ANALISIS PENGARUH PROMOSI TERHADAP TINGKAT PENJUALAN PRODUK MULIA PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL IX JAKARTA 2. Oleh REZA AZHARI H

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENGARUH PROMOSI TERHADAP TINGKAT PENJUALAN PRODUK MULIA PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL IX JAKARTA 2. Oleh REZA AZHARI H"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGARUH PROMOSI TERHADAP TINGKAT PENJUALAN PRODUK MULIA PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL IX JAKARTA 2 Oleh REZA AZHARI H PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

2 ANALISIS PENGARUH PROMOSI TERHADAP TINGKAT PENJUALAN PRODUK MULIA PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL IX JAKARTA 2 SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Program Studi Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh REZA AZHARI H PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

3 Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Promosi Terhadap Tingkat Penjualan Produk Mulia PT. Pegadaian (Persero) Kanwil IX Jakarta 2. Nama : Reza Azhari NIM : H Menyetujui Dosen Pembimbing, Dr. Mukhamad Najib, STP, M.Si NIP Mengetahui Ketua Departemen, Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc NIP Tanggal Lulus :

4 RINGKASAN REZA AZHARI. H Analisis Pengaruh Promosi Terhadap Tingkat Penjualan Produk Mulia PT. Pegadaian (Persero) Kanwil IX Jakarta 2. Dibimbing oleh MUKHAMAD NAJIB. Perkembangan industri jasa keuangan di Indonesia bertumbuh sangat pesat. Berbagai produk keuangan banyak ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan milik pemerintah (BUMN), swasta nasional, maupun swasta asing. Hal ini membuat persaingan bisnis di bidang jasa keuangan semakin ketat tak terkecuali dalam hal jasa gadai maupun bisnis penjualan emas (logam mulia). Pada tahun 2013 ini beberapa bank syariah telah melakukan bisnis jasa gadai dan penjualan logam mulia, seperti Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, Bank BNI Syariah, Bank Danamon Syariah, dan lain sebagainya. Dalam menghadapi persaingan bisnis tersebut diperlukan strategi promosi yang tepat. Strategi promosi harus memperhitungkan kesesuain antara biaya yang dikeluarkan untuk melakukan promosi dangan hasil yang didapatkan. Agar setiap aktivitas promosi yang dilakukan efektif dan efisien, maka diperlukan kajian terhadap pengeluaran biaya promosi sehingga setiap aktivitas promosi yang dilakukan dapat meningkatkan penjualan produk. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengetahui seberapa besar atau signifikan promosi berpengaruh terhadap tingkat penjualan produk mulia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi aktivitas promosi produk mulia, mengidentifikasi pengaruh promosi terhadap tingkat penjualan produk mulia, dan merekomendasikan alternatif strategi promosi. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda (melihat hubungan dua variabel independen dan variabel dependen), uji F (pengaruh promosi secara simultan), dan uji t (Pengaruh promosi secara parsial). Berdasarkan program promosi yang dilakukan Pegadaian Kanwil IX Jakarta 2 terbagi dalam dua jenis promosi, yaitu promosi above the line (ATL) dan promosi below the line (BTL). Hasil analisis regresi linier berganda pengaruh promosi ATL dan BTL terhadap penjualan produk mulia didapatkan persamaan : Y= 635, ,48 X1 + 0,28 X2. Hasil Uji F untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap penjualan secara simultan dengan nilai signifikansi f hitung 0,038 < 0,05 (nilai alpha yang ditentukan). Sedangkan hasil uji t untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap penjualan secara parsial hanya X1 yang memiliki pengaruh terhadap Y atau hanya promosi ATL saja yang berpengaruh terhadap penjualan produk mulia dengan nilai signifikansi t hitung 0,019 < 0,05 (nilai alpha). Agar pengujian analisis dianggap layak, maka dilakukan uji asumsi klasik dengan melakukan uji multikolinieritas dan uji heteroskesdastisitas. Hasil uji multikolinieritas menunjukkan bahwa antara variabel independen dalam model regresi tidak memiliki kemiripan atau tidak ada korelasi yang kuat antar variabel independen tersebut dengan nilai Tolerance 0,977 dan VIF 1,024. Sedangkan hasil uji heteroskesdastisitas menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Berdasarkan kedua uji tersebut, model regresi layak untuk digunakan dalam penelitian.

5 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 02 Juni Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara pasangan H. Iyus Usman (Alm.) dan Hj. Elly Nuraeni. Penulis mengawali pendidikan di TK Rimba Putra pada tahun 1993,, kemudian pada tahun 1994 melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Panaragan 2 Bogor. Tahun 2000 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bogor dan dilanjutkan ke Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bogor pada tahun 2003 pada program IPA. Penulis melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi tingkat Diploma 3 di Universitas Indonesia pada tahun 2006 dengan Jurusan Administrasi Keuangan dan Perbankan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Kemudian pada tahun 2006 penulis melanjutkan studi ke program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Di tahun yang sama penulis juga bekerja di PT. Pegadaian (Persero) hingga sekarang. Pada tahun 2013 penulis melakukan penelitian untuk tugas akhir pendidikan tingkat Sarjana yang berjudul Analisis Pengaruh Promosi terhadap Tingkat penjualan Produk Mulia PT. Pegadaian (Persero) Kanwil IX Jakarta 2. iii

6 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan karunia-nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Karya ilmiah ini disusun berdasarkan hasil penelitian, pengamatan, dan observasi lapangan serta pembelajaran dari buku-buku referensi yang berkaitan dengan pembahasan pada skripsi ini. Selain itu juga banyak masukan dan saran yang diberikan dosen pembimbing agar penulisan skripsi ini sesuai dengan tujuan penelitian serta pembahasan yang dibuat mampu dipahami pembaca. Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini tidak sempurna, namun penulis berharap agar dalam proses penyusunan hingga hasil dicapai dapat dijadikan pembelajaran bagi penulis sendiri maupun pembaca. Penyusunan skripsi ini dibantu oleh berbagai pihak baik secara moril maupun materiil. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada pihak-pihak yang telah berjasa membantu penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran konstruktif diperlukan untuk hal yang lebih baik. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan. Bogor, September 2013 Penulis iv

7 UCAPAN TERIMA KASIH Alhamdulillah atas Rahmat dan Karunia Allah SWT penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini baik materi maupun moril, yaitu kepada : 1. Dr. Mukhamad Najib, STP, M.Si, sebagai dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi, dan pengarahan kepada penulis. 2. Farida Ratnadewi, SE, MM, selaku dosen moderator seminar atas masukan dan sarannya. 3. Hardiana Widyastuti, S.Hut, MM, selaku dosen penguji dan QC yang telah banyak membantu perbaikan penulisan skripsi. 4. Drs. Edward H. Siregar, MM, selaku dosen penguji atas masukan dan sarannya. 5. Seluruh staf pengajar dan karyawan/wati Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, FEM IPB. 6. Orang tua penulis, H. Iyus Usman (Alm.) dan Hj. Elly Nuraeni serta mertua penulis yang telah memberikan dukungan tak henti-henti. 7. Istri serta buah hati penulis yang telah mendukung secara moril kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 8. PT. Pegadaian (Persero) Kanwil IX Jakarta 2 : Pak Yul Alfian, Pak Syafril, Ibu Anna serta pegawai lainnya atas bantuan pemberian informasi dan data untuk penulisan skripsi. 9. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 7 Program Sarjana Alih Jenis Manajemen atas waktu dan pertemanan yang tak terlupakan. 10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi. v

8 DAFTAR ISI RINGKASAN RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I. PENDAHULUAN Halaman 1.1. Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Penelitian... 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kredit Kepemilikan Emas Batangan (MULIA) Promosi Bauran Promosi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Bauran Promosi Pengertian Penjualan Peranan Promosi dalam Meningkatkan Penjualan Uji Regresi Penelitian Terdahulu III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Metode Pengolahan dan Analisis Data Analisis Regresi Linier Berganda Uji F dan Uji t Penerimaan dan Penolakan Hipotesis IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan iii iv v vi viii ix x vi

9 4.1.1 Sejarah Umum PT. Pegadaian (Persero) Lokasi PT. Pegadaian (Persero) Visi dan Misi Pegadaian Produk Pegadaian Produk MULIA Gambaran Umum Bisnis Penjualan Logam Mulia Program Promosi Produk Mulia Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Bauran Promosi Produk Mulia Pengaruh Promosi terhadap Peningkatan Penjualan Mulia Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolineritas b. Uji Heteroskesdastisitas Uji F, Uji t, Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Implikasi Manajerial KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vii

10 DAFTAR TABEL No. Halaman 1. Rekapitulasi penyaluran kredit mulia Kanwil IX Jakarta Pencapaian target omset produk mulia Kanwil IX Jakarta Margin pembiayaan mulia Perbandingan pembiayaan logam mulia Pegadaian dengan Bank Syariah Model regresi linier berganda (pengaruh promosi ATL dan BTL terhadap penjualan mulia) Hasil Uji Multikolinieritas (pengaruh promosi ATL dan BTL terhadap penjualan) Uji F pengaruh promosi terhadap penjualan secara simultan Nilai R 2 pengaruh promosi terhadap penjualan produk mulia Uji t untuk melihat pengaruh promosi terhadap penjualan secara parsial viii

11 DAFTAR GAMBAR No. Halaman 1. Perbandingan outstanding loan jasa gadai dan pembiayaan emas Pegadaian dengan kompetitor Grafik permintaan emas Indonesia 7 tahun terakhir Kerangka pemikiran penelitian Gambar Scatterplot pengaruh promosi terhadap penjualan mulia ix

12 DAFTAR LAMPIRAN No. Halaman 1. Daftar pertanyaan wawancara Data penjualan mulia tahun Data biaya promosi mulia tahun Data biaya promosi mulia tahun Hasil analisis regresi linier berganda (Pengaruh Promosi ATL dan BTL terhadap Penjualan) Hasil analisis Uji F (Pengaruh Promosi terhadap Penjualan Secara Simultan) Hasil analisis Uji t (Pengaruh Promosi terhadap Penjualan Secara Parsial) Contoh gambar brosur mulia Struktur Organisasi PT. Pegadaian (Persero) Kanwil IX Jakarta x

13 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri jasa keuangan di Indonesia bertumbuh sangat pesat. Berbagai produk keuangan banyak ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan milik pemerintah (BUMN), swasta nasional, maupun swasta asing. Hal ini membuat persaingan bisnis di bidang jasa keuangan semakin ketat tak terkecuali dalam hal jasa gadai maupun bisnis penjualan logam mulia (Gambar 1). Pada tahun 2013 ini, beberapa bank syariah telah melakukan bisnis jasa gadai dan penjualan logam mulia, seperti Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, Bank BNI Syariah, Bank Danamon Syariah, dan lain sebagainya Pegadaian Pegadaian Syariah BSM BRI Syariah 72.4 BNI Syariah Mega Syariah Danamon CIMB BTPN Gambar 1. Perbandingan outstanding loan jasa gadai dan pembiayaan emas Pegadaian dengan kompetitor (Mandiri Sekuritas, 2011). Hal ini didukung dengan perkembangan harga emas dunia terutama logam mulia (emas batangan) dari tahun ke tahun selalu meningkat. Lonjakan permintaan logam mulia pun di seluruh dunia setiap tahun semakin meningkat (Gambar 2). PT. Pegadaian (Persero) Kanwil IX Jakarta 2 sebagai salah satu kantor wilayah terbesar turut menjadi penyumbang jumlah penjualan produk mulia terbanyak di Indonesia dengan total omset sampai bulan desember 2012 sebesar Rp ,-.

14 Logam Mulia Logam Mulia Perhiasan Perhiasan (Ton) Gambar 2. Grafik permintaan emas Indonesia 7 tahun terakhir (gold.org/world Gold Council/2012) Dalam menghadapi persaingan bisnis, diperlukan strategi promosi yang tepat. Strategi promosi harus memperhitungkan kesesuaian antara biaya yang dikeluarkan untuk melakukan promosi dangan hasil yang didapatkan. Walaupun Pegadaian sebagai pemegang market share tertinggi, tetapi kegiatan promosi tetap penting untuk dilakukan. Hal ini ditujukan untuk mempertahankan nasabah yang ada, menambah nasabah baru, dan memberikan informasi tentang berbagai keunggulan produk yang dimiliki Pegadaian. Tabel 1. Rekapitulasi penyaluran kredit Mulia Kanwil IX Jakarta 2 Bulan Order (keping) Nominal (Rp) Desember ,976,640,072 Januari sd Desember ,686,664,716 Sumber : Siswil Kanwil IX Jakarta 2 (2012) Ada beberapa aktivitas promosi yang telah dilakukan PT. Pegadaian (Persero) Kanwil IX Jakarta 2, seperti promosi penjualan (sales promotion) dengan memberikan souvenir, publisitas (publicity) dengan publikasi laporan keuangan di website, dan pemasaran langsung (direct marketing) dengan kegiatan sosialisasi di lingkungan sekitar outlet. Dari berbagai aktivitas promosi tersebut, banyak yang belum optimal dalam menunjang tingkat penjualan produk mulia. Hal ini terlihat dari target penjualan mulia yang belum tercapai. Oleh karena itu,

15 3 dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh aktivitas promosi yang telah dilakukan dalam menunjang tingkat penjualan produk mulia. Tabel 2. Pencapaian target omset produk mulia Kanwil IX Jakarta 2. Kategori Target Pencapaian Realisasi Keping Harga Rp Rp Sumber : Siswil Kanwil IX Jakarta 2 (2012) Selain itu dalam penelitian ini akan dilakukan identifikasi terhadap aktivitas promosi yang dilakukan dan pengaruhnya terhadap penjualan produk mulia secara simultan maupun parsial, sehingga perusahaan dapat menentukan alternatif aktivitas promosi yang paling efektif dan efisien dalam melakukan penjualan produk mulia Rumusan Masalah Masalah-masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana aktivitas promosi produk mulia yang dilakukan oleh PT. Pegadaian (Persero) Kanwil IX Jakarta 2? 2. Bagaimana pengaruh promosi secara simultan maupun parsial terhadap tingkat penjualan produk mulia? 3. Aktivitas promosi apa saja kah yang sebaiknya dilakukan oleh PT. Pegadaian (Persero) Kanwil IX Jakarta 2? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi aktivitas promosi produk mulia yang dilakukan oleh PT. Pegadaian (Persero) Kanwil IX Jakarta Menganalisis pengaruh promosi secara simultan maupun parsial terhadap tingkat penjualan produk mulia PT. Pegadaian (Persero) Kanwil IX Jakarta Merekomendasikan alternatif aktivitas promosi bagi PT. Pegadaian (Persero) Kanwil IX Jakarta 2.

16 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan. 1. Bagi perusahaan, penelitian ini sebagai bahan pertimbangan perusahaan dalam melakukan promosi secara efektif dan tepat serta dapat membantu perusahaan untuk mengambil keputusan dalam menetapkan strategi promosi, sehingga dapat memperkuat persaingan serta memperluas pasar. 2. Bagi pembaca atau pihak lainnya, dapat menjadi referensi untuk penelitianpenelitian berikutnya Batasan Penelitian Penelitian ini terbatas hanya pada pembahasan mengenai kegiatan promosi terpadu produk MULIA PT. Pegadaian (Persero) Kanwil IX Jakarta 2 dan bauran promosi, yaitu periklanan (advertising), penjualan pribadi (personal selling), promosi penjualan ( sales promotion), publishitas (publicity), dan pemasaran langsung (direct marketing).

17 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kredit Kepemilikan Emas Batangan (MULIA) Mulia (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi) adalah penjualan logam mulia oleh Pegadaian kepada masyarakat secara tunai, dan angsuran dengan jangka waktu fleksibel. Akad Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi adalah persetujuan atau kesepakatan yang dibuat bersama antara Pegadaian dan nasabah atas sejumlah pembelian logam mulia disertai keuntungan dan biayabiaya yang disepakati Promosi Promosi merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menonjolkan keistimewaan-keistimewaan yang dilakukan dan membujuk konsumen sasaran agar membelinya (Kotler, 2005). Tujuan utama dari promosi adalah memberikan pengetahuan produk kepada konsumen sehingga timbul rasa ketertarikan terhadap produk tersebut dan akhirnya konsumen membeli produk, barang, atau pun jasa yang ditawarkan. Promosi dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu promosi penjualan (Trade Promotion) dan promosi konsumen (Consumer Promotion). Promosi penjualan dilakukan untuk meningkatkan penjualan suatu produk, sedangkan promosi konsumen dilakukan untuk memberikan insentif kepada konsumen, agar loyalitas konsumen tetap terjaga terhadap suatu produk. Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam promosi yaitu siapa saja yang melakukan promosi, apa yang disampaikan, ditujukan pada siapa, media promosi yang digunakan dan tujuan promosi. Promosi khususnya dalam industri ritel bisa dibedakan menjadi dua bagian (Jefkins, 1994), yaitu : 1. Above The Line Above the line adalah strategi promosi yang biasanya dilakukan secara terbuka melalui media massa sebagai sarana penyampaian pesan yang efektif. Promosi ini biasanya menggunakan media massa seperti televisi, radio, koran, film serta pembagian brosur. Menurut Alma (2005), Above

18 6 the line adalah aktivitas marketing atau promosi yang biasanya dilakukan oleh manajemen pusat sebagai upaya membentuk brand image yang diinginkan, contohnya adalah iklan di televisi dengan berbagai versi. Sifat dari above the line merupakan media tidak langsung yang mengenai audience, karena sifatnya yang terbatas pada penerimaan audience. 2. Below The Line Promosi ini dapat berbentuk pemberian sponsorship pada suatu kegiatan, pemberian tambahan imbal jasa yang dilakukan oleh tenaga penjual, melaksanakan kegiatan sosial, point of sales material seperti poster, spanduk, umbul-umbul, pameran dan sebagainya. Promosi ini lebih menekankan pada karakter dan sifat dari produk yang dipromosikan. Menurut Alma (2005), below the line adalah segala aktivitas marketing atau promosi yang dilakukan di tingkat konsumen dengan salah satu tujuannya adalah merangkul konsumen supaya aware dengan produk Bauran Promosi Bauran promosi (promotion mix) menggambarkan cara-cara kreatif yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian produk atau jasa. Faktorfaktor yang menyusun bauran promosi adalah (1) jenis dasar produk, (2) strategi promosi yang digunakan perusahaan, (3) tahap kesiapan pembeli, (4) tahap siklus hidup produk, dan (5) peringkat pasar perusahaan (Kotler, 2005). Bauran promosi sebagai media komunikasi pemasaran memiliki lima kegiatan utama yaitu periklanan (advertising), penjualan secara personal (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), publisitas dan hubungan masyarakat (publicity and public relations), pemasaran langsung (direct marketing) (Kotler, 2005). 1.Periklanan Periklanan merupakan semua bentuk penyajian dan promosi non personal atas ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan sponsor (Kotler, 2005). Menurut Kasali (2007), periklanan secara sederhana dapat diartikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media. Contoh kegiatan periklanan adalah iklan pada media cetak maupun media elektronik.

19 7 2.Publisitas dan Hubungan Masyarakat Shimp (2000) menyatakan publisitas adalah sejumlah informasi mengenai orang, barang atau organisasi yang disusun dalam ruang editorial suatu media tanpa dipungut biaya untuk dibaca, dilihat atau didengar oleh para konsumen atau calon konsumen dengan maksud khusus untuk mencapai tujuan penjualan. Menurut Kotler (2005), publisitas adalah rangsangan non personal demi permintaan akan sebuah produk jasa atau unit usaha dengan cara menyebarkan berita niaga penting mengenai produk atau jasa di media cetak atau dengan memperkenalkan produk atau jasa tersebut melalui radio, televisi atau pentas tanpa dibayar oleh sponsor. 3.Penjualan Perorangan Penjualan perorangan (personal selling) adalah bentuk komunikasi antar individu dimana tenaga penjual atau wiraniaga menginformasikan, mendidik, dan melakukan persuasi kepada calon pembeli untuk membeli produk atau jasa perusahaan (Shimp, 2000). Personal Selling mempunyai tiga manfaat (Kotler, 2005), yaitu: a) Personal confrontation, personal selling mencakup hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih, dimana masingmasing pihak dapat melihat dari dekat karakteristik pihak lain dan juga kebutuhannya serta dapat melakukan penyesuaian. b) Cultivation (keakraban), perkembangan segala macam hubungan yang bermula dari hubungan penjualan hingga ke hubungan persahabatan. c) Response (tanggapan), menciptakan suasana yang dapat membuat pembeli berkewajiban untuk mendengarkan pembicaraan wiraniaga. 4.Promosi Penjualan Menurut Shimp (2000), promosi penjualan terdiri dari semua kegiatan pemasaran yang mencoba merangsang terjadi aksi pembelian suatu produk dengan cepat atau terjadinya pembelian dalam waktu yang singkat. Ada tiga manfaat promosi penjualan (Kotler, 2005), sebagai berikut : a) Alat Komunikasi Promosi penjualan menarik perhatian dan memberikan informasi yang dapat mengarahkan konsumen kepada produk bersangkutan.

20 8 b) Memberikan Insentif Promosi penjualan menggabungkan beberapa kebebasan, dorongan, atau kontribusi yang memberi nilai tambah bagi konsumen. c) Mengajak Promosi penjualan merupakan ajakan untuk melakukan transaksi pembelian. 5.Pemasaran Langsung Pemasaran langsung adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif yang menggunakan satu atau beberapa media iklan untuk menghasilkan tanggapan dan atau transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi (Kotler, 2005). 2.4.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Bauran Promosi Kotler (2005) mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi strategi bauran promosi yang akan dilakukan oleh perusahaan, yaitu: 1. Dana yang tersedia Besarnya dana atau anggaran yang tersedia untuk keperluan promosi merupakan faktor penentu dalam penyusunan strategi promosi. Semakin besar dana yang tersedia maka akan semakin mudah bagi pihak manajemen perusahaan dalam menentukan bentuk promosi yang paling tepat. 2. Karakteristik produk Strategi promosi yang dilakukan akan berbeda untuk barang yang berbeda. Disesuaikan dengan jenis barang yang dijualnya. Promosi untuk barang industri akan lebih banyak menggunakan dananya untuk penjualan pribadi kemudian promosi penjualan, periklanan, dan publisitas. Barang konsumsi akan lebih banyak menggunakan barang promosinya untuk periklanan, kemudian promosi penjualan, penjualan pribadi dan kemudian publisitas. 3. Karakteristik pasar Karaketristik pasar dapat dilihat dalam tiga hal, yaitu : (1) Luas geografis perusahaan, dalam pasar yang luas, periklanan menjadi pilihan utama (2) Konsentrasi pasar, semakin sedikit calon pembeli maka penjualan pribadi lebih efektif jika dibandingkan dengan periklanan (3) Jumlah jenis pembeli potensial, strategi promosi akan diperlakukan berbeda sesuai dengan sedikit atau banyaknya jenis pembeli.

21 9 4. Pelanggan Terdapat dua strategi yang digunakan dalam menentukan strategi promosi dalam kaitannya dengan pelanggan, yaitu: a) Push strategy (strategi dorong) yaitu aktivitas promosi produsen kepada perantara dengan tujuan agar perantara itu memesan, kemudian menjual, serta mempromosikan produk yang dihasilkan produsen. b) Pull strategy (strategi tarik) yaitu aktivitas promosi produsen kepada konsumen akhir dengan tujuan agar mereka mencarinya pada para perantara, yang pada gilirannya kemudian perantara memesan produk yang dicari konsumen kepada produsen. 5. Pesaing Perusahaan mempertimbangkan strategi promosi yang dijalankannya berdasarkan aktivitas promosi yang dijalankan pesaing, atau dapat pula menyesuaikan dengan tingkat persaingan yang ada dalam industri. 6. Tahap kesiapan pembeli Iklan dan pemberitaan memegang peranan terpenting dalam tahap pembangunan kesadaran. Keyakinan pelanggan terhadap suatu produk dipengaruhi oleh iklan dan penjualan pribadi. Perusahaan akan menggunakan alat promosi yang berbeda menyesuaikan dengan tahapan kesiapan pembeli. 7. Tahap daur hidup produk Tahapan daur hidup produk terdiri dari perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan, dan kemunduran (decline). Pada tahap perkenalan perusahaan harus melakukan pemasaran dengan personal selling, pameran dan show. Pada tahap ini, periklanan dan publisitas digunakan untuk mendidik, mengarahkan konsumen pada produk baru, keistimewaan produk tersebut dan sebagainya sehingga akan menimbulkan kesadaran yang tinggi dari konsumen akan produk tersebut. Tahap berikutnya yaitu tahap pertumbuhan. Pada tahap ini promosi penjualan dapat dikurangi karena hanya sedikit insentif yang diperlukan, sedangkan periklanan dan publisitas masih tetap berpengaruh kuat. Pada tahap kedewasaan promosi penjualan kembali menjadi penting. Untuk tahap kemunduran, penjualan dan laba mengalami kemunduran karena situasi pasar sudah lesu, bahkan menderita kerugian. Perusahaan harus memasarkan produk yang baru.

22 10 8. Bauran pemasaran lainnya Suatu perusahaan yang memiliki saluran distribusi langsung, lebih efektif apabila melakukan penjualan pribadi Pengertian Penjualan Kegiatan penjualan merupakan kegiatan pelengkap atau suplemen dari pembelian untuk memungkinkan terjadinya transaksi. Oleh karena itu, kegiatan penjualan terdiri dari serangkaian kegiatan yang meliputi penciptaan permintaan (demand), menemukan pembeli, negosiasi harga dan syarat-syarat pembayaran. Dalam hal penjualan ini, penjual harus menentukan kebijaksanaan dan prosedur yang akan diikuti untuk memungkinkan dilaksanakannya rencana penjualan yang telah ditetapkan (Assauri, 2004) Peranan Promosi dalam Meningkatkan Penjualan Menurut Angipora (2002), kegiatan promosi yang dilakukan sejalan dengan rencana pemasaran secara keseluruhan, serta direncanakan akan diarahkan dan dikendalikan dengan baik, diharapkan dapat berperan secara berarti dalam meningkatkan penjualan dan market share. Kegiatan promosi tersebut merupakan penggunaan kombinasi yang terdapat dari unsur-unsur atau peralatan promosi yang mencerminkan pelaksanaan kebijakan promosi dari perusahaan tersebut Uji Regresi Regresi bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lain. Variabel yang dipengaruhi disebut variabel tergantung atau dependen, sedang variabel yang mempengaruhi disebut variabel bebas atau variabel independen (Bhuono, 2009). Regresi yang memiliki satu variabel dependen dan satu variabel independen disebut regresi sederhana. Model persamaannya dapat digambarkan sebagai berikut: Y = a + bx + e (1) Sedangkan regresi yang memiliki satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen disebut regresi berganda. Model persamaannya dapat digambarkan sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e (2)

23 11 Linieritas hanya dapat diterapkan pada regresi berganda karena memiliki variabel independen lebih dari satu. Suatu model regresi berganda dikatakan linier jika memenuhi syarat-syarat linieritas, seperti normalitas data (baik secara individu maupun model), bebas dari asumsi klasik statistik multikolinieritas, autokorelasi, dan heteroskesdastisitas Penelitian Terdahulu Uktolseja (2005) dalam penelitian yang berjudul Analisa Keefektifan Promosi terhadap Jumlah Penjualan Ponsel Merek XYZ oleh PT. X mengemukakan, melalui promosi perusahaan dapat memperkenalkan produknya kepada konsumen, sehingga timbul ketertarikan pada diri konsumen untuk melakukan pembelian, dan akan berdampak pada peningkatan penjualan perusahaan. Dari hasil regresi diperoleh bahwa kegiatan promosi yang dilakukan oleh PT. X memiliki hubungan positif terhadap jumlah penjualan, dilihat dari biaya ATL (Above The Line) maupun BTL (Below The Line). Tetapi nilai koefisien korelasi hubungan antara biaya promosi BTL dengan tingkat penjualan menunjukkan nilai yang lebih positif dibandingkan dengan nilai koefisien korelasi antara biaya promosi secara ATL terhadap tingkat penjualan. Koefisien korelasi biaya promosi BTL terhadap tingkat penjualan mempunyai nilai yang lebih tinggi karena PT. X lebih banyak melakukan promosi secara BTL daripada promosi secara ATL. Yustia (2008) dalam penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh Promosi terhadap Tingkat Penjualan Produk Simpati PT. Telkomsel, Tbk mengemukakan, kegiatan promosi yang dilakukan PT. Telkomsel, Tbk diidentifikasi ke dalam dua variabel yaitu promosi ATL (Above The Line) dan promosi BTL (Below The Line). Pelaksanaan promosi yang efektif dapat membantu perusahaan mencapai tujuan yang ditetapkan. Salah satunya adalah peningkatan pendapatan dan peningkatan pangsa pasar. Promosi ATL yang dilakukan oleh simpati berupa iklan melalui televisi dan radio, pemasangan billboard, brosur, leaflet. Sedangkan promosi BTL yang dilakukan oleh simpati berupa sponsorship, mengadakan kegiatan sosial, mengadakan FGD (Focus Group Discussion), pemberian hadiah berupa starterpack.

24 12 Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari promosi terhadap tingkat penjualan produk simpati PT. Telkomsel. Namun dari dua variabel yang ada, hanya satu yang berpengaruh signifikan terhadap tingkat penjualan simpati, yaitu promosi ATL. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi t kurang dari alpha yang ditentukan yaitu 0,05.

25 13 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perkembangan industri jasa keuangan di Indonesia bertumbuh sangat pesat. Berbagai produk keuangan banyak ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan milik pemerintah (BUMN), swasta nasional, maupun swasta asing. Hal ini membuat persaingan bisnis di bidang jasa keuangan semakin ketat tak terkecuali dalam hal jasa gadai maupun bisnis penjualan emas (logam mulia). Pada tahun 2013 ini beberapa bank syariah telah melakukan bisnis jasa gadai dan penjualan logam mulia, seperti Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, Bank BNI Syariah, Bank Danamon Syariah, dan lain sebagainya. Dalam menghadapi persaingan bisnis tersebut diperlukan strategi promosi yang tepat. Strategi promosi harus memperhitungkan kesesuaian antara biaya yang dikeluarkan untuk melakukan promosi dangan hasil yang didapatkan. Walaupun Pegadaian sebagai pemegang market share tertinggi, tetapi kegiatan promosi tetap penting untuk dilakukan, hai ini ditujukan untuk mempertahankan nasabah yang ada, menambah nasabah baru, dan memberikan informasi tentang berbagai keunggulan produk yang dimiliki Pegadaian. Kajian penelitian ini berfokus pada salah satu produk dari PT. Pegadaian (Persero), yaitu produk mulia yang merupakan produk penjualan logam mulia. Penelitian bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh biaya promosi terhadap tingkat penjualan dari produk mulia. Bentuk promosi yang digunakan terdiri dari promosi above the line atau promosi langsung dan below the line atau promosi tidak langsung. Dengan analisis yang dilakukan, diharapkan dapat terlihat pengaruh biaya promosi terhadap tingkat penjualan, baik secara simultan maupun parsial, serta alat promosi mana yang paling berpengaruh terhadap tingkat penjualan produk mulia. Sehingga dengan hasil yang diperoleh, dapat menjadi masukan penting bagi perusahaan.

26 14 PT. PEGADAIAN (Persero) Layanan Gadai Layanan Emas Layanan KUMK Layanan Usaha Lain Galeri 24 Mulia Metode Promosi Above The Line Below The Line Analisis Regresi Linier Berganda Tingkat Penjualan Hasil Analisis Pengaruh Promosi terhadap Tingkat Penjualan Alternatif Kegiatan Promosi bagi Perusahaan Gambar 3. Kerangka pemikiran penelitian

27 Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Februari 2013 bertempat di PT.Pegadaian (Persero) Kanwil IX Jakarta 2. Penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) pada Pegadaian Kanwil IX Jakarta 2 karena kemudahan akses data serta efisiensi waktu dan biaya Jenis dan Sumber Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui penelitian langsung di lapangan, wawancara dilakukan dengan beberapa pihak perusahaan yang berkaitan secara langsung dengan pelaksanaan kegiatan promosi produk mulia di Pegadaian Kanwil IX Jakarta 2 yaitu bagian bisnis emas dan bagian pemasaran. Data sekunder diperoleh dari data internal perusahaan, studi literatur di perpustakaan, internet, skripsi terdahulu dan beberapa literatur lain yang berkaitan dengan penelitian Metode Pengumpulan Data Pada penelitian ini metode yang digunakan dalam pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung kepada pihak perusahaan dan studi kepustakaan. Studi kepustakaan meliputi mengumpulkan, membaca, mempelajari, dan mengolah data dari sumber-sumber atau literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian ini, khususnya yang berkaitan dengan promosi pemasaran dan penjualan. Terdapat dua informasi yang diperoleh dalam penelitian ini, yaitu informasi umum dan informasi khusus. Informasi umum terdiri dari gambaran umum perusahaan dan struktur organisasi perusahaan. Sedangkan informasi khusus terdiri dari kegiatan promosi produk mulia yang dilakukan PT. Pegadaian (Persero) Kanwil IX Jakarta 2, data biaya promosi (Lampiran 3 dan 4) dan penjualan produk mulia PT. Pegadaian (Persero) Kanwil IX Jakarta 2 selama tahun (Lampiran 2).

28 Metode Pengolahan dan Analisis Data Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk melihat hubungan dua variabel independen dan variabel dependen. Dalam regresi berganda, persamaan regresi mempunyai lebih dari satu variabel independen. Untuk memberi simbol variabel independen yang terdapat dalam persamaan regresi berganda adalah dengan melanjutkan simbol yang digunakan pada regresi sederhana, yaitu dengan menambah tanda bilangan pada setiap variabel independen tersebut, dalam hal ini X 1, X 2,., X n (Sudarmanto, 2005). Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda karena ada lebih dari satu variabel independen yang mempengaruhi satu variabel dependen. Variabel dependen yang dimaksud adalah tingkat penjualan keping logam mulia. Sedangkan variabel-variabel independen tersebut di antaranya : 1. Above the Line (ATL) 2. Below the Line (BTL) Rumusnya yaitu : Y = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 + e (3) Dimana : Y = tingkat penjualan keping logam mulia X 1 X 2 = promosi above the line = promosi below the line a, b 1, b 2, = koefisien regresi Promosi secara ATL dapat dilakukan dengan iklan melalui media cetak maupun elektronik, brosur, dan lain-lain. Sedangkan promosi BTL dilakukan dengan spanduk, umbul-umbul, banner, Mall to Mall, kartu nama, dan sebagainya. Hasil dari pengaruh variabel independen yaitu alat-alat promosi pemasaran (ATL dan BTL) terhadap variabel dependen yaitu tingkat penjualan keping logam mulia didapatkan dengan mengolah formulasi di atas menggunakan software SPSS. Setelah diolah dengan software SPSS akan terlihat variabel promosi yang memberikan pengaruh paling besar terhadap peningkatan penjualan keping logam

29 17 mulia. Model regresi linier berganda yang diperoleh kemudian di uji kelayakannnya. Pengujian ini bisa dilakukan dengan salah satu cara yaitu uji multikolineritas (uji kemiripan antara variabel independen dalam satu model). Pengujian tersebut dilakukan dengan bantuan software SPSS Data Editor versi Kriteria dalam melakukan uji multikolineritas yaitu jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0.1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolineritas. Hal ini memiliki arti bahwa antara satu variabel independen dengan variabel independen lainnya tidak memiliki kemiripan sehingga tidak terindikasi adanya korelasi yang kuat antara variabel independen tersebut Uji F dan Uji t Uji F dilakukan untuk melihat apakah terjadi pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen secara keseluruhan (simultan). Sedangkan uji t dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependennya atau tidak. Uji t biasa disebut uji pengaruh secara parsial, karena dapat melihat hubungan satu variabel independen terhadap variabel dependennya sementara variabel independen lainnya dalam keadaan tetap (Sudarmanto, 2005). Hasil F-test ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel ANOVA. Hasil F-test menunjukkan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen jika p-value (pada kolom sig.) lebih kecil dari level of significant yang ditentukan, atau F hitung (pada kolom F) lebih besar dari F tabel. Sedangkan hasil Uji t pada output SPSS dapat dilihat pada tabel coefficients a. Nilai dari uji t-test dapat dilihat dari p-value (pada kolom sig.) pada masingmasing variabel independen, jika p-value lebih kecil dari level of significant yang ditentukan, atau t-hitung (pada kolom t) lebih besar dari t-tabel Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Berkaitan dengan uji regresi yang dilakukan secara simultan dengan Uji F dan secara parsial dengan Uji t, maka hipotesis alternative (Ha) yang diusulkan dalam uji regresi linier berganda adalah sebagai berikut : Ho1 = Diduga biaya promosi above the line dan promosi below the line secara

30 18 bersama-sama tidak berpengaruh terhadap penjualan mulia. Ha1 = Diduga biaya promosi above the line dan below the line secara bersama-sama berpengaruh terhadap penjualan mulia. Ho2 = Diduga biaya promosi above the line tidak berpengaruh terhadap penjualan mulia. Ha2 = Diduga biaya promosi above the line berpengaruh terhadap penjualan mulia. Ho3 = Diduga biaya promosi below the line tidak berpengaruh terhadap penjualan mulia. Ha3 = Diduga biaya promosi below the line berpengaruh terhadap penjualan mulia. Pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis jika hipotesis nol (Ho) yang diusulkan : 1. Ho diterima jika F atau t-hitung < F atau t-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig. > level of significant (alpha). 2. Ho ditolak jika F atau t-hitung > F atau t-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig. < level of significant (alpha). Pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis jika hipotesis alternatif (Ha) yang diusulkan : 1. Ha diterima jika F atau t-hitung > F atau t-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig. < level of significant (alpha). 2. Ha ditolak jika F atau t-hitung < F atau t-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig. > level of significant (alpha).

31 19 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Umum PT. Pegadaian (Persero) Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan Bank Van Leening yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai, lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda ( ) Bank Van Leening milik pemerintah dibubarkan, dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat (liecentie stelsel).namun metode tersebut berdampak buruk, pemegang lisensi menjalankan praktek rentenir atau lintah darat yang dirasakan kurang menguntungkan pemerintah berkuasa (Inggris). Oleh karena itu, metode liecentie stelsel diganti menjadi pacth stelsel yaitu pendirian pegadaian diberikan kepada umum yang mampu membayarkan pajak yang tinggi kepada pemerintah. Pada saat Belanda berkuasa kembali, pola atau metode pacth stelsel tetap dipertahankan dan menimbulkan dampak yang sama dimana pemegang hak ternyata banyak melakukan penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya. Selanjutnya pemerintah Hindia Belanda menerapkan apa yang disebut dengan cultuur stelsel dimana dalam kajian tentang pegadaian, saran yang dikemukakan adalah sebaiknya kegiatan pegadaian ditangani sendiri oleh pemerintah agar dapat memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan Staatsblad (Stbl) No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa usaha Pegadaian merupakan monopoli Pemerintah dan tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat), selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian. Pada masa pendudukan Jepang, gedung Kantor Pusat Jawatan Pegadaian yang terletak di Jalan Kramat Raya 162 dijadikan tempat tawanan perang dan Kantor Pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan ke Jalan Kramat Raya 132. Tidak

32 20 banyak perubahan yang terjadi pada masa pemerintahan Jepang, baik dari sisi kebijakan maupun Struktur Organisasi Jawatan Pegadaian. Jawatan Pegadaian dalam Bahasa Jepang disebut Sitji Eigeikyuku, Pimpinan Jawatan Pegadaian dipegang oleh orang Jepang yang bernama Ohno-San dengan wakilnya orang pribumi yang bernama M. Saubari. Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, Kantor Jawatan Pegadaian sempat pindah ke Karang Anyar (Kebumen) karena situasi perang yang kian terus memanas. Agresi militer Belanda yang kedua memaksa Kantor Jawatan Pegadaian dipindah lagi ke Magelang. Selanjutnya, pasca perang kemerdekaan Kantor Jawatan Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan Pegadaian kembali dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia. Dalam masa ini Pegadaian sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian berdasarkan PP.No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN), selanjutnya berdasarkan PP.No.10/1990 (yang diperbaharui dengan PP.No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (PERUM). Hingga pada tahun 2011, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 51 tahun 2011 tanggal 13 Desember 2011, bentuk badan hukum Pegadaian berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Lokasi PT. Pegadaian (Persero) Kantor pusat PT. Pegadaian (Persero) terletak di Jl. Kramat Raya No. 162 Jakarta Pusat. Sedangkan Kantor Wilayah IX Jakarta 2 terletak di Jl. Senen Raya No. 36 Jakarta Pusat Visi dan Misi Pegadaian a. Visi Sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu menjadi market leader dan mikro berbasis fidusia selalu menjadi yang terbaik untuk masyarakat menengah ke bawah. b. Misi 1) Memberikan pembiayaan yang tercepat, termudah, aman, dan selalu memberikan pembinaan terhadap usaha golongan menengah ke bawah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

33 21 2) Memastikan pemerataan pelayanan dan infrastruktur yang memberikan kemudahan dan kenyamanan di seluruh Pegadaian dalam mempersiapkan diri menjadi pemain regional dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat. 3) Membantu Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan menengah kebawah dan melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya perusahaan Produk Pegadaian Produk Pegadaian terbagi menjadi empat, yaitu Layanan Gadai, Layanan Emas, Layanan KUMK, Layanan Usaha Lain. Layanan Gadai merupakan bisnis inti Pegadaian yang terdiri dari produk KCA (Kredit Cepat Aman). KCA adalah kredit yang diberikan kepada masyarakat dengan sistem gadai (jaminan barang bergerak). Layanan Emas Pegadaian terdiri dari Galeri 24 dan MULIA. Galeri 24 merupakan outlet penjualan emas batangan milik Pegadaian yang bekerja sama dengan PT. Antam, Tbk. Sedangkan produk MULIA merupakan penjualan emas batangan yang dilakukan secara cash maupun angsuran dan dilayani di semua outlet Pegadaian seluruh Indonesia. Produk MULIA ini akan dibahas lebih rinci mengenai kegiatan promosi yang dilakukannya. Layanan KUMK Pegadaian terdiri dari produk KREASI (Kredit Angsuran Sistem Fidusia) yaitu kredit angsuran setiap bulan dengan sistem Fidusia, yang diberikan kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk mengembangkan usahanya. Produk KRASIDA (Kredit Angsuran Sistem Gadai) yaitu kredit angsuran tiap bulan dengan sistem Gadai, yang diberikan kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk mengembangkan usahanya. Produk KRISTA (Kredit Usaha Rumah Tangga) yaitu kredit yang diberikan kepada para wanita wira usaha untuk mengembangkan usahanya yang tergabung dalam kelompok dengan sistem tanggung renteng. Layanan Usaha Lain yang terdiri dari Jasa Taksiran, Jasa Titipan, KTJG (Kredit Tunda Jual Gabah), Persewaan Gedung, Rahn (Gadai Syariah), Kremada, Investa (Gadai Saham), Arrum, Kucica (Western Union), Kagum, Amanah, dan Multi Payment Online (MPO).

34 Produk MULIA Produk MULIA (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi) merupakan produk yang memfasilitasi penjualan logam mulia oleh Pegadaian kepada masyarakat secara tunai dan/atau secara angsuran dengan proses cepat dan dalam jangka waktu yang fleksibel. Akad Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi adalah persetujuan atau kesepakatan yang dibuat bersama antara Pegadaian dan Nasabah atas sejumlah pembelian Logam Mulia disertai keuntungan dan biaya-biaya yang disepakati. Prosedur untuk pembelian secara tunai, nasabah cukup datang ke loket Pegadaian di Cabang yang ditunjuk dengan membayar nilai logam mulia yang akan dibeli. Untuk pembelian secara angsuran nasabah dapat menentukan pola pembayaran angsuran sesuai dengan keinginannya. Pada awal pembayaran, cukup membayar uang muka yang besarnya sekitar 25% - 90% dari nilai logam mulia yang dibeli dan ditentukan berdasarkan berapa lama pola angsuran yang diambil. Persyaratan kredit MULIA yaitu: a.perorangan : - Copy KTP Pemohon - Mengisi Formulir yang disediakan - Materai Rp 6.000,- - Menyerahkan Uang Muka b. Badan Usaha : - Copy KTP Pemohon - Copy NPWP - Copy AD/ART - Mengisi Formulir - Menyerahkan Uang Muka Hal-hal yang berkaitan dengan produk MULIA : 1) Biaya administrasi atas pembiayaan MULIA sebesar Rp ,- untuk tiap transaksi. 2) Dalam upaya mencegah resiko barang rusak ataupun hilang selama proses pengiriman, maka perlu diasuransikan dengan tarif 0,24% dari nilai obyek pembiayaan. 3) Margin adalah selisih antara harga perolehan dengan harga penjualan obyek pembiayaan yang merupakan keuntungan perusahaan atas

35 23 operasional pembiayaan MULIA. 4) Penetapan besarnya margin pembiayaan MULIA dibedakan berdasar jangka waktu pembiayaan dan prosentase besaran uang muka. Tabel 3. Margin pembiayaan Mulia. Jangka Waktu Uang Muka Margin Jangka Waktu Uang Muka Margin % 3,50 % % 18,00 % % 3,25 % % 17,00 % % 3,25 % % 16,00 % 3 Bulan % 3,00 % 18 Bulan % 15,00 % % 3,00 % % 13,50 % % 2,90 % % 11,00 % % 2,80 % % 7,00 % % 2,50 % % 6,00 % % 22,00 % % 5,90 % % 20,50 % % 5,80 % % 18,50 % 6 Bulan % 5,70 % 24 Bulan % 16,00 % % 5,60 % % 12,50 % % 5,50 % % 7,80 % % 5,00 % % 4,00 % % 12,00 % % 29,00 % % 11,50 % % 28,50 % % 11,00 % % 24,00 % 12 Bulan % 10,50 % 36 Bulan % 20,00 % % 10,00 % % 15,00 % % 9,00 % % 8,60 % % 7,00 % 5) Prosentase margin dihitung dari harga perolehan obyek pembiayaan. 6) Pembayaran margin dilakukan dengan cara diangsur bersamaan dengan pembayaran angsuran hutang murabahah (pokok pembiayaan). 7) Batas akhir tanggal pembayaran angsuran ditentukan berdasarkan tanggal transaksi (pencairan pembiayaan) dengan ketentuan sebagai berikut: a. Tanggal 10 bulan berikutnya untuk transaksi tanggal 1 sd 10; b. Tanggal 20 bulan berikutnya untuk transaksi tanggal 11 sd 20; c. Tanggal 30/31 bulan berikutnya untuk transaksi tanggal 21 sd 31 (bulan februari pada akhir bulan). 8) Apabila nasabah terlambat dalam pembayaran angsuran dari tanggal

36 24 yang telah ditetapkan, maka kepada nasabah tersebut dikenakan denda yang besarnya 2% dari jumlah angsuran bulanan untuk tiap keterlambatan selama 7 hari dengan maksimal denda 10%. 9) Pendapatan denda sebagaimana dimaksud diakui sebagai dana kebajikan (sosial) yang dikelola menyatu dalam CSR. 10) Obyek pembiayaan beserta dokumen terkait (seperti sertifikat obyek pembiayaan) baru dapat diserahkan kepada nasabah setelah nasabah melunasi seluruh kewajibannya. Keuntungan berinvestasi melalui Logam Mulia : 1) Mewujudkan niat mulia guna : - Menabung logam mulia untuk menunaikan Ibadah Haji. - Mempersiapkan biaya pendidikan anak di masa mendatang. - Memiliki tempat tinggal ( rumah) dan kendaraan. 2) Alternatif investasi yang aman untuk menjaga portofolio asset. 3) Merupakan asset yang sangat likuid dalam memenuhi kebutuhan dana yang mendesak, memenuhi kebutuhan modal kerja untuk pengembangan usaha, atau menyehatkan cashflow keuangan bisnis. 4) Tersedia pilihan logam mulia dengan berat 5 gram, 10 gram, 25 gram, 50 gram, 100 grm, 250 gram, 1000 gram Gambaran Umum Bisnis Penjualan Logam Mulia Bisnis penjualan logam mulia saat ini berkembang sangat pesat. Pada mulanya, PT. Antam, Tbk sebagai perusahaan BUMN menjadi satu-satunya perusahaan milik pemerintah yang melakukan pertambangan emas, melakukan pengolahan pemurnian emas serta melakukan penjualan logam mulia kepada masyarakat. Namun kini, bisnis penjualan logam mulia sudah dilakukan beberapa perusahaan lainnya seperti Bank Syariah termasuk juga Pegadaian. Pegadaian yang sudah sangat lama berkecimpung dalam bisnis gadai emas baru memanfaatkan kesempatan ini pada tahun Sedangkan Bank Syariah ratarata baru memperkenalkan produk penjualan logam mulia ini sekitar tahun Produk mulia Pegadaian memberikan fasilitas pembelian secara kredit. Nasabah cukup membayar uang muka pembelian saja pada saat pembayaran pertama, selanjutnya nasabah membayar angsuran ditambah margin penjualan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PT. PEGADAIAN. sejarah pegadaian di indonesia, berasal dari Bank Van Leening zaman VOC. 1 Pada

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PT. PEGADAIAN. sejarah pegadaian di indonesia, berasal dari Bank Van Leening zaman VOC. 1 Pada 21 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PT. PEGADAIAN 2.1 Sejarah PT.Pegadaian Perusahaan jawatan pegadaian Negara, sebagai sebuah lembaga di dalam sejarah pegadaian di indonesia, berasal dari Bank Van Leening

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC mendirikan Bank Van Leening

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC mendirikan Bank Van Leening BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT Pegadaian (Persero) PT Pegadaian ( Perusahaan atau Pegadaian ) berdiri pada tanggal 20 Agustus 1746 di Batavia. Pada tanggal tersebut merupakan momentum tonggak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gadai merupakan salah satu bentuk penjaminan dalam perjanjian pinjam meminjam. Dalam prakteknya penjaminan dalam bentuk gadai merupakan cara pinjam meminjam yang dianggap

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT Pegadaian (Persero) 2.1.1 Pendirian Perusahaan Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan Bank Van Leening, yaitu

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH KENDAL

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH KENDAL BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH KENDAL A. Gambaran Umum Pegadaian Syariah Kendal 1. Sejarah Singkat Pegadaian merupakan lembaga pengkreditan dengan sistem gadai untuk pertama kalinya. Sejarah Pegadaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahann. Tumbuh dan berkembangnya perusahaan sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. perusahann. Tumbuh dan berkembangnya perusahaan sangat tergantung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan atau badan usaha selalu membutuhkan tenaga kerja manusia, dalam hal ini adalah karyawan. Karyawan adalah orang yang digaji oleh perusahaan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC mendirikan Bank Van Leening

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC mendirikan Bank Van Leening BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT Pegadaian (Persero) PT Pegadaian ( Perusahaan atau Pegadaian ) berdiri pada tanggal 20 Agustus 1746 di Batavia. Pada tanggal tersebut merupakan momentum tonggak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pegadaian berdiri pada tanggal 20 Agustus 1746 di Batavia (sekarang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pegadaian berdiri pada tanggal 20 Agustus 1746 di Batavia (sekarang BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan Pegadaian berdiri pada tanggal 20 Agustus 1746 di Batavia (sekarang Jakarta).Pada tanggal tersebut merupakan momentum tonggak awal berdirinya lembaga

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN. A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan

BAB II PROFIL PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN. A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan BAB II PROFIL PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan Sejarah Pegadaian dimulai pada zaman era kolonial saat Pemerintah Belanda (VOC)

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN : PERUM PEGADAIAN PUSAT. Alamat : Jalan Kramat Raya No. 162 Jakarta Pusat Fax : (021) ,

BAB III OBJEK PENELITIAN : PERUM PEGADAIAN PUSAT. Alamat : Jalan Kramat Raya No. 162 Jakarta Pusat Fax : (021) , BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Nama : PERUM PEGADAIAN PUSAT Slogan Perusahaan : Mengatasi Masalah Tanpa Masalah Alamat : Jalan Kramat Raya No. 162 Jakarta Pusat 10430 Telp : (021) 3155550

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODA PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODA PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODA PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Nama Slogan Perusahaan Alamat : PERUM PEGADAIAN JATIWARINGIN : Mengatasi Masalah Tanpa Masalah : Jl. Jatiwaringin Pondok Gede Telp : (021) 84996542

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi merupakan salah satu elemen yang penting dalam bauran pemasaran, dengan kegiatan promosi perusahaan dapat memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada konsumen,

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK DAN HASIL PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK DAN HASIL PENELITIAN 33 BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK DAN HASIL PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Pegadaian Syari ah Cabang Majapahit Semarang Pegadaian Syari ah adalah unit syari ah dari Perum Pegadaian. Pegadaian pada awalnya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PEGADAIAN(PERSERO) CABANG PERAWANG JALAN RAYA PERAWANG KM. 5. Belanda (VOC) yaitu pada sekitar abad ke-19.

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PEGADAIAN(PERSERO) CABANG PERAWANG JALAN RAYA PERAWANG KM. 5. Belanda (VOC) yaitu pada sekitar abad ke-19. BAB II GAMBARAN UMUM PT. PEGADAIAN(PERSERO) CABANG PERAWANG JALAN RAYA PERAWANG KM. 5 A. Sejarah Pegadaian Pegadaian merupakan lembaga pengkreditan dengan sistem gadai, lembaga semacam ini pada awalnya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah dan Berdirinya Pegadaian Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui PT. Pegadaian. Kistyarini (Kompas, 2011:11) menuliskan bahwa masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. melalui PT. Pegadaian. Kistyarini (Kompas, 2011:11) menuliskan bahwa masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia membutuhkan uang untuk memenuhi berbagai kebutuhannya. Ada berbagai macam cara yang bisa ditempuh untuk mendapatkan uang, salah satunya melalui PT. Pegadaian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah pendirian Sejarah PEGADAIAN dimulai pada abad XVIII ketika Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) suatu maskapai perdagangan dari

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sistem gadai. Lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia tanggal 20 Agustus Pada

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sistem gadai. Lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia tanggal 20 Agustus Pada BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Sejarah pegadaian dimulai pada saat pemerintahan penjajahan Belanda (VOC) mendirikan Bank Van Leening yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM 20 Penarikan kesimpulan sangat berguna dalam merangkum hasil akhir suatu penelitian, selain sebagai landasan rumusan pengambilan keputusan bagi pihak peneliti juga digunakan sebagai bahan acuan penelitian

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan Bertempat di Batavia, tanggal 20 Agustus 1746 adalah momentum tonggak awal berdirinya lembaga pegadaian di Indonesia. Saat itu pemerintahan Kolonial Belanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam memilih bank terbaik untuk memenuhi kebutuhannya. Sementara di sisi lain, pihak bank untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pada tanggal 20 Agustus Belanda ( ), Bank Van Leening milik pemerintah Belada

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pada tanggal 20 Agustus Belanda ( ), Bank Van Leening milik pemerintah Belada 42 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Pegadaian Syariah Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Belanda (VOC) mendirikan Bank van Leening yaitu lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pembangunan perumahan merupakan salah satu bagian dari rangkaian upaya pembangunan nasional khususnya di bidang kesejahteraan rakyat yang diarahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modern ini, merupakan beban yang amat berat dirasakan oleh sebagian warga. sakit dan biaya untuk mengadakan kegiatan usaha lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. modern ini, merupakan beban yang amat berat dirasakan oleh sebagian warga. sakit dan biaya untuk mengadakan kegiatan usaha lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya tingkat kebutuhan hidup yang harus dipenuhi pada zaman modern ini, merupakan beban yang amat berat dirasakan oleh sebagian warga masyarakat. Terutama bagi

Lebih terperinci

melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam

melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Promosi 1. Pengertian Promosi Kegiatan promosi merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan dalam melakukan program pemasaran. Suatu produk yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan perekonomian yang semakin kompleks membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan perekonomian yang semakin kompleks membutuhkan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian yang semakin kompleks membutuhkan ketersediaan dan peran serta lembaga keuangan, termasuk pegadaian. Kebijakan moneter perusahaan dan pegadaian

Lebih terperinci

ANALISA KEEFEKTIFAN PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENJUALAN PONSEL MEREK XYZ OLEH PT X (STUDI KASUS MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR)

ANALISA KEEFEKTIFAN PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENJUALAN PONSEL MEREK XYZ OLEH PT X (STUDI KASUS MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR) ANALISA KEEFEKTIFAN PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENJUALAN PONSEL MEREK XYZ OLEH PT X (STUDI KASUS MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR) Oleh FEZZI UKTOLSEJA H24102038 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing 14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan yang berhubungan erat dengan pertumbuhan ekonomi bangsa, karena pada kegiatan tersebut terjadi proses antara produsen dan konsumen

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN PENELITIAN. A. Profil Pegadaian KC Syariah Raden Intan Lampung

BAB III LAPORAN PENELITIAN. A. Profil Pegadaian KC Syariah Raden Intan Lampung BAB III LAPORAN PENELITIAN A. Profil Pegadaian KC Syariah Raden Intan Lampung 1. Gambaran Umum Pegadaian KC Syariah Radin Intan merupakan salah satu kantor pegadaian yang beroperasi dengan sistem syariah,

Lebih terperinci

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu elemen pokok yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan. Pemasaran berkaitan erat dengan bagaimana cara perusahaan dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. a. Sejarah PT. Pegadaian (Persero) Tabel 4.1 Sejarah PT. Pegadaian (Persero)

BAB IV HASIL PENELITIAN. a. Sejarah PT. Pegadaian (Persero) Tabel 4.1 Sejarah PT. Pegadaian (Persero) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Umum Obyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian a. Sejarah PT. Pegadaian (Persero) Tabel 4.1 Sejarah PT. Pegadaian (Persero) Nama Perusahaan PT Pegadaian (Persero) Bidang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. merupakan beban yang amat berat dirasakan oleh sebagian warga masyarakat.

I. PENDAHULUAN. merupakan beban yang amat berat dirasakan oleh sebagian warga masyarakat. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingginya tingkat kebutuhan hidup yang harus dipenuhi pada zaman modern ini, merupakan beban yang amat berat dirasakan oleh sebagian warga masyarakat. Terutama bagi masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui mekanisme pengadaan barang pemerintah, Diantaranya. penyediaan infrastuktur telekomunikasi, maupun barang-barang keperluan

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui mekanisme pengadaan barang pemerintah, Diantaranya. penyediaan infrastuktur telekomunikasi, maupun barang-barang keperluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengadaan barang merupakan aktivitas yang sangat penting di Indonesia. Sarana dan prasarana penunjang perekonomian terwujud melalui mekanisme pengadaan barang pemerintah,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perekonomian dan dunia bisnis akan selalu diikuti oleh perkembangan kebutuhan akan kredit, dan pemberian fasilitas kredit yang selalu memerlukan jaminan,

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Pegadaian Syariah 1. Sejarah Berdirinya Pegadaian Syariah Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gadai Emas Pada Bank BRI Syariah KCP Bukittinggi. produk pembiayaan atas dasar jaminan berupa emas sebagai salah satu

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gadai Emas Pada Bank BRI Syariah KCP Bukittinggi. produk pembiayaan atas dasar jaminan berupa emas sebagai salah satu BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gadai Emas Pada Bank BRI Syariah KCP Bukittinggi Gadai emas pada Bank BRI Syariah KCP Bukittinggi merupakan produk pembiayaan atas dasar jaminan berupa emas sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS VARIABEL PENELITIAN A. PELAKSANAAN PROMOSI BLIFE INVESTLINK SYARIAH

BAB IV ANALISIS VARIABEL PENELITIAN A. PELAKSANAAN PROMOSI BLIFE INVESTLINK SYARIAH BAB IV ANALISIS VARIABEL PENELITIAN A. PELAKSANAAN PROMOSI BLIFE INVESTLINK SYARIAH PT. BNI Life Insurance melakukan kegiatan promosi dalam rangka menghadapi persaingan yang kian ketat dengan sesama industri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penulis mengadakan penelitian dan pengambilan data dari laporan triwulan yang telah dipublikasikan Bank Umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengembangan Sumber daya manusia dalam berbagai bidang usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengembangan Sumber daya manusia dalam berbagai bidang usaha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengembangan Sumber daya manusia dalam berbagai bidang usaha sangat diperlukan, maka setiap Perusahaan dituntut untuk menggerakkan serta menjadikan sumber

Lebih terperinci

Financial Check List. Definisi Pegadaian. Mengapa Masayrakat Perlu Menggunakan Jasa Pegadaian? Kapan Masyarakat. Menggunakan Jasa. Pegadaian?

Financial Check List. Definisi Pegadaian. Mengapa Masayrakat Perlu Menggunakan Jasa Pegadaian? Kapan Masyarakat. Menggunakan Jasa. Pegadaian? Daftar Isi Financial Check List 1 01 Definisi Pegadaian 3 02 Mengapa Masayrakat Perlu Menggunakan Jasa Pegadaian? 5 5 03 Kapan Masyarakat Menggunakan Jasa Pegadaian? 6 6 04 Siapa yang Menggunakan Jasa

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Modul ke: 01 Fakultas Program Pascasarjana Pokok Bahasan 1. Konsep IMC 2. Manajemen IMC Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program Studi Magister Ilmu Komunikasi KONSEP IMC PEMAHAMAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran 6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

PENGARUH VARIABEL - VARIABEL BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SKRIPSI

PENGARUH VARIABEL - VARIABEL BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SKRIPSI PENGARUH VARIABEL - VARIABEL BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Kasus pada Dealer Suzuki Sentral Motor Surabaya di Jl. Kedungdoro 80) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Object Penelitian 1. Gambaran Umum Perusahan a. Sejarah Singkat Perum Pegadaian Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan BANK VAN

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. pembuktian atas hipotesis yang diangkat dalam penelitian. Dengan kata lain

BAB V PEMBAHASAN. pembuktian atas hipotesis yang diangkat dalam penelitian. Dengan kata lain 80 BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan implikasi dan interpretasi dari hasil analisis data yang telah disajikan pada bab sebelumnya. Pembahsan dilakukan dengan melihat hubungan kausalitas yang

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH DEWI SARTIKA. Dalam bab ini, penulis akan menjelaskan sejarah ringkas penubuhan Institusi Pegadaian

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH DEWI SARTIKA. Dalam bab ini, penulis akan menjelaskan sejarah ringkas penubuhan Institusi Pegadaian BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH DEWI SARTIKA 3.1. Pengenalan Dalam bab ini, penulis akan menjelaskan sejarah ringkas penubuhan Institusi Pegadaian di Indonesia, iaitu yang bermula dari masa penjajahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat menyebabkan ketatnya persaingan diantara produsen-produsen perbankan

BAB I PENDAHULUAN. pesat menyebabkan ketatnya persaingan diantara produsen-produsen perbankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan perekonomian dan teknologi yang semakin pesat menyebabkan ketatnya persaingan diantara produsen-produsen perbankan penyedia kartu

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. kepustakaan tentang sejarah PT. Pegadaian (Persero), yaitu semenjak mulai

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. kepustakaan tentang sejarah PT. Pegadaian (Persero), yaitu semenjak mulai BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. Pegadaian (Persero) Berdasarkan hasil penelitian penulis, terutama melalui penelitian kepustakaan tentang sejarah PT. Pegadaian (Persero), yaitu semenjak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian dan dunia bisnis akan selalu diikuti oleh perkembangan kebutuhan akan kredit, dan pemberian fasilitas kredit yang selalu memerlukan jaminan,

Lebih terperinci

BAB IV MEKANISME AKAD MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN PRODUK MULIA DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB IV MEKANISME AKAD MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN PRODUK MULIA DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG PEKALONGAN BAB IV MEKANISME AKAD MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN PRODUK MULIA DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG PEKALONGAN A. Analisis Akad Murabahah Pada Pembiayaan Produk Mulia Pegadaian Syariah cabang Pekalongan sebagai lembaga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Salemba, beralamatkan di Jl. Salemba Raya No. 2 Jakarta Pusat

BAB III METODE PENELITIAN. Salemba, beralamatkan di Jl. Salemba Raya No. 2 Jakarta Pusat 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan dalam periode Januari 2014 - Juni 2014. Selama periode tersebut, penelitian dilakukan di PT. Pegadaian Cabang Salemba,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam memperkenalkan,memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PEMASARAN DAN PENERAPAN PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PEKALONGAN

BAB IV STRATEGI PEMASARAN DAN PENERAPAN PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PEKALONGAN BAB IV STRATEGI PEMASARAN DAN PENERAPAN PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PEKALONGAN Pada bab ini akan dipaparkan pembahasan dan analisis tentang strategi pemasaran BSM Cicil Emas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya. Perekonomian Indonesia yang terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya. Perekonomian Indonesia yang terus berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini pemberian dana instan dengan proses yang cepat mempunyai peranan yang sangat besar bagi masyarakat Indonesia guna memenuhi kebutuhannya. Perekonomian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perkembangan Kesehatan Bank terhadap Return Saham pada Industri Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. 4.1.1. Kondisi Risk/Non Performing

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DATA STRATEGI PEMASARAN PRODUK GADAI (AR- RAHN) DALAM MENINGKATKAN MINAT NASABAH DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB IV PEMBAHASAN DATA STRATEGI PEMASARAN PRODUK GADAI (AR- RAHN) DALAM MENINGKATKAN MINAT NASABAH DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA BAB IV PEMBAHASAN DATA STRATEGI PEMASARAN PRODUK GADAI (AR- RAHN) DALAM MENINGKATKAN MINAT NASABAH DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA A. Strategi Pemasaran Produk Gadai (Ar-rahn) dan Implementasinya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai produk dan membujuk terhadap keputusan pembelian kepada para pembeli di

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai produk dan membujuk terhadap keputusan pembelian kepada para pembeli di BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Promosi 2.1.1.1 Pengertian Promosi Promosi digunakan untuk menginformasikan atau memberitahu kepada orang mengenai produk dan membujuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus melakukan peningkatan pendapatan dari produk inti PT. Pegadaian (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. terus melakukan peningkatan pendapatan dari produk inti PT. Pegadaian (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Pegadaian (Persero) terus melakukan diversifikasi produk disamping terus melakukan peningkatan pendapatan dari produk inti PT. Pegadaian (Persero) yaitu dari sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bersamaan dengan semakin majunya teknologi dan perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Bersamaan dengan semakin majunya teknologi dan perkembangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. latar Belakang Penelitian Bersamaan dengan semakin majunya teknologi dan perkembangan yang meningkat di segala bidang, kecenderungan masyarakat akan kebutuhan juga meningkat. Selain

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum dan Deskriptif Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Mengenai Pegadaian Syari ah Kendal Pegadaian Syari ah Kendal merupakan salah satu Unit Pegadaian

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PROMOSI (PROMOTIONAL MIX) TERHADAP KEPUTUSAN MENABUNG PADA JENIS TABUNGAN BSM DI BANK SYARIAH MANDIRI KCP SITEBA E- JURNAL

PENGARUH BAURAN PROMOSI (PROMOTIONAL MIX) TERHADAP KEPUTUSAN MENABUNG PADA JENIS TABUNGAN BSM DI BANK SYARIAH MANDIRI KCP SITEBA E- JURNAL PENGARUH BAURAN PROMOSI (PROMOTIONAL MIX) TERHADAP KEPUTUSAN MENABUNG PADA JENIS TABUNGAN BSM DI BANK SYARIAH MANDIRI KCP SITEBA E- JURNAL LINDA PUSPITA DEWI NPM.11090289 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kondisi piutang perusahaan digunakan sebagai dasar untuk menentukan atau menilai pengelolaan piutang perusahaan. Dalam penelitian ini dari

Lebih terperinci

PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN/PROMOSI Kegiatan promosi pada organisasi pelayanan kesehatan sangat dibatasi oleh etika, sehingga pemilihan mengenai

PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN/PROMOSI Kegiatan promosi pada organisasi pelayanan kesehatan sangat dibatasi oleh etika, sehingga pemilihan mengenai PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN/PROMOSI Kegiatan promosi pada organisasi pelayanan kesehatan sangat dibatasi oleh etika, sehingga pemilihan mengenai keputusan promosi harus dipertimbangkan dengan benar.

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Rika Agustina

SKRIPSI. Oleh: Rika Agustina FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS PELANGGAN DALAM MENGGUNAKAN JASA PEMBAYARAN DAN PENARIKAN TUNAI KARTU KREDIT (Studi Kasus Pada Pelanggan Global Indonesia Jemursari Surabaya) SKRIPSI Oleh: Rika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia sangatlah kompleks, diantaranya adalah kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia sangatlah kompleks, diantaranya adalah kebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan manusia sangatlah kompleks, diantaranya adalah kebutuhan dalam hal keuangan. Manusia membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, dan juga saving

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan memahami terlebih dahulu definisi Marketing Public Relations sebagai salah satu bentuk bauran promosi dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Prosedur Dan Sistem Informasi Akuntansi. harus dilakukan untuk menjalankan suatu fungsi tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Prosedur Dan Sistem Informasi Akuntansi. harus dilakukan untuk menjalankan suatu fungsi tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Prosedur Dan Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Prosedur Menurut Susanto (2008:264), Prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran sekarang ini tidak hanya sekedar menciptakan produk yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran sekarang ini tidak hanya sekedar menciptakan produk yang berkualitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penulisan Pemasaran sekarang ini tidak hanya sekedar menciptakan produk yang berkualitas tinggi dengan harga murah tetapi juga perlu adanya komunikasi mengenai keberadaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Yogyakarta. Peneliti memilih para pedagang yang ada di pasar Beringharjo untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Yogyakarta. Peneliti memilih para pedagang yang ada di pasar Beringharjo untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Dalam penelitian kali ini objek penelitiannya adalah di Pasar Beringharjo Yogyakarta. Peneliti memilih para pedagang yang ada di pasar Beringharjo untuk dijadikan

Lebih terperinci

PENGARUH PROMOTION MIX TERHADAP TINGKAT PENJUALAN PROPERTI PADA PERUMAHAN CITRARAYA CIKUPA-TANGERANG

PENGARUH PROMOTION MIX TERHADAP TINGKAT PENJUALAN PROPERTI PADA PERUMAHAN CITRARAYA CIKUPA-TANGERANG PENGARUH PROMOTION MIX TERHADAP TINGKAT PENJUALAN PROPERTI PADA PERUMAHAN CITRARAYA CIKUPA-TANGERANG Disusun Oleh: Syifa Fadilah Rahmah 18213760 3EA11 Dosen Pembimbing: Drs. Tri Budiarta, MM LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber :

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber : II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Asuransi Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber : 1. Menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara

Lebih terperinci

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat BAB 14 PROMOSI Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat pemberitaan, membujuk, dan mempengaruhi segala

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT TELKOM merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi, termasuk jaringan internet. Sejalan dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Menurut Hasan (2009:10), promosi adalah fungsi pemasaran yang fokus untuk mengkomunikasikan program-program pemasaran secara persuasive kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Promosi merupakan kegiatan yang sangat penting bagi perusahaan, baik bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang penyedia barang maupun jasa. Promosi pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. syariah menjadi sebuah kebutuhan primer. Hal ini karena agama Islam mengatur. ALLAH SWT dan tolong menolong antar sesama.

BAB 1 PENDAHULUAN. syariah menjadi sebuah kebutuhan primer. Hal ini karena agama Islam mengatur. ALLAH SWT dan tolong menolong antar sesama. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk yang beragama Islam terbesar di dunia. Kehadiran sarana investasi dan perniagaan yang berbasis syariah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN PROMOSI DAN BAURAN PROMOSI 1. Pengertian Promosi Menurut Lupiyodadi(2001 :108), promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian selanjutnya. Penelitian-penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian selanjutnya. Penelitian-penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan penelitian selanjutnya. Penelitian-penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan hubungan antar perusahaan dan pelanggan secara permanen. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan hubungan antar perusahaan dan pelanggan secara permanen. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk menemukan dan membangun sistem manajemen yang mampu secara profesional meretensi pelanggannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan yang mendesak atau kekurangan dana dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan yang mendesak atau kekurangan dana dalam memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Kebutuhan yang mendesak atau kekurangan dana dalam memenuhi kebutuhan sehari - hari merupakan masalah yang sering terjadi pada kehidupan masyarakat. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur atau mengelola. Manajemen termasuk kelompok sosial. Manajemen adalah bidang yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang semakin canggih sangat berpengaruh bagi sebuah perusahaan. Persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang semakin canggih sangat berpengaruh bagi sebuah perusahaan. Persaingan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan era global saat ini semakin ketat, strategi bisnis dan teknologi yang semakin canggih sangat berpengaruh bagi sebuah perusahaan. Persaingan yang ketat antara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Promosi Pada kegiatan pemasaran terdapat suatu kegiatan yang mempunyai peran penting dalam mengkomunikasikan produk yang dihasilkan oleh perusahaan, kegiatan tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pegadaian (Persero) Cabang Gorontalo Selatan termasuk dalam sejumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pegadaian (Persero) Cabang Gorontalo Selatan termasuk dalam sejumlah 50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Objektif Lokasi Penelitian PT Pegadaian (Persero) Syariah Cabang Gorontalo dan PT Pegadaian (Persero) Cabang Gorontalo Selatan termasuk dalam sejumlah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN AR-RAHN USAHA MIKRO (ARRUM) PADA PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN AR-RAHN USAHA MIKRO (ARRUM) PADA PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN AR-RAHN USAHA MIKRO (ARRUM) PADA PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA A. Analisis Perencanaan Strategi Pemasaran Pembiayaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka.

BAB II LANDASAN TEORI. media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bauran Pemasaran Para pemasar atau bagian pemasaran menggunakan sejumlah alat atau media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. Alat-alat tersebut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Diskripsi responden digunakan untuk mengidentifikasi karakteristikkarakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan lama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggannya akan barang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dan verifikatif. Melihat sifat penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan yang secara

BAB I PENDAHULUAN. karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan yang secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Jadwal penelitian dilaksanakan sejak tanggal 20 September 2011 sampai dengan batas penulisan skripsi yang telah ditentukan. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk

IV. PEMBAHASAN. pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk IV. PEMBAHASAN 4.1 Kegiatan Promosi Perusahaan Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa industri perbankan adalah merupakan industri yang menjual. kepercayaan kepada masyarakat sebagai nasabahnya.

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa industri perbankan adalah merupakan industri yang menjual. kepercayaan kepada masyarakat sebagai nasabahnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan pertumbuhan industri perbankan yang ada dalam negara tersebut. Semakin berkembang industri perbankan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN 27 BAB III ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN 3.1 Sejarah Singkat Perum Pegadaian. Sejarah pegadaian penuh warna. Berawal dari Bank Van Leening yang didirikan VOC pada tanggal 20 Agustus 1746 di Batavia. Voc

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara atau yang lebih dikenal dengan sebutan MEA (MasyarakatE konomi

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara atau yang lebih dikenal dengan sebutan MEA (MasyarakatE konomi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tahun 2016 adalah tahun dimana kebijakan Pasar bebas Asia Tenggara atau yang lebih dikenal dengan sebutan MEA (MasyarakatE konomi ASEAN) sudah mulai diberlakukan

Lebih terperinci

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN Page 127

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN Page 127 A. PENGERTIAN Pegadaian adalah suatu badan atau organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa peminjaman uang dengan menggadaikan suatu barang sebagai jaminannya. Nasabah yang ingin mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN. saat itu usaha pegadaian mengalami beberapa perubahan sejalan dengan

BAB III METODE PENULISAN. saat itu usaha pegadaian mengalami beberapa perubahan sejalan dengan 24 BAB III METODE PENULISAN 3.1. Sejarah Pegadaian Pegadaian merupakan lembaga pengkreditan dengan sistem gadai. Pada awalnya pegadaian dimulai saat VOC mendirikan bank van leening pada tahun 1746 sebagai

Lebih terperinci