MOTIVASI KELUARGA MENERIMA KEMBALI KLIEN GANGGUAN JIWA PASCA PERAWATANDI RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MOTIVASI KELUARGA MENERIMA KEMBALI KLIEN GANGGUAN JIWA PASCA PERAWATANDI RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG"

Transkripsi

1 MOTIVASI KELUARGA MENERIMA KEMBALI KLIEN GANGGUAN JIWA PASCA PERAWATANDI RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG LUKMAN ARISANDY Subject : Motivasi, Gangguan Jiwa, Klien DESCRIPTION Gangguan jiwa merupakan masalah yang serius, penting dan berbahaya karena dapat menyangkut keselamatan dan kerugian bagi diri sendiri maupun orang lain, bahkan hingga ke pemerintahan sekalipun.belakangan ini banyak keluarga pasien penyakit jiwa yang tidak mau menerima anggota keluarganya setelah sembuh secara medis. Tujuan penelitian mengeahui motivasi keluarga untuk menerima kembali klien gangguan jiwa pasca perawatan jiwa. Jenis penelitian deskriptif.variabel penelitian motivasi keluarga untuk menerima kembali klien gangguan jiwa pasca perawatan jiwa.populasi sebanyak 30 responden, teknik sampling menggunakan consecutive sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 25 responden.penelitian dilaksanakan pada tanggal Mei 2014 di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.Instrument penelitian menggunakan kuesioner.teknik pengolahan data menggunakan editing, coding, scoring, entry data, cleaning dan tabulating. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar keluarga memiliki motivasi negatif untuk menerima kembali klien gangguan jiwa jiwa yaitu sebanyak 16 responden (64%).Keluarga memiliki motivasi negatif untuk menerima kembali klien gangguan jiwa, hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan keluarga tentang pentingnya menerima kembali klien gangguan jiwa. Simpulan dalam penelitian ini motivasi keluarga negatif untuk menerima kembali klien gangguan jiwa pasca perawatan jiwa.oleh karena itu pemberdayaan keluarga dalam upaya-upaya kesehatan jiwa sangat diperlukan, dimana peran petugas kesehatan khususnya perawat dapat memberikan penyuluhan atau konseling kepada keluarga untuk meningkatkan motivasi dalam menerima kembali klien gangguan jiwa. ABSTRACK Mental disorders is a serious problem, it is important and can be dangerous because it relates safetyand losses for theirselves or others, even to the goverment. Lately, many families of psychiatric patients who will not accept family members after cured medically. The purpose of the study is know motivationof family to receive psychiatric patiens again treatment of mental disorder. The type of this study is descriptive. The variables are the motivation of family receive psychiatric patiens again post-treatment of mental disorders. The population is 30 respondents, the sampling techniques use consecutive sampling to obtain a sample amount 25 respondents. The study had been conducted on May 16-22, 2014 in the RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. The instrument uses questionnaires. The data are processed by editing, coding, scoring, data entry, cleaning and tabulating.

2 Based on the results of the study showed that most families have a negative motivation receive psychiatric patients amount 16 respondents (64%). That is caused by the lack of knowledge about the importance of families receive psychiatric patients again. The conclusions of this study negative motivation of family receive them post treatment of mental disorders. Therefore, the empowerment of familyin mental health efforts are so needed, and the health workers, especially nurses can provide counseling or family counseling to improve motivation receive psychiatric patients again. Keywords: Motivation, Mental Disorder, Population Contributor : 1 Sulis Diana, S.ST., M.Kes. 2.Budi Prasetyo,S.Kep., Ns. Date : 3 Mei 2014 Type Material : Laporan Pendahuluan Edentifier : - Right : Open Document Summary : - LATAR BELAKANG Gangguan jiwa merupakan masalah yang serius, penting dan berbahaya karena dapat menyangkut keselamatan dan kerugian bagi diri sendiri maupun orang lain, bahkan hingga ke pemerintahan sekalipun. Di negara berkembang seperti Indonesia bertambahnya atau semakin tinggi jumlah klien dengan gangguan jiwa karena berlatar belakang dari dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan (Putra, 2013). Gangguan jiwa adalah suatu sindrom atau pola psikologis atau perilaku yang penting secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan adanya distres atau disabilitas atau disertai peningkatan risiko kematian yang menyakitkan, disabilitas atau sangat kehilangan kebebasan (Videbeck, 2008). Gangguan jiwa termasuk dalam penyakit yang statusnya sama dengan penyakit lain yang bisa diobati dan disembuhkan. Pada banyak kasus, pasien gangguan jiwa secara medis dinyatakan sembuh dan dikembalikan kepada keluarganya(fitriana, 2012). Tindakan keluarga yang sangat penting adalah setelah pasien pulang ke rumah, keluarga menemani pasien melakukan perawatan lanjutan pada puskemas atau rumah sakit terdekat agar tidak kambuh, misalnya pada bulan pertama : 2 kali per bulan, bulan kedua : 2 kali perbulan, bulan ketiga : 2 kali per bulan dan selanjutnya 1 kali perbulan (Julian, 2009). Namun belakangan ini banyak keluarga pasien penyakit jiwa yang tidak mau menerima anggota keluarganya setelah sembuh secara medis. Dimana hal tersebut dipicu oleh rendahnya motivasi dari keluarga sebagai tenaga penggerak. Motivasi merupakan faktor penting yang mempengaruhi perilaku manusia karena dengan adanya motivasi maka manusia akan berusaha semampunya untuk mencapai tujuan (Fitriana, 2012). Prevalensi gangguan jiwa di Indonesia 1,7 per mil. Gangguan jiwa berat terbanyak di DI Yogyakarta, Aceh, Sulawesi Selatan, Bali, dan Jawa Tengah. Proporsi RT yang pernah memasung ART gangguan jiwa berat 14,3 persen dan terbanyak pada penduduk yang tinggal di perdesaan (18,2%), serta pada kelompok penduduk dengan kuintil indeks kepemilikan terbawah (19,5%). Prevalensi gangguan mental emosional pada penduduk Indonesia 6,0 persen. Provinsi dengan prevalensi ganguan mental emosional tertinggi adalah Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Nusa Tenggara Timur. Di Jawa Timur pada tahun 2012, dari 38 juta jiwa penduduk, 10 persen atau 380 ribu orang diperkirakan mengalami gangguan psikologis. Itu artinya, dari 38 kabupaten/kota di Jatim, rata-rata warga mengalami gangguan jiwa. Data RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada tahun 2013, terjadi peningkatan jumlah pasien

3 gangguan jiwa sekitar 2%-3% selama tiga tahun terakhir. Saat ini sebanyak 650 pasien dirawat di sana, meningkat 20 orang dari tahun sebelumnya (Wirachyanto, 2013). Dalam pengobatan penderita gangguan jiwa terdapat perbedaan pada setiap masyarakat. Sebagian masyarakat mengatakan, penderita gangguan jiwa dianggap kerasukan setan, karena itu perlu diobati dengan cara kaki dan tangannya diikat dan kemudian diasapi sampai muntah. Akibatnya, banyak penanganan pasien gangguan jiwa yang dilakukan secara mandiri oleh keluarga dengan cara yang tidak tepat sesuai dengan prosedur kesehatan. Sebagai contoh, sebagian warga masyarakat melakukan pemasungan, mengurung penderita gangguan jiwa dan memperlakukan pasien dengan tidak manusiawi bahkan ada keluarga dengan sengaja membuang anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa karena dianggap aib (Julian, 2009). Keluarga klien perlu mempunyai sikap yang positif untuk mencegah kekambuhan pada klien gangguan jiwa. Keluarga perlu memberikan dukungan (support) kepada klien untuk meningkatkan motivasi dan tanggung jawab untuk melaksanakan perawatan secara mandiri. Keluarga perlu mempunyai sikap menerima klien, memberikan respon positif kepada klien, menghargai klien sebagai anggota keluarga dan menumbuhkan sikap tanggung jawab pada klien. Sikap permusuhan yang ditunjukkan oleh anggota keluarga terhadap klien akan berpengaruh terhadap kekambuhan klien. Tindakan kasar, bentakan, atau mengucilkan malah akan membuat penderita semakin depresi bahkan cenderung bersikap kasar. Akan tetapi terlalu memanjakan juga tidak baik (Handayani, 2008). Keluarga sebagai unit terkecil masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam pencegahan, pengenalan dini, serta perawatan pasien gangguan jiwa, termasuk memberikan dukungan emosional dan motivasi untuk kesetiaan terhadap terapi. Oleh sebab itu pemberdayaan keluarga dalam upaya-upaya kesehatan jiwa di atas sangat diperlukan. Melalui buku Pedoman Pemberdayaan Keluarga Pasien Gangguan Jiwa ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai cara pemberdayaan keluarga melalui kegiatan pemberian informasi dan psikoedukasi tentang masalah kesehatan jiwa, perawatan pasien gangguan jiwa, dukungan psikologis kepada keluarga, serta jejaring untuk meningkatkan kemandirian Keluarga Pasien Gangguan Jiwa (Nurani, 2012). Berdasarkan fenomena di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitiannya dengan judul motivasi keluarga menerima kembali klien gangguan jiwa pasca perawatan di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif.variabel dalam penelitian ini adalah motivasi keluarga menerima kembali klien gangguan jiwa pasca perawatan di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga yang memeriksakan anggota keluarganya pasca perawatan jiwa di Poli RSJ dr. Radjiman Wediodiningratsebanyak 30 responden.jenis sampling dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan teknik consecutive sampling, dengan besar sampel sebanyak 25 responden.pengumpulan data dalam penelitian ini di ambil dari data primer.instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar kuesioner. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkanusia didapatkan bahwa sebagian besar responden berusia yaitu sebanyak 17 responden (68%), berdasarkan pendidikan didapatkan bahwa kurang dari setengah responden berpendidikan SD yaitu sebanyak 11 responden (44%), berdasarkan pekerjaan didapatkan bahwa sebagian besar responden bekerja sebagai petani yaitu sebanyak 13 responden (52%), Berdasarkan jenis kelamin didapatkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 16 responden (64%), berdasarkan hasil penelitian

4 didapatkan bahwa sebagian besar keluarga memiliki motivasi negatif untuk menerima kembali klien gangguan jiwa jiwa yaitu sebanyak 16 responden (64%). Hasil penelitian yang dilaksanakan di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat didapatkan bahwa sebagian besar keluarga memiliki motivasi negatif untuk menerima kembali klien gangguan jiwa yaitu sebanyak 16 responden (64%). Motivasi merupakan suatu kondisi internal yang membangkitkan kita untuk betindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu (Efendi, 2008).Motivasi adalah konsep yang menggambarkan baik kondisi ekstrinsik yang merangsang perilaku tertentu dan respon instrinsik yang menampakkan perilakuperilaku manusia.motivasi merupakan keadaan internal organisme, baik manusia maupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu (Mohibbin, 2008). Sebagian besar keluarga memiliki motivasi negatif untuk menerima kembali klien gangguan jiwa, hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan keluarga tentang pentingnya menerima kembali klien gangguan jiwa, disamping itu masih banyaknya keluarga yang tidak termotivasi untuk menerima kembali klien gangguan jiwa karena keluarga beranggapan bahwa dengan menerima kembali keluarga pasca perawatan gangguan jiwa tidak dapat membuat hidup penderita menjadi lebih berarti, disamping itu keluarga juga mengatakan bahwa merasa tidak nyaman dengan adanya penderita gangguan jiwa pasca perawatan jika ada di rumah dan merasa takut untuk menerima kembali penderita gangguan jiwa pasca perawatan jiwa berada dalam keluarga. Motivasi keluarga yang negatif juga kemungkinan dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni, umur, pendidikan yang rendah, pekerjaan dan jenis kelamin. Keluarga yang mempunyai motivasi negatif kurang dari setengah responden berumur tahun yaiu sebanyak 11 responden (44%) dan keluarga yang memiliki motivasi positif sebagian kecil berumur >40 tahun yaitu sebanyak 3 responden (12%). Pada usia dewasa muda (20-30 tahun) merupakan periode pertumbuhan fungsi tubuh dalam tingkat yang optimal, dibarengi tingkat kematangan emosional, intelektual dan sosial, sedangkan dewasa pertengahan (41-50 tahun) secara umum merupakan puncak kejayaan sosial, kesejahteraan, sukses ekonomi dan stabilisasi, jadi usia sangat berpengaruh terhadap motivasi seseorang dalam berbagai kegiatan (Rusmi, 2008). Sebagian besar keluarga berusia tahun memiliki motivasi yang negatif untuk menerima kembali klien gangguan jiwa dirumah.usia sangat berpengaruh terhadap motivasi keluarga, dimana semakin matang usia seharusnya semakin tinggi pula motivasi keluarga untuk menerima kembali klien gangguan jiwa di rumah. Namun perlu diketahui bahwa keluarga yang salah satu anggota keluargnya memiliki masalah gangguan terkadang merasa malu terhadap tetangga atau keluarga merasa terganggu dengan kehadiran klien gangguan jiwa di rumah di samping itu kurangnya pengetahuan keluarga tentang pentingnya menerima kembali atau memberikan perhatian pada klien gangguan jiwa kemungkinan besar dapat memberikan dampak positif bagi klien gangguan jiwa. Keluarga yang memiliki motivasi negatif kurang dari setengah responden yaitu keluarga yang berpendidikan SD yaitu sebanyak 7 responden (28%) dan keluarga yang memiliki motivasi positif sebagian kecil yaitu keluarga yang berpendidikan SMA yaitu sebanyak 2 responden (8%). Semakin tinggi tingkat pendidikan maka makin tinggi pula tingkat motivasi seseorang.disisni jelas bahwa faktor pendidikan besar pengaruhnya terhadap peningkatan motivasi seseorang. Pendidikan adalah suatu proses dimana manusia membina perkembangan manusia lain secara sadar dan berencana (Rusmi, 2008). Sebagian besar keluarga memiliki motivasi negatif berpendidikan SD. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Rusmi bahwa tingkat pendidikan erat kaitannya dengan motivasi seseorang dimana semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka samakin tinggi pula motivasi keluarga untuk menerima kembali klien gangguan jiwa.

5 Keluarga yang memiliki motivasi negatif kurang dari setengah responden yaitu keluarga yang bekerja sebagai petani yaitu sebanyak 7 responden (28%) dan keluarga yang memiliki motivasi positif sebagian kecil yaitu keluarga yang bekerja sebagai karyawan swasta yaitu sebanyak 3 responden (12%). Jenis dan sifat pekerjaan yang dianggap sesuai oleh seseorang akan dijalaninya dengan penuh tanggung jawab dan kebesaran hati (Rusmi, 2008). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga bekerja sebagai petani memiliki motivasi negatif, keadaan ini akan menyebabkan keluarga enggan untuk menerima kembali klien gangguan jiwa, dimana keluarga yang hanya memiliki pekerjaan sebagai petani cenderung enggan untuk menerima kembali klien gangguan jiwa, disamping itu keluarga mengatakan bahwa lebih baik penderita gangguan dibuatkan tempat sendiri, dari pada harus berkumbul dengan keluarga dan keluarga terkadang berfikir penderita gangguan jiwa pasca perawatan jiwa lebih baik berada di rumah sakit dari pada harus dibawa pulang. SIMPULAN Hasil penelitian yang dilaksanakan padatanggal16-22 Mei 2014 di RumahSakitJiwaDr.Radjiman Wediodiningrat didapatkan bahwa sebagian besar keluarga memiliki motivasi negatif untuk menerima kembali klien gangguan jiwa jiwa yaitu sebanyak 16 responden (64%). REKOMENDASI 1. Bagi Rumah Sakit Disarankan kepada instansi rumah sakit untuk mengadakan pelayanan kesehatan terhadap keluarga yang dating kerawat jalan mendampingi penderita tersebut, pelaksanaan dapat dilaksanakan dengan memberikan penyuluhan keluarga terkait motivasi keluarga menerima kembali klien gangguan jiwa pasca perawatan serta melakukan pembinaan dan pemberdayaan kesehatan keluarga. 2. Bagi Perawat Pada penelitian ini terlihat bahwa banyak keluarga yang belum memahami cara memperlakukan pemderita ganggguan jiwa di rumah, maka disarankan kepada perawat untuk memberikan pembinaan pada keluarga penderita gangguan jiwa dengan cara konseling dan pendidikan untuk meningkatkan pemberdayaan kesehatan dan penderita gangguan jiwa. 3. Bagi Keluarga Keluarga diharapkan lebih aktif dalam mencari informasi tentang merawat pasien gangguan jiwa dan memberikan pengetahuan kepada penderita gangguan jiwa untuk meningkatkan kemandirian dan kemampuan sosialisasi. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya hendaknya menganalisa factor-faktor yang mempengaruhi motivasi keluarga menerima kembali klien gangguan jiwa pasca perawatan dengan wilayah dan jumlah responden yang lebih luas. Alamat Korespondensi Alamat rumah : Mlandingan Situbondo lukman_arisandy@yahoo.co.id No. HP :

PERSONAL HYGIENE PADA PENDERITA GANGGUAN JIWA DI POLI RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

PERSONAL HYGIENE PADA PENDERITA GANGGUAN JIWA DI POLI RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG PERSONAL HYGIENE PADA PENDERITA GANGGUAN JIWA DI POLI RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG RANI MEISAROH 11001085 Subject : Personal Hygiene, Gangguan, Jiwa, Penderita DESCRIPTION Pasien jiwa merupakan

Lebih terperinci

MOTIVASI KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS URANGAGUNG SIDOARJO

MOTIVASI KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS URANGAGUNG SIDOARJO MOTIVASI KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS URANGAGUNG SIDOARJO HANUM RISKA AMELIA 1212010015 SUBJECT: Motivasi, Keluarga, Gangguan Jiwa DESCRIPTION:

Lebih terperinci

PELAKSANAAN TUGAS KESEHATAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI DEPRESI PENDERITA PENYAKIT KUSTA DI DESA SUMBERGLAGAH KECAMATAN PACET MOJOKERTO

PELAKSANAAN TUGAS KESEHATAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI DEPRESI PENDERITA PENYAKIT KUSTA DI DESA SUMBERGLAGAH KECAMATAN PACET MOJOKERTO PELAKSANAAN TUGAS KESEHATAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI DEPRESI PENDERITA PENYAKIT KUSTA DI DESA SUMBERGLAGAH KECAMATAN PACET MOJOKERTO ROLIS RIVAL SUSANTO 11001039 Subject : Tugas Kesehatan, Depresi, Kusta

Lebih terperinci

PERSEPSI REMAJA TENTANG PENYALAHANGUNAAN NARKOBA DI SMK KUSUMA BANGSA BANGSAL KABUPATEN MOJOKERTO. Wiwit Widyawati

PERSEPSI REMAJA TENTANG PENYALAHANGUNAAN NARKOBA DI SMK KUSUMA BANGSA BANGSAL KABUPATEN MOJOKERTO. Wiwit Widyawati PERSEPSI REMAJA TENTANG PENYALAHANGUNAAN NARKOBA DI SMK KUSUMA BANGSA BANGSAL KABUPATEN MOJOKERTO Wiwit Widyawati 1211010139 Subject : Persepsi, Remaja, Narkoba DESCRIPTION Masalah penyalahgunaan narkoba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang. Gangguan jiwa adalah sebuah penyakit dengan. manifestasi dan atau ketidakmampuan psikologis atau perilaku yang

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang. Gangguan jiwa adalah sebuah penyakit dengan. manifestasi dan atau ketidakmampuan psikologis atau perilaku yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stuard & Sudeen (1998) mengatakan bahwa gangguan jiwa merupakan suatu penyimpangan proses pikir, alam perasaan, dan perilaku seseorang. Gangguan jiwa adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tesis ini mengkaji tentang perilaku keluarga dalam penanganan penderita

BAB I PENDAHULUAN. Tesis ini mengkaji tentang perilaku keluarga dalam penanganan penderita BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tesis ini mengkaji tentang perilaku keluarga dalam penanganan penderita gangguan jiwa (skizofrenia). Sampai saat ini penanganan penderita gangguan jiwa masih sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) di dalam satu atau lebih. fungsi yang penting dari manusia (Komarudin, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) di dalam satu atau lebih. fungsi yang penting dari manusia (Komarudin, 2009). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan jiwa adalah sindrom atau pola perilaku psikologik seseorang, yang secara klinik cukup bermakna, dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah WHO 2001 menyatakan bahwa paling tidak ada satu dari empat orang didunia mengalami masalah mental, sekitar 450 juta orang di dunia mengalami gangguan kesehatan

Lebih terperinci

PERSEPSI WUS TENTANG SADARI DAN KANKER PAYUDARA DI DESA BANJAR TANGGUL PUNGGING MOJOKERTO FADILLATUS SHOLIHAH NIM

PERSEPSI WUS TENTANG SADARI DAN KANKER PAYUDARA DI DESA BANJAR TANGGUL PUNGGING MOJOKERTO FADILLATUS SHOLIHAH NIM PERSEPSI WUS TENTANG SADARI DAN KANKER PAYUDARA DI DESA BANJAR TANGGUL PUNGGING MOJOKERTO FADILLATUS SHOLIHAH NIM 1211010055 Subject : Persepsi, Wanita Usia Subur, SADARI, Kanker Payudara DESCRIPTION:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perannya dalam masyarakat dan berperilaku sesuai dengan norma dan aturan

BAB I PENDAHULUAN. perannya dalam masyarakat dan berperilaku sesuai dengan norma dan aturan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hal yang penting dalam kehidupan. Seseorang dikatakan dalam keadaan sehat apabila orang tersebut mampu menjalani perannya dalam masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan jiwa adalah salah satu masalah kesehatan yang masih. banyak ditemukan di setiap negara. Salah satunya adalah negara

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan jiwa adalah salah satu masalah kesehatan yang masih. banyak ditemukan di setiap negara. Salah satunya adalah negara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gangguan jiwa adalah salah satu masalah kesehatan yang masih banyak ditemukan di setiap negara. Salah satunya adalah negara Indonesia. Berdasarkan data tahun 2001

Lebih terperinci

SIKAP IBU PREMENOPAUSE DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN FISIOLOGI PADA MASA MENOPAUSE DI BPS

SIKAP IBU PREMENOPAUSE DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN FISIOLOGI PADA MASA MENOPAUSE DI BPS SIKAP IBU PREMENOPAUSE DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN FISIOLOGI PADA MASA MENOPAUSE DI BPS Ny TITIK RAHMAWATI, S.ST DESA LEMINGGIR KECAMATAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO KHUSNUL INAYAH 11002067 Subject : Premenopause,

Lebih terperinci

PARTISIPASI KELUARGA DALAM UPAYA REHIDRASI ORAL PADA ANAK DIARE DI RUANG TERATAI RSUD Dr. ABDOER RAHEM SITUBONDO

PARTISIPASI KELUARGA DALAM UPAYA REHIDRASI ORAL PADA ANAK DIARE DI RUANG TERATAI RSUD Dr. ABDOER RAHEM SITUBONDO PARTISIPASI KELUARGA DALAM UPAYA REHIDRASI ORAL PADA ANAK DIARE DI RUANG TERATAI RSUD Dr. ABDOER RAHEM SITUBONDO PRAFASTA SONY K. H 11001128 Subject :Partisipasi, Keluarga, Rehidrasi Oral DESCRIPTION Diare

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehat, maka mental (jiwa) dan sosial juga sehat, demikian pula sebaliknya,

BAB I PENDAHULUAN. sehat, maka mental (jiwa) dan sosial juga sehat, demikian pula sebaliknya, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (WHO, 2001). Hal ini berarti seseorang dikatakan sehat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. klinis bermakna yang berhubungan dengan distres atau penderitaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. klinis bermakna yang berhubungan dengan distres atau penderitaan dan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan jiwa yaitu suatu sindrom atau pola perilaku yang secara klinis bermakna yang berhubungan dengan distres atau penderitaan dan menimbulkan gangguan pada satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpikir, gangguan perilaku, gangguan emosi dan gangguan persepsi

BAB I PENDAHULUAN. berpikir, gangguan perilaku, gangguan emosi dan gangguan persepsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gangguan jiwa atau juga disebut skizofrenia yaitu kumpulan dari beberapa sindrom klinik, yang bersifat menggangu, gangguan proses berpikir, gangguan perilaku,

Lebih terperinci

MODEL PENDUGA BERAT BADAN JANIN BERDASARKAN UKURAN LINGKAR PANGGUL DI RUANG SERUNI RSUD dr. ABDOER RAHEM SITUBONDO. Nailil Isyaroh

MODEL PENDUGA BERAT BADAN JANIN BERDASARKAN UKURAN LINGKAR PANGGUL DI RUANG SERUNI RSUD dr. ABDOER RAHEM SITUBONDO. Nailil Isyaroh MODEL PENDUGA BERAT BADAN JANIN BERDASARKAN UKURAN LINGKAR PANGGUL DI RUANG SERUNI RSUD dr. ABDOER RAHEM SITUBONDO Nailil Isyaroh 11001081 Subjek : Berat Badan Janin, Lingkar Panggul DESKRIPTION Tafsiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat serius dan memprihatinkan. Kementerian kesehatan RI dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat serius dan memprihatinkan. Kementerian kesehatan RI dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah investasi paling mahal guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam era globalisasi ini kemajuan teknologi mampu memberikan pengaruh perubahan

Lebih terperinci

PEMBERIAN MP-ASI DINI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN MASYARAKAT SUKU MADURA DI DESA SELOWOGO KECAMATAN BUNGATAN KABUPATEN SITUBONDO IMATUL ALIYA

PEMBERIAN MP-ASI DINI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN MASYARAKAT SUKU MADURA DI DESA SELOWOGO KECAMATAN BUNGATAN KABUPATEN SITUBONDO IMATUL ALIYA PEMBERIAN MP-ASI DINI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN MASYARAKAT SUKU MADURA DI DESA SELOWOGO KECAMATAN BUNGATAN KABUPATEN SITUBONDO IMATUL ALIYA 11002251 Subjek : Masyarakat, Madura, MP-ASI dini, Bayi Usia 0-6

Lebih terperinci

PERSEPSI PASANGAN USIA MUDA TENTANG KEHAMILAN DI DESA AGEL KECAMATAN JANGKAR KABUPATEN SITUBONDO FARIDATUL ISLAMIYAH NIM

PERSEPSI PASANGAN USIA MUDA TENTANG KEHAMILAN DI DESA AGEL KECAMATAN JANGKAR KABUPATEN SITUBONDO FARIDATUL ISLAMIYAH NIM PERSEPSI PASANGAN USIA MUDA TENTANG KEHAMILAN DI DESA AGEL KECAMATAN JANGKAR KABUPATEN SITUBONDO FARIDATUL ISLAMIYAH NIM. 10002360 Subject : Persepsi, Pasangan Usia Muda, Kehamilan Description : Resiko

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN IBU HAMIL TENTANG PELAYANAN BPJS DI POLI KANDUNGAN RSUD Dr. ABDOER RAHEM SITUBONDO

TINGKAT KEPUASAN IBU HAMIL TENTANG PELAYANAN BPJS DI POLI KANDUNGAN RSUD Dr. ABDOER RAHEM SITUBONDO TINGKAT KEPUASAN IBU HAMIL TENTANG PELAYANAN BPJS DI POLI KANDUNGAN RSUD Dr. ABDOER RAHEM SITUBONDO REGIAN TARA NUGRAHA 11001130 Subject : : Kepuasan, Ibu Hamil, BPJS DESCRIPTION Implementasi sistem jaminan

Lebih terperinci

KESIAPAN FISIK DAN PSIKOLOGIS DALAM MENGHADAPI PERSALINANPADAIBU HAMIL YANG MELAKUKAN SENAM YOGA DI DOTHE BEAUTY & FRESH SIDOARJO

KESIAPAN FISIK DAN PSIKOLOGIS DALAM MENGHADAPI PERSALINANPADAIBU HAMIL YANG MELAKUKAN SENAM YOGA DI DOTHE BEAUTY & FRESH SIDOARJO KESIAPAN FISIK DAN PSIKOLOGIS DALAM MENGHADAPI PERSALINANPADAIBU HAMIL YANG MELAKUKAN SENAM YOGA DI DOTHE BEAUTY & FRESH SIDOARJO AYODYA JATI BERLIANA 1211010003 Subject : Yoga kehamilan, Kesiapan Psikologis,

Lebih terperinci

DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN ANAK YANG HOSPITALISASI DI RSUD dr WAHIDIN SUDIRO HUSODO

DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN ANAK YANG HOSPITALISASI DI RSUD dr WAHIDIN SUDIRO HUSODO DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN ANAK YANG HOSPITALISASI DI RSUD dr WAHIDIN SUDIRO HUSODO DWI ASTUTIK DEWI ANGGITASARI 11001064 Subject : Dukungan Keluarga, Kecemasan Anak Hospitalisasi. DESCRIPTION

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SUPPORT SYSTEM KELUARGA DENGAN KEPATUHAN BEROBAT KLIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA SUPPORT SYSTEM KELUARGA DENGAN KEPATUHAN BEROBAT KLIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA SUPPORT SYSTEM KELUARGA DENGAN KEPATUHAN BEROBAT KLIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan

Lebih terperinci

ADAPTASI DIRI PADA LANSIA DI PANTI WERDHA MOJOPAHIT MOJOKERTO

ADAPTASI DIRI PADA LANSIA DI PANTI WERDHA MOJOPAHIT MOJOKERTO ADAPTASI DIRI PADA LANSIA DI PANTI WERDHA MOJOPAHIT MOJOKERTO Oleh : Duduk Adi Prasetyo 11001016 Subject: Lansia, Adaptasi Diri, Panti Werdha Description Kenyataan yang terjadi di Panti Werdha Mojopahit

Lebih terperinci

GAMBARAN STRES KELUARGA DENGAN ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA DI POLI JIWA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVSU MEDAN

GAMBARAN STRES KELUARGA DENGAN ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA DI POLI JIWA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVSU MEDAN GAMBARAN STRES KELUARGA DENGAN ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA DI POLI JIWA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVSU MEDAN SKRIPSI Oleh: AHMAD SYAHIDIN SINAGA 121121015 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendasar bagi manusia. World Health Organization (WHO) sejaterah seseorang secara fisik, mental maupun sosial.

BAB I PENDAHULUAN. mendasar bagi manusia. World Health Organization (WHO) sejaterah seseorang secara fisik, mental maupun sosial. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan yang mendasar bagi manusia. World Health Organization (WHO) mendefenisikan bahwa sehat adalah keadaan yang ideal atau sejaterah

Lebih terperinci

UPAYA KELUARGA MENCEGAH KEKAMBUHAN PADA ANGGOTA KELUARGA SKIZOFRENIA DI RSJ Dr. RADJIMAN WEDIJODININGRAT LAWANG MADI PRISMA W

UPAYA KELUARGA MENCEGAH KEKAMBUHAN PADA ANGGOTA KELUARGA SKIZOFRENIA DI RSJ Dr. RADJIMAN WEDIJODININGRAT LAWANG MADI PRISMA W UPAYA KELUARGA MENCEGAH KEKAMBUHAN PADA ANGGOTA KELUARGA SKIZOFRENIA DI RSJ Dr. RADJIMAN WEDIJODININGRAT LAWANG MADI PRISMA W 11001121 Subjek : Upaya keluarga, kekambuhan, skizofrenia DESCRIPTION Keluarga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Gangguan jiwa adalah suatu sindroma atau pola psikologis atau perilaku yang penting secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan adanya distress (misalnya,

Lebih terperinci

PENELITIAN PENGETAHUAN KELUARGA PASIEN TENTANG INFEKSI NOSOKOMIAL. Di RSUD Dr. Harjono Ponorogo

PENELITIAN PENGETAHUAN KELUARGA PASIEN TENTANG INFEKSI NOSOKOMIAL. Di RSUD Dr. Harjono Ponorogo PENELITIAN PENGETAHUAN KELUARGA PASIEN TENTANG INFEKSI NOSOKOMIAL Di RSUD Dr. Harjono Ponorogo Oleh : M. MUHEN KHOLIDI NIM. 12612230 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (Riyadi & Purwanto, 2009). Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (Riyadi & Purwanto, 2009). Hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (Riyadi & Purwanto, 2009). Hal ini berarti seseorang

Lebih terperinci

MOTIVASI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG DILAKUKAN HEMODIALISA DI RUANG HEMODIALISA RSUD KABUPATEN JOMBANG LIANDA AGNES PUSPITA

MOTIVASI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG DILAKUKAN HEMODIALISA DI RUANG HEMODIALISA RSUD KABUPATEN JOMBANG LIANDA AGNES PUSPITA MOTIVASI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG DILAKUKAN HEMODIALISA DI RUANG HEMODIALISA RSUD KABUPATEN JOMBANG LIANDA AGNES PUSPITA 11001026 Subject: Motivasi, Gagal Ginjal Kronis, Hemodialisa DESCRIPTION

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ringan dan gangguan jiwa berat. Salah satu gangguan jiwa berat yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. ringan dan gangguan jiwa berat. Salah satu gangguan jiwa berat yang banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan jiwa merupakan suatu gangguan yang mengganggu fungsi mental sehingga menempatkan seseorang dalam kategori tidak sejahtera. Gangguan jiwa adalah respon maladaptif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terbatas antara individu dengan lingkungannya (WHO, 2007). Berdasarkan data dari World Health Organisasi (WHO, 2015), sekitar

BAB I PENDAHULUAN. yang terbatas antara individu dengan lingkungannya (WHO, 2007). Berdasarkan data dari World Health Organisasi (WHO, 2015), sekitar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan jiwa merupakan berubahnya karakteristik seseorang dari kerusakan fungsi perilaku atau psikologis yang secara umum diukur dari beberapa konsep norma dihubungkan

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE BERDASARKAN PENGETAHUAN DAN SUMBER INFORMASI di RSU Dr.WAHIDIN SUDIRO HUSODO KABUPATEN MOJOKERTO

FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE BERDASARKAN PENGETAHUAN DAN SUMBER INFORMASI di RSU Dr.WAHIDIN SUDIRO HUSODO KABUPATEN MOJOKERTO FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE BERDASARKAN PENGETAHUAN DAN SUMBER INFORMASI di RSU Dr.WAHIDIN SUDIRO HUSODO KABUPATEN MOJOKERTO RIZA ALIFATUL UMAMI 1211010032 Subject : Antenatal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyimpangan dari fungsi psikologis seperti pembicaraan yang kacau, delusi,

BAB I PENDAHULUAN. penyimpangan dari fungsi psikologis seperti pembicaraan yang kacau, delusi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Skizofrenia merupakan sekelompok reaksi psikotik yang mempengaruhi berbagai area fungsi individu, termasuk fungsi berfikir dan berkomunikasi, menerima dan menginterpretasikan

Lebih terperinci

PEMAHAMAN IBU NIFAS TENTANG DEPRESI POSTPARTUM DI KLINIK UMUM DAN RUMAH BERSALIN MEDIKA UTAMA DESA WONOKUPANG KECAMATAN BALONGBENDO KABUPATEN SIDOARJO

PEMAHAMAN IBU NIFAS TENTANG DEPRESI POSTPARTUM DI KLINIK UMUM DAN RUMAH BERSALIN MEDIKA UTAMA DESA WONOKUPANG KECAMATAN BALONGBENDO KABUPATEN SIDOARJO PEMAHAMAN IBU NIFAS TENTANG DEPRESI POSTPARTUM DI KLINIK UMUM DAN RUMAH BERSALIN MEDIKA UTAMA DESA WONOKUPANG KECAMATAN BALONGBENDO KABUPATEN SIDOARJO LIA DWIJAYANTI NIM. 1211010063 Subject :Pemahaman,

Lebih terperinci

Herliana Kurniawati Subject: Partisipasi, Ibu, Kejang Demam

Herliana Kurniawati Subject: Partisipasi, Ibu, Kejang Demam PARTISIPASI IBU DALAM PENANGANAN KEJANG DEMAM PADA ANAK DI RUANG ANAK RSUD dr. ABDOER RAHEM SITUBONDO Herliana Kurniawati 11001113 Subject: Partisipasi, Ibu, Kejang Demam DESCRIPTION Kejang umumnya berhenti

Lebih terperinci

MA RIFATUL AULIYAH Subject : Dukungan Suami, MKJP, Akseptor KB DESCRIPTION ABSTRACT

MA RIFATUL AULIYAH Subject : Dukungan Suami, MKJP, Akseptor KB DESCRIPTION ABSTRACT DUKUNGAN SUAMI DENGAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP) PADA AKSEPTOR KB DI BPM NY. ROFI ATUL AINI DESA WIYU KECAMATAN PACET KABUPATEN MOJOKERTO MA RIFATUL AULIYAH 1211010068 Subject

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan Nasional Bangsa Indonesia yang tercantum dalam Undang-Undang. kebutuhan dasar manusia termasuk di bidang kesehatan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan Nasional Bangsa Indonesia yang tercantum dalam Undang-Undang. kebutuhan dasar manusia termasuk di bidang kesehatan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan Nasional Bangsa Indonesia yang tercantum dalam Undang-Undang 1945 salah satunya adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta perbedaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta perbedaan yang terjadi setiap daerah, banyak menyebabkan perubahan dalam segi kehidupan manusia baik fisik, mental,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jiwa menjadi masalah yang serius dan memprihatinkan, penyebab masalah

BAB I PENDAHULUAN. jiwa menjadi masalah yang serius dan memprihatinkan, penyebab masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi ini kemajuan teknologi mempengaruhi perubahan sosial pada setiap individu dengan sangat cepat. Perubahan juga terjadi di bidang kesehatan khususnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat, serta mampu menangani tantangan hidup. Secara medis, kesehatan jiwa

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat, serta mampu menangani tantangan hidup. Secara medis, kesehatan jiwa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan jiwa adalah bagian dari kesehatan secara menyeluruh, bukan sekedar terbebas dari gangguan jiwa, tetapi pemenuhan kebutuhan perasaan bahagia, sehat, serta

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PERAWATAN KAKI PADA DIABETES MELLITUS. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr.

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PERAWATAN KAKI PADA DIABETES MELLITUS. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PERAWATAN KAKI PADA DIABETES MELLITUS Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Harjono Ponorogo Oleh: MAYA FEBRIANI NIM: 13612565 PRODI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG DETEKSI DINI SKIZOFRENIA. Di Dusun Nambangrejo Tengah, Desa Nambangrejo, Kecamatan Sukorejo,

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG DETEKSI DINI SKIZOFRENIA. Di Dusun Nambangrejo Tengah, Desa Nambangrejo, Kecamatan Sukorejo, KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG DETEKSI DINI SKIZOFRENIA Di Dusun Nambangrejo Tengah, Desa Nambangrejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo Oleh: ERWAN HAMDANI NIM 13612529 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendidikan, pekerjaan dan pergaulan (Keliat, 2006). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendidikan, pekerjaan dan pergaulan (Keliat, 2006). Menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan jiwa merupakan suatu perubahan dalam pikiran, prilaku dan suasana perasaan yang menimbulkan hambatan dalam melaksanakan fungsi psikologis. Orang yang mengalami

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG DETEKSI DINI TB PARU

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG DETEKSI DINI TB PARU KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG DETEKSI DINI TB PARU Di Dusun Setugu I RT 02 Desa Lembeyan Kulon Wilayah Kerja Puskesmas Lembeyan Kabupaten Magetan Oleh: KARTIKO AJI NIM 13612538 PRODI

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG DEKUBITUS. Di Ruang Aster RSUD dr. Hardjono Ponorogo

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG DEKUBITUS. Di Ruang Aster RSUD dr. Hardjono Ponorogo KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG DEKUBITUS Di Ruang Aster RSUD dr. Hardjono Ponorogo Oleh: PUTRI DEWANTI NIM: 12612191 PRODI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH DUKUNGAN PSIKOSOSIAL KELUARGA DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PADA PASIEN KUSTA DI RS KUSTA SUMBERGLAGAH YUMANTORO

KARYA TULIS ILMIAH DUKUNGAN PSIKOSOSIAL KELUARGA DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PADA PASIEN KUSTA DI RS KUSTA SUMBERGLAGAH YUMANTORO KARYA TULIS ILMIAH DUKUNGAN PSIKOSOSIAL KELUARGA DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PADA PASIEN KUSTA DI RS KUSTA SUMBERGLAGAH YUMANTORO 1212010052 Subject : Dukungan psikososial, Kusta, Kepatuhan berobat, Penderita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan akhir-akhir

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan akhir-akhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan akhir-akhir ini menjadi salah satu faktor peningkatan permasalahan kesehatan fisik dan mental/spiritual

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH DUKUNGAN KELUARGA DALAM PENINGKATAN HARGA DIRI PADA PENDERITA KUSTA. Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukorejo

KARYA TULIS ILMIAH DUKUNGAN KELUARGA DALAM PENINGKATAN HARGA DIRI PADA PENDERITA KUSTA. Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukorejo KARYA TULIS ILMIAH DUKUNGAN KELUARGA DALAM PENINGKATAN HARGA DIRI PADA PENDERITA KUSTA Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukorejo Oleh LUCKY PRIMARATRI DEKASARI NIM 14612571 PRODI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa adalah bagian dari kesehatan secara menyeluruh, bukan sekedar

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa adalah bagian dari kesehatan secara menyeluruh, bukan sekedar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan jiwa adalah bagian dari kesehatan secara menyeluruh, bukan sekedar terbebas dari gangguan jiwa, tetapi pemenuhan kebutuhan perasaan bahagia, sehat, serta

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PERSEPSI PEREMPUAN TENTANG PENYAKIT JANTUNG KORONER. Di Puskesmas Jenangan, Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo

KARYA TULIS ILMIAH PERSEPSI PEREMPUAN TENTANG PENYAKIT JANTUNG KORONER. Di Puskesmas Jenangan, Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo KARYA TULIS ILMIAH PERSEPSI PEREMPUAN TENTANG PENYAKIT JANTUNG KORONER Di Puskesmas Jenangan, Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo Oleh : MUHAMAD CHABIB NIM : 14612602 PRODI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. melanjutkan kelangsungan hidupnya. Salah satu masalah kesehatan utama di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. melanjutkan kelangsungan hidupnya. Salah satu masalah kesehatan utama di dunia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan salah satu modal penting bagi setiap individu untuk melanjutkan kelangsungan hidupnya. Salah satu masalah kesehatan utama di dunia yang

Lebih terperinci

TINGKAT STRES PADA PASIEN ULKUS DIABETIKUM DI MAJAPAHIT WOUND CARE CENTRE MOJOKERTO MOH. SYIBRO MULIS

TINGKAT STRES PADA PASIEN ULKUS DIABETIKUM DI MAJAPAHIT WOUND CARE CENTRE MOJOKERTO MOH. SYIBRO MULIS TINGKAT STRES PADA PASIEN ULKUS DIABETIKUM DI MAJAPAHIT WOUND CARE CENTRE MOJOKERTO MOH. SYIBRO MULIS 1212010023 SUBJECT Ulkus diabetikum, Tingkat stres DESCRIPTION Pasien yang mengalami ulkus diabetikum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat arti ketidakmampuan serta identitas secara individu maupun kelompok akan

BAB I PENDAHULUAN. membuat arti ketidakmampuan serta identitas secara individu maupun kelompok akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan jiwa adalah salah satu dari empat masalah kesehatan utama di negara maju, modern dan industri. Meskipun gangguan jiwa tersebut tidak dianggap sebagai gangguan

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA SMA DALAM PENCEGAHAN KEKAMBUHAN PENYAKIT ASMA DI SMAN 2 KOTA MOJOKERTO MEGA AGUSTIA WARDANI NIM

PERSEPSI SISWA SMA DALAM PENCEGAHAN KEKAMBUHAN PENYAKIT ASMA DI SMAN 2 KOTA MOJOKERTO MEGA AGUSTIA WARDANI NIM PERSEPSI SISWA SMA DALAM PENCEGAHAN KEKAMBUHAN PENYAKIT ASMA DI SMAN 2 KOTA MOJOKERTO MEGA AGUSTIA WARDANI NIM. 1212020016 Subject: Persepsi, Siswa, Penyakit Asma Description : Asma merupakan penyakit

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa

ABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa ABSTRAK Halusinasi adalah gangguan jiwa pada individu yang dapat ditandai dengan perubahan persepsi sensori, dengan merasakan sensasi yang tidak nyata berupa suara, penglihatan, perabaan, pengecapan dan

Lebih terperinci

Jurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016

Jurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016 105 GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KLIEN TENTANG CARA PERAWATAN HIPERTENSI Irna Susiati 1), Titiek Hidayati 2), Falasifah Ani Yuniarti 3) 1) Universitas Mayjen Sungkono Mojokerto 2) Departemen Epidemiologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gangguan fungsi mental berupa frustasi, defisit perawatan diri, menarik diri

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gangguan fungsi mental berupa frustasi, defisit perawatan diri, menarik diri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA) merupakan salah satu permasalahan yang menjadi ancaman serius bagi Bangsa Indonesia. Penyalahgunaan NAPZA

Lebih terperinci

PERSEPSI LANSIA TENTANG POSYANDU LANSIA DI POSYANDU LANSIA HASRAT KELURAHAN GEDONGAN KOTA MOJOKERTO Oleh: Inna Ayu Pratiwi

PERSEPSI LANSIA TENTANG POSYANDU LANSIA DI POSYANDU LANSIA HASRAT KELURAHAN GEDONGAN KOTA MOJOKERTO Oleh: Inna Ayu Pratiwi PERSEPSI LANSIA TENTANG POSYANDU LANSIA DI POSYANDU LANSIA HASRAT KELURAHAN GEDONGAN KOTA MOJOKERTO Oleh: Inna Ayu Pratiwi 11002110 Subject : Persepsi, Lansia, Posyandu DESCRIPTION Usia lanjut dikatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang utuh untuk kualitas hidup setiap orang dengan menyimak dari segi

BAB I PENDAHULUAN. yang utuh untuk kualitas hidup setiap orang dengan menyimak dari segi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan kondisi sehat baik secara fisik, mental, sosial maupun spiritual yang mengharuskan setiap orang hidup secara produktif baik secara sosial maupun

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN IBU HAMIL TIDAK MELAKUKAN IMUNISASI TT DI BPM SITI SUNDARI, S.ST DESA JUGLANGAN KECAMATAN KAPONGAN SITUBONDO

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN IBU HAMIL TIDAK MELAKUKAN IMUNISASI TT DI BPM SITI SUNDARI, S.ST DESA JUGLANGAN KECAMATAN KAPONGAN SITUBONDO FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN IBU HAMIL TIDAK MELAKUKAN IMUNISASI TT DI BPM SITI SUNDARI, S.ST DESA JUGLANGAN KECAMATAN KAPONGAN SITUBONDO RINA DEWI EKAYANTI NIM. 10002376 Subject : Ibu Hamil, Imunisasi

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU NIFAS DALAM MENGKONSUMSI VITAMIN A DI DESA NGEMBEH KECAMATAN DLANGGU KABUPATEN MOJOKERTO

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU NIFAS DALAM MENGKONSUMSI VITAMIN A DI DESA NGEMBEH KECAMATAN DLANGGU KABUPATEN MOJOKERTO FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU NIFAS DALAM MENGKONSUMSI VITAMIN A DI DESA NGEMBEH KECAMATAN DLANGGU KABUPATEN MOJOKERTO DESY DWI ANGGRAINI 11002053 Subjeck :Faktor Faktor, IbuNifas, Vitamin A DESCRIPTION

Lebih terperinci

Penelitian Keperawatan Jiwa

Penelitian Keperawatan Jiwa SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KELUARGA DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN TERHADAP KLIEN GANGGUAN JIWA DI POLIKLINIK RSJ PROF. HB SAANIN PADANG TAHUN 2010 Penelitian Keperawatan Jiwa YULIANA

Lebih terperinci

DANIA PURTIANINGSIH DESCRIPTION. Subject : Pendidikan Kesehatan, Memandikan Bayi, Nifas, Ibu Nifas.

DANIA PURTIANINGSIH DESCRIPTION. Subject : Pendidikan Kesehatan, Memandikan Bayi, Nifas, Ibu Nifas. PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN CARAMEMANDIKAN BAYI TERHADAP KETERAMPILAN MEMANDIKAN BAYI PADA IBU NIFAS DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TRAWAS KABUPATEN MOJOKERTO DANIA PURTIANINGSIH 1211010005 Subject : Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab yang sering disampaikan adalah stres subjektif atau biopsikososial

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab yang sering disampaikan adalah stres subjektif atau biopsikososial BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gangguan jiwa adalah gangguan secara psikologis atau perilaku yang terjadi pada seseorang, umumnya terkait dengan gangguan afektif, perilaku, kognitif dan perseptual.

Lebih terperinci

PERAN SUAMI DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI RSU Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO

PERAN SUAMI DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI RSU Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO PERAN SUAMI DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI RSU Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO IRA CHALIFIYAH 1211010059 Subject : Peran suami, Inisiasi Menyusu Dini, Suami DESCRIPTION

Lebih terperinci

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU DESA SEBANI KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU DESA SEBANI KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU DESA SEBANI KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN IRMA OKTAVIANA 1211010060 Subject : Tingkat Pendidikan Ibu, Status Gizi Balita, Ibu dan Balita

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERATURAN PEMERIKSAAN ANC PADA IBU HAMIL DI BPM Hj. MARUTI RAHAYU AMd. Keb DESA SUMBERNONGKO NGUSIKAN JOMBANG

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERATURAN PEMERIKSAAN ANC PADA IBU HAMIL DI BPM Hj. MARUTI RAHAYU AMd. Keb DESA SUMBERNONGKO NGUSIKAN JOMBANG FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERATURAN PEMERIKSAAN ANC PADA IBU HAMIL DI BPM Hj. MARUTI RAHAYU AMd. Keb DESA SUMBERNONGKO NGUSIKAN JOMBANG DWI ERNAWATI 1211010051 Subject : Faktor pengetahuan, sikap,

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN PASIEN MINUM OBAT DI POLIKLINIK RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA MEDAN

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN PASIEN MINUM OBAT DI POLIKLINIK RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA MEDAN HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN PASIEN MINUM OBAT DI POLIKLINIK RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA MEDAN SKRIPSI Oleh Muhammad Isa Syahputra Yoga 071101121 FAKULTAS KEPERAWATAN

Lebih terperinci

Fitri Sri Lestari* Kartinah **

Fitri Sri Lestari* Kartinah ** HUBUNGAN PERSEPSI KELUARGA TENTANG GANGGUAN JIWA DENGAN SIKAP KELUARGA KEPADA ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA Fitri Sri Lestari* Kartinah ** Abstract

Lebih terperinci

PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN SENAM NIFAS DI BPS NY.YENIE IKA SUGIARTI SST

PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN SENAM NIFAS DI BPS NY.YENIE IKA SUGIARTI SST PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN SENAM NIFAS DI BPS NY.YENIE IKA SUGIARTI SST. DESA BKALAN KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO YENI WIDAYANTI 1211010140 Subject : Pengaruh,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial, sehingga individu tersebut menyadari kemampuan

Lebih terperinci

PERILAKU PASIEN DIABETES MELLITUS DALAM PENCEGAHAN HIPOGLIKEMIA. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Harjono Ponorogo

PERILAKU PASIEN DIABETES MELLITUS DALAM PENCEGAHAN HIPOGLIKEMIA. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Harjono Ponorogo PERILAKU PASIEN DIABETES MELLITUS DALAM PENCEGAHAN HIPOGLIKEMIA Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Harjono Ponorogo KARYA TULIS ILMIAH Diajukan kepada Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perpecahan antara pemikiran, emosi dan perilaku. Stuart, (2013) mengatakan

BAB I PENDAHULUAN. perpecahan antara pemikiran, emosi dan perilaku. Stuart, (2013) mengatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Skizofrenia merupakan gangguan kesehatan serius yang perlu mendapatkan perhatian dari keluarga. Townsend (2014), mengatakan skizofrenia yaitu terjadi perpecahan antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. genetik, faktor organo-biologis, faktor psikologis serta faktor sosio-kultural.

BAB I PENDAHULUAN. genetik, faktor organo-biologis, faktor psikologis serta faktor sosio-kultural. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan jiwa merupakan proses interaksi yang kompleks antara faktor genetik, faktor organo-biologis, faktor psikologis serta faktor sosio-kultural. Telah terbukti

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK YANG MENDAPATKAN TERAPI BRAIN GYM DI TK DHARMA WANITA DESA TAMBAK AGUNG PURI MOJOKERTO

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK YANG MENDAPATKAN TERAPI BRAIN GYM DI TK DHARMA WANITA DESA TAMBAK AGUNG PURI MOJOKERTO PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK YANG MENDAPATKAN TERAPI BRAIN GYM DI TK DHARMA WANITA DESA TAMBAK AGUNG PURI MOJOKERTO DESYANI GESTARI 11002145 Subject : Motorik Kasar, Anak, Brain Gym DESCRIPTION

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah sesuatu yang berharga bagi seluruh makhluk hidup di dunia karena tanpa kesehatan, manusia tidak akan dapat menjalani kegiatan hidupnya dengan optimal.

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE APPENDIKTOMI DI RUANG KELAS III BEDAH RSU SWADANA DAERAH TARUTUNG TAHUN 2013

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE APPENDIKTOMI DI RUANG KELAS III BEDAH RSU SWADANA DAERAH TARUTUNG TAHUN 2013 HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE APPENDIKTOMI DI RUANG KELAS III BEDAH RSU SWADANA DAERAH TARUTUNG TAHUN 2013 SKRIPSI Oleh : SAHAT HUTAGALUNG 11.02.327 PROGRAM STUDI ILMU

Lebih terperinci

KEJADIAN STRES DALAM PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA D3 KEPERAWATAN POLTEKKES MAJAPAHIT NUR LAILIYATUR RIZKIYAH

KEJADIAN STRES DALAM PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA D3 KEPERAWATAN POLTEKKES MAJAPAHIT NUR LAILIYATUR RIZKIYAH KEJADIAN STRES DALAM PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA D3 KEPERAWATAN POLTEKKES MAJAPAHIT NUR LAILIYATUR RIZKIYAH 11001082 Subject: Stres, Mahasiswa, Karya Tulis Ilmiah DESCRIPTION Stress merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamisnya kehidupan masyarakat. Masalah ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamisnya kehidupan masyarakat. Masalah ini merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penderita gangguan jiwa di dunia diperkirakan akan semakin meningkat seiring dengan dinamisnya kehidupan masyarakat. Masalah ini merupakan masalah yang sangat serius.

Lebih terperinci

BIAYA RIIL DAN ANALISIS KOMPONEN BIAYA YANG MEMPENGARUHI BIAYA RIIL PADA KASUS SKIZOFRENIA RAWAT INAP DI RSJ SAMBANG LIHUM

BIAYA RIIL DAN ANALISIS KOMPONEN BIAYA YANG MEMPENGARUHI BIAYA RIIL PADA KASUS SKIZOFRENIA RAWAT INAP DI RSJ SAMBANG LIHUM INTISARI SELISIH TARIF PAKET INA-CBGs DENGAN BIAYA RIIL DAN ANALISIS KOMPONEN BIAYA YANG MEMPENGARUHI BIAYA RIIL PADA KASUS SKIZOFRENIA RAWAT INAP DI RSJ SAMBANG LIHUM Noormila Sari 1 ; Ratih Pratiwi Sari

Lebih terperinci

MOTIVASI BIDAN DALAM PENCAPAIAN TARGET CAKUPAN KUNJUNGAN NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUTOREJO KECAMATAN KUTOREJO KABUPATEN MOJOKERTO

MOTIVASI BIDAN DALAM PENCAPAIAN TARGET CAKUPAN KUNJUNGAN NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUTOREJO KECAMATAN KUTOREJO KABUPATEN MOJOKERTO MOTIVASI BIDAN DALAM PENCAPAIAN TARGET CAKUPAN KUNJUNGAN NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUTOREJO KECAMATAN KUTOREJO KABUPATEN MOJOKERTO Ermawati 11002104 Subject: Motivasi, Target cakupan kunjungan nifas

Lebih terperinci

Syarniah 1, Akhmad Rizani 2, Elprida Sirait 3 ABSTRAK

Syarniah 1, Akhmad Rizani 2, Elprida Sirait 3 ABSTRAK STUDI DESKRIPTIF PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PASUNG PADA KLIEN GANGGUAN JIWA BERDASARKAN KARAKTERISTIK DEMOGRAFI DI DESA SUNGAI ARPAT KECAMATAN KARANG INTAN KABUPATEN BANJAR Syarniah 1, Akhmad Rizani 2,

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MANFAAT POSYANDU LANSIA DENGAN KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MANFAAT POSYANDU LANSIA DENGAN KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG ABSTRAK HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MANFAAT POSYANDU LANSIA DENGAN KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Angelika Christin Role 1), Tanto Hariyanto 2), Vita Maryah Ardiyani 3) 1)

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PENDERITA DIABETES MELLITUS TENTANG TERAPI KOMPLEMENTER (AKUPUNKTUR) Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr.

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PENDERITA DIABETES MELLITUS TENTANG TERAPI KOMPLEMENTER (AKUPUNKTUR) Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PENDERITA DIABETES MELLITUS TENTANG TERAPI KOMPLEMENTER (AKUPUNKTUR) Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Hardjono Ponorogo Oleh: MASQHUT JAMALUDIN NIM 14612651 PRODI DIII KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan nasional. Meskipun masih belum menjadi program prioritas utama

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan nasional. Meskipun masih belum menjadi program prioritas utama BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Gangguan jiwa masih menjadi masalah serius kesehatan mental di Indonesia yang perlu mendapat perhatian lebih dari pemangku kebijakan kesehatan nasional. Meskipun masih

Lebih terperinci

STIGMA MASYARAKAT TERHADAP ORANG SAKIT JIWA (SUATU STUDI DI DESA TRUCUK KECAMATANTRUCUK KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2014)

STIGMA MASYARAKAT TERHADAP ORANG SAKIT JIWA (SUATU STUDI DI DESA TRUCUK KECAMATANTRUCUK KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2014) STIGMA MASYARAKAT TERHADAP ORANG SAKIT JIWA (SUATU STUDI DI DESA TRUCUK KECAMATANTRUCUK KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2014) Siti Nurul sya diyah, Agus Ari Afandi, Yoga Agus Pratama Prodi DIII Keperawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Kesehatan jiwa menurut undang-undang No.3 tahun 1966 adalah

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Kesehatan jiwa menurut undang-undang No.3 tahun 1966 adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi hidup manusia menurut WHO, sehat diartikan sebagai suatu keadaan sempurna baik fisik, mental, dan sosial serta bukan

Lebih terperinci

PERAN IBU PADA ANAK AUTIS DI SEKOLAH LUAR BIASA SEMESTA KOTA MOJOKERTO FENDI BRAMA

PERAN IBU PADA ANAK AUTIS DI SEKOLAH LUAR BIASA SEMESTA KOTA MOJOKERTO FENDI BRAMA PERAN IBU PADA ANAK AUTIS DI SEKOLAH LUAR BIASA SEMESTA KOTA MOJOKERTO FENDI BRAMA 1212020011 Subject : Peran Ibu, Autis, Ibu Yang Mempunyai Anak Autis Description Kehadiran anak merupakan dambaan bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa menurut WHO (World Health Organization) adalah ketika

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa menurut WHO (World Health Organization) adalah ketika 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa menurut WHO (World Health Organization) adalah ketika seseorang tersebut merasa sehat dan bahagia, mampu menghadapi tantangan hidup serta dapat menerima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Manusia adalah mahluk sosial yang terus menerus membutuhkan orang lain disekitarnya. Salah satu kebutuhannya adalah kebutuhan sosial untuk melakukan interaksi sesama

Lebih terperinci

DUKUNGAN KELUARGA PADA ANAK TUNA WICARA DI SLB-B PERTIWI KOTA MOJOKERTO

DUKUNGAN KELUARGA PADA ANAK TUNA WICARA DI SLB-B PERTIWI KOTA MOJOKERTO DUKUNGAN KELUARGA PADA ANAK TUNA WICARA DI SLB-B PERTIWI KOTA MOJOKERTO MOH. BADRUS Z. 11001031 Subject : Dukungan, keluarga, Tuna Wicara Description Tuna wicara merupakan mereka yang mengalami gangguan

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PERAN KELUARGA DALAM PRAKTIK MOBILISASI PASIEN PASCA STROKE

KARYA TULIS ILMIAH PERAN KELUARGA DALAM PRAKTIK MOBILISASI PASIEN PASCA STROKE KARYA TULIS ILMIAH PERAN KELUARGA DALAM PRAKTIK MOBILISASI PASIEN PASCA STROKE Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngariboyo Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan Oleh : MUHAMAD IKHSAN SANTOSO NIM 12612130 PRODI

Lebih terperinci

GLADHYA DHYMASANDY Subject : Pengetahuan, Motivasi, Makanan Pendamping ASI. Description : ABSTRACT

GLADHYA DHYMASANDY Subject : Pengetahuan, Motivasi, Makanan Pendamping ASI. Description : ABSTRACT HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN MOTIVASI MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TEPAT WAKTU DI DESA GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO GLADHYA DHYMASANDY 09002065 Subject :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gangguan kesehatan lainnya ( Samuel, 2012). Menurut Friedman, (2008) juga

BAB I PENDAHULUAN. gangguan kesehatan lainnya ( Samuel, 2012). Menurut Friedman, (2008) juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Keluarga adalah lingkungan tempat melakukan aktivitas dan interaksi dalam kehidupan. Keluarga merupakan tempat belajar, berinteraksi, dan bersosialisasi sebelum

Lebih terperinci

MOTIVASI KELUARGA DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN PADA KLIEN GANGGUAN JIWA (Family Motivation in Provided Support to the Patient with Mental Disorder)

MOTIVASI KELUARGA DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN PADA KLIEN GANGGUAN JIWA (Family Motivation in Provided Support to the Patient with Mental Disorder) Volume 07, Nomor 01, Juni 2016 Hal. 39-46 MOTIVASI KELUARGA DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN PADA KLIEN GANGGUAN JIWA (Family Motivation in Provided Support to the Patient with Mental Disorder) Retno Twistiandayani*,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. signifikan dengan perubahan sosial yang cepat dan stres negatif yang

BAB I PENDAHULUAN. signifikan dengan perubahan sosial yang cepat dan stres negatif yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tren terkini dalam penyakit jiwa memiliki hubungan kausatif yang signifikan dengan perubahan sosial yang cepat dan stres negatif yang ditimbulkannya dengan pengangguran

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN ETIKA BATUK PENDERITA TB PARU

KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN ETIKA BATUK PENDERITA TB PARU KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN ETIKA BATUK PENDERITA TB PARU Di Wilayah Kerja Puskesmas Lembeyan Kecamatan Lembeyan dan di Wilayah Kerja Puskesmas Ngariboyo Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan Oleh: YENI

Lebih terperinci