISO 9000, adalah : a) Mengembangkan suatu standar yang disederhanakan yang dapat

Lebih terperinci

ISO : Click to edit Master text styles. Environmental Management System. Second level. Third level. Lely Riawati, ST., MT

ISO : Click to edit Master text styles. Environmental Management System. Second level. Third level. Lely Riawati, ST., MT ISO 14001 : Environmental Management System Lely Riawati, ST., MT Global Environmental Issues Environment Click to edit Master text styles Surrounding where an organization operates, including air, water,

Lebih terperinci

ISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi

ISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi Selamat Datang di Pelatihan IAPMO R&T Registration Services ISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi QMS-100, Rev 1, dated 2/20/2015 1 Agenda Pengenalan Annex SL Perubahan ISO 9001 Ringkasan QMS-100,

Lebih terperinci

Penyusunan dan Evaluasi Pelaporan Kegiatan/Kinerja Dunia Usaha dan Industri Sesuai Sistem Manajemen Lingkungan

Penyusunan dan Evaluasi Pelaporan Kegiatan/Kinerja Dunia Usaha dan Industri Sesuai Sistem Manajemen Lingkungan Penyusunan dan Evaluasi Pelaporan Kegiatan/Kinerja Dunia Usaha dan Industri Sesuai Sistem Manajemen Lingkungan Dr. Ir. Mohammad Razif, MM JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

Lanjutan ISO Konsistensi Mutu. 6. Aspek Legal. 7. Peningkatan Produktivitas. 8. Meningkatkan unjuk kerja keuangan. 9.

Lanjutan ISO Konsistensi Mutu. 6. Aspek Legal. 7. Peningkatan Produktivitas. 8. Meningkatkan unjuk kerja keuangan. 9. STANDARISASI (ISO) Sistem manajemen mutu yang berlaku secara internasional adalah ISO 9000 (The International Organization for Standardization) Tujuan ISO adalah mengembangkan dan mempromosikan standar-standar

Lebih terperinci

PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN

PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN 4. Sistem Manajemen Mutu (=SMM) 4.1 Persyaratan Umum Organisasi harus menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara suatu SMM

Lebih terperinci

Memahami Persyaratan dan Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Bandung, 3-4 Mei 2016

Memahami Persyaratan dan Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Bandung, 3-4 Mei 2016 Memahami Persyaratan dan Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Bandung, 3-4 Mei 2016 Tujuan Pembahasan 2 Memahami Dasar Perubahan Standar ISO

Lebih terperinci

INTERNATIONAL STANDARD ISO 9001

INTERNATIONAL STANDARD ISO 9001 INTERNATIONAL STANDARD ISO 9001 Fourth edition 2008-11-15 Quality management systems - Requirements FOR TRAINING PURPOSE ONLY Diterjemahkan dan diedit oleh: Iskandar Sadikin www.lembayungcenter.com iskandarsadikin@gmail.com

Lebih terperinci

Sistem manajemen mutu Persyaratan

Sistem manajemen mutu Persyaratan SNI ISO 9001-2008 Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu Persyaratan ICS 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional SNI ISO 9001-2008 Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... vi 0.1

Lebih terperinci

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu Quality Mangement System ISO 9000 series.. Published by International Organization for Stantardization (ISO) a world wide federation of national

Lebih terperinci

Pengenalan ISO 9001:2015. Pusat Jaminan Mutu Universitas Brawijaya, Malang Tahun 2016

Pengenalan ISO 9001:2015. Pusat Jaminan Mutu Universitas Brawijaya, Malang Tahun 2016 Pengenalan ISO 9001:2015 Pusat Jaminan Mutu Universitas Brawijaya, Malang Tahun 2016 1 Implementasi ISO 9001:2008 di UB Sejak tanggal 14 November 2011, secara resmi UB mendapatkan Sertifikat ISO 9001:2008

Lebih terperinci

MEMAHAMI PERSYARATAN ISO 9001:2008 By: Erfi Ilyas

MEMAHAMI PERSYARATAN ISO 9001:2008 By: Erfi Ilyas MEMAHAMI PERSYARATAN ISO 9001:2008 By: Erfi Ilyas erfiilya@yahoo.com Standar ISO 9001:2008 terdiri dari dua bagian utama. Bagian pertama berisi pendahuluan dan bagian kedua berisi persyaratan sistem manajemen

Lebih terperinci

PENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI

PENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI PENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI Budiman Kusumah Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Krida Wacana Abstract: To achieve and organize the organization need guidance and evaluation which

Lebih terperinci

ISO Sistem Manajemen Lingkungan. MRY, Departemen Teknologi Industri Pertanian, IPB

ISO Sistem Manajemen Lingkungan. MRY, Departemen Teknologi Industri Pertanian, IPB ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan Apa itu SML? Suatu sistem untuk mengevaluasi resiko lingkungan sehingga dapat dikelola dengan cara yang konsisten. Prosesnya sistematis dan komprehensif, meliputi

Lebih terperinci

Training and consulting services. Pendahuluan Quality Systems: s Strategy for the future ISO 9001:2015

Training and consulting services. Pendahuluan Quality Systems: s Strategy for the future ISO 9001:2015 Pendahuluan Quality Systems: s Strategy for the future ISO 9001:2015 1 Perubahan ISO 9001:2008 ke ISO 9001:2015 Apa saja perubahan utama dari ISO 9001:2008 ke versi baru ISO 9001:2015? Masa transisi ISO

Lebih terperinci

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007 SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2000/SNI 19-9001-2001 ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007 1 OBJEKTIF : Mendapatkan gambaran

Lebih terperinci

TOPIK 4 MODEL MANAJEMEN MUTU

TOPIK 4 MODEL MANAJEMEN MUTU TOPIK 4 MODEL MANAJEMEN MUTU LD/SEM II-04/05 1 QUALITY FRAMEWORK Sistem Evaluasi Diri Sasaran dan Visi Organisasi Analisa Pengukuran Kinerja Umpan Balik Misi Benchmarking Faktor Kritis untuk Sukses ISO

Lebih terperinci

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN 5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. 7. 8. 1.1 UMUM Persyaratan SMM ini untuk organisasi adalah: Yang membutuhkan kemampuan untuk menyediakan produk secara konsisten yang sesuai dengan persyaratan pelanggan

Lebih terperinci

Sistem manajemen mutu Persyaratan

Sistem manajemen mutu Persyaratan Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu Persyaratan ICS 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... vi 0.1 Umum... vi 0.2 Pendekatan proses...

Lebih terperinci

AUDIT INTERNAL SNI ISO 9001:2015. Oleh: Ade Khaerudin Taufiq & Sik Sumaedi

AUDIT INTERNAL SNI ISO 9001:2015. Oleh: Ade Khaerudin Taufiq & Sik Sumaedi AUDIT INTERNAL SNI ISO 9001:2015 Oleh: Ade Khaerudin Taufiq & Sik Sumaedi Topik Konsep dasar Audit Mutu Internal Perencanaan dan Persiapan Audit Mutu Internal Pelaksanaan Audit Mutu Internal Pelaporan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2015 Di PPID LAPAN

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2015 Di PPID LAPAN IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2015 Di PPID LAPAN ADE IMAN SANTOSO 1 Maret 2017 PT. CATUR DAYA SOLUSI 1 SIKLUS P-D-C-A Organization and its context (4) Plan Support & Operation (7, 8) Do Customer

Lebih terperinci

12/10/2008. Sachbudi Abbas Ras Model ISO 9001:2008. Hak Cipta pada Sachbudi Abbas Ras

12/10/2008. Sachbudi Abbas Ras Model ISO 9001:2008. Hak Cipta pada Sachbudi Abbas Ras Persyaratan ISO 9001:2008 Sachbudi Abbas Ras abbasras@yahoo.com Model ISO 9001:2008 2 1 Pendekatan Proses Digunakan dalam pengembangan, implementasi, dan peningkatan efektifitas SMM. Proses adalah suatu

Lebih terperinci

Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008

Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008 Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008 Klausul 4.0 Sistem Manajemen Mutu 4.1 Persyaratan umum Apakah organisasi telah : (a) Menetapkan proses-proses yang dibutuhkan oleh SMM serta aplikasinya

Lebih terperinci

TRANSFORMASI DOKUMENTASI ISO 9001:2015 SEMARANG, 23 NOVEMBER 2016

TRANSFORMASI DOKUMENTASI ISO 9001:2015 SEMARANG, 23 NOVEMBER 2016 TRANSFORMASI DOKUMENTASI ISO 9001:2015 SEMARANG, 23 NOVEMBER 2016 PENDAHULUAN SEMARANG, 23 NOVEMBER 2016 SERI ISO 9000 Seri ISO 9000 ISO 9000:2015, sistem manajemen mutu dasar & kosa kata ISO 9001:2015,

Lebih terperinci

Menjadi Institusi yang Excellent

Menjadi Institusi yang Excellent Menjadi Institusi yang Excellent Melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu Berbasis Standar National & Internasional oleh: Nosa P Kurniawan 2 3 PIHAK YANG TERKAIT INVESTOR INVESTMENT BAGI HASIL KOMUNITAS

Lebih terperinci

ANALISA PROSES BISNIS

ANALISA PROSES BISNIS ANALISA PROSES BISNIS Pertemuan 2: Manajemen Proses Bisnis Credit to. Mahendrawati ER, Ph.D. Outline Materi 1 1. Konsep Proses Bisnis 2. Peningkatan Kinerja 3. Dokumentasi Proses Pikirkan sebuah produk/jasa

Lebih terperinci

KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system

KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system Integrated Management System Berbagai Standar Sistem Manajemen ISO a.l: ISO 9001:2008 Manajemen Mutu, ISO 14001:2004 Manajemen Lingkungan, OHSAS

Lebih terperinci

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008 Checklist Audit Mutu ISO 9001:2000 Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008 :2008 4. 4.1 4.1 4.1 Sistem Manajemen Mutu Persyaratan Umum Apakah organisasi menetapkan dan mendokumentasikan sistem manajemen mutu

Lebih terperinci

UNDERSTANDING SNI ISO 9001:2008 REQUIREMENTS. Syamsir Abduh

UNDERSTANDING SNI ISO 9001:2008 REQUIREMENTS. Syamsir Abduh UNDERSTANDING SNI ISO 9001:2008 REQUIREMENTS Syamsir Abduh Sistem untuk mengarahkan dan mengendalikan suatu organisasi melalui penetapan kebijakan dan sasaran mutu dan untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Latar Belakang CMMI (Capability Maturity Model Integration) Menurut Dennis M. Ahern, Aaron Clouse, dan Richard Turner, dalam buku mereka yang berjudul CMMI Distilled: A Practical

Lebih terperinci

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU -1- LAMPIRAN VII PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU 1. Lingkup Sistem Manajemen

Lebih terperinci

QUALITY MANAGEMENT SYSTEM ISO 9001:2015

QUALITY MANAGEMENT SYSTEM ISO 9001:2015 QUALITY MANAGEMENT SYSTEM ISO 9001:2015 Workshop & training UPGRADING DOKUMENTASI ISO 9001:2015 In Education Rosihan Aslihuddin Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 2016 page

Lebih terperinci

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 1 dari 2 J udul Dokumen : M - SPS - P2K3 Dokumen ini adalah properti dari PT SENTRA PRIMA SERVICES Tgl Efektif : 09 Februari 2015 Dibuat Oleh, Disetujui Oleh, Andhi

Lebih terperinci

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise) COBIT Control Objective for Information and related Technology Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association)

Lebih terperinci

PROSEDUR KERJA PENGENDALIAN DOKUMEN

PROSEDUR KERJA PENGENDALIAN DOKUMEN SOP UMG I1.1 PENGENDALIAN DOKUMEN 1 dari 5 1.0 Tujuan Prosedur ini menjelaskan proses pengendalian dokumen untuk memastikan dokumen yang digunakan dikendalikan dengan baik dan benar. 2.0 Ruang Lingkup

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Audit Internal Audit ini meliputi semua departemen. Coordinator audit/ketua tim audit ditentukan oleh Manajemen Representative dan kemudian ketua tim audit menunjuk tim

Lebih terperinci

ISO 9001:2015. Internal Audit Of Quality Management System

ISO 9001:2015. Internal Audit Of Quality Management System ISO 9001:2015 Internal Audit Of Quality Management System PT TUV Rheinland Indonesia 2018 Training Outline Internal Quality Audit Training 1 st Day 2 st Day 3 st Day 08:00-09:45 Review of ISO 9001: 2015

Lebih terperinci

BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT)

BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT) BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT) Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association)

Lebih terperinci

Pengertian Sistem Manajemen K3 / OHSAS 18001

Pengertian Sistem Manajemen K3 / OHSAS 18001 Pengertian Sistem Manajemen K3 / OHSAS 18001 OHSAS Occupational Health and Safety Assesment Series-18001 merupakan standar internasional untuk penerapan Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja atau

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Proses Menurut Wikipedia proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang,

Lebih terperinci

PROSES PERUBAHAN DAN PENGOPERASIAN TQM

PROSES PERUBAHAN DAN PENGOPERASIAN TQM PROSES PERUBAHAN DAN PENGOPERASIAN TQM STIE Dewantara MKUAL-02 Pendahuluan Dewasa ini iklim perekonomian dunia tampak semakin kurang menentu, dan perubahan yang terjadi akhir-akhir ini justru banyak yang

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN MUTU

SISTEM MANAJEMEN MUTU SISTEM MANAJEMEN MUTU (QUALITY MANAGEMENT SYSTEM) ISO 9001:2008 1 0 PENDAHULUAN What is ISO? International Organization for Standardization beranggota lebih dari 166 negara. Kata ISO berasal dari bahasa

Lebih terperinci

Persyaratan Dokumentasi

Persyaratan Dokumentasi Dokumentasi SMK3 Referensi: 6623 Taufiqur Rachman Rudi Suardi, 2005, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Edisi I, PPM, Jakarta (Halaman 55 68) 2013 Persyaratan Dokumentasi OHSAS 18001 Organisasi

Lebih terperinci

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001 KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001 Oleh: Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc Email: rahadiandimas@yahoo.com PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA KLAUSUL-KLAUSUL ISO

Lebih terperinci

DOKUMENTASI SMK3 PERTEMUAN #7 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

DOKUMENTASI SMK3 PERTEMUAN #7 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI DOKUMENTASI SMK3 PERTEMUAN #7 TKT302 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan penutup yang berisi simpulan untuk menjawab pertanyaan dengan justifikasi hasil penelitian penerapan sistem manajemen mutu sesuai standar ISO 9001 di PT

Lebih terperinci

Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby

Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby Project Integration Management Inda Annisa Fauzani 1106010300 Indri Mahadiraka Rumamby 1106070376 Project Integration Management Develop Project Charter Develop Project Management Plan Direct and Manage

Lebih terperinci

ISO 9001:2015 Awareness and Risk Based Thinking

ISO 9001:2015 Awareness and Risk Based Thinking ISO 9001:2015 Awareness and Risk Based Thinking Nama : Organisasi : 1 Agenda Day 1 Key Changes in ISO 9001:2015 Annex SL 7 Quality Management Principles ISO 9001:2015 Requirements Clauses 4 to 7 Day 2

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Simpulan yang dapat diambil dari hasil analisis dari klausul akuisisi pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi, manajemen insiden keamanan, manajemen keberlanjutan

Lebih terperinci

Persyaratan Dokumentasi

Persyaratan Dokumentasi Materi #7 TIN211 K3I Persyaratan Dokumentasi 2 OHSAS 18001 Permenaker 05 Organisasi harus menetapkan dan memelihara informasinya dengan media yang sesuai, baik dalam bentuk kertas maupun elektronik, serta:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Manajemen Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Pengertian kualitas ditinjau dari definisi

Lebih terperinci

Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI

Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI What is IT Resource People Infrastructure Application Information Why IT Should be managed? Manage Information Technology Effectiveness

Lebih terperinci

PEMBUATAN TATA LAKSANA PROYEK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS X BERDASARKAN CMMI

PEMBUATAN TATA LAKSANA PROYEK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS X BERDASARKAN CMMI PEMBUATAN TATA LAKSANA PROYEK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS X BERDASARKAN CMMI Linda Hadi dan Achmad Holil Noor Ali Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Email: l1nd4083@yahoo.com;

Lebih terperinci

Taryana Suryana. M.Kom

Taryana Suryana. M.Kom COBIT Control Objectives for Information & Related Technology Taryana Suryana. M.Kom E-mail:taryanarx@yahoo.com COBIT Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT) dapat definisikan

Lebih terperinci

DASAR-DASAR AUDIT SI Pertemuan - 01

DASAR-DASAR AUDIT SI Pertemuan - 01 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Integrity Professionalism Entrepreneurship DASAR-DASAR AUDIT SI Pertemuan - 01 PENGENALAN KONTROL DAN AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI : Mengapa Kontrol Dan Audit Teknologi Informasi

Lebih terperinci

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap) 7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO 9001 2015 (versi lengkap) diterjemahkan oleh: Syahu Sugian O Dokumen ini memperkenalkan tujuh Prinsip Manajemen Mutu. ISO 9000, ISO 9001, dan standar manajemen mutu terkait

Lebih terperinci

Tulis yang Anda lewati, Lewati yang Anda tulis..

Tulis yang Anda lewati, Lewati yang Anda tulis.. Tulis yang Anda lewati, Lewati yang Anda tulis.. Penyelenggaraan LPSE Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Undang-Undang Republik Indonesia No.

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PROSEDUR BERBASIS ISO 9001:2008

BAB 4 EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PROSEDUR BERBASIS ISO 9001:2008 1 BAB 4 EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PROSEDUR BERBASIS ISO 9001:2008 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap prosedur berbasis ISO 9001:2008 pada PT PUSPA PHARMA merupakan suatu proses evaluasi terhadap proses

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Audit Operasinal 2.1.1 Pengertian Audit Operasional Audit operasional merupakan salah satu istilah yang digunakan dalam melakukan pemeriksaan untuk menilai efisiensi dan

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI & SNI ISO 9001:2015

REFORMASI BIROKRASI & SNI ISO 9001:2015 REFORMASI BIROKRASI & SNI ISO 9001:2015 Agus Fanar Syukri, Ph.D agus.fanar.syukri@lipi.go.id Pusat Penelitian Sistem Mutu & Teknologi Pengujian LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA Pusbindiklat Peneliti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Informasi Sistem informasi merupakan sekumpulan orang, prosedur, dan sumber daya dalam mengumpulkan, melakukan proses, dan menghasilkan informasi dalam suatu organisasi

Lebih terperinci

2/5/2015. Internal Control Concepts. CDG4I3 / Audit Sistem Informasi. Angelina Prima K Gede Ary W. KK SIDE Overview

2/5/2015. Internal Control Concepts. CDG4I3 / Audit Sistem Informasi. Angelina Prima K Gede Ary W. KK SIDE Overview Internal Control Concepts CDG4I3 / Audit Sistem Informasi Angelina Prima K Gede Ary W. KK SIDE - 2014 Overview 1. Definition 2. Systems of Internal Control 3. Elements of Internal Control 4. Control Objectives

Lebih terperinci

Print to PDF without this message by purchasing novapdf (http://www.novapdf.com/)

Print to PDF without this message by purchasing novapdf (http://www.novapdf.com/) ISO 9001:2008 QUALITY MANAGEMENT SYSTEM - REQUIREMENTS Contents 1 Scope 3 1.1 General 3 1.2 Application 3 2 Normative reference 4 3 Terms and definitions 4 4 Quality management system 5 4.1 General requirements

Lebih terperinci

PENGANTAR. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d. Nama Mata Kuliah : Sistem Manajemen Kualitas

PENGANTAR. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d. Nama Mata Kuliah : Sistem Manajemen Kualitas 1 PENGANTAR TIN420 Sistem Manajemen Kualitas Kontrak Perkuliahan 2 Kode Mata Kuliah : TIN-420 Nama Mata Kuliah : Sistem Manajemen Kualitas Kelas/Seksi : 10 Kode Nama Dosen : 6623 Taufiqur Rachman E-mail

Lebih terperinci

Implementasi Model-Model Manajemen Mutu untuk Layanan Kalibrasi

Implementasi Model-Model Manajemen Mutu untuk Layanan Kalibrasi Implementasi Model-Model Manajemen Mutu untuk Layanan Kalibrasi Mungkin anda sudah tidak asing lagi dengan berbagai model manajemen kualitas. Kualitas memang sudah menjadi harga mati harus diperhatikan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Penulis melakukan observasi langsung pada PT. BROCO MUTIARA ELECTRICAL INDUSTR dan melakukan wawancara dengan bagian MR (Management Representative)

Lebih terperinci

Apa Tujuan ISO. Material SDM. Resource. Alat. Metode. Output 3 C. Input Proses. Procedure IK Control. Monev

Apa Tujuan ISO. Material SDM. Resource. Alat. Metode. Output 3 C. Input Proses. Procedure IK Control. Monev Apa Tujuan ISO Material Alat Resource SDM Metode Input Proses Output 3 C Procedure IK Control Monev 3.C Adalah : 1. Comply to requirement (customer & regulation) 2. Consistency of product/service 3. Continual

Lebih terperinci

SKOR Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision)

SKOR Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision) ASPEK KAJI BANDING I KEPEMIMPINAN 1.1. Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision) 1.2. Misi-misi rumah sakit dioperasionalkan 1.3. Budaya Organisasi diterapkan dalam semua aktifitas

Lebih terperinci

COBIT 5: ENABLING PROCESSES

COBIT 5: ENABLING PROCESSES COBIT 5: ENABLING PROCESSES COBIT 5: Enabling Processes (cont.) Source: COBIT 5, figure 29. 2012 ISACA All rights reserved. 2 Enabling Process COBIT 5 cont... Stakeholder : tiap proses memiliki stakeholder

Lebih terperinci

Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel

Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel Pedoman KAN 801-2004 Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel Komite Akreditasi Nasional Kata Pengantar Pedoman ini diperuntukkan bagi lembaga yang ingin mendapat akreditasi sebagai Lembaga Sertifikasi

Lebih terperinci

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Control Objectives for Information and related Technology (COBIT) adalah seperangkat praktik terbaik (kerangka) untuk teknologi informasi

Lebih terperinci

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang mengkhususkan diri pada pengembangan manajemen proyek. PMBOK merupakan

Lebih terperinci

Tata Kelola Organisasi bisnis Berbasis Sistem Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2015

Tata Kelola Organisasi bisnis Berbasis Sistem Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2015 Tata Kelola Organisasi bisnis Berbasis Sistem Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2015 Oleh; Ade Khaerudin Taufiq (*) (**) (*) ASN Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian LIPI (**) Dosen Luar Biasa

Lebih terperinci

Fungsi Internal Quality Audit yang baik! Bukan sekedar Memastikan sistem dijalankan sesuai aturan (prosedur/ persyaratan ISO 9001)

Fungsi Internal Quality Audit yang baik! Bukan sekedar Memastikan sistem dijalankan sesuai aturan (prosedur/ persyaratan ISO 9001) Fungsi Internal Quality Audit yang baik! Bukan sekedar Memastikan sistem dijalankan sesuai aturan (prosedur/ persyaratan ISO 9001) Tetapi dapat membantu melihat kelemahan dari sistem manajemen mutu 1 Perbandingan

Lebih terperinci

MANUAL MUTU No. MM 7.3

MANUAL MUTU No. MM 7.3 1 / 1. Ruang Lingkup Bagian ini menerangkan tentang : Perencanaan desain dan pengembangan Masukan desain dan pengembangan Keluaran desain dan pengembangan Tinjauan desain dan pengembangan Verifikasi desain

Lebih terperinci

Standart Operating Procedure

Standart Operating Procedure Standart Operating Procedure Pengertian SOP : Instruksi sederhana, untuk menyelesaikan tugas rutin dengan cara yang paling efektiv dalam rangka memenuhi persyaratan operasional. (EMS departement, 1998)

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Media Indormatika Vol. 8 No. 3 (2009) PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

PRINSIP 1: KOMITMEN DAN KEBIJAKAN PRINSIP 2: PERENCANAAN

PRINSIP 1: KOMITMEN DAN KEBIJAKAN PRINSIP 2: PERENCANAAN PRINSIP 1: KOMITMEN DAN KEBIJAKAN 4.2. Kebijakan Lingkungan Manajemen puncak harus menetapkan kebijakan lingkungan organisasi dan memastikan bahwa kebijakan tersebut: a) sesuai dengan skala dan karakteristik

Lebih terperinci

Analisa Proses dan Perencanaan Bisnis

Analisa Proses dan Perencanaan Bisnis KEWIRAUSAHAAN - 2 Modul ke: Analisa Proses dan Perencanaan Bisnis Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id DOKUMENTASI PROSES Purchasing Department Manufacturing Department

Lebih terperinci

UNSUR KEGIATAN PENGEVALUASIAN PENGELOLAAN LABORATORIUM BESERTA JENIS PEKERJAANYA

UNSUR KEGIATAN PENGEVALUASIAN PENGELOLAAN LABORATORIUM BESERTA JENIS PEKERJAANYA PELATIHAN BIMTEK dan JABFUNG PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN TERAMPIL UNSUR KEGIATAN PENGEVALUASIAN PENGELOLAAN LABORATORIUM BESERTA JENIS PEKERJAANYA 23-25 OKTOBER 2017 UNSRI PALEMBANG andi.setiawan@fmipa.unila.ac.id

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Konsep Dasar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: Pengertian Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

BAB II KAJIAN TEORI. A. Konsep Dasar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: Pengertian Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Dasar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 1. Pengertian Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Pengertian mutu atau quality dapat ditinjau dari dua perspektif konsep. Pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. namun juga karena kualitas yang lebih baik (Gisella H.G Bella, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. namun juga karena kualitas yang lebih baik (Gisella H.G Bella, 2010) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat sekarang ini telah menciptakan persaingan bisnis yang semakin ketat. Tiap perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan keunggulannya

Lebih terperinci

PENGALAMAN KONSULTAN MANAJEMEN MUTU DALAM MENINGKATKAN MUTU SARANA PELAYANAN KESEHATAN

PENGALAMAN KONSULTAN MANAJEMEN MUTU DALAM MENINGKATKAN MUTU SARANA PELAYANAN KESEHATAN PENGALAMAN KONSULTAN MANAJEMEN MUTU DALAM MENINGKATKAN MUTU SARANA PELAYANAN KESEHATAN Outline Bahasan Pendahuluan Akreditasi RS & ISO 9000 Penerapan Continual Improvement Penutup PENDAHULUAN Bagian 1

Lebih terperinci

Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan Konsumsi (makan siang + 2X snack/hari).

Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan Konsumsi (makan siang + 2X snack/hari). Food Safety Management System ISO 22000:2005 Interpretation Course date : 04-05 Januari 2010 Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang terpenting. Semakin maju suatu bangsa semakin besar

Lebih terperinci

Kendali dan Audit Sistem Informasi. Catatan: diolah dari berbagai sumber Oleh: mardhani riasetiawan

Kendali dan Audit Sistem Informasi. Catatan: diolah dari berbagai sumber Oleh: mardhani riasetiawan Kendali dan Audit Sistem Informasi Catatan: diolah dari berbagai sumber Oleh: mardhani riasetiawan Bidang Pekerjaan IT di perusahaan System Analyst Programmer Administrator (Network, system, database)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. sistem guna meminimalkan risiko kegagalan yang disebabkan oleh manajemen

BAB III METODOLOGI. sistem guna meminimalkan risiko kegagalan yang disebabkan oleh manajemen BAB III METODOLOGI 3.1 KERANGKA BERPIKIR Evaluasi SDLC merupakan proses pengendalian tahapan pengembangan sistem guna meminimalkan risiko kegagalan yang disebabkan oleh manajemen proyek yang buruk. Area

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap sistem informasi distribusi pada PT Prima Cipta Instrument merupakan suatu proses evaluasi

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL (P.K.P.S)

REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL (P.K.P.S) REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL (P.K.P.S) SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 20 TAHUN 2009 TANGGAL : 17 FEBRUARI

Lebih terperinci

PERANAN SIM DALAM KEGIATAN MANAJEMEN. Nurochman, SST,.Akt,.MT

PERANAN SIM DALAM KEGIATAN MANAJEMEN. Nurochman, SST,.Akt,.MT PERANAN SIM DALAM KEGIATAN MANAJEMEN Nurochman, SST,.Akt,.MT SIM YANG BAIK?? Planning Process Support Controlling Process Decision Making Process SIM YANG BAIK?? Model Planning Perencanaan Process Planning

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK & AKUISISI SISTEM TI PLANNING SCOPE MANAGEMENT : VALIDATING SCOPE AND CONTROLLING SCOPE. Oleh : Utama Andri Arjita

MANAJEMEN PROYEK & AKUISISI SISTEM TI PLANNING SCOPE MANAGEMENT : VALIDATING SCOPE AND CONTROLLING SCOPE. Oleh : Utama Andri Arjita MANAJEMEN PROYEK & AKUISISI SISTEM TI PLANNING SCOPE MANAGEMENT : VALIDATING SCOPE AND CONTROLLING SCOPE Oleh : Utama Andri Arjita Project scope management adalah suatu kegiatan untuk meyakinkan bahwa

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Kata Kunci: ITIL V3, ITIL v3 Service Strategy, Service Asset, Service Structure, Service Provider Type, Service Unit, Bisnis Unit

ABSTRAKSI. Kata Kunci: ITIL V3, ITIL v3 Service Strategy, Service Asset, Service Structure, Service Provider Type, Service Unit, Bisnis Unit ABSTRAKSI PT. RST merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan Abrasive, Cutting Tools and Technical Equipment. PT.RST memiliki sebuah sistem berbasis ERP yang digunakan untuk mengelola

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) L1 LAMPIRAN A KUESIONER Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) 1 Setiap penggunaan sistem informasi harus melaksanakan aturan yang ditetapkan perusahaan 2 Pimpinan masing-masing unit organisasi

Lebih terperinci