ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN BUNGA PADA PD. BPR ROKAN HULU PASIR PENGARAIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN BUNGA PADA PD. BPR ROKAN HULU PASIR PENGARAIAN"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN BUNGA PADA PD. BPR ROKAN HULU PASIR PENGARAIAN Nurhidayati Jurusan SI Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Pasir Pengaraian Rokan Hulu Abstrak Penelitian ini dilaksanakan pada PD. BPR. Rokan Hulu dengan tujuan untuk menganalisis pengakuan pendapatan bunga dan beban bunga pada PD. BPR Rokan Hulu. Peknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif yaitu dengan melakukan perbandingan antara teori-teori yang dipergunakan dalam penelitian dengan penerapan dalam perusahaan, kemudian disusun sedemikian rupa untuk dianalisis secara teliti kemudian dibuat kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan bunga pada PD. BPR Rokan Hulu berasal dari kredit (pinjaman) yang diberikan kepada nasabah. Beban bunga merupakan beban yang dibayarkan kepada nasabah atau pihak lain yang berkaitan dengan kegiatan penghimpunan dana dan penerimaan pinjaman dari pihak lain. PD. BPR Rokan Hulu menggunakan konsep pengakuan pendapatan bunga dengan konsep cash basis dan accrual basis, sedangkan pengakuan beban bunga dengan konsep accrual basis. Kata kunci : cash basis, accrual basis, pendapatan bunga, beban bunga 1. Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Pengakuan pendapatan dan beban merupakan suatu hal yang penting untuk menentukan kapan suatu penghasilan diakui sebagai pendapatan dan biaya diakui sebagai beban. Analisis akuntansi pendapatan dan beban merupakan suatu analisis yang dilakukan terhadap pengakuan, pengukuran, dan penyajian pendapatan dan beban pada sebuah perusahaan. Pendapatan dan beban ini sangat penting artinya untuk mendapatkan laba rugi yang wajar. Salah satu perusahaan yang menjual jasa adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan atau lebih dikenal dengan nama bank. Bank merupakan perusahaan yang menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Fungsi bank merupakan perantara diantara masyarakat yang membutuhkan dana dengan masyarakat yang kelebihan dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainya. PD. BPR Rokan Hulu merupakan sebuah perusahaan daerah yang bergerak di bidang jasa

2 perbankan, yang kegiatannya menghimpun dan menyalurkan dana dari dan untuk masyarakat dalam bentuk simpanan (tabungan dan deposito) serta memberikan pinjaman kepada nasabah dalam bentuk kredit. Adapun Jenis-jenis pendapatan utama dari operasi PD. BPR Rokan Hulu, antara lain adalah pendapatan bunga, pendapatan provisi dan komisi, serta pendapatan lainnya. Setiap jenis pendapatan diungkapkan secara terpisah agar para pengguna dapat menilai kinerja bank. Sedangkan Jenis-jenis beban utama dari PD. BPR Rokan Hulu, antara lain adalah beban bunga, beban administrasi dan umum, beban personalia, beban penyisihan aktiva produktif, dan beban operasional lainnya. Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan menuangkannya dalam skripsi dengan mengangkat judul : Analisis Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga pada PD. BPR Rokan Hulu Pasir Pengaraian. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis membuat suatu rumusan masalah yaitu Kapan pendapatan dan beban bunga pada PD. BPR Rokan Hulu diakui? C. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengakuan pendapatan dan beban bunga pada PD. BPR Rokan Hulu. A. Kerangka Pemikiran 1. Pengertian Pendapatan Pendapatan secara umum dapat difenisikan sebagai hasil yang diperoleh suatu perusahaan dalam pelaksanaan operasionalnya selama suatu periode tertentu. Keberhasilan suatu perusahaan dalam menjamin kelangsungan operasionalnya pada umumnya ditentukan dari pendapatan yang diperoleh setelah dikurangi beban yang timbul dalam memperoleh pendapatan tersebut. Menurut SAK ETAP (2009) pendapatan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama pelaporan dalam bentuk arus masuk atau peningkatan aset, atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaiakan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. 2. Pengertian Beban Menurut SAK ETAP (2009) beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode pelaporan dalam bentuk arus keluar atau penurunan aset, atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak terkait dengan distribusi kepada penanaman modal. Menurut Yulius (2011) Beban adalah biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam kegiatan operasionalnya untuk mendapatkan penghasilan. 3. Pengertian Bank Defenisi bank yang dapat diberlakukan di negara kita adalah sesuai dengan aturan yang ada yaitu tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan dan merupakan perubahan atas Undang-

3 Undang Nomor 7 Tahun 1992, adalah sebagai berikut : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. 4. Bunga Bank Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan), dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman). Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada dua macam bunga yang diberikan kepada nasabahnya sebagai berikut : a. Bunga simpanan Bunga simpanan adalah bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Bunga simpanan ini adalah harga yang harus dibayar oleh bank kepada nasabahnya. Misalnya bunga tabungan dan bunga deposito. b. Bunga pinjaman Bunga pinjaman adalah bunga yang diberikan kepada para nasabah atau harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank, misalnya bunga kredit. Kedua macam bunga ini merupakan komponen utama faktor biaya dan pendapatan bagi bank. Bunga simpanan merupakan beban yang harus dikeluarkan bagi bank kepada para nasabah yang menyimpan uangnya di bank, sedangkan bunga pinjaman merupakan pendapatan yang diterima bank dari para nasabah yang meminjam uang di bank. Baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman masingmasing saling mempengaruhi satu sama lainnya. Sebagai contoh seandainya bunga simpanan tinggi, maka secara otomatis bunga pinjaman juga terpengaruh ikut naik dan demikian pula sebaliknya. 3. Metode Penelitian A. Teknik Analisis Data Dalam menganalisis data penulis menggunakan metode deskriptif yaitu dengan melakukan perbandingan antara teori-teori yang dipergunakan dalam penelitian dengan penerapan dalam perusahaan, kemudian disusun sedemikian rupa untuk dianalisis secara teliti kemudian dibuat kesimpulan. 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Deskripsi Data Adapun tujuan didirikannya PD. BPR Rokan Hulu adalah untuk mewujudkan terciptanya lembaga keuangan yang bisa menjadi kebanggaan masyarakat dan pemerintah daerah Rokan Hulu sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Data-data yang penulis pergunakan dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk jadi dan bisa langsung digunakan tanpa harus mengolahnya. Data-data tersebut berupa:

4 1. Neraca tanggal 31 Desember Neraca tanggal 31 Desember Laporan Laba/Rugi tanggal 31 Desember Laporan Laba/Rugi tanggal 31 Desember Laporan Komitmen dan Kontinjensi tanggal 31 Desember Laporan Komitmen dan Kontinjensi tanggal 31 Desember Laporan Kualitas Aktiva Produktif dan Informasi Lainnya Sesuai dengan judul dan permasalahan dalam penelitian ini maka penulis akan menguraikan data-data yang berkaitan dengan pembahasan penelitian sebagai berikut: 1. Total pendapatan bunga tahun 2012 Rp Total pendapatan bunga tahun 2011 Rp Total beban bunga tahun 2012 Rp Total beban bunga tahun 2011 Rp Total tabungan tahun 2012 Rp Total tabungan tahun 2011 Rp Total deposito berjangka tahun 2012 Rp Total deposito berjangka tahun 2011 Rp Total pendapatan bunga dalam penyelesaian tahun 2012 Rp Total pendapatan bunga dalam penyelesaian tahun 2011 Rp Total kredit yang diberikan tahun 2012 Rp Total kredit yang diberikan tahun 2011 Rp B. Pembahasan 1. Pengakuan Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku dinyatakan bahwa konsep pengakuan pendapatan terdiri dari dua konsep yaitu konsep cash basis dan konsep accrual basis. Secara umum dapat dinyatakan bahwa konsep cash basis mengakui pendapatan apabila uang kasnya telah benar-benar diterima oleh perusahaan. Sedangkan konsep accrual basis mengakui pendapatan apabila transaksinya telah terjadi walaupun uang kasnya belum diterima. Berdasarkan Laporan Kualitas Aktiva Produktif dan Informasi Lainnya tertanggal 31 Desember 2012 yang penulis peroleh dari PD. BPR Rokan Hulu dapat diketahui bahwa rekening atau akun kredit yang diberikan oleh PD. BPR Rokan Hulu dikelompokkan lagi dalam empat posisi atau empat kategori sebagai berikut: a. Posisi Lancar (L) Rp b. Posisi Kurang Lancar (KL) Rp c. Posisi Diragukan (D) Rp d. Posisi Macet (M) Rp Total Kredit yang Diberikan Rp

5 Sesuai dengan rincian data di atas maka dapat penulis jelaskan bahwa PD. BPR Rokan Hulu dalam mengakui pendapatan bunga yang bersumber dari kredit yang diberikan dilaksanakan sebagai berikut: a. Kredit yang Diberikan apabila termasuk dalam kategori atau posisi Lancar (L) maka pengakuan pendapatan bunga menggunakan konsep accrual basis artinya pendapatan bunga diakui pada saat kreditnya telah dicairkan atau telah diterima oleh debitur meskipun bunga yang timbul dari kredit tersebut belum diterima uang kasnya oleh PD. BPR Rokan Hulu atau dengan kata lain pihak debitur belum menyetorkan uang tunai untuk pembayaran bunga kredit. b. Kredit yang Diberikan apabila termasuk dalam kategori atau posisi Kurang Lancar (KL), Diragukan (D), dan Macet (M) maka pengakuan pendapatan bunga menggunakan konsep cash basis artinya pendapatan bunga diakui pada saat debitur telah menyetorkan uang tunai untuk pembayaran bunga kredit atau dengan kata lain pihak PD. BPR Rokan Hulu telah benar-benar menerima uang kas dari debitur sebagai pelunasan bunga kredit. Berdasarkan posisi kredit di atas maka dapat dihitung besarnya potensi pendapatan bunga untuk tahun 2013 yang dapat diakui oleh PD. BPR Rokan Hulu. Suku bunga kredit (pinjaman) untuk Kredit Modal Kerja sebesar 20% per tahun dan Kredit Konsumtif sebesar 14% per tahun. Perhitungan lengkap potensi pendapatan bunga yang dapat diakui untuk tahun 2013 sebagai berikut: a. Kredit Lancar (Menggunakan suku bunga 20%) 20% x Rp = Rp b. Kredit Non Lancar (Menggunakan suku bunga 20%) Kredit Non Lancar = = Rp % x Rp = Rp PD. BPR Rokan Hulu melakukan pencatatan (jurnal) untuk pendapatan bunga yang diterimannya dilakukan setiap hari namun karena data pendapatan bunga harian tidak tersedia maka penulis akan menyajikan jurnal untuk pendapatan bunga berdasarkan laporan tahunan yang tersedia. Jurnal untuk mencatat pendapatan bunga tahun 2011 sesuai dengan data di atas sebagai berikut: Konsep Accrual Basis: yang masih akan diterima Rp Rp Konsep Cash Basis: Kas Rp Rp Jurnal untuk mencatat pendapatan bunga tahun 2012 sesuai dengan data di atas sebagai berikut:

6 Konsep Accrual Basis: yang masih akan diterima Rp Rp Konsep Cash Basis: Kas Rp Rp Jurnal untuk mencatat potensi pendapatan bunga tahun 2013 sesuai dengan data perhitungan bunga di atas sebagai berikut: Konsep Accrual Basis (Kredit Lancar): yang masih akan diterima Rp Rp Konsep Cash Basis (Kredit Non Lancar): Kas Rp Rp Jurnal untuk mencatat pendapatan bunga dalam penyelesaian tahun 2011 sesuai dengan data di atas sebagai berikut: yang masih akan diterima Rp Dalam Penyelesaian Rp Jurnal untuk mencatat pendapatan bunga dalam penyelesaian tahun 2012 sesuai dengan data di atas sebagai berikut: yang masih akan diterima Rp Dalam Penyelesaian Rp Dalam Penyelesaian merupakan pendapatan bunga yang belum diselesaaikan pembayarannya oleh debitur. 2. Pengakuan Beban Bunga Salah satu beban operasional yang cukup besar nilainya pada PD. BPR Rokan Hulu adalah beban bunga di mana beban bunga merupakan beban yang dibayarkan oleh pihak PD. BPR Rokan Hulu kepada nasabah atau pihak lain yang berkaitan dengan kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat dan penerimaan pinjaman dari pihak lain. Beban bunga pada PD. BPR Rokan Hulu terbagi dalam dalam tiga kategori yaitu: a. Beban bunga yang dibayar oleh PD. BPR Rokan Hulu atas penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk tabungan. b. Beban bunga yang dibayar oleh PD. BPR Rokan Hulu atas penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk deposito berjangka. c. Beban bunga yang dibayar oleh PD. BPR Rokan Hulu atas penerimaan pinjaman dari pihak lain. Berbeda dengan konsep pengakuan pendapatan bunga yang menggunakan konsep cash basis dan konsep accrual basis maka untuk konsep pengakuan beban bunga PD.

7 BPR Rokan Hulu menggunakan konsep accrual basis dan dinilai sebesar jumlah yang menjadi kewajiban PD. BPR Rokan Hulu. Adapun yang merupakan sumber utama beban bunga pada PD. BPR Rokan Hulu sebagai berikut: a. Simpanan tabungan (Saving Deposit) adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan kapan saja sesuai dengan keinginan nasabah dan jumlah penarikannya sesuai dengan syarat yang berlaku. Apabila nasabah ingin menabung maka tidak ada pembatasan jumlah yang akan ditabung, berapapun akan diterima oleh pihak bank. Beberapa jenis tabungan yang terdapat pada PD. BPR Rokan Hulu sebagai berikut: Tabel IV.1 Jenis-Jenis Tabungan PD. BPR Rokan Hulu No Jenis Tabungan Suku Bunga 1. Tabungan Sinergi 4% pa 2. Simpanan Pro 3% pa 3. Tabunganku 3% pa b. Deposito Berjangka (Time Deposit) adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan pihak bank. Deposito berjangka diterbitkan atas nama seseorang atau lembaga yang menyatakan si pemilik deposito berjangka. Penarikan bunga deposito dilakukan sesuai dengan jangka waktu deposito dan bunganya dapat ditambahkan ke rekening tabungan nasabah jika ada. Macam-macam deposito yang ada pada PD. BPR Rokan Hulu adalah sebagai berikut: Tabel IV.2 Macam-Macam Deposito Berjangka PD. BPR Rokan Hulu No Jangka Suku Bunga Waktu 1. 1 Bulan 5,75% pa 2. 3 Bulan 6,00% pa 3. 6 Bulan 6,25% pa Bulan 6,50% pa c. Penerimaan pinjaman dari pihak lain yaitu pihak PD. BPR Rokan Hulu melakukan pinjaman dana atau uang kepada pihak lain dan atas pinjaman tersebut pihak PD. BPR Rokan Hulu akan dikenakan beban bunga sesuai dengan kesepakatan yang mereka buat. Jurnal untuk mencatat beban bunga tahun 2011 sesuai dengan data di atas sebagai berikut: Konsep Accrual Basis: Beban Bunga Rp Bunga yang masih harus dibayar Rp Jurnal untuk mencatat beban bunga tahun 2012 sesuai dengan data di atas sebagai berikut: Konsep Accrual Basis: Beban Bunga Rp Bunga yang masih harus dibayar Rp Berdasarkan neraca PD. BPR Rokan Hulu tertanggal 31 Desember 2012 maka dapat dihitung besarnya potensi beban bunga untuk tahun

8 2013 yang dapat diakui oleh PD. BPR Rokan Hulu. Suku bunga tabungan yang diambil adalah suku bunga tabungan sinergi sebesar 4% per tahun, sedangkan untuk deposito berjangka menggunakan suku bunga jangka waktu 3 bulan sebesar 6% per tahun. Penulis menggunakan asumsi bahwa seluruh dana yang diterima dari masyarakat dalam bentuk tabungan berasal dari tabungan sinergi dikarenakan penulis tidak memperoleh data lengkap tentang rincian simpanan tabungan yang diterima oleh PD. BPR Rokan Hulu selama tahun Begitu pula dengan deposito berjangka dengan asumsi 3 bulan semua. Perhitungan lengkap potensi beban bunga yang dapat diakui untuk tahun 2013 sebagai berikut: a. Tabungan Sinergi 4% x Rp = Rp Konsep Accrual Basis: Jurnal saat pengakuan: Beban Bunga Rp Bunga yang masih harus dibayar Rp Jurnal saat pembayaran ke nasabah: Bunga yang masih harus dibayar Rp Berbagai rekening nasabah Rp b. Deposito Berjangka 3 bulan 6% x Rp = Rp Konsep Accrual Basis: Jurnal saat pengakuan: Beban Bunga Rp Bunga yang masih harus dibayar Rp Jurnal saat pembayaran ke nasabah: Bunga yang masih harus dibayar Rp Berbagai rekening nasabah Rp Perhitungan dan jurnal yang sama berlaku pula untuk simpanan pro dan tabunganku serta untuk deposito berjangka 1 bulan, 6 bulan dan 12 bulan sesuai dengan persentase suku bunga yang berlaku. 5. Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya maka penulis akan membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Sumber utama dari pendapatan bunga pada PD. BPR Rokan Hulu berasal dari kredit (pinjaman) yang diberikan kepada nasabah yang mana kredit ini meliputi berbagai macam jenisnya. 2. Beban operasional yang cukup besar nilainya pada PD. BPR Rokan Hulu adalah beban bunga di mana beban bunga merupakan beban yang dibayarkan oleh pihak PD. BPR Rokan Hulu kepada nasabah atau pihak lain yang berkaitan dengan kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat dan penerimaan pinjaman dari pihak lain. 3. PD. BPR Rokan Hulu menggunakan konsep pengakuan pendapatan bunga dengan konsep accrual basis untuk kategori atau posisi kredit lancar dan konsep cash basis untuk kategori atau posisi kredit tidak lancar.

9 4. PD. BPR Rokan Hulu menggunakan konsep pengakuan untuk beban bunga dengan konsep accrual basis, di mana beban bunga yang terjadi bersumber dari simpanan tabungan, deposito berjangka, dan penerimaan pinjaman dari pihak lain. 5. Konsep pengakuan pendapatan bunga dan beban bunga yang diterapkan oleh PD. BPR Rokan Hulu telah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. A. Saran Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya maka penulis dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. PD. BPR Rokan Hulu menggunakan dua konsep yang berbeda dalam hal pengakuan pendapatan bunga. Kredit yang sudah dicairkan apabila lancar pembayarannya oleh nasabah maka dipakai konsep accrual basis, sedangkan jika pembayarannya tidak lancar maka dipakai konsep cash basis. Penulis menyarankan sebaiknya bank harus konsisten menerapkan konsep yang telah ditetapkannya. 2. Untuk penelitian selanjutnya maka penulis memberikan saran sebaiknya data-data yang digunakan dalam penelitian dan pembahasannya lebih diperbanyak serta lebih terperinci lagi misalnya data transaksi pendapatan bunga dan beban bunga harian sehingga dapat memberikan penjelasan yang lebih lengkap pula. DAFTAR PUSTAKA Harahap, Sofyan Syafri Teori Akuntansi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hendri, Yulius Tujuh Langkah Praktis Membuat Pencatatan Akuntansi Keuangan untuk Perusahaan Jasa. Jakarta: Elex Media Komputindo. Ikatan Akuntan Indonesia Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Kasmir Manajemen Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Kasmir Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Muljo, Hery Harjono Akuntansi Keuangan Menengah. Jakarta: Graha Ilmu. Nordiawan, Deddi dkk Akuntansi Pemerintahan. Jakarta: Salemba Empat. Prihadi, Toto Memahami Laporan Keuangan Sesuai IFRS dan PSAK. Jakarta: PPM. Smith, Jay M; K. Fred Skousen, et.al Akuntansi Keuangan: Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Empat. Soemarso, S.R Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Selemba Empat. Suwardjono Teori Akuntansi. Yogyakarta: BPFE. /04/etap-vs-sak.html

10

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 99 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Setelah dicabutnya PSAK No. 31 tentang Akuntansi Perbankan, PT. Bank Tabungan Negara (Persero) mulai tanggal 1 Januari 2012 dalam menyajikan aset keuangan dan

Lebih terperinci

ANALISIS AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BEBAN PADA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) MITRA USAHA MULYADESA MARGA MULYA MUNIP NIM

ANALISIS AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BEBAN PADA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) MITRA USAHA MULYADESA MARGA MULYA MUNIP NIM ANALISIS AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BEBAN PADA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) MITRA USAHA MULYADESA MARGA MULYA MUNIP NIM. 1124121 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN (UPP) PASIR PENGARAIAN ROKAN

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN BANAKPADA KANTOR KAS BANK PD. BPR. SARIMADU CABANG PASI PENGARAIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN BANAKPADA KANTOR KAS BANK PD. BPR. SARIMADU CABANG PASI PENGARAIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN BANAKPADA KANTOR KAS BANK PD. BPR. SARIMADU CABANG PASI PENGARAIAN RINI SETIAWATI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN Arin687@Gmail.COM ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah kegiatan ekonomi. Menurut Ismail (2010: 10) menyebutkan

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pemberian Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pasir Pengaraian

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pemberian Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pasir Pengaraian Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pemberian Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pasir Pengaraian Andrian Fauline Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang

Lebih terperinci

Implementasi Psak No. 31 Tentang Akuntansi Perbankan Untuk Pengakuan Pendapatan Dan Beban Bunga Pada PT. Bank Bjb Kantor Cabang Majalengka

Implementasi Psak No. 31 Tentang Akuntansi Perbankan Untuk Pengakuan Pendapatan Dan Beban Bunga Pada PT. Bank Bjb Kantor Cabang Majalengka Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-04-18 Implementasi Psak No. 31 Tentang Akuntansi Perbankan

Lebih terperinci

PENGENALAN. General Ledger = Neraca. Manajemen Lanjut

PENGENALAN. General Ledger = Neraca. Manajemen Lanjut PENGENALAN General Ledger merupakan salah satu bentuk Laporan Keuangan Bank yang disusun berdasarkan Prinsip Akuntansi Indonesia dan Standar Khusus Akuntansi Perbankan Indonesia (SKAPI) serta Prinsip Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perlakuan Akuntansi Perlakuan akuntansi adalah standar yang melandasi pencatatan suatu transaksi yang meliputi pengakuan, pengukuran atau penilaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan tempat untuk melakukan berbagai transaksi yang

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan tempat untuk melakukan berbagai transaksi yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan tempat untuk melakukan berbagai transaksi yang berhubungan dengan keuangan, seperti tempat mengamankan uang, melakukan investasi, pengiriman uang,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMK BINA DHARMA 2 BANDUNG Mata Pelajaran : Mulok Akuntansi Perbankan Kelas/Semester : XI/4 Alokasi Waktu : 6 x 45 menit Standar Kompetensi : Mencatat

Lebih terperinci

Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana Kupang-NTT

Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana Kupang-NTT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENENTUKAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN BANK PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT CHRISTA JAYA PERDANA DI KOTA KUPANG TAHUN 2012-2014 Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954 ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954 Immu Puteri Sari dan Dwi Nova Azana Fakultas Ekonomi UMSB Abstrak Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI PIUTANG PADA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) USAHA BERSAMA DESA SIALANG RINDANG

PENERAPAN AKUNTANSI PIUTANG PADA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) USAHA BERSAMA DESA SIALANG RINDANG PENERAPAN AKUNTANSI PIUTANG PADA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) USAHA BERSAMA DESA SIALANG RINDANG Muawamah Widiawati Fakultas Ekonomi Universitas Pasir Pengaraian, Kabupaten Rokan Hulu, Riau. ABSTRAK

Lebih terperinci

Posisi Desember Pos-Pos

Posisi Desember Pos-Pos Periode: Desember- Laporan Neraca No 1 Kas 259,933 259,933 2 Kas dalam Valuta Asing 3 Surat Berharga 4 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 64,484 64,484 5 Penempatan pada Bank Lain 929,544 929,544 6 Penyisihan

Lebih terperinci

Posisi Desember Pos-Pos

Posisi Desember Pos-Pos Periode: Desember- Laporan Neraca No 1 Kas 298,362 298,362 2 Kas dalam Valuta Asing 3 Surat Berharga 4 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 80,126 80,126 5 Penempatan pada Bank Lain 932,642 932,642 6 Penyisihan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN BANK

LAPORAN KEUANGAN BANK MANAJEMEN PERBANKAN LAPORAN KEUANGAN BANK 9 BAB DASAR ACUAN 1. Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK ) Kerangka Dasar Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan 2. PSAK 31 : Akuntansi Perbankan PSAK

Lebih terperinci

AKUNTANSI PENEMPATAN DANA

AKUNTANSI PENEMPATAN DANA M 4 AKUNTANSI PENEMPATAN DANA KARTIKA SARI. Universitas Gunadarma. PENGERTIAN & SIFAT PENEMPATAN DANA BANK Penanaman Dana akan dicatat pada sisi Aktiva, meliputi penanaman dana dalam: Alat Likuit atau

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ALTO MAKMUR Tanggal : 31 Maret 2016

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ALTO MAKMUR Tanggal : 31 Maret 2016 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Maret 2016 Posisi Maret 2015 Aset Kas 176,008 81,228 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 236,997 158,045 Penempatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank berfungsi sebagai perantara keuangan, maka dalam hal ini. faktor kepercayaan dari masyarakat merupakan faktor utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bank berfungsi sebagai perantara keuangan, maka dalam hal ini. faktor kepercayaan dari masyarakat merupakan faktor utama dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank berfungsi sebagai perantara keuangan, maka dalam hal ini faktor kepercayaan dari masyarakat merupakan faktor utama dalam menjalankan bisnis perbankan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penulisan secara umum yang akan ditulis.

BAB I PENDAHULUAN. penulisan secara umum yang akan ditulis. BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini menjelaskan mengenai dasar pemilihan topik, masalah yang diangkat, tujuan melakukan penulisan, serta kerangka pikir penulisan secara umum yang akan ditulis. 1.1.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Akuntansi Pengertian sistem akuntansi (Mulyadi:2010) adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. 1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tangga 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud bank adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan menjadi Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998,

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan menjadi Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peran perbankan di era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini benar benar amat dirasakan keberadaannya. Tingginya arus perputaran uang yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan,yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya pembangunan ekonomi. Dalam pembangunan ekonomi diperlukan peran serta lembaga keuangan untuk membiayai,

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PD. BPR BKK LASEM Tanggal : 30 Juni 2015

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PD. BPR BKK LASEM Tanggal : 30 Juni 2015 LAPORAN NERACA PUBLIKASI Tanggal : 3 Juni 215 Aset Kas Kas dalam Valuta Asing Surat Berharga POS POS Pendapatan Bunga yang Akan Diterima Penempatan pada Bank Lain Penyisihan Kerugian / Jumlah Kredit yang

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR BEPEDE KUTAI SEJAHTERA Tanggal : 30 Juni 2017

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR BEPEDE KUTAI SEJAHTERA Tanggal : 30 Juni 2017 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Juni 2017 Posisi Juni 2016 Aset Kas 594,933 1,464,727 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 1,559,663 1,471,254 Penempatan

Lebih terperinci

Oleh. A. Solikhin. (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK

Oleh. A. Solikhin. (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PEMBERIAN KREDIT PADA NASABAH DI PT. BPR GROGOL JOYO SUKOHARJO Oleh A. Solikhin (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK Dengan kemajuan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Bank 2.1.1.1 pengertian Bank Bank lebih dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank

Lebih terperinci

Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bosowa

Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bosowa ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN (STUDI KASUS PADA PT SULAWESI DANA JAYA MAKASSAR) Oleh : Zarah Fadillah Email : zarah@yahoo.co.id Pembimbing I : FARIDAH Email : Faridahku@yahoo.co.id Pembimbing II : THANWAIN

Lebih terperinci

NERACA BULANAN BPR BESERTA REKENING ADMINISTRATIF

NERACA BULANAN BPR BESERTA REKENING ADMINISTRATIF NERACA BULANAN BPR BESERTA REKENING ADMINISTRATIF Form - 01 01 601857 001 No. Aset Sandi Jumlah Aset 1 Kas 100 3,712,408 2 Kas dalam valuta asing 3) 102 0 3 Surat berharga 4) 110 0 4 Pendapatan bunga yang

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR BEPEDE KUTAI SEJAHTERA Tanggal : 31 Maret 2017

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR BEPEDE KUTAI SEJAHTERA Tanggal : 31 Maret 2017 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Maret 2017 Posisi Maret 2016 Aset Kas 1,252,890 1,236,762 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 1,425,536 1,463,767

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 31 Desember 2015

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 31 Desember 2015 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Desember 2015 Posisi Desember 2014 Aset Kas 187,936 812,289 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 689,344 799,177 Penempatan

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 31 Desember 2016

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 31 Desember 2016 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Desember 2016 Posisi Desember 2015 Aset Kas 163,054 187,936 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 611,223 689,344 Penempatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 29 /SEOJK.05/2015 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO - 1 - PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO YANG MELAKUKAN KEGIATAN

Lebih terperinci

Gawe Mancing Halaman.. oke!!!

Gawe Mancing Halaman.. oke!!! Gawe Mancing Halaman.. oke!!! 43 BAB III PERMASALAHAN 3.1. Identifikasi Permasalahan Inti dari permasalahan yang dapat diangkat berdasarkan Latar Belakang yang telah disebutkan, bahwa sistem operasional

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. yang membutuhkannya. Disamping itu bank dikenal sebagai tempat untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. yang membutuhkannya. Disamping itu bank dikenal sebagai tempat untuk BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Bank Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan dan sebagai tempat untuk meminjam uang bagi masyarakat

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 30 Juni 2015

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 30 Juni 2015 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Juni 2015 Posisi Juni 2014 Aset Kas 513,278 572,557 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 2,134,265 1,702,792 Penempatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-Teori 1. Pengertian, Fungsi Dan Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat a. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah kegiatan ekonomi.melalui kegiatan perkreditan

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 31 Maret 2016

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 31 Maret 2016 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Maret 2016 Posisi Maret 2015 Aset Kas 254,302 885,917 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 720,903 672,986 Penempatan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Berdasarkan Undang-Undang Repubik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998, bank diartikan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD BPR BKK KANTOR CABANG TIRTOMOYO TAHUN NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD BPR BKK KANTOR CABANG TIRTOMOYO TAHUN NASKAH PUBLIKASI ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD BPR BKK KANTOR CABANG TIRTOMOYO TAHUN 2010 2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 30 Juni 2017

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 30 Juni 2017 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Juni 2017 Posisi Juni 2016 Aset Kas 475,925 696,650 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 4,045,707 2,948,426 Penempatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank merupakan tempat untuk meminjam

BAB I PENDAHULUAN. simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank merupakan tempat untuk meminjam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank merupakan tempat untuk meminjam uang (kredit)

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 30 Juni 2017

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 30 Juni 2017 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Juni 2017 Posisi Juni 2016 Aset Kas 379,023 342,650 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 639,258 718,798 Penempatan

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 31 Maret 2017

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 31 Maret 2017 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Maret 2017 Posisi Maret 2016 Aset Kas 242,815 254,302 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 558,831 720,903 Penempatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Mendengar kata bank sebenarnya tidak asing lagi bagi kita, terutama yang hidup di perkotaan. Bahkan, di pedesaan sekalipun saat ini kata bank bukan

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 30 September 2016

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 30 September 2016 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi September 2016 Posisi September 2015 Aset Kas 539,426 491,599 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 3,050,501 2,476,322

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 30 Juni 2016

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 30 Juni 2016 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Juni 2016 Posisi Juni 2015 Aset Kas 696,650 513,278 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 2,948,426 2,134,265 Penempatan

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 30 September 2017

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 30 September 2017 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi September 2017 Posisi September 2016 Aset Kas 664,665 539,426 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 4,054,545 3,050,501

Lebih terperinci

PERLAKUAN AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP DI PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk CABANG SIDOARJO

PERLAKUAN AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP DI PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk CABANG SIDOARJO PERLAKUAN AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP DI PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk CABANG SIDOARJO RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : YULIA EKA MANDASARI NIM : 2012410211 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

Lebih terperinci

AKUNTANSI KONTINJENSI

AKUNTANSI KONTINJENSI AKUNTANSI KONTINJENSI A. Pengertian Kontijensi Kontinjensi atau lebih dikenal dengan peristiwa atau transaksi yang mengandung syarat merupakan transaksi yang paling banyak ditemukan dalam kegiatan bank

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 31 Desember 2017

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 31 Desember 2017 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Desember 2017 Posisi Desember 2016 Aset Kas 557,189 324,572 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 3,787,006 2,830,926

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PD. BPR BKK LASEM Tanggal : 31 Desember 2014

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PD. BPR BKK LASEM Tanggal : 31 Desember 2014 Aset Kas Kas dalam Valuta Asing Surat Berharga POS POS Pendapatan Bunga yang Akan Diterima Penempatan pada Bank Lain Penyisihan Kerugian / Kredit yang Diberikan a. Kepada BPR b. Kepada Bank Umum c. Kepada

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 31 Desember 2017

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 31 Desember 2017 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Desember 2017 Posisi Desember 2016 Aset Kas 202,201 163,054 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 587,829 611,223 Penempatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada tiga penelitian sebelumnya yang sangat bermanfaat bagi penulis sebagai bahan acuan, yaitu dilakukan oleh : 1. Riski Yudi Prasetyo 2012 Penelitian yang

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR./SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR./SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO Yth. PT/Koperasi Lembaga Keuangan Mikro di Indonesia SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR./SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Otoritas

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 31 Desember 2015

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 31 Desember 2015 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Desember 2015 Posisi Desember 2014 Aset Kas 474,810 497,411 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 2,642,774 2,070,697

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH. (Studi Kasus PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH. (Studi Kasus PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk) ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH (Studi Kasus PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk) Desiana, Mohamad Heykal Universitas Bina Nusantara Jl. K. H. Syahdan No. 9 Kemanggisan/Palmerah Jakarta Barat 11480

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 31 Maret 2016

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 31 Maret 2016 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Maret 2016 Posisi Maret 2015 Aset Kas 442,800 528,465 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 2,864,832 2,160,350 Penempatan

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 30 September 2016

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 30 September 2016 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi September 2016 Posisi September 2015 Aset Kas 242,959 312,806 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 700,474 700,961

Lebih terperinci

M 1 KARTIKA SARI. Universitas Gunadarma. Tujuan. MATERI AKPER 1 Hal -1

M 1 KARTIKA SARI. Universitas Gunadarma. Tujuan. MATERI AKPER 1 Hal -1 M 1 PENGANTAR AKUNTANSI PERBANKAN KARTIKA SARI. Universitas Gunadarma. Tujuan Mahasiswa dapat memahami konsep, pengertian dan proses akuntansi pada perusahaan perbankan mulai dari transaksi hingga pelaporan

Lebih terperinci

PT. BPR BUMIASIH NBP 13 STABAT ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL TAHUN 2008 KUMULATIP

PT. BPR BUMIASIH NBP 13 STABAT ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL TAHUN 2008 KUMULATIP Tabel.1 ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL TAHUN 2008 KUMULATIP (Dalam Ribuan Rupiah) NO BIAYA OPERASIONAL ANGGARAN REALISASI VARIANS % Pertumbuhan 1 Bunga a. Kepada Bank Indonesia - - - - b. Kepada

Lebih terperinci

Juniarti Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Juniarti   Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak PERLAKUAN AKUNTANSI KREDIT BERMASALAH (NONPERFORMING LOAN) SEBELUM DAN SESUDAH PSAK NO. 31 EFEKTIF DICABUT PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Juniarti email: Juniarti674@gmail.com

Lebih terperinci

CAKUPAN DATA. AKSES DATA Data Antar Bank Aktiva dapat di akses dalam website BI :

CAKUPAN DATA. AKSES DATA Data Antar Bank Aktiva dapat di akses dalam website BI : 1 Nama Data : Antar Bank Aktiva BPR Semua jenis simpanan/tagihan BPR Pelapor dalam rupiah kepada bank lain di Indonesia. Simpanan/tagihan kepada bank lain di Indonesia dengan jenis giro, tabungan, deposito

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Di indonensia terdapat banyak lembaga keuangan yag tentunya mengelola dana masyarakat. Lembaga keuangan tersebut terdiri atas lembaga keuangan bank dan bukan bank.

Lebih terperinci

PENILAIAN TINGKAT PEMBERIAN KREDIT TERHADAP KESEHATAN BANK PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR Oleh :

PENILAIAN TINGKAT PEMBERIAN KREDIT TERHADAP KESEHATAN BANK PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR Oleh : PENILAIAN TINGKAT PEMBERIAN KREDIT TERHADAP KESEHATAN BANK PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR Oleh : Muhammad Astri Yulidar Abbas* Erni Setiawati* ( *Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Widya

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF : : :

RINGKASAN EKSEKUTIF : : : DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 (a). Ringkasan Eksekutif - Rencana dan Langkah-Langkah Strategis (b). Ringkasan Eksekutif - Indikator Keuangan BPR dengan modal inti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Bank Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang kekurangan dana dengan tujuan meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang kekurangan dana dengan tujuan meningkatkan taraf hidup rakyat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank memiliki peranan yang cukup besar bagi perekonomian Indonesia. Peranan bank dalam membangun perekonomian Indonesia diwujudkan dalam fungsi utamanya sebagai mediator

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Pada perkembangan perekonomian saat ini bank banyak dikenal oleh masyarakat sebagai lembaga keuangan yang kegiatanya tidak terlepas dari transaksi keuangan. Sebagian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Bank Bank pada dasarnya dikenal dan diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatannya adalah menghimpun dana dari masyarakat baik dalam bentuk giro, tabungan maupun

Lebih terperinci

BAGIAN XIII LAPORAN ARUS KAS

BAGIAN XIII LAPORAN ARUS KAS BAGIAN XIII LAPORAN ARUS KAS A. Definisi 01. Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas Bank selama periode tertentu yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mencolok agar anak-anak tertarik untuk mengisinya dengan tabungan

BAB I PENDAHULUAN. yang mencolok agar anak-anak tertarik untuk mengisinya dengan tabungan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya bank dikenal sebagai sebuah tempat dimana kita menyimpan uang kita, tempat yang sangat identik dengan kata menabung. Orang tua kita selalu mengajari kita

Lebih terperinci

Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Terhadap Likuiditas Pada PT. Bank OCBC NISP, Tbk Oleh: M. Zakie Hanifan dan Berliane Rangga Bunga

Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Terhadap Likuiditas Pada PT. Bank OCBC NISP, Tbk Oleh: M. Zakie Hanifan dan Berliane Rangga Bunga Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Terhadap Likuiditas Pada PT. Bank OCBC NISP, Tbk Oleh: M. Zakie Hanifan dan Berliane Rangga Bunga Abstrak Salah satu analisis laporan keuangan adalah analisis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 10 November 1998 tentang perbankan, menyatakan bahwa yang dimaksud

BAB II LANDASAN TEORI. 10 November 1998 tentang perbankan, menyatakan bahwa yang dimaksud 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, menyatakan bahwa yang dimaksud dengan bank adalah badan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR EFEKTIVITAS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK. SURABAYA

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR EFEKTIVITAS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK. SURABAYA ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR EFEKTIVITAS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK. SURABAYA Eko Purwanto Fakultas Ekonomi Universitas Pasir Pengaraian, Kabupaten Rokan Hulu,

Lebih terperinci

PT BANK MUTIARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MUTIARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 A S E T Catatan 31 Maret 2012 31 Desember 2011 Kas 3.c, 3.e, 3.f, 4, 44 198,875 140,997 Giro pada Bank Indonesia 3.c, 3.e, 3.g,5, 44 949,568

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Umum Tentang Bank 2.1.1 Pengertian Bank Menurut UU RI No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS KEBIJAKAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PADA PERUSAHAAN DAERAH ROHUL JAYA KABUPATEN ROKAN HULU

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS KEBIJAKAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PADA PERUSAHAAN DAERAH ROHUL JAYA KABUPATEN ROKAN HULU ARTIKEL ILMIAH ANALISIS KEBIJAKAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PADA PERUSAHAAN DAERAH ROHUL JAYA KABUPATEN ROKAN HULU Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Strata-1 pada Program

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHAS AN. Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (Bapepam). Penerapan Pengakuan Pendapatan Perusahaan. ketentuan dalam kontrak.

BAB IV PEMBAHAS AN. Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (Bapepam). Penerapan Pengakuan Pendapatan Perusahaan. ketentuan dalam kontrak. BAB IV PEMBAHAS AN IV.1 Penerapan Perlakuan Akuntansi Pembahasan mengenai penerapan perlakuan akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan ialah mengevaluasi lebih lanjut perlakuan akuntansi perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebelum pasar barang dan jasa modern terbentuk, kegiatan transaksi barang dan jasa dilakukan dengan cara sangat sederhana yaitu barter. Sejalan dengan perkembangan

Lebih terperinci

PENERAPAN SAK ETAP PADA PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

PENERAPAN SAK ETAP PADA PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PENERAPAN SAK ETAP PADA PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Ervina Rahma Putri, Siti Mutmainah Politeknik Negeri Semarang, Jurusan Akuntansi Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Abstract BPR is considered necessary

Lebih terperinci

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 (Dalam Jutaan Rupiah) NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 KONSOLIDASI NO. POS-POS 31 Mar. 2007 31 Mar. 2006 31 Mar. 2007 31 Mar. 2006 (Tidak Diaudit) (Tidak Audit) (Tidak Diaudit)

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT

LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT -1- DAFTAR ISI BAB I : PENJELASAN UMUM 2 BAB II : PEDOMAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bank menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 yaitu Bank adalah badan

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bank menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 yaitu Bank adalah badan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah lembaga keuangan yang memiliki peranan penting dalam menunjang pertumbuhan perekonomian nasional. Hal ini sesuai dengan pengertian bank menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan dan dipublikasikan. Data sekunder yaitu laporan keuangan publikasi

Lebih terperinci

Laporan Gabungan Neraca (Aset)

Laporan Gabungan Neraca (Aset) Laporan Gabungan Neraca Kota/Kabupaten Kab. Grobogan Laporan Akhir Bulan Desember 2016 Laporan Gabungan Neraca (Aset) (Ribuan Rp) Aset 1 Kas 100 14,520,805 2 Kas dalam valuta asing 102 0 3 Surat berharga

Lebih terperinci

Laporan Gabungan Neraca (Aset)

Laporan Gabungan Neraca (Aset) Laporan Gabungan Neraca Kota/Kabupaten Kab. Grobogan Laporan Akhir Bulan Desember 2015 Laporan Gabungan Neraca (Aset) (Ribuan Rp) Aset 1 Kas 100 9,600,376 2 Kas dalam valuta asing 102 0 3 Surat berharga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis Rasio Rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh membagi satu angka dengan angka lainnya. Jadi, rasio

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi perekonomian dunia menyebabkan peningkatan perkembangan dunia usaha di Indonesia, banyak perusahaan swasta maupun perusahaan milik negara yang didirikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ringkasan dari suatu proses pencatatan, dari transaksi-transaksi yang terjadi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ringkasan dari suatu proses pencatatan, dari transaksi-transaksi yang terjadi BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan Menurut Baridwan (2002: 17), laporan keuangan didefinisikan sebagai ringkasan dari suatu proses pencatatan, dari

Lebih terperinci

Kredit yang Diberikan Keterangan Tahun Dana yang Diterima Keterangan Tahun Kredit yang Diberikan Keterangan Tahun 2012

Kredit yang Diberikan Keterangan Tahun Dana yang Diterima Keterangan Tahun Kredit yang Diberikan Keterangan Tahun 2012 Perhitungan Loan To Deposit Ratio (LDR) Kredit yang Diberikan Keterangan Tahun 2011 Kredit yang Diberikan 8.735.951 Jumlah 8.735.951 Dana yang Diterima Keterangan Tahun 2011 Tabungan Wadiah 879.000 Tabungan

Lebih terperinci

PEMENUHAN KETENTUAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN TRANSFORMASI BADAN KREDIT DESA YANG DIBERIKAN STATUS SEBAGAI BANK PERKREDITAN RAKYAT

PEMENUHAN KETENTUAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN TRANSFORMASI BADAN KREDIT DESA YANG DIBERIKAN STATUS SEBAGAI BANK PERKREDITAN RAKYAT -0- LAMPIRAN V SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 19 /SEOJK.03/2016 TENTANG PEMENUHAN KETENTUAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN TRANSFORMASI BADAN KREDIT DESA YANG DIBERIKAN STATUS SEBAGAI BANK PERKREDITAN

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Jl. Serayu No.127 A Salatiga. : : Kajian Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Jl. Serayu No.127 A Salatiga. : : Kajian Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Lampiran 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Desy Astrini NIM : 232008173 Alamat Asal Email Judul Skripsi : Jl. Serayu.127 A Salatiga : astrini_desy@yahoo.co.id : Kajian Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi suatu negara tidak lepas dari peran penting perbankan. Peranan penting perbankan dalam era pembangunan nasional adalah sebagai sumber permodalan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang 2.1.1 Definisi Piutang Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) adalah: Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori

Lebih terperinci

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 30 SEPTEMBER 2003 & 2002

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 30 SEPTEMBER 2003 & 2002 PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA NO POS - POS AKTIVA 1 Kas 62.396 50.624 2 3 4 5 6 7 Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 999.551 989.589 b. Sertifikat Bank Indonesia - 354.232

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan Bank adalah menghimpun dana, menyalurkan dana, serta. memberikan jasa jasa perbankan kepada masyarakat. Peranan bank dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan Bank adalah menghimpun dana, menyalurkan dana, serta. memberikan jasa jasa perbankan kepada masyarakat. Peranan bank dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan Bank adalah menghimpun dana, menyalurkan dana, serta memberikan jasa jasa perbankan kepada masyarakat. Peranan bank dalam mendukung kegiatan bisnis sangatlah

Lebih terperinci