ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT UNTUK MERENCANAKAN LABA PERUSAHAAN (Studi Pada Koperasi Sari Apel Brosem Periode )
|
|
- Suharto Sudirman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALII BREAK EVEN POINT EBAGAI ALAT UNTUK MERENCANAKAN LABA PERUAHAAN (tudi Pada Koperasi ari Apel Brosem Periode ) Jalaluddin Dimisyqiyani Darminto Topowijino Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABTRACT Break even point (BEP) analysis is one of the analysis techniques used to find out whether the company does not earn any profit nor even suffer from losses, which can be said that the cooperative s income equals the expense, during its activity. The method used in this research is descriptive method with a quantitative approach. This research aims to measure the implementation of BEP analysis in the cooperative production, margin of safety made by the cooperative and to plan the periodical profit and the minimum sales in order to earn profit expected by Koperasi ari Apel Brosem Batu in 204. The results of the research in 203 after semivariabel costs are separated into fixed costs and variable costs, can be calculated BEP coorperative. BEP occurs on sales of Rp. 699,705, and the margin of safety of 5.23%. In 203 formed the basis for planning the 204 calculation. In 204, BEP will reach is reaching is expected to reach Rp. 732,29, and the margin of safety of 55.02%. Plan of minimum sales achieving the expected profit of Rp is expected to reach of Rp.,69,440, Keywords: Break even point, Profit planning. ABTRAK Analisis break even point (BEP) merupakan suatu teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui kondisi di mana perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya tidak mendapatkan laba dan tidak menderita kerugian atau jumlah penghasilan sama dengan jumlah biaya yang dikeluarkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penerapan analisis titik impas pada koperasi, margin of safety yang dihasilkan, dan membuat perencanaan laba periode dan perencanaan penjualan minimal untuk mencapai keuntungan yang diharapkan oleh Koperasi ari Apel Brosem Batu pada tahun 204. Hasil dari penelitian tahun 203 setelah biaya semivariabel dipisahkan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel, dapat dihitung BEP perusahaan. BEP terjadi pada penjualan Rp ,66 dan margin of safety sebesar 5,23%. Tahun 203 dijadikan dasar perhitungan untuk perencanaan tahun 204. BEP tahun 204 terjadi pada penjualan Rp ,83 dan margin of safety sebesar 55,02%. Perencanaan penjualan minimal mencapai keuntungan yang diharapkan sebesar Rp tercapai sebesar Rp ,77. Kata Kunci: Break even point, Perencanaan laba.
2 PENDAHULUAN Koperasi sebagai salah satu lembaga ekonomi yang diharapkan dapat memperjuangkan kepentingan dan meningkatkan ekonomi para anggotanya, serta masyarakat disekitarnya. Koperasi mempunyai ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan bentuk perusahaan yang lain. Berdasarkan bidang usaha ini, koperasi dapat digolongkan ke dalam beberapa kelompok antara lain: koperasi konsumen, koperasi produksi, koperasi jasa, dan koperasi simpan pinjam. etiap koperasi memiliki acuan yang jelas tentang masa depannya mengenai arah dan tujuan agar dapat menentukan langkahlangkah yang tepat untuk mencapai tujuan koperasi. ecara keseluruhan tujuan utama didirikannya koperasi selain memenuhi keperluan para anggotanya juga diharapkan untuk memperoleh laba yang diinginkan. Laba dalam koperasi dikenal sebagai sisa hasil usaha / HU. Laba dapat dikatakan bukanlah tujuan utama koperasi, namun berhasil atau tidaknya pada umumnya diukur melalui laba yang diperoleh untuk kesejahteraan ekonomi para anggota. Perencanaan untuk menentukan laba yang maksimal diperlukan rencana yang matang, untuk memperhitungkan risiko yang akan mempengaruhi kelancaran aktivitas produksi, harga jual produk, maupun biaya yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan. Adanya perencanaan yang baik maka akan menunjang tugas manajemen untuk membantu tujuan yang telah ditetapkan oleh koperasi serta menilai kemampuan koperasi itu sendiri. Analisis break even adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan (Riyanto, 200:359). Melalui analisis ini, dapat digunakan oleh manajer sebagai informasi besarnya penjualan yang harus dicapai oleh koperasi produksi untuk mencapai titik di mana tidak rugi dan tidak mendapatkan laba agar koperasi produksi dapat meningkatkan daya saing. Koperasi ari Apel Brosem merupakan jenis koperasi produksi yang menyediakan input dan pemasaran hasil produksi anggota yang berupa minuman sari apel. Koperasi ini memiliki tingkat penjualan yang dalam tiga tahun terakhir mengalami peningkatan penjualan, namun mengalami penurunan terhadap rasio laba. Diketahui penjualan pada tahun 20 yang dicapai sebesar dan untuk tahun 202 penjualan mencapai selanjutnya di tahun 203 penjualan mencapai Rasio laba operasi yang dicapai pada tahun 20 adalah 20,57% dan untuk tahun 202 rasio laba turun mencapai 9,30% selanjutnya di tahun 203 rasio laba mengalami penurunan mencapai angka 8,00%. Berdasarkan pemaparan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dalam hal perencanaan laba pada Koperasi ari Apel Brosem Batu, sehingga perusahaan dapat mencapai keseimbangan antara perencanaan laba yang baik untuk periode yang akan datang dengan menggunakan analisis break even point. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan analisis titik impas pada koperasi, margin of safety yang dihasilkan, dan membuat perencanaan laba periode dan perencanaan penjualan minimal untuk mencapai keuntungan yang diharapkan oleh Koperasi ari Apel Brosem Batu pada tahun 204. TINJAUAN PUTAKA Pengertian Biaya Biaya (cost) adalah pengeluaran-pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk memperoleh barang atau jasa yang berguna untuk masa yang akan datang, atau mempunyai manfaat melebihi satu periode akuntansi (Firdaus dan Wasilah, 203:22). Biaya atau cost adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu (Bustami dan Nurlela, 203:7). Perilaku Biaya ) Biaya Tetap Biaya tetap adalah biaya-biaya yang secara total tetap tidak berubah dengan adanya perubahan tingkat kegiatan atau volume dalam batas-batas dari tingkat kegiatan yang relevan atau dalam periode waktu tertentu (Firdaus dan Wasilah, 203:22). 2) Biaya Variabel Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan (Mulyadi, 2009:468). 3) Biaya emivariabel Biaya semivariabel adalah biaya-biaya yang mempunyai atau mengandung unsur tetap dan unsur variabel (Firdaus dan Wasilah, 203:22). 2
3 Teknik Pemisahan Biaya emivariabel ) Metode Titik Tertinggi dan Terendah (High and Low Point) Untuk memperkirakan fungsi biaya, dalam periode ini suatu biaya pada tingkat kegiatan yang paling tinggi dibandingkan dengan biaya tersebut pada tingkat kegiatan terendah di masa yang lalu. elisih biaya yang di hitung merupakan unsur biaya variabel dalam biaya tersebut (Mulyadi, 2009:47). 2) Metode Biaya Berjaga (tandby Cost Method) Metode ini mencoba menghitung berapa biaya yang harus tetap dikeluarkan andaikata perusahaan di tutup untuk sementara, jadi produknya sama dengan nol. Biaya ini disebut biaya berjaga, dan biaya berjaga ini merupakan bagian yang tetap. Perbedaan antara yang dikeluarkan selama produksi berjalan dengan berjaga merupakan biaya variabel (Mulyadi, 2009:47). 3) Metode Kuadrat Terkecil (Least-quare Method) Metode ini menganggap bahwa hubungan antara biaya dengan volume kegiatan berbentuk hubungan lurus dengan persamaan garis regresi y = a + bx, di mana y merupakan variabel tidak bebas (dependent variable) yaitu variabel yang perubahannya ditentukan oleh perubahan pada variabel x yang merupakan variabel bebas (independent variable). Variabel y menunjukkan biaya, sedangkan variabel x menunjukkan volume kegiatan. (Mulyadi, 2009:474). Rumus perhitungan a dan b tersebut adalah sebagai berikut: n xy - x y b = n x 2 ( x) 2 y - b x a = n (Mulyadi, 2009:474). Break Even Point ecara umum definisi dari break even point yaitu suatu kondisi atau suatu titik di mana perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya tidak mendapatkan laba ataupun tidak menderita kerugian atau jumlah penghasilan sama dengan jumlah biaya yang dikeluarkan. Pengertian break even point menurut Carter (2009:283), titik impas adalah titik di mana besarnya biaya dan pendapatan adalah sama. Tidak ada laba maupun rugi pada titik impas. Break even berarti suatu keadaan di mana perusahaan tidak mengalami laba dan juga tidak mengalami rugi artinya seluruh biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan produksi itu dapat ditutupi oleh penghasilan penjualan (Harahap, 200:358) Analisis break even point adalah suatu teknik untuk menentukan sebuah titik, baik dalam satuan rupiah maupun unit, untuk menentukan perencanaan tingkat keuntungan di mana terdapat hubungan antara penerimaan total, biaya total, dan laba total perusahaan pada berbagai tingkat output. Titik impas sering digunakan para manajer keuangan untuk menentukan volume penjualan yang diperlukan bagi perusahaan untuk mencapai titik impas, laba total dan kerugian pada tingkat penjualan lainnya. Manfaat Analisis Break Even Point Menurut Kasmir (202:385), manfaat yang diperoleh dalam break even point adalah: ) Mendesain suatu produk. 2) Penentuan harga jual per satuan. 3) Menentukan jumlah produksi atau. 4) Memaksimalkan jumlah produksi. 5) Menentukan perencanaan laba yang diinginkan. Asumsi Dasar Break Even Point Menurut Martono dan Harjito (2004:269), analisis break even point memerlukan beberapa asumsi yang harus dipenuhi yaitu: ) Biaya dalam perusahaan dapat digolongkan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Oleh karena itu semua biaya yang dikeluarkan perusahaan harus dapat diklasifikasikan dan di ukur secara realistik sebagai biaya tetap dan biaya variabel. 2) Biaya variabel secara total berubah sebanding dengan volume penjualan/ produksi, tetapi biaya variabel per unitnya tetap. 3) Biaya tetap secara total jumlahnya tetap (pada range produksi tertentu) meskipun terdapat perubahan volume penjualan/produksi. Hal ini berarti biaya tetap per unitnya berubah-ubah karena adanya perubahan volume penjualan/ produksi. 4) Harga jual per unit tidak berubah selama periode waktu analisis. Tingkat harga pada umumnya akan stabil dalam jangka pendek. Dengan demikian apabila harga berubah, maka break evenpun tidak berlaku (berubah). 3
4 5) Perusahaan hanya menjual atau memproduksi satu jenis barang. Artinya hanya terdapat satu jenis produk yang di produksi atau di jual perusahaan. Apabila perusahaan memproduksi lebih dari satu jenis produk, maka perimbangan atau komposisi penggunaan biaya dan penghasilan atas produk yang di jual (sales mix) harus tetap konstan. 6) Kebijakan manajemen tentang operasi perusahaan tidak berubah secara material (perubahan besar) dalam jangka pendek. 7) Kebijakan persediaan barang tetap konstan atau tidak ada persediaan sama sekali, baik persediaan awal maupun persediaan akhir. 8) Efisiensi dan produktivitas per karyawan tidak berubah dalam jangka pendek. Penentuan Tingkat Break Even Point ) Metode Grafik Menurut Martono dan Harjito (2004:27) dalam menentukan BEP dalam grafik, maka perlu di gambar variabel-variabel yang ikut menentukan BEP seperti biaya total (biaya tetap dan biaya variabel) dan pendapatan total. Pertama, menggambar grafik fungsi pendapatan (TR). Grafik TR akan di mulai dari titik origin (titik nol) kemudian grafik ini akan naik dari titik nol tersebut ke kanan atas. Kedua menggambar grafik biaya tetap (FC). Grafik biaya tetap ini sejajar dengan sumbu kuantitas dari kiri ke kanan. Ketiga menggambar biaya total (TC). Grafik biaya total ini di mulai dari titik potong antara grafik FC dengan sumbu vertikal (dimulai dengan grafik FC) ke kanan atas memotong grafik TR 2) Metode Matematis FC FC BEP (dalam Rp) = - VC BEP (Q) = P - V umber: Riyanto (200:364) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Break Even Point Menurut Martono dan Harjito (2004:270) terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan break even point, yaitu: ) Adanya perubahan harga jual 2) Adanya perubahan biaya tetap dan biaya variabel 3) Adanya perubahan komposisi penjualan (sales mix) Margin of afety (Mo) Margin of safety digunakan bagi perusahaan ketika membuat keputusan mengenai peluang bisnis dan perubahan dalam bauran penjualan. Margin of safety (batas keamanan) merupakan hubungan antara volume penjualan yang dianggarkan dengan volume penjualan pada titik impas (Djarwanto, 200:240). Besarnya margin of safety di hitung sebagai berikut: Mo = 00 umber: Riyanto (200: 366) ales Minimal ( Penentuan Penjualan Minimal) Besarnya keuntungan atau profit margin yang diinginkan, maka perlulah ditentukan berapa besarnya penjualan minimal yang harus di capai untuk memungkinkan diperolehnya keuntungan yang diinginkan tersebut. Rumusnya sebagai berikut: FC + Keuntungan Penjualan minimal (Rp) = - VC Penjualan minimal (Q) = umber: Djarwanto (200:238) FC + Keuntungan P - V Perencanaan Laba Menurut Carter (2009:4), perencanaan laba (profit planning) adalah pengembangan dari suatu rencana operasi guna mencapai cita-cita dan tujuan perusahaan. Laba penting dalam perencanaan karena tujuan utama dari suatu rencana adalah laba yang memuaskan. Rencana laba dari suatu perusahaan terdiri atas anggaran operasi yang terinci dan laporan keuangan di anggarkan. Jangka Waktu Perencanaan Menurut Carter (2009:5), jangka waktu perencanaan itu sendiri digolongkan menjadi dua yakni: a. Perencanaan Laba Jangka Panjang Rencana jangka panjang didefinisikan sebagai proses yang kontinu untuk membuat keputusankeputusan sekarang secara sistematis dan, dengan pengetahuan terbaik yang memungkinkan mengenai dampak di masa depan, mengorganisasikan secara sistematis usaha-usaha yang diperlukan untuk melaksanakan keputusankeputusan tersebut, dan mengukur hasil dari keputusan-keputusan ini terhadap ekspektasi melalui umpan balik yang terorganisir dan 4
5 sistematis. Dalam rencana jangka panjang, manajemen berusaha untuk menemukan urutan kejadian yang paling mungkin. Tetapi yang terpenting adalah fleksibilitas dan kemampuan untuk beradaptasi terhadap kondisi yang terus berubah. Perencanaan jangka panjang tidak menghilangkan risiko, karena pengambilan risiko adalah inti dari aktivitas ekonomi. b. Perencanaan Laba Jangka Pendek Rencana laba jangka pendek dapat mencakup periode 3, 6, atau 2 bulan, bergantung pada karakteristik bisnis. Untuk perencanaan yang efisien, anggaran tahunan dapat diperluas menjadi 8 bulan, dengan memasukkan periode 3 bulan lagi di akhir tahun sebelumnya, 2 bulan dari periode anggaran reguler, dan tambahan 3 bulan lagi di awal tahun ketiga. Bulan-bulan yang samping tumpang-tindih ini memudahkan transisi dari tahun ke tahun. Manfaat Perencanaan Laba Menurut Garrison (2009:5), perusahaan menyadari adanya banyak manfaat dari program penganggaran. Diantara manfaat tersebut adalah sebagai berikut: a. Anggaran merupakan alat komunikasi bagi rencana manajemen kepada seluruh organisasi b. Anggaran memaksa manajer untuk memikirkan dan merencanakan masa depan. Tanpa penyusunan anggaran, maka akan terlalu banyak manajer yang harus menghabiskan waktunya untuk mengatasi berbagai masalah darurat. c. Program penganggaran merupakan alat alokasi sumber daya pada berbagai bagian dari organisasi agar dapat digunakan seefektif mungkin. d. Proses penganggaran dapat mengungkap adanya potensi masalah sebelum masalah itu terjadi. e. Anggarang mengoordinasikan aktivitas seluruh organisasi dengan cara mengintegrasikan rencana dari berbagai bagian. Penganggaran ikut memastikan agar setiap orang dalam organisasi menuju tujuan yang sama. f. Anggaran menentukan tujuan dan sasaran yang dapat dijadikan tolak ukur untuk mengevaluasi kinerja selanjutnya. Hubungan Analisis Break Even Point dengan Perencanaan Laba Analisis break even point (BEP) sangat bermanfaat untuk merencanakan laba perusahaan. Mengetahui besarnya BEP maka dapat menentukan berapa jumlah minimal produk yang harus di jual (budget sales) dan harga jualnya (sales price) untuk menginginkan laba tertentu. Penerapan analisis Break Even Point merupakan salah satu metode yang dapat menetapkan harga dengan cara menentukan biaya yang dikeluarkan perusahaan dengan tingkat laba yang diharapkan. METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku didalamnya terdapat upaya mendiskripsikan, mencatat, menganalisis dan menginterorestasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada (Mardalis, 2006: 26). Penelitian deskriptif digunakan oleh peneliti untuk mendeskripsikan gambaran secara sistematis dan faktual mengenai fakta-fakta serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Tujuan dari fokus penelitian yaitu untuk membatasi masalah yang akan dikaji dalam penelitian, sehingga objek yang akan diteliti tidak akan meluas. Fokus penelitian ini meliputi: ) Biaya-biaya yang ada dalam perusahaan meliputi biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semivariabel. 2) Volume penjualan adalah jumlah unit penjualan yang dicapai suatu perusahaan selama satu periode akuntansi. 3) Harga jual produk adalah harga yang dibebankan kepada pembeli untuk memperoleh sesuatu yang diharapkan. 4) Laba yang direncanakan merupakan rencana keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan dari penjualan produknya. HAIL DAN PEMBAHAAN Pemisahan Biaya emivariabel kedalam Biaya Tetap dan Biaya Variabel Langkah pertama sebelum melakukan analisis break even point maka terlebih dahulu biaya-biaya yang terjadi pada tahun 203 diklasifikasikan ke dalam biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semivariabel dengan menggunakan metode Least 5
6 quare. Hasil pemisahan biaya semivariabel ke dalam biaya tetap dan biaya variabel adalah sebagai berikut: Tabel. Rekapitulasi Pemisahan Biaya emivariabel ke dalam Biaya Tetap dan Biaya Variabel Koperasi ari Apel Brosem Batu 203 umber: Koperasi ari Apel Brosem, 204 (data diolah) Marjin Kontribusi Perhitungan marjin kontribusi ini bertujuan untuk mengetahui sisa pendapatan yang diperoleh dari dari selisih penjualan dan biaya variabel. Berikut ini merupakan kontribusi marjin dan laba operasi yang diterima oleh Koperasi ari Apel Brosem Batu 203: Tabel 2. Kontribusi Marjin dan Laba Operasi Koperasi ari Apel Brosem Batu 203 (dalam Rupiah) umber: Koperasi ari Apel Brosem, 204 (data diolah) Berdasarkan tabel di atas kontribusi marjin > biaya tetap. ehingga biaya dapat menutupi dan perusahaan mendapatkan laba. Perhitungan rasio kontribusi marjin (CMR) dan rasio laba adalah sebagai berikut: Rasio Kontribusi Marjin CMR x 00% CMR x 00% 37,36% Hasil Contribution Margin Ratio (CMR) tersebut menyebutkan bahwa nilai RCM pada tahun 203 yaitu sebesar 37,36. Hasil marjin kontribusi yang tinggi akan mendapatkan peluang dalam mendapatkan laba karena perusahaan dapat menutup biaya total tetapnya dengan perolehan marjin kontribusi yang besar tersebut. Break Event Point (BEP) etelah laba operasi tahun 203 diketahui, tahapan selanjutnya adalah menghitung BEP dalam rupiah dan unit. Koperasi ari Apel Brosem memiliki satu jenis produk yaitu sari apel, sehingga: F BE ( m h) V ,66 Dari perhitungan break even point di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan tidak mendapatkan laba maupun rugi (impas) dalam rupiah terjadi saat penjualan sari apel mencapai Rp ,66. Dalam engetahui kuantitas penjualan atau break even point dalam unit yaitu: BE ( m ) U Menentukan Margin of afety Margin of afety digunakan sebagai alat dalam menentukan seberapa jauh berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita kerugian. Perhitungan margin of safety Koperasi ari Apel Brosem 203 adalah: Mo x 00% x 00% = 5,23% emakin rendah Mo, koperasi produksi harus berhati-hati mengamati penjualan dan mengontrol biaya sehingga tidak akan menghasilkan kerugian bersih. Perencanaan Penjualan Tahun 204 Membuat perencanaan penjualan untuk tahun 204 menggunakan metode analisis terkecil (least square method) dan perencanaan volume penjualan sari apel tahun 204 menggunakan data-data serta informasi penjualan yang diperoleh pada tahun sebelumnya: 6
7 Tabel 3 Rencana Volume Penjualan ari Apel Koperasi erba Usaha Brosem Tahun 204 BE ( m h) F V umber: Koperasi ari Apel Brosem, 204 (data diolah) Perencanaan penjualan ari Apel untuk Tahun 204 a = b = = =.367 y = (2) = unit Berdasarkan asumsi dasar perhitungan BEP harga jual tidak berubah saat periode dilakukan analisis, untuk tahun 204 anggaran harga jual sari apel dan tingkat volume penjualan sama seperti tahun penjualan yang telah dihitung sebelumnya dalam merencanakan perencanaan penjualan tahun 204, sehingga koperasi produksi dapat mencapai rencana laba dengan menggunakan analisis break even point yang akan dicapai oleh koperasi produksi. Dalam analisis BEP diasumsikan bahwa semua produksi habis terjual tanpa menyisakan barang, maka volume produksi yang direncanakan adalah sebesar unit. etelah diketahui anggaran harga jual produk sari apel pada tahun 204, maka dilanjutkan dengan menghitung besarnya margin kontribusi untuk hasil perhitungannya di bawah ini: Tabel 4 Anggaran Kontribusi Marjin Koperasi ari Apel Brosem 204 (dalam Rupiah) umber: Koperasi ari Apel Brosem, 204 (data diolah) Dari perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa laba yang akan diperoleh sebesar Rp ,6. Perhitungan rasio kontribusi marjin (CMR) sebesar 35, 36%. Nilai Break Even Point yang dicapai oleh Koperasi ari Apel Brosem pada tahun 204 adalah sebagai berikut: Rp ,83 Perhitungan break even point di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan tidak mendapatkan laba maupun rugi (impas) dalam rupiah terjadi saat penjualan sari apel mencapai Rp ,83. edangkan untuk mengetahui kuantitas penjualan atau break even point dalam unit sebagai berikut: BE ( m ) U Gambar Grafik BEP Koperasi ari Apel Brosem Tahun 204 Break even point rupiah yang didapatkan pada jumlah Rp ,83 dan break even point unit. Perhitungan margin of safety Koperasi ari Apel Brosem 204 sebesar 55,02 %. Hasil Mo jika koperasi produksi memperoleh nilai Mo yang rendah, maka koperasi produksi tersebut memungkinkan dapat mengalami kerugian dan perolehan Mo yang tinggi memungkinkan perusahaan berada pada titik aman untuk terhindar dari ancaman kerugian. Menentukan ales Minimal Perusahaan mengharapkan laba operasi yang diperoleh tahun 204 adalah sebesar ,00 (9,29% dari penjualan tahun 204 yaitu ,00), maka besarnya sales minimal dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut: 7
8 ales Minimum = FC + Keuntungan - VC Rp ,77 Berdasarkan perhitungan yang diperoleh, laba yang ditargetkan oleh perusahaan sebesar Rp ,00 akan tercapai jika penjualan sebesar Rp ,77. KEIMPULAN DAN ARAN Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan mengenai analisis break even point sebagai alat untuk merencanakan laba perusahaan pada Koperasi ari Apel Brosem kota Batu, maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:. Penerapan analisis break even point sebagai alat untuk merencanakan laba Perusahaan ari Apel Koperasi ari Apel Brosem Batu pada kurun waktu dilakukan melalui beberapa tahapan, tahapan pertama yaitu biaya diklasifikasikan serta memisahkan biaya yang berhubungan dengan volume kegiatan perusahaan sehingga dapat dikelompokkan ke dalam biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semivariabel. Tahapan kedua yaitu mengelompokkan dan mengidentifikasi biaya semivariabel ke dalam jenis biaya tetap dan variabel dengan menggunakan metode least square method (metode kuadrat terkecil), melakukan constribution margin, menentukan break even point, margin of safety, dan tahapan terakhir menentukan minimal sales. 2. Pada tahun 203, Koperasi ari Apel Brosem Batu mencapai break even point pada penjualan sari apel sebesar Rp ,66 atau unit. 3. Margin of safety sebesar 5,23 yang berarti, jika penurunan penjualan mencapai < 5,23 maka perusahaan tidak akan mengalami kerugian, akan tetapi jika penurunan penjualan > 5,23 maka perusahaan dipastikan mengalami kerugian. Namun jika penjualan tepat berada pada jumlah 5,23 maka perusahaan mengalami titik impas, yaitu tidak mendapatkan laba dan menderita kerugian. 4. Perencanaan penjualan sari apel tahun 204 dapat diketahui BEP sebesar Rp ,83 atau sebesar unit. Laba operasi sebesar ,6 maka sales minimal yang harus di capai adalah Rp ,77. Dengan margin of safety 55,02 agar perusahaan tidak mengalami kerugian. aran etelah menganalisa dan menyimpulkan dari hasil penelitian yang dilakukan, maka peniliti memberikan saran yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam mengambil kebijakan agar dapat membantu dalam tercapainya laba yang diharapkan antara lain:. Dalam memudahkan penetapan harga dan menginginkan laba yang diharapkan maka manajemen yang terkait dapat menggunakan analisis break even point guna menentukan penentuan harga yang optimal dan dapat mengetahui volume penjualan dalam periode berikutnya dengan laba yang diharapkan setelah harga jual produk yang sesuai. 2. Perusahaan sebelum menerapkan analisis break even point sebaiknya melakukan pengelompokan biaya semivariabel ke dalam biaya tetap dan biaya variabel secara tegas. Hal ini dapat memudahkan penetapan harga jual dan menginginkan laba yang diharapkan secara optimal. 3. Perhitungan margin of safety sangat bermanfaat dalam mengetahui kondisi penjualan yang sedang terjadi, baik dalam keadaan titik aman maupun sebaliknya. 4. Perusahaan diharapkan lebih efisien dalam meningkatkan hasil produksi sehingga dapat menekan biaya variabel yang berpengaruh langsung terhadap marjin konstribusi dan laba yang diperoleh. DAFTAR PUTAKA Bustami B., Nurlela Akuntansi Biaya. Jakarta: Mitra Wacana Media. Carter, K. William Akuntansi Biaya. Jilid Pertama. Jakarta: alemba Empat. Dunia, Firdaus A. dan Wasilah Abdullah Akuntansi Biaya. Edisi 3. Jakarta: alemba, Empat. 8
9 Garrison, Ray H. Noreen, Eric W. Brewer, Peter C Akuntansi manajerial. Edisi. Jakarta: alemba Empat. Harahap, ofyan yafri Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi 9. Jakarta: Rajawali Pers. Kasmir Analisis Laporan Keuangan. Edisi 5. Jakarta: Rajawali Pers. Mardalis Metode Penelitian: uatu Pendekatan Proposal. Jakarta: PT Bumi Aksara. Martono, Harjito, Agus Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia. Mulyadi Akuntansi Biaya. Edisi 5. Yogyakarta: ekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Riyanto, Bambang Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Kelima. Yogyakarta:BPFE 9
ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT UNTUK MERENCANAKAN LABA PERUSAHAAN (STUDI KASUS: PT. KIMIA FARMA)
Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan Maret 2017 Volume 11 Nomor 1 Hal. 49 53 ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT UNTUK MERENCANAKAN LABA PERUSAHAAN (STUDI KASUS: PT. KIMIA FARMA) Mozart Wiston Talakua
Lebih terperinciANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI DASAR PERENCANAAN PENJUALAN UNTUK MENCAPAI LABA YANG DIINGINKAN (STUDI PADA QUICK CHICKEN CABANG KOTA BLITAR)
ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI DASAR PERENCANAAN PENJUALAN UNTUK MENCAPAI LABA YANG DIINGINKAN (STUDI PADA QUICK CHICKEN CABANG KOTA BLITAR) Bregas Adi Luhur R. Rustam Hidayat Devi Farah Fakultas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Break Even ( titik impas ) Break even point atau titik impas sampai saat ini belum bisa diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia secara pasti. Hal ini dikarenakan belum
Lebih terperinciANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN
Modul ke: AKUNTANSI MANAJEMEN ANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN Fakultas Ekonomi dan Bisnis Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya Menurut Perilaku Biaya Biaya merupakan unsur yang digunakan dalam melakukan analisis Break Even Point. Untuk dapat menentukan tingkat
Lebih terperinciANALISIS BREAK EVENT POINT DALAM KEBIJAKAN PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA (Studi Pada PT Wonojati Wijoyo Kediri)
ANALISIS BREAK EVENT POINT DALAM KEBIJAKAN PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA (Studi Pada PT Wonojati Wijoyo Kediri) Yesy Okviana Ika Pratiwi Moch. Dzulkirom AR Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Break Even Point (BEP) Keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan manajemen di dalam melihat kemungkinan dan kesempatan dimasa yang akan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Break Even Point (BEP) Break Even Point (BEP) adalah suatu keadaan dimana perusahaan dalam operasinya tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian atau dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Pengertian Akuntansi Manajemen Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangat memerlukan informasi akuntansi, untuk memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perencanaan Laba Perencanaan laba yang baik akan mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam mencapai laba optimal. Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh laba yang semaksimal
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya Menurut Perilaku Biaya Biaya merupakan unsur yang digunakan dalam melakukan analisis Break Even Point. Untuk dapat menentukan tingkat Break
Lebih terperinciVol.10, No Februari 2015 ISSN
COST VOLUME PROFIT (CVP) DALAM PERENCANAAN LABA PADA GRAND HYATT NUSA DUA - BALI Vebryan Aditya Chandra Pandapotan Lumban Tobing Christimulia Purnama Trimurti Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika
Lebih terperinciPerencanaan Penetapan Laba melalui Pendekatan Analisis Break Even Point (BEP) Perusahaan Wingko UD. TUJUH TUJUH ELOK Babat - Lamongan
Perencanaan Penetapan Laba melalui Pendekatan Analisis Break Even Point (BEP) Perusahaan Wingko UD. TUJUH TUJUH ELOK Babat - Lamongan Noer Rafikah Zulyanti Universitas Islam Lamongan Email: rafikahalie@gmail.com
Lebih terperinciBREAK EVENT POINT SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PERENCANAAN LABA DAN PENJUALAN PADA PERUSAHAAN ROTI MERAH DELIMA BAKERY KEDIRI
BREAK EVENT POINT SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PERENCANAAN LABA DAN PENJUALAN PADA PERUSAHAAN ROTI MERAH DELIMA BAKERY KEDIRI JURNAL PENELITIAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian perencanaan Salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan atas kegiatan perusahaan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dimasa yang akan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangat memerlukan informasi akuntansi. Untuk memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Akibat dari krisis sektor ekonomi yang berkelanjutan dan keadaan politik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akibat dari krisis sektor ekonomi yang berkelanjutan dan keadaan politik yang kian memanas, dapat diperkirakan keadaan ekonomi Indonesia mengalami penurunan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. datang. Pada umumnya tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan 2.1.1 Pengertian Perencanaan Salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan atas kegiatan perusahaan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan perusahaan pada periode
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Analisis Biaya-Volume-Laba Analisis Biaya-Volume-Laba merupakan instrumen perencanaan dan pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Maret 2015 dan berlokasi di Jalan Kyai Maja No.7 Jakarta Selatan.
49 A. Waktu dan Tempat Penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk memperoleh data yang diperlukan maka penulis melakukan penelitian pada PT.Indinanta Ciptarasa, waktu penelitian dimulai pada bulan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Tinjauan penelitian terdahulu yang dijadikan peneliti sebagai bahan pertimbangan pertama, penelitian yang dilakukan oleh Ade Zulfikar Abraham Iqbal
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Tujuan perusahaan adalah memperoleh laba, karena ukuran untuk menilai berhasil atau tidaknya manajemen suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatannya adalah laba. Analisis Cost Volume Profit adalah
Lebih terperinciPERENCANAAN PENETAPAN LABA MELALUI PENDEKATAN ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) PERUSAHAAN WINGKO UD. TUJUH TUJUH ELOK BABAT LAMONGAN
PERENCANAAN PENETAPAN LABA MELALUI PENDEKATAN ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) PERUSAHAAN WINGKO UD. TUJUH TUJUH ELOK BABAT LAMONGAN Mohamad Rizal Nur Irawan Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Ada beberapa pendapat mengenai pengertian manajemen, antara lain sebagai berikut: Menurut Hasibuan (2007), definisi manajemen, yaitu:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencapai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencapai tingkat laba yang diinginkan yaitu berusaha untuk mencapai pendapatan yang sebesar-besarnya
Lebih terperinciANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI SALAH SATU ALAT PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA
ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI SALAH SATU ALAT PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA (Studi Pada PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk) Suci Mulya Wijayanti Darminto Muhammad Saifi Fakultas Ilmu
Lebih terperinciABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Tujuan perusahaan adalah memperoleh laba, karena ukuran untuk menilai berhasil atau tidaknya manajemen suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatannya adalah laba. Untuk memberikan perencanaan guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan situasi perekonomian yang dinamis membuat persaingan antar usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan situasi perekonomian yang dinamis membuat persaingan antar usaha bisnis menjadi semakin kompleks, terutama dengan perusahaan lain yang bergerak pada
Lebih terperinciMelda Darika Dua Sri Mangesti Rahayu Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
PENERAPAN COST VOLUME PROFIT ANALYSIS SEBAGAI DASAR PERENCANAAN PENJUALAN PADA TINGKAT LABA YANG DIHARAPKAN (Studi pada Perusahaan Paving Block CV ETERNA Mergosono Malang) Melda Darika Dua Sri Mangesti
Lebih terperinciTITIK PULANG POKOK SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PERUSAHAAN
TITIK PULANG POKOK SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PERUSAHAAN Periansya Staf Pengajar Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Sriwijaya Jln. Srijaya Negara Bukit Besar Palembang-30139 ABSTRACT
Lebih terperinciANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA (Studi Pada CV. Langgeng Makmur Bersama Lumajang Periode )
ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA (Studi Pada CV. Langgeng Makmur Bersama Lumajang Periode 2012-201) Muhamad Yusuf Andrianto Nengah Sudjana Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis Cost Volume Profit a. Pengertian Analisis Cost Volume Profit Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit analysis)
Lebih terperinciANALISA BREAK EVENT POINT
MANAJEMEN KEUANGAN II ANALISA BREAK EVENT POINT Rowland Bismark Fernando Pasaribu UNIVERSITAS GUNADARMA PERTEMUAN 10 EMAIL: rowland dot pasaribu at gmail dot com ANALISA BREAK EVENT POINT Pengertian Analisis
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
31 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Operasi Untuk dapat mencapai tujuannya, perusahaan dituntut untuk melakukan pengorbanan. Dalam perusahaan, pengorbanan yang dikeluarkan biasa disebut sebagai
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Perencanaan Laba 2.1.1 Pengertian Perencanaan Laba Perencanaan laba sering digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasi dan penilaian kinerja manajemen suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu hotel yang berada di wilayah Makassar yaitu Hotel Pantai Gapura Makassar yang beralamat di Jl. Pasar Ikan
Lebih terperinci[Type the document title]
MATERI 5 ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA (Cost-Volume Profit Analysis) Analisis biaya-volume-laba (CVP) merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Karena
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Cost-volume-profit, break even point, laba. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Setiap perusahaan pada dasarnya mempunyai tujuan yaitu untuk mendapatkan laba. Laba perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu harga jual, volume penjualan dan biaya oleh karena itu perencanaan
Lebih terperinciPENGGUNAAN MATEMATIKA EKONOMI UNTUK ANALISIS BREAK EVEN PADA CV KAISAR REPROFURNI JEPARA
UJM 1 (2) (2012) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm PENGGUNAAN MATEMATIKA EKONOMI UNTUK ANALISIS BREAK EVEN PADA CV KAISAR REPROFURNI JEPARA Muji Nastiti, Zaenuri
Lebih terperinciABSTRAK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu PT X dalam. perencanaan dan pencapaian laba melalui pendekatan analisis Break Even pada
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu PT X dalam perencanaan dan pencapaian laba melalui pendekatan analisis Break Even pada PT X. Subjek penelitian dalam skripsi ini adalah PT X yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Pengertian manajemen produksi dan operasi tidak terlepas dari pengertian manajemen. Menurut Assauri (2008:18), istilah manajemen
Lebih terperinciABSTRAK. Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat
ABSTRAK Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat memperoleh laba yang maksimal. Laba dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu biaya, harga jual serta volume penjualan. Analisis Cost-Volume-Profit
Lebih terperinciANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI SALAH SATU ALAT PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA (Studi PADA PT. WISMILAK INTI MAKMUR, TBK)
ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI SALAH SATU ALAT PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA (Studi PADA PT. WISMILAK INTI MAKMUR, TBK) Fajri Razak Suhadak Dwiatmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
32 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Operasi Untuk dapat mencapai tujuannya, perusahaan dituntut untuk melakukan pengorbanan. Dalam perusahaan, pengorbanan yang dikeluarkan biasa disebut sebagai
Lebih terperinciCOST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH, Tbk DAN ENTITAS ANAK
COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH, Tbk DAN ENTITAS ANAK ABSTRAKSI Rossy Marvita Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak PT Indo Tambangraya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan dunia usaha semakin pesat. Pesatnya perkembangan
BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini perkembangan dunia usaha semakin pesat. Pesatnya perkembangan dunia usaha tidak lepas dari semakin meningkat dan semakin beranekaragamnya
Lebih terperinciANALISIS BIAYA, VOLUME PENJUALAN DAN LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAAN LABA PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI
ANALISIS BIAYA, VOLUME PENJUALAN DAN LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAAN LABA PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Ada beberapa pendapat dari beberapa ahli mengenai pengertian. Menurut Hasibuan ( 2007 ), dfinisi manajemen yaitu :
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Ada beberapa pendapat dari beberapa ahli mengenai pengertian manajemen, antara lain : Menurut Hasibuan ( 2007 ), dfinisi manajemen yaitu : Manajemen adalah
Lebih terperinciANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI SALAH SATU ALAT PERENCANAAN PENJUALAN (Studi Pada Ud. Karya Pala Kediri)
ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI SALAH SATU ALAT PERENCANAAN PENJUALAN (Studi Pada Ud. Karya Pala Kediri) Rizal Hasbullah Moch. Dzulkirom AR Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis Universitas
Lebih terperinciANALISIS COST VOLUME PROFIT UNTUK PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PT. ANEKA CARGO KHATULISTIWA KOTABARU
ANALISIS COST VOLUME PROFIT UNTUK PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PT. ANEKA CARGO KHATULISTIWA KOTABARU Rika Sylvia Politeknik Kotabaru ABSTRACT Information about changes in costs, volumes and revenues
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengeritan Manajemen Produksi dan Operasi Menurut Hasibuan (2011:2), manajemen adalah ilmu seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya secara
Lebih terperinciAnalysis Cost Volume Profit: Alat Perencanaan Manajerial Source: Hansen & Mowen (2007) Chapter 11. Present By: Ayub W.S. Pradana 30 Maret 2016
Analysis Cost Volume Profit: Alat Perencanaan Manajerial Source: Hansen & Mowen (2007) Chapter 11 Present By: Ayub W.S. Pradana 30 Maret 2016 Materi Pokok 1. Titik Impas dalam unit 2. Titik Impas dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Biaya merupakan suatu komponen yang sangat penting di dalam pelaksanaan aktivitas suatu perusahaan.menurut Mulyadi (2009:10), Tanpa informasi biaya, manajemen tidak memiliki
Lebih terperinciANALISIS BREAK EVEN POINT PADA USAHA KERIPIK SINGKONG BAROKAH DESA KARANG REJO KABUPATEN PESAWARAN
ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA USAHA KERIPIK SINGKONG BAROKAH DESA KARANG REJO KABUPATEN PESAWARAN Suharto Bidang Rekayasa PP TELIMEK LAMPUNG-LIPI (Rekayasa TELIMEK-LIPI) ABSTRACT: The purpose of an established
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan hidupnya.begitupun pula dengan perusahaan yang dalam
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Dalam pemenuhan keinginan, manusia selalu disertai oleh pengorbanan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.begitupun pula dengan perusahaan yang dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan tujuan Akuntansi Biaya. penggolongan, peringkasan dan penyajian dengan cara-cara tertentu dari transaksi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian dan tujuan Akuntansi Biaya Akuntansi secara umum adalah merupakan proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian dengan cara-cara
Lebih terperinciANALISIS CONTRIBUTION MARGIN UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PENJUALAN PRODUK DALAM RANGKA MEMAKSIMALKAN LABA (Studi Pada Perusahaan Timbangan X Kota Malang)
ANALISIS CONTRIBUTION MARGIN UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PENJUALAN PRODUK DALAM RANGKA MEMAKSIMALKAN LABA (Studi Pada Perusahaan Timbangan X Kota Malang) Fridayanti Silvana Nengah Sudjana Topo Wijono Fakultas
Lebih terperinciPERENCANAAN LABA MENGGUNAKAN ANALISIS BIAYA- VOLUME-LABA PADA UKM SLAMET SEMARANG TAHUN 2014
PERENCANAAN LABA MENGGUNAKAN ANALISIS BIAYA- VOLUME-LABA PADA UKM SLAMET SEMARANG TAHUN 2014 Siti Murthosiyah, Maria Theresia Heni Widyarti Politeknik Negeri Semarang, Jl. Prof Sudarto, SH Tembalang Semarang
Lebih terperinci2.2.2 Penggolongan Biaya Menurut sifatnya, biaya dapat dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien
Lebih terperinciM. Fatqurrodji Arizal Moch. Dzulkirom AR. Sri Mangesti Rahayu Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
Analisis Cost Volume Profit Sebagai Dasar Perencanaan Penetapan Harga Jual dan Perencanaan Laba yang Diharapkan. (Study Pada Perusahaan Sumber Agung Kec. Sukun Kota Malang Periode 2013) M. Fatqurrodji
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada PT. Primaco Panca Indonesia yang bergerak dalam bidang industry dan sebagai penyuplai bagi
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords : sales volume, profit, break even point, margin of safety, fixed costs, variabel cost, mixed cost. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Each company is generally aimed at obtaining the maximum profit. In achieving these goals, at the least the company can over the costs incurred so the company does not loss. As one tool in this
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts
53 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts & Coffee Dalam proses menghasilkan produknya, PT. JCO Donuts & Coffee terlebih dahulu
Lebih terperinciAndri Helmi M, SE., MM.
Andri Helmi M, SE., MM. Suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan Sering pula disebut Cost - Profit - Volume analysis (C.P.V. analysis).
Lebih terperinciPENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM JANGKA PENDEK. Oleh : Ani Hidayati
PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK Oleh : Ani Hidayati PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK Perencanaan laba jangka pendek dilakukan manajemen dalam proses penyusunan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan 2.1.1 Pengertian Perencanaan Perencanaan merupakan fungsi paling penting diantara semua fungsi manajemen. Seperti yang telah diketahui bahwa setiap perusahaan dan
Lebih terperinciANALISIS BREAK EVEN POINT TERHADAP PERENCANAAN LABA CV. ARTHA SARI JAKARTA
ANALISIS BREAK EVEN POINT TERHADAP PERENCANAAN LABA CV. ARTHA SARI JAKARTA Dwiyatmoko Pujiwidodo Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika Jln. RS. Fatmawati No. 24. Pondok Labu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, maka akan semakin kompleks
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan semakin berkembangnya perusahaan, maka akan semakin kompleks pula masalah yang akan dihadapi. Untuk dapat menghadapi masalah tersebut diperlukan perencanaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Biaya merupakan sebuah elemen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan sebuah elemen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas perusahaan. Biaya didefinisikan sebagai suatu sumber daya yang dikorbankan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Analisis Cost-Volume-Profit, Break Even Point. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan analisis cost-volumeprofit sebagai alat bantu manajemen dalam perencanaan laba, dimana yang menjadi subjek penelitian adalah PT X yang berlokasi
Lebih terperinciJURNAL ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN PIA LATIEF KEDIRI
JURNAL ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN PIA LATIEF KEDIRI COST VOLUME PROFIT ANALYSIS AS A TOOL FOR PROFIT PLANNING IN PIA LATIEF KEDIRI Oleh: ANA NOFITASARI
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Perencanaan 2.1.1 Pengertian Perencanaan Perencanaan merupakan fungsi paling penting diantara semua fungsi manajemen. Seperti yang telah diketahui bahwa setiap perusahaan dan manajemen
Lebih terperinciANALISIS BREAK EVEN POINT
ANALISIS BREAK EVEN POINT A. Pengertian Break Even Point (Analisis Pulang Pokok) Break Even Point adalah Teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara Biaya Tetap, Biaya Variabel, Laba dan Volume Penjualan
Lebih terperinciABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Pabrik Margahayu Jaya Indah Plastik adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan kantong klip plastik. Sama seperti perusahaan komersil lainnya, tujuan utama perusahaan didirikan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Analisis Biaya-Volume-Laba, Titik Impas, Laba. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan analisis biaya-volume-laba sebagai alat bantu manajemen dalam perencanaan laba, dengan mengambil objek penelitian pada YAP COMPUTER yaitu distributor
Lebih terperinciPerencanaan Laba Tahun 2012 dengan Pendekatan Break Even Point pada Toko Larinda Tanggerang
958 Perencanaan Laba Tahun 2012 dengan Pendekatan Break Even Point pada Toko Larinda Tanggerang MUHAMMAD RIZAL SARAGIH Prodi Akuntansi S1, Fakultas Ekonomi, Universitas Pamulang, Banten *Email: rizalsaragih1990@gmail.com
Lebih terperinciHapsari Tria Kusumawardani M. Dzulkirom AR Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRACT
ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI DASAR KEBIJAKAN PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA (Studi pada PT. Industri Marmer Indonesia Tulungagung Periode 2014-2016) Hapsari Tria Kusumawardani M. Dzulkirom AR Fakultas
Lebih terperinciABSTRACT. Key Words : analysis cost-volume-profit, break even point, profit target, operating leverage
ABSTRACT This study aims to show how the companies plan to profit using the method of cost - volume - profit ( cost - volume - profit ) in addition to profit planning, cost- benefit methods now volume
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1.1.1 Harga Jual Harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas
Lebih terperinciANALISIS BREAK EVEN POINT
ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN TERHADAP PERENCANAAN VOLUME PENJUALAN DAN LABA (Studi Kasus Pada PT. Cakra Guna Cipta Malang Periode 20112013) Retno Ariyanti Sri
Lebih terperinciAnalisis Perencanaan Laba Terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Parit Padang Global di Makassar. Oleh: Agus Purnomo. Abstrak
Analisis Perencanaan Laba Terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Parit Padang Global di Makassar Oleh: Agus Purnomo Dosen Universitas 45 Makassar Abstrak Tujuan perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh
Lebih terperinciDAFTAR ISI 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN IDENTIFIKASI MASALAH MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN KEGUNAAN PENELITIAN 4
ABSTRAKSI Suatu perusahaan seringkali menghadapi berbagai masalah. Seperti dalam menghadapi pesaing, harga bahan baku yang cenderung berubah, ataupun keadaan ekonomi yang berubah dan faktor - faktor lain
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Konsep Biaya Dan Beban Pada umunya penetapan harga produk tergantung dari banyaknya penawaran dan permintaan masyarakat. Namun, tetap saja penetapan harga jual yang menguntungkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Biaya, Biaya Penjualan, Harga dan Laba 2.1.1 Definisi Biaya Menurut Mulyadi (Buku Sistem Akutansi. 2001:8), Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam
Lebih terperinciM. Yusuf Universitas Pamulang Abstract
Vol. 4, No. 1, April 2014 E S E N S I Jurnal Bisnis dan Manajemen ANALISA BREAK EVENT POINT (BEP) TERHADAP LABA PERUSAHAAN M. Yusuf Universitas Pamulang yusuf_zidan96@yahoo.com Abstract Break event point
Lebih terperinciNovi Riana Dewi ( ) Dewi Ismia Desi ( ) Sukma Istantia ( )
Novi Riana Dewi (115030200111138) Dewi Ismia Desi (115030202111003) Sukma Istantia (115030202111004) Pengertian keunggulan kompetitif Menurut Tangkilisan (dalam bukunya Strategi Keunggulan Pelayanan Publik
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Cost-volume-profit, break even point. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan analisis cost-volumeprofit sebagai alat dalam membantu manajemen meningkatkan laba, di mana yang menjadi objek penelitian adalah distributor PT
Lebih terperinciANALISIS PERENCANAAN LABA PERUSAHAAN DENGAN PENERAPAN BREAK EVEN POINT PADA PT. KHARISMA SENTOSA MANADO
ANALISIS PERENCANAAN LABA PERUSAHAAN DENGAN PENERAPAN BREAK EVEN POINT PADA PT. KHARISMA SENTOSA MANADO ANALYSIS OF PLANNING PROFIT COMPANY APPLICATION TO BREAK EVEN POINT IN PT. KHARISMA SENTOSA MANADO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan di setiap bidang usaha sangat tinggi dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini persaingan di setiap bidang usaha sangat tinggi dengan semakin banyaknya jumlah perusahaan yang terlibat di setiap bidang usaha tersebut. Oleh sebab
Lebih terperinciDepartment of Business Adminstration Brawijaya University
Department of Business Adminstration Brawijaya University Analisis break even point yang sering kali juga disebut sebagai cost-volume-profit analysis Tujuan Mencari Titik Impas : Mencari tingkat aktivitas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Break Even Point (BEP) Break Even Point (BEP) adalah suatu keadaan dimana perusahaan dalam operasinya tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian atau dengan
Lebih terperinciPERTEMUAN KE-13 ANALISIS BIAYA DAN VOLUME LABA
PERTEMUAN KE-13 ANALISIS BIAYA DAN VOLUME LABA A. TUJUAN PEMBELAJARAN. 13.1. Mahasiswa mengetahui tentang break even point. 13.2 Mahasiswa mengetahui tentang CVP. B. URAIAN MATERI. 13.1. Mahasiswa mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesatnya, hal ini terlihat dari lahirnya lembaga-lembaga pendidikan baru dan. kegiatannya dan berkembang semakin besar.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia pendidikan dewasa ini sudah sedemikian pesatnya, hal ini terlihat dari lahirnya lembaga-lembaga pendidikan baru dan semakin berkembangnya lembaga
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses pelacakan, pencatatan, dan analisis terhadap biaya-biaya
Lebih terperinciBAB 4 BREAK - EVEN POINT DALAM UNIT DAN DOLAR PENJUALAN
BAB 4 BREAK - EVEN POINT DALAM UNIT DAN DOLAR PENJUALAN Biaya - volume-profit ( CVP ) analisis memperkirakan bagaimana perubahan biaya ( baik variabel dan tetap ), volume penjualan, dan harga mempengaruhi
Lebih terperinciPerencanaan Laba Dalam Kondisi Berisiko Pada Koperasi Karyawan Mustikatama di Lumajang
1 Perencanaan Laba Dalam Kondisi Berisiko Pada Koperasi Karyawan Mustikatama di Lumajang (Profit Planniing on Risky Condition at Mustikatama'a Employee Cooperative in Lumajang) Eka Lavista, Nurhayati,
Lebih terperinciAnalisis Perencanaan Laba Pada PT Permata Dwitunggal Abadi Di Balikpapan
Analisis Perencanaan Laba Pada PT Permata Dwitunggal Abadi Di Balikpapan Pramesti Nidiyaningrum (mestiiansyahkuh@ymail.com) Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Hj. Anis Rachma Utary (anis_utary@ymail.com)
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Cost-volume-profit analysis, BEP, Planning profit, Cost, Sales volume, Sales price. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Tight competition made manager s company trying to defend their business activities. The measurement which is often uses to value management successful or not is profit. Profit influenced by sales
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR PENGASAHAN ABSTRAKSI KATA PENGANTAR
ABSTRAK Kebijakan dari pemerintah untuk menaikkan tarif dasar listrik, telepon dan terutama BBM berdampak dalam industri. Ini menyebabkan naiknya biaya bahan baku serta biaya lainnya bagi sektor industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi akuntansi oleh para manajemen dan pihak-pihak internal lainnya untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akuntansi manajemen adalah disiplin ilmu yang berkenaan dengan penggunaan informasi akuntansi oleh para manajemen dan pihak-pihak internal lainnya untuk
Lebih terperinci