Pengembangan Material Biokompatibel Berbahan Zirkonia dari Bahan Baku Mineral Lokal

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengembangan Material Biokompatibel Berbahan Zirkonia dari Bahan Baku Mineral Lokal"

Transkripsi

1 kode kegiatan I.97 Pengembangan Material Biokompatibel Berbahan Zirkonia dari Bahan Baku Mineral Lokal [ Yuswono ] [ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012

2 LATAR BELAKANG [ pointers ] Kondisi yang menjadi latar belakang kegiatan litbangyasa Pasir zirkon hasil olahan dari Kalimantan barat hanya, yang dikonsumsi oleh pabrik keramik saja nilainya sangat rendah Pasir zirkon dapat diolah menjadi zirkonia (ZrO 2 ) atau bisa diproses menjadi logamnya (zirkonium), yang nilai harganya menjadi tinggi. Kebutuhan pengembangan ilmu pengetahuan yang perlu dipenuhi Zirkonia sebagai bahaan baku untuk pembuatan : Grinding ball tahan aus dan tangguh Komponen elektronik : kapasitor, sensor Logam zikonium tahan terhadap radiasi neutron : wadah bahan bakar uranium Keperluan kesehatan : gigi tiruan yang mempunyai sifat biokompatibel, tambal gigi Kebutuhan metode peralatan teknologi yang perlu dipenuhi Metode kegiatan litbangyasa adalah hidrometalurgi, reaksi fusi, pelarutan dan pengendapan Peralatan : tungku pemanas, wadah untuk leaching (pengaduk) Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa

3 PERMASALAHAN [ pointers ] Pertanyaan Penelitian yang menjadi litbangyasa pijakan perlunya kegiatan Zirkon merupakan sumber daya mineral yang strategis - Hasil olahan pasir zirkon hanya dikonsumsi oleh pengusaha pabrik keramik saja - Nilai harganya relatif sangat rendah - Diperlukan penguasaan teknologi secara mandiri untuk memproses lanjut produk pasir zirkon yang sudah diolah. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa

4 METODOLOGI [ pointers ] Ruang Lingkup Kegiatan Proses ekstrak logam dari bahan mineral pasir zirkon difokuskan ke jalur hidro metalurgi Bahan tersedia di dalam negeri : bahan baku, H 2 SO 4, NaOH, dan NH 3 OH Fokus Kegiatan Kegiatan litbangyasa ini diawali dari skala laboratorium Dari percobaan telah didesain untuk dilakukan proses lanjut ke arah produksi, dimana akan dilakukan pada tahun berikutnya. Desain Penelitian Reaksi fusi : ZrSiO 2 + NaOH Na 2 ZrO 3 +Na 2 ZrSiO 5 + Na 2 SiO 3 Suhu 700 o C Pelarutan : hidrolisis, penambahan H 2 SO 4 Pengendapan : penambahan NH 4 OH Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa

5 Tahapan Metode Pelaksanaan Kegiatan Reaksi fusi dengan NaOH Hidrolisis Purifikasi : pelarutan H 2 SO 4, pengendapan dengan NH4OH Perkembangan dan Hasil Kegiatan Penguasaan teknologi pembuatan zirkonia murni Produk samping untuk pembuatan Zr logam Perolehan ZrO 2 murni (99,36%) Kegiatan litkayasa akan dilakukan ke skala semi produk Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang

6 SINERGI KOORDINASI [ pointers ] Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan Koordinasi dengan para peneliti di bidang metalurgi fisik, metalurgi ekstraksi, dan kimia analitik Strategi pelaksanaan koordinasi Para peneliti disamping praktek di lapangan, juga diharapkan mengeluarkan konsep dari hasil studi Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan Keterlibatan anggota peneliti dan pembantu peneliti di masing-masing bidang, yaitu metalurgi ekstrkasi, elektrokimia, dan metalurgi fisik. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa

7 PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN [ pointers ] Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan Keberhasilannya ditentukan adanya kerja sama yang bekelanjutan terhadap stake holder. Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan Dalam kegiatan ini sudah dirintis kerja sama dengan perusahaan pengolah pasir zirkon di Kalimantan Barat dan Tengah. Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan Hanya dimanfaatkan oleh industri keramik Selongsong wadah bahan bakar uranium masih impor dengan harga mahal Bidang kesehatan gigi masih impor Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan Dental filling dan gigi tiruan dibuat di dalam negeri harga bersaing Pendukung kegiatan PLTNuklir yang akan datang Substitusi komponen grinding ball yang berkualitas Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa

8 POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Rancangan Pengembangan ke depan Pemanfaatan zirkonia di bidang kesehatan, material ini bersifat biokompatibel Pemanfaatan zirkonia di bidang teknik, grinding ball Pemanfaatan zirkonium untuk wadah bahan bakar nuklir Strategi Pengembangan ke depan Pembuatan komponen dari bahan baku zirkonia Tahapan Pengembangan ke depan Tersedianya bahan baku ZrO 2 untuk kepentingan kesehatan dan teknik Pembuatan logam zirkonium Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa

9 FOTO KEGIATAN Pasir zirkon Grinding # Reaksi fusi 700 o C Penyaringan dan pengeringan Hidrolisis a b Pemurnian : Pelarutan dan pengendapan, a Larutan Zr(SO 4 ) 2, b gel Zr(OH) 4 Kalsinasi 900 o C Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 Zr(OH) 4 Zirkonia (ZrO 2 ), 99% 8

10 logo lembaga TERIMA KASIH DR. Andika Widya Promono, M.Sc. DR. Nurul Taufiqu Rochman Syaefudin S.T. Fendi Rochmanto Edi Proyo Utomo S.T.

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2012

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2012 B40 Analisis Nanopartikel Zirkonia dari Bahan Lokal Pasir Zirkon untuk Nanofluida yang Disintesis dengan Metode Fusi Kaustik dan Solgel Drs. Dani Gustaman Syarif, M.Eng BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2012

Lebih terperinci

[ Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi - BATAN ] 2012

[ Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi - BATAN ] 2012 logo lembaga [ kode kegiatan ] 3.01.03 [ judul kegiatan ] Pemanfaatan Bagas Untuk Pembuatan Bioetanol Dengan Perlakuan Radiasi dan Sakarifikasi Fermentasi Simultan [ nama peneliti ] Ir. Sugiarto Danu [

Lebih terperinci

Penanaman TiO 2 Pada Tetrahedral Zeolit Alam Untuk Mengatasi Masalah Limbah Non-Biodegradable Pada Industri Tekstil

Penanaman TiO 2 Pada Tetrahedral Zeolit Alam Untuk Mengatasi Masalah Limbah Non-Biodegradable Pada Industri Tekstil [ I.106 ] Penanaman TiO 2 Pada Tetrahedral Zeolit Alam Untuk Mengatasi Masalah Limbah Non-Biodegradable Pada Industri Tekstil Ir. Dewi Fatimah Dra. Lenny M.Estiaty Dr. Ir. Hariyanto Soetjijo Ir. M. Ulum

Lebih terperinci

[ FABRIKASI SILIKON KARBIDA FIBER UNTUK KELONGSONG BAHAN BAKAR NUKLIR BURN UP TINGGI (Tahun ke 2 dari 3 Tahun)

[ FABRIKASI SILIKON KARBIDA FIBER UNTUK KELONGSONG BAHAN BAKAR NUKLIR BURN UP TINGGI (Tahun ke 2 dari 3 Tahun) B. 50 [ FABRIKASI SILIKON KARBIDA FIBER UNTUK KELONGSONG BAHAN BAKAR NUKLIR BURN UP TINGGI (Tahun ke 2 dari 3 Tahun) Ratih Langenati PUSAT TEKNOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2012

Lebih terperinci

Teknologi Pengolahan Dolomit sebagai Bahan Penunjang Industri Besi Baja

Teknologi Pengolahan Dolomit sebagai Bahan Penunjang Industri Besi Baja F1.75 Teknologi Pengolahan Dolomit sebagai Bahan Penunjang Industri Besi Baja Gunawan, S.Si., M.Eng., Dr.Eng. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2012 LATAR BELAKANG Dolomit merupakan bahan mineral

Lebih terperinci

EKSTRAKSI STRIPPING URANIUM MOLIBDENUM DARI GAGALAN PRODUKSI BAHAN BAKAR REAKTOR RISET

EKSTRAKSI STRIPPING URANIUM MOLIBDENUM DARI GAGALAN PRODUKSI BAHAN BAKAR REAKTOR RISET BATAN B-68 EKSTRAKSI STRIPPING URANIUM MOLIBDENUM DARI GAGALAN PRODUKSI BAHAN BAKAR REAKTOR RISET Ghaib Widodo PUSAT TEKNOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR, Kawasan Puspiptek, Serpong 15314 Oktober 2012 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Seiring kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. dibutuhkan suatu material yang memiliki kualitas baik seperti kekerasan yang

I. PENDAHULUAN. Seiring kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. dibutuhkan suatu material yang memiliki kualitas baik seperti kekerasan yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin pesat, dibutuhkan suatu material yang memiliki kualitas baik seperti kekerasan yang tinggi, porositas yang

Lebih terperinci

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia I.102 PENGOLAHAN BIJIH NIKEL KADAR RENDAH UNTUK MENDUKUNG INDUSTRI BAJA TAHAN KARAT Dr. Solihin, M.Env., Ir. Puguh Prasetiyo, Dr. Ir. Rudi Subagja, Dedy Sufiandi ST, Immanuel Ginting ST Lembaga Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Pemurnian Serbuk Zirkonia dari Zirkon

Pemurnian Serbuk Zirkonia dari Zirkon TELAAH Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Volume 30 (1) 2012: 1-6 ISSN : 0125-9121 Pemurnian Serbuk Zirkonia dari Zirkon SLAMET PRIYONO DAN ERFIN Y FEBRIANTO Pusat penelitian Fisika LIPI, Komp Puspiptek

Lebih terperinci

[ PTRKN BATAN ] 2012 BATAN [ B.20] [DESAIN PERISAI DAN DOSIMETRI REAKTOR RISET INOVATIF. [ Amir Hamzah, Pudjijanto, Ardani, Rokhmadi, Sriawan ]

[ PTRKN BATAN ] 2012 BATAN [ B.20] [DESAIN PERISAI DAN DOSIMETRI REAKTOR RISET INOVATIF. [ Amir Hamzah, Pudjijanto, Ardani, Rokhmadi, Sriawan ] BATAN [ B.20] [DESAIN PERISAI DAN DOSIMETRI REAKTOR RISET INOVATIF BERBAHAN BAKAR TINGKAT MUAT TINGGI] [ Amir Hamzah, Pudjijanto, Ardani, Rokhmadi, Sriawan ] [ PTRKN BATAN ] 2012 LATAR BELAKANG Kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemakaian batubara sebagai sumber energi telah menjadi salah satu pilihan di Indonesia sejak harga bahan bakar minyak (BBM) berfluktuasi dan cenderung semakin mahal.

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS ZIRKONIA HASIL OLAH PASIR ZIRKON

PENINGKATAN KUALITAS ZIRKONIA HASIL OLAH PASIR ZIRKON ISSN 1410-6957 PENINGKATAN KUALITAS ZIRKONIA HASIL OLAH PASIR ZIRKON Dwiretnani Sudjoko, Triyono Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan BATAN Yogyakarta55281 ABSTRAK PENINGKATAN KUALITAS ZIRKONIA

Lebih terperinci

Untuk Digunakan Dalam

Untuk Digunakan Dalam Kode: B.49 JUDUL : Pembuatan Standar Radionuklida 137 cs Dari Limbah Bahan Bakar Nuklir U 3 si 2 -al Pasca-iradiasi Untuk Digunakan Dalam Penelitian Maupun Industri Aslina Br.Ginting,Ir Noviarty, SST Dian

Lebih terperinci

B64 Pembuatan Green Pellet U-ZrHx Untuk Bahan Bakar Reaktor Riset. Peneliti Utama : Ir.Masrukan, M.T

B64 Pembuatan Green Pellet U-ZrHx Untuk Bahan Bakar Reaktor Riset. Peneliti Utama : Ir.Masrukan, M.T logo lembaga B64 Pembuatan Green Pellet U-ZrHx Untuk Bahan Bakar Reaktor Riset Peneliti Utama : Ir.Masrukan, M.T Anggota : Ir.M. Husna Alhasa, M.T Ir.Sungkono, M.T Ir. Anwar Muchsin Erilia Yusnitha, S.T

Lebih terperinci

[ BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN] 2012

[ BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN] 2012 [ X.158 ] [EFEKTIVITAS PUPUK HAYATI BIOTARA TERHADAP PRODUKTIVITAS LAHAN DAN TANAMAN KELAPA SAWIT DI LAHAN RAWA KALIMANTAN] Mukhlis [ BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN] 2012 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

[ BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN] 2012

[ BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN] 2012 [ X.162 ] [PEMANFAATAN EKSTRAK PUPUK KANDANG UNTUK PENINGKATAN KETERSEDIAAN HARA DAN PERTUMBUHAN TANAMAN PADI DI LAHAN RAWA ] Isdijanto Ar-Riza [ BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN] 2012 LATAR

Lebih terperinci

Penerapan Produksi Bersih Berbasis Teknologi Tepat Guna Pada Sentra Industri Kecil Tahu Di Kabupaten Subang

Penerapan Produksi Bersih Berbasis Teknologi Tepat Guna Pada Sentra Industri Kecil Tahu Di Kabupaten Subang kode kegiatan : I.03 Penerapan Produksi Bersih Berbasis Teknologi Tepat Guna Pada Sentra Industri Kecil Tahu Di Kabupaten Subang Doddy A. Darmajana LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BALAI BESAR PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan metode eksperimen murni.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan metode eksperimen murni. 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan metode eksperimen murni. 3.2 Alur Penelitian Kegiatan penelitian akan dilakukan dengan alur seperti

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN METODE SINTESIS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS ZEOLIT ALAMI DI INDONESIA

PENGEMBANGAN METODE SINTESIS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS ZEOLIT ALAMI DI INDONESIA Laporan Akhir Tesis LOGO PENGEMBANGAN METODE SINTESIS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS ZEOLIT ALAMI DI INDONESIA Disusun Oleh: M. Furoiddun Nais 2309201016 Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Gede Wibawa, M.Eng

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Zirkonium (Zr) merupakan unsur golongan IVB bersama-sama dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Zirkonium (Zr) merupakan unsur golongan IVB bersama-sama dengan BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Zirkonium (Zr) merupakan unsur golongan IVB bersama-sama dengan titanium (Ti) dan Hafnium (Hf). Zirkonium memiliki nomor atom 40 dengan berat atom 91,22 g/mol dan konfigurasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Kestabilan Sol Pada penelitian ini NASICON disintesis menggunakan metode sol gel dengan bahan baku larutan Na 2 SiO 3, ZrO(NO 3 ) 2, NH 4 H 2 PO

Lebih terperinci

Pemanfaatan Batubara dan Biomassa dengan Proses Pirolisa untuk Sumber Energi dan Industri di Kalimantan Timur

Pemanfaatan Batubara dan Biomassa dengan Proses Pirolisa untuk Sumber Energi dan Industri di Kalimantan Timur Pemanfaatan Batubara dan Biomassa dengan Proses Pirolisa untuk Sumber Energi dan Industri di Kalimantan Timur F.4 Drs. Hasnedi, M.Si. BadanPengkajiandanPenerapanTeknologi 2012 LATAR BELAKANG Keputusan

Lebih terperinci

PEMBUATAN ZIRKONIL NITRAT DARI ZIRKON OKSIKLORID UNTUK UMPAN EKSTRAKSI ZR-HF DENGAN MIXER-SETTLER (MS)

PEMBUATAN ZIRKONIL NITRAT DARI ZIRKON OKSIKLORID UNTUK UMPAN EKSTRAKSI ZR-HF DENGAN MIXER-SETTLER (MS) PEMBUATAN ZIRKONIL NITRAT DARI ZIRKON OKSIKLORID UNTUK UMPAN EKSTRAKSI ZR-HF DENGAN MIXER-SETTLER (MS) Tri Handini, Suprihati, Sri Sukmajaya BATAN Yogyakarta handini@batan.go.id ABSTRAK PEMBUATAN ZIRKONIL

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Cordierite adalah material zat padat dengan formula 2MgO.2Al 2 O 3.5SiO 2 yang

I PENDAHULUAN. Cordierite adalah material zat padat dengan formula 2MgO.2Al 2 O 3.5SiO 2 yang 1 I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cordierite adalah material zat padat dengan formula 2MgO.2Al 2 O 3.5SiO 2 yang terbentuk melalui reaksi antara MgO, Al 2 O 3, dan SiO 2. Berdasarkan penelitian

Lebih terperinci

logo l RANCANG-BANGUN AKUISISI DATA DAN KONTROL UNTUK OPTIMASI PROSES PEMBUATAN GEL AMONIUM DIURANAT

logo l RANCANG-BANGUN AKUISISI DATA DAN KONTROL UNTUK OPTIMASI PROSES PEMBUATAN GEL AMONIUM DIURANAT B.48 logo l RANCANG-BANGUN AKUISISI DATA DAN KONTROL UNTUK OPTIMASI PROSES PEMBUATAN GEL AMONIUM DIURANAT Ir. Moch. Setyadji, MT. Prof. Drs. Sahat Simbolon, M.Sc. Drs. Damunir Aryadi, ST. Wijiono, SP.

Lebih terperinci

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN DIFUSI TEKNOLOGI PEMBUATAN MIE DARI TEPUNG JAGUNG TERMODIFIKASI DI TEMANGGUNG JAWA TENGAH [Kode: X.93 Dr. Nur Richana Winda Haliza, STP, Msi Ir. Tatang Hidayat, MSc Drs. Hadi Setiyanto Ratnaningsih, STP

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Logam tanah jarang (LTJ) atau rare earth elements (REE), atau rare

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Logam tanah jarang (LTJ) atau rare earth elements (REE), atau rare 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Logam tanah jarang (LTJ) atau rare earth elements (REE), atau rare earth (RE) adalah kelompok 17 elemen logam, yang mempunyai sifat kimia yang mirip, yang terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada ASEAN 3+ (China, Japan and Korea) Ministers on Energy Meeting (AMEM+3) yang diadakan di Bali Indonesia pada tanggal 25 September 2013, para menteri menyepakati

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Sodium Silikat Dari Natrium Hidroksida Dan Pasir Silika Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Sodium Silikat Dari Natrium Hidroksida Dan Pasir Silika Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Sampai saat ini situasi perekonomian di Indonesia belum mengalami kemajuan yang berarti akibat krisis yang berkepanjangan, hal ini berdampak pada

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PEMBUATAN BAHAN BAKAR PELET REAKTOR DAYA BERBASIS THORIUM OKSIDA PURWADI KASINO PUTRO

TEKNOLOGI PEMBUATAN BAHAN BAKAR PELET REAKTOR DAYA BERBASIS THORIUM OKSIDA PURWADI KASINO PUTRO TEKNOLOGI PEMBUATAN BAHAN BAKAR PELET REAKTOR DAYA BERBASIS THORIUM OKSIDA B. 70 PURWADI KASINO PUTRO SERPONG, 2012 LATAR BELAKANG Dalam rangka untuk mengatasi adanya kekurangan energi yang terjadi di

Lebih terperinci

BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK 2012

BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK 2012 kode kegiatan: V.13 PEMBUATAN KANVAS REM KERETA API DARI BAHAN KOMPOSIT POIMER NON ASBESTOS Nama Peneliti : 1. Kuntari Adi Suhardjo S.Teks, MSc, 2. Ariyadi Basuki ST, MT, 3. Surasno BE, SE, 4. Ir Kosasih,

Lebih terperinci

1 BAB I BAB I PENDAHULUAN

1 BAB I BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zirkonium dioksida (ZrO 2 ) atau yang disebut dengan zirkonia adalah bahan keramik maju yang penting karena memiliki kekuatannya yang tinggi dan titik lebur

Lebih terperinci

[Penerapan Teknologi Burner Untuk Pembakaran Bahan Solid Dengan Sistem Intermediasi Pada Industri Genteng di Kabupaten Majalengka]

[Penerapan Teknologi Burner Untuk Pembakaran Bahan Solid Dengan Sistem Intermediasi Pada Industri Genteng di Kabupaten Majalengka] [ SIDa.F7] [Penerapan eknologi Burner Untuk Pembakaran Bahan Solid Dengan Sistem Intermediasi Pada Industri Genteng di Kabupaten Majalengka] [Dra. Yenni Westi, M.Eng.] [ B2E-BPP] 2012 LAAR BELAKANG Kondisi

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Sodium Tetra Silikat (Waterglass) dari Sodium Karbonat dan Pasir Silika Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Sodium Tetra Silikat (Waterglass) dari Sodium Karbonat dan Pasir Silika Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN Prarancangan Pabrik Sodium Tetra Silikat (Waterglass) dari Sodium Karbonat dan Pasir Silika BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sampai saat ini situasi perekonomian di Indonesia belum mengalami kemajuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode eksperimen. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat yang Digunakan Alat yang akan digunakan dalam

Lebih terperinci

kode kegiatan I.231 SCREW PRESS PENGOLAH BUAH PADA UKM DI KABUPATEN SUBANG IMPLEMENTASI HalomoanP. Ir. Siregar

kode kegiatan I.231 SCREW PRESS PENGOLAH BUAH PADA UKM DI KABUPATEN SUBANG IMPLEMENTASI HalomoanP. Ir. Siregar kode kegiatan I.231 IMPLEMENTASI SCREW PRESS PENGOLAH BUAH PADA UKM DI KABUPATEN SUBANG Ir. HalomoanP. Siregar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012 LATAR BELAKANG Kondisi yang menjadi latar belakang

Lebih terperinci

KARAKTERISASI PELINDIAN PRODUK PEMANGGANGAN ALKALI (FRIT) DALAM MEDIA AIR DAN ASAM SULFAT

KARAKTERISASI PELINDIAN PRODUK PEMANGGANGAN ALKALI (FRIT) DALAM MEDIA AIR DAN ASAM SULFAT KARAKTERISASI PELINDIAN PRODUK PEMANGGANGAN ALKALI (FRIT) DALAM MEDIA AIR DAN ASAM SULFAT Vanessa I. Z. Nadeak 1, Suratman 2, Soesaptri Oediyani 3 [1]Mahasiswa Jurusan Teknik Metalurgi Universitas Sultan

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI NaOH PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU

PENGARUH KONSENTRASI NaOH PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU PENGARUH KONSENTRASI NaOH PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU Drs. Syamsu herman,mt Nip : 19601003 198803 1 003 DIBIAYAI OLEH DANA DIPA Universitas Riau Nomor: 0680/023-04.2.16/04/2004,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ZEOLIT DAN MIMBA UNTUK PERBAIKAN KERAGAAN TANAMAN JERUK PADA LAHAN SUB OPTIMAL DI SULAWESI TENGGARA

PEMANFAATAN ZEOLIT DAN MIMBA UNTUK PERBAIKAN KERAGAAN TANAMAN JERUK PADA LAHAN SUB OPTIMAL DI SULAWESI TENGGARA X.197 PEMANFAATAN ZEOLIT DAN MIMBA UNTUK PERBAIKAN KERAGAAN TANAMAN JERUK PADA LAHAN SUB OPTIMAL DI SULAWESI TENGGARA Ir. Arry Supriyanto, MS Ir. Emi Budiyati Oka Ardiana Banaty, SP. MSc. Ir. Nono Sutrisno

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PERCOBAAN

BAB 3 METODE PERCOBAAN BAB 3 METODE PERCOBAAN 3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan Analisis dilaksanakan di Laboratorium PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan dan Pengendalian Pembangkitan Ombilin yang dilakukan mulai

Lebih terperinci

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia I. 201 Analisis Pengaruh Gangguan Medan Elektromagnetik dari Sistem Perkeretaapian Terhadap Lingkungannya nama peneliti : R. Harry Arjadi, Dini Andiani, Priyo Wibowo, M. Imam Sudrajat, Yoppy. Lembaga Ilmu

Lebih terperinci

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012 F3.7 Evaluasi Pemisahan Bijih Besi dan Pembuatan Pelet Untuk Mendukung Industri Pengolahan Besi Dalam Negeri Adji Kawigraha, Maîtrise, M.T. BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang- 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang- Cihideung. Sampel yang diambil adalah CAF. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen secara langsung. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan keramik komposit pelet CSZ-Ni

Lebih terperinci

BATAN. [ PTAPB BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogyakarta Telp. (62)(0274) , Fax: ,

BATAN. [ PTAPB BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogyakarta Telp. (62)(0274) , Fax: , BATAN [B 77 ] PENYEMPURNAAN UJI FUNGSI DAN VALIDASI PERHITUNGAN UNIT PELAPISAN KERNEL UO2 Ir. R. Sukarsono, SU [ PTAPB BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogyakarta 55281 Telp. (62)(0274) 488435,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yaitu SMPN 1 Gorontalo, SMPN 2 Gorontalo, SMPN 3 Gorontalo,

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yaitu SMPN 1 Gorontalo, SMPN 2 Gorontalo, SMPN 3 Gorontalo, 22 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini telah dilakukan pada 7 Sekolah Menengah Pertama Kota Gorontalo yaitu SMPN 1 Gorontalo, SMPN 2 Gorontalo,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH ABU SEKAM PADI MENJADI NATRIUM SILIKAT

PEMANFAATAN LIMBAH ABU SEKAM PADI MENJADI NATRIUM SILIKAT PEMANFAATAN LIMBAH ABU SEKAM PADI MENJADI NATRIUM SILIKAT Bambang Soeswanto, Ninik Lintang Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung Jl. Gegerkalong Hilir Ds Ciwaruga, Bandung 40012 Telp/fax : (022) 2016

Lebih terperinci

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : 19630504 198903 2 001 DIBIAYAI OLEH DANA DIPA Universitas Riau Nomor: 0680/023-04.2.16/04/2004, tanggal

Lebih terperinci

PROSES PEMURNIAN YELLOW CAKE DARI LIMBAH PABRIK PUPUK

PROSES PEMURNIAN YELLOW CAKE DARI LIMBAH PABRIK PUPUK PROSES PEMURNIAN YELLOW CAKE DARI LIMBAH PABRIK PUPUK Ngatijo, Rahmiati, Asminar, Pranjono Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN ABSTRAK PEMURNIAN YELLOW CAKE DARI LIMBAH PABRIK PUPUK. Telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga, 24 BAB III METODA PENELITIAN A. Alat dan Bahan 1. Alat Alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah semua alat gelas yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Produk keramik adalah suatu produk industri yang sangat penting dan berkembang pesat pada masa sekarang ini. Hal ini disebabkan oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2012

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2012 B.58 ASPEK KESELAMATAN OPERASI KANAL HUBUNG INSTALASI PENYIMPANAN SEMENTARA BAHAN BAKAR NUKLIR BEKAS Prof.Ir.Zainus Salimin, M.Si ; Drs.Gunandjar, MSc ; Ir.Herlan Martono, M.Sc ; Joner Sitompul, ST ; Endang

Lebih terperinci

[ ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT RAKYAT DI PROVINSI BENGKULU ]

[ ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT RAKYAT DI PROVINSI BENGKULU ] logo lembaga [ X.223 ] [ ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT RAKYAT DI PROVINSI BENGKULU ] [ Zul Efendi, S.Pt, Dr. Dedi Sugandi, MP, Dr. Umi Pudji Astuti, MP Wahyuni

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai dengan bulan Oktober 2013 di Laboratorium Kimia Riset Material dan Makanan serta di Laboratorium

Lebih terperinci

Proses Produksi. Pemrosesan Keramik. Tatap Muka

Proses Produksi. Pemrosesan Keramik. Tatap Muka MODUL PERKULIAHAN Proses Produksi Pemrosesan Keramik Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Tatap Muka 06 Kode MK Disusun Oleh Abstract Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos

Lebih terperinci

[ Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi] 2012

[ Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi] 2012 logo lembaga [ F25 ] [ PENGEMBANGAN BIOPOLIMER SEBAGAI KOMPOSIT DALAM APLIKASI PADA KAPAL PATROLI ] [ Ir. Lies A. Wisojodharmo ] [ Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi] 2012 LATAR BELAKANG Polimer

Lebih terperinci

PASI NA R SI NO L SI IK LI A KA

PASI NA R SI NO L SI IK LI A KA NANOSILIKA PASIR Anggriz Bani Rizka (1110 100 014) Dosen Pembimbing : Dr.rer.nat Triwikantoro M.Si JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Lebih terperinci

Penetapan kadar Cu dalam CuSO 4.5H 2 O

Penetapan kadar Cu dalam CuSO 4.5H 2 O Penetapan kadar Cu dalam CuSO 4.5H 2 O Dody H. Dwi Tiara Tanjung Laode F. Nidya Denaya Tembaga dalam bahasa latin yaitu Cuprum, dalam bahasa Inggris yaitu Copper adalah unsur kimia yang mempunyai simbol

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN ZIRKONIA

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN ZIRKONIA Puslitbang tekmira Jl. Jend. Sudirman No. 623 Bandung 40211 Telp : 022-6030483 Fax : 022-6003373 E-mail :Info@tekmira.esdm.go.id Draf Laporan Akhir 2015 Kelompok Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Mineral

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERTANIAN 2012

KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 KEMTAN X.232 KAJIAN PANGAN ALTERNATIF BERBAHAN DASAR UMBI-UMBIAN MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI DKI JAKARTA Syarifah Aminah KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 LATAR BELAKANG Kondisi yang menjadi latar belakang

Lebih terperinci

1.2 Kapasitas Pabrik Untuk merancang kapasitas produksi pabrik sodium silikat yang direncanakan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu:

1.2 Kapasitas Pabrik Untuk merancang kapasitas produksi pabrik sodium silikat yang direncanakan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Sampai saat ini situasi perekonomian di Indonesia belum mengalami kemajuan yang berarti akibat krisis yang berkepanjangan, hal ini berdampak pada bidang

Lebih terperinci

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab IV Hasil dan Pembahasan Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.I Sintesis dan Karakterisasi Zeolit Bahan baku yang digunakan pada penelitian ini adalah kaolin alam Cicalengka, Jawa Barat, Indonesia. Kaolin tersebut secara fisik berwarna

Lebih terperinci

[ X.253 ] KAJIAN PEMANFAATAN MIKROBA TANAH DI LAHAN SUB OPRIMAL EKS PENAMBANGAN BATUBARA MENJADI LAHAN PRODUKTIF DI KALIMANTAN TENGAH

[ X.253 ] KAJIAN PEMANFAATAN MIKROBA TANAH DI LAHAN SUB OPRIMAL EKS PENAMBANGAN BATUBARA MENJADI LAHAN PRODUKTIF DI KALIMANTAN TENGAH logo lembaga [ X.253 ] KAJIAN PEMANFAATAN MIKROBA TANAH DI LAHAN SUB OPRIMAL EKS PENAMBANGAN BATUBARA MENJADI LAHAN PRODUKTIF DI KALIMANTAN TENGAH Dr. Susilawati, SP., MSi BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012 SIDa.F.9 Pengembangan Teknologi Pemanenan Air Hujan untuk Pengairan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan Dr. Ir. Arie Herlambang, M.S. Drs. Satmoko Yudo M.Eng Ir. P. Nugro Rahardjo, M.Sc Ir. Setiyono,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Alumina banyak digunakan dalam berbagai aplikasi seperti digunakan sebagai. bahan refraktori dan bahan dalam bidang otomotif.

I. PENDAHULUAN. Alumina banyak digunakan dalam berbagai aplikasi seperti digunakan sebagai. bahan refraktori dan bahan dalam bidang otomotif. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alumina banyak digunakan dalam berbagai aplikasi seperti digunakan sebagai bahan refraktori dan bahan dalam bidang otomotif. Hal ini karena alumina memiliki sifat fisis

Lebih terperinci

Kolonel Inf. Agus Suyoko, SE Ir. Catur Ninik Wijanarni, M.Si Hery Teguhsantoso, M.Si Mamat Rahmat, M.Si Ii Suhendi, S.Si

Kolonel Inf. Agus Suyoko, SE Ir. Catur Ninik Wijanarni, M.Si Hery Teguhsantoso, M.Si Mamat Rahmat, M.Si Ii Suhendi, S.Si logo lembaga W. 8 RANCANG BANGUN TEROPONG BIDIK SENAPAN MALAM UNTUK OPERASI TNI DI LAPANGAN Kolonel Inf. Agus Suyoko, SE Ir. Catur Ninik Wijanarni, M.Si Hery Teguhsantoso, M.Si Mamat Rahmat, M.Si Ii Suhendi,

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPOSISI KIMIA SERBUK HASIL PROSES HYDRIDING-DEHYDRIDING PADUAN U-Zr

ANALISIS KOMPOSISI KIMIA SERBUK HASIL PROSES HYDRIDING-DEHYDRIDING PADUAN U-Zr ISSN 0854-5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ANALISIS KOMPOSISI KIMIA SERBUK HASIL PROSES HYDRIDING-DEHYDRIDING PADUAN U-Zr Asminar, Rahmiati, Siamet Pribadi ABSTRAK ANALISIS KOMPOSISI KIMIA SERBUK

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Al yang terbentuk dari 2 (dua) komponen utama yakni silika ( SiO ) dan

I. PENDAHULUAN. Al yang terbentuk dari 2 (dua) komponen utama yakni silika ( SiO ) dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 3 3 Mullite ( AlO.SiO ) merupakan bahan keramik berbasis silika dalam sistem Al yang terbentuk dari (dua) komponen utama yakni silika ( SiO ) dan O3 SiO alumina ( Al

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini didahului dengan perlakuan awal bahan baku untuk mengurangi pengotor yang terkandung dalam abu batubara. Penentuan pengaruh parameter proses dilakukan dengan cara

Lebih terperinci

PENGARUH KUAT ARUS PADA ANALISIS LIMBAH CAIR URANIUM MENGGUNAKAN METODA ELEKTRODEPOSISI

PENGARUH KUAT ARUS PADA ANALISIS LIMBAH CAIR URANIUM MENGGUNAKAN METODA ELEKTRODEPOSISI ISSN 1979-2409 PENGARUH KUAT ARUS PADA ANALISIS LIMBAH CAIR URANIUM MENGGUNAKAN METODA ELEKTRODEPOSISI Noviarty, Darma Adiantoro, Endang Sukesi, Sudaryati Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN ABSTRAK

Lebih terperinci

logo lembaga N 61 INVENTARISASI POTENSI DAN SEBARAN JENIS NIPAH DI PAPUA Ir. Relawan Kuswandi, M.Sc BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN 2012

logo lembaga N 61 INVENTARISASI POTENSI DAN SEBARAN JENIS NIPAH DI PAPUA Ir. Relawan Kuswandi, M.Sc BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN 2012 logo lembaga N 61 INVENTARISASI POTENSI DAN SEBARAN JENIS NIPAH DI PAPUA Ir. Relawan Kuswandi, M.Sc BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN 2012 LATAR BELAKANG Pemanfaatan nipah sampai saat ini masih

Lebih terperinci

Ajeng Rahmasari NIM 12/330087/TK/

Ajeng Rahmasari NIM 12/330087/TK/ BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah penduduk 254,9 juta orang dan akan terus meningkat setiap saatnya. Seiring dengan pertumbuhan penduduk, kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oksigen. Senyawa ini terkandung dalam berbagai senyawa dan campuran, mulai

BAB I PENDAHULUAN. oksigen. Senyawa ini terkandung dalam berbagai senyawa dan campuran, mulai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Silika merupakan unsur kedua terbesar pada lapisan kerak bumi setelah oksigen. Senyawa ini terkandung dalam berbagai senyawa dan campuran, mulai dari jaringan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KARAKTER SPESIFIK UNGGUL KARET BERDASARKAN. Budi Martono Edi Wardiana Meynarti SDI Rusli KODE JUDUL: X.26

IDENTIFIKASI KARAKTER SPESIFIK UNGGUL KARET BERDASARKAN. Budi Martono Edi Wardiana Meynarti SDI Rusli KODE JUDUL: X.26 KODE JUDUL: X.26 IDENTIFIKASI KARAKTER SPESIFIK UNGGUL KARET BERDASARKAN METODE SIDIK JARI DNA DALAM MENDUKUNG PRODUKTIVITAS TANAMAN Budi Martono Edi Wardiana Meynarti SDI Rusli Balai Penelitian Tanaman

Lebih terperinci

Badan Tenaga Nuklir Nasional 2012

Badan Tenaga Nuklir Nasional 2012 logo lembaga B.27 Pengumpulan Data dan Penyiapan Prosedur untuk Mendukung Program Dekomisioning Reaktor TRIGA 2000 Bandung Dr. Ir. Efrizon Umar Drs. Ketut Kamajaya, M.T Dra. Azmairit Aziz Drs. Edison Sihombing,

Lebih terperinci

[ BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012

[ BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012 [ F1.15 ] [AUDIT ENERGI DI PABRIK KELAPA SAWIT] [ Dr. Hariyanto, Dr. Achmadin Lutfi, Budiman Kamil, ST, Mahyudin, Madnoh Ssos] [ BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012 LATAR BELAKANG Latar Belakang:

Lebih terperinci

[I.129)] Implementasi Metoda Pengolahan Limbah Padat Industri Sawit untuk Produksi Bioenegi Etanol Generasi 2. Dr. Yanni Sudiyani, M.Agr.

[I.129)] Implementasi Metoda Pengolahan Limbah Padat Industri Sawit untuk Produksi Bioenegi Etanol Generasi 2. Dr. Yanni Sudiyani, M.Agr. [I.129)] Implementasi Metoda Pengolahan Limbah Padat Industri Sawit untuk Produksi Bioenegi Etanol Generasi 2 Dr. Yanni Sudiyani, M.Agr. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012 LATAR BELAKANG Kondisiyang

Lebih terperinci

MODIFIKASI PREPARASI MATERIAL KONDUKTOR IONIK BERBASIS ION MAGNEIUM MELALUI METODE SOL GEL SEBAGAI KOMPONEN SENSOR GAS SO 2

MODIFIKASI PREPARASI MATERIAL KONDUKTOR IONIK BERBASIS ION MAGNEIUM MELALUI METODE SOL GEL SEBAGAI KOMPONEN SENSOR GAS SO 2 MODIFIKASI PREPARASI MATERIAL KONDUKTOR IONIK BERBASIS ION MAGNEIUM MELALUI METODE SOL GEL SEBAGAI KOMPONEN SENSOR GAS SO 2 Oleh : Soja Siti Fatimah,M.Si 1) Ali Kusrijadi,M.Si 1) Dr. Bambang Soegiono 2)

Lebih terperinci

Pusat Teknologi Material BPPT 2012

Pusat Teknologi Material BPPT 2012 F1.13 Penggunaan material Ringan Dalam Rancangan Bangun Motor Bensin Penggerak PUNA Dengan Metode Reverse Engineering Ir.Agustanhakri, M.Eng Pusat Teknologi Material BPPT 2012 LATAR BELAKANG Kondisi yang

Lebih terperinci

[KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA] 2012

[KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA] 2012 [ kode kegiatan ] [Pembuatan Prototipe Penyerap Gelombang Radar X Band menggunakan Material Magnet Dasar Ferrite untuk Aplikasi Coating pada Platform Peralatan Tempur ] Peneliti Utama : Prof. Dr. Ir. Eddy

Lebih terperinci

1 Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga

1 Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Ekstraksi Titanium Dioksida (TiO 2 ) Berbahan Baku Pasir Besi dengan Metode Hidrometalurgi Luthfiana Dysi Setiawati 1, Drs. Siswanto, M.Si 1, DR. Nurul Taufiqu Rochman, M.Eng 2 1 Departemen Fisika, Fakultas

Lebih terperinci

Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai

Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai Air yang digunakan meliputi : 1. Air pendingin, digunakan untuk mendinginkan alat penukar panas. 2. Air Proses,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan kebutuhan bahan baku juga semakin memadai. Kemajuan tersebut memberikan

I. PENDAHULUAN. dan kebutuhan bahan baku juga semakin memadai. Kemajuan tersebut memberikan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin menunjukan perkembangan, sarana dan prasarana pendukung yang terkait dengan kemajuan tersebut termasuk fasilitas peralatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 14 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini pemerintah menghimbau masyarakat dan pengusaha untuk meningkatkan ekspor non migas sebagai sumber devisa negara. Sangat diharapkan dari sektor pertanian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah pencemaran belakangan ini sangat menarik perhatian masyarakat banyak.perkembangan industri yang demikian cepat merupakan salah satu penyebab turunnya kualitas

Lebih terperinci

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Unit Eselon I : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI Program : Program Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. karakteristik dari pasir besi sudah diketahui, namun penelitian ini masih terus

I. PENDAHULUAN. karakteristik dari pasir besi sudah diketahui, namun penelitian ini masih terus I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Riset pengolahan pasir besi di Indonesia saat ini telah banyak dilakukan, bahkan karakteristik dari pasir besi sudah diketahui, namun penelitian ini masih terus dilakukan

Lebih terperinci

Pusat Penelitian Oseanografi - LIPI 2012

Pusat Penelitian Oseanografi - LIPI 2012 I.88 Optimasi dan Scalling up Sistem Bakteriofiltrasi Menggunakan Limbah Sekam Padi untuk Kegiatan Budidaya Biota Laut Ariani Hatmanti Pusat Penelitian Oseanografi - LIPI 2012 LATAR BELAKANG Kondisi yang

Lebih terperinci

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2012

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2012 B-67 PERHITUNGAN PERKIRAAN BIAYA PENGELOLAAN LIMBAH PADA PERENCANAAN DEKOMISIONING REAKTOR TRIGA MARK II BANDUNG Ir. Mulyono Daryoko, SU Drs. Sutoto Ir. Aisyah, MT Wati, ST Kuat Heriyanto, ST BADAN TENAGA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan banyak digunakan dalam aplikasi elektronik, keramik, adsorben semen,

I. PENDAHULUAN. dan banyak digunakan dalam aplikasi elektronik, keramik, adsorben semen, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Silika merupakan senyawa yang umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dan banyak digunakan dalam aplikasi elektronik, keramik, adsorben semen, katalisator dan masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi bahan sudah berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun sejak abad ke-20. Banyak industri yang sudah tidak bergantung pada penggunaan logam sebagai

Lebih terperinci

LAMPIRAN. I. SKEMA KERJA 1. Pencucian Abu Layang Batubara

LAMPIRAN. I. SKEMA KERJA 1. Pencucian Abu Layang Batubara LAMPIRAN I. SKEMA KERJA 1. Pencucian Abu Layang Batubara 87 2. Proses Leaching dari Abu Layang Batubara 10,0028 gr abu Layang yang telah dicuci - dimasukkan ke dalam gelas beker - ditambahkan 250 ml larutan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan dari bulan Nopember 2012 sampai Januari 2013. Lokasi penelitian di Laboratorium Riset dan Laboratorium Kimia Analitik

Lebih terperinci

logo lembaga [ X.291] Ir. Annas Zubair, M.Si Serli Anas, S.Pt Dwi Rohmadi, S.Pt Jaka Sumarno, STP Sukarto

logo lembaga [ X.291] Ir. Annas Zubair, M.Si Serli Anas, S.Pt Dwi Rohmadi, S.Pt Jaka Sumarno, STP Sukarto logo lembaga [ X.291] KAJIAN PEMBERIAN PAKAN KULIT KAKAO FERMENTASI TERHADAP PERTUMBUHAN SAPI BALI Ir. Annas Zubair, M.Si Serli Anas, S.Pt Dwi Rohmadi, S.Pt Jaka Sumarno, STP Sukarto Balai Pengkajian Teknologi

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa II. DESKRIPSI PROSES A. Macam - Macam Proses Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa proses sebagai berikut: 1. Proses Calcium Chloride-Sodium Carbonate Double Decomposition

Lebih terperinci

Tentukan ph dari suatu larutan yang memiliki konsentrasi ion H + sebesar 10 4 M dengan tanpa bantuan alat hitung kalkulator!

Tentukan ph dari suatu larutan yang memiliki konsentrasi ion H + sebesar 10 4 M dengan tanpa bantuan alat hitung kalkulator! Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang cara menghitung ph dan poh larutan asam basa berdasarkan konsentrasi ion [H + ] dan [OH ] SMA kelas 11 IPA. Berikut contoh-contoh soal yang bisa

Lebih terperinci

Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan-Kementerian Kelautan dan Perikanan 2012

Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan-Kementerian Kelautan dan Perikanan 2012 O.29 LIMBAH CANGKANG UDANG SEBAGAI BAHAN BAKU BODY SCRUB UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN SUKU BAJO DI WAKATOBI Tuti Wahyuni, M.Si Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan-Kementerian Kelautan

Lebih terperinci

PEMBUANTAN NIKEL DMG KIMIA ANORGANIK II KAMIS, 10 APRIL 2014

PEMBUANTAN NIKEL DMG KIMIA ANORGANIK II KAMIS, 10 APRIL 2014 PEMBUANTAN NIKEL DMG KIMIA ANORGANIK II KAMIS, 10 APRIL 2014 Disusun oleh : AMELIA DESIRIA KELOMPOK: Ma wah shofwah, Rista Firdausa Handoyo, Rizky Dayu utami, Yasa Esa Yasinta PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENENTUAN TEMPERATUR TERHADAP KEMURNIAN SELULOSA BATANG SAWIT MENGGUNAKAN EKSTRAK ABU TKS

PENENTUAN TEMPERATUR TERHADAP KEMURNIAN SELULOSA BATANG SAWIT MENGGUNAKAN EKSTRAK ABU TKS PENENTUAN TEMPERATUR TERHADAP KEMURNIAN SELULOSA BATANG SAWIT MENGGUNAKAN EKSTRAK ABU TKS Padil, Silvia Asri, dan Yelmida Aziz Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Riau, 28293 Email : fadilpps@yahoo.com

Lebih terperinci

Ekstraksi Silika Dari Fly Ash Batubara (Studi Pengaruh Variasi Waktu Ekstraksi, Jenis Asam Dan ph)

Ekstraksi Silika Dari Fly Ash Batubara (Studi Pengaruh Variasi Waktu Ekstraksi, Jenis Asam Dan ph) Ekstraksi Silika Dari Fly Ash Batubara (Studi Pengaruh Variasi Waktu Ekstraksi, Jenis Asam Dan ph) M. H. A. Fatony *, T. Haryati, M. Mintadi Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Lebih terperinci