DRAFT LAPORAN FINAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PEMANFAATAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN JATIREJO KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DRAFT LAPORAN FINAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PEMANFAATAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN JATIREJO KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG"

Transkripsi

1 DANA FMIPA UNNES DRAFT LAPORAN FINAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PEMANFAATAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN JATIREJO KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG Oleh: Prof. Dr. Sri Ngabekti, M.S. / NIP Ir. Tyas Agung Pribadi, M.Sc.St./ NIP Dr. Andreas Priyono B.P, M.Ed. / NIP Drs. Sumadi, M.S./ NIP Dibiayai oleh: Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran(DIPA) Universitas Negeri Semarang Nomor: /2016, tanggal 15 April 2016 Sesuai dengan Surat Tugas Pengabdian Pada Masyarakat Nomor: /UN37/PPK.4.4/2016 Tanggal 30 Juni 2016 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEPTEMBER 2016

2

3 HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul : Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga di Kelurahan Jatirejo Gunungpati Kota Semarang 2. Bidang : Lingkungan 3. Ketua Tim Pengusul a. Nama : Prof. Dr. Sri Ngabekti, M.S. b. NIP. : c. Pangkat/Golongan : Pembina Utama Muda / IVc d. Jabatan : Profesor e. Fakultas/ Unit Kerja : MIPA/ Biologi f. BidangKeahlian : Biologi g. AlamatKantor/Telp./Fax/ Gd D6 Lantai 1/ h. AlamatRumah/Telp./Fax/ Jl Sidoluhur II/6 Tlogosari Semarang s_ngabekti@yahoo,.com 4. JumlahAnggota (maks. 3 anggota) : 3 Orang a. NamaAnggota I : Ir. Tyas Agung Pribadi, M.Sc.St. b. NamaAnggota II : Dr. Andreas Priyono, B.P., M.Ed. c. NamaAnggota III : Drs. Sumadi, M.S. 5. JangkaWaktu Kegiatan : 6 bulan (minimal 3 bulan) 6. BentukKegiatan : Pelatihan 7. LokasiKegiatan : Kelurahan Jatirejo Kota Semarang 8. Biaya yang Diperlukan a. Sumberdari UNNES : Rp ,- (lima juta rupiah) b. Jumlah : Rp ,- (lima juta rupiahp Mengetahui : Dekan FMIPA Unnes Semarang, 26 September 2016 Ketua Pelaksana, Prof. Dr. Zaenuri, S.E., M.Si., Akt. Prof. Dr. Sri Ngabekti, M.S. NIP NIP Menyetujui Ketua LP2M Unnes Prof. Dr. Totok Sumaryanto F., M.Pd. NIP

4 TIM PELAKSANA 1. Nama Lengkap : Dr. Sri Ngabekti, M.S. NIP : Pangkat/ Golongan: Pembina Utama Muda/ IVc Jabatan : Lektor Kepala 2. Nama Lengkap : Ir. Tyas Agung Pribadi, M.Sc.St. NIP : Pangkat/ Golongan: Penata/ IIIc Jabatan : Lektor 3. Nama Lengkap : Dr. Andreas Priyono Budi Prasetyo, M.Ed NIP : Pangkat/ Golongan: Penata/ IIIc Jabatan : Lektor 4. Nama Lengkap : Drs. Sumadi, M.S NIP : Pangkat/ Golongan: Pembina Utama Muda / IVc Jabatan : Lektor Kepala iii

5 RINGKASAN Permasalahan lingkungan yang mengganggu kehidupan warga Kelurahan Jatirejo Kecamatan Gunungpati Kota Semarang adalah sampah. Dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi maka sampah rumah tangga yang dihasilkan cukup banyak. Hasil observasi pendahuluan menunjukkan bahwa di Kelurahan Jatirejo, sudah ada bak sampah maupun tempat pembuangan sampah. Bahkan sudah ada bantuan tempat pembuatan kompos (komposter) dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) pada tahun Namun masyarakat belum memanfaatkan secara optimal, seperti misalnya memilah atau mengolah. Sampah rumah tangga dibuang ke sungai, di kebun, atau dibakar. Jika hal ini tidak segera diatasi, maka pencemaran oleh sampah akan semakin meningkat. Pengelolaan sampah diarahkan pada pengolahan sampah organik menjadi kompos, dan sampah non organik dilakukan daur ulang. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga di Kelurahan Jatirejo Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan kegiatan adalah metode diskusi dan informasi untuk memberikan pemahaman peserta terhadap pengelolaan sampah. Metode praktek digunakan untuk melatih peserta mengolah sampah organik menjadi kompos dan membuat produk daur ulang sampah plastik., Hasil pengabdian berdasarkan evaluasi akhir kegiatan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. (1) Pemahaman peserta terhadap macam-macam sampah dan cara pemilahan cukup baik. (2) Kemampuan peserta dalam praktek membuat kompos dan produk daur ulang juga baik dengan telah dihasilkannya kompos dan produk anyaman dari sampah sachet kemasan. Saran-saran yang dapat disampaikan adalah (1) Agar pelaksanaan kegiatan efektif, maka pendampingan dilaksanakan secara intensif, dengan frekuensi pertemuan lebih ditingkatkan. (2) Hasil pengabdian yang berupa produk kompos dan daur ulang plastik dapat dipasarkan semakin ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya. iv

6 PRAKATA Puji dan Syukur kepada Alloh Yang Maha Esa, karena atas RidhoNya, kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dapat diselesaikan dengan baik, tanpa halangan yang berarti. Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dapat terlaksana atas bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu perkenankan kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat: 1. Rektor Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang telah memberi kesempatan untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 2. Dekan FMIPA UNNES dan Ketua Jurusan Biologi yang telah memberi dana dan ijin untuk pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat. 3. Kepala Kelurahan Jatirejo Kecamatan Gunungpati Kota Semarang yang telah berkenan memberikan tempat untuk pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat. 4. Ibu-ibu warga masyarakat Jatirejo sebagai peserta yang telah dengan tekun dan bersemangat mengikuti pelatihan pengelolaan sampah melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat. Besar harapan kami agar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dapat memberikan kebaikan dan manfaat bagi berbagai pihak: UNNES, masyarakat Jatirejo, dan berdampak pada peningkatan kualitas lingkungan. Kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima sebagai upaya untuk memperbaiki kegiatan dan laporan Pengabdian Kepada Masyarakat ini. Semarang, November 2016 Tim Pengabdian Kepada Masyarakat UNNES iv

7 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... HALAMAN PENGESAHAN... RINGKASAN... iii PRAKATA... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Analisis Situasi... 1 B. Rumusan Masalah... 2 BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT... 3 A. Tujuan Kegiatan... 3 B. Manfaat Kegiatan... 3 BAB III. METODE KEGIATAN... 4 A. Realisasi Pemecahan Masalah... 4 B. Khalayak Sasaran... 4 C. Metode yang Digunakan... 5 BAB IV. HASIL KEGIATAN... 6 A. Pencapaian Tujuan... 6 B. Sasaran C. Analisis...11 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Teknologi yang digunakan 2. Foto-foto Kegiatan 3. Contoh hasil jajag pendapat 4. Daftar Hadir Peserta 5. Surat Perjanjian Pelaksanaan Penugasan Pengabdian Kepada Masyarakat Bagi Dosen Tahun Anggaran i ii v DAFTAR GAMBAR

8 Gambar Halaman 1 Sambutan Bapak Kepala Kelurahan Praktek Pembuatan Produk Sampah Sachet Hasil Pembuatan Kompos vi

9 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1 Teknologi yang Digunakan Foto-foto Kegiatan Daftar Hadir Peserta Contoh Angkat Jajak Pendapat (Pengetahuan Awal) Surat Perjanjian viii

10 BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Jatirejo merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Gunungpati yang terkena dampak oleh adanya proyek pembangunan Waduk Jatibarang. Sebanyak 62 hektar lahan pertanian dan perkebunan milik warga terkena proyek waduk. Luas Kelurahan Kelurahan Jatirejo tahun 2014 adalah 238,130 ha yang didominasi oleh lahan pekarangan, sawah dan kebun campuran. Banyaknya luasan lahan yang terkena proyek waduk berakibat pada aktivitas di sektor pertanian, mengingat sektor pertanian merupakan merupakan sumber penghasilan utama bagi warga di kelurahan Jatirejo. Data mata pencaharian ercatat sebanyak 234 jiwa warga berprofesi sebagai petani pemilik tanah, 33 jiwa berprofesi sebagai petani penggarap dan 427 jiwa berprofesi sebagai buruh tani. Di sisi lain, tingkat kemiskinan menjadi permasalahan tersendiri. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Semarang total warga miskin di Kelurahan Jatirejo sebanyak 794 jiwa, dengan rincian warga hampir miskin (722 jiwa) dan warga miskin (72 jiwa). Data tersebut menyumbang jumlah warga miskin di Kecamatan Gunungpati sebesar 4,44%, meskipun terbilang kecil tetapi apabila dibandikangkan dengan rasio penduduk Jatirejo angka tersebut cukup tinggi dengan prosentase warga miskin mencapai 42,73% (Martuti, 2015). Secara Geografis Kelurahan Jatirejo berada di sebelah barat laut Kelurahan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Jarak antara Kelurahan Jatirejo dengan pusat pemerintahan Kecamatan Gunungpati sekitar 5 km. Sementara itu, jarak dengan pemerintahan Kota Semarang sekitar 16 km. Secara administratif Kelurahan Jatirejo terbagi menjadi 2 Rukun Warga (RW) dan 10 Rukun Tetangga (RT). Kelurahan RW 2 terdiri atas dua perdukuhan, yakni Dukuh Ngablak dan Dukuh Sirayu. Berikut ini adalah batas-batas administrasi Kelurahan Jatirejo. Batas Utara : Kel. Kandri Batas Selatan : Kel. Cepoko Batas Timur : Kel. Cepoko dan Kel. Kandri Batas Barat : Kel. Jatibarang (Kecamatan Mijen) Banyak permasalahan yang ada di Kelurahan Jatirejo. Salah satu permasalahan yang penting untuk segera diatasi adalah pengelolaan sampah rumah tangga. Semua rumah tangga

11 menghasilkan bermacam-macam sampah, baik sampah organik maupun nonorganik. Sampah organik rumah tangga mencakup sisa makanan, sisa sayur, daun tumbuhan, dan lain-lain. Adapun sampah nonorganik yang paling umum adalah sampah plastik seperti botol/gelas minuman, plastik refill minyak goreng, detergen, dan bahan makanan lain. Di antara sampah plastik yang tidak dapat dijual adalah plastik sachet. Sampah ini dapar dikelola dengan 3 R: reduce, reuse, dan recycle. B. Rumusan Masalah Pemanfaatan sampah rumah tangga di Kelurahan Jatirejo belum dilakukan secara maksimal. Budaya menyediakan tempat sampah yang memadai belum menjadi kebiasaan. Begitu pula dengan pemanfaatan limbah organik dan plastik belum dilakukan dengan baik. Sampah hanya dibiarkan begitu saja sehingga menambah kesan kumuh di Kelurahan ini. Untuk itu perlu kiranya sosialisasi dan pemberian keterampilan tentang pemanfaatan sampah organik dan nonorganik rumah tangga di Kelurahan Jatirerejo. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengolahan sampah organik rumah tangga di Kelurahan Jatirejo? 2. Bagaimana meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pemanfaatan sampah nonorganik rumah tangga di Kelurahan Jatirejo? BAB II

12 TUJUAN DAN MANFAAT A. Tujuan Pengabdian masyarakat ini bertujuan sebagai berikut. 1. Meningkatkan pengetahuan tentang pengolahan sampah rumah tangga bagi masyarakat Jatirejo Kota Semarang. 2. Melatih keterampilan mengolah sampah menjadi barang yang bermanfaat bagi masyarakat Jatirejo Kota Semarang. B. Manfaat Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan bermanfaat untuk hal-hal sebagai berikut. 1. Bagi masyarakat Jatirejo, bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola sampah, sehingga berdampak pada sektor ekonomi, kebersihan dan kesehatan lingkungan. 2. Bagi lingkungan, pengolahan sampah dapat meminimalisir pencemaran tanah, air sungai, dan laut. 3. Bagi UNNES a. Memberi kesempatan Dosen untuk melaksanakan salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat. b. Manjalin kerjasama antara Lembaga dengan Pemerintah Daerah. BAB III

13 METODE KEGIATAN A. Realisasi Pemecahan Masalah Permasalahan sampah di Kelurahan Jatirejo telah dilakukan pemecahan dengan cara memilah dan memanfaatkannya. Hal ini berdasarkan fakta bahwa di kelurahan ini belum ada managemen sampah dengan baik, belum ada pemilahan sampah, belum ada pemanfaatan sampah, dan sampah dibiarkan atau dibakar. Pemecahan masalah direalisasikan dalam bentuk pelatihan secara bertahap. Tahap pertama dimulai dengan mengisi angket jajag pendapat diskusi tentang bagaimana para ibu rumah tangga mengelola sampah rumah tangganya. Berdasarkan hasil diskusi, ternyata sebagian besar belum memilah dan memanfaatkan sampah, padahal setiap hari menghasilkan sampah rumah tangga minimal satu kantong tas kresek. Pelatihan telah diberikan oleh berbagai fihak, tetapi tidak ada keberlanjutannya. Menurut Bapak Kepala Kelurahan Hartanto, hal ini terjadi karena yang dilatih adalah remaja Karang Taruna, sehingga jika mereka mendapatkan pekerjaan di luar kelurahan, maka ilmu dan keterampilan yang diperoleh dari pelatihan tertutup oleh kegiatan sesuai dengan pekerjaannya. Oleh karena itu, pada pelatihan ini lebih banyak melibatkan ibu rumah tangga dan juga sebagai anggota PKK. Tahap kedua, dilakukan praktek memanfaatkan sampah organik sisa sayuran dan juga sampah kulit buah kolang-kaling yang memang melimpah menjadi kompos. Peserta dibagi menjadi empat kelompok. Tiga kelompok praktek membuat kompos dari sisa sayuran, sedang satu kelompok mencoba membuat kompos dari kulit buah kolang-kaling. Untuk mempercepat proses penguraian kompos, dibantu cairan biakan mikroorganisme EM4. Kegiatan diteruskan dengan membuat produk daur ulang limbah plastik sachet yang didampingi oleh dua pelatih dari bank sampah Resik Becik. Pada kegiatan ini, dibuat produk anyaman membentuk tas, dompet, pemanis stoples, hiasan bentuk ikan, dan lainnya. Tahap ketiga dilakukan monitoring 10 hari setelah kegiatan kedua untuk melihat hasil praktek membuat kompos dan produk anyaman dari limbah sachet, dilanjutkan dengan monitoring lagi secara berkesinambungan setiap bulan setelahnya. B. Khalayak Sasaran Khalayak sasaran strategis dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah kader PKK dan UKM tingkat Kelurahan Jatirejo sebanyak 20 orang. C. Metode yang Digunakan

14 Kegiatan pengabdian masyarakat tentang pelatihan pemanfatan sampah rumah tangga ini disusun berdasarkan kerangka berpikir sebagai berikut. Metode yang digunakan untuk memecahkan masalah dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Metode diskusi dan informasi untuk memberikan pemahaman masyarakat terhadap macam-macam sampah dan pemilahannya. 2. Metode praktek digunakan untuk menunjukkan langkah-langkah membuat kompos dari sampah organik dan melatih masyarakat membuat produk daur ulang sampah plastik. Evaluasi dilakukan melalui metode angket dan penilaian produk. Metode angket (jajag pendapat) dilakukan untuk mengetahui pengetahuan awal masyarakat tentang macam-macam sampah dan pengelolaannya setelah kegiatan diskusi dan informasi selesai dilaksanakan. Butir angket disusun berdasarkan materi yang disampaikan dan hasil diskusi yang telah dilaksanakan. Metode penilaian produk dilakukan dengan produk kompos dan karya yang dihasilkan baik setelah beberapa waktu kemudian. Konsultasi dan monitoring pelaksanaan dilakukan secara rutin apabila masyarakat sedang membuat kompos dan produk daur ulang selama periode pengabdian. BAB IV

15 HASIL KEGIATAN A. Pencapaian Tujuan Kegiatan pengabdian dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 1 Juni 2015, dengan tiga acara yakni pembukaan, pelatihan praktek pembuatan kompos dari sampah sisa rumah tangga, dan pembuatan produk daur ulang limbah sachet yang jika dijual tidak laku sehingga menjadi sampah plastik. Pembukaan kegiatan diawali dengan sambutan Bapak Kepala Kelurahan yang menyatakan bersyukur atas adanya pengabdian masyarakat dari UNNES karena masalah sampah memang penting untuk dipecahkan (Gambar 1). Gambar 1. Bapak Kepala Kelurahan Memberikan Sambutan dan Pengarahan Pembukaan dilanjutkan dengan arahan ketua tim pengabdian dengan menggali pengetahuan peserta melalui jajag pendapat. Hasil jajag pendapat dapat disarikan pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Jajag Pendapat (n=16) No Pertanyaan Jawaban %

16 1. Apakah keluarga Bapak/Ibu setiap Ya 100 hari menghasilkan sampah? 2. Jenis sampah apa saja Bapak/Ibu Sampah sisa dapur 94 hasilkan setiap hari? Sampah makanan Sampah plastik Berapa banyak sampah yang Sekantong plastik 100 dihasilkan setiap hari? 4. Dimana Bapak/Ibu membuang sampah? 5. Apakah Bapak/Ibu sudah pernah dilatih membuat kompos? 6. Apakah Bapak/Ibu sudah berhasil membuat kompos? 7. Bapak / Ibu membuat kompos dengan menggunakan obat tambahan apa? 8. Apakah Bapak/Ibu sudah pernah membuat barang (hiasan, tas, dompet, bunga, dll) dari sampah? 9. Jika sudah pernah dilatih, apakah sudah menjadi barang? 10. Apakah yang Bapak/Ibu perlukan agar sampah di wilayah ini tidak menganggu lingkungan? a. Di sungai/laut b. Di tempat sampah c. Dibakar d. Dipilah u dijual e. Di kebun orang lain Belum 100 Belum 100 Tidak ditambah apa-apa 25 Sudah Belum - Tidak pernah jadi - Tidak laku - Kesulitan membuat - Kesulitan bahan a. Tempat sampah b. Alat pembuat kompos c. TPA d. Lainnya - Pengangkut sampah - Bank sampah - Mobil sampah - Petugas pengambil sampah - Pelatihan pembuatan dan pemasaran - Tenpat penjualan produk ,5 Berdasarkan Tabel 1, dapat dinyatakan bahwa setiap rumah tangga selalu menghasilkan sampah jenis sisa dapur paling banyak (94%) diikuti sampah plastik (75%), dan sisa makanan 56 %; dengan jumlah rata-rata sampah yang dihasilkan sebanyak sekantong plastik. Berdasakan fakta ini, maka sampah organik yang dihasilkan lebih banyak sehingga berpotensi untuk dibuat kompos. Sementara sampah plastik dapat didaur ulang menjadi barang yang bermanfaat.

17 Hasil jajag pendapat juga menunjukkan fakta bahwa sebagian besar masyarakat Jatireja telah membuang sampah di tempat sampah (63%). Sebanyak 31% responden juga telah memilah sampah untuk dijual. Sayangnya masih ada 25% masyarakat yang mengelola sampah dengan membakarnya, bahkan ada yang mengaku membuang sampah di kebun orang lain. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya kebakaran dan pencemaran udara, dan sebagai indikator kesadaran untuk peduli sampah secara komunal masih belum baik. Pemanfataan sampah untuk membuat kompos belum pernah dilakukan karena 100% peserta menyatakan belum pernah mendapatkan pelatihan pembuatan kompos. Pelatihan pembuatan barang daur ulang limbah sudah pernah dilkukan oleh 31% peserta, dan sisanya 79 % belum pernah membuat. Yang sudah pernah pelatihan juga tidak pernah jadi produk karena kesulitan membuat dan kesulitan bahan. Berdasarkan hasil jajag pendapat di atas, maka kegiatan dilanjutkan tanya jawab. Respon dari peserta cukup baik. Peserta yang hadir mencapai 24 orang semuanya wanita yakni ibuibu rumah tangga. Hal-hal yang menjadi pertanyaan dalam kegiatan tersebut antara lain adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana memilah sampah agar tidak merasa jijik? 2. Bagaimana cara membuat kompos dari sampah sisa dapur? 3. Bagaimana cara membuat aneka produk daur ulang limbah sachet? 4. Bagaimana pemasarannya? Dari pertanyaan tersebut, Tim pengabdi menjelaskan bahwa pemilahan sampah dilakukan sejak sebelum dibuang. Jadi idealnya setiap rumah tangga memiliki tempat sampah yang sudah dipilah, setidaknya tempat sampah organik dan nonorganik. Untuk sampah sachet plastik, agar dapat dimanfaatkan secara optimal, maka cara memotong sachet harus lurus, bukan silang. Pelatihan dilanjutkan dengan demonstrasi dan praktek pembuatan kompos dan produk daur ulang sampah plastik yang tidak laku dijual seperti aneka macam sachet makanan dan minuman untuk dianyam menjadi barang yang bermanfaat. Pelatihan dipandu oleh nara sumber Bank Sampah Resik Becik, untuk produk anyaman. Sementara praktek kompos dilaksanakan oleh tim pengabdian. Cara membuat aneka produk perlu kreativitas yang dapat dimunculkan dengan banyak cara, seperti melihat hasil pameran, ikut pelatihan, majalah, koran dan lainnya. Adapun untuk pemasarannya juga melalui pameran ketika ada kunjungan, ketika ada pertemuan Dawis, PKK, dan lainnya. Peserta sangat antusias dalam kegiatan ini sehingga baru berakhir menjelang maghrib karena tekunnya peserta dalam membuat produk daur ulang limbah (Gambar 2)

18 Gambar 2. Praktek Pembuatan Produk Sampah Sachet Pertemuan diakhiri dengan memberikan tugas peserta untuk mencoba membuat karya, baik mandiri maupun berkelompok. Tugas ini diberikan mengingat waktu sudah menjelang bulan puasa sehingga dapat memanfaatkan waktu luang untuk membuat produk sekaligus mempersiapkan produk menjadi pemanis tempat kue lebaran. Jika sudah jadi, produk dapat dikumpulkan di balai kelurahan untuk disimpan di almari pamer. Tim pengabdian masyarakat dapat memberikan koreksi, masukan, dan saran. Oleh karena waktu telah memasuki bulan Ramadhan dan Syawal, maka tim pengabdian hanya melaksanakan monitoring untuk cek kompos dan produk daur ulang. Hasil monitoring I, menunjukkan ada 4 produk anyaman yang sudah disusun agak lengkap hanya kurang pasang resleting yang memerlukan mesin jahit. Sedangkan peserta yang lain masih meneruskankan pembuatan produknya. Hasil monitoring II menunjukkan dari 4 kelompok pembuatan kompos, 2 kelompok berhasil membuat kompos dengan baik, 1 kelompok masih dalam proses karena jumlah sisa sayuran terlalu banyak (komposisi tidak sesuai), dan 1 kelompok yang mencoba membuat kompos dari kulit luar kolang-kaling masih belum jadi. Hasil monitoring III, 2 kelompok berhasil membuat kompos dengan baik, gembur, dan berwarna hitam (Gambar 3a). Satu kelompok dengan komposisi jumlah sisa sayuran terlalu banyak (komposisi tidak sesuai), menghasilkan kompos yang mengandung singgat (Gambar 3b); dan 1 kelompok yang mencoba membuat kompos dari kulit luar kolang-kaling berhasil dibuat kompos meskipun kulit kolang-kaling tidak dapat hancur semuanya (Gambar 3c)

19 c b c Gambar 3. Hasil Pembuatan Kompos a. Kompos sudah jadi b. Kompos mengandung singgat c. Kompos kulit kolang-kaling Untuk pembuatan kompos, bahan sisa sayuran segar dari rumah tangga hasilnya lebih bagus karena secara fisik lebih halus, warna hitam, dan sudah sama dengan kompos yang dijual di pasaran. Sedangkan kompos dengan bahan kulit kolang-kaling, warna sudah hitam tetapi masih ada sisa kulit yang belum terurai. Berdasarkan hasil yang dipaparkan di atas, tampak bahwa masyakat sudah berhasil membuat kompos dari sampah sisa sayuran dari rumah tangga. Pasca dilakukan pelatihan pembuatan kompos, peserta belum melanjutkan pembuatan kompos lagi. Menurut Ibu Ninik (Ketua Karang Taruna), peserta masih disibukkan dengan puasa dan lebaran. Namun para peserta sangat ingin bahwa pada kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dapat dihasilkan produk daur ulang dan kompos yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan: untuk keluarga, masyarakat, dan dapat dijual untuk menambah pendapatan keluarga. Hasil postes menunjukkan bahwa 65% peserta telah memahami tentang pengelolaan sampah dengan baik, diindikasikan dengan perolehan skor berkisar antara 70-90, sedangkan 30% peserta dengan pemahaman cukup baik. Namun dalam praktek pembuatan kompos dan produk daur ulang sampah plastik, peserta masih mengalami kesulitan terutama dalam membuat komposisi kompos yang tepat dan finishing produk anyaman. Oleh karena itu semua peserta menyatakan bersedia untuk melanjutkan pendampingan agar dapat menghasilkan kompos dan produk daur ulang dengan baik. Hasil jajag pendapat, sebagian besar (90%) peserta menyatakan bahwa pengabdian masyarakat UNNES tetap berlanjut agar dapat menghasilkan kompos dan produk daur ulang sampai pengepakan dan pemasarannya. B. Sasaran Sasaran dapat dicapai dengn baik. Hal ini dapat dilihat dari:

20 1. Keaktifan para peserta yang hadir yakni rata-rata mencapai 90% ( 18 orang peserta dari dari 20 0rang peserta target). 2. Keaktifan peserta yang masih mau mengumpulkan sampah sachet plastik dan meneruskan pembuatan produk daur ulang limbah. C. Analisis 1. Faktor Pendorong Beberapa faktor yang membantu kelancaran pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini adalah sebagai berikut. a. Oleh karena masyarakat wilayah Jatirejo sudah terbiasa dengan kegiatan pengabdian UNNES, maka dengan undangan yang ditandatangani Kepala Kelurahan, cukup mudah mengumpulkan peserta. b. Tersedianya tempat kegiatan yakni adanya balai kelurahan, memudahkan dilakukan kegiatan apapaun yang memerlukan ruangan. c. Untuk kegiatan pembuatan daur ulang sampah yang pesertanya kaum Ibu, kemudahan mengumpulkan karena banyak waktu luang sambil menunggu suami pulang mencari kerja. 2. Faktor Penghambat a. Jumlah bantuan tempat sampah dan komposter yang hanya 1 buah dirasa masih kurang karena tidak dapat digunakan secara perorangan. b. Peserta belum melanjutkan pembuatan kompos lagi karena masih disibukkan dengan kegiatan puasa dan lebaran c. Peserta yang kerja di kota tentu lebih mengutamakan pekerjaannya. d. Hanya tersedia satu mesin jahit untuk menggabungkan komponen tas lainya sepertinya resleting, dan pegangan tas. Sudah banyak orang yang memesan tas hasil buatannya. Namun belum bisa menjual karena produknya masih setengah jadi. e. Perlu dilanjutkan pelatihan untuk membuat produk daur ulang hingga selesai sampai layak untuk dijual. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

21 Hasil pengabdian berdasarkan evaluasi akhir kegiatan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. (1) Pemahaman masyarakat terhadap macam-macam sampah dan cara pemilahan cukup baik. (2) Kemampuan masyarakat dalam praktek membuat kompos dan produk daur ulang juga baik dengan telah dihasilkannya kompos dan produk anyaman dari sampah sachet kemasan. Saran-saran yang dapat disampaikan adalah (1) Agar pelaksanaan kegiatan efektif, maka pendampingan dilaksanakan secara intensif, dengan frekuensi pertemuan lebih ditingkatkan. (2) Hasil pengabdian yang berupa produk kompos dan daur ulang plastik dapat dipasarkan. DAFTAR PUSTAKA

22 Anonim, tt. Pengabdian Pembuatan Sampah.htm. diunduh 17 Maret 2015 Damanhuri dan Padmi, Pengelolaan Sampah. Bandung. ITB.EcoCampus. Martuti, Social Mapping Fungsi Corporate Social Responsibility Di Kelurahan Jatirejo, Kota Semarang. Laporan Penelitian. Serunaialam,pasarsampah,tapala.wordpress.com. diunduh 17 Maret 2015 Undang-undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Kementerian Lingkungan Hidup LAMPIRAN-LAMPIRAN

23 1. Teknologi yang Digunakan Cara Membuat Kompos Dari Sampah Organik Rumah Tangga Dan Produk Daur Ulang Sampah Plastik (Tim Pengabdian kepada Masyarakat UNNES) A. Bahan-bahan 1. Sampah organik seperti sayuran yang telah dipotong kecil sebanyak 6 kg 2. EM 4 sebanyak 2 sendok makan 3. Dua (2) sendok makan gula pasir 4. Satu (1) kg bekatul 5. Kompos jadi 3 kg 6. Air sumur 1000 ml B. Alat-alat 1. Drum, ember plastik, keranjang, gentong, atau tanah yang berlubang di belakang rumah. 2. Pengaduk (entong kayu, cangkul). 3. Ayakan pasir C. Cara pembuatan 1. Buat aktivator sampah dengan mencampur EM4, gula pasir, dan air kemudian aduk sampai rata 2. Campur semua bahan dan diberi air aktivator hingga merata, jika dikepal tidak keluar air, jika kepalan dilepas ambyar. 3. Tutup agar lalat atau serangga lain tidak masuk. 4. Letakkan wadah di tempat yang kering dan tidak lembab, jauhkan dari terik matahari atau air hujan secara langsung. 5. Proses fermentasi sampah menjadi kompos berlangsung selama 7 hari, tekstur seperti tanah, warna coklat kehitaman, hangat, tidak berbau. Kompos langsung dapat digunakan. Jika akan dikemas untuk dijual, kompos diayak lebih dahulu dengan ayakan pasir. 6. Jika jumlah bahan kompos jumlahnya banyak dan dibuat di lubang tanah, maka perlu diaduk setiap 5 hari sekali agar fermentasi merata.

24 Gambar 1. Proses Pembuatan Kompos (Pengabdian Pembuatan Sampah.htm. diunduh 17 Maret 2015) Sampah nonorganik seperti kertas, karton, kaleng, aneka macam plastik dan kemasan plastik dapat didaur ulang menjadi produk yang bermanfaat lagi. Beberapa contoh produk daur ulang sampah plastik dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Contoh Produk Daur Ulang Limbah (serunaialam,pasarsampah,tapala.wordpress.com. diunduh 17 Maret 2015)

25 Foto-foto Pengabdian Gambar 1. Kepala Kelurahan membuka Kegiatan Pengabdian Gambar 2. Peserta Pengabdian Masyarakat

26 Gambar 3. Kegiatan Pembuatan Produk Anyaman Limbah Sachet Gambar 4. Contoh Produk Anyaman

27

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER Anitarakhmi Handaratri, Yuyun Yuniati Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ma Chung Email: anita.hand@gmail.com, yuyun.yuniati@machung.ac.id

Lebih terperinci

BAB V DINAMIKA PROSES AKSI. A. Menumbuhkan Kreativitas dalam Pengelolaan Sampah menjadi

BAB V DINAMIKA PROSES AKSI. A. Menumbuhkan Kreativitas dalam Pengelolaan Sampah menjadi BAB V DINAMIKA PROSES AKSI A. Menumbuhkan Kreativitas dalam Pengelolaan Sampah menjadi Kompos Dalam proses aksi yang akan pendamping lakukan bersama masyarakat. Pendamping berkonsultasi terlebih dahulu

Lebih terperinci

Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat. Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY

Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat. Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat Pendahuluan Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY siti_marwati@uny.ac.id Sampah merupakan suatu barang yang dihasilkan dari aktivitas

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PRODUK KERAJINAN TANGAN

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PRODUK KERAJINAN TANGAN Abdimas Unwahas, Vol.1, No.1, Oktober 2016 ISSN 2541-1608 PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PRODUK KERAJINAN TANGAN Ersila Devy Rinjani 1*, Linda Indiyarti Putri 1 1 Fakultas

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN PEMBUATAN RUMAH PUPUK KOMPOS DI KAMPUNG BELAKANG KAMAL JAKARTA BARAT

PENDAMPINGAN PEMBUATAN RUMAH PUPUK KOMPOS DI KAMPUNG BELAKANG KAMAL JAKARTA BARAT PENDAMPINGAN PEMBUATAN RUMAH PUPUK KOMPOS DI KAMPUNG BELAKANG KAMAL JAKARTA BARAT 1 Anggraeni Dyah S., 2 Putri Suryandari, 3 Sri Kurniasih Program Studi Arsitektur Universitas Budi Luhur anggraeni.dyah@budiluhur.ac.id

Lebih terperinci

Pengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar

Pengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar Pesatnya pembangunan perkotaan tidak hanya menimbulkan dampak positif bagi berkembangnya kota tersebut tetapi juga menimbulkan dampak

Lebih terperinci

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) Disampaikan oleh: DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN KENDAL 2016 Dasar hukum Pengelolaan Sampah Undang undang no. 18 tahun 2008 ttg Pengelolaan

Lebih terperinci

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI Sampah?? semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga

Lebih terperinci

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN 1 Sampah merupakan konsekuensi langsung dari kehidupan, sehingga dikatakan sampah timbul sejak adanya kehidupan manusia. Timbulnya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari penjelasan pada bab-bab sebelumnya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil analisa terhadap 22 Kelurahan di

Lebih terperinci

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. manusia yang beragam jenisnya maupun proses alam yang belum memiliki nilai

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. manusia yang beragam jenisnya maupun proses alam yang belum memiliki nilai II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Sampah Sampah merupakan barang sisa yang sudah tidak berguna lagi dan harus dibuang. Berdasarkan istilah lingkungan untuk manajemen, Basriyanta

Lebih terperinci

KONSEP PENANGANAN SAMPAH TL 3104

KONSEP PENANGANAN SAMPAH TL 3104 KONSEP PENANGANAN SAMPAH TL 3104 Environmental Engineering ITB - 2010 KELOMPOK 2 Dian Christy Destiana 15308012 Vega Annisa H. 15308014 Ratri Endah Putri 15308018 M. Fajar Firdaus 15308020 Listra Endenta

Lebih terperinci

POTENSI KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG SEBAGAI SENTRA PERTANIAN ORGANIK MELALUI KEGIATAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI

POTENSI KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG SEBAGAI SENTRA PERTANIAN ORGANIK MELALUI KEGIATAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI POTENSI KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG SEBAGAI SENTRA PERTANIAN ORGANIK MELALUI KEGIATAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI Dewi Mustikaningtyas 1, Wiyanto 2, Noor Aini Habibah 3 1,3 Jurusan Biologi

Lebih terperinci

PERAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN KOMPOSTER SEDERHANA

PERAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN KOMPOSTER SEDERHANA PERAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN KOMPOSTER SEDERHANA Ipak Neneng Mardiah Bukit 1*, Yusri Nadya 2 dan Sumarni 3 1,2,3 Universitas Samudra, Jl. Gp. Meurandeh, Kecamatan Langsa Lama, Kota

Lebih terperinci

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA)

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA) KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA) Oleh : Shinta Dewi Astari 3308 202 006 Dosen Pembimbing : I.D.A.A Warmadewanthi, ST., MT., Ph.D. PROGRAM

Lebih terperinci

Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan.

Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan. Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 KAJIAN PEMBERDAYAAN PERAN WANITA UNTUK PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN TAKAKURA HOME METHOD (STUDI KASUS DI PERUMAHAN BUDI INDAH,

Lebih terperinci

1. Starter dengan larutan gula

1. Starter dengan larutan gula 1. Starter dengan larutan gula Siapkan stoples kaca kedap udara ukuran lima liter, pilih yang kedap udara. Tambahkan ke dalam toples 200 gram gula merah, encerkan dengan 3 liter air bersih aduk sampai

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA DALAM PEMBUATAN PUPUK BOKASHI DI KELURAHAN TUAH KARYA, KECAMATAN TAMPAN, PEKANBARU

PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA DALAM PEMBUATAN PUPUK BOKASHI DI KELURAHAN TUAH KARYA, KECAMATAN TAMPAN, PEKANBARU PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA DALAM PEMBUATAN PUPUK BOKASHI DI KELURAHAN TUAH KARYA, KECAMATAN TAMPAN, PEKANBARU Novia Gesriantuti*, Elsie, Israwati Harahap, Nofripa Herlina, Yeeri Badrun Prodi

Lebih terperinci

1. Pendahuluan PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MENDUKUNG PROGRAM URBAN FARMING

1. Pendahuluan PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MENDUKUNG PROGRAM URBAN FARMING Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 283-290 PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MENDUKUNG PROGRAM URBAN FARMING 1 Reni Amaranti, 2 Eri Achiraeniwati,

Lebih terperinci

Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga

Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga Oleh : Dra. MH. Tri Pangesti, M.Si. Widyaiswara Utama Balai Diklat Kehutanan Bogor Pendahuluan Desa Rumpin merupakan salah

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KONSEP ECO-COMMUNITY MELALUI PENGEMBANGAN ECO-ENZYME SEBAGAI USAHA PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK SECARA TUNTAS PADA LEVEL RUMAH TANGGA PKM GAGASAN TERTULIS Diusulkan oleh: Atika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan yang kotor merupakan akibat perbuatan negatif yang harus ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh

Lebih terperinci

INTRODUKSI TEKNOLOGI KOMPOSTER BERBASIS MOL PADA KELOMPOK WANITA TANI DI DESA SEBAPO KECAMATAN MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI

INTRODUKSI TEKNOLOGI KOMPOSTER BERBASIS MOL PADA KELOMPOK WANITA TANI DI DESA SEBAPO KECAMATAN MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI INTRODUKSI TEKNOLOGI KOMPOSTER BERBASIS MOL PADA KELOMPOK WANITA TANI DI DESA SEBAPO KECAMATAN MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI Yurleni Fakultas Peternakan Universitas Jambi Email: yurleni@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

KUISIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG APUNG RT10/01 KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT

KUISIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG APUNG RT10/01 KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT KUISIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG APUNG RT10/01 KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT 1. Nama Responden : 2. Jenis Kelamin : 3. Umur : a) Usia Produktif

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA 5.1 Latar Belakang Program Setiap rumah tangga adalah produsen sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik. Cara yang paling efektif untuk mengatasi

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang sangat kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar memakai konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat Indonesia dalam membuang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Kabupaten Tabanan, Peran serta masyarakat, pengelolaan sampah, TPS 3R

ABSTRAK. Kata Kunci : Kabupaten Tabanan, Peran serta masyarakat, pengelolaan sampah, TPS 3R ABSTRAK Kabupaten Tabanan memiliki luas 839,33 km², (14,90% dari luas provinsi Bali). Pada tahun 2013 tercatat jumlah penduduk Kabupaten Tabanan mencapai 448.033 jiwa. Kepadatan penduduk di kabupaten ini

Lebih terperinci

ADLN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. 13 tahun 2012 tentang pedoman pelaksanaan reduce, reuse, dan recycle melalui

ADLN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. 13 tahun 2012 tentang pedoman pelaksanaan reduce, reuse, dan recycle melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang memiliki permasalahan kompleks, salah satunya adalah permasalahan sampah. Sebagai kota terbesar ke dua

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PPM Prgram P2M PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DAN REMAJA PUTRI DI BERBAH SLEMAN DALAM PENGOLAHAN SAMPAH DAPUR DENGAN TEKNOLOGI

LAPORAN KEGIATAN PPM Prgram P2M PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DAN REMAJA PUTRI DI BERBAH SLEMAN DALAM PENGOLAHAN SAMPAH DAPUR DENGAN TEKNOLOGI LAPORAN KEGIATAN PPM Prgram P2M PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DAN REMAJA PUTRI DI BERBAH SLEMAN DALAM PENGOLAHAN SAMPAH DAPUR DENGAN TEKNOLOGI YANG SEDERHANA DAN RAMAH LINGKUNGAN SEHINGGA DAPAT BERNILAI

Lebih terperinci

Pembuatan Kompos - - Yogyakarta, 30 Mei 2008

Pembuatan Kompos - - Yogyakarta, 30 Mei 2008 Pembuatan Kompos Yogyakarta, 30 Mei 2008 Drs. Iqmal Tahir, M.Si Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Sekip Utara Yogyakarta 55281 - - - Bahan baku Pada dasarnya bahan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh peneliti yaitu dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh peneliti yaitu dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini bersumber dari instansi yang terkait dengan penelitian, melaksanakan observasi langsung di Tempat Pembuangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan responden pemukiman elite

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan responden pemukiman elite 94 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN 1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan responden pemukiman elite seluruhnya memiliki bak tempat sampah sendiri sedangkan responden pemukiman kumuh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian sampah Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa dipakai jika dikelola

Lebih terperinci

BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROPOSAL PROGRAM KEGIATAN MAHASISWA INTERVENSI TEKNOLOGI PUPUK CAIR ORGANIK BERBAHAN LIMBAH DALAM PENGOLAHAN INDUSTRI TAHU RUMAH TANGGA BIBIS, MOJOSONGO, KOTA SURAKARTA BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN

Lebih terperinci

BANK SAMPAH RANGGA MEKAR : BERKAT SAMPAH MENUAI BERKAH. Oleh : Budi Budiman, S.Hut, M.Sc Penyuluh Kehutanan Pusat

BANK SAMPAH RANGGA MEKAR : BERKAT SAMPAH MENUAI BERKAH. Oleh : Budi Budiman, S.Hut, M.Sc Penyuluh Kehutanan Pusat BANK SAMPAH RANGGA MEKAR : BERKAT SAMPAH MENUAI BERKAH Oleh : Budi Budiman, S.Hut, M.Sc Penyuluh Kehutanan Pusat Permasalahan sampah Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas

Lebih terperinci

PEMBUATA KOMPOS DARI SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA

PEMBUATA KOMPOS DARI SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA PEMBUATA KOMPOS DARI SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA Sampah organik dibagi dua yaitu : q Sampah Organik Hijau (sisa sayur mayur dari dapur) Contohnya : tangkai/daun singkong, papaya, kangkung, bayam, kulit

Lebih terperinci

PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK SAMPAH PASAR MENJADI KOMPOS

PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK SAMPAH PASAR MENJADI KOMPOS PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK SAMPAH PASAR MENJADI KOMPOS Dyah Rini Indriyanti 1, Eva Banowati 2, Margunani 3 1 Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2 Jurusan Geografi, Fakultas

Lebih terperinci

POTENSI PENERAPAN PRINSIP 3R DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA NGENEP KECAMATAN KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG

POTENSI PENERAPAN PRINSIP 3R DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA NGENEP KECAMATAN KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG Spectra Nomor 22 Volume XI Juli 2013: 24-31 POTENSI PENERAPAN PRINSIP 3R DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA NGENEP KECAMATAN KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG Puji Ariyanti Sudiro Program Studi Teknik Lingkungan

Lebih terperinci

PERAN PEREMPUAN DAYA AIR, SANITASI DAN HIGIENE UNTUK KESEJAHTERAAN ETTY HESTHIATI LPPM UNIV. NASIONAL

PERAN PEREMPUAN DAYA AIR, SANITASI DAN HIGIENE UNTUK KESEJAHTERAAN ETTY HESTHIATI LPPM UNIV. NASIONAL PERAN PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR, SANITASI DAN HIGIENE UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT ETTY HESTHIATI LPPM UNIV. NASIONAL JAKARTA A PERAN PEREMPUAN Perempuan sangat berperan dalam pendidikan

Lebih terperinci

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang Sudiro 1), Arief Setyawan 2), Lukman Nulhakim 3) 1),3 ) Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

BAB VI PENGELOLAAN SAMPAH 3R BERBASIS MASYARAKAT DI PERUMAHAN CIPINANG ELOK. menjadi tiga macam. Pertama, menggunakan plastik kemudian

BAB VI PENGELOLAAN SAMPAH 3R BERBASIS MASYARAKAT DI PERUMAHAN CIPINANG ELOK. menjadi tiga macam. Pertama, menggunakan plastik kemudian BAB VI PENGELOLAAN SAMPAH 3R BERBASIS MASYARAKAT DI PERUMAHAN CIPINANG ELOK 6.1. Pewadahan Sampah Pewadahan individual Perumahan Cipinang Elok pada umumnya dibagi menjadi tiga macam. Pertama, menggunakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 108

LAMPIRAN-LAMPIRAN 108 LAMPIRAN-LAMPIRAN 108 LAMPIRAN I DOKUMENTASI SURVEI LAPANGAN DAN PROSES RAPID RURAL APPRAISAL (RRA) Gambar 1. Mengurus Perijinan, Membangun Komunikasi, Serta Melakukan Wawancara dengan Tokoh-Tokoh Masyarakat

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN DENGAN BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN DALAM POT DI BOJONGGEDE JAWA BARAT

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN DENGAN BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN DALAM POT DI BOJONGGEDE JAWA BARAT LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT SEBAGIAN DIDANAI OLEH UNIVERSITAS NASIONAL PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN DENGAN BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN DALAM POT DI BOJONGGEDE JAWA BARAT Oleh Ir.Yenisbar,

Lebih terperinci

Pemberdayaan Lingkungan untuk kita semua. By. M. Abror, SP, MM

Pemberdayaan Lingkungan untuk kita semua. By. M. Abror, SP, MM Pemberdayaan Lingkungan untuk kita semua By. M. Abror, SP, MM Tema utama Pengolahan sampah Program kali bersih Biopori Lahan sempit dan lahan tidur Pengembangan desa wisata Lingkungan adalah???????????

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, pada Pasal 1 butir (1) disebutkan bahwa sampah adalah sisa kegiatan seharihari manusia dan/atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah menurut SNI 19-2454-2002 tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan didefinisikan sebagai limbah yang bersifat padat terdiri atas bahan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI 3R UNTUK KADER LINGKUNGAN

PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI 3R UNTUK KADER LINGKUNGAN PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI 3R UNTUK KADER LINGKUNGAN PROYEK PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH UNTUK KEGIATAN 3R DAN PENGELOLAAN SAMPAH DI REPUBLIK INDONESIA Kata Pengantar

Lebih terperinci

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI POLEWALI MANDAR BUPATI POLEWALI MANDAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DAN KEBERSIHAN KOTA KABUPATEN POLEWALI MANDAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Kategori : Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu

Kategori : Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu Kategori : Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu Sampah di Tangan Perempuan Ampenan Kawasan Kampung Baru, Kelurahan Banjar, Ampenan, Kota Mataram merupakan daerah dengan 63% perempuan di usia produktif.

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN 1 LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN PELATIHAN DAN SOSIALISASI PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS BUDAYA TERHADAP GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN WIROBRAJAN (MENUJU KOTA JOGJA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta adalah ibukota dari Indonesia dengan luas daratan 661,52 km 2 dan tersebar

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta adalah ibukota dari Indonesia dengan luas daratan 661,52 km 2 dan tersebar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jakarta adalah ibukota dari Indonesia dengan luas daratan 661,52 km 2 dan tersebar ±110 pulau di wilayah Kepulauan Seribu. Jakarta dipadati oleh 8.962.000 jiwa (Jakarta

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DANA DIPA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DANA DIPA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DANA DIPA PELATIHAN PEMBUATAN KOMPOS CAIR DI BANJAR JERO GUSTI DESA BUNGKULAN KECAMATAN SAWAN Dr. rer. nat. I Gusti Ngurah Agung Suryaputra, S.T., M.Sc. / NIDN: 0017127704 I Nyoman

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PPM. Oleh: Victoria Henuhili, dkk.

LAPORAN KEGIATAN PPM. Oleh: Victoria Henuhili, dkk. LAPORAN KEGIATAN PPM PEMBERDAYAAN IBU-IBU RUMAH TANGGA DALAM MEMANFAATKAN SAMPAH ANORGANIK MENJADI BARANG- BARANG KERAJINAN YANG BERNILAI EKONOMI UNTUK MENAMBAH INCOME KELUARGA Oleh: Victoria Henuhili,

Lebih terperinci

SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU

SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU Alfi Rahmi, Arie Syahruddin S ABSTRAK Masalah persampahan merupakan

Lebih terperinci

PENGOLAHAN SAMPAH SUNARYO HADI WARSITO

PENGOLAHAN SAMPAH SUNARYO HADI WARSITO PENGOLAHAN SAMPAH SUNARYO HADI WARSITO Sampah pemisahan : Sampah organik kompos / pupuk Sampah anorganik Tanamkan diri untuk membuang sampah pada tempatnya, sesuai jenisnya!!! Membuat Kompos dari Sampah

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI LINGKUNGAN RT.1 - RT.14/RW IV KELURAHAN RUNGKUT MENANGGAL KECAMATAN GUNUNGANYAR KOTA SURABAYA.

PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI LINGKUNGAN RT.1 - RT.14/RW IV KELURAHAN RUNGKUT MENANGGAL KECAMATAN GUNUNGANYAR KOTA SURABAYA. PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI LINGKUNGAN RT.1 - RT.14/RW IV KELURAHAN RUNGKUT MENANGGAL KECAMATAN GUNUNGANYAR KOTA SURABAYA. Nana Dyah Siswati 1), Luluk Edahwati 2) 1) 2) Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK TUGAS SANITASI MASYARAKAT TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK Disusun Oleh : KELOMPOK Andre Barudi Hasbi Pradana Sahid Akbar Adi Gadang Giolding Hotma L L2J008005 L2J008014 L2J008053 L2J008078

Lebih terperinci

1

1 Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 161-170 PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGURANGAN TIMBULAN SAMPAH 1 Yanti Sri Rejeki, 2 M. Dzikron, 3 Nugraha, 4 Dewi Shofi M., 5 Chaznin

Lebih terperinci

BAB II. DAUR ULANG SAMPAH BOTOL PLASTIK

BAB II. DAUR ULANG SAMPAH BOTOL PLASTIK BAB II. DAUR ULANG SAMPAH BOTOL PLASTIK II.1 Pengertian Sampah Botol Plastik Sampah botol plastik merupakan bahan padat buangan dari kegiatan manusia yang sudah terpakai. Endah (2015: h.8) menjelaskan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah menjadi persoalan serius terutama di kota-kota besar, tidak hanya di Indonesia saja, tapi di seluruh

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030, BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Upaya kesehatan lingkungan berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030 pada sasaran ke enam ditujukan untuk mewujudkan ketersediaan dan pengelolaan

Lebih terperinci

KKN ITATS Tahun Kegiatan Pelatihan Pembuatan Kompos. Disiapkan oleh Taty Alfiah, ST.MT

KKN ITATS Tahun Kegiatan Pelatihan Pembuatan Kompos. Disiapkan oleh Taty Alfiah, ST.MT KKN ITATS Tahun 2010 Kegiatan Pelatihan Pembuatan Kompos Disiapkan oleh Taty Alfiah, ST.MT Lokasi pelatihan pembuatan kompos Tempat / Kelurahan Dusun Kelompok Bulurejo Kacangan VII Munggu Gianti Gianti

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara

I. PENDAHULUAN. Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara jumlah sampah yang dihasilkan dengan sampah yang diolah tidak seimbang. Sampah merupakan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PENYULING MINYAK ATSIRI DENGAN SISTEM UAP BERTINGKAT DIKENDALIKAN DENGAN MIKROKONTROLLER DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PRODUK

RANCANG BANGUN MESIN PENYULING MINYAK ATSIRI DENGAN SISTEM UAP BERTINGKAT DIKENDALIKAN DENGAN MIKROKONTROLLER DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PRODUK PKMM-1-13-1 RANCANG BANGUN MESIN PENYULING MINYAK ATSIRI DENGAN SISTEM UAP BERTINGKAT DIKENDALIKAN DENGAN MIKROKONTROLLER DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PRODUK Yuli Dwi Gunarso, Emi Susanti, Sri Nanik Sugiyarmi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah persampahan kota hampir selalu timbul sebagai akibat dari tingkat kemampuan pengelolaan sampah yang lebih rendah dibandingkan jumlah sampah yang harus dikelola.

Lebih terperinci

Bagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH

Bagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS Nedi Sunaedi nedi_pdil@yahoo.com PENGERTIAN SAMPAH Suatu bahan yang terbuang dari sumber aktivitas manusia dan/atau alam yang tidak

Lebih terperinci

BAB III INDUSTRI KERUPUK RAMBAK DWIJOYO DESA PENANGGULAN KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL

BAB III INDUSTRI KERUPUK RAMBAK DWIJOYO DESA PENANGGULAN KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL BAB III INDUSTRI KERUPUK RAMBAK DWIJOYO DESA PENANGGULAN KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL A. Gambaran Umum Industri Kecil dan Menengah di Desa Penanggulan Desa Penanggulan termasuk wilayah yang memiliki

Lebih terperinci

IbM KELOMPOK PKK DUSUN SUKAREJO DAN DUSUN KARANGHARJO DALAM PEMANFAATAN PEKARANGAN DENGAN INTRODUKSI PADI METODE SRI DI POT BERBASIS MOL PUEYEM

IbM KELOMPOK PKK DUSUN SUKAREJO DAN DUSUN KARANGHARJO DALAM PEMANFAATAN PEKARANGAN DENGAN INTRODUKSI PADI METODE SRI DI POT BERBASIS MOL PUEYEM IbM KELOMPOK PKK DUSUN SUKAREJO DAN DUSUN KARANGHARJO DALAM PEMANFAATAN PEKARANGAN DENGAN INTRODUKSI PADI METODE SRI DI POT BERBASIS MOL PUEYEM Lizawati, Elis Kartika dan Buhaira Staf Pengajar Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian sampah Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa dipakai jika dikelola

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo ± 4 km. Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah Jiwa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo ± 4 km. Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah Jiwa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Kelurahan Dulalowo 1. Geografi, Batas Wilayah Dan Iklim Kelurahan Dulalowo berada di Kecamatan Kota Tengah merupakan salah satu kecamatan yang ada

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN MEMBUAT DAN MEMANFAATKAN LIMBAH ORGANIK

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN MEMBUAT DAN MEMANFAATKAN LIMBAH ORGANIK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN MEMBUAT DAN MEMANFAATKAN LIMBAH ORGANIK 1 Sufianto, 2 Wiyono dan 3 Sri Mursiani Arifah Universitas Muhammadiyah Malang, Jl. Raya Tlogomas 264, Malang 65144, Jawa Timur Abstrak

Lebih terperinci

OPTIMASI PRODUKSI PUPUK KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) DAN APLIKASINYA PADA TANAMAN

OPTIMASI PRODUKSI PUPUK KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) DAN APLIKASINYA PADA TANAMAN JURNAL TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 1 No.1 ; November 2014 ISSN 2407-4624 OPTIMASI PRODUKSI PUPUK KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) DAN APLIKASINYA PADA TANAMAN *JAKA DARMA JAYA 1, NURYATI 1, RAMADHANI

Lebih terperinci

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI A. LINGKUNGAN 1. Jaringan Jalan dan Drainase Banyak rumah yang

Lebih terperinci

JURNAL INFO ISSN :

JURNAL INFO ISSN : IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IBM) KELOMPOK DASAWISMA S. Sumarsih, C. S. Utama Fakultas Peternakan dan Pertanian UNDIP e-mail korespondensi : ssumarsih71@gmail.com ABSTRAK Permasalahan sampah organik pasar dan

Lebih terperinci

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Kelurahan Semanan Kelurahan Semanan yang berada pada wilayah Kecamatan Kalideres, berbatasan langsung dengan Sungai Cisadane di sebelah utara, Kelurahan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN. Sub Pokok Bahasan : Pegelolaan Sampah : Masyarakat RW 04 Kelurahan Karang Anyar

SATUAN ACARA PENYULUHAN. Sub Pokok Bahasan : Pegelolaan Sampah : Masyarakat RW 04 Kelurahan Karang Anyar SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan : Kesehatan Lingkungan Sub Pokok Bahasan : Pegelolaan Sampah Sasaran : Masyarakat RW 04 Kelurahan Karang Anyar Waktu : 25 menit Hari / tanggal : Rabu, 30 April 2014

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 54 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH DAN ZAT KIMIA PENGOPERASIAN PESAWAT UDARA DAN BANDAR UDARA DENGAN

Lebih terperinci

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 55 Tahun 2013, ISSN:

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 55 Tahun 2013, ISSN: PEMANFAATAN LIMBAH DRUM CAT MENJADI DEKOMPOSTER SISTEM KIPAS SEBAGAI TEKNOLOGI UNTUK MENGOLAH LIMBAH PERTANIAN 1 Elis Kartika, Made Deviani Duaja, Lizawati, Gusniwati and Arzita 2 ABSTRAK Tujuan dari penyuluhan

Lebih terperinci

PENGESAHAN PROPOSAL PKM

PENGESAHAN PROPOSAL PKM PENGESAHAN PROPOSAL PKM iv iii DAFTAR ISI Lembar Pengesahan... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel dan Gambar... iii Ringkasan... iv BAB 1. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah...

Lebih terperinci

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupannya sehari-hari, manusia tidak bisa dilepaskan dari suatu benda. Benda ini ada yang dapat digunakan seutuhnya, namun ada juga yang menghasilkan sisa

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENDUKUNG PERKEMBANGAN INDUSTRI KREATIF DI DAERAH PARIWISATA

PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENDUKUNG PERKEMBANGAN INDUSTRI KREATIF DI DAERAH PARIWISATA PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENDUKUNG PERKEMBANGAN INDUSTRI KREATIF DI DAERAH PARIWISATA Rany Puspita Dewi 1 Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tidar Jl Kapten Suparman

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN MAGELANG

PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN MAGELANG DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MAGELANG Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN MAGELANG PRESENT BY : SRI MURNI EDIYATI, SH DASAR HUKUM PENGELOLAAN SAMPAH 1. UU No.

Lebih terperinci

Mesin Pemisah dan Pencacah Sampah Organik dan Plastik Untuk Bahan Kompos

Mesin Pemisah dan Pencacah Sampah Organik dan Plastik Untuk Bahan Kompos Mesin Pemisah dan Pencacah Sampah Organik dan Plastik Untuk Bahan Kompos I Gede Putu Agus Suryawan *, I Wayan Widhiada Dosen Fakultas Teknik Universitas Udayana Bali, Indonesia aguss_88@yahoo.co.id dan

Lebih terperinci

Jurnal FamilyEdu Persepsi Kader PKK Tentang Daur Ulang... 1

Jurnal FamilyEdu Persepsi Kader PKK Tentang Daur Ulang... 1 Jurnal FamilyEdu Persepsi Kader PKK Tentang Daur Ulang... 1 Vol III No.2 Oktober 2017 Persepsi Kader PKK Tentang Daur Ulang Limbah Plastik Berbasis Home Industry di Desa Cilame Kabupaten Bandung Barat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DENPASAR TPST-3R DESA KESIMAN KERTALANGU DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA DENPASAR

PEMERINTAH KOTA DENPASAR TPST-3R DESA KESIMAN KERTALANGU DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA DENPASAR PEMERINTAH KOTA DENPASAR TPST-3R DESA KESIMAN KERTALANGU DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA DENPASAR VISI DAN MISI VISI Meningkatkan Kebersihan dan Keindahan Kota Denpasar Yang Kreatif dan Berwawasan

Lebih terperinci

KEGIATAN PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI. Oleh : Warga RW.16 Karanganyar Brontokusuman

KEGIATAN PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI. Oleh : Warga RW.16 Karanganyar Brontokusuman KEGIATAN PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI Oleh : Warga RW.16 Karanganyar Brontokusuman Pemerintah Kota Yogyakarta 2011 Pengelolaan Sampah Mandiri I. Pendahuluan. A. Profil RW.16 Brontokusuman 1. Keadaan Alam

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ECO-FERMENTOR: ALTERNATIF DESAIN WADAH FERMENTASI ECO-ENZYME UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKTIVITAS ECO-ENZYME

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ECO-FERMENTOR: ALTERNATIF DESAIN WADAH FERMENTASI ECO-ENZYME UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKTIVITAS ECO-ENZYME PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ECO-FERMENTOR: ALTERNATIF DESAIN WADAH FERMENTASI ECO-ENZYME UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKTIVITAS ECO-ENZYME PKM GAGASAN TERTULIS Diusulkan oleh: Ahmadun Yolanda Sylvia P F24080054

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN PENGELOLAAN PERSAMPAHAN 1. LATAR BELAKANG PENGELOLAAN SAMPAH SNI 19-2454-1991 tentang Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan, mendefinisikan sampah sebagai limbah yang bersifat padat, terdiri atas

Lebih terperinci

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA Shinta Dewi Astari dan IDAA Warmadewanthi Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP Program Pascasarjana, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Konsep penanganan sampah dengan sistem koperasi. Oleh Kelompok 9

Konsep penanganan sampah dengan sistem koperasi. Oleh Kelompok 9 Konsep penanganan sampah dengan sistem koperasi Oleh Kelompok 9 Kondisi Eksisting TPS Balubur : Jalan Taman Sari Wilayah cakupan : Kelurahan Sekeloa, Kelurahan Taman Sari, dan Kelurahan Lebak Gede Jumlah

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG KAPUAS BARASIH MELALUI PARTISIPASI MASYARAKAT DAN INTEGRITAS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN

Lebih terperinci

DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK

DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK Oleh : DILLA FADHILAH BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sampah adalah suatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia, atau benda padat yang sudah tidak

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU BERBASIS MASYARAKAT

PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU BERBASIS MASYARAKAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU BERBASIS MASYARAKAT 1. Pendahuluan Sampah pada dasarnya dihasilkan oleh atau merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia. Hukum termodinamika kedua menyatakan bahwa hakikatnya

Lebih terperinci

SPM Standar Pelayanan Masyarakat. Standar Pelayanan Masyarakat pada Pasar Rakyat

SPM Standar Pelayanan Masyarakat. Standar Pelayanan Masyarakat pada Pasar Rakyat SPM Standar Pelayanan Masyarakat Standar Pelayanan Masyarakat pada Pasar Rakyat SPM Standar Pelayanan Masyarakat Standar Pelayanan Masyarakat pada Pasar Rakyat Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isu berkurangnya lahan yang digunakan sebagai Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah bukan lagi masalah baru. Terutama di negara berkembang, pengolahan sampah seringkali masih

Lebih terperinci

Model Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga dengan Bak Komposter Untuk Menghasilkan Pupuk Cair

Model Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga dengan Bak Komposter Untuk Menghasilkan Pupuk Cair Model Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga dengan Bak Komposter Untuk Menghasilkan Pupuk Cair Nur Aklis 1, Masyrukan 1, Choirul Amin 2 1 Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta nur.aklis@ums.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemui diantaranya adalah sampah plastik, baik itu jenis

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemui diantaranya adalah sampah plastik, baik itu jenis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan hasil aktivitas manusia yang tidak dapat dimanfaatkan. Namun pandangan tersebut sudah berubah seiring berkembangnya jaman. Saat ini sampah dipandang

Lebih terperinci