BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam tinjauan pustaka ini akan dijelaskan mengenai beberapa teori terkait dengan studi kasus ini, seperti beberapa temuan dari penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan perencanaan strategi system informasi dalam menyelaraskan antara strategi SI/TI dengan strategi bisnis dalam industri perasuransian Pengertian Strategi Strategi adalah tingkat pemikiran secara luas tentang system informasi pada sebuah perusahaan dan pengintegrasian nya dalam perusahaan. Strategi harus jelas, konsisten dan terarah (Cassidy, 2006). Menurut Ward & Peppard (2002, hal 69) strategi bisnis adalah sekumpulan tindakan terintegrasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan jangka panjang dan kekuatan perusahaan untuk menghadapi para pesaing. Manfaat yang diperoleh dalam pencapaian strategi yang sesuai adalah dengan memastikan bahwa TI diposisikan untuk mendukung penambahan nilai (adding value) produk atau jasa yang dimiliki perusahaan, yang selanjutnya membantu posisi bersaing dalam bisnis dan efisiensi manajemen melalui pengendalian biaya dan pelaporan yang lebih akurat (Wilkin & Cerpa, 2012). Hal ini menekankan bahwa kepentingan strategis berasal dari penggunaan strategis informasi (Ward dan Griffiths, 1996). 7

2 Menurut Porter (1985, hal 11) ada tiga strategi yang dapat dilakukan organisasi untuk memperoleh keunggulan bersaing yaitu: 1. Cost leadership: menghasilkan produk dan pelayanan dengan biaya yang paling murah dalam industri. Teknologi informasi dapat digunakan untuk membantu dengan menurunkan beban pekerjaan administrasi, penjadwalan, biaya inventaris dan sebagainya. 2. Differentiation: menjadi unik di dalam industri, misalnya dengan menyediakan produk-produk kualitas tinggi dengan harga yang bersaing. SI/TI dapat membantu dengan menambahkan keistimewaan terhadap produk dan jasa. 3. Focus: memilih suatu segmen jangkauan yang tertentu untuk mencapai strategi cost leadership maupun diferensiasi dalam segmen ini. Strategi organisasi perlu dibentuk dalam organisasi, tidak hanya sekedar memilih strategi tetapi mengukir strategi. Mengukir strategi bertujuan untuk menentukan strategi sedemikian rupa sehingga tepat dan seiring dengan kebutuhan bisnis organisasi Penyelarasan Strategi Bisnis Dengan Sistem Informasi Banyak penelitian yang menyarankan bahwa tanpa penyelarasan antara bisnis dan SI/TI, perusahaan tidak akan dapat bersaing atau sukses. Selain itu kombinasi perencanaan strategi dengan semua jajaran organisasi serta penyusunan prioritas proyek oleh komite eksekutif merupakan hal yang sangat vital dalam proses penyelarasan. Untuk mencapai keunggulan kompetitif, terdapat kebutuhan 8

3 untuk menganalisis isu-isu kompetitif seperti pengurangan biaya, pertumbuhan dan inovasi (Basahel, 2010). Perencanaan strategi system informasi mendukung kesuksesan implementasi bisnis perusahaan. Keberhasilan implementasi disini disebut dengan penyelarasan (alignment) yang merupakan hasil dari perencanaan strategi system informasi dengan kebutuhan bisnis (Clarke, 2012, hal 87). Penyelarasan antara SI/TI dan bisnis sangatlah penting dalam melakukan evaluasi Perencanaan strategi system informasi. Alignment adalah sejauh mana rencana sistem informasi mencerminkan rencana bisnis. Ia telah mengemukakan bahwa keselarasan adalah salah satu dari empat dimensi yang digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan perencanaan strategi system informasi. Keselarasan disini berarti hubungan antara strategi SI/TI dan strategi bisnis. Oleh karena itu, integrasi adalah salah satu tujuan paling penting serta tahap penting dalam perencanaan strategi system informasi (Lederer dan Salmela, (1996) dalam Basahel, 2010). Menurut Earl (Ward & Peppard, 2002, hal 40), dalam membuat strategi IS/IT tidak boleh hanya memfokuskan analisis tehadap teknologi saja. Earl menyarankan bahwa jalur yang paling efektif untuk menghasilkan keutungan strategis SI/TI adalah dengan mengkonsentrasikan pada pemikiran kembali tentang bisnis, yaitu dengan menganalisis masalah bisnis yang ada saat ini dan perubahan lingkungan juga menyadari bahwa TI hanya salah satu bentuk solusi yang ditawarkan. Hal ini dikatakanya karena Earl Menemukan bahwa kebanyakan strategi TI saat ini lebih banyak mengidentifikasikan persoalan teknologi dan terminology teknikal, tetapi lemah dalam mengidentifikasikan kebutuhan aplikasi sistem informasi dan pemikiran bisnis. Earl menyarankan strategi SI harus memperhatikan kebutuhan organisasi akan sistem 9

4 informasi atau serangkaian aplikasi, fungsi utamanya untuk menjawab apa yang diperlukan dan strategi TI harus memperhatikan teknologi, infrastruktur, dan kemampuan dari para ahli. Fungsi utamanya untuk menjawab bagaimana sebuah proses dilakukan. Strategi bisnis harus mendorong arah dan prioritas dari investasi teknologi. Sedangkan IT memberikan kemampuan bagi perusahaan untuk mengembangkan strategi bisnis yang inovatif. Keselarasan akan menunjukkan bahwa strategi SI dan strategi bisnis dikembangkan secara bersamaan bukan secara berurutan sehingga teknologi tersebut memungkinkan bagi strategi bisnis. Gambar 2.1 menunjukkan bahwa keselarasan dan korelasi yang berbeda harus terlihat ketika meninjau setiap bagian dari rencana bisnis dan rencana SI perusahaan. Semua komponen SI harus mempunyai tujuan yang sama dengan arah bisnis. (Cassidy, 2006, hal 7) 10 Gambar 2. 1 Business and IS plan alignment (Sumber: Annita Cassidy, 2006: p9) Hubungan antara strategi bisnis, strategi SI, dan strategi TI saling berkaitan dan mendukung satu sama lainnya dijelaskan pada gambar 2.2. Namun semua keterkaitan itu berawal dari visi dan misi perusahaan, lingkungan bisnis internal maupun eksternal serta pengambilan keputusan bisnis. Dari ketiga hal itu

5 disatukan menjadi sebuah strategi bisnis. Berdasarkan strategi bisnis itulah mulai direncanakan strategi system informasi yang tepat, serta mendukung strategi bisnis. Gambar 2. 2 Hubungan Strategi Bisnis, Strategi SI dan Strategi TI (Sumber: Ward & Peppard, 2002) 1. Strategi bisnis Dalam merencanakan suatu strategi SI/TI terlebih dahulu perlu diketahui kondisi lingkungan, arah dan tujuan bisnis perusahaan, informasi seperti apa yang dibutuhkan, peluang dan hambatan bisnis yang dihadapi serta solusi alternatifnya. 2. Strategi SI Setelah mengetahui kondisi lingkungan, arah dan tujuan dari kegiatan bisnis perusahaan, selanjutnya dapat dilakukan evaluasi system informasi apa yang sesuai dengan kebutuhan dan mendukung strategi bisnis perusahaan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. 3. Strategi TI 11

6 Untuk menghasilkan suatu system informasi yang strategis bagi perusahaan, maka pelru dilakuakn seleksi dan pemilihan secara tepat teknologi yang paling sesuai untuk digunakan dalam menunjang system informasi tersebut. Strategi SI/TI hendaknya mengarah pada kinerja sistem yang terintegrasi untuk menghasilkan informasi yang akurat yang dapat digunakan sebagai masukan dalam mengambil keputusan (Ward & Peppard, 2002). Strategi SI berhubungan dengan apa yang harus dilakukan dengan informasi, sistem dan teknologi, dan bagaimana mengelola aplikasi dari sudut pandang bisnis. Dengan demikian perusahaan berfokus pada keselarasan dekat informasi dan sistem dalam mendukung kebutuhan bisnis pada identifikasi dan memanfaatkan peluang yang kompetitif untuk SI/TI. Strategi TI menunjuk bagaimana teknologi diterapkan dalam memberikan informasi dan bagaimana sumber daya teknologi dikelola untuk memenuhi berbagai kebutuhan bisnis (Ward & Peppard, 2002). Untuk menentukan strategi SI/TI yang dapat mendukung pencapaian visi dan misi organisasi, maka perlu pemahaman tentang strategi bisnis organisasi. Pemahaman tersebut mencakup penjelasan terhadap hal-hal berikut: mengapa suatu bisnis dijalankan, kemana tujuan, dan arah bisnis, kapan tujuan tersebut dicapai, bagaimana cara mencapai tujuan dan adakah perubahan yang harus dilakukan. Jadi dalam membangun suatu strategi SI/TI, yang menjadi isu sentral adalah penyelarasan (alignment) strategi SI/TI dengan strategi bisnis organisasi. Beberapa alasan mengapa sebuah organisasi memerlukan strategi SI/TI yaitu: 12

7 1. Adanya investasi untuk pengadaan SI/TI yang tidak mendukung sasaran bisnis suatu organisasi. 2. SI/TI yang ada tidak terkontrol 3. Sistem tidak teintegrasi sehingga data bersifat tersebar sehingga sangat mungkin terjadi kerangkapan data dan hilangnya keterkaitan antar sumber daya informasi. 4. Organisasi tidak memiliki skala prioritas dalam mengembangkan proyek SI/TI, sehingga sangat sering terjadi perubahan dan tambal sulam yang akhirnya menurunkan produktivitas organisasi. 5. Manajemen informasi yang buruk dan tidak akurat. 6. Strategi SI/TI tidak sejalan dengan strategi bisnis organisasi 7. Proyek SI/TI hanya dievaluasi untuk kepentingan keuangan semata. Keselarasan SI/TI modern berkaitan dengan seberapa baik organisasi mengembangkan, memelihara dan memanfaatkan kompetensi SI nya dalam kaitannya dengan masing-masing empat bidang model yang diilustrasikan pada gambar 2.3. Pandangan ini berbeda dengan pandangan tradisional yang menganggap hanya keselarasan bisnis dan IS / IT strategi dan struktur dan proses dari fungsi IS dan kegiatan yang berkaitan dengan bisnis organisasi. Bukan berarti hal ini tidak lagi penting, tetapi dalam menyikapi kompetensi, hal yang mendasar adalah dengan mendefinisikan manajemen strategis yang lebih baik dan mengatasi keterbatasan yang melekat dalam setiap restrukturisasi sumber daya SI/TI. (Ward dan Peppard, 2004) 13

8 Gambar 2. 3 The new IS/IT Alignment: IS Capability and organizational performance (Sumber: Ward & Peppard, 2004) 2.3. Perencanaan Strategis SI dan TI Strategic Information System Planning (SISP) merupakan definisi dari tiga kata kunci, yaitu: IS, Planning dan Strategy. SI dan TI (hardware & software) adalah objek dari perencanaan (Mintzberg dalam Pita (2007)). Perencanaan strategis SI/TI merupakan proses identifikasi portfolio aplikasi SI berbasis komputer yang akan mendukung organisasi dalam pelaksanaan rencana bisnis dan merealisasikan tujuan bisnisnya. Perencanaan strategis SI/TI mempelajari pengaruh SI/TI terhadap kinerja bisnis dan kontribusi bagi organisasi dalam memilih langkah-langkah strategis. Selain itu, perencanaan strategis SI/TI juga menjelaskan berbagai alat, teknik, dan kerangka kerja bagi manajemen untuk menyelaraskan strategi SI/TI dengan strategi bisnis,bahkan mencari kesempatan baru melalui penerapan teknologi yang inovatif (Ward dan Peppard, 2002). Perencanaan strategis sistem informasi adalah pendekatan sistematis untuk menentukan prioritas yang paling efektif dan efisien berkaitan dengan kepuasan pemenuhan kebutuhan informasi (Ward dan Griffiths, 1996). 14

9 Perencanaan strategis sistem informasi adalah perubahan besar bagi sebuah organisasi, dan perencanaan sistem informasi disusun berdasarkan kebutuhan pengguna untuk diselaraskan dengan strategi bisnis. Kompleksitas dari perencanaan strategis sistem informasi dan keunikan setiap organisasi mengakibatkan tidak ada satupun cara yang terbaik dibanding yang lain untuk melakukan perencanaan strategis sistem informasi. Perencanaan strategis sistem dan teknologi informasi dibutuhkan untuk mempersiapkan organisasi dalam merencanakan pemakaian teknologi dan sistem informasi untuk organisasinya. Perencanaan tersebut dibutuhkan untuk menyesuaikan gerak langkah organisasi dengan sistem informasi agar seirama dengan perkembangan organisasi untuk memenuhi kebutuhan sistem informasi organisasi di masa yang akan datang. Menurut (Cassidy, 2006), meskipun alasan setiap perancangan IS/IT Strategic Planning itu berbeda, tetapi terdapat kesamaan dalam manfaat dari IS/IT Strategic Planning. Terdapat banyak nilai lebih dan manfaat dalam fungsi IS/IT Strategic Planning dibandingkan dengan banyak tanggung jawab SI/TI lainnya, manfaatnya adalah sebagai berikut: 1. Effective management of an expensive and critical asset of the organization. SI/TI merupakan asset perusahaan yang mahal dan kritikal, oleh karenanya perlu ada manajemen yang efektif dan kontinu sehingga dapat mengoptimalkan fungsi SI/TI tersebut serta dapat menghindari perusahaan dari kerugian yang ditimbulkan oleh SI/TI. 2. Improving communication and the relationship between the business and IS organization. Dengan meningkatnya komunikasi antara divisi SI/TI dan 15

10 manajemen bisnis akan memperoleh pemahaman yang sangat baik dan dapat dengan mudah mengidentifikasi bagaimana SI/TI dapat membantu tujuan perusahaan. 3. Aligning the IS direction and priorities to the business direction and priorities. Terbentuknya keselarasan SI/TI dan manajemen bisnis dalam arah dan prioritas yang sama, sehingga dapat dengan mudah mengidentifikasi tujuan perusahaan yang belum tercapai. 4. Identifying opportunities to use technology for a competitive advantage and increase the value to the business. SI/TI itu sendiri tidak memberikan keunggulan kompetitif, namun mendefinisikan ulang atau menyelaraskan dengan strategi bisnis dan mengoptimalkan proses bisnis dengan penggunaan SI/TI sehingga dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. 5. Planning the flow of information and processes. Merancang penyempurnaan dan standarisasi aliran SI/TI serta proses bisnis sehingga mudah untuk melakukan bisnis jika dilihat dari perspektif konsumen eksternal. 6. Efficiently and effectively allocating IS Resources. Mengoptimalkan sumber daya berwujud dan tidak berwujud, fleksibilitas desain dan keterampilan sumber ke dalam perencanaan serta dapat menjadi konsultan fokus pada bisnis yang dapat membantu perusahaan mengoptimalkan semua sumber daya. 7. Reducing the effort and money required throughout the life cycle of systems. Tanpa perencanaan yang tepat, siklus hidup tradisional tidak efisien dan menghabiskan waktu dan uang. Tinjauan vendor dan proses seleksi memakan waktu lama karena mungkin tidak persis jelas apa yang sedang perusahaan 16

11 cari, apa yang penting atau masalah apa yang sedang dicoba untuk dipecahkan. Pada dasarnya perencanaan strategi system informasi merupakan sebuah perencanaan jangka panjang dalam bidang SI/TI yang bersifat strategis yang terdiri dari dua komponen, yaitu komponen SI dan komponen TI. Untuk melakukan perencanaan strategi system informasi maka dibutuhkan perancangan serta perencanaan yang disesuaikan dengan tujuan bisnis perusahaan, hal tersebut membutuhkan peran serta dari pihak manajemen dan pihak-pihak terkait sehingga mampu menjelaskan maksud dan tujuan dari bisnis perusahaan kedalam perencanaan strategi system informasi Sebuah organisasi memerlukan perencanaan strategi SI/TI karena berbagai alasan antara lain: 1. Hasil perencanaan strategi SI/TI dapat digunakan sebagai bahan diskusi antara antara manajemen dan ahli SI/TI untuk menyamakan persepsi mereka tentang cara terbaik untuk menggunakan sumber daya informasi yang mereka miliki. 2. Membantu mengkomunikasikan masa depan perusahaan kepada pihak lain. 3. Membantu pihak manajemen dan ahli SI/TI dalam membuat keputusan mendasar terkait dengan bagaimana SI/TI akan diarahkan untuk membantu bisnis organisasi. 4. Membantu perusahaan untuk menghadapi kemungkinan yang terburuk. 5. Membantu mengalokasikan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk mengembangkan SI/TI yang penting dan bermanfaat bagi bisnis 17

12 organisasi termasuk anggaran yang harus disediakan untuk pengembangan SI/TI tersebut Metodologi Perencanaan Strategis SI/TI Versi Ward & Peppard Perencanaan strategis SI/TI merupakan proses identifikasi portofolio aplikasi SI berbasis komputer yang akan mendukung organisasi dalam pelaksanaan rencana bisnis dan merealisasikan tujuan bisnisnya. Perencanaan strategis SI/TI mempelajari pengaruh SI/TI terhadap kinerja bisnis dan kontribusi bagi organisasi dalam memilih langkah-langkah strategis. Selain itu, perencanaan strategis SI/TI juga menjelaskan berbagai tools, teknik, dan kerangka kerja bagi manajemen untuk menyelaraskan strategi SI/TI dengan strategi bisnis, bahkan mencari kesempatan baru melalui penerapan teknologi yang inovatif (Ward & Peppard, 2002). Model perencanaan strategi SI/TI menurut Ward dan Peppard (2002) terdiri dari tiga tahapan, yaitu: tahapan masukan, tahapan proses dan tahapan keluaran, seperti ditunjukan pada gambar 2.4 berikut ini. 18

13 Gambar 2. 4 IT/IS Strategic Planning Model (Sumber: Ward & Peppard, 2002) Tahapan masukan pada model IT/IS Strategic Planning membahas kondisi lingkungan dalam suatu oranisasi baik internal maupun eksternal. Pada tahap ini akan diidentifikasi dan dianalisa menjadi suatu nilai utama dalam IT/IS Strategic Planning, komponen tersebut terdiri dari: 1. Analisis lingkungan bisnis internal, yang mencakup aspek-aspek strategi bisnis saat ini, sasaran, sumber daya, proses, serta budaya nilai-nilai bisnis organisasi. Analisis lingkungan bisnis internal digunakan untuk mengetahui strategi bisnis organisasi pada saat ini, visi, misi dan tujuan organisasi, aktivitas dan proses bisnis organisasi, sumber daya yang dimiliki dan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi. 2. Analisis lingkungan bisnis eksternal, yang mencakup aspek-aspek ekonomi, industri, dan iklim bersaing perusahaan. Lingkungan bisnis eksternal dapat 19

14 memacu perusahaan untuk maju dan bersaing namun juga dapat memberikan hambatan bahkan ancaman terhadap kelangsungan hidup organisasi. 3. Analisis lingkungan SI/TI internal, yang mencakup kondisi SI/TI organisasi dari perspektif bisnis saat ini, bagaimana kematangannya (maturity), bagaimana kontribusi terhadap bisnis, keterampilan sumber daya manusia, sumber daya dan infrastruktur teknologi, termasuk juga bagaimana portofolio dari SI/TI yang ada saat ini. 4. Analisis lingkungan SI/TI eksternal, yang mencakup tren teknologi dan peluang pemanfaatannya, serta penggunaan SI/TI oleh kompetitor, pelanggan dan pemasok.analisis ini digunakan untuk mendapatkan pemahaman terhadap perkembangan SI/TI diluar organisasi yang dapat memberikan dampak terhadap kelangsungan hidup organisasi. Tujuan dari analisis ini tidak hanya berkutat pada pengembangan teknologi mutakhir namun juga mengotimalkan teknologi yang sudah ada untuk menghemat anggaran atau menggunakan teknologi dengan cara yang belum terpikir sebelumnya. 5. Future Application Portfolio, merupakan usulan aplikasi yang akan dikembangkan organisasi pada masa yang akan datang dengan tujuan untuk mengintegrasikan setiap unit organisasi dan menyesuaikan irama perkembangan teknologi dengan perkembangan bisnis organisasi. 6. Current Application Portfolio, merupakan aplikasi sistem informasi yang telah atau sedang digunakan oleh organisasi. Indentifikasi keuntungan dan kekuatan yang diberikan oleh aplikasi tersebut untuk menghadapi iklim persaingan yang dihadapi organisasi saat ini. 20

15 Tahapan Proses, merupakan tempat dimana informasi yang diperoleh, hasil analisa yang diperoleh dari tahapan masukan akan diolah untuk menghasilkan keluaran berdasarkan metode yang digunakan. Sedangkan tahapan keluaran merupakan bagian yang dilakukan untuk menghasilkan suatu dokumen perencanaan strategis SI/TI yang isinya terdiri dari: 1. Business IS Strategy, yang mencakup bagaimana setiap unit/fungsi bisnis akan memanfaatkan SI/TI untuk mencapai sasaran bisnisnya, portofolio aplikasi dan gambaran arsitektur informasi. 2. IT Strategy, yang mencakup kebijakan dan strategi bagi pengelolaan teknologi dan sumber daya manusia SI/TI. 3. IS/IT Management Strategy, yang mencakup elemen-elemen umum yang diterapkan melalui organisasi, untuk memastikan konsistensi penerapan kebijakan SI/TI yang dibutuhkan. Berikut ini kelebihan metodologi perencanaan strategis SI versi John Ward (Atmaja, 2002): 1. Adanya alur logis renstra SI yang mudah dan relatif lengkap, yakni identifikasi lingkungan internal dan eksternal bisnis organisasi SI/TI, mencari gap informasi, membuat strategi SI yang mendukung bisnis, membuat strategi manajemen SI/TI, dan pemetaan beserta analisis strategi/aplikasi SI/TI saat ini dibandingkan dengan strategi/aplikasi SI/TI usulan. 2. Tersedianya alat pemrosesan rencana strategi berupa diagram/kuadran, teori pendukung, batasan, dan grafik/tabel yang lengkap serta mendukung penciptaan strategi SI/TI yang baik. 21

16 3. Tools dan teori yang ada memberikan gambaran mengenai keadaan lingkungan eksternal bisnis yang dapat dimanfaatkan oleh organisasi dalam meraih peluang dan meningkatkan keunggulan kompetitif. 4. Adanya prosedur yang merekam kegiatan dan proses internal non-teknis SI/TI organisasi berupa budaya organisasi, pelatihan karyawan, pertimbangan penggunaan metode tertentu dalam melaksanakan proyek, dan investasi. 5. Adanya prosedur dalam memilih teknologi yang ada dan disesuaikan dengan kebutuhan serta strategi SI organsiasi 2.4. Perangkat Analisis Perencanaan Strategis SI/TI Metode dan perangkat analisis yang digunakan dalam perencanaan strategi SI/TI dalam hal ini meliputi, analisis SWOT, analisis PEST, metode Critical Success Factor, analisis Value Chain (Value Network), analisis Porter s Five Force, dan McFarlan s Strategic Grid (Ward & Peppard, 2002) SWOT Analysis Analisis SWOT merupakan analisis tentang sumber daya internal dan eksternal perusahaan yang menyediakan gambaran menyeluruh tentang posisi bisnis perusahaan. Analisis SWOT diperlukan agar usaha untuk pembuatan strategi dapat sesuai dengan kemampuan sumber daya perusahaan, yang dipisahkan dalam keseimbangan antara kekuatan (Strength) dan kelemahan 22

17 (Weakness) perusahaan. Pada kondisi eksternal dipisahkan kedalam kondisi kompetitif industri dimana perusahaan itu ada, kesempatan (opportunity) yang dimiliki oleh perusahaan serta ancaman (threat) eksternal terhadap keuntungan perusahaan. Analisis SWOT perusahaan merupakan hal yang penting dalam pembuatan strategi bisnis perusahaan agar potensi yang dimiliki perusahaan dapat dimanfaatkan secara optimal serta mencegah ancaman yang datang atau untuk mengeksekusi kesempatan yang akan datang. Menurut (Strickland & Thompson, 2005), SWOT dapat didefinisikan sebagai berikut: 1. Strength (Kekuatan) Merupakan suatu hal yang dapat dilakukan dengan baik dalam perusahaan atau suatu karakteristik yang dapat meningkatkan kompetensi perusahaan. Beberapa bentuk Strength: a. Keahlian perusahaan b. Aset-aset fisik yang penting c. Sumber daya manusia d. Aset-aset penting organisasi e. Aset-aset penting lainnya yang tidak dapat dilihat seperti data perusahaan f. Kemampuan kompetitif perusahaan g. Posisi perusahaan yang menguntungkan dalam pasar h. Kerjasama antar perusahaan 23

18 2. Weakness (Kelemahan) Merupakan kekurangan yang ada pada perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain atau kondisi yang menempatkan perusahaan pada suatu kerugian. Kelemahan internal perusahaan dapat berupa: a. Kekurangmampuan atau kekurangahlian dalam berkompetisi b. Kurangnya aset-aset penting untuk berkompetisi c. Lemah dalam area-area kunci pada kompetisi 3. Opportunity (Kesempatan) Merupakan salah satu faktor penting dalam membentuk strategi perusahaan yang tergantung pada kondisi perusahaan saat ini, opportunity disini dapat sangat bervariasi mulai dari cukup sampai berlebih, dari cukup menarik hingga sangat menarik. Opportunity yang paling relevan dengan keadaan perusahaan adalah yang dapat menawarkan keuntungan, dapat meningkatkan sisi kompetitif perusahaan dan yang sesuai dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan. 4. Threat (Ancaman) Merupakan faktor yang terbentuk dari munculnya faktor eksternal perusahaan seperti dibawah ini : a. Teknologi baru yang lebih murah atau lebih baik b. Pesaing yang memperkenalkan produk baru c. Masuknya kompetitor baru 24

19 d. Peraturan yang lebih membebani perusahaan dari pada pesaing e. Kenaikan suku bunga f. Potensi pengambilalihan perusahaan secara paksa Diagram analisis SWOT menurut (Rangkuti, 2000) digambarkan pada gambar 2.5, yaitu merupakan diagram yang berfungsi untuk mengidentifikasi situasi dan posisi yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan bisnis berdasarkan analisis faktor-faktor strategi internal yang dimiliki perusahaan dan eksternal yang dihadapi perusahaan. Gambar 2. 5 Diagram SWOT (Sumber: Rangkuti, 2000) Analisis SWOT dibagi menjadi 4 kuadran yang mewakili setiap kondisi berikut : 1. Kuadran 1, merupakan situasi yang sangat menguntungkan perusahaan karena perusahaan memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy) 25

20 2. Kuadran 2, merupakan kondisi yang menghadapi berbagai macam ancaman, namun perusahaan yang ada pada kuadran ini tetap memiliki kekuatan dari sisi internal. Strategi yang diterapkan adalah menggunakan peluang jangka panjang dengan cara diversifikasi (produk atau pasar) 3. Kuadran 3, pada kondisi ini perusahaan memiliki peluang yang besar, namun mempunyai beberapa kendala pada sisi internal. Perusahaan harus menyelesaikan masalah yang ada di internal sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. 4. Kuadran 4, situasi ini sangat tidak menguntungkan perusahaan karena harus menghadapi berbagai ancaman dari sisi eksternal dan kelemahan di sisi internal perusahaan. Matriks SWOT digunakan untuk menyusun faktor strategis perusahaan dan menggambarkan bagaimana peluang maupun ancaman eksternal (EFAS) yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan (IFAS) yang dimiliki. Cara membuat matriks SWOT dengan menggunakan faktor strategi eksternal maupun internal, yaitu dengan mentransfer peluang dan ancaman dari table EFAS serta mentransfer kekuatan dan kelemahan dari table IFAS ke dalam sel yang sesuai di matriks SWOT, yang kemudian membandingkan faktor strategis tersebut dan dibuatkan empat set kemungkinan alternatif strategi (SO, ST, WO, WT), Pada gambar 2.6 berikut ini dijelaskan mengenai matriks SWOT menurut (Rangkuti, 2000). 26

21 Gambar 2. 6 Matriks SWOT (Sumber: Rangkuti, 2000) a. Strategi SO : Strategi ini dibuat dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut peluang sebesar-besarnya b. Strategi WO: Strategi ini menggunakan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalisir kelemahan yang ada. c. Strategi ST : strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman yang muncul d. Strategi WT: strategi ini bersifat defensif yaitu berusaha meminimalisir kelemahan yang ada serta menghindari ancaman yang muncul PEST Analysis Analisis PEST (Political, Economic, Social, and Technological) merupakan analisa yang digunakan untuk mengidentifikasi lingkungan eksternal perusahaan yang terdiri beberapa faktor lingkungan yaitu politik, ekonomi, sosial dan teknologi. 27

22 These environmental factors are normally considered together, in the early stages of strategic thinking, using a PEST (Political, Economic, Social and Technological) analysis approach (legal factors are normally included with political factors and ecology with social factors in a standard PEST analysis). These are important because of the speed with which they are changing and the effect they have on an increasingly global business marketplace. Careful monitoring of these factors may lead to significant business opportunities or identification of potential threats in time to take action to mitigate the effects. Some examples will serve to illustrate the need for analysis. (Ward & Peppard, 2002) Faktor-faktor tersebut dianalisa dengan cara sebagai berikut: 1. Politik Politik merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kondisi suatu Negara, hal ini akan berdampak pada kelangsungan hidup suatu industri. Analisa PEST ini dilakukan denan mengidentifikasi peraturanperaturan pemerintah tentang suatu industri yang sesuai dengan suatu organisasi. 2. Ekonomi Ekonomi merupakan salah satu faktor yang memberi efek langsung tentang kondisi keuangan suatu organisasi terutama untuk organisasi yang menggunakan mata uang yang berbeda dalam menjalankan bisnisnya, ancaman seperti inflasi, peraturan pajak atau nilai pasar uang sangat mempengaruhi kondisi suatu perusahaan. 3. Sosial 28

23 Lingkungan social merupakan faktor yang didalamnya terdapat bagaimana kesejahteraan ataupun kondisi di lingkungan publik, tingkat populasi dan isu yang sedang berkembang. Analisa ini bertujuan untuk mengidentifikasi seberapa besar kesempatan organisasi untuk mengambil peluang dari lingkungan sosial. 4. Teknologi Teknologi merupakan faktor penggunaan teknologi yang sedang tren di dunia dalam suatu industri, hal ini bertujuan untuk melihat apakah teknologi tersebut dapat digunakan untuk mendukung tujuan perusahaan dengan menganalisa faktor kebutuhan bisnis dan operasional organisasi Critical Success Factor (CSF) Analysis Analysis Critical Success Factors (CSF) dapat memberikan dampak yang baik bagi keselarasan metodologi. CSF dalam konteks perencanaan strategis sistem informasi digunakan untuk menafsirkan dengan jelas tujuan, taktik, dan kegiatan operasional dalam hal kebutuhan informasi kunci dan manajer dan kekuatan dan kelemahan dari sistem organisasi yang sudah ada. Rokart mendefinisikan CSF sebagai untuk setiap bisnis terbatasnya jumlah daerah hasil, jika memuaskan maka akan memastikan kesuksesan organisasi dalam persaingan (Pant dan Hsu, 1995). Analisis CSF merupakan suatu ketentuan dari organisasi dan lingkungannya yang berpengaruh pada keberhasilan atau kegagalan. CSF dapat ditentukan jika objektif organisasi telah diidentifikasi. Tujuan dari CSF adalah menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan 29

24 aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan. Peranan CSF dalam perencanaan strategis adalah sebagai penghubung antara strategi bisnis organisasi dengan strategi sistem informasi yang dimiliki, memfokuskan proses perencanaan strategis sistem informasi pada area yang strategis, memprioritaskan usulan aplikasi sistem informasi dan mengevaluasi strategi sistem informasi, seperti terlihat pada gambar 2.7. Gambar 2. 7 Penyusunan CSF (Sumber : Ward & Peppard, 2002) Berikut adalah kegunaan dari analisa CSF: 1. Adalah teknik yang melibatkan management senior untuk mengembangkan strategi SI, karena secara keseluruhannya didapat dari isu-isu bisnis dan dalam mencapai komitmen mereka untuk mengajukan langkah-langkah SI dalam berkontribusi sehingga memperoleh pencapaian dari area-area kritis. 30

25 2. Memungkinkan untuk menghubungkan projek-projek SI melalui objektifobjektif CSF, dan juga menunjukkan keselarasan dengan strategi bisnis, dan menyediakan dasar yang menarik untuk mendapatkan keseluruhan perjanjian oleh level top management. 3. Dalam interview individu dengan management senior, adalah pendongkrak yang bagus untuk menggali kebutuhan informasi yang dibutuhkan. 4. Dengan menyediakan hubungan antara tujuan dengan kebutuhan informasi, CSF memainkan peranan penting dalam memprioritaskan potensial investasi bagi perusahaan. 5. Berguna terutama dalam perrencanaan SI ketika strategi bisnis tidak mengalami kemajuan melampaui tujuan dengan memfokuskan perhatian pada aspek bisnis yang paling penting untuk diambil tindakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. 6. Akan menjadi sangatlah penting ketika dijalankan dengan analisa value chain dalam mengidentifikasi proses-proses yang paling kritis, dan memungkinkan kepemilikan CSF dan juga terkait dengan tindakantindakan yang ditunjuk dengan tepat Value Chain Analysis Analisis rantai nilai (value chain) dikemukakan oleh Michael Porter pada tahun Menurut Porter, setiap perusahaan adalah kumpulan kegiatan yang dilakukan untuk produksi, pemasaran, pegiriman dan dukungan terhadap produk. Keseluruhan kegiatan ini dapat direperentasikan dengan 31

26 menggunakan value chain. Porter juga menjelaskan bahwa teknologi informasi adalah salah satu pendukung utama dari value chain (Pant dan Hsu, 1995). Analysis Value Chain untuk memetakan seluruh proses kerja yang terjadi dalam organisasi menjadi dua kategori aktivitas, yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Mengacu pada dokumen organisasi yang menyebutkan tugas dan fungsi setiap unit kerja berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap proses kerja yang terjadi di masing-masing unit kerja, secara diagram value chain dapat terlihat seperti gambar 2.8. Gambar 2. 8 Value Chain Analysis (Sumber: Ward & Peppard, 2002) Pendekatan rantai nilai pertama membedakan antara dua jenis kegiatan bisnis: a. Primary activities (Kegiatan Utama): memungkinkan perusahaan untuk memenuhi perannya dalam rantai nilai pada industri yang bertujuan memuaskan pelanggan. Pada model Potter ada lima aktifitas utama yang 32

27 harus ada yaitu inbound logistics, operations (production), outbound logistics, marketing & sales, service. b. Support activities: Aktifitas pendukung yang diperlukan untuk mendukung Primary activities (aktifitas utama). Pada model Potter ada empat aktifitas pendukung yaitu Firm Infrastructure, Human Resource Management, Technology, Procurement. Tujuan utama dari penggunaan value chain adalah untuk menggambarkan aktifitas utama bisnis yang dilakukan oleh perusahaan, dan bagaimana aktifitas tersebut menambahkan nilai pada pelanggan dan memperoleh sumber daya dari para supplier. Penting juga untuk memisahkan aktifitas utama dan aktifitas pendukung dalam bisnis dalam suatu organisasi. Perusahaan perlu berhati-hati dalam menentukan aktifitas utama dan pendukung dalam organisasi. Hanya aktifitas yang berkontribusi menghasilkan nilai secara langsung kepada pelanggan atau supplier disebut sebagai aktifitas utama (Ward dan Peppard, 2002) Porter s Five Forces Analysis Pada semua aktivitas bisnis pastinya tidak lepas dari persaingan dimana terdapat perusahaan serupa yang menghasilkan barang atau jasa sejenis. Selain itu pula ada produk maupun jasa yang bisa menggantikan produk yang ada. Teori persaingan yang dikemukakan Michael Porter (1985) sangat terkenal dan sering digunakan untuk kebutuhan analisa persaingan (competition analysis). Teori tersebut dikenal dengan istilah Porter Five Forces Model. 33

28 Porter menilai bahwa perusahaan berkompetisi tidak hanya dengan perusahaan sejenisnya, karena biasanya perusahaan menganalisa hanya pesaing langsung dan terjebak dalam competitor oriented. Sehingga mengaburkan visi dan sasaran pasarnya. Dalam Five Forces Model diungkap pula bahwa perusahaan juga bersaing dengan pesaing-pesaing yang potensial, yaitu yang akan memasuki pasar, para pemasok atau supplier, para pembeli atau konsumen juga perusahaanperusahaan yang menghasilkan produk pengganti. Model ini dijelaskan pada gambar 2.9 diagram Porter s Five Forces yang terdiri dari lima kekuatan yang menentukan daya tarik keuntungan jangka panjang dari suatu pasar atau segmen pasar, yaitu: ancaman pesaing baru (threat of new competitors), daya tawar pemasok (the bargaining power of suppliers), daya tawar pelanggan (the bargaining power of customers), produk pengganti atau layanan (substitute products or services) dan persaingan di antara perusahaan yang ada dalam suatu industri tertentu (rivalry among exixting competitors). Threat of New Entrants Bargaining Power of Suppliers Rivalry among Existing Competitors Bargaining Power of Buyers Threat of Substitutes Gambar 2. 9 Diagram Porter s Five Forces (Sumber: Ward & Peppard, 2002) 34

29 1. Rivalry among existing competitors Merupakan persaingan yang terjadi antara perusahaan dalam satu industri yang sama. 2. Bargaining Power of Buyers Pembeli pada umumnya senang membeli produk dengan harga serendah mungkin, dan menyebabkan berkurangnya laba perusahaan. Pembeli juga umumnya menuntut kualitas yang lebih tinggi juga pelayanan yang lebih baik serta pengingkatannya setiap waktu. Semakin banyaknya pilihan produk-produk yang tersedia juga dapat meningkatkan kekuatan tawar dari pembeli. 3. Bargaining Power of Suppliers Semakin sedikit jumlah perusahaan yang menyediakan bahan yang dibutuhkan dan semakin penting produk yang dipasok akan meningkatkan posisi tawarnya. Pemasok merupakan ancaman serius bagi perusahaan jika mereka memutuskan untuk merubah tipe bisnisnya dari supplier menjadi produsen dan pesaing bisnis perusahaan. 4. Threat of New Entrants Ancaman yang ditimbulkan oleh pendatang baru, kekuatan ancaman ini biasanya dipengaruhi besar kecilnya hambatan untuk masuk ke dalam industri yang dijalankan. Hambatan tersebut contohnya: besarnya biaya investasi yang dibutuhkan, perizinan, akses terhadap bahan baku, akses terhadap saluran distribusi dan banyak lagi. Biasanya semakin tinggi hambatan masuk, semakin rendah ancaman yang masuk dari pendatang baru. 35

30 5. Threat of Substitute Products Jika harga yang ditawarkan produk subtitusi (pengganti) tersebut lebih murah dan mutu serta kualitas produk tersebut sama atau melebihi produk yang ada maka akan menjadi ancaman yang serius bagi perusahaan. Tingkat ketersediaannya juga dapat membatasi keleluasaan perusahaan dan dapat menjadi salah satu hal yang diperhitungkan perusahaan dalam menentukan harga produk yang dihasilkannya Mc Farlan s Strategic Grid Analysis Aplikasi dalam keseluruhan data processing, system informasi manajemen dan sistem informasi strategis perlu direncanakan dan dikelola sesuai dengan proses bisnis sekarang dan yang akan datang. Model portofolio tradisional yang digunakan untuk mempertimbangkan hubungan antara sistem satu dengan yang lain dan tugas-tugas yang dilakukan sehubungan dengan keberhasilan bisnis. Model portfolio aplikasi dalam perencanaan strategi system informasi yang dikemukakan oleh McFarlan pada tahun 1984 meliputi empat kategori, yaitu: key support, high potential, key operational dan strategic applications. Pengelompokan kategori tersebut mempertimbangkan kontribusi SI/TI dalam mendukung bisnis perusahaan berdasarkan dampak industry yang tersaji pada gambar 2.10 (McFarlan, 1984); Ward & Pepard, 2002). 36

31 Gambar McFarlan s Startegic Grid (Sumber: Ward & Peppard, 2002, h239) Kategori portfolio aplikasi terbagi menjadi empat kategori yaitu: 1. Strategic, adalah aplikasi yang memiliki pengaruh kritis terhadap keberhasilan bisnis organisasi di masa yang akan datang. Aplikasi strategic akan memberikan keunggulan bersaing (competitive advantage). Aplikasi dikatakan strategic bukan karena teknologi yang digunakan melainkan dampaknya terhadap proses bisnis organisasi. 2. Key Operational, adalah aplikasi yang menunjang kelangsungan hidup organisasi. Apabila aplikasi ini terhenti, maka perusahaan tidak akan berjalan dengan normal dan menurunkan keunggulan bersaing. 3. Support, adalah aplikasi yang mendukung perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas namun tidak memberikan competitive advantage. 4. High Potential, adalah aplikasi yang mungkin dapat menciptakan competitive advantage bagi organisasi di masa yang akan datang. 37

32 2.4.7 IT Balanced Scoredcard Balanced Scorecard pertama kali dipublikasikan oleh Kaplan dan Norton balanced scorecard pada awal diperkenalkan adalah sebuah suatu sistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dapat memberikan pemahaman kepada manager tentang performance bisnis (Grembergen, 2000). Martinsons, Davison, dan Tse (1999) menunjukkan bahwa empat perspektif balanced scorecard mungkin memerlukan beberapa modifikasi untuk menjadikan scorecard IT efektif. Alasan mereka adalah bahwa departemen TI internal merupakan pemasok layanan eksternal, biasanya pembuatan proyek TI lebih diutamakan untuk kepentingan pengguna akhir maupun organisasi secara keseluruhan dibandingkan pelanggan individu. Keempat perspektif tersebut adalah: 1. Perspektif kontribusi perusahaan Perspektif ini fokus tentang bagaimana perusahaan memandang divisi IT dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan kompetitif terhadap investasi IT. Sasarannya adalah pengendalian investasi atas aplikasi yang akan digunakan, nilai bisnis dari penggunaan proyek IT yang baru dan sedang berjalan di perusahaan. 2. Perspektif orientasi pengguna Perspektif ini fokus tentang bagaimana pengguna melihat divisi IT dengan tujuan pengoptimalan aplikasi SI/TI untuk mendapatkan keuntungan 38 kompetitif bagi perusahaan, hal ini dapat dilakukan dengan memberi

33 dukungan terhadap IT untuk menyediakan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna aplikasi. 3. Perspektif keunggulan operasional Perspektif ini fokus tentang seberapa optimal operasional SI/TI dalam suatu perusahaan, hal ini diukur dengan fokus kepada komputerisasi dengan misi untuk menyampaikan informasi secara efektif dan efisien serta kualitas pelayanan yang sesuai dengan tujuan perusahaan. 4. Perspektif orientasi masa depan Perspektif ini fokus tentang bagaimana infrastruktur atau sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat mendukung tujuan perusahaan, yaitu dengan mengadakan pelatihan atau pendidikan secara periodic sehingga dapat meningkatkan skill personil. Pada gambar 2.11 berikut ini dijelaskan mengenai standar IT Balanced Scorecard. 39

34 Gambar Standard IT Balanced Scorecard (Sumber: Grembergen, 2000) 2.5. Pengertian Asuransi Asuransi dapat didefinisikan dari beberapa segi berikut: 1. Segi Ekonomi Asuransi merupakan lembaga keuangan sebab melalui asuransi dapat dikumpulkan dana besar yang digunakan untuk membiayai pembangunan. Selain itu, bermanfaat bagi masyarakat yang berpartisipasi dalam asuransi karena sesungguhnya asuransi bertujuan memberikan perlindungan atas kerugian keuangan (financial loss) yang ditimbulkan peristiwa tidak diduga. 2. Segi Hukum Menurut Undang-Undang No.2 Tahun 1992 tentang usaha peransurasian menyatakan asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian dengan siapa 40

35 pihak penanggung mengikat diri kepada pihak tertanggung dengan menerima premi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung dan timbul dari peristiwa yang tidak pasti atau memberikan pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Dalam definisi tersebut terdapat beberapa unsur asuransi sebagai berikut: a. Pihak yang berhak atas penggantian kerugian disebut tertanggung. b. Pihak yang bersedia mengganti kerugian disebut penanggung. c. Pembayaran yang diterima penanggung disebut premi. d. Kontrak asuransi disebut polis. e. Kerugian yang dihadapi tertanggung disebut ekspor kerugian Penelitian Sebelumnya Pada table 2.1 berikut ini dijabarkan beberapa penelitian terdahulu dalam hubungannya dengan perencanaan strategi system informasi pada bidang bisnis asuransi dan perusahaan yang memiliki latar belakang permasalahan serupa dengan menggunakan beberapa metode perencanaan system informasi. 41

36 42 Tabel 2. 1 Penelitian Sebelumnya No Judul Penelitian Deskripsi Metodologi Cara Pengujian Hasil 1. Perencanaan Strategis Penelitian yang bertujuan Framework Anita Cassidy IT Blueprint yang Sistem Informasi untuk menyusun sebuah berupa portfolio Menggunakan Metode dokumen perencanaan SI/TI Anita Cassidy (Studi strategis yang disebut Kasus: PT. Medika dokumen Information Antapani) (Fauzi & Kusumo, 2014) 2. Perencanaan strategis Sistem Informasi Asuransi Kendaraan Bermotor pada PT.XYZ. (Melwani & Morgan, 2013) 3. Perencanaan strategis sistem informasi pada lembaga keuangan mikro studi kasus: PT. Bank Perkreditan System Strategic Plan atau dokumen ISSP studi kasus pada PT. Medika Antapani Penelitian tentang perencanaan strategis Sistem Informasi pada bidang Asuransi Kendaraan Bermotor studi kasus pada PT.XYZ Penelitian tentang perencanaan strategis sistem informasi dengan studi kasus pada di PT. BPR Bumi Asih, Metode Ward & Peppard (2002) dengan menggunakan tools analysis : Porter five Forces, Value Chain Analysis, CSF, SWOT Metode Ward dan Peppard konsep dasar perencanaan strategis SI, dan metodologi James Martin, Wetherbe, Tozer Terdapat 4 Tahapan yaitu: 1. Fase visioning 2. Fase analysis 3. Fase Direction 4. Fase Recommendation Dengan menggunakan tools analysis sebagai berikut: 1. Analisis SWOT 2. Matriks Value Chain 3. Balanced Scorecard 4. Matriks IFAS/EFAS 5. IS Scorecard 6. EA Scorecard 1. Analisis Five Forces 2. Analisis Value Chain 3. Identifikasi CSF berdasarkan tujuan bisnis 4. Analisis Kebutuhan Informasi Berdasarkan CSF dan SWOT 1. Tahap input dilakukan identifikasi visi, misi dan pengumpulan data. 2. Tahap analisis dilakukan analisis lingkungan bisnis dan Rencana strategis sistem informasi, penerapan dan pemilihan teknologi informasi berupa Portofolio SI/TI Output yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah suatu Model kombinasi antara

37 No Judul Penelitian Deskripsi Metodologi Cara Pengujian Hasil rakyat Bumi Asih dimana dalam dan Be Vissta Planning. analisis lingkungan sistem terpusat Group (J S Tarigan, pengembangan SI/TI informasi. (centralized) yakni 2007) nya belum mempunyai 3. Terakhir tahap output fungsi yang bersifat acuan atau arah yang dilakukan perumusan misi dan kebijakan dan jelas, perencanaan atau strategi SI/TI serta strategi strategis, dan implementasi SI/TI manajemen informasi sistem. tersebar seringkali tidak sejalan (decentralized) dengan rencana bisnis yakni operasional perusahaan. Data yang SI/TI yang tidak akurat dan tidak dilakukan di cukupnya informasi masing-masing unit membuat manajemen kerja SI/TI. sukar mengambil keputusan bisnis secara cepat dan tepat. 4. The Effects of Strategic Penelitian yang bertujuan Penelitian Kuantitatif Mengumpulkan data kuesioner dari Penelitian Planning on Financial untuk mengidentifikasi dengan menggunakan 384 sampel kemudian dianalisis menunjukkan bahwa Performance of Private perencanaan strategis Kuesioner untuk dengan software SPSS22 untuk empat faktor dari Insurance Companies in terhadap kinerja keuangan mengumpulkan data. mendapatkan hasil proses strategis, Iran (Irajpour & perusahaan asuransi Main hypothesis: Taking menggunakan Zabihi,2015) swasta di Iran and implementation of strategic analysis strategic planning in tools, strategic tool private insurance dan fokus pada isuisu companies affects various strategis indices of financial mempengaruhi performance. kinerja keuangan dan 43

38 No Judul Penelitian Deskripsi Metodologi Cara Pengujian Hasil kebutuhan Secondary hypothesis 1. Using strategic process in private insurance companies affects financial performance index. 2. Concentrating on strategic issues in private insurance companies affects financial performance index. 3. Strategic tools in private insurance companies affects financial performance index. 4. Using strategic analysis tools private insurance companies affects financial performance index. perencanaan strategis. untuk 44

39 45

40 46 Contents BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Strategi Penyelarasan Strategi Bisnis Dengan Sistem Informasi Perencanaan Strategis SI dan TI Metodologi Perencanaan Strategis SI/TI Versi Ward & Peppard Perangkat Analisis Perencanaan Strategis SI/TI SWOT Analysis PEST Analysis Critical Success Factor (CSF) Analysis Value Chain Analysis Porter s Five Forces Analysis Mc Farlan s Strategic Grid Analysis IT Balanced Scoredcard Pengertian Asuransi Penelitian Sebelumnya Tabel 2. 1 Penelitian Sebelumnya... 41

41 Gambar 2. 1 Business and IS plan alignment Gambar 2. 2 Hubungan Strategi Bisnis, Strategi SI dan Strategi TI Gambar 2. 3 The new IS/IT Alignment Gambar 2. 4 IT/IS Strategic Planning Model Gambar 2. 5 Diagram SWOT Gambar 2. 6 Matriks SWOT Gambar 2. 7 Penyusunan CSF Gambar 2. 8 Value Chain Analysis Gambar 2. 9 Diagram Porter s Five Forces Gambar McFarlan s Startegic Grid Gambar Standard IT Balanced Scorecard

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satunya adalah penelitian yang melakukan analisa lingkungan internal dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satunya adalah penelitian yang melakukan analisa lingkungan internal dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian yang dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan kajian. Berikut ini adalah pemaparan secara singkat yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Menurut Robbins dan Coulter dalam Tisnawatisule dan Saifullah (2005), perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari penerapan tujuan organisasi, menentukan strategi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi

BAB II LANDASAN TEORI. Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi STI Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi STI yang selaras dengan strategi bisnis perusahaan. Hal ini sangat diperlukan agar investasi yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategis STI Cassidy (2006:41) mendefinisikan perencanaan adalah suatu proses penetapan tujuan organisasi/perusahaan, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen dan Perencanaan Strategis SI/TI (Pertemuan Pertama) Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard)

Sistem Informasi Manajemen dan Perencanaan Strategis SI/TI (Pertemuan Pertama) Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard) Sistem Informasi Manajemen dan Perencanaan Strategis SI/TI (Pertemuan Pertama) Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard) 1 Pokok Bahasan dalam Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard)

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA LEMBAGA PENDIDIKAN GILLAND GANESHA PALEMBANG

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA LEMBAGA PENDIDIKAN GILLAND GANESHA PALEMBANG PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA LEMBAGA PENDIDIKAN GILLAND GANESHA PALEMBANG Dina Widiana (Dyna_Chuby@yahoo.com), Gesy Varadiba (gvaradiba@yahoo.com) Hendri Sopryadi (Hendri@mdp.ac.id) STMIK

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi. mengkoordinasikan kegiatan (Coulter, 1999, p200).

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi. mengkoordinasikan kegiatan (Coulter, 1999, p200). 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Definisi Perencanaan Perencanaan adalah suatu proses yang melibatkan penentuan sasaran atau tujuan organisasi, menyusun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENILITIAN

BAB III METODOLOGI PENILITIAN BB III METODOLOGI PENILITIN Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan untuk memperoleh berbagai data yang akan diproses menjadi informasi yang selanjutnya akan digunakan dalam penelitian. dapun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan membahas tentang semua aktifitas pengerjaan tugas akhir ini dalam melakukan analisis perencanaan strategis sistem informasi kami menggunakan metode Ward

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain

BAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori-teori Dasar/Umum Sub bab ini berisikan teori-teori yang dipakai dalam pembuatan skripsi mengenai perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi. 2.1.1. Pengertian Perencanaan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Dasar Enterprise Arsitektur 3.1.1. Enterprise Architecture Enterprise Architecture atau dikenal dengan arsitektur enterprise adalah deskripsi yang didalamnya termasuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Faktor yang penting dalam proses ITSP adalah penggunaan metodologi. Metodologi merupakan kumpulan dari metode, teknik dan alat yang digunakan dalam penelitian.

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WARD AND PEPPARD

LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WARD AND PEPPARD LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WARD AND PEPPARD Ari Wedhasmara Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya E-mail: a_wedhasmara@ilkom.unsri.ac.id,

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang didisain untuk dapat menyediakan lingkungan yang terintegrasi dan sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan di PT Goldfindo Intikayu Pratama merupakan penelitian yang menggunakan metode pengumpulan data untuk menganalisis permasalahan di suatu perusahaan dengan

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI penelitian. Pada bab ini akan dibahas literatur dan landasan teori yang relevan dengan 2.1 Tinjauan Pustaka Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat

Lebih terperinci

BAB III Landasan Teori

BAB III Landasan Teori BAB III Landasan Teori 3.1 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengintegrasikan dan mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga

BAB II LANDASAN TEORI. mengintegrasikan dan mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategis Sistem Informasi Perencanaan strategi sistem informasi adalah suatu proses penetapan tujuan organisasi/perusahaan, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan

Lebih terperinci

PEMBUATAN PORTOFOLIO APLIKASI DINAS XYZ

PEMBUATAN PORTOFOLIO APLIKASI DINAS XYZ PEMBUATAN PORTOFOLIO APLIKASI DINAS XYZ Khakim Ghozali, Achmad Holil Noor Ali Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember khakim@its-sby.edu, holil@its-sby.edu ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Strategic Strategy dalam sebuah perusahaan terdiri dari beberapa pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk mengembangkan bisnis, menarik dan melayani

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR

PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR Natalis Sariman Simbolon 1), Febriliyan Samopa ) 1) Magister

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan membahas tentang semua aktifitas mulai dari tahap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan membahas tentang semua aktifitas mulai dari tahap BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan membahas tentang semua aktifitas mulai dari tahap awal, tahap visioning, tahap analysis, tahap direction, dan tahap recommendation. Tahap perencanaan STI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dikoordinasikan untuk mencapai sebuah tujuan organisasi/perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI. dikoordinasikan untuk mencapai sebuah tujuan organisasi/perusahaan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategis SI/TI Menurut Cassidy (2006), perencanaan adalah suatu harapan dalam penetapan tujuan organisasi/perusahaan dan membuat sebuah rumusan sistem perencanaan

Lebih terperinci

MENETAPKAN STRATEGI SISTEM INFORMASI BISNIS Titien S. Sukamto

MENETAPKAN STRATEGI SISTEM INFORMASI BISNIS Titien S. Sukamto MENETAPKAN STRATEGI SISTEM INFORMASI BISNIS Titien S. Sukamto Menetapkan Strategi SI Sistem dan informasi sudah ada dan dijalankan secara normal Strategi harus mengidentifikasi apa yang sebenarnya diperlukan

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN METODE WARD AND PEPPARD DI BAGIAN POS INTERNASIONAL (Studi Kasus : PT POS PPC Bandung)

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN METODE WARD AND PEPPARD DI BAGIAN POS INTERNASIONAL (Studi Kasus : PT POS PPC Bandung) PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN METODE WARD AND PEPPARD DI BAGIAN POS INTERNASIONAL (Studi Kasus : PT POS PPC Bandung) Charel Samuel Matulessy, S.T.,M.Kom. 1 Frans Mathias P Sihombing

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Informasi. dikerjakan di masa yang akan datang (Sukarno, 2002, p129).

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Informasi. dikerjakan di masa yang akan datang (Sukarno, 2002, p129). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah proses untuk mengkaji apa yang hendak dikerjakan di masa yang akan datang (Sukarno, 2002,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian dalam setiap perilaku bisnis. Seiring dengan dinamika zaman, perspektif bisnis pun

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi. berkaitan dengan perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi. berkaitan dengan perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi. 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi Dalam Sub bab ini akan dijabarkan mengenai definisi dari teori-teori yang berkaitan dengan perencanaan strategi sistem dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Beberapa metode analisa yang digunakan dalam merumuskan strategi bisnis, ada dua metode dalam penelitian ini yaitu metode analisa SWOT dan Balance Scorecard.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Definisi strategi secara umum adalah rencana tindakan atau kebijaksanaan yang dibuat untuk mencapai suatu tujuan. Dan menurut beberapa ahli, strategi adalah arah dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani strategos yang dapat diterjemahkan sebagai komandan militer. Pada awalnya kata ini dipergunakan untuk kepentingan militer saja, tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi dewasa ini semakin meningkat serta dampak era globalisasi telah mengubah perilaku konsumen dan pelaku usaha. Perusahaan tidak saja

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perencanaan adalah suatu proses yang melibatkan penentuan sasaran atau tujuan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perencanaan adalah suatu proses yang melibatkan penentuan sasaran atau tujuan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Definisi Perencanaan Perencanaan adalah suatu proses yang melibatkan penentuan sasaran atau tujuan organisasi, menyusun strategi yang menyeluruh untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis dalam era informasi ini sangat kompetitif.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis dalam era informasi ini sangat kompetitif. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis dalam era informasi ini sangat kompetitif. Informasi merupakan kekuatan vital dalam menentukan jalannya suatu perusahaan, karena informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Business Model Menurut Alan Afuah business model adalah kumpulan aktivitas yang telah dilakukan sebuah perusahaan, bagaimana hal tersebut dilakukan, dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Berpikir Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk menjawab pertanyaan Apakah Strategi TI Bank Indonesia sudah sesuai dan sejalan dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Strategi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Berdasarkan John Ward dan Joe Peppard (2002, hal 44), strategi sistem informasi adalah suatu kebutuhan organisasi

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK YADIKA BANGIL

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK YADIKA BANGIL PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK YADIKA BANGIL Kurniawan Wahyu Haryanto 1) dan Hari Ginardi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Strategi IS/IT Strategi berasal dari kata Yunani yaitu strategos yang memiliki arti komandan militer pada zaman demokrasi Athena. Kata ini pada mulanya digunakan untuk kepentingan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tetapi juga harus didukung oleh lingkungan internal yang baik. Lingkungan internal

BAB 2 LANDASAN TEORI. tetapi juga harus didukung oleh lingkungan internal yang baik. Lingkungan internal BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Perencanaan Strategi Lingkungan dunia usaha yang terus berkembang menuntut hampir semua perusahaan untuk tidak hanya memikirkan lingkungan eksternal perusahaan saja, tetapi juga

Lebih terperinci

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI Titien S. Sukamto Pengantar Dalam proses mencapai keselarasan dan dampaknya, diperlukan adanya pemahaman akan lingkungan bisnis dan teknologi,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1. Pengertian Sistem Informasi Menurut Laudon (2006, p13), sistem informasi merupakan komponen-komponen yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penyusunan thesis ini adalah berdasar kepada metodologi yang buat oleh john ward yang sudah disesuaikan dengan tools

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu

BAB III LANDASAN TEORI. mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Menurut Robert A. Leitch, Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT MENGGUNAKAN METODE WARD DAN PEPPARD (STUDI KASUS BANK BPR JAWA TIMUR)

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT MENGGUNAKAN METODE WARD DAN PEPPARD (STUDI KASUS BANK BPR JAWA TIMUR) PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT MENGGUNAKAN METODE WARD DAN PEPPARD (STUDI KASUS BANK BPR JAWA TIMUR) Erwin Sutomo 1, *), Teguh Bharata Adji 2) dan Sujoko Sumaryono

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI (STUDI KASUS DI KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA)

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI (STUDI KASUS DI KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA) PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI (STUDI KASUS DI KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA) Vencias Markus Kawangung, Irya Wisnubhadra, Kusworo Anindito Program Studi Magister Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Definisi Perencanaan Dalam proses manajemen, yang menjadi titik awalnya adalah perencanaan. Jadi perencanaan sebagai awal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telah mengubah manusia dalam menyelesaikan semua pekerjaan dan segala aspek kehidupan manusia. Dimana teknologi informasi dan komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategis Perencanaan strategis (strategic plan) merupakan sebuah instrument manajemen. Sebagaimana instrument pada manajemen lainnya, perencanaan strategis digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi. mengkoordinasikan kegiatan (Robbins and Coulter, 2002, p176).

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi. mengkoordinasikan kegiatan (Robbins and Coulter, 2002, p176). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Definisi Perencanaan Perencanaan adalah suatu proses yang melibatkan penentuan sasaran atau tujuan organisasi. Menyusun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DENGAN MENGGUNAKAN METODOLOGI TOZER

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DENGAN MENGGUNAKAN METODOLOGI TOZER PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DENGAN MENGGUNAKAN METODOLOGI TOZER Andri Wijaya 1, Dana Indra Sensuse 2 1 Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan sistem dan teknologi informasi berkembang sangat pesat dalam berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka dimungkinkan penerapan

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Landasan Teori 3.1.1. Program Studi Sarjana Program ram studi merupakan penataan program akademik bagi bidang studi tertentu entu didedikasikan k untuk menguasai, memanfaatkan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Informasi 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah proses untuk mengkaji apa yang hendak dikerjakan di masa yang akan datang (Sukarno,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi atau Information Technology (IT) dalam bisnis telah mengalami perubahan dan perkembangan yang lumayan cepat sejak TI pertama kali di perkenalkan

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI PEREKRUTAN KARYAWAN PT. PRIMA KARYA SARANA SEJAHTERA STUDI KASUS KANTOR CABANG BANDUNG

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI PEREKRUTAN KARYAWAN PT. PRIMA KARYA SARANA SEJAHTERA STUDI KASUS KANTOR CABANG BANDUNG JURNAL LAPORAN TUGAS AKHIR SEKRIPSI LPKIA, Vol.1 No.1, September 2017 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI PEREKRUTAN KARYAWAN PT. PRIMA KARYA SARANA SEJAHTERA STUDI KASUS KANTOR CABANG BANDUNG Rizal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1. Pengertian Sistem Informasi Menurut Laudon (2005, p9-p10), sistem informasi dapat didefinisikan sebagai satuan

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Subbab ini berisikan teori-teori yang dipakai dalam penulisan skripsi mengenai

BAB 2 LANDASAN TEORI. Subbab ini berisikan teori-teori yang dipakai dalam penulisan skripsi mengenai BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Subbab ini berisikan teori-teori yang dipakai dalam penulisan skripsi mengenai perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi. 2.1.1 Perencanaan Strategi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi Perencanaan strategi sistem informasi merupakan sekumpulan tujuan jangka panjang yang menggambarkan kebutuhan sistem dan arsitektur

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

Kontrak Perkuliahan. UAS : 30% UTS : 30% Tugas : 25% Kuis : 15% Tambahan : Keaktifan

Kontrak Perkuliahan. UAS : 30% UTS : 30% Tugas : 25% Kuis : 15% Tambahan : Keaktifan Kontrak Perkuliahan UAS : 30% UTS : 30% Tugas : 25% Kuis : 15% Tambahan : Keaktifan PENGENALAN PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI Titien S. Sukamto Pengantar Sebagian besar organisasi yang bergerak

Lebih terperinci

Jl. Rajawali No. 14 Palembang Sumatera Selatan, Telp. +62 (711) Fax.

Jl. Rajawali No. 14 Palembang Sumatera Selatan, Telp. +62 (711) Fax. Perencanaan Strategis Sistem Informasi / Teknologi Informasi Pada Perusahaan Penjualan Mobil Dengan Pendekatan Jhon Ward And Joe Peppard Studi Kasus : PT Topcars Cabang Palembang 1 1. Suwirno Mawlan, S.Kom,

Lebih terperinci

KONSEP STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASI STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

KONSEP STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASI STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto KONSEP STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASI STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto Manajemen Strategi Bisnis Saat ini sebagian besar organisasi menyadari bahwa strategi sistem informasi harus dikembangkan dalam konteks

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Pelayanan akademik dalam pekerjaan teknis administrasi, Menurut (Kotler

BAB III LANDASAN TEORI. Pelayanan akademik dalam pekerjaan teknis administrasi, Menurut (Kotler BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pelayanan Akademik Pelayanan akademik dalam pekerjaan teknis administrasi, Menurut (Kotler & Lee, 2008) setiap kegiatan yang ditawarkan dan dilakukan baik secara fisik maupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini ada 3 tahap yang dilewati yaitu: (1) tahap awal, (2) tahap pengembangan, dan (3) tahap akhir. Pada tahap awal dilakukan pengumpulan data yang diperlukan untuk

Lebih terperinci

KOMBINASI MODEL TOGAF ADM DAN WARD PEPPARD DALAM PENYUSUNAN RENSTRA SI/TI (Studi Kasus: BBPLKDN Bandung)

KOMBINASI MODEL TOGAF ADM DAN WARD PEPPARD DALAM PENYUSUNAN RENSTRA SI/TI (Studi Kasus: BBPLKDN Bandung) KOMBINASI MODEL TOGAF ADM DAN WARD PEPPARD DALAM PENYUSUNAN RENSTRA SI/TI (Studi Kasus: BBPLKDN Bandung) Freddy M M Sinurat 1, Dr. Ir. Eko Nugroho 2, Ir. Paulus Insap Santosa, M.Sc., Ph.D 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Informasi. harus mampu merumuskan strategi informasi yang tepat agar dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Informasi. harus mampu merumuskan strategi informasi yang tepat agar dapat 12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Informasi Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat menjadikan perusahaan harus mampu merumuskan strategi informasi yang tepat agar dapat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.2. Enterprise Arsitektur Arsitektur enterprise adalah sebuah pendekatan yang didirikan berdasarkan model dan manajemen holistik TI sebagai kerangka kerja untuk menunjukan penciptaan

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PRODUKSI PADA CV. MECOHO

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PRODUKSI PADA CV. MECOHO Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2015, pp. 193~199 PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PRODUKSI PADA CV. MECOHO Heru Setiawan 1, M. Qadavi Khairuzzaman 2, Hanggha Prayoga 3

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

THE VISIONING PHASE PART 2

THE VISIONING PHASE PART 2 THE VISIONING PHASE PART 2 3. DOKUMENTASI DAN KONFIRMASI ANALISA BISNIS Aktivitas dokumentasi dan konfirmasi Analisa Bisnis 1. Dokumentasi Deskripsi Bisnis, Visi, Value, Tujuan, Strategi, Arah, Visi Operasi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendahuluan Menurut Wedhasmara (2009), Faktor penting dalam proses IS/IT strategic planning adalah penggunaan metodologi. Metodologi merupakan kumpulan dari metode, teknik,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi 2.1.1 Definisi Strategi Perusahaan Strategi perusahaan adalah pengaturan aksi perencanaan untuk menjalankan bisnis dan penanganan operasional (Thompson, Strichland, Gamble,

Lebih terperinci

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS Prentice Hall, 2002 8-1 PENTINGNYA MANAJEMEN STRATEGIS APA YANG DIMAKSUD MANAJEMEN STRATEGIS? Sekumpulnan keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja organisasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Perencanaan Strategi SI dan TI 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Michael C. Jackson (2009, p1), sistem adalah sebagai sekumpulan fungsi-fungsi kompleks yang bergantung pada bagian

Lebih terperinci

PENERAPAN IT BALANCED SCORECARD DALAM PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI STIKI MALANG

PENERAPAN IT BALANCED SCORECARD DALAM PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI STIKI MALANG PENERAPAN IT BALANCED SCORECARD DALAM PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI STIKI MALANG Koko Wahyu Prasetyo Sekolah Tinggi Informatika & Komputer Indonesia (STIKI) Malang Email: kwprasetyo@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil analisis dan perencanaan sistem informasi dan teknologi

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil analisis dan perencanaan sistem informasi dan teknologi 165 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan. Dari hasil analisis dan perencanaan sistem informasi dan teknologi informasi terhadap Smartfren, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 5.1.1 Berdasarkan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sedemikian pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi proses akses, pengelolaan, dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang pesat. Seiring dengan berjalannya perkembangan ilmu pengetahuan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang pesat. Seiring dengan berjalannya perkembangan ilmu pengetahuan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan globalisasi yang semakin berkembang pesat memberikan dampak hampir pada semua bidang usaha, hal ini mendorong perusahaan untuk harus mampu beradaptasi

Lebih terperinci

PENERAPAN IT BALANCE SCORECARD UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI SMK MEDIKACOM BANDUNG

PENERAPAN IT BALANCE SCORECARD UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI SMK MEDIKACOM BANDUNG PENERAPAN IT BALANCE SCORECARD UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI SMK MEDIKACOM BANDUNG 1 Hanif fakhrurroja, S,Si.,M.T. 2 Irvan Akbar Maulana 1 Program Studi Manajemen Informatika STMIK LKPIA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Menurut Robbins dan Coulter (1999, p200), perencanaan adalah suatu proses yang melibatkan penentuan sasaran atau tujuan organisasi, menyusun strategi secara menyeluruh

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Langkah-langkah penelitian 3.1.1 Observasi di PT Pertamina Gas Pada tahap ini, dilakukan pengamatan langsung ke Departemen Sumber daya manusia PT Pertamina Gas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri asuransi adalah salah satu industri yang kompleks dan penting di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri asuransi adalah salah satu industri yang kompleks dan penting di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri asuransi adalah salah satu industri yang kompleks dan penting di seluruh dunia. Saat ini, kegiatan ekonomi dibentuk sedemikian rupa sehingga keberadaannya

Lebih terperinci

3 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metodologi Penelitian Perencanaan Strategi Sistem Informasi

3 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metodologi Penelitian Perencanaan Strategi Sistem Informasi 3 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Perencanaan Strategi Sistem Informasi Dalam mengkaji perencanaan strategi sistem informasi diperlukan suatu pendekatan metodologi yang berisi metode

Lebih terperinci

IS/IT Strategic Planning Pada Universitas Balikpapan

IS/IT Strategic Planning Pada Universitas Balikpapan IS/IT Strategic Planning Pada Universitas Balikpapan Anwar Fattah Teknik Elektronika Politeknik Negeri Balikpapan Jln. Soekarno-Hatta Km 8, Balikpapan 76127, Indonesia Anwar.fattah@gmail.com A.Asni B Teknik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem Informasi. mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem Informasi. mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem Informasi 2.1.1 Sistem informasi Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen

Lebih terperinci

Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan

Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan Nyoman Ayu Nila Dewi STMIK STIKOM BALI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RUMAH Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Rumah biasanya digunakan manusia sebagai tempat berlindung dari panas matahari dan hujan. Selain

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pendidikan

Sistem Informasi Pendidikan Sistem Informasi Pendidikan.:: Analisis dan Penyusunan Portofolio ::. Asep Wahyudin, S.Kom, M.T. Ilmu Komputer FPMIFA - Universitas Pendidikan Indonesia Inbound Logistics Operations Outbound Logistics

Lebih terperinci

PERANCANGAN IT MASTER PLAN MENGGUNAKAN METODE WARD AND PEPPARD PADA PT. TELEHOUSE ENGINEERING

PERANCANGAN IT MASTER PLAN MENGGUNAKAN METODE WARD AND PEPPARD PADA PT. TELEHOUSE ENGINEERING PERANCANGAN IT MASTER PLAN MENGGUNAKAN METODE WARD AND PEPPARD PADA PT. TELEHOUSE ENGINEERING DESIGNING IT MASTER PLAN USING WARD AND PEPPARD METHOD AT PT. TELEHOUSE ENGINEERING I Made Adi Jayantika 1,

Lebih terperinci

Membangun Strategi SI/TI

Membangun Strategi SI/TI Pendahuluan Membangun Strategi SI/TI Hendri Sopryadi, M.T.I Informasi telah menjadi agen integrasi dan enabler bagi kompetensi baru untuk perusahaan dalam persaingan saat in Namun apakah paradigma perencanaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan menurut Davis (1993, p467), perencanaan

BAB 2 LANDASAN TEORI. mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan menurut Davis (1993, p467), perencanaan 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Perencanaan Strategi Informasi Menurut Horngen dan Foster (1994, p8), perencanaan adalah memilih tujuan, memperkirakan hasil dari berbagai langkah alternatif dan kemudian memutuskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Pendahuluan. Dalam penyusunan Startaegic Planning, diperlukan acuan untuk menuntun

BAB III METODOLOGI. 3.1 Pendahuluan. Dalam penyusunan Startaegic Planning, diperlukan acuan untuk menuntun 47 BAB III METODOLOGI 3.1 Pendahuluan Dalam penyusunan Startaegic Planning, diperlukan acuan untuk menuntun perencanaan Strategic Planning tahap demi tahap. Metodologi yang digunakan pada tesis ini merupakan

Lebih terperinci

ANALISA KESENJANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK DENGAN TUJUAN AKADEMIK UNIVERSITAS DI UNIVERSITAS 45 SURABAYA

ANALISA KESENJANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK DENGAN TUJUAN AKADEMIK UNIVERSITAS DI UNIVERSITAS 45 SURABAYA ANALISA KESENJANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK DENGAN TUJUAN AKADEMIK UNIVERSITAS DI UNIVERSITAS 45 SURABAYA Bayu Setyawan, Achmad Holil Noor Ali Program Magister Manajemen Teknologi Bidang

Lebih terperinci