KERANGKA ACUAN KERJA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KERANGKA ACUAN KERJA"

Transkripsi

1 Sayembara Arsitektur Museum Batik Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan - Ikatan Arsitek Indonesia

2 1. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG 1. Pembangunan museum di Indonesia bisa dikatakan mengalami kemajuan cukup pesat beberapa tahun belakangan ini. Hasil ini tentunya tidak terlepas dari Program Prioritas Nasional, yaitu Revitalisasi Museum dan Gerakan Nasional Cinta Museum. Daerah berlomba-lomba dalam memajukan museumnya, sehingga perkembangan permuseuman di indonesia baik secara kualitas dan kuantitas tumbuh dengan signifikan. 2. Dalam rangka mendukung kemajuan tersebut, beberapa museum ungguluan perlu dibangun agar Indonesia semakin kaya dengan Museum. Sebab dari museumlah masyarakat dapat menambah wawasan yang mereka miliki dengan mudah. Dengan wawasan tersebut diharapkan masyarakat akan menjadi lebih kreatif dan cerdas dalam menuangkan ide-ide nya. Hanya dengan ide-ide yang cemerlang pula bangsa ini akan tumbuh dan berkembang semaju negara-negara lain yang mendahului kita. 3. Batik Indonesia telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda, dan sebagai tindak lanjut dari penetapan tersebut, perlu dibentuk atau dibangun suatu wadah yang berbentuk museum. Tujuannya adalah sebagai salah satu tempat pewarisan pengetahuan sekaligus budaya batik yang merupakan salah satu identitas bangsa kita. 4. Pada tahun 2014, Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman akan melakukan kajian, menyusun Masterplan, dan membuat DED Museum Batik yang akan dilanjutkan dengan pembangunannya pada tahun MAKSUD dan TUJUAN PENBANGUNAN MUSEUM BATIK Maksud kajian ini adalah menjadi acuan dalam pembangunan Museum Batik pada tahun 2015 di Taman Mini Indonesia Indah. Sementara tujuan kajian ini adalah 1. Untuk memperoleh hasil kajian Museum Batik sesuai dengan tugas dan fungsi museum, sesuai dengan keinginan masyarakat, dan sesuai dengan nilai luhur yang terkandung dalam batik; 2. Untuk menghasilkan masterplan dan DED Museum Batik yang mencerminkan warisan budaya Indonesia dan sesuai dengan standar museum di Indoneisa 3. Untuk dijadikan acuan dalam pembangunan museum Batik Tahun

3 VISI, MISI dan TUJUAN MUSEUM BATIK a. Visi Museum Batik Indonesia Visi Museum Batik Indonesia adalah Mewujudkan Pelestarian Warisan dan Identitas Budaya Bangsa Indonesia untuk Kesejahteraan Masyarakat. b. Misi Museum Batik Indonesia 1. Menjadi pusat informasi Batik Indonesia. 2. Menjadi pusat pelestarian koleksi dan budaya Batik Indonesia. 3. Menjadi pusat penelitian mengenai sejarah, pengetahuan dan budaya serta lingkungannya. 4. Menjadi agen perubahan yang berkorelasi dengan daerah penghasil batik. 5. Menjadi pusat pengembangan desain dan seni motif batik untuk mendukung sektor industri kreatif. 6. Menjadi media peragaan batik yang fashionable dari berbagai perancang dan rumah mode yang berpengaruh di Indonesia maupun dunia internasional. c. Tujuan Museum Batik Indonesia 1. Menyajikan dan menginterpretasikan koleksi batik yang relevan dengan masa kini untuk khususnya masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia pada umumnya. 2. Mendidik masyarakat melalui koleksi batik. 3. Mengadakan komunikasi antara masyarakat lokal, regional, nasional dan internasional tentang batik sebagai warisan dunia tak benda. 4. Mengkaji sejarah batik, cara pembuatan, filosofi dan identitas melalui koleksi. 3

4 2. PERIHAL SAYEMBARA JUDUL SAYEMBARA, di Taman Mini Indonesia Indah LOKASI SAYEMBARA A. Lokasi Museum Batik Indonesia Gambar. Batas tapak Museum Batik Indonesia di Kawasan TMII 1. Luas lahan yang akan di sayembarakan 6.451,25 m2, Berbatasan dengan Museum Keprajuritan, Museum Pusaka, Museum Serangga. 2. Gerbang utama menuju Museum diarahkan melalui space antara Museum Pusaka dan Museum Serangga. 3. Bangunan memiliki garis axis imaginer kea rah Tugu Api Pancasila. 4. Mobil service/karyawan masuk melalui jalan di belakang Museum Keprajuritan. 5. Parkir kendaraan karyawan diparkir di belakang Museum Batik (kurang lebih 10 mobil dan 30 motor) B. Regulasi Yang Harus Dirujuk 1. Draft UDGL TMII dari Dinas Tata Ruang 2. SK Kebijakan tentang Bangunan di Area TMII : KDB, KLB, dan ketinggian lantai 3. Peraturan Bangunan untuk difabel / penyandang cacat 4. Disain Green Building Architecture 5. Mempergunakan mesin lift jika bertingkat 4

5 C. Sekuen / Alur Pengunjung Terkait Story Line Museum Batik Indonesia mengandung substansi antara lain; pusat Informasi, Promosi, Pengembangan dan Konservasi yang dirancang dengan mempertimbangkan alur pengunjung, ditata secara apik, menarik, serta memenuhi kriteria sebuah karya arsitektur yang memenuhi gaya/lamggam serta bentuk yang khas agar supaya kelak menjadi salah satukarya kebanggaan Bangsa Indonesia. KONSEP ARSITEKTURE Performance arsitektur Museum Batik Indonesia diharapkan dapat tampil sebagai sebuah karya arsitektur yang mengandung kriteria: 1. mengangkat kearifan lokal / local genius namun tetap tampil modern 2. mengandung keunikan tertentu sehingga laras dengan Kawasan TMII 3. Konsep bentuk dasar arsitektural sebagai pembentuk shape/ form untuk Museum Batik Indonesia disarankan untuk merujuk/mengangkat pola dasar batik Indonesia yang memiliki pola dasar geometris dan non-geometris seperti: a) Geometris, antara lain b) Non-Geometris antara lain: Grudo, Buketan, Nitik, Ceplok, dan Tanahan 5

6 3. TEKNIS PENYELENGGARAAN S I F A T S A Y E M B A R A Sayembara ini merupakan sayembara konsep dan skematik, terbuka bagi anggota IAI bersertifikan (Pratama/Madya/Utama) baik perorangan/kelompok (Ketua kelompok wajib bersertifikan). Dilangsungkan dalam dua tahap yang langsung dipilih pemenangnya serta bersifat Rahasia, dalam hal ini penjurian tertutup. Pemenang Pertama dari Sayembara tersebut diwajibkan untuk melanjutkan pengembangan desain ditahap selanjutnya. Karya Pemenang kemudian akan dipublikasikan ke media website resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di dan website IAI : atau milis arsitek, (Panitia Berhak mempublikasikan Karya peserta baik berupa pameran ataupun buku) PERSYARATAN PESERTA Sayembara ini terbuka untuk anggota IAI bersertifikan (Pratama/Madya/Utama) baik perorangan perorangan/kelompok (Ketua kelompok wajib bersertifikat). Bagi peserta yang akan dibantu oleh sebuah tim, anggota tim tidak dibatasi latar belakang pendidikannya. Anggota tim selain ketua tim dibatasi maksimal lima orang. Setiap peserta hanya dapat mendaftar satu kali sebagai ketua tim atau sebagai peserta perorangan saja, namun dapat menjadi anggota lebih dari satu tim peserta sayembara ini. Dalam sayembara ini tidak diperkenankan untuk diikuti oleh para pihak-pihak yang terkait dengan dewan juri maupun panitia penyelenggara baik secara pribadi maupun profesional (saudara/rekan kerja satu kantor) guna menghindari konflik kepentingan didalam proses penilaian. Apabila terjadi hal demikian, maka panitia penyelenggara dapat membatalkan kepesertaannya (diskualifikasi). P E N DAFTARAN SAYEMBARA 1. Pendaftaran dilakukan atas nama peserta yang bersangkutan dan peserta tersebut menjadi ketua tim/penanggung jawab atas hasil perancangan. 2. BUKTI TRANSFER PENDAFTARAN dikirim via kepada panitia penyelenggara ke sayembara@iai.or.id dan melengkapi FORMULIR PENDAFTARAN yang tersedia (tercantum pada halaman Lampiran). 3. Peserta dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp ,- ditransfer ke: Bank Mandiri cab JDC acc. No a/n IKATAN ARSITEK INDONESIA. 4. Pengambilan TOR/KAK dan form data identitas dapat mengunduh/download dari website atau permohonan melalui sayembara@iai.or.id Batas waktu Pendaftaran melalui paling lambat adalah 25 Juli

7 DEWAN JURI SAYEMBARA Penjurian bersifat tertutup dan rahasia. Dewan Juri, di Taman Mini Indonesia Indah, adalah terdiri dari unsur : Dr. Harry Widianto Ir. Basauli Umar Lubis, MSA., Ph.D, IAI Ir. Achmad Noerzaman, MM, IAI* Ir. Panogu Silaban, IAI Dr. Tumbu Ramelan Arief Djoko Boediono Ade Garnandi (Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman) (Arsitek) (Arsitek) (Arsitek) (Yayasan Batik Indonesia) (Staf Khusus Direksi TMII) (Desain Interior Meseum) *Masih dalam konfirmasi HADIAH SAYEMBARA Panitia menyediakan hadiah total senilai Rp ,- untuk semua kategori pemenang dengan perincian sebagai berikut : Hadiah Pertama Rp ,- ** Hadiah Kedua Rp ,- Hadiah Ketiga Rp ,- *pajak ditanggung oleh pemenang ** Hadiah ini termasuk pengembangan desain setelah pengumuman pemenang. Total hadiah Rp ,- akan diberikan dalam dua tahap, tahap pertama setelah pengumuman sebesar Rp ,- dan Rp ,- akan diberikan sesuai dengan progres pekerjaan. JADWAL SAYEMBARA Pengumuman Resmi Lewat IAI 18 Juni 2014 Pendaftaran On-Line 23 Juni 25 Juli 2014 Aanwijzing Jakarta 08 Juli 2014 Pemasukan Materi (Batas akhir) 12 Agustus 2014 Penjurian Tahap I 13 Agustus 2014 Pengumuman Pemenang 14 Agustus

8 4. KEBUTUHAN RUANG MUSEUM BATIK (M2) (M2) (PERSYARATAN RUANG) A. RUANG PENERIMA UTAMA 4515,7 Area outdoor yang sedikitnya 70% 1. Grafis Nama Museum dari luas tanah yang dirancang dimungkinkan untuk didisplay 2. Taman Khusus Terkait Pewarnaan Batik sebagai Museum Koleksi Outdoor Alamiah 3. Area pengarah menuju Main Entrance 4. Area menuju drop off Tamu VVIP 5. Ada simulasi Prosesi pembuatan batik sederhana dari awal hingga akhir 6. Sculpture outdoor bertema Batik termasuk perlengkapan fisiknya: sumur, alat untuk nglorot, medel termasuk canting tulis, cap atau canting Cap, kwas, Lilin Batik (paraffin, microwash, lilin lebah, gondorukem) damar), kompor 7. Peresapan Pengolahan Limbah Batik B. RUANG UTAMA 1. Teras lobby Lobby utama 256 Konsep suasana ruang : aroma was atau malam 2.1 Area Informasi Receipsionist dan ticketing 18 Pencahayaan alami Loker 12 Pencahayaan alami Ruang Tunggu (untuk 60 0rang) 180 Pencahayaan alami Pedestal untuk memajang award dan copy sertifikat pengakuan Unesco Ruang Security + CCTV Monitor Art work khas Batik 2.3 TV wall tentang : Introduksi MBI 2.4 sejarah, daerah unggulan, isi museum 2.5 Directory MBI 2.6 Dll 3. Hall Of Fame Batik Indonesia 64 Adalah ruang perantara menuju ruang pamer utama dengan 3.1 Catatan untuk MEDIA PAMER meliputi: Pameran Khusus semacam Hall of Digital Print Fame untuk memajang karya batik Lukisan yang dikenakan tokoh/maestro 8

9 Manequine Nasional dan Internasional, ataupun actor yang berdedikasi dalam Digantung perkembangan Batik Indonesia. Digelar di vitrin dll 3.2 Materi Hall Of Fame Batik Indonesia pencahayaan buatan Tokoh perbatikan indonesia: pencahayaan buatan Era Kolonial Era Soeharto Era Gus Dur Era Megawati Era SBY Tokoh dalam balutan batik indonesia pencahayaan buatan 4. Ruang Pamer Khusus Karya Maestro 256 pencahayaan buatan 5. Ruang Pamer Batik Karya Industri 256 pencahayaan buatan 6. Ruang Pamer Utama 576 pencahayaan buatan Area Pamer Per-Daerah Peralatan yang diperlukan: a. Ruang Batik Jawa Barat 1. Direktori / peta wilayah b. Ruang Batik Jawa Timur 2. Ruang Pamer Per-Daerah c. Ruang Batik Jawa Tengah: 3. Area Pajang Pengantin ala Daerah Pesisir utara Pedalaman d. Ruang Batik dari Luar Jawa 10. Ruang audio visual (kapasitas 40 orang) Ruang perpustakaan Ruang penyimpanan koleksi Ruang perawatan/konservasi Ruang preparasi/study Ruang duduk pengunjung 16. Ruang fasilitas pengunjung 165,6 Toilet, Mushola, Ruang Menyusui C. RUANG PENUNJANG 1. Auditorium Dengan Theater Style Tanpa Furniture (Black Box) 750 Kapasitas 200 org, backstage 50 org 2. Ruang teknisi (audio video dan lighting) Free function room Ruang Persiapan/ ruang ganti, toilet Ruang Tamu VVIP dengan toilet khusus Museum Shop 64 (batik, buku, batik kit, cinderamata) 7. Pojok Kafe Ruang Demo dan Workshop harus semi terbuka 9

10 Tidak disarankan rancangan menyerupai Bale Bengong, akan tetapi meng-eksplore desain / bentuk yang lainnya untuk memacu kreativitas dan karya-karya inovatif berbasis Indonesia 9. Pantry/dapur Ruang Interaktif Pengunjung Art of Illusion, ruang untuk berfoto tanpa berinteraksi dengan koleksi 11. Ruang Penyimpanan Koleksi 936 untuk koleksi Batik, dipersiapkan untuk batik Ditempatkan pada lokasi terlindung dari sinar matahari langsung yang dapat dilihat oleh pengunjung. Ruang gudang koleksi dirancang sedemikia sehingga dapat juga disaksikan pengunjung dari sebelah luar. Dimungkinkan dapat juga menjadi point view kafetaria dan ruang duduk. 12. Gudang Peralatan Area kantor pengelola a. Ruang pimpinan museum 88 Ruang Kepala Museum 16 Ruang Wakil Kepala Museum 12 Ruang Tamu Pimpinan 12 Ruang Rapat Pimpinan 48 b. Ruang Dewan Pembina Museum m2 Ruang Rapat Dewan Pembina 48 c. Ruang Karyawan/Staff 1. Bidang Administrasi & Umum 120 Sekretariat & Tata Usaha SDM Museum Keuangan Pelayanan Rutin Pengunjung Bangunan & Lansekap Security 2. Bidang Pengelolaan Koleksi 120 Display Benda Koleksi Dokumentasi Perpustakaan Restorasi Preservasi & Penelitian Registrasi 3. Bidang Program Publik & Marketing 120 Pendidikan dan Penyuluhan Perancang Kegiatan (event) Produksi Informasi Koleksi & Kegiatan Deseminasi Publikasi Museum Promosi dan Canvasing 10

11 Cinderamata 4. Ruang Tamu Ruang Rapat Ruang Makan Staf Mushola Toilet/shower Ruang Janitor Ruang Office Boy dan Cleaning service Ruang Loading Dock Area Parkir sepeda TOTAL BANGUNAN 5960,6 11

12 5. TEKNIS PENYELENGGARAAN TATA CARA PEMASUKAN KARYA 1) Peserta sayembara diminta untuk memasukkan gambar-gambar 6 (enam) lembar kertas ukuran A1 LANDSCAPE, bukan kalkir (tracing paper) dengan dilekatkan pada panel impraboard hitam dengan offset border 3cm. Tidak diperkenankan mencantumkan identitas apapun pada panel gambar. Peserta wajib mengikuti format kertas yang sudah disediakan oleh panitia. 2) Materi gambar yang dimasukkan secara berurutan antara lain: Lembar 1 Gagasan dan konsep perancangan (tanpa skala), Lembar 2 Blok plan yang memperlihatkan hubungan antara bangunan-bangunan dalam Penyusunan Perancangan Bangunan Museum, Lembar 3 Rencana tapak yang memperlihatkan hubungan ruang, sistem sirkulasi yang memperlihatkan akses internal, akses publik, dan akses darurat di dalam keseluruhan komplek, dan penataan lanskap keseluruhan komplek (1:500) Lembar 4 Denah lantai-lantai bangunan yang memperlihatkan hubungan antar-ruangan dan sirkulasi di dalam gedung Museum (1:200) Lembar 5 Tampak dan potongan gedung Museum yang memperlihatkan hubungan vertikal lantai-lantai bangunan dalam gedung Museum (1:200) Lembar 6, Perspektif ruang, ruangan, dan detail yang dianggap perlu untuk ditampilkan dalam rangka menjelaskan konsep rancangan berkesinambungan dan ramah lingkungan 3) Seluruh materi Karya diminta juga untuk : a. Menyertakan data soft copy filenya untuk keperluan dokumentasi dan publikasi Penyelenggara serta Promotor, ke dalam CD-R maksimum sebesar 5 MB / per halaman gambar dengan bentuk format jpeg. Format penamaan : Label CD-R adalah sbb : SAMBI Contoh : SAMBI File per lembar adalah sbb : SAMBI nomor lembar Contoh : SAMBI -01 b. Mengirimkan format jpeg file gambar karya tersebut ke sayembara@iai.or.id; maksimum 2Mb per File Gambar, subject : SAMBI. 4) Menyertakan Formulir Nama Peserta dan anggota Kelompoknya dengan lengkap, untuk keperluan identitas pada pembuatan Sertifikat (Formulir tercantum pada lembar lampiran). 5) Menyertakan Formulir Nama Peserta dan anggota Kelompoknya dengan lengkap, untuk keperluan identitas pada pembuatan Sertifikat (Formulir tercantum pada lembar lampiran). 6) Panitia berhak melakukan diskualifikasi apabila Peserta tidak mengikuti tata cara pemasukan karya, 12

13

14

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI 3.1.Gambaran Umum Lokasi Taman Mini Indonesia Indah merupakan obyek wisata berupa taman yang di dalamnya terdapat anjungan berupa rumah adat rumah adat yang terdapat

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA SAYEMBARA GAGASAN PERANCANGAN : PENGEMBANGAN KAWASAN KELOK SEMBILAN

KERANGKA ACUAN KERJA SAYEMBARA GAGASAN PERANCANGAN : PENGEMBANGAN KAWASAN KELOK SEMBILAN *Sesuai Konfirmasi SAYEMBARA GAGASAN PERANCANGAN : PENGEMBANGAN KAWASAN KELOK SEMBILAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BEKERJASAMA DENGAN IKATAN ARSITEK INDONESIA OKTOBER 2013 1 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Terletak

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Dasar Mengacu pada TOR sayembara, performance arsitektur diharapkan dapat tampil sebagai sebuah karya arsitektur yang mengandung kriteria: Mengangkat kearifan lokal / local genius

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Sumber : KAK Sayembara Arsitektur Museum Batik Indonesia Gambar 40 Lokasi Museum Batik Indonesia 1. Data Tapak - Lokasi : Kawasan Taman Mini Indonesia

Lebih terperinci

TOR SAYEMBARA KANTOR PORTABEL IAI DIY

TOR SAYEMBARA KANTOR PORTABEL IAI DIY TOR SAYEMBARA KANTOR IKATAN ARSITEK INDONESIA DI YOGYAKARTA Sekretariat : Gedung BLPT lantai 3, Jl. Kyai Mojo no. 70 Yogyakarta Telp/fax : ( 0274 ) 505136 TENTANG SAYEMBARA JUDUL SAYEMBARA - SAYEMBARA

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN KERANGKA ACUAN KEGIATAN SAYEMBARA PEMBUATAN PATUNG TINO SIDIN DALAM RANGKA REVITALISASI MUSEUM TAMAN TINO SIDIN DIREKTORAT PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DAN PERMUSEUMAN TAHUN 2017 BAB I: PENDAHULUAN 1. LATAR

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 3.1.1. Data Fisik Jakarta Timur 3.1.1.1. Letak Geografis Kotamadya Jakarta Timur Kotamadya Jakarta Timur merupakan salah satu Kotamadya yang berada

Lebih terperinci

TOR SAYEMBARA REVISI

TOR SAYEMBARA REVISI KERANGKA ACUAN KERJA SAYEMBARA DESAIN PARKIR BAWAH TANAH TAMAN SLAMET RIYADI TAHUN ANGGARAN 2017 I. LATAR BELAKANG Makassar merupakan kota metropolitan terbesar di kawasan Timur Indonesia Timur yang mana

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A. PENDAHULUAN 1. Gambaran Umum Ibukota Rumbia. 2. Gagasan pembangunan Kawasan MTQ.

DAFTAR ISI. A. PENDAHULUAN 1. Gambaran Umum Ibukota Rumbia. 2. Gagasan pembangunan Kawasan MTQ. PEMBUKA Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini memaparkan peraturan yang mengikat pihak pelaksana dan peserta Sayembara Desain Kawasan MTQ di Rumbia, Kabupaten Bombana. Peraturan tersebut telah mengikuti peraturan

Lebih terperinci

Sayembara Mahasiswa Regional Jateng & DIY Ide Desain Bangunan Unik Aplikasi dari NusaBoard & NusaPlank

Sayembara Mahasiswa Regional Jateng & DIY Ide Desain Bangunan Unik Aplikasi dari NusaBoard & NusaPlank Sayembara Mahasiswa Regional Jateng & DIY Ide Desain Bangunan Unik Aplikasi dari NusaBoard & NusaPlank LINGKUP SAYEMBARA A. PENDAHULUAN Kepedulian masyarakat terhadap bangunan semakin tinggi. Hal tersebut

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA SAYEMBARA KONSEP DESAIN PENDOPO KERANGKA ACUAN KERJA National Convention Centre - NCC Institut Teknologi Nasional Malang Penyelenggara: ITN AWARD of CREATIVE ACHIEVEMENT and COMPETITION (IACAC) 2 0 1 7

Lebih terperinci

SAYEMBARA KONSEP DESAIN PENDOPO. National Convention Centre - NCC Institut Teknologi Nasional Malang

SAYEMBARA KONSEP DESAIN PENDOPO. National Convention Centre - NCC Institut Teknologi Nasional Malang SAYEMBARA KONSEP DESAIN PENDOPO KERANGKA ACUAN KERJA National Convention Centre - NCC Institut Teknologi Nasional Malang ITN AWARD of CREATIVE ACHIEVEMENT and COMPETITION (IACAC) 1 KERANGKA ACUAN KERJA

Lebih terperinci

BANGUNAN FUNGSI HUNIAN ATAU PERDAGANGAN RAMAH LINGKUNGAN

BANGUNAN FUNGSI HUNIAN ATAU PERDAGANGAN RAMAH LINGKUNGAN KERANGKA ACUAN KERJA LOMBA DESAIN ARSITEKTUR BANGUNAN FUNGSI HUNIAN ATAU PERDAGANGAN RAMAH LINGKUNGAN KEGIATAN PENYEBARLUASAN INFORMASI PIP2B KAMPANYE EDUKASI BIDANG PBL TAHUN ANGGARAN 2016 1 KAK Sayembara

Lebih terperinci

Sayembara Gagasan Desain Kawasan Gili Iyang

Sayembara Gagasan Desain Kawasan Gili Iyang Kerangka Acuan Kerja (KAK) Sayembara Gagasan Desain Kawasan Gili Iyang Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur TA. 2014 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA IKATAN ARSITEK INDONESIA

Lebih terperinci

WISMA NEGARA DI MAKASSAR

WISMA NEGARA DI MAKASSAR KERANGKA ACUAN KERJA ( K A K ) SAYEMBARA DESAIN WISMA NEGARA DI MAKASSAR DINAS TATA RUANG DAN PERMUKIMAN PROPINSI SULAWESI SELATAN IKATAN ARSITEK INDONESIA DAERAH SULAWESI SELATAN 2014 KERANGKA ACUAN KERJA

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN/KAK (TERM OF REFERENCE/TOR)

KERANGKA ACUAN KEGIATAN/KAK (TERM OF REFERENCE/TOR) KERANGKA ACUAN KEGIATAN/KAK (TERM OF REFERENCE/TOR) LOMBA KONSEP DAN SKEMATIK DESAIN LINGKUNGAN DAN GEDUNG FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA MENUJU GREENcampusFTSP Sekretariat

Lebih terperinci

Lokasi yang direkomendasikan Peruntukan lahan Zoning plan Rencana tapak Zona skematik Arsitektur bangunan Tata pamer Program ruang MUSEUM BATIK

Lokasi yang direkomendasikan Peruntukan lahan Zoning plan Rencana tapak Zona skematik Arsitektur bangunan Tata pamer Program ruang MUSEUM BATIK Mei 2012 Sudut pandang tentang batik Konsep pemikiran Museum Batik Indonesia Lokasi pilihan Orientasi bangunan sebagai titik tolak harmonisasi kawasan Situasi tapak Zoning plan Block plan dan konsep bangunan

Lebih terperinci

TOR SAYEMBARA REVISI

TOR SAYEMBARA REVISI KERANGKA ACUAN KERJA SAYEMBARA DESAIN NEW BALAIKOTA DAN DPRD TAHUN ANGGARAN 2017 I. LATAR BELAKANG Makassar merupakan kota metropolitan terbesar di kawasan Timur Indonesia Timur yang mana Pemerintah Kota

Lebih terperinci

Diselenggarakan Oleh: 1

Diselenggarakan Oleh: 1 Diselenggarakan Oleh: 1 LOMBA TERBATAS DESAIN RUMAH TUJUAN LOMBA Tujuan lomba mencari gagasan kreatif dan inovatif tentang rancang bangunan rumah tinggal sesuai konteks lingkungan dan tema yang diusung

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA SAYEMBARA DESAIN TAMAN DAN RUANG PUBLIK RAMAH LINGKUNGAN DAN BERKELANJUTAN

KERANGKA ACUAN KERJA SAYEMBARA DESAIN TAMAN DAN RUANG PUBLIK RAMAH LINGKUNGAN DAN BERKELANJUTAN KERANGKA ACUAN KERJA SAYEMBARA DESAIN TAMAN DAN RUANG PUBLIK RAMAH LINGKUNGAN DAN BERKELANJUTAN KERANGKA ACUAN KERJA SAYEMBARA RUANG TERBUKA PUBLIK TAHUN 2016 1. LATAR BELAKANG Ruang publik yang dimaksud

Lebih terperinci

BANGUNAN FUNGSI HUNIAN ATAU PERDAGANGAN RAMAH LINGKUNGAN

BANGUNAN FUNGSI HUNIAN ATAU PERDAGANGAN RAMAH LINGKUNGAN KERANGKA ACUAN KERJA LOMBA DESAIN ARSITEKTUR BANGUNAN FUNGSI HUNIAN ATAU PERDAGANGAN RAMAH LINGKUNGAN KEGIATAN PENYEBARLUASAN INFORMASI PIP2B KAMPANYE EDUKASI BIDANG PBL TAHUN ANGGARAN 2016 1 KAK Sayembara

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA 5.1 PROGRAM DASAR PERENCANAAN 5.1.1 PROGRAM RUANG a. Kelompok Penerima Tabel 5.1 Kelompok Penerima JENIS RUANG KAPASITAS LUAS Parkir Pengelola

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. KONSEP MAKRO Secara makro, konsep perencanaan dan perancangan Museum Tekstil Indonesia ini merupakan sebuah alat untuk mendekatkan masyarakat Indonesia agar

Lebih terperinci

BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Landasan dasar program perencanaan dan perancangan ini merupakan suatu kesimpulan dari pembahasan bab-bab sebelumnya yang akan digunakan

Lebih terperinci

PAMERAN KARYA MAHASISWA ARSITEKTUR 2016 ACTION

PAMERAN KARYA MAHASISWA ARSITEKTUR 2016 ACTION SAYEMBARA DESAIN A. Tema Desain Kreativitas dan Inovasi Desain Urban Cafe B. Latar Belakang Cafétaria belakangan ini telah menjadi salah satu bagian dari gaya hidup masyarakat urban khususnya yang berada

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I. LINGKUP SAYEMBARA. 2. A. Latar Belakang... 2 B. Masterplan Kampus ST Inten 2 BAB II. MAKSUD DAN TUJUAN.. 2

DAFTAR ISI BAB I. LINGKUP SAYEMBARA. 2. A. Latar Belakang... 2 B. Masterplan Kampus ST Inten 2 BAB II. MAKSUD DAN TUJUAN.. 2 DAFTAR ISI BAB I. LINGKUP SAYEMBARA. 2 A. Latar Belakang... 2 B. Masterplan Kampus ST Inten 2 BAB II. MAKSUD DAN TUJUAN.. 2 A. Maksud......2 B. Tujuan..... 2 BAB III. PERMASALAHAN DAN BATASAN......2 A.

Lebih terperinci

TERMS OF REFERENCE (TOR) PENATAAN KAWASAN SITU GINTUNG

TERMS OF REFERENCE (TOR) PENATAAN KAWASAN SITU GINTUNG TERMS OF REFERENCE (TOR) SAYEMBARA GAGASAN PENATAAN KAWASAN SITU GINTUNG NOVEMBER 2009 KERJASAMA ANTARA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM IKATAN ARSITEK INDONESIA DALAM RANGKAIAN ACARA PERINGATAN HARI TATA RUANG

Lebih terperinci

Lomba Desain Rumah Kokoh

Lomba Desain Rumah Kokoh Lomba Desain Rumah Kokoh PROLOG Rumah adalah salah satu bangunan yang dijadikan tempat tinggal oleh manusia selama jangka waktu tertentu (biasanya lama). Karena itu rumah haruslah kokoh. Kokoh disini tidak

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN SAYEMBARA DESAIN PAPAN NAMA DAN PARKIR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LANCANG KUNING

KERANGKA ACUAN SAYEMBARA DESAIN PAPAN NAMA DAN PARKIR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LANCANG KUNING KERANGKA ACUAN SAYEMBARA DESAIN PAPAN NAMA DAN PARKIR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LANCANG KUNING Page 1 LATAR BELAKANG Dalam rangka menuju terwujudnya visi Universitas Lancang Kuning sebagai Universitas

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Museum Batik Yogyakarta bertujuan untuk mewujudkan suatu rancangan museum sebagai fasilitas untuk memamerkan dan mengedukasi

Lebih terperinci

BAB III ELABORASI TEMA

BAB III ELABORASI TEMA BAB III ELABORASI TEMA III.1 INTERPRETASI TEMA Urban yang berarti kota sering diinterpretasikan sebagai ruang tempat berbagai aktifitas manusia berlangsung dengan hiruk pikuknya. Tempat dengan berbagai

Lebih terperinci

INPUT PROSES OUTPUT PERENCANAAN ARSITEKTUR FENOMENA. Originalitas: Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, terletak di srengseng

INPUT PROSES OUTPUT PERENCANAAN ARSITEKTUR FENOMENA. Originalitas: Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, terletak di srengseng INPUT PROSES OUTPUT PERENCANAAN ARSITEKTUR FENOMENA PROBLEMATIKA Aktualita: Originalitas: Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, terletak di srengseng Pembangunan wisata budaya betawi yang mengharuskan Perencanaan

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN BAB IV: KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Dasar (Tema) 4.1.1. Pengertian Arsitektur Kontemporer Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arsitektur memiliki dua pengertian yaitu: seni dan ilmu merancang serta

Lebih terperinci

BAB VI PENERAPAN KONSEP PADA RANCANGAN. memproduksi, memamerkan dan mengadakan kegiatan atau pelayanan yang

BAB VI PENERAPAN KONSEP PADA RANCANGAN. memproduksi, memamerkan dan mengadakan kegiatan atau pelayanan yang BAB VI PENERAPAN KONSEP PADA RANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Kabupaten Pamekasan paling berpotensi untuk membangun sentra batik di Madura. Sentra batik di pamekasan ini merupakan kawasan yang berfungsi

Lebih terperinci

KEMENTERIAN HUKUM DAN ASASI MANUSIA RI Jln. H.R. Rasuna Said Kav. 6-9 Jakarta Selatan PEDOMAN LOMBA DESAIN BATIK

KEMENTERIAN HUKUM DAN ASASI MANUSIA RI Jln. H.R. Rasuna Said Kav. 6-9 Jakarta Selatan PEDOMAN LOMBA DESAIN BATIK KEMENTERIAN HUKUM DAN ASASI MANUSIA RI Jln. H.R. Rasuna Said Kav. 6-9 Jakarta Selatan 12190 PEDOMAN LOMBA DESAIN BATIK Latar Belakang Batik merupakan salah satu karya bangsa Indonesia yang sangat dikagumi

Lebih terperinci

TOR ARCH FEST 2010 TRANSPORTABLE CHILDREN PLAYHOUSE

TOR ARCH FEST 2010 TRANSPORTABLE CHILDREN PLAYHOUSE TOR ARCH FEST 2010 TRANSPORTABLE CHILDREN PLAYHOUSE LATAR BELAKANG Anak-anak merupakan generasi penerus yang sangat penting bagi suatu bangsa. Karena itu kebutuhan anak baik itu jasmani maupun rohani mutlak

Lebih terperinci

MUSEUM BATIK INDONESIA DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KONTEMPORER DI TMII

MUSEUM BATIK INDONESIA DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KONTEMPORER DI TMII MUSEUM BATIK INDONESIA DENGAN PENEKANAN DESAIN MUSEUM BATIK INDONESIA DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KONTEMPORER DI TMII Oleh : Luthfan Alfarizi, Titien Woro Murtini, R. Siti Rukayah Museum merupakan

Lebih terperinci

Kantor Pusat UGM merupakan pusat perkantoran dan administrasi di wilayah kampus

Kantor Pusat UGM merupakan pusat perkantoran dan administrasi di wilayah kampus A. LATAR BELAKANG Kantor Pusat UGM merupakan pusat perkantoran dan administrasi di wilayah kampus UGM. Bangunan kantor pusat sudah dibangun semenjak tahun 1959, dan merupakan salah satu pionir arsitektur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Kegiatan Kegiatan Utama

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Kegiatan Kegiatan Utama BAB IV ANALISIS 4. Analisis Kegiatan 4.. Kegiatan Utama Kegiatan ini antara lain berupa penyelenggaraan pameran, penerangan dan peragaan. a. Jenis pameran museum ini dapat dibagi: ) Berdasarkan gerak,

Lebih terperinci

TERMS OF REFERENCE. Version II

TERMS OF REFERENCE. Version II TERMS OF REFERENCE Version II 1. LATAR BELAKANG Di masa depan, teknologi akan berkembang pesat, beberapa profesi akan tergantikan robot, dan jumlah penduduk akan terus meningkat. Kabar baiknya, Indonesia,

Lebih terperinci

Term of Reference. Sayembara Nasional MINIATUR Time Travel: Tomorrow s Mosque

Term of Reference. Sayembara Nasional MINIATUR Time Travel: Tomorrow s Mosque Term of Reference MINIATUR 2017 Sayembara Nasional Time Travel: Tomorrow s Mosque Preface Indonesia merupakan Negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Fakta inilah yang menjadi alasan dari banyaknya

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BENTENG

PENGEMBANGAN BENTENG DOKUMEN SAYEMBARA Nomor : 05/ULP /ULP-PJKST/PU PJKST/PU-SYB/ SYB/V/2013 Tanggal 20 Mei 2013 PENGEMBANGAN KAWASAN PANTAI PLAZA MARINA BENTENG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KELOMPOK KERJA (POKJA) JASA KONSULTANSI

Lebih terperinci

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program a. Kelompok Kegiatan Utama Terminal Antarmoda Tabel 5.1 Program Kegiatan Utama Fasilitas Utama Terminal

Lebih terperinci

2.8 Kajian dan konsep figuratif rancangan (penemuan bentuk dan ruang). 59 bagian 3 hasil Rancangan dan pembuktiannya Narasi dan Ilustrasi

2.8 Kajian dan konsep figuratif rancangan (penemuan bentuk dan ruang). 59 bagian 3 hasil Rancangan dan pembuktiannya Narasi dan Ilustrasi DAFTAR ISI Halaman Judul... i Daftar Isi... ix Daftar Tabel... xi Daftar Gambar... xii BAGIAN 1 Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang Proyek... 1 1.2 Latar Belakang Permasalahan... 2 1.3 Pernyataan Persoalan

Lebih terperinci

GALERI NASIONAL AANWIJZING SAYEMBARA DESAIN ARSITEKTUR. Penyelenggara : Badan Penghargaan dan Sayembara IAI Jakarta DESEMBER 2012.

GALERI NASIONAL AANWIJZING SAYEMBARA DESAIN ARSITEKTUR. Penyelenggara : Badan Penghargaan dan Sayembara IAI Jakarta DESEMBER 2012. AANWIJZING SAYEMBARA DESAIN ARSITEKTUR GALERI NASIONAL Penyelenggara : Badan Penghargaan dan Sayembara IAI Jakarta DESEMBER 2012 Penyelenggara Bekerja sama dengan JADWAL ACARA AANWIJZING Acara : Rapat

Lebih terperinci

PERSYARATAN SAYEMBARA

PERSYARATAN SAYEMBARA Page 1 of 8 Home Penjelasan Jadwal Sayembara Persyaratan Sayembara Downloads PERSYARATAN SAYEMBARA 1. PESERTA 8. PROSES PENILAIAN 2. PENDAFTARAN 9. JURI 3. PERTANYAAN DAN KORESPONDENSI 10. KEPUTUSAN SAYEMBARA

Lebih terperinci

3.6. Analisa Program Kegiatan Sifat Kegiatan Konsep Rancangan Konsep Perancangan Tapak Konsep Tata Ruang 75

3.6. Analisa Program Kegiatan Sifat Kegiatan Konsep Rancangan Konsep Perancangan Tapak Konsep Tata Ruang 75 2.1.4. Persyaratan Museum 12 2.1.5. Standar Fasilitas Museum Internasional 13 2.1.6. Kajian Teoritis 15 2.1.7. Literatur Museum 26 2.2. Potensi Museum Sonobudoyo Terkait Pariwisata di Yogyakarta 27 2.3.

Lebih terperinci

MUSEUM BATIK YOGYAKARTA Oleh : Pinasthi Anindita, Bharoto, Sri Hartuti Wahyuningrum

MUSEUM BATIK YOGYAKARTA Oleh : Pinasthi Anindita, Bharoto, Sri Hartuti Wahyuningrum MUSEUM BATIK YOGYAKARTA Oleh : Pinasthi Anindita, Bharoto, Sri Hartuti Wahyuningrum Kerajinan batik merupakan kerajinan khas Indonesia yang merupakan warisan budaya lokal dan menjadi warisan budaya yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN. Judul Perancangan yang terpilih adalah Gorontalo Art Gallery Centre, dengan

BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN. Judul Perancangan yang terpilih adalah Gorontalo Art Gallery Centre, dengan BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN 2.1. Pengertian Judul Judul Perancangan yang terpilih adalah Gorontalo Art Gallery Centre, dengan pengertian sebagai berikut. Gorontalo adalah nama dari daerah Provinsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Pos Indonesia yang selanjutnya disebut Kantor Pos merupakan badan usaha milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang layanan sarana komunikasi seperti mengirimkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bandung merupakan kota yang sering dijuluki dengan kota paris van java karena banyaknya bangunan-bangunan heritage seperti kota paris dan pertunjukan kesenian atau

Lebih terperinci

Sayembara Design Pasar Desa Sumberejo Demak

Sayembara Design Pasar Desa Sumberejo Demak Sayembara Design Pasar Desa Sumberejo Demak Draft by Zahra Mustafafi Diselenggarakan Oleh: Yayasan Semangat Membangun Indonesia Hebat (SMIH) Bersama dengan Pemerintah Desa Sumberejo, Demak Disponsori Oleh:

Lebih terperinci

Development Designfor Tanjung Batu Harbour towards Sea Tolls Concept

Development Designfor Tanjung Batu Harbour towards Sea Tolls Concept BAB IV DESKRIPSI HASIL RANCANGAN 4.1 Data Pengguna dan Klien Kegiatan di terminal penumpang terbagi menjadi dua, yaitu : 1. Kegiatan Pelayanan Penumpang 2. Kegiatan pengiriman barang lewat laut (POS, atau

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 6.1. Program Ruang Berdasarkan tapak terpilih, dilakukan perhitungan kembali untuk mengoptimalkan jumlah kamar. Perhitungan ini sama seperti perhitungan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Dari analisa yang dilakukan dalam Bab V, berikut adalah perhitungan perkiraan kebutuhan besaran

Lebih terperinci

SOHO. Design competition. SOHO Design Competition. TERMS OF REFFRENCE (KERANGKA ACUAN KERJA) untuk Peserta A. LATAR BELAKANG

SOHO. Design competition. SOHO Design Competition. TERMS OF REFFRENCE (KERANGKA ACUAN KERJA) untuk Peserta A. LATAR BELAKANG TERMS OF REFFRENCE (KERANGKA ACUAN KERJA) untuk Peserta SOHO Design cmpetitin A. LATAR BELAKANG SOHO adalah sebuah hunian (Apartemen ataupun Rumah), yang didalamnya dilengkapi berbagai macam fasilitas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua.

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua. KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua. Kecenderungan perkembangan global saat ini adalah untuk lebih memberikan perhatian pada permasalahan lingkungan. Kecenderungan tersebut

Lebih terperinci

I.1 LATAR BELAKANG I.1.1

I.1 LATAR BELAKANG I.1.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG I.1.1 Latar Belakang Pemilihan Kasus Kebudayaan memiliki unsur budi dan akal yang digunakan dalam penciptaan sekaligus pelestariannya. Keluhuran dan kemajuan suatu

Lebih terperinci

mengenalkan dan melestarikan potensi yang terdapat di daerah pesisir seperti kampung baru balikpapan

mengenalkan dan melestarikan potensi yang terdapat di daerah pesisir seperti kampung baru balikpapan TERM OF REFERENCE LOMBA DESAIN PELABUHAN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN 2017 A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara yang mempunyai warisan kekayaan alam dan budaya, salah

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Gambar 5.1 Lokasi Proyek Luas total perancangan Luas bangunan : 26976 m 2 Luas tapak : 7700 m 2 KDB 60% : 4620 m 2

Lebih terperinci

MUSEUM PEREMPUAN RIAU DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KONTEMPORER

MUSEUM PEREMPUAN RIAU DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KONTEMPORER MUSEUM PEREMPUAN RIAU DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KONTEMPORER Oleh : Tony Sugiarto, Bambang Adji Murtomo, Bambang Suprijadi Perempuan merupakan sosok yang selalu menjadi sorotan di masyarakat Indonesia.

Lebih terperinci

ARCHI-RAY 2016 LATAR BELAKANG TENTANG PENYELENGGARA TERM OF REFERENCE SAYEMBARA

ARCHI-RAY 2016 LATAR BELAKANG TENTANG PENYELENGGARA TERM OF REFERENCE SAYEMBARA TERM OF REFERENCE SAYEMBARA TENTANG Nama Sayembara : Sayembara Desain Rumah Kreatif Untuk Masyarakat Marginal Tema Sayembara : Green Vernacular Architecture Sifat Sayembara : Terbuka untuk mahasiswa dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bandung adalah salah satu kota besar di Indonesia dan merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat yang banyak menyimpan berbagai sejarah serta memiliki kekayaan

Lebih terperinci

I. Pendahuluan. Dasar Pemikiran:

I. Pendahuluan. Dasar Pemikiran: I. Pendahuluan Dasar Pemikiran: 1. Batik merupakan produk seni budaya Indonesia yang telah ditetapkan UNESCO ke dalam daftar salah satu Warisan Budaya Tak Benda Dunia (World Cultural Heritage) pada tanggal

Lebih terperinci

Onduline Green Roof Award ke-2

Onduline Green Roof Award ke-2 Onduline Green Roof Award ke-2 PERSYARATAN KARYA : 1. Peserta bebas menentukan desain penyelesaian dan instalasi bentuk atap sesuai dengan Iklim Tropis Indonesia, namun dapat tetap diaplikasikan di lapangan,

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA SAYEMBARA DESAIN ARSITEKTUR ISTANA KEDIAMAN SULTAN BANJAR

KERANGKA ACUAN KERJA SAYEMBARA DESAIN ARSITEKTUR ISTANA KEDIAMAN SULTAN BANJAR KERANGKA ACUAN KERJA SAYEMBARA DESAIN ARSITEKTUR ISTANA KEDIAMAN SULTAN BANJAR PENYELENGGARA LEMBAGA ADAT DAN KEKERABATAN KESULTANAN BANJAR I. LINGKUP SAYEMBARA Lembaga Adat dan Kekerabatan Kesultanan

Lebih terperinci

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN 4.1 Property size, KDB, KLB Lantai 1 Zona Seni lukis Sanggar lukis anak 108,2 sanggar lukis remaja 65,9 sanggar lukis dewasa 82,3 Ruang komunal 111,6 Ruang tunggu orang

Lebih terperinci

TOR LOMBA DESAIN BANGUNAN DAN TATA LETAK INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA)

TOR LOMBA DESAIN BANGUNAN DAN TATA LETAK INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA) TOR LOMBA DESAIN BANGUNAN DAN TATA LETAK INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA) TOR-1 KERANGKA ACUAN KERJA LOMBA DESAIN BANGUNAN DAN TATA LETAK INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA) A. LATAR BELAKANG Ketersediaan infrastruktur

Lebih terperinci

BABV ADAPTIVE RE-USE. Upaya yang akan dilakukan untuk perencanaan perubahan fungsi bangunan Omah Dhuwur Gallery adalah sebagai berikut:

BABV ADAPTIVE RE-USE. Upaya yang akan dilakukan untuk perencanaan perubahan fungsi bangunan Omah Dhuwur Gallery adalah sebagai berikut: BABV ADAPTIVE RE-USE Dengan melihat kondisi eksisting Omah Dhuwur Gallery pada Bab III dan analisa program pada Bab IV, maka pembahasan-pembahasan tersebut di atas digunakan sebagai dasar pertimbangan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Denpasar, Juni 2016 Penulis. Perdana Putra NIM

KATA PENGANTAR. Denpasar, Juni 2016 Penulis. Perdana Putra NIM ABSTRAK Sepeda motor merupakan alat transportasi yang banyak digunakan di Indonesia. Saat ini sepeda motor telah berkembang dalam berbagai jenis dan merek. Kegunaannya pun bukan hanya untuk transportasi

Lebih terperinci

KETENTUAN SAYEMBARA PRAKARSA MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DI PROVINSI JAWA TIMUR

KETENTUAN SAYEMBARA PRAKARSA MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DI PROVINSI JAWA TIMUR KETENTUAN SAYEMBARA PRAKARSA MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DI PROVINSI JAWA TIMUR Tema : Prakarsa Masyarakat dalam Penataan Ruang Menuju Kota Hijau Tujuan Sayembara 1. Mendorong inisiatif

Lebih terperinci

Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok. Ni Made Dristianti Megarini

Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok. Ni Made Dristianti Megarini Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok Ni Made Dristianti Megarini 3407100128 Potensi perkembangan kreatifitas dan seni Lombok sangat pesat dan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR 135. Dengan Konsep Edutaiment Penekanan Desain Post- Modern. oleh: SHAFIRA EKA HARIANANDA Dosen Pembimbing Utama:

TUGAS AKHIR 135. Dengan Konsep Edutaiment Penekanan Desain Post- Modern. oleh: SHAFIRA EKA HARIANANDA Dosen Pembimbing Utama: TUGAS AKHIR 135 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Semarang Central Library Dengan Konsep Edutaiment Penekanan Desain Post- Modern Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

Lebih terperinci

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM BAB 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PERANCANGAN Pada bab kali ini akan membahas penyelesaian persoalan perancangan dari hasil kajian yang dipaparkan pada bab sebelumnya. Kajian yang telah dielaborasikan menjadi

Lebih terperinci

KEBUTUHAN BESARAN RUANG GEDUNG MUSEUM WAYANG

KEBUTUHAN BESARAN RUANG GEDUNG MUSEUM WAYANG KEBUTUHAN BESARAN RUANG GEDUNG MUSEUM WAYANG KEGIATAN UTAMA / PAMERAN 1 Ruang studi koleksi 1 unit 60 2 Ruang Kurator Ruang Kurator 1 unit 60 Ruang Asisten 1 unit 4 Ruang Staf 4 unit 16 3 Ruang Konservasi

Lebih terperinci

mereka dalam masyarakat. Anak-anak juga dapat mendorong orang tua dan orang dewasa lainnya untuk memanfaatkannya.nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn

mereka dalam masyarakat. Anak-anak juga dapat mendorong orang tua dan orang dewasa lainnya untuk memanfaatkannya.nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masa anak-anak merupakan periode penting dalam tumbuh kembang seseorang. Pada periode itu anak belajar banyak mengenai segala hal. Proses pembelajaran bisa dimulai

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Museum Anak-Anak di Kota Malang ini merupakan suatu wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, serta film untuk anak-anak. Selain sebagai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penyusun. iii

KATA PENGANTAR. Penyusun. iii KATA PENGANTAR Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia- Nya, penyusun dapat menyelesaikan penulisan LP3A untuk memenuhi salah satu persyaratan ujian sarjana Jurusan Arsitektur

Lebih terperinci

PANDUAN. Sayembara Inovasi Teknologi Sanitasi Permukiman. Dalam Rangka JAMBORE SANITASI JAWA BARAT 2015

PANDUAN. Sayembara Inovasi Teknologi Sanitasi Permukiman. Dalam Rangka JAMBORE SANITASI JAWA BARAT 2015 PANDUAN Sayembara Inovasi Teknologi Sanitasi Permukiman Dalam Rangka JAMBORE SANITASI JAWA BARAT 2015 A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Capaian akses sanitasi untuk cakupan pelayanan nasional sampai dengan

Lebih terperinci

REDESAIN TAMAN SRIWEDARI SEBAGAI PUSAT KONVENSI DAN PAMERAN DI KOTA SURAKARTA

REDESAIN TAMAN SRIWEDARI SEBAGAI PUSAT KONVENSI DAN PAMERAN DI KOTA SURAKARTA REDESAIN TAMAN SRIWEDARI SEBAGAI PUSAT KONVENSI DAN PAMERAN DI KOTA SURAKARTA Oleh : Riki Ariianto, Eddy Darmawan, Bambang Suyono Taman Budaya Sriwedari dulu merupakan fenomena wisata budaya di Surakarta,

Lebih terperinci

Memperoleh konsep desain Islamic Center yang terbaik dan aplikatif untuk mengakomodir fungsi-fungsi yang dibutuhkan

Memperoleh konsep desain Islamic Center yang terbaik dan aplikatif untuk mengakomodir fungsi-fungsi yang dibutuhkan Dalam rangka merealisasikan visi Kota Malang Bermartabat, Pemerintah Kota Malang merencanakan pembangunan Islamic Center yang diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan keislaman di Kota Malang serta dapat

Lebih terperinci

MUSEUM ZOOLOGI DI KOTA SEMARANG

MUSEUM ZOOLOGI DI KOTA SEMARANG MUSEUM ZOOLOGI DI KOTA SEMARANG Oleh : Anisa Yuanita Damayanti, Djoko Indrosaptono, Dhanoe Iswanto Kota Semarang yang merupakan sebuah ibukota Provinsi di Jawa Tengah adalah sebuah kota yang tengah tumbuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tema dan gaya sebuah hotel menjadi aspek yang membedakan hotel yang satu dengan hotel yang lainnya. Tema merupakan titik berangkat proses perancangan yang

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) SAYEMBARA DESAIN LOGO PDAM KOTA PAYAKUMBUH

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) SAYEMBARA DESAIN LOGO PDAM KOTA PAYAKUMBUH KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) SAYEMBARA DESAIN LOGO PDAM KOTA PAYAKUMBUH PENDAHULUAN PDAM Kota Payakumbuh adalah Badan Usaha Milik Daerah Kota Payakumbuh yang bergerak dibidang jasa penyediaan air bersih

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) SAYEMBARA DESAIN PROTOTIPE BANGUNAN TEMPAT EVAKUASI SEMENTARA / TEMPORARY EVACUATION SHELTER (T E S)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) SAYEMBARA DESAIN PROTOTIPE BANGUNAN TEMPAT EVAKUASI SEMENTARA / TEMPORARY EVACUATION SHELTER (T E S) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) SAYEMBARA DESAIN PROTOTIPE BANGUNAN TEMPAT EVAKUASI SEMENTARA / TEMPORARY EVACUATION SHELTER (T E S) OKTOBER 2013 DAFTAR ISI 1. Pendahuluan Dasar Hukum

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 62 BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar peranncangan Semarang Internasional Convention and Exhibition Center (COEXs) Bertujuan untuk mewujudan sebuah rancangan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PROYEK

BAB III PERENCANAAN PROYEK BAB III PERENCANAAN PROYEK 3.2.1 Deskripsi Proyek Judul : Taman Budaya Sunda Lokasi : Wilayah Pasirlayung Cimenyan, Bandung Sifat Proyek : Non Institusional semi komersial Status : Fiktif, dikelola oleh

Lebih terperinci

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG BAB VI HASIL PERANCANGAN

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG BAB VI HASIL PERANCANGAN BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Peta situasi Gambar 6.1 Site Plan Pada gambar 6.1 merupakan desain siteplan dari Kawasan Wisata Bunga. Kawasan tersebut terbagi ke dalam empat zona, yaitu zona pendidikan dan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Organisasi Ruang a. organisasi ruang

BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Organisasi Ruang a. organisasi ruang BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Organisasi Ruang a. organisasi ruang MAIN ENTRANCE INFORMASI HALL / LOBBY FREE FUNCTION ROOM COFEE SHOP PERPUSTAKAAN TOILET PAMERAN AMPLETHEATRE PENERIMAAN ENTRANCE PENYIMPANAN

Lebih terperinci

JURI Terdiri dari 2 orang juri dari kalangan dosen dan juga berdasarkan voting para pengunjung The Magnificent ESA S Fair XIV 2017.

JURI Terdiri dari 2 orang juri dari kalangan dosen dan juga berdasarkan voting para pengunjung The Magnificent ESA S Fair XIV 2017. Tujuan Secara umum 3D Wall Magazine Competition (WMC) The Magnificent ESA S Fair XIV 2017 ini bertujuan untuk memacu prestasi siswa SMA seluruh Indonesia. Lomba ini berpotensi sebagai media untuk: 1. Memotivasi

Lebih terperinci

FORMULIR SILENT COMIC COMPETITION. Nama :... Alamat :... No. Hp : Judul Karya :... Deskripsi Singkat :

FORMULIR SILENT COMIC COMPETITION. Nama :... Alamat :... No. Hp : Judul Karya :... Deskripsi Singkat : FORMULIR SILENT COMIC COMPETITION Nama :... Alamat :...... No. Hp :... Email :... Tema : HOROR Judul Karya :... Deskripsi Singkat :... Dengan mengisi formulir ini peserta menyetujui syarat dan ketentuan

Lebih terperinci

PANDUAN LOMBA DESAIN LOGO DAN BRANDING UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

PANDUAN LOMBA DESAIN LOGO DAN BRANDING UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG PANDUAN LOMBA DESAIN LOGO DAN BRANDING UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Bidang Pengembangan dan Kerjasama UniversitasNegeri Semarang Gedung H: Kampus Sekaran Gunungpati Kota Semarang 50299 I. Latar Belakang

Lebih terperinci

Civil Classical Fest 2013 Inovatif,Ringan dan Kokoh

Civil Classical Fest 2013 Inovatif,Ringan dan Kokoh 1. LATAR BELAKANG Pembangunan yang terus menerus berkembang di Indonesia terkadang menimbulkan dampak negatif sehingga banyak menimbulkan permasalahan-permasalahan baru seperti kemacetan lalu lintas, polusi

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB VI KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Konsep dan program dasar perencanaan dan perancangan arsitektur merupakan hasil dari pendekatan-pendekatan yang telah dilakukan

Lebih terperinci

accessible restroom ACUAN DESAIN KAMAR MANDI ACCESSIBLE RESTROOM

accessible restroom ACUAN DESAIN KAMAR MANDI ACCESSIBLE RESTROOM ACUAN DESAIN KAMAR MANDI ACCESSIBLE RESTROOM BATASAN MATERI SAYEMBARA Batasan Perancangan, yaitu hal-hal yang telah berada pada bangunan eksisting, yaitu: Bentuk Dasar Denah Ketinggian Ruang Kondisi lingkungan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID BAB V PROGRAMMING 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Kelompok Kapasitaiber Perhitungan Un- Sum- Luas No (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID Masjid 1000 Jumlah

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Exhibition Center bertujuan untuk mewujudkan suatu rancangan fasilitas pusat pertemuan dan mampu mewadahi kegiatan

Lebih terperinci

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Pendekatan Aspek Fungsional 5.1.1. Pendekatan Fasilitas Pusat Seni Budaya Rakyat Borobudur ini akan menyediakan fasilitas sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB 4. Analisa. Berdasarkan studi banding dan studi literatur, dapat disimpulkan beberapa bagian fungsional seperti berikut:

BAB 4. Analisa. Berdasarkan studi banding dan studi literatur, dapat disimpulkan beberapa bagian fungsional seperti berikut: BAB 4 Analisa 4.1 Analisa Fungsional Berdasarkan studi banding dan studi literatur, dapat disimpulkan beberapa bagian fungsional seti berikut: 1. Fungsi pameran Yaitu fungsi kegiatan yang memtunjukan/memlihatkan

Lebih terperinci